Draft Print 2003
-
Upload
iqbal-firman-pranata -
Category
Documents
-
view
243 -
download
0
Transcript of Draft Print 2003
-
7/24/2019 Draft Print 2003
1/25
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam dunia ilmu ukur tanah kegiatan pengukuran dalam pemetaan
dapat dilakukan dengan mudah karena adanya perkembangan teknologi vang
cukup pesat. Pengukuran situasi yang telah dipelajari selama praktikum
perpetaan dapat diaplikasikan langsung sebagai gambaran kegiatan lapangan
yang sesungguhnya. Dalam praktikum perpetaan ini mahasiswa dan mahasiswi
berlatih untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan survey, dengan tujuan agar ilmu
pengukuran yang didapat diterapkan di lapangan.
Surface maping dilakukan untuk mengetahui bentuk lokasi yang akan
dipetakan dan untuk mengukur ketinggian lingkungan lokasi pemetaan sehingga
kita dapat mengetahui bentuk kontur dan ketinggian setiap titik yang kita ukur
sehingga dapat dihasilkan peta topografinya. Lokasi surface mapingdilakukan di
kampus !niversitas slam "andung karena praktikum dilakukan di kampus !niversitas slam "andung dan sebagai simulasi untuk pemetaan di lapangan
sebenarnya.
1.2 Perumusan Masalah
#umusan masalah pengukuran yang dilakukan berada di sekitar $edung
Student Centeryang berada di kampus !niversitas slam "andung %l.&amansari
'o.1 "andung dilakukan untuk mengetahui bagaimana cara menggunakan alat
dengan baik, sehingga mendapatkan data azimuth, zenit, benang, tinggi alat
serta jarak datar pengukuran.
1.3 Pembatasan Masalah
(asalah yang akan dibahas berkaitan dengan hasil pengukuran surface
yang telah dilakukan di )ampus !niversitas slam "andung %l.&amansari 'o.1
"andung, mulai dari pengukuran hingga pengolahan data dari hasil pengukuran
hingga menghasilkan output berupa peta topografi dan peta situasi.
-
7/24/2019 Draft Print 2003
2/25
*
1.4 Maksud dan u!uan
1.4.1 Maksud
(aksud dari praktikum pengukuran situasi dan topografi ini adalah untuk
memenuhi tugas guna mengamplikasikan teori yang didapat selama kegiatan
praktikum1.4.2 u!uan
(enentukan dan mendapatkan titik koordinat +,,/ berdasarkan data
(engetahui bentuk poligon dari hasil pengukuran
(enggambarkan peta topografi
(enggambarkan peta situasi
(enggambarkan sketsa lokasi
1." Met#de Pengamatan
(etode pengamatan yang digunakan dalam pengukuran ini adalah
metode langsung karena dilakukan mulai dari pengukuran sampai pengolahan
data sehingga mendapatkan output berupa peta topografi dan peta situasi.
0ebelum melakukan pengukuran yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah
menentukan titik patok yang sebelumnya telah ditentukan oleh instruktur. &itik-
titik patok yang sudah ditentukan oleh instruktur adalah sebagai tempat
berdirinya alat +theodolite). 0etelah menentukan titik patok, hal selanjutnya yang
harus dilakukan adalah menetukan detail yang mewakili situasi sekitar agar
menggambarkan keadaan bangunan-bangunan yang ada.
1.$ %&stemat&ka Penul&san0istematika penulisan dalam draft ini adalah sebagai berikut
BAB I PENDAHULUANDalam bab ini memuat latar belakang, perumusan masalah, maksud dan
tujuan pengukuran, metoda pengamatan dan sistematika penulisan.BAB II IN'AUAN UMUM"ab ini menjelaskan tentang faktor 2 faktor yang berhubungan dengan
keadaan dari laporan pengukuran situasi, seperti 3 +a/ Lokasi dan )esampaian
Daerah3 +b/ )eadaan klim dan 4uaca3 +c/ 5lora dan 5auna, +d/ )eadaan
&opografi dan (orfologi Daerah, +e/ )eadaan 0osial Penduduk,BAB III LANDA%AN E()I
Dalam bab ini menerangkan tentang peta, dasar-dasar pengukuran,
metode pengukuran, alat yang dipakai dalam pengukuran, serta rumus-rumus
yang digunakan dalam melakukan pengolahan data pengukuran.BAB I* +E,IAAN LAPAN,AN DAN PEMBAHA%AN
-
7/24/2019 Draft Print 2003
3/25
6
Dalam bab ini menjelaskan tentang kegiatan yang dilakukan saat
pengukuran dan tugas yang diberikan oleh instruktur. Dan membahas tentang
hasil perhitungan dari data yang diperoleh dari pengukuran dilapangan.BAB * ANALI%A
Dalam bab ini membahas tentang hal-hal yang telah di analisa pada saat
pengukuran sampai pengolahan data pada peta topografi dan peta situasi.BAB *I +E%IMPULAN DAN %A)AN
Dalam bab ini berisi tentang inti 2 inti permasalahan dari kegiatan
lapangan dan hasil perhitungan serta pendapat dan gagasan yang berupa
rekomendasi.
