Draft Kontrak Konsumsi Diklat 2016

23
1 RANCANGAN KONTRAK SURAT PERJANJIAN/KONTRAK PENYEDIAAN JASA KONSUMSI PESERTA DIKLAT PADA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN MAKASSAR TAHUN ANGGARAN 2016 ANTARA BALAI DIKLAT KEUANGAN MAKASSAR DENGAN CV. XXXXXXXXX NOMOR: KONT- .../BPP.10/PPK/2016 TANGGAL : ..JANUARI 2016 SURAT PERJANJIAN SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya (selanjutnya disebut Kontrak) dibuat dan ditandatangani di Makassar pada hari ......... tanggal ..... bulan ....... tahun Dua Ribu Enam Belas antara: Nama : NASRUL NIP : 196808201994031003 Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), berdasarkan Keputusan Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Makassar Selaku Kuasa Pengguna Anggaran Nomor : KEP-12/BPP.10/2013 tanggal 1 Februari 2013 Tentang Penetapan Pejabat Pembuat Komitmen di Balai Diklat Keuangan Makassar Alamat : Kompleks Perkantoran Gedung Keuangan Negara Jl. Urip Sumoharjo Km.4 Makassar Telepon/Faksimile : (0411) 433122 / (0411) 438152 Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama BALAI DIKLAT KEUANGAN MAKASSAR, selanjutnya disebut “PPK”, dan Nama : XXXXXX Jabatan : Direktur NPWP : ................................. Alamat : JL. Telepon/Faksimile : 0411-

Transcript of Draft Kontrak Konsumsi Diklat 2016

1

RANCANGAN KONTRAK

SURAT PERJANJIAN/KONTRAK PENYEDIAAN JASA KONSUMSI PESERTA DIKLAT

PADA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN MAKASSAR TAHUN ANGGARAN 2016

ANTARA

BALAI DIKLAT KEUANGAN MAKASSAR

DENGAN

CV. XXXXXXXXX

NOMOR: KONT- .../BPP.10/PPK/2016 TANGGAL : ..JANUARI 2016

SURAT PERJANJIAN SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya (selanjutnya disebut Kontrak) dibuat dan

ditandatangani di Makassar pada hari ......... tanggal ..... bulan ....... tahun Dua Ribu Enam

Belas antara:

Nama : NASRUL

NIP : 196808201994031003

Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), berdasarkan Keputusan Kepala

Balai Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Makassar Selaku Kuasa

Pengguna Anggaran Nomor : KEP-12/BPP.10/2013 tanggal 1

Februari 2013 Tentang Penetapan Pejabat Pembuat Komitmen di

Balai Diklat Keuangan Makassar

Alamat : Kompleks Perkantoran Gedung Keuangan Negara

Jl. Urip Sumoharjo Km.4 Makassar

Telepon/Faksimile : (0411) 433122 / (0411) 438152

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama BALAI DIKLAT KEUANGAN MAKASSAR, selanjutnya disebut “PPK”, dan Nama : XXXXXX

Jabatan : Direktur

NPWP : .................................

Alamat : JL.

Telepon/Faksimile : 0411-

2

Berdasarkan Akte Notaris ............. Nomor ..... Tahun ........ tanggal ..... (.................) bulan ......

tahun ..... (........................... ) bertindak untuk dan atas nama perusahaan tersebut di atas,

selanjutnya disebut “Penyedia Jasa”.

MENGINGAT BAHWA: (a) PPK telah meminta Penyedia Jasa untuk menyediakan Jasa Lainnya atas Pelelangan

Umum Pengadaan Pekerjaan Jasa Konsumsi Peserta Diklat pada Balai Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Makassar Tahun Anggaran 2015 sebagaimana diterangkan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak (selanjutnya disebut “Jasa”);

(b) Penyedia Jasa, sebagaimana dinyatakan kepada PPK, memiliki keahlian professional,

personil dan sumber daya teknis dan telah menyetujui untuk menyediakan jasa lainnya sesuai dengan persyaratan dan ketentuan dalam Kontrak ini;

(c) PPK dan Penyedia Jasa menyatakan memiliki kewenangan untuk menandatangani Kontrak

ini, dan yang menandatangani mempunyai kewenangan untuk mengikat pihak yang diwakili;

(d) PPK dan Penyedia Jasa mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan

penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak:

1) menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut; 2) telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini; 3) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan

mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua fakta dan kondisi yang terkait.

Maka oleh karena itu, PPK dan Penyedia Jasa dengan ini bersepakat dan menyetujui hal-hal

sebagai berikut:

1. Total harga Kontrak atau Nilai Kontrak yang diperoleh berdasarkan kuantitas dan harga

satuan pekerjaan adalah sebesar Rp ..............,-(..................................................), sudah

termasuk pajak-pajak yang berlaku dan menu lainnya seperti yang tercantum dalam

penawaran,dengan rincian sebagaimana terlampir pada lampiran I Surat Perjanjian Kontrak ini :

Catatan :

Tarif harga satuan tiap peserta:

1 x makan pagi Rp..........,- ................rupiah

1 x makan siang Rp.........., ................rupiah

1x makan malam (termasuk 2 jajanan

pasar)

Rp.........., ................rupiah

1 x Snack siang Rp.........., ................rupiah

1 x snack sore Rp.........., ................rupiah

Menu Pondokan lain-lain (termasuk

minuman malam hari)

Rp.........., ................rupiah

3

2. Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan makna yang sama

seperti yang tercantum dalam Kontrak;

3. Dokumen-dokumen berikut (selanjutnya disebut “Dokumen Kontrak”) merupakan satu-

kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Surat Perjanjian ini:

a). Adendum Surat Perjanjian;

b). Pokok perjanjian;

c). Surat penawaran;

d). Daftar kuantitas dan harga;

e). Sayarat-syarat khusus kontrak;

f). Syarat-syarat umum kontrak;

g). Spesifikasi teknis;

h). Gambar-gambar dan

i). Dokumen lainnya (jaminan-jaminan, SPPBJ, SPMK,BAHP,BAPP).

4. Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika terjadi

pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan dalam dokumen

yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang lebih tinggi

berdasarkan urutan hierarki pada angka (3) di atas.

5. Hak dan kewajiban timbal-balik PPK dan Penyedia Jasa dinyatakan dalam Kontrak yang

meliputi khususnya:

a. PPK mempunyai hak dan kewajiban untuk :

1) mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia;

2) meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang

dilakukan oleh penyedia;

3). memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh penyedia

untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan kontrak;

4). membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam kontrak yang

telah ditetapkan kepada penyedia;

b. Penyedia mempunyai hak dan kewajiban untuk :

1). menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan harga yang

telah ditentukan dalam Kontrak;

2). Meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasaranadari PPK untuk

kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai kontrak;

3). Melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PPK;

4). Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan

pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;

5). Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat dan penuh

tanggungjawab dengan menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan, angkutan

ke atau dari lapangan, dan segala pekerjaan permanen maupun sementara yang

4

diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan pekerjaan yang dirinci

dalam kontrak;

6). Memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan

pelaksanaan yang dilakukan PPK;

7). Menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan yang

telah ditetapkan dalam kontrak;

8). Mengambil langkah-langkah yang cukup memadai untuk melindungi lingkungan

tempat kerja dan membatasi perusakan dan gangguan kepada masyarakat maupun

miliknya akibat kegiatan penyedia.

6. Kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang ditetapkan dalam Syarat-

Syarat Umum/Khusus Kontrak dengan tanggal mulai dan penyelesaian keseluruhan

pekerjaan sebagaimana diatur dalam Syarat-Syarat Umum/Khusus Kontrak.

Dengan demikian, PPK dan Penyedia Jasa telah bersepakat untuk menandatangani Kontrak ini

pada tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia.

Untuk dan atas nama

Balai Diklat Keuangan Makassar

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

NASRUL

NIP. 196808201994031003

Untuk dan atas nama Penyedia Jasa

CV. XXXXXXXXX

XXXXXXXXXXXX

DIREKTUR

5

SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK)

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Kontrak ini, yang dimaksud dengan: 1. Jasa Lainnya adalah pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Penyedia Jasa berdasarkan

Kontrak ini dan sesuai dengan Spesifikasi Teknis serta Daftar Kuantitas dan Harga dari Penawaran Penyedia Jasa;

2. Daftar Kuantitas dan Harga adalah daftar yang memuat setiap komponen pekerjaan jasa

lainnya yang harus dilaksanakan oleh Penyedia Jasa berikut harga satuannya (mata pembayaran) dan merupakan bagian dari Penawaran Penyedia Jasa;

3. HPS adalah Harga Perkiraan Sendiri yang disusun dan disahkan oleh PPK; 4. Kontrak adalah Surat Perjanjian yang ditandatangani oleh Para Pihak dan mencakup

Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) ini dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK) serta semua dokumen lain yang ditetapkan dalam Surat Perjanjian;

5. Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini terhitung sejak tanggal berlaku

kontrak sampai dengan tanggal penyelesaian keseluruhan pekerjaan; 6. Masa Tanggung Jawab Cacat Mutu adalah jangka waktu selama Masa Kontrak ditambah

dengan jangka waktu tertentu yang ditetapkan dalam kontrak untuk pemenuhan kewajiban perbaikan cacat mutu hasil pekerjaan oleh Penyedia Jasa;

7. Nilai Kontrak adalah total harga Kontrak termasuk pajak-pajak yang berlaku;

8. Kontrak Lump Sum merupakan kontrak Pengadaan Barang/Jasa atas penyelesaian

seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu sebagaimana ditetapkan dalam kontrak, dengan ketentuan sebagai berikut : jumlah harga pasti dan tetap serta tidak dimungkinkan penyesuaian harga; semua risiko sepenuhnya ditanggung oleh Penyedia Barang/Jasa; pembayaran didasarkan pada tahapan produk/keluaran yang dihasilkan sesuai dengan isi kontrak; sifat pekerjaan beorientasi kepada keluaran (Output based); total harga penawaran bersifat mengikat; dan tidak diperbolehkan adanya pekerjaan tambah/kurang;

9. Kontrak harga satuan adalah kontrak pengadaan barang/jasa atas penyelesaian seluruh

pekerjaan dalam batas waktu tertentu yang telah ditetapkan, berdasarkan harga satuan yang pasti dan tetap untuk setiap satuan/unsur pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu, yang volume pekerjaannya masih bersifat perkiraan sementara, sedangkan pembayarannya didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas volume pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa, dimungkinkan adanya pekerjaan tambah/kurang berdasarkan hasil pengukuran bersama atas pekerjaan yang diperlukan;

10. Kontrak gabungan Lump Sum dan Harga Satuan adalah kontrak yang merupakan

gabungan Lump Sum dan Harga Satuan dalam 1 (satu) pekerjaan yang diperjanjikan;

11. Penawaran Penyedia Jasa adalah dokumen penawaran lengkap untuk Kontrak ini yang disampaikan oleh Penyedia Jasa kepada PPK;

12. Penyedia Jasa adalah badan usaha atau orang-perseorangan yang penawarannya

diterima oleh PPK; 13. Personil adalah orang-perseorangan yang dipekerjakan oleh Penyedia Jasa sebagai

pekerja dan ditugaskan untuk melaksanakan semua pekerjaan Jasa Lainnya; 14. Pihak adalah PPK atau Penyedia Jasa sesuai dengan konteks ketentuan, dan “Para Pihak”

adalah keduanya;

6

15. PPK adalah Pejabat Pembuat Komitmen yang bertanggung jawab atas pelaksanaan

pengadaan jasa ini; 16. PPN adalah Pajak Pertambahan Nilai 17. Spesifikasi Teknis adalah uraian yang memuat spesifikasi pekerjaan yang disertakan

dalam Penawaran Penyedia Jasa; 18. SPMK adalah Surat Perintah Mulai Kerja sebagaimana diatur dalam kontrak; 19. SPP adalah Surat Permintaan Pembayaran yang diterbitkan oleh PPK dan merupakan

salah satu tahapan dalam mekanisme pelaksanaan pembayaran atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

20. SSKK adalah Syarat-Syarat Khusus Kontrak berisikan ketentuan-ketentuan tambahan yang

dapat mengubah atau menambah SSUK; 21. SSUK adalah Syarat-Syarat Umum Kontrak; 22. Tanggal penyelesaian adalah tanggal penyelesaian pekerjaan jasa lainnya ini oleh

Penyedia Jasa yang tercantum dalam SPMK.

Pasal 2

Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) diterapkan secara luas dalam pelaksanaan pekerjaan jasa lainnya ini tetapi tidak dapat bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dalam Dokumen Kontrak lain yang lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki dalam Surat Perjanjian.

Pasal 3

Keabsahan, interpretasi, dan pelaksanaan Kontrak ini didasarkan kepada hukum Republik Indonesia.

Pasal 4

Kontrak ini dibuat dalam Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa penentu terhadap semua hal sehubungan dengan makna atau interpretasi Kontrak.

Pasal 5

(1) Berdasarkan etika Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang diatur dalam Pasal 6 Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah para pihak yang terkait Pengadaan Barang/Jasa harus mematuhi etika sebagai berikut:

a. Melaksanakan tugas secara tertib, disertai rasa tanggung jawab untuk mencapai

sasaran, kelancaran dan ketepatan tercapainya tujuan Pengadaan Barang/Jasa; b. Bekerja secara profesional dan mandiri, serta menjaga kerahasiaan Dokumen

Pengadaan Barang/Jasa yang menurut sifatnya harus dirahasiakan untuk mencegah terjadinya penyimpangan dalam Pengadaan Barang/Jasa;

c. Tidak saling mempengaruhi baik langsung maupun tidak langsung yang berakibat terjadinya persaingan yang tidak sehat;

d. Menerima dan bertanggungjawab atas segala keputusan yang ditetapkan sesuai dengan kesepakatan tertulis para pihak;

e. Menghindari dan mencegah terjadinya pertentangan kepentingan para pihak yang terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam proses Pengadaan Barang/jasa.

7

(2) Penyedia Jasa menjamin bahwa yang bersangkutan tidak pernah dan tidak akan melakukan tindakan yang dilarang di atas.

(3) Penyedia Jasa yang menurut penilaian PPK terbukti melakukan larangan-larangan di atas dapat dikenakan sanksi-sanksi administratif oleh PPK sebagai berikut: a. 2 (dua) kali peringatan lisan; b. 2 (dua) kali peringatan tulisan; c. Setelah 2 (dua) kali peringatan tulisan, maka dilakukan Pemutusan Kontrak; d. Surat Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan disetorkan ke kas negara; e. Sisa uang muka harus dilunasi oleh Penyedia Jasa (jika ada); f. Pengenaan daftar hitam untuk jangka waktu 2 (dua) tahun.

