DWI ANTO-SH.pdf

115
TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PENIRUAN MEREK HELM “INK” OLEH MEREK HELM “INX” (Analisis Putusan Nomor:68/Merek/2012/PN.Niaga.Jkt.Pst) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (SH) OLEH : DWI ANTO NIM : 109048000032 K O N S E N T R A S I H U K U M B I S N I S PROGRAM STUDI I L M U HUKUM FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH J A K A R T A 1435 H / 2014 M

Transcript of DWI ANTO-SH.pdf

Page 1: DWI ANTO-SH.pdf

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PENIRUAN MEREK HELM “INK”

OLEH MEREK HELM “INX”

(Analisis Putusan Nomor:68/Merek/2012/PN.Niaga.Jkt.Pst)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (SH)

OLEH :

DWI ANTO

NIM : 109048000032

K O N S E N T R A S I H U K U M B I S N I S

PROGRAM STUDI I L M U HUKUM

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

J A K A R T A

1435 H / 2014 M

Page 2: DWI ANTO-SH.pdf
Page 3: DWI ANTO-SH.pdf
Page 4: DWI ANTO-SH.pdf

iii

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar strata 1 (S1) di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti hasil karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan

hasil jiplakan orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 9 Januari 2014

Dwi Anto

Page 5: DWI ANTO-SH.pdf

iv

ABSTRAK

Dwi Anto. NIM 109048000032. TINJAUAN YURIDIS TERHADAP

PENIRUAN MEREK HELM “INK” OLEH MEREK HELM “INX”(Analisis

Putusan Nomor:68/Merek/2012/PN.Niaga.Jkt.Pst). Program Studi Ilmu Hukum,

Konsentrasi Hukum Bisnis, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta, 1434 H/2013 M. x + 67 halaman + halaman lampiran.

Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui tinjauan yuridis terhadap peniruan

merek helm “INK” oleh merek helm “INX”, khususnya perbedaan dan persamaan

merek helm “INK” dan merek helm “INX”. Pada penelitian ini penulis memilih objek

penelitian di Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Jl Daan Mogot Km 24

Tangerang - Banten 15119, Indonesia.Penulis ingin mengetahui tinjauan yuridis

terhadap peniruan merek helm “INK” oleh merek helm “INX”, serta perbedaan dan

persamaan merek helm “INK” dan merek helm “INX”.

Penelitian ini menggunakan metode social-legal dengan mengolah data di

lapangan berasal dari Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual berupa profil

umum merek helm “INK”dan merek helem “INX”, serta putusan gugatan pembatalan

merek antara merek “INK” dengan “INX” berasal dari Pengadilan Niaga Pengadilan

Negeri Jakarta Pusat sebagai data pokok analisis penelitian ini.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa merek helm “INX” mempunyai

persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan merek helm“INK”. Putusan

Pengadilan Niaga Jakatra Pusat telah sesuai dengan Pasal 4, Pasal 6, danPasal 68 ayat

(1) Undang-Undang No.15 Tahun 2001 Tentang Merek. Namun terdapat sedikitnya 6

perbedaan diantara kedua merek tersebut sehingga masih dapat dibedakan apabila

cermat memperhatikan.

Kata kunci : Peniruan Merek, Merek “INK”, Merek “INX”

Pembimbing : Prof. Dr.H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM

Daftar Pustaka : Tahun 1962 sampai Tahun 2007

Page 6: DWI ANTO-SH.pdf

v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan limpahan rahmat dan nikmatnya, sehingga pada akhirnya penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul “TINJAUAN YURIDIS

TERHADAP PENIRUAN MEREK HELM “INK” OLEH MEREK HELM “INX”

(Analisis Putusan Nomor:68/Merek/2012/PN.Niaga.Jkt.Pst)” ini merupakan salah

satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam proses penulisan ini, penulis banyak sekali mendapat bimbingan,

bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, oleh sebab itu pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

1. Prof. Dr.H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM, Dekan Fakultas Syariah

dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang juga

sekaligus sebagai Dosen Pembimbing dengan sabar memberikan arahan dan

masukan untuk penulisan skripsi ini.

2. Dr. Djawahir Hejazziey, SH, MA dan Drs. Abu Tamrin, SH, M.Hum,

masing-masing adalah Ketua dan Sekretaris Prodi Ilmu Hukum yang sudah

Page 7: DWI ANTO-SH.pdf

vi

memberikan luang waktu, saran dan masukan terhadap kelancaran proses

penyusunan skripsi ini.

3. Nova Susanti, SH, Staf Seksi Pertimbangan Hukum dan Litigasi, Subdit.

Pelayanan Hukum, Direktorat Merek telah memberikan luang waktu untuk

memberikan masukan terhadap proses penulisan skripsi ini.

4. Kedua orang tuaku Ayahanda Samsi dan Ibunda Yati yang kusayangi dan

kuhormati, terima kasih tak terhingga atas kasi sayang, doa, nasehat,

bimbingan, segala dedikasi yang telah diberikan untuk ananda.

5. Kakak-kakak ku Purwanto beserta istri Ade Sri Irmawanti yang telah

memberikan motivasi, materi, nasehat kepada diriku dan terima kasih atas

doa kalian.

6. Teman hatiku Ari Handiningsih yang selalu menemani di saat suka maupun

duka, terima kasih banyak atas motivasi dan doa mu dalam proses

penyusunan skripsi ini.

7. Teman-teman prodi Ilmu Hukum yang baik hati, khususnya prodi Ilmu

Hukum angkatan 2009 terimakasih tak terhingga sudah membantu, saling

memotivasi, menghibur, dan bertukar pikiran selama ini.

8. Kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini, yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu. Semoga

Allah SWT memberikan berkah dan karunia-Nya serta membalas kebaikan

mereka (Amien).

Page 8: DWI ANTO-SH.pdf

vii

Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena

itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi

penyempurnaan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini memberikan manfaat

bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr, Wb.

Jakarta, 9 Januari 2014

Penulis,

Dwi Anto

Page 9: DWI ANTO-SH.pdf

viii

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ................................................................... ii

LEMBAR PERNYATAAN ..................................................................................... iii

ABSTRAK ................................................................................................................ iv

KATA PENGANTAR .............................................................................................. v

DAFTAR ISI……………………………………………………………………….viii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ x

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah ................................................. 8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................ 8

D. Tinjauan (Review) Kajian Terdahulu ............................................... 9

E. Metode Penelitian............................................................................. 11

F. Sistematika Penulisan....................................................................... 13

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MEREK ......................................... 16

A. Pengertian Merek ............................................................................. 16

B. Sejarah Merek di Indonesia .............................................................. 23

C. Persyaratan Merek ............................................................................ 26

D. Pendaftaran merek ............................................................................ 31

BAB III TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PENIRUAN MEREK

HELM“INK”OLEH MEREK HELM “INX”(Analisis Putusan

Nomor:68/Merek/2012/PN.Niaga.Jkt.Pst) .............................................. 38

A. Merek “INX” Menurut Dirjen HaKI ................................................ 38

Page 10: DWI ANTO-SH.pdf

ix

B. Merek “INK” Menurut Dirjen HaKI ................................................ 39

C. Persamaan dan Perbedaan Merek Helm “INK” dan Merek Helm

“INX” ............................................................................................... 41

D. Putusan Pengadilan Sengketa Merek “INK” dengan “INX”

(Nomor:68/Merek/2012/PN.Niaga.Jkt.Pst) ...................................... 42

E. Persamaan Keseluruhan dan Pada Pokoknya antara Merek “INX”

dengan ”INK”................................................................................... 59

F. Itikad Tidak Baik dalam Merek “INX” ............................................ 61

G. Pembatalan Pendaftaran Merek “INX” ............................................ 63

H. Solusi Sengketa Peniruan Merek Helm antara Merek Helm “INK”

dengan Merek Helm “INX” ............................................................. 64

BAB IV PENUTUP .............................................................................................. 67

A. Kesimpulan ...................................................................................... 67

B. Saran ................................................................................................. 68

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 70

Page 11: DWI ANTO-SH.pdf

x

DAFTAR LAMPIRAN

1. Penelusuran Merek Terdaftar Indonesia Direktorat Jenderal Hak Kekayaan

Intelektual merek helm “INX”.

2. Penelusuran Merek Terdaftar Indonesia Direktorat Jenderal Hak Kekayaan

Intelektual merek helm “INK”.

3. Putusan Pengadilan Sengketa Merek “INK” dengan “INX”

(Nomor:68/Merek/2012/PN.Niaga.Jkt.Pst).

4. Surat Keterangan Riset Kementerian Hukum dan Hak asasi Manusia R.I.

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual.

Page 12: DWI ANTO-SH.pdf

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Merek mempunyai peranan penting bagi pemegang hak atas merek itu sendiri.

Sama halnya dengan hak cipta dan paten serta hak atas kekayaan intelektual lainnya

maka hak merek juga merupakan bagian dari hak atas intelektual. Khusus megenai

hak merek disebut sebagai benda immateril.1

hal ini tercantum pada bagian

“menimbang” butir a, Undang-Undang No.15 tahun 2001 tentang Merek

menyebutkan bahwa “Di dalam era perdagangan global, sejalan dengan konvensi-

konvensi internasional yang telah diratifikasi Indonesia, peranan Merek menjadi

sangat penting, terutama dalam menjaga persaingan usaha yang sehat”. Indonesia

merupakan anggota konvensi tersebut, Indonesia turut serta dalam International

Union for the Protection of Industrial Property yaitu organisasi Uni Internasional

khusus untuk memberikan perlindungan pada Hak Milik Perindustrian, yang sekarang

ini sekretariatnya turut diatur oleh Sekretariat Internasional WIPO (World Interlectual

Property), berpusat di Jenewa, Swis.2

Perkembangan kondisi perdagangan dan ekonomi internasional sudah meluas

tidak lagi mengenal batas-batas negara. WIPO yang bernaung dibawah PBB dianggap

1 Saidin H.OK., Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual (Intellectual Property Rights),

(Jakarta:Rajawali Pers, 2004), h.329.

2 Sudargo Gautama, Hukum Merek Indonesia (Bandung : Citra Aditya Bakti, 1989), h.2-3.

Page 13: DWI ANTO-SH.pdf

2

tidak mampu melindungi Hak Kekayaan Intelektual di pasar internasional. Dasar ini

melatarbelakangi lahirnya perjanjian TRIPs (Trade Related Aspect of Intelectual

Property Rights) dalam forum perdagangan GATT (General Aggreement on Tariff

and Trade) yang disetujui pada putaran Uruguay (GATT) yang mengatur masalah

hak milik intelektual secara global. Sebagai hasil Uruguay Round, timbul

kesepakatan untuk mendirikan organisasi internasional sepenuhnya yang mempunyai

wewenang substantif dan cukup komprehensif, yaitu WTO (World Trade

Organization).3

Dokumen akhir Putaran Uruguay (GATT) disetujui pada 15

Desember 1993 dan diratifikasi pada 15 April 1998 dari pukul 13.00 sampai pukul

17.30 waktu setempat di Marrakech, 321 km ke arah Barat dari kota Rabai Ibukota

Maroko, Afrika Utara.

Berdasarkan Pasal 15 ayat 1 perjanjian TRIPs memberikan definisi Trademarks

Yaitu : “Any sign, or any combination of signs, capable of distinguishing the goods or

services of one undertaking from those of other undertakings, shall be capable of

constituting a trademark. Such signs, in particular words including personal names,

letters, numerals, figurative elements and combinations of colours as well as any

combination of such signs, shall be eligible for registration as trademarks. Where

signs are not inherently capable of distinguishing the relevant goods or services,

Members may make registrability depend on distinctiveness acquired through use.

Members may require, as a condition of registration, that signs be visually

3 H. S. Kartadjoemena, GATT, WTO, dan Hasil Uruguay Round (Jakarta:UI-Press,1997), h.18.

Page 14: DWI ANTO-SH.pdf

3

perceptible.” Indonesia meratifikasi isi pasal di atas dalam Pasal 1 Ayat (1) Undang-

Undang No.19 tahun 1992 tentang merek : “merek adalah tanda berupa gambar, nama,

kata huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau, kombinasi dari unsur-unsur

tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan, perdagangan

barang atau jasa”. Isi pasal tersebut tidak berubah sampai Undang-undang No.15

tahun 2001 diberlakukan.

Perjanjian TRIPs bagian III Pasal 41 mengatur mengenai “enforcement”, pada

Ayat (1) memberikan pengertian bahwa setiap negara harus membuat pengaturan

untuk penegakan pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual guna memberikan

perlindungan hukum. Ayat (2) berisi mengenai tata cara penegakan Hak Kekayaan

Intelektual harus adil dan merata, serta tidak rumit dan mahal. Ayat (3) keputusan

penegakan pelanggaran harus secara tertulis dan beralasan. Ayat (4) menjelaskan

pihak persidangan memiliki kesempatan untuk ditinjau oleh otoritas yudisial dan

tunduk pada ketentuan yuridiksi hukum nasional. Ayat (5) Bagian ini tidak

menimbulkan kewajiban untuk menempatkan sistem pengadilan untuk penegakan hak

kekayaan intelektual berbeda dari penegakan hukum secara umum.

Menjaga persaingan usaha sehat dalam lingkup Hak atas Kekayaan Intelektual

khususnya dalam bidang merek memunculkan pengaturan tentang merek, termuat

dalam bagian “menimbang” butir b Undang-Undang No.15 tahun 2001 tentang

Merek, bahwa “Untuk hal tersebut di atas diperlukan pengaturan yang memadai

tentang Merek guna memberikan peningkatan layanan bagi masyarakat”.

Page 15: DWI ANTO-SH.pdf

4

Kehadiran barang atau jasa dalam proses produksinya telah menggunakan Hak

Kekayaan Intelektual, dengan demikian telah menghadirkan Hak Kekayaan

Intelektual pada saat yang sama ketika barang atau jasa yang bersangkutan dipasarkan.

Kebutuhan untuk melindungi Hak kekayaan Intelektual dengan demikian juga

tumbuh bersamaan dengan kebutuhan untuk melindungi barang atau jasa sebagai

komoditi perdagangan. Kebutuhan untuk melindungi barang atau jasa dari pemalsuan

atau dari persaingan tidak wajar (curang), juga berarti kebutuhan untuk melindungi

Hak Kekayaan Intelektual yang digunakan pada atau untuk memproduksi barang atau

jasa tadi. Hak Kekayaan Intelektual tersebut tidak terkecuali bagi merek.4

Salah satu bagian dari kegiatan perekonomian dan bisnis adalah penggunaan

merek yang dipakai oleh perusahaan. Merek adalah suatu tanda, dengan mana suatu

benda tertentu dipribadikan, sehingga dapat dibedakan dengan benda lain yang

sejenis.5

Merek dagang adalah merek yang digunakan pada barang yang

diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan

hukum untuk membedakan dengan barang-barang sejenis lainnya.6 Merek perusahaan

mencerminkan asal-usul suatu produk barang dan jasa. Sering ditemukan dalam

kemasan produk barang dan jasa terlihat merek suatu perusahaan, ini menunjukan

4 Bambang Kesowo, Kebijakan Pemerintah di Bidang Merek (Yogyakarta:Departemen

Kehakiman DIY, 1992), h.3.

5 H. M. N. Purwo Sutjipto, Pengertian Pokok-Pokok Hukum Dagang Indonesia

(Djambatan:1984), h.82.

6 Ahmadi Miru, Hukum Merek, Cara Mudah Mempelajari Undang-Undang Merek

(Jakarta:Rajawali Pers, 2005), h.7.

Page 16: DWI ANTO-SH.pdf

5

bahwa perusahaan memproduksi barang dan jasa tersebut. Merek mempunyai

peranan penting dalam memasarkan produk barang dan jasa khususnya kepada

konsumen. Merek suatu perusahaan menunjukan kualitas barang dan jasa. Semakin

baik kualitas produk di pasaran, semakin tinggi pula tingkat kepercayaan masyarakat

terhadap produk tersebut. Sebaliknya semakin buruk kualitas suatu produk barang

dan jasa suatu perusahaan, maka semakin turun tingkat kepercayaan masyarakat

terhadap produk tersebut.

Saat ini banyak beredar produk barang atau jasa menyerupai produk barang

atau jasa yang sudah terlebih dahulu terkenal dan muncul di kalangan masyarakat.

Sebagai contoh, merek air minum Aqua yang sudah terkenal sebagai air minum

kemasan. Terdapat produk sejenis seperti Aquaria, Club Aqua, Qua-qua, Vianaqua,

dan Indoqua serta masih banyak merek yang lain. Nama-nama merek tersebut terlihat

sekilas merupakan merek produk air minum Aqua, namun kenyataannya merek

tersebut sangat jauh berbeda satu sama lain.7

Kemiripan merek tersebut dapat

menimbulkan persaingan tidak jujur dalam persaingan usaha.

Salah satu motivasi atau dorongan kasus kemiripan terdapatnya itikad tidak

baik dalam menggunakan merek. Molegraf mengungkapkan, persaingan tidak jujur

adalah peristiwa di dalam mana seseorang untuk menarik para langganan orang lain

kepada perusahaan dirinya sendiri atau demi perluasan penjualan omzet

7 Abdul R. Saliman, dkk, Hukum Bisnis Untuk Perusahaan, Teori dan Contoh Kasus

(Jakarta:Kencana, 2007), h.174-176.

Page 17: DWI ANTO-SH.pdf

6

perusahaannya, menggunakan cara-cara yang bertentangan dengan itikad baik dan

kejujuran di dalam perdagangan.8 Definisi tersebut dapat menjadi patokan untuk

dapat menggunakan merek dan jujur dalam persaingan usaha di dalam perdagangan

produk barang atau jasa.

Akhir-akhir ini muncul sengketa antara pemilik merek helm “INK” yaitu Eddy

Tedjakusuma dengan pemilik merek helm “INX” yaitu Andi Johan. Eddy (penggugat)

menuduh pendaftaran merek “INX” pada kelas yang sama dengan sertifikat miliknya

diajukan dengan tujuan tidak jujur dan bertentangan dengan Pasal 6 ayat (1) huruf a

Jo. Pasal 4 UU No.15 tahun 2001 tentang Merek. Bunyi pasal yaitu ”mempunyai

persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan Merek milik pihak lain yang

sudah terdaftar lebih dahulu untuk barang dan/atau jasa yang sejenis”. Eddy

mendaftarkan gugatan pembatalan merek ke Pengadilan Niaga Jakarta Pusat pada 6

November 2012.9 Penggugat adalah pemegang sertifikat merek “INK” yang diperoleh

dari pengalihan hak dari Tjong Lyanti Tedjakusuma alias Tjong Bui Lian pada 8 Juli

2004. Merek miliknya itu terdaftar dengan No.483685 pada 18 Agustus 2000 dan

diperpanjang dengan No.IDM000264191 pada 18 Agustus 2010 untuk melindungi

jenis barang yang tergolong dalam kelas 09, yakni segala macam topi pengaman

(helm). Merek dagang “INK” juga terdaftar dengan No. 554641 pada 8 November

2002 yang diperpanjang pada 2012 dengan No. IDM000349299 di kelas 09. Selain

8 R. M. Surodiningrat, Aneka Hak Milik Perindustrian ( Bandung : Tarsito, 1981 ), h.66.

9 http:// archive.bisnis.com/ articles/ sengketa-merek-produk-helm-inx-dianggap-dompleng-ink,

diakses pada hari Senin, 25 Maret 2013, pukul 14.55 WIB.

Page 18: DWI ANTO-SH.pdf

7

itu, “INK” terdaftar No. IDM000349300 dan “INK” Helmets dengan No.

IDM000351661 untuk melindungi jenis barang dalam kelas 09. Ternyata, tergugat

(Andi Johan) mendaftarkan merek dagang “INX” kelas 09 dengan No.

IDM000220449 pada tahun 2008.

Eddy dalam gugatan yang diwakili kuasa hukumnya Ludiyanto menyatakan

merek “INX” mempunyai persamaan dengan merek “INK” persamaan tersebut terdiri

dari persamaan susunan huruf atau kata, bunyi pengucapan maupun persamaan

perlindungan jenis barangnya. Menurutnya keberadaan merek “INX” itu bertentangan

dengan Pasal 6 ayat (1) huruf a Jo. Pasal 4 UU No.15 tahun 2001 tentang Merek.

Kata Irawan Arthen, kuasa hukum Andi mengatakan merek milik penggugat terdiri

atas tiga huruf yakni I, N, K, jika diucapkan menjadi “ih en ka”. Adapun Merek klien

kami juga tiga huruf I, N, X yang jika diucapkan "ih en ex".

Eddy Tedja Kusuma tetap pada tuduhan bahwa merek “INX” milik Andi Johan

memiliki persamaan pada pokoknya dan mencoba untuk mendompleng merek milik

Eddy, sedangkan Andi Johan tetap menyatakan merek “INX” miliknya berbeda

dengan merek “INK” milik Eddy Tedja Kusuma dan beritikad baik atau tidak berniat

mendompleng merek milik Eddy. Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik

mengambil judul mengenai “TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PENIRUAN

MEREK HELM “INK” OLEH MEREK HELM “INX” (Analisis Putusan

Nomor:68/Merek/2012/PN.Niaga.Jkt.Pst).

Page 19: DWI ANTO-SH.pdf

8

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Mengingat begitu luas pembahasan mengenai gugatan peniruan merek,

maka perlu pembatasan masalah dalam penelitian. Penulis hanya membahas

mengenai sengketa antara merek helm “INK” dan merek helm “INX” dalam

Putusan Nomor:68/Merek/2012/PN.Niaga.Jkt.Pst.

2. Perumusan Masalah

Sebagaimana latar belakang dan pembatasan masalah yang telah penulis

kemukakan, rumusan masalah untuk judul penelitian diatas adalah sebagai

berikut :

a. Bagaimana tinjauan yuridis terhadap peniruan merek helm “INK” oleh

merek helm “INX” (Analisis Putusan Nomor: 68/ Merek/ 2012/

PN.Niaga.Jkt.Pst)?

b. Apa perbedaan dan persamaan merek helm “INK” dan merek helm

“INX”?

c. Bagaimana solusi sengketa peniruan merek helm antara merek helm

“INK” dengan merek helm “INX”?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah :

Page 20: DWI ANTO-SH.pdf

9

a. Untuk mengetahui tinjauan yuridis terhadap peniruan merek helm

“INK” oleh merek helm “INX” (Analisis Putusan Nomor: 68/ Merek/

2012/ PN.Niaga.Jkt.Pst).

b. Untuk mengetahui perbedaan dan persamaan merek helm “INK” dan

merek helm “INX”.

c. Untuk mengetahui solusi sengketa peniruan merek helm antara merek

helm “INK” dengan merek helm “INX”.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Manfaat penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat

memberikan kontribusi pemikiran Ilmu Hukum khususnya konsentrasi

Hukum Bisnis dalam sengketa merek “INX” dengan merek “INK”.

b. Manfaat Praktis

Secara praktis manfaat penelitian ini diharapkan dapat menjadi

bahan rujukan mahasiswa mengenai kasus peniruan merek terkenal dalam

Hukum Bisnis. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat menjadi gagasan

semua kalangan untuk mengetahui sengketa peniruan merek.

D. Tinjauan (Review) Kajian Terdahulu

Untuk menghindari kesamaan judul dalam penelitian ini, penulis telah

melakukan penelusuran studi terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini di

beberapa perpusatakaan. Penelitian tersebut adalah sebagai berikut :

Page 21: DWI ANTO-SH.pdf

10

1. Skripsi Fakultas Hukum Universitas Indonesia tahun 2003, disusun oleh

Primastuti Purnamasari, NPM 0598231528, dengan judul “Perlindungan

Merek Terkenal Berdasarkan Peraturan Perundang-undangan Nasional,

Termasuk Konvensi Internasional”. Penulis di atas hanya menjelaskan

mengenai perlindungan merek terkenal berdasarkan perundang-undangan

nasional dan konvensi internasional. Sedangkan skripsi ini menjelaskan

mengenai perlindungan merek terdaftar berdasarkan perundang-undangan

nasional.

2. Skripsi Fakulatas Hukum Universitas Indonesia tahun 2006, disusun oleh

Marwan A.Joesoef, NPM 050223127X, dengan judul”Perlindungan Hukum

Terhadap Pemilik Merek Terdaftar : Suatu Tinjauan Atas Sengketa

Merek Terdaftar Epiderma Antara PT Epiderma Indonesia Indah

Melawan Sri Linarti Sasmito”. Penulis di atas hanya menjelaskan

perlindungan merek terdaftar dalam sengketa PT Epiderma Indonesia dengan

Sri Linarti Sasmito. Sedangkan skripsi ini menjelaskan mengenai perlindungan

merek terdaftar dalam sengketa peniruan merek helm “INK” oleh merek helm

“INX”.

