DO leon
-
Upload
leon-l-gaya -
Category
Documents
-
view
225 -
download
0
description
Transcript of DO leon
DEFINISI OPERASIONAL DAN KERANKA KONSEP: LEON L. GAYA
Definisi Operasional
Pada tabel 1 dapat dilihat variabel-variabel yang akan digunakan pada penelitian ini, berikut dengan definisi operasional, alat ukur yang digunakan, cara pengukuran, hasil ukur, dan skala variabel yang digunakan untuk penetuan uji analasisi yang akan digunakan.
Tabel 1. Definisi Operasional
Variabel Definisi Operasional
Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala
Kitosan Cair
Plumbum Asetat
Gambaran histopatolgi testis mencit
Sebagai adsorben plumbum dalam plumbum asetat dengan dosis bertingkat secara intra peritoneal
Bahan kimia beracun yang diberikan pada mencit jantan secara intraperitoneal
Keadaan testis mencit setelah diinduksi plumbum asetat dan diberi kitosan cair. Terdapat kerusakan pada sel-sel yang ada pada tubulus seminiferus.
Spuit 1 cc/ml
Spuit 1 cc/ml
Sediaan mikroskopis diamati dibawah mikroskop cahaya dengan pembesaran 400x dalam 5 lapangan pandang
Neraca Analitik
Neraca Analitik
Mengamati satu tubulus seminiferous tiap lapang pandang hingga mencapai lima lapang pandang setiap sampel perlakuan pada potongan melintang preparat histopatologi testis. Jumlah sel spermatogenik dan jumlah sel spermatozoa dalam 5 lapang pandang masing-masing kemudian dirata-ratakan untuk tiap sampel (Susianti, 2012)..
1. Dosis 0,5%2. Dosis 0,75%3. Dosis 1%
Dosis 80 mg/kgBB atau 0,08 mg/gBB
Gambaran histopatologi testis mencit yang diamati adalah jumlah sel spermatogenik dan sel spermatozoa. (Susianti, 2012).
Rasio
Rasio
Ordinal
Kerangka Konsep
Pada gambar 5 dapat kita lihat kerangka konsep yang digunakan pada penelitian ini. Penelitian
ini menggunakan lima kelompok percobaan, dibagi menjadi kelompok normal,
Keterangan :
K (-) = Mencit yang tidak diberikan perlakuan
K (+) = Mencit yang hanya diinduksi plumbum tanpa diberikan kitosan
P1 = Mencit yang diinduksi kitosan 0,5% dan plumbum
P2 = Mencit yang diinduksi kitosan 0,75% dan plumbum
P3 = Mencit yang diinduksi kitosan 1% dan plumbum
K (-) : tidak diInduksi Plumbum dan kitosan
K (+) : Induksi Plumbum
P1 : Plumbum + Kitosan 0,5%
P2 : Plumbum + Kitosan 0,75%
P3 : Plumbum + Kitosan 1%
Jumlah sel spermatozoa
dan sel spermatogenik
mencit