Draft ARN 2010-2014 Bidang Energi
-
Upload
benidkeeper -
Category
Documents
-
view
173 -
download
25
description
Transcript of Draft ARN 2010-2014 Bidang Energi
Agenda Riset Nasional Agenda Riset Nasional Bidang Energi Bidang Energi
2010-20142010-2014
Komisi Teknis Energi - Dewan Riset Nasional Komisi Teknis Energi - Dewan Riset Nasional Jakarta, 6 Januari 2010Jakarta, 6 Januari 2010
Program Prioritas NasionalProgram Prioritas Nasional
Program Prioritas NasionalProgram Prioritas Nasional
• Reformasi Birokrasi & Tata Kelola • Pendidikan• Kesehatan• Penanggulangan Kemiskinan• Ketahanan Pangan • Infrastruktur• Iklim Investasi & Iklim Usaha• Energi • Lingkungan Hidup & Pengelolaan Bencana • Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, & Pasca
Konflik • Kebudayaan, Kreativitas & Inovasi Teknologi
Prioritas Bidang EnergiPrioritas Bidang Energi
Tema Prioritas Pencapaian ketahanan energi nasional yang menjamin kelangsungan
pertumbuhan nasional melalui restrukturisasi kelembagaan dan optimasi pemanfaatan energi alternatif seluas-luasnya
Substansi Inti Kebijakan: Pengambilan kewenangan atas kebijakan energi ke dalam Kantor Presiden untuk memastikan penanganan energi nasional yang
terintegrasi sesuai dengan Rencana Induk Energi Nasional Restrukturisasi BUMN: Transformasi dan konsolidasi BUMN bidang energi dimulai dari PLN dan Pertamina yang selesai selambat-lambatnya
2010 dan diikuti oleh BUMN lainnya
Kapasitas energi: Peningkatan kapasitas pembangkit listrik sebesar rata-rata 3.000 MW per tahun mulai 2010 dengan rasio elektrifikasi yang mencakup 62% pada 2010 dan 80% pada 2014; dan produksi minyak bumi sebesar lebih dari 1,2 juta barrel per hari mulai 2014
Energi alternatif: Peningkatan pemanfaatan energi terbarukan termasuk energi alternatif geothermal sehingga mencapai 2.000 MW pada 2012 dan 5.000 MW pada 2014 dan dimulainya produksi coal bed methane untuk membangkitkan listrik pada 2011 disertai pemanfaatan potensi tenaga surya, microhydro, dan nuklir secara bertahap
Hasil ikutan dan turunan minyak bumi/gas: Revitalisasi industri pengolah hasil ikutan/turunan minyak bumi dan gas sebagai bahan baku industri tekstil, pupuk dan industri hilir lainnya
Konversi menuju penggunaan gas: Perluasan program konversi minyak tanah ke gas sehingga mencakup 42 juta Kepala Keluarga pada 2010; penggunaan gas alam sebagai bahan bakar angkutan umum perkotaan di Palembang, Surabaya, dan Denpasar
Bauran energi tidak optimalMenurunnya tingkat produksi minyak bumiKelangkaan energi (gas dan listrik) di beberapa daerahHarga energi belum berdasarkan nilai keekonomiannya
dan subsidi energi semakin meningkatPenggunaan energi masih borosEnergi lebih banyak diekspor dibandingkan untuk
memenuhi kebutuhan energi dalam negeriPenerimaan devisa dari sektor energi untuk
pengembangan sektor energi masih rendahPerlindungan/pelestarian lingkungan hidup belum menjadi
prioritas
*) DEN, Draft Rancangan Kebijakan Energi Nasional, des 09
Permasalahan Energi saat ini *)
Target Proyeksi Bauran EnergiTarget Proyeksi Bauran EnergiBerdasarkan PERPRES 5/2006Berdasarkan PERPRES 5/2006
StrategiStrategi
Melaksanakan Kegiatan Litbang terkait dengan:
1. Identifikasi, mapping data sumber energi baru dan terbarukan, potensi, kualitas, dan kuantitasnya
2. Pengembangan teknologi sesuai dengan hasil mapping potensi sumber energi yang tersedia
3. Kajian tekno-ekonomi, aspek finansial, dan analisis keberlanjutan (self sustaining) kegiatan yang akan dilakukan
4. Diseminasi informasi, sosialisasi kepada semua pihak (stake-holder terkait)
5. Peningkatan efisiensi penggunaan energi
Agenda Riset Nasional Agenda Riset Nasional Bidang Energi Bidang Energi 2010-20142010-2014
Program Riset RegulerProgram Riset Reguler
Program ARN 2010-2014Program ARN 2010-2014
1.1. Program Peningkatan Elektrifikasi Nasional Program Peningkatan Elektrifikasi Nasional Melalui Pemanfaatan Sumberdaya Energi Baru Melalui Pemanfaatan Sumberdaya Energi Baru dan Terbarukandan Terbarukan
2.2. Program Bahan Bakar dari Energi Baru dan Program Bahan Bakar dari Energi Baru dan TerbarukanTerbarukan
3.3. Program Konservasi EnergiProgram Konservasi Energi
Program Riset RegulerProgram Riset Reguler
Program Riset UnggulanProgram Riset Unggulan
1.1. Pengembangan PanasbumiPengembangan Panasbumi
2.2. Pengembangan Pembangkit Listrik Biomassa Pengembangan Pembangkit Listrik Biomassa Untuk Daerah TerpencilUntuk Daerah Terpencil
Issue Pokok EBTIssue Pokok EBT
Tingginya tuntutan terhadap peran EBT dalam memenuhi kebutuhan energi dimasa mendatang (EBT diharapkan dapat mencapai 17% terhadap bauran energi nasional pada tahun 2025). (Perpres No. 5 Th. 2006).
