dr. Agustina Tri P. Sp

92
dr. Agustina Tri P. Sp.KK

Transcript of dr. Agustina Tri P. Sp

Page 1: dr. Agustina Tri P. Sp

dr. Agustina Tri P. Sp.KK

Page 2: dr. Agustina Tri P. Sp

Daftar Pustaka

• Fitzpatrick's Dermatology, Ninth Edition

• Panduan Praktik Klinik PERDOSKI thn 2017

Page 3: dr. Agustina Tri P. Sp

1.Komponen dermatofita yang merangsang respon imun seluler pejamu ialah:

A. Mannan

B. Keratinase

C. Peptidoglikan

D. Bagian protein glikopeptida

E. Bagian polisakarida glikopeptida

Page 4: dr. Agustina Tri P. Sp

• Dermatofita, seperti halnya jenis jamur yang lain, memiliki susunan antigen yang kompleks, terdapat 2 kelas utama antigen dermatofita yakni :

1. Glikopeptida

2. Keratinase

• Bagian protein dari glikopeptida terutama merangsang respons imun seluler, sedangkan bagian polisakarida dari dermatofita dapat merangsang imunitas humoral

• Keratinase menstimulasi repons hipersensitivitas tipe lambat yang kuat serta menstimulasi antibodi yang dapat menghambat aktivitas proteolitik keratinase itu sendiri

Page 5: dr. Agustina Tri P. Sp

2. Manakah pernyataan berikut yang merupakan pernyataan yang BENAR tentang Pitiriasis Versikolor dan Malasezia Folliculitis?

A. Pada pemeriksaan KOH akan ditemukan pseudohifa

B. Kultur selalu digunakan untuk mengkonfirmasi infeksi Malasezia

C. Bentuk ragi Malasezia folliculitis dapat dilihat dilapisan stratum corneum

D. Ketokonazole oral paling direkomendasikan untuk terapi pada lesi PVC luas

E. Itrakonazole digunakan sebagai profilaksis pada kasus PVC dengan rekurensi tinggi

Page 6: dr. Agustina Tri P. Sp

Pitiriasis Versikolor

• Penyakit infeksi oportunistik kulit epidermomikosis, disebabkan oleh jamur Malassezia sp. (Pitryrosporum orbiculare/P.ovale) yang ditandai dengan makula hipopigmentasi atau hiperpigmentasi dan kadang eritematosa

• Penyakit ini dapat ditemukan pada semua usia, terutama pada usia 20-40 tahun, lesi terutama pada daerah seboroik; tidak menular, serta ada kecenderungan genetik

Page 7: dr. Agustina Tri P. Sp

• Anamnesis: bercak di kulit, yang kadang menimbulkan rasa gatal terutama bila berkeringat. Rasa gatal umumnya ringan atau tidak ada sama sekali. Warna dari bercak bervariasi dari putih, merah muda hingga coklat kemerahan

• Status dermatologikus: Predileksi lesi terutama di daerah seboroik, yaitu tubuh bagian atas, leher, wajah dan lengan atas; berupa bercak hipopigmentasi, eritema hingga kecoklatan, konfluen dengan skuama halus

Page 8: dr. Agustina Tri P. Sp

Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan dengan lampu Wood: terlihat fluoresensi berwana kuning keemasan

2. Pemeriksaan langsung dari bahan kerokan kulit dengan mikroskop dan larutan KOH 20%: tampak spora berkelompok dan hifa pendek. Spora berkelompok merupakan tanda kolonisasi, sedangkan hifa menunjukkan adanya infeksi

3. Kultur: tidak diperlukan

Page 9: dr. Agustina Tri P. Sp

Malassezia Folikulitis

• Merupakan radang pada folikel pilosebasea yang disebabkan oleh genus Malassezia

• Lesi biasanya terdapat di dada, punggung, leher, dan lengan, berupa papul eritematosa atau pustul perifolikular berukuran 2-3 mm

• Gatal lebih sering dijumpai dibandingkan pada pitiriasis versikolor. Penyakit ini kadang dijumpai bersamaan dengan akne vulgaris yang rekalsitran, dermatitis seboroik dan pitiriasis versikolor

Page 10: dr. Agustina Tri P. Sp

Pemeriksaan Penunjang 1. Pemeriksaan langsung dengan memakai larutan KOH 20%. Spesimen berasal dari

bagian dalam isi pustul, papul atau papul komedo yang diambil menggunakan ekstraksi komedo

• Hasil positif apabila didapatkan hasil +3 atau +4 berdasarkan grading jumlah spora per lapangan pandang besar mikroskop

• Grading spora:

+1: 1-2 spora tersebar, tidak berkelompok

+2: 2-6 spora dalam kelompok atau 3-12 spora tersebar

+3: 7-12 spora dalam kelompok atau 13-20 spora tersebar

+4: >12 spora dalam kelompok atau >20 spora tersebar

2. Pada pemeriksaan histopatologis ditemukan ostium folikel melebar dan bercampur dengan materi keratin. Dapat terjadi ruptur dinding folikel sehingga terlihat respons radang campuran dan sel datia benda asing

Page 11: dr. Agustina Tri P. Sp
Page 12: dr. Agustina Tri P. Sp
Page 13: dr. Agustina Tri P. Sp
Page 14: dr. Agustina Tri P. Sp

3. Manakah yang BUKAN merupakan terapi Pitiriasis Versikolor?

A. Sampo zinc pyrithion

B. Topikal ketokonazol

C. Oral flukonazol

D. Oral itraconazole

E. Oral cefixime

Page 15: dr. Agustina Tri P. Sp

4. Pada penyakit infeksi jamur kulit, yang mana dari pernyataan di bawah ini yang merupakan salah satu kriteria dari Id reaction?

A. Terdapat lesi jamur yang ekstensif

B. Lesi terletak disekitar lokasi infeksi jamur

C. Membaik seiring dengan perbaikan lesi jamur

D. Pengobatan dengan kombinasi anti jamur dan steroid sistemik

E. Ditemukan elemen jamur pada lesi

Page 16: dr. Agustina Tri P. Sp

5. Mr. A seorang laki-laki usia 36 tahun, sudah menikah, riwayat berganti-ganti pasangan sejak sebelum menikah. Datang dengan keluhan sariawan dimulut kambuhan. Sejak 3 bulan yang lalu pasien mengeluh sering sariawan, minum obat dari dokter sembuh, tetapi kambuh lagi. Sejak 6 tahun yang lalu pasien terdiagnosis HIV dengan CD4 104 sel/ul dan mendapat terapi ARV (Neviral 2x1, Duviral 2x1, dan kotrimoksasol 1x960mg) kadang-kadang pasien lupa atau malas minum obat. Status dermatologis didapatkan pada mukosa bukal dan tampak erosi multipel, palatum dan pharyng tampak hiperemis dengan membrane putih licin multipel. Apa pengobatan yang paling tepat untuk pasien ini?

A. Betadine gargle

B. Streoid Oral

C. Fluconazole oral

D. Steroid topikal

E. Miconazole krim

Page 17: dr. Agustina Tri P. Sp
Page 18: dr. Agustina Tri P. Sp

6. Nn. P 25 tahun datang ke RS dengan keluhan bercak kecoklatan di dada dan punggung. Keluhan dirasakan sejak beberapa bulan yang lalu, tidak terasa gatal. Dua tahun yang lalu pasien pernah rawat inap karena penyakit kuning, dan sampai sekarang masih kontrol rutin. Pemeriksaan klinis pada punggung dan dada atas tampak macula dan patch kecoklatan multiple bentuk bulat ukuran bervariasi tertutup skuama halus. Finger nail sign positif pemeriksaan kerokan dengan KOH didapatkan spaghetti and meatball. Darah rutin dalam batas normal, HBsAg reaktif, SGOT 54, SGPT 136. Apakah pengobatan yang saudara rencanakan pada pasien tersebut?

A. Ketokonazol solution topikal

B. Ketokonazol tab 1x200mg selama 10 hari

C. Griseofulvin 1x 500mg selama 2 minggu

D. Terbinafin 1x 200mg selama 10 hari

E. Whitefield salep 2 kali sehari

Page 19: dr. Agustina Tri P. Sp

7. Seorang pria, 52 tahun, datang dengan keluhan rambut yang semakin menipis sejak 2 bulan yang lalu. Keluhan dirasakan pada pelipis kiri yang disertai rasa gatal jika berkeringat. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pada parietal kiri ditemukan rambut tipis dan rambut terpotong beberapa cm dari permukaan kulit. Apa penyebab keluhan pasien?

A. Infeksi jamur eksotrix

B. Infeksi jamur endotrix

C. Infeksi dermatofita

D. Deep mikosis

E. Kandida

Page 20: dr. Agustina Tri P. Sp

Tinea Kapitis

• Terdapat tanda kardinal untuk menegakkan diagnosis tinea kapitis2:

- Populasi risiko tinggi

- Terdapat kerion atau gejala klinis yang khas berupa skuama tipikal, alopesia dan pembesaran kelenjar getah bening.

