Peranan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG)

35
Peranan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam Managemen Bencana Alam Oleh : Taufik Hery Purwanto, S.Si., M.Si.* Ketua Laboratorium Sistem Informasi Geografis (SIG) Prodi Kartografi dan Penginderaan Jauh, Jurusan Sains Informasi Geografi dan Pengembangan Wilayah Fakultas Geografi UGM

description

Peranan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam M anagemen B encana A lam. Oleh : Taufik Hery Purwanto, S.Si., M.Si.* - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Peranan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG)

Page 1: Peranan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis  (SIG)

Peranan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam Managemen Bencana Alam

Oleh : Taufik Hery Purwanto, S.Si., M.Si.*

Ketua Laboratorium Sistem Informasi Geografis (SIG) Prodi Kartografi dan Penginderaan Jauh, Jurusan Sains Informasi

Geografi dan Pengembangan Wilayah Fakultas Geografi UGM

Page 2: Peranan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis  (SIG)

• Berada dalam wilayah perbenturan tiga lempeng kerak bumi yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik dan lempeng India Australia dan merupakan zone pertemuan dua jalur gempa yaitu jalur Sirkum Pasifik dan jalur gempa Alpide Transasiatic yang menyebabkan kerawanan terhadap aktivitas seismik.

• Keberadaan gunung berapi yang berderet hampir melingkari seluruh wilayah kepulauan di Indonesia

• Kondisi iklim Indonesia dengan curah hujan yang tinggi dan juga musim kemarau yang cukup panjang juga sangat potensial untuk menghantarkan penduduk Indonesia pada bencana banjir, longsor dan kekeringan serta kelaparan.

• Kondisi sistem sosial yang sangat plural mempertinggi kerawanan bencana sosial semacam konflik sosial

Indonesia rawan bencana

Page 3: Peranan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis  (SIG)

Di masa lalu : Fatalism : “ tidak ada yang dapat dilakukan melawan bencana-

bencana; orang-orang harus hidup dengan dan menerima bencana'.

Dimasa Sekarang :Berusaha mengurangi kerugian nyawa dan harta jika terjadi bencana dengan persiapan sebelum bencana yang terukur

dengan

Managemen bencana/resiko bencana meliputi : kesiap siagaan, pencegahan, mitigasi bencana

Manajemen Bencana (Disaster Management)

Page 4: Peranan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis  (SIG)

Manajemen Bencana (Disaster Management)

• Pencegahan bencana (Disaster prevention)

• Kesiap siagaan bencana (Disaster preparedness)

• Pertolongan/Pembebasan akibat bencana (Disaster relief)

• Rehabilitasi (Rehabilitation)• Rekonstruksi (Recontruction)

Masing-masing TahapanMemerlukan Data SIG danModel SIG yang spesifik

Page 5: Peranan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis  (SIG)

Sebelum Bencana Sesudah Bencana

Identifikasi resiko

Mitigasi/Peringatan Bencana

Perpindahan resiko Kesiap siagaan Respons darurat Rehabilitasi dan

Rekonstruksi

Pemetaan Bahaya Bencana

Pekerjaan fisikal/struktural mitigasi

Asuransi/tidak asuransi

Sistem Peringatan Dini. Sistem Komunikasi

Asistensi/per-

tolongan

Rehabilitasi dan Rekonstruksi infrastruktur

Pemetaan Kerawanan Bencana

Perencanaan Pengguaan lahan dan aturan bangunan

Instrumen-instrumen pasar uang

Monitoring dan meramalkan

Perbaikan dan pemulihan sementara pelayanan

Macroeconomic dan manajemen anggaran

Pemetaaan Resiko Bencana

Insentif ekonomi Privatisasi pelayanan publik dengan peraturan-peraturan keselamatan

Perencanaan fasilitas-fasilitas darurat/ tempat perlindungan

Penilaian kerusakan

Revitalisasi sektor-sektor yang dipengaruhi (ekspor, turisme)

Pembangunan GIS (pembangunan basisdata SIG dan model)

Pelatihan pendidikan dan kesadaran akan bencana

Dana-dana bencana

Perencanaan kontingensi (utiliti compani/pelayanan publik)

