DRAFT EVALUASI TARGET PRIORITAS PENCAPAIAN … · anggaran dan fungsi pengawasan. ... tujuan,...

14
1 DRAFT EVALUASI TARGET PRIORITAS PENCAPAIAN RENSTRA DPR RI TAHUN 2010 2014 SAMPAI DENGAN TAHUN KEDUA (2010 2011) I. Pendahuluan 1. Latar Belakang Dalam rangka mewujudkan kelembagaan demokrasi yang kuat, DPR RI dituntut memiliki visi dan misi yang terangkum dalam suatu dokumen perencanaan. Karena itu DPR RI Periode 2009 2014 menyadari arti penting dokumen perencanaan sebagai akuntabilitas publik sehingga disusunlah suatu Rencana Strategis (Renstra) DPR RI 2010 2014. Renstra DPR RI 2010 2014 merupakan wujud penyempurnaan terhadap berbagai upaya perencanaan yang telah dilakukan sebelumnya. Beberapa naskah rancangan Rencana Strategis DPR RI telah disusun sampai dengan tahun 2009. Dalam naskah-naskah tersebut telah terkandung berbagai gagasan untuk penguatan kelembagaan DPR RI, peningkatan kinerja dan tugas representasinya. Dokumen tersebut memadukan beberapa gagasan yang dihasilkan pada periode sebelumnya yang dinilai sesuai dengan perkembangan tuntutan masyarakat dan visi Anggota DPR RI periode 2009 2014. Renstra DPR RI 2010 2014 yang diberlakukan pada DPR RI periode 2009 2014 merupakan suatu hal yang baru, karena di era DPR RI sebelumnya tidak memiliki dokumen Renstra. Keberadaan Renstra DPR RI 2010 2014 mencerminkan bahwa DPR RI merupakan lembaga negara yang menjalankan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Untuk melaksanakan kegiatan- kegiatan yang terdapat dalam dokumen Renstra ini tidak mudah, karena setiap kegiatan yang direncanakan memiliki target penyelesaian yang harus dicapai dan terukur, sementara lembaga DPR RI merupakan lembaga politik yang sangat dinamis. Fokus kegiatan yang dilakukan oleh DPR RI dalam Renstra ini tidak terlepas dari tugas konstitusional yang diamanatkan dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yaitu pelaksanaan fungsi legislasi, fungsi anggaran dan fungsi pengawasan. Renstra DPR RI 2010 2014 merupakan dokumen yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan DPR RI untuk periode 5 (lima) tahun dari 2010 sampai dengan 2014. Renstra ini ditetapkan dengan maksud memberikan arah sekaligus menjadi pedoman bagi segenap unsur yang ada dalam lingkungan DPR RI untuk menyusun rencana kerja dan rencana anggaran selama tiga tahun 2010 2012.

Transcript of DRAFT EVALUASI TARGET PRIORITAS PENCAPAIAN … · anggaran dan fungsi pengawasan. ... tujuan,...

Page 1: DRAFT EVALUASI TARGET PRIORITAS PENCAPAIAN … · anggaran dan fungsi pengawasan. ... tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan DPR RI ... pro job dan pro environment. Evaluasi

1

DRAFT

EVALUASI TARGET PRIORITAS PENCAPAIAN

RENSTRA DPR RI TAHUN 2010 – 2014

SAMPAI DENGAN TAHUN KEDUA (2010 – 2011)

I. Pendahuluan

1. Latar Belakang

Dalam rangka mewujudkan kelembagaan demokrasi yang kuat, DPR

RI dituntut memiliki visi dan misi yang terangkum dalam suatu dokumen

perencanaan. Karena itu DPR RI Periode 2009 – 2014 menyadari arti penting

dokumen perencanaan sebagai akuntabilitas publik sehingga disusunlah

suatu Rencana Strategis (Renstra) DPR RI 2010 – 2014.

Renstra DPR RI 2010 – 2014 merupakan wujud penyempurnaan

terhadap berbagai upaya perencanaan yang telah dilakukan sebelumnya.

Beberapa naskah rancangan Rencana Strategis DPR RI telah disusun

sampai dengan tahun 2009. Dalam naskah-naskah tersebut telah terkandung

berbagai gagasan untuk penguatan kelembagaan DPR RI, peningkatan

kinerja dan tugas representasinya. Dokumen tersebut memadukan beberapa

gagasan yang dihasilkan pada periode sebelumnya yang dinilai sesuai

dengan perkembangan tuntutan masyarakat dan visi Anggota DPR RI periode

2009 – 2014.

