DIREKTORI - pln-litbang.co.id PENELITIAN 2012.… · dilakukan melalui kajian literatur, ... Dari...

38
DIREKTORI PENELITIAN TAHUN 2012 PT PLN (PERSERO) PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KETENAGALISTRIKAN JL.Duren Tiga Jakarta-12760 PO BOX 6701 / JKSRB, Jakarta-12760 Tel : (021) 7973774, 7980190, 7982035 (Hunting) Fax : (021) 7991762 Website : www.pln-litbang.co.id

Transcript of DIREKTORI - pln-litbang.co.id PENELITIAN 2012.… · dilakukan melalui kajian literatur, ... Dari...

Page 1: DIREKTORI - pln-litbang.co.id PENELITIAN 2012.… · dilakukan melalui kajian literatur, ... Dari permasalahan petir yang dilaporkan tidak dapat dianalisa lebih lanjut karena data

DIREKTORI

PENELITIAN TAHUN 2012

PT PLN (PERSERO)

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KETENAGALISTRIKAN JL.Duren Tiga Jakarta-12760 PO BOX 6701 / JKSRB, Jakarta-12760 Tel : (021) 7973774, 7980190, 7982035 (Hunting) Fax : (021) 7991762 Website : www.pln-litbang.co.id

Page 2: DIREKTORI - pln-litbang.co.id PENELITIAN 2012.… · dilakukan melalui kajian literatur, ... Dari permasalahan petir yang dilaporkan tidak dapat dianalisa lebih lanjut karena data

PT PLN (Persero) PUSLITBANG Direktori Penelitian 2012

1

KATA PENGANTAR

Direktori hasil penelitian tahun 2012 ini dimaksudkan untuk menyebarluaskan hasil-hasil penelitian yang dilaksanakan oleh PLN PUSLITBANG selama kurun waktu 2012.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh unit-unit PLN : Sebagai dasar program penelitian lanjutan

Sebagai acuan pemecahan masalah untuk kejadian sejenis yang kemungkinan akan dihadapi oleh unit PLN lain

Pada dasarnya topik penelitian diusahakan sesuai dengan kebutuhan atau permintaan

unit atau sejalan dengan sasaran perusahaan dalam mencapai peningkatan efisiensi, keandalan dan kualitas.

Direktori hasil penelitian ini berisi abstrak, sedangkan laporan lengkapnya disimpan di perpustakaan PLN PUSLITBANG.

Abstrak penelitian tahun 2012 seluruhnya berjumlah 32 terdiri dari 16 penelitian dari bidang listrik dan 16 penelitian dari bidang non listrik.

Harapan kami di masa mendatang PLN PUSLITBANG dapat melaksanakan program

penelitian yang semakin baik, untuk itu kami menunggu adanya umpan balik (feedback) dari unit.

Jakarta, Januari 2013

Ir. Satri Falanu

Page 3: DIREKTORI - pln-litbang.co.id PENELITIAN 2012.… · dilakukan melalui kajian literatur, ... Dari permasalahan petir yang dilaporkan tidak dapat dianalisa lebih lanjut karena data

PT PLN (Persero) PUSLITBANG Direktori Penelitian 2012

2

DAFTAR ISI

Bagian A : Kumpulan Abstrak Laporan Penelitian Bidang Listrik

1. Aplikasi Monitoring Jarak Jauh Multi Synchrophasor ..........................................5

2. Korelasi Arus Terpolusi Harmonisa Terhadap Kuat Hantar Arus Konduktor ...........6

3. Studi Kestabilan Daya Pada System Hybrid PLTS-PLTD dan Penggunaan Penyimpan

Energi Untuk Perbaikan.................................................................................... 7

4. Kajian Aspek Teknis Untuk Pengujian PLTS Terhubung Ke Jaringan (On Grid) ..... 8

5. Kajian Permasalahan Teknis kWh Meter Prabayar 1 Fase .................................. 9

6. Study Kondisi Kabel Distribusi 20 kV Berdasarkan Pengukuran Tangen Delta ......10

7. Pengaruh Geomagnetic Induced Current (GIC) Akibat Badai Matahari Terhadap

Arus Netral Transformator ...............................................................................11

8. Kajian Penggunaan Mobile Network Dalam Pengisian Pulsa Pada Meter Pra- Bayar

......................................................................................................................12

9. Kajian Pentanahan Belitan Tersier Delta Pada Trafo 500 kV ........................ ..... 13

10. Studi Kegagalan Kerja Relai A/R (SPAR) di SUTET Tasikmalaya- Depok ..............14

11. Kajian Arus Netral IBT 500/150 kV GITET Tasikmalaya .....................................15

12. Studi Optimasi Desain dan Pengoperasian Sistem Hibrid PLTS-Diesel Generator ..16

13. Studi Optimalisasi Tuning Power System Stabilizer (PSS) Unit Pembangkit .........17

14. Perancangan dan Pembuatan Prototipe Sun Tracker Feed Forward Untuk Optimasi

Produk Energi PLTS .......................................................................................18

15. Review Desain pemasangan kabel tanah 20 kV di Bintuni, Papua Barat .............19

16. Kajian Stabilitas dan Pemutakhiran Defense Scheme Sulselrabar .......................20

Page 4: DIREKTORI - pln-litbang.co.id PENELITIAN 2012.… · dilakukan melalui kajian literatur, ... Dari permasalahan petir yang dilaporkan tidak dapat dianalisa lebih lanjut karena data

PT PLN (Persero) PUSLITBANG Direktori Penelitian 2012

3

Bagian B : Kumpulan Abstrak Laporan Penelitian Bidang Non Listrik 1. Optimasi Operasi Untuk Keandalan PLTD ..........................................................22

2. Studi Keandalan Bangunan Struktur Pembangkit PLTU Ombilin Sumatera Barat yang

terletak di daerah gempa .................................................................................23

3. Kajian Kualitas Uap PLTP Dieng ........................................................................24

4. Kajian Stabilitas Lereng akibat tanah longsor di sekitar tower no. 316 SUTET 500 kV

jalur Ungaran-Krian ..........................................................................................25

5. Kajian Kondisi Unit Desalinasi PLTU Rembang, Indramayu dan Labuan .................26

6. Kajian Pasca Konstruksi Tower Transmisi Listrik 150 kV Jalur Palaran-Sambutan pada

penyeberangan Sungai Mahakam .......................................................................27

7. Kajian Material Boiler PLTU percepatan pembangkit diversifikasi energi (PPDE) .....28

8. Kajian Single Quality Coal terhadap Performance Boiler PLTU Suralaya 8

(Manajemen Coal Yard) ....................................................................................29

9. Kajian dan Simulasi Aliran Bed material serta dampaknya terhadap Tube Boiler CFB

PLTU Labuhan Angin ........................................................................................30

10. Kajian Kinerja Pembangkit Listrik Tenaga Surya Tahap I PT PLN (Persero) ...........31

11. Kajian Tiny Oil Burner di PLTU Labuan Banten ....................................................32

12. Kajian dampak dan penyebab Hydrogen Damaged PLTU Suralaya Unit 8 ............33

13. Studi Optimasi Performance pembangkit menggunakan perangkat lunak dengan

studi kasus PLTGU Cilegon (Pola Operasi Open Cycle) .........................................34

14. DGA (Dissolved Gases Analysis) minyak insulasi trafo PLTU percepatan pembangkit

diversifikasi energi (PPDE) ................................................................................35

15. Studi keamanan bendungan PLTA Cirata ditinjau dari sisi monitoring

rembesan/seepage ...........................................................................................36

16. Pengujian lapangan pembangkit listrik tenaga gelombang laut sistem bandulan

(PLTGL-SB) di pelabuhan telaga biru tanjung bumi Madura .................................37

Page 5: DIREKTORI - pln-litbang.co.id PENELITIAN 2012.… · dilakukan melalui kajian literatur, ... Dari permasalahan petir yang dilaporkan tidak dapat dianalisa lebih lanjut karena data

PT PLN (Persero) PUSLITBANG Direktori Penelitian 2012

4

BAGIAN A :

Kumpulan Abstrak Laporan Penelitian Bidang Listrik

Page 6: DIREKTORI - pln-litbang.co.id PENELITIAN 2012.… · dilakukan melalui kajian literatur, ... Dari permasalahan petir yang dilaporkan tidak dapat dianalisa lebih lanjut karena data

PT PLN (Persero) PUSLITBANG Direktori Penelitian 2012

5

Judul : Aplikasi Monitoring Jarak Jauh Multi Synchrophasor

Penulis : R. Dimas Dityagaraha, ST, Handy Wihartady, Msc, Eko Aptono, ST,

Afrianto Budi, Alamsyah Anwar, MT, Antonius Budiono

No. Laporan : 40.LIT.2012 Tanggal : 12 Desember 2012 Jml. Halaman : 35

Abstrak :

Percobaan pada penelitian sebelumnya di tingkat laboratorium menunjukkan

bahwa Synchrophasor mempunyai potensi sebagai monitor kestabilan sistem

tenaga listrik (20.LIT.2011), tetapi data pengukuran pada tiap merk Synchrophasor

dimonitor/diakses dengan menggunakan masing-masing software Synchrophasor

sehingga analisa sistem dilakukan secara manual. IEEE telah menetapkan standar

IEEE C37.118.2 tahun 2011 sebagai protokol komunikasi antar Synchrophasor.

Dengan protokol pada standar ini beberapa Synchrophasor dapat berkomunikasi

untuk memberikan analisa ketidakstabilan sistem secara langsung atau real-time.

Pada penelitian ini dilakukan pengembangan aplikasi untuk monitoring beberapa

Synchrophasor dengan menggunakan platform software Labview dan referensi

protokol komunikasi IEEE C37.118.2 tahun 2011. Synchrophasor yang digunakan

adalah Arbiter dari pabrikan Sentinel.

Aplikasi yang dibuat mampu beroperasi dengan baik sehingga dapat digunakan

untuk implementasi Wide Area Monitoring, Protection dan Control (WAMPAC)

menggunakan Synchrophasor.

Page 7: DIREKTORI - pln-litbang.co.id PENELITIAN 2012.… · dilakukan melalui kajian literatur, ... Dari permasalahan petir yang dilaporkan tidak dapat dianalisa lebih lanjut karena data

PT PLN (Persero) PUSLITBANG Direktori Penelitian 2012

6

Judul : Korelasi Arus Terpolusi Harmonisa Terhadap Kuat Hantar Arus

Konduktor

Penulis : Suharto, ST, Nurul Fauziah, ST, A.S. Habibie, ST, Ir. PC Didit HS, Ir.

Pranyoto, Sukerdi

No. Laporan : 15. LIT. 2012 Tanggal: 3 September 2012 Jml. Halaman : 34

Abstrak :

Laporan ini menyampaikan hasil penelitian mengenai pengaruh dari arus yang terpolusi harmonisa terhadap kemampuan kuat hantar arus (KHA) dari konduktor. Penelitian dilakukan melalui kajian literatur, perhitungan simulasi dan juga percobaan laboratorium.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan nilai arus terpolusi harmonisa secara perhitungan dan pengukuran serta untuk mengetahui korelasi atau pengaruhnya

terhadap kemampuan hantar arus konduktor. Perhitungan simulasi dilakukan dengan metoda cacah. Dalam penelitian ini diajukan pula

suatu persamaan untuk menghitung rugi daya pada konduktor akibat arus yang terpolusi harmonisa. Persamaan ini memperhitungkan efek kulit akibat adanya arus harmonisa yang melahirkan adanya berbagai nilai resistans untuk satu konduktor sesuai dengan

komponen harmonisa yang terjadi. Percobaan laboratorium dilakukan dengan menggunakan empat jenis konduktor, yaitu

konduktor pilin aluminium campuran (AAAC) 35 7/2,5; AAAC 50 7/3; AAAC 70 19/2,25 dan AAAC 150 37/2,25. Beban yang digunakan adalah Lampu pijar dan lampu CFL (Compact Flourecent lamp) dan untuk mendapatkan variasi arus harmonisa dengan

mengatur kombinasi kedua beban tersebut. Sebagai alat ukur dipergunakan alat ukur PQ meter.

Hasil penelitian menunjukan bahwa kenaikan arus yang mengalir pada konduktor akan semakin tinggi dengan meningkatnya nilai THDi dan kenaikan ini tidak linear. Kenaikan arus yang terjadi hanya tergantung besar THDi tidak tergantung kepada bentuk

spektrum harmonisa.

