Download Majalah Matahati Edisi November-Desember 2016

52

Transcript of Download Majalah Matahati Edisi November-Desember 2016

Page 1: Download Majalah Matahati Edisi November-Desember 2016
Page 2: Download Majalah Matahati Edisi November-Desember 2016

COVER STORY-

Page 3: Download Majalah Matahati Edisi November-Desember 2016

SAMBUTAN-

Page 4: Download Majalah Matahati Edisi November-Desember 2016

COVER STORY-

Page 5: Download Majalah Matahati Edisi November-Desember 2016

kafniger ia .org

EDITORIAL-

Siapa bilang filantropi identik dengan aktivitas kedermawanan orang-orang tua dan mereka yang telah pensiun? Siapa bilang

filantropi hanya giat dilakukan orang-orang tua untuk investasi kehidupan akhirat?

Ya, dulu memang banyak orang yang bilang begitu, tapi tidak kini. Kegiatan filantropi generasi muda kini tak hanya kuantitasnya meningkat, tapi juga kualitas. Bahkan, tahu gak, telah mengubah peta dan pola filantropi di Indonesia.

Generasi muda baru Indonesia mengubah paradigma berfilantropi, tak sekadar berbagi materi, tapi juga gagasan dan bertindak untuk perubahan, misalnya melalui petisi daring seperti Change.org, dorongan bagi perdamaian yang dilakukan Irfan Amalee dengan Peace Generation Indonesia, dan pendidikan alternatif bagi penumbuhan bakat Akademi Berbagi.

Tak sekadar meruntuhkan mitos bahwa aktivitas berbagi hanya milik “orang kaya”, aktivitas filantropi kaum muda kini berbasis pada komunitas dengan memanfaatkan tekonologi informasi dan budaya pop. Kemasan filantropi mereka bikin ngepop, mudah, murah, tepat sasaran, dan berkelanjutan.

Inilah edisi ketiga Matahati, menyajikan sepak terjang filantropi generasi muda Indonesia hari ini. Selamat menikmati!

Zamannya Filantropi AnakMuda

Page 6: Download Majalah Matahati Edisi November-Desember 2016

DAFTAR ISI-

Tak sekadar meruntuhkan mitos

bahwa aktivitas berbagi hanya

milik “orang kaya”, aktivitas filantropi

kaum muda kini berbasis pada

komunitas dengan memanfaatkan

tekonologi informasi dan budaya pop.

Kemasan filantropi mereka bikin ngepop,

mudah, murah, tepat sasaran, dan

berkelanjutan.

28KOLOM

Filantropi Kaum Milenial

Hamid AbidinDirektur Eksekutif Filantropi Indonesia

www.filantropi-indonesia.org

Filantropi Kaum MudaYANG MUDA YANG BERBAGIMereka berbondong-bondong mendirikan yayasan, organisasi, lembaga, akademi, atau apa pun jenisnya untuk mengembangkan pelbagai program berbagi kepada sesama. 08 Filantropi Anak Muda

dan Peta Barunya

COVER STORYFilantropi Anak Muda dan Peta Barunya Bung Karno berkata, “Berikan sepuluh saja pemuda,

maka akan kuguncang dunia!”

Berbagi itu Membahagiakan Pengalaman filantropi dan prinsip pemberdayaan

filantropi Islam rupanya telah menjadi virus.

Visual Marketing Daya Pikat Filantropi Anak Muda Menyuguhkan daya pikat lewat media visual marketing.

8-16

26 PERSONA

BERITA LAZISMULAZISMU Salurkan Bantuan Persalinan untuk Penyandang Disabilitas

Ibu Sri, Seorang Nenek yang Bertekad Mengasuh 3 Anak Yatim dan Piatu

Berbagi Terang untuk Pemberdayaan Ekonomi

18-

25

Page 7: Download Majalah Matahati Edisi November-Desember 2016

DAFTAR IS I-

Alamat RedaksiJl. Menteng Raya No. 62 Jakarta Pusat, 10340Telp. 021 - 3150400 , Fax. 021 - 3143230Website. www.lazismu.org - Email. [email protected]

48Komunitas PAKIS

Pemberdayaan Komunitas PendidikanAnak-anak Petani di Lereng Gunung Slamet

Mengulang SejarahKH. Ahmad Dahlan dan Nyai Dahlan

Sebuah Kata, SebuahGagasan

50INSPIRASI

Page 8: Download Majalah Matahati Edisi November-Desember 2016

COVER STORY-

Page 9: Download Majalah Matahati Edisi November-Desember 2016

Sejak buku Charity and

Giving in Monotheistic

Religion pada tahun 2009 terbit, Miriam Frenkel dan Yaacov Lev melukiskan

bahwa aktivitas berbagi bertalian erat dengan spirit keagamaan. Dan, spirit berbagi itu menurut mereka ada dalam setiap agama monoteis. Pada sudut pandang hikmah praktis, Bapak Etika Islam Ibn Miskawaih mengatakan berbagi adalah kegiatan amal yang berlandaskan etika dan kebaikan. Karena kebaikan adalah titik tengah di antara keburukan.

Dalam karakteristik yang lain, berbagi merupakan respon dari cara bersikap dan berpikir terhadap persoalan ketimpangan sosial untuk berkorban dan bertindak ketika melihat persoalan di lingkungan sekitar. Berbagi salah satu bentuk inovasi sosial dalam ajaran agama untuk bisa berkontribusi mencari jalan keluar persoalan sosial dan ekonomi di tengah masyarakat.

Seiring dengan berjalannya waktu, aktivitas berbagi tidak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia sehari-hari. Manusia senantiasa akan menghadapi aktivitas membantu dan menolong terhadap sesama. Benar adanya jika disebutkan, kegiatan berbagi tidak akan pernah ada tanpa ada relasi antara orang yang memberi dan orang yang menerima.

Menjamurnya komunitas-komunitas berbagi (filantropi) sekarang ini sebagai wujud menempuh risiko dalam menghadapi struktur sosial yang mapan. Naluri perubahan yang ada dalam setiap gerakan berbagi tersebut tujuannya untuk membahagiakan kepentingan bersama. Segala bentuk hambatan yang dihadapi akan dinilai mana yang menghambat dan tidak untuk mencapai tujuan mulia.

Di Indonesia, komunitas-komunitas itu terus tumbuh. Mereka adalah kawula muda yang bersatu dari ragam latar belakang berbeda. Mereka adalah social entrepreuner yang bertanggung jawab terhadap perubahan sosial untuk berpihak kepada masyarakat. Tujuannya memberikan manfaat secara berkelanjutan.

Jika dilihat lebih jauh, komunitas-komunitas filantropi anak muda itu adalah mereka yang secara literasi melek terhadap teknologi dan isu-isu sosial. Program-program pemberdayaan, penelitian dan karitas merupakan ekosistem filantropi yang dalam waktu ke waktu menjadi tren positif.

Sebut saja.lembaga filantropi di luar organisasi kemasyarakatan, nama-nama seperti Hamid Abidin (PIRAC), Irfan Amalee (Peace Generation), Fatih Timur (kitabisa.com), Yakub Maulana (Indonesia Ride Adventure), dan nama-nama lainnya yang

COVER STORY-

FilantropiAnak Muda& Peta Barunya

Page 10: Download Majalah Matahati Edisi November-Desember 2016

berhikmad di komunitas filantropi. Di bidang pemberdayaan ekonomi, Stephanie Jesselyn (Eragano) ikut memberikan andil terhadap persoalan ekonomi pertanian dan teknologi pertanian di Bandung.

Sementara itu, Dea Valencia dari Semarang di usianya yang relatif muda memberdayakan penyandang disabilitas di rumah Batik Kultur hingga akhirnya batik Indonesia mampu bersaing di dunia fashion internasional. Komunitas filantropi anak muda tersebut adalah kelompok demografis yang rentang usianya 23 – 40 tahun.

Ada juga dari kalangan akademisi kesohor dari generasi yang muncul terlebih dahulu seperti Hilman Latief (Lazismu) dan Rachmawati Husein (MDMC Indonesia) keberadaannya saling melengkapi komunitas-komunitas yang ada. Termasuk yang sudah akrab di telinga yaitu Arifin Purwakananta dari Inovasi Sosial Indonesia. Sebetulnya masih banyak komunitas filantropi yang datang dari kalangan masyarakat biasa yang tidak pernah terekspos media massa.

Anak muda Indonesia selalu memainkan peran tersendiri yang khas dalam sejarah bangsa ini. Mereka menjadi generasi tercerahkan dengan gagasan yang orisinil, kerja yang kreatif, dan hasil yang monumental.

Mereka berbondong-bondong mendirikan yayasan, organisasi, lembaga, akademi atau apapun jenisnya untuk mengembangkan berbagai program berbagi yang menjadi minat perhatiannya. Sebagian lainnya menjadi pendukung, volunteer atau bahkan mereka yang telah sukses muda memilih peran sebagai donatur di berbagai aktivitas filantropi anak muda.

Keterlibatan kaum muda dalam kegiatan filantropi ini telah dirasakan bukan hanya meningkatkan kuantitas aktivitas filantropi di Indonesia, tapi juga kualitas: mengubah peta dan pola filantropi di Indonesia.

COVER STORY-

Harus diakui kehadiran mereka meruntuhkan mitos bahwa filantropi identik dengan aktivitas kedermawanan “orang tua”, yang telah pensiun sebagai kegiatan mengisi waktu luang atau bahkan dorongan perasaan mendesak melakukan aktivitas investasi untuk kehidupan setelah dunia.

Mereka mengubah paradigma bahwa berfilantropi berarti (hanya) berbagi materi, tapi juga dorongan bagi perdamaian dan keharmonisan sosial. Oleh karena itu, di tangan generasi muda, berbagi tak hanya harus dengan menjadi donator, tapi juga relawan bagi perubahan. Sehingga, mereka juga meruntuhkan mitos berbagai hanya merupakan aktivitas “orang kaya”. Bagi mereka, semua orang kaya dan bisa berbagi: kaya ilmu, keahlian, pengalaman, dan sebagainya.

Sementara itu, mereka membuat peta baru aktivitas filantropi yang dibasiskan pada komunitas dengan memanfaatkan tekonologi informasi dan budaya pop. Mereka mengemas program filantropi menjadi populer, mudah, efektif, tepat sasaran, dan berkelanjutan.

Lembaga penelitian filantropi seperti PIRAC mengidentifikasi ada lebih dari 99 organisasi komunitas yang secara khusus dibentuk dan dikembangkan untuk mengembangkan kegiatan filantropi. Inisiatif kegiatan filantropi ini umumnya digagas dan dipromosikan melalui pemanfaatan media sosial yang kemudian direspon dan didukung oleh masyarakat luas.

Generasi muda tidak hanya melihat filantropi sebagai kegiatan sosial, tapi investasi sosial yang berdampak luas dan berkelanjutan. Mereka juga memandang keterlibatannya dalam kegiatan filantropi sebagai investasi bagi pengembangan karakter dan kapasitasnya untuk menjadi pemimpin di masa mendatang. [HJ]

Page 11: Download Majalah Matahati Edisi November-Desember 2016

Anak-anak muda di usia 23 – 34 tahun merupakan bagian dari sasaran gerakan filantropi dewasa ini. Suatu usia yang memiliki potensi menghimpun

dana filantropi yang cukup besar. Hadirnya komunitas-komunitas filantropi anak muda adalah bukti bahwa dukungan sosial mereka dapat membentengi sumber-sumber pendanaan sosial melalui penggalangan dana personal yang dikelola secara profesional.

Budaya berbagi di Indonesia yang sudah mengakar kuat sampai era digital ini tidak terlepas dari motivasi dan minat mereka untuk berkontribusi dalam aktivitas sosial. Situasi ini tentu merupakan kabar baik bahwa tradisi berderma masih ada dalam kehidupan sosial mereka sehari-hari.

Agama dan budaya turut memberikan andil sehingga karakter pemuda pemurah memberi warna tersendiri jika di zaman yang tak pasti ini kedermawanan senantiasa mendapat tempat. Hal yang cukup menarik disaksikan adalah mereka mampu menyisihkan sebagian uang sakunya dan rejekinya untuk disalurkan membantu sesama melalui lembaga filantropi agama dan non-agama.

