dk 3.3 (1)

10
1. Klarifkasi istilah Kejang Epilepsi K ejang gerakan otot tonik atau klonik yang involunter secara berkala kar ena lepasnya muatan neu ron k ortikal secara berlebihan.  K ejang suatu abnormalitas hiperaktik sinkron sistem sara pusat karena instabilitas membran kar ena kelebihan rangsangan eksitasi atau kurangnya hambatan dari inhibitori K ejang kejadian transien atau tanda akibat aktivitas abnormal dan sinkron di otak.  Bangkitan motorik genralisata atau hilangnya kesadaran dan k ombinasi kontraksi otot tonik klonik. Epilepsi kondisi seseorang dengan kejang berulang karena kerusakan kronis sistem sara pusat. W abah gangguan ungsi perubahan kronik rekuren neurologi kronik, rekuren,

Transcript of dk 3.3 (1)

Page 1: dk 3.3 (1)

7/24/2019 dk 3.3 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/dk-33-1 1/10

1. Klarifkasi istilahKejangEpilepsi

Kejang gerakan otot tonik atau klonik

yang involunter secara berkala karena

lepasnya muatan neuron kortikal secara

berlebihan. 

Kejang suatu abnormalitas hiperaktiksinkron sistem sara pusat karena

instabilitas membran karena kelebihan

rangsangan eksitasi atau kurangnya

hambatan dari inhibitori

Kejang kejadian transien atau tanda

akibat aktivitas abnormal dan sinkron di

otak. Bangkitan motorik genralisata atau

hilangnya kesadaran dan kombinasi

kontraksi otot tonik klonik.

Epilepsi kondisi seseorang dengan

kejang berulang karena kerusakan kronis

sistem sara pusat.

Wabah gangguan ungsi perubahan

kronik rekuren neurologi kronik, rekuren,

Page 2: dk 3.3 (1)

7/24/2019 dk 3.3 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/dk-33-1 2/10

dan paroksimal akibat aktivitas elektrik

otak.uatu gangguan serebral kronik dg

berbagai macam etiologi yang dicirikan

oleh serangan paroksismal yang berkala

akibat lepas muatan neuron listrik

serebal secara eksesi.Kejang rekuren spontan dan tidak

disebakan oleh kelainan metabolisme

yang terjadi bertahun!.

!. "embatasan masalah1. #isiologi normal sistem sara !. Klasifkasi kejang dan epilepsi$. Etiologi epilepsi

%. "atofsiologi epilepsi&. #armakologi obat antiepilepsi

Klasifkasi kejang

1. "arsial suatu area di otak'. impel tidak ada kehilangan

kesadaranB. Kompleks ada kehilangan kesadaran

!. (eneral semua bagian di otak dan

hilangnya kesadaran saat onset

Page 3: dk 3.3 (1)

7/24/2019 dk 3.3 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/dk-33-1 3/10

'. )onik kronik hilang kesadaran kejang

diseluruh tubuh ada gerakan

menghentak di tangan maupun kakiB. 'bsen masuk kedalam ase trance

mirip seperti melamun tanpa

kehilangan kesadaran. Kejang pada

anak *+1& tahun, berjalan selama

beminggu! atau berbulan!. eurologis

normal. )idak cocok dg obat

antiepiletik.'bsen disertai hilang kesadaran secara

singkat. )anpa kebingungan setelah

kejang, karena ia tidak ingat.'bsen atipikal bersama kejang! lain.

-. )onik atau atonik biasa disebut drop

attack tiba! jatuh. )onik kejang ototatonik hilang tonus otot. ebih pendek

dari pd tonik kronikKejang atonik kontraksi singkat sering

pada anak disertai kejang lain./. 0ioklonik kejang otot secara

spontan. Kontraksi otot berulang atautunggal yang mengenai berbagai

anggota atau satu disertai jatuh yang

keras.E. pasme inartil hipsaritmia kejang

pada bayi baru lahi sampai 1! bulan.

Page 4: dk 3.3 (1)

7/24/2019 dk 3.3 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/dk-33-1 4/10

Kontraksi di leher tubuh dan kedua

lengan.$. tatus epileptikus, kejang berulang,

tampak terjadi semua bentuk kejang.

Bila terjadi bersama tonik klonik 2

mengancam ji3a.%. "ola rekurensi 2 terjadi secara acak

tanpa aktor pencetus.

&. #isologi ormal sistem saraistem sara  untuk mengontrol

seluruh sistem. )iga ungsi utamaa. 0erespon perubahan reseptor

sensorisb. 0enginterpretasi dan mengingat

berbagai perubahanc.0engaplikasikan berbagai perubahan

dengan eektor

/ibagi jadi dua4 somatis dan otonom.omatis  sadar, otonom  tidak

sadar. /iatur "Enteric ervous ystem  mengatur

pencernaan

Page 5: dk 3.3 (1)

7/24/2019 dk 3.3 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/dk-33-1 5/10

truktur utama neuron5 16 dendrit, !6 badan

sel, $6 akson. /ibagi tiga ungsi5 aeren

7pemba3a sistem impuls ke "6, motor

7pemba3a impuls dari "6, interneuron

7assosiasi6.

Kanal yang berpengaruh4 leaked channel

dan gated channel.