BAB IIIN'AUAN UMUM
2.1 +eadaan Umum2.1.1 L#kas& dan +esam-a&an Daerah
Lokasi kegiatan pengukuran surfacedilakukan di )ampus !niversitas
slam "andung yang berada di %L. &amansari 'o 1 )elurahan &amansari,
-
7/24/2019 Draft Print 2003
4/25
7
)ecamatan "andung 8etan, )ota "andung, Provinsi %awa "arat. Lokasi
pengukuran berada disekitar gedung student center.
2.1.2 Adm&n&stras& Daerah8ilayah pengukuran berada di sekitar gedung Student Center )ampus
!'0"9 dengan batas wilayah
0ebelah !tara )antin
0ebelah "arat Pelataran
0ebelah 0elatan &angga "atu
0ebelah &imur $edung Student Center
2.1.3 ua/a dan 0aktu Pengukuran
Pengukuran Surface dilakukan pada hari sabtu tanggal ** (aret *:17,
pukul :;.:: 8" sampai pukul *1.:: 8" dengan cuaca cerah berawan. 8aktu
pengukuran dapat dilihat dari tabel *.1abel 2.1
+eg&atan Pengukuran
Lokoasi
pengukuran
8aktu
pengukuran
P< :;.:: 2 11.6:
P1 11.6: 2 16.::
stirahat
P* 16.:: 2 17.*=
P6 17.*= 2 1=.6:
P7 1=.6: - 1>.1=
P= 1>.1= 2 1?.:=
P? 1?.:= 2 1@ .6=
stirahat
P@ 1;.:: 2 *:.1:
P; *:.1: 2 *1.::
Sumber : Data Pengukuran apangan !"#$
2.1.4 +eadaan #-#gra& dan M#r#l#g& Daerah
-
7/24/2019 Draft Print 2003
5/25
=
)eadaan &opografi pada daerah pengukuran memiliki kontur yang cukup
rapat. 0elain itu ada pula kontur yang renggang yang menggambarkan morfologi
di daerah tersebut adalah dataran.2.1." l#ra dan auna
)eadaan vegetasi di lokasi surface maping terdapat beberapa jenis
pohon seperti pohon mahoni, pohon tanjung, semak-semak, dll. Disekitar lokasi
pengukuran hanya ditemui fauna seperti burung, kucing, dan beberapa species
lainnya.
Sumber: Doc. Surface %aping, !"#$
,ambar 2.1+eadaan *egetas&
2.1.$ +eadaan %#s&al Penduduk"erdasarkan penganalisaan secara langsung dilapangan, keadaan sosial
di wilayah pengukuran sebagian besar penduduk sekitar terdiri dari mahasiswa,
staf pengajar +Dosen/, pekerja kaki lima serta beberapa penjaga keamanan
kampus +satpam/.
2.2 +eadaan ,e#l#g& Daerah
-
7/24/2019 Draft Print 2003
6/25
>
,ambar 2.2Peta ,e#l#g& +am-us 1 Un&sba
Lokasi kegiatan berada pada formasi batuan Ayt yang merupakan
formasi &ufa Pumisan batuan gunung api berupa &ufberbatuapung $unung
0unda +Ayt, 0ilitonga, 1;?6/ dan terdapat lava skoria, andesit hingga basalt.
"agian Pumisan ini kebanyakan berasal dari $unung &angkuban Parahu. Di
daerah ini tidak terdapat struktur sesar ataupun struktur lainnya
-
7/24/2019 Draft Print 2003
7/25
?
