Drosophila

22
LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA Acara 3 Melihat Pertumbuhan dan Perkembangbiakkan serta Siklus Hidup Drosophila melanogasterDISUSUN OLEH NAMA : ENDANG LISTIANI NIM : F05111017 KELOMPOK : 1 (Satu) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

description

tugas

Transcript of Drosophila

Page 1: Drosophila

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA

Acara 3

“Melihat Pertumbuhan dan Perkembangbiakkan serta Siklus Hidup Drosophila

melanogaster”

DISUSUN OLEH

NAMA : ENDANG LISTIANI

NIM : F05111017

KELOMPOK : 1 (Satu)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

2013

Page 2: Drosophila

ABSTRAK

Praktikum ini bertujuan untuk mengamati siklus hidup Drosophila, membedakan seks

pada Drosophila, serta membuat biakan untuk pemeliharaan Drosophila. Pada praktikum ini

menggunakan alat berupa mikroskop stereo, kuas kecil, botol biakan, selang plastik, sumbat

botol dari busa, kertas pupasi, blender dan timbangan . Adapun bahan yang digunakan yaitu

pisang matang, eter, tape singkong, gula merah dan yeast. Pisang matang digunakan

sebagai medium untuk penangkaran Drosophila sedangkan tape singkong, gula merah dan

yeast digunakan sebagai medium pada pembiakan dan pemeliharaan Drosophila, dimana

tape singkong dan gula merah berfungsi sebagai sumber karbohidrat bagi Drosophila

sementara ragi/fermipan berfungsi untuk mengembangkan adonan medium agar lebih padat

dan homogen. Pada pembiakan dan pemeliharaan Drosophila melanogaster dibuat kertas

pupasi yang bertujuan sebagai tempat perlekatan pupa agar mudah diamati. Dari

pengamatan dapat terlihat bahwa siklus hidup Drosophila melanogaster melalui 4 fase yaitu

telur, larva, pupa, dan imago. Fase telur berlangsung lebih kurang 24 jam dan terlihat telur

yang berbentuk oval, fase larva ditandai dengan bentuk berwarna putih dan bersegmen,

sedangkan fase pupa memiliki kutikula yang keras dan berwarna gelap, dan selanjutnya fase

imago mulai terbentuk Drosophila melanogaster dewasa. Selain itu pada pengamatan untuk

membedakan Drosophila melanogaster jantan dan betina dengan bantuan mikroskop,

terlihat beberapa perbedaan diantaranya ukuran tubuh betina yang lebih besar daripada

jantan, ujung abdomen betina yang lebih runcing dibandingkan jantan, segmen abdomen

betina yang lebih banyak yaitu 7 segmen sedangkan pada jantan hanya 5 segmen, tungkai

depan pada betina tidak terdapat sex comb sedangkan pada jantan ada, dan warna tubuh

betina pada bagian belakang lebih terang dibandingkan pada jantan.

Kata Kunci: Drosophila melanogaster, Siklus Hidup, Seks Drosophila, Pemeliharaan

Drosophila

Page 3: Drosophila

PENDAHULUAN

Drosophila melanogaster merupakan jenis lalat buah yang dapat ditemukan di buah-

buahan busuk. Drosophila telah digunakan secara bertahun-tahun dalam kajian genetika dan

perilaku hewan.

Drosophila melanogaster, sejenis serangga biasa yang umumnya tidak berbahaya dan

merupakan pemakan jamur yang tumbuh pada buah. Lalat buah adalah serangga yang mudah

berkembangbiak. Dari satu perkawinan saja dapat dihasilkan ratusan keturunan, dan generasi

yang baru dapat dikembangkan setiap dua minggu. Karasteristik ini menunjukkan lalat buah

organisme yang cocok sekali untuk kajian-kajian genetik (Campbell, 2002).

