Download dalam format PDF.

58
Nomor: LAP-89/DL/2/2015 Tanggal: 20 Januari 2015 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan BPKP Tahun 2014

Transcript of Download dalam format PDF.

Nomor: LAP-89/DL/2/2015 Tanggal: 20 Januari 2015

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan BPKP

Tahun 2014

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena dengan

karunia dan ridho-Nya kami dapat melewati tahun 2014 dengan lancar.

Sesuai Keputusan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor:

KEP-06.00.00-080/K/2001, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan Badan

Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (Pusdiklatwas BPKP) merupakan salah

satu unit kerja BPKP yang mempunyai tugas pokok melaksanakan

penyelenggaraan, pembinaan, dan koordinasi kegiatan pendidikan dan pelatihan di

bidang pengawasan. Laporan Kinerja Pusdiklatwas BPKP tahun 2014 disusun untuk

melaporkan tingkat keberhasilan yang telah dicapai serta sebagai bentuk

pertanggungjawaban kepada pemberi mandat yaitu Kepala BPKP.

Laporan Kinerja Pusdiklatwas BPKP menggambarkan target dan realisasi

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Pusdiklatwas BPKP yang didasarkan pada

Penetapan Kinerja Tahun 2014 dan merupakan penjabaran tahunan dari Rencana

Strategis Pusdiklatwas BPKP periode 2010-2014. Analisis dilakukan terhadap celah

kinerja (performance gap), yaitu perbedaan capaian kinerja dibandingkan dengan

target kinerja yang telah ditetapkan. Hasil analisis digunakan sebagai salah satu

landasan untuk menyusun langkah antisipatif dalam rangka peningkatan kinerja

Pusdiklatwas BPKP di masa depan.

Akhirnya, diharapkan Laporan Kinerja Pusdiklatwas BPKP dapat menjadi masukan

yang bermanfaat dalam upaya pencapaian visi dan misi BPKP secara keseluruhan.

Ciawi, 20 Januari 2015 Kepala Pusat

Nurdin

NIP 19591212 198112 1 001

ii

DAFTAR ISI

Halaman KATA PENGANTAR ....................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................... ii

DAFTAR GAMBAR..........................................................................

DAFTAR TABEL................................................................................

iii

iv

RINGKASAN EKSEKUTIF ............................................................ v

BAB I PENDAHULUAN ............................................................ 1 A. Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi ......... 1 B. Aspek Strategis Organisasi .................................... 2 1. Pendekatan Balanced Scorecard .......................... 2 2. Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses,

Opportunities, and Threats) .............................. 3

3. Nilai Luhur Organisasi ....................................... 4 C. Kegiatan dan Layanan Organisasi 4 D. Struktur Organisasi ................................................. 6 E. Sistematika Penyajian ............................................. 8

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA .... 10 A. Rencana Strategis Pusdiklatwas BPKP ................. 10 B. Perjanjian Kinerja ..................................................... 14

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ....................................... 17 A. Capaian Kinerja Pusdiklatwas BPKP ................... 17 B. Realisasi Anggaran dan Sumber Daya Manusia

Pusdiklatwas BPKP .................................................

36

BAB IV PENUTUP ......................................................................... 41

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2014

Lampiran 2. Lampiran 3.

Perbandingan Realisasi IKU Tahun 2014 dengan Realisasi Tahun 2013 dan Target Tahun 2014 Perkembangan Target, Realisasi dan Capaian IKU dari Tahun 2010 sampai dengan Tahun 2014

Lampiran 4. Capaian Kinerja Output Tahun 2014

Lampiran 5. Perbandingan Realisasi Output Tahun 2014 dengan

Realisasi Tahun 2013 dan Target Tahun 2014

iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Bagan Struktur Organisasi Pusdiklatwas BPKP

Gambar 1.2. Komposisi Pegawai Pusdiklatwas BPKP Berdasarkan Jabatan

Gambar 1.3. Komposisi Pegawai Pusdiklatwas BPKP Berdasarkan Pendidikan

Gambar 1.4. Komposisi Pegawai Pusdiklatwas BPKP Berdasarkan Golongan

Gambar 1.5. Sistematika Penyajian Laporan Kinerja

Gambar 3.1. Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Sasaran Strategis 1

Gambar 3.2. Tingkat Kelulusan Diklat Kedinasan

Gambar 3.3. Peserta Diklat Teknis Substansi

Gambar 3.4. Kontribusi Terhadap Capaian Kinerja Diklat Teknis Substansi

Gambar 3.5. Perbandingan Realisasi Output Diklat Teknis Substansi

Gambar 3.6. Peserta Diklat Fungsional Auditor

Gambar 3.7. Kontribusi Terhadap Capaian Kinerja Diklat Fungsional Auditor

Gambar 3.8. Perbandingan Realisasi Output Diklat Fungsional Auditor

Gambar 3.9. Sistem Diklat Berbasis Merit dan Kompetensi

Gambar 3.10. Perbandingan Capaian Kinerja Sistem Diklat Berbasis Merit dan

Kompetensi

Gambar 3.11. Perkembangan Target dan Realisasi Indikator Outcome Sasaran

Strategis 1 periode 2010 s.d. 2014

Gambar 3.12. Perkembangan Capaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 1 Periode

2010 s.d. 2014

Gambar 3.13 Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Sasaran Strategis 2

Gambar 3.14 Perkembangan Target dan Realisasi Indikator Outcome Sasaran

Strategis 2 Periode 2010 s.d. 2014

Gambar 3.15 Perkembangan Capaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 2 Periode

2010 s.d. 2014

iv

DAFTAR TABEL

Tabel R1. Capaian Tujuan Strategis Pusdiklatwas BPKP Tahun 2014

Tabel 2.1. Indikator Kinerja Utama Pusdiklatwas BPKP

Tabel 2.2. Program dan Kegiatan Pusdiklatwas BPKP Tahun 2014

Tabel 2.3. Perjanjian Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2014

Tabel 3.1. Capaian Tujuan Strategis

Tabel 3.2. Capaian Indikator Kinerja Output Pusdiklatwas BPKP Tahun 2014

Tabel 3.3. Nilai Anggaran dan Realisasi Anggaran Pusdiklatwas BPKP Tahun 2014

Tabel 3.4. Rencana dan Realisasi Penggunaan Sumber Daya Manusia (OH)

Pusdiklatwas BPKP Tahun 2014

Tabel 4.1. Capaian Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2013-2014

v

ejalan dengan visi BPKP sebagai ”Auditor Presiden yang responsif,

interaktif, dan terpercaya, untuk mewujudkan akuntabilitas keuangan

negara yang berkualitas”, Pusdiklatwas BPKP berupaya untuk mendukung

pencapaian visi BPKP dengan menjalankan misi ketiga BPKP yakni

mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan

kompeten. Pusdiklatwas BPKP melakukan pembelajaran yang dapat mempercepat

pemenuhan kompetensi auditor di seluruh Instansi Pemerintah Pusat dan Instansi

Pemerintah Daerah, yang dirumuskan dalam suatu visi, yaitu:

“Menjadi Lembaga Diklat Terdepan dan Terpercaya di Lingkungan

Pemerintahan”

Sesuai peran yang diemban, Pusdiklatwas BPKP memiliki tanggung jawab untuk

mencapai target kinerja pada Renstra Pusdiklatwas BPKP Tahun 2010-2014, yang

dijabarkan dalam dokumen Penetapan Kinerja (Tapkin) setiap tahun. Tapkin

Pusdiklatwas BPKP tahun 2014 merupakan kontrak kinerja yang harus

dipertanggungjawabkan capaian kinerjanya dalam Laporan Kinerja Pusdiklatwas

BPKP Tahun 2014.

Tapkin Pusdiklatwas BPKP Tahun 2014 berisi dua program, yaitu Program

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya -BPKP dengan

sasaran strategis “Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah

yang Profesional dan Kompeten pada 80% K/L/Pemda” dan Program Peningkatan

Sarana dan Prasarana Aparatur Negara-BPKP dengan sasaran strategis

“Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan dan Kualitas Pengelolaan

Keuangan”. Keberhasilan program diukur dengan indikator kinerja hasil (outcome),

dan keberhasilan kegiatan diukur dengan indikator kinerja keluaran (output). Dalam

Tapkin Pusdiklatwas BPKP tahun 2014, telah ditetapkan 2 indikator outcome dan 5

indikator output.

S

vi

Guna melakukan pengukuran dan penilaian kinerja, Pusdiklatwas BPKP telah

melakukan pengumpulan data kinerja dengan dukungan sistem informasi, yaitu

SIM MonevRKT dan SIM Pusdiklatwas BPKP.

Capaian kinerja Pusdiklatwas BPKP berdasarkan capaian sasaran trategisnya dapat

disajikan sebagai berikut:

1. Sasaran strategis “Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern

Pemerintah yang Profesional dan Kompeten pada K/L/Pemda”, yang

merupakan indikator kinerja utama tercapai sebesar 152,90%.

2. Sasaran strategis “Meningkatnya Efektifitas Perencanaan Pengawasan dan

Kualitas Pengelolaan Keuangan”, tercapai sebesar 99,04%.

Capaian kinerja Pusdiklatwas BPKP tersebut menyerap dana sebesar

Rp72.298.927.000,00 atau 92,92% dari anggaran setelah revisi sebesar

Rp77.806.805.000,00, dan SDM sebanyak 35.227 OH atau 118,43% dari target

sebanyak 29.745 OH.

Capaian kinerja Pusdiklatwas BPKP dalam rangka mendukung terwujudnya tujaun

startegis berdasarkan capaian sasaran strategisnya dapat dilihat pada Tabel R.1

sebagai berikut:

Tabel R.1 Capaian Tujuan Strategis Pusdiklatwas BPKP Tahun 2014

No. Uraian Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian Indikator

Outcome (%)

TUJUAN STRATEGIS: Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang

Profesional dan Kompeten

SASARAN STRATEGIS 1: Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang

Profesional dan Kompeten pada 80% K/L/Pemda

1. Rasio SDM terdiklat sesuai kompetensi terhadap total jumlah

yang dibutuhkan

% 90,00 137,61 152,90

SASARAN STRATEGIS 2: Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% dan

Kualitas Pengelolaan Keuangan sebesar 100%

1. Tingkat kepuasan penerima layanan Skala Likert 1-10

8,30 8,22 99,04

vii

Keberhasilan Kinerja Pusdiklatwas BPKP tahun 2014 ditunjukkan dengan prestasi

yang dicapai, antara lain sebagai berikut:

1. Pusdiklatwas BPKP sejak tahun 2007 telah menerapkan standarisasi proses kerja

yang diakui secara internasional, yaitu berupa Sertifikat ISO 9001:2008 yang

dikeluarkan oleh TUV Nord. Setiap tahun dilakukan audit oleh TUV Nord untuk

meyakinkan bahwa standarisasi proses kerja kediklatan masih berjalan dengan

baik. Pada bulan Juli 2014, telah dilakukan audit (surveillance) oleh TUV NORD

dan hasilnya menyatakan bahwa standarisasi proses tetap terjaga dengan baik.

2. Akreditasi A dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah/LKPP

untuk Program Pelatihan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (sesuai Keputusan

Deputi Bidang Pengembangan dan Pembinaan Sumber Daya Manusia, Lembaga

Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 4 Tahun 2011 tanggal

21 Februari 2011, yang kemudian diperbaharui dengan Keputusan Deputi Bidang

Pengembangan dan Pembinaan Sumber Daya Manusia , LKPP Nomor 100

Tahun 2013 tanggal 20 Desember 2013).

3. Pusdiklatwas BPKP seringkali menjadi tempat tujuan kegiatan studi banding

penyelenggaran diklat oleh lembaga-lembaga diklat lain atau menjadi tempat

observasi lapangan bagi peserta diklat diantaranya peserta diklat Training Officer

Course (TOC) dari Badan Diklat Provinsi DKI Jakarta dengan peserta diklat dari

berbagai wilayah di Provinsi DKI Jakarta sebanyak 2 angkatan pada tanggal

27 November 2014 dan 11 Desember 2014. Selain itu, Pusdiklatwas BPKP menjadi

tempat studi banding penerapan ISO. Hal ini menunjukkan bahwa Pusdiklatwas

BPKP diakui sebagai lembaga diklat yang dapat menjadi rujukan atau contoh

bagi lembaga diklat lain.

