DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN€¦ · keputusan politik ke dalam berbagai kebijakan publik serta...
Transcript of DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN€¦ · keputusan politik ke dalam berbagai kebijakan publik serta...
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
LKIP 2019
DINAS KESEHATAN
PROVINSI BANTEN
DAFTAR ISI
ii LKIP DINKES 2019
SAMBUTAN KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN ...................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................................................... ii
RINGKASAN EKSEKUTIF ................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
1.2. Landasan Hukum ..................................................................................................... 1
1.3. Organisasi Dinas Kesehatan ................................................................................... 2
1.4. Penghargaan yang diterima ................................................................................... 3
BAB II PERENCANAAN KINERJA
2.1. RPJMD Provinsi Banten Tahun 2017-2022 ............................................................. 4
2.2. Perjanjian Kinerja Tahun 2019 ................................................................................ 5
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Capaian Kinerja Tahun 2018 .................................................................................. 10
3.2. Realisasi Anggaran Tahun 2018 ............................................................................. 23
BAB IV PENUTUP .......................................................................................................................... 36
LAMPIRAN ....................................................................................................................................
iii
LKIP DINKES 2019
paya merealisasikan sebuah tata
pemerintahan yang baik (good
governance) yaitu melalui reformasi
birokrasi, dimana merupakan alat utama dalam
penyelenggaraan negara dan pemerintahan
karena berfungsi untuk menerjemahkan berbagai
keputusan politik ke dalam berbagai kebijakan
publik serta untuk menjamin pelaksanaan
kebijakan tersebut secara operasional, terutama
dalam memberikan pelayanan publik dan
pemberdayaan masyarakat.
Untuk mendukung capaian kinerja tahun 2019
telah direalisasikan anggaran pada Dinas
Kesehatan Provinsi Banten sebesar Rp.
575.582.510.306,- atau sebesar 89.74%
terhadap pagu sebesar Rp. 641.410.839.000,-
.
Capaian penyerapan anggaran tersebut secara
simultan mendukung pencapaian indikator
kinerja sasaran, kinerja program dan kinerja
kegiatan. Pencapaian indikator kinerja pada
seluruh sasaran secara umum Sangat Baik, namun
demikian masih terdapat beberapa indikator
sasaran yang belum tercapai dengan optimal,
untuk itu masih diperlukan kerja keras segenap
aparatur Dinas Kesehatan dalam pemberdayaan
masyarakat untuk lebih peduli terhadap
kesehatan diri sendiri, anggota keluarga dan
masyarakat sekitar.
Pada tahun 2019 Dinas kesehatan melaksanakan
sebanyak 8 program terbagi dalam 70 kegiatan
(Belanja Langsung), 3 Kegiatan (Belanja Tidak
Langsung) dan 3 Kegiatan (Pendapatan) serta 2
kegiatan BLUD (Badan Layanan Umum Daerah)
pada RSUD Malingping dan RSUD Banten .
U
RINGKASAN EKSEKUTIF
1 LKIP DINKES 2019
1.1 Latar Belakang
Keberhasilan pembangunan suatu daerah, salah satunya dapat dilihat dari
pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dimana untuk mencapai IPM
tersebut, salah satu komponen utama yang mempengaruhinya yaitu indikator
status kesehatan selain pendidikan dan pendapatan per kapita. Dengan demikian
pembangunan kesehatan merupakan salah satu upaya utama untuk peningkatan
kualitas sumber daya manusia.
Dalam melaksanakan upaya percepatan pembangunan kesehatan, Dinas
Kesehatan Provinsi Banten secara umum memiliki tujuan yang akan dicapai adalah
terselenggaranya pembangunan kesehatan secara berhasil-guna dan berdaya-guna
dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat banten yang setinggi–
tingginya. Tujuan dan Sasaran pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Provinsi Banten 2017-2022 yang secara langsung berkaitan
dengan urusan kesehatan, yaitu : (1). Terwujudnya kelembagaan pemerintahan
daerah yang berakhlakul kariman dengan efektif, efisien, transparan, akuntabel,
dan sumber daya aparatur berintegritas, berkompetensi serta melayani
masyarakat dan (2). Terwujudnya peningkatan kualitas akses dan pemerataan
pelayanan kesehatan. Adapun Sasarannya yaitu : (1). Tercapainya
Penyelenggaraan Pemerintahan yang Akuntabel, Efektif, dan efisien; (2).
Pelayanan Kesehatan berkualitas dan Mudah di Akses; (3). Keikutsertaan
masyarakat dalam jaminan kesehatan; (4). Pelayanan kesehatan sesuai dengan
standar pelayanan minimal.
1.2 Landasan Hukum
Dalam Penyusunan Laporan Kinerja, terdapat Peraturan Perundang-
undangan yang menjadi dasar penyusunan sebagai berikut :
1. Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
2. Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah;
2 LKIP DINKES 2019
3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah;
4. Peraturan Menteri PAN RB Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan kinerja dan Tata Cara Reviu Atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
1.3 Organisasi
Dinas Kesehatan adalah merupakan unsur pelaksana di bidang kesehatan
pada Pemerintah Provinsi Banten, yang dipimpin oleh Kepala Dinas dan
bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Provinsi Banten melalui Sekretaris
Daerah. Berdasarkan Peraturan Gubernur Banten Nomor 83 Tahun 2016 tentang
Struktur Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Banten, Dinas Kesehatan
mempunyai tugas pokok membantu Gubernur melaksanakan urusan
pemerintahanan di bidang kesehatan dan tugas pembantuan yang ditugaskan
kepada Daerah Provinsi.
Dalam melaksanakan tugas pokoknya sebagaimana dimaksud, Dinas
Kesehatan mempunyai fungsi sebagaimana Undang - Undang Nomor 23 tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagai berikut :
a) Pengelolaan UKP rujukan tingkat Daerah provinsi/lintas Daerah
kabupaten/kota;
b) Pengelolaan UKM Daerah provinsi dan rujukan tingkat Daerah provinsi/lintas
Daerah kabupaten/kota;
c) Penerbitan rekomendasi izin rumah sakit kelas B dan fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat Daerah provinsi;
d) Perencanaan dan pengembangan SDM kesehatan untuk UKM dan UKP
Daerah provinsi;
e) Penerbitan pengakuan Pedagang Besar Farmasi (PBF) cabang dan cabang
Penyalur Alat Kesehatan (PAK);
f) Menetapkan rekomendasi Penerbitan izin Usaha Kecil Obat Tradisional
(UKOT);
3 LKIP DINKES 2019
g) Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan melalui tokoh masyarakat,
kelompok masyarakat, organisasi swadaya masyarakat dan dunia usaha
tingkat Provinsi
Berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 86 Tahun 2016 tentang Struktur
Organisasi dan Tata Kerja pada Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD). Dinas Kesehatan
Provinsi Banten memiliki UPTD sebagai berikut : Balai Kesehatan Kerja Masyarakat
(BKKM), Balai Laboratorium Kesehatan Daerah (Balai Labkesda), RSUD Malingping dan
RSUD Banten. Susunan organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Banten sebagaimana pada
Lampiran 1.
1.4 Penghargaan Yang diterima
Pada Tahun 2019, Pemerintah Provinsi Banten melalui Dinas Kesehatan Provinsi
Banten menerima Penghargaan terkait bidang kesehatan sebagai berikut :
1. Eliminasi Kusta
2. Persentase PVT Tertinggi
3. Cakupan dan Keberhasilan Pengobatan TB
Terkait Keterbukaan Informasi Publik, Dinas Kesehatan Provinsi Banten pada
Penganugerahan Pemeringkatan Keterbukaan Informasi Publik mendapatkan Peringkat
3 Besar terbaik dari seluruh OPD di Pemerintahan Provinsi Banten.
4 LKIP DINKES 2019
2.1 RPJMD 2017 – 2022
Visi dan Misi Gubernur dan Wakil Gubernur Banten terpilih periode 2017–
2022 dituangkan kedalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD)
Provinsi Banten Tahun 2017–2022. RPJMD Provinsi Banten Tahun 2017–2022
merupakan tahapan ke-empat dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD) Provinsi Banten Tahun 2005–2025 yang berorientasi pada pembangunan
dan peningkatan kompetensi segenap sumber daya yang terdapat di Banten dalam
segala bidang, guna menyiapkan kemandirian masyarakat Banten. Visi yang
tertuang dalam RPJMD 2017 2022 yaitu “Banten yang Maju, Mandiri, Berdaya
Saing, Sejahtera dan Berakhlaqul Karimah”.
