dm bab 5
-
Upload
daniel-rajkumar -
Category
Documents
-
view
18 -
download
2
Transcript of dm bab 5
BAB 5
HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian
Proses Pengambilan data untuk penelitian ini telah dilakukan dengan menggunakan
instrumen kuesioner yang telah diisi oleh responden yaitu ibu hamil di tempat tanpa dibawa
pulang ke rumah. Hasil kuesioner yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis menggunakan
program SPSS, sehingga dapat disimpulkan hasil penelitian dalam paparan dibawah ini.
5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Puskesmas Pekan Labuhan merupakan salah satu Puskesmas yang menjadi pusat
pembangunan, pembinaan dan pelayanan kesehatan. Puskesmas disini melayani kesehatan
masyarakat didua kecamatan yaitu kecamatan Pekan Labuhan dan Nelayan Indah. Puskesmas
Pekan Labuhan berada di Kecamatan Medan Labuhan tepatnya Jl. Kolonel Yos Sudarso Km.
18,5 Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan, Kode Pos 20253, Telp:
(061)6945751
Data Wilayah/ Data Geografis
1. Nama kecamatan : Medan Labuhan
2. Jumlah kelurahan : 6 kelurahan
3. Batas-batas wilayah :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Medan Belawan
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Medan Deli
c. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Medan Marelan
d. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang
4. Batas-batas wilayah kerja
Wilayah kerja Puskesmas Pekan Labuhan terdiri dari 2 kelurahan, yaitu:
1. Pekan Labuhan
2. Nelayan Indah
Jumlah penduduk Kecamatan Medan Labuhan yang tersebar pada 6 (enam) wilayah
kelurahan sampai dengan tahun 2013, tercatat sebanyak 139.469 jiwa dengan jumlah
penduduk laki-laki sebanyak 64.740 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 74.729 jiwa.
Tabel 5.1. Sarana Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Pekan Labuhan 2014No Sarana Fisik Jumlah1 Puskesmas 12 Rumah Sakit 13 Klinik Bersalin 34 Balai Pengobatan 15 Puskesmas Pembantu 16 Praktek Dokter Umum 27 Praktek Dokter Gigi 18 Praktek Bidan 6
Tabel 5.2. Jumlah Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Pekan Labuhan
No Keluharan Pustu Posyandu Jumlah1 Pekan Labuhan 1 18 192 Nelayan Indah 1 8 9
5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden
Karakteristik responden yang terdapat pada penelitian ini adalah ibu hamil yang
datang ke Puskesmas Pekan Labuhan pada bulan Mei- Juni. Sampel yang kami temui
berjumlah sebanyak 100 orang ibu hamil. Pada penelitian ini , trimester kehamilan ibu tidak
dibatasi karena dalam penelitian ini, peneliti hanya ingin melihat hubungan sosioekonomi
dengan pengetahuan, sikap, praktik serta status gizi ibu hamil di Puskesmas Pekan Labuhan.
Distribusi frekuensi ibu hamil menurut karakteristik dapat dilihat pada tabel- tabel di bawah
ini.
Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Umur Ibu Hamil
Umur Frekuensi (n) %
< 20 5 5
20- 30
> 30
70
25
70
25
Total 100 100
Dari data tabel diatas, mayoritas usia ibu hamil berkunjung ke Puskesmas Pekan
Labuhan adalah terdiri antara 20 hingga 30 tahun yaitu sebanyak 70%. Sedangkan umur ibu
hamil > 30 tahun adalah sebanyak 25% dan < 30 tahun adalah paling kurang yaitu sebanyak
5%.
Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi Tahap Pendidkan Ibu Hamil
Pendidikan Frekuensi (n) %
SD 31 31
SMP Sederajat
SMA Sederajat
Perguruan Tinggi
40
27
2
40
27
2
Total 100 100
Dari data tabel di atas, mayoritas ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Pekan
Labuhan berpendidikan SMP sederajat yaitu sebanyak 40%, diikuti SD sebanyak 31%, SMA
sederajat sebanyak 27% dan yang paling rendah adalah berpendidikan Perguruan Tinggi
yaitu hanya sebanyak 2%.