3. Skripsi Fakultas Hukum Universitas Indonesia tahun 2009, disusun oleh

Gunarso Nurbagyo, NPM 0504230653, dengan judul “Perlindungan Hukum

Pemegang Hak Atas Merek Terdaftar Terhadap Gugatan Penghapusan

Merek (Studi Kasus Nomor Perkara : 050/Merek/2008/PN.Niaga.Jkt.Pst)”.

Penulis di atas menjelaskan mengenai perlindungan hukum terhadap pemegang

Page 22: DWI ANTO-SH.pdf

11

merek terdaftar sebagai bagian dari pelaksanaaan ketentuan dalam pasal 3

Undang-Undang No.15 Tahun 2001 tentang merek. Sedangkan skripsi ini

menjelaskan mengenai perlindungan hukum peniruan merek helm “INK” oleh

merek helm “INX” berdasarkan Undang-Undang No.15 Tahun 2001 tentang

merek.

4. Buku karya DR. Julius Rizaldi, SH., B.Sc., MM dengan judul, “Perlindungan

Kemasan Produk Merek Terkenal Terhadap Persaingan Curang”

diterbitkan oleh Alumni tahun 2009. Buku ini menelaah secara intensif dan

komprehensif bagaimana perlindungan kemasan produk merek terkenal

terhadap persaingan curang dengan contoh-contoh kasus yang pernah terjadi di

Indonesia. Sedangkan skripsi ini menelaah perlindungan produk merek terdaftar

terhadap persaingan curang antara merek helm “INK” dengan merek helm

“INX”.

E. Metode Penelitian

1. Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normatif empiris.

Penelitian jenis ini hukum dikonsepkan sebagai apa yang tertulis dalam

peraturan perundang-undangan atau hukum yang dikonsepkan sebagai kaidah

atau norma yang merupakan patokan berperilaku manusia yang dianggap

Page 23: DWI ANTO-SH.pdf

12

pantas.10

Penelitian ini berdasarkan norma-norma yang berlaku dalam peraturan

perundang-undangan dan disesuaikan dengan kenyataan yang ada di lapangan.

2. Pendekatan Masalah

Penulis menggunakan pendekatan masalah yaitu pendekatan undang-

undang. Pendekatan undang-undang (statute approach) dalam penelitian ini

mengumpulkan semua undang-undang dan regulasi yang berhubungan dengan

merek.

3. Bahan Hukum

a. Bahan Hukum Primer

Bahan hukum primer merupakan bahan hukum yang bersifat

autoritatif artinya mempunyai otoritas. Bahan-bahan hukum primer terdiri

dari perundang-undangan, catatan-catatan resmi atau risalah dalam

pembuatan perundang-undangan dan putusan-putusan hakim.11

Bahan

hukum primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Undang-Undang No.15

Tahun 2001 Tentang Merek dan perundang-undangan lain yang berkaitan

dengan merek.

10

Amirudin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum (Jakarta:Raja Grafindo

Persada, 2004), h.118.

11 Peter Mahmud Marzuki , Penelitian Hukum ( Jakarta : Kencana, 2007 ), h.141.

Page 24: DWI ANTO-SH.pdf

13

b. Bahan Hukum Sekunder

Bahan hukum sekunder berupa semua publikasi tentang hukum yang

bukan merupakan dokumen-dokumen resmi.12

Publikasi tentang hukum

meliputi buku-buku teks, kamus-kamus hukum, jurnal-jurnal hukum, dan

komentar-komentar atas putusan pengadilan yang berhubungan dengan

merek.

4. Pengolahan dan Analisis Bahan Hukum

Semua bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder yang sudah

terkumpul diklasifikasikan sesuai isu hukum yang akan dibahas. Pengolahan

bahan hukum bersifat deduktif dengan menarik kesimpulan yang

menggambarkan permasalahan secara umum dan menariknya ke

permasalahan lebih khusus atau lebih konkret.

Setelah pengolahan bahan hukum dan diuraikan, kemudian penulis

melakukan analisis secara sistematis guna mendapatkan argumentasi sesuai

dengan permasalah penelitian.

F. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pemahaman dan alur pemikiran yang logis dalam

penelitian ini, penulis akan memberikan gambaran umum secara sistematis

tentang keseluruhan penelitian ini berdasarkan buku pedoman skripsi Fakultas

12

Ibid Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, h.141.

Page 25: DWI ANTO-SH.pdf

14

Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

terbitan Tahun 2012. Adapun susunan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan mengenai latar belakang, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan

studi terdahulu, serta sisematika penulisan.

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MEREK

Menguraikan mengenai definisi merek, sejarah merek di

Indonesia, persyaratan merek, dan pendaftaran merek.

BAB III TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PENIRUAN MEREK

HELM “INK” OLEH MEREK HELM “INX” (Analisis

Putusan Nomor:68/Merek/2012/PN.Niaga.Jkt.Pst)

Menguraikan mengenai merek “INX” menurut Direktorat

Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, merek “INK” menurut

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, persamaan dan

perbedaan merek helm “INK” dan merek helm “INX”, Putusan

Pengadilan Sengketa Merek “INK” dengan “INX” (Nomor:

68 / Merek / 2012 / PN.Niaga.Jkt.Pst), persamaan keseluruhan

Page 26: DWI ANTO-SH.pdf

15

dan pada pokoknya antara merek “INX” dengan ”INK”, itikad

tidak baik dalam merek “INX”, pembatalan pendaftaran merek

“INX”, solusi sengketa peniruan merek helm antara merek

helm “INK” dengan merek helm “INX”.

BAB IV PENUTUP

Berisi kesimpulan dan saran-saran Penulis berdasarkan

pemaparan bab-bab sebelumnya.

Page 27: DWI ANTO-SH.pdf

16

BAB II

TINJAUAN UMUM TENTANG MEREK

A. Pengertian Merek

Secara yuridis definisi merek di dalam ketentuan Pasal 1 angka 1 Undang-

Undang No.15 Tahun 2001 menyebutkan bahwa merek adalah tanda yang berupa

gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka angka, susunan warna, atau kombinasi dari

unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan

perdagangan barang atau jasa. Penjelasan mengenai unsur-unsur merek adalah

sebagai berikut:1

1. Gambar

Adalah semua obyek yang dapat dilukis/digambar, hasil karya berupa lukisan,

gambar teknik baik dihasilkan dengan tangan atau elektronik. Dengan asas

tidak terlalu rumit dan sederhana pada gambar dari jenis diagram, diagonal,

diameter, dial dan sirkel.

2. Nama

Adalah meliputi segala jenis benda budaya, barang ekonomi, makhluk hidup

atau benda mati, meliputi juga nama perorangan, keluarga dan badan hukum

termasuk diambil dari geografi seperti gunung, kota, daerah, sungai atau nama

tempat. Dari uraian di atas menunjukkan banyaknya macam nama :

1 M. Yahya Harahap, Tinjauan Merek Secara Umum dan Hukum Merek di Indonesia

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1992 (Bandung: Citra Aditya Bakti, 1996), h. 182.

Page 28: DWI ANTO-SH.pdf

17

a. Nama keluarga (family name) Sering dipergunakan sebagai unsur merek,

merupakan hak yang melekat secara alami yang pada tahap orang. Suatu

nama juga ada mengandung berbagai ragam pengertian sesuai azas yang

pertama nama yang tidak banyak mengandung pengertian.

Macam nama berikutnya nama yang sangat umum dipakai masyarakat,

nama dimaksud tidak boleh dijadikan merek, karena potensial dapat

mengaburkan identitas khusus seseorang sebab banyak nama yang sama.

Nama orang terkenal bersifat relatif untuk memakai sebagai nama merek

harus ada persetujuan tertulis terhadap yang mempunyai nama. Nama jenis

(generic name) adalah mengandung kata-kata, tulisan maupun gambar

yang dijadikan merek dengan jenis barang atau jasa.

b. Nama dagang (trade name) identifikasi dari Corporate Name.

c. Nama bisnis (business name).

d. Nama badan hukum terdaftar (registered company names) yang disingkat

Company Names.

3. Kata

Yang dimaksud kata adalah pengertian perkataan baik asing, nasional,

maupun daerah, bisa kata sifat, kata kerja dan kata benda, diambil dalam

bidang tertentu. Yang mempunyai patokan harus memiliki daya pembeda,

cukup sederhana, susunan huruf dianggap perkataan, kata-kata keterangan

barang atau jasa, perkataan sugestif dan perkataan yang mengandung fantasi.

Page 29: DWI ANTO-SH.pdf

18

4. Angka-angka

Angka-angka yang dimaksud adalah angka-angka bersifat majemuk tidak

boleh terdiri dari satu angka saja, harus lebih dari dua angka memerlukan

kombinasi dengan unsur lain. Pada prinsipnya merek yang terdiri dari angka-

angka saja tidak dapat dijadikan merek.2

Merek yang terdiri dari angka-angka saja tidak jelas akan daya pembedanya,

tidak mampu untuk berdiri sendiri sebagai identitas mandiri yang terlalu

umum. Merek yang hanya terdiri dari titik-titik, garis, angka-angka, huruf-

huruf, lingkaran, segitiga dianggap tidak mempunyai daya pembeda karena

terlampau sederhana bentuknya.3 Dari uraian di atas merek yang serupa angka

saja merupakan salah satu unsur merek yang tidak memerlukan kombinasi

dengan unsur tanda yang lain.

5. Susunan Warna

adalah kombinasi gambar atau lukisan geometris, sirkel, diagonal yang

melekat pada gambar persegi panjang, siku-siku atau bundaran. Dari uraian di

atas unsur warna lebih mempunyai karakter identitas yang lebih potensial

memiliki daya pembeda.

2 Sudargo Gautama, Hukum Merek Indonesia ( Bandung : Alumni, 1977 ), h.32.

3 Djoko Prakoso, Hukum Merek dan Paten Sederhana Indonesia (Jakarta: Dhara Prize,

1991), h. 51.

Page 30: DWI ANTO-SH.pdf

19

6. Atau kombinasi dari unsur-unsur

Kombinasi unsur-unsur adalah suatu unsur yang dapat dipakai sebagai tanda

untuk mencipta suatu merek barang dan atau jasa. Unsur-unsur yang

dimaksud di atas adalah gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka dan

susunan warna yang masing-masing unsur dapat berdiri sendiri tanpa

kombinasi antara satu dengan lainnya atau seluruh unsur dapat

dikombinasikan begitu salah satu unsur dapat dikombinasikan.

Para sarjana memberikan pendapat mengenai merek, diantaranya yaitu :

menurut H.M.N. Purwo Sutjipto, S.H., “merek adalah suatu tanda, dengan mana

suatu benda tertentu dipribadikan, sehingga dapat dibedakan dengan benda lain yang

sejenis”4. Pendapat H.M.N. Purwo Sutjipto menekankan kepada suatu tanda tertentu

yang dipribadikan untuk membedakan dengan benda lain yang sejenis.

Menurut Prof.R.Soekardono, S.H, “merek adalah sebuah tanda (Jawa : ciri

atau tengger) dengan mana dipribadikan sebuah barang tertentu, di mana perlu juga

dipribadikan asalnya barang atau menjamin kualitetnya barang dalam perbandingan

dengan barang-barang sejenis yang dibuat atau diperdagangkan oleh orang-orang atau

badan-badan perusahaan lain”.5 Pendapat R.Soekardono serupa dengan pendapat

H.M.N. Purwo Sutjipto namun beliau menambahkan tanda yang dipribadikan asal

4 H.M.N. Porwo Sutcipto, Pengertian Pokok-pokok Hukum Dagang Indonesia

(Djambatan:1984), h.82.

5 R.Soekardono, Hukum Dagang Indonesia, Jilid I, Cetakan ke-8 (Jakarta:Dian Rakyat,

1983), h.149.

Page 31: DWI ANTO-SH.pdf

20

barangnya atau menunjukan kualitas dari barang tersebut agar berbeda dengan

barang-barang sejenis yang dibuat oleh orang-orang atau badan-badan perusahaan

lain.

Menurut Mr.Tirtaaamidjaya, “suatu merek pabrik atau merek perniagaan

adalah suatu tanda yang dibubuhkan di atas barang atau di atas bungkusannya,

gunanya membedakan barang itu dengan barang-barang sejenis lainnya”6. Pendapat

Mr.Tirtaamidjaya suatu tanda yang berada di atas barang atau bungkusannya berguna

untuk membedakan dengan barang-barang sejenis lainnya.

Drs.Iur Soeryatin, mengemukan, “suatu merek dipergunakan untuk

membedakan barang yang bersangkutan dari barang sejenis lainnya oleh karena itu,

barang yang bersangkutan dengan diberi merek tadi mempunyai: tanda asal, nama,

jaminan terhadap mutunya”7. Beliau memberikan pendapat merek dipergunakan

untuk membedakan dengan barang sejenis lain yang mempunyai tanda asal, nama,

dan jaminan mutunya.

Selain itu Harsono Adisumarto, S.H.,MPA., merumuskan bahwa “merek

adalah tanda pengenal yang membedakan milik seseorang dengan milik orang lain,

seperti pada kepemilikan ternak dengan memberi tanda cap pada punggung sapi yang

kemudian dilepaskan di tempat penggembalaan bersama yang luas. Cap seperti itu

memang merupakan tanda pengenal untuk menunjukan bahwa hewan yang

bersangkutan adalah milik orang tertentu. Biasanya, untuk membedakan tanda atau

6 Mr. Tirtaamidjaya, Pokok-Pokok Hukum Perniagaan ( Djambatan : 1962 ), h.80.

7 Suryatin, Hukum Dagang I dan II ( Jakarta : Pradnya Paramita, 1980 ), h.84.

Page 32: DWI ANTO-SH.pdf

21

merek digunakan inisial dari mana pemilik sendiri sebagai tanda pembedaan”.8

Pendapat Harsono Adisumarto memberikan pemahaman merek menjadi tanda

kepemilikan seseorang dengan orang lain menggunakan inisial dari pemilik sendiri

sebagai bukti pembeda.

Dari banyak pengertian di atas dapat didapat pengertian umum bahwa, merek

adalah suatu tanda identitas pribadi meliputi tanda asal, nama, dan kualitasnya baik

berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka angka, susunan warna, atau

kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan

dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa untuk menunjukan kepemilikan

seseorang dengan menggunakan inisial yang dibuat oleh pemilik sendiri untuk

membedakan barang-barang sejenis yang dibuat oleh orang-orang atau badan-badan

hukum perusahaan lain.

Untuk memenuhi fungsinya, merek digunakan dalam kegiatan perdagangan

barang atau jasa. Fungsi merek adalah sebagai:9

1. Tanda pengenal untuk membedakan produk perusahaan yang satu dengan

produk perusahaan lain (product identity). Fungsi ini juga menghubungkan

barang atau jasa dengan produsennya sebagai jaminan reputasi hasil usahanya

ketika diperdagangkan.

8 Harsono Adisumarto, Hak Milik Perindustrian (Jakarta:Akademika Pressindo, 1990), h.44.

9 Direktorat Jenderal, Buku Panduan Hak Kekayaan Intelektual (Pertanyaan & Jawaban),

(Jakarta:Ditjen HKI Depkeh & HAM, 2001), h.42.

Page 33: DWI ANTO-SH.pdf

22

2. Sarana promosi dagang (means of trade promotion). Promosi tersebut

dilakukan melalui iklan produsen atau pengusaha yang memperdagangkan

barang atau jasa. Merek merupakan salah satu goodwill untuk menarik

konsumen, merupakan simbol pengusaha untuk memperluas pasar produk

atau barang dagangnya.

3. Jaminan atas mutu barang atau jasa (quality guarantee). Hal ini tidak hanya

menguntungkan produsen pemilik merek, melainkan juga perlindungan

jaminan mutu barang atau jasa bagi konsumen.

4. Penunjukan asal barang atau jasa yang dihasilkan (source of origin). Merek

merupakan tanda pengenal asal barang atau jasa yang menghubungkan barang

atau jasa dengan produsen, atau barang atau jasa dengan daerah/negara

asalnya.

Undang-undang merek Indonesia menjelaskan tentang jenis-jenis merek.

Jenis-jenis merek yang dimaksud adalah merek dagang, merek jasa, merek kolektif.

Merek dagang adalah merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan oleh

seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk

membedakan dengan barang-barang sejenis lainnya. Contoh merek dagang seperti

INK, MDS, HIU sebagai merek helm, merek Nokia sebagai merek dagang telepon

seluler, KFC sebagai restoran siap saji, dan lain-lain.

Merek jasa adalah merek yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh

seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk

membedakan dengan jasa-jasa sejenis lainnya. Contoh merek jasa seperti Rosalia

Page 34: DWI ANTO-SH.pdf

23

Indah sebagai agen pengantar perjalanan dan jasa pengiriman barang antar kota dan

daerah, Tiki dan JNE sebagai jasa pengiriman barang, dan lain sebagainya.

Sedangkan merek kolektif adalah merek yang digunakan pada barang dan/atau

jasa dengan karakteristik yang sama yang diperdagangkan oleh beberapa orang atau

badan hukum secara bersama-sama untuk membedakan dengan barang dan/atau jasa

yang sejenis lainnya.

B. Sejarah Merek di Indonesia

Sejarah perundang-undangan merek di Indonesia dapat dicatat bahwa pada

zaman masa kolonial Belanda berlaku Reglement Industriele Eigendom (RIE) yang

dimuat dalam Stb.1912 No.545 Jo. Stb.1913 No.214. Setelah Indonesia merdeka.

Peraturan ini terus berlaku berdasarkan Pasal II Aturan Peralihan Undang-Undang

Dasar 1945 (UUD 1945). Ketentuan tersebut masih terus berlaku hingga akhirnya

sampai pada akhir tahun 1961 ketentuan tersebut diganti dengan Undang-Undang

No.21 Tahun 1961 tentang merek perusahaan dan merek perniagaan yang

diundangkan pada tanggal 11 oktober 1961 dan dimuat dalam lembaran negara RI

No.290 dan penjelasannya dimuat dalam Tambahan Lembaran Negara RI No.2341

yang mulai berlaku pada bulan November 1961.

Kedua undang-undang ini yaitu RIE dan UU Merek 1961 mempunyai banyak

kesamaan. Perbedaannya hanya terletak pada antara lain berlakunya merek yaitu

sepuluh tahun menurut UU Merek 1961 dan jauh lebih pendek dari RIE 1912 yaitu

dua puluh tahun. Perbedaan lain terletak pada penggolongan barang-barang dalam 35

Page 35: DWI ANTO-SH.pdf

24

kelas yang dikenal oleh UU Merek 1961 yang tidak dikenal dalam RIE 1912.

Penggolongan yang semacam itu sejalan dengan klasifikasi internasional berdasarkan

persetujuan internasional tentang klasifikasi barang-barang untuk keperluan

pendaftaran merek di Nice (Perancis) pada tahun 1957 yang diubah di Stokholm pada

tahun 1967 dengan penambahan satu kelas untuk penyesuaiaan dengan keadaan di

Indonesia.

Selama kurang lebih 31 tahun Undang-Undang merek 1961 bertahan dan

kemudian undang-undang ini dengan banyak pertimbangan dicabut dan digantikan

oleh Undang-Undang No.19 Tahun 1992 tentang Merek (selanjutnya disebut UU

Merek 1992) yang diundangkan dalam Lembaran Negara RI. Tahun 1992 No.81 dan

penjelasannya dimuat dalam Tambahan Lembaran Negara No.3490, pada tanggal 28

Agustus 1992, berlaku sejak 1 April 1992. Undang-Undang merek tahun 1992

mengalami banyak perubahan antara lain adalah mengenai sistem pendaftaran lisensi,

merek kolektif, dan sebagainya.

Hal-hal yang baru dalam undang-undang merek tahun 1992 adalah sebagai

berikut :

1. Tentang pengertian merek yang sudah disebut secara tegas adalah berbeda

dengan pengertian merek menurut Undang-Undang No.21 Tahun 1961 yang

dirancang tegas batasannya dirumuskannya secara tegas.

2. Disamping itu dalam Undang-Undang Merek Tahun 1992 diintrodusir tentang

sistem pendaftaran berdasarkan hak prioritas. Sistem ini sama sekali tidak

dikenal dalam Undang-Undang Merek 1961. Hak prioritas ini diperlukan

Page 36: DWI ANTO-SH.pdf

25

karena tentunya bagi pemilik merek sulit apabila diwajibkan secara simultan

mendaftarkan mereknya di seluruh dunia.

3. Perbedaan lain adalah dalam Undang-Undang Merek Tahun 1992 adanya

sistem oposisi (opposition proceeding), sedangkan dalam Undang-Undang

No.21 Tahun 1961 hanya dikenal prosedur pembatalan merek (canselatin

proceeding).

4. Dalam Undang-Undang Merek Tahun 1992 diintrodusir tentang lisensi.

5. Dalam Rancangan Undang-Undang Merek Tahun 1992 kita jumpai pula

tanrang merek terkenal (know), tidak terkenal (unknown), dan sangat dikenal

(weel-known). (namun hal ini tidak disebut dalam Undang-Undang Merek

Tahun 1992).

6. Dalam Undang-Undang Merek dikenal merek jasa, merek dagang, dan merek

kolektif.

7. Dan lain-lain.10

Di samping itu ada lain-lain perubahan yang menarik misalnya cara

pemeriksaan dari permohonan pendaftaran merek yang dilakukan secara intensif

substantif, cara melakukan pengumuman terlebih dahulu sebelum diterima suatu

pendaftaran dengan maksud agar supaya khalayak ramai (masyarakat umum) dapat

mengajukan keberatan terhadap si pemohon pendaftaran bersangkutan itu (Pasal 14,

UUM 1992). Penegasan hak-hak perdata milik yang terdaftar dan ketentuan bahwa

10

Abdul Muis, RUU Merek: Sistem Deklaratif Kepada Sitem Konstitutif, (Medan, Mimbar

Umum, 13 Maret 1992). Semula dalam tulisan tersebut, digunakan istilah RUU Merek 1992.

Page 37: DWI ANTO-SH.pdf

26

tidak ada hak atas merek selain daripada yang terdaftar (Pasal 3 UUM 1992). Adanya

sanksi pidana berat di samping kemungkinan-kemungkinan menuntut ganti kerugian

secara perdata (Pasal 81 UUM 1992 dan seterusnya). Soal sistem lisensi yang diakui

secara tegas dan diatur pula pendaftarannya oleh kantor merek (Pasal 44 UUM 1992)

dan seterusnya. Kemudian juga permintaan pendaftaran merek dengan hak prioritas

berdasarkan konvensi internasional (Pasal 12 UUM 1992).11

Selanjutnya Tahun 1997 Undang-Undang Merek Tahun 1992 diperbaharui

lagi dengan Undang-Undang NO.14 Tahun 1997, dan pada saat tahun 2001 Undang-

Undang No.19 Tahun 1992 sebagaimana diubah dengan Undang-Undang No. 14

Tahun 1997 tersebut dinyatakan tidak berlaku lagi, dan sebagai gantinya kini adalah

Undang-Undang Merek No.15 Tahun 2001.

C. Persyaratan Merek

Syarat mutlak yang harus dipenuhi oleh setiap orang ataupun badan hukum

yang ingin memakai suatu merek agar dapat dipakai dan diterima sebagai merek atau

cap dagang adalah bahwa merek itu harus mempunyai daya pembeda yang cukup.

Dengan perkataan lain merek harus sedemikian rupa sehingga mempunyai cukup

kekuatan untuk membedakan barang produksi perusahaan atau barang perniagaan

(perdagangan) atau jasa dari produksi seseorang dengan barang-barang atau jasa

11

Sudargo Gautama, Komentar Atas Undang-Undang Merek Baru 1992 dan Peraturan-

Peraturan Pelaksanaannya (Bandung: Alumni,1994), h.2.

Page 38: DWI ANTO-SH.pdf

27

milik orang lain, sehingga adanya merek menjadi alat pembeda barang-barang atau

jasa.

Merek harus memiliki daya pembeda yang cukup (capable of distinguishing),

artinya memiliki kekuatan untuk membedakan barang atau jasa produk suatu

perusahaan lainnya. Agar mempunyai daya pembeda, merek itu harus dapat

memberikan penentuan (individual-sering) pada barang atau jasa yang bersangkutan.

Merek dapat dicantumkan pada barang, atau pada bungkusan barang atau

dicantumkan secara tertentu pada hal-hal yang bersangkutan dengan jasa.12

Sudargo

Gautama mengemukakan bahwa “merek ini harus merupakan suatu tanda. Tanda ini

dapat dicantumkan pada barang bersangkutan atau bungkusan dari barang itu. Jika

suatu barang hasil produksi suatu perusahaan tidak mempunyai kekuatan pembedaan

dianggap sebagai tidak cukup mempunyai kekuatan pembedaan dan karenanya bukan

merupakan merek. Misalnya : bentuk, warna atau ciri lain dari barang atau

pembungkusnya. Bentuk yang khas atau warna, warna dari sepotong sabun atau suatu

doos, tube dan botol. Semua ini tidak cukup mempunyai daya pembedaan untuk

dianggap sebagai suatu merek, tetapi dalam praktiknya kita saksikan bahwa warna-

warna tetentu yang dipakai dengan suatu kombinasi yang khusus dapat dianggap

sebagai suatu merek”.13

12

Abdulkadir Muhammad, Kajian Hukum Ekonomi Hak Kekayaan Intelektual

(Bandung:Citra Aditya, 2001), h.120-121.