Dalam rangka mendorong efektivitas dan efesiensi pemanfaatan sumber
daya yang dimiliki dalam upaya mewujudkan visi tersebut, maka Pemerintah
Provinsi Banten menetapkan 5 (lima) misi, yaitu :
1. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance);
2. Membangun dan Meningkatkan kualitas infrastruktur;
3. Meningkatkan akses dan pemerataan pendidikan berkualitas;
4. Meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan kesehatan berkualitas;
5. Meningkatkan kualitas pertumbuhan dan pemerataan ekonomi.
Untuk mewujudkan kelima misi tersebut diperlukan keterlibatan semua
pihak dengan leading sektor OPD Provinsi Banten sesuai dengan tugas dan
fungsinya. Dinas Kesehatan Provinsi Banten memiliki peranan yang sangat penting
dalam mengemban misi ke-empat yaitu “Meningkatkan Akses dan Pemerataan
Pelayanan Kesehatan Berkualitas” dengan fungsi sebagai unsur pelaksana otonomi
daerah dibidang Kesehatan. Tujuan dari misi ke-empat tersebut adalah
Terwujudnya Peningkatan Kualitas Akses dan Pemerataan Pelayanan Kesehatan,
sedangkan Sasaran yang ingin dicapai dalam misi tersebut adalah Pelayanan
Kesehatan berkualitas dan Mudah di Akses, Keikutsertaan masyarakat dalam
jaminan kesehatan serta Pelayanan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan
minimal. Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok membantu Gubernur
5 LKIP DINKES 2019
2.2 PERJANIJIAN KINERJA
melaksanakan urusan pemerintahanan di bidang kesehatan dan tugas pembantuan
yang ditugaskan kepada Daerah Provinsi. Adapun faktor-faktor permasalahan
pelayanan sektor kesehatan yang mempengaruhi pencapaian Visi dan Misi
Gubernur dan Wakil Gubernur diantaranya : (1). Masih Minimnya Pembangunan
fasilitas Pelayanan Kesehatan; (2). Belum optimalnya Pengembangan Rumah Sakit
Rujukan Regional; (3). Masih tingginya Angka Kematian Ibu; (4). Masih tingginya
Angka Kematian Bayi; (5). Belum optimalnya Kinerja Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit; (6). Belum optimalnya kinerja SDM kesehatan dan
Kefarmasian.
Perjanjian Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen pimpinan
yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan
terukur dalam rentang waktu satu tahun dan janji untuk mencapai kinerja yang
jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan
mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Tujuan khusus Perjanjian
Kinerja antara lain untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja
aparatur sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan
pemberi amanah. Perjanjian Kinerja digunakan sebagai dasar penilaian
keberhasilan / kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, menciptakan
tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur.
Perjanjian Kinerja Tahun 2019 merupakan kinerja tahun kedua dari RPJMD
Provinsi Banten 2017 – 2022 serta Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Banten 2017
– 2022, yang didukung dengan anggaran Pembangunan Kesehatan pada APBD
sebesar Rp. 641.410.839.000,- yang terbagi dalam 70 kegiatan (Belanja Langsung),
3 Kegiatan (Belanja Tidak Langsung) serta 2 kegiatan BLUD (Badan Layanan
Umum Daerah) pada RSUD Malingping dan RSUD Banten.
6 LKIP DINKES 2019
Pada Urusan Wajib Kesehatan didukung oleh 7 Program yang dilaksanakan
oleh Dinas Kesehatan Provinsi Banten, meliputi :
Program Tata Kelola Pemerintahan
Pelaksanaan program ini dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan, UPT Pelatihan
Kesehatan, UPT Laboratorium Kesehatan, RSU Malingping, RSU Banten yaitu :
kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan, kegiatan Penyediaan Data
Pembangunan Sektoral, Kegiatan Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan
Neraca Aset, kegiatan Pengadaan Sarana Prasarana Kantor, kegiatan Pemeliharaan
Sarana dan Prasarana Kantor, Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran,
Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur, Kegiatan Perbendaharaan dan Verifikasi,
Kegiatan Rapat Koordinasi Kedalam dan Keluar Daerah. Indikator Kinerja Program
Yaitu : Nilai IKM Target 3,00 (skala 1-4)
Program Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat
Pelaksanaan program ini dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan dengan melaksanakan
4 kegiatan, yaitu : Peningkatan Kesehatan Keluarga dan Gizi, Kegiatan Promosi
Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Kegiatan Upaya Kesehatan Kerja dan
Olahraga, Kegiatan Peningkatan Kesehatan Lingkungan serta Penurunan Stunting
(DAK Penugasan).
Indikator Kinerja Program meliputi :
1. Persentase persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan Target : 81%
2. Persentase balita gizi buruk yang dirawat dan ditangani Target : 100%,
3. Indikator Kinerja Persentase Kab/Kota yang telah mendapatkan dukungan
program kesehatan masyarakat Target 60%
Program Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan
Pelaksanaan program ini dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan dengan melaksanakan
4 kegiatan, yaitu : Pembinaan Upaya Kesehatan Rujukan, Pembiayaan dan
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan bagi Masyarakat Miskin,
Kerjasama Pelayanan Kesehatan.
Indikator Kinerja Program meliputi :
1. Persentase pelayanan kesehatan yang terakreditasi (FKTP, FKRTL,
Laboratorium) Target 81%,
7 LKIP DINKES 2019
2. Persentase Terbangunnya Rumah Sakit Jiwa dan Pusat Rehabilitasi
Ketergantungan Obat Target 35%.
3. Persentase Pembangunan Rumah Sakit Banten Selatan Target 30% Realisasi
30%.
4. Persentase penduduk yang memiliki Jaminan Kesehatan Target 100%,.
Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Pelaksanaan program ini dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan dengan melaksanakan
5 kegiatan, yaitu : Kegiatan Surveilans, Imunisasi dan Krisis Kesehatan, Kegiatan
Upaya Kesehatan Jiwa, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Kegiatan
Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular Bersumber Binatang, Kegiatan
Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PPTM).
Indikator Kinerja Program meliputi :
1. Persentase Kab/Kota yang telah mendapatkan dukungan program
pencegahan, pengendalian penyakit dan krisis kesehatan target 85%
Realisasi 100%
Program Pemberdayaan Sumberdaya Kesehatan dan Kefarmasian
Pelaksanaan program ini dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan dengan melaksanakan
3 Kegiatan, yaitu : Kegiatan Perencanaan dan Pendayagunaan Sumber Daya,
Ketersediaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan, Pengendalian, Pengawasan
Produk dan Distribusi.
Indikator Kinerja Program meliputi :
1. Jumlah Dokter/Dokter Gigi, Tenaga Kesehatan yang direkrut dan
ditingkatkan Kompetensinya Target 170
2. Persentase Pemenuhan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan Target 80%
Realisasi 80%
3. Persentase Pembinaan Sarana Kefarmasian Target 60%
Program Peningkatan Pelayanan Laboratorium Kesehatan Daerah
Pelaksanaan program ini dilaksanakan oleh UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah
yang terbagi atas 2 kegiatan, antara lain Kegiatan Pelayanan Laboratorium Klinik
8 LKIP DINKES 2019
dan Laboratorium Kesehatan Masyarakat, Pengendalian Mutu Laboratorium
Kesehatan Daerah.
Indikator Kinerja program yaitu :
1. Persentase Jenis Pemeriksaan Laboratorium kesehatan yang di layani Target
37%
Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan
Pelaksanaan program ini dilaksanakan oleh UPT RSUD Malingping dan UPT RSUD
Banten. Pada RSUD Malingping didukung melalui pelaksanaan 8 kegiatan sebagai
berikut, yaitu : Kegiatan Mutu Penunjang Medis RSUD Malingping, Etika dan Mutu
Pelayanan RSUD Malingping, Peningkatan Mutu Pelayanan Rawat Inap RSUD
Malingping, Peningkatan Mutu Pelayanan Rawat Jalan dan Rawat Khusus RSUD
Malingping, Mutu Penunjang Non Medis RSUD Malingping, Pengembangan Mutu
Pelayanan Kesehatan dan Kerjasama RSUD Malingping, Sarana Pendukung
Pelayanan Kesehatan RSUD Malingping (DAK), Pelayanan Kesehatan (BLUD).
Indikator Kinerja Program pada RSUD Malingping yaitu :
1. Cakupan kualitas pelayanan sesuai SPM Rumah Sakit Umum Malingping
Target 70%.