(4) Pengenaan sanksi administrasi di atas dilaporkan oleh PPK kepada:

a. Menteri Keuangan; b. Pejabat yang berwenang mengeluarkan izin usaha Penyedia Jasa.

(5) PPK yang terlibat dalam KKN dan Penipuan dikenakan sanksi berdasarkan Peraturan

Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil atau ketentuan peraturan perundang-undangan lain yang berlaku.

Pasal 6

Semua pemberitahuan, permohonan, atau persetujuan berdasarkan Kontrak ini harus dibuat secara tertulis dalam Bahasa Indonesia, dan dianggap telah diberitahukan jika telah disampaikan secara langsung kepada wakil sah Para Pihak, atau jika disampaikan melalui surat tercatat atau faksimili ditujukan ke alamat yang tercantum dalam kontrak ini.

Pasal 7

Setiap tindakan yang disyaratkan atau diperbolehkan untuk dilakukan, dan setiap dokumen yang disyaratkan atau diperbolehkan untuk dibuat berdasarkan Kontrak ini oleh PPK atau Penyedia Jasa hanya dapat dilakukan atau dibuat oleh pejabat yang disebutkan dalam SSKK.

Pasal 8 Penyedia Jasa berkewajiban untuk membayar semua pajak, bea retribusi, dan pungutan lain yang dibebankan oleh Hukum yang Berlaku jika Barang dikirimkan sampai ke Tempat Tujuan Akhir dalam wilayah Negara Republik Indonesia. Semua pengeluaran perpajakan ini dianggap telah termasuk dalam Nilai Kontrak.

Pasal 9

(1) Penyedia Jasa dilarang untuk mengalihkan sebagian atau seluruh Kontrak ini. Pengalihan seluruh Kontrak hanya diperbolehkan dalam hal pergantian nama Penyedia Jasa, baik sebagai akibat peleburan (merger) maupun akibat lainnya.

(2) Penyedia Jasa dilarang untuk mensubkontrakkan seluruh pekerjaan utama dalam Kontrak

ini. Subkontrak sebagian pekerjaan utama hanya diperbolehkan kepada Penyedia Jasa spesialis setelah persetujuan tertulis terlebih dahulu dari PPK diperoleh, dan dengan memperhatikan ketentuan Subkontrak dengan Usaha Kecil termasuk Koperasi Kecil. Penyedia Jasa tetap bertanggung jawab atas bagian pekerjaan yang disubkontrakkan.

(3) Jika ketentuan di atas dilanggar maka Kontrak diputuskan dan Penyedia Jasa dikenakan

sanksi sebagaimana diatur dalam Kontrak ini.

Pasal 10

8

Kontrak ini memuat semua ketentuan dan persyaratan yang telah disetujui oleh Para Pihak. Para Pihak tidak diperbolehkan untuk mengikatkan diri atau bertanggung jawab atas pernyataan, janji, atau persetujuan yang tidak tercantum dalam Kontrak ini.

Pasal 11

Jika salah satu atau beberapa ketentuan dalam Kontrak ini berdasarkan Hukum yang Berlaku menjadi tidak sah, tidak berlaku, atau tidak dapat dilaksanakan maka ketentuan-ketentuan lain tetap berlaku secara penuh.

Pasal 12

Jika terjadi pengabaian oleh satu Pihak terhadap pelanggaran ketentuan tertentu Kontrak oleh

Pihak yang lain maka pengabaian tersebut tidak menjadi pengabaian yang terus-menerus

selama Masa Kontrak atau seketika menjadi pengabaian terhadap pelanggaran ketentuan yang

lain. Pengabaian hanya dapat mengikat jika dapat dibuktikan secara tertulis dan ditandatangani

oleh Wakil Sah Pihak yang melakukan pengabaian.

Pasal 13

Tidak satupun ketentuan dalam Kontrak ini dimaksudkan untuk menciptakan hubungan hukum

antara PPK dan Penyedia Jasa seperti hubungan hukum antara majikan dan buruh atau antara

prinsipal dan agen. Penyedia Jasa berdasarkan Kontrak ini bertanggung jawab penuh terhadap

Personil serta pekerjaan Jasa Lainnya yang dilakukan oleh mereka.

BAB II PELAKSANAAN, PENYELESAIAN, AMANDEMEN DAN PEMUTUSAN KONTRAK

Pasal 14

Kontrak ini mulai berlaku efektif pada tanggal penandatanganan kontrak oleh Para Pihak, yaitu tanggal ..... Bulan...... Tahun 2016.

Pasal 15 Jasa yang dilaksanakan minimal harus sesuai Daftar Kuantitas dan Harga yang ditawarkan oleh Penyedia Jasa.

Pasal 16 PPK menerbitkan SPMK yang ditandatangani oleh PPK dan Penyedia Jasa selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kalendar sejak tanggal penandatanganan Surat Perjanjian. Dalam SPMK ditetapkan tanggal paling lambat dimulainya pelaksanaan pekerjaan.

Pasal 17

9

Pekerjaan Pengadaan Konsumsi Peserta Diklat pada Balai Diklat Keuangan makassar Tahun Anggaran 2016 dilaksanakan sesuai dengan volume dan jadwal sebagaimana terlampir pada lampiran I Surat Perjanjian ini :

Pasal 18

Yang dimaksud dengan Spesifikasi Pekerjaan yaitu pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh penyedia baik secara langsung dengan pengadaaan konsumsi maupun pelayanannya. A. Jenis layanan konsumsi Peserta diklat Diasramakan

Makan 3 kali per hari (makan pagi, maka siang dan makan malam (termasuk 2 macam jajanan pasar);

Snack 2 kali per hari (Snack pagi, dan Snack sore);

Kopi dan the panas dalam jumbo ditambah susu kental manis pada malam hari;

Pondokan dan lain-lain menyesuaikan.

Waktu penyajian harus tepat waktu dengan ketentuan:

No. Uraian Mulai Penyajian Pukul

a. Makan Pagi : 06.30 WITA

b. Snack pagi : 10.00 WITA

c. Makan Siang + Menu pondokan dan lain-lain

: 11.45 WITA Khusus hari Jumat pukul 11.30

d. Snack sore : 15.00 WITA

e. Makan malam (termasuk 2 macam jajanan pasar)

: 18.00 WITA

f. Kopi dan teh panas ditambah susu kental manis untuk malam hari

20.00 WITA

B. Menu makan dan minum yang diajukan memenuhi syarat kesehatan, halal, aman, gizi

seimbang, ukuran yang sesuai dan variatif berupa nasi, sayur, lauk utama, lauk pelengkap,

air mineral dan kopi/teh/susu, gula/creamer dengan ketentuan :

1. Menu Makan Pagi terdiri dari: Roti tawar atau roti panggang dikombinasi dengan dua

selai (nanas, strawberry, kaya, coklat, misis atau selai kacang), kopi, teh, creamer

dalam sachet, bubur ayam/bubur kacang hijau dan ketan hitam (santan

dipisahkan),/Nasi putih/Nasi Uduk/Nasi Goreng/lontong sayur/soto/sejenisnya (menu

bervariasi), Lauk Hewani 2 macam (berat minimum 100 gram), Lauk Nabati 2 macam,

Sayur 2 macam (berkuah dan tidak berkuah), pelengkap (kerupuk/rempeyek/emping,

sambel, saus, acar kecap dll), minuman (air mineral), Juice Buah segar (bukan syrup),

aneka buah iris segar minimal dua macam buah (papaya, nanas, semangka, melon

dll) atau buah utuh seperti pisang, apel, salak, jeruk, pir dll, serta egg corner.