13

Sudargo Gautama, Komentar Atas Undang-Undang Merek Baru 1992 dan Peraturan-

Peraturan Pelaksanaannya (Bandung: Alumni,1994), h.34.

Page 39: DWI ANTO-SH.pdf

28

Beberapa hal yang perlu ditambahkan penulis menguraikan lebih lanjut

mengenai merek yang bagaimana yang tidak diperbolehkan dan tidak dapat

didaftarkan sebagai suatu merek. Undang-Undang No.15 Tahun 2001 mengatur hal

apa saja yang diperbolehkan dan dapat didaftarkan sebagai merek. Pasal 5 Undang-

Undang No.15 Tahun 2001 menyebutkan bahwa merek tidak dapat didaftar apabila

merek tersebut mengandung salah satu unsur di bawah ini:

1. Bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, moralitas

agama, kesusilaan, atau ketertiban umum (terdapat dalam pasal 5 (a));

2. Tidak memiliki daya pembeda (terdapat dalam pasal 5 (b));

3. Telah menjadi milik umum (terdapat dalam pasal 5 (c)); atau

4. Merupakan keterangan atau berkaitan dengan barang atau jasa yang

dimohonkan pendaftarannya. (terdapat dalam pasal 5 (d))

Memperjelas apa yang disebutkan oleh pasal 5 Undang-Undang No.15 Tahun

2001, Prof.Dr.Mr. Sudargo Gautama mengemukakan ketika membahas undang-

undang merek 1961 yang masih relevan untuk pembahasan ini, yaitu sebagai berikut:

a. Bertentangan dengan kesusilaan dan ketertiban umum

Tanda-tanda yang bertentangan dengan kesusilaan dan ketertiban umum

tidak dapat diterima sebagai merek. Dalam merek bersangkutan tidak boleh

terdapat lukisan atau kata-kata yang bertentangan dengan kesusilaan yang

baik dan ketertiban umum. Di dalam lukisan-lukisan ini kiranya tidak dapat

dimasukkan juga berbagai gambaran-gambaran yang dari segi kesusilaan

maupun dari segi politis dan ketertiban umum. Lukisan-lukisan yang tidak

Page 40: DWI ANTO-SH.pdf

29

memenuhi norma-norma susila, juga tidak dapat digunakan sebagai merek jika

tanda-tanda atau kata-kata yang terdapat dalam suatu yang diperkenankan

sebagai “merek” dapat menyinggung atau melanggar perasaan, kesopanan,

ketentraman atau keagamaan, baik dari khalayak umumnya maupun suatu

golongan masyarakat tertentu.14

b. Tanda-tanda yang tidak mempunyai daya pembeda

Tanda-tanda yang tidak mempunyai daya pembeda atau yang dianggap

kurang kuat dalam pembedaanya tidak dapat dianggap sebagai merek. Sebagai

contoh misalnya dapat diberitahukan disini; lukisan suatu sepeda untuk

barang-barang sepeda atau kata-kata yang menunjukan suatu sifat barang,

seperti misalnya “istimewa”, “super”, “sempurna”. Semua ini menunjukan

pada kualitas sesuatu barang. Juga nama barang itu sendiri tidak dipakai

sebagai merek. Misalnya “kecap” untuk barang kecap, merek “sabun” untuk

sabun dan sebagainya. Misalnya perkataan super itu menunjukan suatu

kualitas atau propaganda kualitas barangnya, maka tidak mempunyai cukup

daya pembeda untuk diterima sebagai merek.15

14

Sudargo Gautama, Komentar Atas Undang-Undang Merek Baru 1992 dan Peraturan-

Peraturan Pelaksanaannya (Bandung: Alumni,1994), h.35-36.

15

Ibid., h.38.

Page 41: DWI ANTO-SH.pdf

30

c. Tanda milik umum

Tanda-tanda yang kerena telah dikenal dan dipakai secara luas serta

bebas dikalangan masyarakat tidak lagi cukup untuk dipakai sebagai tanda

pengenal bagi keperluan pribadi dari orang-orang tetentu. Misalnya

disimpulkan di dalam kategori ini tanda lukisan mengenai “tengkorak manusia

dengan di bawahnya ditaruh tulang bersilang”, yang secara umum dikenal dan

juga dalam dunia internasional sebagai tanda bahaya racun. Kemudian juga

tidak dapat misalnya dipakai merek suatu lukisan tentang “tangan dikepal dan

ibu jari ke atas”, yang umum dikenal sebagai suatu tanda pujian atau

“jempol”. Kemudian juga dapat dianggap sebagai milik umum misalnya

perkataan “pancasila” dan sebagainya.

d. Merupakan keterangan atau berkaitan dengan barang atau jasa yang diminta

pendafataran

Maksud dari merupakan keterangan atau berkaitan dengan barang atau

jasa yang diminta pendaftaran seperti merek “kopi atau gambar kopi” untuk

produk kopi. Contoh lain misalnya merek “mobil atau gambar mobil” untuk

produk mobil. Ini maksudnya agar pihak konsumen tidak keliru. Sebab jika

hal itu dibenarkan ada kemungkinan akan menggunakan merek yang sama

oleh karena bendanya, produknya atau gambarnya sama dengan mereknya.

Page 42: DWI ANTO-SH.pdf

31

D. Pendaftaran merek

Pendaftaran sebuah merek dapat diartikan sebagai usaha untuk mendapatkan

hak eksklusif merek yang akan didaftarkan kepada Direktorat Jenderal Haki agar

dapat menggunakan merek tersebut. Adapun pihak yang dapat mendaftarkan merek

adalah :

1. Orang atau individu.

2. Badan hukum.

3. Beberapa orang atau beberapa badan hukum yang mempunyai kepemilikan

bersama.

Pendaftaran merek sangat berfungsi bagi pemilik merek tersebut, adapun

fungsi pendaftaran merek, yaitu:

1. Sebagai alat bukti bagi pemilik merek atas merek yang didaftarkan.

2. Sebagai dasar penolakan terhadap merek yang sama pada pokoknya atau sama

pada keseluruhannya yang dimohonkan pendaftaran oleh orang lain untuk

barang/jasa sejenis.

3. Sebagai dasar untuk mencegah orang lain memakai merek yang sama pada

keseluruhan atau sama pada pokoknya dalam peredaran untuk barang/ataujsa

sejenis.

Selain itu permohonan pendaftaran merek dapat ditolak Direktorat Jenderal

Hak Kekayaan Intelektual apabila merek tersebut:

Page 43: DWI ANTO-SH.pdf

32

1) Merupakan atau menyerupai nama orang terkenal, foto, atau nama badan

hukum yang dimiliki orang lain, kecuali atas persetujuan tertulis dari yang

berhak (terdapat dalam pasal 6 (3.a)).

2) Merupakan tiruan atau menyerupai nama atau singkatan nama, bendera,

lembaga atau simbol atau emblem negara atau lembaga nasional maupun

internasional, kecuali atas persetujuan tertulis dari pihak yang berwenang

(terdapat dalam pasal 6 (3.b)).

3) Merupakan tiruan atau menyerupai tanda atau cap atau sempel resmi yang

digunakan oleh negara atau lembaga pemerintah, kecuali atas persetujuan

tertulis dari pihak berwenang (terdapat dalam pasal 6 (3.c)).

Permohonan diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia kepada

Direktorat Jenderal dengan mencantumkan:

1. Tanggal, bulan, dan tahun.

2. Nama lengkap, kewarganegaraan, dan alamat Pemohon.

3. Nama lengkap dan alamat Kuasa apabila Permohonan diajukan melalui

Kuasa.

4. Warna-warna apabila merek yang dimohonkan pendaftarannya menggunakan

unsur-unsur warna.

5. Nama negara dan tanggal permintaan Merek yang pertama kali dalam hal

Permohonan diajukan dengan Hak Prioritas.

Menurut tinjauaan penulis dalam peraturan perundang-undangan terdapat dua

sistem pendaftaan merek. Dua sistem tersebut yaitu sistem konstitutif (atributif) dan

Page 44: DWI ANTO-SH.pdf

33

sistem deklaratif. Undang-Undang Merek No.15 Tahun 2001, Undang-Undang No.19

Tahun 1992 dan, Undang-Undang No.14 Tahun 1997 menganut sistem konstitutif.

Sebelumnya undang-undang merek Indonesia menggunakan sistem deklaratif yang

tertuang dalam Undang-Undang No.21 Tahun 1961.

Sistem deklaratif bertitik tolak kepada pemakaiaan pertama. Siapa yang

memakai pertama kali sebuah merek dialah yang dianggap menurut hukum pemilik

merek tersebut. Jadi pemakaian pertama yang menciptakan hak atas merek. Dimana

hak atas merek tersebut merupakan hak milik seseorang, mengandung arti bahwa

benda yang dikuasai dengan hak milik dapat diturunkan kepada ahli waris, dapat

dialihkan kepada orang lain, dan dapat diperjualbelikan.16

Berdasarkan dugaan

hukum (rechtvermoeden) orang yang mendaftar adalah pemakai pertama yaitu adalah

yang berhak atas merek bersangkutan. Namun apabila ada seseorang yang dapat

membuktikan ialah pemakai pertama hak atas merek tersebut, maka pendaftarannya

dapat dibatalkan oleh pengadilan. Sehingga dalam sistem deklaratif timbul persoalan

ketidakpastian hukum hak atas merek.

Perkara “Tancho” yang terkenal, kita saksikan bahwa pendaftaran yang

dilakukan oleh pengusaha Indonesia telah dibatalkan oleh pengadilan karena

dipandang telah bertindak dengan itikad tidak baik. Dinyatakan bahwa perusahaan

Jepang adalah yang sebenarnya pertama-tama memakai merek tersebut dan yang

berhak. Pendaftaran dari pihak pengusaha Indonesia telah dibatalkan dan dicoret dari

16

Mahadi, Hak Milik Dalam Sistem Hukum Perdata Nasional (Jakarta:BPHN,1981), h.71.

Page 45: DWI ANTO-SH.pdf

34

Daftar Kantor Merek. Inilah yang dipandang sebagai kurang memberikan kepastian

hukum jika dibandingkan dengan sistem konstitutif, yaitu pendaftarlah yang

menciptakan hak atas merek. Berdasarkan Undang-Undang No.15 Tahun 2001

Tentang Merek Pasal 3, hak atas merek adalah hak eksklusif yang diberikan oleh

negara kepada pemilik merek yang terdaftar dalam Daftar Umum Merek untuk jangka

waktu tertentu dengan menggunakan sendiri merek tersebut atau memberikan izin

kepada pihak lain untuk menggunakannya.

Pada sistem deklaratif orang yang berhak atas merek bukanlah orang yang

secara formal saja terdaftar mereknya tetapi haruslah orang-orang yang sungguh-

sungguh menggunakan atau memakai merek tersebut. Orang-orang yang sungguh-

sungguh memakai atu menggunakan merek tersebut tidak dapat menghentikan

pemakaiaannya oleh orang lain secara begitu saja, meskipun orang yang disebut

terakhir ini kemudian mendaftarkan mereknya. Dalam sistem deklaratif orang yang

tidak mendaftarkan mereknya pun tetap dilindungi.

Hak atas merek dalam sistem konstitutif muncul apabila pendaftar telah

mendaftarkan permohonan merek. Oleh karena itu pendaftaran dalam sistem ini

adalah sebuah keharusan. Sistem konstitutif ini tidak bertitik tolak kepada pemakaian

pertama sebuah merek. Hak atas merek tidak ada tanpa pendaftaran. Ini membawa

lebih banyak kepastian. Sistem yang dianut oleh Undang-Undang No.15 Tahun 2001

Tentang Merek dalam Pasal 27, Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual

menerbitkan dan memberikan Sertifikat Merek kepada pemohon pendaftaran merek

sebagai bukti kepemilikan hak atas merek sehingga orang lain tidak berhak memakai

Page 46: DWI ANTO-SH.pdf

35

merek yang sama untuk barang-barang yang sejenis pula. Sistem konstitutif ini

memberikan banyak kepastian hukum.

Satu hal lagi yang perlu menjadi perhatian mengenai tempat pendaftaran

merek yang dianut oleh Undang-Undang Merek 2001. Hal ini sangat penting

mengingat wilayah Indonesia sangat luas. Alangkah lebih baik jika tempat

pendaftaran merek diadakan perwakilannya di daerah provinsi. Tujuannya adalah

untuk mempermudah seseorang yang ingin mengajukan permohonan hak atas merek.

Kemajuan di bidang transportasi sekarang ini memudahkan untuk berpindah dari satu

tempat ke tempat lain dengan sangat cepat. Tidak seperti saat Undang-Undang No.21

Tahun 1961 masih berlaku, perkembangan tranportasi belum berkembang seperti

sekarang. Ditambah dengan kemajuan teknologi sekarang ini yang sudah hampir

semua memakai sistem online atau internet sehingga cepat dan dapat membantu

kelancaran dalam pendaftaran permohonan hak atas merek.

Secara Internasional dikenal empat sistem pendaftaran merek yaitu :

1. Pendaftaran merek tanpa pemeriksaan merek terlebih dahulu. Menurut sistem

ini merek yang dimohonkan pendaftarannya segera didaftarkan asal syarat-

syarat permohonannya telah dipenuhi antara lain pembayaran biaya

permohonan, pemeriksaan dan pendaftaran. Tidak diperiksa apakah merek

tersebut memenuhi syarat-syarat lain yang diterapkan dalam undang-undang,

misalnya tidak diperiksa apakah merek tersebut pada keseluruhannya atau

pada pokoknya ada persamaan dengan merek yang telah didaftarkan untuk

Page 47: DWI ANTO-SH.pdf

36

barang sejenis atas nama orang lain. Sistem ini dipergunakan misalnya oleh

negara Perancis, Belgia, Luxemburg, dan Rumania.

2. Pendaftaran dengan permeriksaan merek terlebih dahulu. Sebelum didaftarkan

merek yang bersangkutan terlebih dahulu diperiksa mengenai syarat-syarat

mengenai merek itu sendiri. Hanya merek yang memenuhi syarat dan tidak

mempunyai persamaan pada keseluruhan atau pada pokoknya dengan merek

yang telah didaftarkan untuk barang sejenis atas nama orang lain dapat

didaftarkan. Misalnya sistem ini dianut oleh Amerika Serikat, Jerman, Inggris,

Jepang, dan Indonesia.

3. Pendaftaran dengan pengumuman sementara. Sebelum merek yang

bersangkutan didaftarkan, merek itu diumumkan lebih dahulu untuk memberi

kesempatan kepada pihak lain mengajukan keberatan-kebaratan tentang

pendaftaran merek tersebut. Sistem ini dianut oleh antara lain negara Spanyol,

Kolumbia, Mexico, Brazil, dan Australia.

4. Pendaftaran merek dengan pemberitahuan terlebih dahulu tentang adanya

merek-merek terdaftar lain yang ada persamaanya. Pemohon pendaftaran

merek diberitahu bahwa mereknya mempunyai persamaan pada keseluruhan

atau pada pokoknya engan merek yan telah didaftarkan terlebih dahulu untuk

barang sejenis atau nama orang lain. Walaupun demikian, jika pemohon tetap

Page 48: DWI ANTO-SH.pdf

37

menghendaki pendaftaran mereknya, maka mereknya itu didaftarkan juga.

Sistem ini misalnya dipakai oleh negara Swiss dan Australia.17

Penulis dapat menyimpul dari penjelasan yang ada bahwa merek mempunyai

fungsi sebagai berikut:

a. Konsumen dapat membedakan produk satu dengan produk lain yang sejenis.

b. Memberikan jaminan mutu terhadap produk satu dengan produk lain yang

sejenis.

c. Memudahkan perusahaan membedakan produk mereka sendiri.

d. Mendorong perusahaan untuk berinvestasi, memelihara/menjaga, dan

meningkatkan kualitas produk yang mereka miliki.

e. Sarana promosi efektif untuk memasarkan produk barang/jasa perusahaan.

f. Menunjukan kualitas barang/jasa yang dihasilkan.

g. Sarana membangun reputasi kepada konsumen (masyarakat).

h. Dapat dilisensikan guna memperluas jaringan usaha sekaligus menghasilkan

royalti.

i. Menjadi aset bisnis yang sangat berharga.

j. Menjadi sumber pendapatan yang sangat menguntungkan.

17

Soegondo Soemodiredjo, Merek Perusahaan dan Perniagaan, (Jakarta:Lembaga

Administrasi Negara,1963), h.10-11.

Page 49: DWI ANTO-SH.pdf

38

BAB III

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PENIRUAN MEREK HELM “INK”

OLEH MEREK HELM “INX”

(Analisis Putusan Nomor:68/Merek/2012/PN.Niaga.Jkt.Pst)

A. Merek “INX” Menurut Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual

Berdasarkan penelusuran merek terdaftar Indonesia Direktorat Jenderal Hak

Kekayaan Intelektual, merek “INX” terdaftar dalam buku daftar umum merek dengan

nomor permohonan D002008002434 diajukan pada tanggal 22 Januari 2008, tanggal

penerimaan permohonan 22 Januari 2008. Merek “INX” terdaftar dalam nomor

pendaftaran IDM000220449 pada tanggal 6 Oktober 2009 dengan tanggal jatuh

tempo pada 22 Januari 2018. Nama pemohon “INX” adalah Andi Johan beralamat di

jalan Anggrek No.6 RT.013 RW.002 kelurahan Cengkareng Barat, Kecamatan

Cengkareng, Jakarta Barat. Merek “INX” terdaftar dalam kelas 9 yaitu jenis barang

pelindung kepala (helmet).

Pada tahun 2010 datang kebijakan helm ber-Standar Nasional Indonesia (SNI),

perusahaan milik Andi Johan dibina oleh Dinas Perindustrian Daerah Khusus Ibukota

(DKI) Jakarta sehingga perusahaan merek helm “INX” pun menjadi CV. Sumber

Rezeki. CV sendiri merupakan salah satu bentuk hukum badan usaha. Persekutuan

komanditer atau biasa disebut dengan CV merupakan singkatan dari Comanditaire

Venootschaaf yang diatur dalam Pasal 19 sampai dengan Pasal 21 Kitab Undang-

Undang Hukum Dagang (KUHD), yang terletak di tengah pengaturan firma, oleh

Page 50: DWI ANTO-SH.pdf

39

karena itu yang dimaksud dengan persekutuaan komanditer adalah suatu firma yang

mempunyai satu atau beberapa orang sekutu komanditer.1 Logo Merek “INX” dapat

dilihat di bagian lampiran skripsi ini.

B. Merek “INK” Menurut Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual

Berdasarkan penelusuran merek terdaftar Indonesia Direktorat Jenderal Hak

Kekayaan Intelektual, terdapat 5 (lima) merek “INK” dengan nama pemilik yang

sama. Pertama terdaftar dalam nomor permohonan D002005013237 tanggal

pengajuan dan penerimaan permohonan 27 Juli 2005, nomor pendaftaran

IDM000115468 tanggal pendaftaran 26 Maret 2007 dengan tanggal jatuh tempo 27

Juli 2015. Kedua, merek “INK” juga terdaftar dengan nomor permohonan

R002010004668 tanggal pengajuan dan penerimaan permohonan pada tanggal 18

Agustus 2010, terdaftar dengan nomor pendaftaran IDM000264191 pada tanggal

pendaftaran 13 Agustus dengan tanggal jatuh tempo 18 Agustus 2020. Ketiga, Merek

“INK” juga terdaftar dengan nomor permohonan D002010046826 pada tanggal

pengajuan dan penerimaan permohonan 23 Desember 2010, dengan nomor

pendaftaran IDM000351661 tanggal pendaftaran pada 2 April 2012 dengan tanggal

jatuh tempo 23 Desember 2020. Keempat, Merek “INK” dengan nomor permohonan

R002011013730 dengan tanggal pengajuan dan penerimaan permohonan 8 Oktober

2012, terdaftar dengan nomor pendaftaran IDM000349299 pada tanggal 22 Februari

1 Zaeni Asyhadie, Hukum Bisnis, Prinsip dan Pelaksanaannya di Indonesia, (Jakarta:Rajawali

Pers,2005), h.39.

Page 51: DWI ANTO-SH.pdf

40

2012 dengan tanggal jatuh tempo 8 Oktober 2022. Dan kelima, merek “INK”

terdaftar dengan nomor permohonan R002011013731 tanggal pengajuan dan

penerimaan permohonan pada 8 November 2012, terdaftar pada nomor pendaftaran

IDM000349300 tanggal pendaftaran 22 Februari 2012 dengan tanggal jatuh tempo 8

Oktober 2022. Pemilik dari kelima merek diatas adalah Eddy Tedjakusuma beralamat

di jalan Taman Sari VII/96 RT.010 RW.006 Mahar, Taman Sari, Jakarta Barat.

Mempunyai kuasa hukum Ludiyanto, S.H, M.H. Semua merek “INK” di atas

terdaftar dalam kelas 9 yaitu segala macam topi pengaman dan helm, kacamata

pengaman. Berbeda dengan perusahaan merek helm “INX”, badan usaha merek

helm ”INK” berbentuk perseroan terbatas (PT), dimana perseroran terbatas adalah

suatu bentuk usaha yang berbadan hukum, yang pada awalnya dikenal dengan nama

Naamloze Vennootschap (NV). Istilah “Terbatas” di dalam Perseroan Terbatas tertuju

pada tanggung jawab pemegang saham yang hanya terbatas pada nominal dari semua

saham yang dimilikinya.2 Pada awalnya perseroaan terbatas ini diatur juga dalam

KUHD, yang kemudian diganti dengan Undang-Undang No.1 Tahun 1995 tentang

Perseroan Terbatas. Undang-Undang No.1 Tahun 1995 diperbaharui lagi oleh

Undang-Undang No. 40 tahun 2007. Berdasarkan Pasal 1 angka 1 Undang-Undang

No. 40 tahun 2007, perseroan Terbatas adalah “badan hukum yang merupakan

persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha

dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan

2 Ibid, Zaeni Asyhadie, h.41.

Page 52: DWI ANTO-SH.pdf

41

yang ditetapkan dalam undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya”. Merek

dan logo “INK”dapat dilihat di bagian lampiran skripsi ini.

C. Persamaan dan Perbedaan Merek Helm “INK” dan Merek Helm “INX”

Kadang kala peredaran produk barang atau jasa di masyarakat terdapat

persamaan antara produk satu dengan produk lain, begitupun terhadap sengketa

merek helm “INK” dan merek helm “INX”. Adapun persamaan kedua merek tersebut

adalah sebagai berikut:

1. Kedua merek tersebut terdaftar dalam jenis kelas 09 yaitu semacam alat

pelindung kepala (helm).

2. Inisial merek terdiri masing-masing dari 3 kata yaitu I, N, K dan I, N, X.

3. Telah terdaftar dalam daftar umum merek Direktorat Jenderal Hak Kekayaan

Intelektual.

Ada persamaan ada pula perbedaan, terdapat beberapa perbedaan antara merek

helm “INK” dengan merek helm “INX”. Perbedaan tersebut diuraikan dalam tabel di

bawah ini:

INX INK

Bentuk Badan Usaha

CV (Comanditaire

Venootschaaf)

PT (Perseroan Terbatas)

Inisial Merek

Huruf I, Huruf N, dan

Huruf X

Huruf I, Huruf N, dan

Huruf K

Page 53: DWI ANTO-SH.pdf

42

Pemilik Andi Johan Eddi Tedjakusuma

Alamat

Jalan Anggrek No.6

RT.013 RW.002

Kelurahan Cengkareng

Barat, Kecamatan

Cengkareng, Jakarta Barat

Jalan Taman Sari VII/96

RT.010 RW.006 Mahar,

Taman Sari, Jakarta

Barat

Nomor Pendaftaran

Merek

IDM000220449

IDM000115468

IDM000264191

IDM000351661

IDM000349299

IDM000349300

Tahun Pemakaian 2008 - Sekarang 2005 - Sekarang

D. Putusan Pengadilan Sengketa Merek “INK” dengan “INX”

(Nomor:68/Merek/2012/PN.Niaga.Jkt.Pst)

Pengadilan Niaga di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memeriksa dan mengadili

gugatan pembatalan merek pada tingkat pertama antara Eddy Tedjakusuma,

beralamat di Jl. Taman Sari VIII No.96 RT.010 RW.06, Maphar, Kecamatan Taman

Sari, Jakarta Barat, dalam hal ini memilih domisili hukum di kantor kuasanya, Law

Page 54: DWI ANTO-SH.pdf

43

Offices Ludiyanto, SH & Associate, berkedudukan di Jl, Hayam Wuruk No.3 l & j,

Jakarta Pusat 10120, berdasarkan Surat Kuasa Khusus, selanjutnya disebut sebagai

Penggugat, melawan Andi Johan, beralamat di Jl. Anggrek No.6 RT.013 RW.013

RW.002, Kel. Cengkareng Barat, Kec. Cengkareng, Jakarta Barat, selanjutnya disebut

sebagai Tergugat I, dan Pemerintahan Republik Indonesia C.q Kementrian Hukum

& HAM RI C.q Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual C.q Direktorat Merek,

beralamat di Jl.Daan Mogot Km.24, Tangerang 15119, Selanjutnya disebut sebagai

Tergugat II.

