Download 6 Saiful Assets

7/21/2019 Download 6 Saiful Assets

http://slidepdf.com/reader/full/download-6-saiful-assets 1/29

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Akuntansi sebagai penyedia informasi bagi pengambil keputusan yang

bersifat ekonomi juga dipengaruhi oleh lingkungan bisnis yang terus mengalami

perubahan karena adanya globalisasi, baik lingkungan bisnis yang

pertumbuhannya baik, stagnasi maupun depresi. Setiap negara mempunyai

standar akuntansi yang berbeda dengan negara lain, karena berbagai faktor:

kondisi ekonomi, ideologi ekonomi yang dianut, kondisi politik dan sosial di

setiap negara. Transaksi antar negara, dan prinsip-prinsip akuntansi yang berbeda

mengakibatkan munculnya kebutuhan akan standar akuntansi secara internasional.

Muncullah organisasi International Accounting Standard Board (AS!" yang

mengeluarkan International Financial Reporting Standard (#$S", dijadikan

sebagai pedoman penyajian laporan keuangan di berbagai negara. Masalah

selanjutnya adalah penerapan #$S di masing-masing negara dengan perbedaan

lingkungan ekonomi, politik, hukum, dan sosial budaya.

Alasan utama penyajian laporan keuangan yang memenuhi standar adalah

untuk kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri di masa depan, ditinjau dari

segi pengguna internal dan eksternal. %engakuan publik akan kelengkapan dan

ketransparanan laporan keuangan sebuah perseroan terbuka meningkatkan

tekanan sektor bisnis untuk menyediakan laporan keuangan yang

compatible dan sesuai standar.

A sebagai anggota the International Federation of Accountant (IFAC),

hadir menyampaikan presentasi pada acara G-2 Accountanc! di &ondon.

Tujuannya adalah membahas tindakan agar ekonomi global cepat keluar dari

krisis. Terdapat rekomendasi yang terkait dengan dunia akuntansi antara lain

perlu standar akuntansi internasional yang berlaku secara global untuk

meningkatkan transparansi dan akuntabilitas. %ara peserta sepakat bah'a

kepentingan publik terbaik akan dilayani oleh satu set berkualitas tinggi



pelaporan, berbasis prinsip keuangan dan standar audit untuk entitas

kepentingan terdaftar dan publik. Selain itu, peserta TT dipanggil pemerintah

untuk mengikuti standar tinggi yang sama pelaporan keuangan sebagai mitra

sektor s'asta mereka dan mengadopsi Standar Akuntansi Sektor %ublik

nternasional. #A) sendiri telah menyampaikan * butir rekomendasi untuk

merespons "or#ing Group + - yaitu:

+. %erlunya adopsi International Standard$ on

Auditing ,

. Mengadopsi dan mengimplementasikan prinsip corporate go/ernance 01)2,

3. %erlunya pengembangan dan penyebarluasan panduan implementasi atas

semua standar global yang akan diadopsi4diterapkan,

5. %erlunya dibangun suatu standar kompetensi internasional bagi pejabat

keuangan

senior yang menangani kepentingan

entitas publik,

6. Memperbaiki enterpri$e ri$# management $!$tem dan skema

renumerasi di perusahaan

7. Melakukan ad/okasi pelaksanaan model tata kelola yang berkualitas tinggi

untuk semua institusi internasional yang menetapkan peraturan di bidang

keuangan,

8. Mengadopsi nternasional %ublic Sector Accounting Standard$, serta

*. Mengakui pentingnya sektor usaha kecil dan menengah.

on/ergensi #$S ke %SA akan berdampak besar bagi dunia usaha, terutama pada

sisi pengambilan kebijakan perusahaan yang didasarkan kepada data-data

akuntansi, pada sistem akuntansi dan pelaporan keuangan, sistem T, sumber

daya manusia, dan sistem organisasi perusahaan. %ertanyaannya, bagaimana

kebutuhan ini dapat terpenuhi jika perusahaan-perusahaan masih menggunakan

bentuk dan prinsip pelaporan keuangan yang berbeda9 #$S, merupakan standar

tunggal pelaporan akuntansi berkualitas tinggi dan kerangka akuntasi berbasiskan

prinsip yang meliputi penilaian profesional yang kuat dengan disclosures yang jelas

dan transparan mengenai substansi ekonomis transaksi, penjelasan hingga mencapai



kesimpulan tertentu, dan akuntansi terkait transaksi tersebut. 2engan demikian,

pengguna laporan keuangan dapat dengan mudah membandingkan informasi

keuangan entitas antarnegara di berbagai belahan dunia.

mplikasinya, mengadopsi #$S berarti mengadopsi bahasa pelaporan

keuangan global sehingga perusahaan dapat dimengerti oleh pasar global, karena

perusahaan akan memiliki daya saing lebih besar. %erkembangan #$S merupakan

faktor penting yang harus diperhatikan dalam pengembangan Standar Akuntansi

euangan. on/ergensi #$S diharapkan akan mengurangi hambatan in/estasi,

meningkatkan transparansi perusahaan, mengurangi biaya penyusunan laporan

keuangan, dan mengurangi cost of capital.

ndonesia akan memberlakukan standar akuntasi keuangan dengan

menggunakan standar akuntansi internasional (#$S", untuk itu A telah

mencanangkan program kon/ergensi #$S yang akan diberlakukan secara penuh

pada + anuari +. ementerian !;M< juga telah menetapkan seluruh !;M<

untuk 'ajib mengimplementasikan %SA kon/ergensi #$S secara penuh mulai

tahun buku +, %T. %erusahaan %engelola Aset (%ersero", dan entitas bisnis

lainnya yang memasuki dunia pasar modal global.



