dm bab 5

25
BAB 5 HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian Proses Pengambilan data untuk penelitian ini telah dilakukan dengan menggunakan instrumen kuesioner yang telah diisi oleh responden yaitu ibu hamil di tempat tanpa dibawa pulang ke rumah. Hasil kuesioner yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis menggunakan program SPSS, sehingga dapat disimpulkan hasil penelitian dalam paparan dibawah ini. 5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian Puskesmas Pekan Labuhan merupakan salah satu Puskesmas yang menjadi pusat pembangunan, pembinaan dan pelayanan kesehatan. Puskesmas disini melayani kesehatan masyarakat didua kecamatan yaitu kecamatan Pekan Labuhan dan Nelayan Indah. Puskesmas Pekan Labuhan berada di Kecamatan Medan Labuhan tepatnya Jl. Kolonel Yos Sudarso Km. 18,5 Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan, Kode Pos 20253, Telp: (061)6945751 Data Wilayah/ Data Geografis 1. Nama kecamatan : Medan Labuhan 2. Jumlah kelurahan : 6 kelurahan 3. Batas-batas wilayah : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Medan Belawan b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Medan Deli c. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Medan Marelan

Transcript of dm bab 5

Page 1: dm bab 5

BAB 5

HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

Proses Pengambilan data untuk penelitian ini telah dilakukan dengan menggunakan

instrumen kuesioner yang telah diisi oleh responden yaitu ibu hamil di tempat tanpa dibawa

pulang ke rumah. Hasil kuesioner yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis menggunakan

program SPSS, sehingga dapat disimpulkan hasil penelitian dalam paparan dibawah ini.

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Puskesmas Pekan Labuhan merupakan salah satu Puskesmas yang menjadi pusat

pembangunan, pembinaan dan pelayanan kesehatan. Puskesmas disini melayani kesehatan

masyarakat didua kecamatan yaitu kecamatan Pekan Labuhan dan Nelayan Indah. Puskesmas

Pekan Labuhan berada di Kecamatan Medan Labuhan tepatnya Jl. Kolonel Yos Sudarso Km.

18,5 Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan, Kode Pos 20253, Telp:

(061)6945751

Data Wilayah/ Data Geografis

1. Nama kecamatan : Medan Labuhan

2. Jumlah kelurahan : 6 kelurahan

3. Batas-batas wilayah :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Medan Belawan

b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Medan Deli

c. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Medan Marelan

d. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang

4. Batas-batas wilayah kerja

Wilayah kerja Puskesmas Pekan Labuhan terdiri dari 2 kelurahan, yaitu:

1. Pekan Labuhan

2. Nelayan Indah

Jumlah penduduk Kecamatan Medan Labuhan yang tersebar pada 6 (enam) wilayah

kelurahan sampai dengan tahun 2013, tercatat sebanyak 139.469 jiwa dengan jumlah

penduduk laki-laki sebanyak 64.740 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 74.729 jiwa.

Page 2: dm bab 5

Tabel 5.1. Sarana Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Pekan Labuhan 2014No Sarana Fisik Jumlah1 Puskesmas 12 Rumah Sakit 13 Klinik Bersalin 34 Balai Pengobatan 15 Puskesmas Pembantu 16 Praktek Dokter Umum 27 Praktek Dokter Gigi 18 Praktek Bidan 6

Tabel 5.2. Jumlah Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Pekan Labuhan

No Keluharan Pustu Posyandu Jumlah1 Pekan Labuhan 1 18 192 Nelayan Indah 1 8 9

5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden

Karakteristik responden yang terdapat pada penelitian ini adalah ibu hamil yang

datang ke Puskesmas Pekan Labuhan pada bulan Mei- Juni. Sampel yang kami temui

berjumlah sebanyak 100 orang ibu hamil. Pada penelitian ini , trimester kehamilan ibu tidak

dibatasi karena dalam penelitian ini, peneliti hanya ingin melihat hubungan sosioekonomi

dengan pengetahuan, sikap, praktik serta status gizi ibu hamil di Puskesmas Pekan Labuhan.

Distribusi frekuensi ibu hamil menurut karakteristik dapat dilihat pada tabel- tabel di bawah

ini.

Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Umur Ibu Hamil

Umur Frekuensi (n) %

< 20 5 5

20- 30

> 30

70

25

70

25

Total 100 100

Dari data tabel diatas, mayoritas usia ibu hamil berkunjung ke Puskesmas Pekan

Labuhan adalah terdiri antara 20 hingga 30 tahun yaitu sebanyak 70%. Sedangkan umur ibu

hamil > 30 tahun adalah sebanyak 25% dan < 30 tahun adalah paling kurang yaitu sebanyak

5%.

Page 3: dm bab 5

Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi Tahap Pendidkan Ibu Hamil

Pendidikan Frekuensi (n) %

SD 31 31

SMP Sederajat

SMA Sederajat

Perguruan Tinggi

40

27

2

40

27

2

Total 100 100

Dari data tabel di atas, mayoritas ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Pekan

Labuhan berpendidikan SMP sederajat yaitu sebanyak 40%, diikuti SD sebanyak 31%, SMA

sederajat sebanyak 27% dan yang paling rendah adalah berpendidikan Perguruan Tinggi

yaitu hanya sebanyak 2%.

Tabel 5.5. Distribusi Frekuensi Pekerjaan Ibu Hamil

Pekerjaan Frekuensi (n) %

IRT 77 77

Wiraswasta

PNS

Lain-lain

4

18

1

4

18

1

Total 100 100

Dari data tabel di atas, mayoritas ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Pekan

Labuhan merupakan Ibu rumah tangga yaitu sebanyak 77%, diikuti dengan PNS sebanyak

18% ,wiraswasta sebanyak 4%, dan lain- lain sebanyak 1%.

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Umur/Usia Kehamilan Ibu

Umur kehamilan Frekuensi (n) %

0-12 minggu 4 4

13-24 minggu

25-42 minggu

41

55

41

55

Total 100 100

Dari data tabel di atas, mayoritas umur atau usia kehamilan ibu hamil yang

berkunjung ke Puskesmas Pekan Labuhan adalah sekitar 25-42 minggu, yaitu trimester

Page 4: dm bab 5

ketiga yaitu sebanyak 55%, diikuti dengan umur kehamilan 13-24 minggu, trimester kedua

sebanyak 41% dan 0-12 minggu yaitu trimester pertama sebanyak 4%.

Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Kunjungan Ibu Hamil

Kunjungan Frekuensi (n) %

1 13 13

2

3

4

5

6

34

39

7

5

2

34

39

7

5

2

Total 100 100

Dari data tabel di atas, kebanyakan ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Pekan

Labuhan telah melakukan kunjungan ke puskesmas sebanyak 3 kali yaitu sebanyak 39% dan

2 kali yaitu sebanyak 34%. Kunjungan pada pertama kali adalah sebanyak 13%, kunjungan

pada kali ke-4 sebanyak 7%, kunjungan pada kali ke-5 sebanyak 5% dan kunjungan pada

kali ke-6 sebanyak 2%.

Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Riwayat Paritas Responden

Paritas Frekuensi (n) %

0 24 24

1

2

3

4

5

26

28

15

5

2

26

28

15

5

2

Total 100 100

Dari data tabel di atas, mayoritas ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Pekan

Labuhan mempunyai riwayat paritas, yaitu paling banyak paritas 2 kali sebanyak 28%, diikuti

paritas 1 kali sebanyak 26% dan belum paritas adalah sebanyak 24%.

Tabel 5.9. Distribusi Frekuensi Jumlah Anak Responden

Jumlah Anak Frekuensi (n) %

Page 5: dm bab 5

0 24 24

1

2

3

4

5

27

27

15

5

2

27

27

15

5

2

Total 100 100

Dari data tabel di atas, mayoritas ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Pekan

Labuhan mempunyai jumlah anak 1 dan 2 orang sebanyak 54%. Hanya 2% ibu hamil yang

mempunyai jumlah anak 5 orang.

Tabel 5.10. Distribusi Frekuensi Kepemilikan Rumah

Kepemilikan Frekuensi (n) %

Kontrak 17 17

Numpang Ortu

Milik Sendiri

45

38

45

38

Total 100 100

Dari data tabel di atas, mayoritas ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Pekan

Labuhan menumpang rumah orang tua yaitu sebanyak 45 %, diikuti dengan ibu hamil yang

tinggal di rumah milik sendiri sebanyak 38% dan paling sedikit yaitu tinggal di rumah

kontrak sebanyak 17%.

