Diterbitkan sejak tahun 1970 -...

72

Transcript of Diterbitkan sejak tahun 1970 -...

Page 1: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.
Page 2: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.
Page 3: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.

Diterbitkan sejak tahun 1970 ISSN 0853-0917

WASIAT menggunakan kertas daur ulang agar lebih ramah lingkungan.

Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang. Ada orang yang membuat janji dan menepatinya, tetapi ada juga orang yang ingkar janji. Jika manusia mampu memegang dan menepati janjinya, terlebih lagi Tuhan, Ia setia pada janji-Nya. Maka, percaya, taat dan setialah kepada-Nya. Demikian Pdt. Norita Yudiet Tompah memulai renungan bulan September.

Pada bulan Oktober, Pdt. Hendri M. Sendjaja mengajak kita menyadari bahwa seorang murid Kristus seharusnya hidup melampaui peraturan-peraturan duniawi , dan mengarahkan hati kepada Kristus, Sang Juru Selamat, dan bersaksi di dunia ini demi kemuliaan Allah. Seorang murid Kristus menaklukkan dirinya hanya pada kehendak Roh Allah.

Edisi ini dilengkapi dengan ulasan mengenai sembilan gaya spiritualitas yang unik dalam menjumpai Allah. Gaya spiritual manakah Anda? Temukan jawabannya dalam artikel “Warna Spiritualitas” yang disarikan oleh Pdt. Essy Eisen.

Selamat membaca dan bertumbuh di dalam Tuhan!

Penanggung Jawab: Pdt. Arliyanus Larosa

Redaktur:Pdt. Mestika Hulu

Penulis: Pdt. Norita Yudiet TompahPdt. Hendri M. Sendjaja

Pdt. Essy Eisen

Artistik: Victory Valentino J.W.

Alamat: Graha Arteri Mas

Kav. 19 - 20Jl. Panjang No. 68

Kedoya - Jakarta 11520

Telepon:+62 21 583 03398+62 21 583 03498

Website: www.ykb-wasiat.org

E-mail: [email protected]

Pembayaran melalui: Bank Mandiri Jakarta - Kelapa Dua

A/C No. 165 0000 558743a.n. Yayasan Komunikasi Bersama

MarketingBCA Bidakara

A/C No. 450 558 9999a.n. Yayasan Komunikasi Bersama

Persembahan Kasih melalui:BCA Bidakara

A/C 450 305 2990a.n. Yayasan Komunikasi Bersama

Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:

Rp. 70.000,-/tahunRp. 8.000,-/eksemplar

Foto SampulGitar Dayakoleh Nanang

Page 4: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.

Selasa, 1 September 2020

BUKAN BASA-BASI Wahyu 3:7-13

Karena Engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Aku pun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas

seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi.(Why. 3:10)

Tahun 2018, Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games XVIII. Saat itu, pemerintah Indonesia menjanjikan bonus uang sebesar satu setengah milyar rupiah untuk setiap medali emas yang diraih atlet Indonesia. Janji itu bukan basa-basi. Janji itu ditepati. Tiga puluh satu pahlawan medali emas Indonesia yang tekun dan setia saat berlatih telah menerima dan menikmati janji tersebut.

Kalau manusia bisa menepati janji, apalagi Allah. Bacaan Alkitab hari ini berbicara tentang janji Allah kepada jemaat di Filadelfia. Allah berjanji untuk melindungi mereka dari masa kesusahan. Janji itu disampaikan karena mereka setia menaati perintah Allah dan tekun menantikan Dia. Allah tahu betul apa yang mereka lakukan. Allah tahu kekuatan jemaat Filadelfia tidak seberapa. Jumlahnya sedikit dan mereka mengalami tekanan dari beberapa pendusta jemaat Iblis yang menyangkal Tuhan. Namun, iman mereka teguh kepada Kristus. Karena itu, Allah berpihak pada mereka. Janji Allah nyata menghibur, menguatkan, memelihara, dan melindungi mereka walau dalam pencobaan.

Pergumulan, kesulitan, masalah, bahkan keterbatasan apa pun, bukanlah alasan untuk menyangsikan janji penyertaan Allah. Sebagaimana kepada jemaat Filadelfia, Dia berjanji segera datang, janji itu berlaku juga bagi setiap orang percaya. Cukup taat melakukan perintah-Nya, tekun, dan sabar menantikan Dia, maka pertolongan-Nya akan kita alami. Janji Allah tidak pernah mengecewakan.

REFLEKSI:Allah tidak pernah basa-basi menepati janji-Nya, karena itu percayalah

pada janji penyertaan Allah dengan tidak basa-basi.

Mzm. 83:1-4, 13-18; Kel. 5:1-6:13; Why. 3:7-13

Page 5: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.

Rabu, 2 September 2020

DITOLAKKeluaran 7:14-25

Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Firaun berkeras hati, ia menolak membiarkan bangsa itu pergi.”

(Kel. 7:14)

Siang itu, saya bergegas menghampiri petugas check in di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta sambil menyodorkan tiket tujuan ke Bangkok untuk perjalanan dinas. Saya terkejut, petugas itu menolak saya. Waktu check in sudah ditutup. Saya terlambat melapor, walau masih tersisa 35 menit sebelum pesawat take off. Perjalanan ke Bangkok jadi tertunda. Saya harus mencari pesawat lain dan membeli tiket baru dengan uang sendiri. Penolakan hari itu membuat saya merasa kecewa.

Manusia bisa kecewa ketika ditolak. Allah pun bisa demikian. Bacaan Alkitab hari ini mengisahkan Firaun yang sangat keras kepala dan menolak membiarkan umat Tuhan untuk pergi beribadah. Ia mengeraskan hatinya. Ia tidak takut kepada Allah Israel. Akibatnya, Allah memakai bencana untuk menyadarkan Firaun agar tidak menolak Dia. Mesir ditimpa bencana hebat. Air yang sangat penting berubah menjadi darah, berbau amis, dan busuk. Bangsa Mesir tidak bisa minum air lagi. Sungguh mengerikan. Mereka sibuk mencari air di mana-mana, namun Allah telah menulahi Sungai Nil selama 7 hari. Allah menghukum mereka agar mereka bertobat dan mengakui kedaulatan Allah.

Penghukuman Allah melalui tulah pertama kepada bangsa Mesir seharusnya menjadi pelajaran bagi kita juga. Allah dapat mendatangkan bencana untuk menyadarkan umat-Nya. Karena itu, jangan menunggu bencana datang baru bertobat. Allah setia dan tidak pernah menolak setiap umat yang berbalik kepada-Nya.

REFLEKSI:Penghukuman Allah dinyatakan agar manusia tidak menolak Dia, namun

bertobat, menerima dan mengakui kedaulatan-Nya.

Mzm. 83:1-4, 13-18 Kel. 7:14-25; Mat. 12:22-32

Page 6: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.

Kamis, 3 September 2020

PILIHANKeluaran 9:1-7

Dan Tuhan melakukan hal itu keesokan harinya; segala ternak orang Mesir itu mati, tetapi dari ternak

orang Israel tidak ada seekor pun yang mati. (Kel. 9:6)

Waktu masih kuliah, di kampus, ada peraturan yang menentukan mahasiswa lolos mata kuliah atau gagal. Kriteria gagal, jika absen melebihi 75% dari jumlah hari kuliah. Kriteria lolos, jika kurang dari 75% atau sekitar 4 kali tidak masuk. Aturan itu diberi sejak masuk kuliah dan dosen sering mengingatkan. Pilihan diberi: taat atau tidak, mau sukses atau gagal. Namun, ada saja mahasiswa yang tidak taat. Hukumannya yaitu gagal.

Ketidaktaatan dapat mendatangkan hukuman. Hal ini pun terjadi pada bangsa Mesir. Allah berkali-kali memperingatkan mereka, namun mereka tidak taat. Hukumannya, Allah memberikan tulah kelima yaitu penyakit sampar pada ternak mereka. Sebelum menghukum, Allah memberi peringatan untuk taat atau tidak. Allah bertindak bukan kemarin, bukan hari ini, namun besok hari. Artinya, Allah hendak memberikan kesempatan bagi Firaun dan bangsa Mesir untuk bertobat. Namun, Firaun memilih untuk tidak taat. Hukumannya, semua ternak mereka mati. Sedangkan, ternak bangsa Israel tak seekor pun mati. Allah berpihak kepada bangsa Israel yang taat dan setia kepada-Nya.

Tulah kelima ini mengandung peringatan bahwa sikap tidak taat bisa mengakibatkan kematian. Mereka yang menentang kehendak TUHAN, pasti menerima hukuman. Sebaliknya, kepada yang taat, Allah memberikan pertolongan dan keselamatan. Peringatan sudah diberi, kesempatan masih ada, tunggu apa lagi? Pilihan ada di tangan kita, mau selalu taat atau tidak.

REFLEKSI:Mengindahkan perintah Allah adalah bukti ketaatan kita kepada-Nya; pertolongan dan keselamatan diberi Allah bagi mereka yang mau taat.

Mzm. 149; Kel. 9:1-7; 2Kor. 12:11-21

Page 7: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.

Jumat, 4 September 2020

TERANG BAGI YANG MENDENGAR Keluaran 10:21-29

Tidak ada orang yang dapat melihat temannya, juga tidak ada orang yang dapat bangun dari tempatnya selama tiga hari; tetapi pada semua orang Israel

ada terang di tempat kediamannya. (Kel. 10:23)

Pernahkah Anda berada dalam kegelapan tanpa setitik cahaya? Bagaimana rasanya? Saya pernah mengalaminya ketika aliran listrik padam. Tidak lama, namun rasanya seperti sesak. Situasi jadi lumpuh, tak bisa berbuat apa-apa. Bagaimana jika itu terjadi 3 hari?

Bangsa Mesir pernah diliputi gelap gulita dalam waktu yang cukup panjang. Tiga hari lamanya. Coba Anda bayangkan! Bisakah melakukan aktivitas tanpa secercah cahaya: tanpa sinar matahari, bintang, bulan bahkan tanpa benda penerang lainnya? Orang Mesir tidak dapat melihat apa-apa. Mereka tidak dapat pergi ke mana-mana. Tuhan menyatakan kuasa-Nya. Tuhan mendatangkan bencana kegelapan di tanah Mesir karena ketidaktaatan dan kekerasan hati Firaun; bencana kegelapan itu diberikan supaya Firaun tahu dan sadar bahwa tidak ada yang lebih berkuasa dari Tuhan, Allah Israel. Namun, orang yang taat tetap dipelihara-Nya. Di rumah-rumah orang Israel tetap terang. Tuhan melindungi umat Israel. Mereka tetap dipelihara karena mengikuti perintah-perintah-Nya.

Ketika kita hanya mau taat kepada Tuhan, tidak mengeraskan hati terhadap perintah-perintah-Nya, maka jalan kita akan selalu diterangi-Nya. Hari ini, kita diingatkan agar setia hidup di jalan Tuhan dan jangan mengeraskan hati seperti Firaun. Segelap apa pun situasi yang kita hadapi, jangan pernah berpaling dari hadapan-Nya. Setialah menyembah Dia. Masyhurkanlah nama-Nya. Percayalah kepada-Nya. Ingatlah semua kebaikan-Nya. Turuti semua firman-Nya, maka hidup kita akan selalu dipelihara dalam terang-Nya.

REFLEKSI:Terang Tuhan menuntun dan menyertai setiap umat yang

setia mendengar perintah-perintah-Nya.

Mzm. 149; Kel. 10:21-29; Rm. 10:15b-21

Page 8: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.

Sabtu, 5 September 2020

RENDAH HATIMazmur 149

Sebab TUHAN berkenan kepada umat-Nya,Ia memahkotai orang-orang yang rendah hati dengan keselamatan.

(Mzm. 149:4)

Seorang mahasiswa menyelesaikan studi S1 dengan predikat Cum Laude atau lulus dengan pujian. Namun, ia berkarakter tinggi hati. Ia selalu merasa pintar dan bisa segala-galanya. Ketika hendak masuk studi S2, nilai ujiannya buruk. Ia marah dan merasa digagalkan seorang dosen, padahal hasil ujiannya memang jelek. Pengalaman itu menyadarkannya untuk rendah hati.

Bacaan Mazmur hari ini menceritakan pekerjaan Tuhan yang memberi kemenangan kepada bangsa Israel karena mereka berlaku rendah hati di hadapan Allah. Mereka memercayai bahwa kuasa Allah yang bekerja sehingga mereka beroleh keselamatan. Sebaliknya, suku-suku bangsa dan raja-raja yang tidak merendahkan diri di hadapan Tuhan, mendapat hukuman yang setimpal. Hal ini hendak membuktikan bahwa Allah peduli kepada orang-orang yang rendah hati. Allah berkenan menolong mereka. Ada kuasa Allah yang bekerja dalam diri umat yang percaya kepada-Nya. Kuasa itu adalah Roh Allah yang menolong mereka untuk menjadi teladan dalam sikap hidup yang rendah hati.

Kesuksesan apa pun yang kita raih, baik materi, jabatan, gelar, status sosial dan sebagainya, semuanya berasal dari Allah; milik Allah; anugerah Allah. Tidak ada alasan untuk menyombongkan diri. Ingat, kesombongan adalah pintu masuk pada kejatuhan dan kegagalan. Pergumulan dan tantangan boleh mengadang, tetapi orang yang mengandalkan Tuhan dengan rendah hati tidak akan mendapat malu.

REFLEKSI:Sehebat-hebatnya manusia, pasti ada keterbatasan. Andalkan TUHAN dengan

rendah hati, maka Ia akan menolong dan menyelamatkan.

Mzm. 149; Kel. 11:1-10; Mat. 23:29-36

Page 9: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.

Minggu, 6 September 2020

LAKUKAN DENGAN DIAM-DIAM Matius 18:15-20

“Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata.”

(Mat. 18:15)

Suatu ketika, seorang teman menemui saya. Ia memberi tahu kesalahan yang saya lakukan, tetapi tidak saya sadari. Kami bicara hanya berdua saja, tanpa orang lain. Perasaan saya senang dan berterima kasih karena ia mau mengingatkan saya. Apalagi, hal itu dilakukannya diam-diam, bukan di depan banyak orang, sehingga tidak mempermalukan saya.

Tepat seperti yang dikatakan Yesus: “Apabila saudaramu berbuat dosa, tegurlah dia di bawah empat mata.” Artinya, jika ada saudara yang berbuat dosa, tunjukkanlah kesalahannya dengan diam-diam hanya berdua saja. Mengapa? Karena Yesus menghendaki agar saudara yang dinasihati atau ditegur tidak dipermalukan di depan umum. Yesus menghendaki setiap pengikut-Nya memiliki sikap menghargai semua orang termasuk terhadap saudara yang telah berbuat dosa. Tindakan yang menghargai orang lain dapat berdampak positif. Tindakan yang menasihati saudara secara diam-diam dapat memulihkan bahkan mendatangkan pertobatan. Itulah tindakan kasih yang sesungguhnya.

Hari ini, kita diingatkan untuk tidak menegur saudara kita di depan umum. Menegur di depan banyak orang dapat mendatangkan sakit hati. Tindakan dan tutur kata yang mempermalukan dapat membuat nasihat yang diberikan tidak didengar. Sebaliknya, nasihat yang dilakukan diam-diam dengan bahasa yang penuh kasih dapat memulihkan dan mendatangkan sukacita.

REFLEKSI:Teguran yang tidak mempermalukan adalah tindakan kasih

yang memulihkan dan mendatangkan sukacita.

Kel. 12:1-14; Mzm. 149; Rm. 13:8-14; Mat. 18:15-20

Page 10: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.

Senin, 7 September 2020

PENJAGA TURUN-TEMURUNMazmur 121

TUHANlah penjagamu, TUHANlah naunganmudi sebelah tangan kananmu.

(Mzm. 121:5)

Haezer, anak baptis kami yang masih balita, sangat dicintai oleh orangtuanya. Apa pun mereka lakukan untuk melindungi Haezer dari bahaya. Saat bermain selalu dijaga agar tidak jatuh. Bahkan, saat ia tidur pun, orangtuanya bisa terjaga untuk mengawasinya. Keselamatan nyawa anaknya menjadi hal yang utama.

Cinta TUHAN kepada umat manusia ibarat cinta orangtua yang sangat menyayangi anaknya. Hal ini dilukiskan oleh pemazmur dalam bacaan Alkitab hari ini. Pemazmur menggambarkan bagaimana TUHAN menjaga umat-Nya. Pemazmur menyaksikan bahwa TUHAN menjadi naungan di sebelah tangan kanan umat-Nya. Artinya, TUHAN berdiri di samping untuk melindungi. TUHAN tidak akan membiarkan umat-Nya jatuh. TUHAN akan melindungi dari kecelakaan dan kejahatan. Bahkan, perlindungan TUHAN nyata terhadap pukulan yang dapat merusak hidup. Ia menjamin ketenteraman dan hidup umat-Nya untuk selama-lamanya.

Penjagaan dan perlindungan TUHAN yang turun-temurun berlaku juga bagi kita. Janji pemeliharaan TUHAN tidak berarti kita luput dari penderitaan; pergumulan mungkin sering kita alami. Khawatir soal anak-anak, pasangan hidup, masalah ekonomi, pekerjaan, pendidikan, kesehatan, keselamatan, dsb. Namun, Allah menjanjikan pertolongan bagi yang meminta kepada-Nya dengan iman. Penyertaan-Nya berlaku siang dan malam. Setiap saat. Dialah Penjaga yang tidak pernah terlelap dari waktu ke waktu.

REFLEKSI:Penjagaan dan perlindungan TUHAN berlaku turun-temurun,

karena itu berserulah dan berharaplah hanya kepada Dia.

Mzm. 121; Kel. 12:14-28; 1Pet. 2:11-17

Page 11: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.

Selasa, 8 September 2020

BERJAGA-JAGA Keluaran 12:29-42

Malam itulah malam berjaga-jaga bagi TUHAN, untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Dan itulah juga malam berjaga-jaga bagi

semua orang Israel, turun-temurun, untuk kemuliaan TUHAN.(Kel. 12:42)

Minggu, 13 Mei 2018, bom bunuh diri terjadi di Surabaya. Seorang perempuan berpakaian mencurigakan dicegat masuk halaman sebuah gereja oleh satpam. Tiba-tiba, bom meledak. Pelakunya, perempuan tadi. Berkat satpam yang berjaga-jaga dan menjalankan tugas dengan hati-hati serta waspada, banyak nyawa umat yang sedang beribadah pagi itu dapat selamat.