Resistans konduktor akibat efek kulit karena adanya arus harmonisa memiliki nilai berbeda untuk komponen (orde) harmonisa yang berbeda. Persentase kenaikan resistans konduktor akibat efek kulit karena adanya arus terpolusi harmonisa akan

semakin tinggi seiring dengan naiknya orde harmonisa. Semakin besar luas penampang konduktor, maka efek kulit akibat arus harmonisa akan semakin terasa dan kecuraman kurva kenaikan resistans semakin tinggi. Sebaliknya, efek kulit akibat arus harmonisa

kurang signifikan untuk konduktor dengan penampang kecil. Dapat dikatakan bahwa untuk konduktor dengan penampang ≤ 50 mm2, nilai resistans konduktor tidak terpengaruh harmonisa (kenaikannya akibat efek kulit tidak signifikan).

Pengaruh efek kulit akibat adanya arus harmonisa terhadap nilai resistans untuk konduktor dengan penampang diatas 50 mm2 cukup signifikan. Oleh karena itu

perhitungan KHA untuk konduktor tersebut perlu memperhatikan pengaruh arus harmonisa. Cara perhitungan lama yang menggunakan spesifikasi KHA tanpa memperhatikan efek harmonisa, tidak relevan digunakan.

Page 8: DIREKTORI - pln-litbang.co.id PENELITIAN 2012.… · dilakukan melalui kajian literatur, ... Dari permasalahan petir yang dilaporkan tidak dapat dianalisa lebih lanjut karena data

PT PLN (Persero) PUSLITBANG Direktori Penelitian 2012

7

Judul : Studi Kestabilan Daya Pada System Hybrid PLTS-PLTD dan Penggunaan

Penyimpan Energi Untuk Perbaikan

Penulis : Muhammad Firmansyah, Agus Yogianto, Tri Hardimasyar, Arrester CS.

Rahayu, Devi Hendriono

No. Laporan : 42. LIT. 2012 Tanggal : 18 Desember 2012 Jml. Halaman : 36

Abstrak :

Program PLTS 1000 Pulau Tahap I memiliki tiga konfigurasi yaitu PLTS on grid,

PLTS hibrida, dan PLTS stand alone.

Pada konfigurasi PLTS on grid terdapat permasalahan kestabilan daya untuk level penetrasi PLTS yang mendekati 20% beban. Sifat intermittent dari PLTS akibat

kondisi cuaca lokal menjadi penyebabnya, kecepatan perubahan insolasi matahari yang rata-rata mencapai 1000 Watt/m2/6 detik pada kondisi mendung menyebabkan daya keluaran PLTS berubah dari maksimum menjadi nol hanya

dalam waktu 6 detik.

Perubahan daya hasil pembangkitan PLTS ke sistem on grid yang tiba-tiba ini

menyebabkan perubahan keseimbangan daya sehingga terjadi perubahan frekuensi. PLTD yang berfungsi menyeimbangkan daya memiliki keterbatasan waktu respon. Kondisi ini menyebabkan penurunan frekuensi sistem secara

mendadak dan dapat menyebabkan sistem menjadi tidak stabil.

Penelitian ini mencari titik maksimum penetrasi dari PLTS pada sistem PLTS on grid

dan memperhitungkan berapa besar penyimpan energi yang dibutuhkan untuk memperbaiki kondisi transien akibat perubahan daya yang dibangkitkan PLTS.

Hasil simulasi memperlihatkan titik maksimum penetrasi PV adalah 15% dari beban

dengan perubahan frekuensi sebesar 0,5 Hz . Penambahan baterai pada PLTS ongrid dapat meningkatkan level penetrasi PV pada sistem hibrida.

Untuk sistem dengan beban 1 MW, level penetrasi PV dapat mencapai 30% dengan

penambahan baterai berkapasitas 193 kW, 16 kWh dan waktu respon pengaturan PLTD oleh operator pada saat perubahan beban selama 5 menit.

Page 9: DIREKTORI - pln-litbang.co.id PENELITIAN 2012.… · dilakukan melalui kajian literatur, ... Dari permasalahan petir yang dilaporkan tidak dapat dianalisa lebih lanjut karena data

PT PLN (Persero) PUSLITBANG Direktori Penelitian 2012

8

Judul : Kajian Aspek Teknis Untuk Pengujian PLTS Terhubung Ke Jaringan

Penulis : Ir. Agus Yogianto, MT, Didik F. Dakhlan, ST, M.sc, Hendra Budiono, ST,

Indra Ardanayuda, ST, Eko Aptono, ST

No. Laporan: 11. LIT. 2012 Tanggal : 20 September 2012 Jml. Halaman : 25

Abstrak :

PLN telah mengoperasikan pembangkit listrik dengan energi terbarukan khususnya energi surya

melalui pembangkit jenis PLTS (Pusat Listrik Tenaga Surya). Pada tahap awal dimulai dengan

memasang PLTS pada 6 pulau wisata baik yang bersifat on grid maupun yang off grid.

Selanjutnya pengoperasian PLTS akan dilanjutkan lagi diberbagai wilayah Indonesia dengan

berbagai kapasitas. Sementara itu aspek teknis yang terkait dengan kebutuhan pembangkit

terhubung ke jaringan belum diakomodir sepenuhnya di dalam pengujian instalasi PLTS. Oleh

sebab itu diperlukan penelitian yang mengkaji aspek teknis terkait kebutuhan instalasi PLTS yang

terhubung ke jaringan tenaga listrik.

Penelitian ini diawali dengan melakukan studi literatur, mempelajari PLTS yang sudah ada di

lapangan, mempelajari pengoperasian sistem, melakukan analisa, menyusun prosedur uji,

diskusi dan pembuatan laporan.

Dari penelitian diperoleh hasil kajian sebagai berikut :

1. Pemenuhan persyaratan teknis PLTS terhubung ke jaringan yang sesuai dengan kebutuhan

aturan jaringan, perlu dilakukan dengan pengujian.

2. Aspek teknis PLTS terhadap kebutuhan jaringan, sebagian besar sudah dipenuhi oleh

Inverter yang dipakai oleh PLTS.

3. Pedoman untuk pengujian PLTS yang terhubung ke jaringan yang dilaksanakan di lapangan

telah disusun dengan menekankan pada PLTS yang mempunyai konfigurasi modular.

4. Pengujian PLTS dengan kapasitas medium atau besar yang menggunakan inverter terpusat,

relatif lebih sulit diuji di lapangan terkait dengan kapasitas alat uji yang diperlukan.

Untuk penelitian lebih lanjut, perlu dikaji dinamika sistem dengan adanya PLTS dengan bantuan

model dan simulasi, karena masih terdapat potensi item uji yang dapat dibuat sesuai kondisi

yang ada di PLTS.

Page 10: DIREKTORI - pln-litbang.co.id PENELITIAN 2012.… · dilakukan melalui kajian literatur, ... Dari permasalahan petir yang dilaporkan tidak dapat dianalisa lebih lanjut karena data

PT PLN (Persero) PUSLITBANG Direktori Penelitian 2012

9

Judul : Kajian Permasalahan Teknis kWh Meter Prabayar 1 Fase

Penulis : Nurul Fauziah, ST, Muhammad Firmansyah, R.M. Hilman A, Tri

Hardimasyar, Suhadi, Rudi Setyobudi

No. Laporan : 29. LIT. 2012 Tanggal : 19 November 2012 Jml. Halaman : 106

Abstrak :

Laporan ini menyampaikan kajian permasalahan tentang penerapan kWh meter 1 fase di

pelanggan listrik prabayar. kWh meter yang diterapkan adalah yang dilengkapi dengan

fitur respon terhadap penyalahgunaan sesuai SPLN D3.009-1: 2010. Dari penerapan

listrik prabayar dilaporkan beberapa masalah, antara lain: muncul tulisan PERIKSA, kWh

meter rusak terkena petir, informasi pada layar tampilan hilang, dan tutup terminal yang

tidak dapat berfungsi dengan baik.

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji permasalahan teknis dan menemukan cara

penyelesaiannya. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data lapangan dan

uji coba di lapangan dan laboratorium.

Berdasarkan hasil kajian, permasalahan tersebut di atas terkait dengan firmware,

tahanan pembumian, dan material kWh meter. Dari permasalahan petir yang dilaporkan

tidak dapat dianalisa lebih lanjut karena data yang ada tidak lengkap.

Page 11: DIREKTORI - pln-litbang.co.id PENELITIAN 2012.… · dilakukan melalui kajian literatur, ... Dari permasalahan petir yang dilaporkan tidak dapat dianalisa lebih lanjut karena data

PT PLN (Persero) PUSLITBANG Direktori Penelitian 2012

10

Judul : Study Kondisi Kabel Distribusi 20 kV Berdasarkan Pengukuran Tangen

Delta

Penulis : Buyung S. Munir, Nurul Fauziah, ST, Dedit Gunarso Putro, Ifan Randi

Pratama, Suharto, PC Didit HS

No. Laporan : 43. LIT. 2012 Tanggal : 20 Desember 2012 Jml. Halaman: 59

Abstrak :

Seluruh peralatan listrik tidak terkecuali kabel tegangan menengah 20 kV

memerlukan pemeliharaan agar dapat dijaga kehandalannya untuk dapat

beroperasi dengan baik secara terus menerus. Pemeliharaan berdasarkan kondisi

peralatan dipilih agar pemeliharaan peralatan dapat dilakukan secara terencana

dan menghasilkan peralatan yang handal serta dengan biaya yang secara

ekonomikal rendah dalam kurun waktu umur kabel tersebut.

Kondisi kabel tersebut dapat diketahui dengan melakukan pemeliharaan prediktif

dengan menggunakan teknologi yang ada dan dapat diterapkan di lapangan.

Parameter yang dapat diukur di lapangan untuk memprediksi kondisi kabel adalah

Tan Delta (TD) dan Partial Discharge (PD). Selain dari pemeliharaan prediksi maka

pengujian penerimaan kabel di lapangan untuk kabel yang baru dipasang juga

sangat mempengaruhi kondisi serta umur kabel tersebut. Untuk itu perlu selalu

dilakukan pengujian tersebut untuk memastikan kabel yang baru dipasang dalam

kondisi yang bebas dari kerusakan-kerusakan yang diakibatkan oleh proses

penggelaran kabel serta pemasangan asesoris kabel.

Pada laporan penelitian ini dijelaskan tentang penerapan metode asesmen kabel

sesuai dengan laporan penelitian No. 15/LIT/2010 dengan melakukan

pengukuran TD yang menggunakan sumber tegangan VLF sebelum dilakukan

pengukuran PD untuk mengetahui efektifitas metode yang telah diusulkan dan

memperbaiki metode tersebut agar dapat lebih mudah diterapkan di lapangan.

Selain itu juga dijelaskan tentang metode pengujian penerimaan kabel yang baru

terpasang sehingga pemeliharaan kabel akan dapat lebih terencana dengan

didasarkan pada kondisi kabel baik itu kabel baru maupun kabel yang telah lama

beroperasi.

Page 12: DIREKTORI - pln-litbang.co.id PENELITIAN 2012.… · dilakukan melalui kajian literatur, ... Dari permasalahan petir yang dilaporkan tidak dapat dianalisa lebih lanjut karena data

PT PLN (Persero) PUSLITBANG Direktori Penelitian 2012

11

Judul : Pengaruh Geomagnetic Induced Current (GIC) Akibat Badai Matahari

Terhadap Arus Netral Transformator

Penulis : Anang Mawardi, Buyung S. Munir, Didik F. Dakhlan, Dedy Sunarto,

Anwar Santoso (LAPAN)

No. Laporan : 41. LIT. 2012 Tanggal : 17 Desember 2012 Jml. Halaman : 50

Abstrak :

Penelitian ini merupakan kelanjutan dari penelitian tahun 2011 dengan maksud untuk

mengantisipasi kejadian badai matahari yang diperkirakan terjadi pada tahun 2013. PLN

Puslitbang bekerja sama dengan LAPAN melakukan kajian Pengaruh Geomagnetik

Induced Current (GIC) terhadap Arus Netral Transformator. Hasil kajian ini diharapkan

dapat memprediksi tingkat GIC yang mungkin terjadi sehingga dapat dilakukan langkah-

langkah antisipasi.

Dalam penelitian ini dilakukan pengukuran Arus Netral Transformator IBT 500/150 kV

GITET Tasikmalaya. Pengukuran dilakukan secara terus menerus mulai bulan Juni

sampai dengan November 2012 dengan menggunakan Alat Ukur Proqube. Hasil

pengukuran Arus Netral DC dan data medan geomagnet dari stasiun bumi Lapan di

Tanjung Sari Sumedang kemudian dianalisa dengan metoda Regresi Linier untuk

mendapatkan korelasi antara kedua variable tersebut.