Tabel 5.5. Distribusi Frekuensi Pekerjaan Ibu Hamil
Pekerjaan Frekuensi (n) %
IRT 77 77
Wiraswasta
PNS
Lain-lain
4
18
1
4
18
1
Total 100 100
Dari data tabel di atas, mayoritas ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Pekan
Labuhan merupakan Ibu rumah tangga yaitu sebanyak 77%, diikuti dengan PNS sebanyak
18% ,wiraswasta sebanyak 4%, dan lain- lain sebanyak 1%.
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Umur/Usia Kehamilan Ibu
Umur kehamilan Frekuensi (n) %
0-12 minggu 4 4
13-24 minggu
25-42 minggu
41
55
41
55
Total 100 100
Dari data tabel di atas, mayoritas umur atau usia kehamilan ibu hamil yang
berkunjung ke Puskesmas Pekan Labuhan adalah sekitar 25-42 minggu, yaitu trimester
ketiga yaitu sebanyak 55%, diikuti dengan umur kehamilan 13-24 minggu, trimester kedua
sebanyak 41% dan 0-12 minggu yaitu trimester pertama sebanyak 4%.
Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Kunjungan Ibu Hamil
Kunjungan Frekuensi (n) %
1 13 13
2
3
4
5
6
34
39
7
5
2
34
39
7
5
2
Total 100 100
Dari data tabel di atas, kebanyakan ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Pekan
Labuhan telah melakukan kunjungan ke puskesmas sebanyak 3 kali yaitu sebanyak 39% dan
2 kali yaitu sebanyak 34%. Kunjungan pada pertama kali adalah sebanyak 13%, kunjungan
pada kali ke-4 sebanyak 7%, kunjungan pada kali ke-5 sebanyak 5% dan kunjungan pada
kali ke-6 sebanyak 2%.
Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Riwayat Paritas Responden
Paritas Frekuensi (n) %
0 24 24
1
2
3
4
5
26
28
15
5
2
26
28
15
5
2
Total 100 100
Dari data tabel di atas, mayoritas ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Pekan
Labuhan mempunyai riwayat paritas, yaitu paling banyak paritas 2 kali sebanyak 28%, diikuti
paritas 1 kali sebanyak 26% dan belum paritas adalah sebanyak 24%.
Tabel 5.9. Distribusi Frekuensi Jumlah Anak Responden
Jumlah Anak Frekuensi (n) %
0 24 24
1
2
3
4
5
27
27
15
5
2
27
27
15
5
2
Total 100 100
Dari data tabel di atas, mayoritas ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Pekan
Labuhan mempunyai jumlah anak 1 dan 2 orang sebanyak 54%. Hanya 2% ibu hamil yang
mempunyai jumlah anak 5 orang.
Tabel 5.10. Distribusi Frekuensi Kepemilikan Rumah
Kepemilikan Frekuensi (n) %
Kontrak 17 17
Numpang Ortu
Milik Sendiri
45
38
45
38
Total 100 100
Dari data tabel di atas, mayoritas ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Pekan
Labuhan menumpang rumah orang tua yaitu sebanyak 45 %, diikuti dengan ibu hamil yang
tinggal di rumah milik sendiri sebanyak 38% dan paling sedikit yaitu tinggal di rumah
kontrak sebanyak 17%.
Tabel 5.11. Distribusi Frekuensi Ukuran Rumah
Ukuran Rumah Frekuensi (n) %
< 30m2 6 6
30-70 m2
>70 m2
68
26
68
26
Total 100 100
Dari data tabel di atas, mayoritas ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Pekan
Labuhan tinggal di rumah berukuran 30- 70 m2 sebanyak 68%, diikuti tingga di rumah
berukuran > 70m2 sebanyak 26%. Hanya 6% yang tinggal di rumah berukuran < 30 m2.
Tabel 5.12. Distribusi Frekuensi Suku Ibu Hamil
Suku Frekuensi (n) %
Batak 2 2
Melayu
Jawa
Minang
61
28
9
61
28
9
Total 100 100
Dari data tabel di atas, mayoritas ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Pekan
Labuhan paling banyak adalah suku Melayu sebanyak 61% , diikuti suku Jawa sebanyak
28%. Suku Minang dan Batak kurang sebanyak 9% dan 2%.
