file · Web viewSaya sadar bahwa tugas mengenai makalah Etika Profesi Guru SMK Negeri 2...

23

Click here to load reader

Transcript of file · Web viewSaya sadar bahwa tugas mengenai makalah Etika Profesi Guru SMK Negeri 2...

Page 1: file · Web viewSaya sadar bahwa tugas mengenai makalah Etika Profesi Guru SMK Negeri 2 Kecamatan Onolalu” yang telah saya buat ini masih jauh

MAKALAH

ETIKA PROFESI GURU SMK NEGERI 2

KECAMATAN ONOLALU

OLEH :

FIKTUS GAURIFA

130-818-026

DOSEN PEGNAMPU :

JEFRY PAULANDA., M.KOM

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

T.A. 2014/2015

Page 2: file · Web viewSaya sadar bahwa tugas mengenai makalah Etika Profesi Guru SMK Negeri 2 Kecamatan Onolalu” yang telah saya buat ini masih jauh

KATA  PENGANTAR

Puji syukur  Saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karna Berkat Karunia-Nya

Saya dapat menyelesaikan tugas Makalah “Etika Profesi Guru SMK Negeri 2 Kecamatan

Onolalu” ini dalam waktu yang sangat singkat. Saya juga bersyukur atas rezeki serta kesehatan

yang di berikan kepada saya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Saya juga

berterimakasih kepada Dosen kami atas arahan yang telah di berikan selama ini yang membantu

dalam memberikan pemahaman tentang pembuatan makalah ini.

Saya sadar bahwa tugas mengenai makalah Etika Profesi Guru SMK Negeri 2

Kecamatan Onolalu” yang telah saya buat ini masih jauh dari sempurnaan, oleh karna itu saya

mengharapkan saran dan kritik dari teman-teman dan Dosen pengajar demi kesempurnaan

proposal ini.

Demikian makalah ini saya buat, apabila terdapat kesalahan penuliasan kata dan tutur

kalimat saya harap agar dapat di maklumi.

Terimakasih…..!!!

Penulis

Fiktus Gaurifa

Page 3: file · Web viewSaya sadar bahwa tugas mengenai makalah Etika Profesi Guru SMK Negeri 2 Kecamatan Onolalu” yang telah saya buat ini masih jauh

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam melaksanakan tugas – tugas kependidikan guru melakukan interaksi sosial

dengan semua orang yang terlibat dalam proses pendidikan. Guru berhubungan

langsung dengan peserta didik, sejawat dan masyarakat khususnya orang tua peserta

didik. Dalam hubungan yang demikian, perbedaan pendapat, perbedaan konsepsi,

perbedaan pertimbangan dan sebagainya mudah terjadi. Berdasarkan hal-hal tersebut

diatas, dirasa perlu adanya kode etik profesi guru sesuai dengan norma norma yang

berlaku di masyarakat.

B. Rumusan Masalah

1. Menjelaskan Pengertian Etika, Etos dan Loyalitas kerja ?

2. Menjelaskan Pengertian Kode Etik ?

3. Apa Isi Kode Etik Guru Indonesia ?

4. Uraikan Manfaat Kode Etik bagi Guru ?

5. Jelaskan Fungsi Kode Etik Profesi ?

6. Bagaimana hakikat,Fungsi dan Tujuan Organisasi Profesi Keguruan ?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui Pengertian Etika, Etos dan Loyalitas kerja.

2. Untuk mengetahui Pengertian Kode Etik.

3. Untuk mengetahui Isi Kode Etik Guru Indonesia.

4. Untuk mengetahui Manfaat dan Fungsi Kode Etik bagi Guru.

5. Untuk mengetahui hakikat,Fungsi dan Tujuan Organisasi Profesi Keguruan.

Page 4: file · Web viewSaya sadar bahwa tugas mengenai makalah Etika Profesi Guru SMK Negeri 2 Kecamatan Onolalu” yang telah saya buat ini masih jauh

BAB II

PEMBAHASAN

A. ETIKA, ETOS DAN LOYALITAS KERJA

1. Etika Kerja

Etika adalah suatu disiplin filosofis yang berkenaan dengan perilaku manusia dan

perbuatan bermoral (Surya dkk, 2000 : 4.55). Dengan adanya etika, manusia dapat

memilih dan memutuskan perilaku yang paling sesuai dan paling baik, sesuai dengan

norma – norma moral yang berlaku. Etika sebagai acuan pilihan perilaku bersumber pada

norma moral, seperti agama, filsafat hidup, budaya masyarakat, disiplin keilmuan dan

profesi. Dalam dunia kerja etika sangat diperlukan sebagai landasan perilaku kerja dari

para pekerja. Etika kerja biasanya dirumuskan atas kesepakatan para pendukung

pekerjaan itu dengan mengacu pada sumber – sumber nilai moral tersebut diatas.

