Dokumentasi Keperawatan.doc

download Dokumentasi Keperawatan.doc

of 5

description

Dokumentasi Keperawatan

Transcript of Dokumentasi Keperawatan.doc

RIZKY NURLAILI

1401470018 / 17

DIV KEPERAWATAN LAWANG TINGKAT 1

DIAGNOSA KEPERAWATAN

No.Diagnosa Keperawatan

1.P : Peningkatan suhu tubuh (hipertermi)

E : Proses infeksi kuman salmonella typosa dan suhu tubuhS : Suhu tubuh meningkat di atas rentang normal = 38,40C, kulit merah dan teraba hangat

Peningkatan suhu tubuh (hipertermi) berhubungan dengan proses infeksi kuman salmonella typosa dan suhu tubuh ditandai dengan suhu tubuh meningkat di atas rentang normal = 38,40C, kulit merah dan teraba hangat

2.P : Defisit volume cairan dan elektrolitE : Kekurangan volume cairan

S : Penurunan turgor kulit dan lidah, kulit dan membran mukosa kering, suhu tubuh meningkat, kelemahan

Defisit volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan kekurangan volume cairan ditandai dengan penurunan turgor kulit dan lidah, kulit dan membran mukosa kering, suhu tubuh meningkat dan kelemahan

3.P : Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

E : Kesulitan menelan, hilangnya nafsu makan, mual dan muntah

S : Kehilangan berat badan dari 28 kg menjadi 25 kg, asupan makanan kurang dari kebutuhan metabolik

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kesulitan menelan, hilangnya nafsu makan, mual dan muntah ditandai dengan kehilangan berat badan dari 28 kg menjadi 25 kg dan asupan makanan kurang dari kebutuhan metabolik

ANALISIS DATA

No.DataPenyebabMasalah

1.DS :

1. Keluarga mengatakan klien demam naik turun

2. Klien mengatakan nyeri dan sakit pada kepala

DO :

1. Suhu tubuh meningkat pada sore dan malam hari = 38,40C

2. Klien nampak gelisah

3. Kulit klien merah

4. Kulit klien teraba hangatInfeksi salmonella typosaPeningkatan suhu tubuh

2.DS :

1. Keluarga klien mengatakan klien tidak mau minum

2. Keluarga mengatakan klien muntah selama 4 x

DO :

1. Membran mukosa kering

2. Penurunan turgor kulit dan lidah

3. Suhu tubuh meningkat

4. Klien terlihat lemah

5. Bibir pecah-pecahPemasukan yang kurang, output berlebihanDefisit volume cairan dan elektrolit

3.DS :

1. Keluarga mengatakan klien tidak ada nafsu makan

2. Makanan habis hanya seperempat porsi

3. Klien mengatakan mual

DO :

1. Mukosa bibir kering

2. Perut klien kembung

3. Berat badan berkurang

BB sebelum sakit = 28 kg

BB saat sakit = 25 kgIntake yang tidak adekuatResiko pemenuhan nutrisi kurang

RENCANA KEPERAWATANNoDiagnosa Keperawatan/

Masalah KolaborasiRencana KeperawatanRasional

Tujuan dan Kriteria HasilIntervensi

1.Peningkatan suhu tubuh (hipertermi) berhubungan dengan :

Proses infeksi kuman salmonella typossa Suhu tubuhDitandai dengan :

DS :

Demam naik turun

Nyeri dan sakit pada kepala

DO :

Suhu tubuh meningkat pada sore dan malam hari = 38,40C

Gelisah

Kulit merah

Kulit teraba hangatNOC :Setelah dilakukan tindakan keperawatan selam 2 x 24 jam pasien menunjukkan termoregulasi dengan kriteria hasil :

Suhu tubuh dalam batas normal (36-370C)

TTV dalam batas normal

Keluarga/ klien mengatakan klien tidak demam lagi

Menunjukkan metode yang tepat untuk mengukur suhu

Menjelaskan tindakan untuk mencegah/ meminimalkan peningkatan suhu tubuhNIC :1. Monitor TTV tiap 4 jam2. Anjurkan klien untuk memakai pakaian yang dapat menyerap keringat

3. Monitor hidrasi (turgor kulit, warna kulit, kelembapan membran mukosa)

4. Anjurkan klien banyak minum 2-3 L / hari

5. Berikan kompres hangat pada daerah axila, lipat paha dan temporal

6. Ajarkan pasien/ keluarga dalam mengukur suhu untuk mencegah hipertermia

7. Jelaskan kepada keluarga/ klien tentang penyebab hipertermia

8. Kolaborasikan dengan dokter dalam pemberian antipiretik dan antibiotik1. Untuk monitor terjadinya peningkatan suhu tubuh dan untuk merencanakan intervensi yang diperlukan untuk mengatasi masalah klien

