Draft : Setengah jajahan dan setengah feodal serta persoalan pemuda mahasiswa indonesia

34
Setengah Jajahan dan Setengah Feodal Serta Persoalan Rakyat Indonesia FMN Front Mahasiswa Nasional

description

Masih draft, belum final edit.

Transcript of Draft : Setengah jajahan dan setengah feodal serta persoalan pemuda mahasiswa indonesia

Page 1: Draft : Setengah jajahan dan setengah feodal serta persoalan pemuda mahasiswa indonesia

Setengah Jajahan dan Setengah Feodal Serta Persoalan Rakyat Indonesia

FMNFront Mahasiswa Nasional

Page 2: Draft : Setengah jajahan dan setengah feodal serta persoalan pemuda mahasiswa indonesia

Pengantar.

Materi berikut akan menjelaskan tentang berbagai persoalan yang dihadapi oleh pemuda Indonesia, khususnya pemuda – mahasiswa, yang diakibatkan oleh sistem penindasan Setengah Jajahan dan Setengah Feodal yang lahir dari dominasi imperialisme terhadap corak produksi feodalisme.

Dengan mengetahui apa yang menjadi akar dari berbagai persoalan yang dihadapi oleh rakyat Indonesia, maka kita bisa mengetahui jalan keluar yang tepat bagi rakyat untuk merebut hak-hak dasarnya serta membebaskan diri dari sistem penindasan Setengah Jajahan dan Setengah Feodal.

Page 3: Draft : Setengah jajahan dan setengah feodal serta persoalan pemuda mahasiswa indonesia

I. Indonesia Sebagai Negeri Setengah Jajahan dan Setengah Feodal.A. Arti Setengah Jajahan dan Setengah Feodal.B. Periode Lahirnya Sistem SJSF.C. Persoalan Pokok Rakyat Dalam Sistem SJSF.D. Ciri Kekuatan Produktif Dalam Sistem Setengah Jajajahan dan Setengah

Feodal.E. Kedudukan Indonesia Sebagai Negeri Setengah Jajahan dan Setengah Feodal.

II. Dampak Penindasan SJSF Terhadap Persoalan Pemuda Mahasiswa.A. Pendidikan Sebagai Alat Klas Yang BerkuasaB. Sistem SJSF dan Hancurnya Tenaga Produktif.C. Tuntutan Perjuangan Pemuda-Mahasiswa.

Page 4: Draft : Setengah jajahan dan setengah feodal serta persoalan pemuda mahasiswa indonesia

I. Indonesia Sebagai Negara Setengah Jajahan dan Setengah Feodal.

A. Apa yang Dimaksudkan Dengan Setengah Jajahan dan Setengah Feodal ?

Setengah Jajahan dan Setengah Feodal (SJSF) adalah sistem sosial dalam masyarakat yang lahir dari eksisnya dua hubungan produksi sekaligus, yakni dominasi imperialisme (Amerika Serikat) terhadap feodalisme.

Karena ada dua hubungan produksi yang eksis sekaligus, maka dua-duanya tidak dalam keadaan utuh atau murni, melainkan setengah.

Setengah jajahan : lahir akibat adanya dominasi kapitalis (imperialisme AS). Namun dominasi imperialisme tidak dalam bentuk jajahan bersenjata (kolonialisme), tetapi melalui pemerintahan bonekanya (puppet regime).

Setengah feodal : lahir karena masih eksisnya feodalisme, akan tetapi sudah tidak dalam bentuk yang murni/utuh akibat dominasi imperialisme.

Page 5: Draft : Setengah jajahan dan setengah feodal serta persoalan pemuda mahasiswa indonesia

B. Sejak kapan Indonesia berada dalam penindasan SJSF ?

Imperialisme telah berdominasi di Indonesia pasca ditandatangani kesepakatan Konferensi Meja Bundar (KMB) pada tahun 1949 oleh Hatta dan Syahrir. Melalui KMB, Perjuangan kemerdekaan Agustus 1945 telah berhasil mengusir penjajahan Belanda, tapi sepenuhnya gagal membebaskan diri dari cengkeraman imperialisme. Hal ini dikarenakan melalui KMB, imperialisme mendapatkan sekutu dalam negeri yang dapat mempertahankan penindasannya terhadap rakyat Indonesia. Keuntungan KMB bagi imperialisme :

Secara ekonomi ; imperialisme terhindar dari upaya-upaya nasionalisasi yang dilakukan rakyat Indonesia (sebagai bagian dari perjuangan kemerdekaan yang sejati) terhadap perusahaan-perusahaan miliknya dan kaki tangannya yang sudah beroperasi sejak di berlakukannya kebijakkan agrarische weet pada tahun 1870.

Secara militer ; imperialisme terhindar dari perjuangan kemerdekaan, tidak harus berhadap-hadapan secara langsung dengan kekuatan bersenjata rakyat yang akan memakan biaya dan menimbulkan kerugian besar di pihak mereka.

Secara politik ; perjanjian KMB telah menempatkan Indonesia sebagai anggota negara persemakmuran di bawah kaki imperialisme Belanda.

Page 6: Draft : Setengah jajahan dan setengah feodal serta persoalan pemuda mahasiswa indonesia

Lalu bagaimana dengan Feodalisme?

