Ditjen Tanaman Pangan PENGAMBILAN CONTOH BENIH...

Disusun dan disampaikan oleh Herni Susilowati, PBT Balai Besar PPMB-TPH pada Webinar Pengambilan Contoh Benih, tanggal 23 Oktober

Kementerian Pertanian

Ditjen Tanaman Pangan

Ditjen_TP_News bbppmbtph ppmbtph http://bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id

PENGAMBILAN CONTOH BENIH

(Berdasarkan ISTA Rules )

BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH

TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA2020

DAFTAR ISI

Latar Belakang

Sumber: ISTA Hand book on Seed Sampling

1) Pada saat pertumbuhan dilapangan (kondisi lingkungan,kondisi tanah, adanya kompetisi dengan gulma, pathogen/penyakit)

2) Pada saat proses Panen (kematangan benih saat panen,kerusakan akibat alat dan penanganan, kontaminasi dari alat,tercampurnya gulma dan tanaman lain, bercak penyakit, serangga)

3) Pada saat proses pasca panen (kerusakan akibat alat danpenanganan, kontaminasi dari mesin, prosesimg, pada saatpengemasan, penyimpanan)

Penyebab heterogenitas lot :


Mendapatkan contoh benih dalam volume yang sesuai

untuk pengujian/analisia dan mewakili kelompok benih

yang akan diuji/dianalisa

2.1 Tujuan

2.2 Definisi2.2.1 Lot benih

Benih dengan volume tertentu yang dapat diidentifikasikansecara fisik dan spesifik

2.2.2 SublotBagian yang tidak kurang dari 20% dari lot benih.

2.2.3 Contoh primer Sejumlah benih yang diambil dari lot benih dengan satu kali pengambilan pada lot benih.

2.2.4 Contoh kompositGabungan dan campuran dari semua contoh primer yang akan digunakan sbg contoh kirim dan contoh duplikat.

2.2.5 SubcontohBagian dari contoh yang diperoleh dengan metode pengurangancontoh

2.2.6 Contoh kirimContoh benih yang diambil dari contoh komposit utk dikirim kelaboratorium.

2.2.7 Contoh duplikatContoh benih yang diambil dari contoh komposit dengan volume, penandaan dan penyegelan sama dng contoh kirim dan diberi tanda“contoh duplikat”.

2.2.8 Contoh kerjaSeluruh contoh kirim atau sebagian contoh benih untuk pengujianmutu benih dengan berat minimal sesuai dengan ketentuan ISTA Rules.

2.2.9 Penyegelan

Penutupan wadah sedemikian rupa sehingga tidak dapat dibukadan ditutup kembali tanpa merusak atau meninggalkan tanda-tanda kerusakan pada segel.

2.2.10 Wadah bersegel otomatis

Kantong berklep adalah tipe wadah spesifik yang bersegel secaraotomatis

2.2.11 Penandaan

Sebuah wadah lot benih dapat dianggap telah ditandai ataudiberi label jika terdapat penanda identifikasi yang khususpada/dalam wadah yang mengidentifikasi dari lot benih mana contoh benih tersebut.

2.2. 12 Lot Kecil

Lot benih dari benih bernilai tinggi, mencakup dan tidakterbatas pada benih sayuran hibrida yang dijual per biji ataubenih yang tidak tersedia secara komersial dan digunakanuntu penelitian atau untuk generasi yang lebih tinggi.

2.3 Prinsip Umum

• Contoh komposit diperoleh dari lot benih dengan mengambilcontoh primer dari berbagai posisi seluruh lot benih secara acak/sistematik kemudian digabungkan.

• Dari contoh komposit ini, diambil subcontoh dengan menggunakanprosedur pengurangan contoh melalui satu atau beberapa tahapanuntuk menghasilkan contoh kirim dan akhirnya contoh kerja untukpengujian

Lot Benih

Contoh primer

Contoh komposit

Contoh kirim

Contoh duplikat

Pengambilan

contoh di

gudang

benih


2.4 Peralatan dan Perlengkapan Pengambilan Contoh Benih

• Pengambilan dan pengurangan contoh benih harus melalui Teknik tertentu dan peralatan yang bersih dan dlm kondisi yang baik.

• Wadah yang digunakan untuk mengumpulkan contoh primer, contoh komposit dan selama pencampuran harus bebas statis untukmenghindari sekam atau benih melekat dalam wadah.

