Dr. Tatat - Intensive Care Unit (ICU)

35
INTENSIVE CARE UNIT Xl - E RS Dustira/Fk U Cimahi

description

huff

Transcript of Dr. Tatat - Intensive Care Unit (ICU)

Page 1: Dr. Tatat - Intensive Care Unit (ICU)

INTENSIVE CARE UNIT

Xl - ERS Dustira/Fk UnjaniCimahi

Page 2: Dr. Tatat - Intensive Care Unit (ICU)

Definisi

Intensive Care Unit (ICU) merupakan suatu bagian dalam rumah sakit dimana pasien-pasien dengan penyakit yang serius dirawat oleh staf-staf yang sudah dilatih secara khusus dan peralatan khusus.

Page 3: Dr. Tatat - Intensive Care Unit (ICU)

Definisi (lanjutan)

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1778/MENKES/SK/XII/2010 tentang pedoman penyelenggaraan ICU di Rumah Sakit, ICU adalah suatu bagian dari rumah sakit yang mandiri (instalasi di bawah direktur pelayanan), dengan staf yang khusus dan perlengkapan yang khusus yang ditunjukan untuk observasi, perawatan dan terapi pasien-pasien yang menderita penyakit, cedera atau penyulit-penyulit yang mengancam nyawa atau potensial mengancam nyawa dengan prognosis dubia.

Page 4: Dr. Tatat - Intensive Care Unit (ICU)

Ruang Lingkup ICU

Diagnosis dan penatalaksanaan spesifik penyakit-penyakit akut yang mengancam nyawa dan dapat menimbulkan kematian dalam beberapa menit sampai beberapa hari.

Memberi bantuan dan mengambil alih fungsi vital tubuh sekaligus melakukan pelaksanaan spesifik problema dasar.

Pemantauan fungsi vital tubuh dan penatalaksanaan terhadap komplikasi yang ditimbulkan oleh penyakit atau iatrogenik.

Memberikan bantuan psikologis pada pasien yang kehidupannya sangat tergantung pada alat/mesin dan orang lain.

Page 5: Dr. Tatat - Intensive Care Unit (ICU)

Bidang kerja ICU meliputi: pengelolaan pasien administrasi unit pendidikan, pelatihan dan penelitian

Page 6: Dr. Tatat - Intensive Care Unit (ICU)

Indikasi masuk ICU

Pasien yang dirawat di ICU adalah: Pasien yang memerlukan intervensi medis segera oleh

tim intensive care. Pasien yang memerlukan pengelolaan fungsi sistem

organ tubuh secara terkoordinasi dan berkelanjutan sehingga dapat melakukan pengawasan yang konstan dan metode terapi titrasi.

Pasien sakit kritis yang memerlukan pemantauan kontinu dan tindakan segera untuk mencegah timbulnya dekompensasi fisiologis.

Pasien yang memerlukan kontrol toksemia metabolik atau infeksi.

Pasien setelah transplantasi organ tubuh.

Page 7: Dr. Tatat - Intensive Care Unit (ICU)

Kriteria masuk ICU

Pasien prioritas 1Kelompok ini merupakan pasien sakit kritis, tidak stabil yang memerlukan terapi intensif dan tertitrasi.Contoh pasien-pasien yang termasuk dalam prioritas 1 antara lain:- Pasca bedah kardiotorasik- Pasien sepsis berat- Gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit yang mengancam nyawa

Page 8: Dr. Tatat - Intensive Care Unit (ICU)

Pasien prioritas 2Pasien ini memerlukan pelayanan pemantauan canggih di ICU, sebab sangat berisiko bila tidak mendapatkan terapi intensif segera.Contoh pasien-pasien yang termasuk dalam prioritas 2 antara lain:- Pasien yang menderita penyakit dasar jantung paru- Gagal ginjal akut dan berat- Pasien yang telah mengalami pembedahan mayor

Page 9: Dr. Tatat - Intensive Care Unit (ICU)

Pasien prioritas 3Pasien golongan ini adalah pasien sakit kritis, yang tidak stabil status kesehatan sebelumnya, penyakit yang mendasarinya atau penyakit akutnya, secara sendirian atau kombinasi. Contoh pasien-pasien yang termasuk dalam prioritas 3 antara lain:- Pasien dengan keganasan metastatik disertai penyulit infeksi, perikardial tamponade, dan sumbatan jalan nafas.- Pasien penyakit jantung, penyakit paru terminal disertai komplikasi penyakit akut berat.