Dari analisa dengan metoda Regresi Linier tersebut diperoleh korelasi antara Arus Netral

DC di GITET Tasikmalaya dengan medan geomagnet dari LPD Sumedang sebagai

berikut :

GIC(H) = - 0.0062 dH/dt – 0.6559

Medan magnet bumi tertinggi yang tercatat di LPD Sumedang LAPAN sampai saat ini

sekitar - 400 nT dan menghasilkan GIC tertinggi sekitar 2.48 Ampere. Dengan

demikian transformator PLN di lokasi GITET Tasikmalaya masih aman jika terjadi badai

matahari dengan medan magnet bumi mencapai nilai maksimum yang pernah tercatat.

Page 13: DIREKTORI - pln-litbang.co.id PENELITIAN 2012.… · dilakukan melalui kajian literatur, ... Dari permasalahan petir yang dilaporkan tidak dapat dianalisa lebih lanjut karena data

PT PLN (Persero) PUSLITBANG Direktori Penelitian 2012

12

Judul : Kajian Penggunaan Mobile Network Dalam Pengisian Pulsa Pada Meter

Pra-Bayar

Penulis : Tri Hardimasyar, Joko Hartono, Suhadi, Joko Susilo

No. Laporan : 36. LIT. 2012 Tanggal : 27 November 2012 Jml. Halaman : 44

Abstrak :

Perkembangan teknologi informasi dan elektronika sangat berpengaruh terhadap

peningkatan kebutuhan dan keinginan masyarakat modern akan suatu layanan

yang mampu memberikan kemudahan, kecepatan, keakurasian dan kepraktisan

dalam bertransaksi. Menyikapi tuntutan tersebut PT PLN (Persero) Puslitbang

bekerja sama dengan Telkom Research & Development (Telkom R&D) mengkaji

dan meneliti pengembangan meter prabayar dengan menambah suatu fitur

telekomunikasi sehingga pelanggan diberi kemudahan dalam melakukan isi

ulang kredit energi listrik/stroom dimana mereka dapat melakukan pengisian

dimana saja, kapan saja tanpa perlu bersusah payah memasukkan 20 digit token

kredit ke meter secara manual. Dalam penelitian ini dilakukan pengkajian

teknologi telekomunikasi yang memungkinkan dalam melakukan pengiriman

data tersebut, meliputi teknologi GSM/USSD, RF Mesh, Zigbee, Wisreed, dan

Distribution Line Carrier (DLC). Setelah itu dilakukan pengujian di laboratorium

dan uji coba di lapangan dengan memasang unit meter prabayar di rumah-

rumah pelanggan. Pelanggan yang dipilih adalah pelanggan dari Pelayanan

Listrik Nasional (PLN) Batam yang berlokasi di Bengkong dan Tiban berjumlah

18 rumah dengan 28 unit meter yang dipasang. Mitra yang berkesempatan

untuk melakukan uji coba di lapangan yaitu PINS/Robulink dengan teknologi RF

Mesh dan Jaladri dengan teknologi GSM/USSD dengan hasil pengujian baik,

dimana pengisian token kredit bisa dilakukan dalam waktu 20-30 detik setelah

token dimasukkan ke aplikasi.

Page 14: DIREKTORI - pln-litbang.co.id PENELITIAN 2012.… · dilakukan melalui kajian literatur, ... Dari permasalahan petir yang dilaporkan tidak dapat dianalisa lebih lanjut karena data

PT PLN (Persero) PUSLITBANG Direktori Penelitian 2012

13

Judul : Kajian Pentanahan Belitan Tersier Delta Pada Trafo 500 kV

Penulis : A.S Habibie, Suharto, Haryo Lukito, Didik F Dakhlan, Buyung S. Munir,

PC. Didit HS

No. Laporan : 25. LIT. 2012 Tanggal : 31 Oktober 2012 Jml. Halaman : 59

Abstrak :

Laporan ini menyampaikan hasil kajian mengenai pentanahan belitan tersier delta pada

trafo IBT 500 kV. Studi ini dilaksanakan melalui kajian literatur dan simulasi software dengan model transformator daya dengan dua cara pentanahan belitan tersier delta (diketanahkan dan tidak diketanahkan). Kajian literatur mengupas mengenai hal-hal

terkait belitan tersier delta, seperti fungsi dari belitan tersier tersebut dan proteksi. Selain hal tersebut pada kajian literatur juga diulas tentang trafo IBT. Simulasi software menitik beratkan kepada respon karakteristik tegangan dan arus pada terminal belitan

tersier delta dengan kondisi beban seimbang, beban tidak seimbang (tegangan dan arus), serta kondisi gangguan satu fase ketanah maupun tiga fase ketanah.

Kesimpulan yang didapat ada studi ini adalah sebagai berikut:

Pada belitan tersier delta trafo IBT yang menggunakan kabel sebagai media penghubungnya, harus memperhatikan rating tegangan U0 kabel (tegangan

antara screen dengan konduktor) dan disesuaikan dengan rating tegangan belitan tersier trafo serta cara pentanahannya.

Pada pentanahan belitan tersier delta yang tidak diketanahkan, rating tegangan U0 kabel penghubung yang digunakan minimal sama dengan rating tegangan belitan tersier trafo dibagi √3.

Pada pentanahan belitan tersier delta yang diketanahkan langsung, ratio tegangan U0 kabel penghubung minimal sama dengan rating tegangan belitan

tersier trafo. Pada kondisi gangguan satu fase ketanah di sisi tersier akan terjadi kenaikan

arus yang tinggi pada belitan tersier trafo IBT yang diketanahkan. Namun hal

tersebut tidak terjadi pada belitan tersier yang tidak diketanahkan. Pada kondisi gangguan satu fase ketanah di sisi primer atau sisi sekunder, jika

rele proteksi tidak bekerja akan terjadi kenaikan arus yang tinggi pada belitan

tersier, baik yang diketanahkan maupun tidak diketanahkan.

Page 15: DIREKTORI - pln-litbang.co.id PENELITIAN 2012.… · dilakukan melalui kajian literatur, ... Dari permasalahan petir yang dilaporkan tidak dapat dianalisa lebih lanjut karena data

PT PLN (Persero) PUSLITBANG Direktori Penelitian 2012

14

Judul : Studi Kegagalan Kerja Relai A/R (SPAR) di SUTET Tasikmalaya-Depok

Penulis : Didik F Dakhlan, Anang Mawardi, Ika Sudarmaja

No. Laporan : 28. LIT. 2012 Tanggal : 27 November 2012 Jml. Halaman : 39

Abstrak :

Pada sistem transmisi tegangan tinggi maupun tegangan ekstra tinggi,

gangguan yang dialami didominasi oleh gangguan fase ke tanah. Salah satu

ruas SUTET yang mempunyai riwayat gangguan fase ke tanah yang cukup

banyak adalah SUTET Tasikmalaya-Depok. Gangguan satu fase ke tanah ini

secara statistik merupakan gangguan temporer yang dapat dihilangkan dengan

menggunakan skema single phase autoreclose (SPAR). Penggunaan single

phase tripping yang diikuti dengan autoreclose akan dapat mempertahankan

kesinambungan penyaluran daya dan mempertahankan stabilitas sistem.

Pengoperasian autorecloser diharapkan juga dapat meningkatkan availability

(ketersediaan) SUTET, hal ini berarti peluang (lama dan frekuensi) konsumen

terjadi padam dapat dikurangi. Namun sebaliknya, pengoperasian autoreclose

secara tidak tepat dapat menimbulkan kerusakan pada peralatan, sehingga

dapat menimbulkan dampak pemadaman meluas serta waktu pemulihan yang

lebih lama. Namun keberhasilan skema ini sangat dipengaruhi dengan kondisi di

kedua ujung saluran maupun logika relai proteksi yang digunakan.

Penilitian ini membahas mengenai kejadian autoreclose yang ada khusus di

SUTET Tasikmalaya-Depok. Dua hal yang menjadi perhatian utama adalah

fenomena arc pada pembukaan PMT dan juga studi kestabilan saat terjadi

gangguan, pemutusan gangguan, dan juga setelah reclose. Pada akhirnya,

penelitian ini juga memberikan beberapa saran perbaikan untuk meningkatkan

keberhasilan autoreclose di SUTET ini.

Page 16: DIREKTORI - pln-litbang.co.id PENELITIAN 2012.… · dilakukan melalui kajian literatur, ... Dari permasalahan petir yang dilaporkan tidak dapat dianalisa lebih lanjut karena data

PT PLN (Persero) PUSLITBANG Direktori Penelitian 2012

15

Judul : Kajian Arus Netral IBT 500/150 kV GITET Tasikmalaya

Penulis : PC Didit HS, Anang Mawardi, Buyung S. Munir, Didik F. Dakhlan, Dedi

Sunarto

No. Laporan : 14. LIT. 2012 Tanggal : 3 Agustus 2012 Jml. Halaman : 107

Abstrak :

Suatu kejadian terbakarnya tranformator fasa-R (166 MVA 500kV/150kV) dari Inter-Bus Transformer (IBT) Tasikmalaya pada tanggal 28 Januari 2009 telah

mengganggu sistem inter-koneksi Jawa-Madura-Bali (JAMALI). Salah satu investigasi penyebab dari kejadian ini mengarah pada arus pentanahan netral IBT. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis profil arus pentanahan netral

yang terjadi pada IBT Tasikmalaya, dan membandingkannya dengan profil arus pentanahan netral IBT lainnya seperti IBT Ungaran, Ngimbang, Paiton, dan Suralaya, serta melakukan verifikasi di Laboratorium pada model IBT.

Hasil penelitian yang mengacu pada kajian lapangan, verifikasi laboratorium dan analisis menunjukkan bahwa arus netral pentanahan dipengaruhi antara lain oleh

konstruksi trafo dan kebocoran jaringan transmisi. Dengan menggunakan persepsi aliran daya, menunjukkan bahwa arus pada sisi 500 kV merupakan efek induksi dari arus yang mengalir pada belitan sekunder 150kV. Masih adanya

komponen arus urutan nol pada sisi 500 kV menunjukkan ketidak-efektifan filter delta (belitan tersier) dalam mereduksi arus urutan nol. Munculnya arus netral

disebabkan karena pada arus fasanya mempunyai komponen arus urutan nol dan akibat arus bocor tidak simetris pada jaringan tegangan ekstra tinggi serta adanya arus magnetisasi trafo yang mengandung harmonik. Arus pentanahan

netral IBT Tasikmalaya masih berada dalam batas yang normal bila dibandingkan dengan arus pentanahan netral pada trafo IBT pembanding.

Page 17: DIREKTORI - pln-litbang.co.id PENELITIAN 2012.… · dilakukan melalui kajian literatur, ... Dari permasalahan petir yang dilaporkan tidak dapat dianalisa lebih lanjut karena data

PT PLN (Persero) PUSLITBANG Direktori Penelitian 2012

16

Judul : Studi Optimasi Desain dan Pengoperasian Sistem Hibrid PLTS-Diesel

Generator

Penulis : Agus Yogianto, Hendi Wahyono, Satyagraha A. Kadir, Anang Mawardi,

M. Firmansyah

No. Laporan : 16.LIT.2012 Tanggal : 12 September 2012 Jml. Halaman : 82

Abstrak :

PLN telah mulai mengoperasikan pembangkit listrik dengan energi terbarukan khususnya energi

surya melalui PLTS (Pusat Listrik Tenaga Surya) yang dioperasikan berkoordinasi dengan PLTD

existing. PLTS dan PLTD yang beroperasi tersebut, ada yang dilengkapi dengan penyimpan

energi (batere) dan ada pula yang tidak menggunakan batere. Dalam hal PLTS yang dilengkapi

batere serta beroperasi dengan PLTD secara berkoordinasi maka disebut sebagai sistem hibrid.

Sementara itu evaluasi kinerja, disain dan pengoperasian belum dilakukan. Oleh sebab itu

diperlukan penelitian yang mengkaji hal-hal yang terkait dengan disain dan pengoperasian yang

optimal pada PLTS dan PLTD.

Penelitian ini diawali dengan melakukan studi literatur, mempelajari PLTS system hibrid yang

sudah beroperasi, mempelajari pengoperasian sistem, melakukan evaluasi terhadap PLTS hibrid

yang telah beroperasi, melakukan analisa, melakukan simulasi, menyusun tahapan disain

kapasitas, diskusi dan pembuatan laporan.

Dari penelitian diperoleh beberapa hasil kajian sebagai berikut :

1. PLTS hibrid yang telah beroperasi serta ditinjau di lapangan dan dianalisa kinerjanya, hasil

evaluasi menunjukkan bahwa kinerja PLTS cukup baik yang ditunjukkan dengan efisiensi

konversi energi 13 %.