• Peralatan dan perlengkapan lebih lanjut dijelaskan pada ISTA Hand book on Seed Sampling

2.5 Prosedur

2.5.1. Prosedur Pengambilan contoh dari lot benih

2.5.1.1 Persiapan Lot benih dan kondisi pengambilan contoh benih

• Saat melakukan pengambilan contoh, lot benih harus dalam kondisi yang seragam dan apabila ternyata lot benih ditemukan beragam/ heterogenmaka pengambilan contoh harus ditolak.

• Benih dapat diambil contohnya dalam wadah atau saat akan dikemas.

• Wadah tidak merusak benih, bersih (untuk menghindari kontaminasisilang), harus dilabel/diberi tanda sebelum atau segera setelahpengambilan contoh dilakukan

• Lot benih harus ditata sehingga setiap bagian dari lot benih dapatdijangkau dengan mudah oleh PPC.

Indikasi Heterogenitas Lot Benih

1. Identitas lot benih▪ Apakah wadah sudah diberikan identitas

yang spesifik ?▪ Perbedaan penandaaan atau pelabelan▪ Apakah lot sudah sesuai dengan

identitasnya, seperti: jenis tanaman, varietas, jumlah wadah, total berat lot dll.

2. Kondisi lot benih• Apakah menggunakan jenis (bahan) wadah

dan ukuran wadah yang sama?• Apakah semua bagian lot benih dapat

diakses/dijangkau oleh PPC (terkait susunanlot benih)?

• Apakah wadah disegel (sealing) ?• Perbedaan tipe penyegelan• Apakah membahayakan pengambil contoh,

seperti :a. Bahaya akibat perlakuan kimiab. Bahaya akibat listrikc. Kendaraan atau peralatan yang lalu lalang

• Vol maksimum lot benih dengan kelebihan toleransi 5%Sumber: ISTA Hand book on Seed Sampling

Persyaratan Susunan lot benih

O Tiap wadah benih memiliki volume yg sama

O Susunan wadah benih memiliki peluang yang sama untuk diambil contoh

O Tidak menempel pada dinding

O Wadah benih disusun pada alas /palet

O Tidak tercampur dengan kelompok benih lain

O Mudah dilakukan pengambilan contoh benih

O Wadah benih mudah dihitung


Penyusunan kelompok benih

X X

X√

Persyaratan Umum Kelompok Benih

1. Penempatan suatu lot benih yang berbeda hrs dapat didentifikasi dng jelas.

2. Perubahan penempatan suatu kelompok benih didalam Gudang pengemasan(setelah pengemasan dipindah ke Gudang penyimpanan hrs tertelusur)

3. Pemilik/perusahaan hrs bertanggungjawab thd lot nya.

4. Perusahaan hrs menyediakan informasi ttg pencurahan dan pencampuran lot, label, tanda serta segel yg lepas.

5. Dapat merupakan penggabungan dua atau lebih unit sertifikasi.

6. Produsen hrs memberikan identitas yang berisi No lot pada setia wadah.

7. Mengatur susunan lot shg mudah dihitung jumlah wadah dan mudah diakses.

Kondisi lot homogen dari performa contoh primer (seragam atau tidak)

1. Jenis tanaman;2. Warna benih;3. Bentuk dan ukuran benih;4. Tingkat ketidakmurnian.

Jika hasil evaluasi secara visual heterogenitasPengambilan contoh dihentikan.Produsen - Lot menjadi sub lot

- Uji heterogenitas- Pencampuran lot benih dan penataan

ulang lot

Bila contoh primer dalam kelompok benih terlihat homogenmaka contoh tersebut digabung dalam satu wadah menjadicontoh komposit. Jika terlihat tidak homogen makapengambilan contoh harus dihentikan. Pemeriksaan kehomogenan contoh primer:

• Untuk lot benih dalam wadah dengan kapasitas sd dan termasuk 100 kg, intensitas pengambilan contoh minimum sbb:

a) Untuk lot benih dengan kapasitas wadah 15 sd 100 kg, intensitas pengambilancontoh benih harus memenuhi persyaratan minimal pada Tabel 2.1

b) Lot benih dengan kapasitas wadah kurang dari 15 kg

Untuk Kelompok benih dengan kapasitas wadah kurang dari 15 kg, wadahdapat digabung menjadi unit pengambilan contoh yang tidak melebihi 100 kg per unit, misal:

- 20 wadah @ 5 kg, digabung menjadi 1 unit



• Unit pengambilan contoh benih dianggap sebagai satu wadah dan pengambilancontoh benih mengikuti aturan Tabel 2.1

Unit contoh = ∑wadah x vol100

2.5.1.2 Intensitas minimum pengambilan contoh

Tabel 2.1 Intensitas minimum pengambilan contoh benih pada lot benih

dalam wadah dengan kapasitas sd dan termasuk 100 kg

Jumlah wadah dlm lot benih Minimum jumlah contoh primer

1 - 4 wadah 3 contoh primer dari setiap wadah

5 - 8 wadah 2 contoh primer dari setiap wadah

9 -15 wadah 1 contoh primer dari setiap wadah

16 - 30 wadah 15 contoh primer dari lot benih(masing-masing dari 15 wadah yang berbeda)

31 - 59 wadah 20 contoh primer dari lot benih(masing-masing dari 20 wadah yang berbeda)

60 atau lebih wadah 30 contoh primer dari lot benih(masing-masing dari 30 wadah yang berbeda)

Bila volume blm cukup pengambilan contoh ditambah

c) Lot benih dengan kapasitas wadah > 100 kg atau dari benih curah yang akan dikemas, intensitas pengambilan contoh sesuaiTabel 2.2

Volume lot benih Minimum jumlah contoh primer yg diambi

101 – 500 kg Minimal lima contoh primer

501 – 3000 kg Satu contoh primer untuk setiap 300 kg, minimal 5 contoh primer

3001 – 20000 kg Satu contoh primer untuk setiap 500 kg, minimal 10 contoh primer

20001 dan lebih Satu contoh primer untuk setiap 700 kg, minimal 40 contoh primer

Apabila lot benih mencapai kurang 15 wadah, berapapunukurannya, maka jumlah contoh primer yang sama harus

diambil setiap wadah.

Terdapat permohonan pengambilan contoh benih curah dengan

volume lot benih 1200 Kg yang terdiri dari 4 wadah benih seberat

300 Kg. berapa contoh primer yang akan diambil?

- 501 – 3.000 Kg : 1 contoh primer setiap 300 Kg, minimal 5 contoh primer .

- 1200 ÷ 300 = 4 wadah- 2 contoh primer dari tiap wadah = 8 contoh primer

• Saat menetapkan jumlah dan/atau ukuran contoh primer, PPC hrs mengetahui jumlah minimum benih yang diperlukan untukpengujian di lab dan benih yang tersisa msh cukup banyak untukmendapatkan contoh duplikat jika diperlukan.

• Contoh primer dengan ukuran yg hampir sama diambil dr tiapwadah dr setiap titik pengambilan pd lot bnh.

• Apabila bnh dikemas dalam wadah, maka wadah yg diambilcontohnya harus diambil secara acak atau secara sistematik.

• Pengambilan contoh primer hrs diambil dari bagian atas, tengahdan bawah wadah (tidak hanya satu posisi dalam wadah).

• Apabila benih dalam btk curah atau wadah yg besar maka contohprimer harus diambil secara acak dari berbagai posisi.

2.5.1.3 Pengambilan contoh primer

• Wadah harus terbuka atau dapat ditembus untuk pengambilancontoh primer. Wadah contoh tersebut selanjutnya ditutup atau isinyadipindahkan ke wadah baru.

• Jika benih akan dikemas dalam wadah khusus (msl wadah kecil, tdktembus, atau wadah kedap udara) maka pengambilan cth primer sebaiknya dilakukan sebelum dikemas atau saat proses pengemasan.

• Alat yang digunakan seharusnya tidak merusak benih dan sesuaidengan ukuran benih, bentuk, berat jenis, chaffiness atau sifat mutulainnya.

• Semua alat pengambilan contoh hrs dibersihkan sblm digunakanuntuk menghindari kontaminasi silang.

• Alat pengambil contoh (triers) hrs cukup panjang shg dapat mencapaiminimal setengah dari diameter wadah atau dpt mencapai sisiberlawanan dr wadah.

Pengambilan contoh benih dari lot dapat dilakukan melalui salah satucara sbb:a. Pengambilan contoh secara otomatis dari aliran benih.

