Dokter Asing Di Indonesia Menurut Pandangan Sosiologi Hukum

download Dokter Asing Di Indonesia Menurut Pandangan Sosiologi Hukum

of 13

description

PANDANGAN DOKTER ASING DITINJAU MENURUT SOSIOLOGI HUKUM

Transcript of Dokter Asing Di Indonesia Menurut Pandangan Sosiologi Hukum

Dokter Asing di Indonesia menurut pandangan sosiologi hukum

Dokter Asing di Indonesia menurut pandangan sosiologi hukumpendahuluanSalah satu tantangan pada era globalisasi adalah adanya kecenderungan tenaga kesehatan warga negara asing datang ke Indonesia, bekerja, dan memberikan pelayanan kesehatan

Indonesia merupakan pemasok pasien yang besar ke rumah sakit di kawasan Asia. Menurut World Bank diperkirakan Rp 100 triliun dibelanjakan pasien Indonesia untuk berobat ke luar negeri. Angka tersebut didukung dengan asumsi dariPerhimpunan Rumah Sakit Indonesia(Persi) bahwa terdapat sekitar 500 ribu pasien Indonesia yang berobat ke luar negeriKasus yang terjadi10 Oktober 2014, di Tanggerang Selatan telah terjadi suatu kasus dimana terdapat 3 dokter asing yang nekat berpraktek di Indonesia. Kasus ini diketahui ketika tim khusus melakukan inspeksi mendadak (sidak) kepada tiga warga negara asing di tiga klinik di derah Jakarta Selatan yang diduga telah melakukan penyalahgunaan izin tinggal. Sidak dilakukan pada 10 Oktober lalu dilakukan oleh anggota Kementerian Kesehatan, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia serta Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora). Ternyata ditemukan beberapa pelanggaran pada hasil sidak tersebut. Pada sidak tersebut anggota tim menyamar sebagai pasien saat melakukan sidak pada Clinic 'M' Beauty & Slimming Grand Wijaya Center. Ditemukan WNA yang mengaku dokter asing atas nama dokter Kim Jeongham yang melakukan terapi laser untuk pemutihan wajah. Saat masuk ke Indonesia dokter asal Korea Selatan ini melelaui izin usaha perdangan kosmetik dan menjabat sebagai manajer pemasaran, namun dalam kenyataannya ia melakukan double job sebagai dokter. Padahal pada saat itu tidak ditemukan dokumen akademik TKWNA atau surat ijazah dari negara asal, tidak ditemukan pula sertifikat kompetensi. Selain itu, pada sidak kedua dilakukan di Klinik Sinongc yang berada di Komplek Pertokoan Grand Wijaya Center, penyidikan juga melakukan penyamaran sebagai pasien. Ternyata, Kim Seok Hyun pria asal Korea Selatan ini menjabat sebagai direktur tapi juga sebagai dokter. Ini menunjukan bahwa doter tersebut melakukan penyalahgunaan jabatan. Lalu, pada sidak tempat ketiga para petugas sidak menemukan fakta bahwa Elton Chung Hong Loh yang memiliki izin tinggal untuk bekerja sebagai quality control advisor ditemukan berada di ruang terapi dan diduga bekegiatan sebagai seorang fisioterapi di 'East West Physiotherapy and Rehabilition". Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta menyatakan bahwa hingga sampai saat ini belum ada dokter asing yang diberikan izin praktik di Jakarta. Sehingga menurutnya penting guna melindungi masyarakat dari tindakan medis yang tidak sesuai standar. 4

