1 / Dukungan Penanganan Dampak COVID-19 / September 2020

Dukungan Penanganan Dampak COVID-19September 2020

01INOVASIAdaptasi Program KOMPAK

02KERENTANAN

Analisa kerentanan di

masa pandemi

03DISABILITAS

Studi dampak COVID-19 terhadap

penyandang disabilitas

04CERITA

Administrasi kependudukan dan kolaborasi Gugus Tugas COVID-19

05WEBINAR

Pemulihan ekonomi melalui model

Keperantaraan Pasar

KOMPAK menyesuaikan berbagai uji coba dan program kerjanya untuk memperkuat upaya pemerintah dalam mengangani dampak COVID-19

Dokumen Revisi Rencana Kerja Tahunan 2020 KOMPAK yang telah disesuaikan menurut dukungan untuk kegiatan penanganan COVID-19 dapat diakses di: https://bit.ly/RevisiRencanaKerjaKOMPAK2020

01INOVASI

06 KEGIATAN DAN PUBLIKASI+

© 2020 Mapbox © OpenStreetMap

AcehPeningkatan kapasitas Usaha Mikro dan Kecil (UMK) melalui kerja sama dengan pihak swasta lewat pemasaran secara online dan crowdfunding untuk mendorong pemulihan keadaan ekonomi mereka.

Jawa TengahMemperkuat Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan mekanisme peneri-maan aduan/feedback dari masyarakat terkait kegiatan tanggap COVID-19 ber-dasarkan uji coba Sekolah Anggaran Desa (Sekar Desa) dan Posko Aspirasi.

Jawa TimurMembuat platform/dashboard dan mendorong keterhubungan data terkait program bantuan sosial di Kabupaten Trenggalek.

Sulawesi SelatanMemperkuat kapasitas pemerintah kabupaten dalam perencanaan, akses, serta penggunaan anggaran untuk kegiatan tanggap COVID-19, termasuk penggunaan anggaran Belanja Tak Terduga.

Nusa Tenggara Barat (NTB)Mendorong layanan administrasi kependudukan (adminduk) secara online dan mekanisme penerimaan aduan dari masyarakat untuk mengurangi interaksi langsung di masa pandemi.

Papua dan Papua BaratSinkronisasi sistem informasi kampung dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) untuk memperkuat program bantuan sosial.

2 / Dukungan Penanganan Dampak COVID-19 / September 2020

KOMPAK mendukung asesmen cepat dampak pandemi COVID-19 pada penyandang disabilitas. Asesmen dilakukan atas kolaborasi antara Jaringan DPO Respon COVID-19 Inklusif – jejaring yang terdiri atas 34 organisasi penyandang disabilitas (DPO) – MAHKOTA, PEDULI, AIPJ2 dan organisasi pembangunan internasional lainnya. Asesmen dilaksanakan melalui survei online selama dua minggu dan mengumpulkan informasi dari lebih 1.500 responden di 32 provinsi.

Survei menemukan bahwa COVID-19 berdampak signifikan pada pendapatan penyandang disabilitas. Enam dari tujuh (86 persen) responden mengalami penurunan pendapatan sejak pandemi terjadi. Responden yang bekerja di sektor informal sangat terpukul dengan penurunan pendapatan sekitar 50-80 persen. Sementara di sektor formal, responden mengalami penurunan pendapatan sebesar 20 persen.

Asesmen cepat ini juga menunjukkan bahwa beberapa kelompok mengalami penurunan pendapatan yang amat besar, diantaranya mereka yang berusia di atas 60 tahun, yang tidak menempuh atau hanya menempuh pendidikan formal secara singkat, serta mereka dengan disabilitas ganda. Hanya sedikit penyandang disabilitas (<2 persen) yang meningkat pendapatannya. Mereka adalah yang bekerja sebagai penjahit yang menerima peningkatan pesanan untuk Alat Pelindung Diri (APD) seperti masker kain, baju hazmat dan jubah medis.

