DR.H Rahmat Shah

21
DR.H Rahmat Shah Pengusaha,Pemburu dan Petualang Belantara Pengusaha sukses dan diplomat yang memperoleh gelar Lord of Rudge dari Inggris, ini telah memperoleh sejumlah penghargaan di tingkat nasional maupun internasional dalam berbagai bidang. Pendiri dan pimpinan Rahmat International Wildlife Museum & Gallery, Medan, satu-satunya di Asia untuk pendidikan konservasi, ini seorang pemburu dan petualang yang telah menjelajahi hutan belantara, menyelami sungai dan laut di berbagai belahan dunia. Ia satu-satunya putera Indonesia yang namanya masuk buku Great Hunter dan orang Indonesia pertama memperoleh African Big Five Grand Slam Award. Kita hidup dengan apa yang kita dapat tetapi kita membuat kehidupan dengan apa yang kita berikan. Begitu kata pengusaha, anggota MPR-RI dan diplomat, ini mengungkap prinsip hidupnya. Ia seorang putra Indonesia yang telah banyak mengharumkan Indonesia di mancanegara. Sebagai seorang pengusaha sukses ia telah banyak membantu pembangunan sarana olahraga, pendidikan, tempat ibadah, tempat hiburan masyarakat, membangun museum satu-satunya di Asia, dan melakukan kegiatan sosial di mana-mana, khususnya bagi warga yang benar-benar membutuhkannya. Tidaklah heran bila ada yang berkata,” Andai hati semua orang berpunya sepertinya, Alangkah indahnya. Andai semua pengusaha seperti beliau, barangkali tidak ada lagi kesenjangan sosial yang setiap saat bisa memicu kerusuhan. Ah seandainya !” Kalimat di atas merupakan penggalan dari sepotong surat yang dikirim oleh seorang guru SMP di kota Medan ke Harian Waspada dan dimuat di rubrik “Surat Pembaca” 17 Maret 1997. Surat tersebut menggambarkan kekaguman sosok rakyat biasa terhadap Rahmat yang dikenalnya lewat berbagai aktivitas sosial kemasyarakatan. Rahmat Shah lahir tanggal 23 Oktober 1950 setelah 12 bulan dikandung oleh ibunya, Hj. Syarifah. Ia anak laki-Iaki kedua dalam keluarga besar Gulrang Shah. Kakak lelakinya, Anif Rahmat adalah anak keenam, tiga saudara lain di atasnya semuanya wanita. Sebetulnya ada satu lagi kakak Rahmat, Habib Shah

Transcript of DR.H Rahmat Shah

Page 1: DR.H Rahmat Shah

DR.H Rahmat ShahPengusaha,Pemburu dan Petualang Belantara

Pengusaha sukses dan diplomat yang memperoleh gelar Lord of Rudge dari Inggris, ini

telah memperoleh sejumlah penghargaan di tingkat nasional maupun internasional

dalam berbagai bidang. Pendiri dan pimpinan Rahmat International Wildlife Museum &

Gallery, Medan, satu-satunya di Asia untuk pendidikan konservasi, ini seorang pemburu

dan petualang yang telah menjelajahi hutan belantara, menyelami sungai dan laut di

berbagai belahan dunia. Ia satu-satunya putera Indonesia yang namanya masuk

buku Great Hunter dan orang Indonesia pertama memperoleh African Big Five Grand

Slam Award.Kita hidup dengan apa yang kita dapat tetapi kita membuat kehidupan

dengan apa yang kita berikan. Begitu kata pengusaha, anggota MPR-RI dan diplomat, ini

mengungkap prinsip hidupnya. Ia seorang putra Indonesia yang telah banyak

mengharumkan Indonesia di mancanegara. Sebagai seorang pengusaha sukses ia telah

banyak membantu pembangunan sarana olahraga, pendidikan, tempat ibadah, tempat

hiburan masyarakat, membangun museum satu-satunya di Asia, dan melakukan

kegiatan sosial di mana-mana, khususnya bagi warga yang benar-benar

membutuhkannya.

Tidaklah heran bila ada yang berkata,” Andai hati semua orang berpunya sepertinya,

Alangkah indahnya. Andai semua pengusaha seperti beliau, barangkali tidak ada lagi

kesenjangan sosial yang setiap saat bisa memicu kerusuhan. Ah seandainya !” Kalimat di

atas merupakan penggalan dari sepotong surat yang dikirim oleh seorang guru SMP di

kota Medan ke Harian Waspada dan dimuat di rubrik “Surat Pembaca” 17 Maret 1997.

Surat tersebut menggambarkan kekaguman sosok rakyat biasa terhadap Rahmat yang

dikenalnya lewat berbagai aktivitas sosial kemasyarakatan.

Rahmat Shah lahir tanggal 23 Oktober 1950 setelah 12 bulan dikandung oleh ibunya, Hj.

Syarifah. Ia anak laki-Iaki kedua dalam keluarga besar Gulrang Shah. Kakak lelakinya,

Anif Rahmat adalah anak keenam, tiga saudara lain di atasnya semuanya wanita.

Sebetulnya ada satu lagi kakak Rahmat, Habib Shah namanya, namun meninggal dunia

di zaman revolusi saat berusia lebih kurang lima tahun. Keluarga Rahmat tergolong

keluarga besar, yakni 16 bersaudara, delapan lelaki dan delapan wanita. Mereka semua

tinggal di sebuah kota yang bernama Perdagangan, Simalungun, Sumatera Utara.

Semasa kecil Rahmat adalah seorang anak yang aktif. Ia suka berenang, memancing,

menjala ikan, dan berburu ke hutan dengan ketapel. Kesenangannya pada hewan-hewan

langka dan berbisa juga telah kelihatan sejak kecil.

Page 2: DR.H Rahmat Shah

Ayahnya sangat keras menanamkan prinsip-prinsip hidup yang baik kepada semua anak-

anaknya, terutama tentang hidup disiplin, kerja keras, jujur dan cara hidup hemat.

Selama Rahmat sekolah di Medan, mereka diberi bekal sangat terbatas untuk kebutuhan

sehari-hari. Bukan ia tidak mampu, tetapi ingin semua anaknya terbiasa belajar hemat

agar kelak bisa menjadi orang yang berhasil dan berguna serta bisa mengatur kehidupan

sesuai dengan apa yang dimilikinya.