2. Pada saat ini PLTS yang ada dapat memenuhi kebutuhan pelanggan yang dibatasi. Untuk

operasi dengan pembatasan bahan bakar, dari segi disain masih terdapat kekurangan yaitu

bahwa terdapat kekurangan dari kapasitas peralatan utama PLTS.

3. Kondisi pengoperasian optimal melalui simulasi pada waktu iradiasi tinggi dan beban tinggi

dapat sepenuhnya dilayani oleh panel surya, tetapi bila iradiasi sedang atau rendah, maka

generator diesel perlu dioperasikan.

4. Tahapan untuk penentuan kapasitas sistem hibrid diawali dengan menentukan profil beban

harian. Selanjutnya dapat ditentukan kapasitas panel surya, penyimpan energi dan inverter.

5. Perkiraan beban, iradiasi matahari dan perkiraan daya yang diproduksi panel surya

merupakan masukan yang digunakan dalam penentuan kapasitas PLTS dan diesel

generator.

6. Untuk pengoperasian optimal pembangkit listrik PLTS dan PLTD, maka pembagian beban

dapat dibantu dengan program optimasi dengan masukan kondisi cuaca yang secara kontinu

di update.

Sebagai saran agar dikembangkan skema perhitungan yang praktis dalam penentuan PLTS dan

peralatannya guna memenuhi pertumbuhan beban listrik pelanggan. Selain itu juga diperlukan

cara praktis dalam kaitan dengan inspeksi dan pemeliharaan untuk menjaga kinerja pembangkit

sistem hibrid beroperasi optimal

Page 18: DIREKTORI - pln-litbang.co.id PENELITIAN 2012.… · dilakukan melalui kajian literatur, ... Dari permasalahan petir yang dilaporkan tidak dapat dianalisa lebih lanjut karena data

PT PLN (Persero) PUSLITBANG Direktori Penelitian 2012

17

Judul : Studi Optimalisasi Tuning Power System Stabilizer (PSS) Unit

Pembangkit

Penulis : Agus Yogianto, Anang Mawardi, Didik F. Dakhlan, R. Dimas Dityagraha

No. Laporan : 27.LIT.2012 Tanggal : 14 November 2012 Jml. Halaman : 40

Abstrak :

Pada sistem tenaga listrik , salah satu perangkat pada pembangkit yang disebut Power System

Stabilizer (PSS) masih banyak yang belum difungsikan. Perangkat ini menjadi bagian dari

pengatur tegangan automatik (Automatic Voltage Regulator/AVR) generator. Fungsi AVR

memang sudah berjalan dan merupakan kebutuhan mutlak, tetapi fungsi dari PSS sendiri belum

diterapkan. Walaupun sudah dipasang dan diuji, tetapi penerapan PSS membutuhkan

penyetelan nilai parameter PSS yang spesifik di mana membutuhkan pengetahuan maupun

keahlian yang khusus. Sampai saat ini banyak PSS yang belum tune dan tidak difungsikan.

Oleh sebab itu diperlukan penelitian yang mempelajari pengetahuan mengenai PSS, metoda

pengujian serta tuning untuk dapat diterapkan pada unit pembangkit

Penelitian ini diawali dengan melakukan studi literatur mengenai teori kontrol dan PSS, survai

ke unit pembangkit, menyusun prosedur pengujian dan tuning, melakukan analisa dan diskusi

dan pembuatan laporan.

Dari penelitian diperoleh beberapa hasil studi sebagai berikut :

1. Tuning PSS dilakukan dengan mengoptimalkan persyaratan kinerja dinamik sesuai dengan

persyaratan sistem kontrol pada umumnya, dengan waktu pelaksanaan sejalan dengan

pengujian dinamik unit pembangkit.

2. Optimalisasi tuning PSS dilakukan dengan menggabungkan kompensasi fasa sistem eksitasi dan generator dengan penentuan gain, sekaligus menerapkan dua jenis pengujian pada sistem kontrol yaitu uji respon waktu dan uji respon frekuensi.

3. Tuning PSS dilakukan secara bertahap dengan melalui serangkaian uji dinamik baik

generator terlepas dengan sistem maupun terhubung dengan sistem.

4. Tuning PSS tidak selalu dengan suatu tahapan langkah dapat memberikan hasil yang

optimal, dalam hal ini terkait sifat dinamik sistem, terdapat kemungkinan masih diperlukan

pengujian dan tuning berulang kali.

5. Tuning PSS yang digunakan umumnya masih menggunakan metoda penempatan kutub

pada bidang kompleks untuk mendapatkan kinerja sistem yang optimal.

Sebagai saran dari penelitian ini adalah agar pada pembangkit baru yang masuk ke sistem

diterapkan pengujian dan tuning PSS serta dilengkapi data dari generator, exciter, AVR dan PSS

yang mencakup diagram blok, fungsi alih, parameter serta konstanta masing-masing menurut

disain.

Page 19: DIREKTORI - pln-litbang.co.id PENELITIAN 2012.… · dilakukan melalui kajian literatur, ... Dari permasalahan petir yang dilaporkan tidak dapat dianalisa lebih lanjut karena data

PT PLN (Persero) PUSLITBANG Direktori Penelitian 2012

18

Judul : Perancangan dan Pembuatan Prototipe Sun Tracker Feed Forward

Untuk Optimasi Produk Energi PLTS

Penulis : Tri Hardimasyar, ST, M.Sc, Muhammad Firmansyah, ST, M.Sc, Arrester

CS Rahayu, ST, MM, Fajar Nurrohman, ST, Joko Susilo, SE

No. Laporan : 37.LIT.2012 Tanggal : 27 November 2012 Jml. Halaman : 60

Abstrak :

Akibat karakteristik I (arus) V (tegangan)-nya yang nonlinier, panel photovoltaic

membutuhkan modul pengendali agar efektif menghasilkan daya maksimum. Sel

photovolatic secara fisik akan dipasang dual-axis sun-tracker dengan metode

perhitungan astronomis posisi matahari. Energi total yang dikumpulkan oleh

perangkat kemudian dibandingkan antara Fixed-Axis dengan pengendali PWM

(Pulse Width Modulation), Suntracker dengan pengendali PWM, dan Suntracker

dengan pengendali MPPT (Maximum Power Point Tracking). Dari data pengukuran

dan perhitungan yang diperoleh, kesimpulan penelitian adalah:

1. Penggunaan panel surya monocrystalline seluas 1 m2 memberikan perolehan

energi sebesar 1,16 kali dari panel surya polycrystalline seluas 0,82 m2.

2. Penggunaan MPPT charge controller pada panel solar polycrystalline

meningkatkan produksi listrik 13,21% jika dibandingkan dengan menggunakan

PWM charge controller. Untuk panel surya monocrystalline, peningkatannya

sebesar 4,73%.

3. Sistem Mono – Sun Tracker – MPPT merupakan sistem dengan perolehan energi

paling besar. Energi yang dihasilkan lebih besar hingga 11% dari konfigurasi Mono

– Fix – PWM.

4. Penggunaan Sun Tracker meningkatkan produksi listrik rata-rata 5%-6%. Kondisi

ini dicapai pada situasi langit berawan dan musim hujan.

Page 20: DIREKTORI - pln-litbang.co.id PENELITIAN 2012.… · dilakukan melalui kajian literatur, ... Dari permasalahan petir yang dilaporkan tidak dapat dianalisa lebih lanjut karena data

PT PLN (Persero) PUSLITBANG Direktori Penelitian 2012

19

Judul : Review Desain pemasangan kabel tanah 20 kV di Bintuni, Papua Barat

Penulis : Sriyono, Buyung S Munir, Suharto, Devi Hendriyono, R. Dimas Dityagraha

No. Laporan : 38.LIT.2012 Tanggal : 3 Desember 2012 Jml. Halaman : 31

Abstrak :

Saat ini sedang dilaksanakan pekerjaan pemasangan kabel tanah single core dan kabel

laut multicore di Teluk Bintuni, Papua Barat. Kabel tanah single core umumnya dipasang untuk jarak pendek, sedangkan pemasangan di Bintuni mencakup lebih dari 100 km dengan segmen terpanjang lebih dari 25 km.

Review desain ini mencakup desain pemasangan kabel di daerah rawa atau pasang surut, tipe bonding dan pengaturan tegangan sistem. Studi dalam penelitian ini merupakan studi

khusus dan bukan dijadikan sebagai standar umum dalam pemasangan kabel.

Kabel yang dipasang di daerah rawa atau pasang surut harus diletakkan di atas batas pasang maksimum (minimal 30cm di atas batas pasang maksimum) dengan cara membuat galangan tanah ataupun dengan metode lain. Pemasangan kabel single core

yang cukup panjang harus memperhatikan aspek tegangan induksi sheath atau rugi-rugi arus induksi sheath. Berdasarkan perhitungan dan analisis, kabel single core yang

terpasang harus dilakukan crossbonding dan transposisi jika tegangan sheath melebihi tegangan batas tertentu. Dengan batasan tegangan induksi sheath sebesar 200 V dan dengan asumsi arus yang mengalir sebesar 200 A, maka batasan panjang kabel tanpa

transposisi dan crossbonding adalah 8km. Berdasarkan analisis aliran daya, penggunaan kapasitor bank tidak efektif menaikkan tegangan pada SKTM. Jika kondisi beban sudah

mencapai maksimal, penggunaan kapasitor bank, penyalaan PLTD dan peningkatan tegangan kirim merupakan cara yang bisa dilakukan untuk menjaga tegangan sistem berada pada batas operasi.

Page 21: DIREKTORI - pln-litbang.co.id PENELITIAN 2012.… · dilakukan melalui kajian literatur, ... Dari permasalahan petir yang dilaporkan tidak dapat dianalisa lebih lanjut karena data

PT PLN (Persero) PUSLITBANG Direktori Penelitian 2012

20

Judul : Kajian Stabilitas dan Pemutakhiran Defense Scheme Sistem Sulselrabar

Penulis : Devi Hendriono, Didik F Dakhlan, Anang Mawardi,

No. Laporan : 39.LIT.2012 Tanggal : 3 Desember 2012 Jml. Halaman : 54

Abstrak :

Sistem Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat merupakan sistem yang terus mengalami

perkembangan sampai saat ini, baik dengan adanya pertumbuhan beban, penambahan

pembangkit maupun instalasi baru. Hal tersebut ditambah dengan gangguan besar

pada tahun 2011 dan 2012 yang mengakibatkan sistem Sulselbar lumpuh (black out),

mengindikasikan bahwa defense scheme eksisting sudah tidak mampu mengatasi situasi

gangguan yang terjadi. Penelitian ini menggunakan asumsi pembangkitan, beban dan

jaringan sampai akhir tahun 2013 dengan kapasitas pembangkitan maksimum sebesar

734 MW.

Pada simulasi sistem Sulselbar dapat disimpulkan bahwa:

1. Arus hubung singkat yang terjadi masih di bawah short circuit breaking capacity

masing-masing PMT.

2. Batasan transient, batasan tegangan dan kemampuan transmisi masih

memenuhi kriteria kestabilan sistem

3. Agar sistem tetap stabil jika terjadi gangguan besar diperlukan adanya

perubahan pola load shedding dan islanding. Pada operasi islanding, pembangkit

thermal masih dapat bertahan dengan terpenuhinya capacity balance antara

pembangkit dengan beban.

4. Secara umum, dengan masuknya pembangkit-pembangkit baru ke dalam sistem

Sulselbar dapat meningkatkan stabilitas dan keandalan sistem.

Page 22: DIREKTORI - pln-litbang.co.id PENELITIAN 2012.… · dilakukan melalui kajian literatur, ... Dari permasalahan petir yang dilaporkan tidak dapat dianalisa lebih lanjut karena data

PT PLN (Persero) PUSLITBANG Direktori Penelitian 2012

21

BAGIAN B :

KUMPULAN ABSTRAK LAPORAN PENELITIAN BIDANG NON LISTRIK

Page 23: DIREKTORI - pln-litbang.co.id PENELITIAN 2012.… · dilakukan melalui kajian literatur, ... Dari permasalahan petir yang dilaporkan tidak dapat dianalisa lebih lanjut karena data

PT PLN (Persero) PUSLITBANG Direktori Penelitian 2012

22

Judul : Optimasi Operasi Untuk Keandalan PLTD

Penulis : S. Budi Mulyana, ST, Almas Aprilana, ST, Harianto, ST, Kunto Baskoro,

ST, Mujammil A. Rahmanta, ST

No. Laporan : 30. LIT. 2012 Tanggal : 20 November 2012 Jml. Halaman : 40

Abstrak :

Derating daya mampu banyak terjadi pada Satuan Pembangkit Diesel (SPD). Hal ini membuat pasokan listrik berkurang. Di sisi lain untuk meningkatkan performance mesin

sesuai spesifikasi awal memerlukan biaya yang sangat besar, sehingga peningkatan performance hanya mungkin dilakukan dengan menjaga keandalan agar kondisi mesin SPD tetap optimal. Kondisi optimal tersebut dapat diperoleh dengan menganalisa

kinerja mesin dengan engine analyzer dan pemantauan oil analysis. Sebagai studi kasus diambil SPD di Wilayah Nusa Tenggara Barat, yaitu PLTD Ampenan Unit 8.

