DITERBITKAN - STP Bandung

20
DITERBITKAN OLE,H UNIT BAHASA SBKOI-AH TINGGI PARTWISATA (STP) BANDUNG

Transcript of DITERBITKAN - STP Bandung

Page 1: DITERBITKAN - STP Bandung

DITERBITKAN OLE,H

UNIT BAHASASBKOI-AH TINGGI PARTWISATA (STP) BANDUNG

Page 2: DITERBITKAN - STP Bandung

to

BAR.ISTAJURNAI, KAJIAN BAHASA DAN PARI\{IS.{T 4

Volume 3, Nomor r, Juli zot6

Terbit setahun dua kali pada setiap bulan fuli dan Dese:-: =

hasil kajian dan hasil penelitian seputar bahasa ;.:

Riadi DarwisRr. Adi HendraningrumDaeng NurdjamalWarta Sumirat

Joko PrayitnoKuswardhaniDeden Saepudin

Faisal Fahdian Puksi

Nuraeni HandayaningrumMaksum Suparman

Yadi MulyadiTatang Sopian

Novian Deni Nugraha

Maman Rachman

Endang SukimanRukman

,L ,, I illl".i]ililillffiUil'

Redaksi

Ketua

Sekretaris

Anggota

Desain Sampul

Sekretariat

Alamat:Unit Bahasa

Sekolah Tinggi Parinisata B'a ri,d'rlrm*

fln. Dr. Setiabudhi No.186 Barc-:. i. , - - I J

Telp. [022) 2011456 Fa.:-. - - - -HPr 0B13lr-:1-j-:

E-mail: barista ! s:p-:,jurnaibarista I :::

Website: htrp: stp-ba::-

Page 3: DITERBITKAN - STP Bandung

&

BARISTAfurnal Kaiian Bahasa dan Pariwisata

Volurne 3, Nomor 1, fuli 2016

Daftar trsi Hal

PROSES INFLEKSIONAL PEMBENTUK KATA BERAFIKSDALAM RUBRIK "OLAHRAGA'' HARIAN UMUM RADAR BANTENSandri Masilia, Odien Rosidin, & Sundawati Tisnasari, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.......... 1-10

THE NFLUENCE OF CAREER DEVE,LOPMENT TOWARDS JOB SATISFACTIONOF HOUSEKEEPING ATTENDANTS AT HOTEL TOPAS GALEzuA BANDLINGRetno Budi Wahl.Lrni, Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung.... ..................11-24

A STUDY OF INTERRUPTION AND OVERLAP IN MALE.FEMALECONVERSATIONS IN THE TALK SHOW MATA I,IAJWAIzahFaizah, & Eri Kurniawan, Universitas Pendidikan Indonesia ........... ..................25-36

ANALISIS PERANAN PRO-POOR TOURISM DALAM MENINGKATKANKESEJAHTERAAN MASYARAKAT MISKIN DI DESA WISATA PASANGGRAHANPURWAKARTAPudin Saepudin, Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung..... .......37-48

THEME AND RHEME IN SHORT STORY OF THE TWELI/E DANCING PRII/CE^SSES:A FLTNCTIONAL GRAMMAR APPROACHVindy Melliany Puspa, STBA YAPAfuI ABA Bandung.... . ......49-63

OPTIMALISASI PRODUK PARIWISATA PERKOTAAN SESUAI TREN PARIWISATAB ERTANGGLTNGJAWAB (RE S PONS IB LE TOURI S M) DI KOTA BANDLINGNi Gusti Made Kerti Utami, Sekolah Tinggi Pariwisato Bandung.... ........ 64-73

PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS PADA ANAK USIA DINI BERBASIS PROSESPEMEROLEHAN BAHASA PERTAMAAnnisa Rachmani Tyaningsih, (Jniversitas Islam &andung............... ........74-g2

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN TAMUDI DEPARTE,MEN RTKREASI SARI ATER HOTEL & RESORT SUBANGDodi Affandi, Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung..... 83-97

RAGAM KESALAHAN YANG DILAKUKAN MAHASISWA SEMESTE,R VIIIJURUSAN BAHASA PERANCIS STBA YAPARI-ABA BANDL]NG DALAMKONSEP TEzuEMAHAN INDONESIA-PERANCISLina Syawalina, STBA YAPAfuI ABA Bandung.... 98-l 11

PENGEMBANGAN EXPEKIENTIAL MAKKETING DI SAUNG ANGKIUNG UDJO BANDLINGAnanta Budhi Danurdara, Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung.... ........ I lZ-130

Page 4: DITERBITKAN - STP Bandung

Ananta Budhi DanurdaraPengembangan Experiential Marlreting di Saung Angklung Udjo Bandung

PENGEMBANGAI{ EXP E RI E N TIAL MARKE TIIV GDT SAUNG ANGKLUNG UDJO BANDUNG

Ananta Budhi DanurdaraSekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung

Jalan Dr. Setiabudhi 186 Bandung Jawa BaratE-mail: ananta [email protected]

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana konsep dasar Experiei: .

Marketing dan pelaksanaannya pada Saung Angklung udjo, serta menjelas,.,-pengalamanyang di dapat oleh wisatawan terhadap produk wisata dari Saung Angk-- -Udjo dalam aspek sense, feel, think, act dan relate. Untuk dapat mencapai tujuan t.ir-, -maka penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan :r,-menggunakan penelitian kepustakaan dan lapangan, yaitu dengan melakukan wa\\::. r-"kepada pengelola Saung Angklung Udjo, melakukan observasi, serta menyeb" . -"kuesioner kepada responden, yaitu wisatawan yang berkunjung ke Saung Angklun_r '_

_

sebanyak 100 orang, yang ditentukan dengan teknik penentuan sampel menggunaka:, . - :

sampling. Teknik analisa data menggunakan analisa deskriptif, dengan menggunak.: .- -,,distribusi fiekuensi dan kemudian dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian men,..:-.. *. ,_*-

belum terdapat suatu perencanaan yang matang dalam konsep dasar Experiential 1I, .

(Experience plaform), yaitu penentuan segmen pasar yang belum jelas dan up3\.3 l: -"

yang belum beragam. Dengan visi sebagai pusat pendidikan budaya sunda, Saung .l=. ,-.Udjo memberikan janli (experiential value promise) yang dikemas dalam slog.:. l

Culture, In Harmony, promosi sebagai etalase budaya sunda, pembangunan iiientiia. r,-- .- 'u,,,

serla pembangunan logo perusahaan. Implementasi konsep tersebut dilakuk;: ::"-luilImenlusun program bisnis perhrnjukan yang lebih sistematis, menambah fasilitas :,c: - : ;rrrl

sefta membenahi struktur organisasi. Secara umum, Saung Angklung Udjo telah,.,,-,.. .,.,. ,,,*,

konsep experiential marketing dengan baik.Kata kunci: experiential marketing, cultural tourism, travelers experience

Abstract: This study aims to explain how the basic concepts and impler..Experiential Marketing at Saung Angklung udjo, and describes experiencis _.by traveler to the tourism product at Saung Angklung udjo in urp"-tr of sens..act and relate. In order to achieve these objectives, this study used a descr::_Data collection techniques are using literature and field research. br i::.,-manager of Saung Angklung udjo, observations, and distributing questrr:-.respondents, namely travelers who is visiting Saung Angklung Udjo man-, ,,which is determined by using a quota sampling technique. The dar: ,-.descriptive analysis, with frequency distribution tables and then analyzed C L: ",rresults showed there has no careful program to fix about planning the :,, -

Experiential Marketing (Experience platform), that have not been cle":segments, and promotional are not varied. with a vision as an --..,_Sundanese culture, Saung Angklung Udjo promises (experiential r'al_. :: *r ,,,, illlfll1L,

packaged in a slogan Nature, culture, In Harmony, promotion as a sh:." -. :

culture, Arumba identity development, and build a company 1ogo. Impi-:':- * n',,rrr

concept are making the show business program more systematic, impr,---, . , - - LLrLI

facilities, and fix the organizational structure. Generally, Saung ,i:;. .-. ntltl

implemented the concept of experiential marketing well.Keywords: experiential marketing, cultural tourism, traverer experien..