Belum adanya database dan informasi secara lengkap dan detail mengenai potensi beberapa jenis energi baru dan terbarukan.
Masih tingginya komponen import teknologi EBT yang menyebabkan ketergantungan yang tinggi pada fihak luar dan daya jual kurang bersaing.
Kurangnya dukungan dari lembaga keuangan/perbankan. Sehingga EBT yang rata-rata tingkat keekonomiannya masih kurang bersaing sulit dikembangkan.
Kurangnya sosialisasi hasil penelitian dan rendahnya jejaring kerja, sehingga hasil penelitian kurang terimplementasi dengan baik.
Belum optimalnya pemanfaatan potensi energi lokal dalam memberi kesehateraan masyarakat sekitar.
Isu PokokIsu Pokok
Status Potensi Energi Baru Terbarukan Status Potensi Energi Baru Terbarukan (2009)(2009)
Potensi (MW) (MW) %
Tenaga Air 75,670 4,200 5.55Panas Bumi 27,510 1,189 4.32Mikrohidro 500 86 17.22Biomassa 49,800 445 0.89Energi Angin 9,290 1.1 0.01Energi Surya 4.8*) 12.1 G elombang 10 – 35**)Total 162,770 5,921 3.64*) kWh/m2/hari **) MW per km coast length
Pemanfaatan Jenis Energi
Arah KebijakanArah Kebijakan
Pemetaan Potensi EBT Penguatan Kelembagaan
Membangun pusat kajian IPTEK atau memberdayakan lembaga yang ada sebagai (Center of Excelence)
Rekruitmen dan Penguatan Kompetensi SDM Pemenuhan Sarana dan Prasarana Uji Pemenuhan Pendanaan Jejaring dan Kerja sama
Pengembangan dan Pemanfaatan Pengembangan Industri di Bidang EBT Sosialisasi pada Masyarakat
Kebijakan Riset Bidang EBTKebijakan Riset Bidang EBT
Program dan Kegiatan Program dan Kegiatan dalam ARN 2010-2014dalam ARN 2010-2014
Program Peningkatan Elektrifikasi Program Peningkatan Elektrifikasi Nasional Melalui Pemanfaatan Nasional Melalui Pemanfaatan Sumberdaya Energi Baru dan Sumberdaya Energi Baru dan TerbarukanTerbarukan
KAJIAN SCIENCE DAN TEKNOLOGI UNTUK PENINGKATAN CADANGAN DAN KEBERLANJUTAN PENGEMBANGAN PANASBUMI
PENGEMBANGAN DAN FABRIKASI PLTP PRODUKSI DALAM NEGERI
PEMANFAATAN LANGSUNG PANASBUMI UNTUK MENUNJANG EKONOMI MASYARAKAT
PENINGKATAN KOMPETENSI DAN CENTER OF EXCELENCE
SUB – PROGRAM PANAS BUMI
A. SURVEI POTENSI ENERGI ANGIN DAN STUDI KELAYAKAN PEMANFAATAN SISTEM KONVERSI ENERGI ANGIN (SKEA)
A. PENGEMBANGAN TEKNOLOGI SISTEM KONVERSI ENERGI ANGIN (SKEA)