BAB IIIE()I PENUN'AN,
3.1 Dasar Pengukuran
Permukaan bumi secara keseluruhan merupakan permukaan yang
melengkung yang tidak mungkin dapat dibentangkan menjadi bidang datar tanpa
mengalami perubahan. Peta merupakan persentasi permukaan bumi secara
umum pada suatu bidang datar +dianggap datar/ dalam ukuran yang lebih kecil.
Peta adalah presentasi dari dunia nyata dalam bentuk yang lebih kecil.
0uatu objek yang ada di dunia nyata atau permukaan bumi yang bentuk fisiknya
melengkung diproyeksikan secara tegak lurus pada suatu bidang datar dengan
menggunakan skala tertentu.
0uatu peta dikatakan ideal apabila jarak, luas dan arah objek-objek yang
ada di peta sama dengan jarak dan skala, luas dan arah yang ada di permukaan
-
7/24/2019 Draft Print 2003
8/25
@
bumi. )eadaan ini sangat sulit dipenuhi, kecuali untuk cakupan daerah pemetaan
yang relatif kecil.
9pabila peta tersebut disambungkan dengan peta-peta lain yang memuat
daerah sekitarnya, maka peta tersebut merupakan bagian dari suatu kesatuan
peta-peta yang memuat cakupan daerah yang besar dengan permukaan bumi
yang tidak bisa lagi digolongkan lagi sebagai permukaaan yang datar.
3.2 Met#de Pengukuran
(etode pengukuran yang digunakan dalam kegiatan lapangan surface
kali ini ada dua macam metode yaitu metode terbuka dan tertutup. 'amun yangdigunakan pada saat ini adalah metode polygon tertutup.
1. Poligon terbuka
Poligon terbuka adalah poligon yang titik awal dan titik akhirnya
merupakan titik yang berlainan +tidak bertemu pada satu titik/.
Sumber:tian&emeduson.'ordpress.com(!"#!(#"("
,ambar 3.1P#l&g#n erbuka
*. Poligon tertutupPoligon tertutup adalah poligon yang titik awal dan titik akhirnya bertemu
pada satu titik yang sama. Pada poligon tertutup, koreksi sudut dan
koreksi koordinat tetap dapat dilakukan walaupun tanpa titik ikat.
Sumber:tian&emeduson.'ordpress.com(!"#!(#"("
http://tianjemeduson.files.wordpress.com/2012/10/2.jpghttp://tianjemeduson.files.wordpress.com/2012/10/1.jpg -
7/24/2019 Draft Print 2003
9/25
;
,ambar 3.2P#l&g#n ertutu-
3.3 Perlengka-an dan Peralatan Pengukuran
0ebelum melakukan kegiatan pemetaan harus dipersiapkan terkebih
dahulu peralatan dan perlengkapan. 9dapun perbedaan antara peralatan dengan
perlengkapan ada pada kegunaannya, peralatan alat yang digunakan saat
pemetaan sedangkan perlengkapan adalah alat penunjang kegiatan pemetaan.
3.4.1 Perlengka-an
9dapun perlengkapan yang dibutuhkan saat melakukan kegiatan
pemetaan adalah sebagai berikut
9lat tulis
9lat tulis sangat berguna pada saat kegiatan pengukuran karena banyak
hal yang harus dicatat seperti data primer, menggambar sketsa juga
membutuhkan alat tulis seperti pensil, penghapus, busur dan lain-lain.
Sumber: tokomodis.blogspot.com(!"#"("$
,ambar 3.3Alat ul&s
%as Bujan
%as ujan dibutuhkan pada saat kegiatan pengukuran. )arena cuaca
sekarang sulit diprediksi, maka dari itu harus dibawa saat kegiatan
lapangan menjaga-jaga terjadi hujan ketika sedang pengukuran.
-
7/24/2019 Draft Print 2003
10/25
1:
Sumber: http:((indahkreasipromosindo.blogspot.com(!"#*("*,ambar 3.4'as Hu!an
Payung
Pada saat kegiatan lapangan payung berguna untuk melindungi alat
apabila terjadi hujan di lokasi pengukuran.
Sumber:indahkreasipromosindo.blogspot.com(!"#*("*
,ambar 3."Paung
3.4.2 Peralatan
Peralatan khusus yang dipergunakan dalam pengukuran adalah sebagai
berikut Theodolite (To)
+heodolite adalah alat ukur yang digunakan untuk menentukan suatu
ketinggian tanah dengan sudut vertikal dan horiContal. 0udut yang dapat dibaca
pada theodolite itu sampai pada satuan detik. 0elain itu kegunaan dari theodolite
yang lainnya adalah dapat mengukur suatu poligon dan pemetaan situasi.