Sikap berjaga-jaga sangat penting. Hal ini dilakukan juga oleh Tuhan dan umat Israel sebelum mereka keluar dari tanah Mesir. Ketika tulah kesepuluh digenapi, yakni setiap anak sulung di Mesir mati, kejadian itu membuat takut orang Mesir. Mereka lalu mendesak bangsa Israel keluar dari negerinya. Akhirnya, setelah 430 tahun lamanya tinggal di Mesir, seluruh umat Tuhan meninggalkan Mesir. Malam itu, Tuhan terus berjaga untuk mengantar mereka keluar dari tanah Mesir dengan selamat. Malam itu dipersembahkan kepada Tuhan sebagai malam peringatan. Umat Israel pada malam itu harus berjaga-jaga, dan mereka harus memelihara peringatan itu turun-temurun dengan taat kepada perintah Tuhan.

Sebagaimana Tuhan menjaga umat Israel, hal itu berlaku juga bagi kita. Kita pun dituntut terus berjaga-jaga turun-temurun, taat melaksanakan kehendak-Nya. Waspada terhadap berbagai macam nafsu duniawi yang menggoda. Bersiap sedia, terhadap serangan si jahat. Berhati-hati dengan terus berpegang pada firman-Nya agar keselamatan tetap menjadi milik kita.

REFLEKSI:Berjaga-jaga setiap saat, agar si jahat tidak dapat mencuri hati kita serta

melemahkan iman kita kepada Tuhan.

Mzm. 121; Kel. 12:29-42; Rm. 13:1-7

Page 12: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.

Rabu, 9 September 2020

FILAKTERIKeluaran 13:1-10

“Hal itu bagimu harus menjadi tanda pada tanganmu dan menjadiperingatan di dahimu, supaya hukum TUHAN ada di bibirmu; ....”

(Kel. 13:9)

Pernahkah Anda mendengar kata ‘filakteri’? Filakteri adalah kotak-kotak kulit tempat menaruh kertas kulit yang bertuliskan teks-teks kitab Suci. Dalam tradisi orang Yahudi, sebelum doa pagi, filakteri diikat di kepala dan lengan kiri. Hal ini sebagai tanda bahwa firman Tuhan itu harus terus-menerus diingat. Bagaimana dengan Anda? Apa tanda Anda untuk mengingat dan melakukan firman Tuhan?

Bagi bangsa Israel, Perayaan Roti Tidak Beragi merupakan tanda untuk mengingat dan mempelajari hukum-hukum TUHAN. Perayaan tersebut menjadi pengingat seperti tanda yang diikat pada tangan atau dahi. Diikat di dahi dengan maksud agar bangsa Israel tetap mengingat atau menghafal firman TUHAN. Diikat di tangan agar firman TUHAN itu dilakukan. Hal ini bertujuan agar perintah-perintah TUHAN bukan hanya diingat, namun dilakukan juga. Kebiasaan ini harus diteruskan dari tahun ke tahun oleh satu generasi ke generasi selanjutnya, agar firman Tuhan itu terus diucapkan dan dibicarakan, sebab TUHAN mengeluarkan bangsa Israel dari Mesir dengan kuasa-Nya yang besar.

Perintah Tuhan ini menjadi peringatan bagi kita juga agar selalu mengingat dan mempraktikkan firman TUHAN. Membicarakan dan mengajarkan berulang-ulang kepada anak, cucu, serta semua anggota keluarga. Membangun keluarga yang tekun dan disiplin membaca Alkitab. Karena teladan dan kebiasaan yang baik akan melahirkan keturunan yang taat melakukan firman-Nya.

REFLEKSI:Generasi yang takut akan Tuhan lahir dari keluarga yang tekun mengingat

dan melakukan firman Tuhan dalam hidup setiap hari.

Mzm. 121; Kel. 13:1-10; Mat. 21:18-22

Page 13: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.

Kamis, 10 September 2020

PENUNJUK JALANKeluaran 13:17-22

TUHAN berjalan di depan mereka, pada siang hari dalam tiangawan untuk menuntun mereka di jalan, dan pada waktu

malam dalam tiang api untuk menerangi mereka,sehingga mereka dapat berjalan siang dan malam.

(Kel. 13:21)

Dahulu, saya sering kesulitan menemukan tempat yang belum pernah saya kunjungi. Sekarang tidak lagi. Cukup menggunakan teknologi dengan fasilitas GPS (Global Positioning System), dengan mudah saya mendapatkan lokasi yang dituju. GPS berfungsi sebagai penunjuk jalan.

Penunjuk jalan menjadi penting untuk mencapai tujuan. Hal ini dialami oleh bangsa Israel. Allah menjadi Penuntun Jalan mereka ketika meninggalkan Mesir. Allah membuat jalan melalui Laut Teberau, sehingga bangsa Israel luput dari serangan pasukan Mesir. Allah mengarahkan ke jalan yang aman agar mereka tiba di tempat tujuan dengan selamat. Pada waktu siang, Allah berjalan di depan mereka dalam tiang awan. Pada waktu malam, Allah mendahului mereka dalam tiang api untuk menunjukkan jalan. Tiang awan dan tiang api merupakan tanda serta jaminan bahwa Allah hadir.

Janji tuntunan dan penyertaan Allah berlaku bagi kita juga. Kehadiran Allah memang tidak dapat kita lihat langsung dengan mata. Namun, Allah punya cara dalam menyatakan kehadiran-Nya. Allah bisa hadir melalui keluarga atau sahabat yang menghibur dan menolong. Melalui khotbah yang menguatkan atau firman Tuhan yang memberi nasihat dan petunjuk. Ibarat GPS, Allah adalah penuntun jalan kita. Fokuskan dan arahkan pandangan kita hanya kepada Allah melalui ketekunan berdoa, kesetiaan membaca Alkitab, dan ketaatan melakukan kehendak-Nya.

REFLEKSI:Allah senantiasa hadir melalui bimbingan keluarga, nasihat teman, renungan

atau khotbah yang memberikan tuntunan dan jalan keluar.

Mzm. 114; Kel. 13:17-22; 1Yoh. 3:11-16

Page 14: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.

Jumat, 11 September 2020

DIAM SEJENAKKeluaran 14:1-18

“Janganlah takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari TUHAN,yang akan diberikan-Nya hari ini kepadamu; ….”

(Kel. 14:13)

Seorang penatua harus menerima keadaan suaminya yang mengalami stroke berat selama empat belas tahun lebih. Ia harus berjuang menafkahi keluarganya. Belum lagi, ia merawat suaminya dari urusan mandi, sampai membersihkan kotoran. Kekuatan ia peroleh, ketika berada dalam diam dan berserah kepada Tuhan.

Bangsa Israel pernah mengalami situasi yang sulit. Mereka sangat ketakutan melihat raja Mesir dan tentara Mesir mengejar mereka. Mereka menjadi panik dan banyak mengeluh. Dalam ketakutannya, bangsa Israel berteriak kepada Tuhan meminta pertolongan. Mereka berseru bukan karena yakin akan pertolongan Tuhan, namun karena keadaan yang sangat menakutkan. Pengharapan mereka bergantung pada keadaan. Dalam kondisi seperti itu, Musa mendorong mereka berhenti mengeluh. Mereka harus mengatasi ketakutan dengan berdiam diri sejenak untuk melihat tindakan Tuhan. Musa mengarahkan mereka untuk memperhatikan Tuhan Allah, Sumber Pengharapan dalam keadaan apa pun. Musa meyakinkan bangsa Israel bahwa mereka segera melihat keselamatan dan kemenangan atas musuh.

Kita mungkin mengalami situasi yang sulit seperti bangsa Israel. Namun, kita diingatkan agar memiliki pengharapan iman kepada Allah. Yakin bahwa dalam situasi yang paling sulit sekalipun, Allah menyertai dan menyanggupkan umat-Nya mengatasi kesulitan yang ada. Saatnya hemat bicara, berhenti mengeluh, diam sejenak agar kuasa Allah dapat kita rasakan bekerja.

REFLEKSI:Berilah waktu bagi diri kita berdiam diri, agar kita mampu melihat dan

merasakan karya Allah yang menyertai dalam segala keadaan.

Mzm. 114; Kel. 14:1-18; Kis. 7:9-16

Page 15: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.

Sabtu, 12 September 2020

BETAPA BANYAKNYAKeluaran 15:19-21

“Menyanyilah bagi TUHAN, sebab Ia tinggi luhur; kuda danpenunggangnya dilemparkan-Nya ke dalam laut.”

(Kel. 15:21)

Ketika membaca bagian Alkitab hari ini, saya teringat bait pertama Kidung Jemaat 393. Demikian liriknya: “Tuhan betapa banyaknya berkat yang Kau beri, teristimewa rahmat-Mu dan hidup abadi. T’rima kasih, ya Tuhanku atas keselamatanku! Padaku telah Kau beri hidup bahagia abadi.”

Bangsa Israel menaikkan pujian kepada Tuhan atas berkat dan keselamatan yang Tuhan beri bagi mereka. Seorang nabiah, saudara perempuan Harun yang bernama Miryam, memimpin bangsa Israel memuji Tuhan. Ketika kereta-kereta Mesir dan kuda serta penunggangnya tenggelam, bernyanyilah mereka bagi Tuhan. Mereka memuji Tuhan karena kelepasan dari perbudakan di Mesir. Tuhan telah menang dengan gemilang. Bangsa Israel bersyukur bukan hanya karena Tuhan menyelamatkan mereka dari kejaran musuh, tetapi juga karena berkat-berkat yang Tuhan beri bagi mereka. Mereka menyanyi dengan maksud menghormati dan memuji Tuhan. Bersyukur dan mengucapkan iman mereka bahwa Tuhan adalah sumber kekuatan dan kemenangan.

Setiap orang mempunyai alasan untuk memuji Allah dan mengingat berkat-berkat-Nya. Apa pun alasannya, betapa penting memuji Allah dan beryukur. Tentu kita diingatkan untuk mengucap syukur dalam segala hal. Mengucap syukur saat suka maupun duka, sehat maupun sakit, baik maupun tidak baik keadaan kita. Itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus.

REFLEKSI:Dengan bersyukur dan memuji Tuhan setiap saat, kita akan semakin

menghormati Tuhan serta hidup dengan sukacita dan bahagia.

Mzm. 114; Kel. 15:19-21; Mat. 6:7-15

Page 16: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.

Minggu, 13 September 2020

TANPA BATAS Matius 18:21-35

“Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali,melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.”

(Mat. 18:22)

Lihatlah ke langit dan pandanglah betapa luasnya! Dapatkah Anda mengukur luas langit tersebut? Adakah Anda pernah mendapati batas dari langit? Langit itu sungguh luas. Tidak terhingga. Tidak dapat kita ukur dan tidak ada batasnya. Seluas langit yang tanpa batas, demikian pula pengampunan yang hendak diajarkan Yesus pada kita.

Bacaan Alkitab hari ini mengisahkan Petrus yang datang kepada Yesus dan bertanya sampai berapa kali ia harus mengampuni saudaranya. Yesus menjawab dengan menggunakan kiasan: tujuh puluh kali tujuh kali. Yesus tidak hendak mengatakan jumlah dari hasil perkalian tersebut, yaitu 490 kali. Tidak! Bukan itu maksud Yesus. Maksudnya adalah para murid hendaknya tidak habis-habisnya mengampuni orang lain. Tindakan pengampunan yang mau disampaikan Yesus adalah tindakan yang melampaui segala batas. Pengampunan itu tidak mengenal batas.

Sudah selayaknya kita mengampuni saudara kita karena Allah sudah mengampuni kita. Akan tetapi, mengampuni sering kali bukan menjadi perkara yang mudah. Apalagi jika berhadapan dengan pengalaman yang menyakitkan, seperti dikhianati, difitnah, dicaci, dilecehkan, dan kepahitan serta kepedihan yang lainnya. Kerelaan dan kemampuan untuk mengampuni tanpa batas mampu dilakukan hanya ketika kita mau memohon Roh Kudus berkarya menolong kita. Maukah kita membuka diri dibarui oleh Roh Kudus?

REFLEKSI:Karya Roh Kudus yang tak terbatas, memampukan kita

mengampuni tanpa batas.

Kel. 14:19-31; Mzm. 114; Rm. 14:1-12; Mat. 18:21-35

Page 17: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.

Senin, 14 September 2020

TIDAK BERUBAHMazmur 77

Maka kataku: “Inilah yang menikam hatiku, bahwa tangan kanan Yang Mahatinggi berubah.” Aku hendak mengingat perbuatan-perbuatan TUHAN,ya, aku hendak mengingat keajaiban-keajaiban-Mu dari zaman purbakala.

(Mzm. 77:11-12)

Pernahkah Anda bertemu dengan seseorang yang berubah sifatnya? Mulanya rendah hati, berubah jadi angkuh. Tadinya ramah, berubah jadi judes. Manusia cenderung bisa berubah karena berbagai alasan, namun Allah Yang Mahatinggi tidak pernah berubah.

Perikop ini memberikan kesaksian bahwa kesetiaan Allah tidak pernah berubah oleh berbagai situasi. Manusialah yang sering berubah pandangannya tentang Allah. Hal ini pernah dialami oleh pemazmur. Pemazmur merasa hatinya tertikam karena ia mempunyai pandangan yang keliru tentang Tuhan. Ia mengira Yang Mahatinggi berubah, dan ini menyakiti hatinya. Namun, ia terus berdoa, mengingat, menyebut-nyebut, serta merenungkan perbuatan yang dikerjakan Tuhan pada awal sejarah Israel. Perenungan atas berkat dan kebaikan Allah ini memberikan terang baru baginya untuk kembali yakin bahwa Allah tidak berubah. Yang Mahatinggi tetap berkuasa dan penuh kasih setia.

Doa dan renungan telah membuka mata pemazmur. Teladan ini mau disampaikan kepada kita juga. Saat menghadapi tantangan iman, tekunlah berdoa, ingatlah dan renungkanlah semua kebaikan Tuhan di masa lalu. Sadarilah, bukan Tuhan yang berubah, namun pribadi kita yang sering berubah. Kita mau Tuhan bertindak menurut keinginan dan pikiran kita, sehingga kita tidak mampu mengenal-Nya dengan baik. Kasih dan kuasa-Nya tidak pernah berubah. Karena itu taruhlah kepercayaan kita hanya kepada Allah, bukan pada diri sendiri.

REFLEKSI:Berdoa, merenung, serta mengingat karya dan perbuatan Allah dimasa lalu akan membuat kita semakin mengenal Dia dengan baik.

Mzm. 77; Yos. 3:1-17; Ibr. 11:23-29

Page 18: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.

Selasa, 15 September 2020

SPEKTAKULERNehemia 9:9-15

“Engkau melihat sengsara nenek moyang kami di Mesir dan mendengar teriakan mereka di tepi Laut Teberau.”

(Neh. 9:9)

Suatu ketika saya mengupas sebuah salak. Sesudah dikupas, isinya menarik perhatian saya. Biasanya buah salah berisi tiga, paling banyak empat. Kali ini sangat mencolok mata. Isinya delapan, walau kecil-kecil. Sungguh spektakuler. Sang Pencipta sungguh luar biasa. Peristiwa yang menarik perhatian dan mencolok mata memang mudah tersimpan dalam memori kita.

Nabi Nehemia dan umat Israel memiliki ingatan kuat akan kejadian spektakuler pada masa lalu. Tuhan telah melakukan kebaikan serta menyelamatkan nenek moyang mereka, meskipun umat-Nya sering tidak taat dan melanggar perintah Tuhan. Hal ini menyadarkan Nehemia dan umat Israel datang mengaku dosa mereka dan kesalahan nenek moyang mereka. Dalam doa itu, mereka mengingat dan merenungkan kebaikan Tuhan serta mukjizat yang pernah dilakukan-Nya. Tuhan telah melihat sengsara nenek moyang mereka dan mendengar teriakan mereka. Tuhan menghilangkan lapar dengan memberi makanan. Tuhan melepaskan dahaga dengan memberi air. Perbuatan-Nya sungguh spektakuler.

Karya Tuhan nyata sampai saat ini. Namun, kita kadang tidak mampu melihat karya Tuhan yang spektakuler karena dibelenggu dosa dan kesalahan. Sadar atau tidak, kita sering melanggar perintah-Nya. Sepantasnya kita mengakui dosa serta kesalahan, sambil mengingat dan merenungkan semua kebaikan Tuhan. Sepatutnya kita mengakui segala kegagalan kita agar kasih karunia-Nya menyertai kita selama-lamanya.

REFLEKSI:Pengakuan dosa dapat menjadi sebuah jembatan untuk mengingat dan merenungkan semua karya Tuhan yang spektakuler dalam hidup kita.

Mzm. 77; Neh. 9:9-15; Rm. 14:13-15:2

Page 19: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.

Rabu, 16 September 2020

SENIOR VERSUS JUNIOR 2 Raja-raja 2:1-18

“Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri,sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau.”

(2Raj. 2:2)

Jemaat A memiliki dua pendeta. Yang satu senior dan satunya lagi junior. Relasi keduanya baik, saling melengkapi dalam pelayanan. Jemaat B, ada dua pendeta juga: senior dan junior. Relasi mereka kurang harmonis. Apa yang keliru menurut Anda?

Elia dan Elisa memberi teladan relasi yang baik antara senior dan junior. Elia adalah guru Elisa. Ia nabi yang dipakai Tuhan dengan luar biasa. Ia dipenuhi kasih dalam melayani. Dengan hikmat Allah, Elia membimbing Elisa. Elia mempersiapkan Elisa menggantikannya. Elisa adalah murid yang patuh. Ia belajar banyak hal dari Elia. Elisa telah mengikuti Elia bertahun-tahun. Ia setia kepada seniornya. Kesetiaannya tampak pada peristiwa perjalanannya dengan Elia. Tiga kali Elia hendak meninggalkan Elisa. Mungkin ia ingin sendiri atau ingin menguji kesetiaan Elisa. Tiga kali pula Elisa menolak ditinggalkan. Ia memilih tetap mengikuti Elia sampai Elia terangkat ke surga. Ada relasi intim di antara keduanya. Hubungan mereka dilandasi oleh semangat melayani Tuhan bukan kekuasaan atau permusuhan.

Renungan ini mengajarkan kita relasi yang sehat. Seorang senior dituntut bersikap bijak dan rendah hati. Seorang junior perlu belajar taat dan setia. Hubungan yang dibangun haruslah saling menghidupkan, bukan menjatuhkan, atas dasar melayani Tuhan, bukan persaingan. Dengan demikian, persekutuan yang damai dan penuh kasih mesra dapat tercipta dalam sebuah komunitas. Bukankah Allah menghendaki hal demikian?