Tabel 5.13 Distribusi Frekuensi Pekerjaan Suami
Pekerjaan Suami Frekuensi (n) %
Nelayan 51 51
Pedagang
Sopir
Petani
Pengusaha
Wiraswasta
PNS
Lain-lain
15
4
6
3
10
1
10
15
4
6
3
10
1
10
Total 100 100
Dari data tabel di atas, mayoritas pekerjaan suami ibu hamil yang berkunjung ke
Puskesmas Pekan Labuhan adalah sebagai nelayan yaitu sebanyak 51%, diikuti pedagang
sebanyak 15% serta wiraswasta dan lain-lain sebanyak 10% masing-masing. Ada juga
pekerjaan suami ibu hamil sebagai petani sebanyak 6%, sopir sebanyak 4%, pengusaha
sebanyak 3% dan PNS hanya sebanyak 1%
Tabel 5.14 Distribusi Frekuensi Pengeluaran Per Bulan Ibu Hamil.
Pengeluaran (Rp) Frekuensi (n) %
< 1.851.500
> 1.851.500
78
22
78
22
Total 100 100
Dari data tabel di atas, mayoritas ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Pekan
Labuhan mempunyai pengeluaran < Rp1.851.500 sebanyak 78% . Hanya 22% yang
mempunyai pengeluaran > Rp1.851.500. Ini menunjukkan status sosioekonomi responden
mayoritasnya rendah.
5.1.3. Pengetahuan Gizi Ibu Hamil
Pengetahuan gizi ibu hamil diketahui berdasarkan skor dari daftar pertanyaan yang
diajukan, kemudian diubah dalam bentuk persen. Pengetahuan gizi yang diteliti meliputi
makanan sumber zat gizi, makanan sehat bagi ibu hamil, dampak kekurangan gizi ibu
hamil,dampak kekurangan zat besi pada ibu,jenis makanan, jenis makanan yang mengandung
zat besi,manfaat susu,jenis makanan yang mengandung vitamin D, cara pengolahan makanan,
jenis makanan yang memicu hipertensi,berat badan ibu hamil,peranan protein pada ibu
hamil,kebutuhan vitamin A pada ibu hamil,budaya tabu pada ibu hamil,gejala dan tanda-
tanda ibu hamil dan pengetahuan ibu hamil terhadap preeklampsia .
Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor pengetahuan gizi ibu hamil berkisar antara
0-2 dari selang skor minimum 0 dan skor maksimum 44. Secara keseluruhan ,ibu hamil yang
memiliki skor pengetahuan gizi yang termasuk dalam kategori kurang berjumlah 41 persen,
yaitu 41 orang. Manakala, ibu hamil dengan tingkat pengetahuan gizi cukup sebanyak 47
persen dan ibu hamil dengan tingkat pengetahuan gizi tinggi sebanyak 12 persen.
Tabel 5.15. Distribusi Skor Pengetahuan Gizi Ibu Hamil
Pengetahuan Jumlah
n %
Kurang 41 41
Cukup 47 47
Tinggi 12 12
Jumlah total 100 100
123456789
10111213141516171819202122
0 10 20 30 40 50 60 70 80
Gambar 1 Persentase ibu hamil yang men-jawab benar mengenai pengetahuan
Benar
Jumlah orang
Nomor soal
Gambar 1 Persentase ibu hamil yang menjawab benar mengenai pengetahuan
Berdasarkan Gambar 1, pertanyaan yang paling banyak tidak bisa dijawab dengan
benar oleh ibu hamil adalah pertanyaan nomor 19 yang berhubungan dengan alasan pantang
makanan selama kehamilan bagi ibu. Dari hasil penelitian, hanya 13 orang ibu hamil (13%)
yang bisa menjawab pertanyaan ini dengan benar. Hal ini mencerminkan bahwa pengetahuan
ibu hamil mengenai makanan pantang masih sangat rendah. Hal ini berarti diperlukan
peningkatan penyuluhan mengenai makanan gizi yang seharusnya dikomsumsi oleh ibu
hamil. Hasil penelitian Hunt et al. (1976) menunjukkan bahwa program pendidikan gizi
selama tiga hari secara signifikan dapat meningkatkan konsumsi gizi pada wanita hamil dari
kelompok pendapatan rendah.