,l

d

lll

iS

1ilil

,tililtl

,rlllltltr

,hill

l

illlilltr

rilililIil

'lllllilllti

llillrfil

rlllllillll[ft

1flll,rfi,il

rlM'ln||l]ll

i1il1ltrrtilil

ilmilitillll

rrUrillul]ltl,tul

11iffiilftill

rlffifilililfillllill

{{lfiililill1]1l

,ritlllilMililflfl]

iltuunffiilm

,ll't'' lttttllllill

rllfltlil]]ilrymll

,''.]- ; ll\lr,,lllll

: : )ll ll

: ""1 Ll(llllll

: ,,r. 111 llfu

-:: llllllfr

' "'u1 illlllilxfi!_

il uililrwf'

' 'lilnr

11?

Page 5: DITERBITKAN - STP Bandung

BARISTA,Volume 3, Nomor 1, Juli 2016

PENDAHULUANIndonesia merupakan salah satu negarayang menjadi tujuan kunjungan wisata.Kenaikan jumlah wisatawan mancanegaraini teqadi di sebagian besar pintu masukutama, dengan persentase kenaikantertinggi tercatat di pintu masuk BandaraHusein Sastranegara, Bandung sebesar27,280 , diikuti Bandara Adi Sucipto,Yogyakarta sebesar 22,35o/o, dan BandaraSepinggan, Balikpapan sebesar 7,82yo(http s : //www. budpa1eejd)

Provinsi Jawa Barat adalah sebuahprovinsi di Indonesia yang ibukotanyaterletak di Kota Bandung. Kota Bandungmempunyai potensi pariwisata yang sangatbesar. Dalam Rencana IndukPengembangan Pariwisata Daerah(RIPPDA) Kota Bandung tahun 2010,produk pariwisata di Kota Bandung dapatdiklasifikasikan sebagai destinasi wisataspesifikasi "urban tourism" dengan variasipotensi daya tarik dan aktivitas wisataalam, budaya, buatan dan kegiatan khusus(special event) serta kombinasidrantaranya. Potensi atraksi wisata di KotaBandung dapat dikategorikan ke dalamWisata Heritage (Wisata PeninggalanBersej arahlWisata Pusaka), Wisata Belanj a

dan Kuliner, Wisata Pendidikan, Rekreasidan Hiburan (alam, budaya danbuatan),dan MICE (meeting, incentive,convention and exhibition).

Wisata budaya sebagai salah satuproduk pariwisata merupakan jenispariwisata yang disebabkan adanya dayatarik dari seni budaya suatu daerah.Menurut Pitana dan Gayatri (2010:53),wisata budaya dimaksudkan agarperjalanan yang dilakukan atas dasarkeinginan untuk memperluas pandanganhidup seseorang dengan jalan mengadakankunjungan atau peninjauan ke tempat lainatau ke luar negeri, mempelajari keadaanrakyat, kebiasaan dan adat istiadat mereka,cara hidup mereka, budaya dan senimereka.

Salah satu tempat wisata budaya diKota Bandung adalah Saung AngklungUdjo. Saung Angklung Udjo merupakansalah satu karya dari sumber daya manusiakreatif yang menjadi salah satu tujuanwisata budaya yang sudah terkenal hinggake luar negeri yang berada di KotaBandung. Saung Angklung Udjomenampilkan beberapa pertunjukan yangmemukau, baik pertunjukan internalmaupun eksternal.

Kelebihan konsep wisata di SaungAngklung Udjo adalah adanya kesempatankepada wisatawan untuk dapat berinteraksilangsung dengan produk wisata yang ada.Wisatawan dapat terlibat langsung dalamatraksi budaya, misalnya pada perlunjukanBambu Petang dan Arumba, penonton(wisatawan) dapat menari bersama denganpara penari pada akhir pertunjukan. Selainitu, pada program "setengah Hari di SaungAngklung Udjo", wisatawan dapat terlibatuntuk belajar membuat Angklung bersamapengrajin Angklung, makan siang alaKampung Sunda bersama wisatawanlainnya (ngaliwet bareng) di tamanbelakang. Di akhir program, para pesertaakan menceritakan pengalamanmenyenangkan mereka selama di SAUmelalui sebuah karangan.

Fenomena tersebut menunjukkanbahwa selain sebagai produk wisatabudaya, daya tarik yang dimiliki SaungAngklung Udjo adalah adanya kesempatanbagi wisatawan untuk terlibat secaralangsung dalam atraksi dan produk wisatalainnya, sehingga dapat memberikan suatupengalaman yang menyenangkan danberkesan bagi wisatawan. Terkait haltersebut, Karlajaya (2007:lI6)menyatakan:

Untuk menarik wisatawan perlu adanyapendekatan yang memberikan persepsipositif kepada konsumen yaitu denganmengkomunikasikan suatu produk denganmenyentuh sisi emosional agar konsumentidak sekedar merasa puas, tetapi jugamerasakan kesan dan pengalaman yangberbeda. Untuk itu dibentuklah suatu usaha

Page 6: DITERBITKAN - STP Bandung

Ananta Budhi DanurdaraPengembangan Experiential Marketing di Saung Angklung Udjo Bandung

pemasaran yang mencoba menganalisiskonsumen dengan menggunakan model-model psikologis yaitu experientialmarketing.

Berdasarkan data statis::_r,pengunjung tahun 2014 yang diten::'tercatat pengunjung pada Saung Angki*_;Udjo adalah sebagai berikut.