Saat duduk di bangku sekolah, entah karena memegang prinsip hidup yang diajarkan

orang tua, prestasi Rahmat di bangku sekolah berjalan biasa-biasa saja. Bahkan

rankingnya hampir selalu berada di urutan bawah. Namun hal itu tidak membuatnya

rendah diri dan kehilangan ia malah pandai bergaul. Ia bergaul dengan siapa saja, tanpa

pandang bulu. Prinsip yang dipegang dalam pergaulan: ‘selalu menepati janji, rajin,

ramah dan sopan, serta tanpa pamrih.’ Sikap yang membuatnya cepat akrab dan

mempunyai banyak teman dari berbagai kalangan di Indonesia dan negara lainnya.

Soal kebolehan bergaul di masa remaja, ada cerita tersendiri. Di tahun 70-an, ia

merupakan remaja berpostur tubuh tinggi dan berwajah tampan sehingga menjadi idola

remaja. Dalam Festival Medan Fair ia terpilih sebagai “Pangeran Muda” sebuah simbol

kesuksesan, ketampanan dan kegagahan kaum muda Medan saat itu. Hanya bedanya, ia

sangat pemalu sehingga selalu diganggu dan dikejar-kejar karena membuat penasaran

lawan jenisnya. Ketika ditanya, kenapa ia tidak mempedulikan wanita? Dijawabnya,

karena ia belum sukses dan tidak punya uang untuk mentraktir mereka. Ia malu dan

tidak pantas kalau harus dibayari dan dibiayai hidup oleh wanita.

Ketampanan tidak membuatnya hanyut atau terperosok jauh ke dalam hingar-bingar

pergaulan remaja. Ia berusaha membatasi diri, tetap bekerja keras untuk menggapai

cita-citanya sambil tetap bergaul dan aktif berolahraga. Olahraga yang diminatinya

adalah boling, biliar dan menembak. Ia juga bermain radio amatir. Ia beberapa kali

menjadi juara pada hampir semua olahraga yang ditekuninya. Ketika ditanya, kenapa ia

dengan mudah mendapat juara? Dijawabnya dengan singkat, “Untuk menjadi juara

sangat mudah tetapi dituntut disiplin yang tinggi dalam latihan dan percaya diri serta

mental yang baik jangan selalu berdalih dalam kejuaraan atau pun pertandingan”.

Kala anak-anak muda seusianya asyik menikmati keindahan dunia remaja, ia malah

tetap sibuk bekerja keras di sebuah bengkel mobil milik keluarga untuk mencapai

tekadnya. Hampir setiap hari ia bermandi keringat dan berlumur oli kotor. Setiap hari ia

mengayuh sepeda membawa alat-alat mobil yang berat dan besar ukurannya hingga

berpuluh kilometer jauhnya. Dengan kerja keras itulah ia kemudian tertempa menjadi

seorang montir serta pekerja yang handal. Sejak usia remaja (lebih kurang 14 tahun) ia

sudah terbiasa melakukan proses belajar sambil bekerja learning by doing.

Page 3: DR.H Rahmat Shah

Ia rajin, ulet dan cepat beradaptasi dengan pekerjaan. Anif, kakaknya bertutur: “Saya

selalu menugasinya membeli spare parts dengan mengendarai sepeda. Amat orangnya

cekatan. Memakai tas punggung belakang sambil membawa plat baja dan tas besar yang

diletakkan di boncengannya, ia mengayuh sepeda membawa pesanan spare parts dan

peralatan berat untuk diperbaiki oleh tukang bubut. Karena kerajinannya, tepat janji dan

ramah, salah seorang tukang bubut langganan bengkel saya, Pak Simin sangat sayang

padanya dan memberinya seekor domba.”

Karena harus bekerja guna mencapai cita-citanya ia terbiasa bangun pagi pukul enam

dan sering kembali ke rumah dari bekerja dengan tangan, muka dan badan hitam-hitam

kena oli kotor. Tidak jarang tiba di rumah sudah larut malam dan langsung terbaring

kelelahan terkadang tanpa makan. Banyak sekali pengalaman pahit dan terhina yang

dialaminya saat itu, akan tetapi justru hal tersebut yang memacu dan memotivasinya

bekerja keras agar dapat berhasil sesuai dengan tekadnya.

Begitulah pengorbanan dan perjuangan Rahmat. Ia merelakan sebagian masa remajanya

yang indah dilalui dengan kerja keras. “Saya hampir tak punya kesempatan melewati

serba-serbi masa remaja. Selalu sibuk bekerja dan belajar seluk-beluk usaha. Saya ingin

menjadi seorang yang sukses,” tuturnya. Keinginan mencapai sukses merupakan

motivasi dan pemicu yang kuat. “Saya harus sukses dan punya agar bisa membantu

keluarga, teman-teman, bangsa, dan negara,” begitu tekad yang sudah tertanam di

dalam hatinya sejak usia muda.

Kepribadiannya yang memiliki semangat bekerja keras dan ulet, membuat Surya Paloh,

pengusaha muda Medan yang sukses saat itu, menaruh simpati. Suatu hari, Surya Paloh

(kini pengusaha dan publisher terkemuka di Indonesia pemilik Surat Kabar Media

Indonesia, Lampung Pos, Metro TV, dan berbagai usaha besar lainnya), mengajak

Rahmat bergabung, bekerja pada perusahaan miliknya, PT Ika Diesel. Perusahaan ini

menjadi agen tunggal mobil Ford dan memiliki workshop (bengkel) khusus yang lengkap,

serta pembuat berbagai karoseri untuk badan truk dan bus berbagai model yang saat itu

satu-satunya di Sumatera Utara.

Rahmat menyambut tawaran itu dengan senang hati. Baginya bekerja di perusahaan

mobil dan bengkel tidaklah sulit karena telah punya pengalaman bekerja di bengkel.

Jabatan pertama di PT Ika Diesel sebagai workshop manager. Semua tugas dikerjakan

dengan baik, bahkan seringkali melampaui target yang diberikan oleh bosnya.