REFLEKSI:Relasi yang baik dapat tercipta jika kita menempatkan Tuhan yang

utama dalam pelayanan, bukan nama baik atau kehormatan pribadi.

Mzm. 77; 2Raj. 2:1-18; Mrk. 11:20-25

Page 20: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.

Kamis, 17 September 2020

ALLAH YANG MENYEMBUHKANKeluaran 15:22-27

“… sebab Aku TUHANlah yang menyembuhkan engkau.” (Kel. 15:26)

Akhir September 2018, gempa kekuatan 7,4 SR disusul dengan tsunami melanda Palu, Donggala dan beberapa daerah di Sulawesi Tengah. Ribuan orang meninggal dunia, ratusan luka-luka, dan puluhan ribu mengungsi. Di tempat pengungsian, makanan dan air minum sulit diperoleh. Namun, Allah hadir menolong dan bertindak melalui bantuan kemanusiaan dari berbagai tempat.

Bangsa Israel pun pernah mengalami kekurangan air minum saat berada di padang gurun. Ketika mereka tiba di Mara, ada kolam air, namun rasanya sangat asin dan pahit. Umat Israel kecewa dan putus asa karena tidak ada air yang cocok. Mereka mengeluh kepada Musa sehingga Musa berdoa kepada Tuhan. Walaupun bangsa Israel mengeluh, namun Tuhan menyediakan air bagi mereka. Tuhan menunjukkan kepada Musa pohon dan tanaman yang dapat memaniskan air itu. Atas petunjuk Tuhan, Musa melemparkan sepotong kayu ke dalam kolam itu. Ajaib, airnya menjadi manis. Tuhan berkuasa atas peristiwa itu. Ia memakainya untuk melaksanakan maksud-Nya agar umatnya semakin percaya pada-Nya.

Pertolongan Allah bagi bangsa Israel meneguhkan iman kita bahwa dalam setiap persoalan, Allah hadir memberikan harapan baru kepada manusia. Ketika kita menantikan pertolongan Allah, bukan berarti kita tidak melakukan apa yang menjadi bagian kita, yakni berusaha dan taat kepada perintah-Nya. Allah sanggup menyembuhkan penyakit yang kita derita; menyembuhkan luka batin kita; menghidupkan harapan untuk bertahan dalam situasi yang sulit.

REFLEKSI:Allah setia pada perkataan-Nya. Ia sanggup menyembuhkan danmemberikan harapan baru bagi mereka yang sungguh percaya.

Mzm. 105:1-6, 37-45; Kel. 15:22-27; 2Kor. 13:1-4

Page 21: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.

Jumat, 18 September 2020

CARA YANG AJAIBKeluaran 16:1-21

“Pada waktu senja kamu akan makan daging dan pada waktupagi kamu akan kenyang makan roti; maka kamu akan mengetahui,

bahwa Akulah TUHAN, Allahmu.” (Kel. 16:12)

Seorang pendeta yang melayani di pedalaman Sulawesi Selatan, suatu ketika mengalami kesulitan; tidak punya uang, tidak punya makanan, dan istrinya sedang hamil tua. Tetiba, ia ingat celengan bambunya berisi uang receh dan dapat dipakai membeli mie instant. Sebelum ke warung ia mengajak istrinya berdoa. Selesai berdoa, ada anggota jemaat bertamu dan memberi amplop tebal berisi uang sebagai rasa syukur karena menikmati hasil panen. Allah menolongnya dengan cara yang ajaib.

Ketika situasi kelihatan sulit bagi manusia, Allah sanggup membuat hal itu tidak sulit. Perikop hari ini berbicara tentang pemeliharaan Allah bagi umat Israel, saat mereka kekurangan makanan di padang gurun. Allah memuaskan mereka dengan makanan, sekaligus menuntut mereka memercayai campur tangan Allah. Allah menghujani mereka dengan roti dan daging. Di tempat di mana kelihatannya makanan tidak mungkin diperoleh, Allah sanggup melakukan keajaiban dengan memberi mereka makanan. Yang dituntut dari bangsa Israel adalah memercayai Allah dengan sempurna.

Kita pun diingatkan untuk mengandalkan Allah sepenuhnya. Percaya terus-menerus, bukan hanya pada kondisi tertentu. Pemeliharaan Allah itu sempurna. Karena itu, kita tidak bisa memperlakukan Allah seakan-akan Allah hanya dapat dipercaya pada hari ini, dan tidak bisa dipercaya besok hari. Karya-karya yang ajaib sanggup Allah lakukan bagi kita, asalkan kita percaya kepada-Nya secara total.

REFLEKSI:Cara Allah selalu ajaib dalam menyertai dan memelihara umat-Nya.

Mzm. 105:1-6, 37-45; Kel. 16:1-21; 2Kor. 13:5-10

Page 22: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.

Sabtu, 19 September 2020

RAKUSKeluaran 16:22-30

Lalu berkatalah Musa kepada mereka: “Inilah yang dimaksudkan TUHAN: Besok adalah hari perhentian penuh, sabat yang kudus bagi TUHAN; …” Lalu

beristirahatlah bangsa itu pada hari ketujuh. (Kel. 16:23, 30)

Sifat rakus bisa menggoda manusia. Ingin mendapat lebih; ingin memperoleh banyak; merasa tidak pernah puas; selalu merasa kurang. Hal ini bisa terjadi karena manusia tidak menggantungkan hidupnya pada Allah. Bagaimana dengan Anda?

Sebagian umat Israel menjadi rakus karena mereka tidak percaya pada pemeliharaan Allah, padahal Allah selalu menolong mereka. Buktinya, setiap hari keenam, Allah memenuhi kebutuhan mereka untuk dua hari. Tujuannya agar mereka tidak usah mengumpulkan manna pada hari Sabat. Mereka harus merayakan Sabat dengan beristirahat pada hari ketujuh. Mereka harus patuh pada perintah Allah: berhenti mengumpulkan makanan dan beristirahat pada hari ketujuh. Hari ketujuh itu adalah Sabat untuk Tuhan. Umat yang tidak sanggup beristirahat pada hari Sabat adalah umat yang memiliki sifat rakus dan meragukan pemeliharaan Allah. Allah menuntut umat Israel taat kepada hukum-Nya.

Kita pun diingatkan untuk selalu menaati perintah Allah; mengutamakan Allah di atas kebutuhan materi. Tidak ada yang harus ditakutkan soal makan dan minum kita, jika kita berhenti sejenak memberi ruang beribadah kepada-Nya. Allah setia memelihara orang yang taat dan yakin kepada-Nya. Karena itu, belajarlah menerima segala berkat Tuhan dengan ucapan syukur. Tidak perlu ragu akan hari besok. Belajar merasa cukup. Saat lebih, belajar berbagi. Dengan demikian kita tidak akan menjadi manusia yang rakus.

REFLEKSI:Allah memberi ruang beristirahat agar kita semakin taat dan menghayati

pemeliharaan-Nya, serta mensyukuri setiap berkat-Nya.

Mzm. 105:1-6, 37-45; Kel. 16:22-30; Mat. 19:23-30

Page 23: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.

Minggu, 20 September 2020

HADIAH ALLAH Matius 20:1-16

“Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau memberikankepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu.”

(Mat. 20:14)

Sebuah stasiun TV pernah menayangkan acara “Bedah Rumah.” Rumah tidak layak huni dibuat menjadi layak dan nyaman ditempati. Biaya perbaikan ditanggung sponsor yang tidak dikenal oleh pemilik rumah. Renovasi itu menjadi hadiah. Gratis dan tidak ada imbalan apa pun.

Anugerah Allah kepada manusia ibarat hadiah Bedah Rumah tersebut, diberikan dengan cuma-cuma. Hal ini digambarkan melalui perumpamaan yang kita baca. Perumpamaan ini hendak menjelaskan tentang Kerajaan Surga. Allah diumpamakan sebagai tuan pemilik kebun anggur yang membayar upah kepada para pekerjanya berdasarkan kesepakatan yang adil, yaitu satu dinar sehari. Baik pekerja yang mulai bekerja jam 9 pagi, 12 siang, 3 sore, dan 5 sore mendapatkan bayaran yang sama, yakni 1 dinar. Hal ini hendak menggambarkan nilai-nilai Kerajaan Surga didasarkan pada anugerah kemurahan Allah, bukan pada hitungan matematika. Kerajaan Surga tidak dapat diukur dari kerja keras atau prestasi seseorang; Kerajaan Surga tidak dapat dibeli dengan apa pun. Perumpamaan ini hendak mengatakan bahwa prestasi iman seseorang bukanlah menjadi faktor penentu karunia Allah.

Hari ini kita diingatkan akan keberadaan kita, bahwa kita adalah umat yang berdosa dan tidak layak, namun kita dilayakkan karena belas kasih Allah. Allah bermurah hati kepada kita sehingga memberi hadiah keselamatan. Itu bukan usaha kita. Maka, hiduplah dalam ketaataan, saksikan kebaikan Tuhan, bukan untuk memperoleh hadiah keselamatan, namun karena kita sudah menerima anugerah dari-Nya.

REFLEKSI:Manusia yang tidak layak dilayakkan Allah, bukan karena prestasi imannya,

namun karena belas kasihan dan anugerah-Nya.

Kel. 16:2-15; Mzm. 105:1-6, 37-45; Flp. 1:21-30; Mat. 20:1-16

Page 24: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.

Senin, 21 September 2020

MENGINGAT MASA LALU Keluaran 16:31-35

“Ambillah segomer penuh untuk disimpan turun-temurun, supaya keturunan mereka melihat roti yang Kuberi kamu makan di padang gurun, ketika Aku

membawa kamu keluar dari tanah Mesir.” (Kel. 16:32)

Ayah meninggal ketika saya berumur 8 tahun karena kecelakaan. Sedih mengingat kejadian itu. Namun, ada rasa gembira mengingat kenangan manis bersamanya. Saat saya sakit, ia selalu membelikan jeruk sunkist dan apel merah. Buah itu masih sangat langka di daerah saya tahun 70-an. Saya bisa segera sembuh, jika sudah dibawakan buah itu oleh ayah. Saya bersyukur, Tuhan memberi kenangan masa lalu yang indah bersamanya.

Bangsa Israel juga mempunyai kenangan masa lalu. Kenangan yang menggugah ingatan mereka tentang penyertaan Tuhan. Simbol kenangan mereka adalah segomer manna yang disimpan dalam buli-buli. Roti itu harus disimpan supaya generasi-generasi yang akan datang mengetahui bahwa Tuhan memberinya dengan setia. Hal itu menjadi ingatan bahwa umat Israel aman di padang gurun karena pemeliharaan Allah. Allah memberi tanda yang manis, yaitu manna; bukan yang pahit, yaitu penderitaan atau penindasan. Hal ini bertujuan agar mereka selalu bersyukur kepada Allah, mengingat berkat-berkat-Nya dan tindakan-Nya yang menyelamatkan sehingga iman mereka tetap teguh.

Mengenang atau mengingat masa lalu, tujuannya bukan untuk membenci. Bukan juga untuk membalas dendam. Tujuannya agar kita selalu bersyukur kepada Allah yang memelihara dan memberi berkat-berkat-Nya pada masa lalu. Mengenang masa lalu dengan cara atau tujuan seperti ini akan menguatkan iman dan kasih kita kepada Allah. Kita pun akan selalu merasa sukacita.

REFLEKSI:Mengingat berkat-berkat Allah di masa lalu akan membuat

kita selalu bersyukur dan bersukacita menjalani hidup.

Mzm. 119:97-104; Kel. 16:31-35; Rm. 16:1-16

Page 25: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.

Selasa, 22 September 2020

BERSERAH ITU INDAHBilangan 11:1-9

Pada suatu kali bangsa itu bersungut-sungut di hadapan TUHANtentang nasib buruk mereka, dan ketika TUHAN

mendengarnya bangkitlah murka-Nya ....(Bil. 11:1)

Tahun 2003, kakak saya terserang sindrom Stevens-Johnson karena malapraktik. Penyebabnya, alergi obat antibiotik yang berlebihan. Tubuhnya melepuh, matanya rusak, penglihatannya berkurang 50%. Pada 2016, penglihatannya hilang. Di usia produktif, ia terpaksa pensiun. Namun, kondisi itu, tidak membuatnya putus asa atau mengeluh. Ia tetap bersukacita dan terus berserah hanya kepada Tuhan. Ya, berserah itu memang indah.

Bangsa Israel ketika menghadapi kesukaran, mereka bukan berserah kepada Tuhan, melainkan bersungut-sungut. Hal itu membuat keadaan mereka semakin sulit. Tuhan menjadi marah dan mendatangkan api atas mereka. Terlalu banyak hal yang sudah Tuhan anugerahkan bagi mereka, namun mereka masih kurang percaya akan penyertaan dan pertolongan Tuhan. Akibatnya, api itu menghanguskan sebagian perkemahan mereka. Kejadian itu tidak membuat mereka jera. Mereka melanjutkan bersungut-sungut untuk meminta daging. Sungut-sungut telah melunturkan iman mereka kepada Allah. Mereka tidak mampu berserah, sebab sungut-sungut telah membutakan iman mereka.

Hari ini kita diingatkan bahwa sungut-sungut tidak akan mengubah keadaan menjadi lebih baik. Tetapi, dengan berserah kepada Allah, kita dapat memahami rencana-Nya yang indah bagi hidup kita. Allah mengerti setiap kebutuhan kita. Allah tahu kekuatan kita. Ganti setiap keluh kesah dengan berserah, maka beban hidup akan menjadi ringan dan hidup ini akan terasa indah.

REFLEKSI:Keluh kesah hanya akan menjadi beban, karena itu berserahlah hanya kepada

Tuhan serta yakinlah rancangan-Nya indah dalam hidup kita.

Mzm. 119:97-104; Bil. 11:1-9; Rm. 16:17-20

Page 26: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.

Rabu, 23 September 2020

BENCI DUSTAMazmur 119:97-104

Aku beroleh pengertian dari titah-titah-Mu,itulah sebabnya aku benci segala jalan dusta.

(Mzm. 119:104)

Pada tahun 2018, sejumlah media massa sempat ramai membicarakan seorang perempuan berusia 70-an yang membuat berita bohong. Ia mengadu, dirinya dianiaya di Bandung sehingga wajahnya memar dan bengkak. Ketika diusut kepolisian, berita itu tidak benar. Foto yang beredar dengan wajah memar dan bengkak di wajahnya ternyata akibat operasi plastik. Ia harus membayar perbuatannya dengan mendekam di tahanan.

Dusta dapat mengakibatkan sengsara dan hilangnya damai sejahtera. Karena itu, pemazmur dalam bacaan ini menyaksikan bahwa ia memilih mencintai Taurat Tuhan dengan membenci segala jalan dusta. Ia tidak suka kepada kelakuan yang curang. Pemazmur memilih firman Allah sebagai pegangan hidupnya. Berkali-kali ia mengalami bahwa dengan taat kepada Taurat, janji dan ketetapan maka Tuhan sendiri membuka jalan baginya. Di jalan itu, ia merasa tenteram. Melalui firman Allah, ia mengerti apa yang baik, adil dan benar. Ia mengalami banyak kesukaan karena memegang teguh firman Allah.

Hari ini, kita diingatkan untuk menjauhi jalan dusta. Dusta bisa mengakibatkan kesengsaraan. Dusta dapat menghilangkan sukacita dan damai sejahtera. Sehebat apa pun kita menutupi dusta, pasti akan terbongkar. Karena itu, berpeganglah teguh pada firman Tuhan agar kita terhindar dari segala kecurangan dan tidak menjadi pelaku penyebar berita bohong. Firman Tuhan menuntun kita untuk mencintai kebenaran dan kejujuran. Yakinlah, ada perlindungan dan keselamatan kepada setiap orang yang membenci jalan dusta.

REFLEKSI:Taatilah firman Tuhan, cintailah kebenaran dan kejujuran, maka pertolongan

serta penyertaan Tuhan akan selalu menyertai kita.

Mzm. 119:97-104; Bil. 11:18-23, 31-32; Mat. 18:1-5

Page 27: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.

Kamis, 24 September 2020

KEBAHAGIAANYesaya 48:17-21

“Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan

kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti ....”

(Yes. 48:18)

“Laut kan kuseberangi, gunung pun sudah kudaki, hanya untuk kumencari, di mana kebahagiaan itu?” adalah sepenggal lirik lagu yang melukiskan upaya manusia mencari kebahagiaan, namun tidak ditemukan. Apakah kebahagiaan sulit atau mudah diperoleh?

Perikop ini memberikan jawabannya. Kebahagiaan itu tidak sulit diperoleh. Kuncinya sederhana. Cukup mendengar dan melakukan perintah Tuhan maka kebahagiaan akan mengalir tiada hentinya. Nabi Yesaya diutus Tuhan untuk menyampaikan pesan kepada umat Israel mengenai rencana penebusan-Nya. Tuhan menjanjikan keselamatan kepada umat-Nya, bahwa Ia akan memberikan kebahagiaan kepada umat Israel jika mereka memperhatikan semua perintah-Nya. Umat Israel harus mendengarkan Allah karena Ia satu-satunya Pencipta. Mereka harus taat kepada-Nya. Namun, kepada umat yang tidak mendengarkan-Nya, Ia membiarkan mereka hidup dalam pengasingan dan kehilangan damai sejahtera serta kebahagiaan.

Renungan hari ini mengingatkan kita bahwa kunci kebahagiaan adalah menaati dan melakukan kehendak Tuhan. Kebahagiaan berlimpah-limpah yang tidak pernah habis akan mengikuti setiap orang yang taat pada firman Tuhan. Jika ingin bahagia, jauhi apa yang jahat dan tidak berkenan kepada Allah. Mintalah Roh Kudus menolong kita untuk memiliki sikap rendah hati mau dituntun, ditegur, dan dididik oleh firman Tuhan sehingga kita dapat melakukan perintah-perintah-Nya.

REFLEKSI:Jangan bermimpi mendapatkan kebahagiaan sejati, jika kita tidak menuruti

perintah-perintah Tuhan.

Mzm. 78:1-4, 12-16; Yes. 48:17-21; Yak. 4:11-16

Page 28: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.

Jumat, 25 September 2020

TERGELINCIRBilangan 20:1-13

“Karena kamu tidak percaya kepada-Ku dan tidak menghormati kekudusan-Ku di depan mata orang Israel, itulah sebabnya kamu tidak akan membawa

jemaah ini masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepada mereka.” (Bil. 20:12)

Seorang pendaki gunung yang hebat sekalipun, jika tidak berhati-hati menapaki medan yang sulit, bisa tergelincir dan bisa jatuh. Hal itu bisa berakibat fatal. Bisa cidera atau bisa kehilangan nyawa. Karena itu, ia tidak boleh ceroboh.