Sejak dijalankan Sistem Tanam Paksa (STP) pada tahun 1830 – 1870 dan Agrarische Weet pada tahun 1870-1945, Feodalisme telah menjadi kaki tangan yang setia bagi kolonialisme. Dan hingga saat ini, feodalisme tetap menjadi kaki tangan yang setia bagi imperialisme (khususnya imperialisme Amerika Serikat) dalam mempertahankan syarat-syarat penindasannya terhadap rakyat Indonesia.Berbeda dengan sejarah perkembangan masyarakat di Eropa, sistem Kapitalisme lahir dari perkembangan masyarakat feodal, sementara di Indonesia lahir akibat intervensi dari kolonial Belanda sejak di berlakukannya agrarische weet pada tahun 1870.Di Eropa sistem kapitalisme bisa berkembang, setelah menghancurkan struktur kekuasaan, ekonomi, dan kebudayaan feodalisme. Sementara di Indonesia, feodalisme tidak dihancurkan, justeru dijadikan sebagai basis sosial atau penyokong bagi imperialisme dalam mempertahankan syarat-syarat penindasannya di Indonesia. Hal ini dikarenakan feodalisme memberikan keuntungan yang berlipat ganda bagi imperialisme.Dalam sejarah perjuangan kemerdekaan, feodalisme tidak pernah berhasil di hancurkan, termasuk melalui pelaksaan reforma agraria berdasarkan UUPA No. 5 Tahun 1960 yang tidak pernah dijalankan lagi sejak berkuasanya rejim kaki tangan imperialis yang pertama, yakni rejim fasis Soeharto.

Page 7: Draft : Setengah jajahan dan setengah feodal serta persoalan pemuda mahasiswa indonesia

C. Apa yang menjadi akar persoalan dalam sistem SJSF?

Berikut ini 3 persoalan pokok rakyat Indonesia yang menjadi sebab utama dari berbagai persoalan yang di hadapi oleh rakyat Indonesia, termasuk oleh pemuda-mahasiswa Indonesia.

1. Imperialisme AS“ Imperialism is the high stage of capitalism ” imperialisme adalah bentuk tertinggi

dari kapitalisme (kapitalis monopoli).

Periode perkembangan kapitalisme → imperialisme :1868 – 1870 : era persaingan bebas pasca terjadi revolusi Industri.1870 – 1890 : persaingan bebas yang berdampak pada krisis dan menyebabkan kapitalisme kecil mulai runtuh dan di merger dan akusisi oleh kapitalis besar.1900 – 1903 : krisis semakin akut sehingga menyebabkan semakin banyaknya kapitalis kecil yang runtuh sehingga menyebabkan terjadinya monopoli.

Page 8: Draft : Setengah jajahan dan setengah feodal serta persoalan pemuda mahasiswa indonesia

5 ciri umum imperialisme :

a. Konsentrasi produksi dan kapital telah berkembang sebuah tahapan tinggi sehingga menciptakan monopoli yang memegang peran penting dalam kehidupan ekonomi.Contohnya, sekarang munculnya TNC, MNC yang berwujud seperti, Nike, Coca-Cola, Unilever, Toyota, BMW, Mercedes-Benz, Sonyericsson, dsbnya. perusahaan-perusahaan tersebut memiliki holding company dan adanya branch company yang merupakan manifestasi dari adanya relokasi industri yang hanya berwujud industri manufakur serta murahnya upah buruh dan melimpahnya bahan mentah sebagai kebutuhan produksi Imperialisme.

b. Perpaduan antara kapital bank dengan kapital industri dan penciptaan basis bagi apa yang dinamakan oligarki finans.Perpaduan ini dapat kita lihat banyaknya lembaga keuangan internasional seperti World Bank, IMF, Paris Club, ADB, HSBC, Commenwealth Bank dsbnya. Lembaga keuangan ini merupakan wadah untuk Imperialisme menampung super profit yang didapatkan dari hubungan produksi Imperialisme.

Page 9: Draft : Setengah jajahan dan setengah feodal serta persoalan pemuda mahasiswa indonesia

c. Ekspor kapital yang berbeda dengan ekpor komoditi.Ekspor kapital ini dilahirkan dari adanya super profit yang didapatkan oleh Imperialisme. Ekspor kapital ini juga dilakukan oleh Imperialisme untuk mencegah Over Capital yang dapat menyebabkan krisis keuangan global. Ekspor kapital ini dapat berbentuk perjanjian multilateral-bilateral yang berwujud hutang, investasi, dan pinjaman. Hal ini juga sebagai jalan bagi Imperialisme untuk menciptakan rezim boneka sebagai jembatan untuk memenuhi nafsu rakusnya. Ekspor kapital bertujuan untuk meningkatkan akumulasi kapitalnya → super provit.

d. Pembentukan formasi kapitalisme monopoli internasional dan pembagian dunia di antara mereka.Contohnya, adanya negara adikuasa/Imperialisme yang pada umum disebut negara dunia pertama dan negara-negara miskin yang selanjutnya disebut dunia kedua dan ketiga.

e. Pembagian teritori di seluruh dunia di antara kekuatan kapitalis besar telah selesai. Contohnya dapat kita lihat dengan adanya G-7, G-8, G20 dsbnya. dan Sejak Perang Dunia II tidak ada lagi negara lain yang menjadi kapitalis baru. Dan ini didominasi oleh Imperialisme AS.