Saat bekerja di perusahaan tersebut, menurut Kwik Sam Ho (A HO), rekan kerjanya,

Rahmat mampu melakukan lobi-Iobi yang luar biasa, terutama menerobos pasar asuransi

dan perkebunan. Hampir semua merek kendaraan, di antaranya Toyota, Daihatsu,

Page 4: DR.H Rahmat Shah

Chevrolet, Volks Wagen (YW), dan Ford menjadi langganan PT Ika Diesel karena

approach dan janji Rahmat yang tepat. Ia selalu melakukan pekerjaan seperti

perusahaan itu adalah miliknya. Itulah yang membuat karir dan namanya terus melejit

dan dipercaya di mana-mana. Karirnya terus berkembang hingga ia dipercaya menjadi

kuasa direksi dan akhirnya menjadi mitra usaha.

“Kepercayaan penuh telah diberikan, semua fasilitas sudah ada, tinggal bagaimana

meningkatkan prestasi yang dapat menguntungkan usaha. Untuk dapat menjangkaunya,

kita harus konsentrasi pada pekerjaan, melakukan segala sesuatu dengan segera

sebagaimana mestinya serta harus menganggap perusahaan itu milik kita, sehingga

dapat merasakan pahit ruginya dan manis untungnya,” kenang Rahmat.

Dua bersaudara, Surya Paloh dan Rusli Paloh, merupakan atasannya yang selalu

memberi kesempatan dan mendorongnya agar berkembang menjadi seorang

pengusaha. Melihat cara kerja, penampilan dan wawasan Rahmat yang mengesankan,

mereka berdua yakin suatu saat Rahmat bisa menjadi orang sukses.

Atas perkenan dan dukungan kedua bosnya, Rahmat berhenti dari PT Ika Diesel.

Kemudian ia membuka usaha sendiri. Tahun 1980 ia mendirikan PT Unitwin Indonesia

yang bergerak dalam keagenan berbagai produk dari dalam dan luar negeri, di samping

supplier dan kontraktor.

Ramalan Surya Paloh dan Rusli Paloh tentang masa depan Rahmat, menjadi kenyataan.

Begitu ia membuka usaha sendiri, nama Rahmat cepat berkibar dan terkenal sebagai

pengusaha muda yang ulet dan tangguh. Dalam waktu relatif siligkat, kegiatan usahanya

merambah ke berbagai proyek berskala besar. Mulai dari proyek pembangunan pabrik,

jalan, irigasi, perumahan, sampai memasok alat-alat berat untuk perusahaan

perkebunan. Wilayah ekspansinya terus meluas hingga ke Jakarta, Kalimantan,

Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, Jepang, Korea, USA dan Kanada.

Ia kemudian memutuskan untuk hijrah ke Jakarta dan memimpin usahanya dari sana

pada tahun 1984, bersama isterinya yang cantik, Rose, gadis Melayu asal Singapura

yang disuntingnya pada tahun 1983 ketika berusia 33 tahun, yang memberinya tiga

anak, satu puteri dan dua putra.

Selama tinggal di kota metropolitan, ia mengembangkan diri ke pergaulan bisnis yang

lebih luas. Tekadnya untuk menjadi salah seorang pengusaha nasional yang tangguh

makin besar. Ia bergaul dengan orang-orang penting, mulai dari birokrat, politisi, sampai

militer.

Page 5: DR.H Rahmat Shah

Dua orang jenderal yang kemudian dianggap sebagai pengganti orang tua di perantauan

yang selanjutnya menjadi mitra usahanya ialah Jenderal TNI Widjojo Soejono, mantan

Kaskopkamtib, dan Jenderal Pol. Widodo Budidarmo, mantan Kapolri. Bersama mereka, ia

mendirikan PT Wiraco yang bergerak dalam perdagangan dan keagenan dari USA,

Kanada, Singapura dan beberapa negara lainnya.

Melalui kepemimpinannya yang ulet, gigih dan pantang menyerah, perusahaan ini

berhasil memenangkan sejumlah tender proyek besar, di antaranya menjadi pemasok

produk luar negeri dan Robco Canada untuk sejumlah perusahaan industri besar, seperti

PT Krakatau Steel, Semen Padang, Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) Bandung,

PT PAL dan lain-Iain industri besar yang membutuhkan produk mereka.

Dalam mengembangkan usahanya, Jenderal TNI Widjojo Soejono memiliki filosofi jitu

yang hingga saat ini tetap dipegang dan diamalkan Rahmat, “Low Profile, High Profit”.

Dari Jakarta, Rahmat juga membuka dan mengendalikan PT Agrowiratama, sebuah

perusahaan perkebunan kelapa sawit dan kakao dengan luas areal mencapai lebih

kurang 11.000 hektar di Padang. Suatu hal yang patut menjadi kebanggaan baginya,

ketika perusahaan besar dari beberapa negara, Kanada, USA, Singapura, Malaysia,

Filipina dan Indonesia, mendirikan sebuah perusahaan patungan (joint venture) di

Singapura. Ia dipercaya menjadi Presiden Direktur. Suatu kepercayaan internasional

yang tidak mudah mencapainya.

Tahun 990, tatkala Gubernur Sumatera Utara mencanangkan program gerakan

Marsipature Hutana Be, semacam ajakan kepada pengusaha kelahiran Sumut yang telah

sukses di perantauan agar kembali memperhatikan tanah kelahiran, hati Rahmat

tergugah. Setelah kurang lebih delapan tahun menetap di Jakarta, ia memilih untuk

kembali ke daerah asal kelahirannya, Medan, Sumatera Utara. Ia kembali justru ketika

begitu banyak peluang dan kesempatan di ibukota.

Di Medan, ia mendirikan pabrik pengolahan aluminium PT Cakra Aluminium Industry

(CAI), bekerja sama dengan salah seorang pengusaha daerah yang kemudian berubah

menjadi Cakra Compact Aluminium Industries dan statusnya menjadi perusahaan PMA

(Penanaman Modal Asing) karena bermitra dengan Compact Metal Industry, sebuah

perusahaan Singapura.

Saat ini PT Cakra telah go public di Singapura, juga telah menerima sertifikat 1S0 9002.

Selain itu, PT Cakra telah mengirimkan para tenaga kerjanya untuk belajar ke berbagai

negara Eropa dan Asia. Hasilnya saat ini produksinya lengkap terpadu (integrated).