8ntrasel a 9 K 

Ekstrasel a : K 

 ;enis gated channel4

1. <oltage+gated channel  perubahan

potensial!. igand+gated channel  senya3a

kimia$. 0echanical channel  tekanan

"otensial istirahat +=> m<

Kerja neuron,

1. (raded potential

iatnya lokal. )erdapat depolarisasi7makin positi6 dan hiperpolarisasi

7makin negati6. /ipengaruhi ?at kimia.!. "otensial aksi ;arak jauh. )hreshold +&& m<. ;ika batas

terlampaui, terjadi potensial aksi yang

berjalan terus. )erjadi depolarisasi,

Page 6: dk 3.3 (1)

7/24/2019 dk 3.3 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/dk-33-1 6/10

aktivasi kanal a, inaktivasi kanal a

diikuti dengan pembukaan kanal K,

repolarisasi 7sampai hiperpolarisasi6, dan

penutupan kanal K.

Etiologi epilepsi

1. 8diopatik tidak dikatahui demam,

siklus haid, emosi yang kuat, latihan

yang intens, musik keras!. imptomatik, fsiologis berbagai

macam misal karena virus, cerdera

kepala, tumor, hipoksia, ssp, gangguan

metabolik, gangguan elektrolit,

pendarahan,

"atofsiologi Kejang

8nstabilitas membran sel sara  lebih

mudah mengalami pengaktian.

euron hipersensiti  ambang muatan

menurun

Kelainan polarisasi kelebihan asetilkolin

dan defsiensi ('B' 7neurotransmitter

inhibitorik6

Ketidakseimbangan ion4 asam basa

7elektrolit6  mengganggu keseimbangan

neuron. 0enyebabkan peningkatan

Page 7: dk 3.3 (1)

7/24/2019 dk 3.3 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/dk-33-1 7/10

neurotransmitter eksitatorik dan deplesi

meurotransmitter inhibitorik

esi yang terjadi pada bagian otak bersiatneurokimia3i bukan struktural.

asbel 5

Basic anatomi korteks srebsri dll.urologi dan neurobiokimia3i 2

neurotransmitter dan reseptor

#aktor! ekstibilitas neuron ;enis! kejang#armakokinetik dan dinamik obat

antikejang antiepilepsi"atofsiologi

Page 8: dk 3.3 (1)

7/24/2019 dk 3.3 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/dk-33-1 8/10

1. 'natomi /asar Korteks erebri!. eurologi dan neurobiokimia3i 2

neurotransmitter dan reseptor

$. #aktor+aktor eksitabilitas neuron%. ;enis+jenis kejang&. #armakokinetik dan dinamik obat

antikejang dan antiepilepsi*. "atofsiologi lebih lanjut

a. 8nstabilitas membran

b. euron hipersensiti c.Ketidak seimbangan elektrolitd. Ketidakseimbangan neuron

$. eurologi dan eurobiokimia3i

ara  8nfnite loop, macem angka @./ibagi jadi tiga jenis4 motorik, sensorik,

dan interneuron.

 )elevisi 7cahaya6 2 mata  retina 7sel

batang, kerucut6  . Apticus  

chiasma opticum, ba3ah hipotalamus7persilangan6  traktus optikus  corpus

geniculatum lateral  radiasi optica  

korteks visual area 1= 7primer6, 1@, 1

7asosiasi6  somatosensorik area 1, !, $,

&, =  frontal (motorik) area 4, 6 ,8 

Page 9: dk 3.3 (1)

7/24/2019 dk 3.3 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/dk-33-1 9/10

Karena yang dipengaruhi seluruh kaki

7traktus kortikonuklearis6, kedua mata,

kesadaran, dan memori 7sistem limbik6  

menyebar  generalisata.

(angguan eksitabilitas neuron pada area

motorik.

"enjalaran impuls

1. (raded potential 7dendrit  badan

sel6  tergantung ampiltudo impuls.

0akin banyak makin cepet direspon.

Besar impuls berbanding terbalik dengan

 jarak tempuh. 0akin jauh makin kecil.

!. "otensial aksi

 Carus mele3atiambang. Besar impuls tidak tergantung

 jarak tempuh. /ipengaruhi oleh kerja

kanal a, K, dan pompa a+K.

Comeostasis sel dipengaruhi oleh pompa

a+K dan kanal bocor.

#aktor yang mempengaruhi gangguan

eksitabilitas neuron

1. Keseimbangan elektrolit  -ek kanal

ion dan reseptor kanal ion.!. ;umlah eurotransmitter

$. <olume -%. 8on -a!D

Page 10: dk 3.3 (1)

7/24/2019 dk 3.3 (1)

http://slidepdf.com/reader/full/dk-33-1 10/10

$. #aktor+aktor eksitabilitas neuron

#aktor+aktor5a. Ekstrinsik#aktor yang mempengaruhi

eksitabilitas5+ ;umlah neurotransmitter dan

type+ 0odulasi reseptor oleh ion

ekstraseluler+ iat temporal dan spasial input

sinaptik dan non+sinaptikb. 8ntrinsik

#aktor yang mempengaruhi

eksitabilitas5

+ "erubahan konduksi kanal ion+ Karakteristik respon reseptor

membran+ Buer sitoplasma+ istem second messenger+ 0odifkasi eskpresi protein