Syarat alat pengambil contoh otomatis adalah bahwa alat tsb dapatmengambil contoh secara seragam antar bagian dlm aliran dan benih yang masuk ke dalam alat tsb tdk dapat keluar lagi. Alat dapat dioperasikan secaramanual atau dengan control otomatis.Contoh: Rubber conveyor belt

• Alat pengambil contoh dari benih curahsecara horisontal;

• Alat ini digunakan untuk pengambilancontoh secara sistematik dan seluruh bagianlot


b. Pengambilan contoh dari aliran benih secara manual

Contoh: Pelican sampler

☺ Terdiri dari satu atau duapegangan yang menempel padakerangka.

☺ Panjang kerangka harus lebihbesar dari lebar aliran benih


Cara pengambilan contoh dengan pelican sampler

1. Pelican sampler dan peralatan lain yang diperlukan diperiksa

kebersihannya;

2. Genggam pegangan dengan kuat;

3. Alat digerakkan secara lengkap dengan gerakan yang terus

menerus pada kecepatan konstan melalui curahan benih.

Permukaan alat tetap dijaga agar menghadap curahan benih

selama pelaksanaan;

4. Benih dari pelican sampler dituang ke dalam penampung.


Keterangan:

C. Tipe-tipe stick trier

D. Lubang yang digunakan secara vertikal

E. Wadah penampung benih dari trier

c. Pengambilan contoh benih menggunakan stick trier/sleeve type trier


STICK TRIER/ SLEEVE TRIERStick trier terdiri dari tabung dalam dan tabung luar. Ukuran tabung dalamharus sesuai dengan tabung luar agar tabung dalam bisa digerakkan tetapibenih tidak bisa terselip diantara celah antara kedua tabung.

Dapat digunakan untuk pengambilan contoh secara vertikal atau horizontal.

O STICK/SLEEVE TRIER dengan partisi O STICK/SLEEVE TRIER tanpa partisi

Sum

ber

: IST

A H

and

book

on

Seed

Sam

plin

g

Cara Penggunaan Stick/Sleeve Trier

1. Stick trier diperiksa dan dibersihkan;

2. Wadah ditusuk dengan posisi lubang stick trier tertutup;

3. Stick trier didorong secara perlahan sehingga ujungnya tidak

menembus sisi yang berlawanan dari wadah;

4. Stick trier dibuka dengan memutar dan menarik tabung bagian dalam;

5. Stick trier digoyangkan sampai terisi benih;

6. Stick trier ditutup perlahan dan ditarik, stick trier dikosongkan dengan

memasukkan contoh primer ke dalam wadah.

Pengambilan contoh benih curah dlm peti

kemas dengan menggunakan trier

Sum

ber: ISTA

Hand book on Seed Sam

pling

d. Pengambilan contoh benih menggunakan nobbe trier

Nobbe trier memiliki ujung yangruncing, harus cukup panjanguntuk mencapai bagian tengahwadah, dengan lubang berbentukoval dibagian dekat ujung runcing.

Besarnya lubang min 2 kali maksdiameter benih yang akan diambilcontoh dengan panjang lubang 2-5kali lebar lubag.

Hanya dapat digunakan padawadah yang dapatditusuk/karung.

Sum

ber: ISTA


pling

Keterangan:

Lebar lubang minimal dua kali diameter maksimal benihyang akan diambil contoh benihnya

Sum

ber: ISTA


pling

A. Menusuk dan mendoong trier kedalam kantong, dengan posisi lubang berada dibawah

B,C & D Memutar trier sehingga lubang menghadap atas danmenariknya perlahan dr kantong

Cara Penggunaan Nobbe Trier


e. Pengambilan contoh benih menggunakan tangan

Untuk benih yang mudah rusak pd KA yg rendah

Benih berukuran besar

Untuk benih yang tidak mengalir

bebas/bersayap/bersekam

Untuk benih yg menggunakan bahan kimia

dianjurkan pakai sarung tangan

Catatan : Kedalaman wadah maks 40 cm dari

permukaan

• Bersihkan tangan dan gulung lengan baju jika diperlukan

• Masukan tangan kedalam wadah, sesuai posisi yang diinginkan

• Ambil benih dengan cara digenggam

• Masukan benih kedalam wadah penampung


• Contoh primer dibandingkan satu sama lain selama pengambilamcontoh benih.