Page 10: Dr. Tatat - Intensive Care Unit (ICU)

Pengecualian

Contoh pasien-pasien yang termasuk dalam golongan ini antara lain:

- Pasien yang memenuhi kriteria masuk tetapi menolak terapi tunjangan hidup yang agresif dan hanya demi “perawatan yang aman” saja. Pasien-pasien ini mungkin mendapatkan manfaat dari tunjangan canggih yang tersedia di ICU untuk meningkatkan kemungkinan survivalnya.

- Pasien dalam keadaan vegetatif permanen.

- Pasien yang telah dipastikan mati batang otak. Pasien-pasien seperti ini dapat dimasukkan ke ICU untuk menunjang fungsi organ hanya untuk kepentingan donor organ.

Page 11: Dr. Tatat - Intensive Care Unit (ICU)

Indikasi keluar ICU

Pasien tidak memerlukan terapi intensif lagi karena telah membaik atau karena tidak ada perbaikan.

Keadaan pasien sudah terkendali, kemungkinan memburuk sudah berkurang atau tidak ada.

Pasien yang walaupun dengan perawatan terapi intensif tidak menjadi lebih baik.

Page 12: Dr. Tatat - Intensive Care Unit (ICU)

Klasifikasi pelayanan ICU dirumah sakitDalam menyelenggarakan pelayanan, pelayanan ICU di rumah sakit dibagi dalam 3 klasifikasi pelayanan yaitu:

1. Pelayanan ICU primer (pada rumah sakit Kelas C)

2. Pelayanan ICU sekunder (pada rumah Sakit Kelas B)

3. Pelayanan ICU tersier (Pada rumah sakit Kelas A).

Klasifikasi ditentukan oleh ketenagaan, sarana dan prasarana, peralatan dan kemampuanpelayanan

Page 13: Dr. Tatat - Intensive Care Unit (ICU)

Ketenagaan

Pasien sakit kritis membutuhkan pemantauan dan tunjangan hidup khusus yang harus dilakukan oleh suatu tim

kualifikasi ketenagaan berdasarkan klasifikasi pelayanan ICU

Page 14: Dr. Tatat - Intensive Care Unit (ICU)

kualifikasi ketenagaan berdasarkan klasifikasi pelayanan ICU

Page 15: Dr. Tatat - Intensive Care Unit (ICU)
Page 16: Dr. Tatat - Intensive Care Unit (ICU)

Sarana dan prasarana

a. LokasiDianjurkan satu komplek dengan kamar

bedah dan kamar pulih, berdekatan / mempunyai akses ke UGD, lab dan radiologi.

b. DesainPelayanan ICU yang memadai ditentukan

berdasarkan desain yang baik dan pengaturan ruang yang adekuat

Page 17: Dr. Tatat - Intensive Care Unit (ICU)

Ketentuan bangunan ICU adalah sebagai berikut:

1) Terisolasi2) Mempunyai standar tertentu terhadap :

a) Bahaya api e) Pipa airb) Ventilasi f) Komunikasic) AC g) Bakteriologisd) Exhaust fan h) Kabel monitor

3) Lantai mudah dibersihkan, keras dan rata.