Page 10: Draft : Setengah jajahan dan setengah feodal serta persoalan pemuda mahasiswa indonesia

Imperialisme AS merupakan kekuatan imperialisme yang paling dominan dan memegang peranan memimpin diantara kekuatan imperialisme lain seperti Inggris, Jerman, dan Jepang. Hal ini terjadi setelah kemenangannya atas Perang Dunia II (perang antar imperialis).

Imperialisme mulai mencengkramkan penindasannya di Indonesia, sejak lahirnya kesepakatan Konferensi Meja Bundar (KMB) pada tahun 1949 yang ditandatangi oleh Hatta dan Sjahir. Rakyat Indoneseia sejak Rezim Boneka Imperialis Suharto berkuasa telah merasakan secara kongkrit penindasan dari imperialisme ini. Sejak disahkannya Undang-Undang Penanaman Modal Asing No. 1 Tahun 1967, perusahaan ekplorasi minyak Amerika Serikat, seperti Caltex dan Stanvac mulai menggali bumi Indonesia, mengiringi langkah perusahaan Goodyear dan US Rubber, perusahaan Amerika yang bergerak dalam mengolah karet alam. Demikian dengan masuknya perusahaan-perusahaan raksasa lainnya seperti Freeport di Papua, NewMont di Minahasa dan Nusa Tenggara Barat, Exxon Mobil Oil dan Santa Fe di Blok Cepu dan Bojonegoro, dan sebagainya.

Page 11: Draft : Setengah jajahan dan setengah feodal serta persoalan pemuda mahasiswa indonesia

Terhitung sejak tahun 2001 hingga saat ini, imperialisme sedang mengalami krisis yang sangat akut, yakni krisis over produksi yang disebabkan oleh produksi secara anarkis (anarchy production) sebagai bentuk kerakusannya. Krisis ini ini telah menyebabkan semakin menajamnya pertentangan antara imperialis AS dengan negeri imperialis lainnya, namun pertentangan antara sesama negeri imperialis tersebut tidak berujung pada perang antara negeri imperialis layaknya Perang Dunia dunia I dan II (mengambil jalan damai/kompromi). Hal ini dikarenakan, hingga saat ini belum ada satu pun negeri imperialis lainnya yang mampu menandingi kekuatan imperialis AS. Sebagai gantinya, negeri-negeri imperialis sama-sama sepakat untuk melipatgandakan penindasan terhadap rakyat di negeri-negeri jajahan dan setengah jajahan, baik melalui kesepakatan-kesepakatan yang dijalankan pemerintahan bonekanya, maupun melalui perang agresi, seperti yang dilakukan oleh AS terhadap Irak, Afganistan, dan negara-negara lainnya. Hal ini dilakukan untuk menjadikan negara-negara tersebut sebagai negara jajahanya sebagai pasar untuk menampung hasil produksi industrinya, serta untuk mendapatkan bahan mentah yang murah untuk produksinya.

Page 12: Draft : Setengah jajahan dan setengah feodal serta persoalan pemuda mahasiswa indonesia

2. Feodalisme.

Sejak dijalankannya kebijakan Sistem Tanam Paksa (cultuur stetsel) dan agrarische wet, hingga saat ini feodalisme telah menjadi kaki tangan yang paling setia bagi kepentingan kolonialisme dan imperialisme.

Akibat dominasi imperialisme, corak produksi feodalisme sudah tidak dalam bentuknya yang utuh/murni, melainkan menjadi setengah feodal.

Berikut adalah perbedaan antara feodalisme dan setengah feodal.

Page 13: Draft : Setengah jajahan dan setengah feodal serta persoalan pemuda mahasiswa indonesia

Feodalisme Setengah FeodalBasis / Sistem Ekonomi

Monopoli atas tanah Monopoli atas tanah

Orientasi produksi untuk memenuhi kebutuhan sendiri.

Orientasi produksi untuk memenuhi kebutuhan sendiri digantikan dengan orientasi pasar (komoditi), namun tidak hancur sepenuhnya.

Produksi skala kecil dan bebas secara relatif.

Produksi skala besar (perkebunan, dll) lebih dominan dibandingkan dengan produksi skala kecil.

Komposisi klas dalam masyarakat

Tuan tanah sebagai klas yang menindas.

Borjuasi besar komparador, tuan tanah besar, kapitalis birokrasi. Dan imperialis jika ada pendudukan imperialisme secara langsung.

Kedudukan klas-klas lain seperti borjuasi, kaum tani, dan proletariat, menjadi klas yang terhisap dan tertindas.

Proletariat, kaum tani, dan borjuasi lapisan bawah, menjadi klas yang terhisap dan tertindas.

Sedangkan klas borjuasi sedang menjadi strata klas menengah.

