file · Web view... dan pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang informasi dan...
Transcript of file · Web view... dan pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang informasi dan...
TUGAS PAPER PSTI
( Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam Organisasi)
Oleh :
Nama : I Putu Adi Purnawan
NIM : 1705551003
Kelas : PSTI (A)
JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2017
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rakhmat dan karunia-Nyalah saya sebagai penulis dapat menyelesaikan paper
yang berjudul “Peran Teknologi Informasi dalam Organisasi”. Paper ini memuat
tentang pengertian dari teknologi informasi, peranan teknologi informasi,
pengaruh serta penerapan teknologi informasi dalam organisasi.
Saya sadar bahwa paper ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
dengan segala kerendahan hati saya mengharapkan kritik dan saran yang
sekiranya dapat digunakan untuk perbaikan.
Akhir kata, saya ucapkan terima kasih. Semoga paper ini dapat berguna dan
memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah..........................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................1
1.3 Manfaat Penulisan...................................................................................2
1.4 Tujuan Penulisan.....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Teknologi Informasi............................................................3
2.2 Teknologi Informasi dan Organisasi.....................................................5
2.3 Peranan Teknologi Informasi dalam Organisasi..................................9
2.4 Penerapan Teknologi Informasi dalam Organisasi..............................13
2.4.1 Pemanfaatan Teknologi Informasi...............................................13
2.4.2 Merealisasikan Dampak Positif Teknologi Informasi..................14
2.4.3 Dampak Negatif Teknologi Informasi.........................................17
2.4.4 Strategi Pengolaan Teknologi Informasi......................................20
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..........................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan Teknologi Informasi saat ini berkembang dengan pesat
seiring dengan penemuan dan pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang
informasi dan komunikasi sehingga mampu menciptakan alat-alat yang
mendukung perkembangan teknologi informasi, mulai dari sistem komunikasi
sampai dengan alat komunikasi yang searah maupun dua arah (interaktif).
Kehidupan manusia menjadi sangat dipermudah dengan adanya perkembangan
Teknologi Informasi atau yang biasa disebut TI ini.
Pengaruh yang ditimbulkan amatlah besar, terutama dalam tatanan suatu
sistem organisasi. Teknologi komunikasi komputer, seperti surat elektronik
(email), video conferencing, voice messaging, faksimili maupun papan buletin
komputer dapat mengubah cara bekerja seseorang terutama bagi sebuah
organisasi. Contohnya, penggunaan surat elektronik (email) ataupun sejenisnya
dalam tatanan organisasi dapat menghilangkan pesan berganda kepada orang yang
kita tuju ataupun meniadakan waktu menunggu sampai pesan-pesan tersebut ada
didalam kantor si penerima. Dari contoh kecil diatas, dapat disimpulkan bahwa
media baru ini telah mengubah organisasi secara mendasar. Dengan kata lain,
dapat dikatakan bahwa dengan adanya perkembangan Teknologi Informasi ini,
memungkinkan suatu organisasi untuk mengalami transformasi (perubahan).
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, maka timbulah beberapa rumusan permasalahan,
yaitu:
1.2.1 Apakah pengertian dari Teknologi Informasi ?
1.2.2 Apa saja peranan Teknologi Informasi ini dalam dunia organisasi?
1.2.3 Apakah pengaruh Teknologi Informasi dalam dunia organisasi?
4
1.3 Manfaat Penulisan
Manfaat yang dapat kita peroleh dari penulisan paper ini adalah sebagai
berikut, yaitu :
1.3.1 Dapat mengetahui pengetian dari teknologi informasi.
1.3.2 Mengetahui peranan dan pengaruh teknologi informasi dalam organisasi.
1.4 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan paper yang ingin penulis capai ini adalah
sebagai berikut, yaitu:
1.4.1 Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penulisan paper ini yaitu untuk mengisi nilai matakuliah
PSTI (Pengantar Sistem dan Teknologi Informasi) Jurusan Teknologi Informasi,
Fakultas Teknik, Universitas Udayana.
1.4.2 Tujuan Umum
Yaitu untuk menambah wawasan dengan mengetahui apa itu pengertian
teknologi informasi, dan peran serta pengaruhnya terhadap organisasi.
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Teknologi Informasi
Teknologi Informasi (Information Technology) biasa disingkat TI, IT atau
Infotech Dalam Oxford English Dictionary (OED2) edisi ke-2 mendefenisikan
teknologi informasi adalah hardware dan software, dan bisa termasuk di dalamnya
jaringan dan telekomunikasi yang biasanya dalam konteks bisnis atau usaha.
Menurut Haag dan Keen (1996), Teknologi informasi adalah seperangkat alat
yang membantu anda bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang
berhubungan dengan pemrosesan informasi. Menurut Martin (1999), Teknologi
informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan
perangkat lunak) yang akan digunakan untuk memproses dan menyimpan
informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk
mengirim/menyebarkan informasi. Sementara Williams dan Sawyer (2003),
mengungkapkan bahwa teknologi informasi adalah teknologi yang
menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi kecepatan tinggi
yang membawa data, suara, dan video.
Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa Teknologi Informasi adalah
suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses,
mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara
untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan,
akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan
pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan
keputusan. Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah
data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang
lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi digunakan agar
data dapat disebar dan diakses secara global. Nampak bahwa teknologi informasi
tidak hanya terbatas pada teknologi komputer, melainkan juga termasuk teknologi
komunikasi. Dengan kata lain Teknologi Informasi merupakan hasil konvergensi
6
antara teknik komputer dan teknologi komunikasi. Teknologi komputer
merupakan teknologi yang berhubungan dengan perangkat komputer contohnya:
printer, pembaca sidik jari, CD-ROM, Prosesor, disk, dan lain-lain. Komputer
merupakan mesin serbaguna yang dapat digunakan untuk keperluan pengolahan
data apa saja menjadi informasi yang berguna. Hal ini dimungkinkan karena
komputer dapat dikendalikan oleh program yang terdiri atas sederetan instruksi.