- Tanda kardinal tersebut merupakan faktor prediksi kuat untuk tinea kapitis

• Anamnesis : gatal, kulit kepala berisisik, alopesia

Page 21: dr. Agustina Tri P. Sp

• “Black dot”

- Disebabkan oleh organisme endotriks antropofilik

- Rambut mudah patah pada permukaan skalp, meninggalkan kumpulan titik hitam pada daerah alopesia (black dot)

- Kadang masih terdapat sisa rambut normal di antara alopesia

- Skuama difus juga umum ditemui

Page 22: dr. Agustina Tri P. Sp

8. Pale eumycetoma grain dijumpai pada kasus:

A. Sporotrikosis

B. Kromoblastomikosis

C. Misetoma

D. Erysipelas

E. Selulitis

Page 23: dr. Agustina Tri P. Sp

Misetoma • Pada lokasi inokulasi (umumnya

ekstremitas) terbentuk papul dan nodus yang tidak nyeri

• Selanjutnya terjadi pembengkakan, abses, sinus, dan fistel multipel, serta keluar granul

• Warna granul membantu dugaan penyebab yakni granul hitam pada eumisetoma, granul merah dan kuning pada aktinomisetoma, serta warna lain dapat oleh keduanya

• Lesi lanjut terdapat gambaran parut

• Dapat mengenai tulang

• Predileksi di kaki, tungkai dan tangan

• Pada sediaan KOH granul berwarna, tampak filamen halus (aktinomisetoma) atau lebar (eumisetoma)

• Umumnya memberikan respon dengan pengobatan. Namun apabila telah masuk pada fase lanjut maka dapat terjadi infeksi bakteri sekunder hingga terjadi sepsis yang dapat membahayakan nyawa

• Misetoma yang tidak diobati dapat menyebabkan destruksi tungkai hingga amputasi

• Pengobatan dini dan durasi pengobatan merupakan faktor prognostik yang penting

Page 24: dr. Agustina Tri P. Sp
Page 25: dr. Agustina Tri P. Sp
Page 26: dr. Agustina Tri P. Sp

9. Asteroid body dijumpai pada kasus:

A. Misetoma

B. Sporotrikosis

C. Kromoblastomikosis

D. Erysipelas

E. Selulitis

Page 27: dr. Agustina Tri P. Sp

Sporotrikosis • Diawali nodus dermis yang pecah menjadi ulkus • Pada bentuk limfokutan terjadi pembesaran kelenjar getah bening, kulit dan

jaringan subkutis di atas nodus sering melunak dan pecah membentuk ulkus indolen mengikuti garis aliran limfa

• Pada bentuk kutaneus menetap terbentuk plak eritematosa yang tidak nyeri. Plak dapat menjadi verukosa dan mengalami ulserasi

• Dapat memiliki lesi satelit • Umumnya memberikan respon baik dengan pengobatan dan jarang

mengancam nyawa kecuali pada meningitis sporotrikosis dan sporotrikosis diseminata pada pasien imunokompromais

Page 28: dr. Agustina Tri P. Sp
Page 29: dr. Agustina Tri P. Sp

10. Sel muriform dijumpai pada kasus:

A. Misetoma

B. Sporotrikosis

C. Kromoblastomikosis

D. Erysipelas

E. Selulitis

Page 30: dr. Agustina Tri P. Sp

Kromoblastomikosis

• Pada tempat inokulasi timbul nodus verukosus kutan yang perlahan membentuk vegetasi papiloma besar

• Dapat pula lesi menyerupai plak dengan tengah yang atrofik

• Tempat predileksi: tungkai, kaki, lengan dan tubuh bagian atas

• Pada sediaan KOH kerokan kulit, dapat ditemui sel muriform (badan/sel sklerotik berpigmen)

• Kromoblastomikosis merupakan mikosis kronik yang resisten pada banyak pengobatan dan cenderung relaps

Page 31: dr. Agustina Tri P. Sp
Page 32: dr. Agustina Tri P. Sp

11.Seorang perempuan, 42 tahun datang dengan keluhan sejak 1 minggu yang lalu os merasa bibirnya gatal, timbul bintik-bintik merah dan perih karena sebagian luka. Dari anamnesis didapatkan pasien setiap hari mengoleskan lipbalm untuk mengurangi kekeringan di bibirnya, rutin menggunakan lipstick setiap ke kantor, dan menggunakan pasta gigi pepsodent untuk gosok gigi, tidak menggunakan obat kumur dan bahan oles lain di bibir dan sekitar mulutnya. Pasien didiagnosis Keilitis kontak alergi dan dilakukan patch test terhadap alergen standar dan bahan-bahan yang dipakai sehari-hari. Hasil patch test pada pasien, kemungkinan sensitizer yang positif adalah:

A. Gallates

B. Fragrance mix

C. Para-phenylenediamine

D. Nikel

E. Colophony

Page 33: dr. Agustina Tri P. Sp

Dermatitis Kontak Alergi

• Dermatitis kontak alergi (DKA) ialah dermatitis yang terjadi akibat pajanan dengan bahan alergen di luar tubuh, diperantai reaksi hipersensitivitas tipe 4 (Coombs dan Gel)

• Klasifikasi:

1. DKA lokalisata

2. DKA sistemik

Page 34: dr. Agustina Tri P. Sp

Klinis • Riwayat terpajan dengan bahan alergen • Terjadi reaksi berupa dermatitis, setelah pajanan ulang dengan alergen tersangka

yang sama • Bila pajanan dihentikan maka lesi akan membaik • Gambaran klinisnya polimorfik, sangat bervariasi bergantung stadiumnya: 1. Akut: eritema, edema, dan vesikel 2. Subakut: eritema, eksudatif (madidans), krusta 3. Kronik: likenifikasi, fisura, skuama • Lesi dapat juga non-eksematosa, misalnya: purpurik, likenoid, pigmented, dan

limfomatoid • Gejala subyektif berupa rasa gatal • Pada DKA lokalisata, lesi berbatas tegas dan berbentuk sesuai dengan bahan

penyebab • Pada DKA sistemik, lesi dapat tersebar luas/generalisata • Dapat berhubungan dengan pekerjaan/lingkungan pekerjaan

Page 35: dr. Agustina Tri P. Sp
Page 36: dr. Agustina Tri P. Sp
Page 37: dr. Agustina Tri P. Sp
Page 38: dr. Agustina Tri P. Sp

12.Berikut merupakan yang terjadi pada fase sensitisasi Dermatitis Kontak Alergi, KECUALI:

A. Sel T spesifik melepaskan sitokin meliputi IFN γ dan TNF α

B. Hapten membentuk kompleks hapten protein komplek

C. APC mengekspresikan pada permukaannya sebagai molekul HLA-DR

D. HLA-DR dikenali oleh CD4

E. Sel T sederhana primer berdiferensiasi sebagai sel T memori

Page 39: dr. Agustina Tri P. Sp
Page 40: dr. Agustina Tri P. Sp

13.Manakah pernyataan di bawah ini yang salah mengenai DKI?

A. DKI merupakan peradangan nonimunologi pada kulit yang disebabkan oleh agen kimia, fisika, biologi.

B. Gambaran klinis berupa eksema dapat terjadi pada DKI karena minyak dan Tar

C. Terdapat dua tipe mayor DKI Okupasional yaitu akut dan kumulatif

D. Seorang ahli kosmetologi paling sering terpapar iritan berupa sabun, detergen, dan shampoo serta allergen berupa glyseryl monothioglycolate

E. Individu dengan riwayat atopi memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk terkena iritasi kulit

Page 41: dr. Agustina Tri P. Sp

Dermatitis Kontak Iritan

• Dermatitis kontak iritan (DKI) adalah inflamasi pada kulit, akibat respons terhadap pajanan bahan iritan, fisik, atau biologis yang kontak pada kulit, tanpa dimediasi oleh respons imunologis

Page 42: dr. Agustina Tri P. Sp

Klasifikasi

1. Subjective irritancy

2. Irritant reaction

3. Suberythematous irritation

4. DKI akut

5. Delayed acute irritancy

6. DKI kronik (kumulatif)

7. Frictional dermatitis

8. Traumatic reactions

9. Pustular/acneiform reactions

10. Asteatotic irritant eczema

Klinis

• Terdapat riwayat pajanan dan hubungan temporal dengan bahan iritan

• Tangan adalah lokasi tersering, diikuti wajah, dan kaki

• Gejala subyektif berupa rasa gatal, terbakar/nyeri

• Sajian klinis bergantung pada jenis iritan dan pola pajanan

• Biasanya disertai kulit kering atau gangguan sawar kulit

• Bila pajanan dihentikan maka lesi membaik

• Seringkali berhubungan dengan pekerjaan/lingkungan pekerjaan

Page 43: dr. Agustina Tri P. Sp
Page 44: dr. Agustina Tri P. Sp
Page 45: dr. Agustina Tri P. Sp
Page 46: dr. Agustina Tri P. Sp
Page 47: dr. Agustina Tri P. Sp

14.Manakah dibawah ini yang BUKAN merupakan gambaran mayor dermatitis atopik?

