DPRD Studi Banding Dan Konsultasi Public

14
Studi Banding Dan Konsultasi Public NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK TENTANG MASAYRAKAT KASEPUHAN Rangkasbitung, 12-13 Agustus 2015 Kantor DPRD Kab. Lebak 10.30 ACARA DIMULAI, dibuka oleh protokoler 10.32 Menyanyikan lagu Indonesia Raya 10.34 Sambutan ketua DPRD Kabupaten Lebak, Djunaedi Ibnu Jarta Sebagaiaman telah kita ketahui bersama bahwa DPRD Kabupaten Lebak telah mengeluarkan undangan uji publik atau konsultasi publik pada hari ini dan alhamdulilah dari mulai tanggal 11 -13 agustus kita telah melaksanaakn kegiatan secara lancar, baik dan tidak ada halangan apapun. Hari ini saya mewakili seluruh anggota DPRD Kabupeten Lebak, yang pertama saya mengucapkan terimakasih atas berkanan saudara-saudara sekalian yang bisa hadir dalam kesempatan ini yang tent kami juga sangat bahagia bahwa hadirnya saudara-saudara dalam kesempatan ini menjadi penguat menjadi spirit bagi kami untuk kami DPRD Kabupeten Lebak sebagaimana fungsi dan kewajibannya sesuai dengan harapan saudara-saudara sekalian yaitu berproses dalam rangka mewujudkan perda adat di Kabupaten Lebak. Saudara – saudara sekalian dalam kesempatan ini izinkan saya berilustrasi menyampaikan mengenai sejarah keinginan bagaimana masyarakat adat yang disampaikan kepada DPRD Kabupeten Lebak sejak tahun 2003. Sebagaiman yang kita tahu masyarakat adat di Kabupeten Lebak sangat menyebar terutama di Propinsi Banten terutama yang biasa kita sebut dengan masyarakat adat Benten Kidul yang sesungguhnya mendominasi di Kabupeten Lebak. Atas dasar hal tersebut secara defacto pemerintah dan seluruh masyarakat Kabupaten Lebak dan seluruh masyarakat Banten mengakui keberadaan, tapi tentu startegi untuk pengakuan secara yuridis dalam hal ini adalah pengakuan Daerah Kabupaten Lebak belum terwujud. Sekalipun kita tahu bahwa landasan konstitusi kita UUD 1945 itu secara tegas secara nyata secara gamblang itu telah tertuang pengakuan keberadaan masyarakat

Transcript of DPRD Studi Banding Dan Konsultasi Public

Page 1: DPRD Studi Banding Dan Konsultasi Public

Studi Banding Dan Konsultasi PublicNASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH

KABUPATEN LEBAKTENTANG MASAYRAKAT KASEPUHAN

Rangkasbitung, 12-13 Agustus 2015Kantor DPRD Kab. Lebak

10.30 ACARA DIMULAI, dibuka oleh protokoler10.32 Menyanyikan lagu Indonesia Raya10.34 Sambutan ketua DPRD Kabupaten Lebak, Djunaedi Ibnu Jarta