Pertanyaan yang paling banyak bisa dijawab dengan benar oleh ibu hamil adalah
pertanyaan nomor 14 yang berhubungan dengan kebutuhan protein sewaktu masa kehamilan
meningkat dikarenakan protein berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak di
dalam rahim. Dari hasil penelitian, terdapat 72 orang ibu hamil (72%) yang bisa menjawab
pertanyaan ini dengan benar. Hal ini mencerminkan bahwa pengetahuan ibu hamil mengenai
kebutuhan protein adalah cukup tinggi.
5.1.4. Sikap Gizi Ibu Hamil Sikap seseorang dapat diketahui dari kecenderungan tingkah laku yang mengarah
kepada suatu objek tertentu. Sikap belum merupakan suatu perbuatan, namun sikap akan
mengarahkan perilaku secara langsung. Pengalaman-pengalaman yang dialami dan respon
yang diperlihatkan seseorang terhadap makanan dapat mempengaruhi sikap orang tersebut
terhadap makanan. Sikap gizi pada penelitian ini meliputi jenis makanan, komposisi makanan
bagi ibu hamil, porsi makan selama hamil, dan menu makanan bagi ibu hamil.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor sikap gizi ibu hamil berkisar antara 0
hingga 2 dari selang skor minimum 0 dan skor maksimum 18. Secara keseluruhan ,ibu hamil
yang memiliki skor sikap gizi yang termasuk dalam kategori kurang berjumlah 46 persen,
yaitu 46 orang. Manakala, ibu hamil dengan tingkat sikap gizi cukup sebanyak 46 persen (46
orang) dan ibu hamil dengan tingkat sikap gizi tinggi sebanyak 8 persen (8 orang).
Tabel 5.16 . Distribusi Skor Sikap Gizi Ibu Hamil
Pengetahuan Jumlah
n %
Kurang 46 46
Cukup 46 46
Tinggi 8 8
Jumlah total 100 100
1
2
3
4
5
6
7
8
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Gambar 2 Persentase jawaban pertanyaan sikap gizi
4x3x2x1x
jumlah orang
nomor soal
Gambar 2 Persentase jawaban pertanyaan sikap gizi
Sejalan dengan Nadesul (2005), ibu hamil perlu mengkonsumsi menu seimbang yaitu
menu yang lengkap dan sesuai kebutuhan tubuh. Ibu hamil dianjurkan untuk mengkonsumsi
beraneka ragam makanan. Makanan yang beraneka ragam terdiri dari pangan karbohidrat,
lauk, sayur, dan buah. Zat gizi yang dibutuhkan antara lain karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, dan mineral seperti besi, yodium, kalsium, dan asam folat. Selain itu, ibu hamil perlu
makan lebih banyak dan lebih sering untuk memenuhi kebutuhan gizi bagi ibu hamil dan
janin Tidak hanya cukup energi dan protein saja tetapi juga zat gizi lainnya. Makanan ibu
hamil sebaiknya terdiri dari nasi, lauk-pauk, sayur, buah, dan susu. Selain itu, dengan
meningkatnya kebutuhan gizi selama hamil maka sebaiknya porsi makan saat hamil lebih
banyak dibandingkan dengan sebelum hamil.
Berdasarkan Gambar 2, dijumpai 88 persen (88 orang) ibu hamil mengakui makan
nasi tiga kali tiap hari,sedangkan sebanyak 2 persen (2 orang) ibu hamil yang makan nasi 1
kali tiap hari, 4 persen(4 orang) ibu hamil yang makan nasi 2 kali tiap hari serta sebanyak 6
persen (6 orang) ibu hamil yang makan nasi 4 kali tiap hari.