Kebanyakan penemuan di bidang genetika didapatkan melalui penelitian dengan

menggunakan lalat tersebut sebagai bahan (Suryo, 2004). Pilihan ini tepat sekali karena

pertama, lalat ini kecil sehingga suatu populasi yang besar dapat dipelihara dalam

laboratorium. Kedua, daur hidup sangat cepat. Tiap 2 minggu dapat dihasilkan satu generasi

dewasa yang baru. Ketiga, lalat ini sangat subur yang betina dapat menghasilkan ratusan

telur yang dibuahi dalam hidupnya yang pendek itu (Kimball, 2001).

Lalat buah mempunyai empat stadium metamorfosis, yaitu telur, larva, pupa, dan

imago (Anonim , 2008).

Telur lalat buah berbentuk bulat panjang, berwarna putih, dan diletakkan

berkelompok 2-15 butir pada buah-buah yang agak tersembunyi atau tidak terkena sinar

matahari langsung, serta pada buah yang agak lunak dan permukaannya agak kasar. Seekor

lalat buah betina dapat meletakkan telur 1--40 butir/hari, dengan jumlah 1.200 -1.500 butir

(Anonim a, 2008). Telur lalat buah berukuran sekitar 0,5 mm. pada ujuang anteriornya,

terdapat sebuah lubang yang disebut “micropyle” dan dibatasi oleh dua sampai empat buah

tonjolan yang memanjang berbetuk sendok. Telur tersebut dibuahi di dalam tubuh dan

sperma masuk melalui “micropyle”. Telur yang baru dikeluarkan, pada umunya sudah

Page 4: Drosophila

memasuki tahap blastula atau tahap lebih lanjut apabila proses peneluran terganggu. Telur

tersebut mengalami perkembangan selama kurang lebih 24 jam dan menetas menjadi larva

(Hartati, 2008).

Kebanyakan penemuan di bidang genetika didapatkan melalui penelitian dengan

menggunakan lalat tersebut sebagai bahan (Suryo, 2004). Pilihan ini tepat sekali karena

pertama, lalat ini kecil sehingga suatu populasi yang besar dapat dipelihara dalam

laboratorium. Kedua, daur hidup sangat cepat. Tiap 2 minggu dapat dihasilkan satu generasi

dewasa yang baru. Ketiga, lalat ini sangat  subur yang betina dapat menghasilkan ratusan

telur yang dibuahi dalam hidupnya yang pendek itu (Kimball, 2001).

Berikut merupakan klasifikasi dari Drosophila melanogaster (Borror, 1992):

Kingdom : Animalia

Phyllum : Arthropoda

Kelas : Insecta

Ordo : Diptera

Famili : Drosophilidae

Genus : Drosophila

Spesies : Drosophila melanogaster

Selain itu, Drosophila juga diklasifikasikan ke dalam sub ordo Cyclophorpha

(pengelompokan lalat yang pupanya terdapat kulit instar 3, mempunyai jaw hooks) dan

termasuk ke dalam seri Acaliptrata yaitu imago menetas dengan keluar dari bagian anterior

pupa (Wheeler, 1981).

Lalat buah dan Artrophoda lainnya mempunyai kontruksi modular, suatu seri segmen

yang teratur. Segmen ini menyusun tiga bagian tubuh utama, yaitu; kepala, thoraks, dan

abdomen. seperti hewan simetris bilateral lainnya, Drosophila ini mempunyai poros anterior

dan posterior (kepala-ekor) dan poros dorsoventral (punggung perut). Pada Drosophila,

determinan sitoplasmik yang sudah ada di dalam telur memberi informasi posisional untuk

penempatan kedua poros ini bahkan sebelum fertilisasi. Setelah fertilisasi, informasi dengan

benar dan akhirnya akan memicu struktur yang khas dari setiap segmen.

Adapun ciri umum lain dari Drosophila melanogaster diantaranya:

1. Warna tubuh kuning kecoklatan dengan cincin berwarna hitam di tubuh bagian

belakang.