Sistem Kekuasaan

Menggunakan sistem pemerintahan kerajaan/monarki absolut

Sistem pemerintahan yang lazim digunakan adalah sistem pemerintahan borjuis (presidensial, parlementer, atau monarki parlementer)

Page 14: Draft : Setengah jajahan dan setengah feodal serta persoalan pemuda mahasiswa indonesia

Bentuk-Bentuk Penindasan Setengah Feodal :

a. Monopoli tanah. Monopoli tanah sebagai basis penghisapan sistem setengah feudal menjadikan

tanah pertanian sebagai bagian dari alat produksi yang pokok dalam menghasilkan bahan makanan dan bahan mentah yang penting diekspor. Secara umum, klas berkuasa akan meluaskan penguasaan tanah melalui perampasan tanah (Land grabbing)—sebagai metode primitif yang dipertahankan—untuk meningkatkan produksi dan tidak menggunakan cara modern, seperti: penggunaan teknologi mandiri dalam negeri, penerapan Research and Development, dll.

Sekitar 45,034 juta hektar tanah dipergunakan untuk pertanian atau 23,46% dari seluruh daratan (+ 199 juta hektar). Lainnya dipergunakan untuk pertambangan besar dan padang savana. Bagian terbesar dari lahan pertanian adalah untuk perkebunan 16,5 juta hektar (terus bertambah), sementara untuk persawahan adalah 8,5 juta hektar khususnya tanaman padi (terus bekurang). Lahan pertambangan dipergunakan untuk pertambangan tembaga, nikel, timah, dan emas, minyak, gas, batu bara dan aneka jenis pasir. Mayoritas dari penggunaan lahan pertanian menggunakan alat kerja terbelakang, tenaga kerja murah, dan alat kerja yang terbelakang.

Page 15: Draft : Setengah jajahan dan setengah feodal serta persoalan pemuda mahasiswa indonesia

10 Perusahaan Tambang Terbesar Yang Melakukan Monopoli Tanah Di NTB

No Nama Perusahaan Jenis Izin Luas (ha) Bahan Galian Lokasi Tambang1 PT. Newmont Nusa

TenggaraKontrak Karya

125,341.42 Tembaga, Emas, Perak

Sumbawa dan Sumbawa Barat

2. PT. Indomining Citra Persada

KP Eksplorasi 60,272.19 Tembaga dmp Bima

3. PT. Azahara Resources Penyelidikan Umum

40,120.00 Emas dmp Sumbawa

4. PT. Tambang Barat Nusantara

Penyelidikan Umum

36,290.00 Emas dmp Sumbawa

5. PT. Indotan Inc KP Eksplorasi 31,204.00 Emas dmp Sumbawa Barat6. PT. Sumber Mineral

NusantaraPenyelidikan Umum

24,980.00 Emas, Tembaga, dmp

Bima

7. PT. Sumbawa Barat Sejahtera Bersama

KP Eksplorasi 23,242.00 Emas, perak, tembaga.

Kec. Brang Ene, Brang Rea dan Jereweh - KSB

8. PT. Bima Feroindo Penyelidikan Umum

19,430.00 Mineral Logam

Bima

9. PT. Galang Artha Buana Penyelidikan Umum

19,380.00 Emas dmp Sumbawa

10. PT. Sumbawa Timur Mining

Kontrak Karya

19,260.00 Emas dmp Bima dan Dompu

Page 16: Draft : Setengah jajahan dan setengah feodal serta persoalan pemuda mahasiswa indonesia

b. Sewa Tanah. Praktek sewa tanah di negeri setengah feodal dan kapitalis berbeda. Sewa

tanah setengah feodal diperoleh tanpa investasi sama sekali atau dengan investasi yang sangat terbatas. Bentuknya dapat berupa hasil produksi maupun uang, karena itu tidak sepenuhnya disebut feodalisme dalam pengertiannya yang lama. Sewa tanah ini berasal dari kerjngat buruh tani, tani miskin dan tani sedang bawah yang berlimpah di pedesaan, di mana sebagian besar hasil kerja mereka dirampas dengan berbagai cara baik dengan licik maupun kekerasan. Hal ini dapat berlangsug hanya karena tuan tanah memonopoli tanah dan kapital untuk upah dan sedikit alat kerja sederhana, sementara kaum tani tidak memiliki tanah atau tanahnya amat terbatas dengan alat kerja yang sangat sederhana. Sewa tanah kapitalis juga ada, akan tetapi mereka menyewakan tanah di mana modal atau investasi yang terserap di dalam produksi memegang peranan utama untuk mengambil keuntungan. Maka sewa tanah kapitalis lebih tepat disebut laba daripada sewa.

Ada macam-macam bentuk sewa tanah semi feodal:1) Bagi hasil dengan berbagai praktek dan namanya di Indonesia2) Pajak yang dipungut terutama oleh negara dan klas yang berkuasa.3) Bayar sewa dalam waktu tertentu (tahunan) atau kontrak tanah.

