Draft Draft Permen Sawit Lampiran 5 Mekanisme Izin[1]

download Draft Draft Permen Sawit Lampiran 5 Mekanisme Izin[1]

of 39

description

Sustainable

Transcript of Draft Draft Permen Sawit Lampiran 5 Mekanisme Izin[1]

Lampiran VPeraturan Menteri Lingkungan HidupNomor :Tanggal :2014MEKANISME PERIZINAN PENGELOLAAN AIR LIMBAH INDUSTRI MINYAK SAWITI.LATAR BELAKANGDalam rangka pengendalian penceamaran air maka setiap usaha dan/atau kegiatan yangakan membuang dan/atau memanfaatkan air limbah ke tanah untuk aplikasi pada tanahwajib mendapat izin. Setiap penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang membuangdan/atau memanfaatkan air limbah ke tanah untuk aplikasi pada tanah wajib menaatipersyaratan yang ditetapkan dalam izin. Dengan mekanisme perizinan tersebut, potensipencemaran air dari kegiatan pembuangan air limbah dan pemanfaatan air limbah padatanah diharapkan dapat dikendalikan.Dokumen perizinan yang telah diterbitkan harus dapat berfungsi secara optimal sebagaiinstrumen pencegahan pencemaran air. Perizinan harus mencantumkan secara tegaspersyaratan dan kewajiban yang harus dipenuhi dan dilaksanakan oleh penanggung jawabusaha dan/atau kegiatan sebagai pemegang izin, pembinaan dan pengawasan penaatan sertapenetapan sanksi-sanksi apabila terjadi pelanggaran terhadap persyaratan-persaratan yangdituangkan di dalam izin.Format perizinan pola minimal dari perizinan harus diikuti oleh pemberi izin sehinggakredibilitas dan akuntabilitas izin serta pejabat dan lembaga penerbit izin dapat terjaga.II.KEBIJAKAN PERIZINANPenetapan kebijakan di dalam pengendalian pencemaran air di Industri minyak sawit baikitu yang melakukan pembuangan dan/atau pemanfaatan ke tanah di lahan perkebunan dikelompokkan dalam satu perizinan yaitu izin pengelolaan air limbah.A. Pembuangan air limbah Pembuangan air limbah ke sumber air dapat di lakukan dengan didasarkan pada : 1. Daya Tampung Beban Pencemaran (DTBP)2.Kajian pembuangan air limbahPersyaratan pengkajian pembuangan air limbah di dalam proses permohonan izinini diberlakukan apabila di dalam dokumen Amdal atau UKL-UPL dari usahadan/atau kegiatan yang bersangkutan belum secara lengkap mencantumkan kajian:Lampiran V Peraturan MENLH : Pengelolaan limbah industri minyak sawit1a.b.dampak pembuangan air limbah terhadap pembudidayaan ikan, hewan, dantanaman, kualitas tanah dan air tanah, dan kesehatan masyarakat.upaya pencegahan pencemaran air, minimisasi air limbah, efisiensi energi dansumberdaya yang dilakukan usaha dan/atau kegiatan yang berkaitan denganpengelolaan air limbah.Khusus untuk pembuangan air limbah ke laut persyaratan pengkajian tetapmengacu pada peraturan pengkajian pembuangan air limbah ke laut (PermenLHNo 12 Tahun 2006).B. Pemanfaatan air Limbah ke tanah di lahan perkebunanPemanfaatan air limbah ke tanah di lahan perkebunan dapat dilakukan dengandidahului dengan pengkajian dengan ketentuan sebagaimana Lampiran IIII. TATA CARA PERIZINAN PENGELOLAAN AIR LIMBAHA. Prosedur Permohonan Izin1. Pengajuan Permohonan Izin a. Persyaratan Administrasi Persyaratan administrasi perizinan yang harus disiapkan oleh pemohon izin paling sedikit meliputi : 1). Formulir permohonan perizinan yang didalamnya memuat informasi tentang: a). Identitas pemohon izin. b). Ruang lingkup air limbah yang akan dimohonkan izin. c). Sumber dan karakteristik air limbah. d). Sistem pengelolaan air limbah untuk memenuhi kualitas air limbah yang akan dibuang dan atau dimanfaatkan ke tanah di lahan perkebunan. e). Debit, volume dan kualitas air limbah. f). Lokasi titik penaatan dan pembuangan air limbah dan atau lokasi titik penaatan g). Jenis dan kapasitas produksi bulanan senyatanya. h). Jenis dan jumlah bahan baku yang digunakan. i). Hasil pemantauan kualitas sumber air dan atau air laut (khusus yang melakukan pembuangan). j). Sarana dan prosedur penanggulangan keadaan darurat. 2). Melampirkan izin-izin lain yang berkaitan dengan pendirian usaha dan/atau kegiatan, pendirian bangunan dan persyaratan lain yang terkait dengan pembangunan atau operasional sistem pengelolaan air limbah. 3). Melampirkan dokumen AMDAL, UKL-UPL atau dokumen lingkungan lain yang dipersamakan dengan dokumen tersebut serta izin lingkunganLampiran V Peraturan MENLH : Pengelolaan limbah industri minyak sawit2b.Persyaratan Teknis1). Pembuangan Air limbah Perusahaan yang mengajukan izin wajib menyampaikan : a) Kajian dampak pembuangan air limbah terhadap pembudidayaan ikan, hewan, dan tanaman, kualitas tanah dan air tanah, dan kesehatan masyarakat jika melakukan pembuangan ke sumber air. b) Kajian pembuangan air limbah ke lautsebagaimana yang dipersyarakat dalam peraturan jika melakukan pembuangan air limbah ke laut c) Upaya pencegahan pencemaran, minimalisasi air limbah, efisiensi energi dan sumberdaya yang dilakukan penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan air limbah.2).Pemanfaatan air limbah ke tanah di lahan perkebunana) Kajian pemanfaatan air limbah ke tanah di lahan perkebunan sebagaimana lampiran Ib) Upaya pencegahan pencemaran, minimalisasi air limbah, efisiensi energi dan sumberdaya yang dilakukan penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan air limbah.Kajian dampak pengelolaan air limbah yang dapat diambil dari dokumenAMDAL, UKL-UPL atau dokumen lingkungan lain yang dipersamakandengan dokumen dimaksud yang telah mengkaji dampak terhadappembudidayaan ikan, hewan, dan tanaman, kualitas tanah dan air tanah,dan kesehatan masyarakat dengan lengkap.3).2.Mekanisme Penetapan Izina.Muatan Izin Mengingat perizinan merupakan salah satu alat pengendalian pencemaran air yang utama, maka dengan sistem perizinan yang baik akan memberikan kejelasan status dan pengawasan terhadap hak dan kewajiban penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan. Secara garis besar muatan perizinan dapat diuraikan sebagai berikut:1). Siapa Kepada siapa izin diberikan, sekaligus siapa yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan ketentuan-ketentuan dalam izin.Siapa yang diberi izin harus dinyatakan dengan jelas. Identitas perusahaandan penanggung jawab izin lingkungan yang berkaitan dengan pembuanganair limbah ke sumber air harus dinyatakan dengan jelas dan benar. Alamatkegiatan dan alamat kantor harus ditulis pula dengan jelas dan dapat dilacakkeberadaannya Jabatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan jugaLampiran V Peraturan MENLH : Pengelolaan limbah industri minyak sawit3harus dinyatakan dengan jelas. Pemohon izin hendaknya pimpinanperusahaan atau paling tidak manajer yang menangani pengelolaanlingkungan hidup.2). Acuan Peraturan Perundang-undangan Izin harus mencantumkan peraturan perundang-undangan yang dijadikan acuan dalam mengeluarkan izin. Peraturan tersebut pada umumnya peraturan yang:a).b).c).d).Menetapkan