Kesehatan Jiwa Tenaga Kesehatan Pada Masa Pandemi …...Kesehatan Jiwa Tenaga Kesehatan Pada Masa...
Transcript of Kesehatan Jiwa Tenaga Kesehatan Pada Masa Pandemi …...Kesehatan Jiwa Tenaga Kesehatan Pada Masa...
Kesehatan Jiwa Tenaga Kesehatan Pada Masa Pandemi Covid-19
Hasrini Rowawi.,dr. SpKJ(K),MHAAlumni FK Unpad 1980
Graha Atma, RS Jiwa Prov Jabar13 Maret 2021
Pokok Bahasan
• Sehat Jiwa
• Sumber Stressor
• Bagaimana terjadinya stress
• Resiliensi
• Burnout, depresi dan cemas
• Rekomendasi
• Kesimpulan
Kesehatan Jiwa
Kondisi dimana seseorang individu dapat berkembangsecara fisik, mental, spiritual dan sosial sehingga
• individu tersebut menyadari kemampuan sendiri
• dapat mengatasi tekanan
• dapat bekerja secara produktif
• mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya
Bukan sekedar bebas dari gangguan jiwa
Bagian dari Kesehatan
No health without mental health
Ditentukan faktor-faktor sosioekonomi, biologi dan lingkungan
Sumber: UU No 18 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Jiwa, WHO
Ciri-Ciri Orang Sehat Jiwa
Merasa Senang
Terhadap Dirinya
• Mampu menghadapi situasi
• Mampu mengatasikekecewaan dalam hidup
• Puas dengan kehidupannya sehari-hari
• Mempunyai harga diri yang wajar
• Menilai dirinya secararealistis, tidak berlebihandan tidak pula merendahkan
Merasa Nyaman Berhubungan Dengan Orang Lain
• Mampu mencintai orang lain
• Mempunyai hubungan pribadi yang tetap
• Dapat menghargai pendapat orang lain yang berbeda
• Merasa bagian dari suatu kelompok
• Tidak “mengakali” orang lain dan juga tidak membiarkan orang lain “mengakali” dirinya
Mampu Memenuhi
Tuntutan Hidup
• Menetapkan tujuan hidupyang realistis
• Mampu mengambil keputusan
• Mampu menerimatanggungjawab
• Mampu merancang masa depan
• Dapat menerima ide dan pengalaman baru
• Puas dengan pekerjaannya
Direktorat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. 2016. Sehat Jiwa. [online] Available at: <https://promkes.kemkes.go.id/content/?p=7385> [Accessed 12 March 2021].
Sumber Stressor Tenaga Kesehatan Pandemi Covid-19
Keterbatasan staf, kelelahan, tidurterganggu
Latarbelakang kerentanan Kesehatan jiwa(Riwayat trauma, gangguan kes jiwa)
Berkurangnya daya imunitas karenastress berat
High work demand, low work control (autonomy and decision making)
Kekurangan supply yang diperlukan untuk pekerjaannya
Perselisihan/ abuse/diskriminasi dari pasien(verbal, fisik, berbagi penderitaan akibat terisolasi
dari keluarganya
Sensitif dan obsesif tentangkebersihan
Risiko kontaminasi virus
Ketidak pastian
Tidak dapat pulang melihat keluarga, (kondisi keluarga, ekonomi, KDRT)
Stigma dari masyarakat karenamenangani pasien covid
Dukacita yang terus menerus, Kematian pasien, teman sejawat, kel
Perpindahan tempat kerja yang baru(tim baru, suasana baru, proses,
peralatan, prosedur)
Sumber: Tomlin, J., Dalgleish-Warburton, B. and Lamph, G., 2020. Psychosocial Support for Healthcare Workers During the COVID-19 Pandemic. Frontiers in Psychology,.
