diskusi3 sesi2

14
8/6/2019 diskusi3 sesi2 http://slidepdf.com/reader/full/diskusi3-sesi2 1/14 1. Tn Reno menderita urolithiasis dengan komplikasi hipertensi setelah menderita 3 tahun Jelaskan mekanisme terjadinya hipertensi pada gangguan ginjal ( RAS) 2. Suatu pagi, kelopak mata Tn Reno bengkak seperti habis nangis. Oleh dokter dikatakan adanya oedem Jelaskan mekanisme terjadinya oedem pada gangguan ginjal 3. Akhirnya karena berobat tak teratur , Tn Reno dirawat di ICU karena mengalami Asidosis dan anemia a. Sebutkan macam asidosis b. Jelaskan mekanisme terjadi asidosis pada gangguan ginjal c. Bagaimana tubuh ( paru) mengatasi asidosis diatas. d. Terangkan menkanisme terjadinya anemia pada gangguan ginjal 4. Jelaskan refleks miksi Tekanan darah tinggi dalam banyak kasus juga turut bertanggung jawab menyebabkan gagal gi njal yang memerlukan dialysis dan meningkatkan resiko gagal ginjal di kemudian hari pada penderita Deabites Mellitus.Proses Terjadinya Hipertensi :Dari berbagai faktor yang menimbulkan tekanan darah tinggi adalah diawali dengan penyempitan kekakuan pembuluh arteri darah, oleh karena pengendapan lemak peroksida kolesterol dan trigliserida.Akibat dari penyempitan pembuluh darah menimbulkan :- Peningkatan tekanan pembuluh darah terutama pembuluh darah arteri kecil.- Penyempitan pada organ ginjal berakibat aliran darah ke ginjal menurun.- Apabila terjadi kerusakan pada sel-sel nephron ginjal, maka akan memicu produksi enzim renin. P atofisiologi Menurunnya tonus vaskuler meransang saraf simpatis yang diterukan ke sel jugularis. Dari sel jugalaris ini bias meningkatkan tekanan darah. Dan apabila diteruskan pada ginjal, maka akan mempengaruhi eksresi pada rennin y ang berkaitan dengan Angiotensinogen. Dengan adanya perubahan pada angiotensinogen II berakibat pada terjadinya vasokontriksi pada pembuluh darah, sehingga terjadi kenaikan tekanan darah. Selain itu juga dapat meningkatkan hormone aldosteron yang menyebabkan retensi natrium. Hal tersebut akan berakibat pada peningkatan tekanan darah. Dengan P eningkatan tekanan darah maka akan menimbulkan kerusakan pada organ organ seperti jantung. Komplikasi Organ organ tubuh sering terserang akibat hipertensi anatara lain mata berupa perdarahan retina bahkan gangguan penglihatan sampai kebutaan, gagal jantung, gagal ginjal, pecahnya pembuluh darah otak.

Transcript of diskusi3 sesi2

Page 1: diskusi3 sesi2

8/6/2019 diskusi3 sesi2

http://slidepdf.com/reader/full/diskusi3-sesi2 1/14

1. Tn Reno menderita urolithiasis dengan komplikasi hipertensi setelah menderita 3

tahunJelaskan mekanisme terjadinya hipertensi pada gangguan ginjal ( RAS)2. Suatu pagi, kelopak mata Tn Reno bengkak seperti habis nangis. Oleh dokter dikatakan adanya oedemJelaskan mekanisme terjadinya oedem pada gangguan ginjal3. Akhirnya karena berobat tak teratur , Tn Reno dirawat di ICU karena mengalamiAsidosis dan anemiaa. Sebutkan macam asidosis

b. Jelaskan mekanisme terjadi asidosis pada gangguan ginjalc. Bagaimana tubuh ( paru) mengatasi asidosis diatas.d. Terangkan menkanisme terjadinya anemia pada gangguan ginjal

4. Jelaskan refleks miksi

Tekanan darah tinggi dalambanyak kasus juga turut bertanggung jawab menyebabkan gagal ginjal yang memerlukan dialysis danmeningkatkanresiko gagal ginjal di kemudian hari pada penderita Deabites Mellitus.Proses Terjadinya Hipertensi :Dariberbagai faktor yang menimbulkan tekanan darah tinggi adalah diawali dengan penyempitan kekakuan pembuluh arteridarah, olehkarena pengendapan lemak peroksida kolesterol dan trigliserida.Akibat dari penyempitan pembuluhdarah menimbulkan:- Peningkatan tekanan pembuluh darah terutama pembuluh darah arteri kecil.- Penyempitan pada organginjal berakibataliran darah ke ginjal menurun.- Apabila terjadi kerusakan pada sel-sel nephron ginjal, maka akanmemicu produksi

enzim renin.P atofisiologiMenurunnya tonus vaskuler meransang saraf simpatis yang diterukan ke sel jugularis. Dari sel jugalarisini bias meningkatkan tekanan darah. Dan apabila diteruskan pada ginjal, maka akan mempengaruhieksresi pada rennin yang berkaitan dengan Angiotensinogen. Dengan adanya perubahan padaangiotensinogen II berakibat pada terjadinya vasokontriksi pada pembuluh darah, sehingga terjadikenaikan tekanan darah.Selain itu juga dapat meningkatkan hormone aldosteron yang menyebabkan retensi natrium. Haltersebut akan berakibat pada peningkatan tekanan darah. Dengan P eningkatan tekanan darah makaakan menimbulkan kerusakan pada organ organ seperti jantung.