Melambungnya tingkat kedermawanan anak-anak muda ini mungkin muncul dari adanya dorongan dan kesadaran untuk menjalankan ajaran agamanya. Misalnya, Lazismu sebagai lembaga amil zakat nasional, menjabarkan jika rata-rata anak-anak muda yang bersedekah di lembaganya tumbuh seiring dengan merebaknya komunitas filantropi. Lembaga yang sudah berusia sepuh ini memang tidak bisa dipisahkan dari spirit

COVER STORY-

Berbagi itu..Membahagiakan

Page 12: Download Majalah Matahati Edisi November-Desember 2016

COVER STORY-

Muhammadiyah sebagai organisasi besar yang memayunginya.

Pengalaman filantropi dan prinsip pemberdayaan lembaga filantropi Islam rupanya telah menjadi virus yang bagi siapa saja dapat melakukannya. Akademi berbagi misalnya, pada awal berdirinya hanya disebarkan melalui cerita dari mulut ke mulut. Termasuk juga melalui jaringan pertemanan antar komunitas.

Dalam perjalanannya Akademi Berbagi berusaha menjaga konsistensi kegiatan dengan terus berkomunikasi melalui jaringan berbasis online. Di antara kota-kota yang telah tersentuh apa yang mereka sebut dengan kelas akber adalah organisasi nirlaba yang oleh sekelompok anak muda visioner tujuannya mencari kebahagiaan yang telah menjadi fitrah setiap manusia.

Mereka mencoba memberikan alternatif belajar baru pada masyarakat agar bisa mengembangkan bakat pada dirinya masing-masing sehingga bisa menjadi pribadi independen yang sukses dan bahagia.

Sejalan dengan komunitas tersebut, Peace

Generation Indonesia menawarkan sudut pandang berbeda. Keragaman budaya, agama, suku dan bahasa justeru menjadi pelecut bagaimana filantropi dapat mengakomodir harmoni sosial. Irfan Amalee sebagai penggagas komunitas ini mengatakan, nilai-

nilai dasar harmoni sosial adalah pintu masuk bagaimana anak-anak muda dapat mengerti siapa jati dirinya dan siapa jati diri kawan-kawan mereka yang berbeda secara latar belakang sosial.

Perdamaian adalah dasar kehidupan. Tanpanya, kesejahteraan ekonomi menjadi tiada arti. Tak ada kebahagiaan bagi mereka yang tak hidup dalam damai. Lihat saja di Timur Tengah atau kawasan konflik lainnya. Karenanya, Irfan memilih berbagi untuk perdamaian. Yang ia bagikan adalah gagasan kreatif guna terciptanya perdamaian. Dan, bagi Irfan, anak muda adalah ruh untuk gagasan dan cita-cita luhur yang membahagiakan tersebut.

PIRAC sejak 2008 dalam penelitiannya bertajuk Berbagi untuk Negeri telah memprediksi gerakan filantropi yang bersumber dari persona adalah satu sumbernya. Termasuk komunitas filantropi anak muda, potensi dan realisasinya dalam penghimpunan dana sosial terbukti besar. Dan pembuktian itu dimulai dari perubahan perilaku berderma baik pada sikap maupun tindakan nyata dalam berhubungan dengan masyarakat.

Tidak terkecuali dengan penelitian Hilman Latief (2015) di organisasi keagamaan seperti Muhammadiyah dukungan generasi muda ikut andil dalam gerakan filantropi yang terus berkembang sampai saat ini. [HJ]

akademiberbagi .org

Page 13: Download Majalah Matahati Edisi November-Desember 2016

Populasi filantropi anak muda kian hari terus bertambah. Salah

satu upaya menjangkau luasnya populasi tersebut adalah dengan jaringan media sosial. Kompetisi sehat pun berlangsung, akuntabilitas dan tanggung jawab sosial penting dikemukakan komunitas-komunitas itu guna menyuguhkan daya pikat lewat media visual marketing.

Semua ajakan berkampanye digitalnya yang dilakukan tidak melupakan identitas sosial mereka yang secara branding turut memengaruhi kondisi emosional dan cita rasa anak muda yang karakteristiknya akrab dengan media sosial.

Komunitas Change.org salah satunya, saat bersinergi dengan Lazismu saluran media sosial merupakan salah satu bentuk kampanye sosial yang dilakukan selama ini melalui email

blast yang berisi pesan visual dan teks ajakan berderma.

Di beberapa kota, seperti dilakukan

Lazismu kantor layanan Banyumas, sinergi diwujudkan

dengan menggandeng komunitas filantropi berbasis online yaitu Kitabisa.com. Saat itu, menurut Sabar Waluyo, Direktur Lazismu kantor layanan Banyumas sedang menghimpun dana sosial untuk merenovasi 10 rumah dhuafa. Tentu saja Sabar menyertakan foto-foto rumah yang akan dibantu tersebut sebagai kekuatan untuk memikat anak-anak muda.

Arief Budiman CEO Petakumpet yang juga pakar branding mengatakan, setiap organisasi modern identitas visual merupakan suatu sistem yang dari aspek grafis merepresentasikan identitas atau jati diri. Adapun identitas itu yang disajikan beberapa komunitas filantropi mencakup logo, warna, tipografi, serta elemen grafis lainnya yang digunakan dalam medium komunikasi.

COVER STORY-

Page 14: Download Majalah Matahati Edisi November-Desember 2016

COVER STORY-

Arief menambahkan identitas visual dalam suatu organisasi seperti komunitas filantropi merupakan suatu hal yang harus direncanakan. Selain itu komitmen dan konsisten juga harus dipertimbangkan,” katanya.

Identitas visual juga bukan pembeda semata dengan lembaga lainnya, melainkan untuk membangun kesadaran (awareness) dan citra positif sesuai yang dikehendaki. Hal penting lainnya, “identitas visual akan memberikan semangat dan kebanggaan bagi pelakunya,” jelas Arief.

Kendati demikian, dalam praktiknya ada saja yang membuat nuansa berbeda. Terutama, parameter-parameter apa yang harus dijadikan landasan dalam melakukan komunikasi digital yang bertalian dengan identitas visual tersebut. Tentu saja jawabannya adalah mencari solusi secara kreatif. Dan info grafis visual seperti apa yang dibutuhkan sehingga menarik sebagai daya pikat kepada khalayak.

Untuk menjembatani hal tersebut, Tina Talisa menuturkan, saat ini komunitas-komunitas filantropi khususnya anak muda telah mampu mengidentifikasi siapa audience sesungguhnya dalam komunikasi digital. Melalui sosial media misalnya facebook dan twitter. “Direntang usia berapakah mereka,

apakah laki-laki dan perempuan itu kelas menengah dan di usia muda,” ungkap Tina.

Selain itu, mereka memiliki kemampuan untuk menganalisa latar belakang audience tersebut. Tina mengatakan, faktor demografis dijadikan pedoman untuk memetakan sebagai instumen pengidentifikasi. Selain itu, tujuan dan tantangan dalam proses identifikasi itu perlu disiapkan untuk menjawab kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi.

Sebagai contoh, apa kesan yang ingin disampaikan kepada masyarakat terkait dengan program-program mereka. Setidaknya sosial media dapat memberikan efek yang maksimal untuk membangun kepercayaan dan kemajuan dalam membangun program dan kesadaran berbagi.

Mereka mengintegrasikan data dan fakta mengenai kekuatan cerita (story telling) dalam benak setiap orang. Visual marketing yang berbobot itu, bagi Tina adalah yang dapat menceritakan dan menyampaikan sesuai dengan pikiran segmen yang dituju dan memenuhi nilai-nilai posiitf yang dituju sehingga dapat membuat setiap orang menjadi lebih dekat dan akrab. [AS]

Page 15: Download Majalah Matahati Edisi November-Desember 2016

COVER STORY-

Tak dinyana gerakan filantropi anak-anak muda mampu melakukan penetrasi di berbagai sektor. Berbekal idealisme misi mulia saling berbagi mendapat

dukungan kuat dari masyarakat. Dengan pola-pola pemberdayaan baru mereka memberikan alternatif jawaban berupa solusi dengan tetap mempertimbangkan pola pikir yang berkembang di masyarakat.

Apa dan siapa identitas mereka tak perlu dirisaukan, secara mandiri masyarakat dengan partisipasinya mengenal keberadaannya dalam waktu singkat. Kisah mereka dalam meramu gerakan filantropi dapat ditemui melalui kisah-kisah anak-anak muda lain yang pernah berbagi bersama.

Tampaknya tanpa perlu menunda rasa penasaran, Lazismu sebagai lembaga amil zakat nasional September lalu berhasil menemui satu diantara gerakan filantropi kaum muda itu. Mereka komunitas Change.org yang ada di bilangan Menteng, Jakarta Pusat.

Komunitas yang menyuarakan demokrasi digital berupa petisi lewat platform untuk menampung asiprasi masyarakat. Tidak hanya petisi, galang dana kepedulian sosial disuarakan agar masyarakat mandiri sebagai mitra kolaborasi.

Arief Aziz, Campaigns Director Change.

org mengatakan gerakan filantropi baru ini penting, karena didorong isu-isu kepedulian. Filantropi lama bergantung pada “who we know” dan “where we are.” “Sering kali kita ingin berdonasi tapi karena tidak berada di lingkaran sosial yang tidak tepat kesempatan itu hilang,” katanya.

Sekarang gerakan filantropi hadir di simpul-simpul anak muda, siapapun bisa berpartisipasi. Di beberapa negara crowdfunding bisa mengumpulkan miliaran dolar untuk sebuah kandidat politik yang pro - rakyat.

Artinya gerakan filantropi mengambil alih monopoli pendanaan politik korporasi dan

Bersuarauntuk Keberpihakan

Page 16: Download Majalah Matahati Edisi November-Desember 2016

COVER STORY-

oligarki. Memang jumlahnya tidak sebanyak filantropi tradisional, tapi dalam waktu dekat pasti akan menjadi gerakan baru yang kuat.

Hal senada diungkapkan Stephanie Jesselyn CEO Eragano. Menurutnya peta komunikasi dunia digital sudahnya saatnya dapat dinikmati oleh mereka yang terpinggirkan untuk mengakses informasi. Salah satunya adalah petani yang memerlukan akses informasi untuk menjual hasil panennya yang bermula dari bibit saat bercocok tanam.

Keunikan komunitas filantropi seperti Eragano menarik diikuti, karena dengan teknologi infromasi berupa startup mampu memberdayakan para petani. Hal itu, disaksikan sendiri oleh Adi Rosadi, Manager

Komunikasi Lazismu ketika berkunjung ke Bandung (23/11/2016). Adi mengatakan, Eragano memberikan solusi lewat teknologi dari hulu ke hilir. “Di sana juga terdapat toko-toko petani yang selama ini menjadi binaan Eragano,” bebernya.

Adi Rosadi, menambahkan, salah satu binaan Eragano adalah menyediakan kebutuhan petani mulai dari pupuk, perlengkapan bercocok tanam dan lain sebagainya.

Al-Farabi salah satu staf fundraising Lazismu menjelaskan kita bisa langsung menyaksikan tentang proses kerjanya. Apalagi dari setiap spesialisasi tanaman budidaya yang ditanam petani bervariasi mulai dari cabe, tomat, paprika dan lain-lain. “Semuanya serba direncanakan mulai dari awal tanam hingga panen tiba,” tuturnya.

Lazismu mengenal Ergano sebagai aplikasi mobile yang memfasilitasi kebutuhan petani. Eragano memiliki layanan teknologi pertanian tersistem, mulai dari penjualan perlengkapan pertanian dan pupuk, penjualan hasil panen, hingga sistem pengelolaannya sebagai sistem informasi yang terintegrasi. [AS]

Docs

Page 17: Download Majalah Matahati Edisi November-Desember 2016

COVER STORY-

[foto] assets .rappler.com

Page 18: Download Majalah Matahati Edisi November-Desember 2016

BERITA LAZISMU-

Komarudin (31) siang itu gelisah, menanti cemas kedatangan Lazismu di Rumah Sakit Hermina, Jakarta (7/10/2016). Tak berapa lama, nada dering

telepon berbunyi, Syahrul Amsari selaku Staf Development Program LAZISMU, menyampaikan kabar jika sudah tiba di halaman parkir rumah sakit Hermina.

Di lantai dua rumah sakit, Komarudin bertemu Lazismu. Syahrul menanyakan perkembangan Dwi Lestari (27) istri Komarudin yang sedang jalani rawat inap setelah proses persalinan secara sesar.