2. Bed Occupancy Ratio (BOR) RSUD Malingping Target 50%.
3. Indeks kepuasan pelanggan Target 70%.
Pelaksanaan program oleh UPT RSUD Banten dengan melaksanakan 8
kegiatan, yaitu : Peningkatan Operasional Pelayanan, Pemantauan Pelayanan,
Peningkatan Asuhan Etika dan Mutu Keperawatan, Pembinaan dan
Pengembangan Keperawatan, Penyediaan Rekam Medis dan Pelaporan ,
Penyediaan SIM RS , Peningkatan Sarana dan Prasarana Barang Medis RSUD
Banten, Peningkatan Sarana dan Prasarana Barang Non Medis RSUD Banten
Indikator Kinerja program pada UPT RSUD Banten meliputi :
1. Capaian SPM Pelayanan Medis RSUD Banten Target 70%
2. Capaian SPM Pelayanan Keperawatan RSUD Banten Target 88%
3. Capaian pemenuhan Standar Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Banten
Target 75%.
10 LKIP DINKES 2019
3.1 Capaian Kinerja Tahun 2019
Pengukuran tingkat capaian kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Banten tahun 2019
dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator sasaran
yang telah ditetapkan dalam Dokumen RPJMD 2017-2022 serta penetapan kinerja
(PERKIN) Tahun 2019 dengan realisasinya. Terdapat 2 (Dua) tujuan dengan 4 (Empat)
Indikator sasaran yang didukung 7 (Tujuh) Program dengan 13 (Tiga Belas) Indikator
sasaran program pada Dinas Kesehatan, pada Dinas Kesehatan, 3 (Tiga) Indikator
Kinerja Program pada RSUD Malingping dan 3 (Tiga) Indikator Kinerja Program pada
RSUD Banten. Adapun target capaian kinerja dan realisasi pencapaian target Tahun
2019 dapat diilustrasikan dalam tabel 3.1.
Tabel 3.1 Capaian Kinerja Program
Tujuan/Sasaran/Program
Prioritas
Pembangunan/Indikator
Kinerja Sasaran RPJMD
(Outcome)
Indikator
Kinerja
Program
RPJMD
(Outcome)
Target
RPJMD
Provinsi
Pada RKPD
Provinsi
Capaian
Target RPJMD
Provinsi
Melalui
Pelaksanaan
RKPD
Tingkat
Capaian
Target RPJMD
Provinsi Hasil
Pelaksanaan
RKPD Provinsi
Program Tata Kelola
Pemerintahan
Nilai IKM
(Satuan: Skala
(1-4))
3.00 3.00 100
Program Upaya
Peningkatan Kesehatan
Masyarakat
Persentase
Persalinan di
fasilitas
pelayanan
kesehatan
(Satuan: %)
81.00 83.39 102.95
Persentase
balita gizi buruk
yang dirawat
100 100 100
11 LKIP DINKES 2019
dan ditangani
(Satuan: %)
Persentase
Kab/Kota yang
telah
mendapatkan
dukungan
program
kesehatan
masyarakat
(Satuan: %)
60 100 166.67
Program Peningkatan
Akses dan Mutu
Pelayanan Kesehatan
Presentase
Penduduk yang
mendapatkan
Jaminan
Pelayanan
Kesehatan
(Satuan: %)
100 94.23 94.23
Persentase
pelayanan
kesehatan yang
terakreditasi
(FKTP. FKRTL.
Laboratorium)
(Satuan: %)
81 90 111.11
Persentase
Terbangunnya
Rumah Sakit
Jiwa dan Pusat
Rehabilitasi
Ketergantungan
Obat (Satuan:
%)
35 35 100
12 LKIP DINKES 2019
Perentase
Pembangunan
Rumah Sakit
Banten Selatan
(Satuan: %)
30 30 100
Program Pencegahan
Pengendalian Penyakit
Persentase
Kab/Kota yang
telah
mendapatkan
dukungan
program
pencegahan.
pengendalian
penyakit dan
krisis kesehatan
(Satuan: %)
85 100 117.65
Program Pemberdayaan
Sumberdaya Kesehatan
dan Kefarmasian
Jumlah
Dokter/Dokter
Gigi. Tenaga
Kesehatan yang
diRekrut dan
ditingkatkan
Kompetensinya
(Satuan: satuan
orang)
170 126 74.12
Presentase
Pemenuhan
Obat Publik
dan Perbekalan
Kesehatan
(Satuan: %)
80 80 100
Persentase
Pembinaan
60 94.51 157.52
13 LKIP DINKES 2019
Sarana
Kefarmasian
(Satuan: %)
Program Peningkatan
Pelayanan Laboratorium
Kesehatan Daerah
Persentase Jenis
Pemeriksaan
Laboratorium
kesehatan yang
di layani
(Satuan: %)
37 46.28 125.07
Program Peningkatan
Pelayanan Kesehatan
Capaian SPM
Pelayanan
Medis RSUD
Banten (Satuan:
%)
70 62.83 89.76
Capaian SPM
Pelayanan
Keperawatan
RSUD Banten
(Satuan: %)
88 88 100
Capaian
pemenuhan
Standar Sarana
dan Prasarana
Rumah Sakit
Banten (Satuan:
%)
75 75 100
Cakupan
kualitas
pelayanan
sesuai SPM
Rumah Sakit
Umum
70 87.52 125.03
14 LKIP DINKES 2019
Malingping
(Satuan: %)
Bed Occupancy
Ratio (BOR)
RSUD
Malingping
(Satuan: %)
50 58.18 116.36
Indeks
kepuasan
pelanggan
(Satuan: %)
70 74.16 105.94
Dari tabel 3.1 dapat dilihat Capaian Indikator Kinerja Program pada Dinas
Kesehatan pada Tahun 2019, Selain dapat dilihat jumlah seluruh Indikator Kinerja
Program yaitu sebanyak 19 (Sembilan Belas) indikator,
15 LKIP DINKES 2019
Gambar 3.1. Matriks Hubungan Indikator Sasaran 1 dan Indikator Outcome
Pada Sasaran 1 yaitu Meningkatnya kesehatan ibu dan anak serta kesadaran gizi
keluarga, dan peran serta masyarakat untuk melaksanakan pola hidup sehat dengan
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dengan indikator sasaran Angka Kematian Bayi (AKB)
(Per 1000 kelahiran hidup) Target 30/1000 KH dan Angka Kematian Ibu (AKI) (Per
100.000 kelahiran hidup) target 300/100.000 KH dengan realisasi AKB pada Tahun
2019 sebesar 5.06/1000 KH dan AKI 86.64/100.000 KH. Terdapat gap perbedaan
target dan realisasi AKI dan AKB dikarenakan adanya perbedaan penentuan mekanisme
penghitungan. Pada penentuan target dihitung menggunakan data survei demografi
kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2013 sedangkan pada realiasi menggunakan data
laporan fasilitas kesehatan (tidak menggambarkan kondisi pada populasi). Jumlah
Kematian Ibu selama Tahun 2019 sebanyak 209 kasus sedangkan kematian bayi
sebanyak 1225 kasus dengan jumlah lahir hidup sebanyak 241.231 jiwa.
Persentase Persalinan
di fasilitas pelayanan
kesehatan
Persentase balita gizi
buruk yang dirawat
dan ditangani
Persentase Kab/Kota
yang telah mendapatkan
dukungan program
kesehatan masyarakat
Indikator
Sasaran
Indikator
Program
Angka Kematian Ibu (AKI)
Angka Kematian Bayi (AKB)
16 LKIP DINKES 2019
Dalam upaya mencapai penurunan AKI dan AKB didukukung oleh program
upaya peningkatan kesehatan masyarakat. Pelaksanaan program ini dilaksanakan oleh
Dinas Kesehatan dengan melaksanakan 4 kegiatan, yaitu : Peningkatan Kesehatan
Keluarga dan Gizi, Kegiatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat,
Kegiatan Upaya Kesehatan Kerja dan Olahraga, Kegiatan Peningkatan Kesehatan
Lingkungan serta Penurunan Stunting (DAK Penugasan).
Indikator Kinerja Program meliputi :
1. Persentase persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan Target : 81%, Realisasi :
83.39%, Capaian 102.95%. Sasaran Ibu hamil pada Tahun 2019 sebanyak
254,428 Ibu hamil dengan capaian Persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan
sebesar 212.160 Ibu hamil.
2. Persentase balita gizi buruk yang dirawat dan ditangani Target : 100%, Realisasi
100%, Capaian 100%. Jumlah kasus gizi buruk pada Tahun 2019 sebanyak 1305
kasus. Gizi buruk yang ditangani/dirawat sebanyak 1305 kasus.
3. Indikator Kinerja Persentase Kab/Kota yang telah mendapatkan dukungan
program kesehatan masyarakat Target 60%, Realisasi 100%., Capaian 166.67%.
Jumlah Kab/Kota yang mendapatkan dukungan program kesehatan masyarakat
sebanyak 8 kab/kota atau telah semua kab/kota mendapatkan dukungan
program kesehatan masyarakat berupa dukungan promosi kesehatan,
penyehatan lingkungan serta kesehatan kerja dan olahraga.