II. TINJAUAN TEORITIS

2i ndonesia sendiri sejak tahun +==5, sebenarnya telah mengadopsi sebagian

besar AS. 2i a'ali tahun +=83-+=*5, A membentuk omite %rinsip-prinsip

Akuntansi ndonesia untuk menetapkan standar-standar akuntansi, yang kemudian

dikenal dengan %rinsip-prinsip Akuntansi ndonesia (%A". %ada tahun +=*5-+==5,

komite %A melakukan re/isi secara mendasar %A +=83 dan kemudian menerbitkan

%rinsip Akuntansi ndonesia +=*5 (%A +=*5". Menjelang akhir +==5, omite memulai

suatu re/isi besar atas prinsip-prinsip akuntansi ndonesia dengan mengumumkan pernyataan-pernyataan standar akuntansi tambahan dan menerbitkan interpretasi atas

standar tersebut, yang menghasilkan 36 pernyataan standar akuntansi keuangan, yang

sebagian besar harmonis dengan AS yang dikeluarkan AS!.

2i tahun +==5-5, perubahan kiblat dari ;S AA% ke #$S mulai terjadi di

ndonesia. Sejak tahun +==5, telah menjadi kebijakan dari omite Standar Akuntansi

euangan untuk menggunakan AS sebagai dasar untuk membangun standar akuntansi

keuangan ndonesia. 2i tahun +==6, A melakukan re/isi besar untuk menerapkan

standar-standar akuntansi baru, kebanyakan konsisten dengan AS. %ertengahan

Agustus 5, 2irjen %embinaan Akuntan dan asa %enilai mengundang 2%<-A,

kompartemen A, 2SA-A, 2S%A%-A A%, !apepam, SA%%2 untuk

mendiskusikan kesiapan profesi akuntan melakukan kon/ergensi standar yang berlaku

internasional. Sebagai full member dari #A), A berke'ajiban memenuhi butir-butir

Statement$ of &ember$hip 'bligation (S&') diantaranya penerapan #$S. 2ari hasil

diskusi dicapai kesepakatan bah'a penyusunan SA tidak berubah. %enyusunan SA

mengacu ke AS yang disesuaikan dengan kondisi di ndonesia.3

%ada tahun 7-*, on/ergensi #$S Tahap + dilaksanakan. Tahun +==6 -

+, buku Standar Akuntansi euangan (SA" terus dire/isi berupa penyempurnaan

dan penambahan standar baru, yang dilakukan sebanyak enam kali ( + 0ktober +==6, +

uni +===, + April , + 0ktober 5, + uni 7, + September 8, dan /ersi +



uli =". %ada kongres A, 7 di akarta ditetapkan kon/ergensi penuh #$S akan

diselesaikan pada tahun *, dengan target taat penuh dengan semua standar #$S.

<amun, sampai akhir tahun *, yang diadopsi baru + standar dari total 33 standar

3 katan Akuntan ndonesia, %ern!ataan Standar A#untan$i euangan di$i

Re*i$i + uli 2. (akarta: Salemba 5, =".



#$S. Seiring tahap kon/ergensi, A telah mencanangkan adopsi penuh #$S di

ndonesia dan menerapkannya pada tahun +.5

%ertemuan di &ondon,

April

= menghasilkan = kesepakatan, dimana kesepakatan nomor +3-+7 tentang

Strengthening Financial Super*i$ion and Regulation. %ada kesepakatan ke-+6

dikatakan:

/to call on the accounting $tandard $etter$ to "or# urgentl! "ith $uper*i$or$

and regulator$ to impro*e $tandard$ on *aluation and pro*i$ioning and achie*e a

$ingle $et of high-0ualit! global accounting $tandard$.1

Adopsi #$S dilakukan dengan dua cara: cara sekaligus (pendekatan big bang"

dan dengan cara gradual . Big bang strategy mengadopsi penuh #$S sekaligus, tanpa

melalui tahapan tertentu, digunakan oleh negara-negara maju. )ari ini berdampak

drastis terhadap laba dan sistem akuntansi perusahaan. %erusahaan-perusahaan di

Singapura, Australia, Selandia !aru yang memilih pendekatan big bang menghadapi

koreksi besar-besaran pada tahun pertama penerapan #$S. Sedangkan pada gradual

$trateg!, adopsi #$S dilakukan secara bertahap, digunakan oleh negara-negara

berkembang seperti ndonesia. Sesuai dengan roadmap kon/ergensi %SA ke #$S,

ndonesia telah memasuki tahap persiapan akhir (++", setelah tahap adopsi (* >

+" seperti pada tabel berikut. A menargetkan tahap persiapan akhir ini hanyasetahun, karena per + anuari + ndonesia resmi menerapkan #$S.