'amun disuatu ketika itheodolite dapat berubah fungsi menjadi pensawat
penyipat datar apabila sudut vertikalnya dibuat menjadi sebesar ;:. +heodolite
memiliki teropong yang dapat digunakan untuk memebidik kesegala arah.
-
7/24/2019 Draft Print 2003
11/25
11
Sumber: aramcoepats.com
,ambar 3.$
Theodolite)eterangan gambar 6.7 &heodolit -+o)
1. 0ekrup penyetel
*. 8aterpas kontak
6. 0ekrup pengencang
7. 0ekrup penggerak halus
=. 0ekrup pengencang teropong
>. 0ekrup penyetel halus
?. 0ekrup penyetel lingkaran tengah@. 8aterpas tabung
;. &eropong okuler
1:. &eropong diagfragma
11. Ekuler pembaca nonius lingkaran tegak
1*. Ekuler pembaca nonius lingkaran datar
16. 0ekrup pengatur sinar
17. )aca penerang
%tat& +ak& t&ga5
0tatif + kaki tiga / dibuat dari kayu yang kering dan dicat kuning
dihubungkan dengan alat-alat sambungan besi. )egunaan dari statip ini yaitu
sebagai penyangga atau kaki pesawat.
Penempatan statif ditempatkan sebaiknya didaerah yang datar, agar
mempermudah dalam pengaturan nivo horiContal. 9pabila statif telah didirikan dan
theodolite sudah di pasang maka diusahan agar statif ini tidak tergoyangkan karena
sedikit jika tergoyang sedikit maka sudut-sudutnya akan berubah begitupun dengan nivo
akan berubah dan harus dilakukan pengaturan ulang.
-
7/24/2019 Draft Print 2003
12/25
1*
Sumber: zulzulaidy.blogspot.com
,ambar 3.6%tat&
)ambu Ukur
#ambu ukur merupakan suatu batang yang didalamnya terdapat satuan ukuran,
biasanya dalam satuan desimeter +dm/. #ambu ukur sangat diperlukan dalam
pengukuran, karena saat pengukuran theodolite akan menembak kearah rambu ukur
untuk mengetahui besar dari benang bawah, benang tengah dan benang atas.
Pada rambu ukur juga terdapat skala. 0kala yang digunakan pada rambu ukur di
setiap garis FGH berukuran satu dm, maka dapat langsung dibaca garis benang tengah,
benang atas dan benang bawah.
Sumber:alatsurveyor.com
,ambar 3.7)ambu Ukur
Unt&ng8Unt&ng
!nting-unting terbuat dari besi atau kuningan berbentuk kerucut dengan
ujung bawah lancip dan di ujung atas digantungkan pada seutas tali. !nting-
unting berguna untuk memproyeksikan suatu titik di permukaan tanah. 9rah
unting-unting pada berbagai tempat adalah sejajar dan mengarah ke titik pusat
-
7/24/2019 Draft Print 2003
13/25
16
bumi. !nting-unting cukup digantungkan pada instrumen yang akan ditentukan
kedataran atau kevertikalannya, atau bahkan untuk memindahkan suatu titik
tegak lurus dari atas ke bawah atau sebaliknya.
Sumber: indonet'ork.co.id,ambar 3.9
Unt&ng8Unt&ng
3.4 )umus ang D&gunakan
0etelah melakukan pengukuran surfacemaka dilakukan pengolahan data
menggunakan rumus-rumus yang sudah ditentukan sebagai beriikut
'arak M&r&ng
'arak M&r&ng : BB 8 BA5 ; 1
-
7/24/2019 Draft Print 2003
14/25
17
A) : embak De-an %5 = embak Belakang B%5
A>&muth
: a?al @ %udut Dalam = 17
Surface maping harus dilakukan secara team, kerja sama dan
kekompakan team sangat dibutuhkan dalam melakukan kegiatan
pengukuran. &ujuan pengukuran dibuat kelompok yaitu agar semua tugas
terselaikan dengan baik.9dapun pembagian tugas pada pengukuran situasi ini sebagai berikut
5ebby Pembaca 9lat
"ryan Pemegang #ambu !kur
5itria Pencatat Data
Deri Penggambar 0ketsa 0ementara
smail Dokumentasi
bal (engukur %arak (anual
4.1.2 +eg&atan Pengukuran
)egiatan pengukuran ini berlokasi di !nversitas slam "andung jalan
&amansari 'o.1 "andung. Pada pengukuran kali ini digunakan pesawat
theodolite dan rambu ukur dimana dengan alat ini dapat di ukur benang tengah,
benang atas, benang bawah, Cenith serta aCimuth. )ali ini dilakukan pengukuran
di 0embilan titik dengan pengambilan front side, back side serta detail. 0aat
melakukan pengukuran dilakukan juga penggambaran sketsa situasi lokasi
pengukuran.