Tabell. Data Pengunjung Saung Angklung Udjo PeriodeJanuari 2012 - Agustus 2015

No. Bulan 2012 2013 2014 2015I Januari2 Februari3 Maret4 April5 Mei6 Juni7 Juli8 Agustus9 September

l0 Oktober11 Novemberl2 Desember

8899

r280992801310211471

t497 I12567

554',7

6004t30499s 13

t2400

1623418010

t46572224020r1213015

367r944515447

13477

2IT06

2301919627

r640t2532220t9r136645630

1 0569

15148

I 6686230t1

2012916190

2252t16400

22097202936938

ttjt

rt1364 16664

Total t362t2 178778 20s932 t30326(Sumber: Corporate Secretary Saung Angklung Udjo, Oktobe: _ j

Berdasarkan data di atas dapat dilihatbahwa jumlah kunjungan wisatawan diSaung Angklung Udjo masih belum stabil,bahkan terdapat penurunan kunjunganpada bulan-bulan teftentu. Selain itu,

i-(Sumber : Merket ReportDiv

berdasarkan data wisatawan .,.r "berkunjung, tingkat kunjungan ker::.rr(repeater) menunjukkan tingkat ..c- +

rendah, seperti yang dilihat dalam - .;-berikut ini.

g Jumlah totalPengu nj u ng

K Telah

mengunjungi 3

ka li

m Jumlah totalPengunj ung

Udjo,Novembe: i

Gambar 1. Data Repeater Wisatawan Saung Angklung UdjoPeriode Januari 2013 - Agustus 2015

i138,287 ,*w*' HJumtahtotat

i ffi Pengunjungi rffiffi

i ry arelahmengunjungi

I ffiffi.W; * 515,036

i***,___'"--- 4̂3,778

71.,693

5L5,036

Page 7: DITERBITKAN - STP Bandung

BARISTA,Volume 3, Nomor I, Juli 2016

Berdasarkan data tersebut dapat diketahuibahwa jumlah wisatawan yang berkunjungulang (repeater) berkisar 8,5% (yang telahmengunjungi lebih dari 3 kali), I3,92o/o(telah mengunjungi 3 kali), sedangkanyang wisatawan yang mengunjungi 2 kalisebanyak 26,850 . Kondisi tersebut belumsesuai dengan image sebagai salah satuobyek wisata budaya yang telah terkenalhingga ke luar negeri, dimana jumlahkunjungan Saung Angklung Udjoseharusnya mengalami peningkatan yangsignifikan.

Sejak tahun 2012 Saung AngklungUdjo tengah merubah konsep dari tempatwisata budaya Sunda ("Etalase BudayaSunda") menjadi pusat pendidikan danpertunjukan budaya Sunda melalui konsepooNeture, Culture In Harmony". Hal intberdasarkan semangat awal berdirinyatempat ini, yaitu ingin melestarikan danmengembangkan budaya Sunda hingga ketingkat internasional. Perubahan konsepwisata ini membutuhkan adanyaperencanaan yang tepat, mengingat brandimage Saung Angklung Udjo adalahsebagai tempat pertunjukan budaya Sunda.Dengan perubahan konsep tersebut, SaungAngklung Udjo harus dapatmempertahankan kualitas produk wisataseperti yang telah diberikan selama inikepada wisatawan. Hal tersebutmembutuhkan adanya suatu strategipengembangan konsep experientialmarketing yang tepal agar denganperubahan tersebut, wisatawan tetapmemperoleh pengalaman dan kesan yangmenyenangkan ketika berkunjung keSaung Angklung Udjo dan pada akhimyadapat meningkatkan kunjungan wisatawan.

Diharapkan pengembangan konsepdan strategi exp eri enti al marketirzg.tersebutdapat mendorong wisatawan untukberkunjung ke Saung Angklung Udjo.Meskipun demikian, jumlah kunjunganwisatawan yang masih belum stabil danpeningkatan jumlah kunjungan yang belumsignifikan serta hasil penelitian awal yang

menunjukkan bahwa tidak seluruhnyawisatawan dapat menikmati pertunjukanwisata secara maksimal, menimbulkanketertarikan peneliti untuk mengetahuilebih jauh mengenai bagaimanapengembangan konsep experientialmarketing tersebut dalam obyek wisatabudaya Saung Angklung Udjo.

Exp erientiul MarketingExperiential marketing lahir pada akhirtahun 90-an. Konsep ini digagaskanpertama kali oleh Bernd H. Schmitt yangmemadukan elemen-elemen seperti sense,

feel, think, act dan relate yang kemudiandipadatkan menjadi experientialmarketing. Konsep ini tidak sajamengandalkan fitur dan benefit, tapimenl-uguhkan diferensiasi unik berupapengalaman (experience) mengesankandalam ingatan konsumen. (l\il. SigitWahyu Kurnianto-http : l/wah)'n.wardpress. cam). Exp er i enti almarketing didefinisikan sebagai berikut :

Konsep pemasaran melalui rangsanganinderawi, membangkitkan perasaan danemosi, pengetahuan konsumen, sertainteraksi dan hubungan terhadap produkyang bertujuan untuk memberikanpengalaman konsumen terhadap produkyang ditawarkan. Experiential marketingdilaksanakan melalui rencana kerja yaituexperiential positioning, experientialvalue promise, dan overallimplementation theme" (Schmitt,1999 :25 -32; Schmitt, 2003 :98)

Industri dan kondisi pasar yangsemakin berkembang dan bermacam-macam seperli sekarang ini, telahmengubah cara pandang terhadap suatupemasaran ke arah experiential marketinguntuk mengembangkan produknya,berkomunikasi dengan konsumen,membangun hubungan penjualan danmembangun lingkungan pemasaran yangbaik. Experiential marketingakanmenggeser pendekatan tradisional yang

Page 8: DITERBITKAN - STP Bandung

Ananta Budhi DanurdaraPengembangan Experiential Marketing di Saung Angklung Udjo Bandung

menekankan pada feature& benefi,! darisuatu produk untuk menciptakan suatumemorable experience kepada konsumen(Schmitt, 2004:3).

Pengalaman konsumen dalammengkomunikasikan barang dan jasa eratkaitannya dengan konsep experientialm arketin g, Schmitt (200 4 :22) berpendapat :

"what they want ls product,communication and marketing campaignsthat dazzle sense, touch their hearts, andstimulate their minds ".

Bagi perusahaan jasa pariwisataseperli Saung Angklung Udjo, konsepexperiential marketing sangat tepatditerapkan, karena Saung Angklung Udjomenjual produk berupa jasa pariwisatayang menekankan aspek psikologis daninteraksi antara wisatawan (konsumen)dengan produk wisata yang ditawarkan.

Strategi Experiential Moduls (SEMs)dan Experiential Provider (ExPros)

Schmitt (2004:60) menerangkankerangka analisis experiential marketing(EM) yang terdiri dari dua aspek. Pertamaadalah experience moduls (SEMs) yangterdiri dari beberapa tipe experience danexperience provider (ExPros) yaitu agen-agen yang dapat mengantarkan experience.

1) Experience Moduls (SEMs)Experience moduls \-a:-:

menggunakan pendekatan holistik c.--sejumlah pengalaman, yaitu indra (sen-.;perasaan/afeksi Wel), kognitif (rhir,:tindakan (act) dan hubungan anrar:kulturireferensi tertentu (relate) )a::akhirnya memberikan dimensiiimajinasterhadap suatu produk.

a'S SenseSensemarketing dimungkinka:

untuk digunakan untuk memaparka:_informasi tentang suatu perusahaar..produk untuk memotivasi pelanggan da:untuk menambah nilai terhadap suai_produk.