Page 18: Dr. Tatat - Intensive Care Unit (ICU)

Ruangan ICU dibagi menjadi beberapa area yang terdiri dari :

a. Area pasienb. Area kerjac. Lingkungand. Ruang isolasie. Ruang penyimpanan peralatan dan barang bersihf. Ruang tempat pembuangan alat / bahan kotorg. Ruang perawath. Ruang dokteri. Ruang tunggu keluarga pasienj. Laboratorium

Page 19: Dr. Tatat - Intensive Care Unit (ICU)

Peralatan

Peralatan yang memadai baik dari segi kualitas maupun kuantitas sangat membantu kelanjaran pelayanan ICU. Peralatan ICU memiliki beberapa ketentuan antara lain:

Jumlah dan macam peralatan bervariasi tergantung tipe, ukuran dan fungsi ICU, serta harus sesuai dengan beban kerja ICU, disesuaikan denga standar yang berlaku.

Page 20: Dr. Tatat - Intensive Care Unit (ICU)

Peralatan dasar meliputi:

Ventilasi mekanik alat ventilasi manual dan alat penunjang jalan nafas suction Peralatan akses vaskular Peralatan motor invasif dan non invasif Defibrilator dan alat pacu jantung Alat pengukur suhu pasien Peralatan drain thorak Pompa infus dan pompa syringe Peralatan portable untuk transportasi Tempat tidur khusus Lampu untuk tindakan Continous renal replacement therapy

Page 21: Dr. Tatat - Intensive Care Unit (ICU)

Kemampuan pelayanan

Page 22: Dr. Tatat - Intensive Care Unit (ICU)
Page 23: Dr. Tatat - Intensive Care Unit (ICU)

Pencatatan dan Pelaporan

Pencatatan: Diagnosis tanda vital pemantauan fungsi organ vital secara

berkala jenis dan jumlah asupan nutrisi dan cairan catatan pemberian obat jumlah cairan tubuh yang keluar dari

pasien.

Page 24: Dr. Tatat - Intensive Care Unit (ICU)

Pencatatan dan Pelaporan

Pelaporan: indikasi pasien masuk serta jumlahnya sistem skoring prognosis penggunaan alat bantu (ventilasi

mekanis, hemodialisis, dll) lama perawatan pasien keluaran (hidup atau meninggal)

Page 25: Dr. Tatat - Intensive Care Unit (ICU)

Monitoring dan Evaluasi ICU

Monitoring dan Evaluasi mewujudkan pelayanan ICU yang aman, bermutu dan mengutamakan keselamatan pasien

Indikator pelayanan ICU : sistem skoring prognosis dan keluaran dari ICUSistem skoring :a. APACHE II (Acute Physiologis and

Chronic Health Evaluation)b. SAPS II ( Simplified Acute Physiologis

Score)c. MODS (Multiple Organ Dysfunction

Score).

Page 26: Dr. Tatat - Intensive Care Unit (ICU)

Monitoring dan Evaluasi ICUAPACHE II

Merupakam metode untuk menentukan keparahan penyakit dan memprediksi mortalitas

Parameter : Umur Suhu tubuh Rerata tekanan darah arteri Laju nadi Laju pernapasan, Oksigenasi pH darah arteri Kadar natrium serum, kadar kalium serum, kadar

keratinin, hematokrit, leukosit GCS Keadaan penyakit kronis.

Page 27: Dr. Tatat - Intensive Care Unit (ICU)

Monitoring dan Evaluasi ICU Skor APACHE II dinilai pada masing-

masing pasien dengan rentang skor antara 0-71

Skor semakin tinggi berisiko tinggi mengalami penyakit yang berat ataupun kematian

Page 28: Dr. Tatat - Intensive Care Unit (ICU)

Pembinaan dan Pengawasan Dilakukan secara berjenjang melalui

standardisasi, sertifikat, lisensi, akreditasi, dan penegakan hukum

Tujuan: Pemenuhan kebutuhan pelayanan

kesehatan yang terjangkau oleh masyarakat Peningkatan mutu pelayanan kesehatan Keselamatan pasien Pengembangan jangkauan pelayanan Peningkatan kemampuan kemandirian

