Dr. Andre - Cr Efusi
-
Upload
dina-ikrama-putri -
Category
Documents
-
view
237 -
download
0
Transcript of Dr. Andre - Cr Efusi
-
7/25/2019 Dr. Andre - Cr Efusi
1/21
Pendahuluan
Melaporkan dua kasus efusi pleura, yakni seorang laki-laki yang datang dengan
keluhan sesak pada dada dibuat diagnosa penyakit efusi pleura et causa Ca Paru
dextra. Keluhan atas gejala yang sama/menyerupai pernah dirasakan sebelumnya.
Kasus kedua merupakan kasus seorang laki-laki yang datang dengan keluhan sesak
yang memberat pada malam hari dan dibuat diagnosa penyakit efusi pleura et causa
gagal jantung kongestif. aporan kasus ini akan menjelaskan alur penegakan
diagnosis dari !fusi pleura dan penatalaksanaannya.
Laporan Kasus 1
Penderita adalah seorang laki-laki berusia "# tahun, telah menikah. Penderita
datang ke $%& '()* pada tanggal + Mei # dengan keluhan utama sesak pada
dada yang dirasakan dalam hari (M'(. Penderita merasakan keluhan nyeri dada,
nyeri yang dirasakan tidak menyebar ke bahu, lengan ataupun leher. Penderita juga
mengalami batuk produktif sejak bulan yang lalu
Pasien juga mengeluhkan perut terasa mual sehingga nafsu makan menurun,
namun tidak ada muntah. Pasien juga mengeluhkan mengalami penurunan beratbadan, 0idak ada gangguan buang air besar maupun buang air kecil.
&ari pengakuan pasien didapat bah1a pasien memilki ri1ayat perokok "
tahun yang lalu. Pasien tidak memiliki ri1ayat hipertensi. tidak ada ri1ayat sakit
asma, tidak ada ri1ayat diabetes melitus, tidak ada keluhan serupa pada anggota
keluarga. Pasien tidak memiliki ri1ayat mengkonsumsi obat obatan paru secara rutin.
&alam keluarga pasien juga tidak ditemukan keluhan serupa yang dialami pasien
Keadaan umum 2 0ampak (akit sedang
(tatus gi3i 2 Kurang, 4M5 2 #." 6berat badan 7" kg tinggi badan
#" cm8
Kesadaran 2 compos mentis
-
7/25/2019 Dr. Andre - Cr Efusi
2/21
0anda 9ital 2 0ekanan darah /: mm;g, nadi : x/menit regular,
pernafasan : x/menit, suhu #, C
Kepala 2 antung 25nspeksi 2 5ktus tidak terlihat
Palpasi 2 5ktus teraba pada 5C( ? inea midcla9cularis sinistra
Perkusi 2 4atas jantung kanan pada linea sternalis dextra 5C( 5?
4atas jantung kiri pada midcla9icula sinistra 5C( 5?
4atas pinggang jantung pada linea parasternali 5C( 555
)uskaltasi2 4unyi jantung 5 dan murni reguler
%allop 6-8, murmur 6-8
Pulmo 2
5nspeksi 24entuk simetris, pergerakan dada asimetris keadaan statis dan
dinamis, otot pernapasan terlihat digunakan
Palpasi 2 @remitus lemah pada hemitoraks kiri, tidak terdapat nyeri tekan
Perkusi 2 (onor pada hemitoraks kanan, redup pada hemitoraks kiri 5C( -#
)uskulatasi2?esikuler kiri lebih lemah dari sebelah kanan
)bdomen 2
5nspeksi 2 &atar, lembut, lemas, simetris
)uskultasi2 4ising usus 6=8 Aormal
Perkusi 2 0impani pada keseluruhan bagian
Palpasi 2 hati tidak teraba, limpa tidak teraba, nyeri tekan abdomen6-8
-
7/25/2019 Dr. Andre - Cr Efusi
3/21
!kstremitas 2
(uperior 2 )kral hangat 6=/=8, edema 6-/-8
5nferior 2 )kral hangat 6=/=8, edema 6-/-8
Pemeriksaan Penunjang
Hematologi
(9/5/16)
;emoglobin ," g/d;ematokrit 7,: Beukosit , x /D!ritrosit 7,+ x #/D
0rombosit 7: x /DMC? :, fMC; , pgMC;C , g/d
*MB :,: B
ME&B ", B
A!$0 B #, B
*MF , x /D
ME&F ,# x/D
A!$0F :,+ x /D
Sitologi (10/5/016)
Makroskopis 2 diterima cairan pleura be1arna kuning kecoklatan bercampur
beku darah dalam spuit sebanyak cc
Mikroskopis 2 sediaan apus dari cairan pleura dextra terdiri dari banyak sel
mesothel yang tersebar dan sel sel radang limfosit, PMA dan histiosit.