KomplikasiOrgan organ tubuh sering terserang akibat hipertensi anatara lain mata berupa perdarahan retinabahkan gangguan penglihatan sampai kebutaan, gagal jantung, gagal ginjal, pecahnya pembuluh darahotak.

Page 2: diskusi3 sesi2

8/6/2019 diskusi3 sesi2

http://slidepdf.com/reader/full/diskusi3-sesi2 2/14

Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan yang abnormal tinggidi dalam arteri menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal dan merupakan penyebab utama gagal jantung kronis.

M ekanisme terjadinya hipertensi adalah melalui terbentuknya angiotensin II dari angiotensin I

oleh angiotensin I-converting enzyme (ACE). ACE memegang peran fisiologis penting dalammengatur tekanan darah. Darah mengandung angiotensinogen yang diproduksi di hati.

Selanjutnya oleh hormon, renin (diproduksi oleh ginjal) akan diubah menjadi angiotensin I. OlehACE yang terdapat di paru-paru, angiotensin I diubah menjadi angiotensin II. Angiotensin IIinilah yang memiliki peranan kunci dalam menaikkan tekanan darah melalui dua aksi utama.

Aksi pertama adalah meningkatkan sekresi hormon antidiuretik (ADH) dan rasa haus. ADHdiproduksi di hipotalamus (kelenjar pituitari) dan bekerja pada ginjal untuk mengatur osmolalitasdan volume urin. Dengan meningkatnya ADH, sangat sedikit urin yang diekskresikan ke luar tubuh (antidiuresis), sehingga menjadi pekat dan tinggi osmolalitasnya.

Untuk mengencerkannya, volume cairan ekstraseluler akan ditingkatkan dengan cara menarik cairan dari bagian intraseluler. Akibatnya, volume darah meningkat, yang pada akhirnya akanmeningkatkan tekanan darah. Aksi kedua adalah menstimulasi sekresi aldosteron dari korteksadrenal.

Aldosteron merupakan hormon steroid yang memiliki peranan penting pada ginjal. Untuk mengatur volume cairan ekstraseluler, aldosteron akan mengurangi ekskresi NaCl (garam)dengan cara mereabsorpsinya dari tubulus ginjal. Naiknya konsentrasi NaCl akan diencerkankembali dengan cara meningkatkan volume cairan ekstraseluler yang pada gilirannya akanmeningkatkan volume dan tekanan darah.

Beberapa penyebab terjadinya hipertensi sekunder:

1. Penyakit Ginjal

y Stenosis arteri renalisy Pielonefritisy Glomerulonefritisy Tumor-tumor ginjaly Penyakit ginjal polikista (biasanya diturunkan)y Trauma pada ginjal (luka yang mengenai ginjal)y Terapi penyinaran yang mengenai ginjal

3. Hematologi : Anemia merupakan gejala yang hampr selalu ada pada Gagal Ginjal Kronik.Apabila terdapat penurunan fungsi ginjal tanpa disertai anemia perlu dipikirkan apakah suatuGagal Ginjal Akut atau Gagal Ginjal Kronik dengan penyebab polikistik ginjal yang disertai

polistemi. Hemolisis merupakan sering timbul anemi, selain anemi pada Gagal Ginjal Kronik sering disertai pendarahan akibat gangguan fungsi trombosit atau dapat pula disertaitrombositopeni. Fungsi leukosit maupun limposit dapat pula terganggu sehingga pertahanan

Page 3: diskusi3 sesi2

8/6/2019 diskusi3 sesi2

http://slidepdf.com/reader/full/diskusi3-sesi2 3/14

seluler terganggu, sehingga pada penderita Gagal Ginjal Kronik mudah terinfeksi, oleh karenaimunitas yang menurun. 5. Sistem Kardiovaskuler : Pada gagal ginjal kronik hampir selaludisertai hipertensi, mekanisme terjadinya hipertensi pada Gagal Ginjal Kronik oleh karena

penimbunan garam dan air, atau sistem renin angiostensin aldosteron (RAA). Sesak nafasmerupakan gejala yang sering dijumpai akibat kelebihan cairan tubuh, dapat pula terjadi

perikarditis yang disertai efusi perikardial. Gangguan irama jantung sering dijmpai akibatgangguan elektrolit. II. GINJAL

1. A sidosis tubulus renalis (ATR) atau Renal tubular acidosis (RTA)

Adalah suatu penyakit ginjal (rhenal) khususnya pada bagian tubulus renalis-nya. M enurutsejumlah literatur ilmiah bidang kesehatan, penyakit ATR ini memang tergolong penyakitlangka , dengan manifestasi klinis yang tidak spesifik sehingga diagnosis sering terlambat.