Rumusan etika kerja yang disepakati bersama itu disebut sebagai kode etik.

2. Etos Kerja

Kata “Etos” bersumber dari pengertian yang sama dari etika, yaitu sumber - sumber nilai

yang dijadikan rujukan pemilihan dan keputusan perilaku (Surya dkk, Etos kerja lebih

merujuk kepada kualitas kepribadian pekerja yang tercermin dalam unjuk kerja secara

utuh. Etos kerja lebih merupakan kondisi internal yang mendorong dan mengendalikan

perilaku pekerja kearah terwujudnya kualitas kerja tertentu.

3. Loyalitas Kerja

Loyalitas kerja merupakan kondisi internal dalam bentuk komitmen dari pekerja untuk

mengikuti pihak yang mempekerjakannya. Dengan loyalitas ini pekerja hanya akan

merujuk bentuk dan kualitas perilaku unjuk kerjanya kepada majikan atau pihak yang

mempekerjakannya (Surya dkk, 200 : 4.58).

Page 5: file · Web viewSaya sadar bahwa tugas mengenai makalah Etika Profesi Guru SMK Negeri 2 Kecamatan Onolalu” yang telah saya buat ini masih jauh

B. PENGERTIAN KODE ETIK

Secara etimologis, kode etik berarti pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam

melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Dengan kata lain, kode etik merupakan pola aturan

atau tata cara etis sebagai pedoman berperilaku. Etis berarti sesuai dengan nilai-nilai dan norma

yang dianut oleh sekelompok orang atau masyarakat tertentu (Abin Syamsudin, Nandang

Budiman, 2003 : 4.3).

Dalam konteks “Profesi Keguruan” makna kode etik dapat dirumuskan sebagai berikut. Kode

etik adalah ketentuan – ketentuan moral yang digunakan sebagai pedoman dalam menjalankan

tugas profesi.

C. KODE ETIK GURU INDONESIA

Persatuan Guru Republik Indonesia menyadari bahwa pendidikan adalah suatu bidang

pengabdian terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Bangsa dan Tanah Air, Kemanusiaan pada

umumnya dan Guru Indonesia yang berjiwa Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 merasa

turut bertanggung jawab atas terwujudnya cita cita Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia

17 agustus 1945, maka guru Indonesia terpanggil untuk menunaikan karyanya sebagai guru

dengan mempedomani dasar dasar sebagai berikut :

1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia

pembangunan yang ber-Pancasila.

a. Guru menghormati hak individu, agama dan kepercayaan kepada Tuhan Yang

Maha Esa dari anak didiknya masing – masing.

b. Guru menghormati dan membimbing kepribadian anak didiknya.

c. Guru menyadari bahwa intelegensi, moral dan jasmani adalah tujuan utama

pendidikan.

d. Guru melatih anak didik memecahkan masalah-masalah dan membina daya

kreasinya agar dapat menunjang masyarakat yang sedang membangun

e. Guru membantu sekolah dalam usaha menanamkan pengetahuan, keterampilan

kepada anak didik.

Kode Etik diatas menanamkan pengertian pada kita bahwa peserta didik harus dilihat

secara utuh. Sub etik a sampai e bermaksud menterjemahkan apa yang dimaksud dengan

seutuhnya itu. Sikap guru yang paling pertama sekali adalah melihat peserta didik sebagai

suatu keutuhan yang berdiri sendiri, bukan sebagai seorang yang tergantung dan

digantungkan pada orang lain. Karena ia kita lihat seutuhnya sebagai individu, secara etis

Page 6: file · Web viewSaya sadar bahwa tugas mengenai makalah Etika Profesi Guru SMK Negeri 2 Kecamatan Onolalu” yang telah saya buat ini masih jauh

guru harus menghormati hak individunya, sebagai mana kita ingin dihormati hak individu

kita. Pilihan agama dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa merupakan salah satu

hak individu peserta didik yang harus kita hormati.

