Dopamin

5
Dopamin Lokasi: Frontal korteks, sistem limbik, basal ganglia,talamus, hipofisis posterior, medula spinalis Fungsi: pergerakan dan koordinasi, emosional,penilaian, pelepasan prolaktin Implikasinya pada penyakit Jiwa : Menurunkan derajat penyakit parkinson dan depresi Meningkatkan derajat mania dan skizofrenia Dopamin adalah sebuah neurotransmitter yang terjadi dalam berbagai macam hewan, termasuk vertebrata dan invertebrata. Di otak, fungsi phenethylamine ini sebagai neurotransmitter, mengaktifkan lima jenis reseptor dopamin-D1, D2, D3, D4, dan D5- dan varian mereka. Dopamin diproduksi di beberapa daerah otak, termasuk nigra substantia dan daerah tegmental ventral. Dopamin juga neurohormon yang dilepaskan oleh hipotalamus. Fungsi utamanya sebagai hormon adalah untuk menghambat pelepasan prolaktin dari lobus anterior hipofisis ( Reynolds, 1989). Pada tahun 1950 Dopamin berhasil diidentifikasikan sebagai neurotransmitter potensial, banyak penelitian dan penemuan yang berhubungkan dengan neurotransmitter ini. Salah satunya adalah ditemukannya peranan dopamine pada penyakit Parkinson dan hal ini mendorong penemuan Levodopa yang merupakan prekussor metabolic dopamine untuk menyembuhkan penyakit Parkinson. Meskipun jumlah neuron dopamine sedikit kurang dari per 100.000 neuron di otak

Transcript of Dopamin

Page 1: Dopamin

Dopamin

Lokasi: Frontal korteks, sistem limbik, basal ganglia,talamus, hipofisis posterior, medula spinalis

Fungsi: pergerakan dan koordinasi, emosional,penilaian, pelepasan prolaktin

Implikasinya pada penyakit Jiwa :

Menurunkan derajat penyakit parkinson dan depresi

Meningkatkan derajat mania dan skizofrenia

Dopamin adalah sebuah neurotransmitter yang terjadi dalam berbagai macam hewan, termasuk

vertebrata dan invertebrata. Di otak, fungsi phenethylamine ini sebagai neurotransmitter,

mengaktifkan lima jenis reseptor dopamin-D1, D2, D3, D4, dan D5-dan varian mereka. Dopamin

diproduksi di beberapa daerah otak, termasuk nigra substantia dan daerah tegmental ventral.

Dopamin juga neurohormon yang dilepaskan oleh hipotalamus. Fungsi utamanya sebagai

hormon adalah untuk menghambat pelepasan prolaktin dari lobus anterior hipofisis (  Reynolds,

1989).

Pada tahun 1950 Dopamin berhasil diidentifikasikan sebagai neurotransmitter potensial, banyak

penelitian dan penemuan yang berhubungkan dengan neurotransmitter ini. Salah satunya adalah

ditemukannya peranan dopamine pada penyakit Parkinson dan hal ini mendorong penemuan

Levodopa yang merupakan prekussor metabolic dopamine untuk menyembuhkan penyakit

Parkinson. Meskipun jumlah neuron dopamine sedikit kurang dari per 100.000 neuron di otak

namun dopamine meiliki peranan penting pada berbagai system saraf pusat. Peranan dopamine

sangat beragam mulai dari mengatur fungsi-fungsi motorik sampai meregulasi status emosional

maupun pengaturan aksis hypothalamus hipofisis. Dopamine mempunyai peranan penting proses

terhadap pembelajaran banyak perilaku. Berbagai obat utama untuk mengatasi gangguan

psikiatri seperti : psikosis, gangguan fungsi kognitif, gangguan kesadaran (migraine) bekerja

melalui berbagai jalur dopamine ini. Beberapa kondisi penyakit seperti : Parkinson, gangguan

perilaku hiperaktif, skizofreni dan adiksi obat, semuanya mempunyai mekanisme dasar proses

neuronal yang sama, yaitu berkaitan dengan dopamine (  Reynolds, 1989).

Dopamin disintesis dari tyrosine di bagian terminal presinaps untuk kemudian dilepaskan ke

celah sinaps. Langkah pertama sintesis dopamin adalah proses uptake asam amino L-tyrosine

dari aliran darah. Tyrosine akan dikonversi menjadi 3-4-dihidroxyphenylalanine (L-DOPA) oleh

Page 2: Dopamin

enzim tyrosine hydroxylase, dan kemudian L-DOPA dikonversi menjadi dopamin oleh enzim

dopa decarboxylase. Dopamin disimpan dalam granula-granula di ujung presinaptik saraf, dan

akan dilepaskan apabila ada ransangan (Pinzon, 2007).

Ada 4 jalur utama dopamine.