Komputer akan bertindak sesuai instruksi yang diterimanya dari program. Atau
dapat dikatakan bahwa komputer akan bertindak sesuai keinginan pembuat
program. Teknologi komunikasi atau telekomunikasi merupakan teknologi
komunikasi jarak jauh. Adapun contoh dari teknologi komunikasi yang kita
gunakan sehari-hari adalah telepon, televisi, radio, handy-talky, handphone dan
masih banyak yang lainnya. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa
teknologi informasi merupakan konvergensi antara teknologi komputer dan
teknologi telekomunikasi. Hal ini dikarenakan teknologi telekomunikasi telah
dapat digunakan untuk menghubungkan sejumlah komputer, sehingga beberapa
komputer dapat berkomunikasi satu sama lain dengan mudah. Inilah makna dari
kata “konvergensi” di atas yang kemudian lazim disebut sebagai Teknologi
Informasi. Adapun beberapa alasan mengapa teknologi informasi dan komunikasi
ini sangat penting untuk diketahui, antara lain:
1. Menyadarkan segenap masyarakat akan akan potensi perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi yang terus berubah sehingga
masyarakat dapat termotivasi untuk mengevaluasi dan mempelajari
Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai dasar untuk belajar
sepanjang hayat.
2. Memotivasi kemampuan masyarakat untuk bisa beradaptasi dan
mengantisipasi perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi,
sehingga masyarakat bisa melaksanakan dan menjalani aktifitas kehidupan
sehari-hari secara mandiri dan lebih percaya diri.
3. Mengembangkan kompetensi masyarakat dalam menggunakan Teknologi
Informasi dan Komunikasi untuk mendukung kegiatan belajar, bekerja,
dan berbagai aktifitas dalam kehidupan sehari-hari
7
4. Mendorong masyarakat agar terampil dalam berkomunikasi, terampil
mengorganisasi informasi, dan terbiasa bekerjasama.
2.2 Peranan Teknologi Informasi Dalam Dunia Organisasi
Seperti kita ketahui, dalam kehidupan kita dimasa mendatang sektor
teknologi informasi dan telekomunikasi merupakan sektor yang paling dominan.
Siapa saja yang menguasai teknologi ini, maka dia akan menjadi pemimpin
didalam dunianya. Teknologi informasi memiliki peranan penting di berbagai
bidang-bidang, khususnya adalah dalam bidang organisasi. Teknologi informasi
sudah menjadi kebutuhan dasar bagi setiap perusahaan terutama didalam
menjalankan segala aspek aktivitas khususnya dalam bidang organisasi. Media
baru berupa teknologi informasi ini dapat menerobos hierkaki tradisional dan
batas-batas departemen dengan mudah serta mampu mengganti proses-proses
sebelumnya dengan pola baru. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi ini
diperlukan dalam dunia bisnis sebagai alat bantu dalam upaya memenangkan
suatu persaingan yang pasti terjadi dalam dunia organisasi. Ditambah lagi kita
dihadapkan oleh kenyataan bahwa saat ini dunia berada pada era persaingan yang
sangat ketat. Adanya peran teknologi informasi dalam organisasi memungkinkan
setiap proses bisnis yang dijalankan menjadi lebih mudah dan cepat. Dengan
menggunakan teknologi informasi, kendala jarak dan biaya transportasi menjadi
bukan masalah yang utama lagi.Dengan kata lain, teknologi informasi dapat
memenuhi kebutuhan informasi dalam suatu organisasi dengan sangat cepat, tepat
waktu, relevan dan akurat (Wilkinson dan Cerullo,1997). Sistem informasi secara
umum mempunyai beberapa peranan dalam suatu organisasi, diantaranya sebagai
berikut:
1. Minimize risk
Setiap bisnis memiliki risiko, terutama berkaitan dengan factor-faktor
keuangan. Pada umumnya risiko berasal dari ketidakpastian dalam
berbagai hal dan aspek-aspek eksternal lain yang berada diluar control
perusahaan. Saat ini berbagai jenis aplikasi telah tersedia untuk
mengurangi risiko-risiko yang kerap dihadapi oleh bisnis seperti
8
forecasting, financial advisory, planning expert dan lain-lain. Kehadiran
teknologi informasi selain harus mampu membantu perusahaan
mengurangi risiko bisnis yang ada, perlu pula menjadi sarana untuk
membantu manajemen dalam mengelola risiko yang dihadapi.
2. Reduce Costs
Peranan teknologi informasi sebagai katalisator dalam berbagai usaha
pengurangan biaya-biaya operasional perusahaan pada akhirnya akan
berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. Sehubungan dengan hal
tersebut biasanya ada empat cara yang ditawarkan teknologi informasi
untuk mengurangi biaya-biaya kegiatan operasional yaitu:
a. Eliminasi Proses
Implementasi berbagai komponen teknologi informasi akan mampu
menghilangkan atau mengeliminasi proses-proses yang dirasa tidak
perlu. Contoh call center untuk menggantikan fungsi layanan pelanggan
dalam menghadapi keluhan pelanggan.
b. Simplifikasi Proses
Berbagai proses yang panjang dan berbelit-belit (birokratis) biasanya
dapat disederhanakan dengan mengimplementasikan berbagai
komponen teknologi informasi. Contoh order dapat dilakukan melalui
situs perusahaan tanpa perlu datang ke bagian pelayanan order.
c. Integrasi Proses
Teknologi informasi juga mampu melakukan pengintegrasian beberapa
proses menjadi satu sehingga terasa lebih cepat dan praktis (secara
langsung akan meningkatkan kepuasan pelanggan juga).
d. Otomatisasi Proses
Mengubah proses manual menjadi otomatis merupakan tawaran klasik
dari teknologi informasi
3. Add Value
Peranan selanjutnya dari teknologi informasi adalah untuk menciptakan
value bagi pelanggan perusahaan. Tujuan akhir dari penciptaan value tidak
sekedar untuk memuaskan pelanggan, tetapi lebih jauh lagi untuk
9
menciptakan loyalitas sehingga pelanggan tersebut bersedia selalu menjadi
konsumennya untuk jangka panjang.
4. Create New Realities
Perkembangan teknologi informasi terakhir yang ditandai dengan pesatnya
teknologi internet telah mampu menciptakan suatu arena bersaing baru
bagi perusahaan, yaitu di dunia maya. Berbagai konsep e-business
semacan e-commerce, e-procurement, e-customer, e-loyalty, dan lain-
lainnya pada dasarnya merupakan cara pandang baru dalam menanggapi
mekanisme bisnis di era globalisasi informasi.