kewajiban untuk memiliki izin bagi penanggung jawabusaha dan/atau kegiatan.Memberikan kewenangan untuk memproses izin.Mengatur baku mutu tingkat nasional dan provinsi untuk usahadan/atau kegiatan yang diatur dalam izin.Surat keputusan pejabat yang mengesahkan dokumen AMDAL, UKL-UPL atau dokumen lingkungan lain yang dipersamakan dengandokumen dimaksud serta izin lingkungan yang dijadikan dasar bagiusaha dan/atau kegiatan untuk melakukan pengelolaan lingkungan.3). Proses Perizinan Dokumen-dokumen yang menjadi bahan untuk memproses perizinan seperti dokumen permohonan perizinan beserta lampirannya, berita acara verifikasi lapangan, berita acara pembahasan teknis, dokumen perbaikan permohonan izin tidak akan dilampirkan dalam izin. Padahal dokumen tersebut sangat penting untuk dikaji kembali jika di kemudian hari terdapat permasalahan- permasalahan yang berkaitan dengan izin. Oleh sebab itu, hal-hal penting dari dokumen-dokumen tersebut perlu dicantumkan dalam izin sebagai bahan rujukan jika terjadi permasalahan di kemudian hari.Sebagai konsekuensinya, instansi pemberi izin harus memiliki dokumentasiuntuk menyimpan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan prosesperizinan. Selain penting untuk bahan bukti jika terjadi sengketa yangberkaitan dengan izin, dokumen-dokumen tersebut sangat bermanfaat untukbahan pengawasan.4). Apa Ruang lingkup air limbah yang diatur dalam perizinan harus didifinisikan secara jelas. Secara hukum, semua pembuangan air limbah ke lingkungan dan/atau pemanfaatan air limbah ke tanah di lahan perkebunan harus mendapat izin. Tidak ada air limbah yang dibuang ke lingkungan dan/atau pemanfaatan air limbah ke tanah di lahan perkebunan tanpa izin. Sumber air limbah harus diidentifikasi dan didifinisikan dengan jelas. Selanjutnya dilakukan penggolongan air limbah berdasarkan karakteristik fisika, kimia dan biologisnya, jumlah air limbah yang dibuang, dan dosis air limbah yang dimanfaatkan ke tanah di lahan perkebunan harus dikuatifikasi dengan jelas, saluran yang mengalirkan air limbah juga harus diidentifikasi, sehingga diyakini tidak ada saluran liar yang membuang air limbah dan atauLampiran V Peraturan MENLH : Pengelolaan limbah industri minyak sawit4memanfaatan(bypass).tanpa melalui titik penaatan yang air limbah ditetapkanBahasa dalam izin harus lugas dan tidak boleh multitafsir, ketentuan-ketentuan izin bersifat obyektif dan pemahaman pemberi izin harus samadengan yang diberi izin. Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup yang tidakterlibat dalam proses perizinan dapat dengan mudah memahami ketentuanizin dan dengan membandingkanketentuan-ketentuan izin denganpelaporan dan/atau pengawasan langsung ke lapangan dapat secara obyektifmenilai ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan dalammelaksanakan ketentuan izin.Salah satu alat yang dapat digunakan untuk membantu penetapan ruanglingkup perizinan adalah peta lay out sistem pengelolaan air bersih. Gambarskematik pengelolaan air limbah beserta neraca massa dan neraca air mulaidari input proses sampai dengan out put. Oleh sebab itu kunjungan kelapangan, pencocokan peta lay out dengan kondisi lapangan, dan diskusi dilapangan mengenai neraca massa dan neraca air sangat membantu petugasdengan pemohon izin dalam mendifinisikan ruang lingkup air limbah.Layout, gambar skematik dan neraca massa atau neraca air harusdilampirkan dalam izin dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan darikeputusan izin. Hal ini untuk memudahkan Pejabat Pengawas LingkunganHidup dan/atau Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Daerah dalammelakukan pengawasan.Setelah ditetapkan izin, maka pembuangan air limbah dan/atau pemanfaatanair limbah ke tanah di lahan perkebunan di luar ketentuan izin dianggapsebagai pembuangan liar atau bypass. Pembuangan dan/pemanfaatan liar inimerupakan pelanggaran yang dapat menimbulkan konsekuensi hukum. Olehsebab itu, penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan harus jujur danterbuka dalam menyampaikan informasi tentang air limbah yangdihasilkannya. Sebaiknya pemberi izin juga harus cermat dalammendifinisikan ruang lingkup perizinan, sehingga tidak ada pembuangan airlimbah dan/atau pemanfaatan air limbah ke tanah di lahan perkebunan yangterlewatkan atau kesalahan penentuan karakteristik air limbah yangberakibat pada kesalahan dalam penerapan baku mutu.5). Di mana Titik dimana air limbah diizinkan di buang kelingkungan dan atau dimanfaatkan harus dinyatakan dengan tegas dalam perizinan dengan menuliskan kooordinat titik pembuangan dan/atau lokasi pemanfaatan. Demikian juga titik dimana baku mutu air limbah diberlakukan harus dinyatakan secara jelas koodinat dan penamaannnya. Titik ini disebut dengan titik penaatan.Khusus untuk pemanfaatan air limbah ke tanah di lahan perkebunan makaharus jelas juga dituangkan mengenai:Lampiran V Peraturan MENLH : Pengelolaan limbah industri minyak sawit5a) Lokasi sumber air limbah yang dimanfaatkan, misalnya dari kolam IPAL pada proses aerasi, sedimintasi. Titik ini merupakan outlet IPAL yang akan berinteraksi dengan lingkungan (lahan pemanfaatan).b) Lokasi pemanfaatan. Lokasi ini harus disebut dengan jelas lokasi blok-blok lahan pemanfaatan dan akan lebih baik bila dilengkapi dengan informasi tentang titik ordinatnya.c) Lokasi lahan kontrol dan sumur pantau dilengkapi dengan informasi tentang titik ordinatnya .d) Lokasi sumber air terdekat.6). BagaimanaPembuangan air limbahBagaimana cara membuang air limbah apakah air diperkenankan dibuangsecara terus menerus, atau diperbolehkan dibuang secara intermittentharus ditulis dengan jelas dalam izin. Jika pembuangan dilakukan secaraterus menerus, berapa debit maksimum yang boleh dibuang setiap saatatau berapa jumlah debit rata-rata per satuan waktu yang diperkenankandibuang? Jika pembuangan dilakukan secara intermittent, berapa volumeair limbah yang diperkenankan dibuang setiap saat ? Izin harusmenyatakan dengan jelas kuantifikasi air limbah yang boleh dibuang kelingkungan. Sebagai konsekuensinya, maka untuk aliran air limbah utamapemasangan alat ukur mutlak harus dipersyaratkan dalam izin.Kualitas air limbah yang dibuang juga harus diatur dengan BMAL.BMAL ditentukan secara spesifik berdasarkan karakteristik air limbah.Penetapan BMAL mengacu kepada perhitungan DTBP. Jika DTBPbelum ditetapkan maka cara yang paling mudah dengan menggunakanBMAL yang telah ditetapkan oleh gubernur ataupun Menteri. Menteri,Gubernur, Bupati/walikota dapat menetapkan izin yang lebih spesifiksesuai dengan hasil kajian pembuangan air limbah yang dilakukanpenanggungjawab usaha dan/atau kegiatan maupun mengacu kepadaperhitungan DTBP. Namun yang pasti, BMAL yang ditetapkan dalamizin tidak boleh lebih longgar dibandingkan BMAL provinsi