Musa pernah tergelincir karena kecerobohannya. Musa adalah pemimpin yang baik. Ia berhati lembut. Sayangnya, ia tergelincir jatuh dalam pelanggaran fatal karena kemarahannya kepada bangsa Israel yang tidak berhenti mengeluh saat kekurangan air. Tekanan dan sungut-sungut bangsa Israel menjadikan Musa emosi dan tidak sabar menghadapi mereka. Ia marah sehingga mengeluarkan perkataan tidak berkenan kepada Allah di hadapan bangsa Israel. Situasi sulit telah membuat Musa kehilangan kendali atas emosinya. Ia menjadi lupa dan tidak percaya bahwa Allah sanggup menolong mereka seperti hari-hari sebelumnya. Ia tidak menghormati kekudusan Allah di depan mata orang Israel. Akibatnya, ia tidak dapat masuk ke negeri yang dijanjikan Allah.

Kita mungkin sering berhadapan dengan situasi yang sulit: tantangan, persoalan, tekanan, dan berbagai pergumulan. Renungan hari ini mengingatkan bahwa dalam menghadapi tekanan yang sulit sekalipun, jangan sampai kita tergelincir dalam dosa. Jaga kata-kata kita saat marah. Jangan biarkan emosi menguasai kita, apalagi menyalahkan Tuhan. Hormati kekudusan Tuhan dan percaya pada kemahakuasaan-Nya. Jangan pernah ragu akan pertolongan-Nya. Allah yang menolong di masa lalu, pasti menolong hari ini, dan seterusnya.

REFLEKSI:Dalam situasi sulit atau tekanan apa pun, percayalah akan pertolongan Allah,

hormati kekudusan-Nya agar kita tidak tergelincir dalam dosa.

Mzm. 78:1-4, 12-16; Bil. 20:1-13; Kis. 13:32-41

Page 29: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.

Sabtu, 26 September 2020

HARGA YANG HARUS DIBAYARBilangan 27:12-14

“Sesudah engkau memandangnya, maka engkau pun juga akandikumpulkan kepada kaum leluhurmu, sama seperti Harun,

abangmu, dahulu.” (Bil. 27:13)

Pernahkah Anda mendapat hukuman? Hukuman biasanya diberikan dengan tujuan untuk mendidik seseorang agar sadar akan kesalahannya; supaya orang dapat hidup benar. Hukuman bermaksud mendisiplinkan dengan didikan yang disertai dengan sanksi.

Musa pernah menerima hukuman dari Allah. Walaupun ia dipilih oleh Allah untuk memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir, namun ia tidak luput dari hukuman. Allah sungguh mengasihi Musa, namun Allah tetap harus memberi hukuman atas kesalahan Musa. Musa tak dapat masuk ke negeri yang dijanjikan Allah. Allah mau Musa memahami alasan mengapa ia tidak diperkenankan masuk ke negeri yang dijanjikan-Nya. Allah menjelaskan alasan hukuman tersebut sebelum Musa meninggal, yakni ketika di gunung Zin, Musa telah melawan perintah Allah. Di Meriba, seluruh rakyat mengomel kepada Allah tentang air, namun Musa tidak mau menyatakan kekuasaan Allah di hadapan umat Israel. Karena itu, Musa tidak dapat masuk ke negeri perjanjian, betapa pun Allah sungguh mengasihi-Nya. Namun, Musa masih diberi kesempatan untuk melihat negeri perjanjian tersebut meskipun dari kejauhan.

Renungan hari ini mengingatkan kita bahwa ada harga yang harus dibayar untuk setiap pelanggaran yang kita lakukan. Betapapun Allah mengasihi kita, jika kita tidak taat kepada-Nya kita akan menerima hukuman. Karena itu jangan pernah melanggar perintah Allah. Dalam situasi apa pun, turutilah selalu perintah Allah.

REFLEKSI:Taatilah perintah Allah karena Ia tidak pernah pandang bulu untuk memberikan

hukuman kepada mereka yang melanggar perintah-Nya.

Mzm. 78:1-4, 12-16; Bil. 27:12-14; Mrk. 11:27-33

Page 30: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.

Minggu, 27 September 2020

BIJAK BEREAKSI Matius 21:23-32

“Jika demikian, Aku juga tidak mengatakankepadamu dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu.”

(Mat. 21:27b)

Pernahkah Anda dipersulit atau dipojokkan karena Anda seorang Kristen? Bagaimana Anda memberi tanggapan atau bereaksi dalam situasi seperti itu?

Yesus dengan bijak menanggapi pertanyaan imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi ketika mempersoalkan tentang kuasa yang digunakan Yesus dalam melakukan karya-Nya. Mereka bertanya dengan tujuan ingin menjatuhkan Dia. Mereka takut kehilangan popularitas. Yesus bereaksi dengan bijak, Ia menggunakan siasat balik bertanya. Jika mereka bisa menjawab, Yesus akan memberi jawab. Namun, tanggapan Yesus membuat mereka terjepit. Mereka tidak dapat memberi jawab. Dalam perikop selanjutnya, Yesus ingin menyadarkan mereka melalui perumpamaan tentang dua orang anak. Di mata Yesus, mereka adalah pengajar kebenaran, namun kenyataannya sikap hidup mereka tidak menampakkan pelaku kebenaran. Karena itu sepatutnya mereka menyesal dan bertobat.

Hari ini, kita belajar dari cara Yesus dalam bereaksi menghadapi tantangan dunia. Jika berhadapan dengan serangan terhadap orang Kristen, bereaksilah dengan bijak seperti Yesus. Tidak perlu marah, mencaci atau saling menjatuhkan. Jaga kata dan tindakan. Jangan sembrono. Yang utama bukanlah jawaban yang hebat. Namun, sikap hidup yang menampakkan kebenaran dan kasih Kristus. Karena itu, kita dituntut untuk menyadari dan menyesali dosa dan pelanggaran agar kita mampu bijak bereaksi lewat kata maupun tindakan.

REFLEKSI:Kesediaan menyesali dosa dan kesalahan merupakan pintu masuk

memperoleh hikmat Allah agar mampu bijak berkata dan bertindak.

Kel. 17:1-7; Mzm. 78:1-4, 12-16; Flp. 2:1-13; Mat. 21:23-32

Page 31: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.

Senin, 28 September 2020

CERITA YANG MEMBERKATI Keluaran 18:1-12

Sesudah itu Musa menceritakan kepada mertuanya segala yang dilakukan TUHAN kepada Firaun dan kepada orang Mesir karena Israel dan segala

kesusahan yang mereka alami di jalan dan bagaimana TUHANmenyelamatkan mereka.

(Kel. 18:8)Seorang bapak yang murah hati, memberikan dukungan dana yang cukup besar untuk sebuah lembaga Kristen yang mengelola beasiswa. Ketika diberi ucapan terima kasih, ia berkata: “Semua untuk kemuliaan nama Tuhan.” Ia sukses dan berlimpah materi, berkat Tuhan. Ia sanggup memberi karena kasih karunia Tuhan. Itu ceritanya.

Musa pun pernah bercerita tentang kasih Tuhan yang luar biasa. Ia bercerita kepada Yitro, mertuanya, tentang kuasa Allah yang menyelamatkan bangsa Israel dari tangan orang Mesir. Musa menyaksikan perbuatan ajaib yang dilakukan Allah. Yang diceritakan Musa bukan tentang kehebatan dirinya, namun tentang kedahsyatan karya Allah. Setelah Yitro mendengar cerita Musa, ia bersukacita dan memuji Tuhan. Yitro tidak menyaksikan langsung peristiwa yang diceritakan Musa. Yitro hanya mendengar. Meskipun demikian, Yitro percaya dan mengucap syukur kepada Allah. Yitro percaya karena yang disaksikan Musa bukan tentang kehebatan manusia, namun tentang kuasa Allah yang ajaib dan luar biasa.

Bagaimana dengan kita? Siapa yang kita banggakan atau ceritakan ketika mengalami kesuksesan dalam hidup, keluarga, studi, pekerjaan, bisnis, karier, atau dalam pelayanan? Apakah kita menceritakan kehebatan diri kita sendiri atau karya Allah yang luar biasa? Firman hari ini mengingatkan bahwa cerita yang menyaksikan karya Allah, dapat membuat orang yang mendengarnya bersukacita dan memuji nama Tuhan.

REFLEKSI:Bersaksilah tentang kebaikan Allah bukan tentang kehebatan manusia, agar

nama Tuhan selalu dipuji dan banyak orang merasa diberkati.

Mzm. 42; Kel. 18:1-12; Flp. 1:3-14

Page 32: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.

Selasa, 29 September 2020

KERJA BERSAMA-SAMA Keluaran 18:13-27

Engkau akan menjadi sangat lelah, baik engkau baik bangsa yang beserta engkau ini; sebab pekerjaan ini terlalu berat bagimu, takkan sanggup

engkau melakukannya seorang diri saja. (Kel. 18:18)

Mana yang lebih ringan, memindahkan sebuah meja seorang diri atau bersama beberapa orang? Yang pasti mengangkat bersama-sama akan lebih ringan. Kata pepatah “ringan sama dijinjing, berat sama dipikul.”

Bacaan hari ini memperlihatkan gambaran hubungan yang akrab antara Musa dan Yitro. Hubungan mereka berdua sangat baik sehingga mereka bisa saling terbuka memberi dan menerima nasihat. Yitro melihat ada yang tidak baik dalam pekerjaan dan kepemimpinan Musa. Menurut Yitro, pekerjaan yang terlalu banyak kurang baik dilakukan oleh Musa sendiri. Hal itu akan melelahkan dirinya, juga orang lain. Musa menerima nasihat Yitro. Dengan yakin akan pertolongan Allah, Musa mengangkat hakim-hakim yang dipilihnya dari orang-orang yang cakap, takut akan Allah, dapat dipercaya, dan benci kepada suap. Dengan penyertaan Allah, Musa membagi tugas kepada para hakim dan mereka bekerja bersama-sama. Ini meringankan Musa.

Musa dan Yitro telah memberikan teladan menjalin relasi yang baik dan mendelegasikan tugas secara tepat. Hal ini diperlukan dalam membangun keluarga, kehidupan bergereja, dan kehidupan bermasyarakat. Setiap umat harus saling menasihati dan membicarakan persoalan yang muncul secara bersama-sama. Tidak bersikap egois atau masa bodoh. Setiap pemimpin pun harus bersedia berbagi tugas. Semuanya harus dengan bimbingan Tuhan. Dengan kesadaran itu, segala beban terasa ringan, dan umat mampu bekerja bersama-sama.

REFLEKSI:Pekerjaan atau pelayanan yang berat akan jadi ringan jika dikerjakan secara

bersama-sama dengan pertolongan Tuhan.

Mzm. 42; Kel. 18:13-27; Flp. 1:15-21

Page 33: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.

Rabu, 30 September 2020

SUKSES KARENA DISIPLINKeluaran 19:9b-25

Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Pergilah kepada bangsa itu; suruhlah mereka menguduskan diri pada hari ini dan besok,

dan mereka harus mencuci pakaiannya.”(Kel. 19:10)

Rangga, ponakan saya, selama kuliah mendapat beasiswa penuh dari salah satu universitas swasta terbaik. Hal itu diperolehnya karena prestasi yang ia raih. Disiplin yang tinggi selama studi, terutama taat kepada Allah, merupakan kunci kesuksesannya.

Disiplin keras dituntut dari umat Israel yang akan bertemu dengan Tuhan. Umat Israel harus mematuhi sejumlah aturan. Mulai dari mencuci pakaiannya sampai memastikan agar manusia dan binatang tidak menyentuh kaki gunung Sinai. Mereka harus menguduskan dirinya. Mengapa? Karena Tuhan kudus, maka mereka juga harus kudus. Dengan teliti, mereka harus memperhatikan larangan-larangan; mereka harus berhati-hati agar terhindar dari bahaya; mereka tidak boleh melanggar peraturan yang diberikan Tuhan melalui Musa. Dengan kerja keras dan teguh mematuhi aturan, umat Israel dapat berjumpa dengan Allah. Kedisiplinan di hadapan Allah mendatangkan berkat, kesuksesan dan sukacita.

Kita pun dituntut untuk menjaga kekudusan dan kedisiplinan hidup. Disiplin berarti taat pada aturan. Hidup disiplin membutuhkan latihan, komitmen, serta kerja keras; membutuhkan tekad dan kerelaan untuk melakukannya. Ketidakdisiplinan merupakan jalan menuju kegagalan. Sebaliknya, disiplin adalah jalan menuju kesuksesan. Allah memberikan kebebasan untuk memilih. Jika mau sukses, maka hiduplah disiplin. Hanya dengan meminta pertolongan Roh Kudus, kita dapat hidup disiplin dan menjaga kekudusan di hadapan Allah.

REFLEKSI:Menjaga kekudusan hidup dengan menanamkan kedisiplinan yang tinggi

merupakan kunci menuju sukses.

Mzm. 42; Kel. 19:9b-25; Mat. 9:2-8

Page 34: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.

Pdt. Norita Yudiet Tompah

TTL : Manado, 17 November 1974Pendidikan :1998 : S-1 STT Jakarta2003 : S-2 STT JakartaPelayanan :2003 - 2006 : Direktur Pelaksana PPWG STT Jakarta2006 - 2017 : Bid. Koinonia, YBO, dan POK - PGI2016 - Sekarang : Pendeta GMIST

TTL : Karawang, 11 Mei 1972Pendidikan :2000 : STT Jakarta2010 : Program Pasca Sarjana Universitas Sanata Dharma2010 :PontificalFacultyofTheology Wedabhakti Yogyakarta2019 - Sekarang : S-3 Vrije Universiteit AmsterdamPelayanan :2001 - 2015 : GKI Samanhudi2015 - Sekarang : PTKSW GKI SW Jabar untuk FakultasTeologiUKDW

Pdt. Hendri M. Sendjaja

Page 35: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.

ernahkah kita merenungkan mengapa ada begitu banyak ragam gereja di sekitar kita? Pernahkah kita bertanya, mengapa

cara beribadah satu gereja tidak sama dengan gereja yang lain? Ada pengikut Kristus yang merasa begitu tersentuh dengan liturgi yang khidmat dan teratur. Namun, ada juga yang tergugah dalam kebaktian yang semarak dan semangat. Tidak sedikit yang begitu tekun mendalami ajaran Alkitab. Namun, ada juga yang beranggapan bahwa tindakan kasih kepada sesama jauh lebih penting ketimbang mendalami ajaran gereja. Adanya perbedaan itu memperlihatkan keragaman spiritualitas dalam kehidupan umat Kristiani. Jika demikian, spiritualitas manakah yang sehat itu?

Mencermati keragaman itu, Christian A. Schwarz menggagas sebuah teori yang menarik tentang warna spiritualitas. Menurutnya, sebagaimana Allah memperkenalkan diri-Nya sebagai Allah yang Esa di dalam ketritunggalan-Nya melalui karya Bapa, Anak dan Roh Kudus, maka setiap orang percaya memiliki setidaknya 9 gaya spiritual yang unik dalam menjumpai Allah yang merupakan turunan dari tiga kelompok besar penyataan Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus. Secara imajinatif Schwarz menggunakan tiga warna untuk mewakili warna spiritualitas yaitu: hijau yang mewakili karya Bapa, merah yang mewakili karya Anak, dan biru yang mewakili karya Roh Kudus. Walaupun setiap orang memiliki warna spiritualitas yang berbeda satu sama lain, tetapi sebagaimana Allah Tritunggal adalah Allah yang Esa, maka masing-masing gaya spiritualitas membutuhkan warna yang lain untuk saling melengkapi dan

P

Page 36: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.

bertumbuh serta memberi dampak yang membangun bagi kehidupan. Apa saja 9 gaya spiritualitas itu?

1. Gaya Spiritual “Merasakan”Pada gaya ini, orang mengalami perjumpaan dengan Allah melalui keindahan dan persepsi yang dapat dicermati indera. Ibadah difokuskan pada bagaimana menikmati karya Allah. Kelebihan dari gaya ini ialah memiliki kepekaan untuk melihat karya Allah dalam ciptaan-Nya. Kelemahannya, dapat terikat pada hal yang eksternal, terlihat kasat mata dan mengabaikan nilai-nilai batin. Orang dengan gaya ini perlu belajar dari orang yang memiliki gaya “berbagi” dan gaya “asketis.”

2. Gaya Spiritual “Rasional”Orang dengan gaya ini, mengalami perjumpaan dengan Allah melalui logika dan sains. Ibadah difokuskan pada bagaimana memahami sifat-sifat Allah yang ditangkap melalui logika rasional. Kelebihan dari gaya ini ialah menggunakan akal budi dan ilmu pengetahuan untuk mencari penjelasan dari sifat dan kehendak Allah. Kekurangannya, dapat terjatuh ke dalam kesombongan intelektual dan rasionalisme. Orang dengan gaya ini perlu belajar dari gaya “asketis” dan “antusias.”

3. Gaya Spiritual “Doktrinal”Dalam gaya ini, perjumpaan dengan Allah ditempuh melalui pencarian kebenaran dan pengajaran. Ibadah difokuskan pada bagaimana berpikir benar tentang Allah. Kelebihannya, pada gaya ini orang berpegang pada ajaran yang sistematis. Kekurangannya, iman tercampur dengan ajaran dan penuh dengan abstraksi kering. Orang dengan gaya ini perlu belajar dari gaya “antusias” dan “mistikal” untuk menyeimbangkan kekurangannya.

4. Gaya Spiritual “Diarahkan Alkitab”Gaya ini mengutamakan perjumpaan dengan Allah melalui pemahaman Alkitab dan pemuridan. Ibadah difokuskan pada bagaimana mengaplikasikan berita Alkitab dalam kehidupan

Page 37: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.

sehari-hari. Kelebihan dari gaya ini ialah setia pada berita Alkitab. Kekurangannya, firman Allah direduksi menjadi Alkitab dan berlebihan dalam kata-kata. Gaya ini perlu diseimbangkan dengan gaya “mistikal” dan “sakramental.”

5. Gaya Spiritual “Berbagi”Pada gaya ini perjumpaan dengan Allah ditekankan melalui penginjilan dan pelayanan yang menjangkau keluar. Ibadah difokuskan pada bagaimana meneruskan kasih karunia Allah kepada orang lain. Kelebihan dari gaya ini ialah berfokus pada orang lain dengan pelayanan keluar komunitas. Kekurangannya, mengabaikan tradisi gereja dan dinamika internal komunitas. Gaya ini dapat diseimbangkan dengan gaya “sakramental” dan “merasakan.”