Kita dapat Berkaca pada kesuksesan negara India. Berkembangnya industri
terutama industri teknologi informasi dan komunikasi di negara tersebut, tak lain
berkat pemanfaatan teknologi informasi itu sendiri. Contohnya saja sebuah
perusahaan jasa akuntan publik di India dapat mengerjakan laporan keuangan
untuk perusahaan-perusahaan yang terdapat di Amerika melalui media
komunikasi jarak jauh seperti internet. Sistem keamanan yang mendukung serta
teknologi kompresi data memungkinkan proses pengiriman menjadi semakin
cepat dan terjamin. Contoh lain dari peran teknologi informasi ini adalah dalam
bidang kedokteran. Saat ini sedang dikembangkan juga sebuah sistem pengiriman
hasil CAT-scan (Computerized Axial Tomography) atau foto x-ray kepada dokter
yang lokasinya jauh dari rumah sakit. Pemanfaatan teknologi informasi seperti
ini, akan memungkinkan pelayanan kesehatan masyarakat selama 24 jam penuh.
Selain hal yang telah disebutkan diatas, teknologi informasi juga dapat berperan
sebagai pengontrol. Teknologi informasi dapat dimanfaatkan guna meningkatkan
pelayanan dan membaca kondisi pasar. Pengontrolan stok lebih efisien, aktivitas
distribusi produk yang tepat sasaran sesuai target pasar, yang akhirnya dapat
mengurangi modal kerja.
10
Menurut Rockart (1988), perkembangan peran teknologi informasi dalam
organisasi dapat dikelompokkan menjadi 5 era, yaitu :
1. Era Akutansi (1950 - 1960-an)
Fokus aplikasinya adalah untuk aplikasi akuntansi seperti aplikasi
penggajian, piutang dagang, kas dll. Metode pemasukkan datanya system
Batch, yaitu input dikumpulkan untuk satu periode tertentu terlebih dahulu
baru kemudian bersama-sama dimasukkan ke system teknologi informasi.
2. Era Operasional (pertengahan 1960 – 1970-an)
Aplikasi sistem teknologi informasi tidak hanya untuk akuntansi, tetapi
untuk aplikasi operasi lainnya, seperti: pengendalian persediaan, dan
penjadwalan produksi. Metode sudah mengarah ke on line, yaitu data
ditangkap dan langsung dimasukkan ke sistem teknologi informasi, peran
staff informasi masih sama, lebih banyak mengimplementasikan dan
mengoperasikan aplikasi akuntansi dan operasionalnya.
3. Era Informasi (akhir tahun 1970 - awal tahun 1980)
Aplikasi sudah digunakan sebagai informasi pengambilan keputusan oleh
manajemen. Metodenya menggunakan sistem On line. Basis data relational
sudah digunakan. Menggunakan Paket DBMS ( Data Base Management
Systems). Perannya, Selain mengembangkan, mengimplementasikan dan
mengoperasikan aplikasi-aplikasi Sistem Teknologi Informasi, juga
mendukung dan membantu pengembangan system oleh pemakai system
(End user Computing).
4. Era Jaringan (pertengahan tahun 1980-an)
Disebut juga wired society era. Perusahaan sudah dihubungkan dengan
jaringan sistem teknologi informasi. untuk keperluan keuntungan strategic.
Contohnya: perusahan dijaring dengan pemasok-pemasoknya dan dengan
pelanggan-pelanggannya dengan teknologi telekomunikasi.
5. Era Jaringan Global (pertengahan tahun 1990-an)
11
Disebut juga Global wired society era. Perusahaan sudah dihubungkan
dengan jaringan sistem teknologi informasi secara global dengan teknologi
telekomunikasi melalui internet.
12
2.3 Peranan Teknologi Informasi Dalam Dunia Organisasi
Seperti kita ketahui, dalam kehidupan kita dimasa mendatang sektor
teknologi informasi dan telekomunikasi merupakan sektor yang paling dominan.
Siapa saja yang menguasai teknologi ini, maka dia akan menjadi pemimpin
didalam dunianya. Teknologi informasi memiliki peranan penting di berbagai
bidang-bidang, khususnya adalah dalam bidang organisasi. Teknologi informasi
sudah menjadi kebutuhan dasar bagi setiap perusahaan terutama didalam
menjalankan segala aspek aktivitas khususnya dalam bidang organisasi. Media
baru berupa teknologi informasi ini dapat menerobos hierkaki tradisional dan
batas-batas departemen dengan mudah serta mampu mengganti proses-proses
sebelumnya dengan pola baru. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi ini
diperlukan dalam dunia bisnis sebagai alat bantu dalam upaya memenangkan
suatu persaingan yang pasti terjadi dalam dunia organisasi. Ditambah lagi kita
dihadapkan oleh kenyataan bahwa saat ini dunia berada pada era persaingan yang
sangat ketat. Adanya peran teknologi informasi dalam organisasi memungkinkan
setiap proses bisnis yang dijalankan menjadi lebih mudah dan cepat. Dengan
menggunakan teknologi informasi, kendala jarak dan biaya transportasi menjadi
bukan masalah yang utama lagi.Dengan kata lain, teknologi informasi dapat
memenuhi kebutuhan informasi dalam suatu organisasi dengan sangat cepat, tepat
waktu, relevan dan akurat (Wilkinson dan Cerullo,1997). Sistem informasi secara
umum mempunyai beberapa peranan dalam suatu organisasi, diantaranya sebagai
berikut:
5. Minimize risk
Setiap bisnis memiliki risiko, terutama berkaitan dengan factor-faktor
keuangan. Pada umumnya risiko berasal dari ketidakpastian dalam
berbagai hal dan aspek-aspek eksternal lain yang berada diluar control
perusahaan. Saat ini berbagai jenis aplikasi telah tersedia untuk
mengurangi risiko-risiko yang kerap dihadapi oleh bisnis seperti
forecasting, financial advisory, planning expert dan lain-lain. Kehadiran
teknologi informasi selain harus mampu membantu perusahaan
13
mengurangi risiko bisnis yang ada, perlu pula menjadi sarana untuk
membantu manajemen dalam mengelola risiko yang dihadapi.