Metodologi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melalui review data operasi dan pemeliharaan, kemudian dilakukan analisa mesin dengan engine analyzer serta oil

analysis, dan selanjutnya memberikan rekomendasi perbaikan mesin. Engine analyzer dilakukan setiap satu bulan sekali untuk melihat perubahan kondisi mesin.

Hasil yang diperoleh pada penelitian ini : 1) Upaya optimalisasi operasi mesin 8 PLTD Ampenan belum bisa dilakukan secara maksimal, karena perlakuan terhadap mesin

yang sesuai dengan rekomendasi hasil analisa engine alanyzer tidak dapat dilaksanakan. Alasan utama adalah beban operasi yang harus ditanggung mesin tidak memungkinkan untuk stop. 2) Kehandalan mesin terjaga, artinya selama proses

penelitian ini berlangsung telah berhasil mengembalikan kondisi mesin seperti saat komisioning setelah Major Overhaul (MO), SFC mesin 0,2518 L/kWh pada beban 5,5 MW (75%) mendekati SFC saat komisioning setelah MO yaitu 0,2449 L/kWh pada

beban 5,5 MW (75%). 3) Perubahan kualitas minyak pelumas masih dalam batasan.

Untuk meng-up grade/improve kondisi kinerja mesin yang derating daya mampu, disarankan untuk melakukan beberapa langkah berikut : 1) Penggantian instrumen ukur yang tidak berfungsi. 2) Adanya SDM yang bertugas khusus untuk melakukan diagnosa

kondisi kesehatan mesin 3) Pergantian Cylinder Liner untuk segera dilakukan.

Page 24: DIREKTORI - pln-litbang.co.id PENELITIAN 2012.… · dilakukan melalui kajian literatur, ... Dari permasalahan petir yang dilaporkan tidak dapat dianalisa lebih lanjut karena data

PT PLN (Persero) PUSLITBANG Direktori Penelitian 2012

23

Judul : Studi Keandalan Bangunan Struktur Pembangkit PLTU Ombilin

Sumatera Barat Yang Terletak Di Daerah Gempa

Penulis : Lailatul Fitriyah, Rasgianti, Prasetyo Adi Wibowo, Dryasmara

Kusumastuty, Wida Betasani, Dyah Iswari, Bennaron Sulancana, Eko

Auli Yanuar

No. Laporan : 21. LIT. 2012 Tanggal : 16 Oktober 2012 Jml Halaman : 30

Abstrak :

PLTU Ombilin merupakan salah satu objek vital nasional yang terletak di Sumatera Barat. Daerah ini merupakan area rawan gempa. Terkait dengan terjadinya gempa dengan frekuensi yang tinggi untuk

beberapa tahun belakangan ini (khususnya daerah pesisir barat Sumatera) dikhawatirkan hal ini memberikan dampak yang signifikan pada struktur bangunan Pembangkit. Bahkan saat terjadi gempa pada 30 September 2009 (dengan kekuatan 7,9 SR, berpusat di selat Mentawai) pernah menimbulkan indikasi kerusakan bangunan. Untuk itu, perlu dilakukan studi lebih mendalam mengenai pengaruh

bangunan struktur Pembangkit terhadap terjadinya gempa. Tujuan penelitian untuk menilai keandalan bangunan struktur Pembangkit dari segi material bahan serta

analisis kemampuan atau kerentanan bangunan terhadap gempa berdasarkan metode probalistik untuk mengetahui besarnya percepatan/gaya gempa yang pernah terjadi dan yang akan terjadi di masa layan yang tersisa.

Dalam penelitian ini, data primer diperoleh dari pengamatan visual di lapangan serta melakukan pengujian ultrasonik dan hammer test. Sedangkan untuk analisa gempa dilakukan menggunakan data

sekunder berdasarkan data gempa yang pernah terjadi (data USGS) dan selanjutnya menggunakan metode probabilistik untuk mengetahui besarnya percepatan/gaya gempa yang akan terjadi untuk masa layan yang tersisa.

Berdasarkan peta gempa Indonesia, PLTU Ombilin berada pada zona 4, dengan percepatan gempa 0,2 g. Jika asumsi perencanaan struktur tahan gempa pada PLTU Ombilin berdasarkan percepatan gempa

tersebut, maka hasil evaluasi percepatan gempa yang pernah terjadi di lokasi PLTU Ombilin kurva respon spektrum untuk wilayah gempa 4 dari SNI-1726-2002 sangat aman untuk digunakan, karena nilai PGA SNI-1726-2002 lebih besar dari data aktual yang dihitung dengan metoda Gumbel sebesar 0,155 g.

Dengan percepatan maksimum gempa yang pernah terjadi pada PLTU Ombilin sebesar 0,117 g, hasil pengamatan visual struktur beton ditemukan retakan kecil pada tumpuan mesin turbin-generator dan tumpuan mesin mill batubara, tetapi tidak terdapat kerusakan yang signifikan seperti penurunan dan

perpindahan. Berdasarkan pengujian Ultrasonic Pulse Velocity – UPV retak visual tersebut hanya merupakan retak dangkal dengan kedalaman (h) lebih kecil dari tebal selimut beton. Dan secara struktural dari hasil pengujian tersebut, beton tidak mengalami degradasi kekuatan permukaan material.

Sedangkan dari hasil hammer test diperoleh kuat tekan beton 57,50 N/mm2. Pada umur sisa layan bangunan sebesar 33 tahun, prediksi percepatan puncak batuan dasar sebesar

0,115 g < g33 < 0,125 g, tepatnya sebesar 0,122 g (kecil dari 0,2 g, percepatan puncak batuan dasar berdasarkan SNI-1726-2002) bangunan struktur PLTU Ombilin masih andal untuk digunakan.

Page 25: DIREKTORI - pln-litbang.co.id PENELITIAN 2012.… · dilakukan melalui kajian literatur, ... Dari permasalahan petir yang dilaporkan tidak dapat dianalisa lebih lanjut karena data

PT PLN (Persero) PUSLITBANG Direktori Penelitian 2012

24

Judul : Kajian Kualitas Uap PLTP Dieng

Penulis : Putu Wirasangka, ST,MT, S. Budi Mulyana, ST, Muhammad Iqbal Felani,

ST,MT, Agus Endang

No. Laporan : 31.LIT.2012 Tanggal : 20 November 2012 Jml. Halaman : 31

Abstrak :

Latar belakang dilakukan penelitian Kajian Kualitas Uap PLTP Dieng 60 MW adalah

terjadinya penurunan produksi listrik PLTP Dieng dari 60 MW saat pertama kali produksi

menjadi hanya 24 MW pada tahun 2012. Dugaan awal penyebab penurunan produksi ini

adalah kualitas uap yang mengandung silika tinggi sehingga membentuk scaling di

sumur produksi. Penelitian ini menggunakan metode deliverable curve untuk mencari

penyebab penurunan produksi masing – masing sumur.

Data produksi daya PLTP Dieng menunjukkan telah terjadi penurunan seiring dengan

penurunan flowrate uap masuk turbin. Penurunan daya ini terjadi akibat penurunan

produksi uap sumur. Dari analisa deliverable curve menunjukkan bahwa sumur HCE-

28A, HCE-7A, dan HCE-7C terindikasi mengalami masalah scaling. Sedangkan sumur

HCE-31 dan HCE-7B terindikasi mengalami masalah berupa penurunan flashing point.

Berdasar kondisi pada sumur HCE-28A, HCE-7A dan HCE-7C yang mempunyai

temperatur tinggi, scaling yang terjadi kemungkinan adalah sulfide scaling. Hal ini

terjadi, karena silika terbentuk pada temperatur dan tekanan rendah, sedangkan sulfida

terjadi pada temperatur tinggi seperti sumur produksi.

Page 26: DIREKTORI - pln-litbang.co.id PENELITIAN 2012.… · dilakukan melalui kajian literatur, ... Dari permasalahan petir yang dilaporkan tidak dapat dianalisa lebih lanjut karena data

PT PLN (Persero) PUSLITBANG Direktori Penelitian 2012

25

Judul : Kajian Stabilitas Lereng Akibat Tanah Longsor Di Sekitar Tower No. 316 SUTET 500 kV Jalur Ungaran – Krian

Penulis : Wida Betasani, Bennaron Sulancana, Eko Auli Yanuar, Rasgianti,

Dryasmara Kusumastuty, Lailatul Fitriyah, Prasetyo Adi Wibowo No. Laporan : 23. LIT. 2012 Tanggal : 16 Oktober 2012 Jml. Halaman : 60

Abstrak :

Tanah permukaan Kabupaten Bojonegoro berdasarkan klasifikasi ilmu tanah (soil science) mayoritas adalah tanah grumusol (Pemerintah Kabupaten Bojonegoro 2009). Tanah grumusol bersifat antara lain ekspansi

dan kontraksi tinggi jika mengalami perubahan kadar air, sangat plastis, dan berwarna kelam. Tower No. 316 SUTET 500 kV Jalur Ungaran – Krian terletak diatas lereng permukaan tanah grumusol dan lereng di sekitar tower tersebut mengalami kelongsoran sehingga dikhawatirkan stabilitas pondasi tapak Tower No.

316 terganggu. Salah satu penyebab kelongsoran adalah meningkatnya muka air tanah yang disebabkan oleh meningkatnya intensitas curah hujan. Peningkatan muka air tanah memiliki pengaruh besar pada penurunan stabilitas lereng.

Tujuan penelitian ini untuk menganalisa pola keruntuhan lereng serta menganalisa kemiringan Tower No. 316 SUTET 500 kV Jalur Ungaran – Krian akibat adanya longsoran lereng di sekitar tower tersebut.

Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran dan sebagai dasar pertimbangan untuk menangani kasus –

kasus tower aset PLN yang berada di lokasi lereng yang mengalami kelongsoran.

Dari hasil pengukuran kemiringan tower bahwa kondisi rangka tower No. 316 masih dalam katagori aman dan belum terjadi deformasi pada rangka tower tersebut. Untuk mengetahui pola keruntuhan atau stabilitas

lereng di sekitar tower tersebut menggunakan program Plaxis, dari hasil analisis dapat di simpulkan bahwa perilaku jangka panjang lapisan tanah bagian bawah tidak diketahui secara pasti sehingga, untuk mereduksi risiko terhadap Tower No. 316, lapisan tanah bagian bawah ini tidak direkomendasikan untuk

digunakan sebagai lapisan dasar Tower No. 316. Dari pemodelan ini dilakukan tiga analisis untuk merepresentasikan tiga urutan kejadian lereng yang berbeda, yaitu pemodelan lereng pada saat kondisi pra-kelongsoran (keadaan existing), dengan output Faktor Keamanan (SF ) = 1.49 yang mengindikasikan lereng stabil jika tidak terjadi alterasi pada tanah bagian atas. Pemodelan ke-dua yaitu pemodelan lereng

pada saat kelongsoran, Faktor Keamanan (SF) = 1.03 yang mengindikasikan lereng dapat mengalami kelongsoran. (Dalam referensi, Jika SF = ± 1.0 ; Mengindikasikan kondisi longsor). Pemodelan ke-tiga yaitu pemodelan lereng pada saat kondisi pasca-kelongsoran, Faktor Keamanan (SF) semakin menurun, pada SF

= 1.19 (pergerakan tanah diperkirakan akan mencapai jarak sekitar 6 meter dari bibir lereng mendekati kaki tower) sedangkan kondisi hasil pemodelan SF = 1.10 (pergerakan tanah diperkirakan akan mencapai jarak sekitar 8 meter dari bibir lereng mendekati kaki tower). Faktor keamanan tersebut adalah bersifat

marginal dan rawan terhadap kelongsoran. Jangka waktu perubahan tingkat alterasi tidak diketahui secara pasti, tetapi diperkirakan proses alterasi akan terjadi secara perlahan dalam beberapa tahun. Oleh karena itu, direkomendasikan bahwa Tower 316 pada jangka panjang untuk dipindahkan ke lokasi

yang lebih stabil. Mengingat bahwa proses pemindahan lokasi tower dapat memakan waktu 3 hingga 4 tahun, maka direkomendasikan untuk melakukan langkah pengamanan sementara (jangka pendek) stabilitas pondasi tower berupa pemasangan elemen penahan tanah pada sisi selatan dan timur pondasi.