Artinya, segala yang menyangkut aluminium dapat dilakukan oleh PT Cakra dari awal

peleburan hingga tinggal pakai dengan kualitas standar internasional.

Page 6: DR.H Rahmat Shah

Ia kembali menghidupkan PT Unitwin yang pernah ditinggalkan ketika ia hijrah ke

Jakarta. Perusahaan itu kini kembali berjalan efektif mengelola berbagai kegiatan usaha:

real estate, ekspor-impor, perdagangan, serta kontraktor. Salah satu karyanya yang kini

sudah dinikmati manfaatnya oleh sebagian masyarakat kota Medan ialah Perumahan

Cemara Hijau di Jalan Metal.

Dalam usaha perumahan yang dibangunnya ternyata membutuhkan perjuangan yang

cukup berat, mungkin Rahmatlah satu-satunya pengusaha yang mampu mengalahkan

Grup Lamtoro pada saat lelang penjualan lahan perumahan di Indonesia. Pihak Lamtoro

merupakan milik keluarga Cendana, sehingga tidak ada yang bisa mencegah apa yang

mereka inginkan saat itu. Rahmat cukup repot dan mengalami kesulitan menghadapi

oknum Grup Lamtoro yang berupaya mengganjal usahanya. Namun, Rahmat yang

berasal dari desa, dapat mengatasinya hanya dengan kuasa Tuhan Yang Mahakuasa. Ia

bergabung kembali di Medan Club, sebuah klub eksk1usif yang berdiri sejak tahun 1879.

Tidak berapa lama kemudian, ia memberi penataran Perbakin di Medan Club. Lalu, ia

mencalonkan diri dan terpilih sebagai Ketua termuda dan langsung mengadakan

renovasi, pembangunan, dan penertiban.

Penertiban yang dilakukannya pada awal memimpin klub dengan mengeluarkan 14

orang anggota yang tidak melaksanakan kewajibannya dan tiga orang pengurus yang

tidak bisa menjaga amanah yang diberikan anggota. Dua tahun setelah habis masa

jabatannya, ia terpilih kembali untuk periode selama empat tahun.

Keberhasilannya mengembangkan dunia usaha dan kegiatan sosial kemasyarakatan

menarik perhatian para duta besar serta diplomat asing dari berbagai negara ketika

melakukan kunjungan kerja ke Medan, Sumatera Utara. Rahmat oleh Kadin Sumut,

sesuai dengan jabatannya dipercaya menjamu belasan duta besar dari berbagai negara

di pabriknya PT Cakra. Di antara para duta besar itu terdapat duta besar dari Republik

Turki.

Melihat posisi strategis Rahmat dan potensi wilayah Sumatera Utara untuk kerjasama

perdagangan bilateral, beberapa negara menawarkan kepadanya untuk menjadi

diplomat mereka. Tetapi Rahmat memilih negara Turki karena negara ini bergabung

dalam NATO dan memiliki latar belakang sejarah yang sangat luar biasa. Tahun 1995 ia

resmi diangkat menjadi Konsul Jenderal Kehormatan Republik Turki untuk hubungan

perdagangan langsung meliputi wilayah Sumatera.

Langkahnya mengembangkan dunia usaha di daerah membuat ia terpilih menjadi Warga

Negara Indonesia yang mempunyai posisi terhormat dan memperoleh sejumlah

Page 7: DR.H Rahmat Shah

penghargaan. Tahun 1999, ia memperoleh anugerah gelar Doctor Honoris Causa dari

Universitas Lincoln, San Fransisco, Amerika Serikat, atas prestasinya memadukan

perkembangan dunia usaha dengan pertumbuhan ekonomi di daerah. Disertasinya untuk

meraih gelar doktor tersebut mengulas tentang “Peranan Dunia Usaha sebagai Penopang

Perekonomian Daerah.”

Sebelumnya, tahun 1993, ia menerima penghargaan “Sahwali Award” dari satu Badan

Pengawas Lingkungan dan Pemerintah di Bali, sebagai pengusaha yang berwawasan

lingkungan. Kemudian tahun 1997, ia mendapat anugerah “Primaniyarta” dari Presiden

Republik Indonesia yang diterima di Istana Negara karena perusahaannya dinilai paling

berprestasi mengembangkan usaha ekspor non migas, tidak bermasalah dengan

lingkungan, buruh, bank, pajak dan pihak-pihak lainnya, justru di tengah krisis ekonomi

di mana sebagian besar perusahaan di tanah air sedang mengalami kehancuran.

Petualang Dunia

Kesenangannya pada alam, berburu, berenang, menyelam dan memancing kini bukan

lagi dilakukan di pinggir hutan dan di sungai Bah Bolon dekat rumah orang tuanya di

kampung. Kini ia melakukan itu semua di tempat-tempat yang jauh dari tanah

kelahirannya, di berbagai negara, tempat ia bisa belajar tentang arti penting pelestarian

lingkungan hidup. Ia pernah menjelajahi hampir sebagian besar hutan belantara

mancanegara, menyelami sungai panjang dan laut dalam di berbagai negara, seperti

Amerika, Kanada, New Zealand, Australia, Turki, Spanyol, Kazakhstan, Rumania,

sebagian besar Afrika, dan belahan dunia lainnya.

Ia telah memperoleh sejumlah kepercayaan dan penghargaan bergengsi di tingkat

nasional maupun internasional di bidang pelestarian lingkungan hidup. Ia juga berburu

untuk konservasi yang telah nyata penerapan dan hasilnya di hampir seluruh negara. Ia

adalah satu-satunya putera Indonesia yang kini namanya masuk buku Great Hunter dan

orang Indonesia pertama yang memperoleh African Big Five Grand Slam Award.

Namanya juga tercantum dalam Record Book dan tertera di dinding Museum Safari Club

International (SCI) di Tucson, Amerika. Dia juga telah menerima International

Conservation Award, Dangerous Game of Africa, memperoleh World Hunting Award,

mendapat puluhan Gold Award, sebagai SCI Master Measurer, dan telah menerima

penghargaan-penghargaan tertinggi dunia lainnya. Ia merupakan anggota seumur hidup

Safari Club International dan International Professional Hunter Association, ia dipercaya

untuk ketigakalinya menjadi Ketua Regional Representative SCI untuk negara China dan

Jepang serta anggota supporter Green Peace International selama puluhan tahun.