Page 17: Draft : Setengah jajahan dan setengah feodal serta persoalan pemuda mahasiswa indonesia

c. Riba.Riba lahir karena buruh tani, tani miskin dan tani sedang bawah tidak pendapatan yang cukup untuk menghidupi diri dan keluarganya dipedesaan dan juga untuk berproduksi. Riba yang terjahat adalah riba di mana para tuan tanah dan klas lainnya meminjamkan uang kepada kaum tani tersebut dengan keharusan membayar bunga yang tinggi dengan jaminan hasil, alat kerja, tenaga, dan terutama tanah dengan tanpa memperdulikan penen gagal atau tidaknya. Riba adalah cara klas tuan tanah dan juga tani kaya untuk memperluas tanahnya di pedesaan dan mempercepat akumulasi kapitalnya. Riba di Indonesia memiliki berbagai penamaan yang buruh di pedesaan seperti lintah darat, pembiak uang, tukang cekik, bank tetel dan lain sebagainya. Ia dibenci oleh kaum tani.

d. Bentuk Penindasan lainnya : Upah buruh tani yang rendah, termasuk perbedaan upah antara buruh tani

yang laki-laki dengan yang perempuan. Peribaan (bunga hutang yang dilipatgandakan) muncul pada saat tani

membutuhkan modal untuk berproduksi. Monopoli perdagangan, artinya: harga hasil produksi dikontrol oleh tengkulak

besar. Akibatnya, kaum tani tidak akan mendapatkan produk pertanian yang baik.

Page 18: Draft : Setengah jajahan dan setengah feodal serta persoalan pemuda mahasiswa indonesia

3. Kapitalis Birokrat

Kapitalis birokrat pada dasarnya adalah tindakan penyalahgunaan kewenangan untuk kepentingan klasnya. Beberapa bentuk pokok dari kapitalis birokrat :

Melakukan tindakan korupsi, menerima pemberian dari siapapun diluar gaji yang seharusnya, meminta imbalan tanda tangan, meminta bagian dari proyek pemerintah maupun swasta diluar ketentuan untuk diri sendiri. Temasuk memberikan proyek kepada keluarganya, teman-temannya, dan klik kekuasaan yang mendukungnya tanpa melalui tender terbuka.

Melakukan politik uang untuk memperoleh sebuah jabatan politik di pemerintahan.

Membuat lembaga negara baru, dengan berbagai fasilitas akan tetapi tidak berfungsi. Hal ini hanya memboroskan keuangan negara dan pada dasarnya ditujukan untuk membuat sumber legitimasi politik baru dengan cara mengangkat keluarga, teman-temannya, dan klik politiknya.

Pejabat sipil maupun militer melakukan perangkapan jabatan, terutama dalam pemerintahan sendiri, menjadi komisaris di perusahaan-perusahan negara dan swasta, serta di berbagai organisasi sosial, olahraga dengan maksud membiayai organisasi tersebut untuk memperoleh dukungan politik.

Page 19: Draft : Setengah jajahan dan setengah feodal serta persoalan pemuda mahasiswa indonesia

Melakukan sogok atau suap untuk kenaikan pangkat kepada atasan. Menggunakan fasilitas dinas untuk kepentingan diri sendiri, keluarga, dan klik

kekuasaannya (partai, golongan dll), di luar kepentingan dinas. Memberikan bintang pernghargaan dan jasa kepada keluarga, teman dan klik

kekuasaannya tanpa pertimbangan yang jelas. Menjalankan bisnis dengan memanfaatkan jabatannya sebagai pimpinan,

menjadi beking bagi siapa saja yang bisa membayar. Menggunakan jabatan untuk memaksa bank untuk memberikan kredit kepada

pihak tertentu dan dia mendapat bagian dari kredit tersebut. Serta beberapa bentuk lain yang semakin canggih dan berkembang dari waktu

ke waktu, mencuri uang negara dan fasilitas negara untuk kekayaan pribadi serta klik yang mendukungnya (partai, kelompok, gang, bandit, dll) bertahan di jabatan tersebut dalam pemerintahan.

Militerisme dan fasisme adalah bagian dari penyalahgunaan kekuasaan yang secara politik, budaya, dan militer menindas rakyat. Sejarah para birokrat sipil dan militer mempunyai pertalian erat dengan politik, budaya, dan militer imperialis yang secara prinsip adalah fasis dan ultra-nasionalis karena menjajah negeri lain untuk kepentingan negerinya sendiri. Pada tingkatnya yang sekarang fasisme-imperialis AS melakukan perang agresi di berbagai belahan dunia, sedangkan pemerintahan reaksioner boneka imperialis Indonesia melaksanakan fasisme untuk menindas rakyatnya sendiri demi kepentingan tuan imperialisnya.

Page 20: Draft : Setengah jajahan dan setengah feodal serta persoalan pemuda mahasiswa indonesia

C. Ciri Kekuatan Produktif Sistem SJSF

1. Monopoli tanah sebagai alat produksi yang utama. Monopoli tanah sebagai basis penghisapan sistem setengah feudal menjadikan

tanah pertanian sebagai bagian dari alat produksi yang pokok dalam menghasilkan bahan makanan dan bahan mentah yang penting diekspor. Secara umum, klas berkuasa akan meluaskan penguasaan tanah melalui perampasan tanah (Land grabbing)—sebagai metode primitif yang dipertahankan—untuk meningkatkan produksi dan tidak menggunakan cara modern, seperti: penggunaan teknologi mandiri dalam negeri, penerapan Research and Development, dll.

Sekitar 45,034 juta hektar tanah dipergunakan untuk pertanian atau 23,46% dari seluruh daratan (+ 199 juta hektar). Lainnya dipergunakan untuk pertambangan besar dan padang savana. Bagian terbesar dari lahan pertanian adalah untuk perkebunan 16,5 juta hektar (terus bertambah), sementara untuk persawahan adalah 8,5 juta hektar khususnya tanaman padi (terus bekurang). Lahan pertambangan dipergunakan untuk pertambangan tembaga, nikel, timah, dan emas, minyak, gas, batu bara dan aneka jenis pasir. Mayoritas dari penggunaan lahan pertanian menggunakan alat kerja terbelakang, tenaga kerja murah, dan alat kerja yang terbelakang.