Rekomendasi penanggulangan jangka pendek ini adalah dengan perkuatan dinding sumuran.

Page 27: DIREKTORI - pln-litbang.co.id PENELITIAN 2012.… · dilakukan melalui kajian literatur, ... Dari permasalahan petir yang dilaporkan tidak dapat dianalisa lebih lanjut karena data

PT PLN (Persero) PUSLITBANG Direktori Penelitian 2012

26

Judul : Kajian Kondisi Unit Desalinasi PLTU Rembang, Indramayu Dan Labuan

Penulis : Satrio Hadi M, Ferry Nugraha, Hamdan HA, Katharina TP, Nur Cahyo,

Indra Ardhana Yudha

No. Laporan : 32. LIT. 2012 Tanggal : 26 November 2012 Jml. Halaman : 32

Abstrak :

Desalinasi yang merupakan bagian dari Sistem Kimia Siklus Uap - Air Pembangkit memiliki fungsi

penting untuk memenuhi kebutuhan air make-up pembangkit. Kegagalan pengolahan desalinasi

dalam mensuplai kebutuhan air make up bagi pembangkit akan memberikan pengaruh terhadap

operasional unit serta kehandalan unit. Oleh karenanya perlu dilakukan penelitian untuk melihat

kondisi unit desalinasi di PLTU. Dalam penelitian ini unit desalinasi yang diteliti meliputi unit

desalinasi yang ada di PLTU Rembang, PLTU Indramayu dan PLTU Labuan. Pengambilan data

yang dilakukan meliputi pengamatan kondisi fisik unit desalinasi, pemakaian bahan kimia untuk

desalinasi dan data produksi serta kualitas produksi air distilat yang dihasilkan selama satu

tahun. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kondisi desalinasi PLTU Rembang yang

memakai desalinasi jenis MED jauh lebih baik dibandingkan desalinasi milik PLTU Indramayu

yang sama jenisnya. Disamping itu nilai konduktiviti rata-rata tertinggi dari air distilat yang

dihasilkan oleh unit desalinasi PLTU Indramayu mencapai 35,2 µS/cm, dan yang terendah

dihasilkan oleh desalinasi PLTU Rembang mencapai 0,95 µS/cm. Hal ini menunjukkan kualitas

air distilat yang dihasilkan PLTU Indramayu sangat buruk. Sedangkan faktor kapasitas produksi

desalinasi tertinggi dicapai oleh desalinasi PLTU Labuan dengan nilai 85 %, kemudian desalinasi

PLTU Indramayu 81 % serta PLTU Rembang 47 %. Pemakaian terendah bahan kimia anti scale

untuk desalinasi dicapai oleh PLTU Labuan sebesar 0,283 gr/m3 yang memakai desalinasi jenis

Reverse Osmosis, sementara pemakaian tertinggi dicapai oleh PLTU Indramayu sebesar 1,996

gr/m3. Pemeliharaan dan monitoring terhadap kondisi desalinasi perlu ditingkatkan sehingga

setiap gangguan sekecil apapun dapat ditangani secara benar dan efektif.

Page 28: DIREKTORI - pln-litbang.co.id PENELITIAN 2012.… · dilakukan melalui kajian literatur, ... Dari permasalahan petir yang dilaporkan tidak dapat dianalisa lebih lanjut karena data

PT PLN (Persero) PUSLITBANG Direktori Penelitian 2012

27

Judul : Kajian Pasca Konstruksi Tower Transmisi Listrik 150 kV Jalur PALARAN-

SAMBUTAN Pada Penyeberangan Sungai Mahakam

Penulis : Rasgianti, Dyah Iswari, Wida Betasani, Eko Auli Yanuar, Prasetyo Adi

Wibowo, Lailatul Fitriyah, Dryasmara Kusumastuty, Bennaron

Sulancana

No. Laporan : 19. LIT. 2012 Tanggal : 28 September 2012 Jml. Halaman : 25

Abstrak : Tower transmisi 150 kV jalur Palaran-Sambutan merupakan jalur transmisi yang melintasi sungai Mahakam dengan bentang penyeberangan 1162 m maksimum serta persyaratan jarak bebas vertikal sebesar 55 mm. Hal ini menyebabkan disain struktur tower menjadi lebih besar dan

khusus dengan ketinggian mencapai 135,5m. Karena itu, salah satu yang perlu menjadi perhatian adalah perilaku tegangan regangan dari tower akibat adanya beban angin, terutama ditinjau dari kemungkinan kegagalan fatigue. Sebagai faktor beban, angin adalah fluida yang

dapat menyebabkan beban hidrodinamik pada batang dan sistem sambungan tower. Angin merupakan penyumbang gaya horizontal yang dominan dalam pembebanan dan berdasarkan

vektor gaya dapat memberikan beban cyclic terhadap struktur. Secara natural beban hidrodinamik merupakan beban berulang yang dapat menjadi penyebab kegagalan fatigue.

Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah menentukan tegangan akibat beban mati

( DL) yang bersifat konstan dan menghitung tegangan akibat beban angin ( wind) dengan

melakukan variasi terhadap arah dan besar nilai tekanan tiup angin (P). Pemodelan struktur menggunakan software MS Tower V.6. Perhitungan tegangan angin dengan menggunakan

pemodelan hanya untuk P = 25 kg/m2, nilai ini menjadi dasar untuk menghitung perhitungan secara empiris terhadap variasi tekanan angin berikutnya.

dari hasil perhitungan, pada saat P = 25 kg/m2 kondisi tower belum mencapai batas fatigue.

Untuk P =120 kg/m2, tegangan yang ditimbulkan struktur mencapai batas fatigue dengan lifetime 1370 tahun. Sedangkan untuk batang bagian sambungan batas tegangan ijin mulai terlampaui pada saat tekanan angin P = 60 kg/m2 (dengan asumsi mengabaikan friksi dari baut).

Untuk menjaga keandalan struktur sesuai dengan disain, maka perlu dilakukan pemeliharaan yang tepat agar struktur tower terjaga dari korosi. Serta untuk batang sambungan perlu dilakukan pengecekan secara periodik untuk mengetahui kondisi friksi baut.

Page 29: DIREKTORI - pln-litbang.co.id PENELITIAN 2012.… · dilakukan melalui kajian literatur, ... Dari permasalahan petir yang dilaporkan tidak dapat dianalisa lebih lanjut karena data

PT PLN (Persero) PUSLITBANG Direktori Penelitian 2012

28

Judul : Kajian Material Boiler PLTU Percepatan Pembangkit Diversifikasi Energi

(PPDE)

Penulis : Ariyana Dwiputra, ST, Hariyanto, ST, Almas Aprilana, ST, Yusuf Rasyid,

MT, Cahyo Singgih, Budiyanto

No. Laporan : 24. LIT. 2012 Tanggal : 24 Oktober 2012 Jml. Halaman : 41

Abstrak :

Boiler PLTU PPDE yang belum lama beroperasi mengalami permasalahan antara lain kebocoran

tube pada waterwall, superheater dan atau reheater yang mengganggu proses operasi sehingga unit pembangkit harus distop untuk pemeliharaan dan penggantian tube. Kebocoran tersebut diperkirakan karena adanya kegagalan material dan juga kegagalan hasil lasan. Oleh karena itu

dianggap perlu untuk dilakukan kajian material Boiler PLTU PPDE. Melalui penelitian ini akan dapat ditentukan Welding Procedure Specification (WPS) yang sesuai.

Metodologi yang dilakukan pada penelitian ini diawali dengan kajian literatur, penentuan lokasi

sesuai PLTU PPDE yakni PLTU Indramayu, PLTU Lontar, dan PLTU Labuhan; Kemudian dilakukan persiapan material uji yakni material water wall, material superheater, material reheater; dilanjutkan dengan pengujian material yakni uji komposisi kimia dan uji kekerasan

yang akan digunakan sebagai acuan dalam pembuatan WPS.

Hasil pemeriksaan komposisi kimia, dan uji kekerasan menunjukkan bahwa tube masuk dalam

klasifikasi baja paduan rendah dengan hasil sebagai berikut tube boiler unit 1 Indramayu masuk dalam klasifikasi 12 Cr MoV, dan tube unit 2 masuk dalam SA335P12. Tube reheater boiler Labuan masuk dalam klasifikasi 12 Cr MoV, dan tube water wall boiler Labuan masuk dalam 20

Mn G. Tube medium superheater boiler Lontar masuk dalam klasifikasi 12 Cr MoV, tube platen superheater masuk 10Cr9MoVNb, tube roof superheater sesuai SA 335 P12 dan tube waterwall sesuai dengan SA 106 Gr B.

WPS sangatlah ditentukan oleh komposisi kimia, dimensi, serta sifat mekanik material. Komposisi kimia material waterwall PLTU Labuan memiliki kandungan karbon 0.11991 %Wt sehingga dalam penentuan filler yang seharusnya digunakan adalah AWS E7010 and AWS A5.5-69.

Dimensi material dalam hal ini ketebalan (thickness) menentukan jumlah pola, urutan atau rangkaian dalam pengelasan, semakin tebal maka jumlah pola, urutan atau rangkaian maka akan semakin kompleks. Material medium reheater PLTU Lontar dengan ketebalan tube 2.5 mm

maka welding sequence yang disarankan sebanyak 3 kali, sedangkan waterwall PLTU Labuan dengan ketebalan 8.2 mm maka welding sequence yang disarankan sebanyak 6 kali.

Sifat mekanik material dapat menunjukkan kemampuan material tersebut untuk menerima

tegangan akibat adanya proses pengelasan, sehingga disarankan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut yakni pengujian WPS yang telah ditetapkan, termasuk sifat mekanik hasil lasan.

Page 30: DIREKTORI - pln-litbang.co.id PENELITIAN 2012.… · dilakukan melalui kajian literatur, ... Dari permasalahan petir yang dilaporkan tidak dapat dianalisa lebih lanjut karena data

PT PLN (Persero) PUSLITBANG Direktori Penelitian 2012

29

Judul : Kajian Single Quality Coal Terhadap Performance Boiler PLTU

SURALAYA 8 (Manajemen Coal yard)

Penulis : Muhammad Iqbal Felani, ST, MT, S. Budi Mulyana, ST, Harry Indrawan,

ST, M.Sc, Almas Aprilana, ST, Mujammil Ashdiyoga Rahmanta, ST

No. Laporan: 07. LIT. 2012 Tanggal : 18 Juni 2012 Jml. Halaman : 44

Abstrak :

Laporan ini menyampaikan kajian Manajemen Coal Yard terhadap penerapan konsep

Single Quality Coal PLTU Suralaya unit 1-7 (eksisting) dan unit 8. Untuk mengkaji

penerapan konsep tersebut dirumuskan tiga skenario, yaitu: Full Single Quality Coal

(FSQC), Semi Single Quality Coal (SSQC), dan Non Single Quality Coal (NSQC). Metode

pada kajian ini diawali dengan mengidentifikasi permasalahan pada ketiga skenario

yang akan dilakukan, setelah itu dilakukan pengambilan data terkait permasalahan yang

telah diidentifikasi, kemudian mensimulasikan skenario dengan menggunakan software

yang diikuti dengan pengujian model. Model akan divalidasi oleh pihak yang

berpengalaman. Setelah model valid maka dapat dilakukan skenario perbaikan dan

analisa hasil simulasi. Pada kajian ini digunakan software Flexsim 5 untuk memodelkan

dan menganalisis efektifitas masing – masing skenario. Sebagai parameter efektifitas,

digunakan lama waktu tinggal (staytime) yang diterapkan pada dua metode penyaluran

batubara yang berbeda, yaitu Last In First Out (LIFO) dan First In First Out (FIFO).

Hasil simulasi menunjukkan bahwa Full Single Quality Coal dengan metode FIFO

merupakan alternatif terbaik dengan staytime sebesar 8,38 hari atau 201 jam. Selain

itu, penambahan fasilitas yang dibangun pada coal yard PLTU unit 8 terbukti efektif

dalam mengurangi staytime batu bara di coal yard. Kajian ini juga merekomendasikan

manajemen inventory yang optimal untuk pemesanan batu bara PLTU Suralaya.