6. Gaya Spiritual “Asketis”Dalam gaya ini, perjumpaan dengan Allah ditempuh melalui pengembangan disiplin rohani dan mengekang hawa nafsu. Ibadah difokuskan pada pengorbanan diri dan mengolah nilai-nilai batin. Kelebihan dari gaya ini ialah rela berkorban dan sedikit dalam kata-kata. Kekurangannya, berpandangan negatif pada dunia dan acap kali menempuh penderitaan yang irasional. Gaya ini perlu diseimbangkan dengan gaya “merasakan” dan “rasional.”

7. Gaya Spiritual “Antusias”Gaya ini menekankan perjumpaan dengan Allah melalui kuasa rohani dan sukacita. Ibadah difokuskan pada bagaimana merayakan kuasa Allah. Kelebihan dari gaya ini ialah keterbukaan yang besar pada hal supranatural dan mengutamakan kuasa pembaruan Allah. Kekurangannya, tertutup pada hal-hal yang alamiah dan acap kali menerima praktek-praktek yang tidak Alkitabiah. Oleh sebab itu, perlu diseimbangkan dengan gaya “rasional” dan “doktrinal.”

Page 38: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.

8. Gaya Spiritual “Mistikal”Orang yang memiliki gaya ini, mengalami perjumpaan dengan Allah melalui devosi dan kontemplasi. Ibadah difokuskan pada bagaimana berdiam dalam hadirat Allah. Kelebihan dari gaya ini ialah fokus pada kedalaman batin. Kekurangannya, acap kali mencampurkan perasaan dengan suara Allah. Oleh sebab itu, perlu diseimbangkan dengan gaya “doktrinal” dan “diarahkan Alkitab.”

9. Gaya Spiritual “Sakramental”Orang yang memiliki gaya ini, mengalami perjumpaan dengan Allah melalui liturgi dan simbolisme. Ibadah difokuskan pada bagaimana mengekspresikan inkarnasi Allah. Kelebihan dari gaya ini ialah menghargai tradisi dan ritus. Kekurangannya, memiliki pandangan magis terhadap ritus. Gaya ini dapat diseimbangkan dengan gaya “diarahkan Alkitab” dan “berbagi.”

Menurut Schwarz, setiap orang memiliki 9 gaya ini, meskipun kadarnya berbeda satu sama lain. Untuk mengetahui gaya yang dimiliki, ia membuat semacam tes profil. Jika tertarik, Anda dapat mencoba tes itu di situs internet dengan alamat berikut: (https://3colorworld.org/id/etests). Ternyata, Allah memberikan “antena spiritual” yang beragam dalam mengenali penyataan-Nya melalui kehadiran Bapa, Anak dan Roh Kudus. Schwarz juga menegaskan bahwa pertumbuhan spiritual yang sehat terjadi pada saat orang mengenali gaya spiritual utamanya dan mengolahnya dengan benar berujung pada kebaruan hidup. Selain itu, tidak bisa tidak, ia harus juga belajar dari gaya spiritual yang berkebalikan dengannya sehingga pemahamannya menjadi lebih utuh dan seimbang terhadap Allah yang sudah menyatakan diri-Nya melalui kehadiran Bapa, Anak dan Roh Kudus. Jika kita mau menempuh jalan yang sedemikian maka kita tidak mudah menghakimi gaya spiritualitas yang berbeda dengan kita sekaligus pelan-pelan mewujudnyatakan kerinduan Tuhan Yesus supaya sebagai Gereja-Nya, kita menjadi satu di dalam iman, pengharapan dan kasih.

Pdt. Essy Eisen

Page 39: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.

Kamis, 1 Oktober 2020

ALLAH TIDAK MEMBIARKAN Kolose 2:16-23

Apabila kamu telah mati bersama-sama dengan Kristus dan bebasdari roh-roh dunia, mengapakah kamu menaklukkan dirimu

pada rupa-rupa peraturan, seolah-olah kamu masih hidup di dunia ....(Kol. 2:20)

Peraturan atau hukum yang dibuat oleh manusia memiliki banyak manfaat saat menjalani hidup. Selain untuk menjaga ketertiban dan ketenteraman, peraturan atau hukum pun berguna untuk memberi kejelasan dan kemudahan di tengah kehidupan bersama. Suatu lembaga dalam masyarakat, misalnya, membuat peraturan-peraturan supaya anggotanya tertib dan nyaman dalam berkiprah di lembaga itu. Di samping itu, peraturan-peraturan itu juga berguna supaya para anggota lembaga itu melakukan aktivitas secara jelas dan mudah.

Pada masa Paulus, jemaat Kristen di Kolose menghadapi suatu kelompok beragama yang hidup dalam peraturan-peraturan. Kelompok beragama ini sungguh menekankan disiplin peraturan bagi para penganutnya. Peraturan yang dimaksud berkaitan dengan tata laku merendahkan diri, tata laku menyiksa diri, dan pantang makanan tertentu. Peraturan-peraturan ini ditegaskan agar umat mendapat kejelasan dan kemudahan dalam jalan keselamatan.

Paulus menegaskan bahwa cara beragama kelompok itu menunjukkan bahwa orang masih menaklukkan diri dalam roh-roh dunia, dan semua itu “tidak ada gunanya, selain untuk memuaskan hidup duniawi.” Jadi, seorang murid Kristus seharusnya hidup melampaui peraturan-peraturan duniawi, dan mengarahkan hati kepada Kristus, Sang Juru Selamat, dan bersaksi di dunia ini demi kemuliaan Allah. Kita menaklukkan diri hanya pada kehendak Roh Allah untuk mengatur hidup kita.

DOA:Ya Kristus, Engkaulah Jalan, Kebenaran, dan Hidupku. Aku ingin selalu

mengarahkan hati kepada-Mu dan menjadi saksi-Mu di dunia ini. Amin.

Mzm. 19; Kel. 23:1-9; Kol. 2:16-23

Page 40: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.

Jumat, 2 Oktober 2020

MENYADARI KEMULIAAN ALLAHMazmur 19

Langit menceritakan kemuliaan Allah dan cakrawalamemberitakan pekerjaan tangan-Nya ....

(Mazmur 19:2)

Aaron Schuerr adalah seorang pelukis. Ia dikagumi karena karya lukisan pemandangan alam yang indah dan menakjubkan. Lukisan Aaron tampak begitu mirip dengan pemandangan aslinya. Lukisan Aaron membuat orang dapat mengagumi banyak spot pemandangan indah di berbagai tempat. Setiap kali melakukan perjalanan, Aaron tidak berfoto. Ia melukis karena ia ingin memperlihatkan bermacam pemandangan indah yang ia temukan.

Ketika berada di tengah keindahan dan kemegahan alam semesta, manusia akan mengalami ketakjuban. Inilah yang dialami pemazmur 19. Pemazmur sadar bahwa semua keindahan dan kemegahan alam semesta merupakan tanda kemuliaan Allah. “Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya” (ay. 2). Demikian pemazmur menegaskan bahwa kemuliaan Allah sungguh memenuhi seluruh ciptaan-Nya. Dengan merenungkan gerak dan fenomena alam di sekitarnya, orang percaya tiba pada sikap memuliakan Allah.

Kemuliaan Allah juga jelas terpancar dalam firman-Nya yang tertulis. Bagi pemazmur, firman Tuhan itu sempurna dan menyegarkan jiwa. Firman Tuhan adalah berkat yang membawa keselamatan. Maka, orang yang sadar akan kuasa firman Tuhan, akan melakukan firman Tuhan dengan taat. Orang itu akan terus memuliakan Allah dan berkata “Mudah-mudahan Engkau berkenan akan ucapan mulutku dan renungan hatiku, ya Tuhan (ay. 15).

DOA:Ya Allah, jagalah hati dan pikiranku agar senantiasa menyadari

kemuliaan-Mu dalam alam sekitarku dan terang firman-Mu. Amin.

Mzm. 19; Kel. 23:14-19; Flp. 2:14-18; 3:1-4a

Page 41: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.

Sabtu, 3 Oktober 2020

UNTUK MEREKA JUGA Keluaran 23:10-13

... tetapi pada tahun ketujuh haruslah engkau membiarkannya ...supaya orang miskin ... dapat makan ... Demikian juga kau lakukan

dengan kebun anggurmu dan kebun zaitunmu.(Kel. 23:11)

Kepolisian RI menangkap 101 pelaku penjarahan pasca-gempa dan tsunami Palu dan sekitarnya pada Senin, 8 Oktober 2018. Gerombolan yang berasal dari Toli-toli itu meresahkan masyarakat Palu yang tertimpa bencana. Mereka memanfaatkan situasi kacau yang sedang dialami masyarakat Palu. Mereka menjarah ATM, pertokoan, dan mal. Mereka tidak peduli pada situasi bencana. Mereka menjadi orang-orang yang serakah dan egois, hanya memikirkan kebutuhan hidupnya sendiri.

Melalui Keluaran 23, umat membaca perihal “perayaan pembebasan” sebagaimana disampaikan TUHAN kepada Musa. TUHAN ingin mengajarkan agar umat Israel, dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka, tetap memberikan perhatian kepada orang lain dan ciptaan Allah lainnya. Inilah ketetapan TUHAN, “Pada tahun ketujuh haruslah engkau meninggalkannya supaya orang miskin dapat makan … haruslah dibiarkan dimakan binatang hutan … pada hari ketujuh haruslah engkau berhenti supaya lembu dan keledaimu tidak bekerja” (ay. 11-12).

Demikianlah “perayaan pembebasan” sebenarnya ingin mengingatkan agar anak-anak Tuhan hidup tidak serakah, tidak mementingkan diri sendiri, tetapi peduli kepada orang lain dan ciptaan Allah lainnya. Berjuang untuk memenuhi kebutuhan atau nafkah hidup bukan berarti menutup mata terhadap orang lain dan ciptaan Allah lainnya, melainkan seharusnya peduli dan memperhatikan mereka demi kebaikan bersama.

DOA:Ya Kristus, ajarlah aku untuk senantiasa memperhatikan dan

memedulikan sesama dan ciptaan lain. Dalam nama Yesus. Amin.

Mzm. 19; Kel. 23:10-13; Yoh. 7:40-52

Page 42: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.

Minggu, 4 Oktober 2020

MENGHASILKAN BUAH KERAJAAN Matius 21:33-46

“Sebab itu, Aku berkata kepadamu bahwa Kerajaan Allah akandiambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatubangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.”

(Mat. 21:43)

Pada November 2010, di Amerika Serikat, seorang imigran, Jose Antonio Cua-Toc, berhasil memenangkan lotre senilai $750 ribu atau sekitar Rp10 miliar. Status diri sebagai pendatang ilegal membuat Jose tidak dapat mengambil hadiah itu. Oleh karena itu, Jose meminta bantuan Erick Cervantes, atasan tempatnya bekerja, untuk mengambilkan hadiahnya. Namun, dalam proses pengambilan hadiah lotre itu, Erick mengklaim lotre Jose sebagai miliknya, demikian juga uang hadiahnya. Sungguh, kepercayaan Jose telah dikhianati Erick.

Hal kepercayaan yang dikhianati dinyatakan Yesus dalam perumpamaan-Nya tentang penggarap-penggarap kebun anggur. Diceritakan dalam perumpamaan itu, pemilik kebun anggur memercayakan kebun anggurnya kepada para penggarap. Ketika musim panen tiba, pemilik kebun anggur mengirim hamba-hambanya untuk menagih hasil kebun anggurnya. Para penggarap itu malah menganiaya hamba-hamba yang diutus pemilik kebun anggur. Bahkan ketika pemilik kebun anggur mengutus anaknya untuk menerima hasil kebunnya, para penggarap itu juga menangkap, menganiaya, dan membunuh anaknya.

Melalui perumpamaan ini, Yesus mengingatkan, hidup di dunia itu berarti menerima kepercayaan dari Allah Sang Pemilik Kehidupan. Setiap orang seharusnya mengelola kepercayaan Allah dengan baik, yakni menghasilkan buah Kerajaan Allah, hidup penuh damai sejahtera, bagi dunia.

DOA:Ya Roh Kudus, teruslah berkarya dalam hidupku. Mampukan aku

mengelola hidup yang Allah percayakan dengan baik dan benar. Amin.

Kel. 20:1-4, 7-9, 12-20; Mzm. 19; Flp. 3:4b-14; Mat. 21:33-46

Page 43: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.

Senin, 5 Oktober 2020

TERPILIH UNTUK MEWARTAKAN PERBUATAN KASIH 1 Petrus 2:4-10

Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat rajani, bangsa yang kudus,umat kepunyaan Allah sendiri ....

(1Pet. 2:9)

Antonie Aris van de Loosdrecht dan Alida Petronella Sizoo datang ke Tana Toraja mewartakan Injil Kristus melalui pelayanan masyarakat. Antonie Aris mendirikan banyak sekolah di sana. Antonie juga melakukan pelayanan kesehatan. Namun, pada 26 Juli 1917 sekelompok orang membunuh Antonie dengan tombak. Ia meninggal pada usia 32 tahun. Ia menjadi martir demi memberitakan perbuatan kasih Allah di Tana Toraja. Antonie teguh menjalankan tugasnya sebagai seorang umat pilihan Allah, meskipun keselamatan nyawanya menjadi taruhannya.

Penulis surat 1 Petrus menegaskan kepada para pembaca bahwa mereka adalah umat yang terpilih oleh Allah untuk mewartakan perbuatan-perbuatan kasih-Nya yang besar dalam Kristus. Oleh karya Kristus, umat yang dahulu hidup dalam kegelapan telah dipanggil keluar, masuk ke dalam terang. Mereka mengalami perbuatan kasih Allah yang besar yang tidak boleh berhenti pada mereka saja. Itulah sebabnya, mereka dikatakan sebagai yang terpilih oleh Allah untuk memberitakan perbuatan kasih-Nya yang besar kepada sesama dan dunia.

Memang, pengalaman akan perbuatan kasih Allah dalam Kristus menjadi hal pokok yang menentukan seseorang dalam memberitakan Injil Tuhan Yesus Kristus. Semakin kita mengecap perbuatan kasih Allah yang besar dalam Kristus, semakin kita meyakini bahwa kita terpilih oleh Allah untuk memberitakan perbuatan kasih-Nya yang besar dalam kehidupan. Kita mampu lakukan itu melalui pelayanan nyata dalam masyarakat.

DOA:Aku bersyukur atas perbuatan kasih-Mu yang besar di dalam Kristus.

Mampukanlah aku mewartakan Injil-Mu bagi sesama dan dunia. Amin.

Mzm. 119:49-56; Ul. 5:1-21; 1Pet. 2:4-10

Page 44: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.

Selasa, 6 Oktober 2020

PENERUS BERITA PENDAMAIAN2 Korintus 5:17-21

Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya olehKristus dengan tidak memperhitungan pelanggaran mereka.

(2Kor. 5:19)

Cornelia Arnolda Johanna ten Boom, biasa ditulis Corrie, bersama dengan ayahnya dan adiknya dipenjara karena menyembunyikan banyak orang Yahudi yang dikejar oleh Nazi Jerman pada 1944. Ketika berada di penjara, Corrie dan adiknya mengadakan ibadah bersama dengan para tahanan di kamp konsentrasi. Siksaan pun dialami Corrie, ayahnya, dan juga adiknya. Setelah Jerman kalah, Corrie bebas. Pada suatu kali Corrie bertemu dengan seorang mantan penjaga yang paling kejam di kamp konsentrasi yang mengakibatkan ayah dan adiknya wafat. Penjaga itu memohon maaf kepada Corrie. Sebagai murid Kristus, Corrie mengampuni secara tulus. Ia memberi kesempatan agar penjaga itu hidup didamaikan dengan Allah dan mengecap damai sejahtera di dalam Kristus.

Jauh sebelum Corrie, penulis 2 Korintus sudah menuliskan bahwa mereka adalah utusan-utusan Kristus yang diberi kepercayaan untuk meneruskan berita pendamaian Allah (ay. 19-20). Penulis 2 Korintus menyerukan agar para pembaca hidup didamaikan dengan Allah oleh iman di dalam Kristus. Setiap orang yang hidup di dalam Kristus adalah ciptaan baru (ay. 17).

Sebagai ciptaan baru, kita meneruskan berita pendamaian Allah dalam Kristus, di tengah kehidupan sehari-hari melalui perkataan dan perbuatan, yang penuh cinta kasih dan damai sejahtera. “Kami ini adalah utusan-utusan Kristus” itulah identitas kita. Jadi, sudahkah kita pada hari ini meneruskan berita pendamaian Allah dalam Kristus kepada orang di sekitar kita?

DOA:Ya Allah, aku rindu meneruskan berita pendamaian-Mu dalam Kristus.

Kiranya perkataan dan perbuatanku memancarkan Injil-Mu. Amin.

Mzm. 119:49-56; Ul. 5:22-6:3; 2Kor. 5:17-21

Page 45: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.

Rabu, 7 Oktober 2020

TIDAK MELUPAKAN TUHANUlangan 6:10-25

“... maka berhati-hatilah, supaya janganengkau melupakan TUHAN ....”

(Ul. 6:12)

Vivian Nicholson tiba-tiba menjadi istri milyuner setelah suaminya memenangkan lotre pertandingan sepak bola dengan hadiah yang sangat besar jumlahnya. Uang yang berlimpah itu, sekitar £152 ribu, secara perlahan namun pasti, mengubah kepribadian Vivian sehingga ia menjadi orang yang congkak dan gila belanja. Vivian melupakan keluarga dan teman-temannya. Ketika uang itu habis secara cepat, Vivian pun hidup sendiri dan susah melarat.

Lupa diri dalam kelimpahan merupakan satu godaan yang dapat dialami setiap orang. Hal inilah yang mungkin saja dialami oleh orang Israel ketika mereka tinggal di tanah perjanjian yang penuh dengan berkat. TUHAN menyadari bahwa keadaan itu dapat membuat mereka melupakan perbuatan kasih TUHAN. Oleh karena itu, Dia menasihati Musa agar umat Israel tidak melupakan TUHAN yang telah melakukan pekerjaan yang baik: “Maka berhati-hatilah supaya jangan engkau melupakan TUHAN, yang telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir, dari perbudakan. Engkau harus takut akan TUHAN, Allahmu; kepada Dia haruslah engkau beribadah … Janganlah kamu mengikuti allah lain” (ay. 12-14). Firman ini menjadi perintah sekaligus nasihat bagi orang Israel agar tidak lupa diri dan penyelamatan Allah.