Pengerahan sumber daya recovery/kesembuhan

Rekonstruksi komponen-komponen peringanan bencana

Sumber : Worldbank, DMF & USAID

Informasi spasial sangat penting

Informasi spasial kurang penting dibandingkan dengan informasi lain

Informasi spasial penting tetapi dikombinasikan dengan informasi lain

Elemen Kunci Manajemen Bencana (Key elements of Disaster Management)

Page 6: Peranan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis  (SIG)

1. Satelit-satelit dapat mendeteksi tahap awal kejadian-kejadian sebagai “keganjilan/ anomali” pada suatu periode waktu

2. Satelit-satelit membuat kemungkinan untuk memonitor kejadian dari bencana

3. Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis dapat membantu di dalam penilaian kerusakan (damage assessment)

4. Penginderaan jauh dapat digunakan untuk memetakan situasi terbaru dan membaharui database (update the databases) untuk rekonstruksi

Peranan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam Managemen Bencana Alam

Page 7: Peranan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis  (SIG)

a. Data bencana alam (natural disaster) dapat di spasialkan Mayoritas informasi adalah spasial/ruang dan dapat direkam dan

dipetakan Data yang dihasilkan berbagai organisasi pada dasarnya dapat

digunakan dan dibagi bersama.

b. Integrasi Penginderaan Jauh dan SIG dapat digunakan dalam mengelola dan visualisasi data Data dapat dikumpulkan, ditata, dianalisa, dan ditayangkan Visualisasi situasi darurat atau bencana secara efektif Membawa banyak sumber informasi pada suatu fokus (konsolidasi

data).

c. Integrasi Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis dapat digunakan dalam analisis dan modeling spasial Analisa dan mengestimasi kondisi (sebelum, selama, setelah) bencana

alam Mengetahui di mana dan bagaimana caranya menanggapi bencana Mengetahui dengan baik lokasi yang merupakan daerah berbahaya

melalui proses analisis dan modeling.

Kemampuan PJ dan SIG dalam Managemen Bencana

Page 8: Peranan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis  (SIG)

1. Pembuatan data SIG dari pengukuran fenomena geografis di lapangan, yaitu lokasi Rumah alm. Mbah Marijan

2. Pembuatan Zona Bahaya Merapi melalui buffer dengan jarak 10 km, 15 km, dan 20 km

3. Query data-data spasial tersedia baik data tunggal maupun multiple data

4. Pemantauan daerah daerah yang terkena awan Panas dan lahar dingin Letusan Gunung Merapi

5. Pengukuran dearah-daerah pertanaian dan permukiman yang terkena awan Panas Letusan Gunung Merapi

Latihan yang dilaksanakan pada workshop ini :

Page 9: Peranan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis  (SIG)
Page 10: Peranan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis  (SIG)

G. MERAPI

Page 11: Peranan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis  (SIG)

Merapi yang indah dan subur

Page 12: Peranan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis  (SIG)
Page 13: Peranan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis  (SIG)
Page 14: Peranan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis  (SIG)

Merapi yang begemuruh

Page 15: Peranan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis  (SIG)
Page 16: Peranan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis  (SIG)
Page 17: Peranan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis  (SIG)
Page 18: Peranan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis  (SIG)
Page 19: Peranan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis  (SIG)
Page 20: Peranan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis  (SIG)

Bencana Gunung Berapi

Page 21: Peranan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis  (SIG)
Page 22: Peranan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis  (SIG)
Page 23: Peranan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis  (SIG)

In fact, there apparently is not just one magma chamber underneath Merapi, but quite likely two chambers, one of them possibly being triple size XXX. A study by Francois Beauducel from the Department of Seismology of the Institut de Physique du Globe de Paris, reveals that there is a much larger deep magma chamber located 8.9 km beneath the surface whose chamber may be three times larger than the one above it

Page 24: Peranan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis  (SIG)
Page 25: Peranan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis  (SIG)
Page 26: Peranan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis  (SIG)
Page 27: Peranan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis  (SIG)

KLMB Fak. Geografi UGM

Page 28: Peranan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis  (SIG)

The Method“Triple C Method”

Community Communication

Cartography

Victims of EQ Victims needs reports (radio stations, media-center, website, etc)

Thematic maps

Page 29: Peranan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis  (SIG)
Page 30: Peranan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis  (SIG)
Page 31: Peranan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis  (SIG)
Page 32: Peranan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis  (SIG)
Page 33: Peranan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis  (SIG)
Page 34: Peranan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis  (SIG)
Page 35: Peranan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis  (SIG)