Page 21: Draft : Setengah jajahan dan setengah feodal serta persoalan pemuda mahasiswa indonesia

2. Tidak adanya industri dasar. Monopoli tanah menjadikan sistem produksi pertanian terbelakang yang

memproduksi bahan mentah bertujuan ekspor, bergantung pada impor kapital (investasi dan utang), aneka barang jadi (consumer goods) dan bahan baku dari negeri imperialis. Pabrik-pabrik yang ada di Indonesia adalah pabrik setengah jadi (semi processing) dan industri ringan (sub-priming) milik imperialis yang bergantung pada bahan baku impor untuk menguasai pasar domestik. Tidak ada industri dasar yang dapat memproduksi mesin, bahan kimia dasar dan semi-konduktor yang memungkinkan Indonesia menjadi negeri Industri, hanya sebatas industri manufaktur. Industri milik borjuasi kecil lapisan atas dan borjuasi nasional tidak dapat tumbuh dan mengakumulasi kapital akibat dari dominasi pasar bahan mentah, energi, dan limpahan barang jadi impor milik imperialis. Alhasil, mereka tidak dapat mengembangkan modalnya secara mandiri dan dipaksa bergantung pada sistem oligarki finansial.

Jenis industri Indonesia : (1). industri penghasil bahan baku seperti industri ekstraktif/pertambangan, (2). Industri pengelolahan bahan baku menjadi barang setengah jadi dan barang jadi untuk di konsumsi seperti industri makanan, pakaian, rokok, dll, (3). Industri perakitan dengan orientasi bahan baku import dari hasil produksi industri imperialisme seperti perakitan kendaraan bermotor, perakitan elektronik, dll, (4). Industri jasa seperti pariwisata, transportasi, pendidikan, kesehatan, dll.

Page 22: Draft : Setengah jajahan dan setengah feodal serta persoalan pemuda mahasiswa indonesia

3. Petani, buruh tani, buruh industri adalah penghasil dan pencipta produk serta komoditi dalam ekonomi semi feudal yang merupakan jumlah terbesar dari seluruh tenaga kerja.

Petani dan buruh tani yang berjumlah + 65% dan buruh di perkotaan sebesar + 20% dari jumlah penduduk Indonesia, + 230 juta orang, adalah tenaga kerja terbesar yang merupakan penghasil dan pencipta produk serta komoditi di Indonesia. Sistem ekonomi semi feudal menjadikan mereka bekerja untuk melayani kebutuhan imperialisme melalui kaki tangan komprador dalam negeri.

Akan tetapi, dalam setiap tahun terjadi penurunan angka buruh di perkotaan akibat PHK yang mengakibatkan angka pengangguran meningkat yakni sekitar lebih dari 40 juta orang. Keadaan tersebut akibat lapangan kerja yang sempat di industri, keterbatasan lahan garapan, perampasan tanah dari tani, dan kekayaan alam yang terus dikeruk untuk diekspor. Krisis umum dunia yang berlangsung—dari krisis umum imperialisme yang pernah terjadi sebelumnya—dari pertengahan 2007 sampai awal 2009 yang telah mengakibatkan resesi dunia terbesar sepanjang sejarah berakibat tambah hancurnya kekuatan produktif di Indonesia dengan meningkatnya angka penganguran dan pekerja serabutan tanpa jaminan hidup yang pasti. Hal ini menunjukkan ekonomi feudal selalu tidak memiliki kemampuan menyediakan lapangan pekerjaan untuk menyerap sebesar-besarnya tenaga kerja dan produksi bagi kebutuhan rakyat yang berjalan lamban dan tidak seimbang dengan perkembangan penduduk.

Page 23: Draft : Setengah jajahan dan setengah feodal serta persoalan pemuda mahasiswa indonesia

4. Jumlah proletariat industri yang sangat kecil.Dalam sistem ekonomi setengah feudal tidak akan pernah ada industrialisasi nasional—akibat monopoli tanah dan dominasi imperialisme—yang bisa menyerap tenaga kerja menjadi proletariat industri. Jumlah proletariat industri di Indonesia sangat kecil dibandingkan dengan total seluruh buruh yang tersebar di bermacam-macam sektor. Pada awal tahun 2009, ambruknya sektor industri dan manufaktur telah mem-PHK buruh sekitar 500.000 hingga 1,6 juta orang. Keadaan ini semakin meningkatkan pengangguran dan sebagian menjadi petani atau buruh tani.

Page 24: Draft : Setengah jajahan dan setengah feodal serta persoalan pemuda mahasiswa indonesia

D. Kedudukan Indonesia sebagai negeri SJSF

Sebagai negeri Setengah Jajahan dan Setengah Feodal, Indonesia berkedudukan sebagai penyedia kebutuhan bagi imperialisme dalam hal ;

1. Sebagai penyedia kebutuhan bahan mentah yang murah dan melimpah bagi industri imperialisme.

2. Sebagai penyedia tenaga kerja murah bagi industri imperialisme.3. Sebagai pasar yang luas bagi hasil produksi imperialisme.4. Sebagai sasaran investasi raksasa milik imperialisme sebagai bentuk eksport

kapital untuk mendatangkan super provit.