Alhamdulillah, istrinya sehat. “Bayinya pun sehat, hanya saja sedang di ruangan khusus,” kata Komar. Kedatangan Lazismu ke rumah sakit untuk memberikan bantuan biaya persalinan Dwilestari. Sejak Sabtu (5/10/2016) pagi dini hari istrinya masuk rumah sakit untuk melahirkan.

Sore harinya, langsung tindakan untuk menyelamatkan anak dalam kandungannya lewat operasi sesar. Komarudin, mengatakan, istrinya menjalani cesar karena pinggulnya kecil. Sehingga dokter melakukan tindakan cesar, cerita Komar.

Ini anak yang kedua, anak pertama

Komarudin meninggal 4 tahun yang lalu karena sakit dan tidak memiliki biaya untuk membawanya ke dokter. Komarudin dan Dwi Lestari, setiap hari berprofesi sebagai penjual kripik keliling dari kantor ke kantor. Penghasilannnya tidak tetap, kata Komar yang juga penyandang disabilitas. Istri saya juga penyandang disabilitas, sambung Komar.

Kami bersyukur ada orang yang membantu kami lewat Lazismu. Semoga istri saya lekas pulih untuk mengasuh anaknya. “Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak atas bantuannya,” kata Komar. [NA]

LAZISMUSalurkan Bantuan Persalinan

untukPenyandang Disabilitas

Docs

Page 19: Download Majalah Matahati Edisi November-Desember 2016

BERITA LAZISMU--

Rumah kontrakan petak-petak tersebut berpintu triplek. Hamparan karpet plastik bertambal lakban menutupi lantai kontrakan itu yang

berukuran 1 x 2,5 meter. Yang terlihat saat itu ada 3 petak kontrakan. Salah satunya dihuni Sri Anggraeni (55) dan tiga anak laki-laki yang masih usia sekolah.

Hanya beralas karpet plastik mereka merebahkan diri melepas lelah setiap hari. Tidak ada sirkulasi udara apalagi dapur untuk memasak. Kamar mandi persis ada di sebelah kanan kontrakan Ibu Sri. Itupun untuk ramai-ramai mandi dan mencuci pakaian.

Selasa, 18 Oktober 2016, kami Tim Media Lazismu dan Syahrul Amsari dari Product Development Lazismu, singgah di kediaman Ibu Sri. Letaknya tidak jauh dari kampus Perbanas. Melalui jalan Genteng Ijo, kontrakan ini bisa ditemui di antara kontrakan dan kos-kos-an elit di Kelurahan Karet, Kuningan, Jakarta.

Rasa penasaran itu terbayar sudah. Pertemuan dengan Ibu Sri sungguh memberi arti. Apalagi ketika ia mengajukan bantuan ke Lazismu untuk Tobiaz putranya yang menderita kelainan di kelamin. Anak saya begitu pilu, karena setiap hari diejek teman-teman sepermainannya karena memiliki kelamin ganda.

Ibu Sri sehari-hari hanya bekerja sebagai buruh cuci dan gosok pakaian dengan penghasilan per bulan Rp 700.000. Pakaian milik seorang asal Amerika yang bekerja di kedutaan di bilangan Jakarta. Setiap hari setelah menyiapkan sarapan pagi untuk anak dan dua cucunya pergi ke sekolah, ia bekerja di Apartemen tempat orang Amerika tinggal.

Suami, anak perempuan dan menantunya telah lama meninggal di tahun yang sama. Ibu Sri tetap teguh, ia akan mencari pekerjaan baru di Bogor. Jika tidak ada, ia akan mencari di Jakarta. Demi anak dan cucunya agar tetap bersekolah. [NA]

Ibu SriSeorang Nenek Yang Bertekad

Mengasuh 3 Anak Yatim dan Piatu

Docs

Page 20: Download Majalah Matahati Edisi November-Desember 2016

BERITA LAZISMU-

Lampu dan manusia, dua entitas yang sulit dipisahkan. Lampu akan menemani hidup manusia sepanjang hidupnya. Penerangan dan cahaya lampu di samping

membantu aktivitas manusia juga memberikan dampak kesehatan.

Hal itu yang diperbincangkan Lazismu dan PT. Makarim Berjaya, yang berlangsung di Kantor Lazismu, Jakarta (22/11/2016).

Faiz Faisol Makarim, President Director

PT. Makarim Berjaya, mengatakan lampu sebagai alat penerangan pada dasarnya dapat dibuat secara mandiri dengan kualitas sesuai standar pemakaian.

Contohnya lampu yang biasa kita temui dan gunakan dalam rumah tangga. Lampu-lampu itu didesign sesuai dengan standar kelayakan. “Lampu LED misalnya, dipilih karena hemat energi,” kata Faiz.

“Lampu ini yang sedang kami kembangkan sehingga bisa melengkapi lampu-lampu yang sudah ada,” kata Faiz menjelaskan.

Beruntung Makarim Berjaya berjumpa Lazismu, sehingga bisa bekerjasama dalam pemberdayaan ekonomi. Komponen yang diperlukan lampu ini mudah didapat di toko elektrik. “Makarim Berjaya menyediakan komponennya, tinggal mengajak masyarakat. Siapa saja dapat membuat lampu untuk pemberdayaan ekonomi,” terang Faiz.

Dalam mewujudkan kesamaan visi pemberdayaan itu, Direktur Utama Lazismu Andar Nobowo dan Faiz Faisol Makarim, President Director PT. Makarim Berjaya menandatangani MoU mengembangkan lampu listrik hemat energi dan ramah lingkungan.

Ke depan semoga ada solusi kemudahan berinfak melalui penjualan Bohlam Surya LED, yang setiap penjualan satu bohlam akan diinfakkan sebesar 2000 rupiah. [NA]

Berbagi TeranguntukPemberdayaan Ekonomi

Docs

Page 21: Download Majalah Matahati Edisi November-Desember 2016

BERITA LAZISMU--

Bertepatan dengan bulan kepedulian kanker payudara yang biasa disebut Pink Day, Pimpinan Pusat Aisyiyah bekerjasama dengan Lazismu

meluncurkan program GISI – Gerakan Infak Sayang Ibu di Convention Hall Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) Watubelah, Minggu (30/10/2016).

Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Cirebon, Sri Ratna Istiqomah menyampaikan, peluncuran GISI ini bertingkat nasional, karena program akan dilaksanakan oleh seluruh pimpinan daerah Aisyiyah dan juga Lazismu di seluruh Indonesia. Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah Dra. Hj. Siti Noordjannah Djohantini, MM.,M.Si., dalam sambutannya, menyatakan, Aisyiyah sangat menaruh perhatian pada isu kesehatan ibu dan perempuan Indonesia khususnya kesehatan reproduksi.

Melalui GISI ini Aisyiyah bekerjasama dengan Lazismu ingin mengajak masyarakat untuk peduli pada peningkatan kesehatan ibu terutama pada upaya pengurangan Angka Kematian Ibu (AKI), pencegahan maupun pengobatan kanker serviks dan kanker payudara serta problem kesehatan ibu yang lain.

Noordjannah juga mengajak masyarakat untuk bisa melaksanakan ibadah zakat, infak, sedekah mereka yang diperuntukan bagi kesehatan ibu. Noordjannah menambahkan, GISI merupakan salah satu strategi Aisyiyah dalam berkontribusi pada pencapaian tujuan Sustainaibility Development Goals (SDGs), khususnya pada tujuan ketiga, yaitu “Memastikan Kehidupan yang Sehat dan Mendukung Kesejahteraan bagi Semua untuk Semua Usia.”

Aisyiyah dalam GISI ini menggandeng Lazismu sebagai lembaga pengelola ZIS. Hilman Latief selaku Ketua Badan Pengurus

SAMBUT PINK DAYAisyiyah Gandeng Lazismu Luncurkan

Gerakan Infak (ZIS) Sayang Ibu (GISI)

Docs

Page 22: Download Majalah Matahati Edisi November-Desember 2016

BERITA LAZISMU-

Lazismu, sangat menyambut baik program ini mengingat pencapaian SDGs merupakan salah satu fokus pemanfaatan ZIS yang dikelola oleh Lazismu. “Gerakan Infak Sayang Ibu mampu menerjemahkan semangat SDGs tentang penguatan kesetaraan gender, kesehatan ibu, dan keberlanjutan komunitas dengan melibatkan partisipasi masyarakat,” ujar Hilman.

Tanggapan positif juga disampaikan Sundjaya selaku Bupati Cirebon, Khairul Wahidin selaku rektor UMC, Muthia Umar selaku Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jawa Barat, Zoel Karnain selaku Pimpinan Daerah Muhammadiyah Cirebon, Caroline Tupamahu selaku Team Leader Program MAMPU yang juga hadir di peluncuran GISI tersebut.

Selain peluncuran GISI, pada kegiatan Pink

Day tersebut ditandatangani pula MoU antara Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Cirebon dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon tentang peningkatan layanan kesehatan reproduksi perempuan di kabupaten Cirebon.

Acara yang diikuti oleh 3.000 orang ini dimeriahkan juga dengan jalan sehat, drum band dan pencak silat, pelepasan balon pink ke udara, penyerahan simbolis kotak GISI kepada perwakilan pengusaha, Talkshow Temu Bisnis menghadirkan para pengusaha, SKPD terkait, dan kelompok Bina Usaha Ekonomi Keluarga Aisyiyah (BUEKA), Bazar produk BUEKA (Bina Usaha Ekonomi Aisyiyah), dan produk potensi Cirebon. [UTM/NA]

#PINKDAY

Page 23: Download Majalah Matahati Edisi November-Desember 2016

BERITA LAZISMU--

Di tengah konsentrasi massa pendemo, Lembaga Amil Zakat Nasional, LAZISMU, menyiapkan 10 unit ambulan dan 300 tenaga medis untuk berjaga-jaga

menolong peserta demo 4 November 2016, jika ada yang sakit, pingsan, dan lainnya.

Koordinator tim kesehatan, Tatang Ruchyat, menjelaskan, mobil ambulan yang dikerahkan ini nantinya menyebar di lima titik utama tempat konsentrasi massa pendemo.

Ambulan ini silahkan digunakan oleh peserta demo bila terjadi risiko kecelakaan, sakit, atau pingsan. Selain itu, tim kesehatan sudah menyiapkan peralatan dan perlengkapan medis di dalam ambulan. “Setiap ambulan siap mengantar jika terjadi risiko yangh tak terduga jika dialami peserta demo,” ungkap Tatang.

Menurutnya, bila mendesak bisa datang langsung ke petugas dan tim medis. “Mobil ambulan tersedia di depan Tugu Tani, Monas, Istana Negara, dan selebihnya berputar di sekitar lokasi jalan yang disusuri peserta demo”, tambahnya.

Adapun tim medis dan ambulan disiapkan dari Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Pondok Kopi, RSIJ Cempaka Putih, RSIJ Sukapura, dan LAZISMU.

Harapannya, menurut Tatang, dengan adanya mobil ambulan ini agar dapat dimanfaatkan oleh kita semua saat demo berlangsung karena risiko tidak dapat diprediksi. “Dan peserta demo tidak kesulitan saat membutuhkan,” jelasnya. [NA]

& LAZISMU dan RSIJSiapkan 10 Unit Ambulan300 Tim medis Kawal Aksi Demo 4 Nov 2016

Docs

Page 24: Download Majalah Matahati Edisi November-Desember 2016

Docs

BERITA LAZISMU-

Rabu, 23 Nopember 2016, menjadi hari yang sangat membahagiakan bagi Dian Qomariyah, yang tinggal di Karangkebun Desa Sumberjati

Kecamatan Silo – Jember. Saat Tim Lazismu Kantor Layanan Jember bertandang ke rumahnya bersama pengurus PRM Sempolan, Adi Rosadi membawa sepeda angin yang sangat diidam-idamkan Dian.

Sepeda berwarna biru itu pas sekali, seakan menggambarkan suasana hati Dian yang selaras dengan cerahnya langit biru di sore itu.

Selama ini, Dian karib disapa, harus berjalan kaki sekitar 7 km setiap hari untuk ke sekolah di SMPN 01 Silo. Putri tunggal bu Ida ini sejak usia 7 tahun, sudah menjadi yatim. Sejak itu ibunya menjadi single parent baginya yang bekerja serabutan memenuhi kebutuhan hidup.

Rumah yang ditinggalinya pun sebenarnya jauh dari layak, walaupun bertembok, retakannya terlihat nyata di dinding, sedangkan lantainya yang dirapikan semen hanya menutupi ruang tamu sederhana.

