BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/14569/4/BAB II.pdf · 2017....

40
10 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Teknologi Informasi 2.1.1.1 Pengertian Teknologi Informasi Teknologi informasi (TI) dilihat dari kata penyusunannya adalah teknologi dan informasi. Kata teknologi bermakna dan berkembang dan penerapan berbagai peralatan atau sistem untuk menyelesaikan persoalan- persoalan yang dihadapi manusia dalam kehidupan sehari-hari, kata teknologi berdekatan artinya dengan istilah tata cara. Menurut Jogiyanto (2004:8), “informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya”. Menurut Suryanto (2005:4) Teknologi informasi adalah: “Sistem informasi berbasis komputer memainkan peranan penting dan makin luas dalam bisnis teknologi informasi dapat membantu segala jenis bisnis meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses bisnis mereka, pengambilan keputusan manajerial, dan kerjasama kelompok kerja hingga dapat memperkuat posisi kompetitif kerjasama mereka dalam pasar yang cepat sekali kembali.” Menurut Azhar Susanto (2013:12) Pengertian Teknologi Informasi adalah : Suatu studi, perancangan, implementasi, pengembangan, dukungan atau manajemen sistem informasi berbasis komputer, terkhususnya pada aplikasi perangkat keras dan perangkat lunak computer”.

Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/14569/4/BAB II.pdf · 2017....

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/14569/4/BAB II.pdf · 2017. 1. 17. · 2.1.1.4 Peranan Teknologi Informasi Peranan Teknologi Informasi pada

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Teknologi Informasi

2.1.1.1 Pengertian Teknologi Informasi

Teknologi informasi (TI) dilihat dari kata penyusunannya adalah

teknologi dan informasi. Kata teknologi bermakna dan berkembang dan

penerapan berbagai peralatan atau sistem untuk menyelesaikan persoalan-

persoalan yang dihadapi manusia dalam kehidupan sehari-hari, kata teknologi

berdekatan artinya dengan istilah tata cara. Menurut Jogiyanto (2004:8),

“informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang

menerimanya”.

Menurut Suryanto (2005:4) Teknologi informasi adalah:

“Sistem informasi berbasis komputer memainkan peranan penting dan

makin luas dalam bisnis teknologi informasi dapat membantu segala jenis

bisnis meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses bisnis mereka,

pengambilan keputusan manajerial, dan kerjasama kelompok kerja

hingga dapat memperkuat posisi kompetitif kerjasama mereka dalam

pasar yang cepat sekali kembali.”

Menurut Azhar Susanto (2013:12) Pengertian Teknologi Informasi adalah :

“Suatu studi, perancangan, implementasi, pengembangan, dukungan atau

manajemen sistem informasi berbasis komputer, terkhususnya pada

aplikasi perangkat keras dan perangkat lunak computer”.

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/14569/4/BAB II.pdf · 2017. 1. 17. · 2.1.1.4 Peranan Teknologi Informasi Peranan Teknologi Informasi pada

11

Sedangkan definisi Teknologi Informasi Menurut M Suyanto (2005:10)

teknologi informasi adalah “ kombinasi teknologi computer (perangkat keras dan

perangkat lunak) untuk mengolah dan menyimpan informasi dengan teknologi

komunikasi untuk melakukan tranmisi informasi”.

Menurut Abdul Kadir dan Triwahyuni (2013:2) “Teknologi Informasi

adalah seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi dan

melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi”.

Menurut Maharsi (2000) dalam Kurniawan dan Citra (2013:56) Kemajuan

Teknologi Informasi berpengaruh pada perkembangan akuntansi. Perkembangan

akuntansi akibat kemajuan teknologi terjadi dalam tiga babak, yaitu era bercocok

tanam, era industry dan era informasi. Peranana Teknologi Informasi terhadap

perkembangan akuntansi pada tiap-tiap babak berbeda-beda. Semakin maju

Teknologi Informasi semakin banyak pengaruhnya pada bidang akuntansi.

Perkembangan teknologi informasi, terutama pada era informasi berdampak

signifikan terhadap sistem informasi akuntansi (SIA) dalam suatu perusahaan.

Dibidang akuntansi, sistem pemrosesan informasi akuntansi berbasis computer

banyak ditawarkan dengan tujuan untuk memberikan kemudahan bagi para

akuntan untuk menghasilkan informasi yang dapat dipercaya, relevan, tepat

waktu, lengkap, dapat dipahami, dan teruji. Sedangkan gejala dari kemajuan

teknologi informasi pada dasarnya merupakan pengakuan akan pentingnya

pengendalian biaya yang mewajibkan manajemen untuk bertindak lebih efektif.

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/14569/4/BAB II.pdf · 2017. 1. 17. · 2.1.1.4 Peranan Teknologi Informasi Peranan Teknologi Informasi pada

12

Pemanfaatan teknologi informasi merupakan sesuatu yang umum

disegala bidang akuntansi, perkembangan pemanfaatan teknologi informasi telah

banyak membantu meningkatkan sistem akuntansi perusahaan. Peningkatan

pengguna teknologi informasi komputer telah banyak mengubah kegiatan

pemrosesan data akuntansi yang awalnya secara manual menjadi otomatis.

Dengan melihat beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa

pengertian dari teknologi informasi adalah suatu kombinasi antara teknologi

komputer dan teknologi komunikasi yang digunakan untuk menolah data,

termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data

dengan mendalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas,

teknologi bukan hanya mencakup komputer (perangkat keras dan perangkat

induk) tetapi juga dapat dalam proses pengambilan keputusan bagi manajer.

2.1.1.2 Tujuan dan Fungsi Teknologi Informasi

Teknologi informasi dewasa ini menjadi hal yang sangat penting karena

sudah banyak organisasi yang menerapkan teknologi informasi untuk mendukung

kegiatan organisasi. Penerapan teknologi informasi pada tiap perusahaan atau

organisasi tentunya memiliki tujuan yang berbeda karena penerapan teknologi

informasi pada suatu organisasi adalah untuk mendukung kepentingan usahanya.

Adapun menjadi tujuan dari adanya teknologi informasi menurut Sutarman

(2009:17) yaitu “untuk memecahkan masalah, membuka kreatifitas dan

meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam melakukan pekerjaan”.

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/14569/4/BAB II.pdf · 2017. 1. 17. · 2.1.1.4 Peranan Teknologi Informasi Peranan Teknologi Informasi pada

13

Menurut Marimin, Hendri Tanjung dan Haryo Prabowo (2006:15):

“Tujuan teknologi informasi adalah membantu mempercepat proses,

mengurangi tingkat kesalahan, mengelolah data dan akhirnya

menghasilkan informasi yang akan mendukung pengambilan keputusan.”

Tujuan teknologi informasi adalah untuk memecahkan suatu masalah,

membuka kreativitas, meningkatkan efektivitas dan efesiensi dalam melakukan

pekerjaan. Jadi dapat dikatakan karena dibutuhkannya pemecahan masalah,

membuka kreativitas dan efesiensi manusia dalam melakukan pekerjaan, menjadi

penyebab atau acuan diciptakannya teknologi informasi. Dengan adanya teknologi

informasi membuat pekerjaan manusia menjadi lebih mudah dan efesien.

Sedangkan fungsi Teknologi Informasi menurut Sutarman (2009:18) ada

enam fungsi yaitu:

1. Menangkap (Capture)

Fungsi teknologi informasi ini mengkompilasikan catatan rinci aktivitas,

misalnya menerima input dari Keyboard, scanner, mic, dan sebagainya.

2. Mengelola (Processing)

Fungsi teknologi informasi ini mengelola atau memproses data masukan yang

diterima untuk menjadi informasi. Pengelola atau pemrosesan data dapat

berupa konversi (pengubah data ke bentuk lain), analisis (analisis kondisi),

perhitungan (kalkulasi), sintesis (penggabungan) segala bentuk data dan

informasi.

a. Data Processing, memproses dan menolah data menjadi suatu informasi.

b. Information Procesing, suatu aktivitas computer yang memproses data dan

mengolah suatu tipe/bentuk dari informasi dan mengubahnya menjadi

tipe/bentuk lain dari informasi.

c. Multimedia system, suatu sistem computer yang dapat memproses berbagai

tipe/bentuk dari informasi secara bersamaan (simultan).

3. Menghasilkan (Generating)

Fungsi teknologi infomasi ini menghasilkan atau mengorganisasikan informasi

kedalam bentuk yang berguna, misalnya laporan, table, grafik, dan sebagainya.

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/14569/4/BAB II.pdf · 2017. 1. 17. · 2.1.1.4 Peranan Teknologi Informasi Peranan Teknologi Informasi pada

14

4. Menyimpan (Storage)

Fungsi teknologi informasi ini merekam atau menyimpan data dan informasi

dalam suatu media yang dapat digunakan untuk keperluan lainnya. Misalnya

saja disimpan ke harddisk, tape, disket, CD (compact disc) dan sebagainya.

5. Mencari kembali (Retrival)

Fungsi teknologi informasi ini menelusuri, mendapatkan kembali informasi

atau menyalin data dan informasi yang sudah tersimpan, misalnya mencari

supplier yang sudah lunas dan sebagainya.

6. Transmisi (Transmission)

Fungsi teknologi informasi ini mengirim data dan informasi dari suatu lokasi

lain melalui jaringan computer. Misalnya saja mengirimkan data penjualan dari

user A ke user lainnya

Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa teknologi informasi memiliki

tujuan dan fungsi yang berbeda bagi suatu perusahaan dan itu semua tergantung

pada bidang usaha masing-masing perusahaan.