6. Reduce Costs
Peranan teknologi informasi sebagai katalisator dalam berbagai usaha
pengurangan biaya-biaya operasional perusahaan pada akhirnya akan
berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. Sehubungan dengan hal
tersebut biasanya ada empat cara yang ditawarkan teknologi informasi
untuk mengurangi biaya-biaya kegiatan operasional yaitu:
e. Eliminasi Proses
Implementasi berbagai komponen teknologi informasi akan mampu
menghilangkan atau mengeliminasi proses-proses yang dirasa tidak
perlu. Contoh call center untuk menggantikan fungsi layanan pelanggan
dalam menghadapi keluhan pelanggan.
f. Simplifikasi Proses
Berbagai proses yang panjang dan berbelit-belit (birokratis) biasanya
dapat disederhanakan dengan mengimplementasikan berbagai
komponen teknologi informasi. Contoh order dapat dilakukan melalui
situs perusahaan tanpa perlu datang ke bagian pelayanan order.
g. Integrasi Proses
Teknologi informasi juga mampu melakukan pengintegrasian beberapa
proses menjadi satu sehingga terasa lebih cepat dan praktis (secara
langsung akan meningkatkan kepuasan pelanggan juga).
h. Otomatisasi Proses
Mengubah proses manual menjadi otomatis merupakan tawaran klasik
dari teknologi informasi
7. Add Value
Peranan selanjutnya dari teknologi informasi adalah untuk menciptakan
value bagi pelanggan perusahaan. Tujuan akhir dari penciptaan value tidak
sekedar untuk memuaskan pelanggan, tetapi lebih jauh lagi untuk
menciptakan loyalitas sehingga pelanggan tersebut bersedia selalu menjadi
konsumennya untuk jangka panjang.
14
8. Create New Realities
Perkembangan teknologi informasi terakhir yang ditandai dengan pesatnya
teknologi internet telah mampu menciptakan suatu arena bersaing baru
bagi perusahaan, yaitu di dunia maya. Berbagai konsep e-business
semacan e-commerce, e-procurement, e-customer, e-loyalty, dan lain-
lainnya pada dasarnya merupakan cara pandang baru dalam menanggapi
mekanisme bisnis di era globalisasi informasi.
Kita dapat Berkaca pada kesuksesan negara India. Berkembangnya industri
terutama industri teknologi informasi dan komunikasi di negara tersebut, tak lain
berkat pemanfaatan teknologi informasi itu sendiri. Contohnya saja sebuah
perusahaan jasa akuntan publik di India dapat mengerjakan laporan keuangan
untuk perusahaan-perusahaan yang terdapat di Amerika melalui media
komunikasi jarak jauh seperti internet. Sistem keamanan yang mendukung serta
teknologi kompresi data memungkinkan proses pengiriman menjadi semakin
cepat dan terjamin. Contoh lain dari peran teknologi informasi ini adalah dalam
bidang kedokteran. Saat ini sedang dikembangkan juga sebuah sistem pengiriman
hasil CAT-scan (Computerized Axial Tomography) atau foto x-ray kepada dokter
yang lokasinya jauh dari rumah sakit. Pemanfaatan teknologi informasi seperti
ini, akan memungkinkan pelayanan kesehatan masyarakat selama 24 jam penuh.
Selain hal yang telah disebutkan diatas, teknologi informasi juga dapat berperan
sebagai pengontrol. Teknologi informasi dapat dimanfaatkan guna meningkatkan
pelayanan dan membaca kondisi pasar. Pengontrolan stok lebih efisien, aktivitas
distribusi produk yang tepat sasaran sesuai target pasar, yang akhirnya dapat
mengurangi modal kerja.
Menurut Rockart (1988), perkembangan peran teknologi informasi dalam
organisasi dapat dikelompokkan menjadi 5 era, yaitu
6. Era Akutansi (1950 - 1960-an)
Fokus aplikasinya adalah untuk aplikasi akuntansi seperti aplikasi
penggajian, piutang dagang, kas dll. Metode pemasukkan datanya system
15
Batch, yaitu input dikumpulkan untuk satu periode tertentu terlebih dahulu
baru kemudian bersama-sama dimasukkan ke system teknologi informasi.
7. Era Operasional (pertengahan 1960 – 1970-an)
Aplikasi sistem teknologi informasi tidak hanya untuk akuntansi, tetapi
untuk aplikasi operasi lainnya, seperti: pengendalian persediaan, dan
penjadwalan produksi. Metode sudah mengarah ke on line, yaitu data
ditangkap dan langsung dimasukkan ke sistem teknologi informasi, peran
staff informasi masih sama, lebih banyak mengimplementasikan dan
mengoperasikan aplikasi akuntansi dan operasionalnya.
8. Era Informasi (akhir tahun 1970 - awal tahun 1980)
Aplikasi sudah digunakan sebagai informasi pengambilan keputusan oleh
manajemen. Metodenya menggunakan sistem On line. Basis data relational
sudah digunakan. Menggunakan Paket DBMS ( Data Base Management
Systems). Perannya, Selain mengembangkan, mengimplementasikan dan
mengoperasikan aplikasi-aplikasi Sistem Teknologi Informasi, juga
mendukung dan membantu pengembangan system oleh pemakai system
(End user Computing).
9. Era Jaringan (pertengahan tahun 1980-an)
Disebut juga wired society era. Perusahaan sudah dihubungkan dengan
jaringan sistem teknologi informasi. untuk keperluan keuntungan strategic.
Contohnya: perusahan dijaring dengan pemasok-pemasoknya dan dengan
pelanggan-pelanggannya dengan teknologi telekomunikasi.
10. Era Jaringan Global (pertengahan tahun 1990-an)
Disebut juga Global wired society era. Perusahaan sudah dihubungkan
dengan jaringan sistem teknologi informasi secara global dengan teknologi
telekomunikasi melalui internet.