Renstra DPR RI 2010 – 2014 yang diberlakukan pada DPR RI periode

2009 – 2014 merupakan suatu hal yang baru, karena di era DPR RI

sebelumnya tidak memiliki dokumen Renstra. Keberadaan Renstra DPR RI

2010 – 2014 mencerminkan bahwa DPR RI merupakan lembaga negara yang

menjalankan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional. Untuk melaksanakan kegiatan-

kegiatan yang terdapat dalam dokumen Renstra ini tidak mudah, karena

setiap kegiatan yang direncanakan memiliki target penyelesaian yang harus

dicapai dan terukur, sementara lembaga DPR RI merupakan lembaga politik

yang sangat dinamis.

Fokus kegiatan yang dilakukan oleh DPR RI dalam Renstra ini tidak

terlepas dari tugas konstitusional yang diamanatkan dalam UUD Negara

Republik Indonesia Tahun 1945, yaitu pelaksanaan fungsi legislasi, fungsi

anggaran dan fungsi pengawasan.

Renstra DPR RI 2010 – 2014 merupakan dokumen yang memuat visi,

misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan DPR RI untuk periode

5 (lima) tahun dari 2010 sampai dengan 2014. Renstra ini ditetapkan dengan

maksud memberikan arah sekaligus menjadi pedoman bagi segenap unsur

yang ada dalam lingkungan DPR RI untuk menyusun rencana kerja dan

rencana anggaran selama tiga tahun 2010 – 2012.

Page 2: DRAFT EVALUASI TARGET PRIORITAS PENCAPAIAN … · anggaran dan fungsi pengawasan. ... tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan DPR RI ... pro job dan pro environment. Evaluasi

2

Selama dua tahun pelaksanaan Renstra DPR RI 2010 – 2014 masih

dijumpai berbagai persoalan terhadap implementasinya, terutama pencapaian

terhadap target yang telah disusun. Berdasarkan hal di atas maka perlu

dilakukan evaluasi terhadap Renstra DPR RI 2010 – 2014.

2. Tujuan

Evaluasi terhadap Renstra DPR RI 2010 – 2014 secara umum

bertujuan untuk menelaah realisasi atas perencanaan. Secara khusus

evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui atau menyusun:

1. pelaksanaan kegiatan DPR RI yang ditetapkan dalam Renstra DPR RI

2010 – 2014;

2. target pencapaian program prioritas yang ditetapkan dalam Renstra DPR

RI 2010 – 2014;

3. target pencapaian dari setiap program dan fungsi DPR RI;

4. hambatan dan tantangan dalam melaksanakan prioritas pencapaian

Renstra DPR RI 2010 – 2014;

5. rekomendasi bagi revisi atau perbaikan terhadap Renstra DPR RI 2010 –

2014.

II. Evaluasi Terhadap Target Pelaksanaan Program dan Fungsi Renstra DPR RI

2010 – 2014

1. Fungsi Legislasi

Pelaksanaan Fungsi Legislasi DPR RI selama kurun waktu

perencanaan 2010 – 2014 telah dituangkan dalam Program Pelaksanaan

Fungsi Legislasi DPR RI. Keberhasilan pelaksanaan program ini tidak hanya

akan memperkuat peran DPR RI dalam menjalankan fungsi konstitusionalnya

tetapi juga momentum peralihan kekuasaan membentuk undang-undang dari

presiden ke DPR RI. Dengan demikian, penguatan pelaksanaan fungsi ini

akan ditentukan oleh sejauh mana DPR RI dapat mengelola Program

Pelaksanaan Fungsi Legislasi DPR RI secara optimal. Dalam rangka

penguatan pelaksanaan program tersebut beberapa hal yang perlu dievaluasi

adalah:

a. Pencapaian penetapan RUU yang tidak sesuai dengan target yang

ditetapkan.

b. Masih banyaknya undang-undang yang digugat oleh masyarakat ke

Mahkamah Konstitusi (judicial review).

Sampai dengan akhir tahun 2011, jumlah RUU yang telah ditetapkan

menjadi undang-undang (undang-undang yang terbentuk) sebanyak 55

undang-undang atau 22 persen dari 248 undang-undang yang menjadi target

prolegnas 2010 – 2014.

Page 3: DRAFT EVALUASI TARGET PRIORITAS PENCAPAIAN … · anggaran dan fungsi pengawasan. ... tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan DPR RI ... pro job dan pro environment. Evaluasi

3

Melihat capaian pembentukan undang-undang yang masih jauh dari

target prolegnas 2010 – 2014, maka perlu adanya langkah-langkah strategis

untuk mendorong upaya pencapaian target prolegnas tersebut.