Tentang duduk perkara bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tertanggal 1

November 2012, yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat

pada tanggal 06 November 2012, dibawah Register Nomor 68 / merek / 2012 /

PN.Niaga / Jakarta Pusat, telah mengemukakan hal-hal sebagai berikut:

1. Bahwa penggugat adalah pemilik hak eksklusif dan pendaftar pertama (first to

file) serta hak atas merek-merek dagang “INK” yang diperoleh melalui

pengalihan hak dari Tjong Lyanti Tedjakusuma alias Tjong Bui Lian pada

tanggal 8 Juli 2004 dihadapan notaris Lieke L. Tukgali, SH, serta telah

dicatatkan pengalihan hak nya pada Tergugat II (i.e Direktorat Merek) pada

tanggal 26 Juni 2006 nomor H4.HC.01.04-791-8177-04;

2. Bahwa merek-merek dagang “INK” yang telah terdaftar pada Direktorat Merek

antara lain:

a. Merek dagang “INK” daftar No.483685 tanggal 18 Agustus 2000 yang

diperpanjang dibawah daftar No.IDM000264191 tanggal 18 Agustus

Page 55: DWI ANTO-SH.pdf

44

2010 untuk melindungi jenis barang yang tergolong dalam kelas 09, yakni

“segala macam topi pengaman (helm)”;

b. Merek dagang “INK” daftar No.554641 tanggal 8 November 2002 yang

diperpanjang dibawah daftar No.IDM000349299 tanggal 8 November

2012 untuk melindungi jenis barang yang tergolong dalam kelas 09, yakni

antara lain: “segala macam topi pengaman dan helmet (helm), kacamata”;

c. Merek dagang “INK” daftar No.554642 tanggal 8 November 2002 yang

diperpanjang dibawah daftar No.IDM000349300 tanggal 8 November

2012 untuk melindungi jenis barang yang tergolong alam kelas 09, yakni

antara lain:”segala macam topi pengaman dan helmet (helm)”;

d. Merek dagang “INK HELMET” daftar No.IDM000351661 tanggal 23

Desember 2010 untuk melindungi jenis barang yang tergolong dalam

kelas 09, yakni antara lain:”helm”.

3. Bahwa dengan demikian, maka secara yuridis, penggugat definitive

mempunyai “hak khusus” (hak eksklusif untuk memakai/menggunakan) sendiri

merek dagang yang mengandung kata “INK” a quo di wilayah Republik

Indonesia untuk membedakan hasil-hasilnya dengan hasil-hasil pihak lain,

khususnya untuk produk helm, sebagaimana yang diamanatkan oleh ketentuan

Pasal 3 Undang-Undang No.15 tahun 2001 tentang Merek;

4. Bahwa ternyata diketahui pada Direktorat Merek (tergugat II) telah terdaftar

pula merek dagang “INX” kelas 09 daftar No.IDM000220449 atas nama

tergugat I yang secara yuridis memiliki persamaan pada pokoknya maupun

Page 56: DWI ANTO-SH.pdf

45

keseluruhannya dengan merek-merek dagang “INK” terdaftar yang merupakan

main brand milik penggugat, dimana persamaan tersebut terdiri dari

persamaaan susunan huruf/kata, bunyi pengucapan maupun persamaan

perlindungan jenis barangnya;

5. Bahwa keberadaan merek dagang “INX” kelas 09 daftar No.IDM000220449

atas nama tergugat I yang telah terdaftar pada Direktorat Merek (tergugat II) a

quo, jelas sangatlah bertentangan dengan Undang-Undang No.15 tahun 2001

tentang Merek khususnya Pasal 6 ayat (1) huruf a Jo. Pasal 4, mengingat

pendaftaran merek dagang “INX” kelas 09 daftar No.IDM000220449 atas nama

Tergugat I memiliki persamaan pada pokoknya maupun keseluruhannya dengan

merek-merek dagang “INK” atas nama Penggugat yang telah terdaftar sejak

tahun 2000, dimana pedaftaran merek dagang “INK” kelas 09 daftar

No.IDM000220449 telah dilandasi dengan itikad baik (bad faith);

6. Bahwa secara de facto maupun de jure, pendaftaran merek dagang “INX” daftar

No.IDM000220449 atas nama Tergugat I yang memiliki persamaan pada

pokoknya maupun keseluruhannya dengan merek-merek dagang “INK”

terdaftar milik Penggugat, terbukti memiliki tujuan yang tidak jujur (dishonesty

purpose) dengan cara menjiplak/mendompleng keberadaan merek dagang

“INK” Penggugat yang telah terlebih dahulu terdaftar di Indonesia, sehingga

tanpa harus bersusah payah Tergugat I dapat mengeruk keuntungan dengan

jalan pintas (passing off), yang pada gilirannya akan menciptakan iklim

persaingan curang (unfair competition), dimana khalayak akan menilai soelah-

Page 57: DWI ANTO-SH.pdf

46

olah merek dagang “INX” keals 09 daftar No.IDM000220449 atas nama

Tergugat I memiliki hubungan Hukum dengan merek-merek dagang “INK”

terdaftar milik Penggugat;

7. Bahwa oleh karena itu, sebagaimana ketentuan pasal 68 ayat (1) Undang-

Undang No.15 tahun 2001 tentang merek, maka Penggugat selaku pendaftar

pertama (First to file) dan pemilik hak eksklusif atas merek-merek dagang

“INK” yang telah terdaftar lebih dulu berkepentingan untuk menuntut

pembatalan merek dagang “INX” kelas 09 daftar No.IDM000220449 atas nama

Tergugat I dari daftar umum merek Direktorat Merek, karena jelas pendaftaran

merek dagang “INX” kelas 09 daftar No.IDM000220449 atas nama Tergugat I

a quo terbukti telah dilandasi oleh itikad tidak baik, karena memilki persamaan

dengan merek-merek dagang “INK” atas nama Penggugat yang telah terdaftar

lebih dahulu di Direktorar Merek.

8. Bahwa diikut sertakannya Tergugat II dalam perkara a quo adalah untuk

memenuhi ketentuan Pasal 70 ayat (3) Undang-Undang No.15 tahun 2001

tentang merek yang berbunyi: “Direktorat Jenderal melaksanakan pembatalan

pendaftaran Merek yang bersangkutan dari Daftar Umum Merek dan

mengumumkannya dalam Berita Resmi Merek setelah Putusan badan

pengadilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterima dan berkekuatan

hukum tetap”.

Page 58: DWI ANTO-SH.pdf

47

Bahwa berdasarkan alasan-alasan hukum di atas, Penggugat memohon sudi

kiranya Pengadilan Niaga Jakarta Pusat berkenaan memutuskan hal-hal sebagai

berikut:

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

2. Menyatakan bahwa Penggugat adalah pemilik hak eksklusif dan pendaftar

pertama (first to file) serta hak atas merek-merek dagang “INK” yang diperoleh

melalui pengalihan hak dari Tjong Lyanti Tedjakusuma alias Tjong Bui Lian

pada tanggal 8 Juli 2004 dihadapan notaris Lieke L. Tukgali, SH, serta telah

dicatatkan pengalihan hak nya pada Tergugat II (i.e Direktorat Merek) pada

tanggal 26 Juni 2006 nomor H4.HC.01.04-791-8177-04 atas merek-merek

dagang “INK” yang telah terdaftar pada Direktorat Merek antara lain:

a. Merek dagang “INK” daftar No.483685 tanggal 18 Agustus 2000 yang

diperpanjang dibawah daftar No.IDM000264191 tanggal 18 Agustus

2010 untuk melindungi jenis barang yang tergolong dalam kelas 09, yakni

“segala macam topi pengaman (helm)”;

b. Merek dagang “INK” daftar No.554641 tanggal 8 November 2002 yang

diperpanjang dibawah daftar No.IDM000349299 tanggal 8 November

2012 untuk melindungi jenis barang yang tergolong dalam kelas 09, yakni

antara lain: “segala macam topi pengaman dan helmet (helm), kacamata”;

c. Merek dagang “INK” daftar No.554642 tanggal 8 November 2002 yang

diperpanjang dibawah daftar No.IDM000349300 tanggal 8 November

Page 59: DWI ANTO-SH.pdf

48

2012 untuk melindungi jenis barang yang tergolong alam kelas 09, yakni

antara lain:”segala macam topi pengaman dan helmet (helm)”;

d. Merek dagang “INK HELMET” daftar No.IDM000351661 tanggal 23

Desember 2010 untuk melindungi jenis barang yang tergolong dalam

kelas 09, yakni antara lain:”helm”.

3. Menyatakan bahwa merek dagang “INX” kelas 09 daftar No.IDM000220449

tanggal 22 Januari 2008 atas nama Tergugat I mempunyai persamaan pada

pokoknya maupun keseluruhannya dengan merek-merek dagang “INK” kels 09

milik Penggugat yang telah terdaftar sejak tanggal 18 Agustus 2000,yakni

antara lain:

a. Merek dagang “INK” daftar No.483685 tanggal 18 Agustus 2000 yang

diperpanjang dibawah daftar No.IDM000264191 tanggal 18 Agustus

2010 untuk melindungi jenis barang yang tergolong dalam kelas 09, yakni

“segala macam topi pengaman (helm)”;

b. Merek dagang “INK” daftar No.554641 tanggal 8 November 2002 yang

diperpanjang dibawah daftar No.IDM000349299 tanggal 8 November

2012 untuk melindungi jenis barang yang tergolong dalam kelas 09, yakni

antara lain: “segala macam topi pengaman dan helmet (helm), kacamata”;

c. Merek dagang “INK” daftar No.554642 tanggal 8 November 2002 yang

diperpanjang dibawah daftar No.IDM000349300 tanggal 8 November

2012 untuk melindungi jenis barang yang tergolong alam kelas 09, yakni

antara lain:”segala macam topi pengaman dan helmet (helm)”;

Page 60: DWI ANTO-SH.pdf

49

d. Merek dagang “INK HELMET” daftar No.IDM000351661 tanggal 23

Desember 2010 untuk melindungi jenis barang yang tergolong dalam

kelas 09, yakni antara lain:”helm”.

4. Menyatakan pendaftaran merek dagang “INX” kelas 09 daftar

No.IDM000220449 tanggal 22 merupakan hasil peniruan/jiplakan dari merek-

merek dagang “INK” milik Penggugat yang telah terdaftar sejak 18 Agustus

2000 di Direktorat Merek;

5. Membatalkan pendaftaran merek dagang “INX” kelas 09 daftar

No.IDM000220449 tanggal 22 Januari 2008 atas nama Tergugat I dalam Daftar

Umum Direktorat Merek dengan segala akibat hukumnya;

6. Memerintahkan Tergugat II (Direktorat Merek) untuk melaksanakn isi putusan

ini dengan mencatatkan pembatalan merek dagang “INX” kelas 09 daftar

No.IDM000220449 tanggal 22 Januari 2008 atas nama Tergugat I dalam Daftar

Umum Merek;

7. Menghukum Tergugat I untuk membayar biaya perkara.

Atau, apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-

adilnya.

Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan kedua belah

pihak akan tetapi tidak berhasil, maka pemeriksaan perkara ini dilanjutkan dengan

pembacaan surat gugatan, yang mana Penggugat menyatakan tidak menggunakan

perubahan gugatan dan tetap pada gugatannya.

Page 61: DWI ANTO-SH.pdf

50

Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut Tergugat I mengajukan jawaban

tertulis tertanggal 10 Januari 2013 yang pada pokoknya sebagai berikut:

1. Bahwa, Tergugat I menolak seluruh dalil gugatan Penggugat untuk seluruhnya,

kecuali yang secara tegas diakui dalam jawaban;

2. Bahwa, memang benar Penggugat telah mendaftarkan merek “INK” yang

tergolong dalam kelas 09 pada Direktorat Merek;

3. Bahwa, merek milik Penggugat tersebut telah dapat diketahui dengan jelas

terdiri dari susunan 3 (tiga) Huruf, yaitu huruf “I”, Huruf “N” dan huruf “K”

yang jika didengarkan dalam huruf per huruf akan terdengar pengucapannya “ih

en ka”, hal ini memiliki perbedaan yang nyata dengan merek milik Tergugat I,

yaitu merek “INX”, yang terdiri dari susunan 3 (tiga) huruf, yatu huruf “I”,

huruf “N” dan huruf “X” yang jika didengarkan dalam huruf per huruf akan

terdengar pengucapannya “ih en ex”, dengan demikian terdapat perbedaan yang

dapat dipahami oleh publik secara sederhana, oleh karena itu dalil gugatan

Penggugat yang mengatakan secara yuridis memiliki persamaan pada pokoknya

maupun keseluruhannya adalah tidak beralasan hukum;

4. Bahwa, Tergugat menolak dengan tegas dalil-dalil gugatan Penggugat nomor 4,

5, 6, dan 7 karena fakta yang terjadi adalah Tergugat I memperoleh inspirasi

dari peristiwa kecelakaan yang telah menewaskan sepasang remaja yang

mengendarai sepeda motor tanpa memakai helm pengaman, ternyata diketahui

bahwa ditemukan beberapa butir pil psikotropika dari kantong saku sepasang

remaja dimaksud. Dari peristiwa dimaksud akhirnya Tergugat I mendaftarkan

Page 62: DWI ANTO-SH.pdf

51

produk helm pengaman dengan merek “INX”, sesungguhnya huruf “INX” ini

didapat dari inspirasi pil psikoropika yang dikenal di kalangan publik dengan

sebutan pil “INEX”, dengan demikian dalil-dalil gugatan Penggugat tidak benar

sama sekali tidak beralasan menurut hukum, oleh karena itu patut untuk

dikesampingkan;

5. Bahwa, jika kemudian Penggugat mengklaim bahwa “IN” adalah sebuah

susunan huruf yang menjadi milik monopoli Penggugat karena adanya hak atas

merek “INK”, adalah dalil yang berlebih-lebihan, sebab susunan huruf “I” dan

huruf “N” mandiri dalam kamus bahasa Indonesia adalah tidak mempunyai arti,

sehingga milik bebas umum dari masyarakat untuk merangkainya dengan

“huruf yang lain” untuk menjadi “sebuah arti/pengertian”;

6. Bahwa, oleh karena itu, ketika tahun 2008 Tergugat I mengajukan pendaftaran

sesuai dengan prosedur aturan hukum yang ada, permohonan berhasil lolos

dari:

a. Pemeriksaan substantif di Direktorat Jenderal berdasarkan ketentuan

pasal 4, pasal 5, dan pasal 6 UU. NO.15 tahun 2001 selam 9 bulan (pasal

18 UU. No.15 tahun 2001)

b. Sehingga diumumkan di Berita Acara Merek selama 3 bulan, dan telah

lolos juga dari publikasi dimaksud;

7. Bahwa selama proses dan tahapan-tahapan dimaksud ditempuh tidak ada

keberatan dari pihak manapun, termasuk keberatan dari pihak Penggugat;

Page 63: DWI ANTO-SH.pdf

52

8. Bahwa, dalam pemeriksaan substantif oleh Direktoral Merek, telah dilakukan

pemeriksaan tentang pasal 4 UU. No.15 Tahun 2001 yaitu itikad jelek pemohon

merek/Tergugat I; pasal 5 dan juga pasal 6 UU. No.15 tahun 2001 yaitu apakah

mengandung persamaan dengan merek-merek lain (termasuk merek milik

Penggugat). Hasilnya pemerintah menganggap bahwa pemohon Tergugat I

beritikad baik dalam mengajukan permohonan dan tidak ada persamaan dengan

merek-merek lain termasuk merek milik Penggugat yaitu “INK”;

9. Bahwa, dengan demikian tidak ada kesalahan hukum apapun yang dilakukan

Tergugat I dalam memperoleh sertifikat merek “INX”dalam kelas 09;

10. Bahwa untuk itu segala dalil gugatan Penggugat patut dikesampingkan karena

tidak beralasan hukum;

Berdasarkan segala yang telah diuraikan, perkenankanlah dengan ini kami

mohon kiranya Majelis Hakim pemeriksa perkara berkenaan memutus:

1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau setidaknya gugatan tidak

dapat diterima;

2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara ini;

Atau menjatuhkan putusan lain yang seadil-adilnya dalam pengadilan yang

benar

Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut Tergugat II

mengajukan jawaban tertulis tertanggal 10 januari 2013 yang pada pokoknya sebagai

berikut:

Page 64: DWI ANTO-SH.pdf

53

1. Bahwa sesuai dengan data dalam Daftar Umum Merek telah terdaftar merek

“INX” atas nama Tergugat I daftar No.000220449 tanggal 22 Januari 2008

untuk melindungi barang dalam kelas 09.

2. Bahwa sesuai dengan ketentuan pasal 3 Jo. Pasal 28 UU. No. 15 tahun 2001

tentang merek, hak atas merek adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara

kepada pemilik merek terdaftar dalam Daftar Umum Merek untuk jangka waktu

tertentu dengan menggunakan sendiri merek tersebut atau memberikan izin

kepada pihak lain untuk menggunakannya, maka sudah menjadi kewajiban

pihak-pihak manapun termasuk Penggugat sendiri untuk menghormati hak

pihak lain, dimana ha tersebut bertujuan untuk memberikan kepastian hukum

kepada pemilik merek terdaftar dalam Daftar Umum Merek di dalam

menjalankan kegiatan produksi dan perdagangan.

3. Bahwa sesuai dengan ketentuan dalam pasal 3 UU. No.15 tahun 2001 tentang

merek, negara memberikan hak eksklusif berupa perlindungan hukum terhadap

merek-merek yang telah terdaftar dalam Daftar Umum Merek untuk jangka

waktu 10 tahun, untuk dipergunakan di dalam kegiatan produksi dan

perdagangan sesuai dengan yang dimohonkan, dengan demikian mengingat

merek dalam sengketa atas nama Tergugat I telah terdaftar dalam Daftar Umum

Merek, negara telah memberikan hak eksklusif kepada Tergugat I untuk

mempergunakan mereknya sesuai dengan yang dimohonkan dalam kegiatan

produksi dan perdagangan.

Page 65: DWI ANTO-SH.pdf

54

4. Bahwa dengan terdaftarnya merek “INX” dengan nomor IDM000220449 atas

nama Tergugat I dalam Daftar Umum Merek adalah telah sesuai dengan

mekanisme hukum yaitu berupa: pemeriksaan formalitas, pemeriksaan

substantif pengumuman dan sertifikasi, khususnya dalam pemeriksaan

substantif dimana Direktorat Merek melakukan pemeriksaan terhadap

permintaan pendaftaran merek yang mengacu pada pasal 4, pasal 5, dan pasal 6

UU. No.15 tahun 2001 tentang merek yang juga telah mempertimbangkan

mengenai ada tidaknya itikad baik sehingga dalil-dalil Penggugat yang

menyatakan terdaftarnya merek “INX” dengan itikad tidak baik patut untuk

dikesampingkan.

5. Bahwa perihal/maksud dari itikad tidak baik itu sendiri dijelaskan secara

terpisah di dalam penjelasan pasal 4 UU. No.15 tahun 2001 tentang merek

“pemohon yang bertitikad baik adalah pemohon yang mendaftarkan merekanya

secara layak dan jujur tanpa ada niat apapun untuk membonceng, meniru atau

menjiplak ketenaran merek pihak lain demi kepentingan usahanya yang

berakibat kerugian pada pihak lain atau menimbulkan kondisi persaingan

curang, mengecoh atau menyesatkan konsumen. Contohnya merek dagang A

yang sudah dikenal masyarakat secara umum sejak bertahun-tahun ditiru

demikian rupa sehingga memiliki persamaan pada pokoknya atau

keseluruhannya dengan merek dagang A tersebut. Dalam contoh itu sudah

terjadi itikad tidak baik dari peniru karena setidak-tidaknya patut diketahui

Page 66: DWI ANTO-SH.pdf

55

unsur kesengajaannya dalam meniru merek dagang yang sudah dikenal

tersebut”.

6. Sebagaimana telah disampaikan di atas pendaftaran merek dari Tergugat I telah

sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di bidang merek dan tidak

bertentangan dengan ketentuan pasal 4, pasal 5, dan pasal 6 UU. No.15 tahun

2001 tentang merek yang merupakan sebagai dasar dalam pemeriksaan

substantif, dimana dalil ada tidaknya itikad tidak baik di dalam Tergugat I

mendaftarkan merek gambar milik Tergugat I juga telah dipertimbangkan

sehingga dengan demikian apabila Penggugat mendalilkan adanya unsur itikad

tidak baik maka Penggugat harus membuktikan di persidangan.

7. Bahwa selanjutnya Tergugat II menolak seluruh dalil-dalil dalam gugatan

kecuali yang kebenarannya telah dakui secara tegas.

Maka berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas dengan hormat bersama ini

Tergugat II mohon agar Majelis Hakim berkenaan untuk memutus perkara ini dengan

amar putusan menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya

meyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima.

Menimbang, bahwa selanjutnya akan dipertimbangkan petitum gugatan

Penggugat satu persatu sebagai berikut:

Menimbang, bahwa mengenai petitum, dipertimbangkan setelah

mempertimbangkan petitum 2 dan seterusnya;

Menimbang bahwa megenai petitum gugatan Penggugat point 2 sampai dengan

petitum point 7 dengan terbuktinya semua hak dan peristiwa yang didalilkan oleh

Page 67: DWI ANTO-SH.pdf

56

Penggugat sebagaimana dipertimbangkan di atas, maka sebagai konsekuensi

hukumnya apa yang dimohonkan oleh Penggugat dalam petitum surat gugatannya

sepatutnya dikabulkan seluruhnya.

Memperhatikan kekeliruan pasal 4, pasal 5, pasal 6, pasal 68 pasal 69, pasal 70,

ayat (2) (3) serta pasal 71 Undang-Undang No.15 tahun 2001 tentang merek dan

peraturan perundang-undangan lain bersangkutan.

MENGADILI:

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

2. Menyatakan bahwa Penggugat adalah pemilik hak eksklusif dan pendaftar

pertama (first to file) serta hak atas merek-merek dagang “INK” yang diperoleh

melalui pengalihan hak dari Tjong Lyanti Tedjakusuma alias Tjong Bui Lian

pada tanggal 8 Juli 2004 dihadapan notaris Lieke L. Tukgali, SH, serta telah

dicatatkan pengalihan hak nya pada Tergugat II (i.e Direktorat Merek) pada

tanggal 26 Juni 2006 nomor H4.HC.01.04-791-8177-04 atas merek-merek

dagang “INK” yang telah terdaftar pada Direktorat Merek antara lain:

a. Merek dagang “INK” daftar No.483685 tanggal 18 Agustus 2000 yang

diperpanjang dibawah daftar No.IDM000264191 tanggal 18 Agustus 2010

untuk melindungi jenis barang yang tergolong dalam kelas 09, yakni

“segala macam topi pengaman (helm)”;

b. Merek dagang “INK” daftar No.554641 tanggal 8 November 2002 yang

diperpanjang dibawah daftar No.IDM000349299 tanggal 8 November 2012

Page 68: DWI ANTO-SH.pdf

57

untuk melindungi jenis barang yang tergolong dalam kelas 09, yakni antara

lain: “segala macam topi pengaman dan helmet (helm), kacamata”;

c. Merek dagang “INK” daftar No.554642 tanggal 8 November 2002 yang

diperpanjang dibawah daftar No.IDM000349300 tanggal 8 November 2012

untuk melindungi jenis barang yang tergolong alam kelas 09, yakni antara

lain:”segala macam topi pengaman dan helmet (helm)”;

d. Merek dagang “INK HELMET” daftar No.IDM000351661 tanggal 23

Desember 2010 untuk melindungi jenis barang yang tergolong dalam kelas

09, yakni antara lain:”helm”.

3. Menyatakan bahwa merek dagang “INX” kelas 09 daftar No.IDM000220449

tanggal 22 Januari 2008 atas nama Tergugat I mempunyai persamaan pada

pokoknya maupun keseluruhannya dengan merek-merek dagang “INK” kelas

09 meilik Penggugat yang telah terdaftar sejak tanggal 18 Agustus 2000, yakni

antara lain:

a. Merek dagang “INK” daftar No.483685 tanggal 18 Agustus 2000 yang

diperpanjang dibawah daftar No.IDM000264191 tanggal 18 Agustus 2010

untuk melindungi jenis barang yang tergolong dalam kelas 09, yakni

“segala macam topi pengaman (helm)”;

b. Merek dagang “INK” daftar No.554641 tanggal 8 November 2002 yang

diperpanjang dibawah daftar No.IDM000349299 tanggal 8 November 2012

untuk melindungi jenis barang yang tergolong dalam kelas 09, yakni antara

lain: “segala macam topi pengaman dan helmet (helm), kacamata”;

Page 69: DWI ANTO-SH.pdf

58

c. Merek dagang “INK” daftar No.554642 tanggal 8 November 2002 yang

diperpanjang dibawah daftar No.IDM000349300 tanggal 8 November 2012

untuk melindungi jenis barang yang tergolong alam kelas 09, yakni antara

lain:”segala macam topi pengaman dan helmet (helm)”;

d. Merek dagang “INK HELMET” daftar No.IDM000351661 tanggal 23

Desember 2010 untuk melindungi jenis barang yang tergolong dalam kelas

09, yakni antara lain:”helm”.

