Dukungan Penanganan Dampak COVID-19 · 1 / Dukungan Penanganan Dampak COVID-19 / Oktober 2020...

4
1 / Dukungan Penanganan Dampak COVID-19 / Oktober 2020 Dukungan Penanganan Dampak COVID-19 Oktober 2020 01 RESPON Pemerintah desa yang lebih siap and mampu 02 PAPUA Mendukung daerah tertinggal 03 GENDER Berkolaborasi dengan kelompok perempuan untuk mengidentifikasi kelompok rentan 04 RISET Meningkatkan pemahaman tentang COVID-19 KOMPAK membantu merumuskan kebijakan dan panduan, mengadakan pelatihan dan memberi bantuan teknis kepada pemerintah desa untuk mengelola Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-Dana Desa) dan kegiatan terkait penanggulangan dampak COVID-19 lainnya secara efektif. Pemerintah desa merupakan garda terdepan dalam upaya penanggulangan dampak COVID-19 dan memiliki peran kunci untuk memastikan layanan dasar dan bantuan sosial menjangkau mereka yang membutuhkan. 01 RESPON COVID-19 05 KEGIATAN DAN PUBLIKASI + Identifikasi kelompok miskin dan rentan Fasilitator administrasi kependudukan (adminduk) desa, kelompok perempuan dan aparatur desa menerima pelatihan untuk mengidentifikasi dan mendata kelompok rentan. Penyaluran bantuan tunai dan penyediaan layanan dasar Desa menyalurkan bantuan tunai kepada warga terdampak dengan dibantu oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD), kelompok perempuan dan pihak terkait lainnya. Mekanisme penyampaian umpan balik/aspirasi masyarakat yang ada memastikan keluhan dari masyarakat diterima dan dicari solusinya. Mendaftarkan dan mendokumentasikan kelompok miskin dan rentan Sistem Informasi Desa dan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) diperbarui dan seluruh warga dibantu untuk memproses dokumen administrasi kependudukan. Mendata dan memverifikasi penerima BLT-Dana Desa Data dari SID memudahkan pemerintah desa dalam menyusun daftar calon penerima bantuan. Kemudian, daftar tersebut diverifikasi dan dikonsolidasi melalui musyawarah desa khusus bersama BPD dan masyarakat untuk menyusun daftar penerima BLT-Dana Desa.

Transcript of Dukungan Penanganan Dampak COVID-19 · 1 / Dukungan Penanganan Dampak COVID-19 / Oktober 2020...

Page 1: Dukungan Penanganan Dampak COVID-19 · 1 / Dukungan Penanganan Dampak COVID-19 / Oktober 2020 Dukungan Penanganan Dampak COVID-19 Oktober 2020 01 ... Desa menyalurkan bantuan tunai

1 / Dukungan Penanganan Dampak COVID-19 / Oktober 2020

Dukungan Penanganan Dampak COVID-19Oktober 2020

01RESPON

Pemerintah desa yang lebih siap

and mampu

02PAPUA

Mendukung daerah

tertinggal

03GENDER

Berkolaborasi dengan kelompok perempuan untuk mengidentifikasi kelompok rentan

04RISET

Meningkatkan pemahaman tentang

COVID-19

KOMPAK membantu merumuskan kebijakan dan panduan, mengadakan pelatihan dan memberi bantuan teknis kepada pemerintah desa untuk mengelola Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-Dana Desa) dan kegiatan terkait penanggulangan dampak COVID-19 lainnya secara efektif. Pemerintah desa merupakan garda terdepan dalam upaya penanggulangan dampak COVID-19 dan memiliki peran kunci untuk memastikan layanan dasar dan bantuan sosial menjangkau mereka yang membutuhkan.

01RESPONCOVID-19

05 KEGIATAN DAN PUBLIKASI+

Identifikasi kelompok miskin dan rentanFasilitator administrasi kependudukan (adminduk) desa, kelompok perempuan dan aparatur desa menerima pelatihan untuk mengidentifikasi dan mendata kelompok rentan.

Penyaluran bantuan tunai dan penyediaan layanan dasarDesa menyalurkan bantuan tunai kepada warga terdampak dengan dibantu oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD), kelompok perempuan dan pihak terkait lainnya. Mekanisme penyampaian umpan balik/aspirasi masyarakat yang ada memastikan keluhan dari masyarakat diterima dan dicari solusinya.

Mendaftarkan dan mendokumentasikan kelompok miskin dan rentanSistem Informasi Desa dan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) diperbarui dan seluruh warga dibantu untuk memproses dokumen administrasi kependudukan.