2. Fungsi Anggaran

Pelaksanaan Fungsi Anggaran DPR RI selama kurun waktu

perencanaan 2010 – 2014 telah dituangkan dalam Program Pelaksanaan

Fungsi Anggaran DPR RI. Dalam pelaksanaan program tersebut target

pencapaian relatif sudah baik karena pembahasan APBN umumnya tepat

waktu sesuai dengan siklus anggaran. Namun hal yang perlu dievaluasi

adalah terkait dengan penyerapan aspirasi publik dalam proses pembahasan

rencana kerja dan anggaran setiap Kementerian/Lembaga. Hal lain yang

perlu mendapatkan perhatian politik DPR RI dalam pelaksanaan fungsi

anggaran ini adalah upaya DPR RI dalam memastikan bahwa pengalokasian

anggaran setiap tahun sesuai dengan rencana pembangunan jangka panjang

dan menengah yang pro poor, pro growth, pro job dan pro environment.

Evaluasi ini akan semakin memperkuat peran DPR RI dalam

pengalokasian anggaran negara yang berbasis kinerja dan berdasarkan

prinsip bahwa setiap rupiah uang negara harus benar-benar dibelanjakan

dalam ruang lingkup anggaran (money follows function).

3. Fungsi Pengawasan

Pelaksanaan Fungsi Pengawasan DPR RI selama kurun waktu

perencanaan 2010 – 2014 telah dituangkan dalam Program Pelaksanaan

Fungsi Pengawasan DPR RI. Dalam pelaksanaan program tersebut relatif

sudah berjalan. Penguatan pelaksanaan fungsi ini juga dapat dilihat dari

dinamika pelembagaan panitia kerja dan tim terhadap sejumlah kebijakan

nasional yang menjadi perhatian politik DPR RI. Namun demikian, beberapa

pencapaian yang masih dirasakan kurang optimal adalah pengaduan

masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung yang direspon dan

ditindaklanjuti oleh AKD. Pengelolaan pengaduan masyarakat secara baik

dan responsif masih dirasakan belum memenuhi keinginan masyarakat

sebagaimana ditunjukkan dengan tingginya ketimpangan antara jumlah

pengaduan masyarakat yang masuk dengan yang telah ditindaklanjuti oleh

DPR RI.

4. Fungsi Penguatan Kelembagaan

1) Pimpinan DPR RI

2) Badan Musyawarah

3) Badan Kerja Sama Antar Parlemen

4) Badan Kehormatan

5) Badan Urusan Rumah Tangga

Page 4: DRAFT EVALUASI TARGET PRIORITAS PENCAPAIAN … · anggaran dan fungsi pengawasan. ... tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan DPR RI ... pro job dan pro environment. Evaluasi

4

III. Evaluasi Terhadap Grand Design Kelembagaan DPR RI (Target Prioritas

Pencapaian dalam Renstra DPR RI 2010 – 2014)

1. Penguatan Kelembagaan

1) Pembentukan Badan Fungsional Keahlian

Pembentukan BFK merupakan amanat Undang-Undang Nomor 27 tahun

2009 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD yaitu Pembentukan BFK

melalui peraturan DPR setelah dikonsultasikan dengan pemerintah.

Berdasarkan hal tersebut, SETJEN diminta untuk menyusun konsep

pembentukan Badan Fungsional Keahlian. Selanjutnya untuk menyusun

konsep tersebut, BURT meminta SETJEN untuk bekerjasama dengan

konsorsium (Akademisi dari UI, UGM dan ITB).

Kegiatan yang telah dilakukan dalam rangka penyusunan konsep

pembentukan BFK adalah melakukan FGD dengan Pimpinan AKD,

Pimpinan Fraksi-Fraksi, beberapa Anggota, Pejabat Struktural dan

Fungsional Sekretariat Jenderal serta Tenaga Ahli AKD dalam rangka

meminta masukan dan pandangan terkait rancangan pembentukan BFK.

Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan tersebut, maka diperlukan

tambahan waktu untuk pembentukan BFK. Tahapan-tahapan yang

diperlukan sampai dengan terbentuknya BFK adalah:

1) Penyusunan naskah akademis;

2) Penyusunan rancangan peraturan DPR RI tentang BFK;

3) Konsultasi dengan pemerintah tentang BFK;

4) Pembahasan Peraturan DPR RI tentang BFK;

5) Penetapan Peraturan DPR RI tentang BFK;

6) Persiapan pembentukan BFK;

7) Pembentukan BFK.

Dengan memperhatikan rangkaian kegiatan yang harus dilalui dalam

pembentukan BFK, maka target waktu penyelesaian pembentukan BFK

perlu disesuaikan dari semula tahun 2011 menjadi tahun 2014.