&iantaranya tampak kelompokan sel berukuran besar bentuk bulat, o9al
dengan polimorfi, kromatin kasar dan sitoplasma sedikit dan sebagian
ber9akuola yang tersebar
Kesimpulan 2 ditemukan sel tumor ganas pada cairan pleura dextra
kemungkinan jenis adenocarcinoma
!S" #$domen (10/5/016)
-
7/25/2019 Dr. Andre - Cr Efusi
4/21
;asil pemeriksaan
;epar ukuran dan echostruktur normal, permukaan hepar licin, sudut lobus
kanan lancip, 9askuler dan ductus biliaris intrahepatal tak melebar, tak tampak
massa
?esica felea2 ukuran normal, dinding licin, tak tampak massa/batu/siduge
ien2 $kuran dan echostruktur normal, ductus pancreaticus tak melebar, tak
tampak massa/kalsifikasi
'en dextra2 ukuran dan echostruktur normal, (PC tak melebar, batas cortex
dan medula tegas, tak tampak massa maupun batu
'en sinistra2 ukuran dan echostruktur normal, (PC tak melebar, batas cortex
dan medula tegas, tak tampak massa maupun batu?esica urinaria2 ukuran dan bentuk normal, tak tampak massa/batu
0ak tampak pembesaran limfonodi paraaorta
Kesan2
!fusi pleura dextra
0ak tampa 6k kelainan di organ hepar, lien, pancreas, 9esica felea, ren
bilateral dan 9esica urinaria
0ak tampak ascites dan limfadenopathy paraaorta
Pemeriksaan !rine Lengkap (10/5/016)
ernih
p; 2 #
4eratjenis 2
&arahsamar 2Aegatif
4ilirubin2 Aegatif
$robilinogen 2
Keton 2Aegatif
Protein 2Aegatif
Aitrit 2Aegatif
-
7/25/2019 Dr. Andre - Cr Efusi
5/21
-
7/25/2019 Dr. Andre - Cr Efusi
6/21
imfosit 2 +B
(egmen 2 B
Mesotel 2 7
(elAbnormal 2 0ampak kelompok sel mononuklear besar, sitoplasma luas,
kebiruan, ber9akuolisasi
0b)g '&-'& 2 Aegatif
Pe1arnaan gram 2 tidak ditemukan kuman
Pe1arnaan 40) 2 Aegatif
(ediaan KG; 2 0idak ditemukan spora dan hyphaea
Kesimpulan 2 (ifat cairan pleura adalah !K($&)0 6ec malignancyH8
(aran 2 Pemeriksaan P)
Pemeriksaan Kimia 'arah (10/5/16)
@ungsi %injal
$reum 2
Kreatinin 2 ,
@ungsi ;ati
(%G0 2
(%P0 2
Diagnosa Kerja dan Diagnosa Banding
4erdasarkan data-data diatas penderita dibuat diagnosa sebagai berikut2
&iagnosa kerja 2 !fusi pleura et causa ca paru dekstra
&iagnosa banding 2 !fusi pleura et causa tb pulmo baru
Penatalaksanaan
%erapi Serangan #kut
Penderita mendapatkan terapi pemberian oksigen 7/menit, dengan
maintenance cairan infus K)!A 4 diberikan " tetes/menit, medikasi diberikan
-
7/25/2019 Dr. Andre - Cr Efusi
7/21
injeksi moxifloxacin x secara intra9ena, sincronik x tablet peroral. Pada pasien
juga direncanakan akan dilakukannya thorakosintesis.