Tabel 2.1. Tahapan Kn!ergen"# I$RS %# In%ne"#a

Tahap A%p"# &2''() Tahap Per"#apan Akh#r Tahap I+ple+enta"#

• Adopsi seluruh • %enyelesaian • %enerapan

• %ersiapan

infrastruktur yang

• %enerapan secara

bertahap beberapa %SA

• 1/aluasi dampak

penerapan %SA secara



• 1/aluasi dan

kelola dampak dampak

Sumber %ropo$al on*ergen$i IFRS !ang di#eluar#an oleh IAI, 23

2ari ketiga tahap tersebut di atas, tahap adopsi dilakukan dengan cara adopsi

satu persatu #$S dan AS:

5 h tt p :4 4 ' a r ta 'arga. guna darma.ac.id4++434jurnal-kon/ersi-standar-

akuntansi-psak-ke-ifrs- international-financial-reporting-standards4

http://warta/

http://warta/



#$ S d a n AS y a n g te l a h di a opsi hing g a 3+ 2 e s e mb e r *, s e b a g a i b er ik ut :

AS : ?/entories@

AS +7 : ?%roperty, %lant and 1uipment@

AS +8 : ?&eases@

AS += : ?1mployee !enefits@

AS 3 : ?!orro'ing )osts@

AS 3 : ?#inancial nstruments > %resentation@

AS 3= : ?#inancial nstruments > $ecognition and Measurement@AS 5 : ?n/estment %roperty@

#$ S d a n AS y a n g a k a n di a dopsi hing g a 3+ 2 e s s e mb e r =, s e b a g a i b e r ikut :

#$S : ?Share-based %ayment@

#$S 6 : ?<on-)urrent Assets Beld for Sale and 2iscontinued 0perations@

#$S 8 : ?#inancial nstrument > 2isclosures@

#$S * : ?Segment $eporting@

AS + : ?%resentation of #inancial Satement@

AS * : ?Accounting %olicies, )hanges in Accounting 1stimates and 1rrors@

AS + : ?The 1ffects of )hanges in #oreign 1Cchange $ate@

AS 8 : ?)onsolidated and Separate #inancial Statement@

AS * : ?n/esment in Associates@

AS 3+ : ?nterests in oint Dentures@

AS 37 : ?mpairment of Assets@

AS 38 : ?%ro/isions, )ontingent &iabilities and )ontongent Assets@

#$ S d a n AS y a n g a k a n di a dopsi hing g a 3+ 2 e s e mb e r +, a d a la h:

#$S 3 : ?!usiness )ombination@

#$S 5 : ?nsurance )ontract@

#$S 7 : ?1Cploration for and 1/aluation of Mineral $esources@

AS 8 : ?)ash #lo' Statement@

AS + : ?1/ent after the $eporting %eriod@

AS ++ : ?)onstruction )ontract@



AS + : ?ncome TaCes@

AS +* : ?$e/enues@

AS += : ?1mployee !enefit@

AS : ?Accounting for o/erment rants and 2isclosure of o/ernmentAssistance@

AS 5 : ?$elated %arty 2isclosures@

AS 7 : ?Accounting and $eporting by $etirement !enefit %lans@

AS = : ?#inancial $eporting in Byperinflationary 1conomies@

AS 33 : ?1arnings per Share@

AS 35 : ?nterim #inancial $eporting@

AS 3* : ?ntangible Asset@

AS 5+ : ?Agriculture@



ika dibandingkan antara semua standar akuntansi yang dimiliki ndonesia

dengan standard dan interpretation$ #$S + anuari ++, ditemukan perbedaan

kuantitas:berikut:6

Tabel 2.2. Tahapan Kn!ergen"# I$RS %# In%ne"#a

PSAK I$RS

• ,- Stan%ar%" &PSAK*

• ( Sar#/ah Stan%ar%

• 11 Interpretat#n &ISAK*

• , Te0hn#0al Bllet#n"

• - Stan%ar%"

• 3 I$RS

• 23 IAS

• 2 Interpretat#n

$iset $oy man Eirahardja, Eakil etua 2SA-A (+ 0ktober +",mengungkapkan beberapa progres kon/ergensi #$S selama =-+, yaitu +6 %SA

telah disahkan (uni =-uni +", semuanya berlaku ++ kecuali %SA + berlaku

+ namun penerapan dini diijinkan. !ila asumsi 12 %SA 3 dan 12 SA +8

disahkan dalam 'aktu dekat, maka jumlah %SA berlaku efektif + adalah +6 buah

dan SA 8 buah. umlah %SA yang belum disahkan dan akan berlaku uni + dan

SA adalah 6 buah, sedang yang masih 4on Comparable dengan #$S adalah * buah.