2. Menu Makan Siang terdiri dari Nasi Putih, Lauk hewani 2 macam (berat minimum 100

gram), Lauk Nabati 2 macam, Sayur 2 macam (berkuah dan tidak berkuah), pelengkap

(kerupuk/rempeyek/emping, sambel, saus, acar), minuman (air mineral), Es Buah/Es

Cendol/Puding, dan Aneka Buah Iris segar minimal dua macam buah atau buah utuh

(pisang, jeruk, salak, apel, pir, anggur, markisa dll), ditambah Menu Makanan lain-

10

lain/Pondokan sejumlah peserta berupa : Mie Ayam/Bakso/Mie Titi/bubur

manado/kapurung/barobbo, Spagetti dll.

3. Menu Makan Malam terdiri dari Nasi Putih, Lauk Hewani 2 macam (berat minimum

100 gram), Lauk Nabati 2 macam, Sayur 2 macam (berkuah dan tidak berkuah),

pelengkap (kerupuk/rempeyek/emping, sambal, saus, acar), minuman (air mineral),

aneka buah iris segar minimal dua macam buah atau buah utuh seperti pisang, apel,

salak, jeruk, pir dll ditambah 2 macam jajanan pasar (jagung rebus/pisang

rebus/kacang rebus/singkong rebus/ubi rebus, dikombinasikan dengan pisang

goreng/ubi goreng/singkong goreng/sukun goreng dsb).

4. Snack pagi terdiri dari kopi, teh, susu kental manis putih, gula jagung non fat dalam

saset, gula pasir putih, creamer dalam saset, snack 3 macam (2 snack basah/cake/roti

diutamakan kue tradisional dan 1 snack kering (emping/kripik singkong/kacang telor

dll), snack tidak boleh satu rasa.

5. Snack Sore terdiri dari kopi, teh, susu kental manis putih, gula jagung non fat dalam

saset, gula pasir putih, creamer dalam saset, snack 3 macam (2 snack basah/cake/roti

diutamakan kue tradisional dan 1 snack kering g (emping/kripik singkong/kacang telor

dll), snack tidak boleh satu rasa (khusus hari rabu salah satu snacknya diganti (es

pisang ijo/kolak/pallu butung./batagor/siomay)

6. Lain-lain terdiri dari :

permen aneka rasa (@ peserta 10 butir/hari) di kelas, minuman mineral dalam botol

600 ml sebanyak 2 botol/hari di kelas, masih bersegel dan harus ber–SNI (disiapkan di

kelas pada pagi jam 7.45 dan siang jam 12.45) dilengkapi sedotan yang ada

bungkusnya, Air Galon bukan isi ulang berstandar SNI untuk tiap lantai di asrama

yang dihuni peserta diklat, dan harus dijaga kuantitas dan kualitasnya, the celup 1

gantung, kopi 1 sacet dan gula pasir 4 sacet serta air botol 600ml diantar kekamar

peserta sore setelah belajar atau malam hari setelah makan malam.

D. Penyedia Jasa harus mempersiapakan makanan dan minuman dan snack pada ruangan

yang telah ditentukan tepat waktu (15 menit sebelum jadwal makan dan istirahat) dengan

ketentuan :

1. Makan pagi sudah terhidang paling lambat pukul 06.30 WITA

2. Snack pagi sudah terhidang paling lambat pukul 10.00 WITA

3. Makan Siang dan Menu pondokan paling lambat pukul 11.45 WITA, kecuali hari Jum’at

paling lambat pukul 11.30 WITA

4. Snack Sore harus sudah terhidang paling lambat pukul 15.00 WITA

5. Makan Malam harus sudah terhidang paling lambat pukul 18.00 WITA

6. Minuman malam hari berupa; kopi panas, teh panas dan susu kental manis disiapkan

paling lambat pukul 20.00 Wita

11

E. Harus mengantarkan makanan, minuman dan snack ke tempat penyelenggaraan diklat tanpa keterlambatan.

F. Harus mempersiapkan dan menata ruang makan dengan rapid an teratur, meja makan dilengkapi tisu, tusuk gigi, dan air putih.

G. Harus menyediakan pramusaji dan pelayan dengan jumlah yang cukup.

H. Pramusaji dan pelayan harus berpakaian rapi (berseragam), memiliki sikap melayani yang sopan, cekatan dan tanggap, selalu mengenakan sepatu, dan berperilaku baik.

I. Harus menjaga ketertiban dan kebersihan ruang makan pada khususnya dan lokasi diklat pada umumnya

J. Menu makanan dan minuman harus sesuai dengan daftar menu yang ada pada dokumen penawaran penyedia.

K. Menutup kursi makan dengan penutup kursi agar tempat makan menjadi lebih menarik.

L. Menambahkan bunga-bunga hiasan untuk menambah kerapian dan keindahan ruang

makan.

Pasal 19

(1) Pada tahap awal pelaksanaan Kontrak dan pelaksanaan pekerjaan, PPK atau pihak lain yang ditunjuk oleh PPK bersama-sama dengan Penyedia Jasa melakukan pemeriksaan bersama yang mencakup antara lain pemeriksaan kesesuaian Personil dan/atau Fasilitas dan Peralatan dengan persyaratan Kontrak.

(2) Jika dalam pemeriksaan bersama ditemukan hal-hal yang dapat mengakibatkan perubahan

isi Kontrak maka perubahan tersebut harus dituangkan dalam amandemen Kontrak. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Personil dan/atau Fasilitas dan Peralatan ternyata belum memenuhi persyaratan Kontrak maka Penyedia Jasa tetap dapat melanjutkan pekerjaan dengan syarat Personil dan/atau Fasilitas dan Peralatan yang belum memenuhi syarat harus segera diganti dalam jangka waktu yang disepakati bersama dengan memperhatikan ketentuan kontrak.

Pasal 20

(1) Kecuali Kontrak diputuskan lebih awal, Penyedia Jasa berkewajiban untuk menyelesaikan

pekerjaan sampai selesai diklat dalam jangka waktu yang ditetapkan dengan tanggal penyelesaian selambat-lambatnya tanggal …..Bulan ….. 2016 sebagaimana ditetapkan dalam SPMK.

(2) Jika pekerjaan tidak selesai pada tanggal penyelesaian bukan akibat Keadaan Kahar, tetapi karena kesalahan atau kelalaian Penyedia Jasa maka Penyedia Jasa dikenakan denda yang diatur dalam Pasal 41. Jika keterlambatan tersebut semata-mata disebabkan oleh kesalahan atau kelalaian PPK maka PPK dikenakan Ganti Rugi yang diatur dalam Pasal 50. Denda atau Ganti Rugi tidak dikenakan jika Tanggal Penyelesaian disepakati oleh Para Pihak untuk diperpanjang. Tanggal Penyelesaian yang dimaksud dalam Pasal ini adalah tanggal penyerahan setiap hasil pekerjaan dan tanggal penyelesaian semua pekerjaan.