%erapi aintenane
Pasien mendapatkan pemberian infus Kaen 4 " ttes/menit, injeksi intra9ena
ranitidine x ampul, molcin x i9 dan sincronik x selama hari pertama
pera1atan. Pada pasien juga dilakukan terapi thoracosintesis dengan konsistensi
cairan yang didapat sebanyak ," liter. Pasien juga direncanakan untuk melakukan
pemeriksaan C!), $rinalisis lengkap, G0/P0, ureum/kreatinin, gula darah se1aktu,
analisis cairan pleura. Pada hari kedua diberikan infus Kaen 4 " tetes/menit, injeksi
intra9ena injeksi intra9ena ranitidine x ampul, injeksi intra9ena molcin x ampul
sebagai antibiotik, sincronik x tablet peroral untuk nyeri dada yang dikeluhkanpasien, proli9er x tablet peroral untuk menunjang dan melindungi fungsi hati, dan
metilprednison x7 g tablet peroral. (etelah hasil pemeriksaan sitologi dikeluarkan
dan didapatkan hasil yaitu adenocarcinoma maka pasien di konsulkan kepada dokter
spesialis hemato-onkologi.
*ollo+ !p
Hari pera+atan pertama
Keluhan sesak sudah tidak dirasakan lagi namun pasien masih mengeluhkan
nyeri dada. Keluhan berkurang jika pasien berbaring menghadap sebelah kanan.
Pasien juga mengeluhkan batuk berdahak be1arna putih Pada pemeriksaan fisik
didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang dengan kesadaran compos mentis,
tekanan darah "/+ mm;g, nadi ::x/menit, pernapasan x/menit dan suhu #,7 C
Pada penderita diberikan infus K)!A 4 " tetes/menit. injeksi intra9ena ranitidine
x, injeksi molcin x secara intra9ena sincronik untuk mengurangi gejala nyeri
dada pasien. Pada hari ini juga pasien dilakukan thorakosintesis dan didapatkan
cairan ," liter.
Hari pera+atan ke
Keluhan nyeri dada masih dirasakan namun sudah mulai berkurang, dan
keluhan tidak dipengaruhi oleh posisi pasien. Keluhan batuk berdahak juga sudah
-
7/25/2019 Dr. Andre - Cr Efusi
8/21
berkurang. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang
dengan kesadaran compos mentis, tekanan darah 7/+ mm;g, nadi #x/menit,
pernapasan x/menit dan suhu #, C. Pada penderita diberikan infus K)!A 4 "
tetes/menit, injeksi intra9ena ranitidine x, injeksi intra9ena molcin x. (incronik
x tablet peroral, proli9er x, metilprednison x7g.
Laporan Kasus
Penderita adalah seorang laki-laki berusia "7 tahun, telah menikah. Penderita
datang ke $%& '()* pada tanggal : Mei # pukul .
-
7/25/2019 Dr. Andre - Cr Efusi
9/21
Kepala 2 antung 2
5nspeksi 2 5ktus tidak terlihat
Palpasi 2 5ktus teraba pada 5C( ? inea midcla9cularis sinistraPerkusi 2 4atas jantung kanan pada linea sternalis dextra 5C( 5?
4atas jantung kiri pada midcla9icula sinistra 5C( 5?
