Dr. Jan Prasetyo, SpKJ(K) - Website Staff...

Dr. J an Prasetyo, SpKJ (K)

Epigenesis of Identity• Definisi kepribadian sehat menurut Marie

Jahoda: Dapat secara aktif menguasai lingkungan, memperlihatkan kesatuan kepribadian dan dapat memaknai dunia dan dirinya secara benar

• Childhood ditegaskan dengan kehadiran inisial mereka dan oleh kemampuan diferensiasi diri dan lingkungan

Epigenesis of Identity• Prinsip Epigenetik:

segala yang berkembang mempunyai pola dasar dan memiliki bagian –bagian yang akan berkembang menurut waktunya masing-masing sampai ke taraf maksimal dan berfungsi sebagai suatu kesatuan menyeluruh

• Setiap bagian organisme memiliki masa krisis pertumbuhan dan kemungkinan mengalami defek

Epigenesis of Identity• Krisis dalam perkembangan bukan

mengandung arti ancaman katastropik tetapi suatu titik balik, periode krusial dalam peningkatan vulnerabilitas dan penguatan potensialitas, dan sumber ontogenetik kekuatan secara umum dan maladjusment

VIIVIIII

INTEGRITINTEGRITYYvsvs

DESPAIRDESPAIR

VIIVII GENERATIVIGENERATIVITYTYvsvs

STAGNATIOSTAGNATIONN

VIVI INTIMACYINTIMACYvsvs

ISOLATIONISOLATION

VV Temporal Temporal perspectiveperspective

vsvsTime Time

confusionconfusion

Self Self certaintycertainty

vsvsSelf Self

consciousnconsciousnessess

Role Role experimentatiexperimentati

ononvsvs

Role fixationRole fixation

ApperenticesApperenticeshiphipvsvs

Work Work paralysisparalysis

IDENTITYIDENTITYvsvs

IDENTITY IDENTITY CONFUSIOCONFUSIO

NN

Sexual Sexual polarizationpolarization

vsvsBisexual Bisexual

confusionconfusion

Leader and Leader and followershipfollowership

vsvsAuthority Authority confusionconfusion

Ideological Ideological commitmecommitme

ntntvsvs

Confusion Confusion of valuesof values

IVIV INDUSTRYINDUSTRYvsvs

INFERIORITYINFERIORITY

Task Task identificatioidentificatio

nnVsVs

Sense of Sense of futilityfutility

IIIIII INITIATIVEINITIATIVEvsvs

GUILTGUILT

Anticipation Anticipation of rolesof roles

vsvsRole Role

inhibitioninhibition

IIII AUTONOMAUTONOMYYvsvs

SHAME SHAME DOUBTDOUBT

Will to be Will to be oneselfoneself

vsvsSelf doubtSelf doubt

II TRUSTTRUSTvsvs

MISTRUSTMISTRUST

Mutual Mutual recognitionrecognition

vsvsAutistic Autistic isolationisolation

11 22 33 44 55 66 77 88

Infancy And The Mutuality Of Recognition

• Kebutuhan yang paling fundamental : sense of basic trust perilaku pervasif terhadap diri sendiri dan dunia yang dibentuk dari berbagai pengalaman pada tahun pertama kehidupan.

• Trust : kepercayaan yang esensial terhadap orang lain, perasaan mendasar seseorang untuk dapat dipercaya.


• Definisi atau batasan “a sense of” – Perkembangan alternatif perilaku dasar,

termasuk identitas.– Perasaan sehat atau vitalitas, perasaan

kekurangan, baik yang dialami secara conscious, setengah conscious, atau unconscious.

– Sebagai pengalaman conscious, trust dapat diterima untuk introspeksi, juga sebagai cara berperilaku yang dapat diamati, dan mrpkan inner state yg dpt diuji kebenarannya hanya dengan tes dan interpretasi psikoanalitik.


• Pada org dewasa, kegagalan radikal pada basic trust & prevalensi dari basic mistrust diekspresikan dlm bentuk khusus – perilaku menarik diri sampai regresi ke arah

kondisi psikotik menutup diri, menolak makan & kenyamanan dan menjadi “lupa dg sekitarnya”.

• Basic trust merupakan dasar atau batu landasan dari kepribadian yang vital.