4. Pada tahun 2014 Pusdiklatwas BPKP mendapatkan kunjungan kehormatan dari

instansi/lembaga diklat lain sebagai berikut:

a. Gubernur Provinsi Gorontalo terkait dengan pelaksanaan diklat bagi para

pengelola keuangan di unit-unit kerja Provinsi Gorontalo pada tanggal

10 Februari 2014.

viii

b. Sekretaris Jenderal Ombudsman dalam rangka meninjau pelaksanaan Diklat

Audit Investigatif bagi pegawai di lingkungan Ombudsman pada tanggal

4 Juni 2014.

c. Balai Diklat Kementerian Kehutanan dalam rangka studi banding tentang

pengembangan e-learning Pusdiklatwas BPKP pada tanggal 28 Agustus 2014

dan 27 November 2014.

d. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mahkamah Konstitusi dalam rangka studi

banding penyelenggaran diklat pada Pusdiklatwas BPKP pada tanggal

4 September 2014.

e. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Dalam Negeri dalam rangka

studi banding pengembangan e-learning Pusdiklatwas BPKP pada tanggal 20

Oktober 2014.

Capaian kinerja Pusdiklatwas BPKP tahun 2014 termasuk kategori memuaskan.

Namun, masih terdapat beberapa hal strategis yang perlu diperhatikan di masa

depan, yaitu:

1. Menyempurnakan dan mengembangkan program-program kediklatan sesuai

dengan kebutuhan stakeholders, diantaranya diklat penyusunan laporan

keuangan berbasis akrual dan analisis pemecahan masalah.

2. Meningkatkan kompetensi SDM kediklatan di lingkungan Pusdiklatwas BPKP

dan di Perwakilan BPKP guna meningkatkan kualitas penyelenggaraan diklat.

3. Mengembangkan program kediklatan berbasis e-learning sehingga mampu

menjangkau pengguna yang lebih luas.

4. Terus menerus melakukan perbaikan atau penyempurnaan penyelenggaraan

diklat baik menyangkut materi, metode maupun sarana prasarananya agar

Pusdiklatwas BPKP tetap eksis sebagai lembaga diklat yang memiliki daya saing

kuat.

5. Menyiapkan diri menjadi lembaga diklat yang akan memberikan akreditasi bagi

lembaga diklat lainnya yang menyelenggarakan diklat fungsional auditor dan

diklat teknis substansi diantaranya diklat SPIP.

usdiklatwas BPKP merupakan unit kerja eselon II di lingkungan BPKP yang

memiliki tanggung jawab atas seluruh kegiatan pendidikan dan pelatihan

pengawasan. Tugas, fungsi, wewenang, aspek-aspek strategis, kegiatan dan

layanan produk, struktur organisasi, serta sistematika penyajian Laporan Kinerja

Pusdiklatwas BPKP diuraikan sebagai berikut:

Berdasarkan Keputusan Kepala BPKP Nomor KEP-06.00.00-080/K/2001 tentang

Organisasi dan Tata Kerja BPKP, Pusdiklatwas BPKP mempunyai tugas

melaksanakan penyelenggaraan, pembinaan, dan koordinasi kegiatan pendidikan

dan pelatihan.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Pusdiklatwas BPKP menjalankan fungsi

sebagai berikut:

1. Penyusunan program pendidikan dan pelatihan kedinasan, fungsional, dan

teknis;

2. Perencanaan, penyusunan, dan pengembangan materi pendidikan dan pelatihan

fungsional dan teknis;

3. Perencanaan kebutuhan dan pembinaan widyaiswara dan instruktur;

4. Penyelenggaraan, pembinaan, dan koordinasi kegiatan pendidikan dan

pelatihan, pembentukan, pengembangan, dan penjenjangan jabatan fungsional

auditor, serta pendidikan dan pelatihan teknis;

5. Penetapan persyaratan dan pemberian akreditasi penyelenggaraan pendidikan

dan pelatihan pembentukan dan penjenjangan jabatan fungsional auditor;

PA. Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi

BAB I PENDAHULUAN

2

6. Evaluasi pelaksanaan hasil pendidikan dan pelatihan serta penyusunan

laporannya; dan

7. Pengelolaan kepegawaian dan pelaksanaan urusan tata usaha, keuangan, barang

milik/kekayaan negara dan urusan rumah tangga.

Perencanaan strategis organisasi merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting

dalam suatu iklim di mana perkembangan dan perubahan lingkungan terjadi sangat

cepat. Melalui perencanaan strategis, perubahan lingkungan strategis mampu

diantisipasi sehingga dapat memberikan arah yang akan dituju dan cara meraihnya.

Perumusan perencanaan strategis tidak lepas dari aspek strategis organisasi yang

menentukan arah kebijakan strategis yang akan ditempuh. Oleh karena itu, aspek

strategis Pusdiklatwas BPKP diidentifikasi dengan menggunakan beberapa

pendekatan dan diselaraskan dengan aspek strategis BPKP sebagai berikut:

1. Pendekatan Balanced Scorecard

Konsep balanced scorecard digunakan oleh Pusdiklatwas BPKP dalam rangka

menyeimbangkan identifikasi aspek strategis pemenuhan kepentingan pihak

luar dan aspek strategis pembenahan ke dalam. Konsep balanced scorecard

tersebut pada dasarnya telah diadaptasi sesuai dengan karakteristik organisasi

publik dengan menyesuaikan perspektif keuangan menjadi perspektif manfaat

bagi pemangku kepentingan, dan perspektif pelanggan menjadi perspektif

manfaat bagi pengguna jasa. Sedangkan dua perspektif lainnya adalah

perspektif proses bisnis internal serta perspektif pertumbuhan dan

pembelajaran.

Perspektif manfaat bagi pemangku kepentingan dan manfaat bagi pengguna

jasa menjelaskan manfaat/nilai tambah yang dapat diberikan kepada pemangku

kepentingan dan pengguna jasa dari kegiatan diklat. Pemenuhan manfaat ini

dicapai melalui keberhasilan Pusdiklatwas BPKP memenuhi ekspektasi

B. Aspek Strategis Organisasi

3

pemangku kepentingan dan pengguna jasa yang diwujudkan dengan

dimanfaatkannya hasil diklat, kepuasan pemangku kepentingan dan pengguna

jasa serta meningkatnya permintaan jasa kediklatan.

Hal tersebut dapat tercapai apabila didukung oleh proses bisnis internal yang

berkualitas. Proses bisnis internal yang berkualitas dilaksanakan melalui

perencanaan, pengambilan keputusan, pengendalian mutu, pengaturan pola

hubungan antar bidang/bagian, pertanggungjawaban dan pelaporan, proses

penganggaran, penyediaan dana serta sarana dan prasarana yang memadai, dan

pembakuan standar kerja.

Oleh karena itu, dukungan pengelolaan pilar kinerja organisasi sebagaimana

yang terdapat pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran berupa modal

organisasi (organizational capital), modal sumber daya manusia (human capital)

dan modal informasi dan prosedur (information capital) harus dilaksanakan

secara memadai, sehingga Pusdiklatwas BPKP dapat memberikan pelayanan

jasa kediklatan yang berkualitas dengan biaya yang efisien.

2. Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threrats)

Analisis SWOT dilakukan untuk mengantisipasi dinamika lingkungan strategis

organisasi, baik lingkungan internal maupun eksternal sehingga dapat

diidentifikasi faktor kunci keberhasilan untuk merancang perencanaan strategis

organisasi. Dari hasil analisis SWOT, diidentifikasi beberapa faktor kunci

keberhasilan Pusdiklatwas BPKP, yaitu:

a. Tersedianya SDM yang kompeten di bidang diklat pengawasan dan kapasitas

kelembagaan yang memadai;

b. Kewenangan dari peraturan perundang-undangan, terutama dengan

terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah dan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun

2010 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak di lingkungan BPKP;

c. Tersedianya program diklat dan materi diklat pengawasan yang berkualitas;

4

d. Memiliki jaringan diklat dan informasi melalui Perwakilan BPKP di seluruh

Indonesia;

e. Memiliki pengalaman dalam bidang diklat pengawasan;

f. Kebutuhan diklat pengawasan untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan

yang baik;

g. Meningkatnya tuntutan profesionalisme di bidang pengawasan;

h. Pemanfaatan kemajuan teknologi dalam bidang diklat pengawasan; dan

i. Pengembangan sistem dan teknologi informasi.

3. Nilai Luhur Organisasi

Nilai-nilai luhur yang telah disepakati dan ditetapkan dalam rumusan nilai

luhur BPKP merupakan salah satu aspek strategis yang sangat penting dalam

perumusan perencanaan strategis Pusdiklatwas BPKP. Nilai-nilai luhur tersebut

terangkum dalam suatu kata kunci “PIONIR” yang berarti pemrakarsa. Hal ini

merupakan perwujudan dari keinginan untuk selalu berinovasi guna

menghasilkan produk-produk yang berbeda dari produk para pengawas intern

lainnya tetapi diyakini diterima karena dibutuhkan oleh para pemangku

kepentingan. Apabila diuraikan lebih lanjut, PIONIR mengandung makna

Profesional, Integritas, Orientasi pada pengguna, Nurani dan akal sehat,

Independen, dan Responsibel. Nilai-nilai tersebut selalu menjadi pedoman bagi

Pusdiklatwas BPKP dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.

Dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia pengawasan yang kompeten

dan berintegritas, Pusdiklatwas BPKP telah menyelenggarakan Pendidikan dan

Pelatihan bagi Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) di lingkungan BPKP,

Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, dan Instansi Lainnya diantaranya

POLRI, TNI, Rumah Sakit, Universitas, Negara Timor Leste. Pelaksanaan diklat

C. Kegiatan dan Layanan Organisasi

5

dibiayai dengan dana yang berasal dari Rupiah Murni (DIPA) , PNBP, STAR, dan

Instansi Pengguna (swakelola).

Layanan diklat yang diselenggarakan Pusdiklatwas BPKP terdiri atas:

1. Diklat Kedinasan yaitu:

− Kepemimpinan Tingkat III,

− Kepemimpinan Tingkat IV,

− Prajabatan Golongan II,

− Prajabatan Golongan III.

2. Diklat Teknis Substansi

Diklat Teknis Substansi diantaranya diklat Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah (SPIP), Audit Investigatif, Prosedur Pengadaan Barang dan Jasa

(PPBJ), Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (RLKPD), Reviu Laporan

Keuangan Kementerian Lembaga (RLKKL), Audit Pengadaan Barang dan Jasa

(APBJ), Pengelolaan Keuangan Daerah, Audit Kinerja, Evaluasi AKIP,

Penyusunan LAKIP, Penulisan Laporan Hasil Audit yang Efektif, Penyusunan

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah, Audit Forensik, Audit Berbasis Risiko,

Manajemen Pengawasan, Analisis Pemecahan Masalah, Penyusunan Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah Berbasis Akrual, Self Assessment Good Corporate

Governance, Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Lembaga Berbasis

Akrual, Pelatihan dan ertifikasi Qualified Internal Auditor (QIA)-STAR 2014,

Training Officer Course, Certified Professional Management Accountant (CPMA),

Training of Trainer (ToT) Instruktur, Pengawasan dan Pengendalian Tingkat

Utama.

4. Diklat Fungsional Auditor yaitu:

− Pembentukan Auditor Terampil,

− Pembentukan Auditor Ahli,

− Alih Jabatan Auditor Terampil ke Auditor Ahli,

− Penjenjangan Audior Muda,

− Penjenjangan Auditor Madya,

− Penjenjangan Auditor Utama.

6

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya Pusdiklatwas BPKP dipimpin oleh Kepala

Pusdiklatwas, yang membawahi satu Bagian Tata Usaha dan tiga Bidang. Bagian

Tata Usaha membawahi tiga subbagian. Bidang Perencanaan, Pengembangan, dan

Evaluasi (P2E) membawahi empat subbidang. Bidang Penyelenggaraan Pendidikan

dan Pelatihan Jabatan Fungsional Auditor (P3JFA) membawahi dua subbidang.

Bidang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kedinasan dan Teknis (P3KT)

membawahi dua subbidang, dan Kelompok Jabatan Fungsional.