4atas pinggang jantung pada linea parasternali 5C( 555
)uskaltasi2 4unyi jantung 5 dan murni reguler
%allop 6-8, murmur 6-8
Pulmo 2
5nspeksi 2 4entuk simetris, pergerakan dada asimetris keadaan statis dan
dinamis, otot pernapasan terlihat digunakan
Palpasi 2 @remitus lemah pada hemitoraks kanan, tidak terdapat nyeri tekan
Perkusi 2 (onor pada hemitoraks kiri, redup pada hemitoraks kanan 5C( 7-
)uskulatasi2 ?esikuler kanan lebih lemah dari sebelah kiri, ronki 6=/-8,
1hee3ing 6-/-8
)bdomen 2
5nspeksi 2 &atar, lembut, lemas, simetris
)uskultasi2 4ising usus 6=8 Aormal
Perkusi 2 0impani pada keseluruhan bagian
Palpasi 2 hati tidak teraba, limpa tidak teraba, nyeri tekan abdomen6-8
!kstremitas 2
-
7/25/2019 Dr. Andre - Cr Efusi
10/21
(uperior 2 )kral hangat 6=/=8, edema 6-/-8
5nferior 2 )kral hangat 6=/=8, edema 6-/-8
Pemeriksaan Penunjang
*oto thora, P# (/6/016)
cor membesar ke kiri, apex tertanam pada diafragma
aorta tampak elangatio
sinus kanan tampak blurring, sinus kiri dan diafragma normal
Pulmo 2 corakan bronko9askular tampak bertambah, tidak tampak gambaran
infiltart/konsolidasi
Kesan 2 %ambaran kardiomegali disertai dengan suspek efusi pleura dekstra minimal
dan elongatio aorta
Klinis 2 suspek bronchitis
Hematologi
(-/5/16)
;emoglobin ,# g/d;ematokrit 7,7 Beukosit ,7 x /D
!ritrosit 7, x #/D0rombosit + x /DMC? +#,+ fMC; ,# pgMC;C , g/d
*MB , B
ME&B #," B
A!$0 B #,: B
.K" (-/5/016)
Kesimpulan 2 GM5 inferior = ?;
Pemeriksaan Kimia 'arah (9/5/16)
enis Hasil Satuan ilai normal
;ematologi 6!&8 : mm/jam
@ungsi %injal
$reum
Kreatinin
:
,+
mg/dl
mg/dl
+-77
,+ L ,
@ungsi ;ati
)lbumin
(%G0
(%P0
,#
"
#7
g/dl
$/l
$/l
,"-",
"
7
-
7/25/2019 Dr. Andre - Cr Efusi
11/21
#nalisis &airan Pleura (9/5/016)
enis Hasil Satuan ilai normal
1arna kuning
kejernihan keruh
bekuan positifprotein total
cairan
,"+
protein total
serum
#,+# g/dl #,# L :,:
'atio protein ,
akti9itas &;
cairan
$/
akti9itas &;
serum
7 $/ 7:
'atio &; ,+ ,#
%lukosa cairam 7+,# mg/ dl -7%lukosa serum :,# mg/dl L 7
)lbumin cairan ,+" g/dl
albumin serum , g/dl ," L "
(!)% ,:
>umlah sel "
hitung jenis
limfosit
B
hitung jenis
segmen
0b)g '&-'& negatif negatif
Pe1arnaan
%ram
tidak ditemukan
kuman
Pe1arnaan 40) negatif negatif
(ediaan KG; tidak ditemukan
spora dan
hyphae
Kesimpulan 2 sifat cairan pleura adalah 0')A($&)0 dengan aktifitas &; serum
sangat meningkat
Sitologi (10/5/016)
Makroskopis 2 diterima cairan pleura be1arna kuning kecoklatan bercampur
beku darah dalam spuit sebanyak cc
Mikroskopis 2 (ediaan apus dari cairan pleura dextra terdiri dari fibrin, banyak
sel-sel mesothelial yang sebagian berkelompok dan tersebar dengan inti dalam batas
-
7/25/2019 Dr. Andre - Cr Efusi
12/21
normal. 0ampak pula beberapa sel radang limfosit, PMA dan histiosit. 0idak
ditemukan sel tumor ganas.
Kesimpulan 2 'eaktif Mesothelial pada cairan pleura dextra
Pemeriksaan !rine Lengkap (10/5/016)
-
7/25/2019 Dr. Andre - Cr Efusi
13/21
-
7/25/2019 Dr. Andre - Cr Efusi
14/21
;itung jenis
leukosit
!ritrosit
p;
%lukosa
Keterangan
-. limfosit
.
Aormal hingga
Aormal hingga
Pemeriksaan sitologi
"-. limfosit
.