A. Riwayat asma keluarga

B. Pruritus

C. Kemerahan pada wajah dan ekstensor pada bayi

D. Dennie Morgan folds

E. Likenifikasi pada usia tua

Page 48: dr. Agustina Tri P. Sp

DERMATITIS ATOPI

• Peradangan kulit yang bersifat kronis berulang, disertai rasa gatal, timbul pada tempat predileksi tertentu dan berhubungan dengan penyakit atopi lainnya, misalnya rinitis alergi dan asma bronkial

• Terdapat 2 bentuk DA, yaitu ekstrinsik dan intrinsik. Bentuk ekstrinsik didapatkan pada 70-80% pasien DA. Pada bentuk ini terjadi sensitisasi terhadap alergen lingkungan disertai serum IgE yang meningkat

Page 49: dr. Agustina Tri P. Sp

• Hill dan Sulzberger membagi dalam 3 fase

1. Fase bayi (usia 0-2 tahun)

• Bentuk lesi: lesi akut, eritematosa, papul, vesikel, erosi, eksudasi/oozing dan krusta

• Lokasi lesi: kedua pipi, kulit kepala, dahi, telinga, leher dan badan dengan bertambah usia, lesi dapat mengenai bagian ekstensor ekstremitas.

2. Fase anak (usia 2 tahun-pubertas)

• Bentuk lesi: lesi subakut, lebih kering, plak eritematosa, skuama, batas tidak tegas dapat disertai eksudat, krusta dan ekskoriasi.

• Lokasi lesi: distribusi lesi simetris, di daerah fleksural pergelangan tangan, pergelangan kaki, daerah antekubital, popliteal, leher dan infragluteal.

3. Fase dewasa

• Bentuk lesi: lesi kronik, kering, papul/plak eritematosa, skuama dan likenifikasi.

• Lokasi lesi: lipatan fleksural, wajah, leher, lengan atas, punggung serta bagian dorsal tangan, kaki, jari tangan dan jari kaki

Page 50: dr. Agustina Tri P. Sp
Page 51: dr. Agustina Tri P. Sp

• Kriteria yang dapat digunakan untuk menegakkan diagnosis yaitu kriteria William dan kriteria Hanifin-Rajka: 3 kriteria major dan 3 minor (kriteria Wiliam untuk PPK 1 dan PPK 2, kriteria Hanifin-Rajka untuk PPK 3)

• Penilaian derajat keparahan DA dengan indeks SCORAD,8,9 sedangkan untuk penilaian DA pada penelitian epidemiologi menggunakan TIS

Page 52: dr. Agustina Tri P. Sp

Correlation of nipple eczema in pregnancy with atopic dermatitis in Northern India: a study of 100 cases - Scientific Figure on ResearchGate. Available from: https://www.researchgate.net/figure/Hanifin-and-Rajka-diagnostic-criteria-for-atopic-dermatitis-AD_tbl1_336933261 [accessed 19 Jul, 2020]

Page 53: dr. Agustina Tri P. Sp

15.Penyakit apakah yang menunjukkan perubahan patologis pada struktur kulit akibat defek genetik yang dapat mempengaruhi diferensiasi atau strukturnya?

A. Neurodermatitis

B. Dermatitis atopi

C. Psoriasis

D. Pemfigus vulgaris

E. Epidermolisis bullosa

Page 54: dr. Agustina Tri P. Sp

16.Seorang wanita usia 23 tahun datang berobat dengan keluhan gatal-gatal pada bawah dagu sejak 1 bulan yang lalu. Riwayat gatal jika menggunakan asesoris dari logam (+). Atopi disangkal. Kontaktan: bros, peniti. Pemeriksaan fisik didapatkan pada area bawah dagu tampak patch eritem dengan batas tak tegas sebagian dengan papul eritem multipel. Pasien belum bersedia untuk diuji tempel. Terapi lini pertama yang dapat diberikan pada pasien itu adalah?

A. Antihistamin oral

B. Kortikosteroid oral

C. Kortikosteroid topikal

D. Emolien

E. Penghambat kalsineurin topikal

Page 55: dr. Agustina Tri P. Sp
Page 56: dr. Agustina Tri P. Sp

17.Seorang pasien, anak usia 5 tahun datang dengan keluhan kira-kira 3 bulan ini kambuhan sangat gatal, kemerahan pada kedua lengan, kedua tungkai, leher, dan paha. Riwayat bersin pagi hari tidak jelas. Pada pemeriksaan dermatologis : pada kedua tungkai, kedua lengan, leher, paha tampak makula eritem, multipel tersebar, ekskoriasi, krusta, sebagian oozing, sebagian makula dan patch hiperpigmentasi, multipel tersebar. Kadar IgE total serum meningkat. Bila memungkinkan, penderita ini masih perlu dan lebih relevan dilakukan pemeriksaan penunjang :