Bagan Struktur Organisasi Pusdiklatwas BPKP disajikan pada Gambar 1.1

Gambar 1.1

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PUSDIKLATWAS BPKP

KEPALA PUSDIKLATWAS

BIDANG P3JFA BIDANG P3KT BIDANG P2E

Sub Bagian

Kepegawaian

Sub Bagian

Keuangan

Sub Bagian

Umum

Sub Bidang

Perencanaan

Program Diklat

Sub Bidang

Evaluasi Diklat

Sub Bidang

Pengembangan

Materi Diklat

Sub Bidang

Penyelenggaraan

Diklat

Penjenjangan JFA

Sub Bidang

Penyelenggaraan

Diklat

Pembentukan dan

Pengembangan

JFA

Sub Bidang

Pelaporan Diklat

Sub Bidang

Penyelenggaraan

Diklat Teknis

Substansi Auditor

Sub Bidang

Penyelenggaraan

Diklat Kedinasan

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

BAGIAN TU

D. Struktur Organisasi

7

50

25

18 16

4 3 2 1

Gambar 1.2Komposisi Pegawai Pusdiklatwas BPKP Berdasarkan Jabatan

Fungsional Umum Auditor Widyaiswara Pejabat Struktural

Pranata Komputer Arsiparis Dokter Analis Kepegawaian

Sumber daya manusia Pusdiklatwas BPKP per 31 Desember 2014 sebanyak 205

orang terdiri dari 119 orang Pegawai Negeri Sipil dan 86 orang Tenaga Harian Lepas

(THL).

Rincian Pegawai Negeri Sipil Pusdiklatwas BPKP berdasarkan jabatan, pendidikan,

dan golongan adalah sebagai berikut:

Berdasarkan gambar 1.2 sebagaimana tersebut di atas, Pegawai Negeri Sipil

Pusdiklatwas BPKP jika diklasifikasikan berdasarkan jabatan, terdiri dari: fungsional

umum berjumlah 50 orang, fungsional auditor berjumlah 25 orang, widyaiswara

berjumlah 18 orang, pejabat struktural berjumlah 16 orang, pranata komputer

berjumlah 4 orang, arsiparis berjumlah 3 orang, analis kepegawaian berjumlah 1

orang, dan dokter berjumlah 2 orang.

Sedangkan komposisi pegawai Pusdiklatwas BPKP berdasarkan pendidikan,

pegawai dengan latar belakang pendidikan S3 berjumlah 3 orang, S2 berjumlah 31

orang, S1/DIV berjumlah 30 orang, DIII berjumlah 13 orang, SLTA berjumlah 41

orang, dan SD berjumlah 1 orang. Komposisi pegawai Pusdiklatwas BPKP

berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada gambar 1.3 di bawah ini.

8

22%68%

10%

Gambar 1.4Komposisi Pegawai Pusdiklatwas

BPKP Berdasarkan Golongan

Golongan IV Golongan III Golongan II

Sedangkan komposisi pegawai

Pusdilatwas BPKP berdasarkan golongan

dapat diuraikan sebagai berikut: pegawai

golongan IV berjumlah 26 orang,

golongan III berjumlah 81 orang, dan

golongan II berjumlah 12 orang,

sebagaimana dapat dilihat pada gambar

1.4 di samping.

Laporan Kinerja Pusdiklatwas BPKP disusun untuk mengkomunikasikan

pencapaian kinerja Pusdiklatwas BPKP selama tahun 2014. Capaian kinerja tahun

2014 dihitung dari perbandingan antara realisasi kinerja dengan rencana kinerja

tahun 2014. Sistematika LAKIP Pusdiklatwas BPKP terdiri dari empat bab dengan

materi sajian sebagaimana terlihat pada Gambar 1.5.

Strata 3 Strata 2 Strata 1/DIV Diploma II I SLTASD

3

31 30

13

41

1

Gambar 1.3Komposisi Pegawai Pusdiklatwas BPKP

Berdasarkan Pendidikan

E. Sistematika Penyajian

9

Gambar 1.5 SISTEMATIKA PENYAJIAN LAPORAN KINERJA

Rencana Strategis

2010-2014

Bab 2

Bab 3

Bab 4

P E N D A H U L U A N Bab 1

Rencana Kinerja

2014

Perjanjian

Kinerja 2014

Realisasi Anggaran 2014

P E N U T U P Simpulan dan Strategi Peningkatan Kinerja

Capaian Kinerja

2014

ada Bab ini diuraikan tentang rencana strategis Pusdiklatwas BPKP dan

rencana kinerja yang ditetapkan dalam perjanjian kinerja 2014. Tahun 2014

merupakan tahun kelima dari pelaksanaan Rencana Strategis Pusdiklatwas

tahun 2010-2014 yang merupakan tahun terakhir sehingga menjadi titik tolak

evaluasi atas pencapaian kinerja selama periode 2010-2014. Uraian rencana strategis

Pusdiklatwas BPKP dan perjanjian kinerja tahun 2014, sebagai berikut:

Tahun 2014 merupakan tahun kelima pelaksanaan Rencana Strategis Badan

Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (Renstra BPKP) tahun 2010-2014. Sesuai

dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja

dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan mengacu pada Renstra

BPKP 2010-2014, maka ditetapkan Renstra Pusdiklatwas BPKP tahun 2010-2014.

Renstra Pusdiklatwas BPKP berisi visi, misi, tujuan, sasaran strategis, Indikator

Kinerja Utama (IKU), program, dan kegiatan yang ingin dicapai dalam tahun 2014

dengan uraian sebagai berikut:

1. Pernyataan Visi

Visi Pusdiklatwas BPKP disusun dengan mengacu kepada visi BPKP 2010-2014,

yaitu sebagai “Auditor Presiden yang Responsif, Interaktif dan Terpercaya untuk

Mewujudkan Akuntabilitas Keuangan Negara yang Berkualitas”. Pusdiklatwas

berupaya untuk mendukung pencapaian visi BPKP dengan menjalankan misi

P

A. Rencana Strategis Pusdiklatwas BPKP

BAB II PERENCANAAN DAN

PERJANJIAN KINERJA

11

ketiga BPKP yakni mengembangkan kapasitas pengawasan intern

pemerintah yang profesional dan kompeten melalui pembelajaran yang dapat

mempercepat pemenuhan kompetensi auditor di seluruh Instansi Pemerintah

Pusat dan Instansi Pemerintah Daerah. Pusdiklatwas selalu berinovasi untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran melalui pengembangan bahan ajar yang up

to date berbasis kompetensi menggunakan perangkat multimedia. Pusdiklatwas

BPKP secara terus-menerus mengembangkan diri menjadi lembaga profesional di

bidang diklat melalui pembelajaran secara elektronik dengan sistem on line yang

dapat di akses oleh seluruh aparat Instansi Pemerintah Pusat dan Instansi

Pemerintah Daerah, yang dirumuskan dalam suatu visi, yaitu:

“Menjadi Lembaga Diklat Terdepan dan Terpercaya

di Lingkungan Pemerintahan”

Makna lembaga diklat terdepan berarti Pusdiklatwas BPKP berupaya untuk

menjadi yang terdepan dalam mengembangkan jenis-jenis diklat yang

dibutuhkan oleh stakeholders disertai penerapan metodologi training yang modern

berbasis teknologi informasi. Pusdiklatwas BPKP diharapkan mampu bertindak

selangkah lebih maju menjadi pelopor atau mempunyai inisiatif dalam

pengembangan konsep-konsep yang kemudian diimplementasikan untuk

kepentingan stakeholders dan menjadi terpercaya dengan terus menerus

meningkatkan kualitas pelayanan penyelenggaraan kediklatan untuk stakeholders.

2. Pernyataan Misi

Misi Pusdiklatwas BPKP merupakan bentuk nyata dari rumusan visi yang

memberikan gambaran mengenai tugas yang diemban oleh Pusdiklatwas BPKP

dalam rangka mewujudkan visi. Misi Pusdiklatwas BPKP dirumuskan ke dalam

dua rumusan misi, yaitu:

“Meningkatkan Kompetensi Aparatur Negara Dalam Mengimplementasikan

SPIP”

dan

“Meningkatkan Kapasitas Manajemen dan Sumber Daya Diklat”

12

Misi tersebut pada dasarnya ditetapkan dengan kesadaran akan perlunya

keseimbangan antara pencapaian kinerja yang berorientasi pada manfaat

keberadaan Pusdiklatwas BPKP bagi stakeholders dan pencapaian kinerja yang

berorientasi pada aspek pendukung berupa peningkatan kualitas manajemen

diklat, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, sarana dan prasarana serta

sumber daya diklat lainnya.

3. Tujuan Strategis

Tujuan strategis merupakan penjabaran dari pernyataan misi yang akan dicapai

atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun. Dengan

mengacu kepada misi yang telah dirumuskan dan selaras dengan tujuan BPKP,

maka tujuan Pusdiklatwas BPKP adalah:

“Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang

Profesional dan Kompeten”

Rumusan tujuan ini dilandasi dengan pemikiran bahwa pelaksanaan prinsip-

prinsip tata kelola pemerintahan yang baik akan terwujud dengan dukungan

Sumber Daya Manusia (SDM) yang andal dan terkelola dengan baik, yang salah

satunya adalah Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP). Peningkatan

kapasitas APIP dilaksanakan melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan serta

sertifikasi bagi auditor di lingkungan Instansi Pemerintah.

4. Sasaran Strategis

Dalam mencapai tujuan strategis, telah ditetapkan sasaran strategis dalam

Renstra Pusdiklatwas BPKP 2010-2014. Dari delapan sasaran strategis yang

ditetapkan dalam Renstra BPKP 2010-2014, Pusdiklatwas BPKP mengemban

tugas untuk mewujudkan dua sasaran strategis yaitu:

a. Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang

Profesional dan Kompeten pada 80% K/L/Pemda.

b. Meningkatnya Efektifitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% dan

Kualitas Pengelolaan Keuangan sebesar 100%”.

13

5. Indikator Kinerja Utama

Untuk mencapai sasaran strategis, ditetapkanlah indikator kinerja utama.

Indikator kinerja utama Pusdiklatwas BPKP merupakan ukuran keberhasilan dari

tujuan dan sasaran strategis BPKP. Penetapan indikator dilaksanakan dengan

mempertimbangkan tujuan dan sasaran strategis serta kegiatan-kegiatan yang

mendukung tujuan strategis. Indikator ini digunakan untuk mengukur

keberhasilan sasaran strategis, sedangkan keberhasilan kegiatan diukur dengan

menggunakan indikator keluaran (output):

Indikator Kinerja Utama Pusdiklatwas BPKP adalah sebagaimana tersaji pada

Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Indikator Kinerja Utama Pusdiklatwas BPKP

NO TUJUAN

STRATEGIS SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR

KINERJA UTAMA

1. Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten

Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang professional dan kompeten pada 80% K/L/Pemda

Rasio SDM terdiklat sesuai kompetensi terhadap total jumlah yang dibutuhkan

2. Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten

Meningkatnya Efektifitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan sebesar 100%

Tingkat Kepuasan Penerima Layanan

6. Program dan Kegiatan Tahun 2014

Rencana program dan kegiatan Pusdiklatwas BPKP telah ditetapkan dalam

Renstra Pusdiklatwas BPKP untuk periode 2010-2014. Pada tahun 2014

Pusdiklatwas BPKP melaksanakan dua program dan tiga kegiatan. Program dan

Kegiatan Pusdiklatwas BPKP adalah sebagaimana tersaji pada Tabel 2.2.

14

Tabel 2.2 Program dan Kegiatan Pusdiklatwas BPKP Tahun 2014

NO TUJUAN

STRATEGIS SASARAN

STRATEGIS PROGRAM KEGIATAN

1. Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten

Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang professional dan kompeten pada 80% K/L/Pemda

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP

a. Kegiatan Pendidikan dan pelatihan pengawasan bagi internal BPKP dan APIP

b. Pembinaan administrasi dan pengelolaan perlengkapan serta pembayaran gaji/tunjangan BPKP

2. Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern

Pemerintah yang Profesional dan Kompeten

Meningkatnya Efektifitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% dan

Kualitas Pengelolaan Keuangan sebesar 100%

Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara-BPKP

Pengadaan dan penyaluran sarana dan prasarana

Sesuai dengan Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/6/8/2003 tanggal 25 Maret

2003, setiap instansi diwajibkan untuk menyusun Rencana Kinerja Tahunan sebagai

jabaran operasional Rencana Strategis. Dalam Rencana Kinerja, setiap rumusan

tujuan strategis dilengkapi dengan rumusan indikator dan satuan, serta target

kinerjanya.