• Bila contoh primer dalam lot terlihat homogen maka contohtersebut digabung dlm satu wadah menjadi cth komposit. Jika terlihat tidak homogen maka pengambolan cotoh hrs dihentikan.

2.5.1.4 Pengambilan contoh komposit

• Contoh kirim diperoleh dari pengurangan cth komposit sampai vol yg sesuai utk pengujian.

• Utk mendapatkan subcontoh KA hrs dilakukan sedemikian rupashg perubahan pada KA seminimal mungkin.

• Contoh komposit dapat dikirimkan ke lab pengujian benih jkukurannya sesuai atau sulit dilakukan pencampuran dan pengurangan cth komposit pada kondisi Gudang.

• Cth duplikat yg diminta hrs disiapkan dng cara yg sama denganpengambilan contoh kirim.

2.5.1.5 Pengambilan contoh kirim

• Setiap cth kirim hrs diberi tanda sesuai dengan identitas lotnya dan disegel. Informasi tambahan spt pemberian perlakuan kimia hrs dicantumkan.

• Cth kirim hrs dikemas utk mencegah kerusakan selama perjalanan.

• Cth kirim utk penetapan KA dan cth dari lot benih yang berkadarair rendah hrs dikemas dlm wadah kedap udara dan mengandungudara seminimal mungkin.

• Contoh kirim hrs diteruskan ke Lab sesegera mungkin.

2.5.1.6 Pengiriman contoh kirim

• Cth kirim hrs diusahakan diuji pada hari yang sama• Penyimpanan contoh kirim dapat di gudang di bawah

pengawasan PPC, dan/atau di lab stl penerimaan, dan sebelumpengujian

• Jika diperlukan, penyimpanan benih ortodok harus dilakukan dlmruang sejuk dng ventilasi baik.

• Untuk benih non ortodok maka benih sedapat mungkin segeradiuji setelah cth kirim diperoleh dari cth lomposit tanpapenyimpanan, krn viabilitasnya tdk dapat bertahan utk waktu yglama.

• Contoh duplikat dpt disimpan utk periode tertentu yg lbh lama,sampai contoh duplikat tersebut dibutuhkan utk pengujian.

2.5.1.7 Penyimpanan contoh kirim sebelum pengujian

2.5.2 Prosedur untuk memperoleh contoh kirim dan contoh kerja

2.5.2.1 & 2.8 Ukuran minimal contoh kerja dan Contoh kirim

• Ukuran minimal contoh kerja ditetapkan minimal mengandung 2500 butir benih.

SpesiesVolume maks. Lot

benih (kg)

Berat minimal contoh kirim

(gram)

Berat minimal contoh kerja Analisis Kemurnian

(gram)Arachis hypogaea 30.000 1000 1000Glycine max 30.000 1000 500Oryza sativa 30.000 700 70

Sorghum bicolor 30.000 900 90Triticum aestivum 30.000 1000 120Vigna angularis 30.000 1000 250 Vigna radiata 30.000 1000 120Zea mays 40.000 1000 900

Tabel 2A. Ukuran lot dan ukuran contoh benih

✓ Vol lot benih hrs memenuhi ketentuan dengan toleransi 5%

✓ Bila lot benih melebihi ketentuan vol, maka lot yg besar hrs dibagi menjadi beberapa lot sesuai

ketentuan, kemudian dipisahkan dan masing-masing diberi identitas

• Untuk penetapan KA dari spesies yg dihaluskan 100 gram, utk spesieslainnya 50 gram. Jika menggunakan alat ukur KA kemungkinandiperlukan ukuran contoh yg lebih besar

• Bila contoh kirim lebih kecil dr yang ditentukan, penerima contohharus diberi informasi dan pengujian akan ditunda sampai jumlahbenih yang diterima mencukupi dalam satu contoh kirim.

• Contoh kirim harus disegel dan diberi tanda.

2.8. Contoh Kirim

• Sebelum dilakukan pengurangan contoh komposit dilakukanpenimbangan dan pencampuran terlebih dahulu, untuk mengurangitingkat keragaman.

• Kemudian contoh kirim/contoh kerja diperoleh dengan membagi ataumemisahkan contoh secara berulang dan menggunakan beberapabagian kecil secara acak.

• Volume contoh kirim tidak perlu diperoleh secara tepat, tetapi volumeminimal contoh kirim harus tercapai dan sesuai untuk masing-masing jenis pengujian.