Laporan asesmen cepat dapat diakses di sini

02KERENTANAN

Analisa dampak COVID-19 terhadap kelompok rentan dan implikasinya terhadap pemerintahKementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas berencana meluncurkan kajian kebijakan berjudul “Berkejaran dengan Waktu: Kajian Kebijakan untuk Mengatasi dan Mencegah Dampak COVID-19 pada Anak dan Individu Rentan” pada akhir bulan September. Catatan kebijakan ini disusun berdasarkan studi kolaborasi antara Bappenas, PUSKAPA, KOMPAK dan UNICEF.

Selain mengkaji dampak COVID-19 pada anak-anak dan kelompok rentan, dokumen ini juga melihat bagaimana kerentanan kini menjadi lebih dinamis, sehingga membutuhkan perluasan cakupan tentang siapa yang didefinisikan masuk dalam kategori rentan.

Kajian ini mengacu pada studi PUSKAPA-KOMPAK sebelumnya tentang kerentanan, serta merekomen-dasikan definisi kerentanan yang lebih luas. Di dalamnya terdapat analisa kebijakan terkait COVID-19 yang relevan

dengan topik kajian dan perkiraan jumlah individu rentan – berdasarkan definisi yang diperluas – untuk membantu pemerintah dalam perencanaan.

Kajian kebijakan ini juga berisi masukan yang mengurai pertimbangan-pertimbangan jangka pendek, menengah, dan panjang untuk digunakan oleh berbagai kementerian/ lembaga serta pemerintah daerah untuk memastikan kebijakan dan program yang inklusif dan responsif terhadap situasi setelah pandemi.

Masukan-masukan yang dihasilkan dari kajian ini telah diterima pemerintah, namun diperlukan dukungan lebih lanjut, baik di tingkat nasional maupun daerah, untuk menerjemahkan masukan menjadi program dan kebijakan.

Kajian Kebijakan dapat diakses di sini

Asesmen dampak COVID-19 pada penyandang disabilitas

03DISABILITAS

3 / Dukungan Penanganan Dampak COVID-19 / September 2020

Pemerintah Desa Suradadi, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) membantu Satgas COVID-19 melakukan pendataan warga terdampak COVID-19, terutama yang akan menerima BLT-Dana Desa, dengan melibatkan Kelompok Kerja Administrasi Kependudukan (Pokja Adminduk).

Menurut Kepala Desa Suradadi, Yakim, di desanya masih ditemukan warga yang belum memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK), terutama warga lanjut usia (lansia). Padahal NIK menjadi salah satu syarat untuk mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah.

“Kami melibatkan Pokja Adminduk dalam pendataan calon penerima BLT-Dana Desa untuk memastikan ketepatan sasaran penerimanya,” jelas Yakim, “Apalagi bagi kelompok rentan seperti lansia, penyandang disabilitas atau perempuan kepala keluarga miskin yang belum memiliki NIK.”

Pokja Adminduk ikut melakukan pendataan calon penerima BLT-Dana Desa. Setelahnya, Pokja Adminduk membantu warga dalam mengisi dan menyerahkan formulir biodata penduduk ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil). Dalam waktu kurang dari lima jam, warga telah menerima Kartu Keluarga dengan NIK mereka.

KOMPAK dan Lembaga Perlindungan Anak Nusa Tenggara Barat (LPA-NTB) memfasilitasi pelatihan dan penyusunan protokol layanan Pokja Adminduk bersama Dinas Dukcapil Kabupaten Lombok Timur.

Menurut Yakim, kolaborasi antara Pokja Adminduk bersama Satgas COVID-19 telah meningkatkan ketepatan dan kelengkapan data calon penerima BLT-Dana Desa, sehingga bantuan dapat diterima oleh mereka yang berhak.

Cerita lengkap dapat diakses di sini

Pada tanggal 13 Agustus, Bappenas dan KOMPAK menyelenggarakan webinar tentang “Keperantaraan Pasar: Strategi Pengentasan Kemiskinan untuk Mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional”. Webinar dihadiri oleh pembicara dari perwakilan pemerintah di tingkat nasional dan daerah, lembaga penelitian, serta sektor swasta, dan dihadiri oleh lebih dari 700 peserta.