Tabel 5.11. Distribusi Frekuensi Ukuran Rumah

Ukuran Rumah Frekuensi (n) %

< 30m2 6 6

30-70 m2

>70 m2

68

26

68

26

Total 100 100

Dari data tabel di atas, mayoritas ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Pekan

Labuhan tinggal di rumah berukuran 30- 70 m2 sebanyak 68%, diikuti tingga di rumah

berukuran > 70m2 sebanyak 26%. Hanya 6% yang tinggal di rumah berukuran < 30 m2.

Tabel 5.12. Distribusi Frekuensi Suku Ibu Hamil

Suku Frekuensi (n) %

Batak 2 2

Page 6: dm bab 5

Melayu

Jawa

Minang

61

28

9

61

28

9

Total 100 100

Dari data tabel di atas, mayoritas ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Pekan

Labuhan paling banyak adalah suku Melayu sebanyak 61% , diikuti suku Jawa sebanyak

28%. Suku Minang dan Batak kurang sebanyak 9% dan 2%.

Tabel 5.13 Distribusi Frekuensi Pekerjaan Suami

Pekerjaan Suami Frekuensi (n) %

Nelayan 51 51

Pedagang

Sopir

Petani

Pengusaha

Wiraswasta

PNS

Lain-lain

15

4

6

3

10

1

10

15

4

6

3

10

1

10

Total 100 100

Dari data tabel di atas, mayoritas pekerjaan suami ibu hamil yang berkunjung ke

Puskesmas Pekan Labuhan adalah sebagai nelayan yaitu sebanyak 51%, diikuti pedagang

sebanyak 15% serta wiraswasta dan lain-lain sebanyak 10% masing-masing. Ada juga

pekerjaan suami ibu hamil sebagai petani sebanyak 6%, sopir sebanyak 4%, pengusaha

sebanyak 3% dan PNS hanya sebanyak 1%

Tabel 5.14 Distribusi Frekuensi Pengeluaran Per Bulan Ibu Hamil.

Pengeluaran (Rp) Frekuensi (n) %

< 1.851.500

> 1.851.500

78

22

78

22

Total 100 100

Dari data tabel di atas, mayoritas ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Pekan

Labuhan mempunyai pengeluaran < Rp1.851.500 sebanyak 78% . Hanya 22% yang

Page 7: dm bab 5

mempunyai pengeluaran > Rp1.851.500. Ini menunjukkan status sosioekonomi responden

mayoritasnya rendah.

5.1.3. Pengetahuan Gizi Ibu Hamil

Pengetahuan gizi ibu hamil diketahui berdasarkan skor dari daftar pertanyaan yang

diajukan, kemudian diubah dalam bentuk persen. Pengetahuan gizi yang diteliti meliputi

makanan sumber zat gizi, makanan sehat bagi ibu hamil, dampak kekurangan gizi ibu

hamil,dampak kekurangan zat besi pada ibu,jenis makanan, jenis makanan yang mengandung

zat besi,manfaat susu,jenis makanan yang mengandung vitamin D, cara pengolahan makanan,

jenis makanan yang memicu hipertensi,berat badan ibu hamil,peranan protein pada ibu

hamil,kebutuhan vitamin A pada ibu hamil,budaya tabu pada ibu hamil,gejala dan tanda-

tanda ibu hamil dan pengetahuan ibu hamil terhadap preeklampsia .

Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor pengetahuan gizi ibu hamil berkisar antara

0-2 dari selang skor minimum 0 dan skor maksimum 44. Secara keseluruhan ,ibu hamil yang

memiliki skor pengetahuan gizi yang termasuk dalam kategori kurang berjumlah 41 persen,

yaitu 41 orang. Manakala, ibu hamil dengan tingkat pengetahuan gizi cukup sebanyak 47

persen dan ibu hamil dengan tingkat pengetahuan gizi tinggi sebanyak 12 persen.