Sebagaiaman telah kita ketahui bersama bahwa DPRD Kabupaten Lebak telah mengeluarkan undangan uji publik atau konsultasi publik pada hari ini dan alhamdulilah dari mulai tanggal 11 -13 agustus kita telah melaksanaakn kegiatan secara lancar, baik dan tidak ada halangan apapun. Hari ini saya mewakili seluruh anggota DPRD Kabupeten Lebak, yang pertama saya mengucapkan terimakasih atas berkanan saudara-saudara sekalian yang bisa hadir dalam kesempatan ini yang tent kami juga sangat bahagia bahwa hadirnya saudara-saudara dalam kesempatan ini menjadi penguat menjadi spirit bagi kami untuk kami DPRD Kabupeten Lebak sebagaimana fungsi dan kewajibannya sesuai dengan harapan saudara-saudara sekalian yaitu berproses dalam rangka mewujudkan perda adat di Kabupaten Lebak. Saudara – saudara sekalian dalam kesempatan ini izinkan saya berilustrasi menyampaikan mengenai sejarah keinginan bagaimana masyarakat adat yang disampaikan kepada DPRD Kabupeten Lebak sejak tahun 2003. Sebagaiman yang kita tahu masyarakat adat di Kabupeten Lebak sangat menyebar terutama di Propinsi Banten terutama yang biasa kita sebut dengan masyarakat adat Benten Kidul yang sesungguhnya mendominasi di Kabupeten Lebak. Atas dasar hal tersebut secara defacto pemerintah dan seluruh masyarakat Kabupaten Lebak dan seluruh masyarakat Banten mengakui keberadaan, tapi tentu startegi untuk pengakuan secara yuridis dalam hal ini adalah pengakuan Daerah Kabupaten Lebak belum terwujud. Sekalipun kita tahu bahwa landasan konstitusi kita UUD 1945 itu secara tegas secara nyata secara gamblang itu telah tertuang pengakuan keberadaan masyarakat adat diseluruh Indoensia, dan alhamdulilh dari perjuangan dan landasan-landasan konstitusional yang sangat jelas menjadi acuan dan referensi penyusunan peraturan daerah sebagaiman secara nyata. Oleh karena itu DPRD Kabupaten Lebak sebagaiman fungsinya, bagaiman kita malahirkan peraturan daerah atas dasar inisiatif atas dasar pemikiran saudara-saudar sekalian, hari ini adalah proses menuju kesana.

Dalam rangka penyusunan peraturan daerah kita harus melalui beberapa tahapan atau proses yang melalui jalur DPRD atau yang disebut dengan PERDA inisiatif DPRD itu harus melalui pengkajian sesuai dengan akademis tidak bertentangan aturan-aturan hukum diatasnya, tidak bertentangan dengan hak asasi manusia, tidak bertentangan dengan hukum sosial baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Oleh karena itu hari ini kami membuka pintu selebar-lebarnya dalam rangka mencari referensi penting untuk penyususnan naskah akademik yang kemudian menjadi refernsi selanjutnya mandai rancangan pearturan daerah yang dituangkan dalam pasal demi pasal. Kita tahu masyarakat Indonesia terdiri dari beberapa pulau-pulau, suku, etnis dan lain sebagainya tapi masih sedikit bahkan bisa dibilang baru beberapa saja yang sudah memiliki perda pangakuan terhadap hak masyarakat adat.

Page 2: DPRD Studi Banding Dan Konsultasi Public

Oleh karena itu PERDA lahir atas dasar keinginan bersama, isinya secara ideal sehingga diharapkan perda ini mejadi jawaban penguat penguat pemersatu bangsa secara umum dan pemersatu komunitas adat di Kabupaten Lebak, menjadi penguat nomor satu mempertahankan NKRI. Kalau kita meruju menjadi penyelenggara negara harus paham betul bagaiamana keadilan kebangsaan , setelah itu kita harus tahu bagaiman menghadapi kemerdekaan itu harus tahu empat tujuan kemerdekaan. Jawaban kongkrit implementasi dari memaknai empat pilar kebangsaan adalah hari ini kita berbicara membuka pikiran membuka hati bahwa masayarakat adat bagian dari komunitas yang harus kita lestarikan, kita jaga dan harus kita lestarikan bersama. Karena sesungguhnya yang kita pikirkan adalah bagaiamana dapat menciptakan masyarakat Indonesia sejahtera, kata Bung Karno itu disebut dengan tri sakti. Satu adalah berdaulat secara politik, kedua berdikari secara ekonomi dan ke tiga adalah berkepribadian secara budaya. Saya kira masyarakat adat sudah sangat mengenal betul bagaimana ruh tri sakti Bung Karno karena sesunguhnya itu menjadi tujuan kita bersama dalam rangka mendirikan bansa ini termasuk di Kabupaten Lebak. Teori Bung Karno itu tidak tergerus oleh zaman dan hingga saat ini masih sangat relevan saya kira. Dalam rangka menyusun naskah akademik yang akan dijadikan satuan pasal pasal penting di dalam raperda kami sangat membuka menberikan ruang untuk saran dan masukan untuk nasakah ini secara ideal dan perda adat secar ideal karena saudara-saudara tahu apa yang menjadi kenginan saudara-saudara sekalian agar ada komunikasi aktif, intensif membuka ruang-ruang saran dari saudara-saudara sekalian yang menjadi komunitas masyarakat adat.