Page 8: DR.H Rahmat Shah

Rahmat menginginkan pengalamannya yang beragam dan unik, terutama dalam

kegiatan pembinaan dan berburu, bisa juga dinikmati orang lain. Untuk itu, ia

mengabadikan semua hewan liar hasil buruannya dengan mendirikan dan mengelola

Museum dan Galeri satwa liar bertaraf internasional pada tanggal 14 Mei 1999 yang

diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. Juwono Sudarsono. Satu-

satunya museum satwa di Asia yang memamerkan lebih kurang 600 jenis satwa liar

dunia, sebagian hasil buruannya dari berbagai negara, hewan-hewan mati dari taman

hewan, dan pembelian secara legal serta pemberian teman-teman dari beberapa negara.

Dalam kurun waktu dua tahun, eksistensi dan aktivitas museum ini telah beberapa kali

meraih penghargaan, di antaranya masuk dalam Museum Record Indonesia (MURI) dan

Piagam Penghargaan dari Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia yang masuk

nominasi calon penerima Penghargaan Kalpataru Tahun 2001 dalam rangka Hari

Lingkungan Hidup 5 Juni 2001 dan penghargaan-penghargaan internasional lainnya.

Di museum ini terdapat bukti tentang betapa concern Rahmat dengan konservasi. Tahun

1995, saat diadakan konferensi di Amerika, ia meraih penghargaan International

Conservation Award, penghargaan tertinggi konservasi. Ia ingin Amerika dan negara-

negara lainnya tahu bahwa Indonesia juga sangat peduli pada penyelamatan kepunahan

hewan-hewan yang ada. Itu dibuktikannya ketika ia memenangkan lelang foto tiga

Presiden Amerika serikat masing-masing Gerald Ford, George Bush dan Bill Clinton

sedang bermain golf bertiga. Hal ini merupakan kejadian langka yang belum pernah

terjadi sebelumnya. Lelang pertama yang sangat langka itu dimenangkannya dengan

nilai US $ 16.500. Dananya disumbangkan untuk kepentingan konservasi. Saat ini foto

tiga Presiden di lapangan golf tersebut ada di museumnya.

Di dalam negeri, ia mendapat kepercayaan menjadi pengurus sejumlah organisasi

menembak, taman hewan, dan lingkungan hidup, permuseuman, misalnya Pengurus

Besar Perbakin (Persatuan Menembak Sasaran dan Berburu Indonesia) selama empat

periode, sampai saat ini dipercaya sebagai Penatar Nasional, pengelola Taman Hewan

Pematang Siantar (Siantar Zoological Park), dan Dewan Pembina Forum Konservasi

Satwa Liar Indonesia (FOKSI) dan Bendahara Umum Badan Musyawarah Museum

Indonesia (BMMI).

Ia kini dikenal sebagai pengusaha, diplomat, pemburu kelas dunia, dan politisi (tahun

1999 terpilih menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Utusan Daerah Sumatera

Utara), banyak membina dan memimpin organisasi. Sejumlah organisasi usaha dan

kemasyarakatan yang turut dibinanya antara lain sebagai Dewan Kehormatan BPP HIPMI,

Dewan Pembina Real Estate Indonesia (REI) Sumatera Utara, Dewan Pembina Asosiasi

Manajer Indonesia (AMI), Dewan Pengurus Badan Kerjasama Perusahaan Perkebunan

Page 9: DR.H Rahmat Shah

Sumatera (BKS-PPS), Ketua Medan Club selama tiga periode (10 tahun), Ketua Dewan

Pakar Inkubator Bisnis USU, pendiri Yayasan Rahmat, pendiri Yayasan Sumatera Lestari

(Yasri), pendiri Pesantren H. Mohammed, Dewan Pembina YPAC (Yayasan Pembinaan

Anak Cacat) Medan, Dewan Pembina Yayasan UISU Medan, Dewan Penasehat Majelis

Adat Budaya Melayu, dan Dewan Penyantun IAIN Sumatera Utara.

Peduli Sosial

Kiprahnya dalam kehidupan sosial bukanlah sesuatu yang istimewa. Baginya memberi

bantuan merupakan sesuatu yang biasa dan mengalir begitu saja, meskipun sebagian

besar orang menganggap apa yang dilakukannya di bidang sosial sebagai hal yang luar

biasa.

Ini telah dibuktikannya, dengan memberi bantuan yang sangat dibutuhkan masyarakat

sekitar lingkungan usaha berupa tempat ibadah, sekolah dan lain sebagainya. “Dua

pertiga hidup saya saat ini untuk kegiatan sosial,” katanya.

Banyak orang datang dan menyuratinya. Ada yang meminta modal untuk berjualan,

membeli becak, biaya pendidikan dan sebagainya. Umumnya permintaan mereka

dikabulkan meski dengan persyaratan bantuan yang diberikan harus benar-benar sesuai

untuk keperluannya. Jika ia mengetahui dari pemberitaan di media massa atau sumber

lain ada orang yang mengalami kesulitan dan sangat tersiksa atau merana tanpa bisa

mengatasi karena tidak mempunyai biaya, ia langsung mengirimkan staf untuk

mengecek kebenarannya, kemudian mengirimkan bantuan yang pantas dan sesuai

kebutuhan.

Panggilan Moralitas Politik

Kehadirannya di dalam dunia politik ditempuh melalui jalan yang cukup berliku. Semula

bergabung dan aktif di Golongan Karya (Golkar), sempat terpilih menjadi salah seorang

jurkam (juru kampanye) terbaik dan telah banyak memberi kontribusi waktu dan dana.

Belakangan merasa kecewa karena perjuangannya mendorong dan menampung aspirasi

rakyat kurang mendapat dukungan dari para oknum elit di partainya. Ketika Pemilu 1999

berlangsung dan saat Golkar secara resmi berubah menjadi partai, ia menyatakan keluar

dari Golkar dan bersikap netral.

Tatkala mendapat kesempatan untuk menjadi anggota MPR Utusan Daerah Sumut, ia

diharuskan memilih salah satu partai. Pilihannya jatuh pada Partai Persatuan

Pembangunan (PPP). Partai berlambang Ka’bah ini dianggap cukup fokus dan konsekuen

dalam memperhatikan serta mempedulikan masalah-masalah yang dihadapi masyarakat

serta konsisten dengan perjuangan demi bangsa dan negara.