17 LKIP DINKES 2019
Gambar 3.2. Matriks Hubungan Indikator Sasaran 2 dan Indikator Outcome
Pada Sasaran 2 yaitu
dengan indikator sasaran Persentase penduduk yang
memiliki Jaminan Kesehatan Target 100%, Realisasi 94.23%, Capaian 94.23%.
Dalam upaya mencapai indikator sasaran tersebut didukung oleh Program
Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan, Program Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit, Program Pemberdayaan Sumberdaya Kesehatan dan
% pelayanan
kesehatan yang
terakreditasi
penduduk yang
memiliki Jaminan
Kesehatan
% Terbangunnya
RSJ dan Pusat
Rehabilitasi
Ketergantungan
Obat
Indikator
Sasaran
Indikator
Program
Persentase penduduk yang
memiliki Jaminan
Kesehatan
% Pembangunan
Rumah Sakit Banten
Selatan
% Pembinaan
Sarana
Kefarmasian
Jumlah
Dokter/Dokter Gigi.
Tenaga Kesehatan
yang diRekrut
% Pemenuhan Obat
Publik dan
Perbekalan
Kesehatan
% Kab/Kota yang
telah
mendapatkan
dukungan
program
pencegahan.
pengendalian
penyakit dan
krisis kesehatan
18 LKIP DINKES 2019
Kefarmasian, Program Peningkatan Pelayanan Kesehata Kerja Masyarakat serta Program
Peningkatan Pelayanan Laboratorium Kesehatan Daerah.
Program Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan dilaksanakan oleh
Dinas Kesehatan dengan melaksanakan 4 kegiatan, yaitu : Pembinaan Upaya Kesehatan
Rujukan, Pembiayaan dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan bagi
Masyarakat Miskin, Kerjasama Pelayanan Kesehatan.
Indikator Kinerja Program meliputi :
1. Persentase pelayanan kesehatan yang terakreditasi (FKTP, FKRTL, Laboratorium)
Target 81%, Realisasi 90%, Capaian 111.11%. Jumlah Puskesmas berdasarkan
data pada tahun 2019 sebanyak 243 Puskesmas yang sudah terakreditasi
sebanyak 233 Puskesmas. Jumlah Rumah Sakit sebanyak 112 Rumah Sakit dengan
Rumah Sakit terakreditasi sebanyak 91 Rumah Sakit. Jumlah Laboratorium
Kesehatan Daerah sebanyak 9 Laboratorium dengan 5 Laboratorium telah
terakreditasi.
2. Persentase Terbangunnya Rumah Sakit Jiwa dan Pusat Rehabilitasi
Ketergantungan Obat Target 35% Realisasi 35% Capaian 100%. Pada tahun
2019 telah dilaksanakan pembangunan tahap 1 meliputi pematangan lahan dan
akses jalan Rumah Sakit Jiwa dan Pusat Rehabilitasi Ketergantungan Obat.
3. Persentase Pembangunan Rumah Sakit Banten Selatan Target 30% Realisasi 30%
Capaian 100%. Pada Tahun 2019 telah dilaksanakan pengadaan lahan dan
Penyusunan Dokumen DED dan Masterplan Rumah Sakit Cilograng
4. Persentase penduduk yang memiliki Jaminan Kesehatan Target 100%, Realisasi
94.23%, Capaian 94.23%. Jumlah penduduk Banten yang telah memiliki
Jaminan Kesehatan (JKN) sebanyak 10,241,336 jiwa (94,23%) dari jumlah
penduduk Banten sebanyak 10,868,810 jiwa. Provinsi Banten telah melalui
Belanja Langsung pada APBD Dinas Kesehatan membiayai sebanyak 950,144
jiwa.
Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dilaksanakan oleh Dinas
Kesehatan dengan melaksanakan 5 kegiatan, yaitu : Kegiatan Surveilans, Imunisasi dan
Krisis Kesehatan, Kegiatan Upaya Kesehatan Jiwa, Pencegahan dan Pengendalian
19 LKIP DINKES 2019
Penyakit Menular, Kegiatan Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular Bersumber
Binatang, Kegiatan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PPTM).
Indikator Kinerja Program meliputi :
1. Persentase Kab/Kota yang telah mendapatkan dukungan program pencegahan,
pengendalian penyakit dan krisis kesehatan target 85% Realisasi 100% Capaian
117.65%. Jumlah Kab/Kota yang mendapatkan dukungan program pencegahan.
pengendalian penyakit dan krisis kesehatan sebanyak 8 kab/kota atau telah
semua kab/kota mendapatkan dukungan program pencegahan. pengendalian
penyakit dan krisis kesehatan berupa dukungan pengendalian penyakit menular,
tidak menular, menular bersumber binatang, kesehatan jiwa dalam bentuk
peningkatan kapasitas serta dukungan teknis pelaksanaan program dan kegiatan.
Program Pemberdayaan Sumberdaya Kesehatan dan Kefarmasian dilaksanakan
oleh Dinas Kesehatan dengan melaksanakan 3 Kegiatan, yaitu : Kegiatan Perencanaan
dan Pendayagunaan Sumber Daya ; Ketersediaan Obat Publik dan Perbekalan
Kesehatan ; Pengendalian, Pengawasan Produk dan Distribusi.
Indikator kinerja outcome sebagai berikut :
1. Jumlah Dokter/Dokter Gigi, Tenaga Kesehatan yang direkrut dan ditingkatkan
Kompetensinya Target 170 orang Realisasi 126 orang Capaian 74.12%. Telah
direkrut sebanyak 35 dokter umum dan 16 dokter gigi , 11 Tenaga Kefarmasian,
14 Analis Kesehatan, 39 Tenaga Gizi, 11 Tenaga Sanitarian atau sebanyak 126
orang dari target 170 orang yang tersebar di Puskesmas Kab / Kota Provinsi
Banten.
2. Persentase Pemenuhan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan Target 80%
Realisasi 80% Capaian 100%. Telah dilaksanakan pemenuhan obat publik
sebanyak 120 jenis dari total 150 jenis (standar obat pada instalasi farmasi)
melalui pengadaan langsung dan dropping obat pusat meliputi golongan obat :
obat hipertensi, antibiotik, gastritis, analgetik, anastesi lokal, anti inflamasi, anti
virus, kolesterol, antihistamin, artritis gout, vitamin, kortikosteroid, jamur,
bronkodilator, antidiabetik, difetri, antiradang, diuretik, antiemetik, laksatif,
obat cacing.
20 LKIP DINKES 2019
3. Persentase Pembinaan Sarana Kefarmasian Target 60% Realisasi 94.51% Capaian
157.52%. Telah dilaksanakan pembinaan sarana kefarmasian pada tahun 2018-
2019 meliputi sarana distribusi dan sarana produksi sebanyak 896 sarana dari
target 948 sarana. Kendala dalam realisasi capaian salah satunya disebabkan
setelah diberlakukannya sistem perijinan online single submission (OSS) di sektor
kesehatan sesuai dengan Permenkes No.26 Tahun 2018 bahwa kewenangan
dinas kesehatan provinsi pada bidang perijinan sarana kefarmasian dan alkes
meliputi penyalur alat kesehatan cabang, PBF Cabang dan UKOT sedangkan
pada penentuan target sarana yang dibina masih mencamtumkan seluruh jenis
sarana kefarmasian, alkes dan PKRT.
Program Peningkatan Pelayanan Laboratorium Kesehatan Daerah dilaksanakan
oleh UPTD Balai Labkesda yang terbagi atas 2 kegiatan, antara lain Kegiatan Pelayanan
Laboratorium Klinik dan Laboratorium Kesehatan Masyarakat, Pengendalian Mutu
Laboratorium Kesehatan Daerah.
Indikator Kinerja program yaitu :
1. Persentase Jenis Pemeriksaan Laboratorium kesehatan yang di layani Target 37%
Realisasi 46.28% Capaian 125.07%. Jenis Pemeriksaan Laboratorium kesehatan
yang dilayani sebanyak 87 jenis parameter dari target 69 jenis parameter pada
tahun 2019 (total 188 paraemeter jenis pemeriksaan mengacu pada standar
kemampuan pemeriksaan Balai Laboratorium Kesehatan (Kepmenkes 605 tahun
2008))
21 LKIP DINKES 2019
Gambar 3.3. Matriks Hubungan Indikator Sasaran 3 dan Indikator Outcome
Pada Sasaran 3 yaitu Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan di
Rumah Sakit serta terjaminnya pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan indikator
sasaran Angka Harapan Hidup Target 70,06%, Realisasi 69,64%, Capaian 99.40%.
dalam upaya menacapai indikator sasaran tersebut didukung oleh Program Peningkatan
Pelayanan Kesehatan.