Rumah Sakit

Page 29: Dr. Tatat - Intensive Care Unit (ICU)

Contoh Kasus

Pasien X, perempuan 50 tahun, BB 60 kg datang ke rumah sakit dengan keadaan terdapat jejas di daerah perut kanan atas, pasien gelisah, pucat,anemi, dengan tekanan darah 50 (perpalpasi), Heart Rate 150 X/menit, kesadaran menurun, Respirasi 45 X/menit. Pasien di diagnosis awal Syok hipovolemik e.c perdarahan intraabdominal suspect ruptur hepar. Pasien dilakukan operasi dengan teknik laparotomi.

Page 30: Dr. Tatat - Intensive Care Unit (ICU)

Pada kasus ini dilakukan pengelolaan post operasi yang intensif dengan monitoring di ICU karena komplikasi dari laparotomi adalah ventilasi paru yang tidak adekuat, gangguan kardiovaskular, dan gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit. Berdasdarkan kriteria ICU pasien termasuk prioritas 1, yaitu kelompok pasien sakit kritis, tidak stabil yang memerlukan terapi intensif.

Page 31: Dr. Tatat - Intensive Care Unit (ICU)

Pengelolaan pasien di ICU meliputi tindakan resusitasi yang meiputi dukungan hidup untuk fungsi-fungsi vital seperti airway (jalan napas), breathing (pernapasan), circulation (sirkulasi), brain (otak), dan fungsi organ lain,kemudian dilanjutkan dengan diagnosis dan terapi definitif. Pada pasien ini airway clear breathing spontan, fungsi ini dimonitor dengan menggunakan alat. Pada pasien ini fungsi sirkulasi harus mendapat perhatian yang paling khusus sesuai dengan komplikasi laparotomi yang telah disebutkan dengan melakukan monitoring kardiovakular . Brain pada pasien ini mengalami gangguan dilihat dari kesadaran pasien yang menurun (somnolen).

Page 32: Dr. Tatat - Intensive Care Unit (ICU)

Selama di ICU perlu diperhatikan ballance cairan pasien di hari pertama sampai hari kelima. Perbedaan intake dan output tidak lebih dari 400ml/ hari, hal ini diakibatkan oleh karena pengelolaan cairan pasien yang kurang tepat dan fungsi organ belum sempurna pasca operasi dapat menyebabkan perbedaan melebihi 400ml.

Page 33: Dr. Tatat - Intensive Care Unit (ICU)

1. Total intake cairan disesuaikan dengan berat badan pasien dimana 40ml/ kgBB dengan perbandingan cairan dextrose 5% dan NaCl adalah 4:1. Pada pasien ini 2400ml/ hari.

2. Bila ada larutan tutofusin yang mengandung cukup elektrolit dan sorbitol sebagai sumber karbohidrat dapat diberikan 40mg/kgBB/ hari untuk 3 hari pertama pasca bedah.

3. Bila diperlukan cairan untuk nutrisi dapat ditambahkan asam amino berupa eminofusin yang kebutuhannya disesuaikan dengan berat badan. Rata-rata pemberian 1gram/kgBB/hari. (price,S.a. Patofisiologi: konsep klinis proses-proses penyakit. Editor : price, S.A., McCarty,L., wilson. Editor terjemahan :wijaya,Caroline. Jakarta:EGC, 1994)

Pemberian cairan hari pertama sampai hari ketiga adalah sebagai berikut :

Page 34: Dr. Tatat - Intensive Care Unit (ICU)

Pasien diperbolehkan keluar dari ICU bila didapatkan hasil pemeriksaan elektrolit dalam batas normal, airway dan breathing baik dilihat dari segi nilai saturasi dan tanda vital.

Page 35: Dr. Tatat - Intensive Care Unit (ICU)

TERIMA KASIH