Selanjutnya, berdasarkan Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan

Pemberantasan Korupsi, serta Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

B. Perjanjian Kinerja

15

Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman

Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah, instansi pemerintah diwajibkan menyusun dokumen Penetapan Kinerja

yang merupakan kontrak/perjanjian kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah. Penetapan Kinerja tersebut berisi sasaran strategis, program

dan kegiatan yang akan dilaksanakan disertai indikator kinerja dan targetnya.

Perjanjian kinerja atau dokumen penetapan kinerja memuat dua IKU yang

digunakan untuk mengukur tercapainya dua sasaran strategis.

Perjanjian kinerja atau Penetapan Kinerja (Tapkin) Pusdiklatwas BPKP tahun

anggaran 2014 dapat dilihat pada Tabel 2.3 berikut ini:

Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2014

URAIAN KINERJA UTAMA SATUAN TARGET

Sasaran 1. Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% K/L/Pemda

Indikator Outcome: Rasio SDM terdiklat sesuai kompetensi terhadap total jumlah yang dibutuhkan Beban Anggaran Rupiah Murni dan PNBP Indikator Output:

1.1 Tingkat Kelulusan Peserta Diklat Pimpinan /Kedinasan

1.2 Jumlah Peserta Diklat Teknis Substansi 1.3 Jumlah Peserta Diklat Fungsional Auditor 1.4 Tersedianya Sistem Diklat Berbasis Merit dan

Kompetensi Beban Anggaran STAR Indikator Output:

1.1 Jumlah Peserta Diklat Teknis Substansi 1.2 Jumlah Peserta Diklat Fungsional Auditor 1.3 Jumlah Peserta Diklat Non JFA Certification 1.4 Pengembangan E-Learning (Paket) STAR

Persen

Persen

Orang Orang Persen

Orang Orang Orang Paket

90

100

2.340 1.522 100

812 960 108 1

16

Sasaran 2. Meningkatnya Efektifitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan sebesar 100%

Indikator Outcome: Tingkat Kepuasan Penerima Layanan Indikator Output:

Jumlah Sarana Prasarana

skala likert

1-10

unit

8,3

9

Untuk mencapai sasaran strategis tersebut, Pusdiklatwas BPKP didukung dengan

anggaran untuk kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan bagi Internal BPKP

dan APIP dan Administrasi dan Pengelolaan Perlengkapan serta Pembayaran Gaji

dan Tunjangan sebesar Rp67.391.168.000,00 dan untuk kegiatan Pengadaan dan

Penyaluran Sarana dan Prasarana sebesar Rp535.278.000,00 total anggaran adalah

sebesar Rp67.926.446.000,00.

engukuran capaian kinerja tahun 2014 merupakan bagian dari

penyelenggaraan akuntabilitas kinerja tahunan Pusdiklatwas BPKP.

Pengukuran dilakukan terhadap target kinerja yang diperjanjikan tahun

2014 dalam dokumen penetapan kinerja 2014. Tahun 2014 adalah tahun terakhir

renstra Pusdiklatwas BPKP Tahun 2010-2014. Untuk itu, sesuai Peraturan

Presiden Nomor 29 Tahun 2014, selain pengukuran pencapaian sasaran strategis

maka juga diukur pencapaian tujuan strategis. Pengukuran tujuan strategis

dilakukan berdasarkan capaian indikator kinerjanya, dalam hal ini berupa

sasaran strategis.

Pengukuran capaian kinerja sasaran strategis meliputi identifikasi atas realisasi

Indikator Kinerja Utama (IKU) dan membandingkan dengan targetnya. Analisis

lebih mendalam dilakukan terutama terhadap capaian yang di bawah target

untuk mengenali faktor penyebab sebagai bahan penetapan strategi peningkatan

kinerja di tahun 2014 dan atau tahun-tahun selanjutnya (performance

improvement).

Capaian tujuan strategis Pusdiklatwas BPKP berdasarkan capaian sasaran

trategisnya dapat disajikan sebagai berikut:

P

A. Capaian Kinerja Pusdiklatwas BPKP

BAB III AKUNTABILITAS

KINERJA

18

Tabel 3.1 Capaian Tujuan Strategis

No. Uraian Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi

Capaian

Indikator

Outcome (%)

TUJUAN STRATEGIS: Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang

Profesional dan Kompeten

SASARAN STRATEGIS 1: Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang

Profesional dan Kompeten pada 80% K/L/Pemda

1. Rasio SDM terdiklat sesuai

kompetensi terhadap total jumlah yang dibutuhkan

% 90,00 137,61 152,90

SASARAN STRATEGIS 2: Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% dan

Kualitas Pengelolaan Keuangan sebesar 100%

1. Tingkat kepuasan penerima layanan Skala Likert 1-10

8,30 8,22 99,04

Uraian lebih lengkap tentang pencapaian kinerja sasaran strategis beserta realisasi

anggarannya dapat dilihat pada Lampiran 1.

Analisis capaian kinerja dilakukan terhadap capaian kinerja tujuan dan sasaran

strategis. Dalam menyimpulkan keberhasilan atau ketidakberhasilan pencapaian tujuan

strategis dilakukan dengan mengukur sasaran strategis yang menjadi indikator dan

terkait langsung dengan pencapaian tujuan strategis. Dari dua sasaran strategis, satu

sasaran strategis yaitu “Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern

Pemerintah yang Profesional dan Kompeten pada 80% K/L/Pemda” menjadi indikator

kinerja tujuan strategis.

Analisis capaian kinerja sasaran strategis difokuskan pada IKU dominan yang

merupakan indikator kinerja yang terkait langsung terhadap pencapaian sasaran

strategis. Analisis juga dilakukan terhadap IKU yang tidak secara langsung

mendukung capaian kinerja sasaran namun berpengaruh terhadap perwujudan sasaran

strategis. Selain itu, analisis dilakukan dengan membandingkan capaian 2014 dengan

capaian 2013, sebagaimana terinci dalam Lampiran 2.

19

Tujuan Strategis:

Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten

Tujuan strategis Pusdiklatwas BPKP meningkatnya kapasitas aparat pengawasan

intern pemerintah yang profesional dan kompeten merupakan perwujudan dari

misi meningkatkan kompetensi aparatur negara dalam mengimplementasikan SPIP

dan meningkatkan kapasitas manajemen dan sumber daya diklat. Sebagaimana

telah diungkapkan dalam Bab II, misi tersebut pada dasarnya ditetapkan dengan

kesadaran akan perlunya keseimbangan antara pencapaian kinerja yang berorientasi

pada manfaat keberadaan Pusdiklatwas BPKP bagi stakeholder dan pencapaian

kinerja yang berorientasi pada aspek pendukung berupa peningkatan kualitas

manajemen diklat, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, sarana prasarana,

serta sumber daya diklat lainnya.

Tujuan strategis adalah kondisi yang ingin dicapai dalam periode lebih dari satu

tahun atau pada akhir masa renstra. Sasaran strategis, program, dan kegiatan yang

dirancang dalam renstra merupakan strategi untuk mencapai tujuan strategis

tersebut. Untuk itu, perlu diungkapkan kondisi pada masa awal renstra sebagai titik

tolak pencapaian tujuan strategis dan pelaksanaan misi, sebagai berikut.

1. Rasio SDM terdiklat sesuai kompetensi terhadap total jumlah yang dibutuhkan

sebesar 137,61%.

Indikator ini ditetapkan dengan sasaran yang hendak dicapai yaitu

meningkatnya kualitas dukungan manajemen dan kapasitas penyelenggaraan

pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan

penyelenggaraan SPIP, sehingga SDM di BPKP maupun APIP lainnya mampu

memenuhi jumlah pegawai dengan kompetensi yang dibutuhkan untuk

mendukung penugasan pengawasan dan non pengawasan. Realisasi sebesar

137,61% atau mencapai 152,90% dari target yang ditetapkan sebesar 90%

menggambarkan bahwa kondisi tersebut tercapai dengan kategori memuaskan.

20

2. Tingkat kepuasan penerima layanan sebesar 8,22 skala likert.

Indikator ini diukur melalui survey kepada pengguna layanan sarana dan

prasarana. Sasaran yang hendak dicapai adalah terpenuhinya kebutuhan sarana

dan prasarana aparatur BPKP khususnya di lingkungan Pusdiklatwas BPKP.

Realisasi sebesar 8,22 skala likert atau mencapai 99,04% dari target sebesar 8,30

skala likert menggambarkan bahwa kondisi tersebut tercapai dengan kategori

memuaskan, namun capaian tersebut menunjukkan belum terpenuhinya

kebutuhan sarana dan prasarana yang digambarkan dengan menurunnya

kepuasaan penerima layanan terkait dengan indikator kepuasan informasi

pendaftaran serta fasilitas dan akomodasi.

Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional

dan kompeten merupakan tujuan strategis yang akan diwujudkan pada akhir tahun

renstra. Keberhasilan pencapaian tujuan strategis ini diindikasikan oleh sasaran

strategis meningkatnya kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)

yang profesional dan kompeten pada 80% K/L/Pemda serta meningkatnya

efektivitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaaan

keuangan sebesar 100%.

Sebagaimana disajikan dalam tabel 3.1, capaian sasaran strategis Meningkatnya

Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten

pada 80% K/L/Pemda yang diindikasikan oleh IKU rasio SDM terdiklat sesuai

kompetensi terhadap total jumlah yang dibutuhkan tercapai 152,90%. Sedangkan

sasaran strategis Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan Sebesar 90%

dan Kualitas Pengelolaaan Keuangan Sebesar 100% yang diindikasikan oleh tingkat

kepuasan penerima layanan tercapai sebesar 99,04%. Dari uraian tersebut, terlihat

bahwa masing-masing sasaran strategis sebagai indikator tujuan strategis tercapai

152,90% dan 99,04%.

Dibandingkan dengan kondisi awal masa renstra, dimana terjadi peningkatan

kondisi mengenai kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional

21

dan kompeten, efektivitas perencanaan pengawasan, dan kualitas pengelolaan

keuangan, kondisi akhir masa renstra menunjukkan tujuan strategis telah berhasil

tercapai secara memuaskan.

Faktor utama pendukung keberhasilan pencapaian tujuan strategis adalah

komitmen yang tinggi serta profesionalisme pimpinan dan segenap jajaran pegawai

Pusdiklatwas BPKP dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Faktor penghambat

belum sempurnanya capaian atas tingkat kepuasan penerima layanan adalah

menurunnya kepuasaan penerima layanan terkait dengan indikator kepuasan

informasi pendaftaran serta fasilitas dan akomodasi.

Analisis capaian kinerja dilakukan terhadap capaian kinerja tujuan dan sasaran

strategis. Dalam menyimpulkan keberhasilan atau ketidakberhasilan pencapaian

tujuan strategis dilakukan dengan mengukur sasaran strategis yang menjadi

indikator pencapaian tujuan strategis. Analisis capaian kinerja sasaran strategis

dilakukan pada IKU yang merupakan indikator kinerja yang terkait dengan

pencapaian sasaran strategis. Selain itu, analisis dilakukan dengan membandingkan

capaian kinerja tahun 2014 dengan capaian kinerja tahun 2013, dan beberapa tahun

terakhir.

Analisis efisiensi penggunaan input berupa sumber daya keuangan dan manusia

dilakukan terhadap tiap IKU dengan cara membandingkan capaian IKU dengan

capaian penggunaan sumber daya. Efisiensi sumber daya terjadi manakala capaian

IKU lebih tinggi daripada capaian penggunaan sumber daya, baik dana maupun

OH. Analisis efisiensi dilakukan terpisah antara sumber daya keuangan dan sumber

daya manusia.

Analisis terhadap dua sasaran strategis yang ditetapkan oleh Pusdiklatwas BPKP

sebagai alat untuk mewujudkan tujuan strategis pada akhir masa Renstra, disajikan

sebagai berikut:

22

Dalam tahun 2014, Pusdiklatwas BPKP telah melaksanakan Program Dukungan

Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya - BPKP dalam rangka

mendukung tugas dan fungsi BPKP. Sasaran strategis yang ingin dicapai adalah

meningkatnya kapasitas aparat intern pemerintah yang profesional dan kompeten

pada 80% K/L/Pemda. Pencapaian sasaran strategis tersebut diukur dari satu

indikator outcome yaitu “Rasio SDM terdiklat sesuai kompetensi terhadap total

jumlah yang dibutuhkan”.