2) Pembentukan Unit Pengawasan Internal

Sesuai dengan Renstra DPR RI 2010 – 2014, Unit Pengawasan Internal

ditargetkan selesai tahun 2011. Namun, sesuai dengan peraturan

perundang-undangan bahwa penambahan atau pengurangan unit kerja

dalam struktur organisasi K/L harus dikonsultasikan dengan Pemerintah

maka saat ini konsep pembentukan Unit Pengawasan Internal yang telah

disusun oleh Sekretariat Jenderal dan merupakan satu kesatuan dengan

Reformasi Kesetjenan masih menunggu penilaian oleh Pemerintah

(Kemenpan dan Reformasi Birokrasi).

Page 5: DRAFT EVALUASI TARGET PRIORITAS PENCAPAIAN … · anggaran dan fungsi pengawasan. ... tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan DPR RI ... pro job dan pro environment. Evaluasi

5

Tahapan kegiatan yang harus dilakukan dalam rangka pembentukan Unit

Pengawasan Internal adalah sebagai berikut:

1) Penyusunan naskah akademis;

2) Penyusunan rancangan peraturan presiden tentang unit pengawasan

internal;

3) Pembahasan peraturan presiden tentang unit pengawasan internal;

4) Penetapan peraturan presiden tentang unit pengawasan internal;

5) Persiapan pembentukan unit pengawasan internal;

6) Pembentukan unit pengawasan internal.

Dengan memperhatikan rangkaian kegiatan yang harus dilalui dalam

pembentukan unit pengawasan internal, maka target waktu penyelesaian

pembentukan unit pengawasan internal perlu disesuaikan dari semula

tahun 2011 menjadi tahun 2014.

3) Reformasi Kesetjenan

Reformasi kesetjenan dalam Renstra DPR RI 2010 – 2014 ditargetkan

selesai pada tahun 2011. Proses reformasi kesetjenan ini sudah dimulai

sejak adanya rekomendasi Tim Peningkatan Kinerja DPR RI pada tahun

2007 yang kemudian diperkuat melalui agenda prioritas pencapaian

Renstra DPR RI 2010 – 2014.

Reformasi kesetjenan merupakan bagian dari Reformasi Birokrasi secara

nasional yang harus sesuai dengan Peraturan Menpan No. 20 tahun 2010

tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2010 – 2014. Oleh karena

petunjuk teknis pelaksanaan Reformasi Birokrasi baru ditetapkan pada

tanggal 25 Februari 2011 melalui Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 9 tahun

2011 tentang Pedoman Penyusunan Road Map Reformasi Birokrasi K/L

dan Pemerintah Daerah, maka dokumen reformasi kesetjenan baru

tersusun pada tahun 2011 dan saat ini dalam proses tahap penilaian dari

Kemenpan dan Reformasi Birokrasi.

Dokumen reformasi kesetjenan tersebut mencakup delapan area

perubahan, yaitu:

1) manajemen perubahan;

2) penataan peraturan perundang-undangan;

3) penataan dan penguatan organisasi

4) penataan tata laksana;

5) penataan sistem manajemen SDM aparatur;

6) penguatan pengawasan;

7) penguatan akuntabilitas kinerja;

8) peningkatan kualitas pelayanan publik.

Page 6: DRAFT EVALUASI TARGET PRIORITAS PENCAPAIAN … · anggaran dan fungsi pengawasan. ... tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan DPR RI ... pro job dan pro environment. Evaluasi

6

Reformasi kesetjenan tidak terlepas dari rencana pembentukan Badan

Fungsional Keahlian. Sesuai dengan Perpres No. 81 tahun 2010 tentang

Grand Design Reformasi Birokrasi 2010 – 2025 bahwa reformasi

kesetjenan secara keseluruhan ditargetkan selesai tahun 2025, maka

target waktu penyelesaian reformasi kesetjenan perlu dilakukan

penyesuaian.

2. Penguatan Kehumasan DPR RI

Penguatan kehumasan DPR RI dapat dimaknai sebagai penilaian aktivitas

kehumasan DPR RI yang telah dilaksanakan dan masih terus dilakukan

hingga tahun 2012 serta optimalisasinya di masa yang akan datang, dalam

rangka menyosialisasikan kinerja Dewan dan meningkatkan kepercayaan

serta citra DPR RI di masyarakat. Penguatan kehumasan DPR RI yang

dimaksudkan dalam Renstra DPR RI 2010 – 2014 meliputi:

a. membangun arus informasi internal DPR RI yang sistematis;

b. terintegrasinya penggunaan akses media informasi;

c. strategi pengelolaan kehumasan yang sistematis, terintegrasi dan

terkoordinasi; dan

d. optimalisasi dukungan kehumasan yang dilakukan supporting system

DPR RI.

