doaku untukmu
-
Upload
lutfi-yunial -
Category
Documents
-
view
18 -
download
0
description
Transcript of doaku untukmu
Siapa aku berani menolak pertemanan yang kau tawarkan? Bukan, samasekali bukan hakku
untuk melakukan itu. Aku masih perempuan biasa, yang terlalu banyak dosa. Bukan golongan
perempuan berhati lemah lembut, bertutur kata apik, ataupun perempuan yang benar-benar
menundukkan pandangan. Siapa aku berani menolak pertemanan yang kau tawarkan? Maaf, hanya
sebatas ini yang aku bisa. Aku belum bisa menyandarkan hatiku kepadamu, seperti halnya kawanku
yang sudah lebih berani menyandarkan hatinya kepada pasangannya. Aku masih belum siap dengan
konsekuensi yang harus kutanggung, dengan segala kenyamanan yang ditawarkan, aku masih belum
siap dengan apa yang membayangi dibalik itu semua. Bukankah lebih terjamin jika hal-hal tersebut
terjadi setelah adanya ikatan yang sah? Aku hanya takut jika ternyata aku salah menyandarkan
hatiku. Aku akan berusaha untuk membiarkan hatiku tetap terjaga. Aku ingin memberikan hatiku
seutuhnya, kepada siapapun nanti pemilik sah hati ini
-------------------
Jika ada hal baik datang, sebaiknya jangan ditolak
Entah aku tak tahu, apakah kamu termasuk dalam hal baik tersebut atau tidak. Yang aku
tahu, kamu orang baik. Dan itu cukup menjadi peganganku untuk tetap berkawan denganmu.
-------------------
Aku yang pergi, atau kamu yang pergi?
Sama sekali bukan masalah jika aku ataupun kamu tetap berada pada posisi masing-masing,
JIKA kita sama-sama bisa menjaga hati, membangun tembok kesadaran yang tinggi bahwa ini hanya
sekedar hubungan pertemanan.
-------------------
Kamu kurang tegas, tegaslah kalo ke cowok.
Kalimat tersebut pernah dilontarkan kepadaku. Lalu aku harus bagaimana? Bukankah
kebaikan harus dibalas dengan kebaikan juga? Seandainya kau tahu, aku hanya akan benar-benar
terbuka jika memang sesuai dengan kepribadianku. Hanya beberapa, dan itu masih dalam hitungan
jari dalam satu tangan. Salahkah?
-------------------
Sing penting iso njogo awakmu, iso nuntun awakmu dunia akhirat.
Itu salah satu petuah yang aku dapatkan. Singkat, tidak bertele2, namun penuh makna.
Njogo awakmu, bukankah itu salah satu bentuk tanggung jawab yang harus dilakukan? Iso nuntun
dunia akhirat, berarti agamanya harus kuat. Kuat disini bukan yang tinggi ilmunya, samasekali bukan.
Tetapi kuat disini adalah yang ibadahnya jangkep dan mau terus belajar menjadi pribadi yag lebih
baik lagi.
Ada dua macam orang baik di dunia ini, dia yang benar-benar diciptakan Allah untuk menjadi
orang baik sehingga dari kecil sudah nampak kebaikan-kebaikan ada pada dirinya. Seperti Rosululloh
saw. Ada pula dia yang masalalunya kurang baik sehingga kemudian dia tobat dan menjadi orang
baik, seperti para sahabat.
-------------------
Ya Allah, jika dari kesemuanya ada yang benar-benar baik untuk agamaku, keluargaku, diriku, dan
masa depanku, maka dekatkanlah dengan cara yang indah, dengan cara yang selalu dalam naungan
ridhoMu. Sungguh aku takut terlukai maka aku akan berusaha untuk tidak melukai, jauhkanlah jika
memang ada yang kurang baik dengan cara yang sehalus-halusnya, agar hatinya jauh dari rasa
dendam dan dengki akibat hubungan yang terjauhkan ini..
Yogyakarta, 29 Desember 2015