Tabel 5.15. Distribusi Skor Pengetahuan Gizi Ibu Hamil

Pengetahuan Jumlah

n %

Kurang 41 41

Cukup 47 47

Tinggi 12 12

Jumlah total 100 100

Page 8: dm bab 5

123456789

10111213141516171819202122

0 10 20 30 40 50 60 70 80

Gambar 1 Persentase ibu hamil yang men-jawab benar mengenai pengetahuan

Benar

Jumlah orang

Nomor soal

Gambar 1 Persentase ibu hamil yang menjawab benar mengenai pengetahuan

Berdasarkan Gambar 1, pertanyaan yang paling banyak tidak bisa dijawab dengan

benar oleh ibu hamil adalah pertanyaan nomor 19 yang berhubungan dengan alasan pantang

makanan selama kehamilan bagi ibu. Dari hasil penelitian, hanya 13 orang ibu hamil (13%)

yang bisa menjawab pertanyaan ini dengan benar. Hal ini mencerminkan bahwa pengetahuan

ibu hamil mengenai makanan pantang masih sangat rendah. Hal ini berarti diperlukan

peningkatan penyuluhan mengenai makanan gizi yang seharusnya dikomsumsi oleh ibu

hamil. Hasil penelitian Hunt et al. (1976) menunjukkan bahwa program pendidikan gizi

selama tiga hari secara signifikan dapat meningkatkan konsumsi gizi pada wanita hamil dari

kelompok pendapatan rendah.

Pertanyaan yang paling banyak bisa dijawab dengan benar oleh ibu hamil adalah

pertanyaan nomor 14 yang berhubungan dengan kebutuhan protein sewaktu masa kehamilan

Page 9: dm bab 5

meningkat dikarenakan protein berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak di

dalam rahim. Dari hasil penelitian, terdapat 72 orang ibu hamil (72%) yang bisa menjawab

pertanyaan ini dengan benar. Hal ini mencerminkan bahwa pengetahuan ibu hamil mengenai

kebutuhan protein adalah cukup tinggi.

5.1.4. Sikap Gizi Ibu Hamil Sikap seseorang dapat diketahui dari kecenderungan tingkah laku yang mengarah

kepada suatu objek tertentu. Sikap belum merupakan suatu perbuatan, namun sikap akan

mengarahkan perilaku secara langsung. Pengalaman-pengalaman yang dialami dan respon

yang diperlihatkan seseorang terhadap makanan dapat mempengaruhi sikap orang tersebut

terhadap makanan. Sikap gizi pada penelitian ini meliputi jenis makanan, komposisi makanan

bagi ibu hamil, porsi makan selama hamil, dan menu makanan bagi ibu hamil.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor sikap gizi ibu hamil berkisar antara 0

hingga 2 dari selang skor minimum 0 dan skor maksimum 18. Secara keseluruhan ,ibu hamil

yang memiliki skor sikap gizi yang termasuk dalam kategori kurang berjumlah 46 persen,

yaitu 46 orang. Manakala, ibu hamil dengan tingkat sikap gizi cukup sebanyak 46 persen (46

orang) dan ibu hamil dengan tingkat sikap gizi tinggi sebanyak 8 persen (8 orang).

Tabel 5.16 . Distribusi Skor Sikap Gizi Ibu Hamil

Pengetahuan Jumlah

n %

Kurang 46 46

Cukup 46 46

Tinggi 8 8

Jumlah total 100 100

Page 10: dm bab 5

1

2

3

4

5

6

7

8

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Gambar 2 Persentase jawaban pertanyaan sikap gizi

4x3x2x1x

jumlah orang

nomor soal

Gambar 2 Persentase jawaban pertanyaan sikap gizi

Sejalan dengan Nadesul (2005), ibu hamil perlu mengkonsumsi menu seimbang yaitu

menu yang lengkap dan sesuai kebutuhan tubuh. Ibu hamil dianjurkan untuk mengkonsumsi

beraneka ragam makanan. Makanan yang beraneka ragam terdiri dari pangan karbohidrat,

lauk, sayur, dan buah. Zat gizi yang dibutuhkan antara lain karbohidrat, protein, lemak,

vitamin, dan mineral seperti besi, yodium, kalsium, dan asam folat. Selain itu, ibu hamil perlu

makan lebih banyak dan lebih sering untuk memenuhi kebutuhan gizi bagi ibu hamil dan

janin Tidak hanya cukup energi dan protein saja tetapi juga zat gizi lainnya. Makanan ibu

hamil sebaiknya terdiri dari nasi, lauk-pauk, sayur, buah, dan susu. Selain itu, dengan

meningkatnya kebutuhan gizi selama hamil maka sebaiknya porsi makan saat hamil lebih

banyak dibandingkan dengan sebelum hamil.