Model S-P-C digunakan untui.mengetahui bagaimana sense marketin.:dilaksanakan. S-P-C (stimuli, processe:c o ns e qu en c e) y artu b agaimana panca indradirangsang sehingga dapa:menggambarkan atau mengingatkarproduk atau jasa dari suatu perusahaarserta menjadikannya sesuatu yang berar-ti.

Stimuli adalah bagaimana kitadapat dirangsang, tiga prinsip berbedadigunakan dalam tahap ini yaitu: acros-\modalities, across ExProsdan across spac€and time.

Add Value

(Sumber: Schmitt, 2004:ll2)

Gambar 2. Model S-P-C dalam Sense Marketing

115

Page 9: DITERBITKAN - STP Bandung

BARISTA,Volume 3, Nomor 1, Juli 2016

b) FeelFeel marketing adalah suatu strategi danimplementasi untuk memberikan pengaruhkepada perusahaan dan merek melaluipemberian pengalaman untuk menjadiberhasil.

Menurut Schmitt (2004:124) emosidibedakan menjadi dua jenis yaitu basicemotion & complex emotion misalnyakegembiraaan (emosi positif), kemarahan,kekecewaan dan kesedihan (emosi negatif)

c) ThinkMenurut J.P Guilford yang dikutif

Schmitt (2004:144) seseorang sering kalimenggunakan dua cara tipe yang berbedadalam berpikir, convergent thinking dandivergent thinking. Kreatifitas termasukkedalam keduannya, convergent thinking& divergent thinking.

Karena convergent thinkingmemerlukan daftar yang spesifik dari

(Sumber: Schmitt, 2004:123)

Gambar 3. Type of Affect

sedangkan complex emotion adalahkombinasi dari basic emotion dalampemasaran.

Affective experience merupakanpengalaman yang tercipta sedikit demisedikit yaitu perasaan yang berubah-ubah,jarak antara mood yang positif atau negatifkepada emosi yang kuat. Ada dua hal yangperlu diperhatikan berkaitan denganAffe ctiv e exp eri enc e :m o o d s dan em o ti on

pokok persoalan, pemasar harus diarahkanuntuk siap tindakannya.Directional thinkmemberikan penuntun apa dan bagaimanapelanggan seharusnya berpikir tentangbagaimana pilihan yang ada didepanmereka. Associative compaigns membuatpenggunaan yang mencolok terlihatsemakin abstrak, konsep yang telah umumbaiknya dengan imajinasi yang terbesar.

Affect

MoodsLightPositive, negatif, neutralOften unspecific

FeelingSr

Positi negative,

Agents and objects

Page 10: DITERBITKAN - STP Bandung

Ananta Budhi DanurdaraPengembangan Experiential Marketing di Saung Angklung Udjo Bandung

Think ConceptsDivergent

Directional

Associative

(Sumber: Schmitt,

Gambar 4. Think concepts and champaigns

d) ActAct experience bergerak lebih

sensasi yang terjadi Pengaruh dan

kesadaran. Tugas experiential marketing

adalah menggabungkan pengaruh ekst.:-,,dengan feel dan think pelaneg&n u:. *rdijadikan suatu aksi yang r!.*'menghasilkan kenangan tidak terlupak:-

(Sumber: Schmitt, 200-1:

Flesh

Motor actions

Gambar 5. Act experiences

e) RelateSebagai bagian akhir dari SEMs,

relate merupakan hubungan dengan atau

gaya hidup yang dirasakan pelanggan, baikitu berhubungan terhadap perusahaan

ataupun sesama komunikasi sense, feel,think, dan act experience yarTg bertujuan

mengaitkan dengan sesuatu berbeda diluardirinya.

Bagi Saung Angklung Udjo,memberikan pengalaman Yang baik(positifl terhadap konsumen (wisatawan)

akan menghasilkan berbagai keuntuns,rdi antaranya adalah terciptanya konsur:.:"1

yang loyal kepada perusahaan.

2) Experientiul Provider (ExPros t

Menurut Kartajaya (2006: I : -aplikasi strategi experiential marke:dapat diwujudkan melalui salah s:.

kombinasi sebagai experiential prot:-;.(ExPros) adalah: Communications, I..' "

or verbal identity, Product presence, \-

Branding, Spatial environment, lI-;'dan electronic media, People.

Page 11: DITERBITKAN - STP Bandung

BARISTA,Volume 3, Nomor 1, Juli 2016

Sebuah perusahaan jasa pariwisatasepefti Saung Angklung Udjo harusmampu menciptakan identitas sosial bagipelanggannnya dengan produk atau jasayang di tawarkan. Dengan menggunakansimbol, nam4 logo,warna, desain dankemasan sefta iklan, akan menghubungkan

i pelanggan secara individu denganmasyarakat atau budaya.

i Soekadijo (2006:67) menyatakan

I objek dapat menjadi tujuan wisata budayaj karena memiliki atraksi wisata, yang terdiriI dari sumber daya kepariwisataan dalam

I bentuk budaya. yang dapat berupa

I RenineSalan-peninggalan atau tempat-

I tempat bersejarah (artifact) maupun

I Rerikehidupan. adat-istiadat. yang berlaku

I di tengah-tengah masyarakat (kebudayaanI hioupy.

I eenelitian ini akan membahas

I pengalaman konsumen (pengunjung)

| :erhadap produk wisata yang ada pad,a

I Saung Angklung Udjo. Menurut Damanik

J Jan Helmut F. Weber (2006 : ll_12),I Rroduk wisata adalah semua produk yang

t diperuntukan atau dikonsumsi oleh

I seseorang selama melakukan kegiatan| '.\ lsata yartu :

I t. AtraksiI l. Aksesibiltas

| : Amenitas (Damanik dan Helmut F.

I Weber,2006: il-12).

I Oalam penelitian ini. produk wisara

| :rbatasi pada atraksi wisata yang bersifat

| ;ttgible (berwujud fisik/ nyata), yaitu

| ,-u.* pertunjukan seni Uiauyi yang

| :,rdapat dalarir suaru tempat wisatl.

I Selain bentuk pertunjukan yang

| ;"pat diindera seperti tarian,lagu, ataupun

I : :rang (peralatan; pertunjukan, lingkungan

I l:rtunjukan juga mempengaruhi suasana

l;-:r membentuk pengalaman ruang yang

l:-=,-ara langsung maupun tidak langsung

lr.:mpengaruhi perlunjukan (Appleton,

l: t8). Lingkungan pertunjukan berupa

ls .=ru bangunan pertunjukan, contohnya

Jc:=1ah bangunan (ruangan) teater,

II

I

stage(pentas), dan auditorium. Dalampenelitian ini, sesuai dengan fokuspenelitian mengenai pengalaman(experience) pengunjung yang murrcul daripenginderaan produk wisata, maka senipertunjukan dibatasi pada sesuatu hal dariperhrnjukan yang dapat diindera yaitu senitari, suara, dan peralatan pertunjukan.

Beberapa keunggulan yangdiberikan Saung Angklung Udjo adalahadanya pertunjukan budaya dimanawisatawan dapat berinteraksi langsungdengan produk yang ditawarkan.