Indikator outcome tersebut, ditetapkan dengan sasaran yang hendak dicapai yaitu

meningkatnya kualitas dukungan manajemen dan kapasitas penyelenggaraan

pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan

SPIP, sehingga SDM di BPKP maupun APIP lainnya mampu memenuhi jumlah

pegawai dengan kompetensi yang dibutuhkan untuk mendukung penugasan

pengawasan dan non pengawasan, dengan target untuk tahun 2014 sebesar 90%.

Capaian outcome ini diukur dari realisasi jumlah SDM terdiklat sesuai kompetensi

dibandingkan dengan total jumlah yang dibutuhkan yaitu jumlah calon peserta

diklat sesuai kapasitas Pusdiklatwas BPKP yang tertuang dalam Kalender Diklat

(Kaldik).

Berdasarkan hasil pengumpulan data kinerja, realisasi jumlah SDM terdiklat sesuai

kompetensi sebanyak 9.554 orang atau 137,61% dari total jumlah yang dibutuhkan

sebanyak 6.943 orang. Dengan demikian capaian outcome adalah sebesar 152,90%

dari target 90%.

Sasaran Strategis 1:

Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern

Pemerintah yang Profesional dan Kompeten pada 80%

K/L/Pemda

23

Kegiatan yang mendukung capaian indikator outcome “rasio SDM terdiklat sesuai

kompetensi terhadap total jumlah yang dibutuhkan”, adalah kegiatan Pendidikan

dan Pelatihan Pengawasan, yang terdiri atas:

1. Diklat kedinasan sebanyak 626 orang atau 6,55% dari total realisasi diklat.

2. Diklat teknis substansi sebanyak 6.045 orang atau 63,27% dari total realisasi

diklat.

3. Diklat fungsional auditor sebanyak 2.883 orang atau 30,18% dari total realisasi

diklat.

Pendukung utama terlampauinya target indikator outcome adalah pelaksanaan diklat

teknis substansi yaitu sebesar 63,27% dari total realisasi diklat.

Perbandingan target dan realisasi indikator outcome tahun 2014 dibandingkan tahun

2013 tersaji pada Gambar 3.1.

Dari Gambar 3.1, dapat dilihat bahwa realisasi indikator outcome selama 2 tahun

terakhir mengalami peningkatan. Realisasi indikator outcome Tahun 2014 sebesar

137,61% meningkat 5,24% jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 dan telah

melampaui target akhir Renstra Pusdiklatwas tahun 2014 sebesar 90%. Rincian

perbandingan realisasi IKU dapat dilihat pada lampiran II.

Realisasi indikator outcome tahun 2013 mencapai 132,37% diperoleh dari

perbandingan SDM terdiklat sebanyak 6.089 orang dengan jumlah total yang

dibutuhkan sebanyak 4.600 orang. Sedangkan realisasi outcome tahun 2014 mencapai

2013 2014

Target 88% 90%

Realisasi 132,37% 137,61%

0%25%50%

75%100%125%150%

Gambar 3.1Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Sasaran Strategis 1

24

137,61% diperoleh dari perbandingan SDM terdiklat sebanyak 9.554 orang dengan

total jumlah yang dibutuhkan sebesar 6.943 orang. Kenaikan realisasi indikator

outcome tahun 2014 dibandingkan dengan realisasi indikator outcome tahun 2013

disebabkan antara lain karena meningkatnya permintaan diklat dari stakeholders

pada tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013.

Sumber dana atas kegiatan-kegiatan yang mendukung capaian target indikator

outcome tahun 2014 sebagaimana tersebut di atas berasal dari DIPA (Rupiah Murni),

PNBP, dan State Audit Reform Procurement (STAR).

Capaian target indikator outcome tidak lepas dari dukungan capaian target indikator

output. Capaian indikator kinerja output selama tahun 2014 diuraikan dalam

Tabel 3.2. sebagai berikut:

Tabel 3.2 Capaian indikator kinerja output Pusdiklatwas BPKP tahun 2014

No Kegiatan Sumber

Dana Satuan Target Realisasi

Capaian (%)

1 Tingkat kelulusan

peserta diklat kedinasan

RM &

PNBP

% 100

100

100

2 Jumlah peserta diklat teknis substansi

RM & PNBP

Orang 2.340 5.116 218,63

STAR Orang 920 929 100,98 3 Jumlah peserta diklat

fungsional auditor

RM & PNBP

Orang 1.522 1.919 126,08

STAR Orang 960 964 100,42 4 Tersedianya sistem

diklat berbasis merit dan kompetensi

RM & PNBP

% 100 98,88 98,88

5 Pengembangan E-learning (paket) STAR

STAR Paket 1 1 100

Rincian capaian indikator kinerja output selama tahun 2014 diuraikan sebagai

berikut:

25

100%

100%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

Gambar 3.2Tingkat Kelulusan Diklat Kedinasan

Target Realisasi

a. Tingkat kelulusan peserta diklat kedinasan

Realisasi output “tingkat kelulusan peserta diklat

kedinasan” mencapai 100%, yaitu dari jumlah peserta

diklat sebanyak 626 orang seluruhnya dinyatakan

lulus. Jumlah peserta diklat kedinasan adalah jumlah

pejabat struktural dan pegawai lainnya (fungsional) di

lingkungan BPKP yang mengikuti diklat

kepemimpinan dan pra jabatan.

Output tingkat kelulusan peserta diklat kedinasan merupakan hasil kegiatan

pendidikan dan pelatihan pengawasan bagi internal BPKP dan APIP.

Realisasi output tingkat kelulusan peserta diklat kedinasan sama dengan tahun

2013, mencapai 100% yaitu dari jumlah peserta diklat kedinasan sebanyak

159 orang seluruhnya dinyatakan lulus.

b. Jumlah peserta diklat teknis substansi

Realisasi output “jumlah peserta diklat teknis

substansi” mencapai 6.045 orang peserta atau

185,43% dari target tahun 2014 sebesar 3.260 orang

peserta. Jumlah peserta diklat teknis substansi

adalah jumlah Pejabat Fungsional Auditor (PFA)

dan pegawai lainnya di lingkungan APIP maupun

non APIP yang mengikuti diklat teknis substansi

(diklat yang diselenggarakan untuk memberi

keterampilan atau penguasaan pengetahuan di bidang teknis tertentu).

Output jumlah peserta diklat teknis substansi merupakan hasil dari kegiatan

pendidikan dan pelatihan pengawasan bagi internal BPKP dan APIP.

3.260 6.045

-

1.000 2.000

3.000 4.000

5.000

6.000 7.000

Gambar 3.3Peserta Diklat

Teknis Substansi

Target Realisasi

26

Terlampauinya target output jumlah

peserta diklat teknis substansi

diantaranya berasal dari kontribusi

diklat dengan sumber dana PNBP.

Capaian output yang berasal dari

diklat PNBP mencapai 4.804 orang

peserta atau 79,47% dari capaian

output sebesar 6.045 orang peserta.

Jumlah tersebut melampaui jumlah

yang semula direncanakan dalam

kalender diklat untuk diklat teknis substansi dengan sumber dana PNBP yaitu

1.800 orang peserta.

Terlampauinya target output karena pada tahun 2014 terdapat tambahan

penyelenggaraan diklat yang tidak tercantum dalam kalender diklat. Selain itu

juga terdapat beberapa Pemerintah Daerah yang menyelenggarakan diklat sesuai

dengan kebutuhannya yang dilaksanakan di Pusdiklatwas BPKP Ciawi, Bogor

ataupun di Perwakilan BPKP Provinsi Bali, misalnya Diklat Audit Investigatif

bagi pegawai Inspektorat Kabupaten Kutai Kertanegara, Reviu Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah bagi pegawai di lingkungan Pemerintah Kota

Palangkaraya.

Adapun capaian output diklat yang dibiayai dana rupiah murni (APBN) sebanyak

312 orang peserta atau berkontribusi sebesar 5,16% terhadap capaian output

sebesar 6.045 orang peserta. Jumlah tersebut dibawah jumlah yang semula

direncanakan dalam kalender diklat untuk diklat teknis substansi dengan sumber

dana rupiah murni yaitu 990 orang peserta. Hal ini disebabkan karena adanya

pembatalan penyelenggaraan diklat sebanyak 15 yang dialihkan untuk

membiayai penyelengggaraan diklat Pra Jabatan bagi CPNS golongan II dan

golongan III di lingkungan BPKP tahun 2014 sesuai dengan Surat Kepala

Pusdiklatwas BPKP Nomor S-325/DL/2/2014 tanggal 17 Februari 2014. Selain itu

juga terbitnya Inpres Nomor 4 Tahun 2014 tentang langkah-langkah

79,47%

5,16%

15,37%

PNBP

RM

STAR

Gambar 3.4Kontribusi Terhadap

Capaian Kinerja Diklat TS

27

1.716 2.427

4.143

1.241

4.804 6.045

-

1.000

2.000

3.000

4.000

5.000

6.000

7.000

RM & STAR PNBP Total

Gambar 3.5Perbandingan Realisasi Output

Diklat Teknis Substansi

2013 2014

Penghematan dan Pemotongan Belanja Kementerian/Lembaga dalam rangka

Pelaksanaan APBN Tahun 2014 juga mengakibatkan sebanyak sembilan kelas

diklat tidak dapat diselenggarakan. Sedangkan capaian output diklat yang

dibiayai STAR sebanyak 929 orang peserta atau berkontribusi sebesar 15,37%

terhadap capaian output sebesar 6.045 orang peserta. Jumlah tersebut melampaui

jumlah yang semula direncanakan dalam kalender diklat untuk diklat teknis

substansi dengan sumber dana STAR yaitu 900 orang peserta.

Dibandingkan dengan realisasi output

tahun 2013 yang mencapai 4.143

orang peserta, realisasi output tahun

2014 sebanyak 6.045 orang peserta

mengalami kenaikan sebanyak 1.902

orang peserta atau 45,91% dari

realisasi output tahun 2013. Kenaikan

tersebut berasal dari realisasi diklat

yang dibiayai dana PNBP yang naik

dari realisasi peserta diklat sebanyak 2.427 orang pada tahun 2013, menjadi

sebanyak 4.804 orang atau naik sebesar 97,94%. Sedangkan realisasi peserta diklat

yang dibiayai dana rupiah murni dan STAR mengalami penurunan pada tahun

2014 dibandingkan dengan tahun 2013 dari sebanyak 1.716 orang pada tahun

2013 menjadi sebanyak 1.241 orang atau turun sebesar 27,68%.

Selain diklat dengan sumber dana rupiah murni, PNBP dan STAR, Pusdiklatwas

BPKP juga telah menyelenggarakan diklat teknis substansi dengan sumber dana

instansi pengguna (swakelola) sebanyak 313 orang peserta.

c. Jumlah peserta diklat fungsional auditor

Realisasi output “jumlah peserta diklat fungsional auditor” mencapai 2.883 orang

peserta atau 116,16% dari target tahun 2014 sebesar 2.482 orang peserta. Jumlah

peserta diklat fungsional auditor adalah jumlah Pejabat Fungsional Auditor (PFA)

di lingkungan APIP yang mengikuti diklat fungsional auditor.

28

Capaian target output jumlah peserta diklat

fungsional auditor berasal dari kontribusi diklat

dengan sumber pembiayaan DIPA Rupiah Murni

(RM), PNBP maupun STAR.

Capaian output diklat yang dibiayai dari dana PNBP

sebanyak 861 orang peserta atau berkontribusi

sebesar 29,86% terhadap capaian output sebesar 2.883

orang peserta.

Jumlah tersebut melampaui jumlah yang semula direncanakan dalam kalender

diklat untuk diklat fungsional auditor dengan sumber dana PNBP yaitu 450

orang.