Dalam keadaan normal, ginjal menyerap asam sisa metabolisme dari darah dan membuangnya kedalam urin. Pada penderita penyakit ini, bagian dari ginjal yang bernama tubulus renalis tidak

dapat berfungsi sebagaimana mestinya, sehingga hanya sedikit asam yang dibuang ke dalamurin. Akibatnya terjadi penimbunan asam dalam darah, yang mengakibatkan terjadinya asidosis,yakni tingkat keasamannya menjadi di atas ambang normal.

M enurut sejumlah literatur ilmiah bidang kesehatan, penyakit ATR ini memang tergolong penyakit yang jarang terjadi, dengan manifestasi klinis yang tidak spesifik sehingga diagnosissering terlambat. Namun menurut Dr. dr. Damayanti Rusli Sjarif , Sp.A (K), dokter spesialis gizidan metabolik anak pada Bagian Ilmu Kesehatan Anak di RSC M Jakarta, pasien penyakit ATR yang dia ditangani semakin hari semakin banyak. Pada tahun 2005 saja, pasien ATR yang diatangani ada sekitar 20-an orang anak. Dan setiap tahun angka prevalensinya senantiasa

bertambah.

Dampak

Penyakit asidosis jika dibiarkan bisa menimbulkan dampak berikut:

y Rendahnya kadar kalium dalam darah. Jika kadar kalium darah rendah, maka terjadikelainan neurologis seperti kelemahan otot , penurunan refleks dan bahkan kelumpuhan.

y Pengendapan kalsium di dalam ginjal yang dapat mengakibatkan pembentukan batuginjal . Jika itu terjadi maka bisa bisa terjadi kerusakan pada sel-sel ginjal dan gagal ginjalkronis.

y Kecenderungan terjadinya dehidrasi (kekurangan cairan)y Pelunakan dan pembengkokan tulang yang menimbulkan rasa nyeri (osteomalasia atau

rakitis).y Gangguan motorik tungkai bawah merupakan keluhan utama yang sering ditemukan,

sehingga anak mengalami keterlambatan untuk dapat duduk, merangkak, dan berjalan.y Kecenderungan gangguan pencernaan, karena kelebihan asam dalam lambung dan usus ,

sehingga pasien mengalami gangguan penyerapan zat gizi dari usus ke dalam darah.Akibat selanjutnya pasien mengalami keterlambatan tumbuh kembang (delayeddevelopment) dan berat badan kurang.

Page 4: diskusi3 sesi2

8/6/2019 diskusi3 sesi2

http://slidepdf.com/reader/full/diskusi3-sesi2 4/14

Seb ab

Biasanya dokter tidak dapat memastikan penyebab ATR. Namun diduga penyakit ini disebabkanfaktor keturunan atau bisa timbul akibat obat-obatan, keracunan logam berat atau penyakitautoimun (misalnya lupus eritematosus sistemik atau sindroma Sjögren ).

Penye m buha n

Sejauh ini dunia kedokteran belum menemukan obat atau terapi untuk menyembuhkannya,karena penyakit ini tergolong sebagai kerusakan organ tubuh, seperti penyakit diabetes mellitus (akibat kerusakan kelenjar insulin ).

Sementara ini penanganan ATR baru sebatas terapi untuk mengontrol tingkat keasaman darah,yaitu dengan memberikan obat yang mengandung zat bersifat basa (alkalin) secara berkala(periodik), sehingga tercapai tingkat keasaman netral, seperti pada orang normal. Zat basa ini

mengandung bahan aktif natrium bikarbonat (bicnat).

Dilihat dari bentuknya, sedikitnya ada tiga jenis bicnat di pasaran Indonesia: tablet , bubuk , dancairan .

Jika pasiennya anak-anak, maka kalau menggunakan obat dalam bentuk tablet, tablet tersebutharus digerus terlebih dulu sebelum digunakan. Setelah itu dicampur dengan air matang, laludiberikan kepada pasien. Sedangkan jika menggunakan bentuk bubuk dan cairan, tinggaldicampur air matang lalu diberikan kepada pasien, sesuai dengan dosis yang ditentukan dokter.

2. Batu Gi nj al di dalam saluran kemih (kalkulus uriner )

Adalah massa keras seperti batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih dan bisamenyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih atau infeksi.