Mendata dan memverifikasi penerima BLT-Dana DesaData dari SID memudahkan pemerintah desa dalam menyusun daftar calon penerima bantuan. Kemudian, daftar tersebut diverifikasi dan dikonsolidasi melalui musyawarah desa khusus bersama BPD dan masyarakat untuk menyusun daftar penerima BLT-Dana Desa.

Page 2: Dukungan Penanganan Dampak COVID-19 · 1 / Dukungan Penanganan Dampak COVID-19 / Oktober 2020 Dukungan Penanganan Dampak COVID-19 Oktober 2020 01 ... Desa menyalurkan bantuan tunai

2 / Dukungan Penanganan Dampak COVID-19 / Oktober 2020

02PAPUA

Tim Satgas Penanganan COVID-19 Kampung Sabron Sari yang terbentuk dengan dukungan dari Dana Desa siap membantu pemerintah kampung menanggulangi dampak COVID-19.

COVID-19 di Papua: Respon cepat pemerintah kampung menghadapi pandemi

Apa yang telah dilakukan KOMPAK untuk mendukung pemerintah daerah di Papua dan Papua Barat dalam menanggulangi pandemi COVID-19?

Kasus positif COVID-19 pertama di Papua muncul di Kampung Sabron Sari, Jayapura, akhir Maret lalu. Kampung ini juga menjadi salah satu kampung lokasi kegiatan KOMPAK di wilayah Papua.

Melihat kondisi di wilayahnya, Marwan Hashim, Kepala Kampung Sabron Sari, langsung mengumpulkan informasi dan mengecek peraturan yang ada. “Waktu itu belum ada Surat Edaran Bupati, belum ada petunjuk sama sekali. Tapi kami tidak bisa menunggu,” cerita Marwan. “Kami berdiskusi dengan distrik dan kabupaten, Bamuskam [Badan Permusyawaratan Kampung], serta kader kampung,” lanjutnya.

Pemerintah kampung memutuskan untuk memanfaatkan dana Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Kampung (APB Kampung) 2019. Dana tersebut digunakan untuk kegiatan sosialiasi, melakukan penyemprotan disinfektan, dan mendirikan posko.

KOMPAK, bersama dengan BaKTI selaku mitra pelaksana, mendukung Pemerintah Provinsi Papua dan Papua Barat dalam memperkuat kapasitas pemerintah daerah dalam mengelola dan menghadirkan layanan kesehatan dan pendidikan melalui Program LANDASAN. Di masa pandemi COVID-19, KOMPAK melakukan refocusing dukungannya untuk memperkuat kesiapan dan respon pemerintah daerah terhadap dampak COVID-19 di berbagai kampung di Papua dan Papua Barat.

“Berdasarkan diskusi tersebut, kami sepakat untuk sementara menggunakan dana pembangunan gedung serba guna kampung kami, sebelum dana SiLPA cair,” papar Marwan.

Keputusan tersebut memungkinkan pemerintah kampung untuk menjalankan upaya penanganan COVID-19 di wilayahnya dengan cepat.

Penanganan dampak COVID-19 menghadapi tantangan lain, salah satunya terkait identifikasi dan verifikasi penerima BLT-Dana Desa. Pemerintah Provinsi Papua – didukung oleh KOMPAK – telah meluncurkan sistem informasi kampung, yang dikenal dengan nama Sistem Informasi Orang Papua (SIO Papua) ke lebih dari 1.700 kampung. Pemanfaatan SIO Papua ini memudahkan pemerintah kampung mendapatkan data kelompok miskin dan rentan, yang pada akhirnya membantu pemerintah dalam merespon dampak COVID-19.

Untuk memastikan data SIO Papua selalu termutakhirkan, pemerintah kampung bekerja sama dengan kader kampung, seperti yang dilakukan oleh Pemerintah Kampung Sabron Sari. “Saat ini kami siap menyalurkan BLT-Dana Desa tahap ketiga bagi 146 keluarga terdampak,” tutup Marwan.

KOMPAK membantu proses penyusunan buku panduan pencegahan dan penanganan COVID-19 untuk kepala kampung, Gugus Tugas Kampung Tanggap COVID-19, dan masyarakat. Selain itu, KOMPAK juga mendukung penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana COVID-19 di Provinsi Papua.