10.50 ACARA INTI Hadi Darianto, Dirjen Perhutani Social Dan Kemitraan, Kementrian Lingkungan

Hidup Dan Kehutanan Republic Indonesia Kurnia Warman, Dosen Hukum Agrarian Fakultasa Andalas Rudi Rubijaya Badan Pertanahan Nasional Yance, Epistema Dan RMI

Acara dibuka oleh pak …Dasar pembuatan perda 32 thn 2001 tentang rancangan peraturan daerah masyarakat

adat di kabupaten lebak. Mudah mudahan hari ini kita menjadi motor pertama diseluruh Indonesia bahwa kita punya rancangan peraturan daerah dan ditetapkan menjadi peraturan daerah Kabupaten Lebak dan menjadi icon bahwa kabupaten lebak sudah punya pengakuan tentang masyarakat adat.

Pak YanceSama-sama kita ketahui dasar undang-undang msayrakat adat berada pada undnag-

undang dasar 45 pasal 18 B ayat 2, pasal 28I ayat 3, pasal 32 ayat 1 dan ayat 2 yang berkaitan dengan masyarakat adat. selain itu dari sisi undang-undang ada banyak sekali yang sudah mengatur mengenai masyarakat adat salah satunya undang-undang pokok agrarian undang undang kehutanan, perkebunan, taman nasional bahkan undang undang desa sekalipun sudah mengatur tentang masyarakat adat. tapi memang peraturan operasional untuk pemberdayaan masayrakat adat ini belum ada. Selain itu juga putusan MK No. 35/PUU-X/2012 yang dibacakan tahun 2013 yang intinya mempertegas status hutan adat, hutan adat bukan lagi bagian dari bagian hutan Negara tapi merupakan hutan yang menjadi bagian dari wilayah

Page 3: DPRD Studi Banding Dan Konsultasi Public

kesatuan adat. keputusan ini cukup penting karena kemudian dieksplor oleh pemerintah untuk dibuat sehingga meningkatkan kesadaran masyarakat untuk segera membentuk peraturan daerah berakitan dengan kebaradaan dan hak-hak masyarakat adat. sebagai naskah penting tentunya mengacu pada undang-undang nomor 12 tahun 2011 tentang … yang didalamya harus terdapat judul, kata pengantar, datar isi, pendahuluan, kajian teoretis dan empiris dan lain sebagainya.

Kata kasepuhan itu berasal dari kata “sepuh” yang berarti tua dari kata tersebut muncul pengertian sesepuh yang memimpin satu komunitas. Pada intinya masayraka kasepuhan adalah satu tapi dalam perkembangannya mereka membentuk beberapa kasepuhan-kasepuhan tapi tetap dalam satu. Saat ini menurut data sementara terdapat 66 kasepuhan yang menyebar di 3 kabupaten, yaitu di kabupaten lebak, kabupaten sukabumi dan kabupaten bogor. Terdapat 66 Kasepuhan, diantaranya 18 Kasepuhan Induk dan 48 Kasepuhan Rendangan/Pengikut. 57 Kasepuhan berada di Lebak (14 Kasepuhan Induk, 43 Kasepuhan Rendangan). 3 Kasepuhan berada di Sukabumi (3 Kasepuhan Induk, 0 Kasepuhan Rendangan). 6 Kasepuhan berada di Bogor (1 Kasepuhan Induk, 5 Kasepuhan Rendangan). Jadi mayoritas masayrakat kasepuhan itu berada di Kabupaten Lebak. Ini merupakan data sementara dan masih bisa dirubah kembali.

Berkaitan dengan kawasan hutan di Kabupaten Lebak karena sebgaian wilayah kasepuhan berada di kawasan taman nasional. Sejarah kehutanan di kabupaten lebak bersal dari jawatan kehutanan hindia belanda yang menetapkan bahwa kawasan hutan itu sekitar 74.308 Ha dimana penetapan itu dimulai sejak tahun 1915 sampai 1934. Kemudian pada tahun 1976 pembentukan BKSDA dan perhutani pada tahun 1978, BKSDA kemudian menguasai suaka alam pada tahun 1992 yang ditetapkan sebagai TN Halimun dengan luas 40.000 Ha sisanya itu adalah wilayah petani. Tapi pada tahun 2003 ada SK mentri kehutanan No. 175/Kpts-II memperluas kawasan taman nasonal menjadi taman nasional halimun salak dimana dimana kawan tersebut dijadikan taman nasionaldari luas 40.000 Ha menjadi 113.357 Ha.