dannasional.Selain diatur debit dan konsentrasi air limbah yang boleh dibuang kelingkungan, izin sebaiknya menetapkan BMAL berdasarkan bebanpencemaran air. Beban pencemaran air dapat ditetapkan berdasarkandebit air buangan dan konsentrasi air limbah, atau debit dan konsentrasiair limbah dinormalisasi terhadap jumlah bahan baku yang digunakanatau produk yang dihasilkan.Lampiran V Peraturan MENLH : Pengelolaan limbah industri minyak sawit6Pemanfaatan air limbah ke tanah di lahan perkebunanBagaimana cara mengalirkan/pendistribusian air limbah ke lahan apakahsudah menggunakan pemipaaan, harus ditulis dengan jelas dalam izin.Debit maksimum, dosis yang diperbolehkan, rotasi dan kuantifikasi airlimbah harus ditulis dengan jelas dalam izin. Sebagai konsekuensinya,maka untuk aliran air limbah utama pemasangan alat ukur debit mutlakharus dipersyaratkan dalam izin.Kualitas air limbah yang dimanfaatkan juga harus diatur dengan BakuMutu Air Limbah untuk pemanfaatan ke tanah di lahan perkebunan.Menteri, Gubernur atau Bupati/walikota dapat menetapkan baku mutuyang yang lebih spesifik di dalam izin sesuai dengan hasil kajianpemanfaatan air limbah ke tanah di lahan perkebunan yang dilakukanpenanggungjawab usaha dan/atau kegiatan.. Namun yang pasti, BakuMutu yang ditetapkan dalam izin tidak boleh lebih longgar dibandingkanBaku Mutu provinsi dan nasional.Persyaratan teknis pembuangan air limbah dan/atau pemanfaatan air limbahke tanah di lahan perkebunan sebagaimana Lampiran I juga wajibdimasukkan di dalam izin pengelolaan air limbahRambu-rambu teknis pembuangan air limbah dan/atau pemanfaatan airlimbah ke tanah di lahan perkebunan harus didefinisikan secara jelas dandapat dipahami oleh penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan.7). Kapan Izin harus mempunyai batas waktu yang jelas. Batas waktu perizinan yang terlalu pendek akan membebani instansi penanggung jawab izin dengan aktifitas administrasi perizinan. Sedangkan dari sisi pengusaha, kerepotan mengurus perizinan dan ketidakpastian dalam investasi. Izin baru dapat saja digunakan untuk menetapkan ketentuan baru yang belum diantisipasi penangggungjawab usaha dan/atau kegiatan pada saat perencanaan awal. Hal ini tentu akan menggangu iklim investasi di daerah.Sedangkan jangka waktu perizinan yang terlalu lama menyulitkan instansipemerintah untuk mengevaluasi ulang ketentuan izin maupun menyesuaikandengan kebijakan atau peraturan-peraturan terbaru. Oleh sebab itu jangkawaktu perizinan harus mengakomodasi kepentingan-kepentingan di atas.Dalam ketentuan ini batas waktu perizinan pengelolaan air limbahditetapkan 5 tahun, dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas.8). Sanksi Izin harus menetapkan dengan jelas sanksi bagi pelanggaran terhadap ketentuan dalam izin. Sanksi administrasi meliputi teguran tertulis, paksaan pemerintahan, pembekuan izin, dan pencabutan izin melakukan usaha dan/atau kegiatan dapat diuraikan lebih rinci dalam izin. Perincian penetapan sanksi dilakukan dengan acuan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.Lampiran V Peraturan MENLH : Pengelolaan limbah industri minyak sawit7b.Penerbitan atau Penolakan Izin sesuai dengan kelayakan teknis dari permohonanizin tersebut.1). Izin diterbitkan oleh Menteri, Gubernur atau Bupati/Walikota segera setelah ada rekomendasi dari unit kerja atau Instansi yang bertanggung jawab. Pemrosesan Permohonan Izin Pengelolaan Air Limbah ini memerlukan total waktu kurang lebih 90 (sembilan puluh) hari kerja sampai diterbitkannya izin pelaksanaan ataupun penolakan izin.2). Izin diterbitkan dengan mencantumkan masa berlaku dan persyaratan- persyaratan yang harus dipenuhi oleh pemrakarsa dalam pelaksanaan pengelolaan, seperti: baku mutu air limbah yang dibuang atau dimanfaatkan, kewajiban melakukan pemantauan, melaporkan hasil pemantauannya kepada Instansi yang bertanggungjawab, dll.3). Penolakan izin pengelolaan air limbahdisampaikan oleh Menteri , Gubernur atau Bupati/W alikota kepada pemrakarsa segera setelah Bupati/Walikota menerima laporan rekomendasi penolakan dari unit kerja atau instansi yang bertanggung jawab.Secara garis besar, tata cara perizinan pengelolaan air limbah dapat digambarkan dalamdiagram alir sebagaimana disajikan pada Gambar 5.1. berikut. UNIT KERJA ATAU INSTANSI YANGBERTANGGUNG JAWABTERHADAP PERIZINANPEMRAKARSA MENTERI, GUBERNUR ATAUBUPATI/WALIKOTAPermohonan IzinPenugasan evaluasi EvaluasiAdministrasiLengkapMelengkapikekurangan dokumenTidak LengkapEvaluasi TeknisPresentasi kajiandan permohonan IzinSurat permintaan presentasiEvaluasi subtansi kajianKunjungan lapanganPenerbitan surat penolakan izin lapanganLampiran V Peraturan MENLH : Pengelolaan limbah industri minyak sawitTidakLayakteknis8 Penerbitanizin/Penyusunan SK izinYa Gambar 5.1.:Tata Cara Perizinan Pegelolaan Air LimbahB. Pasca Penetapan Izin.1.Publikasi dan dokumentasi terhadap izin yang telah diterbitkan.Dalam rangka pelaksanaan Good Governance dalam penyelenggaraan perizinan,maka secara berkala menteri, gubernur atau bupati/walikota atau kepala instansi yangditunjuk dalam penyelenggaraan perizinan perlu menerbitkan publikasi statusperizinan yang diterima dan diproses, baik untuk izin lingkungan yang berkaitandengan pembuangan air limbah ke sumber air dan pemanfaatan air limbah untukaplikasi pada tanah. Publikasi ini dapat dilakukan melalui pengumuman di mediamassa lokal cetak atau elektronik seperti radio, TV lokal, atau kedua jenis media lokalini tidak ada di daerah yang bersangkutan maka pengumuman dapat publikasikanmelalui majalah dinding atau papan pengumuman di kantor kementerian LH,Gubernur atau bupati/walikota.Muatan publikasi tersebut antara lain meliputi:a. Jumlah permohonan izin yang diterima.b. Jumlah permohonan izin yang sedang dalam proses evaluasi administrasi, evaluasi teknis, termasuk di dalam muatan publikasi informasi tersebut salah satunya adalah status apabila ada penundaan pemrosesan terhadap permohonan izin tertentu dan dilengkapi dengan alasan penundaannya.c. Jumlah permohonan yang telah disetujui dan telah diterbitkan dokumen izinnya.d. Pembaharuan izin.e. Pencabutan izin yang telah diterbitkan dengan pertimbangan tertentu.Manfaat dari publikasi status pemohonan izin, antara lain:a. Transparansi kepada masyarakat dalam penyelenggaraan perizinan.b. Pembelajaran bagi penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan yang lain dan akan mengajukan permohonan izin.c. Dorongan kepada aparat untuk melaksanakan prinsip ketelitian dan kehati-hatian dalam pemrosesan izin.Publikasi status penyelenggaraan perizinan ini diperbaharui paling sedikit 3 (tiga)tahun sekali dan ditandatangani oleh kepala instansi pemroses izin.2.Mekanisme Pembaharuan dan Pencabutan Izin.Pembaharuan perizinan ini perlu dilaksanakan apabila terdapat perubahan