Pada Sub etik b, memberi tekanan pada kepribadian peserta didik dan upaya

pembimbingannya. Menghargai hak individu, berarti menghargai kepribadian

pesertadidik karena kepribadian merupakan penampilan yang bulat (seutuhnya) dari

seorang individu. Kepribadian itu tumbuh dan berkembang melalui perpaduan dari

berbagai hal yang dibawa sejak lahir, pengalaman dan pendidikan. Dalam perkembangan

itulah peserta didik

membutuhkan bantuan kepribadian. Sub etik c, mengemukakan beberapa aspek penting

dari peserta didik, yaitu intelegensi(kecerdasan), moral dan jasmani.

2. Guru memiliki kejujuran profesional dalam menerapkan kurikulum sesuai kebutuhan

anak didik masing masing.

a. Guru menghargai dan memperhatikan perbedaan dan kebutuhan anak didiknya

masing masing.

b. Guru hendaknya fleksibel di dalam menerapkan kurikulum sesuai dengan

kebutuhan anak didik masing masing.

c. Guru memberi pelajaran didalam dan diluar sekolah berdasarkan kurikulum dan

berlaku secara baik tanpa membedakan jenis dan posisi sosial orang tua murid.

Etika ini memberi arah secara umum bahwa guru harus memiliki kejujuran profesional

yaitu jujur melihat profesinya sebagai guru. Bertitik tolak dari kejujuran profesional, apa

yang mesti dilakukan guru terhadap peserta didik, sehubungan dengan kurikulum.

Kurikulum itu bersifat umum , sedangkan peserta didik berbeda beda, berbeda

kemampuannya juga berbeda kebutuhannya. Jika kita jujur, maka kita akui bahwa peserta

didiklah yang pokok , dan bila kita jujur, maka kita akui bahwa kurikulum itu harus

disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan tiap-tiap peserta didik, karena peserta

didiklah substansinya, bukan guru atau kurikulum. Guru dan kurikulum itu ada karena

ada peserta didik. Jika peserta didik itu tidak ada, maka guru dan kurikulum tidak akan

ada. Sub etik c memperingatkan kita pada kejujuran profesional dalam memperlakukan

pesertadidik secara adil. Terlalu sering kita dipengaruhi oleh kenyataan duniawi. Status

sosial ekonomi orang tua, ras, suku dan agama dapat membiaskan perlakuan adil guru

terhadap peserta didik.

Profesi guru menuntut untuk tidak menghiraukan perbedaan perbedaan tersebut. Guru

harus melihat dan memperlakukan tiap peserta didik sama dengan tidak memihak kepada

kenyataan kenyataan tersebut.

Page 7: file · Web viewSaya sadar bahwa tugas mengenai makalah Etika Profesi Guru SMK Negeri 2 Kecamatan Onolalu” yang telah saya buat ini masih jauh

3. Guru mengadakan komunikasi, terutama dalam memperoleh informasi tentang anak

didik, tetapi menghindarkan diri dari segala penyalahgunaan.

a. Komunikasi guru dan anak didik didalam dan diluar sekolah dilandaskan pada

rasa kasih sayang.

b. Untuk berhasilnya pendidikan , guru harus mengetahui kepribadian anak dan latar

belakang keluarganya. Komunikasi hanya diadakan semat-mata untuk

kepentingan pendidikan anak didik.

Jabatan guru memang jabatan yang melibatkan komunikasi, komunikasi dengan peserta

didik, orang tua siswa dan masyarakat sekitar sekolah. tujuannya adalah memperoleh

informasi tentang pesertadidik. Informasi yang kita peroleh merupakan rahasia peserta

didik. Karena itu, kita sebagai guru harus menghormati dan menjaga kerahasiannya serta

menghindarkan diri dari segala bentuk penyalahgunaan. Pencarian informasi itu semata

mata untuk menolong pesertadidik itu sendiri, agar kita dapat memperlakukan mereka

sesuai dengan kepentingannya. Informasi itu dapat berupa keterangan tentang jati diri,

latar belakang keluarga, riwayat pendidikan, minat, bakat, cita-cita dan lain lain.