Peta dari RMI tahun 2004 menunjukkan pata kasepuhan dituga kabupaten, dan garis biru itu membatasi kabupaten. Jadi luas kawasan ekosistem menurut masayraakat adat adalah 211,463,7 Ha. Dan kalau kita lihat sejumblah komunitas itu berada di dalam wilayah perluasan. Ada beberapa yang telah di identifikasi pada tahun 2004 oleh RMI tapi sudah ada perubahan jadi ada sekitar 10 kaepuhan yang ada di taman nasional 8 diantaranya berada di kabupaten lebak. Terdapat 10 wilayah kasepuhan yang tumpang tindih dengan TNGHS. Namun masih belum muncul angkanya berapa hektar, kebetulan kemaren ada pengesahan peta di Pasireurih yang kita lihat bahwa hampir setengahnya berada di kawasan taman nasional . selain itu ada hasil dari P4T yang dikerjakan di Kabupaten Lebak, yang mengidentifiksi ada sekitar 10 kecamatan dan 44 desa yang berada dalam kawasan hutan. Identifikasi yang dilakukan ada pemukiman yang terkena dampak sekitar 25629 atau 112,664 jiwa dengan luas pemukiman ada 1119 Ha. 44 Gedung Pemerintahan, 21 sarana kesehatan, 176 sarana pendidikan, 312 sarana keagamaan (Islam). 1002 unit industri kecil. Luas lahan garapan: 19.036 ha terdiri dari 11.898 ha sawah, 5086 ha kebun, 1020 ha ladang, 5 ha kolam dan 1028 ha hutan hak. Itu hasil sementara yang dapat diidentifikasi.

Pernah ada upaya dari pemerintah Kabupaten Lebak untuk mengkaji dan dibuat tim terpadu pada tahun 2011-2012. Hasil dari kerja tim tersebut menyimpulkan perubahan status

Page 4: DPRD Studi Banding Dan Konsultasi Public

dan fungsi perubahan hutan kawasan di Kabupaten Lebak. Direkomendasikan talah ada pemukiman dan tanah peranian dikawasan hutan sebleum SK 175 2003. Untuk mesyarakat kasepuhan telah dikeluaran SK bupati SK Bupati Lebak No. 430/Kep.318/Disporabudpar/2010 tentang Pengakuan Keberadaan Masyarakat Adat Cisitu Kesatuan Sesepuh Adat Cisitu Banten Kidul di Kabupaten Lebak. SK bupati itulah yang digunakn oleh masyarakat Cisitu yang diguankan oleh aman untuk menguji UU No 41 tentang kehutanan. Namun pada thun 2013 atas dorongan dari SABAKI SK tersebut direvisi tapi masih belum mengatur tentang hak masayrakat kasepuhan, belum mengatur tentang wilayah kasepuhan dan lembaga dat. Dirisitu perlu adanya perda tentang masyarakat kasepuhan yang lebih utuh dank arena hal itu gagasan ini menjadi sangat relevan. Didalam perda ada pengakuan seluruh masyrakat kasepuhan sebagai hukum adat terdapat 57 kasepuhan, termasuk Kasepuhan Inti, Kasepuhan Rendangan, dan Kasepuhan Gurumulan, Mengatur mengenai hak dan kewajiban masyarakat kasepuhan, penentuan batas wilayah adat, Menjadi dasar untuk menyelesaikan konflik kawasan, terutama dengan TNGHS.