2. Berukuran kecil, antara 3-5 mm.

Page 5: Drosophila

3. Urat tepi sayap (costal vein) mempunyai dua bagian yang terinteruptus dekat dengan

tubuhnya.

4. Sungut (arista) umumnya berbentuk bulu, memiliki 7-12 percabangan.

5. Crossvein posterior umumnya lurus, tidak melengkung.

6. Mata majemuk berbentuk bulat agak ellips dan berwana merah.

7. Terdapat mata oceli pada bagian atas kepala dengan ukuran lebih kecil dibanding

mata majemuk.

8. Thorax berbulu-bulu dengan warna dasar putih, sedangkan abdomen bersegmen lima

dan bergaris hitam.

9. Sayap panjang, berwarna transparan, dan posisi bermula dari thorax.

Sedangkan ciri-ciri yang membedakan Drosophila jantan dan betina antara lain:

Sumber : html.rincondelvago.com.

Metamorfosis pada Drosophila termasuk metamorfosis sempurna, yaitu dari telur –

larva instar I – larva instar II – larva instar III – pupa – imago. Perkembangan dimulai segera

setelah terjadi fertilisasi, yang terdiri dari dua periode. Pertama, periode embrionik di dalam

telur pada saat fertilisasi sampai pada saat larva muda menetas dari telur dan ini terjadi dalam

waktu kurang lebih 24 jam. Dan pada saat seperti ini, larva tidak berhenti-berhenti untuk

makan.

Periode kedua adalah periode setelah menetas dari telur dan disebut perkembangan

postembrionik yang dibagi menjadi tiga tahap, yaitu larva, pupa, dan imago (fase seksual

dengan perkembangan pada sayap). Formasi lainnya pada perkembangan secara seksual

terjadi pada saat dewasa . Telur Drosophila berbentuk benda kecil bulat panjang dan biasanya

diletakkan di permukaan makanan. Betina dewasa mulai bertelur pada hari kedua setelah

Page 6: Drosophila

menjadi lalat dewasa dan meningkat hingga seminggu sampai betina meletakkan 50-75 telur

perhari dan mungkin maksimum 400-500 buah dalam 10 hari (Silvia, 2003).

Telur Drosophila dilapisi oleh dua lapisan, yaitu satu selaput vitellin tipis yang

mengelilingi sitoplasma dan suatu selaput tipis tapi kuat (Khorion) di bagian luar dan di

anteriornya terdapat dua tangkai.tipis. Korion mempunyai kulit bagian luar yang keras dari

telur tersebut (Borror, 1992).

Larva Drosophila berwarna putih, bersegmen, berbentuk seperti cacing, dan menggali

dengan mulut berwarna hitam di dekat kepala. Untuk pernafasan pada trakea, terdapat

sepasang spirakel yang keduanya berada pada ujung anterior dan posterior (Silvia, 2003).

Saat kutikula tidak lunak lagi, larva muda secara periodik berganti kulit untuk

mencapai ukuran dewasa. Kutikula lama dibuang dan integumen baru diperluas dengan

kecepatan makan yang tinggi. Selama periode pergantian kulit, larva disebut instar. Instar

pertama adalah larva sesudah menetas sampai pergantian kulit pertama. Dan indikasi instar

adalah ukuran larva dan jumlah gigi pada mulut hitamnya. Sesudah pergantian kulit yang

kedua, larva (instar ketiga) makan hingga siap untuk membentuk pupa. Pada tahap terakhir,

larva instar ketiga merayap ke atas permukaan medium makanan ke tempat yang kering dan

berhenti bergerak. Dan jika dapat diringkas, pada Drosophila, destruksi sel-sel larva terjadi

pada prose pergantian kulit (molting) yang berlangsung empat kali dengan tiga stadia instar :

dari larva instar 1 ke instar II, dari larva instar II ke instar III, dari instar III ke pupa, dan dari

pupa ke imago.