Sub etika menyatakan bahwa komunikasi guru – siswa , didalam dan diluar sekolah

dilandaskan pada rasa kasih sayang. Secara pribadi saya lebih suka menggunakan istilah

“cinta”karena makna “cinta” lebih dalam dari kasih sayang. Guru mesti memiliki rasa

cinta pada peserta didiknya, sabab kalau tidak, apa yang terjadi sudah dapat diramalkan.

Ibarat orang yang sedang bekerja tetapi tidak mencintai pekerjaannya. Dapat ia bekerja

dengan baik? Kecintaan guru terhadap peserta didik identik dengan kecintaan dokter pada

pasiennya. Kalau dokter memberikan obat, memberikan harapan pada pasien, semata

mata supaya pasiennya itu cepat sembuh. Begitu juga guru, upaya apapun yang

dilakukan, semata mata demi perkembangan optimal peserta didiknya.

4. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan dengan orang

tua murid dengan sebaik baiknya bagi kepentingan anak didiknya.

a. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah sehingga anak didik betah berada

dan belajar di sekolah.

b. Guru menciptakan hubungan baik dengan orang tua sehingga terjalin pertukaran

informasi timbal balik untuk kepentingan anak didik.

c. Guru senantiasa menerima kritik dengan dada lapang setiap kritik

d. membangun yang disampaikan orang tua murid / masyarakat terhadap kehidupan

sekolahnya.

Page 8: file · Web viewSaya sadar bahwa tugas mengenai makalah Etika Profesi Guru SMK Negeri 2 Kecamatan Onolalu” yang telah saya buat ini masih jauh

Etik yang ke 4 ini mengingatkan guru pada penerapan kompetensi sosial. Guru wajib

menciptakan iklim sekolah yang kondusif sehingga peserta didik tidak ada keinginan

untuk pulang sebelum waktunya.

Peserta didik merasa aman dan nyaman disekolah. Untuk maksud ini, guru mesti bersikap

akrab dan hangat terhadap peserta didik. Pemberian penguatan kepada peserta didik perlu

diperbanyak dan berusaha menghindari pemberian hukuman. Sikap akrab dan hangat itu

tidak saja terhadap siswa, tetapi juga erhadap sejawat dan orang tua siswa.

Sub etik c menghendaki guru untuk menerima kritik yang membangun dari orang tua

siswa / masyarakat dengan dada lapang. Sebagai guru selain terbuka menerima kritik dari

orang lain, juga harus mau mengkritik diri sendiri, kekurangan kekurangan apa yang ada

dalam dirinya, kemudian berusaha mengatasi kekurangan kekurangan tersebut. Dengan

begitu guru akan memperoleh kemajuan dalam pelaksanaan tugasnya.

5. Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat disekitar sekolahnya maupun

masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan pendidikan.

a. Guru memperluas pengetahuan masyarakat mengenai profesi keguruan.

b. Guru menyebar dan merumuskan program – program pendidikan kepada dan

dengan masyarakat sekitarnya, sehingga sekolah tersebut berfungsi sebagai pusat

pembinaan dan pengembangan kebudayaan di tempai itu.

c. Guru harus berperan agar dirinya dan sekolahnya dapat berfungsi sebagai unsur

pembaharuan bagi kehidupan dan kemajuan daerahnya.

d. Guru turut bersama sama masyarakat sekitarnya didalam berbagai aktifitas.

e. Guru mengusahakan terciptanya kerja sama sebaik baiknya antara sekolah, orang

tua murid dan masyarakat bagi kesempurnaan usaha pendidikan atas dasar

kesadaran bahwa pendidikan merupakan tanggungjawab bersam antara

pemerintah, orang tua dan masyarakat.

Etik ke 5 beserta sub sub etiknya merupakan rambu rambu dalam menjalin hubungan

kerja sama dengan masyarakat sekitar sekolah. Sekolah melibatkan masyarakat dalam

merumuskan program programnya, sebaliknya guru juga turut serta dalam kegiatan

kegiatan di masyarakat. Kerta sama itu bertujuan agar sekolah dapat berfungsi sebagai

agen pembaharuan. Sekolah menjadi tempat pembinaan dan pengembangan budaya

masyarakat. Masyarakat memperoleh kemajuan berkat adanya sekolah tersebut.

6. Guru secara sendiri sendiri dan atau bersama sama berusaha mengembangkan dan

meningkatkan mutu profesionalnya.

a. Guru melanjutkan studinya dengan :

1) Membaca buku buku.

