Aktualisasi Kinerja Guru Tersertifikasi dalam Peningkatan ...
Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI fileRS Premier Bintaro RS Pondok...
Transcript of Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI fileRS Premier Bintaro RS Pondok...
Direktur Jenderal Pelayanan KesehatanKementerian – Kesehatan RI
Dampak MEA
ASEAN
3
Tujuan masyarakat ASEAN :Mewujudkan kawasan yg damai, stabil dan sejahtera
BANGUNAN KERJASAMA ASEAN
ASEAN: a people-oriented organization
Narrowing the Development Gap (NDG)
ASEAN
Political-Security
Community
(APSC)
ASEAN
Economic
Community
(AEC) / Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA)
ASEAN
Socio-Cultural
Community
(ASCC)
If the ASEAN Community were a house:
Start into implementation on 31 December 2015
A single market and production base
• ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi
A highly competitive economic region
• ASEAN sebagai kawasan ekonomi yang kompetitif
A region of equitable economic development
• sebagai kawasan dengan pembangunan ekonomi yang setara
A region of equitable economic development
• ASEAN sebagai kawasan yang terintegrasi kedalam ekonomi global
KARAKTERISTIK MEA / AEC
4 MODE OF SUPPLY
JASA KESEHATAN
Mode 1:Cross border supply
Mode 2:
Consumption abroad
Mode 4 : Presence of Natural persons
Mode 3:Commercial presence
Tele-medicinePasien berobat
ke RS di LN
PMA : RS/KlinikNAKES WNA
Diatur dlm MRA Diatur dlm Movement of Natural Person / MNP Agreement
Kesehatan Penduduk
Pelayanan Kesehatan
Faktor RisikoKesehatan
Ekonomi Rumah Tangga
Sektor Kesehatan dan Perekonomian Nasional
MEA
Keterbukaan Ekonomi
Arus lintas batas
Kelembagaan dan Regulasi
internasional
Barang, jasa, modal, SDM, Ide, Informasi
DIOLAH dari: Richard Smith, London School of Hygiene and Tropical Medicinehttps://www.economicsnetwork.ac.uk/health/Lecture18_globalization.ppt
Dampak MEA pada Kesehatan Nasional
Nasional
Isu Utama Globalisasi Kesehatan
Cross border delivery (e-health)
Consumption abroad (movt. of patients/health tourism)
Commercial presence (FDI hospitals)
Movement of personnel (Tenaga Kes)
Natural Disasters
Health Impact of Climate Change
Pandemic Influenza and Emerging Infections
Global Terrorism
Globalization "is the closer integration of the countries and peoples of the world ...brought about by the enormous reduction of costs of transportation and communication, and the breaking down of artificial barriers to the flows of goods, services, capital, knowledge, and people across borders.”
Joseph Stiglitz Noble Prize Economist
DAMPAK AEC/ MEA DI BIDANG KESEHATAN
BIDANG
PERUMAHSAKITAN
SDM KESEHATAN
INDUSTRI FARMASI DAN
ALKES
ASURANSI KESEHATAN
UPAYA PENINGKATAN AKSES DAN MUTU PADA SUPPLY SIDE YANG
BERKELANJUTAN
Kuratif-rehabilitatif
Promotif-preventif
UHC
Paradigma
Sehat
Penguatan
Yankes AKSES DAN MUTU
PEMBIAYAAN DISTRIBUSI SDM
KOMPETENSI
FASKES
BEBAN PENYAKIT
AKI, AKB & GIZI
TANTANGAN PELAYANAN KESEHATAN
RSUP Sanglah
RSUP dr. Kariadi
RSUP dr. Hasan Sadikin
RSUP dr. Wahidin SudirohusodoRSUP dr. M. Hoesin
RSUP Fatmawati
RSUPN dr. Ciptomangunkusumo
RSJPD Harapan Kita
RSPAD Gatot Subroto