Survei KOMPAK pada bulan Juli di 94 dari 146 kampung (tingkat respon 64 persen) di Papua dan Papua Barat menunjukkan bahwa, pada bulan Juli, sebagian besar kampung (82 persen) telah membentuk Gugus Tugas Penanganan COVID-19. Sebanyak 86 persen kampung telah merealokasi APB Kampung dan Rencana Kerja Pemerintah Kampung (RKP Kampung) untuk penanganan COVID-19 dan telah menyalurkan BLT-Dana Desa dan lebih dari setengahnya mengalokasikan dana untuk pengumpulan data kelompok rentan.

Page 3: Dukungan Penanganan Dampak COVID-19 · 1 / Dukungan Penanganan Dampak COVID-19 / Oktober 2020 Dukungan Penanganan Dampak COVID-19 Oktober 2020 01 ... Desa menyalurkan bantuan tunai

3 / Dukungan Penanganan Dampak COVID-19 / Oktober 2020

KOMPAK – bersama dengan PEKKA, MAHKOTA dan pemerintah daerah –mendorong peran kelompok perempuan untuk membantu memastikan kelompok masyarakat miskin dan rentan terdata dalam DTKS dan menerima BLT-Dana Desa.

Haswadana, Kader Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) dari Gampong Blang Poroh, Bireuen, menemukan adanya sepuluh keluarga yang seharusnya menerima BLT-Dana Desa, karena diantara mereka ada warga lanjut usia (lansia) miskin, perempuan kepala keluarga, dan keluarga yang kehilangan mata pencaharian.

“Di beberapa desa, kami masih menemukan keluarga yang tidak mendapat BLT-Dana Desa meskipun mereka memenuhi kriteria. Temuan ini kami sampaikan kepada perangkat desa untuk ditindaklanjuti,” ujar Afrida, seorang Fasilitator Lapangan PEKKA.

*Nama disamarkan untuk menjaga kerahasiaan

Peran kelompok perempuan dalam identifikasi dan verifikasi data perlindungan sosial

Tantangan dan kesempatan yang diidentifikasi pada studi ini:

03GENDER

04RISET

“Alhamdulillah, saya dapat BLT-Dana Desa,” ujar Irna Meutia* (50) dari Gampong Krueng Baru, Aceh. Irna, perempuan kepala keluarga ini, sehari-hari berjualan sandal di pasar. Dulu, ia bisa membawa pulang uang Rp15.000 per hari, namun kini pendapatannya semakin sedikit karena tidak banyak orang yang berbelanja ke pasar karena pandemi.

Untuk menanggulangi dampak COVID-19, pemerintah-pemerintah desa telah menyalurkan BLT-Dana Desa ke berbagai keluarga keluarga miskin dan rentan yang terdampak, yang tidak mendapat bantuan Program Keluarga Harapan (PKH)/Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) atau tidak memiliki Kartu Prakerja.

Meski Irna dan beberapa warga lainnya yang berhak sebenarnya masuk kriteria untuk menerima bantuan PKH, namun nama mereka tidak pernah masuk dalam DTKS yang digunakan sebagai basis identifikasi penerima bantuan.

Pada bulan Juni, KOMPAK dan PEKKA melakukan pemantauan bantuan sosial ke lebih dari 6.000 kepala keluarga di 17 provinsi. Pemantauan tersebut memberikan gambaran tentang dampak pandemi COVID-19 terhadap kelompok perempuan dan rentan, ketepatan data perlindungan sosial yang ada, serta tantangan terkait musyawarah desa khusus yang inklusif sehubungan dengan penerapan social distancing.

Pemantauan menunjukkan bahwa pendekatan berbasis komunitas dalam pengumpulan data dan pemberian layanan amatlah penting untuk

Ketepatan data kelompok rentan. Ketidakakuratan status pernikahan dan identitas hukum dapat menyebabkan duplikasi atau eksklusi dari program. Pengumpulan dan pengolahan data dengan melibatkan masyarakat telah terbukti menjadi sebuah metode yang paling efektif dalam melakukan verifikasi dan validasi data yang sudah ada, seperti untuk DTKS dan administrasi kependudukan/pencatatan sipil.

Kelompok perempuan dan marjinal masih belum dilibatkan dalam berbagai proses musyawarah desa. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk regulasi yang kurang memadai, waktu pelaksanaan musyawarah yang kurang tepat, serta representasi yang dianggap sudah cukup dari perwakilan elit desa. Untuk menjawab tantangan ini, perlu pedoman dan pelatihan yang jelas untuk aparat desa, serta mekanisme untuk memantau dan memastikan atau mendorong inklusivitas.