A. Uji tempel

B. Uji tempel atopi

C. Uji tusuk

D. Jumlah eosinophil darah tepi

E. Biopsi

Page 57: dr. Agustina Tri P. Sp

• Pemeriksaan Penunjang

• Bila diperlukan:

1. Pemeriksaan prick test

2. Pemeriksaan atopy patch test

3. Pemeriksaan serologi: kadar IgE total dan IgE RAST

4. Eliminasi makanan

5. Open challenge test

6. Double blind placebo controlled food challenge test (DBPCFC)

Page 58: dr. Agustina Tri P. Sp

18.Di antara jenis bahan di bawah ini, manakah yang dianggap paling penting sebagai bahan iritan ?

A. Air

B. Deterjen

C. Sabun mandi

D. Sabun cuci piring

E. Tanaman

Page 59: dr. Agustina Tri P. Sp
Page 60: dr. Agustina Tri P. Sp

19.Seorang laki-laki, usia 22 tahun, datang dengan keluhan bentol yang gatal dan hilang timbul sejak 2 bulan. Bentol muncul saat pasien berkeringat setelah terpapar sinar matahari atau lampu artifisial. Pada pemeriksaan fisik didapatkan plak eritem dengan bagian tepi yang pucat di area yang tertutup baju, yaitu perut, dada dan lengan atas. Apakah diagnosis yang paling tepat untuk kasus di atas?

A. Urtikaria solar

B. Urtikaria kontak

C. Urtikaria kolinergik

D. Urtikaria adrenergik

E. Local heat urticaria

Page 61: dr. Agustina Tri P. Sp

URTIKARIA

• Urtikaria adalah suatu penyakit kulit yang ditandai dengan adanya urtika berbatas tegas, dikelilingi oleh daerah berwarna kemerahan, dan terasa gatal

• Urtikaria dapat terjadi dengan atau tanpa angioedema

Page 62: dr. Agustina Tri P. Sp

1. Anamnesis meliputi: • Waktu mulai munculnya urtikaria

(onset) • Frekuensi dan durasi wheals • Variasi diurnal • Bentuk, ukuran, dan distribusi

wheals • Apakah disertai angioedema • Gejala subjektif yang dirasakan pada

lesi, misal gatal dan nyeri • Riwayat keluarga terkait urtikaria dan

atopi • Alergi di masa lampau atau saat ini,

infeksi, penyakit internal, atau penyebab lain yang mungkin

• Induksi oleh bahan fisik atau latihan fisik (exercise)

• Penggunaan obat (NSAID, injeksi, imunisasi, hormon, obat pencahar (laxatives), suppositoria, tetes mata atau telinga, dan obat-obat alternatif)

• Makanan • Kebiasaan merokok • Jenis pekerjaan • Hobi • Kejadian berkaitan dengan akhir pekan,

liburan, dan perjalanan ke daerah lain • Implantasi bedah • Reaksi terhadap sengatan serangga • Hubungan dengan siklus menstruasi • Respon terhadap terapi • Stres • Kualitas hidup terkait urtikaria

Page 63: dr. Agustina Tri P. Sp

2. Pemeriksaan Fisik:

• Urtika terdiri atas tiga gambaran klinis khas, yaitu: (i) edema di bagian sentral dengan ukuran bervariasi, hampir selalu dikelilingi oleh eritema, (ii) disertai oleh gatal atau kadang sensasi seperti terbakar, dan (iii) berakhir cepat, kulit kembali ke kondisi normal biasanya dalam waktu 1-24 jam

3. Tes dermografisme (terapi antihistamin harus dihentikan setidaknya 2-3 hari dan terapi immunosupresi untuk 1 minggu)

Page 64: dr. Agustina Tri P. Sp
Page 65: dr. Agustina Tri P. Sp
Page 66: dr. Agustina Tri P. Sp

SOLAR URTIKARIA

Page 67: dr. Agustina Tri P. Sp
Page 68: dr. Agustina Tri P. Sp

20.Seorang laki-laki 35 tahun, datang dengan keluhan (sering kambuh-kambuhan) bengkak kedua kelopak mata yang terasa agak nyeri/kaku, sedikit gatal. Pada area lain tidak ada kelainan kulit. Penderita tidak pernah mengeluh sesak nafas; tidak ada riwayat minum obat maupun alergi obat sebelumnya. Pengobatan didapatkan dari dokter spesialis kulit, tapi kadang masih kambuh juga. Pemeriksaan laboratorium darah dalam batas normal. Diagnosis yang paling mendekati pada kasus ini adalah: A. Angiedem kronis B. Angiedem tipe idiopatik C. Angiedem akut D. Angiedem akibat degranulasi langsung sel mast E. Angiedem psikologis