RS Awal Bros
Eka Hospital
RS Awal Bros
RS Siloam
RS Premier
RS Awal Bros
Eka HospitalRS Siloam Lippo Village
RSUP dr. Sardjito
RS Premier Jatinegara
RS Pondok IndahRS Premier BintaroRS Puri Indah
RS Mata Kedoya JEC
RS Awal Bros Bekasi
RS Siloam Kebon Jeruk
RS Swasta Kemenkes TNITersertifikasi
Akreditasi Internasional
25Rumah Sakit
2.799Rumah Sakit
TAHUN 2017
Perkembangan Jumlah RS
Data per 13 Desember 2018
PERKEMBANGAN RUMAH SAKIT-KLINIK DI INDONESIA
1.684
Total RS 2.814
TAHUN 2018
TOTAL KLINIK
8473
• Meningkatkan Kompetensi klinis dan Kompetensi manajerial
• WKDS• Insentif remunerasi
PENINGKATAN
SUMBER DAYA
KESEHATAN• Pemenuhan sarana, prasana,
alat kesehatan, dan kebutuhan obat (farmasi) kompetensi
• Tata kelola dan kepemimpinan• Mutu Akreditasi
PENGUATAN
FASKES1 2 3 PEMANFAATAN
TEKNOLOGI
INFORMASI
Optimalisasi penggunaan Teknologi Informasi untuk memperluas dan mempermudah akses baik masyarakat maupun internal RS layanan berbasis IT
UPAYA PENINGKATAN MUTU DAN AKSES LAYANAN KESEHATAN
Sistem PelaKlinisAsuhan Pasien / Patient Care
Quality &
Safety
PASIEN
Good
Clinical
Governance
Good
Hospital
Governance
Good
Patient
Care
Sistem
Manajemen
Tata Kelola RS
yang Baik
Tata Kelola Klinis
yang Baik
Tata Kelola
Asuhan Pasien
yang Baik
RumahSakit
Pasien
Tenaga Kesehatan
HAK
KEWAJIBAN
Kepuasan Pasien, dokter dan RS
Mengawasi dan menjaga hak
dan kewajibanRS dan pasien
Peran Dewas(Internal RS)
Peran BPRS Prov
(Eksternal RS)
MenteriPemda
TATA KELOLA RS DAN FUNGSI PEMBINAAN PENGAWASAN
ANALISIS SITUASI
2012
PROSPEK PELAYANAN KESEHATAN
DI ERA MEA PASCA UHCFEP 70% untuk
10 Negara
ASEAN dengan
batasan
geografi
(indonesia
bagian Timur
kecuali Makasar
dan Menado
FEP 51% untuk
negara RCEP
(New Zealand,
Jepang,
Korea,China
dan India)
Tanpa batasan
geografis
FEP 67 % untuk Australia
Tanpa batasan geografisSetelah tahun 2019
15
Isue Strategis dalam pembinaan dan pengawasanPraktik Kedokteran dan Kedokteran Gigi
• Mode 4: Masuknya Nakes Asing ke Indonesia yang telah terjadisecara tersamar dan berbagai cara .
• Permenkes 67/2013 tentang Pendayagunaan Nakes WNA Di Ind.
• Peraturan yang ada belum diberdayakan dalam Binwas secaraoptimal
• Penerapan pemberian saksi pada pelanggaran praktikkedokteran belum optimal---> perlu partisipasi aktif dari pihakberwenang ( kemenkes, KKI, Pemda, OP)
Perubahan paradigma
Pemahaman dr, dr spesialis dan
manajemenPemahaman RS :
obat menjadisumber
pemasukan bagiRS
ParadigmaLama : FFS
Sistem saat ini : menggunakan
INA CBGvs
17
• Perbaikan manajemen rumah sakit• Pelaksanaan PPK & Clinical Pathway di RS• Formularium Nasional sebagai acuan• Pengembangan Budaya Pencegahan Fraud, dll
MODEL SISTEM PELAYANAN KESEHATAN
Tersier
Sekunder
Primer
Rujukan berjenjangKoordinasi timbal balikDukungan IT, Regulasi
FOKUS PELAYANAN PRIMERpromotif dan preventif
PNPK, CP DAN PPK
Pelayanan Kesehatan Dasar olehFaskes Tingkat pertama (Puskesmas,RS Kelas D Pratama)
Pelayanan Kesehatan Spesialistik oleh dokterspesialis di Faskes Tingkat lanjutan (RS Tipe B NonPendidikan, C dan D, serta Balai)
Pelayanan Kesehatan Sub Spesialistik oleh doktersub spesialis di Faskes Tingkat lanjutan (RS Tipe Adan B Pendidikan, RS Khusus)