Pada waktu yang sama, terdapat 73 persen (73 orang) ibu hamil mengakui makan ikan
tiga kali tiap hari,sedangkan sebanyak 3 persen (3 orang) ibu hamil yang makan ikan 1 kali
tiap hari, 20 persen (20 orang) ibu hamil yang makan ikan 2 kali tiap hari serta sebanyak 4
persen (4 orang) ibu hamil yang makan ikan 4 kali tiap hari. Terdapat 61 persen (61 orang)
ibu hamil mengakui makan daging 1 kali tiap hari, sedangkan sebanyak 3 persen (3 orang)
ibu hamil yang makan daging 2 kali tiap hari, 19 persen (19 orang) ibu hamil yang makan
daging 3 kali tiap hari serta sebanyak 2 persen (2 orang) ibu hamil yang makan daging 4 kali
tiap hari. Terdapat 50 persen (50 orang) ibu hamil mengakui makan tempe 2 kali tiap
hari,sedangkan sebanyak 25 persen (25 orang) ibu hamil yang makan tempe 1 kali tiap hari,
25 persen (25 orang) ibu hamil yang makan ikan 3 kali tiap hari serta tidak dijumpai ibu
hamil yang makan tempe 4 kali tiap hari.
Terdapat 60 persen (60 orang) ibu hamil mengakui makan sayur mayur 3 kali tiap
hari,sedangkan sebanyak 13 persen (13 orang) ibu hamil yang makan sayur mayur 1 kali tiap
hari, 20 persen (20 orang) ibu hamil yang makan sayur mayur 2 kali tiap hari serta sebanyak
7 persen (7 orang) ibu hamil yang makan sayur mayur 4 kali tiap hari.Terdapat 49 persen (49
orang) ibu hamil mengakui minum susu 1 kali tiap hari,sedangkan sebanyak 35 persen (35
orang) ibu hamil yang minum susu 2 kali tiap hari, 8 persen (8 orang) ibu hamil yang minum
susu 3 kali tiap hari serta tidak dijumpai ibu hamil yang minum susu 4 kali tiap hari. Terdapat
39 persen (39 orang) ibu hamil mengakui makan snack 1 kali tiap hari,sedangkan sebanyak
37 persen (37 orang) ibu hamil yang makan snack 2 kali tiap hari, 2 persen (2 orang) ibu
hamil yang makan snack 3 kali tiap hari serta dijumpai 5 persen (5 orang) ibu hamil yang
makan snack 4 kali tiap hari.
nasiikan
daging ayamdaging sapi
telursayuran
buahtahususu
jagungmie
0 20 40 60 80 100 120
Gambar 3 Persentase Menu makanan dalam satu hari
Series 1
jumlah orang
Jenis makanan
Gambar 3 Persentase Menu Makanan dalam Satu Hari
Gambar 3 menunjukkan persentase menu makanan ibu hamil dalam satu hari. Dari
hasil penelitian, dijumpai 100 persen (100 orang) ibu hamil yang memilih sikap bahwa akan
menkomsumsi nasi dan ikan tiap hari, 68 persen (68 orang) orang yang makan daging ayam
tiap hari, 34 persen (34 orang) orang yang makan daging sapi tiap hari, 46 persen (46 orang)
orang yang makan telur tiap hari, 96 persen (96 orang) orang yang makan sayur mayur tiap
hari, 71 persen (71 orang) orang yang makan tahu tiap hari, 57 persen (57 orang) orang yang
minum susu tiap hari, 22 persen (22 orang) orang yang makan mie tiap hari, serta tidak
dijumpai ibu hamil yang makan jagung tiap hari.