Implementasi dari penguatan kehumasan DPR RI sebagaimana dimaksud

dalam Renstra DPR RI, sesungguhnya dapat diidentifikasikan pada aktivitas

kehumasan, pemberitaan dan keprotokolan yang dilakukan secara sistematis

dan terintegrasi yang diwujudkan melalui:

a. Kehumasan

1) Penerimaan Tamu Kunjungan study ke DPR RI

2) Penyaluran Delegasi Apirasi Masyarakat

3) Kegiatan Sosialisasi kedewanan melalui Parlemen Remaja

4) Kegiatan Sosialisasi Kedewanan melalui Parlemen Kampus

5) Kegiatan Sosialisasi Kedewanan melalui Pagelaran Budaya

6) Kegiatan Sosialisasi Kedewanan melalui Seminar Kehumasan

7) Pengelolaan dan Pelayanan Informasi Publik

b. Pemberitaan

1) Informasi aktivitas DPR RI secara tercetak melalui Buletin dan Majalah

Parlementaria

2) Penyebarluasan Buletin dan Majalah Parlementaria kepada seluruh

pemangku kepentingan di seluruh wilayah Indonesia

3) Peliputan melalui TV Parlemen dan streaming TV Parlemen pada

website DPR RI

4) Penyelenggaraan media gathering

5) Publikasi DPR RI melalui iklan layanan masyarakat di media massa

6) Sosialisasi kegiatan DPR RI melalui relase media dan konfrensi pers

Page 7: DRAFT EVALUASI TARGET PRIORITAS PENCAPAIAN … · anggaran dan fungsi pengawasan. ... tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan DPR RI ... pro job dan pro environment. Evaluasi

7

7) Sosialisasi kegiatan DPR RI melalui blocking waktu dan/atau halaman

media massa.

8) Membangun hubungan interdependensi dengan wartawan

koordinatoriat DPR RI

9) Diskusi mingguan wartawan koordinatoriat DPR RI

c. Keprotokolan

1) Pengaturan penerimaan kunjungan delegasi Negara lain ke DPR RI

2) Pengaturan acara atau konfrensi yang diselenggarakan DPR RI

3) Penyelenggaraan acara kenegaraan di DPR RI

Implementasi dari wujud kegiatan kehumasan DPR RI sebagaimana telah

disebutkan diatas, memang tidak selamanya dapat dilakukan dengan tepat

sesuai perencanaan kehumasan. Beberapa kendala penguatan kehumasan

DPR RI diantaranya:

a. jumlah sumber informasi internal dan potensi beragamnya motif

komunikasi atas materi informasi internal DPR RI;

b. opini publik yang cenderung dibentuk media massa;

c. dinamika aktivitas jurnalistik media massa dalam melakukan interaksi

dengan DPR RI;

d. tuntutan keterbukaan informasi publik dan pelayanan informasi publik

yang sangat beragam;

e. penyesuaian terhadap penggunaan media informasi; dan

f. dukungan kehumasan yang dilakukan supporting system DPR RI.

Namun demikian dalam rangka penguatan kehumasan DPR RI guna

terbangunnya strategi pengelolaan kehumasan yang sistematis, terintegrasi

dan terkoordinasi sudah dihasilkan:

a. Peraturan DPR RI Nomor 1 Tahun 2010 tentang Keterbukaan Informasi

Publik di DPR RI yang memberikan pengaturan tentang jenis-jenis

informasi publik di DPR RI, mekanisme informasi publik, pejabat

pengelola informasi dokumentasi (PPID).

b. Pedoman Pengelolaan Kehumasan DPR RI yang mengatur tentang tugas

dan fungsi Pimpinan Alat Kelengkapan DPR RI, Pimpinan DPR RI

sebagai juru bicara DPR RI, dibentuknya Tim Kehumasan DPR RI

dengan didukung oleh konsultan kehumasan dan konsultan media massa.

c. Peningkatan kualitas maupun kuantitas sosialisasi kegiatan Dewan

melalui penerangan kepada pengunjung, parlemen remaja, dan mitra

kerja DPR RI.

d. Peningkatan kerjasama dengan media massa dalam rangka

menyosialisasikan kegiatan Dewan.

e. Penyelenggaraan konferensi antar parlemen baik ditingkat regional

maupun internasional.

Page 8: DRAFT EVALUASI TARGET PRIORITAS PENCAPAIAN … · anggaran dan fungsi pengawasan. ... tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan DPR RI ... pro job dan pro environment. Evaluasi

8

f. Peningkatan kualitas pengelolaan keterbukaan informasi di DPR RI

sehingga bisa dijadikan model pengelolaan keterbukaan informasi publik

bagi instansi lain.

g. Pelayanan informasi publik melalui sistem online pada laman DPR RI

h. Peningkatan kewenangan PPID untuk melakukan uji konsekuensi atas

informasi yang dikecualikan di DPR RI, sebagaimana diatur di dalam

peraturan perundang-undangan.