4. Menyatakan pendaftaran merek dagang “INX” kelas 09 daftar

No.IDM000220449 tanggal 22 merupakan hasil peniruan/jiplakan dari merek-

merek dagang “INK” milik Penggugat yang telah terdaftar sejak 18 Agustus di

Direktorat Merek;

5. Membatalkan pendaftaran merek dagang “INX” kelas 09 daftar

No.IDM000220449 tanggal 22 Januari 2008 atas nama Tergugat I dalam Daftar

Umum Direktorat Merek dengan segala akibat hukumnya;

6. Memerintahkan Tergugat II (Direktorat Merek) untuk melaksanakan isi Putusan

ini dengan mencatat pembatalan merek dagang “INX” kelas 09 daftar

No.IDM0000449 tanggal 22 Januari 2008 atas nama Tergugat I dalam Daftar

Umum Merek;

7. Menghukum Tergugat I, untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.8.016.000-

(delapan juta enam belas ribu rupiah).

Page 70: DWI ANTO-SH.pdf

59

E. Persamaan Keseluruhan dan Pada Pokoknya antara Merek “INX”

dengan ”INK”

Sebagaimana telah termuat dalam Pasal 6 ayat (1) UU. No.15 tahun 2001

tentang merek permohonan merek harus ditolak Direktorat Jenderal apabila merek

tersebut:

1. Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan merek

pihak lain yag sudah terdaftar terlebih dahulu untuk barang dan/atau jasa sejenis.

2. Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan merek

yang sudah terkenal milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa sejenis.

3. Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhnnya dengan indikasi

geografis yang sudah dikenal.

Penjelasan persamaan pada pokoknya menurut Pasal 6 ayat (1) UU. No.15

tahun 2001 tentang merek adalah kemiripan yang disebabkan adanya unsur-unsur

yang menonjol antara merek satu dengan merek lain, yang dapat menimbulkan kesan

adanya persamaan baik mengenai bentuk, cara penempatan, cara penulisan atau

kombinasi antara unsur-unsur atau persamaan bunyi ucapan yang terdapat dalam

merek-merek tersebut. Menurut Yurisprudensi Mahkamah Agung dalam

penulisannya No.279 PK/PDT/1992 tanggal 6 Januari 1998, menyatakan merek

digunakan sama secara keseluruhannya atau mempunyai persamaan pada pokoknya

dapat dideskripsikan:

1. Sama bentuk (similiarity of form);

2. Sama komposisi (similiarity of composition);

Page 71: DWI ANTO-SH.pdf

60

3. Sama kombinasi (similiarity of combination);

4. Sama unsur elemen (similiarity of elements);

5. Persamaan bunyi (sound similiarity);

6. Persamaan ucapan (phonetic similiarity);

7. Persamaan penampilan (similiarity is appreance).

Berdasarkan definisi di atas dapat menjadi pedoman untuk menentukan

persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya pada suatu merek tertentu.

Memperhatikan merek “INK” dan merek “INX” secara bersamaan dapat menentukan

persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan melihat tampilan persamaan

dan perbedaan dan kesan kemiripan sehingga apabila merek-merek tersebut sama,

maka telah terjadi pelanggaran merek. Unsur antara merek “INK” milik Penggugat

dengan merek “INX” milik Tergugat I adalah sama, perbedaan hanya pada huruf “K”

dan huruf “X”. Penyangkalan Tergugat I mengenai perbedaan yang dapat dipahami

publik antara bunyi pengucapan huruf “ih en ka” dengan “ih en ex” dalam jawaban

gugatan tidak dijadikan dasar pertimbangan oleh Majelis Hakim. Semua isi gugatan

dan jawaban harus sesuai dengan keadaan sebenarnya dan bukan tuduhan semata,

bahwasannya Allah SWT berfirman dalam Al-quran Surat An-Nahl Ayat 105 :

Artinya : “ Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang

yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka Itulah orang-

orang pendusta”. (Q.S 16:105).

Page 72: DWI ANTO-SH.pdf

61

Sesuai dengan yurisprudensi Mahkamah Agung nomor 6 di atas, menyatakan

adanya persamaan pengucapan merek “INK” dan “INX” (INKS). Persamaan

tampilan juga terdapat dalam merek “INK” dengan merek “INX” sama-sama merek

tulisan dengan warna hitam. Produk merek “INK” dan merek “INX” sama-sama

melindungi kelas 09 untuk segala macam topi pengaman (helm). Dengan uraian dan

alasan hukum diatas Majelis Hakim menyatakan merek “INX” milik Tergugat I

mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan merek “INK”

milik Penggugat dan dalam satu jenis barang yang sama yaitu kelas 09 untuk topi

pengaman (helm).

F. Itikad Tidak Baik dalam Merek “INX”

Persyaratan itikad baik mendaftarkan merek harus terpenuhi jika ingin

mendaftarkan sebuah merek tertentu, apabila seseorang mendaftarkan merek dengan

didasari atas merek orang lain atau serupa milik orang lain merek tersebut tidak dapat

didaftarkan. Persyaratan itikad baik juga berarti merek didaftarkan bertujuan untuk

digunakan dalam perdagangan barang dan atau jasa. Pasal 4 UU No.15 Tahun 2001

mengatur mengenai syarat itikad baik pendaftaran merek, berbunyi “Merek tidak

dapat didaftar atas dasar Permohonan yang diajukan oleh Pemohon yang beritikad

tidak baik”. Selain itu merek tidak dapat didaftarkan apabila bertujuan untuk

menghalangi seseorang untuk masuk ke dalam pasar lokal atau menghalangi pesaing

untuk memperlebar jaringan usahanya. Apabila diperinci kembali syarat itikad baik

terdapat setidaknya ada tiga, yaitu:

Page 73: DWI ANTO-SH.pdf

62

1. Merek harus digunakan dalam perdagangan barang dan atau jasa;

2. Tidak boleh menyerupai merek orang lain atau mengatasnamakan merek orang

lain;

3. Tidak boleh menghalangi seseorang masuk ke dalam pasar lokal atau

menghalangi pesaing memperlebar jaringan usahanya.

Berlandaskan uraian di atas dapat menganalisis antara merek “INK”

dan ”merek INX” untuk menentukan itikad baik dalam merek tersebut. Merek “INK”

dan merek “INX” jelas digunakan dalam perdagangan barang kelas 09 berupa topi

pengaman (helm). Pemilik merek “INK” Eddy Tedjakusuma mempunyai hak

eksklusif atas merek “INK”, itu berarti dia pemilik tunggal merek tersebut. Merek

“INX” dengan pemilik Andi Johan juga mempunyai hak eksklusif atas merek “INX”,

sehingga kedua merek tersebut berbeda pemilik dan mempunyai merek masing-

masing. Namun apabila ditinjau kembali kedua merek tersebut terdapat kesan

kemiripan pada dua inisial awal merek mereka yaitu huruf “I” dan “N”. Berdasarkan

putusan Majelis Hakim menyatakan bahwa merek “INX” mempunyai persamaan

pada pokoknya atau keseluruhannya dengan merek “INK”. Sehingga putusan tersebut

menyatakan pendaftaran merek “INX” tidak beritikad baik. Penulis pernah bertemu

dan berbicara dengan salah satu wakil pemilik merek helm “INX” dikantor

perusahaannya menyatakan bahwa mereka tidak ada niat untuk menghalangi atau

memblokir merek “INK” di pasar. Kenyataan di lapangan merek “INX” dan merek

“INK” bersaing ketat dalam penjualan.

Page 74: DWI ANTO-SH.pdf

63

G. Pembatalan Pendaftaran Merek “INX”

Pembatalan merek telah diatur dalam Pasal 68 ayat (1) UU No.15 Tahun 2001

tentang Merek dengan bunyi, “Gugatan pembatalan pendaftaran merek dapat

diajukan oleh pihak yang berkepentingan berdasarkan alasan yang dimaksud dalam

Pasal 4, Pasal 5, atau Pasal 6”. Gugatan pendaftaran merek “INX” oleh merek “INK”

berdasarkan Pasal 4, dan Pasal 6 yaitu mengenai persyaratan itikad baik dan

persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya. Gugatan tersebut diajukan kepada

Pengadilan Niaga Pengadilan Negeri Jakarta pusat.

Pengadilan Niaga Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memutuskan membatalkan

pendaftaran merek dagang “INX” kelas 09 daftar No.IDM000220449 tanggal 22

Januari 2008 atas nama tergugat I dalam Daftar Umum Direktorat Merek dengan

Segala akibat hukumnya. Serta memerintahkan Tergugat II (Direktorat Merek) untuk

melaksanakan isi putusan ini dengan mencatat pembatalan merek dagang “INX”

kelas 09 daftar No.IDM000220449 tanggal 22 Januari 2008 atas nama Tergugat I

dalam Daftar Umum direktorat Merek.

Terhadap putusan Pengadilan Niaga yang memutuskan gugatan pembatalan

hanya dapat diajukan kasasi. Isi putusan badan pengadilan itu segera disampaikan

oleh panitera yang bersangkutan kepada Direktorat Jenderal setelah tanggal putusan

diucapkan. Direktorat Jenderal melaksanakan pembatalan merek yang bersangkutan

dari Daftar Umum Merek dan mengumumkannya dalam Berita Resmi Merek setelah

putusan badan pengadilan diterima dan mempunyai kekuatan hukum tetap.

Page 75: DWI ANTO-SH.pdf

64

Saat ini putusan pembatalan merek “INX” ini sedang diajukan Peninjauan

Kembali kepada Mahkamah Agung oleh Andi Johan pemilik merek helm “INX”.

Melakukan upaya hukum lanjutan atau upaya hukum luar biasa yaitu kasasi diatur

juga dalam Pasal 82 UU No.15 Tahun 2001 Tentang Merek, berbunyi, “Terhadap

putusan Pengadilan Niaga sebagaimana dimaksud Pasal 80 ayat (8) hanya dapat

diajukan kasasi”.

H. Solusi Sengketa Peniruan Merek Helm antara Merek Helm “INK” dengan

Merek Helm “INX”

Sengketa peniruan merek helm “INK” oleh merek helm “INX” ini sedang

berlangsung pada tahap kasasi Mahkamah Agung, setelah sebelumnya berada dalam

tahap Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Apabila ditelusuri penyelesaian sengketa

merek menurut Undang-Undang No.15 Tahun 2001 tentang merek yang tercantum

dalam Pasal 76 Ayat :

1) Pemilik merek terdaftar dapat mengajukan gugatan terhadap pihak lain yang

secara tanpa hak menggunakan merek yang mempunyai persamaan pada

pokoknya atau keseluruhannya untuk barang atau jasa yang sejenis berupa :

a. Gugatan ganti rugi, dan/atau

b. Penghentian semua perbuatan yang berkaitan dengan penggunaan Merek

tersebut.

2) Gugatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan ke Pengadilan Niaga.

Page 76: DWI ANTO-SH.pdf

65

Tahap penyelesaian sengketa melalui Pengadilan Niaga diatur dari Pasal 76

hingga Ayat 81 pada Undang-Undang No.15 Tahun 2001 tentang merek. Sedangkan

penyelesaiaan sengketa melalui tahap kasasi Mahkamah Agung diatur dalam Pasal 82

sampai dengan Pasal 83. Sebelum penyelesaian sengketa melalui Pengadilan Niaga

dan Mahkamah Agung sebenarnya terdapat kesempatan pemilik merek helm “INK”

menyanggah pendaftaran merek helm “INX” pada tahap pengumuman pendaftaran

merek atau Berita Resmi Merek sebelum sertifikat merek diterbitkan oleh Direktorat

Jenderal Hak Kekayaan Intelektual. Pengumuman tersebut berlangsung selama 3

bulan terhitung paling lama 10 hari sejak tanggal disetujuinya permohonan untuk

didaftar. Selama jangka waktu tersebut pemilik merek helm “INK” seharusnya dapat

memberikan langsung sanggahan terhadap merek helm “INX” sebelum merek helm

“INX” lolos tahap pengumuman, sehingga apabila keberatan dengan perdaftaran

merek helm “INX” dapat dengan segera mencegah sebelum merek tersebut disahkan

oleh Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual.

Beberapa sengketa merek terjadi setelah merek tersebut telah terdaftar di

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, bukan mencegah pada tahap

pengumuman dalam Berita Resmi Merek. Pihak Penggugat biasanya mengalami

kerugian atau merasa keberatan dengan adanya merek pesaing di pasaran dan

keberatan tersebut biasanya setelah beberapa tahun dari pendaftaran merek pesaing.

Cara ini sekaligus bisa digunakan untuk menghilangkan merek pesaing di pasaran

pada kelas yang sama. Tujuan dilakukannya cara atau trik ini tidak lain untuk

Page 77: DWI ANTO-SH.pdf

66

mengusai pasar merek penggugat, dalam kasus ini yaitu merek “INK” dengan merek

“INX”.

Ada alternatif lain untuk menyelesaikan sengketa peniruan merek helm “INK”

oleh merek helm “INX”, hal ini tercatum dalam Pasal 84 Undang-Undang No.15

Tahun 2001 tentang merek sengan bunyi yaitu : “selain penyelesaian gugatan

sebagaimana dimaksud dalam bagian pertama bab ini, para pihak dapat

menyelesaikan sengketa melalui arbitrase atau alternatif penyelesaian sengketa”.

Penulis rasa arbitrase menjadi pilihan alternatif penyelesaiaan sengketa merek helm

“INK” dengan merek helm “INX”. Hal tersebut dikarenakan sengketa merek

berhubungan langsung dengan dunia usaha yang memiliki perubahan pasar sangat

cepat. Arbitrase mempunyai cara penyelesaiaan sengketa lebih aman, tenang, dan

hemat waktu. Dikatakan aman karena publik tidak perlu tahu mengenai sengketa

merek helm “INK” dengan merek helm “INX”, hanya pihak bersengketa dan internal

perusahaan yang tahu sengketa tersebut sehingga rahasia perusahaan dapat terjamin.

Penyelesaiaan sengketa melalui arbitrasi ini juga tidak seperti sidang formal dalam

pengadilan. Selain itu juga hemat waktu untuk semacam perusahaan yang memiliki

jadwal kegiatan perusahaan yang penuh dengan perubahan cepat ekonomi di pasaran.

Oleh karena itu, menurut penulis arbitrase dapat menjadi solusi alternatif

penyelesaiaan sengketa merek helm “INK” dengan merek helm “INX”.

Page 78: DWI ANTO-SH.pdf

67

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Merek helm “INX” mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya

terhadap merek helm “INK” dengan terdapat persamaan unsur kata dari kedua

merek tersebut yaitu “INK” milik Penggugat menjadi “INX” milik Tergugat I,

hanya mengenali huruf “K” menjadi ”X”, persamaan ucapan “INK” dan “INX”

(INKS), persamaan tampilan merek yaitu sama-sama berwarna hitam, persamaan

tampilan ketika dilihat yaitu “INK” dan “INX” (INKS), serta masing-masing

merek melindungi kelas dan jenis barang yang sama yaitu kelas 09 untuk segala

topi pengaman (helm). Putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat telah sesuai

dengan Pasal 4, Pasal 5, dan Pasal 68 ayat (1) Undang-Undang No.15 Tahun 2001

Tentang Merek.

2. Perbedaan antara merek helm “INK” dan “INX” yaitu, bentuk badan usaha merek

“INK” adalah PT sedangkan merek helm “INX” adalah CV, inisial merek “INK”

yaitu, “I”, “N”, “K”, sedangkan merek “INX” yaitu, “I”, “N”, “X”, pemilik merek

“INK” adalah Eddy Tedjakusuma, sedangkan pemilik merek helm “INX” adalah

Andi Johan, alamat merek “INX” di Jalan Anggrek No.6 RT.013 RW.002

Kelurahan Cengkareng Barat, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, sedangkan

merek helm “INK” di Jalan Taman Sari VII/96 RT.010 RW.006 Mahar, Taman

Sari, Jakarta Barat, nomor pendaftaran merek “INX” IDM000220449, sedangkan

Page 79: DWI ANTO-SH.pdf

68

merek helm ”INK” ada 5 yaitu, IDM000115468, IDM000264191, IDM000351661,

IDM000349299, IDM000349300, dan terakhir tahun pemakaiaan merek “INK”

adalah 2005 hingga sekarang, sedangkan merek “INX” sejak tahun 2008 hingga

sekarang.

3. Penyelesaiaan sengketa peniruan merek helm “INK” oleh merek helm “INX”

melalui tahap Pengadilan Niaga dan Mahkamah Agung telah sesuai dengan Pasal

76 dan Pasal 82 sampai dengan 83 Undang-Undang No.15 Tahun 2001 tentang

merek.

B. Saran

1. Putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat seharusnya lebih adil dengan

memperhatikan bukti saksi yang diajukan oleh Tergugat I. Keadaan pada saat

pembeli membeli sebuah helm dapat juga dijadikan dasar pertimbangan putusan

pengadilan sehingga dapat diperoleh keadilan antara kedua belah pihak yang

berperkara.

2. Merek helm “INK” dan merek helm “INX” seharusnya dapat menciptakan

perbedaan atau model helm yang sangat mencolok terhadap produk helm mereka

sendiri agar dapat dijadikan pembeda di pasaran agar konsumen tidak bingung dan

dapat dengan mudah membedakan produk merek helm “INK” dengan produk

merek helm “INX”.

Page 80: DWI ANTO-SH.pdf

69

3. Penyelesaiaan sengketa pembatalan merek helm dapat ditempuh melalui alternatif

penyelesaiaan sengketa atau arbitrase. Berbeda dengan pengadilan pada umumnya

arbitrase memiliki efisiensi waktu dan tehnik penyelesaian sengketa lebih baik bila

dibandingkan dengan pengadilan umum sehingga dapat dijadikan alternatif untuk

penyelesaian sengketa pembatalan merek.

Page 81: DWI ANTO-SH.pdf

70

DAFTAR PUSTAKA

Kitab Suci :

Al-Quran.

Adisumarto Harsono, Hak Milik Perindustrian, Akademika Pressindo, Jakarta, 1990.

Amirudin dan Asikin Zainal, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Raja Grafindo

Persada , Jakarta, 2004.

Asyhadie Zaeni, Hukum Bisnis, Prinsip dan Pelaksanaannya di Indonesia, Rajawali

Pers, Jakarta, 2005.

Gautama Sudargo, Hukum Merek Indonesia, Alumni, Bandung, 1977.

__________, Hukum Merek Indonesia, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1989.

__________, Komentar Atas Undang-Undang Merek Baru 1992 dan Peraturan-

Peraturan Pelaksanaannya, Alumni, Bandung,1994.

H.OK Saidin., Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual (Intellectual Property Rights),

Rajawali Pers, Jakarta, 2004.

Jenderal Direktorat, Buku Panduan Hak Kekayaan Intelektual (Pertanyaan &

Jawaban), Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Departemen

Kehakiman & Hak Asasi Manusia, Jakarta, 2001.

Kartadjoemena. H.S., GATT, WTO, dan Hasil Uruguay Round, UI-Press, Jakarta,

1997.

Kesowo Bambang, Kebijakan Pemerintah di Bidang Merek, Departemen Kehakiman

DIY, Yogyakarta, 1992.

Purwo Sutjipto H.M.N., Pengertian Pokok-Pokok Hukum Dagang Indonesia,

Djambatan, 1984.

Mahadi, Hak Milik Dalam Sistem Hukum Perdata Nasional, BPHN, Jakarta, 1981.

Mahmud Marzuki Peter, Penelitian Hukum, Kencana, Jakarta, 2007.

Page 82: DWI ANTO-SH.pdf

71

Miru Ahmadi, Hukum Merek, Cara Mudah Mempelajari Undang-Undang Merek,

Rajawali Pers, Jakarta, 2005.

Muhammad Abdulkadir, Kajian Hukum Ekonomi Hak Kekayaan Intelektual,Citra

Aditya, Bandung, 2001.

Muis Abdul, RUU Merek: Sistem Deklaratif Kepada Sitem Konstitutif, Mimbar

Umum, Medan, 1992.

Porwo Sutcipto H.M.N., Pengertian Pokok-pokok Hukum Dagang Indonesia,

Djambatan, 1984.

Prakoso Djoko, Hukum Merek dan Paten Sederhana Indonesia, Dhara Prize, Jakarta,

1991.

R. Saliman Abdul, dkk, Hukum Bisnis Untuk Perusahaan, Teori dan Contoh Kasus,

Kencana , Jakarta, 2007.

Soekardono R., Hukum Dagang Indonesia, Jilid I, Cetakan ke-8, Dian Rakyat, Jakarta,

1983.

Soemodiredjo Soegondo, Merek Perusahaan dan Perniagaan, Lembaga Administrasi

Negara, Jakarta, 1963.

Surodiningrat R.M., Aneka Hak Milik Perindustrian, Tarsito, Bandung, 1981.

Suryatin, Hukum Dagang I dan II, Pradnya Paramita, Jakarta, 1980.

Tirtaamidjaya Mr., Pokok-Pokok Hukum Perniagaan, Djambatan, 1962.

Yahya Harahap M., Tinjauan Merek Secara Umum dan Hukum Merek di Indonesia

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1992, Citra Aditya Bakti,

Bandung, 1996.

Perundang-undangan :

Republik Indonesia, Lembaran Negara Tahun 2001 No. 110, Undang-Undang No. 15

Tahun 2001, Tentang Merek, Jakarta, 1 Agustus 2001.

Undang-Undang No.40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas.

Page 83: DWI ANTO-SH.pdf

72

Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD)

Situs Internet :

http://archive.bisnis.com/articles/sengketa-merek-produk-helm-inx-dianggap-

dompleng-ink.

Page 84: DWI ANTO-SH.pdf

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelekrual I penelusuran Merek Terd... http://merek-indonesia. dgip.go. id/detai l.php?apl nunber=' D0020080

Beranda

Nama Pemohon

Alamat

Kuasa

Alamat Kuasa

Et ikeULogo

Kelas / Klasifikasi Nice

Jenis tsarang

Helmet (pel indung kepala)

Bantuan

ffi

Pengumuman A Link Terkai tDiscla imer Kontak

HI(I Dalam Produh l Indonesia I English

INXNomor Permohonan Tanggal pengajuanD002008002434 2008_01_22

Nomor Pendaftaran Tanggal pendaftarantDM000220449 2009_10-06

Nomor Publ ikasi Tanggal publ ikasi

Nomor Pr ior i tas Tanggal pr ior i tas

Tanggal Pener imaan2008-01-22

Keterangan

Tanggal Jatuh Tempo2018-O1-22

Negara Pr ior i tas

Status Merek(TM) Didaf tar

ANDI JOHAN

Jl. Anggrek No.6 RT.013 RW 002, Kel . Cengkareng Barat , Kec, Cengkareng, Jakarta Barat

Fasil itas ini dapat diakses secara maksimal dengan peramban Firefox

l o f I 7/25/2013 1l24 A

Page 85: DWI ANTO-SH.pdf

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual I penelusr.ran Merek Terd http://merek-indonesia.dgip.go. id/detail.php?aplnurnber:'R0020 1 l 0 I 3 7

Beranda Discla imer

HI(I Dalan Produk I Indonesia I English

INKNomor PermohonanR00201 101 3731

Nomor PendaftaranrDM000349300

Nomor Publ ikasi

Nomor Pr ior i tas

Bantuan Kontak Pengumuman A Link Terkai t

Tanggal Pengajuan2012-11-08

Tanggal Pendaftaran

Tanggal Publ ikasi

Tanggal Pr ior i tas

Tangga l Pene r imaan2012-11-08

Keterangan

Tanggal Jatuh Tempo2422-11-08

Negara Pr ior i tas

Status Merek(TM) Didaf tar

Nama Pemohon

Alamat

Kuasa

Alamat Kuasa

Et ikeULogo

Kelas / Klasi f ikasiI

EDDY TEDJAKUSUMA

Jl. Taman Sari Vl lU96 Rt.010 Rw.006 Maphar, Taman Sari, Jakarta Barat

Lud iyanto , S .H. , M,H.