Page 9: file · Web viewSaya sadar bahwa tugas mengenai makalah Etika Profesi Guru SMK Negeri 2 Kecamatan Onolalu” yang telah saya buat ini masih jauh

2) Mengkuti workshop / seminar, konfrensi dan pertemuan pertemuan pendidikan

dan keilmuan lainnya.

3) Mengikuti penataran

4) Mengadakan kegiatan kegiatan penataran.

b. Guru selalu berbicara, bersikap dan bertindak sesuai dengan martabat profesinya.

Etik ini menghendaki guru memiliki sikap terbuka untuk peningkatan kemampuan

profesionalnya. Dunia pendidikan atau keguruan memiliki karakteristik bahwa ia

berkembang sesuai dengan tuntutan tuntutan baru. Coba Anda perhatikan, Hampir

setiap 10 tahun kurikulumberubah mengikuti perkembangan zaman. Adanya tuntutan

tuntutan baru, persyaratan menjadi guru SD juga berubah, yang semula minimal

SPG berubah menjadi D2 PGSD dan sekarang minimal S1 PGSD. Apa yang

dianggap memadai untuk saat ini belum tentu memadai di kelak kemudian hari.

7. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru baik berdasarkan

lingkungan kerja maupun didalam hubungan keseluruhan.

a. Guru senantiasa saling bertukar informasi, pendapat, saling menasehati dan bantu

membantu satu sama lain baik dalam hubungan kepentingan pribadi maupun

dalam hubungan tugas profesi.

b. Guru tidak melakukan tindakan tindakan yang merugikan nama baik rekan - rekan

seprofesinya dan menunjang martabat guru baik secara pribadi maupun secara

keseluruhan.

Etik ke 7 ini mengatur hubungan antara sesama anggota profesi atau hubungan antar

teman sekerja, baik hubungan kerja maupun hubungan yang bersifat pribadi. Hubungan

kerja dan hubungan pribadi ini, perlu dikembangkan kearah hubungan kekeluargaan,

sehingga setiap individu merasakan dirinya sebagai anggota sebuah keluarga. Jika ini

dapat diwujudkan maka pertukaran informasi, pendapat akan menjadi lancar. Begitu pila

sikap bantu membantu, nasehat menasehati akan terwujud dengan baik karena setiap

anggota merasa teman sekerja itu adalah saudaranya. Sebagai saudara tentu akan saling

melindungi, saling menjaga nama baik saudaranya, sehingga tidak akan terjadi tindakan

tindakan yang merugikan sesamanya.

8. Guru secara bersama sama memelihara , membina dan meningkatkan organisasi guru

profesional sebagai sarana pengabdiannya.

a. Guru menjadi anggota dan membantu organisasi guru yang bermaksud membina

profesi dan pendidikan pada umumnya.

Page 10: file · Web viewSaya sadar bahwa tugas mengenai makalah Etika Profesi Guru SMK Negeri 2 Kecamatan Onolalu” yang telah saya buat ini masih jauh

b. Guru senantiasa berusaha terciptanya persatuan diantara sesama pengabdian

pendidikan.

c. Guru senantiasa berusaha agar menghindarkan diri dari sikap sikap, ucapan

ucapan dan tindakan tindakan yang merugikan organisasi.

Pokok etik ke 8 ini berkisar pada masalah organisasi profesional keguruan. Kiranya

semua sependapat bahwa organisasi profesional bermaksud meningkatkan profesi

anggota anggotanya. Dengan adanya organisasi profesi, anggota anggota dapat dipelihara

sehingga keseluruhan korps dapat terjaga mutu serta peningkatannya.

Guru sebagai anggota organisasi profesional, sudah selayaknya berusaha menciptakan

persatuan diantara sesama serta menghindarkan diri dari sikap sikap, ucapan ucapan dan

tindakan tindakan yang merugikan organisasi.

9. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan pemerintah dalam

bidang pendidikan.

Sebagai PNS (Pegawai Negeri Sipil) guru adalah aparat pemerintah, karena itu sudah

selayaknya melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan Pemerintah

dalam bidang pendidikan.

Berikut ini rumusan kode Etik Guru Indonesia keputusan konggres PGRI ke XIII yang

berlangsung tanggal 21 – 25 Nopember 1973.