A. DISEMINASI DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI SKEA
SUB - PROGRAM ENERGI ANGIN
PENGEMBANGAN TEKNOLOGI SEL SURYA LAPISAN TIPIS (THIN FILM) DAN KOMPONENNYA
PENGEMBANGAN TEKNOLOGI SEL SURYA BERBASIS DYE DAN ORGANIK
PENGEMBANGAN TEKNOLOGI SISTEM DAN PUSAT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA
PENGEMBANGAN INDUSTRI SEL SURYA
SUB - PROGRAM SURYA - PV
PENGEMBANGAN TEKNOLOGI FUEL CELL PEMFC
SUB - PROGRAM : FUEL CELL
A. DAUR ULANG BAHAN BAKAR NUKLIR DAN LIMBAH RADIOAKTIF
A. TEKNOLOGI REAKTOR DAN SISTEM PLTN
A. PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN PLTN 4 X 1000 MWe
A. DISIMINASI DAN SOSIALISASA PLTN DAN INDUSTRI NUKLIR
SUB - PROGRAM NUKLIR
A. PENGEMBANGAN TEKNOLOGI SISTEM KONVERSI ENERGI ARUS LAUT (SKEAL)
A. PENGEMBANGAN TEKNOLOGI OTEC (OCEAN THERMAL ENERGY CONVERSION)
A. PENGEMBANGAN TEKNOLOGI ENERGI GELOMBANG
SUB - PROGRAM ENERGI LAUT
Program Bahan Bakar dari Program Bahan Bakar dari Energi Baru dan Energi Baru dan TerbarukanTerbarukan
INTENSIFIKASI PENCARIAN SUMBER BAHAN BAKU BAHAN BAKAR NABATI (BBN, Biofuel)
PENGEMBANGAN IPTEK PRODUKSI BAHAN BAKAR NABATI (BBN, BIOFUEL)
PENINGKATAN KAPASITAS IPTEK SISTEM PRODUKSI BIOFUEL
PENGEMBANGAN SISTEM DIFUSI TEKNOLOGI BUDIDAYA BAHAN BAKU DAN PRODUKSI BiofUel
SUB - PROGRAM BAHAN BAKAR NABATI (BBN, BIOFUEL)
A. PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PEMBANGKITAN BIOGAS BERBASIS BIOMASS
A. PENGEMBANGAN TEKNOLOGI REDUKSI ELEKTROKIMIA KARBON DIOKASIDA MENJADI METANA, METANOL ATAU ETILEN
A. PENGEMBANGAN TEKNOLOGI SIKLUS RANKINE ORGANIK UNTUK PEMBANGKITAN LISTRIK DARI BIOMASSA
A. PENGEMBANGAN TEKNOLOGI GASIFIKASI BIOMASSA UNTUK PEMBUATAN GAS SINTETIS
SUB - PROGRAM BIOMASSA DAN BIOGAS
A. FINALISASI MAPPING DAN KARAKTERISASI BATUBARA PERINGKAT RENDAH
B. TEKNOLOGI BLENDING DAN UP GRADING BATUBARA
C. TEKNOLOGI PEMBAKARAN DAN GASIFIKASI BATUBARA KUALITAS RENDAH SERTA MENINGKATKAN DISAIN SISTEMNYA
D. REKAYASA RANCANG BANGUN PERALATAN/KOMPONEN PEMBANGKIT LISTRIK, BERBASIS BATUBARA SERTA PEMBUATAN PROTOTIPENYA
E. TEKNOLOGI HIDROGENASI DAN KARBONISASI UNTUK PENYEDIAAN BATUBARA SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