Selebihnya lantai itu tanah semua, namun Dian bangga, rumah satu-satunya itu warisan dari kerja keras ayahnya semasa hidup, dan menjadi kenangan yang tidak bisa dilupakan.

Dian bersama ibunya mengucapkan terima kasih kepada Lazismu. “Saya ucapkan terima kasih kepada Lazismu Jember, karena Dian bisa memiliki sepeda untuk bersekolah,” kata Dian penuh semangat.

“Sepeda ini bukan dari kami, namun dari donatur Lazismu Kantor Layanan Jember yang bergotong-royong membelikannya”, Kata Kamaludin menjelaskan saat serah terima. “Semoga Allah memberi ganti rejeki dan pahala yang melimpah”, kata Ibunya Dian dengan logat Madura yang kental. [NA]

100 Sepeda Pelajar Dhuafa:

Dian Qomariyah Salah Satu yang Mendapatkannya

Docs

Page 25: Download Majalah Matahati Edisi November-Desember 2016

BERITA LAZISMU--

Seperti tahun sebelumnya, Aceh Barat Daya (Abdya) kembali dilanda banjir setelah hujan hebat turun di wilayah Barat Selatan Aceh.

Akibatnya air melimpah setinggi 2 meter merendam daerah Aceh Jaya dan Nagan Raya.

Pantauan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PWM Aceh mengabarkan bantuan darurat untuk korban banjir mendesak dibutuhkan untuk para korban yang membutuhkan.

Akses menuju lokasi sulit dilalui. “Agar bisa tembus ke lokasi perlu kendaraan khusus, karena jarak yang cukup jauh sehingga bantuan yang akan diantar bisa dapat akses,” kata Ketua MDMC Abdya Muslim Abdya Kamal.

Sementara itu, Lazismu Kantor Layanan Aceh masih terus berkoordinasi dengan AMM setempat. Muhammad Yamin dari Lazismu setempat mengatakan, atas permintaan warga, sebaiknya bantuan selain nutrisi adalah alat-alat pembersih. ”Persiapan sudah dikomunikasikan dengan relawan,” kata Yamin lewat pesan daring (Senin, 21/11/2016).

Yamin menambahkan, untuk Desa Pantai Purba di Aceh Jaya, bantuan untuk anak-anak juga perlu dipikirkan, hanya saja yang menjadi prioritas di Nagan Raya.

Hal ini dibenarkan Kamal, Selama pemantauan, pasca banjir di Desa Ie Jeureuneh pemukiman Pantepurba, Sampoinit Aceh Jaya, disalurkan bantuan peralatan sekolah, alat kebersihan dan kebutuhan sehari-hari lainnya. Relawan AMM Aceh turut menyerahkan bantuan ke lokasi banjir. [NA]

Dian Qomariyah Salah Satu yang Mendapatkannya LAZISMU – MDMC

Serahkan BantuanuntukKorban Banjir Aceh Barat Daya

Docs

Page 26: Download Majalah Matahati Edisi November-Desember 2016

PERSONA-

Mengulang Sejarah

KH. AHMAD DAHLAN&NYAI DAHLAN

K.H. Ahmad Dahlan dan Nyai Dahlan adalah pasangan suami istri yang secara bersamaan memimpin Muhammadiyah

dan Aisyiyah, sejak kedua lembaga tersebut didirikan. Catatan sejarah tersebut bertahan sangat lama.

Siapa nyana sejarah kembali terulang dalam duet kepemimpinan pasangan suami istri K.H. Haedar Nashir

dan Hj. Siti Noordjannah Djohantini untuk lembaga yang sama di masa sekarang.

Page 27: Download Majalah Matahati Edisi November-Desember 2016

PERSONA-

“Beliau (Haedar Nashir) dikader dari bawah. Beliau juga seorang intelektual yang mengetahui

perumusan konsep Indonesia Berkemajuan.”

(Prof. Dr. Din Syamsuddin)

“Pak Haedar Nashir adalah ensiklopedi berjalan Muhammadiyah.”

Hajriyanto Y. Thohari (Mantan Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, MPR)

[HJ]

Page 28: Download Majalah Matahati Edisi November-Desember 2016

Hamid Abidin- Direktur Eksekutif Filantropi Indonesia www.filantropi-indonesia.org

Filantropi Kaum Milenial

Filantropi atau kegiatan kedermawanan sosial berkembang pesat di Indonesia dalam 15 tahun terakhir. Kegiatan berderma

dan menolong sesama sedang marak di masyarakat. Ratusan yayasan filantropi bermunculan, mulai dari yayasan keluarga, yayasan perusahaan, yayasan berbasis keagamaan sampai yayasan komunitas.

Sementara potensi sumbangan masyarakat terus meningkat dan jumlahnya mencapai triliunan rupiah per tahun. Sebagai gambaran, sumbangan sosial perusahaan pada tahun 2015 mencapai Rp 12,45 triliun. Sementara potensi zakat pada tahun yang sama mencapai Rp 213 triliun, sedangkan yang tergalang baru 1,2 % atau Rp 5 triliun. Tak heran jika masyarakat Indonesia dinobatkan sebagai masyarakat yang dermawan nomor 2 di dunia (Forbes, 2016).

Selain didorong oleh ajaran keagamaan dan tradisi lokal yang berakar kuat, pesatnya perkembangan filantropi di Indonesia didorong oleh tingginya pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi menjadikan

Indonesia sebagai salah satu

negara dengan pertumbuhan populasi orang super kaya(populer disebut High Net Worth Individuals/HNWI) paling cepat di Asia.

Laporan Wealth Insight menunjukkan bahwa populasi HNWI di Indonesia memegang kekayaan gabungan sebesar US$ 241 miliar. Pesatnya pertumbuhan HNWI juga telah mendorong banyak keluarga kaya di Indonesia mendirikan yayasan keluarga atau yayasan perusahaan dalam beberapa tahun terakhir.

Perkembangan filantropi di Indonesia juga ditandai dengan meningkatnya peran dan keterlibatan kaum muda dalam kegiatan filantropi. Sebelumnya filantropi identik dengan aktivitas kedermawanan“orang tua” atau ”orang kaya” yang bisanya dilakukan di hari tua atau menjelang pensiun. Filantropi juga banyak dipahami sebagai kegiatan kedermawanan dalam bentuk

KOLOM-

Docs

Page 29: Download Majalah Matahati Edisi November-Desember 2016

pemberian dana dalam jumlah besar melalui sumbangan langsung atau yayasan-yayasan sosial.

Karena itu, tak heran jika publikasi atau pemberitaan seputar filantropi banyak didominasi dengan aktivitas kedermawanan jutawan atau pengusaha kaya. Daftar filantrop atau dermawan yang di berbagai publikasi media juga umumnya didominasi oleh orang-orang tua

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, kaum muda mulai berperan signifikan dalam pengembangan filantropi. Banyak inisiatif dan kegiatan filantropi yang digerakkan dan dikembangkan oleh generasi muda, yang dikenal sebagai Millennial Philanthropy.

Generasi Milenial (juga dikenal sebagai Generasi Y) adalah kelompok demografis

(cohort) yang lahir diantara tahun 1980-an sampai 2000-an dan saat ini berusia dikisaran 15–34 tahun. Inisiatif sosial

kemanusian dan pemberdayaan yang dilakukan anak muda ini umumnya dilakukan melalui komunitas dengan memanfaatkan teknologi informasi dan budaya pop. Karena itu, Millennial Philanthropist banyak didefinisikan sebagai seseorang yang melek teknologi (tech savvy) wirausahawan, berpendidikan, dan berpikiran independen yang terdorong untuk “berbuat baik”.

Melalui pemanfaatan teknologi informasi, para generasi milenial ini juga berhasil mentransformasikan tradisi dan kegiatan filantropi dari dunia nyata ke dunia maya. Dengan demikian, kegiatannya menjadi lebih luas dan mudah dilakukan.

Tradisi iuran, patungan, urunan, dan kegiatan berbagi lainnya yang awalnya hanya bisa dilakukan di komunitas tertentu bertransformasi menjadi kegiatan melintasi batas-batas daerah, lintas suku, agama, ras dan antar golongan serta lebih interaktif melalui platform crowdfunding atau crowdsourcing. Melalui platform ini, setiap individu dan institusi punya peluang dan kesempatan untuk menawarkan dan mempromosikan inisiatif atau program sosialnya ke khalayak luas.

KOLOM-

kafniger ia .org

Page 30: Download Majalah Matahati Edisi November-Desember 2016

Selain pemanfaatan teknologi informasi, salah satu ciri yang menonjol dari filantropi millennial adalah komunitas sebagai pendukung dan penggerak inisiatif dan gagasannya. Hasil penelitian awal PIRAC menggambarkan bahwa komunitas yang sebagian besar digerakkan para filantrop muda ini mulai berperan signifikan dalam pengembangkan filantropi.

PIRAC mengidentifikasi lebih dari 99 organisasi komunitas yang secara khusus dibentuk dan dikembangkan untuk mengembangkan kegiatan filantropi. Inisiatif kegiatan filantropi ini umumnya digagas oleh perorangan atau komunitas tertentu dan dipromosikan melalui pemanfaatan media sosial online (website, Facebook, Twitter, Instagram, dll) yang kemudian direspons dan didukung oleh masyarakat luas. Mereka bergerak dengan beragam program, mulai dari penyantunan, pelayanan sosial, penanganan bencana, pendidikan, kesehatan, pelestarian lingkungan sampai pemberdayaan ekonomi.

Berbeda dengan organisasi sosial atau LSM, organisasi komunitas sebagian besar tidak berbadan hukum, struktur kepengurusan bersifat cair, bersifat interaktif dan mendorong keterlibatan masyarakat dalam kegiatannya.

Peran generasi millennial dalam mengembangkan filantropi secara tidak langsung mengubah pola menyumbang yang selama ini identik dan terfokus pada dana. Beberapa penelitian mengungkap bahwa generasi millennial memperluas bentuk kontribusi atau sumbangannya menjadi enam bentuk, yakni pengetahuan/keterampilan, waktu, voice (suara), jaringan, cinta (kinesthetic ability) dan dana.

Dengan menggabungkan enam bentuk pemberian itu, generasi millennial tidak hanya melihat filantropi sebagai donasi, tapi sebagai investasi. Mereka tidak sekadar ingin terlibat dalam kegiatan filantropi dengan memberikan donasi, tapi memanfaatkan potensi dan kapasitasnya untuk mengembangkan dan mempertajam sebuah inisiatif sosial. Mereka juga memandang keterlibatannya sebagai investasi bagi pengembangan karakter dan kapasitasnya di masa mendatang.

Para filantrop muda ini, selain menaruh perhatian pada kedalaman isu, juga berusaha untuk mengemas program filantropi agar terlihat lebih populer dan menyenangkan. Mereka mengemas kegiatan filantropi secara menarik melalui kegiatan event amal dan mengaitkannya dengan hobi dan hiburan.

Dengan masuknya kaum milenial, kegiatan-kegiatan filantropi bertransformasi menjadi kegiatan-kegiatan yang fun dan unik. Misalnya, sekelompok generasi muda di Yogyakarta mengemas kegiatan berbagi barang bekas menjadi sebuah festival menarik dengan label “Festival Melupakan Mantan”. Sementara komunitas anak muda lainnya di Jakarta menantang orang untuk memotong dan menyumbangkan rambutnya bagi anak-anak penderita penyakit kanker.

Lewat kegiatan ini orang didorong untuk berempati dan merasakan penderitaan anak-anak tersebut sekaligus menyumbang lewat pemotongan rambut. Strategi pengemasan semacam ini membuat kegiatan filantropi menjadi kegiatan yang lebih atraktif dan menyenangkan sehingga

menarik banyak pihak untuk terlibat dan berkontribusi.

KOLOM-

Page 31: Download Majalah Matahati Edisi November-Desember 2016

RESPONSIL ITY-

Filantropi telah melangkah menyambut era digital. Digitalisasi praktik filantropi salah satunya dipersembahkan Lazismu dengan meluncurkan

sesama.id. Resmi diluncurkan ramadhan kemarin untuk mempermudah masyarakat dalam berdonasi.