Adapun capaian output diklat yang dibiayai

dana rupiah murni sebanyak 1.058 orang

peserta atau berkontribusi sebesar 36,70%

terhadap capaian output sebesar 2.883 orang

peserta. Jumlah tersebut dibawah jumlah

yang semula direncanakan dalam kalender

diklat untuk diklat fungsional auditor

dengan sumber dana rupiah murni yaitu

1.650 orang. Hal ini disebabkan antara lain karena adanya pembatalan

penyelenggaraan diklat fungsional auditor sebanyak 50 kelas atau 1500 orang

peserta yang dialihkan untuk membiayai penyelenggaraan diklat matrikulasi dan

fungsional auditor bagi CPNS di lingkungan BPKP tahun 2014 sesuai dengan

Surat Kepala Pusdiklatwas BPKP Nomor S-737/DL/2/2014 tanggal 27 Maret

2014. Sedangkan capaian output diklat yang dibiayai dana STAR sebanyak

964 orang peserta atau berkontribusi sebesar 33,44% terhadap capaian output

sebesar 2.883 orang peserta. Jumlah tersebut melampaui jumlah yang semula

direncanakan dalam kalender diklat untuk diklat fungsional auditor dengan

sumber dana STAR yaitu 960 orang.

2.482 2.883

-

500

1.000

1.500

2.000

2.500

Gambar 3.6Peserta Diklat

Fungsional Auditor

Target Realisasi

36,70%

29,86%

33,44%

RM

PNBP

STAR

Gambar 3.7Kontribusi Terhadap

Capaian Kinerja Diklat FA

29

100%

98,88%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

110%

Gambar 3.9Sistem Diklat Berbasis

Merit & Kompetensi

Target Realisasi

1.318

469

1.787

2.022

861

2.883

-

500

1.000

1.500

2.000

2.500

3.000

3.500

RM & STAR PNBP Total

Gambar 3.8Perbandingan Realisasi Output

Diklat Fungsional Auditor

2013 2014

Dibandingkan dengan realisasi output

tahun 2013 sebanyak 1.787 orang peserta,

realisasi output tahun 2014 sebanyak 2.883

orang peserta mengalami kenaikan

sebanyak 1.096 orang peserta atau 61,33%

dari realisasi output tahun 2013.

Selain diklat dengan sumber dana rupiah

murni, PNBP dan STAR, Pusdiklatwas

BPKP juga telah menyelenggarakan diklat

fungsional auditor dengan sumber dana

instansi pengguna (swakelola) sebanyak

116 orang peserta.

d. Tersedianya sistem diklat berbasis merit dan kompetensi

Realisasi output “tersedianya sistem diklat berbasis

merit dan kompetensi” mencapai 98,88% dari

target sebesar 100%. Sistem diklat berbasis merit

dan kompetensi adalah penyelenggaraan diklat

yang pesertanya telah memenuhi persyaratan

tertentu, modul/bahan ajar yang digunakan dalam

proses kediklatan memenuhi unsur knowledge

(teori) dan skill (praktik/latihan), adanya

pengukuran atas hasil diklat melalui pre test dan

post test, serta diperolehnya sertifikat diklat oleh peserta.

Output tersedianya sistem diklat berbasis merit dan kompetensi merupakan hasil

dari kegiatan pendidikan dan pelatihan pengawasan bagi internal BPKP dan

APIP.

Terdapat empat unsur yang dijadikan ukuran dalam menilai output tersedianya

sistem diklat berbasis merit dan kompetensi, yaitu:

30

97,00%98,88%

50,00%

60,00%

70,00%

80,00%

90,00%

100,00%

Gambar 3.10Perbandingan

Capaian KinerjaSistem diklat berbasis merit

dan kompetensi

2013 2014

a) Peserta telah memenuhi kriteria, yang diukur dengan terpenuhinya kriteria

yang telah ditetapkan dengan nilai maksimal 1. Selama tahun 2014 seluruh

peserta diklat secara formal telah memenuhi kriteria sehingga memperoleh

nilai maksimal 1.

b) Terpenuhinya unsur knowledge (teori) dan skill (praktik/latihan) dalam

modul/bahan ajar diklat, yang diukur melalui pemenuhan unsur tersebut

dalam modul/bahan ajar diklat dengan nilai maksimal 1. Selama tahun 2014

modul/bahan ajar yang digunakan dalam pelaksanaan diklat telah memenuhi

unsur knowledge (teori) dan skill (latihan) dengan nilai sebesar 0,97 dari nilai

maksimal 1.

c) Adanya pengukuran atas hasil diklat melalui pre test dan post test yang diukur

dengan terlaksananya pre test dan post test dengan nilai maksimal 1. Selama

tahun 2014 telah dilaksanakan pengukuran atas hasil diklat melalui pre test dan

post test dan memperoleh nilai sebesar 0,9853 dari nilai maksimal 1.

d) Diperolehnya sertifikat diklat oleh peserta yang diukur dengan perbandingan

jumlah peserta diklat yang memperoleh sertifikat diklat dengan jumlah peserta

diklat dengan nilai maksimal 1. Selama tahun 2014, seluruh peserta diklat telah

memperoleh sertifikat sehingga memperoleh nilai maksimal 1.

Realisasi output didapatkan dari hasil

pengukuran keempat unsur tersebut dengan

menjumlahkan nilai yang diperoleh masing-

masing unsur (3,9553) dibagi dengan jumlah

unsur (4).

Dibandingkan dengan realisasi output tahun

2013 sebesar 97%, realisasi output tahun 2014

sebesar 98,88% mengalami kenaikan sebesar

1,88% atau 1,94% dari realisasi output tahun

2013.

31

e. Pengembangan E-learning (paket) STAR

Realisasi output “pengembangan e-learning (paket) STAR” mencapai 100% atau 1

paket dari target sebesar 1 paket. Pengembangan e-learning merupakan program

Pusdiklatwas dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan yang

diberikan kepada stakeholder. Pada tahun 2014, realisasi output “pengembangan e-

learning (paket) STAR” dalam bentuk pembelian paket server dan perlengkapan

pendukungnya untuk penyelenggaraan diklat berbasis e-learning.

Dibandingkan dengan kondisi awal masa renstra, dimana terjadi peningkatan

kondisi mengenai kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional

dan kompeten pada K/L/Pemda, kondisi akhir masa renstra menunjukkan tujuan

strategis meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang

profesional dan kompeten pada K/L/Pemda telah berhasil tercapai secara

memuaskan.

Perkembangan target dan realisasi atas indikator outcome rasio SDM terdiklat sesuai

kompetensi terhadap total jumlah yang dibutuhkan yang merupakan indikator

outcome atas sasaran strategis meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern

pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% K/L/Pemda dari awal

renstra tahun 2010 sampai dengan akhir renstra tahun 2014 dapat dilihat pada

gambar 3.11 sebagai berikut:

Sedangkan perkembangan capaian atas indikator outcome rasio SDM terdiklat sesuai

kompetensi terhadap total jumlah yang dibutuhkan yang merupakan indikator

2010 2011 2012 2013 2014

Target 82% 84% 86% 88% 90%

Realisasi 141,12% 96,18% 115,30% 132,37% 137,61%

0%25%50%75%

100%125%150%

Gambar 3.11Perkembangan Target dan Realisasi Indikator Outcome Sasaran Strategis 1

periode 2010 s.d. 2014

32

outcome atas sasaran strategis meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern

pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% K/L/Pemda dari awal

renstra tahun 2010 sampai dengan akhir renstra tahun 2014 dapat dilihat pada

gambar 3.12 sebagai berikut:

Berdasarkan gambar 3.11 dan gambar 3.12 sebagaimana tersebut di atas dapat

dilihat bahwa realisasi indikator outcome selalu mencapai target yang ditetapkan

sehingga capaian kinerja melampaui 100%.

Realisasi indikator outcome tahun 2014 sebesar 137,61% lebih tinggi 41,43%

dibandingkan dengan realisasi tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 yang

menunjukkan adanya peningkatan dari tahun 2011 sampai dengan 2014.

Pengecualian terjadi pada tahun 2011 yang mengalami penurunan dibandingkan

dengan tahun 2010. Penurunan tersebut disebabkan antara lain karena dalam

perhitungan realisasi kinerja tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 tidak termasuk

diklat yang sumber pembiayaannya berasal dari instansi pengguna (swakelola)

karena bukan kinerja Pusdiklatwas BPKP, sedangkan pada tahun 2010 dalam

perhitungan realisasi outcome termasuk diklat swakelola.

0,00%

20,00%

40,00%

60,00%

80,00%

100,00%

120,00%

140,00%

160,00%

180,00%

2010 2011 2012 2013 2014

Capaian 172,10% 114,50% 134,07% 150,42% 152,90%

Gambar 3.12

Perkembangan Capaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 1Periode 2010 s.d. 2014

33

Sedangkan capaian indikator outcome tahun 2014 sebesar 152,90%, dibandingkan

dengan capaian tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 menunjukkan bahwa kinerja

indikator outcome berhasil.

Selain melaksanakan Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas

Teknis Lainnya – BPKP, Pusdiklatwas BPKP juga melaksanakan Program

Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara - BPKP yang dimaksudkan

untuk menyediakan sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan unit kerja

di lingkungan BPKP. Sasaran strategis yang ingin dicapai adalah meningkatnya

efektivitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaan

keuangan sebesar 100%. Keberhasilan program ini diukur dengan indikator outcome

“tingkat kepuasan penerima layanan”, melalui survey kepada pengguna layanan

sarana dan prasarana. Sasaran yang hendak dicapai adalah terpenuhinya kebutuhan

sarana dan prasarana aparatur BPKP khususnya di lingkungan Pusdiklatwas BPKP.

Target yang ditetapkan untuk tahun 2014 sebesar 8,3 skala Likert. Berdasarkan hasil

survey melalui media kuesioner, capaian tingkat kepuasan penerima layanan

mencapai 8,22 skala Likert atau 99,04% dari target.

Perbandingan target dan realisasi indikator outcome tahun 2014 dibandingkan tahun

2013 tersaji pada Gambar 3.13 sebagai berikut:

Sasaran Strategis 2:

Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90%

dan Kualitas Pengelolaan Keuangan sebesar 100%

34

Dari Gambar 3.13 sebagaimana tersebut di atas, dapat dilihat bahwa realisasi

indikator outcome mengalami penurunan. Realisasi indikator outcome tahun 2014

sebesar 8,22 skala Likert menurun 0,32 point atau sebesar 3,75% jika dibandingkan

dengan realisasi tahun 2013. Capaian indikator outcome tingkat kepuasan penerima

layanan tahun 2014 sebesar 99,04% yang menunjukkan bahwa target atas indikator

outcome tersebut tidak tercapai.

Pengukuran tingkat kepuasan penerima layanan diukur dengan menggunakan

survey kepada stakeholder yang meliputi indikator-indikator antara lain: fasilitas dan

akomodasi; proses pembelajaran; materi; kesan dan pesan; serta kepuasan informasi

pendaftaran. Tidak tercapainya target indikator outcome tingkat kepuasan penerima

layanan pada tahun 2014 disebabkan oleh menurunnya kepuasaan penerima

layanan terkait dengan indikator kepuasan informasi pendaftaran pada tahun 2014

yang turun sebesar 0,9 point dibandingkan dengan tahun 2013. Selain itu indikator

fasilitas dan akomodasi pada tahun 2014 juga turun sebesar 0,1 point dibandingkan

dengan tahun 2013.

Capaian target indikator outcome tidak lepas dari dukungan capaian target indikator

output. Target output yang ditetapkan pada awal tahun adalah jumlah sarana dan

prasarana berupa 8 unit/paket pengadaan wi-fi dan 1 unit pengadaan UPS. Pada

akhir tahun semua rencana pengadaan dapat direalisasikan atau mencapai 100%

dari target. Capaian output jumlah sarana dan prasarana seluruhnya dibiayai dari

dana rupiah murni.