16
2.4 Penerapan Teknologi Informasi dalam Organisasi
Penerapan teknologi informasi pada tiap perusahaan atau organisasi
tentunya memiliki tujuan yang berbeda-beda. Tetapi pada dasarnya penerapan TI
pada suatu organisasi adalah guna mendukung kepentingan usahanya. Namun
sebenarnya hal terpenting yang perlu dicatat, dalam menghadapi kondisi sekarang
ini, dimana persaingan dan fluktuasi dunia bisnis yang tinggi, perlu ditanamkan
bahwa penerapan Teknologi Informasi bukan hanya berperan sebatas support
tools saja, tetapi Teknologi Informasi juga merupakan strategic tools, dimana
berarti lebih luas terhadap kebijakan dan tujuan-tujuan penerapan Teknologi
Informasi diperusahaan atau organisasi tersebut yang cukup jelas. Penerapan
Teknologi Informasi dapat memberikan dampak positif bagi suatu organisasi.
Keuntungan yang dapat dirasakan dengan jelas, yaitu penurunan biaya usaha
dengan tingkat pelayanan membaik, kepuasan pelanggan meningkat, dan tentunya
omzetpun melonjak tinggi. Dengan mengacu pada alasan tersebut, dapat ditarik
kesimpulan bahwa penerapan Teknologi Informasi sangat mendukung kinerja
bisnis suatu perusahaan maupun organisasi, dimana Inovasi teknologi informasi
sebagai kunci sukses serta faktor penting. Inovasi bukan berarti harus rumit, tetapi
yang terpenting bisa menjawab kebutuhan bisnisnya. Inovasi dan bisnis saling
terkait dan mempengaruhi. Inovasi teknologi informasi membantu perusahaan
membangun proses bisnis lebih baik dari sebelumnya. Sifat inovasi tak perlu
rumit, inovasi sederhana juga mampu memberikan perbaikan bagi kinerja
perusahaan, selama sifatnya yang bisa dimanfaatkan menjadi nilai tambah pada
bisnis.
2.4.1 Pemanfaatan Teknologi Informasi
Pemanfaatan Teknologi informasi adalah syarat menuju best practice
didalam pengelolaan bisnis. Adapun keuntungan dari penerapan teknologi
informasi pada organisasi, yaitu:
1. Teknologi informasi menciptakan sebuah keunggulan kompetitif bagi
suatu organisasi dibanding dengan para pesaingnya.
17
2. Kecanggihan teknologi informasi merupakan kekuatan paling penting
yang dapat mengubah pasar dunia dan perusahaan akan bergantung pada
teknologi informasi untuk menghubungkan dan mengelola operasional
secara global.
3. Dimasa yang akan datang teknologi informasi akan memegang peranan
penting dalam mengelola operasional perusahaan yang makin kompleks
dan mengglobal. Dimana teknologi informasi akan membantu suatu
organisasi dalam meningkatkan daya saing terhadap munculnya pesaing-
pesaing baru.
2.4.2 Merealisasikan Dampak Positif Teknologi Informasi
Dengan mengamati praktek-praktek yang telah dilakukan oleh organisasi
bisnis yang berhasil dalam memanfaatkan teknologi informasi, maka untuk dapat
merealisasikan dampak positif TI bagi organisasi bisnis tersebut, paling tidak
dapat dilakukan melalui tiga hal yaitu: people, proses & business model. Dalam
kaitannya dengan people, peranan dari TI telah berbeda dengan peranan mesin di
era industri yang digunakan untuk menggantikan tenaga manusia. Meski
penggunaan yang mula-mula dari komputer adalah diarahkan pada factor
substitution, yaitu menggantikan low skill clerical worker melalui otomatisasi
proses kerja. Dalam organisasi modern, TI tidak semata-mata menggantikan
kekuatan otot ataupun kemampuan berpikir manusia. Dari hasil analisa
makroekonomi multi tahun dari ratusan perusahaan, Strassmann dalam Malhotra
(2005) menegaskan bahwa bukanlah komputer yang penting, tetapi apa yang
dilakukan manusia dengan komputer tersebut adalah yang terpenting.
Sebagaimana bukanlah sebuah palu yang dapat mendirikan sebuah rumah yang
baik, tetapi tergantung pada ditangan siapakah palu itu dipegang, sehingga dapat
menghasilkan sebuah rumah yang baik. Dari sini semakin jelas terlihat bahwa
manfaat yang dihasilkan oleh teknologi, tidaklah semata berasal dari teknologi itu
sendiri, tetapi dari apa yang dilakukan oleh manusia dengan teknologi tersebut.
Terkait dengan proses, manfaat yang didapatkan oleh organisasi bisnis dari TI
terletak pada bagaimana organisasi tersebut menggunakannya tidak sekedar untuk
18
otomatisasi, namun juga untuk mentransformasi proses bisnis, hingga mengubah
atau menciptakan model bisnis yang sesuai manakala aktifitas kerja dan berbagai
proses bisnis telah didukung TI. Hammer & Champy dalam Hartono (2005)
mengidentifikasi kegagalan investasi TI untuk memberikan dampak terhadap
peningkatan kinerja keuangan. perusahaan karena implementasi TI dianggap
sekedar mengotomatisasi kegiatan tradisionil yang ada. Menurut Hammer, untuk
memberikan manfaat investasi TI harus digunakan untuk mengubah secara
revolusioner proses bisnis yang ada dalam organisasi. Pendekatan ini disebut
sebagai Business Process reengineering (BPR), dimana BPR ini bersifat
fundamental, radikal, dramatis serta berorientasi pada proses. Bila ditinjau dari
perkembangan ilmu manajemen, dampak luar biasa dari penemuan teknologi
seperti listrik dan mesin-mesin pada abad industri terhadap kemajuan industri
tidaklah melulu disebabkan karena organisasi memiliki mesin-mesin tersebut.