Bagi Saung Angklung Udjo,pelaksanaan konsep experiential marketingmerupakan salah satu upaya untukbersaing dalam mendatangkan wisatawandan memberikan pengalaman seftamenyentuh aspek emosional wisatawandengan serangkaian aktivitas pemasaranyang dilakukan.

METODEPenelitian ini dilakukan dengan tujuanmengetahui sejauh mana pelaksanaanexperiental marketing pada SaungAngklung Udjo. Berdasarkan tujuanpenelitian tersebut, maka metode yangdigunakan pada penelitian ini adalahmetode deskriptif. penelitian ini hanyamenggambarkan dan menganalisa variabelyang ada, yaitu pelaksanaan experiuentialmarketing pada Saung Angklung Udjo.Obygk yang diteliti adalah SaungAngklung Udjo.

Populasi dan SampelPopulasi dalam penelitian ini adalahwisatawan yang mendatangi SaungAngklung Udjo yang jumlah populasi tidakdiketahui karena penelitian ini dilakukanterhadap peristiwa yang akan terjadi.Sedangkan teknik sampling yurrgdigunakan adalah ,or-protolititysampling. Hal ini sesuai dengan keadaanpopulasi yang tidak diketahui, karenapeneliti akan membagikan angket kepadawisatawan yang mengunjungi Saung

Page 12: DITERBITKAN - STP Bandung

Ananta Budhi DanurdaraPengembangan Experiential Marketing di Saung Angklung Udjo Bandung

Angklung Udjo pada waktu yang akandatang.

Karakteristik dari wisatawan yangakan menjadi sampel dalam penelitianadalah yang telah mengunjungi SaungAngklung Udjo dan berusia cukup dewasa,yaitu minimal 17 tahun.

Peneliti menggunakan pendapat Al-Rasyid (2010:68) yang menyatakan bahwasampel minimal untuk penelitian surueyberjumlah 100 responden. Adapun teknikpenentuan sampel diambil pada waktuakhir pekan dan hari biasa disebarkansecara kebetulan terhadap siapa saja yangmemenuhi kriteria sebagai sampel.

Metode Pengumpulan DataPeneliti melakukan pengumpulan data,baik untuk data primer maupun datasekunder dengan cara penelitian lapangan(field research) untuk memperoleh dataprimer dengan cara mendatangi langsungke tempat yang menjadi objek penelitian.Teknik pengumpulan data dalam penelitianini adalah :Penelitian kepustakaan,penelitian lapangan dengan caramenyebarkan angket, melakukanwawancara, melakukan observasi. Alatpengumpul data dalam penelitian iniberupa angket yang disusun berdasarkanitem pernyataan yang diajukan kepadaresponden untuk diisi sesuai denganvariabel yang diteliti. Operasionalisasiuntuk variabel yang ditelitidiperoleh dariskala data ordinal, maka bentuk instrumenyang digunakan adalah bentuk skala likert,yaitu setiap pemyataan mengandungalternatif jawaban dan mempunyai bobotnilai sangat positif hingga sangat negatifdengan penentuan skor.

HASIL DAN PEMBAHASANPengumpulan data juga dilakukan denganmelakukan wawancara kepada pihakmanajemen Saung Angklung Udjo adalahdengan Public relation manager, seftamelakukan observasi terhadap fasilitas

yang tersedia di Saung Angklung Udjo d.:.juga studi dokumentasi. Hal ini unr*-..mengetahui konsep dasar Saung Angklun--Udjo dalam memberikan pengalamar.terhadap wisatawan dari produk u.isai.yang ditawarkan serta implementas.konsep experiential marketing di Saun_tAngklung Udjo.

Data respondena) Jenis Kelamin

Data yang ada pada Saun:Angklung Udjo sepanjang Bulan Januanhingga September 2015 juga menunjukkaibahwa wisatawan wanita lebih banr ar,jumlahnya dibanding pria. Dari 161.2-1-:pengunjung, terdapat pengunjung wanrt:berjumlah 99.159 orang atau sekita:6r,50 .

Perlunjukan seni Angklunssebenarnya tidak ditujukkan untuk jenrskelamin tertentu, seperti jenis perlunjukanseni tari atau drama yang sebagian d-antaranya ditujukan untuk pria.a) Usia

Diketahui bahwa sebagian besarresponden adalah wisatawan yang berusiamuda, yaitu antara 16 hingga 20 tahun (5{.

orang atau 50oA), sedangkan responderyang berusia antara 26 hingga 30 tahurmerupakan responden dengan jumlah yangpaling sedikit, yaitu sebanyak 5 orang ataL5%o. Hal ini karena selama beberapa tahu:ini, Saung Angklung Udjo aktif bekerr,sama dengan berbagai sekolah di Kot,Bandung untuk mempromosikan sen,pertunjukan Angklung kepada kalangarpelajar dan mahasiswa.

Hal ini sesuai dengan visi baru dar:Saung Angklung Udjo, yaitu sebagai pusa:pendidikan budaya Sunda, selain seba-ea:wisata budaya. Hal ini dibuktikan denga:dibukanya lembaga pendidikan (akadem:dan beasiswa pendidikan di sekola:budaya khusus untuk anak-anak da:remaja.

Page 13: DITERBITKAN - STP Bandung

b) Pekerjaan

BARISTA,Volume 3, Nomor 1, Juli 2016

Tabel l. Pekerjaan/ Aktivitas Responden

Kategori Frekuensi PersentasePegawai NegeriPegawai Swasta

Mahasiswa

Professional

Wiraswasta

7

1l

l54

ll

7

lt

4

11

JumIah 100 100

Saung Angklung Lldjo tengah melakukanpromosi budaya Sunda khususnya senipertunjukan Angklung kepada kalanganpelajar dan mahasiswa, agar budayatradisional Sunda dapat dlcintai dandilestarikan masyarakat Jawa Baratkhususnya oleh generasi muda. Beberaparesponden mahasiswa menuturkan bahwa

c) Penghasilan per Bulan

T.r:\u datang mengunjungi SaungAngklung Udjo, selain karena tertarikdengan seni pertunjukan dan wisata

l"d?{u lainnya yang terdapat di SaungAngklung Udjo, juga mereka ingin lebihjauh_ mengetahui mengenai prosespembuatan Angklung dan memahamibudaya tradisional Jawa Barat (Sunda).