Selama makan, larva membuat saluran-saluran di dalam medium, dan jika terdapat

banyak saluran maka pertumbuhan biakan dapat dikatakan berlangsung baik. Larva yang

dewasa biasanya merayap naik pada dinding botol atau pada kertas tissue dalam botol. Dan

disini larva akan melekatkan diri pada tempat kering dengan cairan seperti lem yang

dihasilkan oleh kelenjar ludah dan kemudian membentuk pupa. Saat larva Drosophila

membentuk cangkang pupa, tubuhnya memendek, kutikula menjadi keras dan berpigmen,

tanpa kepala dan sayap disebut larva instar 4. Formasi pupa ditandai dengan pembentukan

kepala, bantalan sayap, dan kaki. Puparium (bentuk terluar pupa) menggunakan kutikula pada

instar ketiga. Pada stadium pupa ini, larva dalam keadaan tidak aktif, dan dalam keadaan ini,

larva berganti menjadi lalat dewasa (Ashburner, 1985).

Struktur dewasa tampak jelas selama periode pupa pada bagian kecil jaringan dorman

yang sama seperti pada tahap embrio. Pembatasan jaringan preadult (sebelum dewasa)

disebut anlagen. Fungsi utama dari pupa adalah untuk perkembangan luar dari anlagen ke

bentuk dewasa (Silvia, 2003).

Page 7: Drosophila

Dewasa pada Drosophila melanogaster dalam satu siklus hidupnya berusia sekitar 9

hari. Setelah keluar dari pupa, lalat buah warnanya masih pucat dan sayapnya belum

terbentang. Sementara itu, lalat betina akan kawin setelah berumur 8 jam dan akan

menyimpan sperma dalam jumlah yang sangat banyak dari lalat buah jantan. Pada ujung

anterior terdapat mikrophyle, tempat spermatozoa masuk ke dalam telur. Walaupun banyak

sperma yang masuk ke dalam mikrophyle tapi hanya satu yang dapat berfertilisasi dengan

pronuleus betina dan yang lainnya segera berabsorpsi dalam perkembangan jaringan embrio

(Borror, 1992).

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pada siklus hidup Drosophila

melanogaster diantaranya sebagai berikut:

1. Suhu Lingkungan

Drosophila melanogaster mengalami siklus selama 8-11 hari dalam kondisi

ideal. Kondisi ideal yang dimaksud adalah suhu sekitar 25-28°C. Pada suhu ini lalat

akan mengalami satu putaran siklus secara optimal. Sedangkan pada suhu rendah atau

sekitar 180°C, waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan siklus hidupnya relatif

lebih lama dan lambat yaitu sekitar 18-20 hari. Pada suhu 30°C, lalat dewasa yang

tumbuh akan steril.

2. Ketersediaan Media Makanan

Jumlah telur Drosophila melanogaster yang dikeluarkan akan menurun

apabila kekurangan makanan. Lalat buah dewasa yang kekurangan makanan akan

menghasilkan larva berukuran kecil. Larva ini mampu membentuk pupa berukuran

kecil, namun sering kali gagal berkembang menjadi individu dewasa. Beberapa dapat

menjadi dewasa yang hanya dapat menghasilkan sedikit telur. Viabilitas dari telur –

telur ini juga dipengaruhi oleh jenis dan jumlah makanan yang dimakan oleh larva

betina.

3. Tingkat Kepadatan Botol Pemeliharaan

Botol medium sebaiknya diisi dengan medium buah yang cukup dan tidak

terlalu padat. Selain itu, lalat buah yang dikembangbiakan di dalam botol pun

sebaiknya tidak terlalu banyak, cukup beberapa pasang saja. Pada Drosophila

melanogaster dengan kondisi ideal dimana tersedia cukup ruang (tidak terlalu padat)

individu dewasa dapat hidup sampai kurang lebih 40 hari. Namun apabila kondisi

botol medium terlalu padat akan menyebabkan menurunnya produksi telur dan

meningkatnya jumlah kematian pada individu dewasa.