Pelaksanaan program ini yang dilaksanakan oleh RSUD Malingping didukung 8
kegiatan sebagai berikut, yaitu : Kegiatan Mutu Penunjang Medis RSUD Malingping,
Etika dan Mutu Pelayanan RSUD Malingping, Peningkatan Mutu Pelayanan Rawat Inap
RSUD Malingping, Peningkatan Mutu Pelayanan Rawat Jalan dan Rawat Khusus RSUD
Malingping, Mutu Penunjang Non Medis RSUD Malingping, Pengembangan Mutu
Pelayanan Kesehatan dan Kerjasama RSUD Malingping, Sarana Pendukung Pelayanan
Kesehatan RSUD Malingping (DAK), Pelayanan Kesehatan (BLUD).
Indikator Kinerja Outcome pada RSUD malingping yaitu :
SPM Pelayanan
Medis RSUD
Banten
SPM Pelayanan
Keperawatan
RSUD Banten
Pemenuhan Standar Sarana dan
Prasarana Rumah Sakit Banten
Indikator
Sasaran
Indikator
Program
Angka Harapan Hidup
kualitas pelayanan sesuai SPM Rumah
Sakit Umum Malingping
BOR RSUD
Malingping
Indeks kepuasan
pelanggan
22 LKIP DINKES 2019
1. Cakupan kualitas pelayanan sesuai SPM Rumah Sakit Umum Malingping Target
70% Realisasi 87.52% : Capaian 125.03% %. Hal ini disebabkan oleh adanya
kekurangan SPM Rumah Sakit yang belum disusun sesuai target SPM yang ada
pada Peraturan Gubernur Banten Terkait SPM pada Rumah Sakit Malingping.
2. Bed Occupancy Ratio (BOR) RSUD Malingping Target 50% Realisasi 58,18 % :
Capaian 116.36%. Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat
pemanfaatan tempat tidur Rumah Sakit. Standar nilai BOR menurut Depkes
idealnya 60-85 %, dilihat dari bahwa BOR RSUD Malingping belum mencapai
angka Ideal, tetapi dalam hal ini sudah melebihi target capaian tahun 2019 yaitu
58,18 dari target 50. Hal ini disebabkan oleh sarana, prasarana dan dr. Spesialis
yang sudah mulai lengkap.
3. Indeks kepuasan pelanggan Target 70% Realisasi 74.16% Capaian 105.94%.
Dengan hasil tersebut maka masuk dalam kategori B (Baik). Berdasarakan
distribusi unsur penyusunnya, skor tertinggi terdapat pada unsur penanganan
pengaduan saran dan masukan, sebesar 3,18 (B). sedangkan skor terendah
berkaitan dengan unsur maklumat pelayanan, yakni sebesar 2.74 (B).
Pelaksanaan program yang dilaksanakan oleh RSUD Banten dengan
melaksanakan 8 kegiatan, yaitu : Peningkatan Operasional Pelayanan, Pemantauan
Pelayanan, Peningkatan Asuhan Etika dan Mutu Keperawatan, Pembinaan dan
Pengembangan Keperawatan, Penyediaan Rekam Medis dan Pelaporan , Penyediaan
SIM RS , Peningkatan Sarana dan Prasarana Barang Medis RSUD Banten, Peningkatan
Sarana dan Prasarana Barang Non Medis RSUD Banten Indikator Kinerja outcome
meliputi :
1. Capaian SPM Pelayanan Medis RSUD Banten Target 70% Realisasi 62.83%
Capaian 89.76%.
2. Capaian SPM Pelayanan Keperawatan RSUD Banten Target 88% Realisasi 88%
: Capaian 100%.
3. Capaian pemenuhan Standar Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Banten Target
75% Realisasi 75% : Capaian 100%.
23 LKIP DINKES 2019
3.2 Realisasi Anggaran Tahun 2019
3.2.1. Alokasi dan Realisasi Belanja Dinas Kesehatan
Pada Tahun 2019, melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Dinas
Kesehatan Provinsi mendapat alokasi dana Kegiatan Pembangunan Kesehatan pada
APBD sebesar Rp. 641.410.839.000,- (Enam Ratus Empat Puluh Satu Miliar Empat Ratus
Sepuluh Juta Delapan Ratus Tiga Puluh Sembilan Ribu Rupiah) dengan realisasi
keuangan sebesar Rp. 575.582.510.306,- (Lima Ratus Tujuh Puluh Lima Miliar Lima
Ratus Delapan Puluh Dua Juta Lima Ratus Sepuluh Ribu Tiga Seratus Enam Rupiah)
sampai dengan bulan Desember yang terbagi dalam 70 kegiatan (Belanja Langsung)
serta 2 Kegiatan BLUD Rumah Sakit, 3 Kegiatan (Belanja Tidak Langsung) dan 3
Kegiatan (Pendapatan).
Dinas Kesehatan dengan Alokasi Belanja Tidak Langsung sebesar Rp.
32.833.000.000,- (Tiga Puluh Dua Miliar Delapan Ratus Tiga Puluh Tiga Juta Rupiah)
Realisasi Rp. 29.117.592.082,- (Dua Puluh Sembilan Miliar Seratus Tujuh Belas Juta Lima
Ratus Sembilan Puluh Dua Ribu Delapan Puluh Dua Rupiah) atau sebesar 88.68%.
Sedangkan pada Belanja Langsung sebesar Rp. 288.911.714.744,- (Dua Ratus Delapan
Puluh Delapan Miliar Sembilan Ratus Sebelas Juta Tujuh Ratus Empat Belas Ribu Tujuh
Ratus Empat Puluh Empat Rupiah) dengan Realisasi sebesar Rp. 272.744.608.460,-(Dua
Ratus Tujuh Puluh Dua Miliar Tujuh Ratus Empat Puluh Empat Juta Enam Ratus Delapan
Ribu Empat Ratus Enam Puluh Rupiah) atau sebesar 94.40%.
24 LKIP DINKES 2019
Tabel 6
Realisasi Belanja Dinas Kesehatan (Unit Induk & UPTD Pelatihan Kesehatan, UPTD
Labkesda) APBD Tahun 2019
N
O URAIAN
PAGU ANGGARAN
(Rp)
REALISASI
Rp % FISIK
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
BELANJA DAERAH
321,744,714,744.00
301,862,200,542.0
0
93.82
BELANJA TIDAK
LANGSUNG
32,833,000,000
29,117,592,082
88.68
100
1 Belanja Tidak
Langsung
32,833,000,000 29,117,592,082 88.68 100
BELANJA
LANGSUNG
288,911,714,744.00
272,744,608,460.0
0
94.40
Dinas Kesehatan
1 Program Tata
Kelola
Pemerintahan
28,746,746,706.00
23,829,189,346.00
82.89
1 Penyusunan
Laporan Kinerja
Keuangan dan
Neraca Aset
192,770,000.00 171,088,565.00 88.75 100
2 Perencanaan,
Evaluasi dan
Pelaporan
266,034,000.00
221,405,000.00
83.22
95.34
3 Pengadaan Sarana
Prasarana Kantor
17,179,002,006.00 15,040,903,180.00 87.55 100
4 Pemeliharaan
Sarana dan
Prasarana Kantor
1,635,913,700.00
1,329,690,500.00
81.28
87.85
5 Penyediaan
Barang dan Jasa
Perkantoran
6,287,902,000.00
4,821,704,133.00
76.68
99.99
6 Peningkatan
Kapasitas
Aparatur
115,000,000.00
94,185,000.00
81.90
100
7 Rapat Koordinasi
Kedalam dan
Keluar Daerah
635,000,000.00
634,904,981.00
99.99
100
25 LKIP DINKES 2019
N
O URAIAN
PAGU ANGGARAN
(Rp)
REALISASI
Rp % FISIK
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
8 Penyediaan Data
Pembangunan
Sektoral
68,125,000.00
50,168,497.00
73.64
96.28
9 Bantuan
Operasional
Kesehatan (DAK)
2,367,000,000.00
1,465,139,490.00
61.90
87.99
2 Program Upaya
Peningkatan
Kesehatan
Masyarakat
4,192,681,000.00
3,693,512,784.00
88.09
1 Peningkatan
Kesehatan
Keluarga dan Gizi
977,224,000.00
945,016,475.00
96.70
100
2 Promosi
Kesehatan dan
Pemberdayaan
Masyarakat
1,522,108,000.00
1,288,648,834.00
84.66
100
3 Peningkatan
Kesehatan
Lingkungan
399,349,000.00
354,849,935.00
88.86
92.72
4 Upaya Kesehatan
Kerja dan
Olahraga
213,460,000.00
202,166,700.00
94.71
100
5 Penurunan
Stunting (DAK
Penugasan)
1,080,540,000.00
902,830,840.00
83.55
100
3 Program Peningkatan
Akses dan Mutu
Pelayanan Kesehatan
232,700,271,000.0
0
227,802,589,337.0
0
97.90
1 Pembinaan
Upaya Kesehatan
Rujukan
2,057,000,000.00
1,866,752,000.00
90.75
99.67
2 Pembiayaan dan
Jaminan
Pemeliharaan
Kesehatan