Aormal hingga
Aormal hingga
Pemeriksaan marker 04 )&)2I
5$/N04, jika7 5$/ bukan
Pe1arnaan 40)2 -B dengan
pe1arnaan N 04 N kultur dan
resistensi
!fusi pleura akibat keganasan dipastikan dengan adanya sel-sel kanker pada ruang
pleura. !fusi pleura akibat keganasan metastatik berasal dari penyebaran langsung
sel-sel ganas dari tempat sekitar 6seperti pada keganasan paru, payudara, dan dinding
dada8, in9asi dari 9askularisasi paru dengan embolisasi dari sel-sel tumor ke pleura
9iseralis, atau metastasis jauh hematogen dari tumor ke pleura parietalis. 4egitu
didapatkan pada ruangan pleura, deposit tumor menyebar di sepanjang membrane
pleura parietalis dan menyumbat stomata limfatik yang akan mengalirkan cairan
intraleural
Penelitian-penelitian terakhir berusaha untuk mengungkapkan patogenesis !PM pada
tingkat molekuler untuk dapat menja1ab tantangan dalam hal diagnosis dan
penetalaksanaannya yang sangat kompleks. 0umor pleura juga akan menstimulasi
pelepasan kemokin yang akan meningkatkan permeabilitas 9askuler dan membrane
pleura, sehingga akan memicu efusi pleura. Oin dkk melakukan penelitian yang
mencoba melihat keberadaan beberapa kemokin seperti CC dan CC pada
!PM dan akti9itas chemoattractant dari kedua kemokin tadi. Penelitian yang
dilakukan oleh Oin dkk. ini membuktikan bah1a suatu kemokin CC dikatakan
meningkat pada pasien dengan !PM dan secara langsung akan menginduksi infiltrasi
sel 0 menuju ke ruang pleura.
-
7/25/2019 Dr. Andre - Cr Efusi
15/21
Penelitian lain mengenai peranan chemoattractant dilakukan oleh (tathopoulos dkk.
Penelitian ini dilakukan berdasarkan fakta bah1a sel-sel tumor pada !PM adalah
sumber yang penting dari monocyte chemoattractantprotein- 6MCP-87. Pada
penelitian yang menggunakan tikus yang diinjeksi dengan sel melanoma, ditemukan
o9erekspresi MCP- intrapleura yang selanjutnya meningkatkan !PM serta
memperburuk angka harapan hidup. Pada penelitian ini juga ditemukan bah1a MCP-
merupakan pemicu untuk terjadinya perubahan permeabilitas 9askuler, penarikan
sel-sel mononuklear ke ruang pleura, dan angiogenesis pada tumor-tumor
pleura".Pasien dengan kanker juga dapat menyebabkan terjadinya efusi pleura sebagai
efek tidak langsung dari kanker, 1alaupun tanpa ditemukannya sel-sel kanker pada
ruangan pleura. !fusi jenis ini dikenal dengan nama efusi paraneoplastik atauparamaligna, yang dapat terjadi dari infiltrasi tumor kelenjar getah bening
mediastinum, emboli paru, sindrom 9ena ca9a superior, atau penurunan tekanan
onkotik#..
Pleurodesis adalah pilihan tindakan pada pasien-pasien efusi pleura karena keganasan
yang mengalami perbaikan setelah dilakukan thorakosentesis dan terjadi re-ekspansi
paru yang baik pada radiografi dada pasca tindakan. (ampai saat ini kombinasi
tindakan drainase dan pleurodesis dengan agen sklerosan merupakan tindakan efektif
untuk menangani efusi pleura karena kegansan. Keberhasilan pleurodesis selain
dilihat dari perspektif pasien, juga dapat dilihat dari aspek tehnik, khususnya agen
sklerosan yang digunakan. &ari sekian banyak agen ini, talc bebas-asbestos dikatakan
paling baik untuk pleurodesis. 4anyak penelitian klinis yang mendukung efekti9itas
talc yang lebih superior dibandingkan agen klerosan lainnya, serta belakangan ini talc
telah diterima sebagai agen sklerosan pilihan untuk pleurodesis pada kasus efusi
pleura karena keganasan
.