2013 2014

Target 8,1 8,3

Realisasi 8,54 8,22

7,8

8,0

8,3

8,5

8,8

Gambar 3.13Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Outcome Sasaran Strategis 2

Target

Realisasi

35

Perkembangan target dan realisasi atas indikator outcome tingkat kepuasan penerima

layanan yang merupakan indikator outcome atas sasaran strategis meningkatnya

efektifitas perencanaan pengawasan dan kualitas pengelolaan keuangan dari awal

renstra tahun 2010 sampai dengan akhir renstra tahun 2014 dapat dilihat pada

gambar 3.14 sebagai berikut:

Sedangkan perkembangan capaian atas indikator outcome tingkat kepuasan

penerimaan layanan yang merupakan indikator outcome atas sasaran strategis

meningkatnya efektivitas perencanaan pengawasan dan kualitas pengelolaan

keuangan dari awal renstra tahun 2010 sampai dengan akhir renstra tahun 2014

dapat dilihat pada gambar 3.15 sebagai berikut:

2010 2011 2012 2013 2014

Target 7,50 7,60 7,90 8,10 8,30

Realisasi 7,50 8,34 8,06 8,54 8,22

6,757,007,257,507,758,008,258,508,75

Gambar 3.14Perkembangan Target dan Realisasi Indikator Outcome Sasaran Strategis 2

periode 2010 s.d. 2014

0,00%

20,00%

40,00%

60,00%

80,00%

100,00%

120,00%

2010 2011 2012 2013 2014

Capaian 100,00% 109,74% 102,03% 105,43% 99,04%

Gambar 3.15Perkembangan Capaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 2

Periode 2010 s.d. 2014

36

Tidak tercapainya indikator outcome pada tahun 2014 menjadi evaluasi bagi

Pusdiklatwas BPKP untuk meningkatkan layanannya terkait dengan informasi

pendaftaran dan peningkatan fasilitas dan akomodasi yang diberikan kepada

stakeholder.

Pada tahun 2014, Pusdiklatwas BPKP melaksanakan dua program yaitu program

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP dengan

sasaran strategis “Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah

yang Profesional dan Kompeten pada K/L/Pemda” dan program Peningkatan

Sarana dan Prasarana Aparatur Negara- BPKP dengan sasaran strategis

“Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan dan Kualitas Pengelolaan

Keuangan”.

Realisasi anggaran atas dua Program yang dilaksanakan Pusdiklatwas BPKP yaitu

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP dan

Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara-BPKP dapat dilihat pada tabel

3.3 sebagai berikut:

Tabel 3.3 Nilai Anggaran dan Realisasi Anggaran Pusdiklatwas BPKP tahun 2014

No Program

Anggaran

Realisasi

Capaian Setelah Revisi

(%) Tapkin Revisi

1 Dukungan

Manajemen dan

Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya-BPKP

67.391.168.000 77.271.527.000 71.782.521.000 92,90

2 Peningkatan

Sarana dan Prasarana

Aparatur Negara-

BPKP

535.278.000 535.278.000 516.406.000 96,47

Jumlah 67.926.446.000 77.806.805.000 72.298.927.000 92,92

B. Realisasi Anggaran dan Sumber Daya Manusia

37

Berdasarkan tabel 3.3 sebagaimana tersebut di atas dapat dilihat bahwa sasaran

strategis “Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang

Profesional dan Kompeten pada K/L/Pemda” menyerap anggaran sebesar

Rp71.782.521.000 atau mencapai 92,90% dari nilai anggaran setelah revisi sebesar

Rp77.271.527.000. Realisasi tersebut merupakan realisasi dana rupiah murni dan

PNBP sebesar Rp47.698.177.000 atau mencapai 90,88% dari nilai anggaran setelah

revisi sebesar Rp52.482.327.000 dan dana STAR sebesar Rp24.084.344.000 atau

mencapai 97,16% dari nilai anggaran setelah revisi sebesar Rp24.789.200.000.

Sedangkan sasaran strategis “Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan

dan Kualitas Pengelolaan Keuangan” seluruhnya menggunakan sumber dana

rupiah murni menyerap anggaran sebesar Rp516.406.000 atau mencapai 96,47% dari

nilai anggaran sebesar Rp535.278.000.

Realisasi penggunaan sumber daya manusia (OH) atas dua Program yang

dilaksanakan Pusdiklatwas BPKP yaitu Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan

Tugas Teknis Lainnya-BPKP dan Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Negara-BPKP dapat dilihat pada tabel 3.4 sebagai berikut:

Tabel 3.4 Rencana dan Realisasi Penggunaan Sumber Daya Manusia (OH)

Pusdiklatwas BPKP Tahun 2014

No Program Rencana

OH Realisasi

OH Capaian OH (%)

1 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP

29.321 35.131 119,82

2 Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara- BPKP

424 96 22,64

Jumlah 29.745 35.227 118,43

Berdasarkan tabel 3.4 sebagaimana tersebut di atas dapat dilihat bahwa sasaran

strategis “Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang

Profesional dan Kompeten pada K/L/Pemda” menggunakan sumber daya manusia

sebanyak 35.131 OH atau mencapai 119,82% dari rencana sebanyak 29.321 OH.

38

Realisasi tersebut merupakan realisasi penggunaan sumber daya manusia untuk

kegiatan dengan sumber dana rupiah murni dan PNBP sebanyak 33.787 OH atau

mencapai 118,32% dari rencana sebanyak 28.556 OH dan kegiatan dengan sumber

dana STAR sebanyak 1.344 OH atau mencapai 175,69% dari rencana sebanyak 765

OH. Sedangkan sasaran strategis “Meningkatnya Efektivitas Perencanaan

Pengawasan dan Kualitas Pengelolaan Keuangan” menggunakan sumber daya

manusia sebanyak 96 OH atau mencapai 22,64% dari rencana sebanyak 424 OH.

Dari sisi penggunaan dana, capaian sasaran strategis “Meningkatnya Kapasitas

Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten pada

K/L/Pemda” telah dicapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian indikator

outcome sebesar 152,90% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian penggunaan

dana sebesar 92,90%.

Sedangkan capaian sasaran strategis “Meningkatnya Efektivitas Perencanaan

Pengawasan dan Kualitas Pengelolaan Keuangan” juga telah dicapai secara efisien.

Kondisi ini terlihat dari capaian indikator outcome sebesar 99,04% lebih tinggi

dibandingkan dengan capaian penggunaan dana sebesar 96,47%.

Dari sisi penggunaan sumber daya manusia, capaian sasaran strategis

“Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional

dan Kompeten pada K/L/Pemda” telah dicapai secara efisien. Kondisi ini terlihat

dari capaian indikator outcome sebesar 152,90% lebih tinggi dibandingkan dengan

capaian penggunaan sumber daya manusia sebesar 119,82%.

Sedangkan capaian sasaran strategis “Meningkatnya Efektivitas Perencanaan

Pengawasan dan Kualitas Pengelolaan Keuangan” juga telah dicapai secara efisien.

Kondisi ini terlihat dari capaian indikator outcome sebesar 99,04% lebih tinggi

dibandingkan dengan capaian penggunaan sumber daya manusia sebesar 22,64%.

Secara umum capaian sasaran strategis Pusdiklatwas BPKP telah dicapai secara

efisien baik dari sisi penggunaan dana maupun penggunaan sumber daya manusia.

Hal ini terlihat dari rata-rata capaian kinerja outcome Pusdiklatwas BPKP Tahun 2014

sebesar 125,97% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian penggunaan dana

sebesar 92,92% dan capaian penggunaan sumber daya manusia sebesar 118,43%.

39

Keberhasilan Kinerja Pusdiklatwas BPKP tahun 2014 ditunjukkan dengan prestasi

yang dicapai, antara lain sebagai berikut:

1. Pusdiklatwas BPKP sejak tahun 2007 telah menerapkan standarisasi proses kerja

yang diakui secara internasional, yaitu berupa Sertifikat ISO 9001:2008 yang

dikeluarkan oleh TUV Nord. Setiap tahun dilakukan audit oleh TUV Nord untuk

meyakinkan bahwa standarisasi proses kerja kediklatan masih berjalan dengan

baik. Pada bulan Juli 2014, telah dilakukan audit (surveillance) oleh TUV NORD

dan hasilnya menyatakan bahwa standarisasi proses tetap terjaga dengan baik.

2. Akreditasi A dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah/LKPP

untuk Program Pelatihan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (sesuai Keputusan

Deputi Bidang Pengembangan dan Pembinaan Sumber Daya Manusia, Lembaga

Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 4 Tahun 2011 tanggal

21 Februari 2011, yang kemudian diperbaharui dengan Keputusan Deputi Bidang

Pengembangan dan Pembinaan Sumber Daya Manusia , LKPP Nomor 100

Tahun 2013 tanggal 20 Desember 2013).

3. Pusdiklatwas BPKP seringkali menjadi tempat tujuan kegiatan studi banding

penyelenggaran diklat oleh lembaga-lembaga diklat lain atau menjadi tempat

observasi lapangan bagi peserta diklat diantaranya peserta diklat Training Officer

Course (TOC) dari Badan Diklat Provinsi DKI Jakarta dengan peserta diklat dari

berbagai wilayah di Provinsi DKI Jakarta sebanyak 2 angkatan pada tanggal

27 November 2014 dan 11 Desember 2014. Selain itu, Pusdiklatwas BPKP menjadi

tempat studi banding penerapan ISO. Hal ini menunjukkan bahwa Pusdiklatwas

BPKP diakui sebagai lembaga diklat yang dapat menjadi rujukan atau contoh

bagi lembaga diklat lain.

4. Pada tahun 2014 Pusdiklatwas BPKP mendapatkan kunjungan kehormatan dari

instansi/lembaga diklat lain sebagai berikut:

a. Gubernur Provinsi Gorontalo terkait dengan pelaksanaan diklat bagi para

pengelola keuangan di unit-unit kerja Provinsi Gorontalo pada tanggal

10 Februari 2014.

40

b. Sekretaris Jenderal Ombudsman dalam rangka meninjau pelaksanaan Diklat

Audit Investigatif bagi pegawai di lingkungan Ombudsman pada tanggal

4 Juni 2014.

c. Balai Diklat Kementerian Kehutanan dalam rangka studi banding tentang

pengembangan e-learning Pusdiklatwas BPKP pada tanggal 28 Agustus 2014

dan 27 November 2014.

d. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mahkamah Konstitusi dalam rangka studi

banding penyelenggaraan diklat pada Pusdiklatwas BPKP pada tanggal

4 September 2014.

e. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Dalam Negeri dalam rangka

studi banding pengembangan e-learning Pusdiklatwas BPKP pada tanggal 20

Oktober 2014.

aporan Kinerja Pusdiklatwas BPKP merupakan pertanggungjawaban

kinerja Pusdiklatwas BPKP dalam mencapai tujuan/sasaran strategis tahun

2014, disamping itu juga mencerminkan sejauh mana Sistem AKIP telah

diimplementasikan. Beberapa perbaikan mendasar telah dilakukan terhadap

seluruh komponen Sistem AKIP yang meliputi perencanaan kinerja, pengukuran

kinerja, pelaporan kinerja, evaluasi kinerja, dan pencapaian sasaran organisasi.

Perbaikan dalam perencanaan kinerja berupa perbaikan kualitas dokumen renstra,

rencana kinerja tahunan, penetapan kinerja, dan indikator kinerja utama. Terhadap

Renstra Pusdiklatwas BPKP 2010-2014 telah ditambahkan sasaran strategis, IKU dan

target tahunan diselaraskan dengan RPJMN. Target-target kinerja jangka menengah

dalam renstra telah dirinci dalam target-target kinerja tahunan dalam rencana

kinerja tahunan dan penetapan kinerja, serta dimanfaatkan untuk mengukur

keberhasilan. Sasaran strategis telah berorientasi hasil, bukan proses/kegiatan, dan

diukur dengan indikator kinerja utama. Kegiatan yang dirancang telah selaras dan

memiliki hubungan kausalitas dengan sasaran.

Perbaikan dalam pengukuran kinerja berupa perbaikan mekanisme pengumpulan

data kinerja dengan menggunakan teknologi informasi, dan melakukan

pengukuran kinerja melalui pembandingan dengan target tahun berjalan.

Upaya perbaikan dalam evaluasi kinerja berupa pemantauan mengenai kemajuan

pencapaian kinerja beserta hambatannya oleh pihak internal maupun eksternal, dan

melaksanakan tindak lanjut atas hasil evaluasi.

L

BAB IV PENUTUP

42

Sebagai unsur pendukung pelaksanaan tugas dan fungsi BPKP, Pusdiklatwas

melaksanakan dua program yaitu Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan

Tugas Teknis Lainnya-BPKP dengan sasaran strategis “Meningkatnya Kapasitas

Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten pada

K/L/Pemda” dan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara-

BPKP dengan sasaran strategis “Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan

dan Kualitas Pengelolaan Keuangan”. Keberhasilan program diukur dengan

indikator kinerja hasil (outcome) dan keberhasilan kegiatan diukur dengan indikator

kinerja keluaran (output).

