DOK. FESTIVAL PEMUDA UNJUK KEBOLEHAN Semangat … fileLewat persiapan sekitar 1,5 bulan, Aiduri...

1
Peringatan Sumpah Pemuda bukan semata mengingat kembali tiga butir Sumpah Pemuda. Masih banyak hal yang dapat dilakukan untuk menunjukkan semangat pemuda. DOK. FESTIVAL PEMUDA 2 4 UNJUK KEBOLEHAN: Pentas kesenian oleh perwakilan Indonesia yang ikut serta dalam Japan ASEAN (Jasean) di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu (23/10). Semangat Semangat Pemuda Pemuda Indonesia Indonesia ANYAK kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka memperingati Sumpah Pe- muda yang jatuh pada 28 Oktober lalu. Tidak semata harus kembali meng- ingat atau mendeklamasikan kembali tiga butir Sumpah Pemuda yang diba- cakan pada 1928. Salah satu cara mengembalikan semangat Sumpah Pemuda saat ini dengan festival pemuda dan olahraga Indonesia yang berlangsung di Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, 22-23 Oktober. Festival yang diseleng- garakan oleh kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Highscope Gelar Simulasi Sidang PBB CREATIVE MOVE “AFRIKA Selatan pernah merasakan bagaimana beratnya hidup dalam pembedaan. Karena itu, kami menolak dis- kriminasi terhadap alien.” Pendapat yang disampaikan dengan serius oleh delegasi Afrika Selatan itu langsung dibantah wakil dari Arab Saudi. “Kita tidak tahu apa itu alien. Menerima mereka bisa saja menghadirkan masalah baru bagi dunia, terutama di bi- dang keamanan,” balas si delegasi. Selanjutnya, lontaran pendapat pun terus meluncur dari perwakilan negara lain, di ruang sidang UNICEF itu. Rangkaian diskusi yang digelar satu hari penuh di SMA Highscope, Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (26/10), itu merupakan simulasi yang diadakan sebagai ‘pemanasan’ menjelang Highscope Model United Nations (HSMUN), November mendatang. Tercatat, sekitar 100 siswa dari 11 sekolah di Jakarta hadir dalam kegiatan tersebut. Dengan kehadiran mereka, para siswa pun berubah peran men- jadi delegasi dari 19 negara anggota Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB)! Dengan mengikuti sistem MUN, HSMUN membagi para delegasi ke dalam beberapa badan PBB, antara lain UNHCR (perlindungan masyarakat rentan dan pengungsi), ILO (organisasi buruh internasional), UNICEF (dana PBB bagi program anak-anak), UNEP (badan PBB untuk pro- gram lingkungan), dan UNIFEM (dana PBB bagi program perempuan). Di situlah, para delegasi melakukan diskusi dan nego- siasi terkait dengan isu yang dibahas. Tentunya dengan memperjuangkan negara yang diwakili. “Acara ini bikin adiktif, mulai dari diskusinya, debat, negosiasi, melatih bahasa Inggris, termasuk ketemu teman baru. Ini tahun keduaku. Masih pengen ikut lagi. Hehe,” cerita Kartika Silalahi, siswa kelas 3 SMAN 8 Jakarta. Sebagai pembekalan bagi peserta yang baru pertama kali mengikuti acara semacam itu, panitia pun menghadirkan beberapa pembicara tamu terkait dengan isu internasional yang sedang hangat dibicarakan, seperti lingkungan hidup, penghematan energi, dan perdagangan manusia, termasuk kiat bernegosiasi. “Negosiator yang baik ialah mereka yang menguasai prosedur politik lawan bicaranya, bisa berkompromi, dan percaya diri,” ujar Melany Tedja, salah satu pembicara tamu dari rekan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia. Sama dengan level kampus Meski dilaksanakan siswa SMA, acara ini tak kalah dari MUN level universitas, lo. Apalagi dengan mengenakan setelan resmi