Tabel 2" Penghasilan perbulan

r(ategori Frekuensi persentasea nnr\ nnn ^ -^^ ^

Ka2.000.000-2.s00.000

2.00.001-3.000.000

3.000.001-3.500.000>3.500.001

81aJ

5

11

81

J

5

l1Jumlah 100 100

. _ - Untuk dapat mengunjungi SaungAngklung Udjo tidak perlu menleluarkanbiaya yang besar. Harga tikel masukberuariasi, yakni Rp 60.000 untukpengunjung lokal, Rp 100.000 untuk\\'arga negara asing/turis, Rp. 45.000 untukpara pelajar dan mahasiswa dengannrenunjukkan karlu pelajar ataumahasiswa, dan untuk rombongan pelajaratau mahsiswa akan dikenakan biayai,husus. Harga ini relatif terjangkau untukmasyarakat terutama pelajarlmahasiswa.Saung Angklung Udjo juga tidak

meninggalkan visi sosialnya, yaitu inginmengenalkan dan melestarikan budayaSunda kepada masyarakat. Hal tersebut

Iurg meyebabkan aspek bisnis(keuntungan ekonomi) butan menjaditujuan utama dari Saung Angklung Udjo.

d) Data Karakter perjalanan WisataMayoritas responden terdasarkan lamaresponden menjadi wisatawan SaungAngklung Udjo adalah <l tahun sebanyak78% sedangkan yang paling sedikitmenyatakan >3 tahun sebanyak IOyr. Outu

Page 14: DITERBITKAN - STP Bandung

Ananta Budhi DanurdaraPengembangan Experiential Mart

"ring di iuuii.,ingHrne Udjo Bandung

Mayoritas responden berdasarkanfrekuensi mengunjunAi Saung AngklungUdjo menyatakan kurang (biru pertamakali) sebanyak 65% sedangtan yan! pahngsedikit menyatakan seringl>l {ali ialam 3bulan) sebanyak 15o/n Data 1;r;;;r;menunjukkan bahwa mayoritas respondenadalah mereka yang baru pert#a kalimengunjungi Saung Angklung Udjo.Responden yung_

_ sering

- merigunjungi

Saung.Angklung Udjo adalah rrr.rJku yungmemiliki tujuan khusus selain rngiimenikmati produk budaya, yaitu merekayang tengah melakukan studi (penelitian)mengenai budaya tradisionai Sunda,ataupun mereka yang memiliki programkhusus dengan Saung Angklung iJlo, Aiantaranya adalah mereka yung _.ngikutiprogram akademi budaya Saung Udjo.Mayoritas respondenberdasarkandari mana anda menietahuiSaung._ Angklung Udjo menyataka? dariteman/kerabat sebanyak j3% sedangkan

lung paling sedikit menyatakan daribrosur,

- tralel agent dan t!f."lri yakni

sebanyak 4%o.Data tersebut menun;ukkanbahwa informasi atau promosi dari mulutt3

,nlutyt (word of moith) yung Jitut rt un

olen kelompok referensi seperti teman ataukerabat menjadi faktor yung pufinf^Cupu,menarik minat wisatawan untukmengunjungi Saung Angklung Udjo.

Mayoritasu".cururt un;il yang

ttrffi*:lperjalanan anda menyatakan ,iai.isebanyak 43% sedangkan yung putingsedikit menyatakan aai sumbe." tinnyuyakni . sebanyak 6%. Hal terseUutmenunjukkan bahwa pengaturanperjalanan wisata para responden lebihbanyak dilakukan secara personal atau

karakter perjalanan individual. Hal ::,karena untuk mengunjungi dan menikrn_.:produk wisata bgdaya di Saung Angklu::Udjo cukup mudah dan tidak;"_;;l;i.:panduan khusus. .

Mayoritas responde :.berdasarkanyang menjadi tujua:berkunjung menyatakan rekreasi/libura:sebanyak 43% sedangkan yant palir:"sedikit menyatakan uturi da:-tcantor/sekolah dan untuk menamba:pengetahuan yakni sebanyak 12vo.Datztersebut menunjukkan bahwa motivasiberkunjung wisatawan

- kilrrrnvu

responden baru sebatas pada p"_.nufrunkebutuhan rekreasi, artinya iisi utamaSurlg_._ Angklung Udjo "sebagai

pusatpendidikan budaya tradisionJl Sundabelum sepenuhnya dipahami olehresponden.

Mayoritasberdas.arkanouy- ru.it run* -"nf:ilffff;anda berkunjung. menyatatan banyaknyaaktifitas yang bisa dlhkukan ,.6*yut58% sedangkan yang paling sedikitmenyatakan pemandangan allm yaknisebanyak l6%.Aftinya,-daya tarik utamadari Saung Angklung Udjo adalat atiiuitusbudaYa dimana wisatawan

- dapat

berinteraksi (terlibat) secara t*grung. Uutini .sesuai dengan konsep

"lrpJ7"nriotmarketing, yang memberikan p*guiu_unyang mengesankan bagi wisatuvvun yungberkunjung

Mayoritasu..auru.t uir"olo* rekreasi/tib;:f Tff;menyenangkan menyatakan ya sebanyak85% sedangkan yang puiing sedikitmenyatakan tidak yakni ,"bunyul 2%o,.Ha1

l':'_:9:1,1;1un;yr<r<an u"r'tv"^ -suung

angktung Udjo telah berhasil memberikankesan dan pengalaman yang menarik basiwrsatawan yang berkunjung-

Mayoritasberdasarka;;;d; kembati,"r, ijT;fflAngklung udjo .'.".ny.nungtunmenyatakan ya sebanyak g7% r.aunltu"yang paling sedikit menyatakan ,'laut

tersebut menunjukkanresponden adalah parabelum lama menjadiAngklung Udjo, hal iniantara wisatawan yangganti, khususnya yangrekreasi.

bahwa mayoritaswisatawan yang

wrsatawan Saungkarena banyak diselalu berganti-memiliki tujuan

Page 15: DITERBITKAN - STP Bandung

BAR.ISTA,Volume 3, Nomor 1. Juli 2016

),akni sebanyak I3%. Data tersebrjtmenunjukkan bahwa pertunjukan budayadan aktivitas wisata yang dapat dilakukanoieh wisatawan telah memberikankepuasan bagi responden, sehinggamembentuk minat sebagian besarresponden untuk mengunjungi kembaliSaung Angklung Udjo.

1. Data Variabel PenelitianData variabel penelitian yaitu pemaparanmengenal pelaksanaan

Experiential Positionin

ExperientialMarketing yang dilakukanoleh Saung Angklung Udjoyaitu Konsepdasar Saung Angklung Udjo dalammemberikan pengalaman terhadaprvisatawan dari produk wisata yangditawarkan, implementasi konsepexperiential marketing di Saung AngklungUdjo dalam memberikan produk wisataterhadap wisatawan, serta pengalaman1'ang di dapat oleh wisatawan terhadapproduk wisrita dari Saung Angklung Udjodalam aspek sense, feel, think, act danrelate.

a) Konsep dasar Saung Angklung Udjodalam memberikan pengalamanterhadap wisatawan dari produkwisata yang ditawarkan(E xp e r i e n ti u I P I utfo r m)

Berdasarkan perencanaan strategisperusahaan, saat ini terladi pergeseranpositioning Saung Angklung Udjo daritempat pertunjukan seni dan budayamenjadi pusat pendidikan dan budayaSunda. Hal tersebut dapat dilihat dariberbagai perencanaan Saung AngklungUdjo yang tengah membangun berbagaifasilitas pendidikan budaya, sepertiMuseum Budaya, perpustakaan untukliteratur budaya Sunda, seftamemperbanyak produk pelatihan senibudaya Sunda khususnya seni pertunjukanAngklung baik yang dilakukan di SaungAngklung Udjo maupun di tempatkonsumen.