&itik P< ke P1
Pengukuran pertama di mulai dari titik P
-
7/24/2019 Draft Print 2003
17/25
1?
Sumber: Doc. Surface %aping, !"#$
,ambar 4.1&t&k P1
&itik P* ke P6
Pengukuran ke tiga di lakukan di titik P6 yang berada di sebelah jurusan
planologi, dengan arah azimuth sebesar 11;,111M ack side berada di
titik P* dan front side berada di titik P7. Pada titik ini di ambil detail
sebanyak = detail yang mewakili bangunan. Pada saat pengukuran cuaca
cerah berawan.
Sumber: Doc. Surface %aping, !"#$
,ambar 4.2&t&k P3
&itik P6 ke P7
Pengukuran dari titik P6 maka back side ada di titik P* dan frontside ada
di titik P7, dengan arah azimuth sebesar *:;.=;7M &itik P7 ada di pojok
jurusan planologi pada titik ini di ambil tiga detail untuk mewakili bentuk
bangunan. 4uaca pada saat pengukuran cerah berawan.
&itik P7 ke P=
Pengukuran masih searah dengan jarum jam maka bac side adalah titik
P6 dan front side adalah titik P=, dengan arah azimuth sebesar 1*6,;61M.
&itik P= berada di dekat tangga parkiran atas dan berada di depan
-
7/24/2019 Draft Print 2003
18/25
1@
mapenta. Di titik ini di ambil ? detail. 4uaca pada saat pengukuran cerah
berawan.
Sumber: Doc. Surface %aping, !"#$,ambar 4.3
P4
&itik P= ke P>
Pengukuran dari titik P= maka back side ada di titik P7 dan front side ada
di titik P>, dengan arah azimuth sebesar *1*,>*:M. &itik P> ada di
samping 04, pada titik ini di ambil dua detail untuk mewakili bentuk
bangunan. 0uhu udara dingin dan langit gelap karena pada saat
pengukuran di titik P= sudah menunujkan pukul 1@.::.
Sumber: Doc. Surface %aping, !"#$,ambar 4.4
&t&k P"
&itik P> ke P?
Pengukuran dari titik P> maka back side ada di titik P= dan front side ada
di titik P?, dengan arah azimuth sebesar *@*,1**M. &itik P? berada di
depan gedung student center. Di titik ini diambil sebanyak tiga detailyang
mewakili bangunan disekitar titik. 0uhu udara dingin dan langit gelap
karena pengukuran dilakukan pada malam hari.
-
7/24/2019 Draft Print 2003
19/25
1;
&itik P? ke P@
Pengukuran dari titik P? maka back side ada di titik P> dan front side ada
di titik P@, dengan arah azimuth sebesar 6:1,1?@M. &itik P@ terletak di
sebelah gedung strudent center. Pada titik ini di ambil sebanyak lima titik
detail yang mewakili bangunan. 0uhu udara dingin dan langit gelap
karena pengukuran dilakukan lewat dari pukul 1;.::
&itik P@ ke P;
Pengukuran dari titik P@ maka back side ada di titik P? dan front side ada
di titik P;, dengan arah azimuth sebesar 61?,?6?M. &itik P; berada di
sebelah tangga batu. Pada titik ini diambil sebanyak tiga detail yang
mewakilik bangunan. 0uhu udara dingin dan langit gelap.