Rincian capaian per sasaran strategis tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013

dapat dilihat pada Tabel 4.1 sebagai berikut:

Tabel 4.1 Capaian Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2013-2014

NO SASARAN STRATEGIS

RATA-RATA CAPAIAN

INDIKATOR OUTCOME (%)

2013 2014

1. Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan

Intern Pemerintah yang Profesional dan

Kompeten pada K/L/Pemda

150,42 152,90

2. Meningkatnya Efektifitas Perencanaan

Pengawasan dan Kualitas Pengelolaan

Keuangan

105,43 99,04

Dari tabel 4.1 sebagaimana tersebut di atas terlihat bahwa, capaian sasaran strategis

“Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional

dan Kompeten pada K/L/Pemda” selama dua tahun sudah di atas 100%. Namun

capaian sasaran strategis “Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan dan

Kualitas Pengelolaan Keuangan” hanya mencapai 99,04% pada tahun 2014. Hal ini

disebabkan kepuasan penerima layanan yang menurun terkait dengan hal informasi

pendaftaran diklat dan fasilitas serta akomodasi.

43

Keberhasilan Pusdiklatwas BPKP dalam mencapai target kinerja melampaui target

kinerja yang telah ditetapkan pada tahun 2014 merupakan wujud keberhasilan

dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi. Pencapaian tersebut tidak lepas dari

komitmen bersama seluruh pihak yang ada di Pusdiklatwas untuk saling

bekerjasama mewujudkan target kinerja, mengingat kinerja Pusdiklatwas tidak

menjadi tanggung jawab suatu bidang atau bagian saja, melainkan suatu gabungan

kontribusi dari semua bidang dan bagian terkait.

Selain itu, keberhasilan merealisasikan target kinerja juga merupakan wujud dari

kepercayaan pemangku kepentingan dan pengguna jasa kepada Pusdiklatwas BPKP

untuk terus menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan untuk menjamin

terpenuhinya kebutuhan SDM yang berkompeten dalam bidang pengawasan.

Meskipun demikian, keberhasilan tersebut bukan merupakan suatu akhir tetapi

merupakan tantangan bagi Pudiklatwas BPKP untuk berusaha lebih baik lagi

dengan meningkatkan kinerja secara terus menerus seiring dengan meningkatnya

kepercayaan dari stakeholder. Untuk itu, langkah-langkah antisipatif yang perlu

dilakukan di masa yang akan datang antara lain:

1. Menyempurnakan dan mengembangkan program-program kediklatan sesuai

dengan kebutuhan stakeholders, diantaranya diklat penyusunan laporan

keuangan berbasis akrual dan analisis pemecahan masalah.

2. Meningkatkan kompetensi SDM kediklatan di lingkungan Pusdiklatwas BPKP

dan di Perwakilan BPKP guna meningkatkan kualitas penyelenggaraan diklat.

3. Mengembangkan program kediklatan berbasis e-learning sehingga mampu

menjangkau pengguna yang lebih luas.

4. Terus menerus melakukan perbaikan atau penyempurnaan penyelenggaraan

diklat baik menyangkut materi, metode maupun sarana prasarananya agar

Pusdiklatwas BPKP tetap eksis sebagai lembaga diklat yang memiliki daya saing

kuat.

44

5. Menyiapkan diri menjadi lembaga diklat yang akan memberikan akreditasi bagi

lembaga diklat lainnya yang menyelenggarakan diklat fungsional auditor dan

diklat teknis substansi diantaranya diklat SPIP.

Akhirnya dengan disusun Laporan Kinerja ini, diharapkan dapat memberikan

informasi secara transparan kepada seluruh pihak yang terkait mengenai tugas dan

fungsi Pusdiklatwas BPKP, sehingga dapat memberikan umpan balik guna

peningkatan kinerja pada tahun-tahun mendatang. Secara internal Laporan Kinerja

ini menjadi motivator untuk lebih meningkatkan kinerja organisasi terhadap

perkembangan tuntutan stakeholders, sehingga kontribusi Pusdiklatwas BPKP dalam

pembangunan dapat lebih dirasakan.

Lampiran 1 / 1 - 1

Pagu Realisasi % Target Realisasi %

1 2 3 4 5 6=5/4 7 8 9 10=9/8 11 12 13=12/11

Meningkatnya kapasitas

aparat pengawasan intern

pemerintah yang profesional

dan kompeten pada 80%

K/L/Pemda

Rasio SDM terdiklat sesuai

kompetensi terhadap total

jumlah yang dibutuhkan

% 90,00 137,61 152,90 Dukungan

Manajemen dan

Pelaksanaan Tugas

Teknis Lainnya -

BPKP

77.271.527.000 71.782.521.000 92,90 29.321 35.131 119,82

Meningkatnya efektivitas

perencanaan pengawasan

sebesar 90% dan

perencanaan kualitas

pengelolaan keuangan

sebesar 100%

Tingkat Kepuasan Penerima

Layanan

Skala likert

1-10

8,30 8,22 99,04 Peningkatan Sarana

dan Prasarana

Aparatur Negara-

BPKP

535.278.000 516.406.000 96,47 424 96 22,64

J U M L A H 125,97 77.806.805.000 72.298.927.000 92,92 29.745 35.227 118,43

Catatan:

Jumlah yang tercantum dalam capaian dana sasaran strategis "Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% K/L/Pemda merupakan rencana

dibandingkan anggaran setelah revisi, sedangkan jika dibandingkan dengan rencana tapkin sebesar Rp67.391.168.000,00 maka capaian dana untuk sasaran strategis tersebut sebesar 106,52%

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2014

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAN PENGAW ASAN BPKP

Sasaran StrategisIndikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi

Capaian

Kinerja

(% )

SDM (OH)Dana (Rp)Program

Lampiran 2 / 1 - 1

1 2 3 4 5 6=5-4 7 8=5/7 9

Meningkatny a kapasitas aparat

pengawasan intern pemerintah y ang

prof esional dan kompeten pada 80%

K/L/Pemda

Rasio SDM terdiklat sesuai

kompetensi terhadap total

jumlah y ang dibutuhkan

% 132,37 137,61 5,24 90,00 152,90 Dukungan

Manajemen dan

Pelaksanaan Tugas

Teknis Lainny a -

BPKP

Meningkatny a ef ektiv itas perencanaan

pengawasan sebesar 90% dan

perencanaan kualitas pengelolaan

keuangan sebesar 100%

Tingkat Kepuasan Penerima

Lay anan

Skala likert

1-10

8,54 8,22 (0,32) 8,30 99,04 Peningkatan Sarana

dan Prasarana

Aparatur Negara-

BPKP

Program

PERBANDINGAN REALISASI IKU TAHUN 2014 DENGAN REALISASI TAHUN 2013 DAN TARGET TAHUN 2014

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BPKP

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Satuan

Realisasi

2013

Realisasi

2014

Kenaikan

(Penurunan

) Realisasi

Target

2014

Realisasi

2014

dibanding

Target 2014

Lampiran 3 / 1 - 1

2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 20141 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15=10/5 16=11/6 17=12/7 18=13/8 19=14/9 20

1 Meningkatnya

kapasitas aparat

pengawasan intern

pemerintah yang

profesional dan

kompeten pada 80%

K/L/Pemda

Rasio SDM

terdiklat sesuai

kompetensi

terhadap total

jumlah yang

dibutuhkan

% 82,00 84,00 86,00 88,00 90,00 141,12 96,18 115,30 132,37 137,61 172,10 114,50 134,07 150,42 152,90 Dukungan

Manajemen

dan

Pelaksanaan

Tugas Teknis

Lainnya -BPKP

2 Meningkatnya

efektivitas

perencanaan

pengawasan sebesar

90% dan perencanaan

kualitas pengelolaan

keuangan sebesar

100%

Tingkat Kepuasan

Penerima Layanan

Skala likert

1-10

7,50 7,60 7,90 8,10 8,30 7,50 8,34 8,06 8,54 8,22 100,00 109,74 102,03 105,43 99,04 Peningkatan

Sarana dan

Prasarana

Aparatur

Negara-BPKP

PERKEMBANGAN TARGET, REALISASI DAN CAPAIAN IKU DARI TAHUN 2010 SAMPAI DENGAN TAHUN 2014

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAW ASAN BPKP

Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Utama SATUAN Program REALISASI TARGET CAPAIAN No

Lampiran 4/1 - 1

Pagu Realisasi % Target Realisasi %

1 3 4 5 6 7=6/5 8 9 10=9/8 11 12 13=12/11 14

1 Sumber Dana: Rupiah Murni

dan PNBP

Tingkat Kelulusan Peserta Diklat Pimpinan/Kedinasan

% 100 100 100,00 4.280.575.000 3.890.371.000 90,88 1.658 225 13,57

Jumlah Peserta Diklat Teknis Substansi

orang 2.340 5.116 218,63 10.409.226.000 9.460.348.000 90,88 2.215 3.911 176,57

Jumlah Peserta Diklat Fungsional Auditor

orang 1.522 1.919 126,08 9.590.106.000 8.715.897.000 90,88 2.827 5.954 210,61

Tersedianya Sistem Diklat Berbasis Merit dan Kompetensi

% 100 98,88 98,88 28.202.420.000 25.631.561.000 90,88 21.856 23.697 108,42

SUB JUMLAH 52.482.327.000 47.698.177.000 90,88 28.556 33.787 118,32Sumber Dana: STAR PRO

Jumlah Peserta Diklat Teknis Substansi

orang 812 813 100,12 5.780.484.000 4.190.537.000 72,49 125 154 123,20

Jumlah Peserta Diklat Fungsional Auditor

orang 960 964 100,42 12.073.499.000 13.478.107.000 111,63 537 900 167,60

Jumlah Peserta Diklat Non JFA Certification

orang 108 116 107,41 2.210.217.000 2.100.088.000 95,02 63 134 212,70

Pengembangan E-learning (paket) STAR

paket 1 1 100,00 4.725.000.000 4.315.612.000 91,34 40 156 390,00

SUB JUMLAH 24.789.200.000 24.084.344.000 97,16 765 1.344 175,69

77.271.527.000 71.782.521.000 92,90 29.321 35.131 119,82Meningkatnya efektivitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan perencanaan kualitas pengelolaan keuangan sebesar 100%

2 Tingkat Kepuasan Penerima Layanan

Jumlah Sarana dan Prasarana unit 9 9 100,00 535.278.000 516.406.000 96,47 424 96 22,64 Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara-BPKP

535.278.000 516.406.000 96,47 424 96 22,64

JUMLAH 77.806.805.000 72.298.927.000 92,92 29.745 35.227 118,43

Rasio SDM terdiklat sesuai kompetensi terhadap total jumlah yang dibutuhkan

Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% K/L/Pemda

Jumlah IKU 2

CAPAIAN KINERJA OUTPUT TAHUN 2014

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BPKP

Dana (Rp) SDM (OH)Sasaran Strategis Indikator Kinerja Output Satuan Target Realisasi Program

Indikator Kinerja

Utama

2

%

Jumlah IKU 1

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya -BPKP

Lampiran 5 / 1 - 1

1 3 4 5 6 7 = 6-5 8 9=5/8 10

1Tingkat Kelulusan Peserta Diklat Pimpinan/Kedinasan

% 100 100 - 100 100,00

Jumlah Peserta Diklat Teknis Substansi

orang 4.143 6.045 1.902 3.260 185,43

Jumlah Peserta Diklat Fungsional Auditor

orang 1.787 2.883 1.096 2.482 116,16

Tersedianya Sistem Diklat Berbasis Merit dan Kompetensi

% 97 98,88 1,88 100 98,88

Pengembangan E-learning

(paket) STAR

paket n/a 1,00 n/a 1 100,00

Meningkatnya efektivitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan perencanaan kualitas pengelolaan keuangan sebesar 100%

2 Tingkat Kepuasan Penerima Layanan

Jumlah Sarana dan Prasarana unit 11 9 (2) 9 100,00

Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% K/L/Pemda

Rasio SDM terdiklat sesuai kompetensi terhadap total jumlah yang dibutuhkan

PERBANDINGAN REALISASI OUTPUT TAHUN 2014 DENGAN REALISASI TAHUN 2013 DAN TARGET TAHUN 2014

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BPKP

2

Indikator Kinerja Output Realisasi

2014

Kenaikan

(Penurunan)

Realisasi

Target

2014

Realisasi 2014

dibandingkan

Target 2014

ProgramSasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Satuan

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya -BPKP

Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara-BPKP

Realisasi

2013