Saat ini Saung Angklung Udjomembentuk divisi baru, yaitu divisipelatihan dan pertunjukan, hal ini karenaterdapat rencana untuk menjual jasapelatihan dan perlunjukan budayaAngklung. Hal ini rnenjelaskan positioningSaung Angklung Udjo bukan hanyasebagai tempat menyaksikan pertunjukanmusik bambu saja (dengan Slogan"Sebagai Etalase Budaya Sunda,,), tetapijuga sebagai tempat melayani permintaanproduk-produk alat musik bambu, sertasebagai lembaga pelatihan dan pendidikanbudaya Sunda, khususnya beibagai seniyang menggunakan alat musik bambu. Halini juga sesuai dengan imageyang ingindibangun, yaitu sebagai tempat p.ndidiku.,budaya, khususnya seni pertunjukanAngklung.

_ Dalam upaya mengenalkan produk,Saung Angklung Udjo juga belummemiliki suatu perencanaan promosi yangmatang. Beberapa upaya terobosandilakukan di antaranya adalah denganmengadakan pertunjukan permainanAngklung dengan memecahkan RekorMURI, mengundang berbagai tokohmasyarakat, kepala daerah, aftis, ataupunbekerja sama dengan berbagai perusahaanBUMN dan BUMD dalam mengenalkanbudaya seni pertunjukan Angklung.

,gmenggambarkan posisi perusahaan untukmembidik segmen pasar teftentu denganmemahami kebutuhan konsumen terhadapproduk. Bagi pihak pengelola Saung.\ngklung Udjo, tujuan awal adanya Saung\ngklung ini merupakan sanggar senisebagai tempat pertunjukan seni,laboratorium pendidikan sekaligus sebagaiobjek wisata budaya khas daerah JawaBarat dengan mengandalkan semangat*Jotong royong antar sesama warga desa,sesuai dengan filosofi alat musik Angklung., ang biasanya dikenal dengan sebutan 5M',aitu: Mudah, Murah, Mendidik, Menarik:an Massal.

7t'2

Page 16: DITERBITKAN - STP Bandung

Ananta Budhi DanurdaraPengembangan Experiential Marketing di Saung Angklung Udjo Bandung

Dapat disimpulkan beberapa halterkait experiential positioning SaungAngklung Udjo berikut ini :

l. Saung Angklung Udjo mulai merubahPositioning dari tempat pertunjukanseni budaya Sunda (wisata budaya)menjadi pusat pendidikan danpertunj ukan budaya Sunda.

2. Saung Angklung Udjo belum memilikiperencanaan pemasaran yang matangterkait segmen pasar yang hendakdibidik.

3. Upaya mengenalkan produk baruterbatas pada seni pertunjukan saja,dan belum ada inovasi strategipromosi lainnya.

4. Image yang ingin dibangun adalahsebagai tempat pendidikan budaya,khususnya seni pertunjukan Angklung.Hal ini mengindikasikan pergeseranpositioning Saung Angklung Udjo,dari sebelumnya sebagai tempatpertunjukan dan wisata budaya Sundakhususnya seni pertunjukan Angklung,saat ini mengarah kepada lembagapendidikan budaya tradisional Sunda.

Berdasarkan pemaparan tersebut,dalam aspek experientictl positioningSaung Angklung Udjo perlu untukmetumuskan strategi yang lebih jelasmengenai posisi Saung Angklung Udjoyaitu sebagai tempat yang memproduksi

pertunjukan Angklung danpendidikan budaya Sunda. Perenc.::,'tersebut harus disusun de:-,-menggambarkan dengan jelas ke:,:.konsumen produk yang dimiliki me., -aspek-apsek inderawi, yaitu melalui s--pertunjukan, promosi produk pera-,:,-pertunjukan berbahan dasar Angkl*: .sefia melalui serangkaian pronr _ :

periklanan. Hal ini sesuai dengan pend.:,Schmitt (2003:98), bahwa Experien:;_"Positioning menggambarkan posisi rterc.yang dapat memberikan suatu pengalan:.-khusus bagi konsumen, melalui apa 1a: .bisa diindera oleh konsumen dari produk.

l) Experiential Value PromiseImplementasi konsep tersebut dilakuk":oleh pengelola Saung Angklung Uddengan mengenalkan bahwa Saun.Angklung Udjo sebagai tempat pendidika:budaya, yang mengkombinasika:perpaduan keindahan alam Jawa Bara:dengan budaya tradisional Angklunumelalui:1. Adanya promosi konsep ooNqture

Culture in Harmony".Sebagai Etalase Budaya SundaPembangunan Merek (brandingmelalui logo perusahaanBerikut adalah gambar logo Saun:Angklung Udjo

(Sumber: http:/Avww"A

Gambar 6. Logo Saung Angklung Udjo

2.

J.

fi*tur€. c*[ir*rr irl herrn*rry

Page 17: DITERBITKAN - STP Bandung

BARISTA,Volume 3, Nomor 1, Juli 2016

2) Overall Implementution ThemeDalam Overall Implementation Theme,perusahaan akan melaksanakan strategidengan memaparkan kepada konsumenmengenai gaya dan isi dari merek melaluitampilan media iklan, dan inovasi produkmelalui:1. Membangun pengalaman yang

berkesan dari konsumen ternaaapproduk pertunjukan wisata (brandexperience)a. Membangun fasilitas dan sarana

wisata budayab. Landscape dan atmosfir Saung

Angklung Udjoc. Menyajikan seni pertunjukan

Budaya Sunda

d. Produksie. Souvenir shop dan Cinderamataf. Program pelatihan dan pembinaan

Seni2. Membangun komunikasi dengankonsumen melalui -.Ciupromosi.Upaya ini dilakukan dengan

menggunakan berbagai _.diupemasaran internet (online) baikmelalui website dengan alamatwrvw.Angklung-uctrjo.eo.ici. ataupunmenggunakan media sosial yang iaatini sedang banyak digunakan vaitutwitter dengan nama "akun

@)Angklungudjo dan facebook:saungAngklungudjo.

ffiW

( S umb e r : lv311ly,{ng k! unE-_ldjsJ! jC )

Gambar 7. Tampilan website (laman) Saung Angklung Udjo

Med]a 'interface ini belum dapatmenjalankan fungsi secara maksimalsebagai media kornunikas i antarukglsugen dengan Saung Angklungudjo. Hal ini karena tiaat teiaapalfitur interaksi antara pengunjung

!_engan pengelola Saung nngkiun!Udjo, sehingga website ini lebiilberfungsi penyampai informasikegiatan dan produk yang ada. Untukberkomunikasi dengan pengelola dan

konsumen lainnya, masyarakat dapatmenggunakan media sosial twitter danfacebook.