Struktur masyarakat adat dan wilayah adat, masayrakat kasepuhan terdiri dari kasepuhan inti, rendangan dan gerumulan. Wilayah adat Masyarakat Kasepuhan terdiri dari: Leuweung tutupan, Leuweung kolot, Leuweung titipan, Leuweung sampalan atau cawisan, Leuweung garapan, Leuweung paniisan, Bagian dari wilayah adat yang memiliki sebutan lain. Berkaitan dengan hukum adat ini sangat penting agar permasalah yang ada tidak harus selalu dibawa ke kepolisian tapi bisa juga diselesaikan secara adat. mengenai pemberdayaan masyarakt ksepuhan ini berhubungan dengan fasilitas, pendanaan dan lain sebagainya. Hal yang paling penting untuk mendorong segera tercapainya perda masyarakat ada ini terutama menjadi dasar untuk penyelesaian konflik kawasan terutama dengan kawasan hutan. Kedua memperjelas wilayah masyarakat Kasepuhan karena saat ini belum ada peta yang jalas. Yang ke tiga meningkatkan kesejahteraan warga Kasepuhan dan yang terakhir memberdayakan lembaga adat dan tradisi masyarakat Kasepuhan.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya masyarakat kasepuhan memang telah dakui namun masih belum diakui secara hukum, kalau kita sadari secara pembangunan belum sepenunya diakui karena untuk membuat rancangan pembangunan ituyang membuat pasti desa, masayrakat kasepuhan belum dihitung sebagai unit pembangunan. Oleh karena itu untuk menegaskan masayrakat kasepuhan sebagai masyarakat kasepuhan untuk menjadi subject dalam pembangunan. Kalau kita berkaca ditempat lain misalnya di bali pembuatan desa adat telah terjadi sejak tahun 1986, untuk urusan dinas urusan administrasi ada desa dinas dan untuk urusan adat ada desa adat sehingga masayrakat adat di bali menjadi subject pembangunan.

11.20 Dirjen Hadi Darianto (suaranya ga jelas )Saat ini pada cabinet presiden Jokowi ada … salah satunya untuk memajukan kembali

negara untuk mengakui keberadaan masyarakat hukum adat. Pada peringatan hari adat intrnasional … ini penting berakitan dengan putusan MK 35. Belum kepada perlinudungan dan pengakuan terhadap masayrakat adat. Sekrang saya melihat teman2 penggiata social untuk mendorong perda ini sangat bagus. Saya ingin mendengarkan sebenarnya presiden bersama siti nurbaya sedang menyusun kepres mengenai masayrakat adat. Kembalikan saja

Page 5: DPRD Studi Banding Dan Konsultasi Public

taman nasionalsebagaimana mestinya. Di bali ada desa dinas dan desa adat bisa berjalan bersama dengan baik.

11.32 bapak kurnia warman, dosen hukum agrarian fakultasa andalas Secara akdemik dari hasil kajian diberbagai Negara dan Indonesia dapat saya sampiakan. Kesatuan masyarakat hukum adat itu keberadaanya dalah kenyataan baik secara historis dan empiris. Namun mungkin dia musnah secara historis. Pengakuan MHA dan hukum adatnaya merupakan kebutuhan bagi penyelenggara hukum Negara. Di Sumatra barat … tidak akan hilang hukum adantnya. Disana kalau tidak mengaku keberadaaan masayrakat adat tidak akan berjalan. Secara factual pengakuan kepada masayrakat adat adalah kebutuhan Negara. Hari ini yang berinisisasi. Hak ulayat merupakan hak konstitusional. Kalaupun kegara tdak mengikuti hukum setiap ada hukum yang tidak konsisten akan berubah. Anatomi pengakuan masyr hk adat secara konstitusi. Antomi pengakuan masaykat. Pasal 18 b ayat 2 ada di bab itu. Uu menaikkan kalau ada tindakan yang mengingkari dan melanggara ham. Pada saat uud mengatur ketentuan oasa menyebut pada kesatuan masyarakatnya. Kestuannya pada unit kesatuan masyarakat hukum adat dan hak haknya. Kesatuan pengakuan hi[ukum adat ada pada hak diakui. raperda ini mengatur masyarakat kasepuhan atau mengtur kasepuahan. Saya memngusulan judulnya kasepuhan aja, agar perda dapat mengatur sumberdaya yang ada.