5.1.5. Praktek Gizi Ibu Hamil Praktek atau perilaku merupakan suatu respon seseorang terhadap stimulus atau objek
tertentu. Perilaku gizi dicerminkan oleh tindakan-tindakan berkaitan dengan upaya
peningkatan status gizi dan pemenuhan kebutuhan gizi. Praktek gizi ibu hamil pada penelitian
ini meliputi frekuensi makanan ibu hamil per minggu selama kehamilan, konsumsi tablet
besi selama hami, frekuensi pemeriksaan kehamilan, imunisasi dan pemantauan pertambahan
berat badan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor praktek gizi ibu hamil berkisar antara 0-3
dari selang skor minimum 0 dan skor maksimum 30. Dijumpai sebanyak 8 persen (8 orang)
ibu hamil memiliki skor praktek dengan kategori baik, sedangkan 42 persen (42 orang) ibu
hamil memiliki skor praktek dengan kategori cukup serta 52 persen(52 orang) ibu hamil yang
memiliki skor praktek dengan kategori kurang.
Tabel 5.16. Distribusi Skor Praktek Gizi Ibu Hamil
Praktek Jumlah
n %
Kurang 52 52
Cukup 42 42
Baik 8 8
Jumlah total 100 100
123456789
1011
0 10 20 30 40 50 60 70 80
Gambar 4 Presentase jawaban pertanyaan praktek gizi
tidak ada
7+
4-6x
1-3x
Jumlah orang
nomor soal
Gambar 4 Persentase Jawaban Pertanyaan Praktek Gizi.
Berdasarkan Gambar 4, dijumpai 61 persen (61 orang) ibu hamil mengakui makan
buah buahan 1-3 kali per minggu, sedangkan sebanyak 18 persen (18 orang) ibu hamil yang
makan buah buahan 4-6 kali per minggu, 20 persen(20 orang) ibu hamil yang makan buah
buahan lebih dari 7 kali per minggu serta sebanyak 1 persen (1 orang) ibu hamil yang sama
sekali tidak makan buah buahan per minggu.
Pada waktu yang sama, , dijumpai 19 persen (19 orang) ibu hamil mengakui makan
sayur sayuran 1-3 kali per minggu, sedangkan sebanyak 29 persen (29 orang) ibu hamil yang
makan sayur sayuran 4-6 kali per minggu, 51 persen (51 orang) ibu hamil yang makan sayur
sayuran lebih dari 7 kali per minggu ,manakala tidak dijumpai ibu hamil yang sama sekali
tidak makan sayur sayuran per minggu. Dijumpai 46 persen (46 orang) ibu hamil mengakui
makan daging 1-3 kali per minggu, sedangkan sebanyak 9 persen (9 orang) ibu hamil yang
makan daging 4-6 kali per minggu, 3 persen (3orang) ibu hamil yang makan daging lebih dari
7 kali per minggu serta sebanyak 27 persen (27 orang) ibu hamil yang sama sekali tidak
makan daging per minggu. Dijumpai 12 persen (12 orang) ibu hamil mengakui makan ikan 1-
3 kali per minggu, sedangkan sebanyak 15 persen (15 orang) ibu hamil yang makan ikan 4-6
kali per minggu, 54 persen (54 orang) ibu hamil yang makan ikan lebih dari 7 kali per
minggu serta sebanyak 9 persen (9 orang) ibu hamil yang sama sekali tidak makan ikan per
minggu. Dijumpai 20 persen (20 orang) ibu hamil mengakui makan fastfood 1-3 kali per
minggu, sedangkan sebanyak 3 persen (3 orang) ibu hamil yang makan fastfood 4-6 kali per
minggu, 21 persen (21 orang) ibu hamil yang makan fastfood lebih dari 7 kali per minggu
serta sebanyak 74 persen (74 orang) ibu hamil yang sama sekali tidak makan fastfood per
minggu.
Dijumpai 39 persen (39 orang) ibu hamil mengakui minum susu 1-3 kali per minggu,
sedangkan sebanyak 41 persen (41 orang) ibu hamil yang minum susu 4-6 kali per minggu,
10 persen (10 orang) ibu hamil yang minum susu lebih dari 7 kali per minggu serta sebanyak
7 persen (7 orang) ibu hamil yang sama sekali tidak minum susu per minggu. minum
susu.Dijumpai 51 persen (51 orang) ibu hamil mengakui minum tablet besi 1-3 kali per
minggu, sedangkan sebanyak 9 persen (9 orang) ibu hamil yang minum tablet besi 4-6 kali
per minggu, 6 persen (6 orang) ibu hamil yang minum tablet besi lebih dari 7 kali per minggu
serta sebanyak 37 persen (37 orang) ibu hamil yang sama sekali tidak minum tablet besi per
minggu. Dijumpai 43 persen (43 orang) ibu hamil mengakui minum suplemen vitamin 1-3
kali per minggu, sedangkan sebanyak 3 persen (3 orang) ibu hamil yang minum tablet besi 4-
6 kali per minggu, 1 persen (1 orang) ibu hamil yang minum suplemen vitamin lebih dari 7
kali per minggu serta sebanyak 53 persen (53 orang) ibu hamil yang sama sekali tidak minum
suplemen vitamin per minggu.