Rumusan masalahBagaimanakah tinjauan pendayagunaan dokter dan dokter gigi WNA dalam bidang pelayanan kesehatan di Indonesia serta pemenuhan asas pemerataan pelayanan kesehatan dengan diberlakukannya ketentuan tentang tenaga Medis dokter dan dokter gigi WNA yang dinilai secara pendekatan sosiologi hukum?Bagaimanakah regulasi yang mengatur mengenai TK WNA di Indonesia? Tinjauan pustakaSosiologi hukumSoerjono Soekanto : sosiologi hukum adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang secara analitis dan empiris menganalisis atau mempelajari hubungan timbal balik antara hukum dengan gejala-gejala sosial lainnya. (masyarakatsebagaisistem sosial.) Satjipto Rahardjo mendefinisikan sosiologi hukum sebagai pengetahuan hukum terhadap pola perilaku masyarakat dalam konteks sosialnya. Kajian menurut sosiologisKajian analitis doogmatisKajian religiKajian empirisdllRegulasi mengenai praktek dokter asing di indonesiaUU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan (Pasal. 21 dan 22) UU No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit (Pasal. 14) UU No. 29 Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran (Pasal.30) Perkonsil No. 17/KKI/KEP/IV/2008 Tentang Pedoman Tatacara registrasi sementara dan registrasi bersyarat dokter & dokter gigi Warga Negara Asing (WNA) Perkonsil No. 157/KKI/PER/XII/2009 Tentang Tatacara registrasi dokter & dokter gigi Warga Negara ASEAN yang akan melakukan praktek kedokteran di Indonesia Permenkes 317/2010 Tentang Pendayagunaan TK-WNA di Indonesia (Pasal.11) Keputusan Menteri Kesehatan No. 2574/Menkes/SK/XII/2011 Tentang Tim Koordinasi Perizinan Tenaga Kesehatan Warga Negara Asing di Indonesia Permenkes No. 2052 Tahun 2011 Tentang Izin praktek dan pelaksanaan kedokteran (Pasal.17-18)

Tinjauan sosiologis konstekstualSosiologi hukum berusaha mengupas hukum sehingga hukum itu tidak dipisahkan dari praktek penyelengaraanyaPada pendekatan sosiologi kontekstual terhadap kasus tenaga kesehatan warga negara sing maka terlihat bahwa perlunya undang undang yang mengatur mengenai batasan kerja dari para TKWNA ini. Batasan itu mencakup mengenai banyak hal, dimulai dari alur perizinan dokter asing di Indonesia, penyesuaian pendidikan kedokteran sebelum mereka berpraktek, pengaturan mengenai rangkap jabatan, batasan kewenangan dalam berpraktek di Indonesia, kewajiban mereka dalam mengupdate ilmu engetahuan, adaptasi untuk mengikuti semua peraturan normatif di indonesia,kesediaan mereka untuk berpraktek jika ditempatkan diwilayah terpencil serta kewajiban untuk transfer knowladge bagi sesama praktisi kesehatan dan lain sebagainya.

kesimpulanbahwa keberadaan tenaga kesehatan asing (TK WNA) di Indonesia dirasa penting guna mencukupi aspek pelayanan kesehatan yang merata di berbagai daerah. Akan tetapi belum adanya regulasi yang jelas mengenai tenaga kesehatan asing yang berada di Indonesia. . Timbul pemikiran untuk mengembangkan beberapa SOP rekrutmen dokter asing yang disesuaikan dengan situasi dan kebutuhansaranMajelis Konsil Kedokteran Indonesia (MKKI) segera menetapkan penetapan standar kompetensi untuk jabatan pada masing-masing sektor sebagai dasar pelaksanaan pengendalian penggunaan tenaga dokter dan dokter gigi WNA di Indonesia.Pemerintah perlu membuat kebijakan khusus mengenai pendistribusian TK-WNA khususnya dokter dan dokter gigi WNA ke seluruh wilayah Indonesia agar tercapai pemerataan dalam hal penyediaan tenaga kesehatan di seluruh IndonesiaBagi Pemerintah pusat perlu ada kejelasan wewenang bagi pemerintah daerah dalam hal desentralisasi kesehatan yang terkait dengan pemohon tenaga dokter dan dokter gigi WNA sebagai alih ketrampilan dan tekhnologi dan pemberi pelayananBagi pemerintah dan DPR perlu mengkaji ulang mengenai ketentuan pembatasan persyaratan fasilitas pelayanan kesehatan pengguna dokter dan dokter gigi WNA untuk memenuhi pemerataan pelayanan kesehatan di IndonesiaBagi Pemerintah dan DPR perlu mengkaji ulang mengenai Keputusan KKI Nomor 37/KKI/KEP/IX/2007 mengenai ketentuan permohonan persetujuan dan pelaporan kegiatan oleh dokter dan dokter gigi WNA didasarkan dengan PERMENKES Nomor 317/MENKES/PER/III/2010 pasal 16 ayat (2) dan pasal 24 ayat (1).

terimakasih