Program afirmasi untuk kelompok perempuan dan marjinal perlu diperkuat agar dapat merespon kebutuhan masing - masing kelompok. Contoh dari poin ini misalnya layanan kesehatan reproduksi dan seksual untuk perempuan, dukungan untuk pengasuhan anak (terutama bagi ibu-ibu) untuk mengawasi sekolah daring anak-anak mereka, serta layanan lainnya, terutama selama pandemi, untuk kelompok penyandang disabilitas, lansia, dan anak-anak.

memastikan penyaluran bantuan sosial yang efektif, dan poin ini perlu diakomodir ke dalam kebijakan nasional. Hal ini termasuk melibatkan masyarakat dalam pemantauan dan penyaluran BLT-Dana Desa, melakukan kunjungan ke desa-desa untuk mengidentifikasi dan mendata kelompok rentan, menggunakan sistem informasi desa dalam mendata kelompok tersebut dan jenis kerentanannya, serta melakukan verifikasi dan validasi di tingkat masyarakat terkait data untuk DTKS

Page 4: Dukungan Penanganan Dampak COVID-19 · 1 / Dukungan Penanganan Dampak COVID-19 / Oktober 2020 Dukungan Penanganan Dampak COVID-19 Oktober 2020 01 ... Desa menyalurkan bantuan tunai

4 / Dukungan Penanganan Dampak COVID-19 / Oktober 2020

05KEGIATAN DAN PUBLIKASI

Seluruh dokumen publikasi terkait COVID-19 tersedia di: https://kompak.or.id/id/covid-19/default

PUBLIKASI

Kegiatan Utama (September)

1 Sep: Lokakarya pemanfaatan instrumen manajemen pelayanan publik (PFM) untuk perancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Teknokratik bersama Bappenas, Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Keuangan.

11 Sep dan 18 Sep: Pelatihan daring penggunaan dan pemanfaatan dashboard Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS KIA) untuk tenaga kesehatan di Pangkajene dan Kepulauan, Sulawesi Selatan dan Bener Meriah, Aceh.

23 Sep: Sesi berbagi praktik baik (secara daring) tentang verifikasi dan validasi DTKS dengan SID

Pedoman Kecamatan dalam Mendukung Pencegahan dan Pengendalian Pandemi COVID-19 dan Penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru

Kecamatan memegang peran penting dalam mendukung upaya pencegahan dan penanggulangan COVID-19. Kecamatan dapat berperan dalam mengoordinasikan respon dan memberi dukungan kepada pemerintah desa dan unit layanan (seperti Puskesmas dan sekolah) untuk merencanakan dan melaksanakan upaya penanggulangan.

Berkejaran dengan Waktu: Kajian Kebijakan untuk Mengatasi dan Mencegah Dampak COVID-19 pada Anak dan Individu Rentan

Kajian kebijakan ini mengidentifikasi anak-anak dan kelompok-kelompok rentan di tengah pandemi COVID-19 dan risiko yang mereka hadapi. Kajian ini juga berisi masukan yang mengurai pertimbangan yang dapat digunakan pemerintah dalam merencanakan kebijakan dan program yang inklusif dan responsif terhadap situasi setelah pandemi.

Buku Saku Transparansi dan Akuntabilitasi Realisasi APB Desa

Buku ini memberi rujukan bagi pemerintah desa dan BPD untuk mewujudkan prinsip transparansi dan akuntabilitas kinerja pengelolaan keuangan desa. Buku ini mengurai berbagai praktik baik akuntabilitas ke atas dan ke bawah (upward and downward accountability) untuk pemerintah desa dan BPD, termasuk pelaporan dan pelibatan pemerintah kabupaten (dan di atasnya), antara perangkat desa dan BPD, serta kepada masyarakat.

Panduan Pemantauan Penanganan COVID-19 di Desa oleh Masyarakat dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD)

Panduan ini berisi informasi, petunjuk, tata cara dan langkah-langkah pemantauan penanganan COVID-19 di desa oleh masyarakat dan BPD. Panduan ini dapat dijadikan rujukan terutama dalam pemantauan upaya-upaya pencegahan persebaran dan penanganan dampak COVID-19 di desa, baik dampak sosial maupun ekonomi, melalui proses perencanaan dan penganggaran desa.

untuk penanggulangan kemiskinan antara Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Bondowoso.

23 Sep: Peluncuran Pedoman Bagi Kecamatan dalam Mendukung Pencegahan dan Pengendalian Pandemi COVID-19 dan Penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru oleh Kementerian Dalam Negeri.

28 Sep: Peluncuran “Berkejaran dengan Waktu: Kajian Kebijakan untuk Mengatasi dan Mencegah Dampak COVID-19 pada Anak dan Individu Rentan” bersama Bappenas, PUSKAPA dan UNICEF.