3. Kemandirian Pengelolaan Anggaran DPR RI

Kemandirian pengelolaan anggaran DPR RI yang ditargetkan selesai pada

Tahun 2011 belum dapat direalisasikan karena terbentur dengan peraturan

perundang-undangan yaitu UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara, UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan, UU No. 15 Tahun

2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan

Negara.

Saat ini sudah terbentuk Rencana Kegiatan Tahunan DPR; Pedoman Umum

Pengelolaan Anggaran DPR dan Arah Kebijakan Anggaran DPR. Ketiga

dokumen ini diharapkan dapat sebagai bagian tidak terlepas dari kemandirian

pengelolaan anggaran DPR

4. Pengembangan Prasarana Utama

Pengembangan prasarana utama yang ditargetkan selesai Tahun 2012,

belum dapat direalisasikan dikarenakan adanya sensitivitas publik. Namun

DPR telah menyusun dan melakukan sosialisasi Grand Desain Penataan

Kawasan DPR RI kepada internal dan eksternal DPR RI.

5. Perpustakaan Parlemen

Renstra 2010 – 2014 memprioritaskan pembangunan dan pengembangan

perputakaan parlemen pada tahun 2011 sebagai bagian terpadu prasarana

parlemen. Namun dengan adanya keputusan Rapat Konsultasi antara

Pimpinan DPR RI dengan Pimpinan Fraksi-Fraksi dan Pimpinan BURT DPR

RI tanggal..... DPR RI tidak melaksanakan pengembangan prasarana utama

DPR RI dan menyerahkannya kepada Kementerian Pekerjaan Umum

sehingga pembangunan perpustakaan parlemen yang merupakan bagian

terpadu dari pengembangan prasarana utama DPR RI tidak dapat

dilaksanakan.

Namun demikian, upaya pengembangan perpustakaan parlemen tetap

dilakukan dalam bentuk:

a. Penetapan Pedoman Umum Pengelolaan Perpustakaan DPR RI;

Page 9: DRAFT EVALUASI TARGET PRIORITAS PENCAPAIAN … · anggaran dan fungsi pengawasan. ... tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan DPR RI ... pro job dan pro environment. Evaluasi

9

b. Pembuatan laman (website) perpustakan online

http://perpustakaan.dpr.go.id;

c. Katalog koleksi buku perpustakaan DPR sudah terhubung dengan website

http://www.dpr.go.id dapat diakses dari seluruh unit kerja di DPR RI;

d. koleksi kliping yang dapat diakses oleh pengguna unit kerja di seluruh

DPR RI melalui kliping.dpr.go.id.

e. Koleksi peraturan perundang-undangan berlangganan dari

pik.kompas.co.id dan hukumonline.com hanya dapat diakses di

Perpustakaan DPR RI.

f. Koleksi semua terbitan DPR RI (antara lain: buku pedoman, hasil kajian,

jurnal, dan sebagainya) yang menjadi ciri khas dari Perpustakaan DPR RI.

g. Penambahan koleksi Perpustakaan DPR RI.

h. Standard Operation Procedure (SOP) tentang kegiatan layanan

Perpustakaan DPR RI.

i. Penyusunan abstraksi koleksi Perpustakaan DPR RI.

6. Penguatan Sarana Representasi

Penguatan sarana representasi yang seharusnya diwujudkan dalam

pembentukan rumah aspirasi sesuai Tata Tertib DPR RI dan ditargetkan

selesai pada Tahun 2012, belum dapat direalisasikan karena:

a. Belum adanya kesatuan pandangan diantara Anggota dan Fraksi

mengenai konsep rumah aspirasi tersebut;

b. Resistensi publik terhadap rencana pembentukan rumah aspirasi;

c. Hasil sosialisasi merekomendasikan untuk membentuk program aspirasi.

Namun untuk memperkuat sarana representasi Anggota tersebut sudah

dilakukan melalui peningkatan jumlah kunjungan kerja Anggota dan kegiatan

penyerapan aspirasi masyarakat di daerah pemilihan.

7. Pengembangan e-Parliament

Pengembangan e-parliament yang dimaksudkan dalam Renstra DPR RI

meliputi sistem komunikasi yang aksesibel melalui teknologi informasi yang

menjangkau masyarakat secara luas yang ditargetkan selesai Tahun 2011.