Berdasarkan Gambar 2, dijumpai 88 persen (88 orang) ibu hamil mengakui makan

nasi tiga kali tiap hari,sedangkan sebanyak 2 persen (2 orang) ibu hamil yang makan nasi 1

kali tiap hari, 4 persen(4 orang) ibu hamil yang makan nasi 2 kali tiap hari serta sebanyak 6

persen (6 orang) ibu hamil yang makan nasi 4 kali tiap hari.

Pada waktu yang sama, terdapat 73 persen (73 orang) ibu hamil mengakui makan ikan

Page 11: dm bab 5

tiga kali tiap hari,sedangkan sebanyak 3 persen (3 orang) ibu hamil yang makan ikan 1 kali

tiap hari, 20 persen (20 orang) ibu hamil yang makan ikan 2 kali tiap hari serta sebanyak 4

persen (4 orang) ibu hamil yang makan ikan 4 kali tiap hari. Terdapat 61 persen (61 orang)

ibu hamil mengakui makan daging 1 kali tiap hari, sedangkan sebanyak 3 persen (3 orang)

ibu hamil yang makan daging 2 kali tiap hari, 19 persen (19 orang) ibu hamil yang makan

daging 3 kali tiap hari serta sebanyak 2 persen (2 orang) ibu hamil yang makan daging 4 kali

tiap hari. Terdapat 50 persen (50 orang) ibu hamil mengakui makan tempe 2 kali tiap

hari,sedangkan sebanyak 25 persen (25 orang) ibu hamil yang makan tempe 1 kali tiap hari,

25 persen (25 orang) ibu hamil yang makan ikan 3 kali tiap hari serta tidak dijumpai ibu

hamil yang makan tempe 4 kali tiap hari.

Terdapat 60 persen (60 orang) ibu hamil mengakui makan sayur mayur 3 kali tiap

hari,sedangkan sebanyak 13 persen (13 orang) ibu hamil yang makan sayur mayur 1 kali tiap

hari, 20 persen (20 orang) ibu hamil yang makan sayur mayur 2 kali tiap hari serta sebanyak

7 persen (7 orang) ibu hamil yang makan sayur mayur 4 kali tiap hari.Terdapat 49 persen (49

orang) ibu hamil mengakui minum susu 1 kali tiap hari,sedangkan sebanyak 35 persen (35

orang) ibu hamil yang minum susu 2 kali tiap hari, 8 persen (8 orang) ibu hamil yang minum

susu 3 kali tiap hari serta tidak dijumpai ibu hamil yang minum susu 4 kali tiap hari. Terdapat

39 persen (39 orang) ibu hamil mengakui makan snack 1 kali tiap hari,sedangkan sebanyak

37 persen (37 orang) ibu hamil yang makan snack 2 kali tiap hari, 2 persen (2 orang) ibu

hamil yang makan snack 3 kali tiap hari serta dijumpai 5 persen (5 orang) ibu hamil yang

makan snack 4 kali tiap hari.

Page 12: dm bab 5

nasiikan

daging ayamdaging sapi

telursayuran

buahtahususu

jagungmie

0 20 40 60 80 100 120

Gambar 3 Persentase Menu makanan dalam satu hari

Series 1

jumlah orang

Jenis makanan

Gambar 3 Persentase Menu Makanan dalam Satu Hari

Gambar 3 menunjukkan persentase menu makanan ibu hamil dalam satu hari. Dari

hasil penelitian, dijumpai 100 persen (100 orang) ibu hamil yang memilih sikap bahwa akan

menkomsumsi nasi dan ikan tiap hari, 68 persen (68 orang) orang yang makan daging ayam

tiap hari, 34 persen (34 orang) orang yang makan daging sapi tiap hari, 46 persen (46 orang)

orang yang makan telur tiap hari, 96 persen (96 orang) orang yang makan sayur mayur tiap

hari, 71 persen (71 orang) orang yang makan tahu tiap hari, 57 persen (57 orang) orang yang

minum susu tiap hari, 22 persen (22 orang) orang yang makan mie tiap hari, serta tidak

dijumpai ibu hamil yang makan jagung tiap hari.