Kode Etik Guru Indonesia

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONSIA menyadari, bahwa pendidikan adalah

merupakan suatu bidang pengabdian terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Bangsa dan Tanah Air

serta kemanusiaan pada mumnya dan Guru Indonesia yang berjiwa Pancasila dan Undang

Undang Dasar 1945 merasa ikut bertanggungjawab atas terwujudnya cita cita Proklamasi

Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945, maka guru Indonesia terpanggil untuk

menunaikan karyanya sebagai guru dengan mempedomani dasar dasar sebagai berikut :

1. Guru berbakti membinbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia

pembangunan yang ber-pancasila.

2. Guru memiliki kejujuran profesionil dalam menerapkan kurikulum sesuai dengan

kebutuhan anak didik masing masing.

3. Guru mengadakan komunikasi terutama dalam memperoleh informasi tentang anak

didik, tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk penyalahgunaan.

4. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan dengan orang

tua murid sebaik baiknya bagi kepentingan anak didik.

Page 11: file · Web viewSaya sadar bahwa tugas mengenai makalah Etika Profesi Guru SMK Negeri 2 Kecamatan Onolalu” yang telah saya buat ini masih jauh

5. Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat disekitar sekolahnya maupun

masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan pendidikan.

6. Guru secara sendiri sendiri dan / bersama sama berusaha mengembangkan dan

meningkatkan mutu profesinya.

7. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru baik berdasarkan

lingkungan kerja maupun didalam hubungan keseluruhan.

8. Guru secara bersama-sama memelihara, membina dan meningkatkan mutu organisasi

guru profesionil sebagai sarana pengabdian.

9. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan Pemerintah dalam

bidang Pendidikan. (Winarno Surachman (Ed), 1979 : 220).

D. MANFAAT KODE ETIK BAGI GURU.

a. Agar guru terhindar dari penyimpangan profesi, karena sudah adanya landasan

yang digunakan mereka sebagai acuan.

b. Untuk mengatur hubungan guru dengan peserta didik, teman sejawat / sekerja dan

masyarakat, jabatan profesi dan pemerintah.

c. Sebagai pegangan dan pedoman tingkah laku guru agar lebih bertanggung jawab

terhadap profesinya.

d. Pemberi arah yang benar kepada penggunaan profesinya.

E. ADA TIGA HAL POKOK YANG MERUPAKAN FUNGSI DARI KODE ETIK

PROFESI :

1. Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip

profesionalitas yang digariskan.Maksudnya bahwa dengan kode etik profesi,

pelaksana profesimampu mengetahui suatu hal yang boleh dia lakukan dan yang

tidak boleh dilakukan.

2. Kode etik profesi merupakan sarana kontrol social bagi masyarakat atas profesi yang

bersangkutan.Maksudnya bahwa etika profesi dapat memberikan suatu pengetahuan

kepada masyarakat agar juga dapat memahami arti pentingnya suatu profesi,

sehingga memungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana di lapangan kerja

(kalangan social).

3. Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi tentang

hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti tersebut dapat dijelaskan bahwa

para pelaksana profesi pada suatu instansi atau perusahaan yang lain tidak boleh

mencampuri pelaksanaan profesi di lain instansi atau perusahaan.

Page 12: file · Web viewSaya sadar bahwa tugas mengenai makalah Etika Profesi Guru SMK Negeri 2 Kecamatan Onolalu” yang telah saya buat ini masih jauh

F. HAKIKAT ORGANISASI PROFESI KEGURUAN

1. Hakikat Organisasi

Ada banyak pendapat yang mengemukakan pengertian dari organisasi. seperti berikut ini:

Organisasi Menurut Stoner

Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di

bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.

Organisasi Menurut James D. Mooney

Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan

bersama. Organisasi juga terbagi menjadi dua bagian yaitu organisasi formal dan

organisasi non-formal.

2. Hakikat Profesi

Profesi melibatkan beberapa istilah yang berkaitan, yaitu : profesi, profesionalitas,

profesional, profesionalisasi, dan profesionalisme.Profesi menunjuk pada suatu

pelayanan atau jabatan yang menuntut keahlian, tanggung jawab, dan kesetiaan

terhadapnya. Profesionalitas menunjuk pada kualitas atau sikap pribadi individu terhadap

suatu pekerjaan.