ditambah jas rapi, baik panitia maupun par- tisipan terlihat layaknya partisipan konferensi. Ditambah lagi, penggunaan bahasa Inggris sepanjang acara membuat nuansa diskusi tingkat internasional semakin terbangun. Tidak hanya penampilan, kerja para panitia juga patut diacungi jempol. Lewat persiapan sekitar 1,5 bulan, Aiduri Asrna dan 40 panitia lainnya berhasil mengatur jalannya simulasi dengan cukup baik. “Pertama-tama susah ka- rena aku harus mimpin banyak orang. Tapi selama proses memimpin itulah, aku mendapat banyak pelajaran, mulai dari komunikasi, negosiasi, dan menjalin kerja sama,” tutur siswa kelas 3, yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal HSMUN itu. Dalam menanggapi penyelenggaraan HSMUN yang sudah memasuki tahun ketiga, Bambang Eko Nugroho, selaku kepala sekolah Highscope Jakarta, memaparkan harapannya kepada Move. “Lewat ini, kita ingin para siswa bisa mempraktikkan segala ilmu yang dipelajari di sekolah dalam dunia nyata. Salah satunya, bahwa kita punya aturan saat ingin menyampaikan argumentasi,” terang Eko. Model United Nations (MUN) merupakan kegiatan yang diadakan untuk memberikan pemahaman kepada para generasi muda tentang sistem kerja PBB. Lewat MUN, para peserta diharapkan bisa memahami bahwa keputusan yang negara mereka ambil juga akan berdampak pada tingkat regional hingga dunia. (M-6) FOTO-FOTO: DOK. PALUPI MUTIASIH Hiasan Jepitan Rambut dari Gulungan Tali Sepatu FOTO-FOTO: DOK SMA HIGHSCOPE RULIANI FITRI in ANYAK k dapat dilakukan am rangka memperingati Sumpah Pe- uda yang jatuh 28 Oktober da k se ma ta mbali meng- ngat atau mendeklamasikan kembali ga butir Sumpah Pemuda yang diba- da pa t da la m S mu pada lalu. Ti harus k em ngat atau mendeklamas B 25th Anniversary International Choir Competition and Festival, di Ceko, 27-30 Oktober. Selain paduan suara dari mahasiswa UKIP Makassar, ada juga empat anak muda Pencinta Alam (PA) Mahitala dari Universitas Parahyangan, Ban- dung, yang juga menarik perhatian. Pasalnya, dalam satu tahun ini, mereka berhasil menaklukkan tujuh puncak gunung dunia, di antaranya Gunung Karten Piramid di Papua dan Gunung Kilimanjaro di Tanzania, Afrika. Keempat pemuda itu, sebelum be- rangkat, sempat mendapatkan titipan berupa bendera Merah Putih dari Men- pora. Dengan demikian, setelah sukses menaklukkan tujuh puncak dunia itu, mereka mengembalikan bendera tersebut kepada pemiliknya. “Bendera tersebut akan dipasang di Kementrian Pemuda dan Olahraga se- bagai kenang-kenangan dari pencinta alam Mahitala Bandung,” ungkap Andi Mallarangeng saat menerima bendera Merah Putih dari salah satu anggota Mahitala. Duta muda Di samping mengikuti festival pemuda dan olahraga Indonesia, se- banyak 28 pemuda Indonesia terpilih mengikuti program kapal pemuda ASEAN Jepang atau Ship for South East Asian Youth Program (SSEAYP) 2011. Ajang tersebut merupakan pro- gram persahabatan dan pertukaran pemuda-pemudi dari negara anggota itu diramaikan oleh berbagai kreativi- tas dan aktivitas anak muda dan juga pameran yang diikuti 400 stan. “Kita harus mengisi bulan Okto- ber dengan aktivitas dan kreativitas anak-anak muda. Semangatnya harus tetap semangat tahun 1928, semangat Sumpah Pemuda, tetapi perwujudan- nya, implementasinya untuk tahun 2011, tentu saja harus dengan gaya anak muda tahun 2011. Yang penting bagaimana aktivitas dan kreativitas kita padukan dalam kegiatan ini,” ujar Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alifian