Page 8: Drosophila

4. Intensitas Cahaya

Drosophila melanogaster lebih menyukai cahaya remang-remang dan akan

mengalami pertumbuhan yang lambat selama berada di tempat yang gelap (Shorrocks,

1972).

METODE PERCOBAAN

1. Pemeliharaan Drosophila

Dicuci botol selai menggunakan sabun hingga bersih kemudian dikeringkan.

Selanjutnya dibuat tutup botol dari busa sehingga menghalangi lalat keluar dari dalam

botol. Dibuat medium hidup lalat dengan cara:

Ditimbang pisang: tape singkong: gula merah dengan perbandingan 7:2:1

(dalam gram). Dihaluskan pisang dan tape menggunkan blender, ditambah air

secukupnya, lalu dituangkan ke dalam panci. Dimasak bahan yang telah dihaluskan

dan ditambahkan dengan potongan gula merah selama ± 1 jam sambil diaduk.

Dimasukkan medium ke dalam botol. Ditutup botol biakan dengan spons.

Didinginkan hingga suam-suam kuku, kemudian ditambahkan yeast ± 7 butir dan

kertas pupasi, kemudian ditutup kembali dengan spons.

Medium Drosophila diganti setiap 14 hari sekali supaya hasil yang diperoleh

maksimum. Jika tidak bisa, maka paling tidak diganti setipa 1 bulan sekali.

Drosophila pada medium yang selalu diganti disebut sebagai stok Drosophila.

2. Menangkar Drosophila

Disediakan buah pisang yang telah matang dan diletakkan beberapa saat.

Drosophila yang mendatangi buah tersebut ditangkap menggunakan bantuan plastik

dan dipindahkan segera ke dalam botol yang telah disiapkan untuk penangkaran

Drosophila menggunakan pipa plastik yang dapat dibuat dengan cara :

Pipa plastik dengan diameter 1 cm dan 2 cm disiapkan. Dipotong dengan

ukuran 5 cm. Kain kasa diselipkan pada salah satu ujung pipa plastik 1 cm dan

kemudian didorong hingga masuk ke potongan pipa 2 cm kira-kira setengah panjang

pipa.

3. Mengecek perbedaan Drosophila jantan dan betina di bawah mikroskop

Drosophila dihisap menggunakan pipet yang telah dibuat. Dimasukkan ke

dalam cawan petri yang telah diberi kapas mengandung eter. Didiamkan beberapa saat

Page 9: Drosophila

hingga tampak Drosophila telah pingsan. Drosophila diambil menggunakan kuas, dan

diletakkan di atas kaca benda. Ciri-ciri Drosophila diamati di bawah mikroskop.

Dibedakan jantan dan betina. Digambar pada hasil pengamatan. Dilakukan dengan

cepat sebelum Drosophila terbang. Disedot kembali Drosophila ke dalam botol

pemeliharaan.