Sebuah platform donasi online yang bisa dilakukan secara personal maupun galang dana bersama (crowdfunding). Mengingat perkembangan e-commerce yang pesat, kehadirannya merupakan cara baru berdonasi yang efisien, sebagai gaya hidup terutama kelas menengah muslim.

sesama.idAktivitas kita tak lepas dari layanan

internet berbasis ponsel cerdas. Pola dan perilaku berbagi pun menjelma dari konvensional ke digital. Setiap orang bisa berbelanja kebutuhan, seperti sembako dan seperangkat alat ibadah dengan meng-klik menu di dalamnya. Uniknya, berbelanja disini bukan untuk pribadi, tapi sebagian uangnya didonasikan untuk dhuafa.

Layanan donasi terintegrasi ini, mempermudah donasi zakat, infak, dan sedekah. Selain lebih efektif, Lazismu ingin memberikan pengalaman baru kepada donatur agar gemar dan menjadikan berbagi sebagai bagian gaya hidup.

Page 32: Download Majalah Matahati Edisi November-Desember 2016

RESPONSIBIL ITY-

Di saat dunia pendidikan di Indonesia tengah melakukan pembenahan, PT Pertamina Retail terus mendukung peningkatan kualitas pendidikan

bagi generasi penerus bangsa. Salah satunya dengan pembangunan kualitas pendidikan dalam wujud pembangunan sarana pendidikan berupa Gedung Perpustakaan untuk SMP Muhammadiyah 4 Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan.

Dari sanalah komitmen PT Pertamina Retail terus mengedepankan kepedulian terhadap dunia pendidikan dewasa ini. Program Corporate Social Responsibility

itu buah dari perkembangan dan kemajuan masyarakat terutama di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (S PBU) seiring dengan peningkatan pelayanan distribusi bahan bakar minyak melalui SPBU COCO (Corporate Owned

Corporate Operated).

Adapun peresmian gedung perpustakaan tersebut dibuka dan diresmikan oleh Direktur Operasi PT Pertamina Retail, Pramono Sulistiyo, yang didampingi GM MOR I Romulo Hutapea, dan disaksikan langsung Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Medan, Helvetia Kartolo Simanjutak, dan Kepala Dinas Pendidikan Pemerintah Kota Medan Marasutan (8/11/2016).

Direktur Operasi PT Pertamina Retail Pramono Sulistiyo, mengatakan PT Pertamina Retail sebagai anak perusahaan Pertamina berupaya mewujudkan komitmennya kepada masyarakat melalui tanggung jawab sosial perusahaan berupa kepedulian di bidang pendidikan.

Pertamina

Retail mengajak Sekolah, Dinas Pendidikan Pemerintah Kota Medan dan segenap insan pendidikan untuk senantiasa mendukung kegiatan dan program bisnis Pertamina, sehingga kualitas

Komitmen Pertamina Retail di Bidang Pendidikan

Bangun Gedung PerpustakaanSMP Muhammadiyah 4 Medan

Page 33: Download Majalah Matahati Edisi November-Desember 2016

RESPONSIBIL ITY-

penjualan dan penyaluran BBM di Medan secara kuantitas berjalan lancar. “Maka dengan komitmen itu agar bisa terus berkontribusi dalam optimalisasi kualitas pendidikan, pemberdayaan pemuda desa dan kesehatan dapat diintegrasikan ke depannya,” kata Pramono.

Pramono menambahkan, PT

Pertamina Retail memiliki 7 SPBU COCO yang beroperasi di Medan, sehingga diharapkan SPBU yang langsung dikelola PT Pertamina Retail dapat terus memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat.

Dalam kesempatan yang sama, GM

MOR I Romulo Hutapea, menuturkan, Pertamina sangat peduli kepada generasi bangsa khususnya di ranah Pendidikan, sebab dari dunia pendidikan generasi anak bangsa tercipta. “Pertamina senantiasa peduli terhadap persoalan pendidikan. Lewat pendidikan inilah semua pihak dapat mengetahui kemajuan kualitas bangsa yang kita cintai,” pungkas Romulo.

Hal itu disambut bahagia oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Medan. Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Medan, Helvetia Rahmat Kartolo Simanjuntak, mengucapkan terima kasih kepada PT Pertamina Retail atas bantuan yang telah diberikan. “Semoga di masa yang akan datang terjalin komunikasi yang baik, dan dapat memberikan kontribusi bagi dunia pendidikan” terang Rahmat. [NA]

Docs - Pertamina Retai l

Docs - Pertamina Retai l

Page 34: Download Majalah Matahati Edisi November-Desember 2016

Assalamualaikum Ustaz...

Saya ingin bertanya, anak saya sudah diaqiqah sejak beberapa bulan yang lalu namun zakatnya belum sempat saya bayarkan, bagaimana perhitungan untuk zakatnya?

Sementara, sejauh yang saya ketahui saat bayi berusia 7 hari yang diaqiqahkan dan dicukur rambutnya kemudian dizakatkan senilai emas/perak seberat timbangan rambutnya. Dan saya sendiri masih belum paham menggunakan emas atau perak karena ada yang mengatakan emas dan ada pula yang mengatakan perak, anak saya masih bayi.

Ikha Tania, Jakarta

Selain kewajiban memberikan nama dan anak yang baru lahir terikat aqiqah, maka rambut anak juga dicukur. Adapun anak yang baru lahir wajib untuk dikeluarkan zakatnya. Zakat yang dimaksud bukan zakat harta, namun zakat fitrah. Karena setiap anak yang dilahirkan ke dunia dalam keadaan fitrah suci.

Sebagaimana dijelaskan dalam Hadis riwayat Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: “Setiap anak itu dilahirkan dalam

keadaan fitrah. Kedua orang tuanyalah yang

membuatnya menjadi seorang Yahudi, seorang

Nasrani maupun seorang Majusi”.

Terkait dengan pertanyaan yang diajukan saudari Tania, ada hadis yang menyebutkan Nabi memerintahkan Fathimah, putrinya, untuk menimbang rambut Husain, dan menyedekahkan perak seberat timbangan rambut yang dicukur. Fathimah melaksanakan perintah itu dan mendapati bahwa timbangan rambut putranya setara satu dirham.

Rasulullah SAW dalam sabdanya telah beraqiqah untuk Hasan dengan seekor kambing dan Ia berkata: “Wahai Fatimah!

Jawaban :

Cukurlah kepalanya (rambutnya) dan

bersedekahlah seberat timbangan rambutnya

itu dengan perak.” (‘Ali) berkata: “Lalu dia

(Fatimah) timbang (rambut anaknya itu), maka

beratnya adalah satu dirham atau setengah

dirham.” (Hadis riwayat at-Tirmidzi)

Sebagian ulama memaknai perak yang dimaksud hadis tersebut bisa diganti dengan emas karena emas lebih tinggi harganya daripada perak, karena perak saat itu mudah didapat maka sedekah perak seberat rambut sudah terpenuhi, sedangkan sedekah emas lebih utama.

Adapun dalam mengukur dan menimbang rambut bayi dengan timbangan yang biasa kita temukan misal dengan timbangan emas, jika tidak ada, cukup diprediksi beratnya. Anda perkirakan berapa gram berat rambut itu,isal beratnya 2 gram dan kita kalikan dengan harga aktual emas sekarang.

Dr. Hamim Ilyas, M.AgDewan Syariah LAZISMU

Ihwal: Menghitung zakat anak baru lahir seberat timbangan rambut

KONSULTASI-

Docs

Page 35: Download Majalah Matahati Edisi November-Desember 2016

“Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya meninggalkan keturunan (generasi) yang lemah di belakang mereka;

khawatir terhadap (kesejahteraan)-nya.Hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah, dan hendaklah mereka

berbicara dengan tutur kata yang benar”

(Q.S. An-Nisa[4]: 9)

OASE-

newhdwal lpapers . in

Page 36: Download Majalah Matahati Edisi November-Desember 2016

PARENTING-

Setiap anak yang lahir ibarat kertas kosong yang belum ditulisi dan diwarnai apa pun. Orangtua adalah pihak yang mula-mula mewarnai

anak, apakah menjadi “merah, kuning, hijau, biru,” atau pun “jingga”. Jika warna-warna itu mewakili suatu nilai atau ukuran moral tertentu, maka baik dan buruk moralitas anak banyak bergantung pada bagaimana pola asuh, pendidikan, dan keteladanan yang ditunjukkan kedua orangtuanya.

Jika orangtua menginginkan anaknya menjadi seorang yang dermawanan, maka orangtua sedari dini harus mengajarkan dan mencontohkannya. Sebagaimana diungkap Talk About Giving, jiwa kedermawanan umumnya berasal dari rumah. Disebutkan sebanyak 71% anak tumbuh menjadi anak yang dermawan (suka memberi) karena orangtuanya memang orang-orang dermawan. Sementara itu, hanya 47% anak yang tumbuh menjadi anak-anak yang dermawan dari para orangtua yang memang tidak dermawan.

Fakta tersebut menunjukkan peran orangtua dalam menanamkan jiwa kedermawanan kepada anak sangatlah dominan jika dibandingkan dengan lembaga lain yang juga dapat mempengaruhi anak dalam menumbuhkan jiwa “suka memberi”, seperti sekolah maupun lingkungan masyarakat.

Nah, kalau sudah begitu, apa saja yang dapat dilakukan para orangtua agar anak-anaknya tumbuh menjadi pribadi dengan jiwa kedermawanan tinggi, suka memberi, ringan tangan dalam menolong orang, dan punya kepedulian sosial tinggi? Beberapa tips sederhana berikut dapat dijadikan panduan.

Menanamkan Jiwa Kedermawanankepada Anak

freepik .com - vecteezy.com - a l l - free-download.com

Page 37: Download Majalah Matahati Edisi November-Desember 2016

PARENTING-

Berbagi Pengalaman

Pengalaman adalah guru terbaik. Bahkan ada yang beranggapan bahwa pengalaman lebih berharga daripada ilmu yang didapat di sekolah atau bangku kuliah. Orangtua dapat membagi pengalamannya kepada anak mengenai tindakan kedermawanan yang pernah dilakukannya. Misalnya, jika orangtua pernah menjadi relawan dalam suatu bencana alam, maka ceritakanlah pengalaman kerelawanan itu kepada anak, mulai dari alasannya, apa yang dilakukan, apa manfaatnya, dan bagaimana hasil akhirnya.

Cerita semacam itu akan sangat berkesan kepada anak, sehingga mereka mendapati citra pahlawan pada diri orangtua mereka sendiri. Bahkan, jika memungkinkan, ajaklah anak untuk melihat dan terlibat langsung dengan apa yang dilakukan orangtuanya ketika menjadi relawan. Hal ini akan memberikan kesan amat mendalam kepada si anak.

Belajar Tanpa Ponsel Pintar dan Gawai

Anak-anak yang lahir di masa sekarang sering disebut sebagai generasi digital. Mereka tumbuh di tengah-tengah dunia yang sangat melek dengan perangkat teknologi informasi. Sampai batas tertentu, semua perangkat teknologi semisal ponsel pintar maupun gawai membuat banyak pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien, terutama dalam kecepatan informasi dan komunikasi.

Namun demikian, teknologi komunikasi dan informasi dapat berpotensi menjadi hambatan-hambatan virtual dalam pergaulan sosial, di mana seharusnya suatu aktivitas dilakukan dengan menggerakkan semua anggota badan dan secara tatap muka. Mengajari anak berderma melalui perangkat digital akan membuat mereka sulit membedakan mana yang nyata dan maya. Cara ini juga sulit menumbuhkan ikatan dan rasa empati anak kepada pihak yang membutuhkan bantuan, karena mereka tidak melihatnya dengan mata kepala.

Berdasarkan Passion Anak

Akan lebih mudah menanamkan jiwa kedermawanan kepada anak jika kegiatan yang ditawarkan kepada mereka memang sesuai dengan gairah (passion) mereka. Tunjukkan kepada mereka jika memberi atau berderma adalah kegiatan yang menyenangkan. Orangtua dapat mengajak anaknya menggelar bazaar mainan atau kue-kue yang keuntungannya akan didermakan.