Jenis Barang

Segala macam topi pengaman dan helmet (helm), kacamata,

NceffiffiffiK

Fasil itas ini dapat diakses secara maksimal dengan peramban Firefox

l of I 7/2512013 1l 22 AI

Page 86: DWI ANTO-SH.pdf

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelekual I Penelusuran Merek Terd... http://merekindonesia.dgip.go. id/detail.php?aplnumber:'R0020 I I 0 I 3 73

Beranda Discla imer

HKI Dalarn Produk I lndonesia I E,nglish

INKNomor PermohonanR00201 1 013730

Nomor Pendaftaran1DM000349299

Nomor Publ ikasi

Nomor Pr ior i tas

Bantuan Kontak Pengumuman A Link Terkait

Nama Pemohon

Alamat

Kuasa

Alamat Kuasa

Et ikeULogo

Kelas / Klasifikasi Nice

EDDY TEDJAKUSUMA

Jl. Taman Sari Vl l l /96 RT.010 RW.006 Maphar,

Lud iyanto , S .H. , M.H.

Taman Sari. Jakarta Barat

Tanggal Pener imaan2012-11-O8

Keteran gan

Tangga l Ja tuh Tempo2022-11-08

Negara Pr ior i tas

Status Merek(TM) Didaf tar

Tanggal Pengajuan2012-11-O8

Tanggal Pendaftaran

Tanggal Publ ikasi

Tanggal Pr ior i tas

Jenis Barang

Segala macam topi pengaman dan helmet (helm); kacamata

ffiffiK

Fasil itas ini dapat diakses secara maksimal dengan peramban Firefox

I o f I 7 /25 /2013 l1 :20 A

Page 87: DWI ANTO-SH.pdf

I

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual I Peneluswan Merek Terd.

Beranda Discla imer

http://rnerek-indonesia.dgip. go. id/detai l.php?aplnumber-' D0020 I 01

Bantuan Kontak Pengumuman A Link Terkait

HI(I Dalarri I'roduli I lndonesia I English

INK HHLMETSNomor PermohonanD00201 0046826

Nomor PendaftaranrDM000351661

Nomc r Publ ikasi

Nomor Pr ior i tas

Tanggal Pengajuan2010-12-23

Tanggal Pendaftaran2012-O4-O2

Tanggal Publ ikasi

Tanggal Pr ior i tas

Kec. Taman Sar i Jakarta Barat

Tanggal Pener imaan2010-12-23

Keterangan

Tanggal Jatuh Tempozvzv- | z-zJ

Negara Pr ior i tas

Status Merek(TM) Didaf tar

Nama Pemohon

Alamat

Kuasa

Alamat Kuasa

EtikeULogo

Kelas / Klasif ikasi Nice

Jenis Barang

Helm.

EDDY TEDJAKUSUMA

Jl. Taman Sari Vl l l No. 96 RT.O10 RW006 Maphar,

Lud iyanto , SH. , MH. , MM

Fasil itas ini dapat diakses secara makslmal dengan peramban Firefox

'7/25/2013 1l:21 .t

I of I

Page 88: DWI ANTO-SH.pdf

/

Direklorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual I penelusuran Merek rerd. h@://merek-indonesia.dgip.go.id/detail.php?aplnumber:'R0020 I 00(

Beranda Discla imer

HltI Dalarn i)roduk I Indonesia I English

INKNomor PermohonanR00201 0004668

Nomor PendaftarantDM00026419,1

Nomor Publ ikasi

Nomor Prioritas

Ban tuan

Tanggal Pengajuan20 1 0-08-1 I

Tanggal Pendaftaran201 O-08-1 3

Tanggal Publ ikasi

Tanggal Pr ior i tas

Nama Pemohon

Alamat

Kuasa

Alamat Kuasa

Et ikeULogo

Kelas / Klasifikasi Nice

Jenis Barang

Segala macam topi pengaman ( helm),

EDDY TEDJAKUSUMA

Jl. Taman Sari Vl l l /96 RT010 RW.006, Maphar,

Ludiyanto, SH. MM.

Kontak Pengumuman A Link Terkai t

Tanggal pener imaan

201 o-08-1 I

Keterangan

Tanggal Jatuh Tempo2020-08-18

Negara Pr ior i tas

Taman Sar i , Jakarta Barat .

Status Merek(TM) Didaf tar

lilHFasil itas ini dapat diakses secara maksimal dengan peramban Firefox

I o f I 7 /25 /2013 l1 :21 AI t

Page 89: DWI ANTO-SH.pdf

iYI

i

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual I penelusuran Merek Terd... h@://merek-indonesia. dgip.go. id/detai l.php?aplnumber:,D0020050

Disclaimer Bantuan Pengumuman A Link Terkait

Hl(I Dalarn Produli I Indonesia I English

INK + LOGONomor Permohonan Tanggal pengaluanD002005013237 2OOE:07-27

Nomor Pendaftaran Tanggal pendaftaranrDM000.115468 2OOi-03_26

Nomor Publikasi Tanggat publ ikasi

Nomor Priori tas Tanggal priori tas

Nama Pemohon EDDy TEDJAKUSUMA

Tanggal Pener imaan2005-07-27

Keterangan

Tanggal Jatuh Tempo2015-07-27

Negara Pr ior i tas

Status Merek(TM) Didaftar

Alamat

Kuasa

Alamat Kuasa

EtikeuLogo

Kelas / Klasi f ikasi Nice

Jl . Taman Sar i Vl l l /96 Rt. 01O Rw 006, Maphar, Taman Sar i , Jakarta Barat

LUDIYANTO, SH., CS

Jenis Barang

Helm-helm, helm-helm pengaman; kacamata, kacamata pel indung.

Fasil itas ini dapat diakses secara maksimal dengan peramban Firefox

I of I7/25/2013 I l :26 Al\

Page 90: DWI ANTO-SH.pdf

PUTU$ANNomor : 68 / MEREK I 2012tpN. NIAGA. JKT.PST

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESAPengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang memeriksa

dan mengadili gugatan pembatalan Merek pada tingkat pertama, telahmenjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara :

EDDY TEDJAKUSUMA, beralamat di Jt. Taman sari Vi lr No.96 RT.o'to RW.o6.

I

Maphar, Kec. Taman Sari, Jakarta Barat, dalam hal ini

memil ih domisi l i hukum dikantor kuasanya, LAW OFFICES

LUDIYANTO, SH & ASSOCTATES, berkedudukan di Jt.Hayam Wuruk No.3 | & j, Jakarta Pusat 1O1ZO,

berdasarkan Surat Kuasa Khusus (Terlampir), selanjutnya

disebut sebagai .. .PENGGUGAT.

LAW AN

Ai{Dl JOHAN, beralamat di Jl. Anggrek No.6 RT.013 RW.002, Ket.Cengkareng Barat, Kec. Cengkareng, Jakarta Barat, selanjutnya disebutsebagai. . . . . . TERGUGAT t;

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA C.q KEMENTERIAN HUKUM &HAM RI C.q DIREKTORAT JENDERAL HAK KEKAYAANINTELEKTUAL C.q DIREKTORAT MEREK, beratamat di Jt. Daan

Mogot Km.24, Tangerang 15119, selanjutnya disebut sebagai

. . . . . .TERGUGAT I I :

Pengadilan Niaga tersebut;

Telah membaca berkas perkara;

Telah mendengar keterangan para pihak yang berperkara dan saksi-saksi;

Telah melihat dan memeriksa surat-surat bukti:

TENTANG DUDUKNYA PERKARA

Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tertanggal 1

November 2012, yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Niaga Jakarta

Pusat pada tanggal 06 November 2O12, dibawah Register Nomor 68 / merek /

2012 /PN.Niaga/Jakarta Pusat, telah mengemukakan hal hal sebagai berikut :

i l .

Page 91: DWI ANTO-SH.pdf

1 . Bahwa Penggugat adalah Pemilik Hak Ekslusif dan pendaftar pertama (first to

file) serta penerus hak atas Merek-Merek Dagang INK yang diperoleh melalui

Pengalihan Hak dari Tjong Lyanti Tedjakusuma alias Tjong Bui Lian pada

tanggal 8 Juli 2004 lihadapan Notaris Lieke L. Tukgali, SH, serta telah

dicatatkan Pengalihan Hak nya pada Tergugat ll (r.e. Direktorat Merek) pada

tanggal 26 Juni 2006 Nomor H4.HC.01 .04-791-8177-04

Bahwa Merek-Merek Dagang INK yang telah terdaftar pada Direktorat Merek

antara lain:

a. Merek Dagang INK Daftar No.483685 tanggal 18 Agustus 2000 yang

diperpanjang dibawah Daftar NO.1DM000264191 tanggal 18 Agustus

2010untuk melindungijenis barang yang fergolong dalam Kelas 09, yakni

"Sega/a macam topi pengaman (helm)"

b. Merek Dagang INK Daftar No.554641 tanggal B November 2002 yang

diperpanjang dibawah Daftar No.|DM000349299 tanggal 8 November 2Q12

untuk melindungijenis barang yang tergolong dalam Kelas 09, yakni antara

lain:"Sega/a macam topi pengaman dan helmet (helm), kacamata"

Merek Dagang INK Daftar No.554642 tanggal 8 November 2O02 yang

diperpanjang dibawah Daftar No.1DM000349300 tanggal B November 2OiZ

untuk melindungijenis barang yang tergolong dalam Kelas 09, yakni antara

lain:"Sega/a macam topi pengaman dan helmet (helm), kacamata";

Merek Dagang INK HELMETS Daftar NO.|DM0OO351661 tanggal 23

Desember 2010 untuk melindungijenis barang yang tergohrng dalam Kelas

09, yakniantara lain: "Helm',

Bahwa dengan demikian, maka secara yuridis, Penggugat defirritive

mempunyai "Hak Khusus" (Hak Ekslusif) untuk memakai/menggunakan

sendiri Merek Dagang yang mengandung kata INK a quo di wilayah Republik

lndonesia untuk membedakan hasil-hasilnya dengan hasil-hasil pihak lain,

khususnya untuk Produk Helm, sebagaimana yang diamanatkan oleh

Ketentuan Pasal 3 Undang- Undang No. 15 tahun 2001 tentang Merek;

Bahwa ternyata diketahui, pada Direktorat Merek (Tergugat ll) telah terdaftar

pula Merek Dagang INX Kelas 09 Daftar No.1DM000220449 atas nama

Tergttgat I yang secara yur idis memil ik i persamaan pada pokoknya

maupun keseluruhannya dengan Merek-Merek Dagang INX terdaftar yang

2.

4 .

Page 92: DWI ANTO-SH.pdf

5 .

merupakan main brand milik Penggugat, dimana persamaan tersebut terdiridari pers amaan susunan huruf/kata, bunyi pengucapan maupun persamaanperiindungan jenis barangnya;

Bahwa keberadaan Merek Dagang INX Kelas 0g Daftar No.lDM00022o44gatas nama Tergugat I yang telah terdaftar pada Direktorat Merek (Tergugat ll)a quo, jelas sangatlah bertentangan dengan undang-Undang No. 15 tahun2001 tentang Merek khususnya Pasal 6 avat (1) huruf a Jo. pasal 4, mengingatpendaftaran Merek Dagang INX Kelas 0g Daftar No.lDM0002zo44g atas namaTergugat I nnemiliki persamaan pada pokoknya maupun keseluruhannyadengan Merek- Merek Dagang INK atas nama penggugat yang telah terdaftarsejak tahun 2000, dimana pendaftaran Merek Dagang INK Kelas og DaftarNo.lDM@0220449 telah dilandasidengan itikad tidak baik (bad faith);

Bahwa secara de facto maupun de jure, pendaftaran Merek Dagang fNXDaftar No.1DM000220449 atas nama Tergugat I yang merniliki persamaanpada pokoknya maupun keseluruhannya dengan Merek-Merek Dagang INKterdaftar milik Penggugat, terbukti memiliki tujuan yang tidak jujur (dishonestypurpose) dengan cara menjiplak/mendompleng keberadaan Merek DagangINK Penggugat yang telah lebih dahulu ierdaftar di Indonesia, sehingga tanpaharus bersusah payah rergugat I dapat mengeruk keuntungan dengan jalanpintas (passing off), yang pada gilirannya akan menciptakan iklim persaingancurang (unfair competition), dimana khalayak akan menilai seolah-olah MerekDagang I NX Kelas 09 Daftar No.lDM0o022o449 atas nama Tergugat Imemil iki hubungan hukum dengan Merek-Merek Dagang INK terdaftar mil ikPenggugat;

Bahwa oleh karena itu, sebagaimana ketentuan Pasal 68 ayat (1) Undang-Undang No. 15 tahun 2001 tentang Merek, maka Penggugat selaku pendaftar

Pertama (First to file) dan Pemilik Hak ekslusif atas Merek-Merek Dagang INKyang telah terdaftar lehih dahulu berkepentingan untuk menuntut Pembatalan

Merek Dagang INX Kelas 09 Daftar No.1DM000220449 atas nama Tergugat I

dari Daftar Umum Direktorat Merek, karena jelas pendaftaran Merek Dagang

INX Kelas 09 Daftar No.lDM00022O44g atas nama Tergugat I a quo terbukti

telah dilandasi oleh itikad tidak baik, karena memiliki persamaan dengan

Merek-Merek Dagang INK atas nama Penggugat yang telah terdaftar lebih

dahulu di Direktorat Merek:

7.

Page 93: DWI ANTO-SH.pdf

i ll

8. Bahwa diikutseftakannya Tergugat Il datam perkara a qio adalah untukmemenuhi ketentuan Pasal r0 ayat (3) tJndang-urldahg No. 1i Tahun2OO1 tentang Merek yang berbunyi: "Direktoiat Jenderal melaksanakanpembatalan pendaftaran Merek yang bersangkutan dari Daftar umum Merekdan mengumumkannya dalam Berita Resmi Merek setelah putusan badanperadilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterima dan berkekuatanhukum tetap",

Bahwa berdasarkan alasan-alasan

sudilah kiranya Pengadilan Niaga Jakarta

sebagai berikut:

1 .

MENGADIL I :

Mengabulkan g r.r gatan Penggugat u ntuk selu ruh nya ;

Menyatakan bahwa Penggugat adalah Pemilik Hak Ekslusif dan pendaftarpertama (first to fr/e) serta penerus hak atas Merek-Merek Dagang INK yang

diperoleh melalui Pengalihan Hak dari rjong Lyanti redjakusuma atias Tjong

Bui Lian pada tanggal B Juli 2004 dihadapan Notaris Lieke L. Tukgali, SH,

serta telah dicatatkan Pengalihan Hak nya pada Tergugat ll (i.e. DirektoratMerek) pada fanggal 26 Jun!, 2006 Nomor H4.HC.01 .04-791-8177-04 atasMerek-Merek Dagang INK yang telah terdaftar pada Direktorat Merek antarala in :

Merek Dagang INK Daftar No.483685 tanggal 18 Agustus 2000 yang

diperpanjang dibawah Daftar No.1DM000264191 tanggal 18 Agustus 2010

untuk mel indungi jenis barang yang tergolong dalam Kelas 09, yakrr i

"Sega/a macam topi pengaman (helm)".

Merek Dagang INK Daftar No.554641 tanggal B November 20O2 yang

diperpanjang dibawah Daftar No.1DM000349299 tanggal B November 2012

untuk melindungijenis barrang yang tergolong dalam Kelas 09, yakni antara

lain: 'Segala macam topipengaman dan helmet (helm), kacamata"

Merek Dagang INK Daftar No.554642 tanggal 8 November 2002 yang

diperpanjang dibawah Daftar No.1DM000349300 tanggal 8 November 2O12

untuk mel indungi jenis barang yang tergolong dalam Kelas 09, yakni antara

fain: 'Segrala macam topi pengaman dan helmet (helm), kacamata";

Merek Dagang INK HELMETS Daftar No.1DM000351661 tanggal 23

Desember 2010 untuk mel indungi jenis barang yang tergolong dalam Kelas

09, yakniantara lain: "Helm".

hukum diatas, Penggugat memohon

Pusat berkenan memutuskan hal-hal

2 .

a .

b .

Page 94: DWI ANTO-SH.pdf

3. Menyatakan bahwa Merek Dagang INX Kelas 09 Daftar No.lDM000z2o44gtanggal 22 Januari 2008 atas nama Tergugat I mempunyai persamaan padapokoknya maupun keseluruhannya dengan Mer-eJ<-Merek Dagang INK Kelas09 milik Penggugat yang telah terdaftar sejak tanggal 1g Agustus 2000,yakni antara lain :

a. Merek Dagang INK Daftar No.48368s tanggat 1g Agustus 2000 yang,diperpanjang dibawah Daftar No.lDM000264191tanggat 1g Agustus 2010untuk melindungi jenis barang yang tergolong dalam Kelas 09, yakni"Segala macam topi pengaman (helm),,

b. Merek Dagang INK Daftar No.5s4641 tanggat B November 2002 yangdiperpanjang dibawah Daftar No.tDM000349299 tanggat B November 2o12untuk melindungijenis barang yang tergolong dalam Kelas 0g, yakni antaralain:"Sega/a macam topi pengaman dan hetmet (hetm), kacamata,'

c. Merek Dagang lDrlK Daftar No.554642 tanggal B November z0o2 yangdiperpanjang dibawah Daftar No.1DM000349300 tanggat B November 2oi2untuk melindungijenis barang yang tergolong dalam Kelas 0g, yakni antaralain: "Segala macam topi pengaman dan helmet (hglm), kacamata,,

d. Merek Dagang INK HELMETS Daftar No.1DM0003s1661 tanggat 23Desember 2010 untuk melindungijenis barang yang tergolong dalam Kelas09, yakniantara lain'. "Helm"

Menyatakan pendaftaran Merek Dagang INX Kelas 0g DaftarNo.lDM00022OMg tanggal 22 merupakan hasil peniruan/jiplakan dari Merek-Merek Dagang INK milik Penggugat yang telah terdaftar sejak 18 Agustus2000 di Direktorat Merek;

Membatalkan pendaftaran Merek Dagang INX Kelas 09 DaftarNO.|DM00O220M9 tanggal 22 Januari 2008 atas nama Tergugat I datam

Daftar, Umum Direktorat Merek dengan segala akibat hukumnya;Memer'ntahkan Tergugat ll (Direktorat Merek) untuk melaksanakan isi Putusanini dengan mencatat pembatalan Merek Dagang INX Kelas 09 Daftar

No.fDM00022OMg tanggal 22 Januari 2008 atas nama Tergugat I dalam

Daftar Umum Direktorat Merek;

Menghukum T'ergugat I untuk membayar biaya perkara.

Atau, apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-

adilnya (ex aequo et bono).

5 .

o .

7.

Page 95: DWI ANTO-SH.pdf

Menimbang, bahwa hari persidangan yang terah ditetapkan penggugal

hadir kuasanya Ludiyanto, sH,MH,MM, Ariefmgn, sH, Elia Arl ina, sH,Nurhatimah, SH. berdasarkan surat kuasa khusr-ts tertanggal 16 Oktober 2009,sedangkrn Tergugat I hadir Kuasapya IRAWAN ARTHEN, sH.MM, dari Law Firnrsyamsu Djalal & Partners, berdasarkan surat Kuasa Khusus tanggal 1gDesember 2012 sedangi.an Tergugat l l datang menghadap Kuasanya yangbernama Retno Yuniyanti, SH, dari Kantor Direktorat Merek ;

Menimbang, bahwa Majel is Hakim telah berusaha mendamaikan keduabelah pihak akan tetapi tidak berhasil, maka pemeriksaan perkara ini dilanjutkandengan pembacaan surat gugatan, yang mana Penggugat menyatakan tidakmenggunak.:n perubahan gugatan dan tetap pada gugatannya;

Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut Tergugat I mengajukan

Jawaban tertul is tertanggal 10 Januari 2013 yang pada pokoknya sebagai berikut :

Bahwa, Tergugat I menolak seluruh dalil gugatan Penggugat untuk

seluruhnya, kecuali yang secara tegas diakui dalam jawaban;

Bal^wa, memang benar Penggugat telah mendaftarkan merk "lNK" yang

tergolong dalam kelas 09 pada Direktorat Merek ;

Bahwa,merk milik Penggugat tersebut telah dapat diketahui dengan jelas

terdiri dari susunan 3 (tiga) huruf, yaitu huruf "1", huruf "N" dan huruf "K"

yang jika didengarkan dalam huruf per huruf akan terdengar

pengucapannya "ih en ka", hal ini menriliki perbedaan yang nyata dengan

merk milik Tergugat l, yaitu merk "lNX", yang terdiri dari susunan 3 (tiga)

huruf, yaitu huruf "1", huruf "N" dan huruf "X" yang jika didengarkan dalam

huruf per huruf akan terdengar Fengucapannya" ih en ex", dengan

demikian terdapat perbedaan yang dapat dipahami oleh publik secara

sederhana, oleh karena itu dalil gugatan Penggugat yang mengatakan

secara yuridis memiliki persamaan pada pokoknya maupun

keseluruhannya adalah tidak beralasan menurut hukum ;

Bahwa, Tergugat menolak dengan tegas dalil-dalil gugatan Penggugat

nomor 4, 5, 6, dan 7, karena fakta yang terjadi adalah Tergugat I

memperoleh inspirasi dari peristiwa kecelakaan yang telah menewaskan

1 .

2.

3 .

4 .

Page 96: DWI ANTO-SH.pdf

A

sepasang remaja yang mengendarai sepeda motor tanpa memakai helm

pengaman, ternyata diketahui bahwa ditemukan beberapa butir pil

psikotropika dari kantong saku sepasang refndja dimaksud. Dari peristiwa

dimaksud akhirnya Tergugat I mendaftarkan produk helm pengaman

dengan merek " lNX", sesungguhnya huruf " lNX" ini didapat dar i inspirasi

pi l psikotropika yang dikenal di kalangan publ ik dengan sebutan pi l " INEX"

, dengan demikian dalil-dalil gugatan Penggugat tidak benar samasekali,

t idak beralasan menurul hukum, oleh karena i tu patut untuk

dikesampingkan ;

Bahwa,j ika kemudianPenggugat mengklaim bahwa"lN" adalah sebuah

susunan huruf yang menjadi milik monopoli Penggugat karena adanya

hak atas merk lNK, adalah dalil yang berlebih - lebihan, sebab susunan

huruf I dan huruf N mandir i dalam kamus bahasa Indonesia adalah

tidak mempunyai arti, sehingga milik bebas umum dari masyarakat

untuk merangkainya dengan "huruf yang lain" untuk menjadi "sebuah

arti/pengertian" ;

Bahwa, oleh karena itu, ketika tahun 2008 Tergugat I mengajukan

pendaftaran sesuai dengan proseclur aturan hukum yang ada,

permohonannya berhasil lolos dari :

(a) Perneriksaan substantif di Direktorat Jenderal berdasarkan ketentuan

pasal 4, pasal 5 danpasal 6 UL No.15 Tahun 2001 selama 9 bulan

(pasa l 18 UU No.15 Tahun 2001)

(b) Sehingga diumumkan di Beri ta Acara Merk selama 3 bulan, dan telah

lolos juga dari publ ikasi dimaksud ;

Bahwa selama proses dan tahapan - tahapan dimaksud di tempuh t idak ada

keberatan dari pihak manapun, termasuk keberatan dari pihak Penggugat :

Bahwa, dalam pemeriksaan substantive oleh Direktorat Merek, telah

di lakukan pemeriksaan tentang pasal 4 UU No.15 Tahun 2001 yaitu et ikad

jelek pemohon merk / Tergugat | ; pasal 5 dan juga pasal 6 UU No.15

T - ihun 2001 yaitu apakah mengandung persamaan dengan merk - merk

lain ( terrnasuk merk mi l ik Penggugat). Hasi lnya pemerintah menganggap

bahwa pemohon Tergugat I beretikad baik dalam mengajukan permohonan

dan tidak ada persamaan dengan merk - merk lain termasuk merk milik

Penggugat yai tu" lNK" ;

Bahwa, dengan demikian tidak ada kesalahan hukum apapun yanE

dilakukanTergugat I dalam memperoleh sertifikat merk"lNX" dalam kelas

09:

o .

7 .

8 .

9 .

Page 97: DWI ANTO-SH.pdf

10.Bahwa untuk i tu segala dal i r gugatan penggugat patut dikesampingkan,

karena tidak beralasan menurut hukum;

Berdasarknn segala yang telah diuraikan, perkenankanlah dengan ini kami mohonkiranya Majelis Hakim pemeriksa perkara berkenan memutus :

(1) Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau setidaknya gugatan

tidak dapat diterima (niet ontvankelijk verklaard) ;

(2) Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara ini;

Atau

Menjatuhkan putusan lain yang seadil-adil.rya dalam peradilan yang benar (ex

aequo et bono).

Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut Tergugat llmengajukan Jawaban tertulis tertanggal 10 Januari 2013 yang pada pokoknyasebagai berikut :

Bahwa sesuai dengan data dalam Daftar Umum Merek telah terdaftar merek

INX atas nama -fergurgat

I daftar no. 1DM000220449 tanggal 22 Januari 2oo1

untuK melindungi barang dalam kelas 09.

Bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 3 Jo. Pasal 28 UU no. 15 Tahun 2001

tentang Merek, Hak atas merek adalah hak eksklusif yang diberikan olehnegara kepada pemilik merek terdaftar dalam Daftar Umum Merek untukjangka waktu tertentu dengan menggunakan sendiri merek tersebut atau

memberikan izin kepada pihak lain untuk menggunakannya, maka sudah

menjadi kewajiban pihak-pihak manapun termasuk Penggugat sendiri untuk

menghormati hak pihak lain, dimana hal tersebut bertujuan untuk memberikan

kepastian hukum kepada pemilik merek terdaftar dalam Daftar Umum Merek

didalam menjalankan kegiatan produksi dan perdagangan.

Bahwa sesuai dengan ketenruan dalam pasal 3 UU No. 15 Tahun 2001

tentang Merek, negara memberikan hak el<sklusif berupa perlindungan hukum

ierhadap merek-merek yang telah terdaftar dalam Daftar Umum Merek untukjangka waktu 10 tahun, untuk di pergunakan di dalam kegiatan produksi danperdagangan sesuaidengan yang di mohonkan, dengan demikian mengingat

3 .

Page 98: DWI ANTO-SH.pdf

4.

merek dalam sengketa atas nama Tergugat I telah terdaftar dalam DaftarUmum Merek, Negara telah memberikan hak eksklusif kepada Tergugat Iuntuk mempergunakan mereknya sesuai dbngan yang dimohonkan dalamkegiatan produksi dan perdagangan.

Bahwa dengan terdaftarnya merek INX dengan nomor tDMo0o22o44g atasnama Tergugat I dalam Daftar umum Merek adalah telah sesuai denganmekanisme hukum yaitu berupa: perneriksaan formalitas, pemeriksaansubstantif pengumuman dan sertifikasi, khususnya dalam pemeriksaansubstantif dimana Direktorat Merek melakukan pemeriksaan terhadappermintaan pendaftaran merek yang mengacu pada pasal 4, pasal 5 danPasal 6 uu no. 15 Tahun 2oo1 tentang Merek yang juga telahmempertimbangkan mengenai ada t idaknya it ikad baik sehingga dali l-dal i lPenggugat yang menyatakan terdaftarnya merek INX dengan itikad tidak baikpatut untuk dikesampingkan.

Bahwa perihal/rnaksud dari itikad tidak baik itu sendiri dijetaskan secaraterpisah didalam penjelasan pasal 4IJU No. 15 tahun 2001 tentang merek"pemohcn yang beritikat baik adalah pemohon yang mendaltarkan Mereknyasecara layak dan jujur tanpa ada niat apapun untuk membonceng, meniru ataumenjiplak ketenaran Merek pihak lain demi kepentingan usahanya yangberakibat kerugian pada pihak lain i tu atau menimbulkan kondisi persaingancurang, mengecoh atau menyesatkan konsumen. contohnya Merek dagang Ayang sudah dikenal masyarakat secara umum sejak bertahun-tahun ditirudemikian rupa sehingga memiliki persamaan pada pokoknya ataukeseluruhannya dengan merek dagang A tersebut. Dalam contoh itu sudahterjadi itikad tidak baik dari peniru karena setidaktidaknya patut diketahuiunsur kesengajaannya dalam meniru Merek Dagang yang sudah dikenaltersebut".

Sebagaimana telah di sampaikan diatas pendaftaran merek dari Tergugat Itelah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dibidang merek dan tidakbertentangan dengan ketentuan Pasal 4, Pasal 5 dan Pasal 6 UU No. 15tahun 2OO1 tentang merek yang merupakan sebagai dasar dalampemeriksaan substantif, dimana dalil ada tidaknya itikad baik didalam TergugatI mendaftarkan merek gambar milik Tergugat I juga telah dipertimbangkansehingga dengan demikian apabila Penggugat mendalilkan adanya unsur

itikad tidak baik maka Penggugat harus membuktikan di persidangan.

5.

o .

Page 99: DWI ANTO-SH.pdf

7. Bahwa selanjutnya Tergugat ll menolak seluruh clalil-dalil dalam gugatankecualiyang kebenarannya telah diakui secara tegas.

Maka berdasarkan alasan-alasan tersebut di atpsdengan hormat bersamaini Tergugat ll mohon agar Majelis Hakim berkenan untuk memutus perkara inidengan amar putusan Menolak gugatan penggugat untuk seluruhnya atausetidak-tidaknya menyatakan gugatan penggugat tidak dapat d iterima.

Menimbang, bahwa selanjutnya terjadi Replik dan Duplik yang isiselengkapnya termuat dalam berita acara pemeril<saan perkara ini;

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil gugatannya penggugat

mengajukan bukti surat sebagai berikut :

1. Foto copy Akta Pemindahan dan penyerahan Hak No.10 Tanggal08 Juli 2oo4 dari rjong Lyanti redjakusuma kepada penggugat

(Bukti p-1);

2. Foto Copy Surat Pencatatan Pengalihan Hak Merek'Merek atasnama Tjong LyantiTedjakusuma kepada penggugat (Bukti p-2 );

3. Foto Copy Sertifikat Pendaftaran Merek Dagang INK Kelas 09 DaftarNo. 483685 tanggat 18 Agustus 2000 ( Bukti p- 3);

4. Foto copv sertifikat Perpanjangan Merek Dagang INK kelas cgDaftar NO.|DM000264191tanggat 13 Agustus 2010 ( Bukti p- a);

5. Foto copv sertifikat pendaftaran Merel< Dagang INK DaftarNo.554641 tanggal 8 November 2O02 ( Bukti p- S );

6' Foto copv sertifikat perpanjangan Merek Dagang INK DaftarNO.1DM000349299 tanggat 22 Februari ZA12 ( Bukti p- 6);

7. Foto Copy Sertifikat pendaftaran Merek Dagang lfrtrK Daftar No.554642 tanggat 8 November 2012 ( Bukti p- Z),

8. Foto. copy sertifikat perpanjangan Merek Dagang INK DaftarNo.1DM000349300 tanggat 22 Februari 2O1Z ( tsukti p- g);

9. Foto copy sertifikat pendaftaran Merek Dagang ildK & LoGo DaftarNo.IDMOOOI 15468 tanggat26 Maret 2OA7 ( Bukti p- g);

10. Foto Copy Sertifikat Pendaftaran Merel< Dagang lNlli HELMET DaftarNO.|DMO0O351661 tanggat 02 Apri l Z01Z (tsukti F- 10);

11. Foto copy Perianjian Lisensi bulan Juli rahun zoo4 - sekarang( Bukti P- 11);

Hal l0 Putusan No. 6$/Merekl2012lPNJkt.pST

Page 100: DWI ANTO-SH.pdf

12. Foto Copy Akta Perubahan Pendirian PT.TARAKUSUMA INDAH

No.41 Tanggal06 Maret 1998 ( Bukti F- 12);

13. Foto Copy Keputusan Menteri Hukum & l-.lAtvl No.AF|U-S1987. AH .

01.02.Tahun 2008 tentang Persetujuan .Akta Perubahan Anggaran

Dasar PT.TARAKUSUMA INDAH ( Bukti p- 13);

14. Foto Copy SIUP PT.TARAKUSUMA INDAH ( Bukti P- 14);15. Foto produk Merek Dagang INK mil ik Penggugat (Bukti P- 1S);16. Foto Copy Stiker Produk Helm Merek Dagang tNK (dL!kti p- 16);17. Foto Copy Katalog Produk Helm Merek Dagang tNK (BUKT! p-17);

18. Foto Copy Gerai Berdagang Merek Dagang ti{K ( Bu[<ti p- 18);19. Foto Copy lklan ditabloid otomotif dan motor GP (Bukti p- 19);20. Foto copy cD tentang lklan Merek Dagang ltvK di Media Televisi

( Bukti P- 20);

21. Foto Copy Invoice/Nota Penjualan Pioduk Flelm Merek Dagang INKsejak tahun 2006 - 2012 (Bukti P- t1);

22. Foto Copy Purchase Order Produk Helnr fvlerek Dagang INK dariCustomer ( Bukti P- 221;

23. Foto Copy Surat pernyataan dari Customer ( [3ukti p* 23);

24. Foto Copy Sertifikat Merek Dagang lhtX atas nama Tergugat I( Bukti P- 2al1,

25. Foto Copy Surat Pernyataan dari Toko Dunia Flelnr Jalan GejayanNo,lYogyakarta ( Bukti P- 2S);

26. Foto Copy Surat Pernyataan dari Toko PT.Sur"ya Prima Surabaya,

Jalan Margomulyo pu- 44 Blok CC No.l 7, Konrplex Pergudangan

Suri Mulya-Surabaya ( Bukti P- 26);

27. Foto Copy Surat Pernyataan dari Toko PT.Surya Utama Nusa

Persada Jalan lmam Bonjol No.50 Kp.Jayra Raga -Bekasi ( BuktiP- 271;

28. Foto Gopy Surat Pernyataan dari Tol<o Bali F{elmet Galery, Jalan

Teuku Umar Barat No. 349 Denpasar, Bali ( Bukti P- 28);29. Foto Copy Helm dengan Merek Dagang lPdK mit ik Penggugat yang

banyak beredar diseluruh lndonesia (BUt{l-N P- ?9};

30. Foto Copy Helm dengan Merek Dagang l[\lX nriiik rergugat l, yang

mempunyai persamaan pada pokok dan keseluruhannya dengan

helm Merek Dagang INK milik Penggugat ( Bukti P- 30);

Hal 1 I Putusan No. 6B/Ivl,erc:i</2012/PN.Jk1.PST

Page 101: DWI ANTO-SH.pdf

Menimbang, bahwa surat bukti P-1 sid P-30 telah di beri materai cukupdan telah dicocokkan dengarr aslinya ternyata sesuai, kecuali surat bukti P-24berupa foto Copy;

Menimbang, bahwa selain bukti surat, runggug;t tidak mengajukan buktisaksi dipersidangan;

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil dalil sangkalannya Tergugat 1mengajukan bukti surat dan bukti saksi sebagai berikut :

1. Foto copy sertifikat merek dengan "lNX" atas nama pemilik rergugat I(Andi Johan) dengan nomor pendaftaran lDM000Z2O44g Tanggat 6Oktober 2009. (Bukti T.-1 );

2. Foto Copy Surat pernyataan yang di tanda tangani di atas materai olehTlrlK INDRAWATI/ pemilik toko grosir T|T|S HEM di surabaya ,padaTanggal 3 Januari 2O1?. (Bukti T-2);

3' Foto Copy Surat pernyataan yang di tanda tangani di irtas materai olehRUSNANTO /pemilik took grosir dan eceran I-ATANSA di Punarodadi, pada

Tanggal 1 Desember 2012; (BuktiT-3);

4. Foto Copy Surat pernyataan yang di tanda tangani di atas materai olehTANO/NGATNCO selaku pedagang kaki lima di l(artosuro , pada Tanggal

24 Desember 2012 (BuktiT4) ;5. Foto Copy Surat pernyataan yang di tandat:ngani di atas materai oleh ADI

NINGRUM / pemilik toko HARUM HELM cli Surabaya , pada Tanggat 22Desember 201 2 (Bukti T-5);

6. Foto Copy Surat pernyataan yang di tanda tarrgani di atas materai olehTONII HERMANTO / pedagang helm di Yogyai<afta, pacta Tanggat 21Desember 201 2 (Bukti T-6);

7. Foto Copy Surat izin usaha Perdagangan (SIUP) i(ecil t'Jomor 05880-03 /

Pw1.824.271Atas nama perusahaan cv.suMBER REZEKT mitik rergugatI ( ANDI JOHAN). (BuktiT-7);

8. Foto Copy Tanda Daftar Perusahaan CV.SUMBER REZEKI Nomor09.02.3.45. 1 1 643 (Bukti T-8);

9. Foto Copy Surat Keterangan Domisili Perusahaan CV. SI.JMBER REZEKINomor : 631/1 .751.21 12011. (Bukti T-9);

10.Foto Copy lzin usaha lndustri Nomor OO8l1.B24llLMTAl(&A/llt2}12 yang dikeluarkan oleh Suku Dinas Perindustrian dan Energi Kota Administrasi

Jakarta Barat. (Bukti T-1 0);

1 1. Foto Copy Sticker merek dagang tNX (Bukti T-1 1)

Hal 12 Putusan No. 68/Merel</2012/PN.Jkt.PST

Page 102: DWI ANTO-SH.pdf

.J

Menimbang, bahwa surat bukti T-1 s/d T-11 telah di beri materai cukup dantelah dicocokkan dengan asliny6 ternyata sesuai;

Menimbang, bahwa selain surat bukti t"rgrguttt telah pula mengajukanbukti saksi sebagai berikut :

1. saksi RUSNANTO, setelah disumpah menurut agamanya menerangkansebagai berikut :

Bahwa saksi adalah penjual helm/grosir, dengan bermacam-macam merekseperti lNK, INX,TGP, dan masih banyak merek lainnya;

Bahwa saksijual helm merek lNK, lebih dulu dari pada merk INX;

Bahwa saksi jual merek INK sejak tahun 2003, saksi ambil dari Suplier diYogjakarta;

Bahwa saksijual merek INK dengan harga Rp. 230.000,-

Bahwa saksi jual merek INX sejak tahun 2010 dengan harga Rp.100.000,-

Bahwa helm merek INX ambilnya dari pabriknya di Cengkareng denganharga Rp.85.000,- di jual dengan harga Rp.100.000, j ika ditawar di jualdengan harga Rp.95.000,-

Bahwa saksi punya toko Latanza Helm.

Bahwa helm merek ink dengan keuntungan sebesar Rp.300,000,- s/dRp.350.000,- sebulan;

Bahwa helm merek lnx di jual dengan l<euntungan sebulannya

Rp.600.000,-

Bahwa customer tidak dibingungkan dengan 2 merel< helm;

Bahwa saksi menjual helm keliling ke daerah Blora, Cepu, Juwono;

Bahwa tidak ada yang bertanya kepada saksitentang merk tNK dan lNX.

Bahwa tidak ada kemiripan tentang merk lN[( dan ll'.JX.

Bahwa t idak pernah ada complain dari customer tentang merek INK dairINX.

Bahwa saksi pernah di kasih selembaran Sertifiknt dari li-{K yang berasaldari kantor Merek;

Bahwa pelanggan tahu merek INK mutunya lebi lr bagus dari INX di l ihat dari

harganya;

2. TONI HERMANTO, setelah disumpah menurut agamanya menerangkan

sebagaiberikut:

Hal 13 Putusan No. 68/Mereh/2012lPN.Jkt.PST

Page 103: DWI ANTO-SH.pdf

Bahwa saksi dagang helm sejak tahun '1998 duru dagang sebagaipedagang kaki 5;

Bahwa sekarang jualan ditoko yang merangkap rurrrah;

Bahwa saksijual Helm merek INK dengan hairga Rp.24S.000,-Bahwa saksi jual Helm merek INX dengan harga Rp.125.C00,-

Bahwa saksi beli Helm merk INK dari salesnya pak Ancli di Yogjakartadengan harga Rp.200.000,-

Bahwa saksi bel i Helm Merek INX dengan harga Rp.85.000,- denganongkos kir im Rp.3000,- jadi modat Rp.BB.0O0,- di juat dengan hargaRp.125.000,-

Bahwa saksijual Helm tnerek INK sejak tahun 1998, sedangkan jual Helmmerek INX sejak tahun 2009;

Bahwa pelanggan tidak binggung kalau mereka beli Flelm karena memangmereka membeli helm sesuaidengan kemampuan keuangannya;

Menimbang, bahwa Tergugat ll tidak mengajukan bukti surat maupunbuktisaksi.

Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajul<an kesimpulantertanggal 7 Maret 2013, Tergugat I telah mengajukan kesimpulan tertanggal ''

Maret 2013, sedangkan Tergugat ll tidak mengajukan kesimpulannya danakhirnya para pihak mohon putusan.

Menimbang, bahwa selanjutnya terjadi hal-lral sebagalmana termuatdidalam berita acara pemeriksaan perkara ini yang untul< mempersingkat uraianputusan dianggap sebagaitermuat dan menjadi bagian dari isi putusan ini.

. TENTANG PERTIMBANGAN HUKIJMNYA

Menimbang bahwa maksud dan tujuan gugatan adalah sebagaimanatersebut di atas;

Menimbang bahwa penggugat didalam gugatannya pada pokoknyamendali lkan :

- Bahwa penggugat adalah pemilik hak ekslusif clan pencJaftar pertama

serta penerus atas merek-merek dagang INK uniuk jenis barang yang

tergolong dalam kelas 09 yaitu " segala rnacanr topi pengaman (helm)"

yang di peroleh melalui pengalihan hak dariTjong LyantiTeja Kusuma

Hal I 4 Putusan nvo. ti 8/fu1 er ci< I 20 1 2PN.JkI.PST

Page 104: DWI ANTO-SH.pdf

i . /I

alias TJONG BUI LIAN pada tanggal g Juti 20,t4 dihadapan notarisLIEKE L TUKGALI sH dan telah dicatatkan pengalihan hak nya padaTergugat l l pada tanggal 26 Juni 2006 Nomor : H4.HC.o1.o4-7g1-8177-O4.

Bahwa ternyata pada Tergugat ll telah'terdaftar pula me:-ek dagangINX kelas 09 No. IDM 000 22 o 449 atas nama Tergu;at I yang secarayuridb memiliki persamaan pada pokol<nya mauprjn l<eseluruhannyadengan merek dagang INX mil ik penggugat re rgugat I telah di landasidengan itikad tidak baik (bad faith);

Menimbang bahwa terhadap gugatan penggugai_ riersebut Tergugat r ,pada pokoknya menyangkal dengan alasan :

- Bahwa merek mil ik penggugat tersebut teiair , : :apat cJi kctahui denganjeias terdir i susunan 3 (t iga) huruf yaitu i-ruruf ' ,1" t- juruf , ,N,, dan huruf'K" yang j ika di dengarkan dalam dalanr huruf p,r,rhurui akan terdengarpengucapannya " lh en ka" hal ini memilil<i perbedaan yang nyatadengan merek milik rergugat I yaitu merek 'll 'lx', yang terdiri darisusunan 3 (t iga) hu.uf yaitu huruf "1" Huruf " l i l ' dan huruf "X" yrngjika dengar pengucapannya " ih en ex" dengan demikian terdapatperlcedaan yang dapat dipahami oleh publik s cara sederhana , olehkarena itu dali l gugatan penggugat yang mengatal<an secara yuridismemil iki persamaan prda pokoknya maupun l<eseluruhannya adalahtidak beralasan menurut hukum.

Menimbangkan bahrva terhadap gugatan tersebut rergugat ll, padapokoknya menyangkal dengan alasan :

Bahwa dengan terdaftarnya merek " INX " ciengan nomor IDM000220449 atas nama tergugat I daram Daftar Umurn Merek adalahsesuaidengan mekanisme hukum yaitu berupa : pemeriksaan formil i tas,pemeriksaan substantif, pengumuman dan sertifikasi, khususnyaterhadap permintaan pendaftaran merek yang n-rengacu pada pasal 4,pasal 5 dan pasal 6 undang-undang no.1s tahun 2001 tentang Merekyang juga telah mempertimbangkan mengenai ada tidaknya itikad baiksehingga dalil-dalil Penggugat yang menyatalcan terciaftarnya merekINX dengan itikad tidak baik patut untuk di kesanrping[<an;

Hal 15 Putusan Nc'. 6li/\,1rr,.rl/201 2/PN.JkI.PST

Page 105: DWI ANTO-SH.pdf

Menimbang, bahwa untuk mendukung dali l gugatannya, Penggugat telah

mengajukan bukti surat berupa P-1 s/d f "30, telah diberi meterai dan di legalisasi

serta dicocokan dengan aslinya ternyatet sesuai kecuali bukti P-24, berupa foto

copy, sedangkan Tergugat I untuk membuktikan, dpli l sangl<alannya telah

mengajukan T-1 s/d T-11 telah diberi materai cu}<up clan di legalisasi serta di

cocokkan dengan aslinya ternyata sesuai dan 2 (dua) orang saksi yaitu : 1.

RUSNANTO dan 2. TONI HERMANTO.

Menimbangkan, bahwa terhadap bukti surat tersebut di atas, akan dipertimbangkan apabila acja relevansinya dengan perkara aquo sedangkan yang

tidak ada relevansinya akan di kesampingkan;

Menimbangkan, bahwa berdasarkan gugatan Penggugat di kai tkan dengan

Jawaban Tergugat I dan Tergugat ll serta bukti-bukti yang di ajli '<an kedua belah

pihak, yang harus di buktikan dalam permasalahan perkara ini adalah :

1. Apakah pihak Penggugat adalah scbaEai pihak yang

berkepentingan untuk mengajukan gugatan g:cnrbatalan merek.?

2. Apakah merek Tergugat I mempunyeli persarnaan pada pokoknya

dan keseluruhannya dengan Merek p*rrgg;Lrglat ?

3. Apakah pendaftaran milik " lNX" ati s nam;t Teri;rrgr"t I di dasarkan

atas itikad tidak baik sehingga harus cji bairilt;:rr ?

Apakah ad.1. Apakah pihak penggugat adalah seb;rgai pi i ral< yarrg berkepent ingan

untuk mengajukan gugatan pembatalnn [i,4t:i-cil.

Menimbang,bahwa yang menjadi landasan pihak Penggugat untuk

mengajukan gugatan pembatalan merek adalah l<eteniuan pasal 68 ayat (1)

Undang-Undang No.15 tahun 2001 tentang "tv4erel<" yang pada pr insipnya

Menegaskan gr-tgatan pembatalan pendaftaran merek dapat di ajukan oleh pihak

yang berkepentingan berdasarkan alasan - alasan sebag;rimana cli maksud dalam

pasal 4, pasal 5 dan pasal 6.

Menimbang, bahwa dari surat bukti P-1 dan P-2 diperoieh faktor bahwa

telah terjadi penyerahan dar pengalihan hak nrerek-merek nriiik Tjong Lyanti

Tjedja Kusuma kepada Penggugat di hadapan Notaris LIEKE L TUKGALI SH.

pada tanggal 8 Juli 2OO4 , diantaranya Merek "lNK" untuk jenis barang topi

pengaman (helm), kemudian pada tanggal 26 Juni 2006 teiah di catat dalam daftar

Hal 16 Putusari No. 68i lr{erck'2012/PN.Jkt.PSl'

Page 106: DWI ANTO-SH.pdf

umum Merek pada kantor Tergugat l l dengan demit<ian secara hukum penggugat

adalah penerus hak yang sah dan pemilik merek dagang ll{K untuk jenis barangtopi pengaman (helm) , maka penggugat adalah pihak yang berkepentingan untukmengajukan gugatan dalam perkara aquo;

Ad.2. Apakah Merek Tergugat mempunyai persamaan pada pokoknya

atau keseluruhannya dengan Merek Penggugat ?

Menimbang, bahwa bahwa Undang - unrJarng lr io.15 l"ahun 2001 dalampasal 1 bukti 1 mendifinisikan pengertian Merek acialalr : " Tanda yang berup rgambar, nama, kata, huruf -huruf , angka-angka, susunan warna atau kombinasidari unsur-unsur,.tersebut yang memiliki daya penrbeda clan cli gunakan dalamkegiatan perdagangan atau jasa".

Menimbang, bahwa berdasarkan dif inisi di aias cJapat c1i pahami bahwaMerek sebagai tanda dapat berupa apa saja, unsur-unsur tersebut di atas dapatberdiri-sendiri atau kombinasi di antaranya, yang terpenting disini fungsi merekadalah sebagai unsur yang menandai atau memiliiri claya pembeda atas suatuproduk barang atau jasa dengan produk yang lain, disarnping itu juga berfungsisebagai jaminan kualitas mutu yang memberikan ciaya tarik tersendiri bagikonsumen.

Menimbang, bahwa yang di maksud persarniii i ir pacJei pokoknya atau

keseluruhannya menurut pasal 6 ayat (1) undang - undi ing No.1 5 Tahun. 2001

adalah " kemir ipan yang di sebabkan oleh adanya Llnsi l r-un$Lrr yang menonjol

antara Merek yang satu dengan merek yang lain , yang c!;:pat me rrirnbulkan kesan

adanya persamaan baik mengenai bentuk ,cara pencmpni;n , cara penul isan atau

kombinasi antara unsur-unsur ataupun persamaar bu; ' ry i ucapen yang terdapat

dalam merek-merek tersebut ?:

Menimbang, bahwa dari di f in is i tersebut ;rc jalai-r , apabi ia di hubungkan

dengan pengertian merek dapat di tatsirkan bahwa fan!,r cii n';aksud "unsur -

unsur yang menonjol " di s ini maksudnya dalam l<eEeiui 'uhan cjan unsur-unsur

yang tertera pada Merek itu sendiri, seperti unsur ganrbar ,unsur nama, unsur

kata, unsur huruf - huruf, unsur angka - angka unsur susunan warna a.tau

kombinasi di antaranya sebagai satu kesatuan.