2. Membantu mengurangi penguapan tubuh 3. Membantu intervensi selanjutnya

4. Peningkatan suhu tubuh mengakibatkan penguapan tubuh meningkat sehingga perlu diimbangi dengan asupan cairan yang banyak

5. Kompres hangat dapat menyebabkan dilatasi pembuluh darah sebhingga terjadi penguapan

6. Memberikan informasi kepada keluarga7. Membantu mengurangi kecemasan yang timbul

8. Mempercepat proses penyembuhan karena antipiretik dan antibiotik berguna untuk mengatasi keluhan klien

2.Defisit volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan : Kekiurangan volume cairan

Ditandai dengan :

DS : Klien tidak mau minum

Muntah selama 4 x

DO :

Membran mukosa kering

Penurunan turgor kulit dan lidah

Suhu tubuh meningkat

Klien terlihat lemah

Bibir pecah-pecahNOC :Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 hari pasien menunjukkan keseimbangan cairan tubuh dengan kriteria hasil :

Klien tidak mengalami kekurangan volume cairan TTV dalam batas normal

Turgor kulit normal

Membran mukosa lembap

Intake dan output seimbangNIC :1. Kaji tanda-tanda hidrasi seperti mukosa bibir kering, turgor kulit tidak elastis

2. Pantau intake dan output cairan dalam 24 jam

3. Monitor TTV

4. Anjurkan klien banyak minum 2-3 L/ hari

5. Catat laporan/ hal-hal lain seperti mual, muntah

6. Timbang berat badan 2 hari sekali dan pantau kecenderungannya

7. Pertahankan keakuratan catatan asupan

8. Berikan terapi IV, sesuai program kolaborasi dengan dokter untuk terapi cairan

9. Jelaskan kepada keluarga/ klien tentang pentingnya kebutuhan cairan

1. Perubahan status hidrasi menggambarkan berat ringannya kekurangan cairan

2. Untuk mengetahui keseimbangan cairan dan pedoman untuk menggantikan cairan yang hilang

3. Perubahan TTV dapat menggambarkan keadaan umum klien4. Untuk memenuhi kebutuhan cairan

5. Berguna dalam intervensi selanjutnya

6. Perubahan cepat menunjukkan gangguan dalam air tubuh total7. Memberikan informasi tentang status cairan umum8. Membantu meenuhi kebutuhan cairan yang tidak terpenuhi

9. Membantu mempermudah permberian cairan kepada klien

3.

Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan : Kesulitan menelan/ mengunyah

Hilangnya nafsu makan

Mual dan muntah

Ditandai dengan :

DS :

Tidak ada nafsu makan

Makanan habis hanya seperempat porsi

Mual

DO :

Mukosa bibir kering

Perut kembung

Berat badan berkurang

BB sebelum sakit = 28 kg

BB saat sakit = 25 kgNOC :Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 hari pasien menunjukkan kebutuhan nutrisi terpenuhi dengan kriteria hasil : Menambah berat badan klien sampai batas normal

Klien menghabiskan porsi yang telah disediakan

Mual dan muntah dapat diatasi

Nafsu makan klien ada dan meningkatNIC :1. Jelaskan pentingnya makanan untuk proses penyembuhan

2. Observasi pemasukan makanan klien

3. Kaji makanan yang disukai dan tidak disukai klien

4. Sajikan makanan dalam keadaan hangat

5. Anjurkan makan dalam porsi kecil tapi sering dan mudah dicerna

6. Catat porsi yang dihabiskan oleh klien

7. Berikan perawatan mulut sebelum dan sesudah makan

8. Ciptakan suasana yang menyenangkan, lingkungan yang bebas dari bau saat makan

9. Kolaborasi dengan ahli gizi dalam pemberian diit

10. Tentukan kemampuan pasien untuk memenuhi kebutuhan nutrisi

11. Pantau kandungan nutrisi dan kalori pada catatan asupan

1. Dapat memotivasi klien dalam pemenuhan kebutuhan

2. Untuk mengukur intake makanan

3. Makanan kesukaan dapat meningkatkan masukan nutrisi yang adekuat

4. Meningkatkan nafsu makan klien

5. Untuk mengurangi rangsangan mual dan muntah

6. Membantu melakukan intervensi selanjutnya

7. Keadaan mulut yang kotor dapat mengurangi nafsu makan serta menimbulkan rangsangan mual

8. Bau dan pemandangan yang tidak menyenangkan selama makan dapat mengurangi nafsu makan

9. Membantu mengkaji kebutuhan nutrisi klien dalam perubahan pencernaan

10. Mengetahui kemampuan pasien dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi

11. Memudahkan intervensi selanjutnya