yangmendasar antara hal-hal yang tertuang di dalam dokumen dengan kondisi lapangan.Pada dasarnya pembaharuan izin dikelompokkan ke dalam 2 (dua) kelompok besar,yaitu:Lampiran V Peraturan MENLH : Pengelolaan limbah industri minyak sawit9a.Pembaharuan IzinPembaharuan izin dimaksudkan untuk melakukan perubahan muatan dalamdokumen izin yang disesuaikan dengan perubahan-perubahan yang terjadisebagaimana diuraikan pada alinea sebelum ini. Tingkat dan lamanya prosespembaharuan dipengaruhi oleh besarnya perubahan yang terjadi danketidaksesusaian dokumen perizinan yang telah diterbitkan dengan kondisiperubahan tersebut.Perubahan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain sebagai berikut:1). Perubahan peraturan perundang-undangan yang menjadi acuan penerbitan izin.2). Perubahan proses produksi ataupun teknologi proses produksi yang potensial mempengaruhi kualitas air limbah yang dihasilkan.3). Perubahan teknis pengelolaan air limbah.4). Perubahan titik penaatan karena adanya penambahan sarana pengolahan (perubahan treatment air limbah di IPAL).5). Pengalihan perusahaan dari penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan yang lama kepada pihak lain.Apabila tidak terdapat perubahan-perubahan yang signifikan sebagaimanatersebut di atas, sebaiknya dokumen izin yang telah diterbitkan ditinjau palingsedikit 5 (lima) tahun sekali.Permohonan pembaharuan karena perubahan pada kondisi angka 2), 3), 4), 5),disampaikan oleh penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan yangmendapatkan izin 1 (satu) bulan sebelum perubahan tersebutdilaksanakan/direalisasi.Perubahan pada kondisi angka 2), 3), 4), 5) yang ditemukan pada saatpengawasan, maka instansi yang bertanggungjawab dalam pelaksanaanpengawasan pengendalian pencemaran air akan segera memberikanperingatan kepada pemegang izin untuk segera mengajukan permohonanperubahan.Pembaharuan pada angka 1) akan dilakukan oleh pemberi izin dalam hal inibupati/walikota segera setelah ada perubahan peraturan perundang-undanganyang menjadi acuan dengan memberitahukan terlebih dahulu kepadapemegang izin.b.Pembatalan Izin.Pembatalan Izin dilakukan antara lain apabila ditemukan ketidakbenaran datadan/atau informasi yang disampaikan oleh pemohon.Pencabutan Izin.Pencabutan izin tersebut sekurang-kurangnya dipengaruhi beberapa halberikut:1). Penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan yang disebut di dalam dokumen izin tidak memenuhi Baku Mutu air Limbah dan persyaratan teknis yang diwajibkan dalam dokumen izin walupun sudah berkali-kali dikenakan teguran maupun sanksi lainnya.10c.Lampiran V Peraturan MENLH : Pengelolaan limbah industri minyak sawit2). Penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan melakukan perubahan total terhadap jenis usaha dan/atau kegiatannya.3). Usaha dan/atau kegiatan yang telah tutup atau tidak melakukan kegiatannya.Pencabutan izin dalam kondisi tersebut di atas akan dilakukan oleh pemberiizin dalam hal ini bupati/walikota segera setelah ketiga kondisi tersebutdiidentifikasi atau ditemukan pada saat pengawasan dan menjadi tindaklanjuthasil pengawasan tersebut. Pencabutan juga dapat dilakukan berdasarkanpemberitahuan kepada pemegang izin untuk kondisi pada angka 2) dan 3)paling lambat 1 (satu) bulan sebelum kegiatan kondisi tersebut direalisasikan.VII.CONTOH FORMULIR PERMOHONAN IZIN.Secara garis besar muatan formulir permohonan izin pengelolaan airlimbah dapat disajikan dalam contoh berikut:Lampiran V Peraturan MENLH : Pengelolaan limbah industri minyak sawit11Provinsi atauKabupaten/Kota. ............Alamat...........................................................................Telp/Fax .............................Izin diterima ..............Izin diperiksa ............. FORMULIR PERMOHONAN IZIN PENGELOLAAN AIR LIMBAH INDUSTRI MINYAK SAWITFORMULIR IZIN PEMBUANGAN AIR LIMBAHbaruperpanjanganDATA PEMOHON Nama usaha dan/atau kegiatan Jenis usaha dan/atau kegiatan Penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan a. General manajer b. Manajer lingkungan Alamat usaha dan/atau kegiatan a. Kode pos b. Kecamatan c. Kabupaten/kota d. Provinsi e. Telp. f. Fax. Alamat Usaha dan/atau Kegiatan a. Kode Pos b. Kecamatan c. Kabupaten/kota d. Provinsi e. Telp f. Fax::::PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua keterangan tertulis sebagaimana tercantum di atas adalah benar. Saya bersedia bertanggung jawab apabila keterangan yang tertulis tidak benar..................,..............................Tandatangan ____________________________Nama Lengkap ____________________________Jabatan____________________________ (dicap perusahaan)I.DOKUMEN PERIZINAN & PENGELOLAAN LINGKUNGANLampiran V Peraturan MENLH : Pengelolaan limbah industri minyak sawit12II.DOKUMEN PERIZINAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGANIsi tabel dan lampirkan dokumen perizinan dan pengelolaan lingkungan sesuai tabeldi bawah :No .12.3.4.5.6.7.8.9.10.NAMA IZINIzin Usaha (SIUP)Izin Mendirikan Bangunan (IMB)Izin Undang-undang(HO)Izin LokasiGangguanNOMORPEMBERI IZINTANGGALBERLAKUIzin Pengambilan Air (SIPA)Izin Pembuangan Air LimbahIzin Pemanfaatan Air Limbah ketanah di lahan perkebunanIzin lain yang berkaitan denganpengelolaan limbah lainnyaDokumen AMDAL/UKL/UPLIzin lingkunganII.a.INFORMASI PRODUKSI Jelaskan jenis produksi dan nama dagang, serta kapasitas terpasang dankapasitas produksi senyatannya sesuai dengan tabel di bawah :No.Jenis Produk NamaDagang Kapasitas TerpasangJumlahSatuan Kapasitas Produksi SenyatanyaJumlahSatuan1.2.3.dst.TOTAL2Proses produksi :batchkontinyukeduanya, jelaskanb. Uraikan secara singkat dan jelas proses produksi serta lampirkan neraca massa proses produksi dengan menekankan penjelasan pada sumber air limbah, karakteristik dan kualitas air limbah yang dihasilkan.III.TENAGA KERJA DAN WAKTU KEGIATAN USAHAkerja(shift)perhari:Jumlah tenaga kerja orangJumlah gelombang............ shiftJumlah Jam Kerja ProduksiLampiran V Peraturan MENLH : Pengelolaan limbah industri minyak sawit13jam/harihari/bulanbulan/tahunhari/tahunIV.DATA AIR BAKUa. Sumber Air BakuJelaskan sumber air baku yang digunakan dan kapasitas pengambilan sesuai tabel dibawah ini:No.Nama SumberKapasitas PengambilanKeteranganb. Intake Air BakuJelaskan jumlah intake yang digunakan untuk pengambilan air baku dan sebutkanlokasi serta koordinat sesuai dengan tabel di bawah ini: Nomor/Nama IntakeKOORDINATDerajatLintang MenitDetikDerajatBujurMenitDetikSumber Air Bakuc. Penggunaan AirFasilitasa. Proses Produksib. Utilitas- - ..c. Domestikd. Lainnya- ..