227,572,205,000.0
0
222,958,169,933.0
0
97.97
100
26 LKIP DINKES 2019
N
O URAIAN
PAGU ANGGARAN
(Rp)
REALISASI
Rp % FISIK
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
3 Pelayanan
Kesehatan bagi
Masyarakat
Miskin
1,361,356,000.00
1,316,184,500.00
96.68
100
4 Kerjasama
Pelayanan
Kesehatan
1,709,710,000.00
1,661,482,904.00
97.18
100
4 Program Pencegahan
dan Pengendalian
Penyakit
2,575,619,100.00
2,243,630,352.00
87.11
1 Pencegahan dan
Pengendalian
Penyakit Menular
508,893,100.00
441,963,113.00
86.85
100
2 Pencegahan,
Pengendalian
Penyakit Tidak
Menular
369,936,000.00
342,315,000.00
92.53
100
3 Surveilans,
Imunisasi dan
Krisis Kesehatan
688,600,000.00
612,818,979.00
88.99
100
4 Upaya Kesehatan
Jiwa
654,140,000.00
539,813,000.00
82.52
100
5 Pencegahan,
Pengendalian
Penyakit Menular
Bersumber
Binatang
354,050,000.00
306,720,260.00
86.63
100
5 Program
Pemberdayaan
Sumberdaya
Kesehatan dan
Kefarmasian
13,031,140,938.00
8,971,176,300.00
68.84
1 Perencanaan dan
Pendayagunaan
Sumber Daya
Manusia
Kesehatan
10,636,316,338.00
6,628,223,659.00
62.32
100
27 LKIP DINKES 2019
N
O URAIAN
PAGU ANGGARAN
(Rp)
REALISASI
Rp % FISIK
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
2 Ketersediaan
Obat Publik dan
Perbekalan
Kesehatan
2,191,374,600.00
2,142,325,753.00
97.76
99.99
3 Pengendalian,
Pengawasan
Produk dan
Distribusi
Kefarmasian dan
Pangan
203,450,000.00
200,626,888.00
98.61
100
UPTD Pelatihan
Kesehatan
(1) Program Tata Kelola
Pemerintahan
1,293,186,000.00 1,222,404,236.00 94.53
1 Pengadaan Sarana
Prasarana Kantor
pada Unit
Pelatihan
Kesehatan
82,850,000.00
81,200,000.00
98.01
95.42
2 Pemeliharaan
Sarana dan
Prasarana Kantor
pada Unit
Pelatihan
Kesehatan
398,530,000.00
367,579,200.00
92.23
100
3 Penyediaan
Barang dan Jasa
Perkantoran pada
pada Unit
Pelatihan
Kesehatan
611,106,000.00
572,956,495.00
93.76
97.46
4 Rapat Koordinasi
Kedalam dan
Keluar Daerah
pada pada Unit
Pelatihan
Kesehatan
200,700,000.00
200,668,541.00
99.98
97.85
6 Program
Pemberdayaan
Sumberdaya
Kesehatan dan
Kefarmasian
295,235,000.00 71,175,450.00 24.11
28 LKIP DINKES 2019
N
O URAIAN
PAGU ANGGARAN
(Rp)
REALISASI
Rp % FISIK
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Penyelenggaraan
Pendidikan dan
pelatihan
Kesehatan
171,550,000.00
11,104,800.00
6.47
66.16
2 Pengkajian
Pengembangan
dan Pengendalian
Mutu Pelatihan
Kesehatan
123,685,000.00
60,070,650.00
48.57
68.17
UPTD Laboratorium
Kesehatan Daerah
(1) Program Tata Kelola
Pemerintahan
4,644,850,000.00 3,763,034,186.00 81.02
1 Pengadaan Sarana
Prasarana Kantor
pada Balai
Laboratorium
Kesehatan Daerah
1,910,000,000.00
1,430,533,039.00
74.90
100
2 Pemeliharaan
Sarana dan
Prasarana Kantor
pada Balai
Laboratorium
Kesehatan Daerah
669,000,000.00
654,384,850.00
97.82
100
3 Penyediaan
Barang dan Jasa
Perkantoran pada
Balai
Laboratorium
Kesehatan Daerah
1,985,850,000.00
1,648,429,597.00
83.01
84.02
4 Rapat Koordinasi
Kedalam dan
Keluar Daerah
pada Balai
Laboratorium
Kesehatan Daerah
80,000,000.00
29,686,700.00
37.11
88.87
29 LKIP DINKES 2019
N
O URAIAN
PAGU ANGGARAN
(Rp)
REALISASI
Rp % FISIK
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
7 Program Peningkatan
Pelayanan
Laboratorium
Kesehatan Daerah
1,431,985,000.00 1,147,896,469.00 80.16
1 Pelayanan
Laboratorium
Klinik dan
Laboratorium
Kesehatan
Masyarakat
420,000,000.00
365,118,226.00
86.93
100
2 Pengendalian
Mutu
Laboratorium
Kesehatan Daerah
599,035,000.00
590,010,743.00
98.49
100
3 Akreditasi
Labkesda (DAK)
412,950,000.00
192,767,500.00
46.68
95.46
JUMLAH BELANJA
DAERAH
321,744,714,744.00
301,862,200,542.0
0
93.82
RSUD Malingping dengan Alokasi Belanja Tidak Langsung sebesar Rp.
21.355.000.000,- (Dua Puluh Satu Miliar Tiga Ratus Lima Puluh Lima Juta Rupiah)
Realisasi Rp. 20.514.531.748,- (Dua Puluh Miliar Lima Ratus Empat Belas Juta Lima
Ratus Tiga Puluh Satu Ribu Tujuh Ratus Empat Puluh Delapan Rupiah) atau sebesar
96.06%. Sedangkan pada Belanja Langsung sebesar Rp. 80.094.156.692,- (Delapan
Puluh Miliar Sembilan Puluh Empat Juta Seratus Lima Puluh Enam Ribu Enam ratus
Sembilan Puluh Dua Rupiah) Realisasi sebesar Rp. 74.665.131.462,-(Tujuh Puluh Empat
Miliar Enam Ratus Enam Puluh Lima Juta Seratus Tiga Puluh Satu Ribu Empat Ratus
Enam Puluh Dua Rupiah) atau sebesar 93.22%.
30 LKIP DINKES 2019
Tabel 7
Realisasi Belanja RSUD Malingping APBD Tahun 2019
N
O URAIAN
PAGU ANGGARAN
(Rp)
REALISASI
Keuangan (Rp) (%) Fisik
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
BELANJA DAERAH 101,449,156,692.00 95,179,663,210.00 93.82
BELANJA TIDAK
LANGSUNG
21,355,000,000.00 20,514,531,748.00 96.06 100
Belanja Tidak
Langsung
21,355,000,000.00 20,514,531,748.00 96.06 100
BELANJA
LANGSUNG 80,094,156,692.00 74,665,131,462.00
93.22
UPTD RSUD
MALINGPING
A Program Tata Kelola
Pemerintahan
57,900,660,677.00 56,104,134,167.00 96.90 84.83
1
Perencanaan Evaluasi
dan Pelaporan
171,880,000.00 167,396,000.00 97.39 100
2
Penatausahaan,
Pengendalian dan
Evaluasi Laporan
Keuangan
151,169,200.00 138,246,836.00 91.45 100
3
Pengadaan Sarana
Dan Prasarana kantor
48,289,840,200.00 47,610,227,912.00 98.59 98.75
4
Pemeliharaan Sarana
dan Prasarana Kantor
970,640,000.00 719,561,137.00 74.13 93.75
5
Penyediaan Barang
dan Jasa Perkantoran
7,637,731,277 6,874,902,082.00 90.01 86.11
6
Koordinasi dan
Konsultasi ke Dalam
dan Keluar Daerah
Pada RSUD
Malingping
436,900,000.00 361,009,000.00 82.63 100
7
Peningkatan
Kapasitas Aparatur
pada RSUD
Malingping
242,500,000.00 232,791,200.00 96.00 100
B Peningkatan Mutu
Layanan Kesehatan
Masyarakat
7,193,496,015.00 5,989,902,266.00 83.27 99.44
8
Etika dan Mutu
Pelayanan RSUD
Malingping
112,870,000.00 85,085,000.00 75.38 100
31 LKIP DINKES 2019
N
O URAIAN
PAGU ANGGARAN
(Rp)
REALISASI
Keuangan (Rp) (%) Fisik
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
9
Pengembangan Mutu
Pelayanan Kesehatan
dan Kerjasama RSUD
Malingping
94,260,000.00 76,741,231.00 81.41 100
10 Peningkatan Mutu
Pelayanan Rawat
Inap RSUD
Malingping
104,355,000.00 95,981,000.00 91.98 100
11 Peningkatan Mutu
Pelayanan Rawat
Jalan dan Rawat
Khusus RSUD
Malingping
92,355,000.00 84,269,000.00 91.24 100
12 Mutu Penunjang
Medis RSUD
Malingping
5,237,830,585.00 4,618,779,543.00 88.18 96.67
13 Mutu Penunjang Non
Medis RSUD
Malingping
1,551,825,430.00 1,029,046,492.00 66.31 100
III Pelayanan Kesehatan
(BLUD)
15,000,000,000.00 12,571,095,029.00 83.81 95.00
JUMLAH 80,094,156,692.00 74,665,131,462.00 93.82 98.31
RSUD Banten dengan Alokasi Belanja Tidak Langsung sebesar Rp.