Orangtua juga dapat menggelar kegiatan lain yang sangat lekat dengan dunia anak-anak yang orientasinya memberi, termasuk menggelar pesta ulang tahun dengan cara berbagi kepada anak-anak di panti asuhan dan sebagainya. Hal-hal tersebut akan berakibat pada keterlibatan anak secara aktif dalam kegiatan kedermawanan dan membekas bagi kepribadian mereka. [AS]

Page 38: Download Majalah Matahati Edisi November-Desember 2016

Penerimaan Dana Zakat

Daftar Donasi ZIS LazismuBulan Oktober 2016

LAPORAN KEUANGAN-

KAS KANTOR JAKARTA

NAMA DONASI

Aksara Ananta Rp 200.000

UPIK RAHMAWATI Rp 200.000

BUDI WIBOWO Rp 150.000

Jumlah Rp 550.000

BRI Zakat-0230.01.001403.30.9

NAMA DONASI

Asma Mardhiah Rp 1.000.000

ZAUHAR EFENDHI Rp 120.000

IBNK EDI SABARA Rp 250.000

HARI SUPONO Rp 300.000

ASTO HADIYOSO Rp 293.580

ARINTO DANANJA Rp 300.000

DANANG KUSTIAW Rp 50.000

MOCH FAAT CHAM Rp 325.000

RIZCKA ADHITAM Rp 500.000

RIAN HERYONO Rp 500.005

MUHAMAD FAJRI Rp 90.000

BNI S Dolar-144258435

NAMA DONASI

SYMASIA MADINAH ASIA FOUNDATION

Rp 10.006.150

Jumlah Rp 10.006.150

KAS KP. JOGJA

NAMA DONASI

LUKMANSYAH TANZIL Rp 1.000.000

DAHRIANTO Rp 1.200.000

SUHARDJONO Rp 150.000

Jumlah Rp 2.350.000

BNI SyariahZakat-0091539400

NAMA DONASI

HAMBA ALLAH 214190941 | Zakat

Rp 200.000

RAHAYU Rp 20.000

MAULANA MU Rp 128.000

RANY Rp 245.000

HAMBA ALLAH 2103198829

Rp 115.000

HAMBA ALLAH 165395239

Rp 150.000

HAMBA ALLAH 326077236

Rp 150.000

HASNA Rp 50.000

HAMBA ALLAH 326077236

Rp 375.000

BUDI T Rp 1.500.000

FAJAR Rp 1.101.610

HABIB Rp 75.000

HAMBA ALLAH 347159965 Rp 50.000

RANY Rp 65.000

MUH AWA Rp 150.000

MUH AWA Rp 50.000

RESMI B Rp 3.000.000

NILLA FIRDA Rp 200.000

LUKMAN Rp 1.000.000

RAHART Rp 200.000

Jumlah Rp 8.824.610

HERI SURYANTO Rp 2.000.000

DANANG KUSTIAW Rp 50.000

ATIKA PRIMADEW Rp 100.000

RANDWICE BAYEN T Rp 74.000

FARID HAJIRI Rp 550.000

FIRDAUS ANANG Rp 125.000

WAHYUDI SETIYA Rp 117.500

HARI SUPONO Rp 200.000

Jumlah Rp 6.945.585

BCA Zakat 8780040077

NAMA DONASI

MUCHTAR RASYID Rp 5.000.000

AVON TESTRI WOBOWO Rp 11.111

NAZIRUDDIN LUBIS Rp 150.000

AKHMAD JUNAIDI Rp 4,000,000

AHMAD SYAHRI QISTH Rp 175,000

MUHAMMAD ABDUH ALM Rp 500.000

NONI MARISKA TOBIN Rp 10.000.000

YOHAN ANDRIAN THEI Rp 175.000

AVON TESTRI WOBOWO Rp 11.111

TARI ISDIYAH Rp 400.000

BENY WIRAWAN Rp 75.000

ARDIAN NURCAHYO Rp 225.555

AVON TESTRI WOBOWO Rp 11.111

HASAN BASORY RUSTA Rp 150.000

RAFNI AULIAMUFTI Rp 127.000

GHAFAR MUZANNI Rp 100.000

AVON TESTRI WOBOWO Rp 11.111

RIYADINA Rp 20.000

AZIS SUPRIYANTO Rp 300.000

Page 39: Download Majalah Matahati Edisi November-Desember 2016

LAPORAN KEUANGAN-

FENDI MAULANA GOJA Rp 150.000

GIRI SUDIARTO Rp 2.000.000

YANU SAKTIAJI Rp 100.000

YOS IRWAN Rp 4.500.000

AVON TESTRI WOBOWO Rp 11.111

YUWONO BANGUN NAGO Rp 300.000

ANTONIUS MALANG Rp 5.000.000

GANJAR NUGRAHA Rp 100.000

AVON TESTRI WOBOWO Rp 11.111

IRDAWATI Rp 10.000.000

PRIYONO Rp 103.275

SUCI DEWI AYURARAS Rp 100.000

RIBUT NUR ABIDIN Rp 100.000

AVON TESTRI WOBOWO Rp 11.111

HELMI SUSANTO Rp 10.000

ANITA KOMALA SARI Rp 50.000

TASLIM MAKAMIMAN Rp 50.000

CHAIRUDDIN SSOS Rp 70.000

AVON TESTRI WOBOWO Rp 11.111

ZAKAT R JOHNNY HADI RAHA

Rp 100.000

GHAFAR MUZANNI Rp 100.000

AGUS KUSWANDOJO Rp 50.000

AVON TESTRI WOBOWO Rp 11.111

LETYANA WIDYAPUTR Rp 110.000

AVON TESTRI WOBOWO Rp 11.111

R JOHNNY HADI RAHA Rp 100.000

HERI IRWINANTO Rp 150.000

IWAN SETYASMOKO Rp 1.000.000

ADIE M RAHMAN Rp 1.000.000

ILYAS ST Rp 400.000

DISTYA WINABAYU Rp 52.066

AVON TESTRI WOBOWO Rp 11.111

HENNY NOVITASARI Rp 125.000

ACHYAR ARFAN Rp 600.888

AVON TESTRI WOBOWO Rp 11.111

TITI ANGGRAINI Rp 500.000

YUDHA PRATAMA JAYA Rp 150.000

AVON TESTRI WOBOWO Rp 11.111

LETYANA WIDYAPUTR Rp 50.000

GANJAR NUGRAHA Rp 6.000.000

RISMA ROYANI Rp 500.000

GHAFAR MUZANNI Rp 100.000

AVON TESTRI WOBOWO Rp 11.111

HELMI SUSANTO Rp 10.000

RIYADINA Rp 25.000

AVON TESTRI WOBOWO Rp 11.111

ACHYAR ARFAN Rp 500.888

A.SYAKUR Rp 245.000

AVON TESTRI WOBOWO Rp 11.111

AVON TESTRI WOBOWO Rp 11.111

ILYAS ST Rp 1.000.000

YOPIE DONA YUWONO Rp 150.000

AVON TESTRI WOBOWO Rp 11.111

ADILA BEBHI SUSHAN Rp 30.000

AGUNG PRASONGKO PU Rp 175.000

EDI TARMUDJI Rp 100.000

ATIK FARIHAH Rp 100.000

AVON TESTRI WOBOWO Rp 11.111

AVON TESTRI WOBOWO Rp 11.111

BURANG RIYADI Rp 200.000

GHAFAR MUZANNI Rp 1.700.000

AVON TESTRI WOBOWO Rp 11.111

HELMI SUSANTO Rp 10.000

YANDI WIBOWO Rp 10.000

AVON TESTRI WOBOWO Rp 11.111

AVON TESTRI WOBOWO Rp 11.111

ILYAS ST Rp 200.000

ILYAS ST Rp 300.000

AVON TESTRI WOBOWO Rp 11.111

ISTIONO SE Rp 100.000

AVON TESTRI WOBOWO Rp 11.111

ERWIN HERIYANTO Rp 130.000

GATUT RADITYA Rp 300.000

KHADIK WINARTO RID Rp 500.000

ZUDI DWI PURNOWO Rp 56.000

DISTYA WIENABAYU Rp 68.316

HERLAMBANG SUKMA S Rp 100.000

SHAFFIRA DIRAPRANA Rp 200.000

AVON TESTRI WOBOWO Rp 11.111

TRIANTO IRAWAN Rp 500.000

SJAFRIEL NAZARUDDI Rp 500.000

YANDI WIBOWO Rp 70.000

AVON TESTRI WOBOWO Rp 11.111

HENI WIJAYANTI Rp 50.000

ENNY YUDIANTO Rp 500.000

GHAFAR MUZANNI Rp 200.000

AVON TESTRI WOBOWO Rp 11.111

HELMI SUSANTO Rp 10.000

MUHAMMAD DIJATMIKA Rp 650.000

DYAH EDI HARTATI Rp 103.000

TITI ANGGRAINI Rp 500.000

WAHYU MUHAMMAD AQO

Rp 200.000

SUCI DEWI AYURARAS Rp 100.000

AVON TESTRI WOBOWO Rp 11.111

RISMA ROYANI Rp 500.000

IVAN ISKANDAR ALAI Rp 800.000

ZARDA AFRIETA Rp 105.000

DINI MAHARANI Rp 9.375.000

MOH NAWAWI Rp 100.000

KHUSNI MUSTAQIM Rp 365.000

MAKSUM ZULFIKAR SA Rp 100.000

YENITA SSI A PT Rp 200.000

AVON TESTRI WOBOWO Rp 11.111

ADLIAL ARIF Rp 150.000

TARI ISDIYAH Rp 400.000

AHMAD SYAHRI QISTH Rp 95.000

ILYAS ST Rp 800.000

CUT MEUTIA KEMALAS Rp 225.000

AVON TESTRI WOBOWO Rp 11.111

MOH RIEZA RAKHMAN Rp 400.000

HASAN BASORY RUSTA Rp 150.000

HENI RACHNINGTYAS Rp 300.000

Jumlah Rp 78.971.430

Page 40: Download Majalah Matahati Edisi November-Desember 2016

LAPORAN KEUANGAN-LAPORAN KEUANGAN-

BCA Zakat Bekasi-8780120003

NAMA DONASI

DANANG INDRA WINAR Rp 25.000

DWI PRIYANDONO Rp 10.000

MUHAMAD SODIK ARIP Rp 26.395

Jumlah Rp 61.395

BCA Zakat Jogja-8780118181

NAMA DONASI

HILWIYATUL AHLA Rp 100.000

UMMI ZUBAIDAH Rp 200.000

DWI DARMAWAN Rp 34.000

RIZA PRADANA Rp 300.000

Jumlah Rp 634.000

Mandiri Zakat-1230005117405

NAMA DONASI

zakat bonus okt DEWI RAHMAWATI ANJANI

Rp 600.000

REZA ADHITYA NUGRAHA Rp 100.000

dr.Taufik Mesiano Rp 200.000

WARTO Rp 50.000

SRI SURONO Rp 100.000

ARIEF WICAKSONO Rp 107.799

AKHMAD NAWAWI Rp 52.000

EKA FITRI WULAN DARI Rp 500.000

PRADITA DEVIS DUKARNO Rp 353.000

JAWADI Rp 400.000

ABDURAHMAN Rp 200.000

ABDURRAHMAN Rp 166.000

DARI MAKPUI Rp 350.000

ZAKAT Setor Tunai Rp 2.000.000

RAFIKA DORA WIJAYA Rp 500.000

FIRMAN SETIONO Rp 415.000

ARIF SETYADI Rp 50.005

ZAKAT Setor Tunai Rp 1.557.500

DEVI EKA NUSANTI Rp 50.000

NANING GUSTI Rp 575.000

ACHMAD RISHADI AFFANDI

Rp 230.000

DEVI EKA NUSANTI Rp 50.000

IBNU TSANI Rp 250.000

DWI NOVIYANINGSIH Rp 200.000

ANA NUR FITRIYATI Rp 334.540

DEVI EKA NUSANTI Rp 70.000

SAPTI SUPRIYANI Rp 75.000

ASHRIL HIDAYAT Rp 104.125

DEVI EKA NUSANTI Rp 50.000

INFAQ ANNISA Rp 100.000

UMI ROKHANI Rp 200.000

HARYADI Rp 100.000

DEVI EKA NUSANTI Rp 50.000

BAMBANG TRIWIBOWO Rp 25.000.000

BUDI PRASETYO Rp 195.000

SYAIFULLAH ARSYAD Rp 250.000

ZAKAT SWR DAN REKAN Rp 962.500

ZAKAT SWR DAN REKAN Setor Tunai

Rp 6.375.000

DEVI EKA NUSANTI Rp 50.000

DEWI MUTI'AH PATRIA BAKTI ANUROGO

Rp 300.000

ATMB trf Credt 94844444 Rp 500.000

DEVI EKA NUSANTI Rp 60.000

DARI 5264222731001558 Rp 250.000

DEVI EKA NUSANTI Rp 50.000

M. ANDY RAHMAD WIJAYA Rp 1.000.000

ATMB trf Credt 00011234 Rp 1.000.000

SUHARSONO ADNAN Rp 15.000.000

AJI MUHAMMAD YUSUF Rp 525.000

AGUS NURAMAL Rp 300.000