11.48 perwakilan BPNYang menagrtur masalah masayrakat hukum adat ini sangat lama sebenarnya. UUPA itu didasarkan pada hukum adat denga tjuan mengakhiri permasalahan tanah. Hak bidang tanah yang memiliki sertfikat tetap sah. Persyraatan pengakuan hak masayrakat adat atas tanah : masayrakat masih dalam bentuk pagutuban, ada kelembagaan dalam ……Proses pemberian hak masayrakat adat khususnya yang berda dalam kawasan hutan dilaksanakan melalui IP4T. hasil kajian yang telah Tujuan akhir sertifikasi adalah untuk pengakuan

12.01 tanya jawab sesi 1Pertanyaan:

1. Jaro Jaku, Pasireurih: usulan saya bukan bentuk pertanyaan hanya bentuk penyampaian kepada DPRD Kabupaten Lebak, saya menyimak sambutan pejabat Negara bahwa presiden menyampaikan kepada seluruh jajaran yang ada di kabupaten ataupun profinsi dan yang ada di tanah air. Sambutan bapak presiden menyampaiakan jangan mempersulit keinginan masyarakat kalau memang itu untuk kesejahteraan. Yang kedua, DPR itu Dewan Perwakilan Rakyat mewakili rakyat, kalau memang dihitung ketinggian jabatan ketua dewan dengan DPRD kalau dilihat jabatannya tinggian siapa? Lebih tinggi ketua dewan ya, padahal itu wakil kami berarti tinggian kami sebagai rakyat berate kedaulatan ada di tangan masyarakat. Yang ke tiga kelestarian alam yang dijaga oleh masyarakat adat sangat lestari padahal masyarakat adat kasepuhan Cuma ihlas dan sukarela tidak digaji. Yang keempat apabila keinginan kami masyarakat kasepuhan ada 57 kasepuhan yang ada di kabupaten lebak

Page 6: DPRD Studi Banding Dan Konsultasi Public

terombang ambing dari tahun 2003 sampai tahun 2015 ini sampai saat ini masih terombang ambing maka dengan ini kami sampiakn kepada DPRD kabupaten lebak dimohon keinginan kami secepatnya, apabila keinginan kami sebagai masyarakat adat yang ada di kabupeten lebak tidak secepatnya dijelmakan 57 masyarakat adat kasepuhan kami akan demo besar-besaran.

2. Gerasi 4 kasepuhan cisungsang: Halaman 10,perlu saya sampaikan sejarah kasepuhan masyarakat Kabupaten Lebak. Sebagaiman yang ditulis oleh …..bahwa disini ada beberapa keturunan masyrakat adat atau masyarakat kasepuhan, ada keturunan … pangawinan itu betul adanya, hanya sajakalau melihat pasal 12, untuk kasepuhan yang saya luruskan kasepuhan Citorek, Ciherang, Cicarucup, dan Sinarresmi memng betul ini adalahketurunan pancar pangawinan akan tetapi untuk kasepuhan cisungsang ini adalah keturunan …cucut.

3. DPRD Sulawesi Tengah. Ada beberapa hal yang menarik bagi saya yaitu ada beberapa solusi ada sekitar 60rb hektar lebih hutan akan dialih fungsikan dari tama nasional. Ada konflik pergerkan dari masyarakat setempat sejak tahun 2002 hingga sekarag belum selesai. Jadi sebenarnya yang ingin saya sampaikan adalah mana yang harus didahulukan masayarakat atau mahluk lain yang ada di situ?

Jawaban:Kurnia: hubungan antara kawasan hutan dengan bukan kawasna hutan. Karena dalam praktiknya kawasn hutan sudah di klaim sebagai hutan Negara maka berbicara status padahal dalam undang-undang dasar telah dibedakan antara status dan fungsi. Kalau status berarti berbicara tentang siapa yang punya tanah, kalau fungsi berbicara tentang fungsi lindung, konservasi atau ulayat. Tapi kalau dalam praktik ternyata kawasan hutan ditetapkan pada statusnya bukan fungsinya sehingga pada saat ada orang, ada kampung ada fasilitas yang tidak sesuai akan diarahkan pada fungsinya. hukum Negara itu adalah hukum positif artiya hukum yang berlaku, oleh karena itu UUPA itu tegas mangatakan hukum agraria … hukum adat, olehkarena itu kalau da orang yang punya hak atas tanah itu hukum adat yang memebrikan hak kepadanya lalu Negara hanya mencatat, kecuali kalau orang itu memperoleh hak tidak sesuai dengan hukum adatanya.

