E. BAB I pkpr

4
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja berada dalam masa transisi dari masa kanak- kanak untuk menjadi dewasa. Secara fisik, remaja dapat dikatakan sudah matang tetapi secara psikis belum matang. Beberapa sifat remaja yang menyebabkan tingginya resiko antara lain: rasa keingintahuan yang besar tetapi kurang mempertimbangkan akibat dan suka mencoba hal-hal baru untuk mencari jati diri. Bila tidak diberikan informasi/pelayanan remaja yang tepat, maka perilaku remaja sering mengarah kepada perilaku yang beresiko, seperti: penyalahgunaan NAPZA, perilaku yang menyebabkan mudah terkena infeksi HIV/AIDS dan IMS, masalah gizi (anemia, kurang energi kronik, obesitas) dan perilaku seksual yang tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku. Sejak tahun 2003, model pelayanan kesehatan yang ditujukan dan dapat dijangkau remaja, menyenangkan, menerima remaja dengan tangan terbuka, menghargai remaja, menjaga kerahasiaan, peka akan kebutuhan terkait dengan kesehatannya, serta efektif dan efisien dalam memenuhi kebutuhan dan selera remaja diperkenalkan dengan sebutan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR). Program Kesehatan Remaja lebih banyak bergerak dalam pemberian informasi berupa ceramah, tanya jawab dengan remaja tentang masalah kesehatan melalui wadah kesehatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Karang Taruna, atau organisasi pemuda lainnya dan kader remaja lainnya yang 1

Transcript of E. BAB I pkpr

Page 1: E. BAB I pkpr

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Remaja berada dalam masa transisi dari masa kanak-kanak untuk menjadi

dewasa. Secara fisik, remaja dapat dikatakan sudah matang tetapi secara psikis

belum matang. Beberapa sifat remaja yang menyebabkan tingginya resiko antara

lain: rasa keingintahuan yang besar tetapi kurang mempertimbangkan akibat dan

suka mencoba hal-hal baru untuk mencari jati diri.

Bila tidak diberikan informasi/pelayanan remaja yang tepat, maka perilaku

remaja sering mengarah kepada perilaku yang beresiko, seperti: penyalahgunaan

NAPZA, perilaku yang menyebabkan mudah terkena infeksi HIV/AIDS dan IMS,

masalah gizi (anemia, kurang energi kronik, obesitas) dan perilaku seksual yang

tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku.

Sejak tahun 2003, model pelayanan kesehatan yang ditujukan dan dapat

dijangkau remaja, menyenangkan, menerima remaja dengan tangan terbuka,

menghargai remaja, menjaga kerahasiaan, peka akan kebutuhan terkait dengan

kesehatannya, serta efektif dan efisien dalam memenuhi kebutuhan dan selera

remaja diperkenalkan dengan sebutan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR).

Program Kesehatan Remaja lebih banyak bergerak dalam pemberian

informasi berupa ceramah, tanya jawab dengan remaja tentang masalah kesehatan

melalui wadah kesehatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Karang Taruna, atau

organisasi pemuda lainnya dan kader remaja lainnya yang dibentuk oleh Puskesmas.

Staf Puskesmas berperan sebagai fasilitator dan narasumber.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Optimalisasi pelayanan kesehatan remaja di wilayah kerja Puskesmas Gisting

Kabupaten Tanggamus.

2. Tujuan Khusus

a. Meningkatkan penyediaan pelayanan kesehatan remaja yang berkualitas.

b. Meningkatkan pemanfaatan Puskesmas oleh remaja untuk mendapatkan

pelayanan kesehatan.

c. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan remaja dalam pencegahan

masalah kesehatan khusus pada remaja.

1

Page 2: E. BAB I pkpr

d. Meningkatkan keterlibatan remaja dalam perencanaan, pelaksanaan dan

evaluasi pelayanan kesehatan remaja.

C. Visi, Misi, dan Strategi PKPR

1. Visi

Mewujudkan remaja yang sehat dan mandiri.

2. Misi

a. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia guna mewujudkan remaja

yang sehat.

b. Meningkatkan kemandirian remaja untuk hidup sehat.

c. Mengupayakan pelayanan kesehatan dan konseling bagi remaja.

3. Strategi

a. Meningkatkan kemampuan Puskesmas dalam pembinaan keterampilan

kesehatan remaja dengan menggunakan berbagai jalur, baik keluarga,

sekolah maupun masyarakat serta organisasi remaja seperti OSIS, Karang

Taruna, Pramuka, Palang Merah Remaja dan lain sebagainya.

b. Menyelenggarakan pertolongan dan pengayoman bagi remaja terhadap

gangguan kesehatan spesifik antara lain gangguan kesehatan fisik,

gangguan kesehatan reproduksi, gangguan kesehatan mental, dan

penyalahgunaan obat/zat adiktif.

c. Meningkatkan peran serta aktif remaja untuk memecahkan masalah

kesehatan diri dan lingkungannya.

d. Melaksanakan fungsi rujukan dalam menanggulangi maslah kesehatan

remaja mulai dari tingkat keluarga, kelompok perpuluhan (masyarakat),

kader, Puskesmas, Rumah Sakit.

2

Page 3: E. BAB I pkpr

3