HASIL PERCOBAAN

Tabel 1 : Tabel Pemeliharaan dan Siklus Hidup Drosophila

Tanggal Perlakuan Keterangan

23 oktober 2013 Menyimpan pisang ke dalam

botol selai

Menangkar Drosophila

melanogaster

25 oktober 2013 Membuat Media

Penangkaran

700 gr Pisang, 200 gr tape, dan

100 gr Gula merah dihaluskan

dan dimasak hingga mengental

dan di tambahkan

Ragi/Fermipan

25 okteber 2013 Membedakan Drosophila

yang jantan dan yang betina

Drosophila jantan dan betina

Perbedaan Drosophila dari

hasil Pengamatan dapat dilihat

dari tabel 2

27 oktober 2013 Memasukan 11 induk

Drosophila ke dalam

Tabung Selai yang telah

diberikan media makanan

yang telah dibuat dan tabung

ditutup dengan kain Kasa

Tabung selai digunakan

sebagai media hidup bagi

pertumbuhan dan

perkembangbiakan Drosophila

31 Oktober 2013 Drosophila Masih Didalam

Tabung dan belum diberikan

Drosophila mulai bereproduksi

dilihat dari telur yang terdapat

Page 10: Drosophila

perlakuan Lanjutan pada sisi bawah tabung dan

pada kertas

1 November 2013 Tidak diberi Perlakuan Setelah Enam hari didalam

Tabung Biakan Terdapat

Banyak Larva yang terlihat

seperti Belatung didalam

Medium

2 November 2013 Tidak diberi Perlakuan Terdapat Larva yang telah

Berubah menjadi Pupa

3 November 2013 Tidak diberi Perlakuan Pupa Terlihat semakin

Bertambah Jumlahnya

4 November 2013 Tidak diberi Perlakuan Pupa tidak Bergerak dan

menempel di kertas pupasi dan

dinding botol selai dan

Drosophila induk telah mati

6 November 2013 Tidak diberi Perlakuan Sudah mulai berubah menjadi

lalat dewasa

11 November 2013 Tidak diberi Perlakuan Jumlah Drosophila +- 100

ekor dan sangat Aktif

Bergerak

13 November 2013 Tidak diberi Perlakuan Terdapat Banyak bintik-bintik

putih/ telur Drosophila pada

kertas pupasi dan dinding

botol dan siklus kembali ke

Awal

Tabel 2 perbedaan Drosophila melanogaster jantan dan betina

Ciri pembeda Jantan BetinaUkuran tubuh Lebih kecil Lebih besarWarna tubuh Bagian belakang lebih gelap Bagian belakang lebih terangPanjang sayap Lebih pendek Lebih panjangUjung abdomen Tumpul LancipJumlah segmen abdomen

5 segmen abdomen 7 segmen abdomen

PEMBAHASAN

Page 11: Drosophila

Pada praktikum ini kami telah mengamati tentang siklus hidup lalat buah (Drosophila

melanogaster) karena mudah diperoleh, mudah dipelihara, mudah diamati, dapat berkembang

biak dengan cepat, serta menghasilkan keturunan dalam jumlah besar pada setiap masa

reproduksi. Dalam hal ini dilakukan pembiakan terhadap Drosophila dengan tujuan untuk

mengetahui siklus hidupnya. Drosophila ini dibiakkan dengan media pisang, tape singkong

dan gula merah dengan perbandingan 7:2:1 yaitu 700 gr pisang, 200 gr tape singkong dan 100

gr gula merah. Fungsi tape singkong dan gula merah dalam medium ini adalah sebagai

sumber karbohidrat bagi Drosophila. Sedangkan yeast atau ragi berguna untuk

mengembangkan adonan medium agar lebih padat dan homogen. Selain itu, enzim yang

terdapat pada ragi akan bereaksi dengan karbohidrat sehingga banyak menghasilkan CO2.

Pada botol penangkaran harus diberikan kertas pupasi karena kertas pupasi tersebut berfungsi

sebagai tempat perlekatan pupa agar mudah diamati.

Dalam pengamatan siklus hidup Drosophila ini terdapat beberapa fase yaitu telur – larva

instar I – larva instar II – larva instar III – pupa – imago

1. TelurPada pengamatan Drosophila yang ditangkar menghasilkan telur. Berbentuk

oval, memiliki struktur seperti kait yang berfungsi sebagai pengapung untuk mencegah agar tidak tenggelam ke dalam makanan yang berbentuk agak encer. Dapat dilihat dengan mata telanjang. Tahap telur berlangsung selama lebih kurang 24 jam.

2. Larva

Larva berwarna putih dan bersegmen. Mulut berwarna hitam dan bertaring. Larva hidup di dalam makanan dan aktivitas makannya sangat tinggi. Pada tahap larva terjadi dua kali pergantian kulit, dan periode di antara masa pergantian kulit dinamakan stadium instar. Dengan demikian, dikenal tiga stadium instar, yaitu sebelum pergantian kulit yang pertama, antara kedua masa pergantian kulit, dan setelah pergantian yang kedua. Di akhir stadium instar ketiga, larva keluar dari media makanan menuju ke tempat yang lebih kering untuk berkembang menjadi pupa. Secara keseluruhan tahap larva memakan waktu 4 hari.