2.1.1.3 Komponen-Komponen Teknologi Informasi

Menurut Azhar Susanto (2014:14) bahwa komponen dari teknologi

informasi yaitu:

1. “Hardware (perangkat keras)

2. Software (perangkat lunak)

3. Brainware (manusia)

Adapun penjelasan lebih rinci dari komponen teknologi informasi

menurut Azhar Susanto (2013:14) adalah sebagai berikut:

1. “Hardware (perangkat keras)

Merupakan perangkat fisik yang membangun sebuah teknologi informasi.

Contohnya : monitor, keyboard, mouse, printer, harddisk, memori,

microprosesor, CD-ROM, kabel jaringan, antena telekomunikasi, CPU, dan

peralatan I/O.

2. Software (perangkat lunak)

Merupakan program yang dibuat untuk keperluan khusus yang tersusun atas

program yang menentukan apa yang harus dilakukan oleh computer.

Perangkat lunak dapat dibagi menjadi 3 yaitu:

a. Perangkat lunak sistem, merupakan perangkat lunak yang dibuat khusus

untuk dapat mengontrol semua perangkat keras, sehingga semua

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/14569/4/BAB II.pdf · 2017. 1. 17. · 2.1.1.4 Peranan Teknologi Informasi Peranan Teknologi Informasi pada

15

perangkat keras teknologi informasi dapat bekerja dengan kompak

sebagai sebuah sistem yang utuh. Misalnya : Sistem Operasi Window,

Linux, Unix, OS/2, dan FreeBSD.

b. Perangkat lunak bahasa pemrograman, merupakan perangkat lunak yang

dapat digunakan untuk membuat program aplikasi maupun perangkat

lunak sistem. Misalnya : Visual Basic, Delphi, Turbo C, Fortran, Cobol,

Turbo Assembler dan Java.

c. Perangkat lunak aplikasi, merupakan program jadi siap pakai yang ada

perangkat lunak Jet Audio, Windows Media Player, Winamp, Real Player.

Untuk keperluan aplikasi perkantoran: ada Microsoft Office dan Open

Office yang terdiri atas beberapa program untuk berbagai keperluan

seperti pengolahan kata, angka, data dan presentasi.

3. Brainware (manusia)

Merupakan personel-personel yang terlibat langsung dalam pemakaian

computer, seperti Sistem Analis, Web Master, Web Disigner, Animator,

Programmer, Operator, User dan lain-lain. Terdapat berbagai peran yang

dapat dilakukan manusia dalam bagian sistem computer antara lain:

a. Analis sistem, berperan melakukan analisis terhadap masalah yang

dihadapi, serta merancang solusi pemecahannya dalam bentuk program

computer.

b. Programmer, berperan menerjemahkan yang dibuat analis kedalam

bahasa pemrograman sehingga solusi dapat dijalankan computer.

c. Operator berfungsi menjalankan computer berdasarkan intruksi yang

diberikan.

d. Teknisi, bertugas merakit atau memelihara perangkat keras computer,

dan lain-lain.

Berdasarkan uraian diatas, dapat dinyatakan bahwa komponen teknologi

informasi terdiri dari satu kesatuan yang saling bergantungan dan tidak dapat

dipisahkan satu sama lain.

2.1.1.4 Peranan Teknologi Informasi

Peranan Teknologi Informasi pada zaman seperti ini sudah sangat

melekat sekali dalam kehidupan manusia. Bagaimana tidak, teknologi informasi

mempunyai peranan penting dalam memenuhi kebutuhan manusia yang semakin

bertambah banyak. Mulai dari berinteraksi, belajar, membaca berita, transaksi

dan lain-lain semuanya memakai produk-produk teknologi informasi.

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/14569/4/BAB II.pdf · 2017. 1. 17. · 2.1.1.4 Peranan Teknologi Informasi Peranan Teknologi Informasi pada

16

Menurut Abdul Kadir dan Terra CH Triwahyuni (2005:22) yaitu:

”Peranan teknologi informasi pada masa sekarang tidak hanya

diperuntukan bagi organisasi, melainkan juga untuk kebutuhan

perseorangan. Bagi organisasi, teknologi informasi dapat digunakan

untuk mencapai keunggulan kompetitif, sedangkan bagi perseorangan

maka teknologi ini dapat digunakan untuk mencapai keunggulan pribadi,

termasuk untuk mencari pekerjaan.”

Sedangkan menurut Aldo Sahala (2014:17) “Peranan teknologi informasi

telah menjadi fasilitator utama bagi kegiatan-kegiatan bisnis, memberikan adil

besar terhadap perubahan-perubahan yang mendasar pada struktur, operasi, dan

manajemen organisasi.”

Dari uraian diatas tidak bisa dipungkuri lagi, kehadiran teknologi

informasi sudah membawa pengaruh yang cukup besar sekali dalam kehidupan

manusia sebagai sumber yang dapat di percaya untuk memenuhi sebagian besar

keperluan manusia.

2.1.1.5 Keuntungan Penerapan Teknologi Informasi

Keuntungan dari penerapan teknologi informasi menurut Sutarman

(2009:19) adalah sebagai berikut:

“1. Kecepatan (Speed)

2. Konsistensi (Consistency)

3. Ketepatan (Precision)

4. Keandalan (Reliability).”

Penjelasan keuntungan dari penerapan teknologi informasi di atas adalah

sebagai berikut:

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/14569/4/BAB II.pdf · 2017. 1. 17. · 2.1.1.4 Peranan Teknologi Informasi Peranan Teknologi Informasi pada

17

1. Kecepatan (Speed)

Komputer dapat mengerjakan sesuatu perhitungan yang kompleks dalam

hitungan detik, sangat cepat, jauh lebih cepat dari yang dapat dikerjakan oleh

manusia.

2. Konsistensi (Consistency)

Hasil pengolahan lebih konsisten tidak berubah-ubah karena formatnya

(bentuknya) sudah standar, walaupun dilakukan berulang kali, sedangkan

manusia sulit menghasilkan yang persis sama.

3. Ketetapan (Precision)

Komputer tidak hanya cepat, tetapi juga lebih akurat dan tepat (presisi).

Komputer dapat mendeteksi suatu perbedaan yang sangat kecil, yang tidak

dapat dilihat dengan kemampuan manusia dan juga dapat melakukan

perhitungan yang sulit.

4. Keandalan (Reliability)

Apa yang dihasilkan lebih dapat dipercaya dibandingkan dengan dilakukan

oleh manusia, kesalahan yang terjadi lebih kecil kemungkinannya jika

menggunakan komputer.

2.1.1.6 Pengelompokan Teknologi Informasi

Haag and Keen yang dikutip oleh Abdul Kadir dan Terra CH.

Triwahyuni (2013:5), mengelompokan teknologi informasi menjadi enam

kelompok teknologi, yaitu:

1. Teknologi Masukan (input technology)

Teknologi masukan adalah teknologi yang berhubungan dengan peralatan

untuk memasukkan data ke dalam sistem computer.

2. Teknologi mesin pemroses (processing machine)

Teknologi mesin pemroses merupakan bagian dalam sistem computer yang

menjadi pusat pengolah data dengan cara menjalankan program yang mengatur

pengolahan tersebut.

3. Teknologi Penyimpanan (storage technology)

Teknologi penyimpanan dibedakan menjadi 2, yaitu memori internal dan

penyimpanan eksternal.

a. Memori internal berfungsi sebagai pengingat sementara, baik bagi data,

program, maupun informasi ketika proses pengolahanya dilakukan oleh

CPU (central processing unit).

b. Penyimpanan eksternal adalah sebagai piranti yang berfungsi untuk

menyimpan data secara permanen, seperti cd (compact disk), disket.

4. Teknologi keluaran (output technology)

Teknologi keluaran adalah teknologi yang berhubungan dengan segala peranti

yang berfungsi untuk menyediakan informasi hasil pengolahan sistem.

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/14569/4/BAB II.pdf · 2017. 1. 17. · 2.1.1.4 Peranan Teknologi Informasi Peranan Teknologi Informasi pada

18

5. Teknologi Perangkat Lunak (software) adalah deretan intruksi yang digunakan

untuk mengendalikan computer sehingga computer dapat melakukan tindakan

sesuai yang dikehendaki oleh pembuatnya.

6. Teknologi Komunikasi (communication technology)

Teknologi Komunikasi adalah teknologi yang berhubungan dengan komunikasi

jarak jauh.

2.1.1.7 Pengendalian Terhadap Teknologi Informasi

Suatu sistem yang memiliki kesalahan-kesalahan, kecurangan-

kecurangan dan penyelewengan-penyelewengan umum lainya merupakan subjek

dari kegagalan manajemen. Gangguan-gangguan tersebut dapat dilakukan secara

tidak sengaja atau secara sengaja. Gangguan-gangguan yang dilakukan secara

tidak sengaja dapat terjadi karena kesalhan-kesalahan teknis (technical errors),

gangguan-gangguan lingkungan (environmental hazards) dan karena kesalahan

manusia (human errors). Berikut ini adalah kategori gangguan terhadap teknologi

informasi.

Table 2.1

Kategori Gangguan Terhadap Teknologi Informasi

Secara Sengaja Secara Tidak Sengaja

1. Computer Abuse

2. Computer Crime

3. Computer –related crime

4. Kesalahan teknis (Technical

Errors)

a. Kesalahan perangkat keras

(Hardware Problems)

b. Kesalahan sintak perangkat

lunak (Syntak Errors)

c. Kesalahan logika program (

Logical Errors)

5. Gangguan lingkungan

(Environmental Hazards)

Misalnya : petir, api, air, gempa,

bumi, temperature dll

6. Kesalahan manusia (Human

Errors)

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/14569/4/BAB II.pdf · 2017. 1. 17. · 2.1.1.4 Peranan Teknologi Informasi Peranan Teknologi Informasi pada

19

Kesalahan-kesalahan teknis yang terjadi karena kesalahan-kesalahan yang

disebabkan oleh permasalahan-permasalahan perangkat kerasnya (hardware

problems), kesalahan dalam penulisan sintak (syntax errors) dan kesalahan logika

(logical errors) perangkat lunaknya. Gangguan-gangguan lingkungan

(environment hazard) dapat berupa gempa bumi, kegagalan arus listrik karena

petir, api, temperature tinggi, debu, air karena banjir, angin rebut dan bencana

alam lainnya. Kesalahan-kesalahan manusia (human errors) yang tidak disengaja

dapat terjadi karena misalnya memasukan data yang salah, mengoperasikan

program dan data basis yang salah, menghapus data secara tidak sengaja dan

sebagainya.