Keseimbangan Stress dan Performance
ResiliensiBerasal dari kata Resile = BangkitSebuah proses hasil adaptasi dengan pengalaman hidup yang sulit atau menantang terutama melalui mental, emosionaldan perilaku yang fleksibel, baik penyesuaian eksternal dan internal (APA)
Resilience is the capacity to maintain competent functioning in the face of major life “stressors”(Kaplan, Turner, Norman, & Stillson, 1996)
https://positivepsychology.com/emotional-resilience/
Burnout (Maslach & Jackson1993)
3 Dimensi Burnout
Keletihan Emosi
(Frustrasi, hampa, tertekan, mudah sedih, terbebanitugas, mudah marah)
Depersonalisasi
(Sikap negative, kasar, menjaga, jarak dari orang lain, menarik diri dari
lingkungan sosial)
Penurunan PrestasiPribadi
(tidak percaya diri,menurunnya kompetensi,produktivitas kerjaberkurang)
WHO – ICD 11 Definisi:Fenomena occupationalProblem terkait employment/unemployment
Kuesioner Burnout Freudenberger & Richelson
Diagnosis Major Depression (DSM V)
A. Lima gejala selama duaminggu
B. Gejala menyebabkankesedihan signifikan ataugangguan dalampekerjaan, hubungansosial, ataupun bidanglain yang penting dalamhidup
C. Tidak disebabkan oleh penyalahgunaan obatdan penyakit lainnya
Sumber: DSM-5: Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder
Tipe Depresi
PPDGJ III
• Depresi ringan
• Depresi sedang
• Depresi berat
• Depresi berat dengan gejala psikotik
DSM 5
• Major depression
• Melancholic depression
• Seasonal depression
• Atypical depression
• Postpartum depression
• Psychotic depression
• Bipolar disorder
Penapisan Depresi (PHQ-9)
Dalam 2 minggu terakhir, seberapa sering Anda terganggu oleh masalah-masalah berikut?
Tidakpernah
Beberapa hari
Lbh drSeparuhwaktu
Hampirsetiapwaktu
1. Kurang berminat atau bergairah dalam melakukan apapun0 1 2 3
2. Merasa murung, sedih, atau putus asa 0 1 2 3
3. Sulit tidur/mudah terbangun, atau terlalu banyak tidur 0 1 2 3
4. Merasa lelah atau kurang bertenaga 0 1 2 3
5. Kurang nafsu makan atau terlalu banyak makan 0 1 2 3
6. Kurang percaya diri atau merasa bahwa Anda adalah orang yang gagal atau telah
mengecewakan diri sendiri atau keluarga
0 1 2 3
7. Sulit berkonsentrasi pada sesuatu, misalnya membaca koran atau menonton televisi0 1 2 3
8. Bergerak atau berbicara sangat lambat sehingga orang lain memperhatikannya, atau
sebaliknya; merasa resah atau gelisah sehingga Anda lebih sering bergerak dari biasanya.
0 1 2 3
9. Merasa lebih baik mati atau ingin melukai diri sendiri dengan cara apapun. 0 1 2 3
Skoring: Skor 0-4: tidak depresi ; Skor 5-9= Depresi ringan; Skor 10-14= Depresi sedang; Skor 15-19: Depresi sedang-berat.; Skor ≥ 20 : Depresi berat
PHQ-9 = Patient Health Questionnaire-9 Robert J. Spitzer, Dr. Janet B.W. Williams, Dr. Kurt Kroenke et al, 2001, remaja mulai 12 tahun
Perbedaan Gambaran OtakDepresi vs Tidak Depresi
Diagnosis Gangguan Cemas Menyeluruh
Pedoman diagnostik
A. Kecemasan tentang masa depan: Khawatir akan nasib buruk, perasaan gelisah seperti ada di ujung tanduk, sulit berkonsentrasi
B. Ketegangan fisik/motorik: Gelisah, sakit kepala, gemetar, tidak dapat santai
C. Overaktivitas otonom: Kepala terasa ringan, berkeringat, takikardi, takipne, palpitasi(berdebar),sesak nafas, keluhan epigastrik (lambung), mulut kering, pusing kepala
• Gejala cemas menyeluruh dan menetap/bertahan lama (berlangsung hampir setiap hari, minimal beberapa minggu, bisa sampai beberapa bulan)
• Ketakutan bahwa dirinya/keluarganya akan menderita sakit atau akan mengalami kecelakaandalam waktu yang dekat.
• Tidak terbatas pada kondisi tertentu.
• Seringkali berkaitan dengan adanya stres lingkungan yang kronis.