1.      Jalur mesolimbik memproyeksikan jalur dopamine dari badan sel didaerah ventral

tegmental batang otak terminal akson daerah limbic seperti nucleus acumben. Jalur ini di duga

sangat berperan terhadap perilaku emosional, khususnya halusinasi audiotorik dan delusi.

Hiperaktivitas dari jalur ini secara hipotesis diduga berperan penting terhadap timbulnya gejala

positif psikosis.

2.      Jalur mesokortikal memproyeksikan jalur dopamine dari badan sel ke daerah ventral

tegmental batang otak  (berdekatan dengan badan sel mesolimnbic) kedaerah korteks cerebri.

Gangguan pada jalur ini di duga berperan terhadap timbulnya gangguan kognitif dan timbulnya

gangguan gejala negative psikosis.

3.      Jalur nigrostriatal memproyeksikan jalur dopamine dari badan sel substansia nigra batang

otak yang menuju ke ganglia basal atau striatum. Jalur ini merupakan bagian dari ekstrapiramidal

yang berfungsi mengontrol gerakan motorik. Gangguan ini menyebabkan pergerakan seperti

penyakit Parkinson.

4.      Jalur taberoinfindibular menghubungkan nucleus arkuatus dab neuron preifentikuler ke

hipotalamus dan pituitary posterior. Dopamine yang dirilis oleh neuron-neuron ini secara

fisiologis menghambat sekresi prolactin (  Reynolds, 1989).

Peranan dopamine sangat beragam mulai dari mengatur fungsi-fungsi motorik sampai meregulasi

status emosional maupun pengaturan aksis hypothalamus hipofisis. Dopamine mempunyai

peranan penting proses terhadap pembelajaran banyak perilaku (Mardjon, 1995).

Berbagai penelitian terdahulu memperlihatkan adanya disfungsi system neurokimiawi pada

penderita autism meliputi system dopamine, norepinefrin dan serotonin. Gangguan system

neurokimiawi tersebut berhubungan dengan perilaku agresif, obsesif kompulsif dan stimulasi diri

sendiri (self stimulating) yang berlebih. Peranan gangguan dopamine pada autism sering

didasarkan pada pengukuran kadar HVA- suatu metabolit dopamine dan percobaan pemberiaan

oba-obat agonis dopamine. Sebagian penelitian terdahulu menunjukkan kadar HVA

(homovanillic acid) ditemukan lebih tinggi pada anak autisme yang gejala stereotipiknya lebih

Page 3: Dopamin

berat. Pemberian obat agonis dopamine memperburuk gejala stereotipi, agitasi dan hiperaktivitas

pada anak autism (Pinzon,2007).

Serotonin

Lokasi: Hipotalamus, talamus, sistem limbik, korteks serebral, serebelum, medula spinalis

Fungsi : tidur, bangun, libido, nafsu makan, perasaan, agresi persepsi nyeri, koordinasi dan

penilaian

Implikasinya pada penyakit Jiwa :

Mempengaruhi derajat depresi

Meningkatkan derajat kecemasan

Serotonin diproduksi oleh dekarboksilasi dan hidroksilasi L-triptofan. Kuantitas dan tindakan

diatur secara ketat oleh kombinasi reuptake mekanisme, loop umpan balik, dan enzim

metabolisme

Reseptor serotonin dibagi menjadi tujuh bagian 5-hidroksitriptamin (5-HT) (5-5-HT1 untuk

HT7), beberapa di antaranya memiliki beberapa anggota (misalnya, 5-HT1A, 5-HT1B, 5-HT1C,

5-HT1D, 5-HT1E, dan 5-HT1F). Keragaman lanjut struktural dan operasional dicapai dengan

polimorfisme alel, varian sambatan, isoform reseptor, dan pembentukan reseptor heterodimers

Serotonin adalah neurotransmitter inhibisi yang telah ditemukan erat terlibat dalam emosi dan

suasana hati. Terlalu sedikit serotonin telah terbukti menyebabkan depresi, masalah dengan

pengendalian amarah, obsesif-kompulsif, dan bunuh diri. Terlalu sedikit juga mengarah ke

peningkatan nafsu makan untuk karbohidrat (makanan bertepung) dan sulit tidur, yang juga

terkait dengan depresi dan gangguan emosional lainnya. Ini juga telah dikaitkan dengan migrain,

sindrom iritasi usus, dan fibromyalgia. ketidakseimbangan Serotonin o tampaknya mendasari

gangguan obsesif-kompulsif (OCD), kondisi kecemasan terkait ditandai dengan pikiran

mengganggu dan perilaku repetitif seperti mencuci tangan. Aktivitas neurotransmitter mungkin

Page 4: Dopamin

abnormal dalam korteks frontal, berekor, dan cingulate gyrus, semua kaya dengan neuron

serotonin. (Ronald F,1994)