3.   Pupa Pupa memiliki kutikula yang keras dan berwarna gelap. Tahap pupa

berlangsung sekitar 4 hari.4. Imago

Lalat dewasa yang baru keluar dari pupa sayapnya belum mengembang ,

tubuhnya berwarna bening. Keadaan ini akan berubah dalam beberapa jam. Untuk

mencapai tahap imago diperlukan waktu selama 7 hari

Page 12: Drosophila

Setelah melewati fase-fase tersebut menunjukkan bahwa lalat buah tersebut

telah melakukan metamorfosis secara sempurna perkembangan dimulai setelah terjadi

fertilisasi, yang terdiri dari dua periode.

Pertama, periode embrionik di dalam telur pada saat fertilisasi sampai pada

saat larva muda menetas dari telur dan ini terjadi dalam waktu kurang lebih 24 jam.

Dan pada saat seperti ini, larva tidak berhenti-berhenti untuk makan.

Periode kedua adalah periode setelah menetas dari telur dan disebut

perkembangan postembrionik yang dibagi menjadi tiga tahap, yaitu larva, pupa, dan

imago (fase seksual dengan perkembangan pada sayap). Formasi lainnya pada

perkembangan secara seksual terjadi pada saat dewasa.

Struktur dewasa Drosophila melanogaster tampak jelas selama periode pupa

pada bagian kecil jaringan dorman yang sama seperti pada tahap embrio. Pembatasan

jaringan preadult (sebelum dewasa) disebut anlagen. Fungsi utama dari pupa adalah

untuk perkembangan luar dari anlagen ke bentuk dewasa.

Perbedaan mendasar antara lalat betina dan jantan yaitu lalat betina mencapai

umur matang kelamin dalam waktu 12 hingga 18 jam, dan dapat bertahan hidup

selama lebih kurang 26 hari. Ukuran tubuhnya lebih besar daripada lalat jantan. Pada

bagian belakang tubuh lalat betina berwarna lebih terang daripada lalat jantan.

Sementara itu, pada bagian kaki lalat jantan terdapat struktur yang dinamakan sisir

kelamin (sex comb). Lalat betina tidak memiliki struktur ini. Selain itu, pada ujung

abdomen pada jantan terdapat bintik hitam yang tidak dimiliki oleh lalat betina.

Berdasarkan pengamatan Lamanya siklus hidup Drosophila dipengaruhi oleh beberapa

faktor.

1. Suhu Lingkungan

Drosophila melanogaster mengalami siklus selama 8-11 hari dalam kondisi

ideal. Kondisi ideal yang dimaksud adalah suhu sekitar 25-28°C. Pada suhu ini lalat

akan mengalami satu putaran siklus secara optimal. Sedangkan pada suhu rendah atau

sekitar 180C, waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan siklus hidupnya relatif

lebih lama dan lambat yaitu sekitar 18-20 hari. Pada suhu 30°C, lalat dewasa yang

tumbuh akan steril.

2. Ketersediaan Media Makanan

Jumlah telur Drosophila melanogaster yang dikeluarkan akan menurun apabila

kekurangan makanan. Lalat buah dewasa yang kekurangan makanan akan

menghasilkan larva berukuran kecil. Larva ini mampu membentuk pupa berukuran

Page 13: Drosophila

kecil, namun sering kali gagal berkembang menjadi individu dewasa. Beberapa dapat

menjadi dewasa yang hanya dapat menghasilkan sedikit telur. Viabilitas dari telur-

telur ini juga dipengaruhi oleh jenis dan jumlah makanan yang dimakan oleh larva

betina.