Organisasi bisnis pada masa itu juga melakukan perubahan proses kerja untuk
dapat mewujudkan keunggulannya, misalnya melalui diterapkannya division of
labor. Sehingga tidak heran di abad informasi keilmuan manajemen
memperkenalkan istilah teamwork, interconnection, dan shared information
sebagai suatu inovasi dari ilmu manajemen untuk mengadopsi teknologi dalam
proses kerja. kini bahkan surat kabar lokal sekalipun juga dapat memiliki jaringan
yang mendunia melalui teknologi internet. Carr (2003) juga menyoroti
kecenderungan organisasi bisnis pada masa sekarang yang terlalu mengandalkan
vendor perangkat lunak ataupun perangkat keras hingga konsultan TI agar
organisasi bisnis dapat tetap up to date dengan perkembangan TI, dibandingkan
dengan berupaya untuk melakukan inovasi sendiri. Ketergantungan ini
mengakibatkan setiap organisasi bisnis cenderung memiliki sistem dan teknologi
yang seragam, sehingga selama tidak dilakukan inovasi maka tidak akan ada nilai
lebih yang dapat ditampilkan oleh suatu organiasi bisnis bila dibandingkan dengan
pesaingnya. Kondisi ini juga didukung dengan praktek organisasi bisnis selama
ini dimana dari total pembelanjaannya pada TI, persentase terbesar adalah untuk
pengadaan komoditas berupa berbagai perangkat dan hanya sedikit yang
mengalokasikan dana untuk upaya menemukan inovasi atau melakukan proses
19
kreatif dari berbagai perangkat tersebut. Satu hal lain yang perlu dicermati adalah
pilihan akan model bisnis. Perkembangan teknologi telah memungkinkan
organisasi untuk membangun new business model yang baru dalam hal penawaran
barang dan jasa ataupun baru dalam hal cara mendelivernya ke konsumen
(Hartono, 2005) Dalam kaitannya dengan model bisnis, peritel Wal Mart telah
muncul sebagai sebuah organisasi bisnis yang besar karena berhasil
memanfaatkan TI secara maksimal untuk menjalankan model bisnis yang
dipilihnya. Wal-Mart juga terus mencari cara untuk meningkatkan efisiensi dalam
TI melalui pengelolaan rantai pasokan secara elektronis. Wal Mart mengarahkan
semua pemasoknya untuk menggunakan sistem pengadaan barang secara
elektronis yang sesuai dengan miliknya, sehingga mau tak mau supplier yang
ingin terus bekerjasama dengan WalMart harus mengadopsi sistem tersebut.
(Maholtra, 2005) Lebih jauh tentang model bisnis, Amazon, Google dan ebay
adalah tiga nama besar dalam dunia e-commerce yang menjalankan bisnisnya
murni secara virtual atau hanya ada didunia maya. Siapapun sebenarnya dapat
memulai bisnis di internet, sebuah infrastruktur terbuka yang dapat digunakan
oleh siapa saja dan telah lazim diadopsi oleh organisasi bisnis lainnya. Namun
dengan kreatifitas para pendirinya, ketiganya memilih suatu model bisnis yang
dapat diterima oleh pengguna internet di seluruh dunia. Amazon, pioner di bisnis
ritel yang terus melengkapi diri dengan fitur-fitur baru dan kemudahan yang
membuat pelanggan enggan berpaling. E-bay dalam bidang pelelangan yang
membuat segala hal jadi mungkin untuk dilelang dan semua orang di seluruh
dunia dapat menjadi peserta lelang asalkan memiliki akses ke internet. Serta
Google sebagai nomor satu dalam search engine yang menggunakan perangkat TI
sederhana secara maksimal yaitu dengan menciptakan algoritma pemrograman
yang memungkinkan user men-search ‘apapun’ secara lebih cepat dan teliti
dibanding dari search engine manapun termasuk Yahoo. Masih banyak contoh
lain, misalkan Encyclopedia Britannica yang di abad informasi ini juga harus
merubah model bisnisnya dalam menjajakan informasi akibat adanya internet dan
munculnya Wikipedia, suatu free ensiklopedia di internet yang memiliki lebih dari
1,8 juta artikel dan dikerjakan oleh para sukarelawan dari seluruh dunia (Hammel,
20
2006) Akhirnya, untuk dapat mengukur dampak TI dalam organisasi, Luftman
(2004) memaparkan sejumlah aspek yang dapat diukur selain aspek keuangan
untuk mengukur dampak positif TI dengan lebih terinci.
2.4.3 Dampak Negatif Teknologi Informasi
Namun dilain pihak, terkadang penerapan teknologi informasi ini memiliki
berbagai macam kendala. Terkadang penerapan teknologi informasi ini gagal dan
akan menjadi nilai lebih yang optimum bagi perusahaan atau organisasi penerap.
Dari kegagalan ini, sebuah organisasi seharusnya lebih mampu lagi untuk
mengetahui apa-apa saja yang sebenarnya dibutuhkan dan diadopsi oleh suatu
organisasi. Penerapan teknologi informasi disarankan bukan saja diterapkan
karena suatu ‘tren’ atau sekedar ikut-ikutan, melainkan lebih sebagai melakukan
inovasi teknologi informasi secara mindful. Dengan kata lain, membangun inovasi
TI benar-benar didasarkan atas kebutuhan dan kondisi perusahaan dan lebih
menekankan pada aspek keselarasan dengan tujuan bisnis yang ingin dicapai.
Atau dapat dikatakan kita sebagai orang yang akan memutuskan penerapan
teknologi informasi, dapat lebih bijak mengadopsi dan megambil sebuah
keputusan yang didasarkan atas kebutuhan yang sesuai.
Dampak teknologi informasi terhadap organisasi amatlah beragam di
antaranya adalah perubahan struktur organisasi, fungsi kerja dan penempatan
sumber daya manusia, keahlian teknologi serta interaksi antarmanusia. Dampak
pertama dan kedua lebih menekankan pada kondisi organisasi yang harus
berubah sesuai inovasi. Sedangkan dampak ketiga, yaitu perubahan dalam
kompleksitas hubungan antarmanusia yang selaras dengan perkembangan
informasi teknologi merupakan hal penting karena berhasil tidaknya
organisasi tergantung pada kesatuan anggota organisasi (manusia). Kita
menyadari, kehadiran teknologi informasi telah mengurangi intensitas
tatap muka yang terjadi dalam organisasi. Padahal interaksi seperti itu
dapat mengambil 40% dari satu hari kerja manajer. Goldhaber, ahli komunikasi
organisasi, juga mengungkapkan bahwa anggota organisasi biasanya
menyampaikan keinginan untuk berinteraksi lebih banyak melalui tatap muka
21
walau membawa risiko bekerja tak efisien. Apakah, dengan demikian, berarti
komunikasi organisasi yang baik menjadi semakin asosial? O` Connell dalam
penelitiannya memberikan enam hipotesis yang berhubungan
dengan peranan teknologi dan pengaruhnya dalam komunikasi organisasi, yaitu:
1. Kesempatan untuk hubungan tatap muka akan hilang dan informasi
berdasarkan isyarat nonverbal berkurang. Akibatnya, kesempatan berbagi
informasi secara acak dan spontan berkurang pula. Para manajer harus
menyusun kerja dan relasi untuk menyediakan kesempatan tatap muka
yang lebih banyak (melalui teks dan simbol).