Mallarangeng dalam pembukaan. “Tahun ini tahun pertama. Tahun depan kita bikin lebih bagus lagi, lebih semangat lagi sehingga bulan Oktober betul-betul menjadi bulannya para pemuda,” imbuh Andi. Dalam kesempatan itu, Menpora berharap pemuda Indonesia bisa berprestasi di tingkat dunia sesuai dengan bidang masing-masing. “Kami berharap anak-anak muda Indonesia bisa meraih prestasi di tingkat dunia pada bidang masing-masing. Serta anak-anak muda harus mempunyai cita-cita setinggi mungkin,” harap Menpora. Pernyataan itu bukan sembarang pernyataan. Pasalnya, sejumlah anak muda Indonesia yang hadir ternyata mampu unjuk gigi di ajang dunia. Se- perti paduan suara mahasiswa Univer- sitas Kristen Indonesia Paulus (UKIP) Makassar yang akan tampil di ajang internasional Praga Cantat Grand Prix asosiasi negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) dan Jepang. Program itu me- libatkan 330 orang anak muda terbaik perwakilan dari 10 negara ASEAN. Japan ASEAN (Jasean) merupakan ajang silaturahim ASEAN dan Jepang. “ASEAN dan Jepang merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan,” ujar Presiden Jasean Rino Wicaksono, di GBK, Minggu (23/10). “Nanti setiap negara yang dikun- jungi ada kegiatan di atas kapal dan kegiatan negara yang dikunjungi ( country programme ). Jadi, mereka membuat kegiatan untuk masyarakat selama 54 hari, dan selama 54 hari ini peserta akan menggunakan kapal Fuji Maru,” imbuh Rino Wicaksono. Di dalam acara pelepasan itu, sejum- lah hiburan disuguh- kan, di antaranya penampilan sejum- lah pemuda yang memainkan Taiko Eisa-- bentuk tari dengan melempar- kan drum ke udara-- digabungkan dengan lagu Kucing Garong. Selain itu juga ada tarian nelayan Jepang yang dipadukan de- ngan lagu dangdut, yang membuat pe- nonton yang hadir ikut bergoyang. Tidak ingin tertinggal, ke-28 per- wakilan Indonesia juga unjuk keboleh- an dengan berbagai tarian budaya Indonesia. “Acara ini seru banget, sangat variatif, apalagi ketika penampilan kami, hehe.... Pada intinya banyak hal yang didapat seperti perpaduan kebu- dayaan dari berbagai provinsi, kami menyatukan keragaman dan kekom- pakan,” ungkap pimpinan kontingen Jambi, Donal Tumbolon. “Saya berharap kegiatan ini tidak berhenti hanya sampai di sini karena Indonesia sangat kaya akan kebu- dayaan, bahasa, dan itu lebih luar biasa ketika kita tampilkan di luar negeri,” tandas Donal Tumbolon. (M-6) Karya: Palupi Mutiasih SMK N 9 Jakarta Bahan: - 3 tali sepatu warna merah dan 3 tali sepatu warna putih dengan ukuran standar. - 1 lem lilin - 1 lem - Gunting - Penggaris - Jepitan rambut polos Cara membuatnya: Ukur dan gunting 1 tali sepatu warna merah dan 1 tali sepatu warna putih berukuran 55 cm. Kedua tali digulung dengan rapi dan rekatkan akhir gulungan dengan lem. Ini akan menjadi bagian kepala. Ukur dan gunting 2 tali sepatu warna merah dan 2 tali sepatu warna putih sampai berukuran 15 cm untuk membuat bagian telinga. Lakukan seperti tahap pertama, digu- lung, dan direkatkan. Bila sudah selesai, rekatkan se- mua bagian hingga membentuk kepala Mickey Mouse dengan menggunakan lem lilin, yang dibakar terlebih dahulu. Hiasan yang telah terbentuk direkatkan ke jepitan polos yang telah dipersiapkan den- gan menggunakan lem. Jepitan pun siap digunakan. 1 3 HERVINNY WONGSO Delegasi HSMUN 2011 dalam simulasi sidang UNIFEM. 16 MINGGU, 30 OKTOBER 2011 Acara Pembukaan HSMUN 2011 yang diikuti oleh 95 peserta dari 11 SMA se-Jabodetabek.