Page 69: dr. Agustina Tri P. Sp

Angioedema

• Edema mendadak pada dermis bagian bawah dan subkutis dengan manifestasi edema sewarna kulit atau eritema pada area predileksi, yang sering disertai keterlibatan lapisan submukosa

• Kadang-kadang disertai gejala subyektif nyeri atau panas, rasa gatal jarang ada. Angioedema disebut akut jika berlangsung kurang dari 6 minggu

Page 70: dr. Agustina Tri P. Sp

Anamnesis

• Gejala objektif berupa edema kulit mendadak pada area predileksi

• Gejala subjektif berupa rasa nyeri atau rasa terbakar, dan gatal ringan

• Dapat disertai atau tidak disertai urtikaria Sebanyak 43,8% angioedema alergi disertai urtikaria

• Dapat disertai kesulitan menelan atau bernafas apabila ada keterlibatan mukosa saluran nafas dan cerna

• Biasanya gejala timbul beberapa jam hingga 72 jam

• Episode angioedema/urtikaria yang menetap lebih dari 6 minggu disebut kronis, yang terbagi atas angioedema/ urtikaria autoimun kronik dan idiopatik kronik

• Etiologi angioedema akut pada umumnya adalah obat, makanan, infeksi, atau faktor-faktor metabolik

Pemeriksaan Fisik

• Didapatkan edema sewarna kulit, atau kadang eritema

• Lokasi anatomis berurutan dari paling sering yaitu wajah, periorbital, bibir, ektremitas, glottis, lidah, genitalia

• Dapat disertai gejala sesak nafas

Page 71: dr. Agustina Tri P. Sp

Fisik:

1. Lesi individu timbul <2 jam

• Urtikaria dingin

• Urtikaria kolinergik

• Dermatografisme

• Urtikaria panas lokal

• Urtikaria aquagenik

• Urtikaria kolinergik diinduksi oleh dingin

• Cold-dependent dermatographism

2. Lesi timbul >2 jam

• Urtikaria akibat tekanan

• Angioedema akibat getaran (vibratory)

• Familial cold-induced syndromes, biasanya disertai demam

Page 72: dr. Agustina Tri P. Sp

• Kronik (>6 Minggu):

1. Autoimun, kadang disertai antibodi antitiroid

2. Idiopatik

3. Vaskulitis urtikaria

• Idiopatik-hanya pada kulit

• Berhubungan dengan penyakit jaringan ikat yang lain

4. Familial febrile syndromes dengan erupsi menyerupai urtikaria

5. Sindrom Schnitzler

6. Angioedema herediter

7. Angioedema didapat (acquired)

Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan penunjang tidak rutin dilakukan pada angioedema akut

2. Pemeriksaan penunjang disarankan pada angioedema kronik

3. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan bergantung pada penyebab yang dicurigai berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik

4. Jenis pemeriksaan yaitu pemeriksaan darah lengkap, urinalisis, fungsi tiroid, komplemen (C1, C3, C4) Imunoglobulin, biopsi kulit, uji tusuk, dan autologous serum skin test (ASST)

Page 73: dr. Agustina Tri P. Sp
Page 74: dr. Agustina Tri P. Sp
Page 75: dr. Agustina Tri P. Sp

21.Seorang pasien laki-laki, 48 tahun datang ke poliklinik Kulit dan Kelamin dengan keluhan muncul lesi kulit berupa erosi dengan warna merah terang dan plak berwarna kemerahan pada pergelangan tangan disertai erosi pada mulut oral setelah meminum obat laksatif yang mengandung phenolphthalein. Pasien ini memiliki 3 kali riwayat penyakit yang persis serupa sebelumnya setelah meminum obat yang sama. Diagnosis yang tepat untuk kasus tersebut di atas adalah: A. Erupsi makulopapuler akibat obat B. SJS/TEN C. Fixed Drug Eruption D. Erupsi obat tipe bulosa E. DRESS

Page 76: dr. Agustina Tri P. Sp
Page 77: dr. Agustina Tri P. Sp

22. Area - area tubuh di bawah ini bersifat refrakter terhadap fotokemoterapi pada kasus vitiligo, kecuali??

A. Bibir

B. Puting

C. Ujung jari tangan

D. Telapak kaki

E. Lengan atas

Page 78: dr. Agustina Tri P. Sp

Vitiligo

• Vitiligo merupakan penyakit depigmentasi didapat pada kulit, membran mukosa, dan rambut yang memiliki karakteristik lesi khas berupa makula berwarna putih susu (depigmentasi) dengan batas jelas dan bertambah besar secara progresif akibat hilangnya melanosit fungsional