Kesalahan-kesalahan yang sengaja dilakukan oleh manusia untuk tujuan

tertentu, misalnya untuk mencuri data, merubah data atau hanya sekedar iseng

supaya terkenal. Jika tujuannya untuk merusak dan merugikan sistem informasi,

manusia yang melakukan gangguan ini disebut dengan cracker , sedangkan jika

tujuannya iseng tanpa merusak atau mencuri hanya ingin menunjukan bahwa dia

dapat masuk ke sistem tanpa otorisasi, manusia yang melakukan ini disebut

hacker. Kegiatan-kegiatan yang sengaja untuk menggangu sistem informasi ini

termasuk dalam kategori computer abuse atau computer crime atau computer

fraud atau computer related crime.

Computer crime atau computer fraud adalah kegiatan computer abuse

yang melanggar hukum, misalnya membobol sistem komputer suatu organisasi

untuk mencuri atau merusak suatu data. Computer related crime adalah kegiatan

menggunakan teknologi computer untuk melakukan kejahatan, misalnya dengan

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/14569/4/BAB II.pdf · 2017. 1. 17. · 2.1.1.4 Peranan Teknologi Informasi Peranan Teknologi Informasi pada

20

menggunakan internet untuk membeli barang dengan menggunakan kartu kredit

curian. Pengendalian yang diterapkan pada teknologi berguna dan bertujuan untuk

mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Menurut Jogiyanto (2003:64) mengelompokan pengendalian terhadap

teknologi informasi sebagai berikut:

“Pengendalian-pengendalian di sistem informasi adalah pengendalian

secara umum (general controls) dan pengendalian secara aplikasi

(application controls)”

Berdasarkan uraian diatas, pengendalian terhadap teknologi informasi

dapat dikategorikan ke dalam pengendalian secara umum (general controls) dan

pengendalian secara aplikasi (application controls).

2.1.1.7.1 Pengendalian Umum (General Control)

Jogiyanto (2003:64) mendefenisikan pengendalian umum sebagai

berikut:

“Pengendalian secara umum (general control) merupakan pengendalian-

pengendalian sistem teknologi informasi yang paling luar yang harus

dihadapi terlebih dahulu oleh pemakai sistem infromasinya.”

Pengendalian secara umum terdiri dari beberapa bagian sebagai berikut:

1. Pengendalian Organisasi.

Pengendalian organisasi dapat dilakukan dua cara, yaitu:

a. Pemisahan tugas (segregation of duties)

b. Pemisahan tanggung jawab (segregation of responsibilities)

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/14569/4/BAB II.pdf · 2017. 1. 17. · 2.1.1.4 Peranan Teknologi Informasi Peranan Teknologi Informasi pada

21

Pemisahan ini dapat berupa pemisahan tugas dan tanggung jawab di

antara departemen mampu di dalam departemen sistem informasi itu

sendiri.

2. Pengendalian Dokumentasi.

Dokumentasi dapat dianggap sebagai materi yang tertulis atau sesuatu yang

menyediakan informasi tentang suatu subyek. Dokumentasi yang ada dalam

perusahaan biasanya berupa dokumentasi dokumen pasar, daftar rekening,

prosedur manual, prosedur-prosedur, sistem-sistem, program-program,

kegiatan operasional dan dokumentasi data. Pengendalian terhadap

dokumentasi perusahaan perlu dilakukan mengingan dokumen merupakan

berkas yang sangat berharga bagi perusahaan.

3. Pengendalian Kerusakan Perangkat Keras.

Pengendalian perangkat keras merupakan pengendalian yang sudah dipasang

dalam Komputer (build in) oleh pihak pembuatanya. Pengendalian ini

dimaksudkan untuk mendeteksi kesalahan atau tidak berfungsinya perangkat

keras (hardware malfunction). Pengendalian perangkat keras dapat berupa

parity check, echo check, read after write check, dual read check dan validity

check. Selain cara-cara tersebut, perusahaan juga harus menyediakan

perangkat kera cadangan dan membeli asuransi untuk meminimalisir biaya-

biaya yang timbul akibat kerusakan.

4. Pengendalian keamanan Fisik

Pengendalian keamanan fisik perlu dilakukan untuk menjaga keamanan

terhadap perangkat keras, perangkat lunak dan manusia di dalam perusahaan.

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/14569/4/BAB II.pdf · 2017. 1. 17. · 2.1.1.4 Peranan Teknologi Informasi Peranan Teknologi Informasi pada

22

Hal-hal menyebabkan tidak amannya fisik sistem dapat berupa pencurian,

sabotase, kegagalan arus listrik yang dapat merusak basis data, api,

temperature, debu dan bencana alam. Pengendalian keamanan fisik dapat

dilakukan dengan cara melakukan pengawasan terhadap pengaksesan fisik,

pengaturan lokasi fisik, penerapan alat-alat pengaman, pengguna stabilizer

dan AC (Air Conditioner).

5. Pengendalian Keamanan Data

Menjaga integritas dan keamanan data merupakan pencegahan terhadap

keamanan data yang tersimpan di simpanan luar supaya tidak hilang, rusak

dan diakses oleh orang yang tidak berhak. Pengendalian keamanan data dapat

dilakukan dengan cara membuat data log dan protekso file, pembatasan

pengaksesan (access restriction) serta melakukan back up dan recovery data.

2.1.1.7.2 Pengendalian Aplikasi (Application Controls)

Jogianto (2003:65) mendefenisikan pengendalian aplikasi sebagai

berikut:

“Pengendalian-pengendalian aplikasi (application controls) merupakan

pengendalian-pengendalian yang dipasang pada pengolahan

aplikasinya, yaitu pengendalian-pengendalian pada tahap masukan yang

disebut dengan pengendalian-pengendalian masukan (input controls),

penegndalian-pengendalian pengolahan (processing controls) dan

pengendalian keluaran (output controls).”

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/14569/4/BAB II.pdf · 2017. 1. 17. · 2.1.1.4 Peranan Teknologi Informasi Peranan Teknologi Informasi pada

23

2.1.2 Saling Ketergantungan Organisional

2.1.2.1 Pengertian Saling Ketergantungan Organisional

Chenhall dan Morris (1986) dalam jurnal Arsono dan Muslichah (2002)

mendefinisikan saling ketergantungan organisional adalah “pertukan aktivitas

yang terjadi antar segmen yang ada dalam suatu organisasi”.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:985) kata saling berarti kata

untuk menerangkan perbuatan yang berbalas-balasan. Kata saling juga dapat

berarti bentuk bahasa yang menunjukan makna timbal balik atau berbalas-balasan

(bersambut-sambutan atau dari dua belah pihak).

Sementara itu Handoko (2003:195) mendefinisikan saling ketergantungan

sebagai proses pengintegrasian tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan pada satuan-

satuan yang terpisah (departemen atau bidang-bidang fungsional) suatu organisasi

untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien.

Menurut John Schermerhorn (2000:8) saling ketergantungan

organisasional yaitu:

“Aktivitas yang sejalan dengan pengertian organisasi itu sendiri. Secara

formal, organisasi diartikan sebagai kumpulan beberapa oarng yang

bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Karena, bekerja

sama, orang-orangtersebut mampu menyelesaikan tugas-tugas yang

apabila dikerjakan seorang diri tidak akan terjangkau”.

Disamping itu adanya saling ketergantungan akan meningkatkan

kompleksitas tugas yang terkait dengan koordinasi dan control dari akktivitas

unitnya sendiri dan unit lain yang terkait. Ketika saling ketergantungan sudah

tercipta, koordinasi dan control dibutuhkan untuk melihat apakah tugas yang telah

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/14569/4/BAB II.pdf · 2017. 1. 17. · 2.1.1.4 Peranan Teknologi Informasi Peranan Teknologi Informasi pada

24

dibebankan kepada unit tersebut sesuai dengan unit organisasi. Oleh karena itu,

efektivitas koordinasi dan control dalam satu unit tergantung pada efektivitas dan

control dari unit yang terkait. Laksmana & Muslichah (2002).

Dari beberapa penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa saling

ketergantungan berkaitan dengan tugas manajer untuk melakukan koordinasi.

Koordinasi tergantung pada kebutuhan komunikasi dalam pelaksanaan kegiatan

yang akan menimbulkan saling ketergantungan. Jika dalam kegiatannya

memerlukan aliran informasi antar subunit organisasi, maka saling ketergantungan

tinggi yang menyebabkan koordinasipun tinggi.

2.1.2.2 Bentuk Saling Ketergantungan Organisasional

Menurut Handoko (2003:196) ada tiga macam saling ketergantungan

diantara satuan-satuan organisasi yaitu:

1. “Saling ketergantungan yang menyatu (Pooled Interdependence).

2. Saling ketergantungan yang berurutan (Sequental Interdependence).

3. Saling ketergantungan timbal balik (Reciprocal Interdependence)”.

Bentuk saling ketergantungan menurut Handoko (2003:196) tersebut

dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Saling ketergantungan yang menyatu (Pooled Interdependence).