Pasal 21

Atas penyelesaian semua pekerjaan maka dilakukan serah terima hasil pekerjaan dengan ketentuan sebagai berikut: a. Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus persen) untuk setiap diklat/tahapan, Penyedia Jasa

mengajukan permintaan secara tertulis kepada PPK untuk penyerahan hasil pekerjaan;

12

b. PPK melakukan penilaian terhadap hasil pekerjaan yang telah diselesaikan oleh Penyedia Jasa pada setiap diklat. Jika terdapat kekurangan-kekurangan dan/atau Cacat Mutu maka Penyedia Jasa berkewajiban untuk menyelesaikan/ memperbaikinya;

c. PPK menerima penyerahan pekerjaan setelah seluruh hasil pekerjaan setiap angkatan diklat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Kontrak. Atas penerimaan tersebut dibuat berita acara serah terima.

Pasal 22 (1) Kontrak hanya dapat diubah melalui amandemen Kontrak jika terjadi hal-hal sebagai

berikut:

a Perubahan lingkup pekerjaan sebagai akibat perbedaan signifikan antara kondisi lapangan pada saat pelaksanaan dengan persyaratan dalam Kontrak yang meliputi antara lain: 1) menambah atau mengurangi volume pekerjaan; 2) menambah atau mengurangi jenis Jasa Terkait;

b Perubahan jadwal pekerjaan atau perpanjangan Masa Kontrak sebagai akibat perubahan lingkup pekerjaan atau keterlambatan yang disebabkan oleh PPK atau Keadaan Kahar;

c Perubahan Nilai Kontrak sebagai akibat perubahan lingkup pekerjaan dengan

ketentuan perubahan Nilai Kontrak hanya dapat dilakukan sampai setinggi-tingginya 10% (sepuluh persen) dari Nilai Kontrak;

(2) Perubahan atas persyaratan dan ketentuan Kontrak dilakukan melalui suatu negosiasi

teknis dan/atau harga dengan tetap mengacu kepada ketentuan dalam Kontrak ini. Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam berita acara dan digunakan sebagai dasar penyusunan amandemen Kontrak. Amandemen Kontrak dibuat secara tertulis dan berlaku jika disetujui oleh Para Pihak.

Pasal 23

(1) Yang dimaksud Keadaan Kahar dalam Kontrak ini adalah suatu keadaan yang terjadi di

luar kehendak Para Pihak sehingga kewajiban yang ditentukan dalam Kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi. Yang digolongkan Keadaan Kahar adalah:

a. Peperangan yang berkaitan dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia; b. Kerusuhan; c. Revolusi; d. Bencana alam yang dinyatakan resmi oleh Pemerintah Republik Indonesia: banjir,

gempa bumi, badai, gunung meletus, tanah longsor, wabah penyakit, dan angin topan; e. Pemogokan; f. Kebakaran; g. Gangguan industri lainnya.

(2) Dikecualikan dari Keadaan Kahar adalah hal-hal yang merugikan akibat perbuatan atau

kelalaian Para Pihak. Pasal 24

(1) Kegagalan salah satu Pihak untuk memenuhi kewajibannya yang ditentukan dalam

Kontrak bukan merupakan cidera janji atau wanprestasi jika ketidakmampuan tersebut diakibatkan oleh Keadaan Kahar, dan Pihak yang ditimpa Keadaan Kahar:

a. telah mengambil semua tindakan yang sepatutnya untuk memenuhi kewajiban dalam

Kontrak; dan b. telah memberitahukan kepada Pihak lain dalam Kontrak selambat-lambatnya 14 (empat

belas) hari setelah terjadinya Keadaaan Kahar dengan menyertakan pernyataan keadaan kahar dari instansi yang berwenang.

13

(2) Keterlambatan pekerjaan akibat Keadaan Kahar tidak dikenakan sanksi.

Pasal 25 Jangka waktu yang ditetapkan dalam Kontrak untuk pemenuhan kewajiban Pihak yang tertimpa Keadaan Kahar harus diperpanjang sekurang-kurangnya sama dengan jangka waktu terhentinya Kontrak akibat Keadaan Kahar.

Pasal 26 Pada saat terjadinya Keadaan Kahar, Kontrak ini segera dihentikan sementara hingga Keadaan Kahar berakhir dengan ketentuan Penyedia Jasa berhak untuk menerima pembayaran sesuai dengan prestasi atau kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang telah dicapai. Jika selama masa Keadaan Kahar PPK memerintahkan secara tertulis kepada Penyedia Jasa untuk meneruskan pekerjaan sedapat mungkin maka Penyedia Jasa berhak untuk menerima pembayaran sebagaimana ditentukan dalam Kontrak dan mendapat penggantian biaya yang wajar sesuai dengan yang telah dikeluarkan untuk melanjutkan pekerjaan dalam situasi demikian. Penggantian biaya ini harus diatur dalam suatu amandemen Kontrak.

Pasal 27

Menyimpang dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, PPK dapat memutuskan Kontrak ini melalui pemberitahuan tertulis kepada Penyedia Jasa setelah terjadinya hal-hal sebagai berikut: a. Penyedia Jasa gagal menyelesaikan jasa terkait sesuai dengan Jadwal Penyelesaian.

Pemutusan ini dapat dilakukan hanya terhadap bagian tertentu dari pekerjaan yang gagal diselesaikan. Dalam hal terjadi pemutusan, PPK dengan caranya sendiri dapat memperoleh jasa terkait yang gagal diselesaikan. Penyedia Jasa berkewajiban untuk mengganti selisih biaya (jika ada) yang dikeluarkan oleh PPK di atas Nilai Kontrak ini untuk menyelesaikan jasa tersebut. Penyedia Jasa tetap berkewajiban untuk meneruskan pelaksanaan bagian lain dari pekerjaan dalam Kontrak ini yang tidak diputuskan; atau

b. Penyedia Jasa berada dalam keadaan pailit; atau c. Karena Keadaan Kahar, Penyedia Jasa tidak dapat menyelesaikan jasa terkait selama

sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) hari kalender; atau d. Penyedia Jasa berdasarkan penilaian PPK terbukti melakukan KKN dan Penipuan dalam

proses pengadaan maupun pelaksanaan Kontrak; atau e. Penyedia Jasa tidak mempertahankan keberlakuan Surat Jaminan Pelaksanaan; atau f. Denda Keterlambatan terhadap Penyedia Jasa telah melampaui nilai nominal Surat

Jaminan Pelaksanaan.

Pasal 28 Menyimpang dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Penyedia Jasa dapat memutuskan Kontrak ini melalui pemberitahuan tertulis kepada PPK setelah terjadinya hal-hal sebagai berikut: a. PPK tidak menerbitkan SPP untuk pembayaran tagihan selambat-lambatnya 14 (empat

belas) hari kalender terhitung sejak tagihan dan kelengkapan dokumen penunjang yang tidak diperselisihkan diterima oleh PPK, dan setelah menerima teguran tertulis dari Penyedia Jasa; atau

b. karena Keadaan Kahar, Penyedia Jasa tidak dapat menyelesaikan pekerjaan selama

sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) hari kalender.

14

Pasal 29

Pada saat Kontrak diputuskan berdasarkan Pasal 27 dan Pasal 28, PPK berkewajiban untuk melakukan pembayaran prestasi pekerjaan sampai dengan tanggal berlakunya pemutusan Kontrak dan biaya langsung (termasuk biaya demobilisasi personil) yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa sehubungan dengan pemutusan kontrak.