Batu ini bisa terbentuk di dalam ginjal (batu ginjal) maupun di dalam kandung kemih (batukandung kemih). Proses pembentukan batu ini disebut urolitiasis (litiasis renalis, nefrolitiasis ).

Penyeb ab

Terbentuknya batu bisa terjadi karena air kemih jenuh dengan garam -garam yang dapatmembentuk batu atau karena air kemih kekurangan penghambat pembentukan batu yang normal.

Sekitar 80% batu terdiri dari kalsium , sisanya mengandung berbagai bahan, termasuk asam urat ,sistin dan mineral struvit .

Batu struvit (campuran dari magnesium , amonium dan fosfat ) juga disebut ³batu infeksi´ karena batu ini hanya terbentuk di dalam air kemih yang terinfeksi.

Page 5: diskusi3 sesi2

8/6/2019 diskusi3 sesi2

http://slidepdf.com/reader/full/diskusi3-sesi2 5/14

Ukuran batu bervariasi, mulai dari yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang sampai yangsebesar 2,5 sentimeter atau lebih. Batu yang besar disebut ³kalkulus staghorn´. Batu ini bisamengisi hampir keseluruhan pelvis renalis dan kalises renalis .

G ej ala

Batu, terutama yang kecil, bisa tidak menimbulkan gejala. Batu di dalam kandung kemih bisamenyebabkan nyeri di perut bagian bawah. Batu yang menyumbat ureter , pelvis renalis maupuntubulus renalis bisa menyebabkan nyeri punggung atau kolik renalis (nyeri kolik yang hebat).

Kolik renalis ditandai dengan nyeri hebat yang hilang-timbul, biasanya di daerah antara tulangrusuk dan tulang pinggang, yang menjalar ke perut, daerah kemaluan dan paha sebelah dalam.Gejala lainnya adalah mual dan muntah, perut menggelembung, demam, menggigil dan darah didalam air kemih. Penderita mungkin menjadi sering berkemih, terutama ketika batu melewatiureter.

Batu bisa menyebabkan infeksi saluran kemih. Jika batu menyumbat aliran kemih, bakteri akanterperangkap di dalam air kemih yang terkumpul diatas penyumbatan, sehingga terjadilahinfeksi.

Jika penyumbatan ini berlangsung lama, air kemih akan mengalir balik ke saluran di dalamginjal, menyebabkan penekanan yang akan menggelembungkan ginjal ( hidronefrosis ) dan padaakhirnya bisa terjadi kerusakan ginjal.

Pengob ata n

Batu kecil yang tidak menyebabkan gejala, penyumbatan atau infeksi, biasanya tidak perludiobati. M inum banyak cairan akan meningkatkan pembentukan air kemih dan membantumembuang beberapa batu; jika batu telah terbuang, maka tidak perlu lagi dilakukan pengobatansegera.

Batu di dalam pelvis renalis atau bagian ureter paling atas yang berukuran 1 sentimeter ataukurang seringkali bisa dipecahkan oleh gelombang ultrasonik (extracorporeal shock wavelithotripsy, ESWL). Pecahan batu selanjutnya akan dibuang dalam air kemih.

Kadang sebuah batu diangkat melalui suatu sayatan kecil di kulit (percutaneous nephrolithotomy,nefrolitotomi perkutaneus), yang diikuti dengan pengobatan ultrasonik. Batu kecil di dalam

ureter bagian bawah bisa diangkat dengan endoskopi yang dimasukkan melalui uretra dan masuk ke dalam kandung kemih.

Batu asam urat kadang akan larut secara bertahap pada suasana air kemih yang basa (misalnyadengan memberikan kalium sitrat), tetapi batu lainnya tidak dapat diatasi dengan cara ini. Batuasam urat yang lebih besar, yang menyebabkan penyumbatan, perlu diangkat melalui

pembedahan.

Page 6: diskusi3 sesi2

8/6/2019 diskusi3 sesi2

http://slidepdf.com/reader/full/diskusi3-sesi2 6/14

Adanya batu struvit menunjukkan terjadinya infeksi saluran kemih, karena itu diberikanantibiotik.

Dapat diobati dengan Calcium I + Cordyceps dengan cara pemakaian :

y 3 x 2 ± 4 kapsul Cordyceps sehari (tergantung kondisi, pada beberapa kasus diminumdalam jumlah besar hingga 20 kapsul sehari)y 4 x ½ sachet Calcium I sehari

Penceg aha n

Tindakan pencegahan pembentukan batu tergantung kepada komposisi batu yang ditemukan pada penderita. Batu tersebut dianalisa dan dilakukan pengukuran kadar bahan yang bisamenyebabkan terjadinya batu di dalam air kemih.