5.1.5. Praktek Gizi Ibu Hamil Praktek atau perilaku merupakan suatu respon seseorang terhadap stimulus atau objek

tertentu. Perilaku gizi dicerminkan oleh tindakan-tindakan berkaitan dengan upaya

peningkatan status gizi dan pemenuhan kebutuhan gizi. Praktek gizi ibu hamil pada penelitian

ini meliputi frekuensi makanan ibu hamil per minggu selama kehamilan, konsumsi tablet

besi selama hami, frekuensi pemeriksaan kehamilan, imunisasi dan pemantauan pertambahan

berat badan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor praktek gizi ibu hamil berkisar antara 0-3

dari selang skor minimum 0 dan skor maksimum 30. Dijumpai sebanyak 8 persen (8 orang)

ibu hamil memiliki skor praktek dengan kategori baik, sedangkan 42 persen (42 orang) ibu

hamil memiliki skor praktek dengan kategori cukup serta 52 persen(52 orang) ibu hamil yang

memiliki skor praktek dengan kategori kurang.

Page 13: dm bab 5

Tabel 5.16. Distribusi Skor Praktek Gizi Ibu Hamil

Praktek Jumlah

n %

Kurang 52 52

Cukup 42 42

Baik 8 8

Jumlah total 100 100

123456789

1011

0 10 20 30 40 50 60 70 80

Gambar 4 Presentase jawaban pertanyaan praktek gizi

tidak ada

7+

4-6x

1-3x

Jumlah orang

nomor soal

Gambar 4 Persentase Jawaban Pertanyaan Praktek Gizi.

Berdasarkan Gambar 4, dijumpai 61 persen (61 orang) ibu hamil mengakui makan

buah buahan 1-3 kali per minggu, sedangkan sebanyak 18 persen (18 orang) ibu hamil yang

makan buah buahan 4-6 kali per minggu, 20 persen(20 orang) ibu hamil yang makan buah

buahan lebih dari 7 kali per minggu serta sebanyak 1 persen (1 orang) ibu hamil yang sama

sekali tidak makan buah buahan per minggu.

Pada waktu yang sama, , dijumpai 19 persen (19 orang) ibu hamil mengakui makan

sayur sayuran 1-3 kali per minggu, sedangkan sebanyak 29 persen (29 orang) ibu hamil yang

makan sayur sayuran 4-6 kali per minggu, 51 persen (51 orang) ibu hamil yang makan sayur

sayuran lebih dari 7 kali per minggu ,manakala tidak dijumpai ibu hamil yang sama sekali

Page 14: dm bab 5

tidak makan sayur sayuran per minggu. Dijumpai 46 persen (46 orang) ibu hamil mengakui

makan daging 1-3 kali per minggu, sedangkan sebanyak 9 persen (9 orang) ibu hamil yang

makan daging 4-6 kali per minggu, 3 persen (3orang) ibu hamil yang makan daging lebih dari

7 kali per minggu serta sebanyak 27 persen (27 orang) ibu hamil yang sama sekali tidak

makan daging per minggu. Dijumpai 12 persen (12 orang) ibu hamil mengakui makan ikan 1-

3 kali per minggu, sedangkan sebanyak 15 persen (15 orang) ibu hamil yang makan ikan 4-6

kali per minggu, 54 persen (54 orang) ibu hamil yang makan ikan lebih dari 7 kali per

minggu serta sebanyak 9 persen (9 orang) ibu hamil yang sama sekali tidak makan ikan per

minggu. Dijumpai 20 persen (20 orang) ibu hamil mengakui makan fastfood 1-3 kali per

minggu, sedangkan sebanyak 3 persen (3 orang) ibu hamil yang makan fastfood 4-6 kali per

minggu, 21 persen (21 orang) ibu hamil yang makan fastfood lebih dari 7 kali per minggu

serta sebanyak 74 persen (74 orang) ibu hamil yang sama sekali tidak makan fastfood per

minggu.