- ..TOTALPenggunaan air (m3/bulan)Air yang di recycle (m3/bulan)V.DATA AIR LIMBAHa. Lampirkan lay out industri keseluruhan dan tandai unit-unit yang berkaitan dengan intake, unit proses pengolahan air baku, proses produksi penghasil air limbah, unit pengolahan air limbah dan saluran pembuangan (outfall).b. Gambarkan neraca air dengan menggunakan perhitungan debit rata-rata. Neraca air harus menggambarkan keseluruhan sistem pengambilan air baku (intake), proses pengolahan air bersih, pemanfaatan air baku untuk proses industri atau kegiatan-kegiatan lain yang menghasilkan air limbah, sistem pengolahan air limbah dan saluran pembuangan dan/atau pemanfaatan.Lampiran V Peraturan MENLH : Pengelolaan limbah industri minyak sawit14c. Sumber Air LimbahJelaskan sumber air limbah berdasarkan uraian mengenai neraca air limbah diatas. Sebutkan jumlah air limbah yang dihasilkan dari masing-masing sumberdan karakteristiknya. Karakteristik air limbah adalah sifat fisika, kimia dan biologiair yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air jika tidak diolah denganbaik. Jelaskan pula dalam kolom keterangan, karakteristik alirannya apakahbersifat kontinyu (terus menerus) atau bersifat batch (tidak dihasilkan secaraterus menerus, hanya dibuang pada waktu tertentu saja).Sumber air limbaha. Proses Produksib. Utilitas- - ..c. Domestik- ..- ..TOTALVolume (m3/hari)Karakteristik Air LimbahKeterangand. Karakteristik Air Limbah1. Untuk kegiatan yang sudah berjalan, lengkapi data karakterisitik air limbah yang dibuang dan/atau dimanfaatkan ke tanah di lahan perkebunan. Data yang digunakan harus dapat menggambarkan karakteristik fluktuasi air limbah yang dibuang dan/atau dimanfaatkan ke tanah di lahan perkebunan sesuai dengan tabel berikut:No.1.1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.FISIKTSSKIMIApHTembaga (Cu)Seng (Zn)Kadmium (Cd)Timbal (Pb)Nitrogen Total (sebagai N)BOD 5CODMinyak dan lemakParameterSatuanmg/LMinimumMaksimumRata-ratamg/Lmg/Lmg/Lmg/Lmg/Lmg/Lmg/Lmg/L2. Jika terdapat parameter-parameter lain yang dapat mempengaruhi secara signifikan kualitas air, flora, fauna laut serta kesehatan manusia yang tidak diatur pada tabel tersebut, sebutkan parameter-parameter tersebut, jelaskan kuantitasnya dalam air limbah dan dampak yang dapat ditimbulkannya.3. Untuk unit pengolahan yang pada saat proses perizinan masih dalam tahap konstruksi, jelaskan karakteristik air limbah yang akan dibuang berdasarkanLampiran V Peraturan MENLH : Pengelolaan limbah industri minyak sawit15spesifikasi alat yang digunakan atau informasi lain yang relevan dan dapatdipercaya.e. Sistem Pengolahan Air Limbah1. Deskripsi dari sistem pengolahan IPAL termasuk uraian mengenai teknologi pengolahan air limbah yang digunakan, kapasitas terpasang dan kapasitas sebenarnya.2. Lampirkan diagram alir dan/atau tata letak (lay out) sistem pengolahan air limbah sampai dengan pembuangan air limbah dari IPAL ke sumber air, laut dan atau dimanfaatkan air limbah ke tanah di lahan perkebunan.3. Jika terdapat lumpur/padatan dan/atau gas yang dihasilkan selama proses pengolahan, jelaskan cara pengelolaan limbah padat atau gas tersebut.f. Jelaskan sistem pembuangan air limbah dan/atau pemanfaatan air limbah,apakah bersifat intermiten atau musiman, dengan mengisi tabel berikut: Nama SaluranPembuangan/pemanfaata nSumberLimbah Frekuensi haribulan perperminggu tahunAliranDebit rata- ratabulananmaksimum harianTotal volumebulananmaksimum hariang. Jangka waktu pembuangan air limbah dan/atau pemanfaatan air limbah dari : tgl...../bl...../thn....... sampai dengan tgl...../bln....../thn............VI.a.TITIK PEMBUANGAN DAN/ATAU PEMANFAATANJelaskan jumlah titik pembuangan dan/atau pemanfaatan yang digunakanuntuk pembuangan air limbah dan/atau pemanfaatan air limbah sebutkan lokasititik pembuangan dan/atau pemanfaatan beserta koordinatnya sesuai dengantabel berikut: No. TitikPembuangan/pemanfaata nUntuk tiap saluran pembuangan/outfall, tuliskan koordinat lintang dan bujur LintangBujurKedalaman (m)DerajatMenitDetikDerajatMenitDetik Sumber AirPenerimab.Isilah jumlah air limbah yang dibuang dan atau yang dimanfaatkan. Jika jumlahtitik pembuangan dan atau pemanfaatan lebih dari 1(satu), jelaskan sumber airlimbah dari masing-masing titik pembuangan dan atau pemanfaatan, debit rata-rata air limbah dan proses pengolahan air limbah sebelum dibuang dan ataudimanfaatkan, sesuai dengan tabel di bawah:Saluran Pembuangan ataupemanfaatan/Outfall Sumber LimbahNama proses/Debit kegiatanrata-rataDeskripsi Pengolahan Air LimbahLampiran V Peraturan MENLH : Pengelolaan limbah industri minyak sawit16VII. LOKASI SUMBER AIR, ATAU LAUT PENERIMA DAN LOKASI PEMANFAATAN AIR LIMBAH KE TANAH DI LAHAN PERKEBUNANa. Jelaskan jarak sumber air penerima dengan titik pembuangan air limbah sesuai dengan tabel berikut:No.1.2.3.4.5.6.7.PeruntukanKawasan suaka alamKawasan konservasiTaman nasionalTaman wisata alamKawasan budidaya perikananKawasan pemijahan dan pembiakan(Spawning and Nursery)Pemukiman penduduk yangmenggunakan air dari sumber airpenerima untuk keperluan mandi,minum Jarak dariTitik Pembuangan Air Limbah (m)Keteranganb. Jelaskan jarak lokasi pemanfaatan air limbah ke tanah di lahan perkebunan dengan lokasi sesuai dengan tabel berikutNo.1.2.3.4.5.6.7.PeruntukanKawasan suaka alamKawasan konservasiTaman nasionalTaman wisata alamKawasan budidaya perikananKawasan pemijahan dan pembiakan(Spawning and Nursery)Pemukiman penduduk yangmenggunakan air dari sumber airpenerima untuk keperluan mandi,minum Jarak dari lokasiPemanfaatan Air Limbah (m)Keteranganc. Jika memungkinkan, lampirkan peta yang menggambarkan lokasi saluran pembuangan dan/atau pemanfaatan (outfall) terhadap peruntukan di atas.VIII.KAJIAN PEMBUANGAN DAN /ATAU PEMANFAATAN AIR LIMBAH1. Pembuangan air limbah ke sumber airb. Jelaskan dan lengkapi informasi tentang kondisi lingkungan perairan tempat pengambilan dan pembuangan air limbah.c. Karakteristik kimia Lampirkan data kualitas air laut dengan parameter seperti tercantum pada tabelLampiran V Peraturan MENLH : Pengelolaan limbah industri minyak sawit17di bawah ini. Data yang disampaikan harus dapat memberikan gambaran tentangkualitas air disekitar intake, outlet dan satu titik kontrol. Titik kontrol merupakantitik pemantauan yang mewakili kondisi kualitas air laut yang tidak terpengaruholeh aktifitas kegiatan dari usaha dan/atau kegiatan yang mengajukan izin. Datakualitas air tambahan juga dapat diambil pada titik-titik yang potensial untukdigunakan sebagai titik pemantauan pada saat dilakukan pembuangan airlimbah.b.BiologiJelaskan secara detail komunitas biologi (seperti: plankton, makrobentos, ikandemersal) di sekitar tempat pembuangan air limbah. Penjelasan karakteristikkomunitas biologi mencakup komposisi spesies, kelimpahan, dominasi,diversitas, distribusi ruang/waktu, pertumbuhan dan reproduksi, frekuensitimbulnya penyakit, struktur tropis, produktivitas, keberadaan spesiesoportunis, bioakumulasi berbahaya dan beracun.c.Dampak Pembuangan air limbah.Lampirkan