2. Akan lebih banyak pesan-pesan informal dan memotong hierarki karena
pembenaran terhadap format baru yang muncul sebagai proses alamiah
jaringan elektronik. Struktur organisasi dan alur informasi formal akan
didefinisi ulang.
3. Dampak saluran berarti bahwa pesan-pesan berdampak dan bernilai akan
menurun. Data digital dengan konteks dan interpretasi minim adalah
aturannya. Akibatnya, pengambilan keputusan akan terganggu daripada
terbantu. Ketidakjelasan dalam menginterpretasi informasi akan meningkat
dan kualitas keputusan menurun karena kurangnya pemahaman konteks
dan nilai organisasi. Organisasi harus bekerja lebih keras dalam
mengkomunikasikan sejarah dan nilai-nilai organisasi. Para manajer harus
mencari cara baru untuk mengkomunikasikan komponen afektif dari
pesan-pesan. Gaya pengambilan keputusan yang baru dan lebih baik juga
perlu.
4. Kepercayaan akan mempunyai peranan yang berbeda dalam komunikasi.
Kepercayaan akan muncul seiring dengan kebersamaan pengalaman, nilai-
nilai, memberi dan menerima dan sebagai hasil komunikasi antarmanusia.
Hadirnya satelit, e-mail, dan jaringan komunikasi elektronik lainnya dapat
mengurangi dimensi kepercayaan yang selama ini kita telah terbiasa.
Jaringan komunikasi baru dapat saja menggantikan peranan ini
5. Komputerisasi menghadapkan pada disiplin untuk berpikir linear. Data
terproses dalam kerangka kecepatan sesuai kemajuan perangkat teknologi.
22
Sebagai konsekuensinya, manusia menjadi tak sabar dan rasa toleransi
berkurang terhadap gaya individu berkomunikasi. Organisasi dapat pula
menjadi berkurang toleransinya terhadap pegawai yang tidak berpikir atau
beranggapan dalam mode linear. Mereka harus mencari cara untuk
mendukung dan melindungi pemikiran serta komunikasi yang bersifat
nonlinear.
6. Harapan akan kinerja adalah berdasar pada kondisi machine driven.
Dengan penyesuaian kita terhadap kecepatan dan ketepatan komputer, kita
mungkin mengharap para pegawai mempunyai kualitas dan menghasilkan
dengan cara yang mirip. Para pegawai dalam organisasi dapat menganggap
permintaan ini sebagai hal yang tak manusiawi dan memaksa. Serikat kerja
dapat mengangkat lingkungan kerja seperti itu sebagai persoalan. Maka
organisasi harus mendefinisikan dan menggunakan standar kinerja yang
sesuai dengan kondisi baru.
Selain hal yang telah dibahas diatas, terdapat beberapa kendala penerapan
TI pada perusahaan di Indonesia, yaitu sebagai berikut:
1. Permasalahan Biaya
Inovasi Teknologi Informasi biasanya menyedot biaya yang cukup besar.
Hal ini dikarenakan siklus produk Teknologi informasi relatif pendek.
Setiap saat perusahaan harus meningkatkan kapasitas sistemnya untuk
memenuhi kebutuhan pasar.
2. Rendahnya kemampuan eksekutif puncak menciptakan nilai tambah dari
investasi teknologi informasi
3. Rendahnya kesadaran individu dalam organisasi untuk mengambil
keputusan penerapan teknologi informasi dalam sebuah organisasi. Hal ini
dikarenakan, adanya pemikiran yang berpendapat bahwa teknologi
informasi tersebut merupakan suatu alat yang rumit dan sulit penerapan
serta perawatannya.
23
Menyikapi kendala-kendala yang telah disebutkan diatas, suatu organisasi
dapat melakukan tiga langkah penting untuk menghindari terjadinya kendala-
kendala diatas, yaitu:
1. Pertama, selalu meningkatkan kapasitas teknologi yang dipakai.
2. Kedua, melakukan benchmarking dengan perusahaan yang memiliki
Teknologi Informasi yang lebih maju.
3. Ketiga, Membangun organisasi bisnis yang bisa mendidik dan
menghasilkan orang-orang yang bisa berkompeten.
perlu disimpulkan bahwa tidak ada inovasi yang muncul tanpa benang yang
terikat. Semakin majunya teknologi inovasi yang ada, maka semakin banyak
konsekuensi yang muncul. Sebagian diharapkan namun sebagian juga tidak
disengaja atau tersembunyi. Suatu sistem adalah seperti mangkuk berisi
kelereng. Kita mengambil atau memindahkan satu elemen dan posisi seluruh
kelereng pasti akan berubah. Namun, perlu diingat pula bahwa inovasi tetap
penting untuk dilaksanakan oleh organisasi. Memang biasanya suatu terobosan
atau diterapkannya teknologi yang mengganggu pasti akan ditolak saat pertama
kali diperkenalkan oleh individu yang tak bisa memanfaatkan (Brown,
Christensen). Dengan adanya dampak negatif dan positif dari kehadiran TI bagi
komunikasi keorganisasian seharusnya semakin membuat organisasi berpikir
bagaimana dampak negatif dieliminasi sedangkan dampak positif dimanfaatkan.
Para ahli komunikasi menjelaskan bahwa perbedaan antara komunikasi berbasis
komputer dan komunikasi tatap muka lebih banyak berhubungan dengan waktu
yang tersedia bagi perkembangan hubungan dibanding dengan karakteristik
manusia. Jadi, pada prinsipnya tergantung pada kemampuan manusia mengelola
TI bagi prestasi kerja dan hubungan sosialnya. Bisa jadi bila seseorang
berinteraksi dalam kurun waktu yang cukup lama, maka karakteristik dari
komunikasi berbasis komputer tersebut menjadi interpersonal daripada impersonal
dan terdapatnya sedikit perbedaan antara komunikasi berbasis komputer dengan
tatap muka.