3. Tingkat Kepadatan Botol Pemeliharaan

Botol medium sebaiknya diisi dengan medium buah yang cukup dan tidak

terlalu padat. Selain itu, lalat buah yang dikembangbiakan di dalam botol pun

sebaiknya tidak terlalu banyak, cukup beberapa pasang saja. Pada Drosophila

melanogaster dengan kondisi ideal dimana tersedia cukup ruang (tidak terlalu padat)

individu dewasa dapat hidup sampai kurang lebih 40 hari. Namun apabila kondisi

botol medium terlalu padat akan menyebabkan menurunnya produksi telur dan

meningkatnya jumlah kematian pada individu dewasa.

4. Intensitas Cahaya

Drosophila melanogaster lebih menyukai cahaya remang-remang dan akan

mengalami pertumbuhan yang lambat selama berada di tempat yang gelap.

KESIMPULAN

Page 14: Drosophila

siklus hidup Drosophila melanogaster terdiri dari 4 fase yaitu telur, larva, pupa, dan

imago. Pada fase telur, terlihat adanya telur Drosophila yang berbentuk oval yang dapat

dilihat dengan mata telanjang. Fase telur berlangsung lebih kurang 24 jam. Selanjutnya

memasuki fase larva yang berwarna putih dan bersegmen. Mulut berwarna hitam dan

bertaring. Fase larva berlangsung sekitar 4 hari. Selanjutnya memasuki fase pupa yang

memiliki kutikula yang keras dan berwarna gelap. Fase ini berlangsung sekitar 4 hari.

Selanjutnya barulah memasuki fase akhir yaitu fase imago yang telah membentuk lalat

dewasa. Dalam pengamatan ini menggunakan media pisang, tape singkong, gula merah, dan

yeast. Pisang digunakan untuk penangkarannya. Sementara pada proses pembiakan

digunakan tape singkong dan gula merah sebagai sumber karbohidrat bagi Drosophila dan

yeast atau ragi berguna untuk mengembangkan adonan medium agar lebih padat dan

homogen. Selain itu perlu adanya kertas pupasi sebagai tempat perlekatan pupa agar mudah

diamati. Untuk melihat perbedaan Drosophila melanogaster jantan dan betina dengan

menggunakan bantuan mikroskop. Adapun yang dapat diamati yaitu ukuran tubuh dimana

betina lebih besar dibandingkan jantan, ujung abdomen dimana pada betina runcing dan pada

jantan tumpul, jumlah segmen abdomen dimana pada betina ada 7 segmen sedangkan pada

jantan hanya 5 segmen dan tungkai depan pada betina tidak ada sex comb sementara pada

jantan terdapat sex comb.

REFERENSI

Page 15: Drosophila

Ashburner, Michael. 1989. Drosophila, A Laboratory Handbook. USA :Coldspring Harbor

Laboratory Press.

Borror.J.D,Triplehorn. 1992. Pengenalan Pengajaran Serangga. Yogyakarta:Universitas

Gadjah Mada Press.

Campbell, N.A. 2002. Biologi Jilid I. Jakarta: Erlangga.

Campbell, N.A. 2003. Biologi Jilid II. Jakarta: Erlangga.

Hartati. 2007. Penuntun Praktikum Genetika. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM.

Kimball, J.W. 2001. Biologi. Jakarta: Erlangga.

Kimball, J.W. 2001. Biologi. Jakarta: Erlangga.

Shorrocks, B. 1972. Drosophila. London: Ginn & Company Limited.

Silvia, Triana. 2003. Pengaruh Pemberian Berbagai Konsentrasi Formaldehida Terhadap

Perkembangan Larva Drosophila. Bandung : Jurusan Biologi Universitas Padjdjaran.

Wheeler, MR. 1981. The Drosophilidae: a taxonomic overview. In: The genetics and biology

of Drosophila (Ashburner M, Carson HL and Thompson JN Jr, eds). New York:

Academic Press.