kajian/modeling yang dapat menggambarkan beberapa hal sebagaiberikut:1. Penyebaran air limbah di sumber air.2. Kajian harus dapat mengidentifikasi kondisi yang paling kritis akibat variasi kondisi biologi, jumlah/volume dan komposisi serta potensi bioakumulasi atau persistensi dari air limbah yang dibuang;3. Penentuan Zone of Initial Dilution (ZID) yaitu suatu zona di mana organisme, termasuk bentos dapat terpapar oleh pencemar dengan konsentrasi yang melebihi baku mutu air secara terus menerus.4. Potensi perpindahan polutan melalui proses biologi, fisika atau kimiawi.5. Komposisi dan kerentanan komunitas biologi yang memungkinkan terpapar oleh air limbah, termasuk adanya spesies yang unik dan endemik, atau adanya spesies yang dilindungi oleh peraturan perundang-undangan, atau adanya spesies kunci dalam struktur ekosistem tersebut.6. Nilai penting sumber air penerima air limbah terhadap komunitas biologi di sekitarnya, termasuk adanya daerah pemijahan, jalur perpindahan spesies migratori, atau daerah yang memiliki nilai penting dalam siklus hidup spesies tertentu.7. Adanya lokasi akuatik khusus, termasuk kawasan suaka alam.8. Potensi dampak terhadap kesehatan manusia, baik langsung maupun tidak langsung.9. Keberadaan atau potensi lokasi sebagai daerah rekreasi atau perikanan dan lainnya.2. Pembuangan air limbah ke air lautJelaskan dan lengkapi sesuai dengan hasil kajian sebagaimana yangdipersyaratkan di dalam peraturan perizinan pembuangan air limbah ke lautserta lampirkan hasil kajian tersebutLampiran V Peraturan MENLH : Pengelolaan limbah industri minyak sawit183. Pemanfaatan air limbah ke tanah di lahan perkebunanJelaskan dan lengkapi sesuai dengan hasil kajian sebagaimanadipersyaratkan di dalam Lampiran I serta lampirkan hasil kajian tersebut.yang4. Jelaskan upaya pollution prevention, minimalisasi air limbah, efisiensi energi dan sumberdaya yang dilakukan penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan air limbah.IX.PENANGANAN KONDISI DARURATUraikan penanganan kondisi darurat pencemaran air meliputi :Uraian tentang unit yang bertanggung jawab terhadap penanganan kondisidarurat, termasuk didalamnya struktur organisasi, peran dan tanggung jawabserta mekanisme pengambilan keputusan.Uraian tentang rencana dan prosedur tanggap darurat termasuk uraian detilperalatan dan lokasi, prosedur, pelatihan, prosedur peringatan dan sistemkomunikasi.a.b.Lampiran V Peraturan MENLH : Pengelolaan limbah industri minyak sawit19X.CONTOH IZIN PENGELOLAAN AIR LIMBAHKEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI ............../KABUPATEN/KOTA ................ NOMOR .......TAHUN ..... TENTANG IZIN PENGELOLAAN AIR LIMBAH PT. ......................DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESAGUBERNUR PROVINSI ............../BUPATI/WALIKOTA ................,Menimbang: a. bahwa PT.........dalam kegiatan proses produksinya menghasilkan air limbah yang dibuang ke..... dan/atau dimanfaatkan ke tanah di lahan perkebunan yang berpotensimenimbulkanpencemarandan/atau kerusakan lingkungan hidup; b. bahwa setiap usaha dan/atau kegiatan yang akan membuang dan/atau memanfaatkan air limbah ke tanah untuk aplikasi pada tanah berdasarkan ketentuan Pasal 35 ayat (1) dan pasal 38 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air wajib mendapat izin tertulis c. bahwa Direktur PT. telah mengajukan secara tertulis Permohonan Izin Pembuangan Air Limbah Ke .. dan atau pemanfaatan air limbah ke tanah di lahan perkebunan melalui surat Nomor tanggal .. dan surat Direktur PT. .. Nomor tanggal .. tentang Perbaikan Dokumen Kajian Pembuangan Air Limbah ke . dan atau Pemanfaatan Air limbah ke tanah di lahan perkebunan ; d. bahwa berdasarkan verifikasi administrasi terhadap permohonan sebagaimana dimaksud pada huruf c, permohonan tersebut dinyatakan lengkap secara administrasi; e. bahwa rencana kegiatan PT .. melakukan pembuangan air limbah ke . dan atau Pemanfaatan Air limbah ke tanah di lahan perkebunan telah tercantum dalam salah satu ruang lingkup kegiatan yang wajib memiliki izin pembuangan air limbah ke dan atau Pemanfaatan Air limbah ke tanah di lahan perkebunan sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan Bupati . Nomor: .. tanggal tentang Izin Lingkungan (atau kelayakan lingkungan jika sebelum 2012) Kegiatan .. PT. yang20Lampiran V Peraturan MENLH : Pengelolaan limbah industri minyak sawit berlokasi diDesa .., Kecamatan . Kabupaten ;f. bahwa berdasarkan hasil verifikasi lapangan yang dilakukan oleh pada tanggal ., kegiatan pembuangan air limbah ke . dan atau Pemanfaatan Air limbah ke tanah di lahan perkebunan sebagaimana dimaksud pada huruf d dinilai telah memenuhi persyaratan teknis pembuangan air limbah limbah ke . dan atau Pemanfaatan Air limbah ke tanah di lahan perkebunan; dang. bahwaberdasarkanpertimbangansebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, huruf e dan huruf f, perlu menetapkan Keputusan Gubernur/Bupati/Walikota tentang Izin Pengelolaan Air Limbah PT..Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4161); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 48; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5285); 4. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: Kep-51/MenLH/10/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri; 5. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 28 Tahun 2003 tentang Pedoman Teknis Pengkajian Pemanfaatan Air Limbah Dari Industri Minyak Sawit Pada Tanah di Perkebunan Kelapa Sawit ; 6. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 29 Tahun 2003 tentang Pedoman Syarat dan Tata Cara Perizinan Pemanfaatan Air Limbah Dari Industri Minyak Sawit Pada Tanah di Perkebunan Kelapa Sawit ; 7. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 01 Tahun 2010 tentang Tata Laksana Pengendalian Pencemaran Air; 8. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor . tentang Pengelolaan Limbah Industri Minyak sawit.21Lampiran V Peraturan MENLH : Pengelolaan limbah industri minyak sawitMEMUTUSKAN :MenetapkanKESATU: KEPUTUSAN GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA TENTANG IZIN PENGELOLAAN AIR LIMBAH PT..: Memberikan izin pengelolaan air limbah berupa air limbah yang berasal dari .. (misal IPAL 1 dan IPAL 2 ) dari usaha dan/atau kegiatan sendiri kepada: 1. Nama Badan Usaha: .. dan/atau Kegiatan 2. Bidang Usaha dan/: .. atau Kegiatan 3. Nama Penanggung: .. Jawab Usaha dan/ atau Kegiatan 4. Jabatan: .. 