7umlah %SA yang telah dicabut berlaku sejak + adalah = %SA dan

+

nterpretasi. !eberapa %SA juga telah dicabut bersamaan berlakunya %SA baru

sehingga totalnya +7 %SA.8

Tabel 2.-. R#n0#an PSAK Nn)4+parable per -1 5aret 2'1'



N PSAK P"#"# DSAK per Ag"t" 2'1'

+ a. %SA + 1kuitas a. Akan 2icabut

b. %SA 8 Akuntansi orporasi b. Akan 2icabut

3 c. %SA 3* $estrukturisasi 1ntitas Sepengendali c. <ot 2ecided

5 d. %SA 55 Akti/itas %engembangan $eal 1state d. <ot decided, kemungkinan diganti

#$) +66 e. %SA 6+ uasi $eorganisasi e. <ot 2ecided

6 http :44d 'ip '. 'ordpr ess. co m4 ++ 45 43 4kon/er si -p sak- ke -ifr s4

7 http:44 ji mmy- j a n uar.blo gspo t.co m4++ 43 4ko n/er ge nsi -i fr s . ht ml

8 h tt p :4 4 m i k h aa n ita r ia .b lo gs po t.c o m 4++ 46 4k o n/ e r g e ns i - p s a k - k e - i f r s .h t m l

http://dwipw.wordpress.com/2011/04/03/konversi-psak-ke-ifrs/



http://jimmy-januar.blogspot.com/2011/03/konvergensi-ifrs.html





http://mikhaanitaria.blogspot.com/2011/05/konvergensi-psak-ke-ifrs.html






7 f. %SA 56 Akuntansi 1ntitas <irlaba f. 2ire/isi

8 g. %SA 58 Akuntansi Tanah g. <ot 2ecided

* h. %SA 3= Akuntansi erja Sama 0perasi h. <ot 2ecided

Tabel 2.,. R#n0#an PSAK Sb"tant#all Nn 4+parable per -1 5aret

2'1'.

N. PSAK P"#"# DSAK per Ag"t" 2'1'

+ a. %SA 3 &aporan euangan nterim a. 12 %SA 3 ($ +" sudah

b. %SA +* Akuntansi 2ana %ensiun b. 12 %SA +* ($ +"

3 c. %SA 6 nstrumen euangan: %enyajian c. 12 %SA 6 and 7 ($ +

5 d. %SA 63 : ompensasi !erbasis Saham d. 12 %SA 63 ($ +" sudah

6 e. %SA 37 : Akuntansi Asuransi i'a e. <ot decided

7 f. %SA * : Akuntansi Asuransi erugian f. <ot decided

8 g. %SA = : Akuntansi Minyak dan as !umi g. <ot decided

* h. %SA 33: Akuntansi %ertambangan ;mum h. <ot decided

1, PSAK %#"ahkan 2- De"e+ber 2''3) -' Jn# 2'11 &Berlak tahn 2'11*6

+. %SA + (re/isi =" : %enyajian &aporan euangan

. %SA (re/isi =" : &aporan Arus as

3. 12 %SA 3 : &aporan euangan nterim

5. %SA 5 (re/isi =" : &aporan euangan onsolidasian dan &aporan euangan

Tersendiri

6. %SA 6 (re/isi =" : Segmen 0perasi

7. %SA + (re/isi =" : !agian %artisipasi dalamDentura !ersama

8. %SA +6 (re/isi =" : n/estasi %ada 1ntitas Asosiasi

*. %SA 6 (re/isi =" : ebijakan Akuntansi, %erubahan 1stimasi Akuntansi, dan

esalahan

=. %SA 5* (re/isi =" : %enurunan <ilai Aset

+. %SA 68 (re/isi =" : %ro/isi, &iabilitas ontinjensi, dan Aset ontinjensi

++. %SA 6* (re/isi =" : AsetTidak &ancar yang 2imiliki untuk 2ijual dan 0perasi



yang 2ihentikan

+. %SA += (+" : Aset Tidak ber'ujud

+3. %SA 3 (+" : %endapatan

+5. %SA 8 (+" : %engungkapan %ihak -%ihak yang !erelasi+6. %SA (+" : ombinasi !isnis

Interpreta"# D#"ahkan 2- De"e+ber 2''3 7 -' Jn# 2'1'8 berlak tahn 2'116

+. SA 8 (re/isi =" : onsolidasi 1ntitas !ertujuan husus



N PSAK Re9

+ %SA * %eristi'a Setelah Tanggal <eraca AS + 1/ent After !alance Sheet 2ate

%SA + %engaruh %erubahan <ilai

Tukar Daluta Asing

AS + The 1ffect of )hange in #oreign

1Cchange $ates

3 %SA 35 Akuntansi ontrak onstruksi AS ++ )onstruction )ontact

5 %SA 57 Akuntansi %ajak %enghasilan AS + ncome TaCes

6 %SA 5 mbalan erja AS += 1mployee !enefit

7 %SA +* Akuntansi F %elaporan %rogram

Manfaat %urnakarya

AS 7 Accounting and $eporting by $etirement

!enefit %lans

8 %SA 67 &aba per Saham AS 33 1arnings per Share

* %SA 63 %embayaran !erbasis Saham #$S Share-based payment

= %SA * Akuntansi erugian #$S 5 nsurance )ontract

+ %SA 37 Akuntansi Akuntansi i'a

++ %SA = Akuntansi Minyak dan as

!umi

#$S 7 1Cploration for and 1/aluation of Mineral

$esources

+ <e' %SA (12 %SA 7" #$S 8 #inancial nstrument: 2isclosure

+3 <e' %SA (12 %SA 7+" AS Accounting for o/ernment rants and

2isclosure of o/ernment rant

+5 <e' %SA (12 %SA 73" AS = #inancial $eporting in Byper nflationary

+6 <e' %SA AS 5+ Agriculture

. SA = : %erubahan atas &iabilitas %urna 0perasi, &iabilitas

$estorasi, dan &iabilitas Serupa

3. SA + : %rogram &oyalitas %elanggan

5. SA ++ : 2istribusi Aset <onkas epada %emilik

6. SA + : %engendalian !ersama 1ntitas: ontribusi <on moneter

oleh Denturer

7. SA +5 (+" : Aset Tak !er'ujud

8. 12 SA +8 : &aporan euangan nterim dan %enurunan <ilai

2emikian pula yang diungkapkan oleh Simbolon. B.A, dalam hasil risetnya

mengenai ?%erkembangan on/ergensi %SA ke #$S@ (7 anuari ++".