Pak Yance: pak agus, ini informasi penting yang akan menjadi koreksi penting dalam naskah. pak amirudin: jika taman nasional itu diperluas maka sarana pemerintah, puskesmas, sekolah-sekolah masjid juga kalau posisiny seperti itu mau-tidak mau ya harus dikeluarkan dari kawasan hutan tidak ada gunanya juga untuk dipertahankan. Tapi isu yang lain adalah kalau di kita adalah perladangan atau budidaya adat tep oleh masyrakat adat sendiri diposisikan sebgai hutan titipan nah ini yang perlu dipertimbangkan bisa jadi ini tidak perlu dipertimbangkan bisa tetap di kawasan hutan jadi statusnya sebagai hutan adat , maka akan berfungsi sebagai konserfas karena masyarakat juga mengkonserfasi itu sebagai hutan tutupan atau titipan tapi statusnya bukan hutan adat tapi hutan Negara. Tapi kalau sudah tidak berbentuk hutan lagi bisa dikeluarkan. Jadi perlu difikirkan bagaimana bekerja dengan kawasan taman nasional bagaimana masyrakat bekerja bersama-sama untuk memaksimalkan dan memeprtahankan fungsi hutan. Kalau hutan itu hancur yang akan rugi tentu masyarakat juga karena masyarakat tidak bisa bertani karena kekurangan air. Di kerinci sudah ada 12 SK bupati tetang hutan adat dan hampir semua hutan

Page 7: DPRD Studi Banding Dan Konsultasi Public

adat bersebalahan dengan taman nasional, jadi pengakuan masyrakata adat secaratidak langsung menjaga hutan adat di taman nasional.

Pak dirjen: permenhut di kawasan konservasi ada pemberdayaan idasana ada peta (-61)

Tanya jawab sesi 21. Pak ketua sabaki: mk 35. Telah dijelasakan bukan hanya tupang tindik dengan

TNGHS tapi juga tumpang tindih dengan perhutani. Kita tahu bahwa perhutani ada sejak tahun 78 jauh sebelum ada perhutani kami sudah menggarap lahan, sudah jadi sawah, sudah jadi kebun, saat ini masih terjadi pungutan pajak inkonvensional. Thn 2003 sudah tidak ada tapi beberapa lokasi masih ada pungutan. Bahkan kasus terakhir di cibarani kerbau masuk ke hutan saja pulangnya harus mengeluarkan uang 5 juta. Ketika seorang petani yang pendapatnyya 200 pocing satu tahun dan dia harus mengeluarkan uang 500rb itu bertentangan dengan nurani kita. Oleh karena itu mohon yang berimplikasi dengan mk tersebut tidak hanya berkaitan dengan perhutani tapjuga yang lain, kalau istilah kami kalau Negara merasa rugi dengan kehutanan ya bubarkan saja. Ada 4 prasyarat untuk pengkuan wilayah hukum, salah satunya danya wilayah hukum yang jelas. Pertanyaan saya bentuk real yang bisa dimengerti oleh masayrakatseperti apa? Sementara kami tidah bisa membuat SPPT dan sertifikat, sementara pengakuan hanya dari tulisan tulisan, hanya fakta sejarah saja yang ada agar pemerintah mengakui tanah milik adat jangan jangan peta partisipatif nanti dipertanyakan lagi oleh adat. Perbaikan untuk naskah, ada beberapa jenis hutan versi hutan menurut kasepuhan, kasepuhan sejak zaamn dahulu konservasi telah diterapkan, ada leuweng tutupan, leuweng titipan, leuweng cawisan, ada leuweng sampalan yang dimaksudkan adalah leuweng garapan ada kolam kebun. Leuweng awisan adalah leuweng cadangan yang suatu saat kami akan memanfaatkannya. Tentang kasepuhan, ada kasepuhan inti. Saya kurang setuju ada kasepuhan inti, saya igin diganti pupuhu kasepuhan, ada kasepuhan kampung, ada kasepuhan rendangan/gerumulan (citorek). Sturktur kelembagaan kasepuhan, secara umum memang hampir sama. Di kasepuhan ada yang menjadi dukun ada yang menjadi paraji,ada yang menjadi bengkong, ada yang mengurus air yang bernama ulu dan lain sebagainya. Kecuali mungkin di citorek ada yang menangani jaro adat. Cuma yang lain juga harus diperjelas jadi tolong dibenahi agar tidak dikatakan mengada-ada.