TITI SUDARYANTI Rp 500.000

WIDYANTARI Rp 200.000

TAUFIK MESIANO Rp 500.000

DEVI EKA NUSANTI Rp 70.000

DARMAWAN BUDI SETYANTO

Rp 1.000.000

ASHRIL HIDAYAT Rp 48.125

ZAKAT Setor Tunai Rp 1.200.000

DARI ESY DWI PUTRIANTI Rp 200.000

DEVI EKA NUSANTI Rp 50.000

EKA WIDIATI Rp 500.000

ZAKAT Setor Tunai Rp 400.000

MENTARI PUJI LESTARI Rp 100.000

ZAKAT SWR & REKAN Rp 5.988.889

NADIA KHAERANI Rp 137.000

FAJRIG ARSYELAN Rp 500.000

SELMY PATRICA WIBAWA Rp 250.000

DEVI EKA NUSANTI Rp 100.000

PROBIAN TAFTAYANI Rp 1.000.000

TANGGUH SAKYA Rp 160.000

ZAKAT Setor Tunai Rp 1.078.000

ZAKAT Setor Tunai Rp 611.875

I M. REZA KURNIAWAN Rp 200.000

HERLI WIDANI Rp 50.000

DARI 1270004406409 Rp 200.000

DARI 1640000457616 Rp 250.000

DARI SHINTA NOORVIAN MARTIN Transfer ATM S1NDA028 /4850567437/ATM-DEPDIKNAS

Rp 500.000

M WILDAN AL FAROBI Rp 60.000

ASHRIL HIDAYAT Rp 61.250

THORIQ ARRIDLWAN ARIA Rp 109.000

JAZIM WIJAYANTO Rp 400.000

ZAKAT Setor Tunai Rp 1.065.625

RUSDI RIDHA Rp 1.000.000

ARIF GUSMAN Rp 400.000

IRA MASIRAH Rp 1.000.000

MUHAMMAD IQBAL Rp 50.000

RAFIKA DORA WIJAYA Rp 300.000

MUHAMMAD AULIA Rp 425.000

MEITY WIDYASTUTI Rp 200.000

Jumlah Rp 82.822.233

Syariah Mandiri Zakat-7001318408

NAMA DONASI

Trf PRIMA to BSM - Prima Rp 50.000

Trf PRIMA to BSM - Prima Rp 800.000

Trf PRIMA to BSM - Prima Rp 295.000

DEDI ADITIYA Rp 200.000

zakat penghasilan Rp 159.000

Biaya Administrasi Rp 15.000

Page 41: Download Majalah Matahati Edisi November-Desember 2016

LAPORAN KEUANGAN-LAPORAN KEUANGAN-

KAS KANTOR JAKARTA

NAMA DONASI

BAIT SURAU Rp 10.000.000

Jumlah Rp 10.000.000

KAS KP. JOGJA

NAMA DONASI

Ibu Yuyun Wijayanti Rp 1.000.000

Ibu Siti Mawadati Rp 500.000

Lika Rp 200.000

Jumlah Rp 1.700.000

BSM ATM Transfer To 7001318408

Rp 300.000

ACHYAR ABDUL MUTHOLIB

Rp 10.000.000

Trf PRIMA to BSM - Prima Rp 200.000

Trf BSM to BSM - Mandiri Rp 400.000

ZAKAT MAAL HERI S Rp 9.350.000

ATMB Transfer To BSM 0090033333

Rp 2.500.000

Setoran Tunai Rp 500.000

BSM ATM Transfer To 0090033333

Rp 1.200.000

zakat mal okt 2016 Rp 700.000

FT16300RV4HS\BNK Rp 4.000.000

retno dwi Rp 5.000.000

DR SAHLAN SANUS Rp 15.000.000

zm Rp 260.000

FT16305Z4YDW\BNK Rp 5.500.000

FT16305L1WFY\BNK Rp 400.000

Jumlah Rp 56.829.000

Penerimaan Dana Infaq

BNI Syariah I/S-0091539411

NAMA DONASI

MAULANA MU Rp 100.000

LENI SUSA Rp 100.000

DARI 204769032 Rp 100.000

DARI 326077236 Rp 150.000

ILHAM Rp 50.000

DALLE TANG ISMAIL Rp 100.000

DARI 92165089 Rp 500.000

DARI 243887765 Rp 150.000

Jumlah Rp 1.250.000

BRI I/S-023001001404305

NAMA DONASI

CITRA ROSIANA Rp 150.000

KARNITA WAHYUN Rp 100.000

AABIDULLAH SHO Rp 100.000

NUR HANDAYANI Rp 50.000

AHMAD MUSAWIR Rp 250.000

Bunga Rekening Rp 136.965

Pajak Rp 27.393

FARID HAJIRI Rp 600.000

SULTAN RIZKY M Rp 10.000

Jumlah Rp 1.424.358

BCA I/S-8780040051

NAMA DONASI

KAMIN FANDY Rp 150.000

AHMAD RIZA TAUFA Rp 200.000

MOHAMMAD NASIR Rp 250.000

ADI SISWANDANA Rp 100.500

HASAN BASORY RUSTA Rp 150.000

ILYAS ST Rp 100.000

ILYAS ST Rp 100.000

RIYADINA Rp 30.000

AUNURROFIQ FITRIADI Rp 150.000

SUCI DEWI AYURARAS Rp 50.000

OKKI MAKMURI Rp 50.000

EDWIN FERDIANSYAH Rp 50.000

RIYADINA Rp 30.000

MUTIA FARIDA Rp 600.000

MUTIA FARIDA Rp 520.000

KURNIAWAN WINATA Rp 100.000

MOHAMMAD RIZKI PRA Rp 200.000

MUHAMMAD HUDZAIFAH Rp 11.000

NILA RATNASARI AND Rp 20.000

DEVIA RATNA SARI Rp 30.000

EDWIN FERDIANSYAH Rp 50.000

OKKI MAKMURI Rp 50.000

RIYADINA Rp 50.000

KAMAL Rp 10.000

MUHAMMAD HUDZAIFAH Rp 10.000

DEVIA RATNA SARI Rp 50.000

EDWIN FERDIANSYAH Rp 50.000

BAMBANG IRAWAN Rp 50.000

OKKI MAKMURI Rp 50.000

RIYADINA Rp 50.000

SITI RIZKIYAH KAMIL Rp 30.000

AHFADIN HARFAN Rp 500.000

SYAWALUDIN Rp 20.000

NUGRAHA DEWATA Rp 200.000

HERLAMBANG SUKMA Rp 100.000

TEDDY YOSZA HIDAYA Rp 300.000

EDWIN FERDIANSYAH Rp 50.000

OKKI MAKMURI Rp 50.000

Page 42: Download Majalah Matahati Edisi November-Desember 2016

LAPORAN KEUANGAN-

CHUZAIMAH AGUSLIAN Rp 600.000

RIYADINA Rp 40.000

NILA RATNASARI AND Rp 50.000

LESTARI WIDYATINING Rp 50.000

NIKEN TATI KINTARS Rp 150.000

SUCI DEWI AYURARAS Rp 50.000

SRI WINARNI RUDI BUDIANTO A

Rp 500.000

NOVITA SANJAYA Rp 50.000

NURUL ITQI Rp 61.200

HASAN BASORY RUSTA Rp 150.000

Jumlah Rp 6.202.700

Danamon -5500661912

NAMA DONASI

STAMP DUTY FEE -

BERS TRF 1370011789324 MANDIRI

Rp 25.000

BERS TRF 1370011789324 MANDIRI

Rp 25.000

BERS TRF 1370007819762 MANDIRI

Rp 10.000

BERS TRF 1370011789324 MANDIRI

Rp 25.000

BERS TRF 1370007819762 MANDIRI

Rp 25.000

BERS TRF 1370011789324 MANDIRI

Rp 25.000

BERS TRF 1370011789324 MANDIRI

Rp 25.000

INDRA ELANA Rp 400.000

Jumlah Rp 560.000

Mandiri -123.0005117.371

NAMA DONASI

BASUKI RAHMAD Rp 75.000

RATMI R Rp 20.000

WARTO Rp 50.000

ARVI FAUZI ISHLAHOEL HAQ

Rp 50.000

SRI SURONO Rp 100.000

AGUS PRIHANTORO Rp 150.000

NOOR IRSALINA Rp 200.000

CK 051252-Tarik Tunai 00051252

Rp 250.000.000

PUTU AYU P AGUSTIANANDA

Rp 10.000

dari 5198930370040734 Rp 300.000

BASUKI RAHMAD Rp 75.000

EMIR SURYO GURITNO Rp 100.000

dari 5371762690074666 Rp 300.000

ALEX MONDRI Rp 50.000

EDI KARTONO Rp 25.418

PT. BINTANG TOEDJOE (TUJUH) - 031

Rp 100.000.000

AHMAD MUSAWIR Rp 100.000

ATMB trf Credt 45157002 Rp 800.000

EMIR SURYO GURITNO Rp 100.000

dari 5264221230547376 Rp 200.000

dari 5221842090473544 Rp 85.000

PUTU AYU P AGUSTIANANDA

Rp 10.000

EMIR SURYO GURITNO Rp 100.000

ISNA LUTHFIANA ROSYADA

Rp 128.450

RATMI R Rp 50.000

BASUKI RAHMAD Rp 75.000

ALEX MONDRI Rp 50.000

ATMB trf Credt 45157002 Rp 800.000

BASUKI RAHMAD Rp 75.000

BASUKI RAHMAD Rp 75.000

dari 5221842065811777 Rp 250.000

EMIR SURYO GURITNO Rp 50.000

DARI 1330004954319 Rp 20.000

SYAIFULLAH ARSYAD Rp 300.000

INDAH PUSPITASARI Rp 150.000

PUTU AYU P AGUSTIANANDA

Rp 10.000

ALEX MONDRI Rp 50.000

BASUKI RAHMAD Rp 75.000

Setor Tunai Rp 10.000.000

MUHAMMAD NAJIB Rp 200.000

IMAM SYAFII Rp 100.000

DARI 5264220041836300 Rp 800.000

EMIR SURYO GURITNO Rp 50.000

IKA AGUSTIN HANDYANI Rp 300.000

LULU ANGGIAMURNI Rp 1.000.000

PUTU AYU P AGUSTIANANDA

Rp 10.000

I AZIS ASRORUDIN Rp 500.000

IDIAL SARI RUSTENIA Rp 100.000

IDIAL SARI RUSTENIA Rp 100.000

DARI 1190004044135 Auto Transfer

Rp 2.000.000

Transfer SMS DARI ALEX MONDRI

Rp 50.000

DARI M SYAINI USMAN Transfer ATM S1AW16EA /5469651126/ATM-RM KUNANG2

Rp 2.500.000

DARI 5264220041836309 Rp 800.000

DARI 5264220890693793 Rp 300.000

MUHAMMAD IRFAN YUSUF

Rp 300.000

Setor Tunai Rp 1.000.000

EMIR SURYO GURITNO Rp 50.000

BASUKI RAHMAD Rp 75.000

PUTU AYU P AGUSTIANANDA

Rp 10.000

ARVI FAUZI ISHLAHOEL HAQ

Rp 50.000

DARI ENGGAR WAHYU APRIYANTO Transfer ATM S1ADACGI /6771732974/ATM-PT UIN

Rp 75.000

IMAM SYAFII Rp 100.000

Jumlah Rp 375.528.868

Mandiri Kmnsiaan-123.0099008999

NAMA DONASI

DARI 5221842072616482

Rp 99.993

ANTON DARMAWAN Rp 1.000.000

RS MUH PKU CEPU Rp 5.000.000

MOH SYAFEI ATMODIWIRYO

Rp 100.000

ATINA MUFLIHAH Rp 200.000

DONASI GAZA-YULIUS FIKA DIERVIN

Rp 100.000

ATMB trf Credt 00000479 Rp 1.500.000

ATMB trf Credt 00001278 Rp 500.000

DARI 5264222160578787 Rp 150.000

MUHAMMAD ZULFI IFANI Rp 1.000.000

DHINI ANJARWATI Rp 100.000

0000438440/ATB-0000000000011

Rp 1.075.000

DARI 6013012312435644 Rp 3.450.000

Page 43: Download Majalah Matahati Edisi November-Desember 2016

BCA Kemanusiaan - 8780171171

NAMA DONASI

RAHMAWATI 5.801.613

ZAKAT VITTA IKENR BA 500.000

RINI PARLINA 200.000

YAKUB-BANJIR GARUT 29.559.000

DIAN FIKRIANI-DONASI GARUT

150.000

ARI HIDAYAT 50.000

LAPORAN KEUANGAN-

BNI S Kemanusiaan-0091539444

NAMA DONASI

ISMAIL Rp 5.000

M ANDY Rp 250.000

DARI 8010031666 Rp 350.000

Jumlah Rp 605.000

"DARI MUHAMMAD IQBAL Transfer ATM S1AD12L5 /5076532840/ATM-IM KBN KCNG"