F. TEKNOLOGI PENCAIRAN BATUBARA
G. PENGEMBANGAN PAKET TEKNOLOGI PEMBAKARAN BATUBARA YANG SESUAI KEBUTUHAN PENGGUNA
H. PENGEMBANGAN SISTEM TRANSFER /DIFUSI TEKNOLOGI BATUBARA KUALITAS RENDAH
SUB - PROGRAM BATUBARA PERINGKAT RENDAH
A. PENGEMBANGAN PETA POTENSI BERBAGAI JENIS ENERGI DAN ANALISIS KONVERSI KE ENERGI HIDROGEN.
A. PENGEMBANGAN TEKNIK PRODUKSI, PENYIMPANAN, DISTRIBUSI, DAN KEAMANAN ENERGI HIDROGEN
PROGRAM BAHAN BAKAR HIDROGEN
A. PENGEMBANGAN BASIC DATA POTENSI CBM DI INDONESIA
A. PILOT PROYEK CBM
A. OPTIMALISASI DAN UTILISASI PILOT PROYEK CBM LAPANGAN RAMBUTAN - SUMATERA SELATAN
SUB - PROGRAM COAL BED METHANE (CBM)
A. PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENGERING SURYA
A. PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PEMBUATAN AIR BERSIH DENGAN TENAGA SURYA
A. IMPLEMENTASI DRYER ENERGI TERBARUKAN – HYBRID (SURYA DAN BIOMASSA) UNTUK PENINGKATAN KOMODITI HASIL PERTANIAN
SUB - PROGRAM SURYA THERMAL
Program Konservasi EnergiProgram Konservasi Energi
A. Pemetaan potensi penghematan energi di bidang kelistrikan dan thermal (energi bahan bakar)
B. Pengembangan standar peralatan hemat energiC. Pengembangan teknologi hemat energi dan manajemen
energi pada sistem proses, sistem penerangan dan peralatan listrik di industri
D. Pengembangan teknologi hemat energi dan manajemen energi pada sektor rumah tangga dan transportasi
E. Pengembangan teknologi micro-cogeneration pada industri terpadu berskala kecil/menegah
F. Pengembangan teknologi selubung bangunan, sistem pencahayaan dan sistem tata udara pada bangunan gedungKajian insentif/disinsentif dalam pemakaian energi
PROGRAM KONSERVASI ENERGI
Program Riset Unggulan Program Riset Unggulan EnergiEnergi
PLTP dimasukkan dalam program percepatan 10.000 MW tahap kedua dengan target capaian pengembangan panas bumi sebesar 9500 MW pada tahun 2025, dan 6.000 MW pada tahun 2014
Pada saat ini (tahun 2009) kapasitas terpasang baru mencapai 1.189 MW dari yang ditargetkan sebesar 3.000 MW.
Panasbumi merupakan sumberenergi yang bersih, sangat potensial untuk menyumbang proram pengurangan emisi gas rumah kaca
Potensi yang dimiliki sangat (terbesar di dunia) sudah sewajarnya jika Indonesia di jadikan center of excellence dalam pengembangan panas bumi
Sifat sistem panas bumi sangat site specifik, sehingga pengembangan lapangan panas bumi Indonesia harus dikembangkan oleh perusahaan nasional dengan menggunakan tenaga ahli Indonesia.
PENGEMBANGAN PANASBUMI
A. Mendorong peningkatan Desa Berlistrik dan peningkatan Rasio Elektrifikasi
A. Cocok untuk pembangkitan listrik skala mikro/kecil tersebar
PENGEMBANGAN PEMABNGKIT LISTRIK PENGEMBANGAN PEMABNGKIT LISTRIK
BIOMASSA UNTUK DAERAH TERPENCILBIOMASSA UNTUK DAERAH TERPENCIL
No KEGIATAN TARGET CAPAIAN 2014 INDIKATOR KEBERHASILAN 2014
SASARAN AKHIR 2025
1. Kajian karekterisasi reservoir dan potensi cadangan panasbumi berdasarkan data-data yang diperoleh dari kegiatan eksplorasi, pemboran sumur eksplorasi, dan sumur deliniasi
Tersedianya cadangan reservoar dengan data-data yang akurat dari kegiatan eksplorasi dan pemboran sebesar 5.680 MW
Terpenuhinya cadangan reservoar yang mampu mensuplai PLTP sebesar 4.733 MW
Tersedianya cadangan reservoar dengan data-data yang akurat dari kegiatan eksplorasi dan pemboran sebesar 11.400 MW
2 Perbaikan teknologi dan metodologi yang digunakan saat ini dalam kegiatan eksplorasi dan dan eksploitasi panas bumi
Tersedianya inovasi teknologi dan metodologi dalam kegiatan eksplorasi dan eksploitasi panasbumi yang dapat meningkatkan akurasi dan efisiensi dalam kegiatan eksplorasi dan eksplotasi panas bumi
Meningkatnya cadangan dengan biaya lebih murah
Tersedianya inovasi teknologi dan metodologi dalam kegiatan eksplorasi dan eksploitasi panasbumi yang lebih dapat meningkatkan akurasi dan efisiensi dalam kegiatan eksplorasi dan eksplotasi panas bumi
3 Pengembangan perangkat lunak dan pengkajian optimalisasi PLTP existing dan pengembangan perangkat lunak untuk dapat diunakan untuk optimlisasi PLTP lainnya
Daya listrik yang dihasilkan menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan kapasitas yang tersedia dan adanya perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menkaji optimalisasi PLTP lainnya
Terimplementasikannya hasil kajian di beberapa PLTP existing dengan daya listrik yang dihasilkan lebih tinggi dari kapasitasnya yang terpasang dan perangkat lunaknya dapat digunakan untuk menkaji PLTP lainnya
Daya listrik yang dihasilkan menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan kapasitas yang tersedia dan adanya perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menkaji optimalisasi PLTP lainnya
4 Kajian penggunaan geoscience yang tepat untuk meningkatkan keberhasilan eksplorasi panas bumi
Tersedianya teknologi dan geoscience yang tepat untuk dapat memeperoleh cadangan terbukti sebesar 5.680 MW
Terpenuhinya cadangan reservoar yang mampu mensuplai PLTP sebesar 4.733 MW
Tersedianya teknologi dan geoscience yang tepat untuk dapat memeperoleh cadangan terbukti sebesar 11.400 MW
5 Kajian penggunaan uji tracer untuk memberikan keyakinan sustainability produksi panas bumi
Diperolehnya keyakinan sustainability produksi panasbumi untuk lapangan-lapangan eksisting minimal 25 s/d 30 tahun.