agaimana mem$edakan airan eksudat dan transudat pada e2usi pleura pada
kedua kasus terse$ut3
-
7/25/2019 Dr. Andre - Cr Efusi
16/21
!fusi pleura transudatif terjadi jika terdapat perubahan dalam tekanan hidrostatik dan
onkotik pada membran pleura, misalnya jumlah cairan yang dihasilkan melebihi
jumlah cairan yang dapat diabsorbsi. Pada keadaan ini, endotel pembuluh darah paru
dalam kondisi yang normal, dimana fungsi filtrasi masih normal pula sehingga
kandungan sel dan dan protein pada cairan efusi transudat lebih rendah. >ika masalah
utama yang menyebabkannya dapat diatasi maka efusi pleura dapat sembuh tanpa
adanya masalah yang lebih lanjut.:(elain itu, efusi pleura transudat juga dapat terjadi
akibat migrasi cairan yang berasal dari peritoneum, bisa pula iatrogenik sebagai
komplikasi dari pemasangan kateter 9ena sentra dan pipa nasogastrik.+ Penyebab-
penyebab efusi pleura transudat relatif lebih sedikit yakni 2
%agal jantung kongestif (irosis 6hepatik hidrotoraks8
)telektasis 6yang bisa disebabkan oleh keganasan atau emboli paru8
;ipoalbuminemia
(indroma nefrotik
&ialisis peritoneal
Miksedema
Perikarditis konstriktif
$rinotoraks 6biasanya akibat obstuktif uropati8
Kebocoran cairan serebrospinal ke rongga pleura
@istulasi duropleura
Migrasi kateter 9ena sentral ke ekstra9askular
%lisinotoraks 6sebuah komplikasi yang jarang akibat irigasi kandung kemih dengan
larutan glisin ,"B yang dilakukan setelah pembedahan urologi8+
!fusi pleura eksudat dihasilkan oleh berbagai proses/kondisi inflamasi dan biasanya
diperlukan e9aluasi dan penanganan yang lebih luas dari efusi transudat. >ika efusi
terjadi sebagai akibat penyakit inflamasi, maka gejala yang muncul berupa gejala
pleuritis pada saat a1al proses dan gejala dapat menghilang jika telah terjadi
akumulasi cairan. Cairan eksudat dapat terbentuk sebagai akibat dari proses inflamasi
-
7/25/2019 Dr. Andre - Cr Efusi
17/21
paru ataupun pleura, gangguan drainase limfatik pada rongga pleura, pergerakan
cairan eksudat dari rongga peritoneal melalui diafragma, perubahan permeabilitas
membran pleura, serta peningkatan permeabilitas dinding kapiler atau kerusakan
pembuluh darah. )dapun penyebab-penyebab terbentuknya cairan eksudat antara lain
2
Parapneumonia
Keganasan 6paling sering, kanker paru atau kanker payudara, limfoma, leukemia,
sedangkan yang lebih jarang, kanker o9arium, kanker lambung, sarkoma serta
melanoma8
!mboli paru
Penyakit-penyakit jaringan ikat-pembuluh darah 6artritis reumatoid,sistemic lupuserythematosus8
0uberkulosis
Pankreatitis
0rauma
(indroma injuri paska-kardiak
Perforasi esofageal
Pleuritis akibat radiasi
(arkoidosis
5nfeksi jamur
Pseudokista pankreas
)bses intraabdominal
Paska pembedahan pintas jatung
Penyakit perikardial
(indrom Meig 6neoplasma jinak pel9is disertai asites dan efusi pleura8
(indrom hiperstimulasi o9arian
Penyakit pleura yang diinduksi oleh obat
(indromyellow nail 6kuku kuning, limfedema, efusi pleura8
$remia
-
7/25/2019 Dr. Andre - Cr Efusi
18/21
Chylothorax 6suatu kondisi akut dengan peningkatan kadar trigilerida pada cairan
pleura8
Pseudochylotoraks 6suatu kondisi kronis dengan peningkatan kadar kolesterol
cairan pleura8
@istulasi 69entrikulopleural, billiopleural, gastropleural8+
)da beberapa paramater yang saat ini dapat dipakai untuk membedakan antara
transudat dan eksudat, namun dari keseluruhan parameter tersebut tidak ada yang
memiliki akurasi B. Pada a1alnya, kadar total protein dalam cairan pleura
dipakai untuk membedakan jenis cairan pleura dimana jika kadar protein cairan
pleura I g/d maka cairan tersebut merupakan eksudat sedangkan g/dmerupakan transudat. Aamun menurut Meslom, metode ini salah mengklasifikasikan
baik transudat maupun eksudat sebesar B. (ementara itu, ight menyatakan bah1a
cairan eksudat harus memenuhi atau lebih kriteria berikut ini 2
. 'asio protein cairan pleura dan serum I ,"
. 'asio &; cairan pleura dan serum I ,#
. &; cairan pleura lebih besar dari dua pertiga batas atas nilai normal &; serum.