3. Melakukanterhadap o,"d,r"JJ;i "i"{:i'#ff;inovations)Inovasi yang dilakukan dalam produkpertunjukan adalah: pertunjukanIwung,Peftunjukan Awi (Interaktif danOrkestra), pertunjukan Gombong,Pertunjukan Arumba (Alunan Rumpun

n..- -**Lrts t a,:--

Page 18: DITERBITKAN - STP Bandung

Ananta Budhi DanurdaraPengembangan Experiential Marketing di Saung Angklung Udjo Bandung

Bambu), Menciptakan : GrandAngklung. Membuka fasilitasWorkshop Saung Angklung Udjo.

b) Implementasi Konsep ExperientialMarketing di Saung Angklung Udjodalam Memberikan produk WisataTerhadap Wisatawan

Implementasi dari konsep experientialmarketing dilakukan dengan penyusunanprogram, penyesuaian dengan kondisinyata di lapangan, dan upaya pemecahanmasalah/kendala yang ditemui.

l. Penyusunan programUntuk melaksanakan konsep barusebagai tempat pendidikan budaya,beberapa program telah dirancang, diantaranya ada yang telah dilaksanakanoleh Saung Angklung Udjoyaitu :

a. Membangun museum danperpustakaan AngklungMembangun lembaga pendidikan(Akademi) yang dinamai ,,(Jdjo

School".Adanya program beasiswa Senidan Budaya Saung AngklungUdjo, yang dikhususkan untukmasyarakat di sekitar SaungAngklung Udjo, khususnya anak*anak.Menyusun program bisnispertunjukan, dengan produkutama pertunjukan yaitu :

- Pertunjukan Internal SaungAngklung Udjo (pertunjukanBambu Petang,CarubanBudaya Sunda,Setengah haridi Saung Angklung Udjo,Sehari di Saung AngklungUdjo).Pertunjukan Eksternal SaungAngklung Udjo (paketIwung,Paket Awi, paket

Gombong,paket Arumba.F :,..Kesenian Sunda Lainny,a.

- Workshop Angklung Udjo.Dalam aspek internal/kelembagaan. un:-.mendukung program tersebut p.:,:.manajemen membentuk unit baru \:.:_Human Capital Group, yang bertan-ng-. _jawab atas kegiatan serta UiOa_.kepegawaian Saung Angklung Udjo.2. Penyesuaian kondisi lapangan

Untuk memastikan aktii ii",pelaksanaan program dapat berjalar:.Saung Angklung Udjo memberika:kewenangan kepada Departemen (_.

Performanceyang bertugas ?i?:pertunjukan, kreativitas, kemasan sen:inovasi seni dan budaya yang akarditampilkan dalam pertunjukan seni.

3. Upaya pemecahan masalah/kendalayang ditemuiKendala dalam implementasi prograntmerupakan hal yang memungkinkan.Upaya antisipasi yang dilakukan olehpihak Saung Angklung Udjo adalahdengan membentuk strukfur organisasiyang fleksibel, efektif danmemudahkan untuk melakukankoordinasi. Selain itu denganmembangun suatu mekanismeorganisasi modem dengan ad,anyarapat evaluasi bulanan, tengah tahundan rapat akhir tahun.

c) Pengalamanyang diperolehwisatawan terhadap produh wisatadari Saung Angklung Udjo dalamaspek Sense, Feel, Think, Act danRelate

Sense marketing dalam konteksexperientictl marketing adalah menciptakanpengalaman sensotl) terhadap suatu objekmelalui kelima panca indra; penglihatan.penciuman, perasa, pendengaran, danperaba.

b.

c.

d.

Page 19: DITERBITKAN - STP Bandung

BARISTA,Volume 3, Nomor i, Juii 2016

Gambar 8. Garis Kontinum Mengenai Sense

Berdasarkan pengklasifikasian ini,maka dapat diartikan bahwa tanggapanresponden tentang sense adalah baik. Hasiltersebut menunjukkan bahwa senipeftunjukan beserta produk budayapendukung lainnya yang terdapat di Saung

1) Feel

Angklung Udjo telah mampu memberikanstimulus (rangsangan) terhadap inderawisatawan, dimana wisatawan merasakansuatu keindahan dan memunculkanpengalaman yang memuaskan setelahmengunjungi Saung Angklung Udjo.

Gambar 9. Garis Kontinum Mengenai Feel

Berdasarkan pengklasifikasian ini,maka dapat diartikan bahwa tanggapanresponden tentangfeel adalah

-1aik.Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahuibahwa._ seni pertunjukan budaya yangditampilkan pada Saung Angktung UAJotelah mampu menyentuh asp& emisional

2) Think

dan . psikologis responden sehinggamenimbulkan perasaan lfeel) yang positif.Artinya, responden mendapatkJr' suatupengalaman yang menarik dan memuaskansetelah menonton dan terlibat langsungdalam perlunjukan budaya yang terdalat diSaung Angklung Udjo. r -'

Gambar 10. Garis Kontinum Mengenai Think

Berdasarkan pengklasifikasian ini,maka dapat diartikan bahwa tanggapanresponden tentang think adalah baik. Hasiltersebut menunjukk an b ahw a secara umuma.danya pertunjukan seni budaya Angklungdan produk wisata budaya l'ainnyi yang

diperoleh wisatawan, telah menstimulasi(merangsang) munculnya kognisiwisatawan, yaitu munculnya keingintatuanwisatawan mengenai produk, aktivitas danSaung Angklung Udjo.

Kurang Baik

Page 20: DITERBITKAN - STP Bandung

=

3) Act

Dapat diketahui bahwa PihakSaung Angklung Udjo telah memberikankesempatan terhadap wisatawan untukterlibat langsung dalam aktivitaspertunjukan dan pembuatan Angklung.4) Relate

180

Gambar 12.

BARISTA,Volume 3, Nomor l, Juli 2016

Gambar 11. Garis Kontinum Mengenat Act

Dalam hal hal ini, adanya interaksi dariwisatawan terhadap pertunjukan Angklungdan proses pembuatan Angklung dapatmenimbulkan suatu pengalaman yan_s

positiflmenyenangkan bagi wisatawan.

Garis Kontinum Mengenai Relate

Marketing. Secara umum masyoritasresponden memberikan tanggapan setujudan sangat setuju, arlinya aspek-aspekexperiential marketing yang terdapat padapertunjukan budaya Saung Angklung Udjotelah mampu memberikan pengalamanyang poisitif,/baik terhadap responden, baikdalam hal sense, feel, think, act dan relate.

Selanjutnya untuk mengetahuigambaran secara umum mengenaipelaksanaan experiential marketing padaSaung Angklung Udjo, dapat dilihatjawaban responden di bawah ini.

Hasil tersebut menunjukkan bahwasecara umum, Saung Angklung Udjo telahmemberikan suatu pengalaman yangpositif bagi wisatawan yang berkunjungberupa perasaan yang menyenangkan.penambahan pengetahuan, dan

420

Hasil tersebut menunjukkan bahwaadanya seni pertunjukan budaya Angklungdi Saung Angklung Udjo telah mampumembangun suatu hubungan sosial budayadengan konsumennya (wisatawan), yaituadanya pemahaman wisatawan terhadapproduk Angklung sesuai dengan visi danmisi dari Saung Angklung Udjo, yaitumengenalkan dan mengembangkan budayaSunda khususnya seni budaya Angklung

. secara luas kepada masyarakat dunia.Pemaparan data di atas

menunjukkan tanggapan respondenterhadap aspek-aspek dari Experiential

I Tidak Baik I Kurang Baik 1 Cukup Baik

il100 180 260

Gambar 13. Garis Kontinum MengenaiPelaksanaan Experiential Marketing memunculkan suatu perasaan indah