Transcript of DOK. FESTIVAL PEMUDA UNJUK KEBOLEHAN Semangat … fileLewat persiapan sekitar 1,5 bulan, Aiduri...

Peringatan Sumpah Pemuda bukan semata mengingat kembali tiga butir Sumpah Pemuda. Masih banyak hal yang dapat dilakukan untuk menunjukkan semangat pemuda.

DOK. FESTIVAL PEMUDA

24

UNJUK KEBOLEHAN: Pentas kesenian oleh perwakilan Indonesia yang ikut serta dalam Japan ASEAN (Jasean) di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu (23/10).

SemangatSemangatPemudaPemudaIndonesiaIndonesia

ANYAK kegiatan yang dapat di lakukan

d a l a m r a n g k a memperingati Sumpah Pe-

muda yang jatuh pada 28 Oktober

lalu. Tidak semata harus kembali meng-

ingat atau mendeklamasikan kembali tiga butir Sumpah Pemuda yang diba-cakan pada 1928.

Salah satu cara mengembalikan semangat Sumpah Pemuda saat ini dengan festival pemuda dan olahraga Indonesia yang berlangsung di Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, 22-23 Oktober. Festival yang diseleng-garakan oleh kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora)

Highscope Gelar Simulasi Sidang PBB

CREATIVE MOVE

“AFRIKA Selatan pernah merasakan bagaimana beratnya hidup dalam pembedaan. Karena itu, kami menolak dis-kriminasi terhadap alien.”

Pendapat yang disampaikan dengan serius oleh delegasi Afrika Selatan itu langsung dibantah wakil dari Arab Saudi. “Kita tidak tahu apa itu alien. Menerima mereka bisa saja menghadirkan masalah baru bagi dunia, terutama di bi-dang keamanan,” balas si delegasi. Selanjutnya, lontaran pendapat pun terus meluncur dari perwakilan negara lain, di ruang sidang UNICEF itu.

Rangkaian diskusi yang digelar satu hari penuh di SMA Highscope, Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (26/10), itu merupakan simulasi yang diadakan sebagai ‘pemanasan’ menjelang Highscope Model United Nations (HSMUN), November mendatang. Tercatat, sekitar 100 siswa dari 11 sekolah di Jakarta hadir dalam kegiatan tersebut. Dengan kehadiran mereka, para siswa pun berubah peran men-jadi delegasi dari 19 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)!

Dengan mengikuti sistem MUN, HSMUN membagi para delegasi ke dalam beberapa badan PBB, antara lain UNHCR (perlindungan masyarakat rentan dan pengungsi), ILO (organisasi buruh internasional), UNICEF (dana PBB bagi program anak-anak), UNEP (badan PBB untuk pro-gram lingkungan), dan UNIFEM (dana PBB bagi program perempuan).

Di situlah, para delegasi melakukan diskusi dan nego-siasi terkait dengan isu yang dibahas. Tentunya dengan memperjuangkan negara yang diwakili. “Acara ini bikin adiktif, mulai dari diskusinya, debat, negosiasi, melatih bahasa Inggris, termasuk ketemu teman baru. Ini tahun keduaku. Masih pengen ikut lagi. Hehe,” cerita Kartika Silalahi, siswa kelas 3 SMAN 8 Jakarta.

Sebagai pembekalan bagi peserta yang baru pertama kali mengikuti acara semacam itu, panitia pun menghadirkan beberapa pembicara tamu terkait dengan isu internasional

yang sedang hangat dibicarakan, seperti lingkungan hidup, penghematan energi, dan perdagangan manusia, termasuk kiat bernegosiasi. “Negosiator yang baik ialah mereka yang menguasai prosedur politik lawan bicaranya, bisa berkompromi, dan percaya diri,” ujar Melany Tedja, salah satu pembicara tamu dari rekan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia.

Sama dengan level kampusMeski dilaksanakan siswa SMA, acara ini tak kalah dari

MUN level universitas, lo. Apalagi dengan mengenakan setelan resmi ditambah jas rapi, baik panitia maupun par-tisipan terlihat layaknya partisipan konferensi. Ditambah lagi, penggunaan bahasa Inggris sepanjang acara membuat nuansa diskusi tingkat internasional semakin terbangun.