BAB III KEWAJIBAN PENYEDIA JASA

Pasal 30

a. Penyedia Jasa berkewajiban untuk melaksanakan pekerjaan Jasa Lainnya ini sesuai dengan

Spesifikasi Pekerjaan dan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang ditetapkan dalam Kontrak,

dan memenuhi kewajiban-kewajibannya secara cermat, efisien, dan ekonomis sesuai

dengan standar praktik dan teknik profesional yang diterima secara luas dan Standar

Nasional Indonesia yang berlaku (jika ada), mengawasi pengelolaan pekerjaan, serta

memanfaatkan teknologi maju yang tepat dan metode kerja yang aman.

b. Penyedia Jasa juga berkewajiban untuk selalu bertindak sebagai penasihat PPK yang dapat

dipercaya sehubungan dengan pelaksanaan Kontrak, dan berkewajiban untuk setiap saat

mendukung dan menjaga kepentingan sah PPK dalam urusan dengan pihak ketiga.

c. Penyedia Jasa bertanggung jawab atas kualitas makanan yang disajikan, dan jika ada

peserta diklat yang mengalami keracunan setelah mengkonsumsi makanan yang berasal

dari Penyedia tersebut maka Penyedia Jasa bertanggung jawab penuh atas kejadian

tersebut;

Pasal 31 Untuk efektifitas pelaksanaan Pasal 30 penyedia wajib :

1. Menyampaikan manajer operasional / lapangan (supervisior) yang bertindak untuk dan

atas nama pihak kedua selambat-lambatnya satu hari setelah pelaksanaan kontrak.

2. Supervisior merupakan penanggung gugat masalah-masalah operasional dan

menyaksikan / menandatangani berita acara bila terjadi hal-hal yang dikeluhkan pihak

pertama.

3. Supervisor bersedia menerima arahan-arahan yang diminta pihak pertama sepanjang

dalam bentuk yang disepakati.

Pasal 32

Penyedia Jasa dan Personil tanpa persetujuan tertulis sebelumnya dari PPK tidak

diperbolehkan selama Masa Kontrak dan hingga jangka waktu tertentu sesudahnya yang

ditetapkan dalam SSKK untuk:

a. menggunakan dokumen atau keterangan tersebut selain untuk kepentingan pelaksanaan

Kontrak;

15

b. mengungkapkan dokumen atau keterangan tersebut kepada pihak ketiga.

Pasal 33 Penyedia Jasa menjamin bahwa Jasa Lainnya dan semua barang/jasa yang digunakan untuk

pekerjaan berdasarkan Kontrak ini tidak melanggar Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI) pihak

manapun dan dalam bentuk apapun.

Pasal 34 Penyedia Jasa berkewajiban untuk melindungi, membebaskan, dan menanggung tanpa batas

PPK beserta instansinya terhadap semua bentuk tuntutan, tanggung jawab, kewajiban,

kehilangan, kerugian, denda, gugatan atau tuntutan hukum, proses pemeriksaan hukum, dan

biaya yang dikenakan terhadap PPK beserta instansinya sehubungan dengan klaim yang timbul

dari pelaksanaan kontrak ini atas:

a. kehilangan atau kerusakan peralatan dan harta benda penyedia jasa dan personil; b. cidera tubuh, sakit atau kematian personil; c. kehilangan atau kerusakan harta benda dan cidera tubuh, sakit atau kematian pihak ketiga;

dan d. pelanggaran HAKI, termasuk pelanggaran hak cipta, merek dagang, hak paten, dan bentuk

HAKI lainnya yang dilakukan atau diduga dilakukan oleh Penyedia Jasa.

Pasal 35

Penyedia Jasa berkewajiban untuk mendapatkan lebih dahulu persetujuan tertulis PPK sebelum melakukan tindakan mensubkontrakkan sebagian pekerjaan ini. Terlepas dari adanya persetujuan PPK untuk subkontrak, Penyedia Jasa tetap bertanggungjawab penuh atas pelaksanaan keseluruhan pekerjaan.

Pasal 36

(1) Penyedia Jasa berkewajiban atas biaya sendiri untuk mengikutsertakan Personilnya pada program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek).

(2) Penyedia Jasa berkewajiban untuk mematuhi dan memerintahkan Personilnya untuk

mematuhi peraturan keselamatan kerja PPK (jika ada) dan peraturan keselamatan kerja lainnya yang berlaku. Pada waktu pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa beserta Personilnya dianggap telah membaca dan memahami peraturan keselamatan kerja tersebut.

(3) Penyedia Jasa berkewajiban atas biaya sendiri untuk menyediakan setiap Personilnya

perlengkapan keselamatan kerja yang sesuai dan memadai. (4) Tanpa mengurangi kewajiban Penyedia Jasa untuk melaporkan kecelakaan berdasarkan

hukum yang berlaku, Penyedia Jasa akan melaporkan kepada PPK mengenai setiap kecelakaan yang timbul sehubungan dengan pelaksanaan Kontrak ini dalam waktu 24 (dua puluh empat) jam setelah kejadian. Persyaratan pelaporan ini semata-mata dilakukan untuk

16

menjamin perlindungan tenaga kerja Penyedia Jasa dan tidak dimaksudkan untuk mengurangi kemandirian Penyedia Jasa.

Pasal 37

Penyedia Jasa berkewajiban untuk mengambil langkah-langkah yang memadai untuk melindungi lingkungan baik di dalam maupun di luar tempat kerja dan membatasi gangguan lingkungan terhadap pihak ketiga dan harta bendanya sehubungan dengan pelaksanaan Kontrak ini.

Pasal 38 Penyedia Jasa berkewajiban untuk mendapatkan lebih dahulu persetujuan tertulis PPK sebelum melakukan tindakan-tindakan berikut: a. mensubkontrakkan sebagian pekerjaan Jasa Lainnya ini. Terlepas dari adanya persetujuan

PPK untuk subkontrak, Penyedia Jasa tetap bertanggungjawab penuh atas pelaksanaan keseluruhan pekerjaan Jasa Lainnya ini;

b. menunjuk Personil yang namanya tidak tercantum dalam Dokumen Penawaran; c. mengubah Program Mutu;

Pasal 39 Penyedia Jasa berkewajiban untuk menyerahkan kepada PPK laporan dan dokumen lain yang diatur dalam SSKK secara periodik.

Pasal 40

Semua spesifikasi, laporan, dan dokumen-dokumen lain yang dipersiapkan oleh Penyedia Jasa berdasarkan Kontrak ini sepenuhnya merupakan hak milik PPK. Penyedia Jasa paling lambat pada waktu pemutusan atau akhir Masa Kontrak berkewajiban untuk menyerahkan semua dokumen tersebut beserta daftar rinciannya kepada PPK. Penyedia Jasa dapat menyimpan 1 (satu) buah salinan tiap dokumen tersebut.

BAB IV DENDA DAN JAMINAN PELAKSANAAN

Pasal 41

Penyedia Jasa berkewajiban untuk membayar sanksi finansial berupa Denda tersebut di bawah sebagai akibat wanprestasi atau cidera janji terhadap kewajiban-kewajiban Penyedia Jasa dalam Kontrak ini. PPK mengenakan Denda dengan memotong pembayaran pekerjaaan Penyedia Jasa. Pembayaran Denda tidak mengurangi tanggung jawab kontraktual Penyedia Jasa.

Pasal 42

Penyedia Jasa berkewajiban untuk membayar Denda atas keterlambatan penyelesaian pekerjaan karena kesalahan atau kelalaian Penyedia Jasa kepada PPK sebesar 1/1000 (satu per seribu) dari Nilai Kontrak untuk setiap (1) jam keterlambatan.