24
2.4.4 Strategi Pengolaan Teknologi Informasi
Pada dasarnya tujuan teknologi informasi adalah menjamin ketercapaian
tujuan atau target organisasi. Untuk mengidentifikasi tujuan penggunaan
teknologi informasi dapat dilakukan dengan sistem pengukuran balanced
scorecard. Dari sistem pengukuran ini, akan diperoleh beberapa proses
manajemen penting:
1. Menentukan visi dan strategi organisasi.
2. Mengkomunikasikan dan mengaitkan beberapa tujuan dan ukuran
strategis.
3. Merencanakan, menetapkan sasaran serta menyelaraskan berbagai inisiatif
strategis.
4. Meningkatkan umpan balik dan pembelajaran strategis.
Bahkan hingga saat ini sudah banyak organisasi-organisasi yang bergerak di
bidang teknologi informasi meluncurkan produk-produk yang berhubungan
dengan pengelolaan balanced scorecard itu sendiri. Salah satu contoh,
PUSINTEK Kementerian Keuangan RI sedang mengembangkan aplikasi yang
bertujuan penentuan arah kebijakan berupa pengendalian work flow. Hasil rapat
pimpinan dan persuratan adalah aplikasi yang diadopsi dari konsep balanced
scorecard. Dengan aplikasi ini, pemegang kendali keuangan negara dapat
menentukan arah dan strategi kebijakan keuangan dengan lebih mudah.
Strategi pengelolaan teknologi informasi berkaitan dengan tata kelola
teknologi informasi pada organisasi. Pada dasarnya, penentu arah kebijakan
teknologi informasi pada suatu organisasi adalah pimpinan tertinggi dari
organisasi tersebut. Sebagai pengelola lapangan adalah manajer divisi teknologi
informasi organisasi tersebut. Adapun peran dari manajer divisi teknologi
informasi tersebut adalah:
1. Menyelaraskan strategi bisnis dan STI secara dua arah.
2. menciptakan hubungan yang efektif dengan manajer lini.
3. Merencanakan, merancang dan mengimplementasikan system-sistem
baru.
25
4. Membangun dan mengelola infrastruktur
5. Meningkatkan keahlian organisasi STI
6. Mengelola kerjasam dengan pemasok.
7. Membangun kinerja yang tinggi
8. Mendisain ulang dan mengelola organisasi STI
Strategi teknologi informasi diperlukan agar sebuah organisasi dapat
mengenali target terbaik untuk melakukan pembelian dan penerapan sistem
informasi manajemen dan menolong untuk memaksimalkan hasil dari investasi
pada bidang teknologi informasi. Sebuah sistem informasi yang dibuat
berdasarkan Perancangan Startegis Sistem Informasi yang baik, akan membantu
sebuah organisasi dalam pengambilan keputusan untuk melakukan rencana
bisnisnya dan merealisasikan pencapian bisnisnya. Dalam dunia bisnis saat ini,
penerapan dari teknologi informasi untuk menentukan strategi perusahaan adalah
salah satu cara yang paling efektif untuk meningkatkan performa bisnis. Strategi
TI diperlukan untuk:
1. Pengetahuan mengenai teknologi baru
2. Dilibatkan dalam perencanaan taktis dan strategis
3. Dibahas dalam diskusi perusahaan
4. Memahami kelebihan kekurangan teknologi
Dengan semakin berkembangnya peranan teknologi informasi dalam dunia
bisnis, maka menuntut manajemen TI untuk menghasilkan Sistem Informasi yang
layak dan mendukung kegiatan bisnis. Untuk itu, dituntut sebuah perubahan
dalam bidang manajemen TI. Perubahan yang terjadi adalah dengan
diterapkannya Perancangan Strategis Sistem Informasi untuk memenuhi tuntutan
menghasilkan sistem informasi yang mendukung kegiatan bisnis suatu organisasi.
Seiring dengan perkembangan zaman dan dunia bisnis, peningkatan Perencanaan
Strategis Sistem Informasi menjadi tantangan serius bagi pihak manajemen TI.
26
27
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu:
1. Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk
mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun,
menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan
informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat
waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan
pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk
pengambilan keputusan.
2. Teknologi informasi sangat dibutuhkan oleh organisasi maupun
perusahaan bisnis.
3. Dengan adanya teknologi informasi maka pelayanan yang diberikan,
khususnya pada organisasi jasa, akan semakin cepat dan akurat.
4. knowledge merupakan hal yang penting bagi perusahaan, tanpa
knowledge organisasi harus berusaha ekstra keras lagi dalam mendorong
sumber daya / anggota orgaisasi baru yang secara cepat harus dapat
menelusuri budaya, cara kerja dan segala sesuai yang berkaitan dengan
pekerjaannya tersebut.
5. Penerapan teknologi informasi dapat memberikan dampak positif
maupun dampak negatif bagi suatu organisasi. Dengan adanya dampak
negatif dan positif dari kehadiran TI tersebut, seharusnya semakin
membuat organisasi berpikir bagaimana dampak negatif dieliminasi
sedangkan dampak positif dimanfaatkan
6. Strategi teknologi informasi diperlukan agar sebuah organisasi dapat
mengenali target terbaik untuk melakukan pembelian dan penerapan
sistem informasi manajemen dan menolong untuk memaksimalkan hasil
dari investasi pada bidang teknologi informasi.
28
DAFTAR PUSTAKA
http://teknik-informatika.com/teknologi-informasi/
http://www.scribd.com/doc/7574773/pengenalan-teknologi-informasi-1
http://jane.blog.uns.ac.id/2009/11/17/peranan-it-dalam-organisasi-perusahaan/
http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=2897
http://groups.yahoo.com/group/berita-it/message/302
http://2persen.files.wordpress.com/2010/02/mengukur-nilai-bisnis-it-ptsi
paper.docx
http://puslit.petra.ac.id/journals/pdf.php?PublishedID=MAN06080202
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/12/pengaruh-teknologi-informasi-
terhadap-kinerja-organisasi-di-dalam-struktur-organisasi-perusahaan/
29