50.000

Jumlah Rp 14.324.993

Syariah Mandiri -70011329655

NAMA DONASI

Trf PRIMA to BSM - Prima Rp 200.000

Biaya adm. BSMNET September 16

Rp 2.500

Biaya Administrasi Rp 15.000

Trf PRIMA to BSM - Prima Rp 200.000

Trf PRIMA to BSM - Prima Rp 100.000

ATMB Transfer To BSM 7001329655

Rp 50.000

Trf BSM to BSM - Mandiri Rp 400.000

Trf BSM to BSM - BSMobile Rp 200.000

Trf BSM to BSM - Mandiri Rp 200.000

Trf PRIMA to BSM - Prima Rp 100.000

Jumlah Rp 1.467.500

Penerimaan Dana Kemanusiaan

DARI 002010026287736996888

20.000

JAMHARI 55.555

CHUZAIMAH AGUSLIAN 600.000

ZAKAT VITTA IKENUR BA 500.000

BIAYA ADM -

BUNGA 73.732

PAJAK BUNGA -

Jumlah Rp 37.509.900

PENERIMAAN JUMLAH

Dana Zakat Rp 247.994.403

Dana Infaq Rp 399.508.319

Dana Kemanusiaan Rp 38.114.900

Dana Waqaf Rp 1.500.000

Jumlah Total Penerimaan Rp 687.117.622

Total Penerimaan Dana Lazismu Periode Oktober 2016

BNI S Dolar 144258435

NAMA DONASI

HELMI WAHIDI Rp 500.000

DARI 7039488207 Rp 1.000.000

Jumlah Rp 1.500.000

Penerimaan Dana Waqaf

Page 44: Download Majalah Matahati Edisi November-Desember 2016

LAPORAN KEUANGAN-

Page 45: Download Majalah Matahati Edisi November-Desember 2016

LAPORAN QURBAN-

Page 46: Download Majalah Matahati Edisi November-Desember 2016

Apa jadinya jika kegiatan jalan-jalan atau traveling diisi dengan kegiatan kedermawanan? Tentulah, selain dapat melepas penat,

kepekaan rasa kemanusiaan pun bisa didapat. Model traveling yang dikenal dengan traveling filantropis (philanthropic travelling), ini belakangan makin populer di dunia. Bahkan, telah merambah ke Indonesia.

Salah satu komunitas jalan-jalan yang berusaha menyelipkan misi-misi kedermawanan dalam kegiatan-kegiatannya adalah Jakarta Jalan Jalan (Triple J). Cikal bakal komunitas ini sudah ada sejak tahun 2011, namun baru resmi didirikan pada 29 Maret 2012. Sosok kunci dibalik pendirian Triple J adalah dua anak muda penyuka traveling, yakni Dhayan Amiey dan Aditya Al Fikri.

Dhayan berkisah kepada Matahati bahwa Triple J mulanya hanya komunitas traveling biasa. Tujuannya dibentuk semata-mata untuk mewadahi siapa saja yang hobi jalan-jalan untuk melakukan trip bersama demi mengirit biaya. Mula-mula anggota Triple J hanya berjumlah 7 orang, namun lama-kelamaan beranggota tetap sekitar 60 orang. Jumlah itu belum termasuk partisipan yang biasanya ikut open trip.

Berbekal kesolidan anggotanya, Triple J

pun mulai mengajak traveler untuk terlibat

dalam aksi kedermawanan maupun pemberdayaan

masyarakat sekitar di sela-sela kegiatan trip atau

saat tidak diadakan trip. Motivasinya sesugguhnya

simpel saja, selagi mendapatkan kesenangan

mengeksplorasi tempat-tempat baru, mengapa pula tidak

sekalian berbagi kepada sesama?

Sembari Mengolah Rasa Kemanusiaan

JALAN-JALAN-

Jalan-Jalan

Pondok Pinang Raya 28, Ps. Jumat, Jakarta Selatan

@JKTjalanjalan

Page 47: Download Majalah Matahati Edisi November-Desember 2016

Berawal dari pemikiran sederhana itulah Triple J selalu menyelipkan kegiatan-kegiatan berdampak sosial. Kegiatan-kegiatan yang pernah dilakukan, seperti menggelar bakti sosial (baksos), menggalang dan memberikan donasi yang bersifat karitatif, membagi-bagikan buku untuk anak-anak yang kurang mampu dengan tagline “1 traveler 1 book”, menggelar tontonan film edukatif, hingga mengajar selama seminggu di tempat-tempat yang dikunjungi.

Untuk keperluan kegiatan sosial, Triple J memberlakukan sistem berbagi biaya (system cost-share), di mana setiap peserta yang mengikuti trip akan dikenakan charity

fee sebesar 2,5%. Donasi yang terkumpul kemudian digunakan untuk agenda #CharityTrip dalam bentuk berbagi kepada saudara-saudara yang kurang beruntung di tempat tujuan.

Beberapa kota yang pernah dikunjungi Triple J, antara lain, Bogor, Malang, Banten, Semarang, Jogjakarta, Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso, Bali, Lombok, Lampung, juga Belitung. Dhayan mengatakan, program Triple J yang paling berkesan dan menginspirasi lingkungan sekitar adalah program #BergantiKaki yang digelar di Bogor pada bulan September yang lalu. Warga yang mendapat bantuan tidak pernah menyangka ada komunitas jalan-jalan bisa berpartisipasi membantu mereka mendapatkan kaki palsu.

Dalam setahun, Triple J mengadakan trip sebanyak 3-4 kali. Tidak setiap trip diselingi program yang berdampak sosial. Dhayan mengakui, tidak mudah untuk menyatukan ide setiap anggota Triple J yang kemauannya berbeda-beda. Karena itu, setiap kegiatan sosial on-trip harus direncanakan dengan matang, setidaknya 2-3 bulan sebelumnya.

Dengan alasan itu pula, setiap ide yang muncul saat trip berlangsung dipastikan baru akan dilaksanakan pada kesempatan berikutnya. Kondisi agak berbeda berlaku saat

JALAN-JALAN-

off-trip, di mana Triple J selalu menggelar baksos selama bulan Ramadhan berlangsung.

Dari segi keanggotaan, umumnya traveler yang bergabung dengan komunitas Triple J berasal dari Jakarta (80%), sementara sisanya berasal dari Bintan, Malang, Semarang, Salatiga, juga Jogjakarta. Menariknya, usia anggotanya berada di rentang 20-35 tahun. Mereka umumnya pekerja dari pelbagai profesi, semisal finance staff, account staff,

tax staff, media planner, guru, staf gudang, juga pelajar dan mahasiswa. Banyak di antara mereka yang juga aktif ngeblog (blogger

traveler).

Dhayan menganggap hubungan di antara

semua anggota Triple J layaknya keluarga. Untuk ke depan, ia tak ingin muluk-muluk mengandaikan Triple J menjadi lembaga resmi serupa yayasan atau semacamnya. “Ingin seperti ini, tidak besar tapi anggotanya kompak. Karena kita bukan sekedar komunitas tapi keluarga,” imbuh Dhayan.

Harapan Dhayan dapat dimaklumi mengingat tidak sedikit tantangan dalam menjalankan program-program traveling filantropis. Tantangan paling berat tentu saja menjamin program-program berdampak sosial dapat berkelanjutan dan menginsipirasi masyarakat sekitar secara berkesinambungan. Untuk melakukannya tentu saja Triple J memerlukan sistem penjadwalan yang komprehensif dan sumber daya memadai yang akan mendapat giliran, apalagi tidak semua traveler mau kembali ke daerah yang sama saban tahunnya. [AS]

Page 48: Download Majalah Matahati Edisi November-Desember 2016

KOMUNITAS-

Tahun 2103 lalu, kita dihebohkan dengan sosok Tasripin. Sosok belia yang harus bertahan hidup dan terpaksa putus sekolah karena harus menghidupi ketiga adiknya. Tasripin pun menjadi petani di Dusun Pesawahan, Desa Gununglurah, Kecamatan Cilongok, Banyumas, Jawa Tengah.

Di usianya yang masih belasan itu Tasripin menjadi perbincangan hangat, di tengah buruknya sistem pendidikan di negara kita yang aksesnya tidak bisa dinikmati Tasripin dan kawan-kawannya di dusun itu.

Bagaimana dengan nasib Tasripin sekarang? Berdasarkan penelusuran Matahati, setelah tamat dari sekolah dasar, kini Tasripin bersekolah di MTs Pakis, Dusun Pesawahan, Cilongok, Banyumas. Di dusun itulah Komunitas Pakis berada melakukan pendampingan dan pemberdayaan terhadap anak-anak petani yang terpinggirkan.

KOMUNITAS PAKIS

Pemberdayaan Komunitas Pendidikan Anak-anak Petani di Lereng Gunung Slamet

Komunitas-pakis-banyumas

Page 49: Download Majalah Matahati Edisi November-Desember 2016

Menurut Isrodin, salah satu penggagas Komunitas Pakis, Tasripin bersama anak-anak petani lainnya di dusun itu mendapat pendampingan di pusat kegiatan belajar mengajar masyarakat. Anak-anak di sini rata-rata dari keluarga ekonomi yang tidak mampu. “Mereka anak-anak terpencil yang sama dengan anak-anak pada umumnya dan ingin merasakan bangku sekolah” kata Isrodin yang lulusan Jurusan Tarbiyah (Pendidikan Guru Agama Islam) STAIN Purwokerto.

Sejak 2012, Komunitas Pakis berdiri di Kampung Pesawahan RT 4/RW 4 Desa Gununglurah, Cilongok Banyumas, untuk memenuhi minat belajar anak-anak di lereng Gunung Slamet. Terkait dengan nama Pakis yang unik itu, Isrodin menjelaskan bahwa Pakis adalah nama tanaman khas di lereng pengunungan. Bersama kawan-kawan kami berbagi mendampingi untuk pemberdayaan, lanjut Isrodin yang juga Kepala Sekolah MTs Pakis.

Komunitas Pakis dalam makna yang lain secara pedagogis adalah sekolah alternatif. Secara konsep kami menggunakan pendekatan Agroforestry, yaitu mengkombinasikan metode pembelajaran learning by doing yang

KOMUNITAS-

menggabungkan materi serta mengenalkan siswa pada kegiatan seputar pertanian dan kehutanan.

“Anak-anak selain belajar di kelas yang sebagian bilik bambu, selebihnya belajar langsung di lapangan bagaimana menanam sayuran, palawija, dan berternak kambing,” ungkap Isrodin yang pernah terlibat aktif dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Cabang Banyumas.

Selain pembelajaran secara langsung, anak-anak lereng Gunung Slamet ini mendapat fasilitas taman baca dengan buku-buku menarik yang sebelumnya tidak pernah diperoleh mereka, lanjut Isrodin. Kami juga melibatkan masyarakat setempat bagaimana pemberdayaan terhadap anak-anak mereka agar tetap berlangsung.

Untuk pengajar tidak terbatas ruang dan waktu, siapapun bisa bergabung di sini. Inilah pendidikan seumur hidup. “Impian kami dan Komunitas Pakis ke depan adalah memadukan konsep pembelajaran dan Taman Petani (Park

Farmer) dapat terwujud,” tutur Isrodin. [NA]

Page 50: Download Majalah Matahati Edisi November-Desember 2016

INSPIRASI-

Sebuah Kata, SebuahGagasan

Page 51: Download Majalah Matahati Edisi November-Desember 2016

JALAN-JALAN-

Page 52: Download Majalah Matahati Edisi November-Desember 2016