AUDITRUJUKAN
DIPERLUKAN TATA KELOLA YANG BAIK
INA CBGs
KAPITASI
18
STRATEGI
Kaidah dasar moral praktik kedokteran:
2
1
3
4
Menghormati martabat manusia
Berbuat baik
Tidak berbuat yang merugikan
keadilan
PENGAWASAN DAN PEMBINAAN PRAKTIK KEDOKTERAN DI RS
B. TATA KELOLA KLINIK
• Aktifkan peran komite-komite(medis,keperawatan,px safety,dll)
• Kepatuhan kepada standar yang sudahditetapkan dalam akreditasi (kepatuhanterhadap standar operasional prosedur)
• Sosialisasi yang tuntas tentang tupoksi rsdari tingkat kebijakan sampaipelaksanaan di front line
• Monitoring dan evaluasi dari pimpinan
A. TATA KELOLA MANAJEMEN RS :
Self assessment Review Kelas Rumah Sakit
Kepatuhan terhadap perijinan (hosp by laws, SIP Dokter/dr Spesialis, SIK Perawat dll)
Kepatuhan thd etik rumah sakit danprofesi
Akreditasi (termasuk“maintenance/sustainability” nya)
Peran Dewas RS, Tenaga pengawas, SPI RS
Pencegahan Fraud
Standar Pelayanan Kedokteran di RS
MEMBANGUN STANDAR PELAYANAN PADA TIAP LEVEL FASKES PRIMER, SEKUNDER DAN TERSIER
• Standar fasilitas medik• Standar fas non medik• Standar SDM• HTA
• Tarif• MUTU (Akreditasi)
• PNPK
• PPK• CP
• Angka kematian• Keadaan pasien
pulang
• Komplain
Input OutputProses
EFISIENSI COST EFFECTIVENESS INDIKATOR MUTU PELAYANAN
MEMBANGUN STANDAR PELAYANAN
HTA
KESELAMATAN
PASIEN TIDAK
TERJAMIN
INEFFICIENT
POTENSI KONFLIK
TINGGI
DOKTERPASIEN
APOTEKER
NUTRISIONISDIETISIEN
TEKNISI MEDIS
LAINNYA
TERAPIS FISIK
PSIKOLOGI KLINIS
PERAWAT/BIDAN
ANALIS
MODEL TRADISIONAL ASUHAN PASIEN
“Dokter merupakan Pusat/Unit sentral dalam model tradisionalasuhan pasien, tetapi… Patient Safety tidak terjamin!!”dr. Nico Lumenta (KARS)
Barrier
“Doctor = Captain of the Ship”
PATIENT SAFETY
EFFECTIVE
EFFICIENT
PATIENT SATISFACTION
KOLABORASI INTERDISIPLIN
DPJP
PASIENKELUARGA
APOTEKER
NUTRISIONISDIETISIEN
TEKNISI MEDIS
LAINNYA
TERAPIS FISIK
PSIKOLOGI KLINIS
PERAWAT/BIDAN
Sumber: dr. Nico Lumenta (KARS)
Profesional Pemberi Asuhan (PPA)
PPATugas Mandiri
Tugas Kolaboratif
Tugas Delegatif
PERAN CLINICAL LEADER
• Mengambil peran penting dalam pelayanan
• Meningkatkan mutu outcome klinik membangun budaya mutu
• Mencegah dan meminimalkan risiko tindakan medik melalui hubunganinterpersonal, interprofesional dan komunikasi yang baik
• Kemampuan teknis medis
• Bijak
• Kerjasama tim
• Bertanggung jawab
Pengawasan dan peningkatanmutu tenaga medis
Regulasi STR/SIP sertifikasi Profesionalisme
P2KB
Uji kompetensi
Kesimpulan
Upaya peningkatan mutu dan pengawasan praktik kedokteran/kedokterangigi terintegrasi dengan mutu Fasyankes melalui:
Penataan organisasi ( BPRS, Dewan Pengawas)
Regulasi peraturan perundangan
Penguatan peran Komite medik sesuai PERMENKES 755/2011 dalam hal : kredensial dan rekredensialing
Standarisasi melalui registrasi,uji komptensi
Quality assurance ( melalui Bimtek dan Monev penyelenggaraan praktikkedokteran/kedokteran gigi
Pengembangan IPTEK ( digitalisasi, Telemedicine, Webinar dll)
Peningkatan peran OP dan Masyarakat
TERIMA KASIH
www.yankes.kemkes.go.id
www.facebook.com/ditjen.yankes
@ditjenyankes
@ditjenyankes