Tersedianya data fluida di lapangan panasbumi yang berproduksi yang dapat memberikan keyakinan sustainability produksi minimal 25 s/d 30 tahun.
Diperolehnya keyakinan sustainability produksi panasbumi untuk seluruh lapangan-lapangan yang akan dikembangkan minimal 25 s/d 30 tahun.
Contoh Matrik Program - Kegiatan Contoh Matrik Program - Kegiatan
Contoh Matrik Program KegiatanContoh Matrik Program Kegiatan
No KEGIATAN TARGET CAPAIAN 2014 INDIKATOR KEBERHASILAN 2014
SASARAN AKHIR 2025
6 Kajian pola penanganan kwalitas fluida (asam/basa) agar memenuhi kwalifikasi penggunaan PLTP
Pola penanganan kwalitas fluida (asam/basa) yang memenuhi kwalifikasi penggunaan PLTP pada lapangan eksisting
Tersedianya pola penanganan kwalitas fluida (asam/basa) yang memenuhi kwalifikasi penggunaan PLTP
Pola penanganan kwalitas fluida (asam/basa) yang memenuhi kwalifikasi penggunaan PLTP pada lapangan-lapangan yang akan kembangkan.
7 Penyempurnaan dan pengujian komponen PLTP (turbin, generator, power transformer, dll), serta rancang bangun dan fabrikasi yang menjadi prototipe hasil rancangan dan produksi dalam negeri (PLTP skala kecil).
Tersedianya komponen PLTP hasil rancang bangun produksi dalam negeri nimimal 2 MW. Produksi power transformer 80 MVA dalam negeri.
Dapat dihasilkannya turbin, generator spesifik geothermal hasil rancang bangun dan fabrikasi dalam negeri. Diproduksinya power transformer 80 MVA oleh industri dalam negeri
Tersedianya komponen PLTP hasil rancang bangun produksi dalam negeri nimimal 5 MW. Produksi power transformer 80 MVA dan instrumen lainnya seperti pompa2 ukuran kecil s/d 10 kW, electrical motor/dinamo sampai dgn 10 kW, pressure & temperature gauge, storae battery utk UPS & DC suplly, dalam negeri.
8 Kajian pemanfaatan langsung fluida panasbumi untuk peningkatan kemanfaatan agroindustri.
Tersedianya data-data untuk pemanfaatan fluida panasbumi secara langsung untuk kegiatan agroindustri
Tersedianya data dan pola pemanfaatan fluida panasbumi untuk pembibitan jamur, gula aren, pengeringan teh, pengeringan kopra, pembibitan kentang.
Meluasnya implementasi hasil kajian pemanfaatan langsung fluida panasbumi untuk peningkatan kemanfaatan agroindustri
9 Kajian pola Pembinaan SDM Panas bumi untuk mendukung pengembanan dan pemanfaatan panasbumi di Indonesia yang sesuai dengan standar kompetenesi internasional
Tersedianya pola pembinaan SDM Panas bumi Indonesia yang memiliki kompetensi sesuai dengan standar internasional untuk mendukung pengembanan dan pemanfaatan panasbumi di Indonesia sesuai kebutuhan sebesar 6000 MW
Lebih dari 90% SDM yang menangani pengembangan dan pemanfaatan panasbumi sebesar 6000 MW dilakukan oleh SDM panasbumi Indonesia.
Tersedianya pola pembinaan SDM Panas bumi Indonesia yang memiliki kompetensi sesuai dengan standar internasional untuk mendukung pengembanan dan pemanfaatan panasbumi di Indonesia sesuai kebutuhan sebesar 9500 MW
Terima Terima KasihKasih