Page 25: Draft : Setengah jajahan dan setengah feodal serta persoalan pemuda mahasiswa indonesia

Setengah Jajahan dan setengah feodal

Dominasi imperialisme

Borjuasi besar komparador

Borjuasi sedang/nasional

Borjuasi kecil

Proletariat, termasuk setengah proletariat

Lapisan atas

Lapisan menengah

Lapisan bawah

Tuan tanah

Tani kaya

Tani sedangLapisan atas

Lapisan menengah

Lapisan bawah

TaniMiskin

Feodalisme

Buruh Tani

Page 26: Draft : Setengah jajahan dan setengah feodal serta persoalan pemuda mahasiswa indonesia

II. Dampak Penindasan SJSF Terhadap Persoalan Pemuda-Mahasiswa.

A. Pendidikan Sebagai Alat Klas Yang Berkuasa.

Apakah pendidikan merupakan sistem yang berdiri sendiri? Sebagian besar orang menganggap bahwa pendidikan (harusnya) adalah lembaga yang netral. Akan tetapi, pendidikan merupakan bagian yang tidak terpisah dari suatu sistem sosial yang berlangsung di tengah suatu masyarakat. Lalu kepada siapa sistem pendidikan itu berpihak? Sistem pendidikan layaknya sistem politik, hukum, seni-kesusastraan, dan sistem lainnya yang selalu berpihak pada klas yang berkuasa yang lahir dari sistem ekonomi. Dalam sistem SJSF, klas yang berkuasa adalah borjuasi besar komparador, tuan tanah, dan kapitalis birokrat. Maka dalam sistem SJSF, sistem pendidikan, layaknya sistem lainnya, adalah alat untuk menjalankan kepentingan dari klas borjuasi besar komparador (kaki tangan imperialisme), tuan tanah, dan kapitalis birokrat. Sistem pendidikan akan selalu memproduksi teori-teori yang sesuai dengan kepentingan klas yang berkuasa dan menghancurkan berbagai pandangan yang mengganggu kepentingan dari klas yang berkuasa tersebut.

Page 27: Draft : Setengah jajahan dan setengah feodal serta persoalan pemuda mahasiswa indonesia

B. SJSF dan Dampaknya Terhadap Kehancurnya Tenaga Produktif

Sistem SJSF telah melahirkan berbagai bentuk penindasan terhadap sebagian besar rakyat Indonesia, demikian halnya dengan yang dialami oleh golongan pemuda dan mahasiswa yang secara umum mengalami kehancuran tenaga produktif.

Dari data pemerintah RI pada tahun 2006, angka partisipasi sekolah pada usia 16-18 tahun hanya 53,92 persen, sedangkan usia 19-24 hanya 11,32 persen. Sementara itu, anak buruh dan kaum tani—di usia sekolah—yang mendapatkan pendidikan hanya sekitar 20 persen dari seluruh peserta pendidikan formal.

Pada tahun 2008, dari 110 juta lebih angkatan kerja, hanya 5,5 persen lulusan dari perguruan tinggi, SD ke bawah 58 persen, SMP/SMU 37 persen; yang bisa bekerja di segala sektor dengan status pekerja tetap dan serabutan. Sementara itu, pemuda calon pekerja yang berusia 15-24 tahun, sebesar 56 persen adalah pengangguran. Pada tahun 2009, tercatat 4,1 juta, atau sekitar 22,2 persen dari 21,2 juta angkatan kerja menganggur (Bappenas).

Pengangguran mencapai + 42 juta lebih yang terbagi atas pengangguran tetap dan pengangguran yang hanya bekerja serabutan bersifat jangka pendek.

Page 28: Draft : Setengah jajahan dan setengah feodal serta persoalan pemuda mahasiswa indonesia

Jumlah buruh yang di PHK hingga tahun 2009 telah mencapai 1,6 juta jiwa. Disatu sisi juga harus berhadapan dengan sistem outsoucing yang tidak memberikan jaminan atas pemenuhan hak-hak dasar buruh, serta upah yang tidak sesuai dan tidak mampu memenuhi biaya kebutuhan hidup yang terus meningkat.

Lebih dari 4 juta tenaga produktif Indonesia harus menggadaikan tenaganya keluar negeri tanpa ada jaminan hukum.

Sementara di lapangan kebudayaan, pelajar dan mahasiswa di ajari dengan kurikulum pendidikan yang usang dan lapuk serta tidak mampu menjawab berbagai persoalan rakyat, kurikulum pendidikan yang diberikan, adalah kurikulum yang sesuai dengan kepentingan imperialisme, feodalisme, dan kabir.

Pendidikan yang mengabdi kepada kepentingan imperialis dan tuan tanah menjadikan pendidikan tidak ilmiah, tidak demokratis, dan tidak mengabdi kepada rakyat, sehingga kampus sering bersikap reaktif ketika berhadapan dengan perjuangan mahasiswa dalam menuntut pemenuhan hak-hak dasarnya.