Tabel 2.:. PSAK ang Berlak E9ekt#9 per 1 Janar# 2'12



Tabel 2.;. ISAK ang berlak e9ekt#9 per 1 Janar# 2'12

N ISAK Re9

+ SA +3 &indung <ilai n/estasi <eto

dalam e iatan ;saha &uar <e eri

#$) +7 Bedges of <et

n/estment in a #orei n 0 eration 12 SA +7 %erjanjian onsesi asa #$) + Ser/ice )oncession

3 12 SA +6 %SA 5 > !atas Aset

mbalan %asti %ers aratan %endanaan

#$) +5 AS += > The &imit on

a 2efined benefit Asset



20 SSETS Volume 1 Nomor 2

Minimum dan nteraksinya Minimum #unding $euirement

and their nteraction5 12 SA +8 &aporan keuangan nterim

dan enurunan <ilai

#$) + nterim #inancial

$e ortin and m airment

Tabel 2.. PSAK Akan D#0abt8 D#ka<# Dan D#re!#"#

Berlak E9ekt#9 Per 1 Janar# 2'12

N PSAK Re9

+ %SA + 1kuitas Akan dicabut %SA 8 Akuntansi operasi Akan dicabut

3 %SA 3* $estrukturisasi 1ntitas Masih dikaji

5 %SA 55 Akti/itas pengembangan $eal Masih dikaji, kemungkinan

6 %SA 6+ uasi $eorganisasi Masih dikaji

7 %SA 56 Akuntansi 1ntitas <irlaba 2ire/isi

8 %SA 58 Akuntansi Tanah Masih dikaji

* %SA 3= Akuntansi erjasama 0perasi Masih dikaji

2i ndonesia juga masih terdapat Standar Akuntansi %emerintah (SA%" yang

masih mengacu pada %SA lama. emungkinan besar setelah kon/ergensi %SA ke

#$S akan menyusul perubahan pada SA%. Tidak semua standar #$S tersebut di atas

dicontek dan dirubah menjadi %SA, karenanya A memilih kon/ergensi daripada

adaption dan adoption. %ernyataan ndra Eijaya usuma berikut lebih tepat

menjelaskan istilah kon/ergensi bagi ndonesia:

*

/Indone$ia mengadop$i $ecara penuh $eperti Au$tralia $angat tida# mung#in,

adop$i !ang mung#in adalah mengadop$i IFRS ber#ara#teri$ti# Indone$ia !ang lebih

ber$ifat taylor-made namun memenuhi #ebutuhan interna$ional $erta dapat melepa$#an

diri dari te#anan dunia interna$ional1.

Saat ini, berdasarkan data dari AS!, terdapat + negara yang telah

menerapkan #$S dalam pelaporan keuangan entitas di negaranya, dengan keharusanyang berbeda-beda. Sebanyak 3 negara mengiGinkan penggunaan #$S secara



ASSETS Volume 1 Nomor 2 20

* ndra Eijaya usuma, ? %engapdo$ian International Financial

Reporting Standard$ Impli#a$i 5ntu# Indone$ia1, orasi ilmiah pengukuhan uru

!esar pada #akultas 1konomi dan !isnis ;ni/ersitas adjah Mada, =.




sukarela, 86 negara me'ajibkan untuk perusahaan domestik secara keseluruhan, dan

emapt (5" negara me'ajibkan hanya untuk perusahaan domestik tertentu.=

III. 5ETODE PENELITIAN

Metode analisis deskriptif digunakan dalam penelitian ini, yaitu memparkan

serta mengkaji dampak penerapan dengan cara adaopsi penuh International Standard

Financial Report (#$S" terhadap %ernyataan Standar Akuntansi euangan (%SA"

oleh kalangan bisnis di ndonesia. Selain itu,, artikel ini juga memaparkan beberapa

perubahan pada %SA tersebut.