• Satu, dua atau lebih dari metode pengurangan contoh benih dapatdigunakan pada prosedur pengurangan satu contoh

2.5.2.2 Metode pengurangan contoh

Metode memperoleh contoh kirim penetapan KA

• Pengambilan contoh kirim utk uji KA diambil segera dr contohkomposit, dan secepat mungkin dimasukan ke dlm wadahkedap (plastik polyethelin, almunium foil, gelas kaca, botolplastik) untuk mencegah terjadinya perubahan KA.

• Subcontoh harus diambil dengan cara sbb: mencampur cthkomposit, kemudian mengambil minimal 3 cth dari posisi ygberbeda dan menggabungkannya.

• Apabila pencampuran tidak dpt dilakukan di gudang, contohbenih dimasukkan ke dlm wadah kedap dan dibawa ke lab utksegera dilakukan pencampuran.

2.5.2.2.1 Metode pembagi mekanik

Metode ini sesuai untuk semua jenis benih, kecuali jenis benihyang mudah menempel/lengket.

Alat membagi contoh menjadi dua atau lebih bagian yang sama.

Metode pengurangan secara mekanis a.l:

a. conical dividerb. soil devider (riffle divider)

c. centrifugal deviderd. rotary devider

a. Conical divider

A. Terdiri dari corong kerucut (hopper) danrangkaian penyekat dimana benihlangsung masuk ke dalam dua saluran.

B. Saluran masuknya benih tersusundalam bentuk lingkaran yang berujungpada celah yang berlawanan.

C. Sebuah katup pd bagian dasar corongmenahan benih.

D. Ketika katup dibuka maka benih akanjatuh dan tersebar secara merata pada saluran -saluran, kemudian melaluicelah menuju wadah benih.

Sum

ber: ISTA


pling

Cara penggunaan conical divider 1. Bersihkan alat dan wadah penampung;

2. Penampung benih diletakkan di bawah keduasaluran tempat keluar benih;

3. Benih dituangkan ke dalam corong;

4. Katup dibuka secara cepat dan benih akanmengalir secara marata ke setiap saluran;

5. Untuk mencampur benih kembali, tahap ke-2 sdke-4 diulang dan gunakan penampung benih yglain;

6. Untuk pengurangan benih, tahap ke-2 sd ke-4 diulang. Hasil ini merupakan setengah contohdari benih yg terkumpul pd penampung;

7. Jika sub sontoh yg diinginkan lebih sedikit makatahap ke-2 sd ke-4 diulang, dengan mengambildari salah satu penampung benih sehinggadiperoleh volume contoh kerja.


b. Soil divider

1. Soil divider terdiri atas sebuahcorong dengan sekitar 18 saluranyang mengarah ke sisi yang berlawanan.

2. Saluran harus cukup lebar untukmemungkinkan kelancaran arusbenih.

3. Benih ditempatkan secara meratake dalam wadah penuang dankemudian dituangkan ke dalamcorong dengan kecepatan hampirsama sepanjang corong.

4. Benih akan melewati saluran danterkumpul pada dua wadahpenerima. Sumber: ISTA Hand book on Seed Sampling

Cara penggunaan soil divider/riffle divider

1. Timbang contoh komposit2. Letakan devider pada tempat yang stabil, rata

dan bersih.3. Bersihkan devider dan wadah penampung.

Tempat kan wadah penampung tepat dibawah lubang saluran

4. Tuang contoh komposit pastikan semua saluran pada devider mendapatkan bagian yang sama

5. Isi dari kedua wadah satukan kembali kedalam wadah contoh komposit

6. Ulangi dahulu 2x proses no. 4-5 untuk menghomogenkan benih. Pembagian kali ke- 3 baru didapat 2 sub contoh benih.

7. Ambil salah satu bagian lalu ulangi proses sampai mendapatkan jumlah contoh benih yang diinginkan.Sumber: ISTA Hand book on Seed Sampling

C. Centrifugal divider Divider ini terdiri dari coronguntuk menuangkan benih. Benihmengalir ke bawah melalui corongke dalam semacam mangkokdangkal/spiner.Selama perputaran spinerdigerakkan oleh motor listrik, benihakan terlempar keluar karenagaya sentrifugal dan jatuh kebawah. Area benih jatuh terbagi menjadi 2 bagian yang hampir sama olehsebuah penyekat sehingga ½ benihjatuh di saluran yang satu dan ½ lagi di saluran yg lain.