Pengembangan e-parliament tersebut telah dilaksanakan melalui:

a. Sistem pengelolaan aspirasi dan pengaduan masyarakat dengan mengacu

pada Pedoman Pengelolaan Aspirasi dan Pengaduan Masyarakat.

b. Penyusunan dan penetapan Pedoman Umum Pengelolaan Teknologi

Informasi DPR RI.

c. Sistem sosialisasi kegiatan DPR RI melalui LCD TV dan Big Screen LED di

lingkungan Gedung DPR RI.

d. Pembangunan 24 (dua puluh empat) sistem aplikasi

Page 10: DRAFT EVALUASI TARGET PRIORITAS PENCAPAIAN … · anggaran dan fungsi pengawasan. ... tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan DPR RI ... pro job dan pro environment. Evaluasi

10

Perencanaan sistem aplikasi dalam kurun waktu 2010 – 2011 adalah

terciptanya penggunaan 24 sistem aplikasi dan pengembangan/

pemeliharaan sistem jaringan komputer yang dikelompokan dalam:

i. Internet :

1) website http://www.dpr.go.id

2) E-mail http://mail.dpr.go.id

3) Pengaduan http://pengaduan.dpr.go.id

4) PPID http://ppid.dpr.go.id

5) LPSE http://lpse.dpr.go.id

6) Perpustakaan http://perpustakaan.dpr.go.id

7) SMS Aspirasi http://pengaduan.dpr.go.id/kirim/sms

8) TV Streaming http://www.dpr.go.id/id/serba-serbi/tv-parlemen

9) Mobile Website http://m.dpr.go.id

10) Kiosk Informasi 10 kiosk informasi di Gedung DPR RI

ii. Intranet :

1) Sistem Informasi Tenaga Ahli dan Asisten Anggota (Sitanang)

2) Sistem Tata Persuratan

3) Koleksi Perundang-undangan

4) Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara

(Simak BMN)

5) Analisa BPK/DPD

6) Sistem Informasi Keuangan Akuntansi (Siska)

7) SMS Gateway DPR RI

8) SMS Gateway Setjen RI

9) Piket Monitoring Server

10) Administrasi Keanggotaan Dewan (Minangwan)

11) Ticketing helpdesk Local Area Network (LAN)

12) Sistem Informasi Pegawai (Simpeg)

13) Publikasi hasil kajian

14) Pusat data share

IV. Rekomendasi

a. Berdasarkan hasil evaluasi terhadap pencapaian target prioritas Renstra DPR

RI 2010 – 2014 maka perlu dilakukan kegiatan sebagai berikut:

a. Penguatan Kelembagaan:

1) Perlu mengintensifkan pembahasan rancangan Pembentukan BFK.

Kemudian dengan memperhatikan kondisi pembahasan selama ini,

maka target waktu pencapaian Pembentukkan BFK direvisi target

penyelesaiannya pada akhir periode perencanaan (Tahun 2014)

dengan indikator terbentuknya Peraturan DPR tentang Pembentukan

BFK.

Page 11: DRAFT EVALUASI TARGET PRIORITAS PENCAPAIAN … · anggaran dan fungsi pengawasan. ... tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan DPR RI ... pro job dan pro environment. Evaluasi

11

2) Pembentukan Unit Pengawasan Internal didorong melalui kerangka

Reformasi Kesetjenan (Reformasi Birokrasi) dengan revisi target

penyelesaian menjadi pada akhir periode perencanaan (2014).

3) Reformasi Kesetjenan harus terus didorong dengan percepatan area

perubahan organisasi dengan tujuan agar sejalan dengan

Pembentukan BFK dan Unit Pengawasan Internal. Untuk tahun 2014,

sistem, aturan dan mekanisme kerja untuk reformasi kesetjenan sudah

terbangun.

b. Penguatan kehumasan DPR RI pada masa yang akan datang perlu

dilakukan dengan memberikan penekanan pada:

1) direalisasikannya dukungan dari konsultan kehumasan dan konsultan

media untuk membantu kerja tim kehumasan dalam membangun opini

publik, analisis isi media dan menyusun media treatment.

2) diselesaikannya pembahasan dan pengesahan pedoman peliputan

media massa di DPR RI.

3) dimaksimalkannya peran Pimpinan AKD untuk mengkomunikasikan

hasil kegiatan AKD yang perlu disampaikan kepada publik,

sebagaimana diamanatkan di dalam Tatib DPR RI.

4) optimalisasi dukungan kehumasan kepada Pimpinan DPR RI sebagai

juru bicara DPR RI

5) peningkatan kerjasama dengan media massa dalam rangka

menyosialisasikan kinerja dan peningkatan citra DPR RI di masyarakat.