3. Dia be tes m ellitu s (DM )

Berasal dari kata Yunani , diabaínein , ³tembus´ atau ³pancuran air´, dan kata Latin mellitus , ³rasa manis´ yang umum dikenal sebagai kencing manis adalah penyakit yang ditandaidengan hiperglisemia (peningkatan kadar gula darah ) yang terus-menerus dan bervariasi,terutama setelah makan. Sumber lain menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan diabetesmellitus adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai berbagai kelainan metabolik akibatgangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata , ginjal , dan

pembuluh darah , disertai lesi pada membran basalis dalam pemeriksaan dengan mikroskopelektron .

Penyeb ab

Pembentukan diabetes yang penting adalah dikarenakan kurangnya produksi insulin (diabetesmellitus tipe 1, yang pertama dikenal), atau kurang sensitifnya jaringan tubuh terhadap insulin(diabetes mellitus tipe 2, bentuk yang lebih umum). Selain itu, terdapat jenis diabetes mellitusyang juga disebabkan oleh resistansi insulin yang terjadi pada wanita hamil . Tipe 1membutuhkan penyuntikan insulin, sedangkan tipe 2 diatasi dengan pengobatan oral dan hanyamembutuhkan insulin bila obatnya tidak efektif. Diabetes mellitus pada kehamilan umumnyasembuh dengan sendirinya setelah persalinan .

G ej ala

Tiga serangkai yang klasik tentang gejala kencing manis adalah polyuria ( urination yang sering), polydipsia ( dahaga ditingkatkan dan masukan cairan sebagai akibat yang ditingkatkan) dan polyphagia ( selera yang ditingkatkan). Gejala ini boleh kembang;kan sungguh puasa disetdicetak 1, terutama sekali di anak-anak ( bulan atau minggu) tetapi mungkin sulit dipisahkan ataudengan sepenuhnya absen & & mdash; seperti halnya mengembang;kan jauh lebih pelan-pelan — diset dicetak 2. Diset dicetak 1 [di/ke] sana boleh juga jadilah kerugian berat/beban ( disamping normal atau yang ditingkatkan makan) dan kelelahan yang tidak dapat diperkecil lagi.

Page 7: diskusi3 sesi2

8/6/2019 diskusi3 sesi2

http://slidepdf.com/reader/full/diskusi3-sesi2 7/14

Gejala ini boleh juga menjelma diset dicetak 2 kencing manis di pasien kencing manis siapaadalah dengan kurang baik dikendalikan. Gejala awalnya berhubungan dengan efek langsungdari kadar gula darah yang tinggi. Jika kadar gula darah sampai diatas 160-180 mg/dL, makaglukosa akan sampai ke air kemih. Jika kadarnya lebih tinggi lagi, ginjal akan membuang air tambahan untuk mengencerkan sejumlah besar glukosa yang hilang. Karena ginjal menghasilkan

air kemih dalam jumlah yang berlebihan, maka penderita sering berkemih dalam jumlah yang banyak (poliuri).

4. Ga gal ginj al kr on is adalah suatu kondisi di mana kedua ginjal mengalami kerusakan permanen dan tidak dapat menjalankan fungsi sebagaimana mestinya. Biasanya ditandai denganedema seluruh tubuh (edema anasarka) karena terjadinya hipertensi portal dan kadar klirenskreatinin < 25.

Pengob ata n

Pengobatannya adalah dengan transplantasi ginjal

2. Asidosis metabolik

Asidosis harus dikoreksi apabila kadar HCO3 < 12 mEq/L dan pH darah < 7,2. JumlahBikarbonat yang diperlukan = (HCO 3 ideal ± HCO 3 aktual) x berat badan (kg) x 0,3. Bila

pemberian ini tidak dimungkinkan, dapat diberi koreksi buta 2-3 mEq/kg bb/hari setiap12 jam. Bila dengan koreksi tersebut tidak menunjukkan hasil, dialisis merupakanindikasi.

3.

5. Anemia

Anemia ringan terjadi karena produksi erythropoetin menurun dan erythropoesis tak sempurna sehingga produksi sel darah merah tak sempurna serta life-span memendek.Transfusi tidak dianjurkan bila gejala-gejala klinis anemia tak terlihat atau Hb masih diatas 6 g/dl, karena transfusi dapat memperberat hiperkalemia, hipertensi dan payah

jantung. Bila Hb < 6 g/dl atau Ht < 20%, tranfusi dilakukan dengan mempergunakan pack red cell (10 ml/kg bb) dengan tetesan lambat 4-6 jam (lebih kurang 10 tetes/menit).Pemberian erythropoitin rekombinan perlu dipertimbangkan bila Hb e 10 g/dl, Ht e 30%,dengan catatan cadangan besi adekuat: Feritin > 100 Qg/L, saturasi transferin > 20%,serta tidak ada infeksi berat.

6.