I=. PE5BAHASAN

Terdapat beberapa manfaat dalam penerapan kon/ergensi #$S: memudahkan

pemahaman atas laporan keuangan dengan penggunaan SA secara internasional

(enhance comparabilit!), meningkatkan arus in/estasi global melalui transparansi,

menurunkan biaya modal dengan membuka peluang fund rai$ing melalui pasar modal,

menciptakan efisiensi penyusunan laporan keuangan. <amun, terdapat hal-hal yang

menjadi perhatian manajemen dalam implementasi #$S: konsekuensi perpajakan,

legal, sistem informasi akuntansi dan pelaporan keungan. ;ntuk perpajakan, manajemen

perusahaan harus melakukan daftar peraturan perpajakan yang mungkin mengalami

benturan dengan #$S, + seperti %M $ <o. 8=4%M.34*, tanggal 3 Mei

*,

?%enilaian embali Akti/a Tetap %erusahaan untuk Tujuan %erpajakan@ yang berlaku

efektif sejak 3 Mei *. %M $ <o.8=4%M.34* mengharuskan re/aluasi

akti/a tetap dikenakan pajak.++

2isamping masalah perpajakan, perusahaan juga

harus mempertimbangkan benturan legal dalam menerapkan #$S, misalnya ;ndang-

;ndang <o.+= tahun 3 tentang, ?!adan Bukum Milik <egara@ pasal 5 ayat :




penyertaan modal negara dalam rangka pendirian atau penyertaan pada !;M< dapat

bersumber dari keuntungan re/aluasi akti/a.

su pelaporan keungan adalah isu sentral yang harus diperhatikan pada saat

melakukan implementasi #$S. %elaporan keuangan mencangkup proses dan output

9h tt p :4 4 in f o r m a s i - s e m i n a r. c o m 4 k on / e r g e n s i - p s a k - i f r s - s e b a g ai -

la n gk a h - p e m a n ta p a n - d a la m p e r s ia p an p e n e r a p a n - i f r s 4

10h tt p :4 4 '' ' .bp k p. g o. id 4d a n 4b e r ita4 r e ad 46=63 4 4E or ksh op -

on / e r g e ns i - %S A te r h a d ap

#$S.bp kp

++ Marisi %urba, International Financial Reporting Standard , (Hogyakarta: raha

lmu, +".

http://informasi-seminar.com/konvergensi-psak-ifrs-sebagai-langkah-pemantapan-dalam



http://www.bpkp.go.id/dan/berita/read/5953/0/Workshop-Konvergensi-PSAK











pelaporan keuangan itu sendiri. Sistem informasi akuntansi harus disesuaikan dengan

#$S, serta proses pengukuran dan penilaian akti/a dan ke'ajiban banyak mengalami

perubahan.+

%enerapan #$S pada suatu perusahaan harus dilakukan bera'al dari

laporan keuangan yang disusun berdasarkan prinsip akuntansi lokal, dilakukan dengan

dua cara:

+. $ekonsiliasi terhadap laporan keuangan yang disusun berdasarkan lokal AA%

sehingga sesuai dengan #$S.

. Menyusun laporan keuangan secara terpisah dengan langsung mengacu kepada

#$S.

%enerapan #$S berdampak terhadap perusahaan dalam banyak hal. Aspek

pelaporan interim dan basis penilaian adalah hal yang paling banyak terkena dampak.

%enerapan #$S dengan cara adopsi penuh, hal yang paling signifikan yang harus

diperhatikan adalah koreksi laba ditahan sebagai akibat penerapan pertama dari #$S.

1feknya bisa mengurangi laba atau sebaliknya justru bisa menambah laba. Sasaran

kon/ergensi #$S tahun + adalah mere/isi %SA agar secara material sesuai dengan

#$S /ersi + anuari =, yang berlaku efektif tahun ++-

+.+3

o/ergensi #$S di ndonesia dilakukan secara bertahap. Sepanjang tahun =,

2SA-A telah mengesahkan + %SA baru, 6 SA, dan mencabut = %SA berbasis

industri dan mencabut + SA. ndonesia akan mengadopsi #$S secara penuh pada

+ nanti. 2engan mengadopsi penuh #$S, laporan keuangan yang dibuat

berdasarkan %SA tidak memerlukan rekonsiliasi signifikan dengan laporan keuangan

berdasarkan #$S. <amun, perubahan tersebut akan memberikan efek di berbagai

bidang, terutama dari segi pendidikan dan bisnis.

+5

!eberapa kendala dalamadopsi #$S ke %SA:




a. 2e'an Standar Akuntansi yang kekurangan sumber daya

b. #$S berganti terlalu cepat sehingga ketika proses adopsi suatu standar #$S masih

dilakukan, pihak AS! sudah dalam proses mengganti #$S tersebut.c. nfrastuktur profesi akuntan yang belum siap. ;ntuk mengadopsi #$S banyak

metode akuntansi yang baru yang harus dipelajari lagi oleh para akuntan.

12h tt p :4 4 '' ' . i f r s .org 4 # $ S s 4 # $ S .h t m (I ++ #$S #oundation" + januari

++

13 http :44a ku nta nsib i sni s. 'ordp ress.co m4-++ 4+ 47 4p er kemb a nga n kon /er ge nsi

p sa k ke i fr s4

14http:44 '''. i fr s.or g4<e 's 4% r essJ$e leases 4#) AJ letter Jto J -

Jlead ers. ht m

http://www.ifrs.org/IFRSs/IFRS.htm


http://akuntansibisnis.wordpress.com/2011/01/06/perkembangan


http://www.ifrs.org/News/Press+Releases/FCAG+letter+to+G-20+leaders.htm











d. esiapan perguruan tinggi dan akuntan pendidik untuk berganti kiblat ke #$S.

e. Support pemerintah terhadap isu kon/ergensi.