• Bayi baru lahir yang dipisahkan dari simbiosis-nya dengan tubuh ibunya bakat bawaan dan kemampuan koordinasi memasukkan sesuatu ke dalam mulut sesuai dengan kemampuan & keinginan ibu untuk menyusui dan menyambut si bayi.

• Anak hidup & mencintai melalui mulutnya, sedangkan ibu hidup & mencintai melalui mamae atau bagian lain tubuhnya untuk memenuhi kebutuhan si anak


• Bagi seorang ibu, keterampilan tersebut tergantung pada :– Perkembangannya sbg seorang wanita,– Perilaku nirsadarnya terhadap anak, – Caranya hidup selama hamil dan melahirkan– Sikap ibu & komunitasnya dalam merawat

anak– Respons thd bayi baru lahir.

• Bagi seorang anak, mulut merupakan fokus pendekatan pertama dengan kehidupan- the incorporative approach.

• Pada psikoanalisis, stage ini fase oral


• Selain kebutuhan yg kuat terhadap makanan, bayi juga menjadi reseptif terhadap hal lainnya.– Misal : keinginan & kemampuan mengisap

obyek, menelan, atau memuntahkan cairan, dan juga dapat take in (memasukkan) semua ke dalam matanya melalui lapangan visual

Fase inkorporatif, dimana bayi akan reseptif thd hal-hal yg ditawarkan kepadanya.


• Bayi juga sensitif & rentan pengalaman pertama mrk tdk hanya membuatnya hidup, tapi juga membantu mereka mengordinasikan pernafasan, ritme metabolik dan sirkulasi serta stimulus pada perasaannya thd makanan dalam intensitas yg sesuai & pada waktu yang tepat.

• Jika tidak keinginannya untuk menerima berubah mjd defens yang difus atau letargi


• Terdapat berbagai cara ~ budaya : American Indian menangis sampai biru agar paru-parunya kuat, menyusui hingga usia 2 th

• Terdapat asumsi Good for the child, apa yg tjd pada anak tergantung pada apa yg ia perkirakan akan terjadi dan dimana


• Modalitas yg paling sederhana & awal : “to get”, bukan “go and get”, yg dgnnya dpt mendapat & menerima apa yg diberikan padanya.

• Bayi baru lahir dan instabil mempelajari modalitas tersebut hanya untuk mengatur kesiapannya “to get” dengan metode ibu.

• Bayi juga mengembangkan dasar yg penting “to get to be”, yaitu mengidentifikasi ibu dan menjadi seorang yang pengasih.


• Individu yg sensitif /memiliki frustasi dini yg tdk pernah dikompensasi memiliki kelemahan dlm regulasi mutual awal menjadi akar gangguan hubungan dgn dunia/figur bermakna.

• Cara mempertahankan mutualitas melalui pemuasan selain reseptor oral, yaitu rasa senang saat dipeluk, merasakan kehangatan, diberi senyuman, diajak bicara, ditimang, dll.


Siklus kehidupan :– Kompensasi horizontal ( selama fase

perkembangan yg sama) – Kompensasi longitudinal (timbul dari fase

berikutnya)• Selama fase “second oral” : kapasitas dlm

mencari dan mendapat kesenangan dg pendekatan inkorporatif menjadi lebih aktif dan berkembang.


Second oral : • Gigi tumbuh bersamaan dengan

timbulnya kesenangan menggigit benda yang keras (on, through, off) mode inkorporasi aktif yg ditandai oleh berbagai macam aktivitas.

• Mata yang awalnya pasif, belajar untuk fokus, mengisolasi dan menajamkan benda-benda dari latar belakangnya.

• Organ pendengaran bunyi, melokalisir, dan bergerak mengikuti suara tsb.

• Lengan : meraih sesuatu


Fase second oral :• Pola interpersonal yg dibangun, disatukan

dalam modalitas sosial dari taking and holding on terhadap sesuatu yang ditawarkan dan diberikan secara cuma-cuma serta hal-hal yg cenderung dpt hilang.

• Anak harus sempurna dalam mekanisme memegang, menyesuaikan dan mempertahankan, sebagaimana mengunyah semua yang dapat dijangkaunya.

Krisis pada fase second oral sulit untuk dinilai dan diverifikasi


Koinsidensi pada fase perkembangan :1. Terdapat dorongan keras untuk

inkorporasi, menyesuaikan, dan mengobservasi secara lebih aktif lagi, ketegangan yang dihubungkan dengan ketidaknyamanan “teething” dan perubahan-perubahan lain dalam mekanisme oral.