GEJALA KLINI S

Keluhan dan gejala Gagal Ginjal Akut pada anak tidak khas. Gagal Ginjal Akut hendaknyadipertimbangkan pada anak-anak dengan gejala-gejala sebagai berikut :

Page 8: diskusi3 sesi2

8/6/2019 diskusi3 sesi2

http://slidepdf.com/reader/full/diskusi3-sesi2 8/14

1. Gejala-gejala non-spesifik dari uremia : mual, muntah, anoreksia, drowsiness atau kejang.2. Oliguria atau anuria (< 300 ml/m 2/hari atau <1 ml/kg BB/jam)3. Hiperventilasi karena asidosis.4. Sembab.5. Hipertensi.

6. Kelainan sedimen urine, misalnya : hematuria, proteinuria.7. Tanda-tanda obstruksi saluran kemih, misalnya : pancaran urine yang lemah, kencingmenetes atau adanya masa pada palpasi abdomen.

8. Keadaan-keadaan yang merupakan faktor predisposisi Gagal Ginjal Akut, misalnya diaredengan dehidrasi berat, penggunaan aminoglikosida, khemoterapi pada leukemia akut.

GEJALA KLINI S

Keluhan dan gejala Gagal Ginjal Akut pada anak tidak khas. Gagal Ginjal Akut hendaknyadipertimbangkan pada anak-anak dengan gejala-gejala sebagai berikut :

1. Gejala-gejala non-spesifik dari uremia : mual, muntah, anoreksia, drowsiness atau kejang.2. Oliguria atau anuria (< 300 ml/m 2/hari atau <1 ml/kg BB/jam)3. Hiperventilasi karena asidosis.4. Sembab.5. Hipertensi.6. Kelainan sedimen urine, misalnya : hematuria, proteinuria.7. Tanda-tanda obstruksi saluran kemih, misalnya : pancaran urine yang lemah, kencing

menetes atau adanya masa pada palpasi abdomen.8. Keadaan-keadaan yang merupakan faktor predisposisi Gagal Ginjal Akut, misalnya diare

dengan dehidrasi berat, penggunaan aminoglikosida, khemoterapi pada leukemia akut.

Renovascular hypertensionURL of this page: http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000204.htm

Renovascular hypertension is high blood pressure due to narrowing of the arteries that carry blood to the kidneys.

See also:

y Atheroembolic renal disease y Hypertension y Malignant hypertension

C au ses

Page 9: diskusi3 sesi2

8/6/2019 diskusi3 sesi2

http://slidepdf.com/reader/full/diskusi3-sesi2 9/14

When the arteries that carry blood to your kidneys become narrow, less blood flows to thekidneys. The kidneys mistakenly respond as if your blood pressure is low and give off hormonesthat tell the body to hold on to more salt and water. This causes your blood pressure to rise.

Renal artery stenosis is a narrowing or blockage of the artery that supplies blood to the kidneys.

The most common cause of renal artery stenosis is hardening of the arteries (atherosclerosis)from high cholesterol.

y Atherosclerosis (hardening of the arteries) occurs when a sticky, fatty substance called plaquebuilds up on the inner lining of the arteries. The plaque may slowly narrow or even block therenal (kidney) aretery.

y R isk factors for atherosclerosis are: high blood pressure, smoking, diabetes, high cholesterol,heavy alcohol use, cocaine abuse, and increasing age.

Fibromuscular dysplasia is another cause of renal artery stenosis, particularly in women under age 50. It tends to run in families. Fibromuscular dysplasia is caused by abnormal growth or development of cells in the walls of the arteries leading to the kidneys. This also leads tonarrowing or blockage of these arteries.

Sy mpt om s

Usually, high blood pressure causes no symptoms. Occasionally you may have a mild headache.If your headache is severe, or if you have any of the symptoms below, see a doctor right away.These may be a sign of malignant hypertension .

y Blood in urine

y Confusiony Crushing, angina-like chest pain y Ear noise or buzzingy Irregular heartbeaty N osebleedy Tirednessy Vision changes

Exam s and T ests

People with renovascular hypertension usually have severe, difficult-to-control high blood pressure. They may have a history of high blood pressure that is hard to control or does not get better with medication.

Your doctor may hear a "whooshing" noise, called a bruit, when placing a stethoscope over your belly area.

Other signs of this disease include:

Page 10: diskusi3 sesi2

8/6/2019 diskusi3 sesi2

http://slidepdf.com/reader/full/diskusi3-sesi2 10/14

y Acute kidney failure occurs when starting blood pressure medicines called A CE-I or AR Bsy Episodes of heart failure (flash pulmonary edema )y Hypertension in an elderly patient whose blood pressure was previously well controlledy R apid progression of kidney failure

There may be signs of complications, such as:y Hypertensive retinopathy y Left ventricular hypertrophy (swelling of the heart)

Your doctor may order blood tests to check your renin and aldosterone levels. Imaging tests may be done to see if the kidney arteries have narrowed. They include:

y Angiotensin converting enzyme (A CE) inhibition renographyy Doppler ultrasound of the renal arteriesy Magnetic resonance angiography (M R A)y R enal arteriography

Tr eatm en t

High blood pressure caused by narrowing of the arteries that lead to the kidneys (renovascular hypertension) is often difficult to control.