Dua atau lebih unit menyumbang output secara terpisah ke unit yang lebih

besar, misalnya departemen pengembang produk dan departemen pengiriman.

Kedua departemen ini pada hakikatnya terpisah dan jelas terbedakan satu

sama lain. Dimana suatu satuan organisasi harus melakukan pekerjaanya

terlebih dahulu sebelum satuan lain dapat bekerja.

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/14569/4/BAB II.pdf · 2017. 1. 17. · 2.1.1.4 Peranan Teknologi Informasi Peranan Teknologi Informasi pada

25

2. Saling ketergantungan yang berurutan (Sequential Interdependence).

Satu kelompok tergantung pada suatu kelompok lain yang masukannya tetapi

ketergantungan ini hanya satu arah, misalnya departemen pembelian dan

departemen suku cadang. Dalam hal ini perakitan suku cadang bergantung

pada pembelian untuk masukannya. Dalam kesalingketergantungan

berurutan, jika kelompok yang memberikan masukan tidak menjalankan

tugasnya dengan benar, kelompok yang bergantung pada kelompok pertama

akan sangan terkena.

3. Saling ketergantungan timbal balik (Reciprocal Interdependence)

Dimana kelompok-kelompok bertukar masukan dan keluaran, misalnya

kelompok penjualan dan pengembangan produk saling bergantung secara

timbal balik. Kelompok pengembangan produk memerlukan kelompok

penjualan untuk informasi tentang kebutuhan pelanggan sehingga mereka

dapat menciptakan produk yang dapat dijual dengan sukses.

Pooled (a)

Sequential (b)

Reciprocal

Gambar 2.1

Tipe Saling Ketergantungan Organisasional

Kerja sama dalam bentuk kontraktual merupakan salah satu cara untuk

mengurangi ketidakpastian perolehan sumber. Kerja sama yang saling

menguntungkan mendorong terciptanya saling ketergantungan antar organisasi.

Saling ketergantungan akan semakin besar jika organisasi berada dalam

lingkungan persaingan yang ketat, serta tidak memiliki sumber daya yang

A

B

A A

A A

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/14569/4/BAB II.pdf · 2017. 1. 17. · 2.1.1.4 Peranan Teknologi Informasi Peranan Teknologi Informasi pada

26

memadai untuk melakukan integrasi vertical. Kondisi seperti ini mendorong

organisasi untuk menjalin saling ketergantungan dengan organisasi lain, baik

pemasok maupun penyalur.

2.1.3 Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Manajemen

2.1.3.1 Pengertian Akuntansi

Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang menghasilkan suatu

laporan yang berguna untuk pihak-pihak tertentu yang memiliki kepentingan

didalam suatu perusahaan mengenai kegiatan ekonomi yang berjalan di

perusahaan serta kondisi perusahaan tersebut.

Menurut Mursyidi (2010:17) akuntansi adalah :

“Akuntansi adalah proses pengidentifikasian data keuangan,memproses

pengolahan dan penganalisisan data yang relevan untuk diubah

menjadi informasi yang dapat digunakan untuk pembuatan

keputusan“.

Menurut Soemarso (2009:14) pengertian akuntansi yaitu :

“Akuntansi (accounting) suatu disiplin yang menyediakan informasi

penting sehingga memungkinkan adanya pelaksanaan dan penilaian

jalannya perusahaan secara efisien”.

Menurut Ely Suhayati dan Sri Dewi Anggadini (2009:02) akuntansi adalah :

“Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan dan peringkasan

transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/14569/4/BAB II.pdf · 2017. 1. 17. · 2.1.1.4 Peranan Teknologi Informasi Peranan Teknologi Informasi pada

27

berdaya guna dan dalam bentuk satuan uang dan penginterpretasian

hasil proses tersebut”.

Jadi dari pengertian beberapa ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

akuntansi adalah proses sistematis untuk megidentifikasi melakukan pencatatan

dan mengkomunikasikan kegiatan ekonomi yang bermanfaat untuk pihak

ekstemal dan internal.

2.1.3.2 Siklus Akuntansi

Dalam proses menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh berbagai

pihak yang berkepentingan, akuntansi harus melewati beberapa tahapan proses

yang disebut siklus akuntansi. Siklus akuntansi adalah urutan kerja yang harus

dilakukan oleh akuntansi sejak awal hingga menghasilkan laporan keuangan

perusahaan. Adapun tahapan dalam siklus akuntansi yang dikemukakan oleh

Rudianto (2012:16) adalah:

1. “Transaksi

Transaksi dalah peristiwa yang dapat diukur dengan menggunakan satuan

moneter yang menyebabkan perubahan di salah satu unsur posisi keuangan

perusahaan. Umumnya, transaksi selalu disertai dengan perpindahan hak

milik dari pihak-pihak yang melakukan transaksi tersebut. Berbagai transaksi

yang selalu rutin terjadi dalam sebuah perusahaan yaitu transaksi penjualan

produk, transaksi pembelian peralatan usaha, transaksi penerimaan kas,

transaksi penegluaran kas dan lain sebagainya.

2. Dokumen dasar

Berbagai formulir yang menjadi bukti telah terjadinya transaksi tertentu.

Berbagai formulir yang biasanya menjadi dokumen dasar antara lain faktur,

kwitansi, nota penjualan, dan lain-lain. Dokumen dasar merupakan titik tolak

dilakukannya proses akuntansi dalam perusahaan. Tanpa dokumen dasar,

tidak bisa dilakukan pencatatan dalam akuntansi.

3. Jurnal

Buku yang digunakan untuk mencatat transaksi perusahaan secara kronologis.

Sedangkan menjurnal adalah aktivitas meringkas dan mencatat transaksi

perusahaan dibuku jurnal dengan menggunakan urutan tertentu berdasarkan

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/14569/4/BAB II.pdf · 2017. 1. 17. · 2.1.1.4 Peranan Teknologi Informasi Peranan Teknologi Informasi pada

28

dokumen dasar yang dimiliki. Pencatatan transaski dalam buku jurnal dapat

dilakukan berdasarkan nomor urut faktur atau tanggal terjadinya transaksi.

4. Akun

Kelas informasi dalam sistem akuntansi atau media yang digunakan untuk

mencatat informasi sumber daya perusahan dan informasi lainya berdasarkan

jenisnya. Sebagai contoh adalah akun kas, akun piutang, akun modal saham

dan sebagainya.

5. Posting

Aktivitas memindahkan catatan di buku jurnal ke dalam buku besar sesuai

dengan jenis transaksi dan nama akun masing-masing.

6. Buku Besar

Kumpulan dari semua akun yang dimiliki perusahaan beserta saldonya.

Seluruh akun yang dimiliki perusahaan saling berhubungan satu dengan yang

lainnyadan merupakan satu kesatuan.

7. Laporan Keuangan.

Catatan informasi keuangan suatu perusahaan yang berguna untuk para

pemegang kepentingan baik pihak intern maupun ekstern yang terdiri dari

neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan laba ditahan”.

2.1.3.3 Perbedaan Akuntansi Manajemen dengan Akuntansi Keuangan

Hansen dan Mowen (2006:09) mendefinisan beberapa perbedaan antara

akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan. Perbedaan-perbedaan tersebut

terletak pada:

1. “Pengguna (target user)

Akuntansi manajemen memiliki fokus pada penyedian informasi kepada

pengguna internal, sedangkan akuntansi keuaangan memiliki fokus pada

penyediaan informasi bagi pengguna eksternal.

2. Pembatasan pada masukan dan proses.

Akuantansi manajemen tidak tergantung pada prinsip-prinsip akuntansi

SEC dan FASB menetapkan prosedur akuntansi yang harus diikuti untuk

pelaporan keuangan. Masukan dan proses dari akuntansi keuangan harus

jelas dan terbatas. Hanya kegiatan-kegiatan ekonomi tertentu yang

memenuhi kualifikasi sebagai masukan dan proses, harus mengikuti

metode yang diterima umum. Tidak seperti akuntansi keuangan, akuntansi

manajemen tidak mempunyai lembaga khusus yang mengatur format isi

dan aturan dalam memilih masukan serta proses, dan penyusunan laporan

keuangan. Manajer bebas memilih informasi apapun yang mereka

inginkan asalkan penyediaanya dapat dibenarkan atas analisis biaya

manfaat (cost-benefit analysis).

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/14569/4/BAB II.pdf · 2017. 1. 17. · 2.1.1.4 Peranan Teknologi Informasi Peranan Teknologi Informasi pada

29

3. Jenis informasi

Pembatasan dalam akuntansi keuangan cenderung menghasilakn informasi

keuangan yang objektif dan dapat diverifikasi. Dalam akuntansi

manajemen, informasinya dapat berupa informasi keuangan dan non

keuangan sedrta dapat lebih bersifat objektif.

4. Orientasi waktu

Akuntansi keuangan memiliki orientasi historis. Fungsinya adalah untuk

mencatat dan melaporkan kegiatan-kegiatan yang telah terjadi. Walaupun

akuntansi manajemen jga mencatat dan melaporkan kejadian-kejadian

yang telah terjadi, akuntansi manajemen lebih menekankan pada

penyediaan informasi kegiatan-kegitan dimasa yang akan datang.

5. Tingkat agregasi

Akuntansi manajemen menyediakan ukuran dan laporan internal yang

digunakan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan, lini produk,

departemen dan manajer. Intinya, informasi yang sangat terinci dibutuhkan

dan disediakan. Akuntansi keuangan, mengfokuskan pada kinerja

perusahaan secara keseluruhan, dan memberikan sudut pandang yang lebih

agregat.

6. Keluasan.

Akuntansi manajemen lebih luas dari pada akuntansi keuangan. Akuntasi

manajemen meliputi aspek-aspek ekonomi manajerial rekayasa industry

(industrial reengineering), ilmu manajemen, dan juga bidang-

bidanglainnya”.