!eberapa kendala menjadi penghambat penerapan #$S sebagai standar

akuntansi dan pelaporan keuangan di dunia hingga saat ini, yaitu berkaitan dengan

faktor-faktor: sistem hukum dan politik, sistem perpajakan dan fiskal, nilai-nilai budaya

korporasi, sistem pasar modal dan peraturan terkait dengan kepemilikan korporasi,

kondisi ekonomi dan akti/itas bisnis, teknologi. !erdasarkan hasil riset $adebaugh dan

ray, sistem akuntansi dan pelaporan keuangan negara-negara di dunia di bagi lima

kelompok: sistem akuntansi Anglo-SaCon, ermanic, <ordic, &atin, dan Asia.%engklasifikasian tersebut didasarkan pada nilai-nilai budaya korporasi, sistem hukum,

politik, dan perpajakan. #$S dikembangkan dengan banyak mengacu kepada sistem

akuntansi Anglo-SaCon yang banyak diadopsi negara-negara bekas koloni nggris.

Ada tiga permasalahan utama dihadapi ndonesia dalam adopsi penuh #$S.

%ertama, kurang siapnya infrastruktur seperti 2SA sebagai financial accounting

$tandard $etter di ndonesia. edua, kondisi peraturan perundangan-undangan yang

belum tentu sinkron dengan #$S. etiga, kurang siapnya sumber daya manusia dan

dunia pendidikan di ndonesia. Selain, permasalahan implementasi ini, terdapat pula

dampak yang harus dialami oleh ndonesia:

a. Mahasis'a harus belajar tentang konsep yang ada Conceptual frame"or# .

b. Mahasis'a harus menguasai teori-teori yang mendasari pelaporan keuangan:

ekonomi makro, keuangan, portofolio, dll.

c. Mahasis'a harus menguasai *aluation theor!.

d. Mahasis'a harus belajar membuat 6udgment$ ( memahami !) dalam setiap

standar".

e. %embentukan #$S 7a$# Force.

f. ajian-kajian dan riset mengenai #$S.




g. %engajaran principle ba$ed, bukan rule ba$ed dan pengungkapan berdasarkan

#$S.

h. %enggunaan te8t boo# berbasis #$S.

i. %engetahuan mengenai pengungkapan berdasarkan #$S.

j. %emutakhiran materi ajar terutama untuk mata kuliah yang terkena dampak besar

dari kon/ergensi #$S.




k. Mata kuliah yang terkena dampak paling besar: akuntansi keuangan menengah,

teori akuntansi, akuntansi internasional, akuntansi keuangan lanjutan, seminar

akuntansi 4akuntansi topik khusus, statistika akuntansi, dan metodologi penelitian

Selain dampak terhadap dunia pendidikan #$S juga menimbulkan dampak

positif dan negatif terhadap dunia bisnis. !erikut ini adalah berbagai dampak yang

ditimbulkan dari program kon/ergensi #$S yang disampaikan dalam seminar

A?2ampak kon/ergensi #$S terhadap !isnis@ tanggal * Mei = :+6

+. Akses ke pendanaan internasional akan lebih terbuka karena laporan keuangan

lebih mudah dikomunikasikan ke in/estor global.

. $ele/ansi laporan keuangan akan meningkat karena lebih banyak menggunakan

nilai 'ajar.

3. inerja keuangan (laporan laba rugi" lebih fluktuatif apabila harga-harga fluktuatif.

5. Smoothing income semakin sulit menggunakan balance $heet approach dan fair

*alue.

6. %rinciple-ba$ed $tandard$ mungkin menyebabkan keterbandingan laporan

keuangan sedikit menurun, bila profe$$ional 6udgment ditumpangi kepentingan

untuk mengatur laba (earning management ".

7. %enggunaan off balance $heet semakin terbatas.

2ampak #$S terhadap Sistem Akuntansi dan %elaporan:

+. onsep 'ther Comprehen$i*e Income di dalam laba rugi komprehensif

. %erubahan definisi-definisi seperti e'ajiban menjadi &iabilitas dan hak minoritas

menjadi kepentingan nonpengendali (non-controlling intere$t "

3. %os &uar !iasa tidak lagi diperbolehkan

5. %erubahan nama laporan keuangan

6. Tidak diatur tentang format laporan

7. %rudence *$ Con$er*ati$m




8. 2ibolehkan menggunakan Re*aluation method untuk penilaian %%1

!erikut merupakan satu set lengkap laporan keuangan menurut #$S terdiri dari:

+. &aporan posisi keuangan pada akhir periode

. &aporan laba rugi komprehensif untuk periode

15 h tt p :44 d e d e r u d i. ' ordpr e ss . c o m 4+ 45 4+= 4d a m p a k - k on / e r g e n s i - i f r s - d i-

i n do n e s ia4

http://dederudi.wordpress.com/2010/04/19/dampak-konvergensi-ifrs-di-indonesia/







3. &aporan perubahan ekuitas selama periode

5. &aporan arus kas untuk periode

6. )atatan, terdiri dari ringkasan kebijakan akuntansi penting dan informasi jelas

lainnya

7. &aporan posisi keuangan pada a'al periode komparatif paling a'al ketika entitas

menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat pernyataan

ulang retrospektif item dalam laporan keuangan, atau ketika recla$$ifie$ item dalamlaporan keuangan

%engukuran dan %engungkapan dalam Financial Statement :

+. %eningkatan penggunaan nilai 'ajar (fair *alue)

Standar #$S lebih condong ke penggunaan nilai 'ajar, terutama untuk properti

in/estasi, beberapa aset tak ber'ujud, aset keuangan, dan aset biologis. adi,

diperlukan sumber daya yang kompeten untuk menghitung nilai 'ajar bahkan perlu

menye'a jasa konsultan penilai terutama untuk aset-aset yang tidak memiliki nilai

pasar aktif.