Page 29: Draft : Setengah jajahan dan setengah feodal serta persoalan pemuda mahasiswa indonesia

Jumlah Pencari Kerja Yang Ditempatkan Menurut Tingkat Pendidikan Dan Jenis Kelamin (2009)

No. Jenjang Pendidikan Laki-Laki Perempuan Jumlah1. Tidak Tamat SD - 4 42. SD 8.305 6.133 14.4383. SMTP 797 5.744 6.5414. SMTA 881 1.829 2.7105. D I dan D II 48 64 1126. D III 91 82 1737. Perguruan Tinggi 298 274 572

Total 10.420 14.130 24.550Sumber : NTB Dalam Angka 2010

Page 30: Draft : Setengah jajahan dan setengah feodal serta persoalan pemuda mahasiswa indonesia

Jumlah Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Resmi asal Provinsi NTB di Luar Negeri Berdasarkan Jabatan/Bidang Pekerjaan (2009)

No. Jenis Pekerjaan Laki-Laki Perempuan Jumlah1. Pembantu Rumah

Tangga- 20.371 20.371

2. Sopir 275 - 2753. Industri 80 137 2174. Ladang 32.304 260 32.5645. Konstruksi 143 1436. Jasa Kebersihan 24 24 487. Peternakan 77 36 113

Total 32.903 20.828 53.731Sumber : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTB

Page 31: Draft : Setengah jajahan dan setengah feodal serta persoalan pemuda mahasiswa indonesia

3. Pemuda Golongan Borjuasi Kecil Perkotaan. Borjuasi kecil (BK) perkotaan, seperti: intelektual (pelajar, mahasiswa, dosen,

guru), pekerja merdeka (wartawan, pengacara, dokter, seniman, dll), pengusaha dan pedagang kecil, dan PNS rendahan. Pemuda pada klas ini merupakan golongan bermilik kecil yang berlapis tingkatannya, yakni: bawah, menengah dan atas. Mereka memiliki peluang dan keinginan untuk meningkatkan kapitalnya dengan menggunakan kemampuan kapital kecil sebelumnya dan aspek kelebihan pada intelektual yang dimiliki. Setiap tingkatan dalam klas BK menunjuk sebuah kedudukannya dalam relasi produksi dan juga politiknya. Bagi pemuda yang menjadi guru rendahan di sebuah sekolah merupakan BK lapisan bawah yang tidak melebihi keadaan ekonomi seorang pengusaha kecil yang menguasai alat produksi dan mempekerjakan beberapa pekerja. Begitu juga, mahasiswa memiliki kelebihan yakni pada aspek intelejensia yang dapat dipergunakan sebagai alat untuk mengakumulasi kapital—seperti halnya pekerja merdeka.

Page 32: Draft : Setengah jajahan dan setengah feodal serta persoalan pemuda mahasiswa indonesia

Masalah kaum intelektual tidak lepas dari ranah BK ini. Kemampuan pada aspek pengetahuan dan ketrampilan menjadikan mereka menjadi golongan yang juga dipergunakan borjuasi besar dan menengah dalam di sektor-sektor khusus. Walaupun demikian, mereka juga adalah kelompok yang sering dihisap dan ditindas jika mengajukan tuntutan-tuntutan demokratis dan mengambil sikap politik yang progresif. Keadaan krisis kronis yang berkepanjangan mengakibatkan mereka kehilangan pendapatan, jaminan kerja dan hidup yang layak—khususnya BK seksi tengah dan bawah. Selain itu, mereka tidak mendapatkan kesempatan luas dalam berpatisipasi secara ekonomi, politik dan kebudayaan sehingga mengalami kemacetan dalam mengembangkan diri mereka. Keterpurukan ini membuat rentan bagi pemuda dari klas ini jatuh dalam kebudayaan terbelakang imperialisme yang ditandai dengan sikap individualisme yang tinggi dan jatuh pada sikap: bimbang, sinis, dan sensasional.

Page 33: Draft : Setengah jajahan dan setengah feodal serta persoalan pemuda mahasiswa indonesia

Dari penjelasan di atas, maka persoalan yang di hadapi oleh pemuda secara umum adalah :

1.Lapangan ekonomi :Tidak mendapatkan pekerjaan yang layak dan tetap sehingga banyak

kekuatan produktif pemuda menjadi pengangguran dan sebagian hanya terserap di pekerjaan serabutan.2.Lapangan kebudayaan :a.Tidak bisa mendapatkan akses pendidikan di setiap level—terutama pemuda yang berlatar belakang keluarga buruh, buruh tani/tani miskin/tani sedang bawah, serta borjuasi kecil perkotaan lapisan bawah—karena tingginya biaya pendidikan dan tidak menjangkau ke seluruh rakyat—terutama di perkampungan dan pedalaman desa.b.Pendidikan yang berorientasi untuk mengabdi pada kepentingan penindasan imperialisme dan feodalisme sehingga berwatak pro imperialis dan tuan tanah, anti ilmiah, anti demokrasi, dan anti massa rakyat. Dengan keadaan demikian, lembaga pendidikan menjadi benteng reaksi yang keras terhadap tuntutan demokratis—seperti: kebebasan akademis, kebebasan berorganisasi, dll.

Page 34: Draft : Setengah jajahan dan setengah feodal serta persoalan pemuda mahasiswa indonesia

Pemuda Mahasiswa Indonesia, Bersatulah !!!