2.1.4 Pengertian Sistem

Menurut Azhar Susanto (2013:22) sistem adalah “kumpulan dari

susbsistem/komponen apapun baik fisisk atau non fisik yang saling berhubungan

satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan

tertentu”.

Menurut Jogiyanto (2005:2) sistem yaitu “kumpulan dari elemen-elemen

yang berinteraksi untuk mencapai satu tujuan-tujuan tertentu”.

Sedangkan menurut V. Wiratna Sujarweni (2015:01) sistem adalah:

“Kumpulan elemen yang saling berkaitan dan bekerja sama dalam

melakukan kegitan untuk mencapai tujuan”.

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/14569/4/BAB II.pdf · 2017. 1. 17. · 2.1.1.4 Peranan Teknologi Informasi Peranan Teknologi Informasi pada

30

Berdasarkan pengertian-pengertian sistem yang telah dikemukakan diatas,

maka dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekumpulan komponen-komponen

yang terintegrasi, saling berhubungan, dan saling bekerja sama untuk mencapai

tujuan yang telah ditentukan.

2.1.4.1 Pengertian Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2005:42), sistem informasi adalah “suatu sistem di

dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi

harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan

kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar

tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Menurut Azhar Susanto (2013:52) sistem informasi adalah:

“Komponen-komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama

untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyebarkan

informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi,

pengendalian, dan untuk memberikan gambaran aktivitas didalam

perusahaan”.

Menurut Agus Mulyanto (2009:29) sistem informasi yaitu :

“Suatu sistem yang terdiri dari kumpulan komponen sistem, yaitu

software, hardware dan brainware yang memproses informasi menjadi

sebuah output yang berguna untuk mencapai suatu tujuan tertentu

dalam suatu organisasi”.

Berdasarkan pengertian sistem informasi diatas, dapat disimpulkan

bahwa sistem informasi merupakan sekumpulan komponen yang saling

berintegrasi untuk mengumpulkan, memproses dan menyebarkan informasi untuk

pihak-pihak yang berkepentingan.

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/14569/4/BAB II.pdf · 2017. 1. 17. · 2.1.1.4 Peranan Teknologi Informasi Peranan Teknologi Informasi pada

31

2.1.4.2 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Baridwan (2004:4) juga menyatakan pengertian sistem informasi

akuntansi yaitu :

“Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu komponen yang mengumpulkan,

menggolongkan, mengolah, menganalisa dan mengkombinasikan informasi

keuangan yang relevan untuk pengambilan keputusan pihak-pihak luar (seperti

inspektorat pajak, investor, dan kreditor) pihak-pihak dalam (terutama

manajemen).”

Menurut Azhar Susanto (2013:72) sistem informasi akuntansi adalah:

“Kumpulan atau group dari sub sistem / bagian / komponen apapun baik phisik

atau non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara

harmonis untuk mengolah data transaksi yang berkaitan dengan masalah keuangan

menjadi informasi keuangan“.

Romney dan Steinbart (2004:473) sistem informasi akuntansi adalah “

sumber daya dan modal dalam organisasi yang bertanggungjawab untuk persiapan

informasi keuangan dan informasi yang diperoleh dari pengumpulan dan

memproses berbagai transaski perusahaan”.

Berdasarkan pengertian sistem informasi akuntansi diatas, dapat

disimpulkan bahwa sistem akuntansi akuntansi merupakan suatu sistem dalam

sebuah organisasi yang bertanggungjawab untuk penyiapan informasi yang

diperoleh dari pengumpulan dan pengolahan data transaksi yang berguna bagi

semua pemakai baik didalam maupun diluar perusahaan.

2.1.4.3 Komponen Sistem Informasi Akuntansi

Adapun komponen sistem informasi akuntansi yang dikemukakan oleh

Azhar Susanto (2013:72) adalah sebagai berikut:

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/14569/4/BAB II.pdf · 2017. 1. 17. · 2.1.1.4 Peranan Teknologi Informasi Peranan Teknologi Informasi pada

32

1. Perangkat Keras (Hardware)

2. Perangkat Lunak (Software)

3. Manusia (Brainware)

4. Prosedur (Procedure)

5. Basis data (Database)

6. Jaringan komunikasi (Communication Network)

Komponen sistem informasi akuntansi menurut Azhar Susanto (2013:72)

tersebut diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Perangkat Keras (Hardware)

Hardware merupakan peralatan fisik yang dapat digunakan untuk

mengumpulkan, memasukkan, memproses, menyimpan, dan mengeluarkan

hasil pengolahan data dalam bentuk informasi.

Hardware terdiri dari beberapa bagian yaitu:

a. Bagian input (Input device)

Peralatan input merupakan alat-alat yang dapat digunakan

untuk memasukkan data ke dalam komputer. Ada beberapa contoh

peralatan yang dapat memasukkan data berbentuk teks seperti keyboard

atau berbentuk image (gambar) seperti scanner, kamera digital, suara,

video (gambar bergerak dan suara) seperti kamera video, dan penunjuk

(pointer) seperti mouse. Beberapa contoh lain seperti optical code

recognition (OCR), touch screen, floppy disk, tape backup, removable

disk, harddisk, driver CDROM/RW, DVDROM/RW, C/DVD R/RW,

digitizer dan lain-lain.

b. Bagian pengolahan utama dan memori

CPU (central processing unit) yang terdiri dari komponen-komponen:

Processor

Memory

Motherboard

Harddisk

Floppy disk

CD ROM

Expansion slots

Devices controller (Multi I/O, VGA card, sound card) Komponen

lainnya (fan, battery, connector, power supply, dan lain-lain).

c. Bagian Output (Output device)

Peralatan output merupakan peralatan-peralatan yang digunakan untuk

mengeluarkan informasi hasil pengolahan data. Ada beberapa macam

peralatan output yang biasa digunakan yaitu Printer, layar monitor,

Head Mount Display (HMD), LCD (Liquid Cristal DisplayProjector)

dan Speaker.

d. Bagian Komunikasi

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/14569/4/BAB II.pdf · 2017. 1. 17. · 2.1.1.4 Peranan Teknologi Informasi Peranan Teknologi Informasi pada

33

Peralatan komunikasi adalah peralatan-peralatan yang digunakan agar

komunikasi data bisa berjalan dengan baik. Beberapa diantarany adalah:

Network Card untuk LAN dan Wireless LAN

HUB/Switching dan access poin wireless LAN

Fiber Optik dan Router dan Range Extender

Berbagai macam Modem (Internal, External, PCMIA) dan

wireless cardbus adapter15

Pemancar dan penerima

Very small apertur satellite (VSAT) dan Satel

2. Perangkat Lunak (Software)

Software adalah kumpulan dari program-program yang digunakan untuk

menjalankan aplikasi tertentu pada komputer, sedangkan program

merupakan kumpulan dari perintah-perintah komputer yang tersusun secara

sistematis. Software dapat dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu:

a. Operating System (sistem operasi)

Operating system berfungsi untuk mengendalikan hubungan antara

komponen-komponen yang terpasang dalam suatu sistem komputer

misalnya antara keyboard dengan CPU, dengan layar monitor dan lain-

lain.

b. Interpreter

Interpreter merupakan software yang berfungsi sebagai penerjemah

bahasa yang dimengerti oleh manusia kedalam bahasa yang dimengerti

oleh komputer (bahasa mesin) per perintah.

c. Compiler

Kompiler berfungsi untuk menerjemahkan bahasa yang dipahami oleh

manusia kedalam bahasa yang dipahami oleh komputer secara langsung

atau file.

3. Manusia (Brainware)

Brainware atau sumber daya manusia (SDM)merupakan bagian terpenting

dari komponen sistem informasi akuntansi. Komponen SDM ini merupakan

bagian yang tak terpisahkan dengan komponen lainnya di dalam suatu sistem

informasi sebagai hasil dari perencanaan, analisis, perancangan, dan strategi

implementasi yang didasarkan kepada komunikasi diantara sumber daya

manusia yang terlibat dalam suatu organisasi. Beberapa kelompok SDM suatu

organisasi yang terlibat dalam beberapa aktivitas diatas secara garis besar

dapat dikelompokkan ke dalam pemilik dan pemakai sistem informasi yaitu:

a. Pemilik Sistem Informasi

Pemilik sistem informasi merupakan sponsor terhadap dikembangkannya

sistem informasi. Mereka biasanya bertanggung jawab terhadap biaya

dan waktu yang digunakan untuk pengembangan serta pemeliharaan

sistem informasi, mereka juga berperan sebagai pihak penentu dalam

menentukan diterima atau tidaknya sistem informasi.

b. Pemakai Sistem Informasi

Para pemakai sistem informasi sebagian besar merupakan orang-orang

yang hanya akan menggunakan sistem informasi yang telah dikembangkan

seperti operator, dan manajer (end user).

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/14569/4/BAB II.pdf · 2017. 1. 17. · 2.1.1.4 Peranan Teknologi Informasi Peranan Teknologi Informasi pada

34

4. Prosedur (Procedure)

Prosedur merupakan rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara

berulang-ulang dengan cara yang sama. Sedangkan aktivitas pada dasarnya

melakukan suatu kegiatan berdasarkan informasi yang masuk dan persepsi

yang dimiliki tentang informasi tersebut, karena itu aktivitas meruakan

fungsi dari sistem informasi.

5. Basis Data (Database)

Database merupakan kumpulan data-data yang tersimpan di dalam media

penyimpanan di suatu perusahaan (arti luas) atau di dalam komputer (arti

sempit).