Dijumpai 64 persen (64 orang) ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan
sebanyak 1 bulan sekali, sedangkan sebanyak 31 persen (31 orang) ibu hamil yang
melakukan pemeriksaan kehamilan sebanyak 3 bulan sekali, 4 persen (4 orang) ibu hamil
yang melakukan pemeriksaan kehamilan sebanyak 6 bulan sekali serta tidak dijumpai ibu
hamil yang sama sekali tidak pernah melakukan pemeriksaan kehamilan. Dijumpai 38 persen
(38 orang) ibu hamil melakukan imunisasi sebanyak 1 bulan sekali, sedangkan sebanyak 4
persen (4 orang) ibu hamil yang melakukan imunisasi sebanyak 3 bulan sekali, 21 persen (21
orang) ibu hamil yang melakukan imunisasi sebanyak 6 bulan sekali serta 37 persen (37
orang) ibu hamil yang sama sekali tidak pernah melakukan imunisasi. Dijumpai 66 persen
(66 orang) ibu hamil menimbang berat badan sebanyak 1 bulan sekali, sedangkan sebanyak
19 persen (19 orang) ibu hamil yang menimbang berat badan sebanyak 3 bulan sekali, 6
persen (6 orang) ibu hamil yang menimbang berat badan sebanyak 6 bulan sekali serta 9
persen (9 orang) ibu hamil yang sama sekali tidak pernah menimbang berat badan.
5.1.5. Hubungan Sosial Ekonomi dengan Pengetahuan Ibu Hamil.
Hubungan sosial ekonomi dengan pengetahuan ibu hamil dapat dilihat pada tabel.
Tabel 5.17. Hubungan sosial ekonomi dengan pengetahuan ibu hamil.
Sosial Pengetahuan , n (%)
Ekonomi Kurang Cukup Baik Jumlah
Rendah :
< Rp. 1,851,500juta 40 (40%) 34 (34%) 4 (4%) 78 (78%)
Menengah ke atas :
≥Rp. 1,851,500juta 1 (1 %) 13 (13%) 8 (8%) 22 (22%)
Jumlah 41 (41%) 47 (47%) 12 (12%) 100 (100%)
x2 = 23,97 , p = 0,000
Berdasarkan tabel di atas, dapat dirumuskan bahwa dari 78 ibu hamil (78%) yang
turut serta dalam penelitian ini mempunyai status sosial ekonomi yang rendah, 40 ibu hamil
(40%) mempunyai pengetahuan gizi ibu hamil yang rendah manakala 34 ibu hamil (34%)
mempunyai pengetahuan gizi ibu hamil yang cukup ,serta 4 ibu hamil (4%) mempunyai
pengetahuan gizi ibu hamil yang baik. Di samping ini, dari 22 ibu hamil (22%) yang turut
serta dalam penelitian ini mempunyai status sosial ekonomi yang menengah ke atas, 1 ibu
hamil (1%) mempunyai pengetahuan gizi ibu hamil yang rendah manakala 13 ibu hamil
(13%) mempunyai pengetahuan gizi ibu hamil yang cukup ,serta 8 ibu hamil (8%)
mempunyai pengetahuan gizi ibu hamil yang baik. Dari hasil uji spss, nilai chi-square (x2)
adalah 23,97, nilai signifikansi p adalah 0,00 yaitu nilai signifikansi p < 0,05 ,maka terdapat
ada perbedaan yang bermakna dalam hubungan sosial ekonomi dengan pengetahuan ibu
hamil.
