Diskusi tematik epistema dahniar andriani

14
Politik Hukum Sumber Daya Alam dan Pengakuan MHA Diskusi Tematik Epistema, 16 Maret 2016 Perkumpulan HuMa Indonesia

Transcript of Diskusi tematik epistema dahniar andriani

Page 1: Diskusi tematik epistema dahniar andriani

Politik Hukum Sumber Daya Alam

dan Pengakuan MHA

Diskusi Tematik Epistema, 16 Maret 2016Perkumpulan HuMa Indonesia

Page 2: Diskusi tematik epistema dahniar andriani

Politik Hukum

Sumber Daya Alam

Page 3: Diskusi tematik epistema dahniar andriani

Pengantar

Studi Rights and Resource Initiatives (RRI) di tahun 2015

menyatakan bahwa sekitar 65 % luas lahan dimiliki oleh

MHA. Namun, Fakta ini berbanding terbalik dengan

lemahnya perlindungan dan pengakuan hak mereka

secara formal ,dan berakibat kepada hilangnya identitas,

budaya, dan akses penghidupannya.

Page 4: Diskusi tematik epistema dahniar andriani

Kolonial

- Pertama

Pasar Dunia sebelum dan awal abad ke XX menjadikantanaman perkebunan dan rempah sebagai komoditi yang memilikinilai ekonomi yang tinggi; Sehingga, kebutuhan hasil perkebunandan rempah dipenuhi dengan supply import dari negara-negara di bagian timur, seperti Hindia Belanda (Indonesia)

- Kedua

Tanah menjadi modal utama dalam memenuhi kebutuhan Eropa atashasil perkebunan, sehingga dibutuhkan wilayah perkebunan yang luas; Sumber utama penyedia lahan adalah negara-negara jajahan

Page 5: Diskusi tematik epistema dahniar andriani

Kolonial (Lanjutan)

- Ketiga

Tanah – tanah di Negera Jajahan adalah kawasanyang dilindungi dengan Hukum Adat, dan untukmemastikan bahwa ketersediaan tersebut tidakterganggu, maka Pemerintah Kolonial menyiapkanintrumen Hukum

- Keempat

Parlemen Belanda didominasi dari Partai Liberal yangcenderung mendorong kepada menyiapkan ruang bagipelaku usaha

Page 6: Diskusi tematik epistema dahniar andriani

Agrarische Wet 1870

1) Memberikan Hak Penguasaan Tanah menjadi lebih

lama, 75 tahun, khusus di negara kolonial;

2) Status Hak Erpacht yang melekat pada tanah lebih

memudahkan pengusaha untuk mendapatkan kredit

dari Bank;

3) Tanah atau wilayah yang tidak dapat dibuktikan

kepemilikannya dinyatakan sebagai milik negara

(Domein Verklaring)

Page 7: Diskusi tematik epistema dahniar andriani

Orde Lama

1) Euforia Kemerdekaan dan semangat anti penjajahan;

2) Pembentukan Hukum Nasional yang memberikan

ruang kepada Petani dan Masyarakat Hukum Adat,

UUPA dan UU Pengadilan Agraria;

3) Tanah terlantar eks Hak Barat (Perkebunan Belanda)

diserahkan kepada mantan buruh atau petani

setempat;

Page 8: Diskusi tematik epistema dahniar andriani

Orde Baru

1) Menduplikasi ekonomi Barat;

2) Washington Concensus;

3) Produk perundangan untuk menjamin investasi

berskala besar yang membutuhkan lahan luas;

4) Revolusi Hijau, yang memanfaatkan teknologi modern

dan menggabaikan kearifan lokal;

Page 9: Diskusi tematik epistema dahniar andriani

UU Nomor 41 tahun 1999

1) Menganut prinsip Domein Verklaring;

2) Teknikalisasi Regulasi bagi Masyarakat Hukum Adat,

melalui skema Perda

Page 10: Diskusi tematik epistema dahniar andriani

Reformasi

1) Perbaikan Produk Hukum yang mengakui Hak KelolaRakyat, TAP MPR RI Nomor IX/2001;

2) Percepatan pembangunan ekonomi, MP3EI;

3) ISU Ketahanan Pangan dan perampasan lahan;

4) Menggulirkan kebijakan ekonomi untuk investasi, rezimpaket ekonomi Jokowi;

5) 12,7 juta hektar;

6) RUU PPHMA dan Pertanahan;

7) MEA dan MIFEE dan sequelnya

Page 11: Diskusi tematik epistema dahniar andriani

Mengapa Hutan Adat

1) Ketetapan MPR RI Nomor IX/2001 tentang Pembaruan Agraria danPengelolaan Sumber Daya Alam

2) Putusan MK NO 35/PUU-X/2012

3) Menurut Rustiadi, dkk (hal.438, 2011) akibat pengalihanpengelolaan SD dari masyarakat (adat) lokal kepada negara telahmenyebabkan: (1) penghilangan kelembagaan kearifan lokal; (2) terjadinya situasi di mana kapasitas monitoring dan kontrol institusinegara menjadi lemah, terutama pada sumberdaya-sumberdayayang berskala luas dan kompleks yang di klaim sebagai kekuasaannegara, dan (3) pemanfaatan sumberdaya yang terjebak padakondisi de facto open access dan kecenderungan para pihakmenjadi berlomba untuk memanfaatkan sumber daya sebesar-besarnya untuk kepentingan masing-masing

Page 12: Diskusi tematik epistema dahniar andriani

Mengapa Hutan Adat

(Lanj.)Luas wilayah Indonesia adalah 5,180,053 kilo meter persegi dengan, luas daratan 1,922, 570 kilo meter persegi (Badan Informasi Geospasial-BIG; 2015)

Sementara, Luas Kawasan Hutan Indonesia adalah 122.404.872,67 hektar atau 1,224,048,73 kilo meter persegi, dan yang telahditetapkan 13,819,510.12 hektar atau 138,135.1 kilo meter persegi(Penetapan Kawasan Hutan Menuju Kawasan Hutan Indonesia yang Mantap-DitjenPlanologiKehutanan, 2014)

Jumlah penduduk Indonesia, 237, 641, 326 jiwa (Sensus Penduduk 2010),

dan yang menggantungkan hidupnya dengan Sumber Daya Alam, semisal Tanah dan Hutan, adalah sektor pertanian, baik yang membutuhkan lahan atau pun tidak; Di Indonesia, Usaha pertanianyang menggunakan tanah, sekitar 98.53 % (Sensus Pertanian, 2013). Dan, mereka yang menggunakan lahan, sekitar 55.33 % adalah petanigurem (Sensus Pertanian, 2013)

Page 13: Diskusi tematik epistema dahniar andriani

13 Wilayah Hutan Adat

1) Momentum

2) Pilihan Strategi Pengakuan

Page 14: Diskusi tematik epistema dahniar andriani

Terimakasih