Dijumpai 39 persen (39 orang) ibu hamil mengakui minum susu 1-3 kali per minggu,

sedangkan sebanyak 41 persen (41 orang) ibu hamil yang minum susu 4-6 kali per minggu,

10 persen (10 orang) ibu hamil yang minum susu lebih dari 7 kali per minggu serta sebanyak

7 persen (7 orang) ibu hamil yang sama sekali tidak minum susu per minggu. minum

susu.Dijumpai 51 persen (51 orang) ibu hamil mengakui minum tablet besi 1-3 kali per

minggu, sedangkan sebanyak 9 persen (9 orang) ibu hamil yang minum tablet besi 4-6 kali

per minggu, 6 persen (6 orang) ibu hamil yang minum tablet besi lebih dari 7 kali per minggu

serta sebanyak 37 persen (37 orang) ibu hamil yang sama sekali tidak minum tablet besi per

minggu. Dijumpai 43 persen (43 orang) ibu hamil mengakui minum suplemen vitamin 1-3

kali per minggu, sedangkan sebanyak 3 persen (3 orang) ibu hamil yang minum tablet besi 4-

6 kali per minggu, 1 persen (1 orang) ibu hamil yang minum suplemen vitamin lebih dari 7

kali per minggu serta sebanyak 53 persen (53 orang) ibu hamil yang sama sekali tidak minum

suplemen vitamin per minggu.

Dijumpai 64 persen (64 orang) ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan

sebanyak 1 bulan sekali, sedangkan sebanyak 31 persen (31 orang) ibu hamil yang

melakukan pemeriksaan kehamilan sebanyak 3 bulan sekali, 4 persen (4 orang) ibu hamil

yang melakukan pemeriksaan kehamilan sebanyak 6 bulan sekali serta tidak dijumpai ibu

hamil yang sama sekali tidak pernah melakukan pemeriksaan kehamilan. Dijumpai 38 persen

(38 orang) ibu hamil melakukan imunisasi sebanyak 1 bulan sekali, sedangkan sebanyak 4

persen (4 orang) ibu hamil yang melakukan imunisasi sebanyak 3 bulan sekali, 21 persen (21

orang) ibu hamil yang melakukan imunisasi sebanyak 6 bulan sekali serta 37 persen (37

Page 15: dm bab 5

orang) ibu hamil yang sama sekali tidak pernah melakukan imunisasi. Dijumpai 66 persen

(66 orang) ibu hamil menimbang berat badan sebanyak 1 bulan sekali, sedangkan sebanyak

19 persen (19 orang) ibu hamil yang menimbang berat badan sebanyak 3 bulan sekali, 6

persen (6 orang) ibu hamil yang menimbang berat badan sebanyak 6 bulan sekali serta 9

persen (9 orang) ibu hamil yang sama sekali tidak pernah menimbang berat badan.

5.1.5. Hubungan Sosial Ekonomi dengan Pengetahuan Ibu Hamil.

Hubungan sosial ekonomi dengan pengetahuan ibu hamil dapat dilihat pada tabel.

Tabel 5.17. Hubungan sosial ekonomi dengan pengetahuan ibu hamil.

Sosial Pengetahuan , n (%)

Ekonomi Kurang Cukup Baik Jumlah

Rendah :

< Rp. 1,851,500juta 40 (40%) 34 (34%) 4 (4%) 78 (78%)

Menengah ke atas :

≥Rp. 1,851,500juta 1 (1 %) 13 (13%) 8 (8%) 22 (22%)

Jumlah 41 (41%) 47 (47%) 12 (12%) 100 (100%)

x2 = 23,97 , p = 0,000

Berdasarkan tabel di atas, dapat dirumuskan bahwa dari 78 ibu hamil (78%) yang

turut serta dalam penelitian ini mempunyai status sosial ekonomi yang rendah, 40 ibu hamil

(40%) mempunyai pengetahuan gizi ibu hamil yang rendah manakala 34 ibu hamil (34%)

mempunyai pengetahuan gizi ibu hamil yang cukup ,serta 4 ibu hamil (4%) mempunyai

pengetahuan gizi ibu hamil yang baik. Di samping ini, dari 22 ibu hamil (22%) yang turut

serta dalam penelitian ini mempunyai status sosial ekonomi yang menengah ke atas, 1 ibu

hamil (1%) mempunyai pengetahuan gizi ibu hamil yang rendah manakala 13 ibu hamil

(13%) mempunyai pengetahuan gizi ibu hamil yang cukup ,serta 8 ibu hamil (8%)

mempunyai pengetahuan gizi ibu hamil yang baik. Dari hasil uji spss, nilai chi-square (x2)

adalah 23,97, nilai signifikansi p adalah 0,00 yaitu nilai signifikansi p < 0,05 ,maka terdapat

Page 16: dm bab 5

ada perbedaan yang bermakna dalam hubungan sosial ekonomi dengan pengetahuan ibu

hamil.