Hal 17 Putusan N o. r.{ till\4 crcl(/z0 I 2/PN.Jkt. PST

Page 107: DWI ANTO-SH.pdf

Menimbang, bahwa menurut yurisprudcnsi r''..d,:irkanr,:rrr Agung dalampenulisannya No. 279 PWPDT 11992 Tanggal 6 Ja tuari 10e8, rnenyatakan merekdigunakan sama secara keseruruhannya atau mempunyar ilersamaan padapokonya dapat di diskripsikan :

- Sama bentuk (similiarity of form);- Sama komposisi (similiarity of composition),- Sama kombinasi (similiarty of combinastio);- Sama unsur elemen (similiarity of elemen ts);- Persamaan bunyi (sound similiarity);- Persamaan ucapan (phonetic similiarity);- Persamaan penampilan (similiarity isi appresance);

Menimbang, bahwa dengan memperhatikan permononan tersebut di atas,maka Majelis Hakim berpendapat .bahwa cara untut< me,:irentutcan suatu Merekmempunyai persamaan pada pokoknya dengan merek lain atau tidak adalahdengan cara memperbandingkan kedua merek tersebut, melihat visual persamaandan perbedaannya memperhatikan ciri-ciri penting dan kesarr l<emiripan atauperbedaan yang timbul sehingga apabila merek-merek tersebut cJi pastikan sami.,, maka berartitelah terjadi pelanggaran merek.

Menimbang. bahwa setelah Majel is Hakim memperban l ingkan antaramerek "lNK" dan contoh barang yang di perdagangt<an penggugat (bukti p-3, p-4,

P-5, P-6, P-7, P-8,P-9, P-1 0,p-1 S,p-1 6,p-1 7, p-1 g, p-1 g, p-20, l)-Zg) ciengan merek _

merek "lNX" milik tergugat | (bukti T-1, T-ll), Majelis l-lakirn berpendapat sebagaiber ikut :

Bahwa dari unsur kata dari kedua merek acJalalr srama yaitu " lNK" Mil ikPenggugat menjacJi " lNX" mil ik Tergugat l , han5,a mengenali huruf , 'K, '

menjadi"X".

Bahwa adanya persamaan ucapan "lNK" merel< darn ,'iNX (INKS);Bahwa adanya persamaan tampilan merek yaiLu sama-saina merek tulisandengan warna hitam.

Bahwa adanya persamaan tampilan ketika cji lihai yaitr: "li{K" dan "lNX"=" INKS " .

Bahwa masing-masing merek melindungi keii,;s cian jenis barang yangsama yaitu kelas 09 untuk segala topi pengar-;-r;:n (liairn);

a .

b .

c.

d .

e .

Hal I 8 Putusair lr i i :. i i l i i l : : lc:rci; i lO 1 2/PN.Jk1.PST

Page 108: DWI ANTO-SH.pdf

Menimbang, bahwa dari uraian dan pert imbangan hukum tersebut di atas,maka Majelis Hakim berpendapat secara hukum bahvua merek kata ,,lNX,' milikTergugat l, mempunyai persamaan pada pokoknya atau lce selurr-:lrannya denganmerek Penggugat dan dalam satu jenis barang yang sanra yaiti kelas 0g untuktopi pengaman (helm).

Ad.3 Apakah pendaftaraan merek "lNX" atas nama Tergugat I cii dasarkan atasitikad tidak baik sehingga harus dibatatkan ?

Menimbang. bahwa pasal 68 ayat (1) jo. pe r iai +r. 1n. pasal 6 ayat (1) hurufb. Undang-undang nomor : 1s tahun 2001 tentang lvlr:rek" pada pokoknyamenentukan bahwa gugatan pembatalan pendaftarair ili,rL,l( ci;i1:;,it diajukan olehpihak yang berkepentingan berdasarkan alasan baiilva p,:ricJaftaran Merek yangdi maksud diajukan oleh Pemohon yang beritikad trCark Lraili da:i Merek yang didaftarkan tersebut mempunyai persamaan pada pol<ohnya atau i<eseluruhannyadengan merek yang terkenal mil ik pihak lain untu[<' barang dan/ atau jasasejenisnya;

Menimbang, bahwa dalam penjelasan pasat 4 [.lnrcang-r-rndang No. 15Tahun 2001, disebutkan bahwa Pemohon yang be rtil<acl bail< a<Jalah pemohon

yang mendaftarkan Mereknya se(ara layak dan jujur tanpa niat apapun untukmembonceng, meniru atau menjiplak "ketenaran" nrerel< pihak lain demikepentingan usahanya yang berakibat kerugian pac.la pihal lain itu ataumenimbulkan kondisi persaingan curang, mengecolr, atau menyesatkankonsumen.

Menimbang, bahwa dari penjelasan pasal 4 tersebut, berdasarkanpernafsiran secara a contrario, terdapat 2 (dua) elemen penting untui< menentukanadanya itikad baik, yaitu :

1. Adanya niat untuk menguntungkan usahamerugikan pihak lain.

2. Adanya cara penyesatan konsumen aiaucurang atau menjiplak atau menumpanglain.

pendatraran sekaligus

perbuatan persaingan

keten;lran merek orang

Menimbangkan bahwa untuk membuktikan a,Janya unsui- " itikad tidakbaik" Majelis Hakim akan menr:ju pada pertimbangan hul<unr unslir-unsur tersebut

Hal l 9 Putusaur No. {ii{/tulcic:r i?"0 1 2/PN.JkI.PST

Page 109: DWI ANTO-SH.pdf

I ,

dalam ad.1 dan ad. 2 di atas , sehingga sesuai asas hukunrnya pendaftaran yang

beri t ikad baik berhak mendapatkan perl indunEan hukum sedangkan bi lamendaftar yang beritikad baik berhak mendapatl<an pedintlungan hukumsedangkan bila terbukti pendaftaran nya didasarkan alas itikad ti '..iak baik, makamerek tersebut wajib secara hukum di nyatakan bater'l at,:ru cJi batall<an.

Menimbang, bahwa darr bukti T-1, p-24 di peroleh fal-rta bahwa merek"lNX" milik tergugat I telalr terdaftar dengarr Nomor : lDfrd Cr002 2A449 pada KantorKementer ian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republ i l< lncjonesia Cq DirekturJenderal Hak Kekayaan Intelektual Cq.Direktorat Mr:rerk (t'orgug;it Il) pada tanggal.06 Oktober 2009, sehingga perlu di pert imbangltar-r lebi fr laniut apakahpendaftaran tersebut dimaksudkan agar usaha Tergugalt I cle rat memperolehkeuntungan sekaligus merugikan usaha penggugat ?

Menimbangkan bahwa untuk mengetahui apafraii p,Flr,ldaftaran merekTergugat I serta merugikan penggugat sebagai pihark pcrirrii i ir l\lerek maupunkonsumen, sangat erat kai tannya dengan apakah mii$yi l r i ; l1(at l<oni, ;umen dapat Ji

sesatkan atau terkecoh oleh produk topi pengam rrr (hi i ; : l tn) c icr-rg;an merek " lNX"

mil ik Tergugat dengan produk mil ik penggugat.

Menimbangkan bahwa penyesatan konsumc.;n du;ra1 juga ter jadi melaluihal-hal sebagai berikut :

- Penyerahan tentang asal-usul produk .Hal ini bisa terjadi karena Merek dari suatu proclr:k ineng;gunakan Merekluar negeri atau cir i khas suatu daerr:h yi i l rg s,cbenarnya Merektersebut bukan berasal dad luar negeri i,itau crai-i su:tu daerah yangmempunyai ciri khas khusus tersebut.

Penyesatan karena pro,Jusen.

Penyebutan dalam dalam bentuk ini dapat tei laci i karcna masyarakat

konsumen yang telah mengetahui deng;,ln bail< mutu suatu produ,k

kemudian di pasarat menemukan suatu proclui< dengan merek yang

mirip atau menyerupai merek yang sudah torfieriii l sebelr:mnya.t ; ,

Penyesatan melalui penglihatan

Penyesatan ini dapat terjadi karena kesamaan atau kemiripan darimerek yang bersangkutan.

Hal 20 Pu tusan N o. {r fi "i','i

r: rc i( /2 {) I 2/PN..l k I.PST

Page 110: DWI ANTO-SH.pdf

Penyesatan melalui pendengaran.

hal ini terjadi bagi kons:men yang hanya rnendengar atau mengetahuisesuatu produk dari pemberitahuan orang la.in.

Menimbang, bahwa darisurat bukti p-3, p-4,F,-S,p-6,p-7,p-B,p-9 dan p-10.Di peroleh fakta bahwa Penggugat adalah penerus hak ciari porrclaftaran pertama(frst to file) atas nama Tjon Lyanty Tejakusuma alas m*rek * rnerek dagangdengan menggunakan kartu INK kelas 09 yang pertanra tercla{'iar di indonesiasejak tahun 2000 sedangkan merek " lNX" milik rergugat I L:arrr terdaftar padatanggal 06 Oktober 2009 ( bukti p-24 - T1)

Menimbang, bahwa dari surat bukti p-11, p-12,p-13 dan p-14, di perolehfakta bahwa Penggugat telah memberi izin kapada pT. 'rAItA

iflJsut\/A TNDAH ,suatu perusahaan yang berbadan hukum beralamal clr j : i lnn wtrru best F.2 No.28 -2C Delta Silicon ll Lippo Cikarang , Desa Cil:atu , f(ecarnatan Cikarangselatan Kabupaten Bekasi untuk memproduksi dari mempercag:rngkan merek -merek "lNK" Milik penggugat dan tidak kepada Tergytrgai l.

Menimbang, bahwa dari surat bukt i p-16,p-17,t : ' -18,p- ' i0,p-.20 di perotehfakta bahwa keterkenalan merek - merek lNK, lNt( & t-()$t) ctarr INK helmet diperoleh melalui promosi yang gencar dan b{rfl(o:ii l i l:mbiriri;an sehinggamasyarakat telah mengenal merek INK milik peng!,:lrrgl*t Lrntul< i:rr*duk helm olehkarena i tu apabi la Tergugat I menggunakan merel, : " i i , j . i . , , L;rr i ,u l< barang larrgsama yaitu helm dengan harga yang lebih murah n-;;,rliar ' i i:ri;:h tc,ii1;ldi penyesatankepada Para Konsumen karena produk helm i::)i::rrquuat fisrta merugikanPenggugat karena helm INK mil ik Penggugat telah i rer i"r \ : i : , i r . . j i : , r rr ' rs. i rnasvarakat(bu kt i P -1 5,P -21,P -22,p -29,p-2S, p-26, da n p-2 B).

Menimbang bahwa menurut keterangan saksi -i-ergn.;gat

l, -vaitu RUSNANTOdan TONI HARMANTO keduanya pedang/ penjual heinr ii i,n tclaii: r:r.rla membuatsurat pernyataan masing-masing tertanggal 21 Desernbe*r ,!012 ( Bukti T-3 _ T-6)pada pokoknya memberikan keterangan bahwa parra p:einbeli tidak merasa dibingungkan dengan adanya dua merek helm , ' lNl(" c jei i "r " lNX,, r , lamun menurutpendapat Mejelis hal tersebut bukan merupakan uitsur' ,vang hnrus di buktikandalam pelanggaran merek, disamping itu jelas telah tcrjadi perbeciean harga yang

Hal 2 I Putusan I'lo. n lilii,{crr iril2 0 I 2/PN.Jkt.PST

Page 111: DWI ANTO-SH.pdf

sangat jauh harga helm mei-ek " lNX" mi l ik TerguS;:r i I c i i jual iebi i r murah, di

tempat saksi RUSMANTO helm merek " lNX" di juai r : icni . iarr hi . : r1; ; : Rp.100.000;

(seratus r ibu rupiah) sedangkan Merek " lNK" di juai c i i :n i1en irar 'ga Rp.230.000;

(dua ratus tiga puluh ribu rupiah) , ditempat saksi TCi'il i-i i:tivili i l1-C helm merek

"lNX" dijual dengan harga Rp. 125.000,- (seratus clL.rar pulr:h lirrra ribu rupiah)

untuk merek INK dengan harga Rp. 245.000; ( dua ratus onrpai puluh l ima r ibu

rupiah) sehingga menyebabkan persaingan usaha yang tidak sehat dan t':lah

merugikan pihak Penggugat.

Menimbang,bahwa berdasarkan pertimbangan - pertirni:angan sebagal

mana tersebut di atas maka Majelis Hakim berperrdapat bairwa pendaftaran

helm merek "lNX" milik Tergugat telah merlEer*durrg silatu niat untuk

menyesatkan konsumen atau setidak-tidaknya berfii i ir f:irhwa lrclm merek "lNX"

mil ikTergugat I seolah -olah adalah di produk dariP,: , rnr;gugat hal mana jelas

dapat merugikan Penggugat selaku pemilik "helrn" rncrek ll"li( dan konsumen

lainya dengan demikian seharus nya sesuai keteniuan pasal ,rl, pasal 5, dan

pasal 6 Undang - Undang No.15 Thn. 2001 tent l ,ng iVlcrck terhadap merek

Tergugat I tidak dapat didaftarkan dan harus ditolal.i cJalam Daftilr Umum Merek

karena telah di daftarkan dengan dilandasi oleh itika,i ticji:l i bail< r:ieh karenanya

pula kosekwensi hukumnya pendaftaran helm merei.. "ii!1.." nriii i, -fergugat

harus

dinyatakan untuk di batalkan

Menimbang, bahwa oteh karena pendaftran i in i in r i rcrek " INX " mi l ik

Tergugat I harus di batalkan, maka sebagai kor isci<w,ansi i l r r" i l<umnya sesuai

dengan ketentuan pasal 70 ayat(2) dan ayat ( 3) t-inc.jan!'l * uncieng nomor. 15

adalah tahun 2001 tentang merek , adalah Kementeri::rrr i ' l i i l<ui-n cjan HAM Rl Cq,

Direktorat Jenderal HAKI ,Direktorat Merer (Tergrii;at il) rner-rri:atalkan dengan

cara mencoret pendaftaran helm merek "lNX" Sertifi!,i lt lrci'elo. ri : 1DM00022449

tanggal pendaftaran 06 Oktober 2009 untuk kel;:.r b;ir;rng 0g dalam daftar

umum merek dengan segala akibat hukum nya sciiri nreni;rln-rum kan dalam

berita resmimerek.

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbafir-'l ir r -. ;:er"ii irrbangan di atas

Majel is Hakim berpendapat bahwa Penggugat , i ; i ; , r i i i lc i : r i r , r dan berhasi l

membukt ikan dal i l gugatannya dan sebal iknya Terg;, : ,1-, i , i i ; ; i r i i : rgugat l i t idak

mampu membukt ikan dal i l - dal i l sangkalannya.

Hal 22 Putusart r'.i o. i: il/i'J eruk i20 I 2/PN. Jkt.PST

Page 112: DWI ANTO-SH.pdf

Menimbang, bahwa selanjutnya aka'r diperfir'nbangl<an petitum gugatan

Pengugat satu persatu sebagai berikut:

Menimbang, bahwa mengenai petitum 1,. gipcnii-rrb;rngkan seteJah

mempertimbangkan petitum 2 dan seterusnya; .

Menimbang bahwa mengenai petitum gugatlri i::r,::rri;gr_r,r1at point 2 s/dpetitum point 7 dengan terbuktinya semua hak clnrr ticfiti iv,.ri ),ang di dalilkanoleh Penggugat sebagaimana dipertimbangkan diatas, rn::r;:ri :;t.l i-ie,,,;ai konsekuensi

hukumnya apa yang dimohonkan oleh peng:;g;L; 1; I r j r inr i -r l -et i tum suratgugatannya sepatutnya dikabulkan untuk seluruhny*.

Menimbang, bahwa dengan di kabulkannya i j l . : f j . j i i l r i i : )c; l rggugat , maka

Tergugat I sebagai pihak yang kalah dibebani untuk n"il:imhijryarr l;i.iya perkara ini.

Memperhatikan kekeliruan Pasal 4, Pasal 5, ftrilseri 0, pas;_rl, 68, pasal 69,psal 70, ayat(2) (3) serta Pasal 71 Undang - undarr3 i r lo. 1l j

- f l r rr 2001 tentang

merek dan peraturan perundang - undang lain bersalrgki:ii,rn.

M E N G A D I L I :

Mengabulkan gugatan Penggugat untuk selrii"riir; ' i1'l;;

Menyatakan bahwa Penggugat adalah i:rcnrili i< i-lek Ekslusif dan

pendaftar pertama (first to file) serta penclr.qr l'ral< nllls Merek-Merek

Dagang INK yang diperoleh melalui Pengai;han l-iali tlari Tjong Lyanti

Tedjakusuma alias Tjong Bui Lian pada tar:,;i;rl I .lr"rli 2004 dihadapan

Notaris Lieke L. Tukgali, SH, serta telah dicl:i;l i l it"i ' i-r Iie,:r-rqalihan Hak nya

pada Tergugat ll (i.e. Direktorat Merek) g:;cli: taiigl;ri 26 Juni 20O6

Nomor H4.Hc.01 .04-791-8177-04 atas Merri<-fi: 'tere lt Di:rgang INK yang

telah terdaftar pada Direktorat Merek antara i;rin:

Merek Dagang INK Daftar \o.48368{: taril:r;at 1E Agustus 2000yang diperpanjang dibawah Daftar Nc.i l i i i00i l :2G4191 tanggal 1BAgustus 2010 untuk melindungi jenis bl; 'ang )/eitg tsi-golong dalamKefas 09, yakni "Sega/a macam topi penrlan'ten (iieln)".

Merek Dagang INK Daftar No.554641 ii:r';;;i;;rl ii i.iovember ZOA2yang diperpanjang dibawah Daftar FJc'.lDii,1{tilil3,;,i2gg tanggal 8

November 2012 untuk melindungi jei';i:,; i;;:rarrg yang tergolong

1 .

2.

a)

b)

Page 113: DWI ANTO-SH.pdf

I ,"/1

4.

dalam Kelas 09, yakni antara lain: "Seg; la n ecam topi pengaman

dan helmet (helm), kacamata,,

c) Merek Dagang INK Daftar No.554642 *in1]g*i I i.lovember 2oo2yang diperpanjang dibawah Daftar Nc.itl i i; i{100t,{!300 tanggal BNovember 2012 untuk mel indungi jerrr : ; har i*ng yang tergolong

dalam Kelas 09, yakni antara lain: 'segitia ntacarn topi pengaman

dan helmet (helm), kacamata,,;

d) Merek Dagang INK HELMETS Daftar Nc. iDM0il0:1s1661 tanggat 23

Desember 2010 untuk mel indungi jen;:r l t i . r rarrcl yang tergolong

dafam Kelas 09, yakniantara lain: ,,Helm

3. Menyatakan bahwa Merek Dagang iij)'l i,{,r,:!ris 0g Daftar

No.lDM00022o49 tanggal 22 Januari zsi'i] ;ii{.iir.(j }'}ini"na Tergugat Imempunyai persamaan pada pokoknya FD?uiri"li-r iiriselurillrannya denganMerek-Merek Dagang INK Kelas'09 milik per,19r,r5;;rt ynrrll telah terdaftar

sejak tanggal 18 Agustus 2000, yakni antai-i; i,,riir :

a) Merek Dagang INK Daftar No.4836BL taii- ;.;:i"ii i i i y:,,11i;;,1u" 2000 yang

diperpanjang dibawah Daftar No. lDM00ti i :2 i ' i ; ; t l , , t i , l rJal 1B Agustus

2010 untuk mel indungi jenis barang yanl l r , r* i i : : . i - i , t1 r i i l lam Kelas 0g,yakni "Segala macam topi pengaman (lx, tit,)".

b) Merek Dagang INK Daftar No.554641 l : i i i l l r ; r , i i l i r iovember 20OZ

yang diperpanjang dibawah Daftar Nc iiltvlt,l{;0l4g2gg tanggal B

November 2012 untuk melindungi jer.ri,: l;;:r.r*ng yang tergolong

dalam Kelas 09, yakni antara lain:"Segi i;s trtitcanr tapi pengarnan

dan helmet (helm), kacamata".

c) Merek Dagang INK Daftar No.554642 t:rnggat I |.jovember 2OO2yang diperpanjang dibawah Daftar NCI ;Dtvi00CIialt)30O tanggat 8

November 2012 r,ntuk melindungi jenir bariln6; yang tergolong

dafam Kelas 09, yakni antara lain: "Seg,,,i Ja ntacetrn topi pengaman

dan helmet (helm), kacamata"

d) Merek Dagang INK HELMETS Daftar hJ{r, ii j i\,ri,JiJ035.j651 tanggal 23

Desember 2010 untuk melindungi jeri; : i,;-rrr:nr-l )rilng tergolong

dalam Kelas 09, yakniantara lain.. "Helnt,

Menyatakan pendaftaran Merek Dagang itii,'i K*l;:* 0g Daftar

No-fDM00022044;9 tanggal 22 merupakan i;;,rsii p*niru;rn/jiplakan dari

Merek-Merek Dagang INK milik Penggugat ya;rg tri;ri ' i ic-cJaftar sejak 1B

Agustus 2000 di Direktorat Merek;

Page 114: DWI ANTO-SH.pdf

Membatalkan pendaftaran Merek Dagang li\,.!l;,{ F{*llas 09 DaftarNO.lDItf00O22O4/;9 tanggal 22 Januari ZO{;;i nims r"?;rnna Tergugat Idalam Daftar Umum Direktorat Merek dengan s;.[];ilil al,,i ;at hukumnya;Memerintahkan Tergugat ll (Direktorat Merdi,;i *ntuk melaksanakan isiPutusan ini dengan mencatat pembatalan Mcri-.r< Dagang lhlX Kelas 09Daftar No.lDM00022O49 tanggal 22 Januari L;ij$* at.::ii ilama TergugatI dalam Daftar Umum Direktorat Merek:

7 ' Menghukum Tergugat l,untuk membayar irirr-va p,lrkara sebesarRp. 8 .016.000- ( delapan juta enam belas r ibu , 'r j , i . . i i r);

Demikian diputuskan dalam apat permLrs,, : ' , i r : , i i - ; i i r i i l , lajel is HakimPengadilan Negeri pada pengadilan Negeri Jakarta i :r: i ; ; , i f plr, i ; l hari kamis,07Mar€t 2013 oleh kami :AKHMAD ROSIDIN,SH,Mll, s,, ! ;r j ;rr } ir ,r lrr; , ,r r-najel is , AMINsuTlKNo ,SH,MH dan SUToro ADt purRo, sH.Ml-i l-ra*ing --rnasing sebagaiHakimAnggota, Putusanmana di ucapkan pada haii . i 'dirrr is,14 Maret 2013dalam pesidangan terbuka untuk umum oleh Ketua lil,,,j*lis tersebut di damuingioleh Hakim - Hakim Anggota tersebut , dibantu {r)iLlh i:ncji,,iirg Purwaningsih

,SH,Panitera Pengganti Pengadilan Negeri Jakarta l:,irs,ilt serta di hadiri olehKuasa Penggugat dan Kuasa Tergugat l, Tanpa dihacjii"r oicf"r [(uirta Tergugat ll

5.

6 .

Hakim - Hakim Anggota , Hakit ; I I ' i.ctua l',"4,1 jelis,.:: ' x i i ' l '

oil,* surKNo, "/r"-" .r

,tffi)s)r".lwffi' * --*----' AKF/p{ / t : ; l { )S l { l i l , l ,SH.MH.

/

,rVJionor iurno, 'H.MHPANITERA PEI)pp,,r,;' J il,

ENDANG 6r**o*,*Gs r i i. i:ti.-J

Biava perkara :1. PNBP Rp. 30.000,-2. ATK Rp. 75.000,-3. Meterai Rp. 6.000,-4. Redaksi Rp. 5.000,-5. Panqoilan Rp.8.000.000.-

Jumlah Rp.8.016.000,-

Page 115: DWI ANTO-SH.pdf

,r

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA R . I .DIREKTORAT JENDERAL HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

Jl. Daan Mogot km 24, TANGERANG 15 I 19Telp . 021, 5525388, .5524839 Fax 021 5525366,

Email : Website:, ' http:/ /www. deip. go. id

SURAT KETERANGAN RISETNO. HKr.4.Hr.06.06.06- 1 59 /2013

Yang bertanda tangan dibawah ini menerangkan bahwa :

Nama

Nomor Pokok

: Dwi Anto

: 109048000032

Fakultas Hukum, Jurusan Hukum Bisnis,

Universitas Islam Negeri Syari f Hidayatul lah

Benar telah mengadakan riset berupa wawancara, tanya jawab dan

pengumpulan data di Direktorat Merek, Direktorat Jenderal Hak Kekayaan

Intelektual, Kementerian Hukum dan HAM RI, pada tanggal 25 Jul i 2013

dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul "Analisis Yuridis

terhadap Peniruan Merek HeIm "INK" oleh Merek HeIm "INX"".

Demikian kami terangkan agar dapat dipergunakan seperlunya.

Tangerang,25 Ju l i 2013

Subdit. Pelayanan Hukum

SUSANTI, SH

r24 200112 2001

ktorat Merek