e case tht
description
Transcript of e case tht
PENEGAKAN DIAGNOSIS OTITIS EKSTERNA DIFUS
ABSTRAK
Otitis eksterna adalah radang liang telinga akut maupun kronis disebabkan oleh
bakteri dapat terlogalisir atau difus, telinga rasa sakit. Faktor ini penyebab
timbulnya otitis eksterna ini, kelembaban, penyumbatan liang telinga, trauma
local dan alergi. Faktor ini menyebabkan berkurangnya lapisan protektif yang
menyebabkan edema dari epitel skuamosa. Keadaan ini menimbulkan trauma
local yang mengakibatkan bakteri masuk melalui kulit, inflasi dan menimbulkan
eksudat. Diagnosis otitits eksterna dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis
gejala klinis dan pemeriksaan fisik pasien seperti pada pasien dibawah ini.
KATA KUNCI
Otitis Ekstrna, penegakan diagnosis
KASUS
Seorang wanita berusia 46 tahun datang ke poliklinik THT RSUD Panembahan
Senopati Bantul dengan keluhan utama telinga kanan terasa bergemuruh sejak 7
hari sebelum berobat ke poloklinik THT. Pasien merasakan telinga kanan terasa
penuh. Pasien mengatakan tidak mengalami penurunan pendengaran, pasien
masih baik dalam mendengar. Telinga berdenging (-), gatal (+), mengeluarkan
cairan dari telinga (-), nyeri (+) terutama beberapa hari sebelum datang ke RSUD
Panembahan Senopati Bantul. Pasien menyangkal pusing berputar (-). Saat ini
pasien tidak sedang batuk dan pilek (-), demam (-), riwayat terjatuh (-), riwayat
hipertensi (-), riwayat DM (-). Riwayat trauma (-), riwayat kemasukan air (-).
Pasien memiliki kebiasaan membersihkan telinga menggunakan cotton bud.
Lingkungan gaduh dan bising disangkal pasien. Sebelumnya pasien belum pernah
berobat untuk mengatasi keluhannya.
Dari hasil pemeriksaan di liang telinga didapatkan Serumen (+), hiperemis (+),
pus (+) furunkel (-), udema (+), otorhea (-), tampak deskuamasi epitel (+), pus
(+).
DIAGNOSIS
Otitis Eksterna Difus
TERAPI
1. Psikologik
2. Terapi medikamentosa
- Evakuasi cerumen dan pus auricula dextra
- Pasang tampon antibiotik
- Ciprofloxacin 2x500 mg
- CTM 2x5 mg
3. Terapi edukasi
DISKUSI
Diagnosis otitits eksterna sinistra pada kasus ini ditegakkan berdasarkan
anamnesis gejala klinis dan pemeriksaan fisik pasien. Dari anamnesis didapatkan
bahwa pasien mengeluh nyeri pada telinga kanan selama 2 hari. Sebelumnya
telinga tersebut dibersihkan dengan cotton buds karena terasa gatal yang
kemungkinan telah terjadi trauma ringan yang menyebabkan perubahan kulit liang
telinga. Telinga kiri terasa tidak enak dan terasa penuh. Hal ini sesuai dengan
gejala otitis eksterna, yaitu nyeri pada liang telinga, gangguan pendengaran dan
rasa tidak enak pada liang telinga.
Pada pemeriksaan telinga kanan pasien didapatkan adanya tanda-tanda
perandangan meatus akustikus eksternus kiri, yaitu adanya edema dan hiperemi
liang telinga. Tidak ditemukan adanya sekret pada liang telinga.
Pada otitis eksterna, pengobatannya amat sederhana tetapi membutuhkan
kepatuhan penderita terutama dalam menjaga kebersihan liang telinga.
Pembersihan liang telinga dengan mengorek-ngorek telinga dengan benda asing
seperti cotton bud tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan trauma atau iritasi.
Penatalaksanaannya dapat diberikan tampon antibiotik pada te
Linga dan antibiotik oral.
KESIMPULAN
Telah dijelaskan sebuah kasus otitis eksterna dekstra. Otitis eksterna adalah
radang merata kulit liang telinga yang disebabkan oleh bakteri dengan tanda-
tanda khas yaitu rasa tidak enak di liang telinga, deskuamasi, sekret di liang
telinga dan kecenderungan untuk kambuhan. Tanda yang menentukan diagnosis
otitis eksterna adalah tanda-tanda perandangan pada liang telinga berupa hiperemi
dan edema.
Daftar Pustaka
1. Oghalai, J.S. 2003. Otitis Eksterna. Available from : http://www.
bcm.tme.edu/oto/grand/101295.htm. Accessed : 2008, March 28.
2. Abdullah, F. 2003. Uji Banding Klinis Pemakaian Larutan Burruwi Saring
dengan Salep Ichthyol (Ichthammol) pada Otitis Eksterna Akut. Available
from : www.usudigitallibrary.com. Accessed : 2008, March 28.
3. Kotton, C. 2004. Otitis Eksterna. Available from : http:sav-ondrugs.
com/shop/templates/encyclopedia/ ENCY/ artcle/000622. asp. Accessed :
2008, March 28.
4. Carr, MM. 2000. Otitis Eksterna. Available from : http://www.
icarus.med.utoronto.ea/carr/manual/otitisexterna. htm. Accessed : 2008,
March 28.
5. Fatih, M. 2007. Otitis Eksterna. Available from :
http://hennykartika.wordpress.com/2007/12/29/otitis-eksterna/. Accessed :
2008, March 27.
6. Sosialisman & Helmi. 2001. Kelainan Telinga Luar dalam Buku Ajar Ilmu
Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala & Leher. Ed. ke-5. Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.
7. Anonim. 2006. Otitis Eksterna. Available from : http://www.kalbe.co.id.
Accessed : 2008, March 27.
8. Suardana, W. dkk. 1992. Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Penyakit
Telinga, Hidung dan Tenggorok RSUP Denpasar. Lab/UPF Telinga Hidung
dan Tenggorok FK Unud. Denpasar.
PENULIS
Jatuwarih Pintautami (2007.031.0024). Bagian Ilmu Penyakit THT. RSUD
Panembahan Senopati Bantul.