Page 79: dr. Agustina Tri P. Sp

Klinis Anamnesis

• Timbul bercak putih seperti susu/kapur onset tidak sejak lahir

• Tidak ada gejala subjektif, kadang sedikit terasa gatal

• Progresivitas lesi: dapat bertambah luas/menyebar, atau lambat/menetap, kadang timbul bercak sewarna putih pada lesi tanpa diberikan pengobatan (repigmentasi spontan)

• Bisa didapatkan riwayat vitiligo pada keluarga (10-20%)

• Bisa didapatkan riwayat penyakit autoimun lain pada pasien atau keluarga (10-25%)

Page 80: dr. Agustina Tri P. Sp

Pemeriksaan Fisik Terdapat makula depigmentasi berbatas tegas

dengan distribusi sesuai klasifikasi sebagai berikut:

• Vitiligo nonsegmental (VNS)/generalisata/vulgaris

- Merupakan bentuk vitiligo paling umum

- Lesi karakteristik berupa makula berwarna putih susu yang berbatas jelas, asimtomatik, melibatkan beberapa regio tubuh, biasanya simetris

- VNS terdiri dari vitiligo akrofasial, vitiligo mukosal, vitiligo universalis, dan vitiligo tipe campuran yang berhubungan dengan vitiligo segmental

Page 81: dr. Agustina Tri P. Sp

• Vitiligo segmental (VS) - Pada tipe ini lesi biasanya muncul pada anak-anak,

berkembang dengan cepat (dalam waktu beberapa minggu atau bulan), kemudian menjadi stabil dan biasanya lebih resisten terhadap terapi

- Vitiligo tipe ini sering dihubungkan dengan hipotesis neurokimia

• Undetermined/unclassified o Vitiligo fokal - Merupakan lesi patch yang tidak memenuhi kriteria

ditribusi segmental, dan tidak meluas/berkembang dalam waktu 2 tahun

- Vitiligo tipe ini dapat berkembang menjadi tipe VS maupun VNS.

o Mukosal: hanya lesi di mukosa tanpa lesi di kulit

Page 82: dr. Agustina Tri P. Sp
Page 83: dr. Agustina Tri P. Sp

23.Seorang perempuan berusia 20 tahun, dengan bercak biru kehitaman di sekitar mata kiri yang dialami sejak masih kecil. Pemeriksaan fisis di area yang dipersarafi nervus trigeminal cabang kesatu dan kedua ditemukan makula pigmentasi melanositik dermal biru kehitaman, sirkumskripta, disertai pigmentasi skleral sinistra. Diagnosis yang tepat untuk kasus tersebut di atas adalah:

A. Nevus comedonicus

B. Nevus of Becker

C. Nevus of Ota

D. Nevus of Ito

E. Nevus of Hori

Page 84: dr. Agustina Tri P. Sp
Page 85: dr. Agustina Tri P. Sp
Page 86: dr. Agustina Tri P. Sp
Page 87: dr. Agustina Tri P. Sp

24.Seorang wanita usia 25 tahun datang dengan keluhan bercak bercak putih hampir diseluruh tubuh. Pada pemeriksaan dermatologi dijumpai makula depigmentasi generalisata dengan luas 80% permukaan tubuh. Pengobatan yang paling tepat untuk pasien diatas diberikan bahan depigmentasi topikal untuk kulit yang normal yaitu:

A. Inhibitor kalsineurin

B. Kostikosteroid

C. Mono benzil eter hidrokinon

D. Kalsipotriol

E. Asam retinoat

Page 88: dr. Agustina Tri P. Sp
Page 89: dr. Agustina Tri P. Sp
Page 90: dr. Agustina Tri P. Sp

25.Wanita 25 tahun datang ke klinik dengan keluhan rambut rontok sejak 2 minggu yang lalu. Pasien menjalani diet ketat selama 5 bulan yang lalu untuk menurunkan berat badannya. Pasien juga mengaku stress karena baru diPHK dari kantornya 1 bulan yang lalu. Hair pull test positif. Apa diagnosis wanita tersebut?

A. Anagen effluvium

B. Intoksikasi merkuri

C. Alopesia Areata

D. Alopesia Androgen

E. Telogen effluvium

Page 91: dr. Agustina Tri P. Sp
Page 92: dr. Agustina Tri P. Sp