5. Alamat Usaha dan/: ..: Air limbah yang diizinkan sebagaimana dimaksud dalam diktum KESATU meliputi : 1. IPAL I yang berasal dari air limbah proses produksi, air dari hydrocyclon/claybath (proses pemisahan kernel dan cangkang), blowdown ketel uap (boiler) dan/atau air lindi pengomposan.2. IPAL 2 yang berasal dari air ai limbah air abu ketel uap (boiler),KETIGA: 1. Dalammelaksanakanpengelolaanairlimbah, penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan harus memenuhi persyaratan sebagaimana Lampiran I,II, III, dan IV 2. Lampiran I, II, III dan IV tersebut merupakan bagian tidakterpisahkandariKeputusan Gubernur/Bupati/Walikota ini: Keputusan Gubernur/Bupati/Walikota ini berlaku selama 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang dengan mengajukan permohonan perpanjangan paling lambat 60 (enam puluh) hari kerja sebelum habis masa berlakunya izin kepada Gubernur/Bupati/Walikota22KEDUAKEEMPATLampiran V Peraturan MENLH : Pengelolaan limbah industri minyak sawitKELIMA: Permohonan perpanjangan izin sebagaimana dimaksud dalam diktum KEEMPAT dilaporkan juga kepada: 1. Menteri Lingkungan Hidup u.p. Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan 2. Gubernur . , u.p. Kepala Badan Lingkungan Hidup Provinsi ........... ; 3. Bupati .........., u.p. Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten ............; dan 4. Kepala Pusat Pengelolaan Ekoregion ........, Kementerian Lingkungan Hidup.: Keputusan Gubernur/Bupati/Walikota ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di.. pada tanggalGUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA ,KEENAMSalinan Keputusan Gubernur/Bupati/Walikota ini disampaikan kepada Yth :1. Menteri Lingkungan Hidup u.p. Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan2. Gubernur , u.p. Kepala Badan Lingkungan Hidup Provinsi ..........;3. Bupati ..........., u.p. Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten .......; dan4. Kepala Pusat Pengelolaan Ekoregion ...... Kementerian Lingkungan Hidup; dan5. Yang BersangkutanLampiran V Peraturan MENLH : Pengelolaan limbah industri minyak sawit23LAMPIRAN IKEPUTUSAN GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTANOMORTAHUN TENTANGIZIN PENGELOLAAN AIR LIMBAH INDUSTRIMINYAK SAWITPT. .A. LAY OUT PENGELOLAAN AIR LIMBAHDisertai deskripsi:Misal : Air limbah berasal dari proses Sterilisasi, Perontokan, Ekstraksi,Klarifikasi dan Pemurnian yang pada tahap awal dialirkan ke fasilitasfattrap yang berfungsi sebagai pengumpul dan penangkap minyak.DIAGRAM ALIR INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH PT. .Disertai deskripsi: 1. IPAL 1a. Kapasitas IPAL (volume) m3b. Sistem Pengolahan 1) Pengolahan Secara Fisika .. 2) Pengolahan Secara Biologi .B.2. IPAL 1a. Kapasitas IPAL (volume) m3b. Sistem Pengolahan 1) Pengolahan Secara Fisika .. 2) Pengolahan Secara Biologi .C.D.DIAGRAM ALIR NERACA AIR LIMBAH PT. KAPASITAS PRODUKSI1. Kapasitas olah terpasang . Ton TBS/tahun2. Kapasitas olah riil Ton TBS/tahunGUBERNUR/BUPATI/WALIKOTALampiran V Peraturan MENLH : Pengelolaan limbah industri minyak sawit24LAMPIRAN IIKEPUTUSAN GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTANOMORTAHUN TENTANGIZIN PENGELOLAAN AIR LIMBAH INDUSTRIMINYAK SAWITPT. .PEMBUANGAN AIR LIMBAH KE SUMBER AIRA. TITIK PENAATAN AIR LIMBAH (COMPLIANCE POINT)No.1.2.3.4.SumberIntlet IPAL 1Intlet IPAL 2Outlet IPAL 1Outlet IPAL 2 Koordinat Titik PenaatanLintangBujur B. SUMBER AIR PENERIMANo.1.2.SumberOutfall 1Outfall 2 LokasiPembuanganSungai .......Sungai ....... KoordinatLintang ....Bujur .....C. DEBIT MAKSIMUM AIR LIMBAH YANG DIIZINKAN DIBUANG KE SUNGAI ....No.1.2.Sumber Air LimbahIPAL 1IPAL 2Saluran Buangan ke sungaiContoh PipaContoh Pipa DebitMaksimum (m3/hari)D. BAKU MUTU AIR LIMBAH TERHADAP AIR LIMBAH YANG KELUAR DARI TITIK PENAATAN (COMPLIANCE POINT)Lampiran V Peraturan MENLH : Pengelolaan limbah industri minyak sawit25Parameterair limbah gabungan (proses produksi, air dari hydrocyclon/claybath air blowdown boiler, lindi ) beban Kadar pencemaranmaksimum maksimum (mg/L) (kg/ton)Air limbah abu boiler Kadarmaksimum (mg/L) bebanpencemaranmaksimum (kg/ton)BOD5CODTSSMinyak dan LemakNitrogenTotal(sebagai N)pHkuantitas limbahmaksimum 6,0 9,0...... m per ton produk minyak sawit (CPO)3...... m3 per ton produk minyak sawit (CPO)E. PERSYARATAN TEKNIS, KEWAJIBAN DAN LARANGAN Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan wajib menaati bebarapa persyaratan sebagai berikut :1. Memasang alat ukur debit atau laju alir limbah pada inlet dan outlet IPAL2. Menaati ketentuan mengenai debit maksimum air limbah yang diizinkan dibuang ke sungai .;3. Menaati baku mutu air limbah yang keluar dari titik penaatan (compliance point);4. Melakukan pencatatan debit harian inlet dan outlet IPAL, pH harian, COD harian, air limbah outlet IPAL dan produksi rata-rata bulanan senyatanya.5. Melakukan pengujian kualitas air limbah pada titik penaatan (compliance point) paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan yang dilaksanakan oleh laboratorium yang terakreditasi atau laboratorium yang ditunjuk oleh gubernur; dan6. Menggunakan sistem saluran air limbah kedap air sehingga tidak terjadi perembesan air limbah ke lingkungan.7. Memisahkan saluran pembuangan air limbah dengan saluran limpasan air hujan.8. Menghitung beban pencemaran maksimum setiap bulan terhadap air limbah yang keluar dari titik penaatan (compliance point)9. Melaksanakan pembuangan air limbah dalam kondisi darurat sesuai dengan Standard Operation Procedure (SOP) yang telah ditetapkan.10. Melakukan penanggulangan pencemaran dan/atau kerusakan serta pemulihan fungsi sumber air yang diakibatkan oleh usaha dan/atau kegiatannya.Lampiran V Peraturan MENLH : Pengelolaan limbah industri minyak sawit2611. Dilarangmelakukanpengenceranairlimbahtermasuk mencampurkan buangan air bekas pendingin ke dalam aliran buangan air limbah12. Dilarang membuang air limbah selain dilokasi pembuangan sebagiamana huruf C13. Menyampaikan laporan data debit air limbah, pH, COD harian air limbah, produksi bulanan senyatanya, kualitas air limbah, dan beban pencemaran maksimum setiap 3 (tiga) bulan sekali kepada: a. Menteri Lingkungan Hidup, u.p. Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan; b. Gubernur ...... , u.p. Kepala Badan Lingkungan Hidup Provinsi ....... ; c. Bupati ......., u.p. Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten ....; danGUBERNUT/BUPATI/WALIKOTALampiran V Peraturan MENLH : Pengelolaan limbah industri minyak sawit27LAMPIRAN IIIKEPUTUSAN GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTANOMORTAHUN TENTANGIZIN PENGELOLAAN AIR LIMBAH INDUSTRIMINYAK SAWITPT. .PEMANFAATAN AIR LIMBAH KE TANAH DI LAHAN PERKEBUNANA. CURAH HUJAN 1. Curah hujan maksimum . mm 2. Curah hujan minimum mm 3. Curah hujan rata-rata pertahun .. mm/tahunB. LUAS LAHAN KEBUN UNTUK PEMANFAATAN 4. Luas lahan kebun yang di aplikasikan . Ha 5. Luas lahan kebun sebagai cadangan aplikasi .. Ha 6. Luas lahan kebun kontrol haC. TITIK PENAATAN (COMPLIANCE POINT) 1. AIR LIMBAHNo.1.Outlet IPALSumber Koordinat Titik PenaatanLintangBujur 2. AIR TANAHNo.1.Sumur Pantauupstreamkontrola. Blok........b. Blok.......c. dsb. Koordinat Titik PenaatanLintangBujur lahandanatau2.Down streama. Blok........b. Blok.......c. dsbLampiran V Peraturan MENLH : Pengelolaan limbah industri minyak sawit283. TANAHTitik penaatan tanah harus mewakili masing-masing jenis tanahNo.Sumber Koordinat Titik PenaatanLintangBujur Jenis tanah ...... 