M edications may be used to help control blood pressure. There are a variety of high blood pressure medications available. You and your doctor will decide which type is best for you.

y Everyone responds to medicine differently. Your blood pressure should be checked frequently.

The amount and type of medicine you take may need to be changed from time to time.y Everyone should keep their blood pressure below 140/90 mmHg. If you have diabetes or have

had a stroke, your blood pressure should be below 130/80 mmHg. Ask your doctor what bloodpressure is appropriate for you.

y Take all medicines in the exact way your doctor prescribed them.

Have your cholesterol checked and treated. If you have diabetes, heart disease, or hardening of the arteries somewhere else in your body, your "bad" (LDL) cholesterol should be lower than100 mg/dL.

To help prevent hardening of the arteries, make the following lifestyle changes:

y Avoid fatty foods. Follow a healthy, low-fat diet. See Heart disease and diet .y Check with your doctor about an exercise program.y Do N OT drink more than 1 or 2 alcoholic drinks a day.y Q uit smoking. Smoking increases the risk of forming clots.

Page 11: diskusi3 sesi2

8/6/2019 diskusi3 sesi2

http://slidepdf.com/reader/full/diskusi3-sesi2 11/14

Further treatment depends on what causes the narrowing of the kidney arteries. For example,your doctor may recommend a procedure called angioplasty with stenting if you have thiscondition and it is not well-managed with medications. For information, see: Stent .

Poss ible C ompli cati ons

y Hypertensive heart disease y Heart attack y Congestive heart failure y Kidney damage y Kidney failure y Stroke y Loss of vision

W hen to C on ta ct a Med ical Pr ofess ion al

Call for an appointment with your health care provider if you think you have high blood pressure.

Call your health care provider if you have renovascular hypertension and symptoms get worse or do not improve with treatment. Also call if new symptoms develop.

Pr even ti on

Preventing atherosclerosis may prevent the development of rental artery stenosis.

Lifestyle changes may reduce your risk of high blood pressure. Lose weight if you areoverweight. Excess weight makes the heart work harder. Check with your doctor before startinga rigorous exercise program.

Changes in your diet may help to control your blood pressure. Reduce the amount of salt(sodium) you use. Salt, M SG, and baking soda all contain sodium.

See also: Heart disease and diet

Alt er nati ve Nam es

Renal hypertension; Hypertension - renovascular; Renal artery occlusion; Stenosis - renal artery

Renal Artery Stenosis

Ren al art er y stenos is (RAS) is a narrowing of the arteries to one or both of the kidneys that can cause

Page 12: diskusi3 sesi2

8/6/2019 diskusi3 sesi2

http://slidepdf.com/reader/full/diskusi3-sesi2 12/14

hypert ens ion (high blood pressure) and, sometimes, reduced kidney function and size ( atr oph y). It occursmore commonly in older people with ath er osc ler osis (hardening of the arteries with plaque buildup, leading tonarrowing of the channel where the blood flows). Hypertension caused by RAS is called second ar y hypert ens ion . Thismeans that, unlike essen tial or primar y hypert ens ion (the most common form of high blood pressure, which does nothave a specific known cause), secondary hypertension does have a specific cause. In some cases, diagnosing and treatingRAS can result in decreasing or eliminating the need to take medication for hypertension. The narrowing of the kidneyarteries in RAS is usually due to atherosclerosis; more rarely it can be caused by abnormal growth of tissue within the wallof the artery. The latter condition, called f ib r omu scular dys pla sia , is potentially curable and is more common in womenand younger age groups but can also occur later in life. When atherosclerosis is the cause of RAS, it is especiallyimportantto be evaluated and treated for related diseases of the heart and brain, since they are also susceptible to narrowed arteries.Atherosclerosis in those organs can lead to heart attack or stroke. The November 5, 2008, issue of JAMA includes anarticleabout an 82-year-old woman with hypertension and renal artery stenosis.SYMPTOMSFOR MORE INFORMATION

Medline Pluswww.nlm.nih.gov/medlineplusINFORM YOURSELFTo find this and other JAMA PatientPages, go to the Patient Page link onJAMA ¶

s Web site at www.jama.com.Many are available in English, Spanish,and French. A Patient Page onhypertension and kidney disease waspublished in the November 20, 2002,issue.Carolyn J. Hildreth, M D, Writer Cassio Lynm, M A, Illustrator Richard M . Glass, M D, Editor 2084 JAMA , Novermber 5, 2008²Vol 300, No. 17S ource: Harrison¶s Princi ples of Internal M edicine, 17th editionThe JAMA Patient Page is a public service of JAMA . The information and recommendationsappearing on this page are appropriate in most instances, but they are not a substitute for medical diagnosis. For specific information concerning your personal medical condition, JAMA

suggests that you consult your physician. This page may be photocopied noncommerciallyby physicians and other health care professionals to share with patients. To purchase bulkreprints, call 312/464-0776.