Untuk penguatan kehumasan DPR RI, maka implementasi peraturan atau

pedoman mengenai keterbukaan informasi publik di DPR RI, Pengelolaan

kehumasan DPR RI, dan peliputan media massa di DPR RI perlu

dimaksimalkan dengan didukung oleh ketersediaan anggaran, sarana, dan

prasaran kehumasan yang memadai.

c. Kemandirian Pengelolaan Anggaran DPR RI difokuskan pada penyusunan

kajian yang komprehensif.

d. Pengembangan prasarana utama diarahkan kepada optimalisasi

pemanfaatan prasarana utama dan pencapaiannya diarahkan kepada

program dan kegiatan rutin.

e. Perpustakaan Parlemen tetap harus menjadi prioritas dengan penajaman

pada program dan kegiatan rutin.

f. Penguatan Sarana Representasi diarahkan pada penyusunan konsep

tentang Program Aspirasi.

Page 12: DRAFT EVALUASI TARGET PRIORITAS PENCAPAIAN … · anggaran dan fungsi pengawasan. ... tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan DPR RI ... pro job dan pro environment. Evaluasi

12

g. Pengembangan e-Parliament tetap harus menjadi prioritas dengan

penajaman pada program dan kegiatan rutin.

h. Perlu dilakukan penyesuaian kegiatan, indikator, dan target pencapaian

dalam setiap program dan kegiatan.

i. Dalam rangka optimalisasi penyerapan anggaran pelaksanaan fungsi-

fungsi Dewan, perlu dilakukan pengkajian tentang penggabungan alokasi

anggaran untuk Program Pelaksanaan Fungsi Legislasi, Pelaksanaan

Fungsi Anggaran dan Pelaksanaan Fungsi Pengawasan dalam satu

nomenklatur anggaran, sehingga pengelolaannya dapat lebih fleksibel.

j. Secara keseluruhan Renstra DPR RI 2010 – 2014 perlu dilakukan

penyempurnaan baik secara substansi maupun redaksional.

Page 13: DRAFT EVALUASI TARGET PRIORITAS PENCAPAIAN … · anggaran dan fungsi pengawasan. ... tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan DPR RI ... pro job dan pro environment. Evaluasi

13

LAMPIRAN

Indikator Pelaksanaan Renstra E-Parlemen

Prosentase unit kerja yang terintegrasi dalam jaringan komunikasi data dan

informasi online dengan kelengkapan data yang terkini (up to date), akurat

dan aman.

1) Integrasi Unit Kerja dalam jaringan komunikasi data dan informasi,

berdasarkan :

a) unit kerja :

- Seluruh unit kerja yaitu 64 Bagian/Bidang 100 % sudah

terintegrasi dalam jaringan komunikasi data dan informasi dan

system /aplikasi.

- Tiap unit kerja sudah terintegrasi dalam jaringan komunikasi

data dan informasi, satu unit kerja sudah terintegrasi minimal

dalam 14 system / aplikasi dari 24 sistem yang

- Jumlah integrasi data dan informasi menunjukkan banyaknya

system/aplikasi yang terkait sesuai kewenangan unit kerja

sebagai administrator /pengelola, user /pemakai maupun

sebagai penyedia sarana dan prasarana

b) system / aplikasi :

- Seluruh system /aplikasi sudah dimanfaatkan oleh unit kerja

sesuai kewenangan sebagai administrator /pengelola maupun

user /pemakai system/aplikasi

- Jumlah unit kerja terkait menunjukkan banyaknya unit kerja

yang terkoneksi dalam system/aplikasi sesuai kewenangan

sebagai administrator /pengelola maupun user /pemakai

2) Kelengkapan data yang uptodate dan akurat :

a) uptodate data ke dalam system /aplikasi dilaksanakan oleh unit

kerja sesuai kewenangan unit kerja sebagai administrator

/pengelola

b) akurasi data dilakukan oleh unit kerja terkait sebagai administrator

/pengelola , sebagai contah :

- Adinistrator website (system /aplikasi/statik /LPSE/Email)

adalah Bidang Data dan Informasi dengan unit kerja terkait;

- Adinistrator berita /TV streaming/foto adalah Bag. Pemberitaan;

- Adinistrator Jadwal /agenda/laporan singkat adalah Set AKD;

- Adinistrator RUU adalah Unit kerja terkait RUU.

- Administrator Sitanang Data Anggota DPR R adalah Bagian

Minangwan;

- Administrator data Tenaga Ahli & Asisten adalah Bagian TA &

Asisten Anggota; dan user terkait yaitu Bag.Adms Keuangan

dan Bag. Yankes

Page 14: DRAFT EVALUASI TARGET PRIORITAS PENCAPAIAN … · anggaran dan fungsi pengawasan. ... tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan DPR RI ... pro job dan pro environment. Evaluasi

14

3) Keamanan Data dan Informasi

- Keamanan data server dilakukan dan dikelola oleh Bidang Data

dan Sarana Informasi

- Keamanan data entry dilakukan oleh unit kerja sebagai

administrator/pengelola