Page 10: DR.H Rahmat Shah

Ketika ia dianggap cukup berjasa dalam menyukseskan Sidang Istimewa MPR yang lalu,

sejumlah teman-temannya di PPP dan tokoh-tokoh masyarakat di daerah berharap dan

menyarankan agar ia mengambil peluang dan kesempatan duduk di posisi penting di

pemerintahan. Tetapi apa kata Rahmat “Ibarat saya sedang duduk di depan meja

makan. Semua jenis menu makanan terbaik dan lengkap sudah tersedia di atas meja.

Apakah saya harus mengambil makanan lain lagi di meja orang lain?”

Keluarga Segalanya

Banyak orang bertanya bagaimana Rahmat bisa membagi waktu untuk membina

keluarga. Kapan dan bagaimana pula kiatnya bisa membangun hubungan harmonis

dengan keluarga di tengah kesibukan mengurus usaha, kegiatan sosial politik, hobi dan

lainnya. Banyak contoh di masyarakat mengenai keberhasilan seseorang dalam dunia

usaha kegiatan sosial politik dan karir profesi tetapi gagal membina dan memiliki

keluarga yang bahagia. Sebaliknya malah mengorbankan kepentingan isteri dan anak-

anaknya. Kurang memperhatikan keluarga sehingga menjadi fatal akibatnya.

Maka, sepanjang hari Sabtu dan Minggu, biasanya ia menghabiskan waktu untuk

berkumpul bersama keluarga. Walau sedang di Jakarta, Singapura atau Malaysia, jika

pekerjaan belum selesai pada hari Sabtu ia akan kembali ke rumah untuk berkumpul

bersama keluarga, menghindar dari berbagai acara undangan resmi. Saat liburan

sekolah anak-anak, ia membawa seluruh anggota keluarga berlibur ke luar kota, ke luar

daerah, atau ke mana saja. Kadang-kala juga mengajak keluarga masuk tengah hutan di

berbagai belahan dunia. Pendeknya, ia selalu berupaya berkumpul dan makan bersama

keluarga pada setiap hari Sabtu-Minggu. Hari untuk keluarga itu, diupayakan tidak

terganggu oleh pekerjaan serta acara-acara yang tidak ada habisnya. “Saya beruntung

mempunyai keluarga yang penuh pengertian sehingga saya berhasil mencapai posisi

seperti ini,” katanya.

Seorang pengusaha, menurutnya, belum bisa disebut sukses bila tidak berhasil

membangun keluarga. Pengusaha yang sukses selalu bersikap baik terhadap keluarga,

memberikan perlindungan, memelihara, membesarkan dan memperlakukan isteri serta

anak-anak dengan baik, agar mereka tumbuh menjadi pribadi-pribadi yang mandiri dan

bermanfaat.

Karena keluarga pulalah, ia bersyukur karena tidak bisa berdansa dan menyanyi.

Buatnya itu tidak masalah. Berarti Tuhan Yang Mahakuasa sayang dan tahu apa yang

baik dan buruk untuk dirinya, sehingga ia bisa membatasi diri untuk keluar rumah seperti

ke diskotek, night club, bergembira bersama orang-orang yang tidak dikenal sebelumnya

yang penuh kepalsuan belaka yang tujuannya tidak lain hanya berfoya-foya dan

Page 11: DR.H Rahmat Shah

menghamburkan harta. Ada hikmah tersendiri baginya, karena tidak bisa berdansa dan

bernyanyi sebagai-mana teman-temannya.

Nama : DR. H. Rahmat Shah

Lahir : Perdagangan, Simalungun, Sumatera Utara, 23 Oktober 1950

Agama : Islam

Kebangsaan : Indonesia

Isteri : Rose, Gadis Melayu asal Singapura (menikah 1983)

Anak : Satu puteri dan dua putra

Nama Ayah : Gulrang Shah

Nama Ibu : Hj. Syarifah

Pekerjaan : Pengusaha, Anggota MPR-RI & Diplomat

Pengalaman Kerja

1. Tahun 1965 s.d. 1970: Pembantu Montir Bengkel Mobil MSH, Medan

2. Tahun 1970 s.d. 1980: Workshop Manager, Sales Manager dan Kuasa Direksi PT.Ika

Diesel Brothers Medan

3. Tahun 1980 s.d. saat ini: Dirut PT.Unitwin Indonesia Perkebunan, Real Estate, Eksport

Import, Trading,Contractor

4. Tahun 1991 s.d. 1994: Direktur Utama PT.Cakra Mantaputama Aluminium Industry

(PMDN)

5. Tahun 1994 s.d. saat ini: Komisaris Utama PT.Cakra Compact Aluminium Industries

(PMA) -Sumut -Indonesia

6. Tahun 1994 s.d. saat ini: Dirut PT.Sennah Perkebunan Karet dan Kelapa Sawit, Sumut-

Indonesia

7. Tahun 1995 s.d. saat ini: “Konsul Jenderal Kehormatan” Republik Turkey untuk Pulau

Sumatera

8. Tahun 1996 s.d. saat ini: Komisaris PT.Indal Compact Aluminium Industries (PMA)

Bekasi, Jawa Barat-Indonesia

9. Tahun 1996 s.d. saat ini: Ketua “Yayasan Rahmat” Medan, Sumatera Utara-Indonesia.

10. Tahun 1996 s.d. saat ini: Pimpinan & Pengelola “Taman Hewan” P.Siantar, Sumatera

Utara – Indonesia.