Tidak hanya penampilan, kerja para panitia juga patut diacungi jempol. Lewat persiapan sekitar 1,5 bulan, Aiduri Asfi rna dan 40 panitia lainnya berhasil mengatur jalannya simulasi dengan cukup baik. “Pertama-tama susah ka-rena aku harus mimpin banyak orang. Tapi selama proses memimpin itulah, aku mendapat banyak pelajaran, mulai dari komunikasi, negosiasi, dan menjalin kerja sama,” tutur siswa kelas 3, yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal HSMUN itu.

Dalam menanggapi penyelenggaraan HSMUN yang sudah memasuki tahun ketiga, Bambang Eko Nugroho, selaku kepala sekolah Highscope Jakarta, memaparkan harapannya kepada Move. “Lewat ini, kita ingin para siswa bisa mempraktikkan segala ilmu yang dipelajari di sekolah dalam dunia nyata. Salah satunya, bahwa kita punya aturan saat ingin menyampaikan argumentasi,” terang Eko.

Model United Nations (MUN) merupakan kegiatan yang diadakan untuk memberikan pemahaman kepada para generasi muda tentang sistem kerja PBB. Lewat MUN, para peserta diharapkan bisa memahami bahwa keputusan yang negara mereka ambil juga akan berdampak pada tingkat regional hingga dunia. (M-6)

FOTO-FOTO: DOK. PALUPI MUTIASIH

Hiasan Jepitan Rambut dari Gulungan Tali Sepatu

FOTO-FOTO: DOK SMA HIGHSCOPE

RULIANI FITRI

in

ANYAK kdapat di lakukan

a m r a n g k a memperingati Sumpah Pe-uda yang jatuh

28 Oktober dak semata

mbali meng-ngat atau mendeklamasikan kembali ga butir Sumpah Pemuda yang diba-

dapat d a l a

mS

mupada

lalu. Ti harus kem

ngat atau mendeklamas

B

25th Anniversary International Choir Competition and Festival, di Ceko, 27-30 Oktober.

Selain paduan suara dari mahasiswa UKIP Makassar, ada juga empat anak muda Pencinta Alam (PA) Mahitala dari Universitas Parahyangan, Ban-dung, yang juga menarik perhatian. Pasalnya, dalam satu tahun ini, mereka berhasil menaklukkan tujuh puncak gunung dunia, di antaranya Gunung Karten Piramid di Papua dan Gunung Kilimanjaro di Tanzania, Afrika.

Keempat pemuda itu, sebelum be-rangkat, sempat mendapatkan titipan berupa bendera Merah Putih dari Men-pora. Dengan demikian, setelah sukses menaklukkan tujuh puncak dunia itu, mereka mengembalikan bendera tersebut kepada pemiliknya.

“Bendera tersebut akan dipasang di Kementrian Pemuda dan Olahraga se-bagai kenang-kenangan dari pencinta alam Mahitala Bandung,” ungkap Andi Mallarangeng saat menerima bendera Merah Putih dari salah satu anggota Mahitala.

Duta mudaDi samping mengikuti festival

pemuda dan olahraga Indonesia, se-banyak 28 pemuda Indonesia terpilih mengikuti program kapal pemuda ASEAN Jepang atau Ship for South East Asian Youth Program (SSEAYP) 2011.

Ajang tersebut merupakan pro-gram persahabatan dan pertukaran pemuda-pemudi dari negara anggota

itu diramaikan oleh berbagai kreativi-tas dan aktivitas anak muda dan juga pameran yang diikuti 400 stan.

“Kita harus mengisi bulan Okto-ber dengan aktivitas dan kreativitas anak-anak muda. Semangatnya harus tetap semangat tahun 1928, semangat Sumpah Pemuda, tetapi perwujudan-nya, implementasinya untuk tahun 2011, tentu saja harus dengan gaya anak muda tahun 2011. Yang penting bagaimana aktivitas dan kreativitas kita padukan dalam kegiatan ini,” ujar Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alifian Mallarangeng dalam pembukaan.

“Tahun ini tahun pertama. Tahun depan kita bikin lebih bagus lagi, lebih semangat lagi sehingga bulan Oktober betul-betul menjadi bulannya para pemuda,” imbuh Andi.