5.1.6. Hubungan Sosial Ekonomi dengan Sikap Ibu Hamil.

Hubungan sosial ekonomi dengan sikap ibu hamil dapat dilihat pada tabel.

Tabel Hubungan sosial ekonomi dengan sikap ibu hamil.

Sosial Sikap , n (%)

Ekonomi Kurang Cukup Baik Jumlah

Rendah :

< Rp. 1,851,500juta 45 (45%) 30 (30%) 3 (3%) 78 (78%)

Menengah ke atas :

≥Rp. 1,851,500juta 1 (1 %) 16 (16%) 5 (5%) 22 (22%)

Jumlah 46 (46%) 46 (46%) 8 (8%) 100 (100%)

x2 = 22,56 , p = 0,000

Berdasarkan tabel di atas, dapat dirumuskan bahwa dari 78 ibu hamil (78%) yang

turut serta dalam penelitian ini mempunyai status sosial ekonomi yang rendah, 45 ibu hamil

(45%) mempunyai sikap gizi ibu hamil yang rendah manakala 30 ibu hamil (30%)

mempunyai sikap gizi ibu hamil yang cukup ,serta 3 ibu hamil (3%) mempunyai sikap gizi

ibu hamil yang baik. Di samping ini, dari 22 ibu hamil (22%) yang turut serta dalam

penelitian ini mempunyai status sosial ekonomi yang menengah ke atas, 1 ibu hamil (1%)

mempunyai sikap gizi ibu hamil yang rendah manakala 16 ibu hamil (16%) mempunyai sikap

gizi ibu hamil yang cukup ,serta 5 ibu hamil (5%) mempunyai sikap gizi ibu hamil yang

baik. Dari hasil uji spss, nilai chi-square (x2) adalah 22,56, nilai signifikansi p adalah 0,00

yaitu nilai signifikansi p < 0,05 ,maka terdapat ada perbedaan yang bermakna dalam

hubungan sosial ekonomi dengan sikap ibu hamil.

5.1.7. Hubungan Sosial Ekonomi dengan Praktek Gizi Ibu Hamil.

Page 17: dm bab 5

Hubungan sosial ekonomi dengan praktek gizi ibu hamil dapat dilihat pada tabel.

Tabel 5.18. Hubungan sosial ekonomi dengan praktek gizi ibu hamil.

Sosial Praktek Gizi , n (%)

Ekonomi Kurang Cukup Baik Jumlah

Rendah :

< Rp. 1,851,500juta 45 (45%) 29 (29%) 4 (4%) 78 (78%)

Menengah ke atas :

≥Rp. 1,851,500juta 7 (7 %) 15 (15%) 0 (0%) 22 (22%)

Jumlah 52 (52%) 44 (44%) 4 (4%) 100 (100%)

x2 = 7,086 , p = 0,029

Berdasarkan tabel di atas, dapat dirumuskan bahwa dari 78 ibu hamil (78%) yang

turut serta dalam penelitian ini mempunyai status sosial ekonomi yang rendah, 45 ibu hamil

(45%) mempunyai praktek gizi ibu hamil yang rendah manakala 29 ibu hamil (29%)

mempunyai sikap gizi ibu hamil yang cukup ,serta 4 ibu hamil (4%) mempunyai praktek gizi

ibu hamil yang baik. Di samping ini, dari 22 ibu hamil (22%) yang turut serta dalam

penelitian ini mempunyai status sosial ekonomi yang menengah ke atas, 7 ibu hamil (7%)

mempunyai praktek gizi ibu hamil yang rendah manakala 15 ibu hamil (15%) mempunyai

sikap gizi ibu hamil yang cukup ,manakala tidak dijumpai ibu hamil yang mempunyai sikap

gizi ibu hamil yang baik. Dari hasil uji spss, nilai chi-square (x2) adalah 22,56, nilai

signifikansi p adalah 0,029 yaitu nilai signifikansi p < 0,05 ,maka terdapat ada perbedaan

yang bermakna dalam hubungan sosial ekonomi dengan praktek gizi ibu hamil.

5.2. Pembahasan