Cara penggunaan centrifugal devider

1. Letakan devider pada tempat yang stabil, rata dan bersih

2. Bersihkan devider dan wadah penampung. Tempat kan wadah tepat dibawah lubang saluran

3. Tuang contoh benih kedalam corong4. Nyalakan devider5. Matikan devider jika contoh sudah

terbagi6. Ulangi dahulu 2x proses no. 3-6

untuk menghomogenkan benih.Ketiga kalinya baru didapat 2 sub contoh benih

7. Ambil salah satu bagian lalu ulangi proses sampai mendapatkan jumlah contoh benih yang diinginkan Sumber: ISTA Hand book on Seed Sampling

d. Rotary dividerDivider ini terdiri atas sebuah puncak(mahkota) yang dapat berputar yang dilengkapi 6-10 wadah sub contohbenih, sebuah saluran benih yang bergetar dan corong

Unit mahkota berputar dengankecepatan 100 ppm (putaran/menit)

Penggetar menuangkan benih ke dlmlubang silinder yang menempel padamahkota yg berputar, selanjutnyamembagi bnh ke semua wadahpenampung, sehingga diperoleh sub contoh.


1. Devider dan wadah penampungbenih (botol) dibersihkan.

2. Botol diletakkan dalam mahkota.3. Tuang contoh benih kedalam corong.4. Nyalakan devider, mahkota akan

mulai berputar dan penggetar akanmenuangkan bnh ke dlm lubangsilinder dan kemudianmendistribusukan secara merata dlmbotol penampung benih.

5. Setelah contoh selesai dibagi divider dimatikan. Ambil satu atau lebihbotol sebagai sub contoh dari sisi ygbergantian.

6. Untuk pengurangan lebih lanjuttahap 3 dan 4 diulang dngmenggunakan isi botol yg dipilih.

Cara penggunaan rotary devider


Alat yang digunakan yaitu sebuahnampan dan sebuah kotak ygterbagi atas beberapa bag berbtkkubus dng ukuran yg sama.

Setengah dari jumlah kubus -kubus tsb bagian bawahnya tdkberalas dan diatur secaraberselang seling dng yg beralas.

2.5.2.2.2 Metode paruhan dimodifikasi


Cara Kerja Metode Paruhan yang Dimodifikasi

1. Meletakkan kotak di atasnampan, kemudian cth bnh ygtelah dicampur/dihomogenkanditebarkan merata di atasnya.

2. Angkat kotak sehingga sekitarseparuh dari contoh benih akantertinggal di nampan.

3. Pekerjaan dapat diulangbeberapa kali hingga mencapaijumlah berat contoh kerja ygditentukan.

2.5.2.2.3 Metode sendok

Metode ini direkomendasikanuntuk pengurangan contoh benihpada pengujian kesehatan benih.Untuk pengujian yg lain hanyadigunakan pada benih-benihyang mempunyai ukuran lebihkecil dari Triticum spp., danuntuk benih genus : Arachis, Glycine, dan Phaseolus.Perlengkapan yang dibutuhkanantara lain: sebuah nampan, spatula dan sendok yang bersisilurus.

Cara Kerja Metode Sendok

A. Contoh benih yang telahdihomogenkan, dan siap dilakukanpengurangan

B. Dua sendok ukuran berbeda

C. Menyebarkan benih diatas nampan

D. Spatula didorong secara vertikal kedlm lapisan benih

E&F. Dengan menggunakan sendok & spatula bersama-sama mengambilbenih minimal dari 5 titik secara acak.

G. Dua sub contoh hasil pengurangan

2.5.2.2.4 Metode pengambilan paruhan dengan tangan

Metode ini direkomendasikan untuk memperoleh contoh kerjapengujian kesehatan benih di lab.

Untuk pengujian terbatas pada genus dari benih yang mudahmenempel (chaffy seed), antara lain: Andropogon, Beckmannia, Bouteloua, Brachiaria, Cenchrus, Chloris, Digitaria, Echinochloa, Melinis, Oryza, Pennisetum dllDan yang termasuk dlm genus benih rapuh yang mudah rusak: Arachis, Glycine, dan Phaseolus.Metode ini juga dapat digunakan untuk spesies dimana semuametode sangat sulit /tdk mungkin utk digunakan.