. %enggunaan estimasi dan ? 6udgement @

Akibat karakteristik #$S yang lebih berbasis prinsip, akan lebih banyak

dibutuhkan ? 6udgement @ untuk menentukan bagaimana suatu transaksi keuangan

dicatat.

3. %ersyaratan pengungkapan yang lebih banyak dan lebih rinci

#$S mensyaratkan pengungkapan berbagai informasi tentang risiko baik kualitatif

maupun kuantitatif. %engungkapan dalam laporan keuangan harus sejalan dengan

data4informasi yang dipakai untuk pengambilan keputusan yang digunakan oleh

manajemen.




=. PENUTUP

2eklarasi kon/ergensi terhadap #$S ini, maka tahun + seluruh standar yang

dikeluarkan oleh 2SA-A akan mengacu kepada #$S dan diterapkan oleh entitas.2SA juga akan menerbitkan e#$po$ur draft SA ;M, yang akan menjadi acuan

bagi ;M dalam mencatat dan membukukan semua transaksinya. 2SA juga akan

terus mengembangkan SA untuk memenuhi kebutuhan pencatatan dan pelaporan

keuangan transaksi syariah, yang terus berkembang di tanah air. on/ergensi terhadap

#$S merupakan mile$tone baru dari serangkaian mile$tone yang pernah dicapai oleh




ndonesia dan A dalam sejarah perkembangan profesi akuntansi, khususnya dalam

pengembangan standar akuntansi keuangan.

2i samping manfaat yang akan diperoleh dalam mengadopsi #$S,

implementasi dalam adopsi #$S tersebut bukan tanpa masalah, terdapat beberapa

kendala yang harus dialami oleh negara-negara yang sedang melakukan adopsi #$S

termasuk ndonesia, begitu pula dampaknya yang berimbas terhadap dunia bisnis dan

dunia pendidikan khususnya akuntansi.

DA$TAR PUSTAKA

Anjasmoro, Mega. Adopsi International Financial Report Standard. ebutuhan atau

%a#$aan. #1. ;<2%, +.

mmanuela, ntan. ?Adopsi %enuh dan Barmonisasi Standar Akuntansi nternasional.@

urnal Ilmiah 9id!a 9arta. Dol. 33, <o. +, h. 7=-86, =.

http:44d'ip'.'o r dp re ss. c om4++45434kon/ er s i- ps a k - k e- if r s4

http:44mikh aa nit ar ia .blogspo t .c om4++464kon/ er g e ns i - ps a k - k e- ifr s.h t ml

http:44j im m y - j a nu ar .bl o gspo t .c om4++434kon/ er g e ns i - ifr s.h t ml

http:44in f o r m a s i - s e min ar .c om4kon/ e r g e ns i - ps a k - if r s - s e b a g a i - la n g k a h - p e m a nt a p a n-

dalam persiapan-penerapan-ifrs4

http:44'''.bpkp. g o.id4d a n4b er it a 4r e a d46=6344 E o r ksho p - on/ e r g e ns i - %S A terhadap

#$S.bpkp

http:44 a kunt a ns i bisn i s.' o r dp re ss. c om4++4+474p er k e mb a n g a n kon/ergensi psak ke

ifrs4

http:44d e d er udi.'o r dp re s s. c om4+454+=4d a mp a k - kon/ e r g e ns i - i fr s - di - in d on e s i a 4

http:44'''.i fr s.or g 4< e ' s 4% re ss J $ e lea s e s 4 # ) A J le tt erJ to J - J l ea d e r s . htm

http:44'''.i fr s.or g 4 #$S s 4 # $S .htm (I ++ #$S #oundation" + januari ++

katan Akuntan ndonesia , Standar A#untan$i euangan di$i Re*i$i + uli 2.









http://informasi-seminar.com/konvergensi-psak-ifrs-sebagai-langkah-pemantapan-
















http://informasi-seminar.com/konvergensi-psak-ifrs-sebagai-langkah-pemantapan-










ASSETS V l 1 N 2 21

Salemba 5. akarta, =.

usuma, Eijaya, ndra, %engapdo$ian International Financial Reporting Standard$

Impli#a$i 5ntu# Indone$ia, #akultas 1konomi dan !isnis, ;M. =.

%urba, Marisi. International Financial Reporting Standard, Hogyakarta: raha lmu,

+.

Sadjiarto, Arya. Akuntansi nternasional: Barmonisasi Dersus Standarisasi. urnal

A#untan$i dan euangan, Dol. +, <o. , h. +55-+7+, +===.

Download 6 Saiful Assets

Documents

Transcript of Download 6 Saiful Assets