&itik P; ke P,;@ < sin ;*,>>? I 1>,;>6 m
Beda t&ngg&
Beda t&ngg& : 'arak m&r&ng ; /#s *A
&t&kBenang
A>&muth Cen&th
"awah &engah 9tas
P 13.65 14.5 15.35 120.008
;*M7:N
P1 13.5 14.4 15.3 29.904
@?M *:N
P2 13.75 14.5 15.25 29.215
;*M *:N
P3 13.67 14.3 14.93 244.204
;1M *:N
P4 13.9 14.8 15.7 334.436
;1M >:N
P" 12.5 13.3 14.1 359.700
;1M 1:N
P$ 12.85 13.2 13.55
35.383 ;:M =:N
P6 12.87 13.3 13.73 70.089
6:M 7:N
P7 13.03 13.5 13.97 114.055
67M 6?N
P9 13.23 13.6 13.97 318.769
@;M 7:N
-
7/24/2019 Draft Print 2003
21/25
*1
"eda &inggi I 1>,;@ < cos ;*,>>? I -:,?;: m
%udut dalam A)5
%udut dalam : % 8 B%
9# I *;,*1= 2 1*:,::@ I -;:,?;6 O 6>: I *>;,*:?Pada pehitungan sudut dalam apabila hasilnya negative maka harus
ditambah 6>: .
A>&muth 5
: a?al @ sudut dalam = 17;,*:?o- 1@:o I *:;,*1=o
+##rd&nat
X = 1000 + (Jarak Datar x Sin )
I 1::: O+ 1>,;>6 0in *:;,*1= / I 1::1.>>*
+##rd&nat
: 1
-
7/24/2019 Draft Print 2003
22/25
**
koreksi terhadap data yang salah, baik kesalahan dalam pengukuran ataupun
kesalahan dari hasil pengolahan data.
,ambar 4.1,ambaran Pengukuran
BAB *
ANALI%A
Dari hasil pengukuran dapat di analisa bahwa terdapat beberapa faktor
yang mempengaruhi kesalahan pada output. )esalahan dalam pengukuran
-
7/24/2019 Draft Print 2003
23/25
-
7/24/2019 Draft Print 2003
24/25
*7
)esimpulan yang didapatkan dari hasil pemetaan atau pengukuran
surface di !niversitas slam "andung sekitar $edung Student Center pada
tanggal ** (aret *:17, pukul :;.:: 8" sampai pukul *1.:: 8" sebagai
berikut
Dari hasil pengukuran didapat titik patok sebanyak ; titik dan titik detail
sebanyak =* titik dengan bentuk poligon tertutup.
Data yang didapat dari hasil pengukuran surface adalah azimuth/zenit,
benang dan jarak datar pengukuran.
Pengambilan data dari titik patok harus dilakukan juga pengambilan data
detail. Pengambilan detail ini sangat penting karena detail yang diambil
akan membentuk bangunan yang ada pada daerah pengukuran surface
sebagai dasar dari pembuatan peta situasi.
0utputdari yang didapat dari pengukuran surface adalah peta situasi dan
peta topografi.
Dari peta situasi dapat diketahui bentuk bangunan yang ada didaerah
pengukuran surface.
Dari peta topografi dapat diketahui bagaimana keadaan morfologi dari
daerah sekitar pengukuran surface.
)eadaan morfologi di kampus !'0"9 sangat bervariasi dan dipengaruhi
oleh perbedaan ketinggian. "erdasarkan pengukuran setiap titik adalah
bergelombang lemah sampai bergelombang kuat. Dengan rincian
bergelombang kuat berada di daerah tangga batu dan titik 1>, selebihnya
merupakan bergelombang lemah.
Dalam pengukuran surface ada beberapa faktor yang mempengaruhi
kesalahan baik dalam pengukuran ataupun pengolahan data. 5aktor yang
mempengaruhi kesalahan dalam pengukuran adalah kurang telitinya
pembacaan azimuth, zenitdan benang. 0edangkan faktor terbesar yang
mempengaruhi kesalahan dalam pengolahan data ada pada akumulasi
kesalahan pengukuran dari awal sampai akhir.
$.2 %aran
Pada saat pengukuran sering sekali terjadi kesalahan pada saat
pembacaan alat yang disebabkan oleh kurang telitinya pembaca dan sering juga
terjadi kesalahan pada saat perhitungan yang akan berdampak pada hasil akhir
atau output. maka dari itu untuk menghindari hal-hal yang disebutkan diatas,
-
7/24/2019 Draft Print 2003
25/25
*=
pada saat kegiatan pengukuran harus disertai dengan penggambaran sketsa
kasar dan pengambilan jarak datar secara manual yang nantinya akan menjadi
patokan pada saat pengolahan data dan pemplotan data pada output.