Nasihat untuk selalu mengingat perbuatan kasih TUHAN dan hidup takut akan Dia ditujukan juga pada kita yang hidup sekarang ini. Ketika mengalami hidup berlimpah berkat, banyak kemudahan dan kenyamanan dalam hidup, kiranya kita tidak melupakan TUHAN.

DOA:Ya TUHAN, peliharalah hatiku supaya senantiasa mengingat nama-Mu

dan kehendak-Mu di sepanjang perjalanan hidupku. Amin.

Mzm. 119:49-56; Ul. 6:10-25; Yoh. 11:45-57

Page 46: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.

Kamis, 8 Oktober 2020

MENGAKUI KESALAHANMazmur 106:1-6, 19-23

Kami dan nenek moyang kami telah berbuat dosa,kami telah bersalah, telah berbuat fasik.

(Mzm. 106:6)

CEO Facebook Mark Zuckerberg mengakui kesalahan saat memberi kesaksian di depan para senator dan anggota parlemen DPR AS pada awal November 2018, terkait skandal pembajakan data pemilik akun Facebook oleh Cambridge Analytica. “Saya memohon maaf. Saya gagal menyadari bahwa platform Facebook yang digunakan oleh dua miliar orang itu dapat disalahgunakan dan dimanipulasi. Saya bertanggung jawab atas apa yang terjadi di sini,” ungkap Zuckerberg dengan jujur.

Pemazmur 106 menuliskan ungkapan yang jujur tentang kesalahan yang ia dan leluhurnya lakukan di hadapan TUHAN. Walaupun telah mengalami banyak pekerjaan TUHAN sejak keluar dari Mesir, umat Israel ternyata gagal menyelami kebaikan TUHAN (ay. 7 dan 13). Mereka memandang hanya kepada tantangan-tantangan berat dalam hidup. Itulah sebabnya mereka sering kali memberontak kepada TUHAN. “Mereka dirangsang nafsu ... dan mencobai Allah” (ay. 14). Tindakan pemberontakan itulah yang diakui pemazmur sebagai kesalahan umat dan dirinya.

Mengakui kesalahan diri secara jujur di hadapan Allah merupakan langkah awal yang baik untuk perubahan hidup. Mengakui kesalahan menunjukkan sikap diri yang rindu hidup berubah dan selanjutnya hidup berbuah. Tanpa mengakui kesalahan, kita sulit mengevaluasi diri dan juga sulit membarui diri kita. Langkah awal yang baik ini menunjukkan bahwa kita yakin, Allah yang baik tetap bekerja membentuk diri kita dan hidup kita.

DOA:Ya Tuhan, ajarlah aku untuk mampu mengakui kesalahanku agar aku dapat

memahami kebaikan-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin.

Mzm. 106:1-6, 19-23; Kel. 24:1-8; 1Pet. 5:1-5, 12-14

Page 47: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.

Jumat, 9 Oktober 2020

MENDEKATLAH KEPADA ALLAH Yakobus 4:4-10

Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. (Yak. 4:8)

Pada suatu hari, seorang pendeta menceritakan kepada Sarah Flower Adams (1805-1848) tentang pergumulannya dalam mencari lagu pujian untuk khotbah tentang mimpi Yakub, yang menyaksikan tangga dari surga. Lalu Sarah bersemangat menawarkan diri menuliskan sebuah syair lagu. Syair lagu itu kemudian dikenal sebagai lagu Nearer My God to Thee atau dalam bahasa Indonesia: “Makin Dekat Tuhan” (Kidung Jemaat 401). Sarah membuat syair lagu itu ketika ia bergumul dengan penyakit TBC-nya.

Makin mendekat kepada Tuhan, itulah nasihat penulis Surat Yakobus kepada murid Kristus. Dengan melakukan itu, Tuhan yang Mahakasih pun mendekat kepada umat-Nya dan menolong mereka dalam menghadapi tantangan dan pergumulan hidup di dunia. Makin mendekat kepada Tuhan, sesungguhnya berarti bersikap mengarahkan hati kepada Tuhan dan mengutamakan kehendak Tuhan, bukan kehendak diri sendiri. Dengan berbuat demikian, oleh pertolongan Roh Kudus, umat pun akan berdaya dan berjaya dalam menjalani kehidupan, sebab “Ia akan mendekat padamu.” Makin mendekat kepada Tuhan menunjukkan sikap diri tidak congkak, tetapi diri yang rendah hati. Penulis Yakobus menegaskan, orang yang merendahkan hatinya di hadapan Tuhan akan ditinggikan Tuhan (ay. 10).

Nasihat penulis Yakobus ini, pada akhirnya, hendak mengajak kita memeriksa diri kita: kepada (si)apa sesungguhnya hati kita mendekat? Bukankah pemazmur berkata, “Hanya dekat Allah saja aku tenang”? (Mzm. 62:2).

DOA:Ya Tuhan, aku ingin selalu mendekatkan diri hanya kepada-Mu agar

aku berdaya dan berjaya dalam menempuh perjalanan hidupku. Amin.

Mzm. 106:1-6, 19-23; Kel. 24:9-11; Yak. 4:4-10

Page 48: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.

Sabtu, 10 Oktober 2020

SIAP LAKSANAKAN! Keluaran 24:12-18

Lalu bangunlah Musa dengan Yosua, abdinya,maka naiklah Musa ke atas gunung Allah itu.

(Kel. 24:13)

Apakah Anda pernah memperhatikan jawaban seorang komandan upacara ketika menerima perintah inspektur upacara? Dengan lantang, sang komandan upacara akan berkata, “Siap laksanakan!” Artinya, komandan upacara mengerti dan bersiap untuk segera menjalankan tugas yang diberikan oleh inspektur upacara kepadanya.

Bacaan Alkitab hari ini mengisahkan kesiapan Musa dalam menyambut undangan TUHAN untuk naik ke Gunung Sinai dan menerima loh batu yang berisi hukum dan perintah TUHAN untuk diajarkan kepada umat Israel. Musa bangun lalu naik ke atas gunung. Musa menanggapi perintah Allah itu tanpa penundaan. Padahal, TUHAN memerintahkan Musa bukan sekadar naik, tetapi juga tinggal di Gunung Sinai. Musa serius melaksanakan perintah TUHAN dan ia menyerahkan kepemimpinan kepada para tua-tua Israel.

Kesiapan dan keseriusan melaksanakan perintah TUHAN itulah teladan yang dapat kita pelajari dari Musa. Kita sebagai umat TUHAN seharusnya menunjukkan sikap yang siap dan serius dalam menyambut firman TUHAN dan juga melaksanakannya. Kesiapan dan keseriusan kita tersebut, bertolak dari iman dan pengharapan kita bahwa TUHAN itu baik kepada kita dan Dia rindu membimbing kita pada jalan, kebenaran, dan hidup-Nya. Sikap masa bodoh dan lalai terhadap firman TUHAN menunjukkan bahwa kita merasa diri mampu menghadapi tantangan dan menjalani hidup di dunia ini, dengan kekuatan dan kemuliaan diri sendiri. Jelas, itu keliru.

DOA:Ya Allah, ajarkanlah aku senantiasa siap dan serius menyambut dan

melaksanakan firman-Mu yang baik dan mulia itu. Amin.

Mzm. 106:1-6, 19-23; Kel. 24:12-18; Mrk. 2:18-22

Page 49: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.

Minggu, 11 Oktober 2020

MENYAMBUT UNDANGAN TUHANMatius 22:1-14

“Sebab banyak orang yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih.” (Mat. 22:14)

Presiden Joko Widodo mengundang sejumlah pihak guna menghadiri Peringatan HUT ke-73 RI di Istana Merdeka, Jakarta pada 17 Agustus 2018. Ada kira-kira 65-75% tamu undangan adalah masyarakat. Para undangan dari masyarakat itu tampak antusias memadati kursi yang telah disediakan. Mereka semua yang datang tampak mengenakan busana daerah sesuai dengan instruksi dalam undangan tersebut.

Berbeda dari kisah undangan Presiden Joko Widodo yang disambut secara antusias, kisah undangan perjamuan kawin anak raja dalam perumpamaan Yesus di Injil Matius 22 menunjukkan kondisi yang sebaliknya. Banyak orang yang diundang tidak datang ke perjamuan itu. Lalu, sang raja menyuruh hamba-hambanya untuk membawa setiap orang di persimpangan jalan. Melalui perumpamaan ini, Yesus hendak memaparkan respons orang atas undangan Tuhan atas keselamatan dari-Nya. Yesus menyampaikan tentang dua hal yang membuat orang tidak menyambut undangan Tuhan, yaitu (1) orang mengurus dirinya sendiri dan (2) orang tidak percaya kepada Tuhan.

Kita, murid-murid Kristus seharusnya menyambut dengan baik undangan Tuhan yang penuh damai sejahtera. Kita adalah umat yang telah dipanggil-Nya untuk memperoleh anugerah keselamatan Allah. Maka, dengan antusias dan penuh syukur, kita sambut anugerah Allah itu. Kita pun seharusnya meneruskan undangan anugerah Allah dalam Kristus kepada sesama kita.

DOA:Syukur kepada Allah atas undangan anugerah keselamatan di dalam Kristus.

Aku mau teruskan undangan-Mu itu bagi sesamaku. Amin.

Kel. 32:1-14; Mzm. 106:1-6, 19-23; Flp. 4:1-9; Mat. 22:1-14

Page 50: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.

Senin, 12 Oktober 2020

DIMULIAKAN DI ATAS SEGALANYAMazmur 97

Sebab Engkaulah, ya TUHAN Yang Mahatinggi di atas seluruh bumi,Engkau sangat dimuliakan di atas segala allah.

(Mzm. 97:9)

“Apa yang dicari orang? Uang! Apa yang dicari orang? Uang! Apa yang dicari orang, siang malam pagi petang? Uang! Uang! Uang! Bukan Tuhan Yesus.” Ini adalah lagu Sekolah Minggu yang menggambarkan perilaku manusia yang cenderung mengedepankan uang, daripada Tuhan. Uang cenderung dianggap sebagai yang paling konkret, paling berguna dan paling berkuasa di dunia.

Tidak demikian halnya dengan pemazmur 97. Pemazmur justru menegaskan bahwa TUHAN adalah Raja semesta alam. TUHAN adalah Yang Mahatinggi di atas segalanya. Tiada yang lain yang patut dimuliakan, selain Allah (ay. 9). Hanya Allah yang nyata pekerjaan-Nya, bukan patung atau berhala. Oleh sebab itu, pemazmur mengajak agar umat sungguh bersukacita karena TUHAN, bukan karena ilah-ilah atau berhala-berhala.

Ungkapan pujian dan nasihat dari pemazmur 97 ini patut kita ingat dan lakukan dalam hidup kita. Jika memang kita percaya, sama seperti pemazmur ini, bahwa Allah adalah Raja di atas segalanya, maka kita akan selalu mengedepankan TUHAN daripada hal lainnya dalam hidup ini. Mengedepankan TUHAN, bukan berarti kita menutup mata dan telinga terhadap kebutuhan dan pergumulan dunia, melainkan berarti menempatkan kehendak TUHAN sebagai yang utama dalam hidup ini. Tiada henti kita nyatakan, “Sebab Engkaulah, ya TUHAN, Yang Mahatinggi di atas seluruh bumi, Engkau sangat dimuliakan di atas segala allah.” Jadi, kita memang butuh uang, tetapi uang bukanlah sumber bahagia kita. TUHAN itulah sumber bahagia kita. Dialah yang kita cari!

DOA:Ya Roh Kudus, ingatkanlah aku agar mencari Allah dan mengutamakankehendak-Nya dalam hidupku, karena Allah sumber bahagiaku. Amin.

Mzm. 97; Kel. 32:15-35; Yud. 1:17-25

Page 51: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.

Selasa, 13 Oktober 2020

TAAT BERARTI TIDAK MELEKAT Keluaran 33:1-6

“Kamu ini bangsa yang tegar tengkuk ... tanggalkanlah perhiasanmu,maka Aku akan melihat apa yang akan Kulakukan kepadamu.”

(Kel. 33:5)

Adolf Merckle pernah dinobatkan sebagai orang terkaya ke-94 di dunia oleh majalah Forbes. Dia adalah milyuner Jerman. Pada awal Mei 2009, Merckle ditemukan tewas tertabrak kereta api. Banyak orang terkejut. Ternyata, Merckle tewas bunuh diri karena ia mengalami masalah finansial yang besar di perusahaannya. Inilah pernyataan keluarga Merckle kepada Reuters, “Situasi yang sangat menyedihkan dari perusahaannya akibat krisis finansial, ketidakpastian dalam beberapa pekan terakhir, dan ketidakmampuannya untuk bereaksi, telah mematahkan kesabaran dan dia memilih mengakhiri hidupnya.” Sungguh tragis keputusan akhir yang dipilih Adolf Merckle ketika ia kehilangan hartanya.

Pikiran yang melekat kepada harta kekayaan ternyata merupakan hal berbahaya dalam hidup manusia. Pikiran melekat kepada harta mampu mendorong manusia untuk menghancurkan sesamanya dan juga dirinya. Itulah yang coba TUHAN ingatkan kepada umat Israel ketika mereka berjalan keluar dari Mesir. TUHAN meminta umat Israel untuk menanggalkan perhiasan mereka agar keselamatan terjadi pada mereka. Mereka diminta untuk taat kepada Allah dan tidak melekat kepada harta kekayaan.

Harta kekayaan memang dibutuhkan dalam hidup kita. Harta kekayaan, seperti uang dan perhiasan, merupakan sarana untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan kita. Tidak lebih tidak kurang, harta itu sarana, bukan tujuan hidup! Tujuan hidup kita adalah TUHAN yang kekal. Oleh karena itu, arahkanlah selalu pikiran kita kepada TUHAN.

DOA:Aku ingin selalu mengarahkan hatiku hanya kepada-Mu, ya TUHAN,

sebab Engkaulah sumber kebahagiaanku. Amin.

Mzm. 97; Kel. 33:1-6; Flp. 3:13-4:1

Page 52: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.

Rabu, 14 Oktober 2020

ROTI YANG MEMBERI HIDUP YANG ABADI Yohanes 6:25-35

“Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi,dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.”

(Yoh. 6:35)

Sekitar 208 orang warga Bima (Nusa Tenggara Barat) mengalami keracunan setelah menyantap hidangan makanan pesta pernikahan pada 26 September 2018. Para korban dibawa ke puskesmas untuk mendapatkan pertolongan. Mereka mengalami mual, mulas, pusing, muntah dan demam. Ini adalah salah satu peristiwa keracunan masal yang terjadi di Indonesia.

Memang, ada makanan yang jika mengalami perubahan, dapat menyebabkan orang keracunan dan sakit, bahkan sampai meninggal dunia. Namun, ada juga makanan yang dapat memberikan keselamatan dan hidup yang abadi. Makanan yang dimaksud di sini adalah sebagaimana dinyatakan oleh Yesus, yaitu roti hidup dari surga. Roti hidup itu tidak lain adalah Yesus sendiri sebagai Firman Allah yang hidup di tengah-tengah manusia. Memakan roti hidup dari surga berarti menerima dan percaya bahwa Yesus adalah Anak Tunggal Bapa di surga, dan mau ikut ambil bagian dalam pekerjaan-pekerjaan-Nya yang baik di dunia.

Kepada orang banyak, Yesus berkata, “Bekerjalah, bukan untuk makanan yang dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal” (ay. 27). Perkataan ini ditujukan kepada kita juga. Oleh karena itu, lihatlah Yesus Roti hidup yang turun dari surga itu. Percayalah Dia dan jadikan pekerjaan-pekerjaan-Nya bagian dari hidup kita. Dengan memakan roti hidup dari surga itu, kita mengalami hidup yang abadi bersama Allah.

DOA:Ya Allah, aku mau makan roti hidup dari surga. Aku percaya Anak-Mu Yesus

Kristus dan aku mau berpartisipasi dalam pekerjaan-Nya. Amin.

Mzm. 97; 2Raj. 17:7-20; Yoh. 6:25-35

Page 53: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.

Kamis, 15 Oktober 2020

DIOTREFES ATAU DEMETRIUS?3 Yohanes 1:9-12

Saudaraku yang kekasih, janganlah meniru yang jahat, melainkanyang baik. Barangsiapa berbuat baik, ia berasal dari Allah,tetapi berangsiapa berbuat jahat, ia tidak melihat Allah.

(3Yoh. 1:11)

“Di dalam dunia ada dua jalan: lebar dan sempit. Mana kau pilih? Yang lebar api; jiwamu mati. Tapi yang sempit, jiwa berseri.” Syair lagu Sekolah Minggu ini secara jelas mengungkapkan bahwa dalam hidup ini ada pilihan, yaitu jalan yang baik yang menuju kehidupan, atau jalan yang jahat yang menuju kebinasaan.

Penulis 3 Yohanes menyinggung soal jalan yang baik dan jalan yang jahat. Ia mengemukakan, ada seorang tokoh bernama Diotrefes suka bermegah diri di hadapan jemaat dan para rasul Kristus. Diotrefes juga suka berkata kasar kepada para rasul dan tidak mau menerima para rasul di jemaat. Penulis 3 Yohanes menegaskan bahwa Diotrefes tidak boleh diteladani karena ia berbuat hal yang jahat, yang bukan berasal dari Allah. Selanjutnya, ada nama Demetrius disebutkan oleh penulis kitab 3 Yohanes. Demetrius bukanlah seorang terkemuka seperti Diotrefes, tetapi ia melakukan hal yang baik bagi jemaat, yaitu kebaikan yang berasal dari Allah. Demetrius inilah yang patut diteladani oleh jemaat.

Memilih yang baik dan menolak yang jahat tidak jarang dipandang sebagai perkara yang mudah untuk kita lakukan. Pada kenyataannya, kita butuh komitmen iman yang kuat untuk mampu memilih yang baik dan menolak yang jahat. Ada banyak tantangan dan godaan ketika kita mau berada di jalan yang baik yang berasal dari Allah, dan menghindari jalan yang jahat. Oleh karena itu, dalam memilih yang baik, kita mesti mengandalkan Roh Kudus.

DOA:Ya Roh Kudus, mampukanlah aku untuk memilih jalan yang baikyang berasal dari Allah dan menghindari jalan yang jahat. Amin.

Mzm. 99; Kel. 33:7-11; 3Yoh. 1:9-12

Page 54: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.