Sampai pada suatu kesimpulan bahwa hakikat profesi adalah suatu pernyataan atau suatu

janji yang terbuka.Suatu profesi mengandung unsur pengabdian menurut Oemar

Hamalik, suatu profesi bukanlah dimaksudkan untuk mencari keuntungan materi belaka,

melainkan untuk pengabdian kepada masyarakat.Pengabdian seorang profesional

menunjuk pada pengutamaan kepentingan orang banyak daripada kepentingan diri sendiri

sehingga memiliki ciri tersendiri.

3. Organisasi Profesi Kependidikan

Sesuai dengan hakikat profesi dan ciri-cirinya, dapatlah diterima bahwa jabatan

kependidikan / keguruan merupakan suatu profesi. Pekerjaan sebagai guru muncul dari

kepercayaan masyarakat dan mengabdikan diri pada masyarakat.

Pekerjaan itu menuntut keterampilan tertentu yang dipersiapkan melalui proses

pendidikan dan latihan yang relatif

lama, serta dilakukan dalam lembaga tertentu yang dapat dipertanggungjawabkan

4. Fungsi Organisasi Profesi Keguruan

Organisasi profesi kependidikan berfungsi sebagai pemersatu seluruh anggota profesi

dalam kiprahnya menjalankan tugas keprofesiannya, dan memiliki fungsi peningkatan

kemampuan profesional seperti :

Page 13: file · Web viewSaya sadar bahwa tugas mengenai makalah Etika Profesi Guru SMK Negeri 2 Kecamatan Onolalu” yang telah saya buat ini masih jauh

Fungsi Pemersatu

Yaitu dorongan yang menggerakkan para profesional untuk membentuk suatu

organisasi keprofesian.

Fungsi Peningkatan Kemampuan Profesional

Fungsi kedua dari organisasi kependidikan adalah meningkatkan kemampuan

profesional para pengemban profesi kependidikan.

5. Tujuan Organisasi Profesi Keguruan

Salah satu tujuan organisasi ini adalah mempertinggi kesadaran sikap, mutu dan kegiatan

profesi guru serta meningkatkan kesejahteraan guru.

Organisasi profesi sebagaimana telah disebutkan dalam UU RI pasal 40 ayat 1

mempunyai tujuan untuk memajukan profesi, meningkatkan kompetensi, wawasan

pendidikan, perlindungan profesi, kesejahteran, dan pengabdian dalam masyarakat.

Page 14: file · Web viewSaya sadar bahwa tugas mengenai makalah Etika Profesi Guru SMK Negeri 2 Kecamatan Onolalu” yang telah saya buat ini masih jauh

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Secara etimologis, kode etik berarti pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam

melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Dengan kata lain, kode etik merupakan pola

aturan atau tata cara etis sebagai pedoman berperilaku. Etis berarti sesuai dengan nilai-

nilai dan norma yang dianut oleh sekelompok orang atau masyarakat tertentu

2. Manfaat Kode Etik yaitu Sebagai pegangan dan pedoman tingkah laku guru agar lebih

bertanggung jawab terhadap profesinya.

3. Kode etik profesi merupakan sarana kontrol social bagi masyarakat atas profesi yang

bersangkutan.

4. Sampai pada suatu kesimpulan bahwa hakikat profesi adalah suatu pernyataan atau

suatu janji yang terbuka.

5. Organisasi profesi kependidikan berfungsi sebagai pemersatu seluruh anggota profesi

dalam kiprahnya menjalankan tugas keprofesiannya, dan memiliki fungsi peningkatan

kemampuan profesional

B. Saran

Dalam melaksanakan tugas profesinya guru Indonesia sepatutnya menyadari

sepenuhnya bahwa perlu ditetapkan Kode Etik Guru Indonesia sebagai pedoman bersikap

dan berperilaku yang mengejewantah dalam bentuk nilai-nilai moral dan etika dalam

jabatan guru sebagai pendidik putera-puteri bangsa

DAFTAR PUSTAKA

Fauzi, Haris. 2009. Organisasi Profesi Keguruan. Jakarta: Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah.

Hadi, Sopwan. 2010. Makalah Profesi Keguruan.

http://andreassusiloeko.blogspot.com/2012/01/organisasi-profesi-guru.html.

http://sopwanhadi.wordpress.com/2010/02/28/makalah-organisasi-keguruan.html

Kosasi Raflis, soetjipto. 2009. Profesi Keguruan. Jakarta: Rineka Cipta

Satory, Djam’an dkk. 2008. Profesi Keguruan. Jakarta: Universitas Terbuka