(ensiti9itas dan spesifisitas dari paramater ini pada a1alnya dilaporkan cukup tinggi
yakni ++B dan +:B. Aamun belakangan angka ini ternyata berubah khususnya pada
spesifisitasnya yakni hanya berkisar -:#B saja. Costa melaporkan bah1a
pemeriksaan gabungan &; dan kolesterol cairan pleura memiliki sensiti9itas dan
spesifisitas yang sama dengan hasil terbaik dari kriteria ight, yakni ++B dan +:B
6sedangkan dalam penelitian ini didapati bah1a spesifisitas kriteria ight hanya :B
saja8. Aamun dalam penelitian ini cut off &; yang digunakan untuk eksudat adalah
I 5$. (ementara ;effner melaporkan bah1a cut off &; I ,7" dari batas atas
nilai &; serum normal lebih baik berdasarkan kur9a 'GC daripada cut off
sebelumnya yakni &; I 5$ ataupun &; I / 6,#8 dari batas atas nilai &;
serum normal. &alam laporan Costa, disebutkan pula bah1a spesifisitas pemeriksaan
kolesterol cairan pleura dalam membedakan transudat dan eksudat adalah sebesar
-
7/25/2019 Dr. Andre - Cr Efusi
19/21
B. Penelitian oleh ;amal melaporkan pemeriksaan kolesterol cairan pleura
memiliki sensiti9itas, spesifisitas, nilai prediksi positif 6PP?8 dan nilai prediksi
negatif 6AP?8 berturut-turut +,B Q B Q B dan +"B dalam membedakan
eksudat dan transudat. (ementara itu, pemeriksaan &; cairan pleura 6&;-P8
memiliki nilai berdasarkan urutan sebelumnya yakni sebesar B Q ",:B Q :7,B Q
serta B. Kedua pemeriksaan ini 6&;-P dan K-P8 memiliki kelebihan yakni tidak
perlu pengambilan darah dan cairan pleura secara simultan. 0erdapat pula parameter-
parameter lain yang dapat digunakan dalam penilaian efusi pleura seperti rasio
albumin pleura/serum, rasio kolesterol pleura/serum serta rasio bilirubin
pleura/serum, namun parameter-parameter yang disebutkan terakhir tidak memberi
hasil yang lebih memuaskan.
",,,
%a$el . Perbedaan 0ransudat dan !ksudat.,7,"
P#4#.%.4 %4#S!'#% .KS!'#%
ernih Keruh hingga menggumpal4erat >enis ,: 6,"-,"8 R,:
4ekuan 0idak ada Membeku spontan karena adanya
fibrinogen
Protein g/d R g/d
%lukosa =/- sama dengan plasma Kurang dari glukosa plasma
&; 5$/ I 5$/0es 'i9alta Aegatif Positif
eukosit /mm
"B neutrofil
I/mm
Sneutrofil pada infeksi akut
Slimfosit pada infeksi kronik
-
7/25/2019 Dr. Andre - Cr Efusi
20/21
&)@0)' P$(0)K)
. )bou3gheib
-
7/25/2019 Dr. Andre - Cr Efusi
21/21
#. Porcel >M, ight ', (1ift (, 0reasure 0. #. 0he e9idence on the
effecti9eness of management for malignant pleural effusion2 a systematic re9ie1.European Journal of Cardiothoracic Surgery;29:829-38.
8. Kinae!it" #$. $ranudati%e e&uion. ERS journals.
'997;'(:7')-8.9. *ia"-#u"+an E, *!ei /. *iagnoi and +anage+ent of pleural
e&uion: a practical approach. Compr Ther. 2((7;330)1:237-).'(. ;amal )4, *ogi KA, 4am A, &as (K, Karn '. . Pleural fluid cholesterol
in differentiating exudative and transudative pleural effusion. $()2 ;inda1i
publishing corporation pulmonary medicine.
''. Costa M, Ouiroga 0, Cru3 !. Measurement of pleural fluid cholesterol and
lactate dehydrogenase, a simple and accurate set of indicators for separating
exudates from transudates. CHEST. ++"Q:2#-#.'2.Karcher &(, McPherson '). .Henrys clinical diagnosis and management
by laboratory methods, !!nd ed. Philadelphia2 !lse9ier (aunders.