Model Keperantaraan Pasar mendorong usaha mikro dan kecil (UMK) untuk mengembangkan produk dan memenuhi kebutuhan pasar yang lebih luas. Di Kabupaten Trenggalek, misalnya, gabungan kelompok tani penghasil rempah-rempah (dalam foto) bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDESMA). BUMDESMA mengolah rempah-rempah hasil budi daya petani dan menjualnya ke perusahaan melalui perantaraan kewirausahaan sosial. Kewirausahaan sosial tersebut juga mendampingi petani untuk menghasilkan produk rempah-rempah berkualitas serta memberikan pelatihan manajemen usaha bagi BUMDESMA. “Menurut saya, pendekatan Keperantaraan Pasar ini adalah program penanggulangan kemiskinan yang berkeadilan dan mampu menciptakan perubahan sosial berkelanjutan,” ujar Bupati Trenggalek Mochamad Arifin.

Pungky Sumadi, Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Bappenas, mengatakan bahwa kemitraan dan pendampingan menjadi inti pendekatan Keperantaraan Pasar. “Kami memfasilitasi usaha mikro, kecil, dan menengah untuk mendapatkan akses permodalan, pelatihan, dan pasar,” jelasnya. Pungky berharap pendekatan ini dapat diandalkan untuk menanggulangi dampak ekonomi pandemi COVID-19 pada masyarakat miskin.

05WEBINAR

Memastikan ketepatan sasaran penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa: Cerita dari Lombok Timur

04CERITA

Kolaborasi untuk pemulihan ekonomi di masa pandemi

4 / Dukungan Penanganan Dampak COVID-19 / September 2020

06KEGIATAN DAN PUBLIKASI

Seluruh dokumen publikasi terkait COVID-19 tersedia di: https://www.kompak.or.id/en/covid-19/default

PUBLIKASI

4 Ags: Lokakarya penguatan & pemetaan peran keca-matan dalam mendukung penanggulangan pandemi COVID-19 dan penerapan tatanan normal baru di Jawa Timur bersama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Kementerian Dalam Negeri.

7 Ags: Webinar “Keperantaraan Pasar: Strategi Pengen-tasan Kemiskinan untuk Mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional” bersama dengan Bappenas.

24 Ags: Webinar “Feminisasi Kemiskinan dan Efektivitas Bantuan Sosial Merespon Pandemi COVID-19” bersama dengan PEKKA, MAMPU dan Kementerian Desa, Pemba-ngunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

25 Ags: Lokakarya pemanfaatan aplikasi SEPAKAT dalam penyusunan strategi penanggulangan kemiskinan daerah Kabupaten Pekalongan bersama Pemerintah Kabupaten Pekalongan dan Bappenas.

27 Ags: Berbagi praktik baik layanan adminduk berbasis kewenangan desa di Aceh oleh Pemerintah Provinsi Aceh ke Bappenas.

KEGIATAN UTAMA (Agustus)

Ringkasan Pertanyaan Panduan Penggunaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di Masa Pandemi COVID-19Panduan ini disajikan dalam bentuk infografis berisi ringkasan pertanyaan dan jawaban penggunaan BOS di masa pandemi COVID-19.

Dipublikasikan pada: Juli 2020

Ringkasan Pertanyaan Penggunaan Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Kesetaraan di Masa Pandemi COVID-19Panduan ini disajikan dalam bentuk infografis berisi ringkasan pertanyaan dan jawaban terkait penggunaan BOP pendidikan anak usia dini dan pendidikan kesetaraan di masa pandemi COVID-19.

Dipublikasikan pada: Juli 2020

Pembinaan dan Pengawasan Pendataan Calon Penerima Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-Dana Desa)Pamflet ini disusun untuk membantu kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, maupun pemerintah pusat dalam membina dan mengawasi pelaksanaan pendataan calon Keluarga Penerima Manfaat (KPM) BLT-Dana Desa yang dilakukan oleh pemerintah desa.

Dipublikasikan pada: Juni 2020

Proses perekaman data untuk e-KTP bagi kelompok rentan di Kabupaten Lombok Timur. Kegiatan ini menjadi bagian dalam mendorong penerapan layanan adminduk secara online selama masa pandemi COVID-19.