11. Tahun 1999 s.d. saat ini: Pimpinan “RAHMAT” International Wildlife Museum &

Gallery, Medan, Indonesia

12. Tahun 1999 s.d. saat ini: Anggota MPR-RI (Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik

Indonesia)

Organisasi Kemasyarakat

1. Ketua Medan Club, Ekslusif Member’s Club yang gedung-gedungnya didirikan sejak

tahun 1879

Page 12: DR.H Rahmat Shah

2. Ketua Dewan Pakar Inkubator Bisnis & Teknologi Universitas Sumatera Utara (USU)

3. Dewan Pengurus Pusat BMMI (Badan Musyawarah Museum Indonesia), Jakarta-

Indonesia

4. Dewan Pakar FKKB (Forum Komunikasi Kesatuan Bangsa) Sumatera Utara

5. Dewan Pembina FOKSI (Forum Konservasi Satwaliar Indonesia) Bogor – Indonesia

6. Anggota Supporter GREEN PEACE International sejak 1981

7. Dewan Penyantun Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara

8. Anggota Dewan Pembina Yayasan UISU Medan

9. Anggota Dewan Pertimbangan Badan Amil Zakat (BAZ) Propinsi Sumatera Utara

10. Dewan Penasehat MABMI (Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia) Sumatera Utara-

Indonesia

11. Dewan Pembina Center For English Learning (CEL) Medan

12. Dewan Pembina YPAC (Yayasan Pembinaan Anak Cacat) Medan

13. Penasehat PARSI (Persatuan Artis sinetron Indonesia) Sumut

14. Pendiri “YASRI” (Yayasan Sumatera Lestari) Sumatera Utara-Indonesia

15. Ketua & Pendiri Pesantren H.MOHAMMED Sumatera Utara-Indonesia

16. Dewall Pembina HSBI (Himpunan Seni Budaya Islam) Sumatera Utara-Indonesia

17. Dewan Pembina LPPTKA (Lembaga Pembinaan Pengembangan Taman Kanak-kanak

AI-Quran) Sumatera Utara

18. Anggota Luar Biasa Kwartir Daerah Gerakan PRAMUKA Sumatera Utara-Indonesia

19. Pembina “Sinar Budaya Group” / L.K.MABMI Medan

Organisasi Usaha

1. Dewan Pembina REI (Real Estat Indonesia) Sumatera Utara

2. Dewan Kehormatan BPP-HIPMI (Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda

Indonesia)

3. Dewan Penasehat Asosiasi Kota Bersaudara Medan-Ichikawa,Sumatera Utara-

Indonesia

4. Dewan Pembina AMI (Asosiasi Manajer Indonesia) Medan,Sumatera Utara-Indonesia

5. Dewan Pembina IMA (Indonesia Marketing Association) Sumatera Utara-Indonesia

6. Dewan Pembina LP3I (Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia)

Sumatera Utara

7. Dewan Pengurus BKS-PPS (Badan Kerja sama Perusahaan Perkebunan) Sumatera

Indonesia 

Organisasi Olahraga

1. Regional Representatives Safari Club International (SCI) untuk China dan Jepang

2. Staf Khusus Pengurus Besar FORKI (Federasi Olahraga Karate-do Indonesia) Jakarta

3. Ketua Umum Pengda FORKI (Federasi Olahraga Karate-do Indonesia), Sumatera Utara-

Indonesia

Page 13: DR.H Rahmat Shah

4. Ketua Bidang Luar Negeri Pengurus Besar PERBAKIN

5. Penatar Nasional PB.PERBAKIN (Pengurus Besar Persatuan Menembak sasaran dan

Berburu seluruh Indonesia

6. Ketua Umum CAKRA SHOOTING & HUNTING CLUB, Sumatera Utara-Indonesia

7. Ketua Umum Pengda PAVI-SU (Persatuan Atlit Veteran Indonesia) Sumatera Utara-

Indonesia

8. Dewan Penyantun KONI Sumatera Utara

9. Ketua Koordinator REPALA (Remaja Pencinta Alam) Sumatera Utara-Indonesia 10.

Dewan Penasehat Pengurus Daerah PBI (Persatuan Bowling Indonesia)

11. Pembina Pengurus Daerah Persaudaraan Bela Diri Kempo Indonesia (PERKEMI)

Sumut.

Kegiatan Sosial

1. Pendiri “International Wildlife Museum & Gallery”, satu-satunya di Asia untuk

Pendidikan Konservasi

2. Anggota Kehormatan Rotary Club, Sumatera Utara-Indonesia

3. Anggota Kehormatan Lions Club, Sumatera Utara-Indonesia

4. Bapak Angkat Tetap dari beberapa Pengusaha Kecil & Industri-indusri Kecil di

Indonesia

5. Bapak Angkat dan Donatur Tetap dari beberapa Orang Anak Asuh

6. Donatur Tetap bagi Pendidikan Anak-Anak Cacat Mental

7. Membangun & Merenovasi Bangunan beberapa Masjid di Sumatera Utara

8. Membangun & Merenovasi Bangunan beberapa sekolah di Sumatera Utara

9. Membangun & Merenovasi rumah-rumah kumuh di Sumatera Utara

-Memberikan Bantuan Rutin Untuk Pendidikan, Pemuda, Olahraga, Usaha Kecil,

Masyarakat Tidak Mampu (Pra Sejahtera) Dan Kegiatan-Kegiatan Sosial Lainnya.

Hobby

A. “International Hunter “

Pemburu Internasional & Perburuan legal dalam rangka Konservasi Alam, mencegah

kepunahan binatang-binatang liar di dunia dengan konsep “Konservasi Dengan

Pemanfaatan” yang telah diterapkan oleh hampir seluruh negara

B. “Scuba Diving” (Menyelam), memiliki sertifikat Internasional

C. “Big Game Fishing” memancing ikan-ikan besar dengan alat khusus bagi jenis dan

ukuran ikan tertentu.

D. Anggota beberapa Golf Club Indonesia & Internasional

E. Menyediakan/mendirikan penangkaran satwa liar untuk mengembangkan populasi

satwa dan pendidikan konservasi

Page 14: DR.H Rahmat Shah

Bisnis & Sport Club

A. Anggota Seumur Hidup (Life Member) “Safari Club International”

B. Anggota Seumur Hidup (Life Member) “International Professional Hunters Association”

Afrika

C. Anggota Seumur Hidup “Mercantile Club” Jakarta-Indonesia

D. Anggota Seumur Hidup “Exchange Club International” Medan

E. Anggota “Medan Club”, Indonesia

F. Anggota Golf Club “Graha Helvetia” Indonesia

G. Anggota Golf “Bukit Barisan” & Country Club, Indonesia

Prestasi

Telah masuk di Record Book, SCI USA

Telah menerima Dangerous Game Of Africa

Telah memperoleh SCI Master Measurer

Telah mendapatkan beberapa Gold Award dari SCI USA

Namanya telah tertera di dinding Museum Safari Club International di Tucson Amerika