Dalam kesempatan itu, Menpora berharap pemuda Indonesia bisa berprestasi di tingkat dunia sesuai dengan bidang masing-masing. “Kami berharap anak-anak muda Indonesia bisa meraih prestasi di tingkat dunia pada bidang masing-masing. Serta anak-anak muda harus mempunyai cita-cita setinggi mungkin,” harap Menpora.

Pernyataan itu bukan sembarang pernyataan. Pasalnya, sejumlah anak muda Indonesia yang hadir ternyata mampu unjuk gigi di ajang dunia. Se-perti paduan suara mahasiswa Univer-sitas Kristen Indonesia Paulus (UKIP) Makassar yang akan tampil di ajang internasional Praga Cantat Grand Prix

asosiasi negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) dan Jepang. Program itu me-libatkan 330 orang anak muda terbaik perwakilan dari 10 negara ASEAN.

Japan ASEAN (Jasean) merupakan ajang silaturahim ASEAN dan Jepang. “ASEAN dan Jepang merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan,” ujar Presiden Jasean Rino Wicaksono, di GBK, Minggu (23/10).

“Nanti setiap negara yang dikun-jungi ada kegiatan di atas kapal dan kegiatan negara yang dikunjungi (country programme). Jadi, mereka membuat kegiatan untuk masyarakat selama 54 hari, dan selama 54 hari ini peserta akan menggunakan kapal Fuji Maru,” imbuh Rino Wicaksono.

Di dalam acara pelepasan itu, sejum-lah hiburan disuguh-kan, di antaranya penampilan sejum-lah pemuda yang memainkan Taiko E i sa - -bentuk tar i dengan melempar-kan drum ke udara--digabungkan dengan lagu Ku cing Garong. Selain itu juga ada tarian nelayan Jepang yang dipadukan de-ngan lagu dangdut, yang membuat pe-nonton yang hadir ikut bergoyang.

Tidak ingin tertinggal, ke-28 per-wakilan Indonesia juga unjuk keboleh-an dengan berbagai tarian budaya Indonesia.

“Acara ini seru banget, sangat variatif, apalagi ketika penampilan kami, hehe.... Pada intinya banyak hal yang didapat seperti perpaduan kebu-dayaan dari berbagai provinsi, kami menyatukan keragaman dan kekom-pakan,” ungkap pimpinan kontingen Jambi, Donal Tumbolon.

“Saya berharap kegiatan ini tidak berhenti hanya sampai di sini karena Indonesia sangat kaya akan kebu-dayaan, bahasa, dan itu lebih luar biasa ketika kita tampilkan di luar negeri,” tandas Donal Tumbolon. (M-6)

Karya: Palupi MutiasihSMK N 9 Jakarta

Bahan: - 3 tali sepatu warna merah dan 3 tali sepatu warna putih dengan ukuran standar.- 1 lem lilin- 1 lem - Gunting

- Penggaris- Jepitan rambut polos

Cara membuatnya:

Ukur dan gunting 1 tali sepatu warna merah dan 1 tali sepatu warna putih berukuran 55 cm.

Kedua tali digulung dengan rapi dan rekatkan akhir gulungan dengan lem. Ini akan menjadi bagian kepala.

Ukur dan gunting 2 tali sepatu warna merah dan 2 tali sepatu warna putih sampai berukuran

15 cm untuk membuat bagian telinga. Lakukan seperti tahap pertama, digu-lung, dan direkatkan.

Bila sudah selesai, rekatkan se-mua bagian hingga membentuk kepala Mickey Mouse dengan menggunakan lem lilin, yang

dibakar terlebih dahulu.

Hiasan yang telah terbentuk direkatkan ke jepitan polos yang telah dipersiapkan den-gan menggunakan lem. Jepitan

pun siap digunakan.1 3

HERVINNY WONGSO

Delegasi HSMUN 2011 dalam simulasi sidang UNIFEM.

16 MINGGU, 30 OKTOBER 2011

Acara Pembukaan HSMUN 2011 yang diikuti oleh 95 peserta dari 11 SMA se-Jabodetabek.