1. Rorak 2. Antar Rorak 3. LahanKontrol Application)Jenis tanah ...... 1. Rorak 2. Antar Rorak 3. LahanKontrol Application)(nonland(nonlandD. LOKASI PEMANFAATAN AIR LIMBAH 1. Peta Lokasi Kebun yang diaplikasi dan kebun CadanganPeta lokasi lahan aplikasiPeta lokasi kebun cadanganLampiran V Peraturan MENLH : Pengelolaan limbah industri minyak sawit292. Kebun yang diaplikasikanNo.1.2.SumberKolamanaerob 1Kolamanaerob 1 LokasiAfdelingBlok IB1IB2Luas(ha) 1015Jenis tanahContohlatosolTotal3. Kebun sebagai cadanganNo.1.2.TotalSumberKolamanaerob 1Kolamanaerob 1LokasiAfdeling IIIIB2Blok B1Luas(ha) 54E. DEBIT MAKSIMUM AIR LIMBAH YANG DIIZINKAN, DOSIS, ROTASI DAN SISTEM PENDISTRIBUSIANNo.1.Sumber Air LimbahOutletIPAL(kolamanaerob 1) DebitMaksimum(m3/tahun) Dosis(m3/ha/tahun )ROTASI (kali/tahun) SISTEMPENDISTRIBUSIANContoh dengan pemipaanF. BAKU MUTU AIR LIMBAH TERHADAP AIR LIMBAH YANG KELUAR DARI TITIK PENAATAN (COMPLIANCE POINT) UNTUK DIAPLIKASIKAN KE LAHANParameterBOD5Minyak dan LemakpHSatuanmg/Lmg/LKadar2000 5000 Maks. 10 6-9Lampiran V Peraturan MENLH : Pengelolaan limbah industri minyak sawit30G. PARAMETER PANTAU KUALITAS AIR LIMBAH Melakukan pemantauan air limbah sebagaimana huruf C angka 1 dengan parameter, frekuensi dan metode analisis sebagai berikutNo1.2.3.4.5.6.7.ParameterBOD5CODMinyak lemakpHNO3 sebagai NNH3-NDebitFrekuensi1 bulan sekaliharian1 bulan sekaliharian1 bulan sekali1 bulan sekaliharianMetodeMengikuti SNI termutakhirMengikuti SNI termutakhirMengikuti SNI termutakhirMengikuti SNI termutakhirMengikuti SNI termutakhirMengikuti SNI termutakhirMengikuti SNI termutakhirH. PEMANTAUAN KUALITAS AIR TANAH Melakukan pemantauan air tanah di lokasi lahan aplikasi (down stream) dan lahan kontrol (up stream) sebagaimana huruf C angka 2 dengan parameter, frekuensi dan metode analisis sebagai berikutNo1.2.3.4.5.6.7.ParameterBOD5CODDOpHNO3 sebagai NNH3-NMinyak LemakFrekuensi6 bulan sekali6 bulan sekali6 bulan sekali6 bulan sekali6 bulan sekali6 bulan sekali6 bulan sekaliMetodeMengikuti SNI termutakhirMengikuti SNI termutakhirMengikuti SNI termutakhirMengikuti SNI termutakhirMengikuti SNI termutakhirMengikuti SNI termutakhirMengikuti SNI termutakhirI. PEMANTAUAN KUALITAS TANAHMelakukan pemantauan kualitas tanah pada lahan aplikasi (rorak) lahanaplikasi (antar rorak) dan lahan kontrol (non land application) sebagaimanahuruf C angka 3 masing-masing pada kedalaman 0 30, 30 60, 60 90centimeter (3 lapisan) dengan parameter, frekuensi dan metode analisissebagai berikut :31Lampiran V Peraturan MENLH : Pengelolaan limbah industri minyak sawitNo1.2.3.4.5.ParameterpH dalam airC-organikN totalP-tersediaKation dapat ditukar Ka, Na, Ca, Mg Kapasitas Tukar KationKejenuhan BasaTekstur (Pasir, debu, liat)Minyak/LemakFrekuensi1 tahun sekali1 tahun sekali1 tahun sekali1 tahun sekali1 tahun sekali1 tahun sekali1 tahun sekali1 tahun sekali1 tahun sekaliMetodeMengikuti SNI termutakhirMengikuti SNI termutakhirMengikuti SNI termutakhirMengikuti SNI termutakhirMengikuti SNI termutakhirMengikuti SNI termutakhirMengikuti SNI termutakhirMengikuti SNI termutakhirMengikuti SNI termutakhirMelakukan pemantauan berat volue tanah(BV) dan berat jenis tanahMelakukan pemantauan porositas dan permeabilitasJ. PERSYARATAN TEKNIS, KEWAJIBAN DAN LARANGANPenanggung jawab usaha dan/atau kegiatan wajib menaati beberapapersyaratan sebagai berikut :1.Memasang alat ukur debit atau laju alir limbah pada inlet dan outlet IPAL2.Menaati ketentuan mengenai debit maksimum air limbah dan dosis yang diizinkan untuk dimanfaatkan;3.Membuat sumur pantau dengan kedalaman maksimum 10 m dengan lokasi sebagimana huruf C4.Menaati baku mutu air limbah yang keluar dari titik penaatan (compliance point);5.Melakukan pencatatan debit harian inlet dan outlet IPAL, pH harian, COD harian air limbah outlet IPAL dan produksi rata-rata bulanan senyatanya;6.Melakukan pencatatan dosis dan rotasi pemanfaatan air limbah harian dan merekap dalam data bulanan;7.Melakukan pengujian kualitas air limbah paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan, kualitas air tanah paling sedikit 1 (satu) kali dalam 6(enam) bulan dan kualitas tanah paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun sebagimana pada titik penaatan (compliance point) huruf C yang dilaksanakan oleh laboratorium yang terakreditasi atau laboratorium yang ditunjuk oleh gubernur; dan8.Menggunakan sistem saluran air limbah kedap air sehingga tidak terjadi perembesan air limbah ke lingkungan.9.Memisahkan saluran n air limbah dengan saluran limpasan air hujan.10. Melaksanakan pemanfaatan air limbah dalam kondisi darurat sesuai dengan Standard Operation Procedure (SOP) yang telah ditetapkan.Lampiran V Peraturan MENLH : Pengelolaan limbah industri minyak sawit3211.12.Melakukan penanggulangan pencemaran dan/atau kerusakan sertapemulihan fungsi lahan yang diakibatkan oleh usaha dan/ataukegiatannya.Pemanfaatan air limbah ke lahan hanya dapat dilakukan pada lahansebagai berikut : d. bukan lahan gambut; e. lahan dengan permeabilitas 1,5 cm/jam - 15 cm/jam; f. Kedalaman air tanah lebih dari 2 meter; g. Lahan dengan kelerengan < 30 %; dan/atau h. Intensitas curah hujan rata-rata < 2400 mm per tahun i. Porositas tanah > 30 %Dilarangmelakukanpengenceranairlimbahtermasukmencampurkan buangan air bekas pendingin ke dalam aliranbuangan air limbahDilarang memanfaatkan air limbah selain dilokasi pembuangansebagaimana huruf DMenyampaikan laporan data debit air limbah, dosis, rotasi, pH harian,COD harian air limbah, produksi bulanan senyatanya, dan kualitasair limbah, setiap 3 (tiga) bulan, data kualitas air tanah setiap 6(enam) bulan dan kualitas tanah setiap 1(satu) tahun sekali kepada:a. Menteri Lingkungan Hidup, u.p. Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan;b. Gubernur .... , u.p. Kepala Badan Lingkungan Hidup Provinsi .....;c. Bupati .., u.p. Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten ...; danGUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA13.14.15.Lampiran V Peraturan MENLH : Pengelolaan limbah industri minyak sawit33LAMPIRAN IVKEPUTUSAN GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTANOMORTAHUN TENTANGIZIN PENGELOLAAN AIR LIMBAH INDUSTRIMINYAK SAWITPT. .PROSEDUR PENANGANAN KONDISI DARURATLampirkan penjelasan SOP tanggap darurat dalam pelaksanaan pembuanganair limbah dan atau pemanfaatan air limbah ke tanah perkebunanLampiran V Peraturan MENLH : Pengelolaan limbah industri minyak sawit34