Sumber: PPDGI III
Penapisan Gangguan Cemas MenyeluruhGAD-7 : Generalized Anxiety Disorder
Dampak Gangguan Kesehatan Jiwa
Pikiran
• Pengaturan waktu• Konsetrasi• Keterbatasan kemampuan proses
mental (perhitungan dosis, perencanaan)
• Putus asa/ bunuh diri
Emosi
• Masalah pengendalian emosi• Kelelahan emosional• Merasa tidak Bahagia• Gelisah• Cemas
Perilaku
• Respon lambat menghadapi krisis
• Sering melakukan kecelakaan
• Kesalahan medis/ malpraktek
• Kemampuan hubungan interpersonal berkurang
• Sering absen
• Penyalahgunaan zat
Fisik
• Kelelahan berkepanjangan• Kehilangan minat• Gangguan tidur• Penurunan BB• Kehilangan motivasi• Nyeri/ sakit tidak dapat dijelaskan• Berdebar-debar
Inadequate Management of Health Care
Good Performance
Quality of Care
Risk of Patient Safety
X
Approach To Care For Mental Health Needs To Staff
• Psychological Intervention medical team to develop online courses to manage common psychological problems
• Psychological assistance hotline team to offer guidance and supervision to callers to help solve psychological problems
• Individual and group psychological interventions, including activities to release stress
Chen, et al. (2020). Mental Health Care For Medical Staff In China During The COVID-19 Outbreak.
1. Identifikasi Sumbertekanan psikososial
2. Protokol PendampingKesehatan Jiwa
• Upaya Promotif• Upaya Preventif• Upaya Kuratif• Upaya Persiapan
Kembali Aktif
Sumber: Agiananda F. Peran Psikiatri pada Layanan COVID-19 di Rumah Sakit. Webinar Psikiatri Komunitas PDSKJI. 27 September 2020.
Sumber: Sengkang General Hospital, Singapore 2021
Recommendation Psychosocial Support for Health Care Worker
• Building individual resilience(self care, self efficacy, build social connection)
• Building psychological support ( mindfulness, meditation, healthy life, active listening, music therapy, internal counselling, problem solving, attitude altruism)
• Peer support models (buddies system) facilitating social support from colleagues
• Given material a Psychological form manual handling mental health
• Psychological counselling online program 24 hours
• Leadership clear, honest and open communication to all staff
• Forum discussion (leader psychologist/ RN)
Kusumawardani, et al., 2020. The Mental Health of Medical Workers During the Covid19 Pandemic: How Do We Manage It?. JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
Intervention Pyramid For Mental Health And Psychosocial Support
Fukuti, P.,ey al., 2020. How Institutions Can Protect the Mental Health and Psychosocial Well-Being of Their Healthcare Workers in the Current COVID-19 Pandemic. Clinics,
• Hidup sehat ( berhenti merokok)
• Istirahat yang cukup
• Olah raga min 30 menit/hari
• Makanan sehat
• Relaksasi (yoga)
• Mindfullness
• Berlatih berpikir positif
• Bicara pada orang yang peduli/ sosialisasi (daring)
• Menyisihkan waktu untuk melakukanhal-hal yang disukai
• Melakukan hal2 yang baru yang duluingin dilakukan
• Fokus pada hal-hal yang bisadilakukan
• Belajar mengendalikan diri
• Aktif mencari solusi
• Kegiatan sosial
• Kurangi menonton TV (berita hoax)
• Meminta saran dari orang yang dipercaya/ tenaga professional
• Cabang Bandung dan sekitarnya
• 96 orang Psikiater dan subspesialis
• Tempat kerja: RSJ Prov Jabar, Grya Atma, RSHS, RSUD, RS Swasta, RS TNI, RS POLRI, Klinik Swasta, Pusat Pendidikan kedokteran.
• Kerja sama lintas sektoral (Dinas Kesehatan, IDI, PERSI, IKA FK Unpad, Perhimpunan dokter spesialis lain, PPNI, HIMPSI dll)
• Siap membantu mengadakan pelatihan-pelatihan kepada teman sejawat/ tenagakesehatan lainnya untuk melakukan dukungan Kesehatan jiwa dan psikososialbagi petugas kesehatan
Kesimpulan
• Tanda-tanda gangguan Kesehatan jiwa dapat dideteksi sejak dini
• Kesehatan Jiwa bagi Tenaga kesehatanan sangat penting, untukdapat melaksanakan pelayanan Kesehatan bagi pasien
• Gangguan Kesehatan jiwa dapat menurunkankualitas hidup dan kinerja tenaga Kesehatan
• Protokol pelayanan dukungan Kesehatan jiwa dan psikososial bagipetugas Kesehatan saat menghadapi pandemic Covid-19 pentingdilaksanakan sedini mungkin
• Diperlukan Kerjasama lintas sektoral untuk melaksanakandukungan psikososial bagi Kesehatan jiwa tenaga Kesehatan