5.1.6. Hubungan Sosial Ekonomi dengan Sikap Ibu Hamil.
Hubungan sosial ekonomi dengan sikap ibu hamil dapat dilihat pada tabel.
Tabel Hubungan sosial ekonomi dengan sikap ibu hamil.
Sosial Sikap , n (%)
Ekonomi Kurang Cukup Baik Jumlah
Rendah :
< Rp. 1,851,500juta 45 (45%) 30 (30%) 3 (3%) 78 (78%)
Menengah ke atas :
≥Rp. 1,851,500juta 1 (1 %) 16 (16%) 5 (5%) 22 (22%)
Jumlah 46 (46%) 46 (46%) 8 (8%) 100 (100%)
x2 = 22,56 , p = 0,000
Berdasarkan tabel di atas, dapat dirumuskan bahwa dari 78 ibu hamil (78%) yang
turut serta dalam penelitian ini mempunyai status sosial ekonomi yang rendah, 45 ibu hamil
(45%) mempunyai sikap gizi ibu hamil yang rendah manakala 30 ibu hamil (30%)
mempunyai sikap gizi ibu hamil yang cukup ,serta 3 ibu hamil (3%) mempunyai sikap gizi
ibu hamil yang baik. Di samping ini, dari 22 ibu hamil (22%) yang turut serta dalam
penelitian ini mempunyai status sosial ekonomi yang menengah ke atas, 1 ibu hamil (1%)
mempunyai sikap gizi ibu hamil yang rendah manakala 16 ibu hamil (16%) mempunyai sikap
gizi ibu hamil yang cukup ,serta 5 ibu hamil (5%) mempunyai sikap gizi ibu hamil yang
baik. Dari hasil uji spss, nilai chi-square (x2) adalah 22,56, nilai signifikansi p adalah 0,00
yaitu nilai signifikansi p < 0,05 ,maka terdapat ada perbedaan yang bermakna dalam
hubungan sosial ekonomi dengan sikap ibu hamil.
5.1.7. Hubungan Sosial Ekonomi dengan Praktek Gizi Ibu Hamil.
Hubungan sosial ekonomi dengan praktek gizi ibu hamil dapat dilihat pada tabel.
Tabel 5.18. Hubungan sosial ekonomi dengan praktek gizi ibu hamil.
Sosial Praktek Gizi , n (%)
Ekonomi Kurang Cukup Baik Jumlah
Rendah :
< Rp. 1,851,500juta 45 (45%) 29 (29%) 4 (4%) 78 (78%)
Menengah ke atas :
≥Rp. 1,851,500juta 7 (7 %) 15 (15%) 0 (0%) 22 (22%)
Jumlah 52 (52%) 44 (44%) 4 (4%) 100 (100%)
x2 = 7,086 , p = 0,029
Berdasarkan tabel di atas, dapat dirumuskan bahwa dari 78 ibu hamil (78%) yang
turut serta dalam penelitian ini mempunyai status sosial ekonomi yang rendah, 45 ibu hamil
(45%) mempunyai praktek gizi ibu hamil yang rendah manakala 29 ibu hamil (29%)
mempunyai sikap gizi ibu hamil yang cukup ,serta 4 ibu hamil (4%) mempunyai praktek gizi
ibu hamil yang baik. Di samping ini, dari 22 ibu hamil (22%) yang turut serta dalam
penelitian ini mempunyai status sosial ekonomi yang menengah ke atas, 7 ibu hamil (7%)
mempunyai praktek gizi ibu hamil yang rendah manakala 15 ibu hamil (15%) mempunyai
sikap gizi ibu hamil yang cukup ,manakala tidak dijumpai ibu hamil yang mempunyai sikap
gizi ibu hamil yang baik. Dari hasil uji spss, nilai chi-square (x2) adalah 22,56, nilai
signifikansi p adalah 0,029 yaitu nilai signifikansi p < 0,05 ,maka terdapat ada perbedaan
yang bermakna dalam hubungan sosial ekonomi dengan praktek gizi ibu hamil.
5.2. Pembahasan