Pak dirjen: untuk oknum kehutanan sebenanya itu sudah tidak ada, jika ditemukan lagi silahkan langsung dilaporkan ke nomor…… untuk kehutanan menang msyrakat ada terlebih dahulu, nanti dilihat dari riwayat dan kalau memang salah ada …

2. P. haji arif: Sajira mempunyai nama dan wilayah, kami memiliki wewengkon. Asal usul wewengkon itu adalah syarif hidayatullah dengan prabu …. memiliki kakak. Wewengkon sajira ada tanda2nya. Menurut pengakuan sajira memiliki tanah di kawasan cikawah, tahun 1505 telah diakui. dulu tidak ada jalan, sepulangnya dari bayah …..tapi tanah tersebut diberikan kepada sesepuh sajiran. Kami data ada 194 penggarap diwilayah itu. Mereka menggarap yang disebut tanah sesepuh sajira. Kalau

Page 8: DPRD Studi Banding Dan Konsultasi Public

sudah diakui kami mohon ada status, apakah status tanah kasepuhan. Tanah tersebut karena adanya taman nasional 2003 telah diambil oleh taman nasional. Kami hanya melihat dari sisi sejarah. Kami ingintanah ini dikembalikan kepada masyarakat.

3. Saya setuju bahwa melekat antara subject dengan object, apakah yang disebut subject itu kami yang ada di kecamatan sajira yang terhalang oleh muncang. Sebagai subject kami setuju juga bahawa hak-hak harus dipenuhi di dalah object. Kami setuju kapada perwakilan BPN bahwa sertifikat komunal itu tidak bisa dipisah tidak bisa dipecah tidak bisa diperjual belikan yang ujung-ujungnya memiskinnkan masyraakat. Yang mengajukan sertifikat komunal apaka kami sebagai sesepuh sajra yang mengajukan kepada instansi terkait?

4. Terkait dengan kasepuhan,ada kasepuhan inti, kasepuhan rendangan. Dulu di cisungsang sudah dibahas ada kasepuhan intii gerumulah rendangan tanggungan dan disetiap komunitas ebrbeda tolong di jelaskan. Di citorek ada yang masuk ke… sebenarnya itu hanya ada satu orang yang tidak mendapatkan restu saja. kemudian ada masyrakata citorek yang berangkat ke cawisan dan mereka sengaja membuat pemukiman disana itu oknum memang itu wilayah kami tapi kami belum saatnya kesana.

Jawaban: BPN: kami akan memfasilitasi pengurusan masalah lahan, namun harus jelas wilayahnya masyrakatnya dan semua ini melalui proses yang sangat ketat. (daerah, batas dll)akan diferifikasikan menjadi hak komunal.

- Wilayah adat tidak harus menjadi satu dengan wilayah kasepuhan, tapi boleh Pak kurnia: jenis kekayaan kasepuhan apa saja yang menjadi ulayat kasepuhan, jika bisa menyebutkan kekayaan secara jelas itu bisa dikatakan sebagai kekayaan kasepuhan. Yang kedua pada ssaat mengatur menganai kasepuhan kemudian ada mufakat kaspuhan itu memang harus hati-hati apakah didalam substansi kia akan memasukkan hukum adat secara clear menurut saya akan beresiko. Resikonya belum tentu hkum adat sama seluruh kasepuhan, yang kedua hukum adat itu berkembang secara dinamis, jika langsu g diketok palu nanti jadi mati. Oleh karena itu kiat diatur scara rinci atau secara umum saja, bagainan teknisnya nanti diatur saja. apakah ada kekayaan diluar wilayah orang perorang dari anggotanya atau itu milik kasepuhan? Kalau milik kekayaan pribadi tentu tidak bisa diatur oleh wilayah kasepuhan.

Paj Junaedi : lahirnya perda ini mengatur apa yang menjadi persoalan. Dalam konteks yang disampaikan oleh kasepuhan sajratermasuk perda mangatur hal itu semua bahwa wilayah adat tida mesti ada dalam wilayah adat itu. Ini adalah bagian dari mempertegas wilayah tanah pengakuan sajra, sajra juga hanya bisa mengclaim tidak ada bukti dasar pemilikan teresurat. Saat ini tanah sajra ada di 3 kondisi kedudukan status tanah, di ….di perhutani dan taman nasional. Setelah perda ini selesai nanti kita urus tanah ini bisa menjadi tanah komunal atau bagaimana.