6. Jaringan Komunikasi (Communication Network)

Telekomunikasi atau komunikasi data dapat didefinisikan sebagai pengguna

media elektronik atau cahaya untuk memindahkan data atau informasi dari

suatu lokasi ke satu atau beberapa lokasi lain yang berbeda. Komunikasi yang

terjadi diantara beberapa pihak yang berkomunikasi harus difasilitasi dengan

infrastruktur berupa jaringan telekomunikasi yang konfigurasinya bisa

berbentuk bintang (star), cincin (ring), dan hirarki (BUS).

Jadi dengan menguasai jaringan telekomunikasi telah menolong persoalan

yang disebabkan oleh masalah geografi dan waktu sehingga memungkinkan

organisasi untuk mempercepat produksi dan pengambilan keputusan.

2.1.4.4 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Manajemen.

Menurut Hansen dan Mowen yang dialih bahasakan oleh Dewi Fitria

Sari dan Deny Arnos Kwary (2006:04), sistem informasi akuntansi manajemen

adalah:

“Suatu sistem yang menghasilkan keluaran (output) dengan

menggunakan masukan (input) dalam berbagai proses yang diperlukan

untuk memenuhi tujuan tertentu manajemen”.

Menurut Baldrick Siregar dan Bambang Suripto (2013:05)

mendefinisikan sistem informasi akuntansi manajemen adalah:

Page 26: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/14569/4/BAB II.pdf · 2017. 1. 17. · 2.1.1.4 Peranan Teknologi Informasi Peranan Teknologi Informasi pada

35

“Sistem informasi yang mentransformasi input dengan menggunakan

proses untuk menghasilkan output yang dibutuhkan untuk mendukung

pengambilan keputusan”.

Sedangkan Menurut Marcus Heidmann (2008:86) menjelaskan bahwa

“Sistem informasi akuntansi manajemen adalah sistem formal yang memberikan

informasi dari lingkungan internal dan lingkungan eksternal untuk manajer”.

Berdasarkan pengertian sistem informasi akuntansi manajemen di atas,

dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi manajemen adalah suatu

sistem yang dirancang untuk mengolah input yang berupa data keuangan dan non

keuangan menjadi output dalam bentuk informasi bagi para manajer dalam

menjalankan aktivitas manajerial.

2.1.4.5 Tujuan Sistem Informasi Akuntansi Manajemen

Sistem informasi akuntansi manajemen tidak terkait oleh suatu kriteria

formal yang menjelaskan sifat dari masukan, proses, dan keluarannya. Kriteria

tersebut fleksibel dan berdasarkan pada tujuan yang hendak dicapai manajemen.

Adapun tujuan umum sistem informasi akuntansi manajemen yang

dikemukankan Hansen dan Mowen (2006:04) adalah:

1. “Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perhitungan harga pokok

jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.

2. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan,

pengendalian, pengevaluasian dan perbaikan berkelanjutan.

3. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan”.

Page 27: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/14569/4/BAB II.pdf · 2017. 1. 17. · 2.1.1.4 Peranan Teknologi Informasi Peranan Teknologi Informasi pada

36

Ketiga tujuan ini menunjukan bahwa manajer dan pengguna lainnya

perlu memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui

bagaimana cara menggunakannnya. Informasi akuntansi manajemen dapat

membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan

mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi dibutuhkan dan dipergunakan dalam

semua tahap manajemen, termasuk perencanaan dan pengambilan keputusan).

2.1.4.6 Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi Manajemen

Menurut Chenhall dan Morris (1986) dalam Ajeng Nupriandyni Titiek

Suwarti (2014), terdapat empat karakteristik sistem informasi akuntansi

manajemen, yaitu:

1. “Broad Scope (Lingkup Luas)

2. Timeliness (Tepat Waktu)

3. Agregation (Agregasi)

4. Integration (Integrasi)”.

Karakteristik sistem informasi akuntansi manajemen menurut Chenhall

dan Morris (1986) dalam Ajeng Nurpriandyni dan Titiek Suwarti (2014) tersebut

di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Broad Scope (Lingkup Luas)

Broad Scope (Lingkup Luas) adalah untuk melaksanakan proses manajemen.

Manajemen memerlukan informasi yang luas tetapi dalam tingkatan yang

wajar sehingga manfaat informasi lebih besar dibandingkan dengan biaya

untuk memperoleh informasi. Informasi broad scope adalah informasi yang

memperhatikan dimensi fokus, kuantifikasi, dan horizon waktu. Informasi

yang berkarakteristik broad scope mencakup informasi yang berhubungan

dengan lingkungan eksternal (seperti: GNP, jumlah total penjualan, dan

pangsa pasar) atau bersifat non ekonomi (seperti: factor-faktor demografis,

keinginan konsumen, aksi-aksi pesaing dan kemajuan teknologi). Lingkup

SAM yang luas akan memberikan estimasi tentang kemungkinan terjadinya

peristiwa dimasa yang akan datang di dalam ukuran profitabilitas.

Page 28: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/14569/4/BAB II.pdf · 2017. 1. 17. · 2.1.1.4 Peranan Teknologi Informasi Peranan Teknologi Informasi pada

37

2. Timeliness (Tepat Waktu)

Timeliness adalah ketepatan waktu menunjukan rentang waktu antara

permohonan informasi dengan penyajian informasi dan frekuensi melaporkan

secara sistematis atas informasi yang dikumpulkan. Informasi tepat waktu

akan mempengaruhi kemampuan manajer dalam merespon setiap kejadian

atau permasalahan. Sebaliknya apabila informasi tidak disampaikan dengan

tepat waktu akan menyebabkan informasi tersebut akan kehilangan nilai di

dalam mempengaruhi kualitas keputusan manajer. Informasi tepat waktu jug

akan mendukung manajer menghadapi ketidakpastian yang terjadi dalam

lingkungan kerja mereka.

3. Aggregation (agregasi)

Aggregation adalah informasi agregasi merupakan informasi yang

memperhatikan penerapan bentuk kebijakan formal (seperti: discounted cash

flow analysis untuk analisis penganggaran modal, simulasi linier

programming dalam aplikasi penganggran analisis biaya volume laba, model

pengendalian persediaan) dan informasi yang bersifat periodic dan fungsional

seperti: area penjualan, pusat biaya, departemen pemasaran, dan produksi.

Informasi akuntansi manajemen yang terintegrasi akan menjadi masukan

penting dalam proses pengambilan keputusan. Informasi ini juga dapat

digunakan untuk mengevaluasi kerja dibandingkan dengan informasi yang

tidak terorganisir atau masih berbentuk data.

4. Integration (integrasi)

Integrasi adalah aspek pengendalian suatu orgaisasi yang penting adalah

segmen dalam sub-sub unit organisasi. Informasi yang terintegrasi mencakup

spesifikasi target-target, pengaruh interaksi antar segmen, dan informasi

tentang dampak keputusan dalam suatu area. Kompleksitas dan saling

keterkaitan atau ketergantungan sub unit satu dengan yang lainnya akan

mencerminkan dalam informasi yang terintegrasi. Semakin banyak segmen

atau sub unit dalam organisasi maka informasi yang bersifat integrasi

semakin dibutuhkan.

2.1.4.7 Pengukuran Kualitas Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Marcus Heidmann (2008:87), terdapat 5 (lima) pengukuran

kualitas sistem informasi akuntansi yaitu:

1. “Integration (Integrasi)

2. Flexibility (Fleksibilitas)

3. Accessibility (Aksesibilitas)

4. Formalization (Formalisasi)

5. Media Richness (Kekayaan Media)”.

Page 29: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/14569/4/BAB II.pdf · 2017. 1. 17. · 2.1.1.4 Peranan Teknologi Informasi Peranan Teknologi Informasi pada

38

Pengukuran kualitas Sistem Informasi Akuntansi menurut Marcus

Heidmann (2008:87) tersebut di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Integrasi

Langkah-langkah integrasi tingkat dimana suatu sistem memfasilitasi

kombinasi informasi dari berbagai sumber untuk mendukung akuntansi bisnis

decisions. Manajemen sistem dapat memfasilitasi integrasi informasi dari area

fungsional yang berbeda, yang sering saling melengkapi. Aspek lain dari

sistem akuntansi manajemen terpadu adalah integrasi antara tujuan, strategi

dan operasi.

2. Fleksibilitas

Langkah-langkah fleksibilitas sejauh mana sistem dapat beradaptasi dengan

berbagai kebutuhan pengguna dan kondisi yang berubah. Sistem akuntansi

manajemen dapat membatasi perhatian dari manajer untuk area yang tercakup

oleh sistem. Oleh karena itu, penting untuk meninjau secara teratur fokus

sistem.

3. Aksesibilitas

Tindakan aksesibilitas sejauh mana sistem dan informasi yang dikandungnya

dapat diakses dengan usaha yang relatif rendah. Akses informasi dapat dilihat

sebagai kondisi yang diperlukan untuk sistem quality. Aksesibilitas sangat

penting saat manajer menggunakan kemampuan analisis dan pengambilan

akuntansi manajemen komputerisasi sistem. Mudah sistem akuntansi

manajemen dapat diakses tampaknya untuk membantu manajer dalam

pengamatan isu-isu strategis, dan dengan demikian berkontribusi pada

identifikasi masalah yang lebih tinggi speed.

4. Formalisasi

Formalisasi mengukur sejauh mana suatu sistem berisi aturan atau prosedur.

Di untuk mengkoordinasikan kegiatan, organisasi menetapkan prosedur

tentang bagaimana bereaksi terhadap rangsangan dari sistem akuntansi

manajemen. Hal ini dapat melibatkan persyaratan pelaporan, analisis

penyimpangan yang diperlukan dan saluran khusus untuk interaksi dengan

departemen lain atau atasan. Seperti ditunjukkan dalam tinjauan literatur,

tingkat tinggi formalisasi berpotensi dapat meningkatkan pencarian terfokus

dengan mengorbankan scanning. Selain itu, formalisasi meningkatkan

kemungkinan menafsirkan masalah sebagai ancaman dan mengecilkan

mengejar opportunities.