Page 31: DIREKTORI - pln-litbang.co.id PENELITIAN 2012.… · dilakukan melalui kajian literatur, ... Dari permasalahan petir yang dilaporkan tidak dapat dianalisa lebih lanjut karena data

PT PLN (Persero) PUSLITBANG Direktori Penelitian 2012

30

Judul : Kajian Dan Simulasi Aliran Bed Material Serta Dampaknya Terhadap Tube Boiler CFB PLTU Labuhan Angin

Penulis : Ir. Putut Supriyadi, Ariyana Dwi Putra, ST, Kunto Baskoro, ST, Nur Cahyo, ST

No. Laporan: 26. LIT. 2012 Tanggal : 14 November 2012 Jml. Halaman : 31

Abstrak :

PLTU Labuhan Angin merupakan PLTU tipe Circulated Fluidized Bed (CFB) yang menggunakan bahan bakar batu bara dan pasir silika sebagai bed-nya. Data hasil uji ketebalan tube oleh internal PLN Labuhan Angin menunjukkan telah terjadi penipisan ketebalan yang melebihi batas desain. Adanya kegagalan tersebut melatarbelakangi dilakukannya penelitian dengan simulasi aliran material bed dan mengkaji kemungkinan penyebab terjadinya erosi oleh material bed pada water wall tube.

Metodologi penelitian yang dilakukan adalah kunjungan lapangan, pengambilan data, pemodelan dan simulasi dengan bantuan perangkat lunak CFD (Computational Fluid Dynamics).

Hasil simulasi CFB Boiler Labuan Angin kondisi eksisting menggunakan material bed awal dan material bed debu

batubara menunjukkan bahwa perbedaan ukuran material bed dapat menyebabkan pola aliran, posisi erosi dan

kecepatan material bed menabrak dinding yang berbeda. Pola aliran udara di dalam ruang bakar relatif berada di

area tengah, akan tetapi di area yang berbatasan dengan area castable, aliran udara relatif mengarah ke sisi

depan ruang bakar. Pergerakan material bed mengarah ke sisi depan bagian bawah dan berbelok ke arah

belakang bagian atas ruang bakar diikuti dengan pergerakan material bed ke arah bawah di sudut-sudut ruang

bakar akibat gravitasi dengan kecepatan maksimum mencapai 15 m/s. Konsentrasi material bed di dinding depan

bawah relatif lebih besar dibandingkan sisi belakang. Pada ruang bakar sisi belakang yang berbatasan dengan

castable dan sisi kanan bawah juga terdapat fraksi volume material bed yang relatif besar. Kondisi ini berpotensi

menyebabkan erosi dinding ruang bakar apabila diikuti dengan kecepatan bed material yang besar.

Hasil simulasi CFB Boiler Labuan Angin dengan adanya penambahan anti abrasion beam sesuai dengan design

yang digunakan oleh Labuan Angin bahkan akan menyebabkan pola aliran udara di dalam ruang bakar mengarah

ke sisi depan dinding. Pola aliran material bed pada dinding sisi kanan cenderung mengarah ke atas dan aliran

pada dinding sisi kiri mengarah ke bawah sehingga menyebabkan konsentrasi material bed membesar di dinding

sisi kanan bawah dan kiri atas dengan kecepatan maksimum mencapai 20 m/s. Konsentrasi material bed di ruang

bakar sisi kanan lebih besar dibandingkan sisi kiri. Kondisi ini berpotensi menyebabkan kecepatan material bed

dinding sisi kanan relatif lebih besar sehingga dinding kanan ruang bakar relatif lebih mudah mengalami erosi

dibandingkan di sisi lain. Penambahan anti abrasion beam dengan demikianmenggeser posisi erosi pada dinding

ruang bakar dan menghasilkan kecepatan material bed yang lebih besar dibandingkan kondisi eksisting.

Dengan adanya penambahan anti abrasion beam juga akan menyebabkan pengurangan luas permukaan

perpindahan panas di ruang bakar sebesar 4.7 % yang ekivalen dengan pengurangan perpindahan panas sebesar

2.4 %. Hal ini berdampak terhadap penambahan bahan bakar sebesar 2.4 % untuk mempertahankan output daya

yang dihasilkan PLTU.

Page 32: DIREKTORI - pln-litbang.co.id PENELITIAN 2012.… · dilakukan melalui kajian literatur, ... Dari permasalahan petir yang dilaporkan tidak dapat dianalisa lebih lanjut karena data

PT PLN (Persero) PUSLITBANG Direktori Penelitian 2012

31

Judul : Kajian Kinerja Pembangkit Listrik Tenaga Surya Tahap 1 PT PLN (Persero)

Penulis : Harry Indrawan, A. Agus Yogianto, S. Budi Mulyana, Almas Apriliana, M. Iqbal Felani

No. Laporan : 18. LIT. 2012 Tanggal : 28 September 2012 Jml. Halaman : 52

Abstrak :

Sejak tahun 2010, PT PLN (Persero) mencanangkan program pembangunan pembangkit listrik

energi terbarukan dengan menggunakan energi matahari sebagai sumber bahan bakarnya.

Enam (6) pulau wisata ditetapkan sebagai pilot project program tersebut, yang kemudian dikenal

sebagai Program Pembangkit Listrik Tenga Surya (PLTS) Tahap I. Pulau – pulau tersebut adalah

Pulau Bunaken (Sulawesi Utara), Derawan (Kalimantan Timur), Tomea (Sulawesi Tenggara),

Banda Naira (Maluku), Gili Trawangan (Nusa Tenggara Barat) dan Raja Ampat (Papua). Setelah

PLTS tahap 1 telah +1 tahun beroperasi maka perlu dilakukan kajian terhadap pembangkit –

pembangkit tersebut. Kajian tersebut menyangkut kinerja pembangkit sejak menerima sinar

matahari hingga daya yang dihasilkannya. Metode yang digunakan pada penelitian ini mencakup

dua tahap utama, yaitu : evaluasi Performance Ratio (PR) PLTS yang telah terpasang (eksisting),

dan studi model optimal sistem PLTS.

Hasil analisa terhadap data yang diperoleh memperlihatkan bahwa rata – rata Performance Ratio

6 lokasi PLTS tahap 1 adalah sebagai berikut : Bunaken (0.56), Derawan (0.56), Raja Ampat (0.73), Gili Terawangan (0.85), Banda Naira (0.47), Tomia (0.12). Untuk hasil yang dibawah rata – rata umumnya disebabkan karena pencatatan data yang tidak lengkap, masih manual (tanpa datalogger) serta cuaca yang tidak mendukung. Untuk hasil optimasi menggunakan perangkat software HOMER, menunjukkan ada beberapa lokasi yang memerlukan optimasi atau tidak memerlukan sama sekali yaitu :Untuk Bunaken yang diperlukan adalah penambahan jumlah

baterai. Untuk Derawan dan Tomia memerlukan penambahan kapasitas PV. Untuk kapasitas inverter dan jumlah baterai maka derawan memerlukan penambahan. Selain Derawan yang memerlukan optimasi terhadap jumlah baterai adalah Raja Ampat

Untuk kajian lebih lanjut ada hal – hal yang perlu diperhatikan yaitu tidak tersedianya datalogger pada sistim PLTS, pentingnya pelatihan dalam melakukan pengoperasian dan dokumentasi data PLTS serta tersedianya. Perlu dingat bahwa PLTS is Free Energy But Not Free Maintenance.

Untuk kajian lebih lanjut disarankan menyediakan peralatan ukur tersendiri yang dihubungkan

dengan kontrol PLTS sehingga data yang diperoleh dapat lebih lengkap dan perlunya koordinasi

dengan operator lapangan mengenai kesesuaian dalam pelaporan data.

Page 33: DIREKTORI - pln-litbang.co.id PENELITIAN 2012.… · dilakukan melalui kajian literatur, ... Dari permasalahan petir yang dilaporkan tidak dapat dianalisa lebih lanjut karena data

PT PLN (Persero) PUSLITBANG Direktori Penelitian 2012

32

Judul : Kajian Tiny Oil Burner Di PLTU Labuan Banten

Penulis : Kunto Baskoro, ST, Ariyana Dwiputra Nugraha, ST, Almas Aprilana, ST, Hendra Budiono, ST

No. Laporan : 33. LIT. 2012 Tanggal : 26 November 2012 Jml. Halaman : 21

Abstrak :

Sistem burner yang digunakan untuk start up pada PLTU Batubara banyak yang

menggunakan bahan bakar minyak (HSD) sebagai pemanasan awal boiler sehingga

membutuhkan biaya tinggi untuk start up apabila mengalami trip. Jika selama proses

start up tersebut terjadi kegagalan, maka biaya bahan bakar yang dikeluarkan akan

semakin besar. Penggunaan bahan bakar minyak untuk proses tersebut bisa dikurangi

dengan menggunakan tipe tiny burner untuk proses start up.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji karakteristik tiny burner dan

kemudian dilakukan kajian ekonomi pemakaian bahan bakar pembangkit dengan

menggunakan tiny burner pada saat start up. Ruang lingkup penelitian ini adalah

sebagai berikut: sistem yang diteliti dibatasi pada sistem start up dan burner PLTU,

membahas kajian secara teknis karakteristik burner tipe tiny oil, membahas

penggunaan bahan bakar dibandingkan penggunaan burner tipe yang konvensional

pada saat start up.

Dari hasil penggunaan tiny burner dalam operasi di PLTU Labuan, dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut :

1) Secara operasi perawatan sistem burner mudah, perawatan rutin hanya

membersihkan ujung tip burner dari tumbukan sisa batubara yang tidak terbakar,

2) Diperlukan penambahan sistem air heater untuk operasional awal pulverizer A,

3) Penggunaan Tiny oil Burner dapat menghemat pemakaian bahan bakar untuk unit

pembangkit yang sering mengalami start up dan shutdown dalam satu tahun

operasi.

Page 34: DIREKTORI - pln-litbang.co.id PENELITIAN 2012.… · dilakukan melalui kajian literatur, ... Dari permasalahan petir yang dilaporkan tidak dapat dianalisa lebih lanjut karena data

PT PLN (Persero) PUSLITBANG Direktori Penelitian 2012

33

Judul : Kajian Dampak Dan Penyebab Hydrogen Damage PLTU Suralaya UNIT 8

Penulis : Harianto, ST, Ariyana DP, ST, Nurcahyo, ST, Yusuf Rasyid, ST, MT, Andi Setiawan, ST, Budiyanto

No. Laporan : 08. LIT. 2012 Tanggal : 27 Juni 2012 Jml. Halaman : 31

Abstrak :

Laporan ini menyampaikan kajian dampak dan penyebab kegagalan terhadap boiler PLTU Suralaya unit 8 akibat hydrogen damage yang sering terjadi. Analisa yang

dilakukan yaitu pemeriksaan material tube, membuat pemetaan kondisi boiler tubes dengan scanning tube, evaluasi kualitas air boiler dan mencari penyebab terjadinya

hydrogen damage.

Metode yang dilakukan mencakup kajian literatur, pengujian lapangan dan pengujian laboratorium. Pengujian lapangan mencakup uji pengamatan visual, scanning dan

ketebalan pada material tube, sedangkan pengujian laboratorium meliputi pemeriksaan macrofractrography dan metalografi, uji kekerasan, uji tekan, pemeriksaan komposisi kimia pada material tube serta analisa kualitas kimia air.

Dari pengujian lapangan dan laboratorium dapat diketahui bahwa penyebab kerusakan hydrogen damage pada boiler tubes PLTU Suralaya unit 8 disebabkan oleh rendahnya

kualitas air. Rendahnya kualitas air ini diawali oleh terjadinya korosi pada inner tube yang menimbulkan gas hydrogen. Dengan berjalannya waktu, gas hydrogen bereaksi dengan cementite (Fe3C) membentuk gas methana (CH4) yang menimbulkan grain boundary cracking dan dekarburisasi pada material tube.

yang terserang hydrogen damage pada permukaan dalam tube mengakibatkan

kerusakan yang bersifat permanen. Dampak akibat serangan hydrogen damage yaitu menurunkan kualitas kekuatan water wall tubes karena telah mengalami degradasi sehingga pada operasi dan tekanan tertentu akan mengakibatkan kebocoran/kegagalan.

Material boiler tubes yang telah dilakukan scanning secara ultrasonik belum dapat untuk memetakan kondisi tube secara keseluruhan, karena material yang disampling terbatas.

Oleh karena itu kerusakan hydrogen damage yang menyebar ke seluruh system sirkulasi boiler harus dipetakan melalui metoda NDT dan bagian yang telah mengalami cracking harus diganti.