Cara kerja metode Paruhan dengan tangan

A. Benih yang akan dikurangiB. Benih dituang disebar merata, aduk

benih dng sempurna menjadi suatugundukan

C. Bagi gundukan menjadi duaD. Benih Mempunyai dua paruhanE. Bagi menjadi empat bagianF. Bagi menjadi delapan bagianG. Delapan bagian disusun dua baris,

bagian 1&3 pada baris pertamadikumpulkan, bagian 2&4 pd bariskedua dikumpulkan lalu digabungkandlm satu wadah

H. Sub contoh paruh siap untuk pengujian

2.5.3 & 2.5.4.7 Penyimpanan contoh setelah pengujian

• Tujuan utama dr penyimpanan cth bnh setelah pengujian adalah untukpengujian ulangan dr cth kirim, oleh karena itu kondisi penyimpananbenih hrs seminimal mungkin menyebabkan perubahan mutu bnh.

• Pada kasus pengujian DB, viabilitas atau pengujian kesehatan untukbenih ortodok harus dilakukan pada suhu dingin dan kering.

• Perlu diperhatikan perlindungan thd serangga dan pengerat. • Penyediaan contoh untuk uji ulang, hrs disimpan setidaknya utk satu thn

sejak diterima cth bnh.• Cth benih non ortodok (rekalsitran atau intermediate) harus disimpan

pada kondisi sesuai sehingga diharapkan hasil uji ulang tdk dipengaruhioleh penyimpanan tsb.

• Untuk lot kecil sisa cth kirim dapat dikembalikan kepada pemilik benihkecuali 25 butir sbg arsip utk menjamin identitasnya.

• Lab tidak bertanggung jawab atas kemunduran mutu benih selamapenyimpanan.

2.5.4.3 Penandaan/pelabelan dan penyegelan wadah

• Lot benih hrs berada dalam wadah berlabel/bertanda ygdisegel sendiri, atau di bawah pengawasan PPC.

• Jika lot benih sudah diberi label dan disegel sebelumpengambilan contoh, PPC hrs memverifikasi label dan segelsetiap wadah.

• PPC bertanggung jawab thd pemberian segel, label, dan pengemasan serta menjamin cth primer, komposit dan cthkirim tdk diserahkan ke pihak tdk berwenang dlm pengujianlab.

Penandaan

➢ Identitas contoh benih tertelusur lot asal bnh.➢ Identifikasi tanda hrs dicetak/distempel, tidak tulis tangan.➢Metode penandaan lot benih tergantung pada tipe wadah,➢Penandaan menggunakan kode identifikasi khusus terdiri dari

angka atau gabungan dari angka dan kata➢Tanda identifikasi dicetak langsung pada wadah, sebagai cth

label pada seluruh kantong atau label khusus yang dilekatkan/dijahit, tergantung pd kondisi


Tipe penandaan

A CB

A. Penandaan dicetak langsung pada kantong.

B. Label khusus dilekatkan dengan dijahit pada kantong

C. Pencetakan label untuk direkatkan pada kantong

Penyegelan

➢ Lot benih harus memiliki

identitas yang jelas dan

disegel sehingga jika

wadah/segel dibuka, maka

segel dan wadah rusak dan

tidak dapat digunakan

kembali

➢ Penyegelan dapat dilakukan

sebelum/sesudah

pengambilan contoh.

Jenis penyegelan

1. Penyegelan dengan menggunakan penjepit

2. Penyegelan dengan menggunakan snap-on

3. Penyegelan dengan menggunakan tali

4. Penyegelan dengan dijahit

2.5.4.4 Pengambilan contoh dari lot benih utk pengemasan ulang

➢Sertifikat/laporan hasil uji yang dikeluarkan utk suatu lot benih masih berlaku setelah pengemasan ulang lot benih tsbdalam wadah baru dengan ketentuan:a) Identitas lot benih awal masih terjagab) Tanda/ciri benih tidak berubahc) Pemindahan benih ke dlm wadah baru dalam

pengawasan PCBd) Tidak ada pengolahan selama pengisian benih

Ditjen Tanaman Pangan PENGAMBILAN CONTOH BENIH...

Documents

Transcript of Ditjen Tanaman Pangan PENGAMBILAN CONTOH BENIH...