5. Kekayaan Media

Media kekayaan mengukur sejauh mana sistem menggunakan saluran yang

memungkinkan tingkat tinggi interaksi pribadi. Isu-isu strategis yang sulit

untuk dihitung dan memerlukan berbeda sudut pandang dalam rangka

menciptakan interpretasi bersama. Pertemuan tatap-muka dan media yang

kaya lainnya yang paling cocok untuk bertukar interpretasi dari isu-isu

strategis di untuk mengurangi ketidakjelasan terkait dengan them. Sebuah

sistem akuntansi manajemen desain yang menggabungkan pertemuan untuk

Page 30: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/14569/4/BAB II.pdf · 2017. 1. 17. · 2.1.1.4 Peranan Teknologi Informasi Peranan Teknologi Informasi pada

39

pembahasan laporan memberikan dasar untuk menciptakan interpretasi

bersama isu-isu strategis.

2.1.4.8 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi

Akuntansi

Penerapan sebuah sistem informasi akuntansi yang ditunjang oleh sistem

yang dirancang tepat selain untuk mempermudah pekerjaan dan diharapkan dapat

memberikan informasi yang handal. Hal ini dapat dipahami, karena suatu

perancangan sistem melibatkan banyak unsur-unsur perusahaan agar sistem yang

dihasilkan sesuai dengan kultur dan kebutuhan perusahaan.

Menurut Wilkison (2000:7) sistem informasi akuntansi adalah:

“Sistem informasi akuntansi adalah sebuah struktur dalam sebuah entitas,

seperti perusahaan yang memperkerjakan sumber daya fisik dan

komponen lainnya untuk merubah data-data ekonomi menjadi informasi

akuntansi, dengan tujuan memuaskan kebutuhan-kebutuhan informasi dari

berbagai pengguna”.

Dalam hal ini untuk mendapatkan suatu sistem informasi akuntansi yang

efektif, ada beberapa prinsip diantaranya mengenai cost awareness, maksudnya

suatu sistem haruslah sesuai pengguna dan biaya yang dikeluarkannya, usefull

output, yaitu informasinya yang digunakan haruslah dapat di mengerti, relevan

dan akurat. Flexible suatu informasi akuntansi haruslah dapat mengakomodasi

keinginan dari pengguna dan perubahan dari kebutuhan informasi yang

diperlukan.

Menurut Soegiharto (2001) dalam penelitiannya mengemukakan bahwa

ada beberapa faktor yang berpengaruh pada kinerja Sistem Informasi Akuntansi,

antara lain:

Page 31: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/14569/4/BAB II.pdf · 2017. 1. 17. · 2.1.1.4 Peranan Teknologi Informasi Peranan Teknologi Informasi pada

40

1. Keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem.

Keterlibatan pemakai yang semakin sering akan meningkatkan kinerja sistem

informasi akuntansi dikarenakan adanya hubungan yang positif antara

keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem informasi dalam

kinerja sistem informasi akuntansi.

2. Kemampuan teknik personal sistem informasi.

Semakin tinggi kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi, akan

meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi dikarenakan adanya

hubungan yang positif antara kemampuan teknik personal sistem informasi

akuntansi dengan kinerja sistem informasi akuntansi.

3. Ukuran organisasi.

Semakin besar ukuran organisasi akan meningkatkan kinerja sistem informasi

akuntansi dikarenakan adanya hubungan yang positif antara ukuran organisasi

dengan kinerja sistem informasi akuntansi.

4. Dukungan manajemen puncak.

Semakin besar dukungan yang diberikan manajemen puncak akan

meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi dikarenakan adanya

hubungan yang positif antara dukungan manajemen puncak dalam proses

pengembangan dan pengoperasian sistem informasi akuntansi dengan kinerja

sistem informasi akuntansi.

5. Formalisasi pengembangan sistem informasi.

Semakin tinggi tingkat formalisasi pengembangan sistem informasi di

perusahaan akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi

Page 32: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/14569/4/BAB II.pdf · 2017. 1. 17. · 2.1.1.4 Peranan Teknologi Informasi Peranan Teknologi Informasi pada

41

dikarenakan adanya hubungan yang positif antara formalisasi pengembangan

sistem dengan kinerja sistem informasi akuntansi.

6. Program pelatihan dan pendidikan pemakaian.

Kinerja sistem informasi akuntansi akan lebih tinggi apabila program

program pelatihan dan pendidikan pemakai diperkenalkan.

7. Keberadaan dewan pengarah SI dan Lokasi departemen sistem informasi

Kinerja sistem informasi akuntansi akan lebih tinggi apabila terdapat dewan

pengarah.

8. Lokasi dari departemen sistem informasi.

Kinerja sistem informasi akuntansi akan lebih tinggi apabila departemen

sistem informasi terpisah dan berdiri sendiri.

2.2 Penelitian Terdahulu

Beberapa peneliti telah melakukan penelitian yang berkaitan dengan

teknologi informasi dan saling ketergantungan organisasional terhadap sistem

informasi akuntansi manajemen. Penelitian tersebut memiliki hasil yang berbeda

beda dan penelitian tersebut dapat digunakan sebagai referensi dan perbandingan

penelitian ini.

Page 33: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/14569/4/BAB II.pdf · 2017. 1. 17. · 2.1.1.4 Peranan Teknologi Informasi Peranan Teknologi Informasi pada

42

Table 2.2

Penelitian terdahulu

No

Nama, Tahun

Penelitian

Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian

1. Sri Maharsi

( 2000)

Pengaruh Perkembangan

Teknologi Informasi

Terhadap Bidang

Akuntansi Manajemen

Perkembangan

Teknologi Informasi,

Bidang Akuntansi

Manajemen.

Perkembangan TI juga

berpengaruh terhadap

bidang akuntansi

manajemen selaku

bidang penghasil

informasi dalamrangka

perencanaan,

pengendalian, dan

pengambilan keputusan.

2. Mardiyah dan

Gudono

(2001)

Pengaruh ketidak pastian

lingkungan dan

desentralisasi terhadap

Karakteristik Sistem

Akuntansi Manajemen

Ketidakpastian

Lingkungan,

Desentralisasi dan

Karakteristik Sistem

Akuntansi Manajemen

Ketidakpastian

lingkungan secara

siginifikan berinteraksi

dengan desentralisasi

mempengaruhi masing

masing karakteristik

informasi sitem

akuntansi manajemen

yang bersifat positif.

3. Rustiana

( 2002 )

Pengaruh Sistem

Akuntansi Manajemen,

Desentralisasi dan PEU

terhadap Kinerja

manajerial

Sistem Akuntansi

Manajemen,

Desentralisasi, PEU

dan Kinerja

Manajeria.

Desentralisasi

membutuhkan

kemampuan

pemrosesan informasi

yang tinggi bagi para

manajer yang terlibat

dalam pembuatan

keputusan

4. Arsono dan

Muslichah

(2002)

Pengaruh Teknologi

Informasi, Saling

Ketergantungan dan

Karakteristik Sistem

Akuntansi Manajemen

terhadap Kinerja

Manajerial

Teknologi Informasi,

Saling

Ketergantungan,

Karakteristik Sistem

Akuntansi Manajemen

dan Kinerja

Manajerial

Bahwa teknologi in

formasi mempunyai

pengaruh yang

signifikan terhadap

karakteristik sistem

informasi akuntansi

manajemen scope dan

teknologi informasi

dapat memepengaruhi

sistem akuntansi

manajemen untuk

Page 34: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/14569/4/BAB II.pdf · 2017. 1. 17. · 2.1.1.4 Peranan Teknologi Informasi Peranan Teknologi Informasi pada

43

menyediakan informasi

yang sesuai dengan

kebutuhan manajemen.

5. Erna dan

Tituk Dwi

(2006)

Pengaruh Desentralisasi,

Karakteristik Informasi

Sistem Akuntansi

Manajemen dan

Ketidakpastian

Lingkungan terhadap

Kinerja Manajerial

Desentralisasi,

Karakteristik

Informasi Sistem

Akuntansi

Manajemen,

Ketidakpastian

LIngkungan dan

Kinerja Manajerial.

Ketidakpastian yang

tinggi dapat

memepengaruhi kinerja

manajerial perusahaan

dan bentuk struktur

organisasi yang tepat

adalah desentralisasi

yang didukung dengan

adanya informasi yang

akurat karena

membutuhkan

keputusan yang cepat

dan tepat.

6. Ajeng

Nurpriandyni

dan

Titiek

Suwarti

(2014)

Pengaruh Teknologi

Informasi, Saling

Ketergantungan dan

Karakteristik Sistem

Akuntansi Manajemen

terhadap Kinerja

Manajerial.

Teknologi Informasi,

Saling

Ketergantungan,

Karakteristik Sistem

Akuntansi Manajemen

dan Kinerja

Manajerial

Bahwa saling

ketergantungan

mempunyai pengaruh

signifikan terhadap

karakteristik SAM.

Semakin tinggi tingkat

saling ketergantungan

akan mempunyai

pengaruh terhadap

tugas yang dilakukan

manajer.

7. Indah Suryani

(2013)

Pengaruh penggunaan

Informasi Akuntansi

Manajemen dan

Desentralisasi Terhadap

Kinerja Manajerial

Penggunaan Informasi

Akuntansi

Manajemen,

Desentralisasi dan

Kinerja Manajerial

Bahwa penerapan

informasi akuntansi

manajemen yang terdiri

dari frekuensi

penerbitan laporan

rutin, kualitas informasi

akuntansi manajemen

secara bersama-sama

berpengaruh terhadap

kinerja manajerial.