Memiliki Colonel Award Canada

Beberapa kali Juara Target Shooting Junior 1970-an

Beberapa kali Juara I Bowling dan Pemain Nasional

Beberapa kali Juara Safari Wisata Buru

Beberapa kali Juara Bilyard Medan Club

Juara I Signal Hunting Radio (Orari) 1980-an

Tahun 1991 terpilih sebagai “Pria Berbusana Terbaik Indonesia”

Tahun 1992 terpilih sebagai “Pria Super”

Tahun 1993 terpilih sebagai “Man of the Year”

Tahun 1993 terpilih sebagai “Tokoh Populer”

Tahun 1995 dinobatkan sebagai “Top Executive Indonesia”

Tahun 1997 terpilih sebagai Pria Berbusana Rapih & Serasi

Tahun 1998 dinobatkan sebagai Tokoh Citra Mandiri Pria Indonesia

Tahun 2000 menerima Lencana Emas dari Pers sebagai Tokoh Pengusaha Pendiri

Museum satwa liar Internasional Pertama di Asia

Tahun 2000 menerima penghargaan dari Museum Record Indonesia (MURI)

Penghargaan Internasional

“Safari Club International” tahun 1988

“Profesional Hunters Association Of South Africa, Reno,Nevada,USA tahun 1990

“Official Measurer, USA, Tahun 1990 dan Tahun 1991

“SCI World Hunting Award” di Amerika tahun 1994

“Hunting Achievement Award”,Tahun 1994

“Trophy Animals Of South Of Pacific”, Tahun 1994

Page 15: DR.H Rahmat Shah

“Top Ten Award”, Tahun 1994

“International Conservation Award” di Amerika tahun 1995 & 1999

“Master Measurer, USA, Tahun 1995

“The Big Five Grand Slam International Award” di Amerika tahun 1996

“International Best Executive Awards” di Jakarta tahun 1996

“Asean Development Citra Awards” di Jakarta tahun 1996

“International Development Best Economic Executive Awards” di Jakarta tahun 1997

“National Geographic Society” tahun 1998

- Dan Penghargaan-penghargaan Internasional lainnya yang berbentuk Plakat, Fandel,

trophy dan lain-Iain.

Penghargaan Nasional

Sahwali Award, Bali, tahun 1993 sebagai pengusaha berwawasan lingkungan

Indonesia Forum, “Segitiga Pertumbuhan Indonesia-Malaysia-Thailand”, (IMTGT) tahun

1993

Pengurus Besar PERBAKIN, Jakarta, tahun 1993

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, tahun 1996

PRIMANIYARTA (Pengusaha paling berprestasi bidang Ekspor Non Migas) dari Presiden

R.I, Jakarta, tahun 1997

Real Estate Indonesia, Tahun 1997

Pengurus Besar Dharma Pertiwi, Tahun 2000

Menteri Lingkungan Hidup RI, sebagai Nominasi Peraih Penghargaan Kalpataru 2001

- Dan Penghargaan-penghargaan Nasional lainnya yang berbentuk Plakat, Fandel, trophy

dan lain-Iain.

Penghargaan Daerah

Bupati KDH. Tk.II Labuhan Batu, Rantau Prapat, tahun 1991

Yayasan Sultan Iskandar Muda, sebagai orang tua asuh, Medan, tahun 1992

Gubernur KDH. Tk.I Sumatera Utara, Medan, tahun 1992

Panitia Seminar Sehari GPDT -MHB, Medan, tahun 1993

PERBAKIN, Safari Wisata Buru, Piala GUBSU IV, tahun 1994

Keluarga Besar REPALA (Remaja Pencinta Alam), Medan, Tahun 1994

Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC), Cabang Medan, Medan, tahun 1994 Pengda

Perbakin tahun 1995

Panglima Kodam I/ Bukit Barisan, Medan, tahun 1995

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, Medan, tahun 1995

Universitas Sumatera Utara, Medan, tahun 1995

Gubernur KDH. Tk.I Sumatera Utara, Lomba Lintas Wisata Alam Tahura Bukit Barisan II,

tahun 1995

Yayasan Perguruan Husni Thamrin, Medan, tahun 1995

Page 16: DR.H Rahmat Shah

Yayasan Arief Rachman Hakim (Eksponen 66) Sumatera Utara, Medan, tahun 1995

Gubernur KDH. Tk.I Sumatera Utara, Medan, tahun 1996

Tokoh Wartawan Terbaik 1996, Medan, Tahun 1996

Panglima Komando Daerah Militer I / Bukit Barisan, Medan, tahun 1997

DPD Tk.I Generasi Muda KOSGORO Sumatera Utara, Medan, tahun 1997

Komite Nasional Pemuda Indonesia, Sumatera Utara, Medan, 1997

Pemuda &Lingkungan Hidup,tahun 1997

Jhon Robert Power, Medan, tahun 1998

Gubernur KDH Tk.I Sumatera Utara, untuk Pendirian Museum, Gallery Satwa liar Satu-

satunya di Asia tahun 1998

Inkubator Bisnis & Teknologi, Universitas Sumatera Utara “CIKAL”, tahun 1998

Badan Koordinasi Keluarga Berencana (BKKBN), Propinsi Sumatera Utara, Medan, tahun

1999

Komite OlahRaga Nasional Indonesia (KONI) Sumatera Utara, Medan, tahun 1999 Paviliun

Rumah Adat Melayu Sumatera Timur, tahun 1999

Perguruan Karate Full Contact KALA HITAM, Medan Sumatera Utara, Tahun 1999

Perbakin, Kapoldasu Cup, tahun 1999

IMABI (Institute Management of Business Modern), Tahun 1999

Giriwana Wisata Alam Sumatera Utara ke VII & Kemah Kerja Konservasi, Tahun 2000

Komite. Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Sumatera Utara, Medan, tahun 2000

Universitas Negeri Medan (UNIMED), Tahun 2000

Himpunan Pemuda Nias Indonesia (HIPNI), Tahun 2000 .Leo Club Medan Prima, Tahun

2000

Unit Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara I Medan

- Dan Penghargaan-penghargaan lainnya yang berbentuk Plakat, Fandel, Trophy dan lain-

Iain.