Most often, renal artery stenosis does not cause any specific symptoms. R arely, aperson may have symptoms related to high blood pressure such as fatigue, headache,or dizziness.D IAGNOSIS

New onset of high blood pressure in someone younger than 35 or older than 55Worsening control of previously well-controlled hypertension, or very high blood

pressure, especially if it is affecting other organs in the bodyBlood tests and urine tests to evaluate kidney function

Kidney ultrasound visualizes the size and structure of the kidney by recording theechoes of sound waves. D oppler ultrasound measures the speed of the blood flowwithin the arteries to the kidney. Magnetic resonance arteriogram and computed tomographic angiography are

imaging studies that use contrast medium (special dye) to produce a 3-dimensionalimage of the kidney and its blood vessels.

TREATMENTTake medication to control bloodpressure. This may require 3 or moredifferent drugs.

Don ¶t smoke.Control diabetes if it is present.Control cholesterol, taking

medications if necessary. Renal (kidney) artery angioplasty

(insertion of a balloon into the

Page 13: diskusi3 sesi2

8/6/2019 diskusi3 sesi2

http://slidepdf.com/reader/full/diskusi3-sesi2 13/14

narrowed artery to open it) andstenting (inserting a tube inside theartery to hold the walls open) areonly done if blood pressure cannotbe controlled with medications or if blood tests indicate a significantworsening of kidney function.

Downloaded from jama.ama-assn.org by guest on February 3, 2011 Acidosis is a condition in which there isexcessive acid in the body fluids. It is the opposite of alkalosis (a condition in which there isexcessive base in the body fluids).

C au ses

The kidneys and lungs maintain the balance (proper pH level) of chemicals called acids and bases in the body. Acidosis occurs when acid builds up or when bicarbonate (a base) is lost.Acidosis is classified as either respiratory acidosis or metabolic acidosis .

Respiratory acidosis develops when there is too much carbon dioxide (an acid) in the body. Thistype of acidosis is usually caused by a decreased ability to remove carbon dioxide from the bodythrough effective breathing. Other names for respiratory acidosis are hypercapnic acidosis andcarbon dioxide acidosis. Causes of respiratory acidosis include:

y Chest deformities, such as kyphosisy Chest injuriesy Chest muscle weaknessy Chronic lung diseasey Overuse of sedative drugs

M etabolic acidosis develops when too much acid is produced or when the kidneys cannotremove enough acid from the body. There are several types of metabolic acidosis:

y Diabetic acidosis (also called diabetic ketoacidosis and DKA) develops when substancescalled ketone bodies (which are acidic) build up during uncontrolled diabetes .

y Hyperchloremic acidosis results from excessive loss of sodium bicarbonate from the body, as can happen with severe diarrhea.

y Lactic acidosis is a buildup of lactic acid . This can be caused by:o Alcoholo Cancer o

Exercising vigorously for a very long timeo Liver failureo Low blood sugar (hypoglycemia)o M edications such as salicylateso Prolonged lack of oxygen from shock, heart failure, or severe anemiao Seizures

Other causes of metabolic acidosis include:

Page 14: diskusi3 sesi2

8/6/2019 diskusi3 sesi2

http://slidepdf.com/reader/full/diskusi3-sesi2 14/14

y Kidney disease (distal renal tubular acidosis and proximal renal tubular acidosis )y Poisoning by aspirin, ethylene glycol (found in antifreeze), or methanoly Severe dehydration

Sy mpt om s

See: M etabolic acidosis or Respiratory acidosis

Exam s and T ests

y Arterial or venous blood gas analysisy Serum electrolytesy Urine pH

An arterial blood gas analysis or serum electrolytes test, such as a basic metabolic panel, will

confirm that acidosis is present and indicate whether it is metabolic acidosis or respiratoryacidosis. Other tests may be needed to determine the cause of the acidosis.

Tr eatm en t

Treatment depends on the cause. See the specific types of acidosis.

Outl oo k (Pr ognos is)

Acidosis can be dangerous if untreated. M any cases respond well to treatment.

Poss ible C ompli cati ons

See the specific types of acidosis.

W hen to C on ta ct a Med ical Pr ofess ion al

Although there are several types of acidosis, all will cause symptoms that require treatment byyour health care provider.

Pr even ti on Prevention depends on the cause of the acidosis. Normally, people with healthy kidneys andlungs do not experience significant acidosis.