Jumat, 16 Oktober 2020

PENGABDIAN DIRI DAN KERENDAHAN HATI 1 Petrus 5:1-5

Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain .... (1Pet. 5:5)

Presiden Joko Widodo memegang payung untuk dirinya, Ibu Rini Soemarno (Menteri BUMN) dan Lucas Enembe (Gubernur Papua) ketika hujan gerimis saat meninjau gardu induk listrik Waena di Sentani Papua, pada 17 Oktober 2016. Hal itu dianggap oleh banyak orang sebagai tanda kerendahan hati presiden mau melayani dan tidak unjuk kekuasaan.

Penulis 1 Petrus menasihatkan agar umat Tuhan menjadi teladan bagi orang lain dalam hal pengabdian diri dan kerendahan hati. Orang yang diberi kepercayaan dalam jabatan tertentu, seperti pemimpin jemaat atau penatua jemaat, seharusnya memberlakukan jabatannya sebagai pengabdian diri, bukan sebagai penguasa yang mencari keuntungan sendiri (ay. 2). Pengabdian diri itu dibarengi oleh sikap rendah hati terhadap orang lain. Bagi penulis 1 Petrus, orang muda yang masih memiliki daya kekuatan seharusnya tetap hormat kepada orang-orang tua. Kunci untuk semua ini adalah pengabdian diri dan kerendahan hati. Sesuai Amsal 3:34, penulis 1 Petrus berkata, “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati” (ay. 5).

Pengabdian diri dan kerendahan hati merupakan karakter yang seharusnya terpancar dari kita murid-murid Kristus. Alasannya, Yesus Kristus sendiri telah memberi teladan hebat tentang itu. Yesus adalah Gembala Agung yang sungguh memberi diri-Nya secara penuh bagi kehidupan domba-domba-Nya dengan pengorbanan nyawa. Jadi, kita pantas meneladani-Nya.

DOA:Ya Kristus, aku ingin meneladani-Mu dalam melayani sesama dengan

pengabdian diri dan kerendahan hati. Amin.

Mzm. 99; Kel. 31:1-11; 1Pet. 5:1-5

Page 55: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.

Sabtu, 17 Oktober 2020

TINGGIKANLAH TUHANMazmur 99

Tinggikanlah TUHAN, Allah kita, dan sujudlah menyembah di hadapangunung-Nya yang kudus! Sebab kuduslah TUHAN, Allah kita!

(Mzm. 99:9)

Dalam bukunya yang berjudul Worship Matters: Leading Others to Encounter the Greatness of God (Crossway Books, 2008), Bob Kauflin mengingatkan para pelayan Tuhan, khususnya pemimpin ibadah, untuk tidak jatuh ke dalam godaan “mencuri kemuliaan TUHAN” pada saat melayani ibadah atau kebaktian gereja. Yang dimaksud “mencuri kemuliaan TUHAN” adalah tindakan sengaja atau tak sengaja meninggikan diri daripada meninggikan TUHAN dalam pelayanan ibadah gereja. Contoh, seorang pemimpin ibadah hanyut dalam pelayanannya karena ia ternyata senang menerima pujian dari orang-orang yang dilayaninya. Oleh karena pelayanannya, ia jadi semakin besar dan namanya di depan; sementara Tuhan semakin kecil dan nama-Nya di belakang.

Secara jelas penulis Mazmur 99 menyerukan agar umat sungguh meninggikan TUHAN, dalam arti menghormati dan menyembah TUHAN secara serius dan tulus, bukan dengan sembarangan dan demi kepentingan tertentu diri sendiri, karena Dia adalah Raja yang kudus. Meninggikan TUHAN berarti menjadikan TUHAN sebagai yang terutama dan yang terdepan dalam pelayanan ibadah, bukan diri sendiri! Sesungguhnya, seperti Yesus pernah nyatakan, Bapa di surga melihat yang tersembunyi dalam perilaku anak-anak-Nya (Mat. 6:4, 6, 17). Jadi, marilah kita memeriksa diri kita: apakah kita sungguh serius dan tulus menyembah dan melayani Dia? Siapa yang sesungguhnya kita tinggikan ketika kita beribadah dan melayani-Nya? Apakah TUHAN atau diri kita sendiri?

DOA:Bapa yang di surga, tolonglah aku untuk menjaga hatiku, agar selalumemuliakan hanya nama-Mu dalam ibadah dan pelayananku. Amin.

Mzm. 99; Kel. 39:32-43; Mat. 14:1-12

Page 56: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.

Minggu, 18 Oktober 20120

BAIK INI MAUPUN ITU Matius 22:15-22

“Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepadaKaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.”

(Mat. 22:21b)

Pendeta dari Christ Cathedral, Billy Sindoro, ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 15 Oktober 2018 atas dugaan suap beberapa pejabat di Pemerintah Kabupaten Bekasi. Banyak umat terkejut karena tak menyangka seorang pemimpin agama yang beribadah dan melayani Tuhan menjadi koruptor yang merusak masyarakat. Sungguh tidak sambung antara kehidupan ritual agama dan kehidupan sosial sehari-hari.

Yesus tidak memisahkan antara kehidupan ritual agama dan kehidupan sosial sehari-hari. Ketika orang Farisi ingin menjebak Yesus dengan pertanyaan tentang membayar pajak, Yesus menjawab, “Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.” Bagi Yesus, orang-orang Farisi itu munafik karena memisahkan antara kehidupan ritual agama dan kehidupan sosial sehari-hari. Cara berpikir orang munafik adalah seperti ini: “entah ini atau itu” (either or). Yesus berpikir seperti ini: “baik ini maupun itu” (both and).

Yesus mengajak kita untuk berpikir dan berbuat secara utuh, menyambungkan antara kehidupan ritual agama dan kehidupan sosial sehari-hari. Baik di gereja maupun di tengah masyarakat, setiap kita, murid Kristus, tetap selalu melakukan pekerjaan-pekerjaan baik yang memuliakan Tuhan, di manapun kita berada. Ibadah dan pelayanan yang sejati kepada Allah justru menjadi nyata ketika mimbar sambung dengan pasar. Firman yang kita dengar di ruang ibadah harus menjadi nyata dalam hidup sehari-hari.

DOA:Aku ingin beribadah dan melayani-Mu secara utuh, ya Tuhan. Kiranya

di mana pun aku berada, aku tetap memuliakan nama-Mu. Amin.

Kel. 33:12-23; Mzm. 99; 1Tes. 1:1-10; Mat. 22:15-22

Page 57: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.

Senin, 19 Oktober 2020

KEHADIRAN TUHAN SETIAP SAAT Keluaran 40:34-38

Sebab awan TUHAN itu ada di atas Kemah Suci pada siang hari, dan pada malam hari ada api di dalamnya, di depan mata seluruh umat Israel

pada setiap tempat mereka berkemah.(Kel. 40:38)

“Ya Tuhan, tiap jam ‘ku memerlukan-Mu. Engkaulah yang memberi sejahtera penuh.” Itulah bait pertama dari lagu “Ya Tuhan, Tiap Jam” (Kidung Jemaat 457). Lagu yang aslinya diciptakan Annie Shrewood Hawks (1836-1918) ini menyatakan kerinduan untuk hidup dekat Tuhan setiap saat. Annie pernah menceritakan latar belakang lagunya, “Ketika itu saya berumur 37 tahun, seorang ibu rumah tangga yang masih tergolong muda. Tahun itu adalah tahun 1872. Pada suatu pagi, saya sibuk dengan urusan rumah tangga. Tiba-tiba muncul pikiran, betapa indahnya hidup dekat Tuhan, entah dalam keadaan bahagia atau susah. Dari pikiran itu, timbullah kata-kata ini di hati: Ya Tuhan, tiap jam, aku memerlukan-Mu.”

Penulis Kitab Keluaran menceritakan bahwa TUHAN hadir setiap saat dalam perjalanan umat Israel menuju tanah perjanjian. Kehadiran TUHAN itu ditunjukkan oleh awan di siang hari dan api di malam hari (ay. 38). Kehadiran awan dan api itu merupakan tanda nyata penyertaan Allah dalam perjalanan di padang gurun itu. Dengan demikian, umat Israel seharusnya berdaya, tidak gentar dalam menempuh perjalanan hidup. Mereka seharusnya melakukan pekerjaan-pekerjaan baik dalam kehidupan sehari-hari demi kemuliaan TUHAN.

Memang, jalan hidup manusia itu tidak selalu lurus dan mulus, melainkan berliku-liku dan berbatu-batu. Namun, TUHAN tak pernah meninggalkan perjalanan hidup umat-Nya. Oleh karena itu, jangan takut untuk melanjutkan hidup. TUHAN beserta kita, dan kita memerlukan-Nya.

DOA:Ya Allah Imanuel, aku bersyukur karena hadir-Mu dalam hidupku.Di sepanjang jalan hidupku, sungguh aku memerlukan-Mu. Amin.

Mzm. 63:1-8; Kel. 40:34-38; Why. 18:1-10, 19-20

Page 58: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.

Selasa, 20 Oktober 2020

KEINGINAN BERKUASABilangan 12:1-9

“Mengapakah kamu tidak takut mengatai hamba-Ku Musa?”(Bil. 12:8)

Friedrich Wilhelm Nietzsche (1844-1900) mengatakan bahwa keinginan paling kuat dalam diri manusia adalah keinginan berkuasa (will to power). Keinginan berkuasa dinyatakan dengan melakukan berbagai cara. Yang jelas, keinginan berkuasa menunjukkan nafsu bermegah diri.

Dari Kitab Bilangan hari ini, kita membaca kisah Miryam dan Harun yang ingin berkuasa atas umat Israel. LAI memberi judul perikop ini: “Pemberontakan Miryam dan Harun.” Pertanyaannya adalah: terhadap siapa Miryam dan Harun memberontak? Terhadap Musa atau TUHAN? Kitab Bilangan mengungkapkan bahwa Miryam dan Harun merasa diri seperti Musa, punya kuasa menyampaikan firman TUHAN. Mereka membicarakan Musa dan berpikir TUHAN berkenan kepada mereka juga. Tentang perilaku mereka itu TUHAN menegaskan, Dialah yang menentukan seseorang sebagai perantara-Nya. Dalam hal ini, TUHAN memilih Musa, seorang yang dipandang setia. Pada akhir kisah, penulis Bilangan menunjukkan, keinginan berkuasa pada gilirannya berakibat fatal, yakni murka TUHAN.

Jadi, berhati-hatilah dengan keinginan berkuasa. Apakah motivasi kita sebenarnya ketika ingin meraih kekuasaan? Kekuasaan seharusnya diperlakukan sebagai alat untuk berbagi berkat kepada sesama, bukan sebagai tujuan yang membawa mudarat bagi sesama. Bagaimanapun kita seharusnya takut akan TUHAN. Dialah yang empunya kerajaan, kuasa, dan kemuliaan sampai selama-lamanya.

DOA:Ya Allah, ingatkan dan sadarkanlah aku ketika keinginan berkuasamemenuhi diriku. Kiranya aku hidup sesuai kehendak-Mu. Amin.

Mzm. 63:1-8; Bil. 12:1-9; Why. 18:21-24

Page 59: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.

Rabu, 21 Oktober 2020

DALAM NAUNGAN SAYAPMU Mazmur 63:1-8

... sungguh Engkau telah menjadi pertolonganku, dan dalamnaungan sayap-Mu aku bersorak-sorai.

(Mzm. 63:8)

Sebuah video dari Viralhog ramai dibicarakan di media sosial pada awal September 2018. Video itu merekam pengorbanan seekor induk ayam yang rela membiarkan dirinya basah kuyup oleh hujan demi melindungi anak-anaknya dari hujan deras. Rekaman ini diambil di sebuah pasar ikan di daerah Visakhapathanam, India.

Pemazmur 63, yaitu Daud, mengungkapkan isi hatinya kepada Allah ketika ia berada di padang gurun Yehuda dalam pelariannya dari kejaran Raja Saul yang hendak membunuhnya (lih. 1Sam. 23:14 dst). Dalam kondisi takut dan susah itu, Daud merindukan pertolongan Allah. Ia sungguh yakin bahwa Allah yang baik selalu menopang hidupnya. Ia bergantung sepenuhnya kepada kasih setia Allah, seperti anak ayam dalam naungan sayap induknya. Dalam kasih setia Allah, Daud merasa aman tenteram. TUHAN selalu menyediakan segala hal yang ia butuhkan. Itulah sebabnya, seumur hidup Daud bersyukur kepada Allah, memuji dan memuliakan nama TUHAN.

Melalui ungkapan syukur dan kerinduannya kepada Allah, Daud menegaskan kebergantungan dirinya kepada Allah. Kebergantungan kepada Allah itu berlaku seumur hidup, bukan hanya pada saat mengalami peristiwa susah. Allah sesungguhnya selalu memelihara hidup seluruh ciptaan-Nya. Pemeliharaan Allah ini seharusnya kita yakini terus. Maka, kita nyatakan ungkapan syukur dan penyerahan diri kepada Allah sepanjang perjalanan dan umur hidup kita.

DOA:Dalam naungan kasih setia-Mu, ya TUHAN, kupercayakan hidupku.

Aku pun bersyukur kepada-Mu, memuji dan memuliakan nama-Mu. Amin.

Mzm. 63:1-8; Bil. 13:1-2, 17-14:9; Mat. 17:22-27

Page 60: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.

Kamis, 22 Oktober 2020

NYANYIAN KESAKSIANUlangan 31:14-22

Oleh sebab itu tuliskanlah nyanyian ini dan ajarkanlah kepada orang Israel, letakkanlah di dalam mulut mereka, supaya nyanyian ini menjadi

saksi bagi-Ku terhadap orang Israel. (Ul. 31:19)

Tim peneliti dari Lloyds Pharmacy menyampaikan hasil riset mereka terhadap 1.500 warga Oxford Street, Barton Hill Road dan Manchester, tentang manfaat musik. Hasil riset menemukan bahwa bernyanyi atau bersenandung lagu kesukaan secara bersama-sama dapat mengalihkan pikiran dari rasa sakit. “Orang yang sedang mengalami sakit pada tubuhnya harus mencoba untuk menemukan beberapa aktivitas yang baik untuk pikiran dan perasaan. Mendengarkan musik kesukaan sangat baik untuk kedua hal itu,” kata David Bradshaw, asisten profesor di The University of Utah Pain Management Centre pada 23 Oktober 2013. Riset Llyod Pharmacy membuktikan bahwa musik dan nyanyian punya kuasa yang memulihkan.

TUHAN meminta Musa untuk membuat dan mengajarkan nyanyian kesaksian kasih setia Allah kepada umat-Nya. Nyanyian itu berperan sebagai kesaksian dan sekaligus peringatan agar umat Allah selalu ingat akan karya Allah yang baik dalam sejarah Israel. Ada kuasa dalam nyanyian yang akan menyadarkan umat untuk hidup taat dan setia kepada Allah. Melalui nyanyian itu, bangsa Israel akan terus mengingat karya kebaikan Allah dari Mesir hingga tanah perjanjian.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita menjumpai banyak nyanyian rohani atau gereja. Nyanyian-nyanyian rohani itu mengungkapkan kesaksian tentang kasih setia Allah dalam hidup manusia dan dunia. Dengan menyanyikan atau mendengarkan nyanyian itu, ada kuasa yang bekerja bagi hidup kita. Apakah Anda percaya itu? Buktikanlah!

DOA:Ya TUHAN, penuhilah hatiku dengan nyanyian kesaksian kasih setia-Mu,

agar bibirku memuji dan memuliakan nama-Mu selalu. Amin.

Mzm. 90:1-6, 13-17; Ul. 31:14-22; Tit. 1:5-16

Page 61: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.

Jumat, 23 Oktober 2020

TELADAN DALAM BERBUAT BAIK Titus 2:7-8,11-15

... dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik.Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu ....

(Tit. 2:7)

Paus Fransiskus mengatakan bahwa tak ada gunanya jika seseorang rajin beribadah, tetapi tak berbuat baik dalam hidup sehari-hari. Paus Fransiskus menyebut mereka yang rajin beribadah di gereja tetapi tak berbuat baik sebagai “burung beo,” hanya berkata-kata, tanpa berbuat apa-apa. “Jika saya berkata: saya rajin ke gereja, tetapi saya kemudian tidak mau bicara dengan orang tua, tidak mau membantu orang miskin, menengok orang sakit, itu tidak menunjukkan iman saya. Jadi percuma!” kata pemimpin Gereja Katolik sedunia itu kepada para pemuda di desa Guidonia pada Januari 2017.

Pesan seperti ini juga dikemukakan Rasul Paulus kepada Titus. Rasul Paulus menasihatkan agar Titus berjuang menjadi teladan dalam berbuat baik. Walaupun masih muda, Titus diajak untuk percaya diri dan tetap mantap melangkah sebagai pemberita Injil Kristus. Yang paling penting dalam memberitakan Injil adalah menjadikan diri teladan dalam berbuat baik kepada semua orang. Bukan hanya pandai berkata-kata, murid Kristus pun seharusnya pandai mengerjakan kebaikan demi kemuliaan Allah.

Teladan dalam berbuat baik merupakan panggilan Tuhan kepada kita juga sekarang ini. Dalam kehidupan yang tak jarang diwarnai oleh semangat kebencian dan kejahatan, kita mesti menyatakan teladan Injil yang penuh kasih dan damai sejahtera. Di mana pun kita berada dan dengan segala yang kita miliki, kita berbuat baik secara tulus sehingga nama Tuhan dipermuliakan.

DOA:Aku mau mewartakan Injil-Mu, ya Kristus, melalui kata dan perbuatanbaikku di mana pun aku berada. Kiranya Engkau menolong aku. Amin.

Mzm. 90:1-6, 13-17; Ul. 32:1-14, 18; Tit. 2:7-8, 11-15

Page 62: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.

Sabtu, 24 Oktober 2020

BUKAN PERKATAAN HAMPAUlangan 32:44-47

“Sebab perkataan ini bukanlah perkataan hampa bagimu, tetapi itulahhidupmu, dan dengan perkataan ini akan lanjut umurmu di tanah,

ke mana kamu pergi, menyeberangi sungai Yordan untuk mendudukinya.”(Ul. 32:47)

Presiden Joko Widodo meminta kata-kata saling hujat di media sosial dihentikan. “Coba lihat di media sosial, bertahun-tahun saling mencela, menghujat, memfitnah, mencemooh, ujaran kebencian. Apakah ini mau kita teruskan?” katanya ketika menutup Kongres Luar Biasa Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia di Cipayung, Jakarta, pada 14 Mei 2018. Itulah nasihat bermakna dari seorang pemimpin bangsa kepada rakyatnya.