Page 35: DIREKTORI - pln-litbang.co.id PENELITIAN 2012.… · dilakukan melalui kajian literatur, ... Dari permasalahan petir yang dilaporkan tidak dapat dianalisa lebih lanjut karena data

PT PLN (Persero) PUSLITBANG Direktori Penelitian 2012

34

Judul : Studi Optimasi Performance Pembangkit Menggunakan Perangkat Lunak Dengan Studi Kasus PLTGU Cilegon (Pola Operasi Open Cycle)

Penulis : Tiva Winahyu Dwi Hapsari, ST, Tovi Hardanto, ST, M.Sc, Hendra Budiono,

ST, Indra Ardanayuda , ST, Almas Aprilana, ST

No. Laporan: 34. LIT. 2012.P Tanggal : 26 November 2012 Jml. Halaman : 24

Abstrak :

Pembangkit Pusat Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Cilegon menjadi salah satu

pemasok energi listrik yang penting bagi sistem Jawa-Bali dengan kontribusi sekitar 740 MW dari 20.977 MW total kebutuhan energi listrik Sistem Jawa-Bali (beban

puncak Bulan September 2012-RAE 21 Oktober 2012). Sebagai salah satu pembangkit berkapasitas besar dan memiliki teknologi relatif baru di Sistem Jawa-Bali, pembangkit PLTGU Cilegon saat ini dijadikan sebagai center of efficiency

dimana diharapkan PLTGU Cilegon menjadi percontohan dalam meningkatkan efisiensi proses produksi energi listrik. Dalam rangka mendukung PLTGU Cilegon sebagai center of efficiency dilakukan pengamatan performance pembangkit secara

menyeluruh dari sisi termodinamika untuk melakukan optimasi pembangkit. Berdasarkan hasil studi optimasi menggunakan perangkat lunak maka dapat

diperoleh hasil sebagai berikut : - Udara masuk kompresor sangat dipengaruhi oleh besarnya inlet pressure loss

(presure drop) disisi filter air intake. - Penurunan inlet pressure loss sebesar 81,03 % memberikan kontribusi yang

besar terhadap kenaikan gross power output sebesar 2,86 % dan meningkatkan udara masuk kompresor sebesar 0,17 %.

- Kenaikan nilai kalor LHV bahan bakar sebesar 0,62 % mengurangi konsumsi

bahan bakar sebesar 0,97%.

Turbin gas dapat beroperasi optimum jika inlet pressure lossnya rendah dan

menggunakan bahan bakar dengan nilai kalor LHV yang tinggi.

Page 36: DIREKTORI - pln-litbang.co.id PENELITIAN 2012.… · dilakukan melalui kajian literatur, ... Dari permasalahan petir yang dilaporkan tidak dapat dianalisa lebih lanjut karena data

PT PLN (Persero) PUSLITBANG Direktori Penelitian 2012

35

Judul : DGA (Dissolved Gases Analysis) Minyak Insulasi Trafo PLTU Percepatan Pembangkit Diversifikasi Energi (PPDE)

Penulis : Agus Endang, S. Budi Mulyana, Ferry Nugraha, Mujammil AR, Putu Wirasangka

No. Laporan : 22. LIT. 2012 Tanggal : 16 Oktober 2012 Jml. Halaman : 29

Abstrak :

Laporan ini menyampaikan kajian DGA (Dissolved Gases Analysis) pada minyak

insulasi trafo PLTU Percepatan Pembangkit Diversifikasi Energi (PPDE) yaitu ; trafo PLTU

Labuan, PLTU Rembang, PLTU Indramayu, PLTU Suralaya 8, PLTU Amurang, PLTU Lontar

dan PLTU Paiton dengan tujuan mengetahui kondisi trafo. Analisa yang dilakukan dalam

penelitian ini adalah pengujian analisis gas terlarut (DGA) dan karakteristik minyak insulasi.

Metodologi penelitian ini diawali dengan kajian literatur, investigasi lapangan,

pengumpulan data, sampling dan pengujian laboratorium, analisa dan interpretasi data

dengan menggunakan software Transformer Oil Analysis (TOA).

Kualitas minyak insulasi dengan parameter warna, tegangan tembus, kadar air, keasaman

dan Dielectric Dissipation Factor (DDF) menunjukan bahwa minyak insulasi semua trafo

dalam kondisi baik untuk operasi pada tegangan masing-masing trafo.

Kondisi DGA ke 35 trafo obyek penelitian adalah 17 trafo dalam kondisi 1 terindikasi trafo

normal operasi, 14 trafo dalam kondisi 2 terindikasi degradasi tingkat rendah sistem

insulasi cellulosa, 3 trafo dalam kondisi 3 yaitu Main Trafo 20 PLTU Rembang, Unit

Auxiliary Trafo 1 PLTU Labuan dan Unit Auxiliary Trafo 2 PLTU Teluk Naga dengan indikasi

degradasi tingkat tinggi sistem insulasi cellulosa dan 1 trafo dalam kondisi 4 yaitu Main

Trafo 10 PLTU Rembang, dengan indikasi thermal fault temperatur tingggi (> 700o C), hal

ini kemungkinan terjadinya loss contact (bad connection). Hal ini menunjukkan bahwa

kondisi beberapa trafo PLTU PPDE dalam keadaan beresiko. Trafo yang berada pada level

3 dan 4 berpotensi menimbulkan trip pada unit. Oleh karena itu perlu dilakukan monitor

kondisi trafo yaitu DGA secara periodik sesuai tabel 8.

itu dikarenakan oleh kesenjangan, komunikasi atau hal lain sehingga menyebabkan terjadinya konflik.

Page 37: DIREKTORI - pln-litbang.co.id PENELITIAN 2012.… · dilakukan melalui kajian literatur, ... Dari permasalahan petir yang dilaporkan tidak dapat dianalisa lebih lanjut karena data

PT PLN (Persero) PUSLITBANG Direktori Penelitian 2012

36

Judul : Studi Keamanan Bendungan PLTA Cirata Ditinjau Dari Sisi Monitoring Rembesan/Seepage

Penulis : Dryasmara Kusumastuty, Dyah Iswari, Bennaron Sulancana, Wida

Betasani, Eko Auli Yanuar, Rasgianti, Lailatul Fitriyah, Prasetyo Adi Wibowo

No. Laporan : 20.LIT.2012 Tanggal : 28 September 2012 Jml. Halaman : 74

Abstrak :

PLTA Cirata merupakan salah satu pembangkit yang menjadi andalan pasokan listrik Jawa-Bali yang telah beroperasi sejak tahun 1988 dengan total daya terpasang 1.008 MW. Bendungan PLTA Cirata ini merupakan tipe Concrete Faced Rockfill Dam (CFRD) dengan tinggi 125 meter. Mengingat umur bendungan

sudah cukup tua maka perlu dilakukan studi mengenai sejauh mana tingkat rembesan pada bendungan Cirata yang berkaitan dengan keamanan bendungan.

Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat rembesan pada bendungan Cirata saat ini yang berkaitan

dengan tingkat keamanan bendungan.

Rumusan masalah yaitu usia bangunan bendungan yang telah lebih dari 20 tahun dengan kondisi beberapa alat monitoring sudah tidak dapat berfungsi lagi. Batasan masalah meliputi investigasi geofisik di

bendungan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh seepage pada bendungan PLTA Cirata, pengumpulan data sekunder monitoring seepage dan data – data lain yang terkait, analisa rembesan dilakukan hanya di badan bendungan.

Manfaat penelitian yaitu untuk mengetahui tingkat keamanan bendungan sehingga keandalan bendungan Cirata dapat diketahui. Hipotesa penelitian yaitu rembesan /seepage yang terjadi di bendungan PLTA Cirata masih dalam batas toleransi ijin berdasarkan hasil monitoring v – notch.

Dari hasil survey geolistrik dijumpai area dengan nilai resistivity relatif rendah pada lintasan tengah bendungan,dimana diindikasikan lembab pada daerah tersebut, namun dari hasil survey georadar atau GPR dengan menggunakan antena frekwensi 25 MHz, tidak menunjukkan adanya penguatan sinyal yang berbeda pada lapisan material pengisi di sepanjang lintasan jalan sampai kedalaman ± 25 m. Hal ini

menyimpulkan bahwa mulai dari permukaan jalan pada puncak dam/bendungan sampai kedalaman ± 25 m, diinterpretasikan bahwa konstruksi tubuh dam/bendungan tidak mengalami kebocoran air. Berdasarkan hasil pemodelan analisis rembesan dengan metode elemen hingga dengan software MIDAS-GTS, tidak

terdapat aliran air pada tubuh bendungan. Kondisi ini dinyatakan dari hasil warna – warna yang seragam pada tubuh bendung yang menyatakan tidak ada perubahan elevasi tekanan air. Dari hasil pemodelan didapatkan nilai rembesan rata – rata sebesar 2.21 x 10-5 m3/detik, nilai ini masih lebih kecil dari nilai

rembesan desain yaitu 0.02 m3/detik.

Untuk mengetahui kondisi bendungan Cirata secara berkelanjutan maka disarankan untuk melakukan monitoring lebih lanjut dengan menggunakan geolistrik terutama pada saat elevasi muka air bendungan

mencapai puncaknya dapat diketahui, memonitor potensi seepage dielevasi yang lebih dalam dari puncak dam dengan GPR berfrekuensi lebih tinggi , alat monitoring yang sudah tidak dapat berfungsi lagi pada bendungan Cirata sebaiknya diganti dengan alat monitoring yang baru, dan perlu dilakukan pengukuran

dan studi lebih lanjut khususnya pada posisi yang diindikasikan terdapat air.

Page 38: DIREKTORI - pln-litbang.co.id PENELITIAN 2012.… · dilakukan melalui kajian literatur, ... Dari permasalahan petir yang dilaporkan tidak dapat dianalisa lebih lanjut karena data

PT PLN (Persero) PUSLITBANG Direktori Penelitian 2012

37

Judul : Pengujian Lapangan Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut Sistem Bandulan (PLTGL-SB) Di Pelabuhan Telaga Biru Tanjung Bumi Madura

Penulis : Zamrisyaf SY, A. Agus Yogianto, Harry Indrawan, Muhammad Firmansyah

No. Laporan : 35.LIT.2012 Tanggal : 26 November 2012 Jml. Halaman : 27

Abstrak :

Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut – Sistem Bandulan telah didukung oleh

beberapa penelitian sebelumnya yaitu dari permodelan simulasi ponton dan gerakan bandul baik dilakukan oleh PT. PLN PUSLITBANG dan ITS bekerjasama dengan

PERTAMINA serta DIKTI, yang bertujuan untuk mempercepat menuju ke jenjang skala produksi. Pada tahap penelitian ini diharapkan pada kegiatan pengujian lapangan memberikan masukan beberapa parameter, selanjutnya menjadi bahan untuk membuat

kerangka atau prosedur pembuatan PLTGL-SB untuk kapasitas skala produksi.

Hasil yang didapat dari uji laboratorium menunjukkan bahwa tegangan, arus dan putaran listrik berubah-rubah tidak konstan akibat dari perbedaan panjang lengan dan

berat beban. Untuk Generator Permanen Magnet (GMP) 1000 watt tegangan listrik AC yang dihasikan antara 109 – 200 volt, arus listrik antara 0,01 – 0,07 Ampere, dan

putaran yang terjadi rata-rata 20 rpm. Sedangkan untuk GMP 3000 watt tegangan listrik AC yang terjadi antara 117 – 200 volt, arus listrik antara 0,01 – 0,07 Ampere dan putaran rata 20 rpm. Dari hasil pengujian lapangan dan pengujian laboratorium untuk

PLTGL ini membutuhkan perubahan desain sistem transmisi mekanik generator agar memiliki efisiensi yang lebih baik.

Hasil dari pengujian lapangan di pantai pelabuhan telaga biru kecamatan tanjung bumi memberikan masukan tentang pengaruh parameter ponton sangat menentukan. Pengaruh sarat air akan menentukan berat bandul maksimal yang bisa dipasang,

semakin tinggi sarat air ponton semakin besar berat bandul yang bisa terpasang dan bila melebihi kapasitas maka ponton akan mengalami gangguan seperti posisi yang

tidak kembali pada kondisi normal. Untuk sarat 0,8 meter berat bandul maksimal yang bisa terpasang hingga 20 kg, sedangkan sarat air 1,2 meter berat maksimal bisa 150 kg. Berarti semakin besar bandul yang dipasang maka dibutuhkan energi gelombang

yang semakin besar. Selain itu pengaruh posisi mooring sangat menentukan gerakan bandul di dalam ponton.

Kegiatan pengujian lapangan prototipe PLTGL yang telah dilakukan saat ini yaitu

pengujian bandul dan pontoon merupakan bagian dari roadmap penelitian PLTGL. Untuk mencapai prototipe akhir yang memenuhi persyaratan skala produksi terutama

pengujian lapangan generator output perlu dilakukan tahapan penelitian berikutnya untuk penyempurnaan desain PLTG agar memenuhi persyaratan teknis operasional pembangkit listrik.