8. Aceng

Kurniawan

dan Citra

Nen

Sih

(2014)

Pengaruh Pemanfaatan

Teknologi Informasi dan

Saling Ketergantungan

terhadap karakteristik

Informasi Akuntansi

Manajemen serta

Dampaknya terhadap

kinerja manajerial.

Pemanfaatan

Teknologi Informasi,

Saling

Ketergantungan,

Karakteristik

Informasi Akuntansi

Manajemen dan

Kinerja Manajerial.

Bahwa saling

ketergantungan

mempunyai pengaruh

signifikan terhadap

karakteristik SAM.

Semakin tinggi tingkat

saling ketergantungan

akan mempunyai

pengaruh terhadap

Page 35: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/14569/4/BAB II.pdf · 2017. 1. 17. · 2.1.1.4 Peranan Teknologi Informasi Peranan Teknologi Informasi pada

44

tugas yang dilakukan

manajer. Karena

manajer banyak

melakukan aktivitas

yang saling berkaitan

atau berhubungan

dengan departemen

lainnya.

9. Murtini dan

Taryadi

(2015)

Pengaruh Sistem

Informasi Akuntansi

terhadap Kinerja

Manajerial dengan

Variabel Moderasi

Strategi Bisnis dan

Persepsi Ketidakpastian

Lingkungan.

Sistem Informasi

Akuntansi, Kinerja

Manajerial, Variabel

Moderasi Strategi

Bisnis dan Persepsi

Ketidakpastian

Lingkungan.

Sistem informasi

akuntansi manajemen

akan berpengaruh

positif terhadap kinerja

manajerial ketika

kondisi

perceivedenvironmental

uncertainty tinggi.

Semakin tinggi

ketidakpastian

lingkungan yang

dihadapi perusahaan

semakin tinggi pula

ketersediaan akan

karakteristik informasi

akuntansi manajemen

yang dibutuhkan akan

berpengaruh pada

kinerja manajerial.

10. Nafsiah

(2015)

Pengaruh Teknologi

Informasi dan Saling

Ketergantungan terhadap

Kinerja Manajerial

dengan Sistem Informasi

Akuntansi Manajemen

sebagai Variabel

Intervening

Teknologi Informasi,

Saling

Ketergantungan,

Kinerja Manajerial,

dan Sistem Informasi

Akuntansi

Bahwa teknologi

informasi memiliki

pengaruh tidak

langsung terhadap

Sistem informasi

akuntansi.

Page 36: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/14569/4/BAB II.pdf · 2017. 1. 17. · 2.1.1.4 Peranan Teknologi Informasi Peranan Teknologi Informasi pada

45

2.3 Kerangka Pemikiran

2.3.1 Pengaruh Penerapan Teknologi Informasi Terhadap Penerapan

Sistem Informasi Akuntansi Manajemen.

Penerapan Teknologi Informasi terhadap sistem informasi akuntansi

manajemen harus lah integrasi, fleksibilitas, aksesibilitas, formalisasi dan

kekayaan media. Hal ini sesuai dengan pengukuran kualitas sistem informasi

akuntansi. Untuk memenuhi pengukuran tersebut dibutuhkan sumber daya yang

memadai, salah satunya teknologi informasi.

Menurut G.R Terry yang dikutip oleh Azhar Susanto (2013:18):

“Pengaruh teknologi informasi bagi perusahaan sangatlah penting.

Teknologi informasi berperan penting untuk meningkatkan kualitas

informasi dan juga sebagai alat bantu maupun strategi yang tangguh untuk

mengintegrasikan dan mengolah data supaya lebih cepat dan akurat serta

untuk penciptaan produk layanan baru sebagai daya saing untuk

menghadapi kompetisi”.

Selain itu menurut (Haag dan Cummings, 2000:55) menyatakan bahwa:

“Teknologi informasi dapat menyajikan informasi dalam bentuk yang

berguna serta dapat digunakan untuk mengirimkan informasi keorang lain

atau kelokasi lain dan mengintegrasikan data dari berbagai bagian,

mengurangi pekerjaan klerikal dan penyajian data yang dibutuhkan untuk

pengambilan keputusan”.

Penelitian Arsono dan Muslichah (2002) menunjukan hasil bahwa

teknologi in formasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap karakteristik

sistem informasi akuntansi manajemen untuk menyediakan informasi yang sesuai

dengan kebutuhan manajemen. Sri Maharsi (2000) juga melakukan penelitian

yang sama bahwa TI juga berpengaruh terhadap bidang akuntansi manajemen

Page 37: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/14569/4/BAB II.pdf · 2017. 1. 17. · 2.1.1.4 Peranan Teknologi Informasi Peranan Teknologi Informasi pada

46

selaku bidang penghasil informasi dalam rangka perencanaan,pengendalian, dan

pengambilan keputusan manajemen.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi yang

menyajikan informasi dalam bentuk yang berguna serta dapat digunakan untuk

mengirim informasi ke orang lain atau ke lokasi lain dan memungkinkan suatu

manajemen dapat mengambil keputusan manajemen secara lebih cepat.

2.3.2 Pengaruh Saling Ketergantungan Organisasional Terhadap

Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Manajemen.

Evaluasi prestasi di dalam sub unit organisasi yang mempunyai tingkat

saling ketergantungan yang tinggi, tingkat saling ketergantungan akan

meyebabkan semakin kompleknya tugas yang dihadapi manajer, karena manajer

tidak hanya memfokuskan kepada aktivitas dari sub unit yang lainnya yang

berhubungan dengan sub unit manajer tersebut.

Menurut Mulyadi dan Setiawan (2000:28):

“bahwa ukuran kinerja terhadap unit yang mempunyai tingkat saling

ketergantungan akan sangat bermanfaat apabila ukuran tersebut mencakup

ukuran untuk menilai reliabilitas, kerjasama, dan fleksibilitas para manajer

divisi”.

Sedangkan menurut Hodge dan Anthony (1998:211-223) menyatakan:

“Saling ketergantungan akan semakin besar jika organisasi berada dalam

lingkungan persaingan yang ketat (highly concentrated) serta tidak

memiliki sumber daya yang memadai untuk melakukan integrasi vertikal.

Kondisi seperti ini mendorong organisasi untuk menjalin saling

ketergantungan dengan organisasi lain,baik sebagai pemasok maupun

penyalur”.

Page 38: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/14569/4/BAB II.pdf · 2017. 1. 17. · 2.1.1.4 Peranan Teknologi Informasi Peranan Teknologi Informasi pada

47

Penelitian yang dilakukan Aceng Kurniawan dan Citra NenSih (2014) juga

menyatakan bahwa saling ketergantungan mempunyai pengaruh signifikan

terhadap karakteristik SAM. Semakin tinggi tingkat saling ketergantungan akan

mempunyai pengaruh terhadap tugas yang dilakukan manajer. Karena manajer

banyak melakukan aktivitas yang saling berkaitan atau berhubungan dengan

departemen lainnya. Mulyani (2005) juga melakukan penelitian Saling

ketergantungan memiliki pengaruh positif terhadap sistem akuntansi

manajemen.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat

saling ketergantungan akan mempengaruhi terhadap tugas yang dilakukan manjer

karena manajer banyak melakukan aktivitas yang saling berkaitan atau

berhubungan dengan departemen lain. Hal ini dilakukan agar dapat mencapai

tujuan yang dilakukan oleh manajer sehingga hasilnya akan lebih baik. Sebagai

akibatnya manjer membutuhkan informasi yang lebih banyak, baik itu informasi

yang berkaitan dengan departemennya sendiri maupun informasi yang terkait

dengan departemen lain yang berhubungan.

Page 39: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/14569/4/BAB II.pdf · 2017. 1. 17. · 2.1.1.4 Peranan Teknologi Informasi Peranan Teknologi Informasi pada

48

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran

Penerapan Teknologi Informasi

Komponen-komponen teknologi

informasi yaitu:

1) Hardware (Perangkat keras)

2) Software (Perangkat lunak)

3) Brainware (Manusia)

(Azhar Susanto, 2013:14)

Saling Ketergantungan

Organisasional

Bentuk saling ketergantungan

organisasional yaitu:

1) Sequential Interdependence (saling

ketergantungan yang berurutan)

2) Pooled Interdependence (saling

ketergantungan yang menyatu)

3) Reciprocal Interdependence

(saling ketergantungan timbal

balik)

( Handoko, 2003:196)

Penerapan Sistem Informasi

Akuntansi Manajemen

Pengukuran kualitas sistem

informasi akuntansi yaitu:

1) Integrasi

2) Fleksibilitas

3) Aksesibilitas

4) Formalisasi

5) Kekayaan Media

(Marcus Heidmann, 2008:87)

Page 40: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …repository.unpas.ac.id/14569/4/BAB II.pdf · 2017. 1. 17. · 2.1.1.4 Peranan Teknologi Informasi Peranan Teknologi Informasi pada

49

2.4 Hipotesis Penelitian

Kata hipotesis berasal dari kata “hipo” yang artinya lemah dan “tesis”

berarti pernyataan. Dengan demikian hipotesis berarti pernyataan yang lemah,

karena masih berupa dugaan yang belum teruji kebenarannya.

Menurut Sugiyono (2011 : 64), hipotesis penelitian adalah “

“Penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu data statistik yang

digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah dikumpul sebagai mana adanya”.

Berdasarkan paradigma penelitian yang telah penulis kemukakan, maka

hipotesis yang diajukan yaitu:

H1 : Penerapan Teknologi Informasi berpengaruh signifikan terhadap Penerapan

Sistem Informasi Akuntansi Manajemen.

H2 : Saling Ketergantungan Organisasional berpengaruh signifikan terhadap

Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Manajemen.