17

Pasal 43

Penyedia Jasa wajib untuk menyerahkan Surat Jaminan Pelaksanaan sebesar minimal 5% dari nilai Harga Kontrak Rp ............,- (..............) selambat-lambatnya tanggal ...... Bulan...... 2016 sebelum tanggal penandatanganan kontrak dengan nilai Rp.........,- (.......) setelah penerbitan Surat Penunjukan Penyedia Jasa.

BAB V PERSONIL DAN/ATAU PERALATAN PENYEDIA JASA

Pasal 44 Perubahan Personil Inti dan/atau Peralatan tidak boleh dilakukan kecuali atas persetujuan tertulis PPK. Perubahan Personil Inti dan/atau Peralatan dilakukan oleh Penyedia Jasa dengan mengajukan permohonan terlebih dahulu kepada PPK dengan melampirkan riwayat hidup/pengalaman kerja Personil Inti dan/atau spesifikasi Peralatan yang diusulkan beserta alasan perubahan.

Pasal 45 Jika PPK menilai bahwa Personil Inti tidak mampu atau tidak dapat melakukan pekerjaan dengan baik atau berkelakuan tidak baik, maka Penyedia Jasa berkewajiban untuk menyediakan pengganti sejak diminta oleh PPK. Jika PPK meminta Penyedia Jasa untuk mengeluarkan Personil Inti dari pekerjaan Jasa Lainnya ini maka Penyedia Jasa berkewajiban untuk menjamin bahwa Personil Inti bersangkutan akan meninggalkan lokasi kerja dan tidak terkait lagi dengan pekerjaan Jasa Lainnya ini.

Pasal 46 Jika perubahan dan/atau penggantian Personil dan/atau Peralatan perlu dilakukan, maka Penyedia Jasa berkewajiban untuk menyediakan pengganti dengan kualifikasi yang setara atau lebih baik dari Personil dan/atau Peralatan yang digantikan. Terhadap perubahan dan/atau penggantian yang dilakukan, Penyedia Jasa tidak berhak atas klaim apapun untuk biaya tambahan yang timbul atau terkait dengan perubahan dan/atau penggantian tersebut.

Pasal 47

Personil berkewajiban untuk menjaga kerahasiaan pekerjaannya. Jika diperlukan oleh PPK, Personil dapat sewaktu-waktu disyaratkan untuk menjaga kerahasiaan pekerjaan di bawah sumpah.

BAB VI KEWAJIBAN PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

Pasal 48 PPK berkewajiban untuk memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana atau kemudahan lainnya (jika ada) untuk kelancaran pelaksanan pekerjaan.

Pasal 49 PPK berkewajiban untuk membayar sanksi finansial berupa Ganti Rugi tersebut di bawah sebagai akibat wanprestasi atau cidera janji terhadap kewajiban-kewajiban PPK dalam Kontrak ini. Ganti Rugi dibayarkan setelah Penyedia Jasa menyampaikan klaim beserta perhitungan dan

18

data keterlambatan. PPK berkewajiban untuk menerbitkan SPP untuk pembayaran ganti rugi selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak klaim dan kelengkapan dokumen penunjang diterima oleh PPK.

Pasal 50

Jika PPK menunda penerbitan SPP melampaui jangka waktu yang ditetapkan dalam Pasal 16 maka PPK berkewajiban untuk membayar Ganti Rugi atas keterlambatan pembayaran kepada Penyedia Jasa sebesar bunga terhadap nilai tagihan sebelum PPN yang terlambat dibayar untuk tiap hari kalender keterlambatan berdasarkan tingkat suku bunga Bank Indonesia pada waktu itu.

Pasal 51 PPK berkewajiban untuk membayar Ganti Rugi atas keterlambatan penyelesaian jasa terkait karena kesalahan atau kelalaian PPK kepada Penyedia Jasa sebesar kerugian nyata yang timbul akibat keterlambatan tersebut namun tidak lebih besar dari Nilai Kontrak sebelum pajak. Penyedia Jasa berkewajiban untuk membuktikan kerugian nyata tersebut secara tertulis disertai dengan dokumen-dokumen penunjang.

BAB VII PEMBAYARAN KEPADA PENYEDIA JASA

Pasal 52 Pembayaran keseluruhan prestasi pekerjaan tidak dapat melebihi Nilai Kontrak yang ditetapkan. Nilai Kontrak hanya dapat dinaikkan di atas jumlah yang ditetapkan dalam Surat Perjanjian melalui suatu amandemen Kontrak jika Para Pihak menyetujui perubahan lingkup pekerjaan yang mempengaruhi Nilai Kontrak.

Pasal 53

(1) Pembayaran oleh PPK kepada penyedia jasa dengan menggunakan metode gabungan lump sum dan metode harga satuan.

(2) Perhitungan pembayaran dengan metode lumpsum dan satuan, metode lump sum

dilakukan sampai hari pertama diklat, hari kedua dan seterusnya dibayar dengan harga satuan sesuai dengan jumlah peserta yang hadir mengikuti diklat sampai dengan hari terakhir.

(3) Rincian harga kontrak sesuai dengan rincian yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan

Harga. (4) Kontrak Pengadaan Barang ini dibiayai dari DIPA Balai Diklat Keuangan Makassar Tahun

Anggaran 2016 Nomor: DIPA-015.11.2.561225/2015 tanggal ... Nopember 2015.

Pasal 54

19

(1) Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan sesuai persyaratan yang ditetapkan dalam Pasal 21, dan setelah Penyedia Jasa menyampaikan tagihan secara termin per bulan dan pekerjaan telah diselesaikan 100%.

(2) Setiap pembayaran harus dipotong pajak dan denda (jika ada). (3) Tagihan yang diajukan harus disertai dengan salinan dokumen penunjang, antara lain Berita

Acara Hasil Pemeriksaan/penilaian pekerjaan, Berita Acara Serah Terima pekerjaan, Rincian Tagihan, kuitansi, dan dokumen lainnya yang disyaratkan dalam Pasal 4 SSKK.

(4) PPK berkewajiban mengajukan SPP untuk pembayaran tagihan selambat-lambatnya 7

(tujuh) hari kerja terhitung sejak tagihan dan kelengkapan dokumen penunjang diterima oleh PPK.

(5) Pembayaran kepada Penyedia Jasa dilakukan melalui KPPN Makassar II sesuai dengan

ketentuan dan peraturan yang berlaku. (6) Pembayaran ditransfer ke rekening Penyedia Jasa pada BANK ... dengan nomor rekening

............... atas nama CV. ......, Jalan .......................

BAB VIII

PENGAWASAN MUTU

Pasal 55

PPK akan memeriksa setiap hasil pekerjaan Penyedia Jasa dan memberitahukan secara

tertulis Penyedia Jasa atas setiap cacat mutu yang ditemukan. PPK dapat memerintahkan

Penyedia Jasa untuk menemukan dan mengungkapkan cacat mutu, serta menguji pekerjaan

yang dianggap oleh PPK mengandung cacat mutu. Penyedia Jasa bertanggung jawab atas

cacat mutu selama Masa Tanggung Jawab Cacat Mutu yang diatur dalam SSKK.

Pasal 56 (1) PPK akan menyampaikan pemberitahuan cacat mutu kepada Penyedia Jasa segera

setelah ditemukan cacat mutu tersebut selama Masa Tanggung Jawab Cacat Mutu.

(2) Terhadap pemberitahuan cacat mutu tersebut, Penyedia Jasa berkewajiban untuk

memperbaiki cacat mutu dalam jangka waktu yang ditetapkan dalam pemberitahuan.