Sebagai pemimpin umat Israel, Musa juga menyampaikan nasihat bermakna, yang bukan perkataan hampa. Bahkan Musa sendiri menegaskan kepada umat Israel, “Sebab perkataan ini bukanlah perkataan hampa bagimu, tetapi itulah hidupmu.” Pertanyaannya, perkataan apakah yang menyatakan “hidupmu” itu? Itulah perkataan nyanyian kesaksian tentang perbuatan kasih setia TUHAN kepada umat-Nya, yaitu kata-kata tentang kebesaran Tuhan Allah (lih. Ul. 32:1-43). Perkataan Musa itu menjadi peringatan yang diajarkan terus-menerus kepada anak-anak agar umat taat dan setia kepada TUHAN (ayat 46).

Nasihat bermakna, yang bukan perkataan hampa, tetapi menjadi hidup, kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, yaitu melalui firman Tuhan. Firman Tuhan adalah berkat nyata dari Allah bagi hidup kita. “Berbahagialah orang-orang yang memegang peringatan-peringatan-Nya, yang mencari Dia dengan segenap hati,” demikian Mazmur 119:2. Jadi, tetaplah membaca, mendengarkan, dan melakukan firman Tuhan, maka kita sungguh hidup!

DOA:Ya Tuhan, kiranya mulutku mengeluarkan perkataan bermaknadan menyatakan hidup sejati sesuai dengan firman-Mu. Amin.

Mzm. 90:1-6, 13-17; Ul. 32:44-47; Yoh. 5:39-47

Page 63: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.

Minggu, 25 Oktober 2020

KASIH MENERANGI SEGALA HUKUMMatius 22:34-46

“Pada kedua hukum inilah bergantungseluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”

(Mat. 22:40)

Hukum adalah perangkat yang mengikat manusia demi berlangsungnya suatu tatanan kehidupan masyarakat dalam konteks tempat dan waktu tertentu. Hukum dibuat oleh manusia untuk kehidupan bersama yang baik dan tertata. Namun demikian, hukum ternyata dapat “diatur” atau “diperlakukan” oleh orang atau kelompok tertentu demi kepentingan diri atau kelompok mereka itu. Itulah sebabnya muncul istilah “hukum dapat tajam ke bawah (ke orang yang lemah), tumpul ke atas (orang yang kuat, yang ‘mengatur’ hukum demi kepentingannya sendiri). Jadi, mesti ada prinsip yang lebih utama dari hukum. Prinsip itu adalah kebenaran dan keadilan.

Demi kehidupan bersama, Yesus menegaskan satu prinsip terutama, yang menerangi segala hukum. Prinsip itu ialah kasih. Itulah pesan yang disampaikan Tuhan Yesus kepada orang Farisi yang bertanya tentang hukum terutama dalam Taurat, Yesus berkata, “Kasihilah Tuhan Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu … Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”

Melalui penegasan itu, Yesus mengajak umat Allah untuk mengutamakan kasih dalam hidupnya. Dengan perbuatan kasih kepada Allah dan sesama, dimulai dengan kasih kepada diri sendiri, terwujudlah damai sejahtera dalam kehidupan bersama. Prinsip kasih yang dinyatakan Tuhan Yesus tidak bertentangan dengan hukum yang ada, tetapi menerangi hukum yang ada demi kehidupan bersama yang damai sejahtera.

DOA:Ya Allah, ajarlah aku untuk senantiasa mewujudkan kasih dalam hidupku

demi kehidupan bersama yang damai sejahtera. Amin.

Ul. 34:1-12; Mzm. 90:1-6, 13-17; 1Tes 2:1-8; Mat. 22:34-46

Page 64: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.

Senin, 26 Oktober 2020

KASIH ITU TIDAK CARI MUKAYakobus 2:8-13

Tetapi, jikalau kamu memandang muka, kamu berbuat dosa, dan oleh hukum itu menjadi nyata, bahwa kamu melakukan pelanggaran.

(Yak. 2:9)

Ada sebuah istilah dalam bahasa gaul Indonesia, yaitu “carmuk” atau “cari muka.” Istilah itu mau menunjukkan satu perilaku seseorang yang melakukan kebaikan kepada orang tertentu, misal kepada atasannya, tapi ia lakukan itu hanya untuk mendapat pujian dari atasannya. Orang itu disebut “cari muka” kepada atasannya. Tindakan yang ia lakukan berangkat bukan dari ketulusan, melainkan dari mencapai kepentingannya sendiri.

Penulis Yakobus menyampaikan nasihat tentang praktik kasih yang seharusnya dikerjakan secara tulus dan serius. Kasih itu nyata melalui perbuatan baik yang sungguh-sungguh dan tanpa cari muka atau memandang muka. Praktik kasih dalam ketulusan dan tanpa memandang muka berlaku bagi semua orang dan ditujukan kepada semua orang. Praktik kasih itu pun menerangi dan mengutuhkan hukum Taurat, sehingga orang tidak dapat mengabaikan satu bagian dari hukum Taurat (ay. 11).

Nasihat Yakobus pun berlaku bagi kita, murid Kristus, yang hidup di tengah masyarakat majemuk dan sibuk oleh rupa-rupa pekerjaan. Karena tuntutan dan godaan dunia zaman now, kita mungkin lebih sering mengedepankan kepentingan diri daripada kepentingan banyak orang, dan lebih bersikap “mengejar berkat” daripada “meneruskan berkat.” Itulah sebabnya kasih kita menjadi dingin dan kehidupan bersama jadi rusak. Kalau itu terjadi, nasihat Yakobus ini sungguh harus kita perhatikan dan kerjakan: praktikkan kasih secara tulus dan serius!

DOA:Ya Kristus, Engkau mengerjakan kasih secara tulus dan serius

melalui hidup-Mu. Kiranya aku mampu meneladani-Mu. Amin.

Mzm. 119:41-48; Bil. 33:38-39; Yak. 2:8-13

Page 65: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.

Selasa, 27 Oktober 2020

BUKAN IMAN YANG KOSONG Yakobus 2:14-26

Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarangbahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong?

(Yak. 2:20)

Bob Sadino pernah menyampaikan kunci rahasia sukses dalam membangun bisnisnya: “Kerjakan, bukan omong doang! Melangkahlah!” Dengan kata lain, Bob Sadino mau menegaskan bahwa keberhasilan dapat dicapai dengan bekerja nyata, bukan hanya banyak bicara.

Perbuatan nyata sebagai ekspresi iman, itulah yang ingin ditegaskan Yakobus. Iman bukan hanya omong percaya doang, tapi juga menunjukkan kepercayaannya itu dalam perbuatan-perbuatan nyata. Perbuatan nyata menjadi bukti sikap percaya. “Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakikatnya adalah mati,” demikian tulis Yakobus (ay. 17).

Menarik, Yakobus mengisahkan kembali teladan Abraham yang, karena imannya kepada Allah, rela menyerahkan anaknya Ishak sebagai suatu persembahan di atas mezbah kepada Allah. Yakobus menyimpulkan, tindakan Abraham itu menunjukkan iman Abraham sebagai sempurna oleh karena perbuatannya yang nyata. Tokoh teladan iman, selain Abraham, yang disebutkan oleh Yakobus adalah Rahab sang pelacur. Kisah Rahab dapat dibaca dalam kitab Yosua 2:1-21. Yakobus pun menyebutkan bahwa Rahab dibenarkan karena imannya nyata dalam perbuatannya.

Tak usah banyak bicara untuk menegaskan pentingnya perbuatan sebagai ekspresi iman. Marilah kita nyatakan iman kita dalam kerja nyata kita. Jangan hanya omong doang, tapi melangkahlah seperti Abraham atau Rahab! Kerjakan sikap percayamu, bukan omong doang!

DOA:Terima kasih ya Roh Kudus, Engkau ingatkan aku untuk tidak hanya banyak

bicara tentang iman, tapi banyak praktikkan iman. Amin.

Mzm. 119:41-48; Kel. 34:29-35; Yak. 2:14-26

Page 66: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.

Rabu, 28 Oktober 2020

MENCINTAI FIRMAN TUHAN Mazmur 119:41-48

Aku hendak bergemar dalam perintah-perintah-Mu yang kucintai itu. (Mzm.119:47)

Lagu lama dari Titiek Puspa ini tak asing bagi kebanyakan orang Indonesia. Lagu itu berjudul “Jatuh Cinta,” sebuah lagu yang jelas menggambarkan peristiwa seseorang yang sedang jatuh cinta. Inilah kutipan syair lagu itu: “Jatuh cinta berjuta rasanya. Biar siang, biar malam, terbayang wajahnya. Jatuh cinta berjuta indahnya. Biar hitam, biar putih manislah nampaknya.”

Dalam Mazmur 119, kita pun menjumpai ekspresi orang yang sedang jatuh cinta. Namun, ekspresi itu menyatakan bukan soal jatuh cinta kepada seorang yang lain, tetapi jatuh cinta akan hal lain. Apakah itu? Inilah ekspresi orang yang jatuh cinta pada firman Tuhan.

Pemazmur menyatakan kepercayaannya kepada firman Allah (ay. 42). Ia benar-benar berharap kepada hukum-hukum Allah karena semua itu memberi kelegaan dalam hidup. Ia menegaskan, ia akan selalu berpegang kepada firman Allah di sepanjang hidupnya. Baginya, mencintai firman TUHAN itu “berjuta rasanya” alias menggairahkan hidup dan menggerakkan dirinya untuk bersaksi nyata tentang kasih setia Tuhan dalam hidup. “Inilah penghiburanku dalam sengsaraku” (ay. 50).

Kalau pemazmur mengekspresikan cintanya pada firman Tuhan sedemikian hebat, bagaimana dengan kita? Apakah kita mencintai firman Tuhan dengan gelora yang “berjuta rasa”? Atau malah biasa-biasa? Jika sungguh mencintai firman Tuhan, kita seharusnya bergairah untuk bergaul akrab siang dan malam dengan firman Tuhan dan melakukannya dalam hidup kita.

DOA:Ya Roh Kudus, nyalakanlah api cintaku kepada firman Tuhan. Kiranya aku

mampu setia membaca dan melakukan firman Tuhan. Amin.

Mzm. 119:41-48; Ul. 26:16-27:7; Mat. 19:16-22

Page 67: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.

Kamis, 29 Oktober 2020

KUATKAN DAN TEGUHKAN HATIMUYosua 1:1-11

Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akanmemimpin bangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikan ....

(Yos.1:6)

Eep, seorang gadis remaja, hidup di tengah keluarga manusia gua pada zaman pra-sejarah. Grug, sang ayah, menerapkan peraturan ketat, yaitu melarang keluarga pergi dari lingkungan gua tempat mereka tinggal. Kata Grug, penjelajahan dan hal-hal baru merupakan ancaman bagi hidup. Eep punya rasa penasaran tinggi pada hal-hal baru dan ia juga sudah bosan tinggal di gua itu. Ketika keluarganya tidur, diam-diam Eep pergi dari gua untuk mencari tahu sebuah cahaya yang bergerak di luar gua. Eep menjalani petualangan di luar gua dan pada akhirnya tiba di tempat baru yang indah. Demikianlah cerita film animasi The Croods yang dirilis pada 2013.

TUHAN memberikan kepercayaan kepada Yosua untuk memimpin umat Israel masuk ke tanah Kanaan, satu tempat baru yang dijanjikan TUHAN. Ada rasa gentar dan resah pada Yosua untuk menunaikan tugas ini. Pasalnya, ada tantangan dan ancaman untuk masuk ke tempat yang baru. Lalu, TUHAN pun menyatakan janji penyertaan-Nya kepada Yosua: “Kuatkan dan teguhkanlah hatimu,” demikian Tuhan berulang kali berpesan pada Yosua. TUHAN berharap, Yosua menguatkan dan meneguhkan hati dalam mengemban kepercayaan-Nya.

Out of the box, menjalani hal-hal baru, seperti pekerjaan baru atau lingkungan baru, memang punya tantangan dan ancaman. Kita sering kali merasa gentar dan resah untuk menjalani itu. Firman TUHAN hari ini menyatakan janji penyertaan Allah kepada kita. Karena itu, “Kuatkan dan teguhkanlah hatimu! Ayo, jalani petualangan barumu!”

DOA:Aku bersyukur untuk janji penyertaan-Mu, ya TUHAN. Aku percaya itudan aku mau hadapi hal-hal baru dalam hidupku bersama-Mu. Amin.

Mzm. 107:1-7, 33-37; Yos. 1:1-11; Rm. 2:17-29

Page 68: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.

Jumat, 30 Oktober 2020

SELALU ADA PERTOLONGAN Yosua 2:1-14

Tetapi perempuan itu telah membawa danmenyembunyikan kedua orang itu.

(Yos. 2:4)

Nenek Agnes (90 tahun) hidup seorang diri dan sudah sulit berjalan untuk merapikan rumahnya. Ia terancam denda dari pemerintah AS sebesar $2.500 (sekitar Rp 35,8 juta) jika ia tidak segera membersihkan rumahnya. Lalu Agnes meminta bantuan organisasi nonprofit Operation Blessing (OB). OB membersihkan, merapikan bahkan membuatkan taman di rumah Agnes. Sungguh nenek Agnes mengalami pertolongan yang tak terduga berlimpahnya.

Kisah tentang pertolongan yang tak terduga diungkapkan melalui kitab Yosua 2 ini. Ketika berada di kota Yerikho, pengintai-pengintai yang diutus Yosua bin Nun dicari oleh orang-orang utusan raja Yeriko. Saat itu, nyawa para pengintai itu terancam bahaya. Tidak terduga, para pengintai mendapat pertolongan dari Rahab, seorang perempuan sundal. Rahab telah mendengar kesaksian tentang TUHAN Allah Israel yang berkarya secara hebat bagi umat Israel dalam perjalanan keluar dari Mesir. Rahab juga percaya bahwa TUHAN akan menyertai umat Israel untuk merebut tanah Kanaan. Demikianlah umat Israel mendapat pertolongan dari seorang perempuan sundal, dan itu menunjukkan bahwa TUHAN selalu menyertai mereka.

Kisah Yosua itu sungguh meneguhkan kita untuk mantap percaya akan penyertaan TUHAN. Selalu hadir pertolongan tidak terduga dalam hidup ini, karena Tuhan sungguh menyertai kita. Dialah Allah yang hidup! Tuhan Allah mampu menghadirkan pertolongan dengan berbagai cara. Jadi, mari kita selalu berharap kepada-Nya dan hidup di dalam kasih-Nya.

DOA:Ketika mengalami kebuntuan masalah hidup, aku sering kali berputus asa.

Ampunilah aku, ya Allah. Hidup-Mu adalah pertolonganku. Amin.

Mzm. 107:1-7, 33-37; Yos. 2:1-14; 2Pet. 2:1-3

Page 69: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.

Sabtu, 31 Oktober 2020

KARENA KASIH SETIA-NYAMazmur 107:1-7, 33-37

Bersyukurlah kepada TUHAN sebab Ia baik! Bahwasannyauntuk selama-lamanya kasih setia-Nya.

(Mzm. 107:1)

Gereja-gereja Protestan mengenal 31 Oktober sebagai Hari Reformasi. Dari sejarah Gereja, kita tahu, pada 31 Oktober 1517, Martin Luther, pelopor Reformasi, menulis kepada Uskup Agung Albrecht sebuah protes tentang penjualan surat indulgensi atau surat pengampunan dosa. Dalam protesnya itu, Luther menyertakan salinan yang kemudian dikenal sebagai 95 dalil Luther. Tulisan 95 dalil Luther segera diterjemahkan dari bahasa Latin ke bahasa Jerman, kemudian dicetak dan disebarkan ke seluruh Jerman dan wilayah lainnya di Eropa. Sejak itulah gejolak Reformasi berlangsung dalam kehidupan Gereja.

Protes Martin Luther soal penjualan surat pengampunan dosa sebenarnya berdasarkan pada pemahaman tentang hanya anugerah Allah yang menghapus dosa manusia dan yang menyelamatkan dunia. Sola gratia! Hanya anugerah! Itulah yang diserukan oleh Luther untuk mengingatkan bahwa manusia, juga Gereja, tidak mampu menghapus dosa dan menyelamatkan dunia. Manusia adalah subjek yang diselamatkan oleh Allah, dan Gereja adalah satu persekutuan dari umat yang telah ditebus dari dosa. Oleh karena anugerah kasih dan kebaikan Allah saja, manusia dan juga Gereja menikmati dan menghidupi keselamatan dari Allah. Kita semua adalah orang-orang yang dikumpulkan dan ditebus-Nya.

Jadi, seperti dinyatakan pemazmur 107:1, marilah kita bersyukur selalu kepada TUHAN, sebab Ia baik! Karena kasih setia-Nya, kita hidup memperoleh keselamatan dan kehidupan kekal bersama-Nya.

DOA:Aku mau selalu bersyukur, ya Allah, atas anugerah keselamatan yang telah

Engkau limpahkan bagi hidup kami di dalam Kristus Yesus. Amin.

Mzm. 107:1-7, 33-37; Yos. 2:15-24; Mat. 23:13-28

Page 70: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.

SEBAGAI HADIAHSaudara ingin hadiah Saudara dikenang SETIAP HARI SELAMA SETAHUN?

Langgankan “dia” majalah Renungan WASIAT

NAMA (YANG MEMESAN) : .............................................................

ALAMAT : .............................................................

.............................................................

KOTA/ KODE POS : .............................................................

TELEPON : .............................................................

e-mail : .............................................................

Ingin menghadiahkan untuk :

NAMA : ..........................................................................

ALAMAT : ..........................................................................

..........................................................................

KOTA/ KODE POS : ..........................................................................

TELEPON : ..........................................................................

MULAI BULAN : ........................... SEJUMLAH ............ EKSEMPLAR

SELAMA : 6 BULAN 1 TAHUN 2 TAHUN

Pembayaran telah dikirim melalui: - Bank Mandiri Cabang Kelapa Dua A/C No. 165 0000 558743 a.n. Yayasan Komunikasi Bersama Marketing - BCA Bidakara A/C No. 450 558 9999 a.n. Yayasan Komunikasi Bersama NB.: - Harga per eksemplar/ edisi (2 bulan) = Rp 8.000,- - Harga satu tahun Rp 70.000,- sudah termasuk ongkos kirim. - Penting: Jangan memasukkan uang ke dalam sampul surat.

Page 71: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.
Page 72: Diterbitkan sejak tahun 1970 - gkinurdin.comgkinurdin.com/wp-content/uploads/2020/08/Wasiat-Sep-Okt-2020.pdf · Janji bukan basa basi atau janji ditepati adalah harapan setiap orang.