2. Peningkatkan kesadaran terhadap dirinya sbg org yg berbeda.

3. Si ibu secara bertahap menjauh dari bayinya untuk mengejar hal-hal yg ditinggalkannya saat hamil dan post partum.


• Pemberian ASI berakhir dg tahap “menggigit” & bicara dipelajari bgm menyusu tanpa menggigit ibu tdk merasa sakit/kesal

• Bayi merasakan “sense of basic loss”, kesatuan individu dg matrix maternalnya ‘dihancurkan’ kehilangan drastis akan cinta ibu tanpa adanya substitusi yg sesuai acute infantile depression atau dlm keadaan berkabung ringan namun bersifat kronis


• Trust tidak sama dg confidence (Therese Benedek)

• Trust : lebih naif dan lebih mutualistik• Kombinasi dari rasa dijauhkan, dipisahkan

ditelantarkan residu basic mistrust, shg basic trust hrs ada & dipertahankan.

• Kondisi normal trust : tdk hanya belajar bersandar pd org lain, tapi juga kemampuan diri sendiri provider tdk hrs selalu berada di sampingnya

Karakter oral : dpt muncul krn konflik yg tdk terpecahkan pada fase oral.

• Oral pessimism menjadi dominan & eksklusif, ketakutan infantil seperti “being left empty” atau “being left”, dan “lapar thd stimulasi” dpt dilihat pd bentuk depresi (being empty, being no good)

• Oral sadism : kebutuhan untuk mendapat & memberi dg cara harmful thd org lain atau dirinya

• Oral optimistic : mampu memberi & menerima hal penting dalam hidup


• Oralitas sbg normal substratum pd semua individu, sbg residu terakhir depedensi periode pertama pada figur yg kuat.

• Patologi dan irasionalitas oral tergantung pada – Tingkat integrasi dg bagian kepribadian lain – Pola budaya secara umum – Penggunakan tehnik interpersonal sbg bentuk

ekspresi mrk.


• Jumlah trust yg didapat dari pengalaman infantil dini tdk tergantung pd kuantitas makanan atau demonstrasi kasih sayang, tp pd kualitas hubungan maternal

• Ibu dpt menciptakan sense of trust dg cara tertentu, dimana kualitasnya mrpkan kombinasi dari perawatan yg sensitif thd kebutuhan bayi & rasa percaya dlm kerangka kepercayaan pd komunitas hidup mrk.


• Bentuk tsb mrpkan dasar dari komponen sense of identity yg nantinya dikombinasikan dg sense of being all right, of being oneself, dan mjd seperti yg org lain percaya.

• Ortu tdk hanya melarang & mengijinkan anaknya melakukan sesuatu, tetapi hrs bisa menimbulkan keyakinan pada anak bhw perilaku mrk mengandung arti.

Infancy And The Mutuality Of RecognitionPada aspek pertumbuhan yg dpt diukur, skema

implisit harus meliputi :1. Perluasan kebutuhan libidinal individu yg

berkembang & kemungkinan2 baru dari kepuasan, frustasi, sublimasi.

2. Pelebaran radius sosial (jml & tipe org yg dpt direspons)

3. Peningkatan kapasitas yg berbeda4. Krisis perkembangan yg muncul ok

kebutuhan untuk mengatur penemuan2 baru dlm wkt yg diberikan

5. Sense of estrangement (rasa terpencil) yg muncul sejalan dg kesadaran pd ketergantungan & pengenalan baru.

6. Kekuatan psikososial baru yg spesifik, yg mrpkan dasar dari seluruh kekuatan di masa mendatang.

7. Kontribusi tiap tingkat thd usaha utama manusia


• Stp fase yang sukses dan krisis mempunyai hubungan spesial siklus kehidupan manusia dan “human institutions”

• Hubungan tsb membawa peninggalan kebutuhan infantil & kepuasan masa muda serta menerima reinforcement spesifik dari childlike vitality


• Formulasi terpendek identitas masa kanak awal yaitu I am what hope I have and give (saya adalah harapan yg saya miliki dan berikan)

Dr. Jan Prasetyo, SpKJ(K) - Website Staff...

Documents

Transcript of Dr. Jan Prasetyo, SpKJ(K) - Website Staff...