(3) Jika Penyedia Jasa tidak memperbaiki cacat mutu dalam jangka waktu yang ditentukan

maka PPK berhak untuk secara langsung atau melalui pihak ketiga yang ditunjuk oleh PPK

melakukan perbaikan tersebut. Penyedia Jasa segera setelah menerima klaim PPK secara

tertulis berkewajiban untuk mengganti biaya perbaikan tersebut. PPK dapat memperoleh

penggantian biaya dengan memotong pembayaran atas tagihan Penyedia Jasa yang jatuh

20

tempo (jika ada) atau jika tidak ada maka biaya penggantian akan diperhitungkan sebagai

utang Penyedia Jasa kepada PPK yang telah jatuh tempo.

(4) PPK dapat mengenakan Denda Keterlambatan yang diatur dalam Pasal 41 untuk setiap

keterlambatan perbaikan cacat mutu, dan mendaftarhitamkan Penyedia Jasa selama 2

(dua) tahun.

BAB IX PENYELESAIAN PERSELISIHAN

Pasal 57 Para Pihak berkewajiban untuk berupaya sungguh-sungguh menyelesaikan secara damai

semua perselisihan yang timbul dari atau berhubungan dengan Kontrak ini atau interpretasinya

selama atau setelah pelaksanaan pekerjaan ini. Penyelesaian secara damai dapat dilakukan

melalui musyawarah secara langsung antara Para Pihak atau melalui perantaraan pihak ketiga

yang disepakati oleh Para Pihak dalam bentuk mediasi atau konsiliasi.

Pasal 58

Jika perselisihan di atas tidak dapat diselesaikan secara damai, maka masing-masing Pihak berhak untuk mengajukan perselisihan ke Pengadilan Negeri Makassar.

Untuk dan atas Nama Balai Diklat Keuangan Makassar

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

NASRUL NIP. 196808201994031003

Untuk dan atas Nama Penyedia Jasa

CV. XXXXXXXXXX

XXXXXXXXXXXX DIREKTUR

21

SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK)

Pasal 1

(1) Serah terima, pemeriksaan dan pengujian dilakukan pada Tempat Tujuan Akhir. (2) Tempat Tujuan Akhir adalah Balai Diklat Keuangan Makassar, Kompleks Perkantoran

Gedung Keuangan Negara, Jl. Urip Sumoharjo Km.4 Makassar, kecuali diklat yang dilaksanakan diluar asrama Balai Diklat Keuangan Makassar, yaitu diklat DTU Kesamaptaan Bea dan Cukai dan Diklat Ketrampilan Pemeliharaan dan Penggunaan Senjata, di Bataliyon 466 Paskhas Lanud Hasanuddin Makassar.

Pasal 2

Wakil Sah Para Pihak untuk Balai Diklat Keuangan Makassar adalah NASRUL selaku Pejabat Pembuat Komitmen dan untuk Penyedia Jasa adalah .......... selaku Direktur CV. ........

Pasal 3

Syarat pembayaran pekerjaan adalah: a. Hasil Pemeriksaan dan Pengujian Pengadaan Konsumsi Diklat yang diserahkan telah

sesuai dengan spesifikasi yang ditawarkan; b. Penyedia Jasa telah menyerahkan seluruh jasa sesuai dengan kontrak ini, dibuktikan

dengan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan (apabila pekerjaan telah selesai 100% setiap diklat).

Pasal 4

Kelengkapan administrasi lainnya yang harus disampaikan dalam tagihan Penyedia Jasa kepada PPK adalah: a. Berita Acara Hasil Pemeriksaan/Penilaian Pekerjaan (BAHP); b. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan (BAST); c. Berita Acara Pembayaran (BAP); d. Formulir Surat Setoran Pajak (SSP) PPh.

Pasal 5

1. Pembayaran dilakukan berdasarkan prestasi pekerjaan setiap bulan setelah selesai diklat, yaitu 8 (delapan) tahap/termin pembayaran, yang dibuktikan dengan berita acara serah terima pekerjaan setiap bulan setelah selesai diklat.

2. Tahapan pembayaran kepada Penyedia Jasa dilakukan setelah pekerjaan selesai 100% per bulan sesuai diklat yang telah dilaksanakan dengan rincian sebagai berikut:

a. Pembayaran tahap I bulan Februari 2016 untuk diklat yang telah selesai dilaksanakan bulan Januari 2016;

b. Pembayaran tahap II bulan Maret 2016 untuk diklat yang telah selesai

dilaksanakan pada bulan Februari 2016

c. Pembayaran tahap III bulan April 2016 untuk diklat yang telah selesai dilaksanakan pada bulan Maret 2016;

d. Pembayaran tahap IV bulan Mei 2016 untuk diklat yang telah selesai

dilaksanakan pada bulan April 2016;

e. Pembayaran tahap V bulan Juni 2016 untuk diklat yang telah selesai dilaksanakan pada bulan Mei 2016;

f. Pembayaran tahap VI bulan Agustus 2016 untuk diklat yang telah selesai

dilaksanakan pada bulan Juli 2016; g. Pembayaran tahap VII bulan September 2016 untuk diklat yang telah selesai

dilaksanakan pada bulan Agustus 2016;

22

3. Pembayaran dilakukan dengan menggunakan gabungan metode lump sum dan harga

satuan, dengan ketentuan bahwa lumpsum dibayarkan sampai dengan hari pertama pelaksanaan diklat sedangkan hari kedua dan seterusnya dibayar dengan harga satuan sesuai dengan jumlah peserta yang hadir mengikuti diklat sampai dengan hari terakhir;

4. Harga yang dibayarkan atas prestasi pekerjaan dilakukan dengan bentuk mata uang rupiah sebesar yang tercantum di dalam tagihan pembayaran.

Pasal 6

Ketentuan penggunaan dan kerahasiaan dokumen kontrak dibatasi sampai dengan 1 (satu) tahun setelah masa kontrak.

Pasal 7

Masa tanggung jawab cacat mutu berlaku selama 1 (satu) bulan terhitung setelah Berita Acara Serah Terima Pekerjaan.

Pasal 8

(1) Kontrak ini berakhir apabila:

a. Jangka waktu pelaksanaan kontrak telah berakhir dan Penyedia Jasa telah menyelesaikan pekerjaannya dengan baik sesuai dengan kontrak, dan atau;

b. PPK sudah membayar lunas pekerjaan Penyedia Jasa yang dibuktikan dengan penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) oleh KPPN Makassar II, dan atau;

c. Terjadinya pemutusan kontrak secara sepihak oleh PPK maupun Penyedia Jasa, dan atau;

d. Adanya putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap yang membatalkan kontrak ini.

(2) Berakhirnya kontrak akibat Pasal 5 SSKK tidak mengurangi kewajiban Penyedia Jasa dalam memberikan Jaminan Cacat Mutu sesuai dengan Pasal 54 SSUK.

Pasal 9

(1) Tiap-tiap lembar yang menjadi bagian kontrak ini harus diparaf oleh kedua belah pihak pada

bagian sudut kanan bawah. (2) Surat perjanjian/kontrak ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli dengan dibubuhi meterai yang

cukup menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dengan demikian mempunyai kekuatan hukum yang sama.

Untuk dan atas Nama Balai Diklat Keuangan Makassar

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

NASRUL NIP. 196808201994031003

Untuk Dan Atas Nama Penyedia Jasa

CV. XXXXXXXXX

XXXXXXXXXXXXX DIREKTUR

23