46.595.000.000,- (Empat Puluh Enam Miliar Lima Ratus Sembilan Puluh Lima Juta
Rupiah) Realisasi Rp. 44.476.681.595,- (Empat Puluh Empat Miliar Empat Ratus Tujuh
Puluh Enam Juta Enam ratus Delapan Puluh Satu Ribu Lima ratus Sembilan Puluh Lima
Rupiah) atau sebesar 95.45%. Sedangkan pada Belanja Langsung sebesar Rp.
171.621.967.564,- (Seratus Tujuh Puluh Satu Miliar Enam Ratus Dua Puluh Satu Juta
Sembilan Ratus Enam Puluh Tujuh Ribu Lima Ratus Enam Puluh Empat Rupiah) Realisasi
sebesar Rp. 134.063.964.959,-(Seratus Tiga Puluh Empat Miliar Enam Puluh Tiga Juta
Sembilan Ratus Enam Puluh Empat Ribu Sembilan Ratus Lima Puluh Sembilan Rupiah)
atau sebesar 78.12%.
32 LKIP DINKES 2019
Tabel 8
Realisasi Belanja RSUD Banten) APBD Tahun 2019
NO URAIAN PAGU ANGGARAN
(Rp)
REALISASI
KEUANGAN % FISIK
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
BELANJA DAERAH 218,216,967,564 178,540,646,554
BELANJA TIDAK
LANGSUNG
46,595,000,000
44,476,681,595 95.45 100
Belanja Tidak
Langsung
46,595,000,000
44,476,681,595 95.45 100
BELANJA
LANGSUNG
171,621,967,564 134,063,964,959 78.12
I Program Tata Kelola
Pemerintahan RSUD
Banten
I.1 Penyusunan Laporan
Kinerja Keuangan
dan Neraca Aset
pada RSUD Banten
33,836,000 27,836,000 82.27 99.99
I.2 Perencanaan Evaluasi
dan Pelaporan
158,265,000 49,550,500 31.31 83.96
I.3 Pengadaan Sarana
dan Prasarana Kantor
8,201,689,860 5,483,366,913 66.86 84.70
I.4 Pemeliharaan sarana
dan prasarana kantor
3,933,575,000 834,002,237 21.20 97.73
I.5 Penyediaan Barang
dan Jasa Perkantoran
39,074,299,000
32,855,903,230 84.09 93.63
I.6 Peningkatan
Kapasitas Aparatur
pada RSUD Banten
190,770,000 83,782,802 43.92 100
I.7 Perbendaharaan dan
Verifikasi pada RSUD
Banten
37,455,000 37,455,000 100.00 100
I.8 Penyediaan data
pembangunan
sektoral
33,830,000 31,693,000 93.68 100
I.9 Pengadaan sarana
dan prasarana
17,400,301,000 17,377,510,000 99.87 100
33 LKIP DINKES 2019
NO URAIAN PAGU ANGGARAN
(Rp)
REALISASI
KEUANGAN % FISIK
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
kesehatan RSUD
Banten (DAK)
I.10 Koordinasi dan
konsultasi ke dalam
dan keluar daerah
165,096,000 139,978,281 84.79 100
2 Program
Peningkatan
Pelayanan Kesehatan
2.1 Pemantauan
pelayanan
199,314,000 174,542,550 87.57 97.33
2.2 Operasional
Pelayanan
189,180,000 184,050,004 97.29 97.51
2.3 Asuhan dan Etika
Keperawatan
216,545,000 212,727,170 98.24 100
2.4 Pembinaan dan
pengembangan
keperawatan
41,047,250 37,187,553 90.60 100
2.5 Pengelolaan barang
medis RSUD Banten
15,806,044,715 14,918,479,697 94.38 100
2.6 Pengelolaan barang
non medis RSUD
Banten
2,853,470,370 2,639,007,905 92.48 100
2.7 Sistem Informasi
Manajemen Rumah
Sakit
71,710,000 68,429,229 95.42 100
2.8 Rekam Medis 49,002,500 49,002,500 100.00 100
2.9 Pelayanan Kesehatan
BLUD
82,966,536,869
58,859,460,387.83
70.94 83
JUMLAH 218,216,967,564 178,540,646,554 81.82
3.2.2. Permasalahan dan Solusi
Terdapat 39 Kegiatan dari 72 Kegiatan pada Belanja Langsung yang penyerapan
anggarannya dibawah 90%. Permasalahan pada penyerapan belanja langsung Urusan
Wajib Kesehatan tersebut secara umum pekerjaan atau realisasi fisik telah dilaksanakan
34 LKIP DINKES 2019
adapun permasalahan disebabkan karena adanya efisiensi anggaran (sisa kontrak, dll).
Adapun kegiatan dengan penyerapan keuangan dibawah 90% adalah sebagai berikut :
1. Kegiatan Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset (88.75%) :
a. Permasalahan :
i. Pekerjaan telah dilaksanakan 100%, adapun permasalahan
dikarenakan efisiensi pada anggaran honor narasumber untuk es 3
dan 4 yang direalisasikan hanya honor eselon 4 serta adanya
efisiensi pada perjalanan dinas dalam dan luar daerah.
b. Solusi : Membuat perencanaan anggaran yang lebih baik serta
memastikan kehadiran Narasumber sesuai dengan rencana pelaksanaan
pekerjaan.
2. Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan (83.22%) :
a. Permasalahan :
i. Adanya Efisiensi Anggaran
b. Solusi : Membuat perencanaan anggaran yang lebih baik disesuaikan
dengan kebutuhan pelaksanaan pekerjaan.
3. Kegiatan Pengadaan Sarana Prasarana Kantor (87.55%) :
a. Permasalahan :
i. Anggaran pekerjaan pemagaran gudang farmasi dan
pengawasannya tidak terrealisasikan, dikarenakan akan dilakukan
pelebaran jalan Provinsi pada lokasi tersebut.
ii. Pada anggaran pengadaan lemari arsip tidak terealisasikan
dikarenakan dengan adanya aplikasi SIMAYA membantu
pengelolaan arsip (kondisi yang ada masih cukup memadai).
iii. Honorarium DPPT, Pematokan untuk pengadaan lahan RS
Cibaliung tidak terealisasikan dikarenakan pengadaan lahannya
dipertimbangkan kembali, difokuskan pada RS Cilograng terlebih
dahulu
b. Solusi : Untuk pemagaran gudang farmasi disesuaikan dengan kondisi
yang terkena pelebaran jalan Provinsi.
4. Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor (81.28%) :
35 LKIP DINKES 2019
a. Permasalahan :
i. Adanya Efisiensi Angaran dimana realisasi keuangan sebesar
81.28% dikarenakan kegiatan pemeliharaan merupakan kegiatan
yang bersifat insidentil sehingga realisasi fisik sudah dapat tercapai
dengan penyerapan anggaran tersebut.
b. Solusi : Perencanaan anggaran sesuai rencana kebutuhan pemeliharaan
barang daerah.
5. Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran (76.68%) :
a. Permasalahan :
i. Realisasi sebesar 76.68% dikarenakan efisiensi pada Belanja Listrik
(pembayaran sesuai tagihan), belanja bahan bakar pada belanja
BBM kendaraan roda 2 dan genset sesuai dengan klaim
pembayaran.
b. Solusi : Perencanaan anggaran disesuaikan kembali mengacu pada rata-
rata penggunaan / klaim pembayaran.
6. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur (81.90%) :
a. Permasalahan :
i. Terdapat efisiensi anggaran dikarenakan harga satuan pengiriman
pelatihan lebih rendah dibandingkan alokasi anggaran yang
tersedia.
b. Solusi : Penyesuaian dalam perencanaan anggaran pengiriman diklat
petugas.
7. Kegiatan Penyediaan Data Pembangunan Sektoral (73.64%) :
a. Permasalahan :
i. Terdapat Efisiensi Anggaran dimana pekerjaan penyusunan
dokumen survei kepuasan masyarakat tidak dilaksanakan karena
survei kepuasan masyarakat dilaksanakan pada unit pelayanan
b. Solusi : Membuat perencanaan anggaran yang lebih baik disesuaikan
dengan tugas dan fungsi.
8. Kegiatan Bantuan Operasional Kesehatan (DAK) (61.90%) :
a. Permasalahan :
36 LKIP DINKES 2019
i. Terdapat Efisiensi Anggaran dimana pekerjaan Rujukan Pengujian
Sampel Kesehatan Masyarakat tidak dilaksanakan karena tidak ada
kejadian KLB yang megharuskan pengiriman sampel ke pusat
b. Solusi : Membuat perencanaan anggaran yang lebih baik disesuaikan
dengan kewenangan.
9. Kegiatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat (84.66%) :
a. Permasalahan :
i. Terdapat Efisiensi Anggaran belanja makan minum kegiatan (Hasil
survei harga lebih rendah dibandingkan pagu anggaran)
b. Solusi : Dilakukan perubahan apabila harga survei lebih rendah
dibandingkan nilai pagu.
10. Kegiatan Peningkatan Kesehatan Lingkungan (88.86%) :
a. Permasalahan :
i. Terdapat Efisiensi Anggaran uang saku peserta yang tidak diserap
karena dengan pemberian uang saku pada kegiatan pemicuan
dapat mempengaruhi hasil upaya perubahan perilaku kegiatan
tersebut.
b. Solusi : Dalam Perencanaan di tinjau kembali untuk tidak menganggarkan
uang saku pada kegiatan pemicuan.
11. Kegiatan Penurunan Stunting (DAK Penugasan) (83.55%) :
a. Permasalahan :
i. Terdapat efisiensi anggaran penyesuaian harga PMT berdasarkan
harga survei.
b. Solusi : Penyusunan penganggaran disuaikan dengan harga pasar.
12. Kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (86.85%) :
a. Permasalahan :
i. Terdapat efisiensi anggaran pada belanja makan minum,
perlengkapan peserta , penggandaan , penyesuaian harga bahan
habis pakai , ketidakhadiran narasumber dan peserta kegiatan.
b. Solusi : Menyesuaikan dengan harga dan kemungkinan kenaikan harga
Memastikan kehadiran peserta dan narasumber.
37 LKIP DINKES 2019
13. Kegiatan Surveilans, Imunisasi dan Krisis Kesehatan (88.99%) :
a. Permasalahan :
i. Terdapat efisiensi anggaran pada belanja makan minum dan
trasport perjalanan dinas dalam daerah dan luar daerah,
penyesuaian harga dalam pengadaan bahan pakai habis dan media
KIE.
b. Solusi : Menyesuaikan dengan harga dan kemungkinan kenaikan harga
Memastikan kehadiran peserta dan narasumber.
14. Kegiatan Upaya Kesehatan Jiwa (82.52%) :
a. Permasalahan :
i. Terdapat efisiensi anggaran dimana uang saku peserta tidak
terserap karena kegiatan dilaksanakan di sekolah yang
bersangkutan dan honor narasumber tidak terserap karena tidak
hadir pada saat kegiatan.
b. Solusi : Penganggaran uang saku peserta sesuai pedoman Penyusunan dan
pelaksanaan APBD.
15. Kegiatan Pencegahan, Pengendalian Penyakit Menular Bersumber Binatang
(86.63%) :
a. Permasalahan :
i. Terdapat efisiensi anggaran pada Belanja makan minum,
perlengkapan peserta, penggandaan , penyesuaian harga bahan
habis pakai , ketidakhadiran narasumber dan peserta kegiatan.
b. Solusi : Menyesuaikan dengan harga dan kemungkinan kenaikan harga,
serta Memastikan kehadiran peserta dan narasumber.
16. Kegiatan Perencanaan dan Pendayagunaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
(62.32%) :
a. Permasalahan :
i. Rekruitmen tenaga kesehatan ditargetkan sebanyak 170 orang
sedangkan yang terealisasi sebanyak 126 orang, hal tersebut
dikarenakan adanya tenaga kesehatan yang mengundurkan diri
38 LKIP DINKES 2019
saat proses seleksi dam mengundurkan diri karena telah diterima
sebagai CPNS.
b. Solusi : Dilakukan percepatan pelaksanaan seleksi diawal tahun dan
pelaksanaan selesi dilakukan beberapa gelombang dalam 1 tahun.
17. Kegiatan Penyelenggaraan Pendidikan dan pelatihan Kesehatan (6.47%) :
a. Permasalahan :
i. Tidak terlaksanaya rekruitment tenaga kesehatan khusus tahap ke
2.
b. Solusi : Pada tahapan perencanaan di TA. 2020 sarasaran dan jadwal akan
akan dibuat tepat sasaran fleksibel.
18. Kegiatan Pengkajian Pengembangan dan Pengendalian Mutu Pelatihan
Kesehatan (48.57%) :
a. Permasalahan :
i. Tidak dilaksanakannya pelatihan akreditasi pelatihan, Quallity
asurance & Organizing Commite dikarenakan di seluruh
BBPK/Bapelkes tidak menjadwalkan kegiatan tersebut pada Tahun
2019 serta kegiatan evaluasi pelatihan tidak dilaksanakan karena
belum adanya pelatihan yang dilaksanakan oleh UPTD Pelatihan
Kesehatan sehingga tidak ada penyerapan anggaran.
b. Solusi : Untuk kegiatan pelatihan akreditasi pelatihan mengirimkan
peserta untuk mengikuti magang di BBPK Ciloto.
19. Kegiatan Pengadaan Sarana Prasarana Kantor pada Balai Laboratorium
Kesehatan Daerah (74.90%) :
a. Permasalahan :
i. Pelaksanaan kegiatan belum dapat dilaksanakan dengan tepat
waktu secara optimal, terdapat pekerjaan yang pemutusan
kontrak dikarenakan pelaksanaan kegiatan tidak tepat waktu,
terdapat kegiatan yang harganya melebihi harga e katalog.
b. Solusi : Melakukan reschedule kegiatan, melakukan pemutusan kontrak
pekerjaan dan membayarkan sesuai dengan capaian realisasi fisik serta
39 LKIP DINKES 2019
hasil uji mutu lab, dan melakukan rasionalisasi harga merujuk pada harga
dipasaran/e catalog.
20. Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada Balai Laboratorium
Kesehatan Daerah (83.01%) :
a. Permasalahan :
i. Pelaksanaan kegiatan belum dapat dilaksanakan dengan tepat
waktu secara optimal,
ii. Terdapat efisiensi anggaran pada Belanja makan minum rapat, dan
belanja narasumber/instruktur, Belanja Listrik (pembayaran sesuai
tagihan), belanja bahan bakar pada belanja BBM kendaraan roda
2 dan genset sesuai dengan klaim pembayaran.
b. Solusi :
i. Melakukan penyesuaian dengan harga dan kemungkinan kenaikan
harga, serta memastikan kehadiran narasumber /instruktur.
ii. Perencanaan anggaran disesuaikan kembali mengacu pada rata-
rata penggunaan / klaim pembayaran.
21. Kegiatan Rapat Koordinasi Kedalam dan Keluar Daerah pada Balai Laboratorium
Kesehatan Daerah (37.11%) :
a. Permasalahan :
i. Pelaksanaan kegiatan belum dilaksanakan sesuai dengan rencana
operasional yang telah disusun, pegawai yang melaksanakan
perjadin tidak sesuai dengan perencanaan;
ii. Tidak semua petugas dapat melaksanakan perjadin sesuai dengan
jadwal yang telah dibuat dikarenakan ada tugas lain yang lebih
diprioritaskan.
b. Solusi : Melakukan reschedule kegiatan dan melakukan upaya percepatan
untuk realisasi fisik kegiatan, merasionalisasi petugas yang melaksanakan
perjadin sesuai ketentuan yang berlaku.
40 LKIP DINKES 2019
22. Kegiatan Pelayanan Laboratorium Klinik dan Laboratorium Kesehatan
Masyarakat (86.93%) :
a. Permasalahan :
i. Efisiensi sisa kontrak (terdapat beberapa jenis reagen yang harus
import sehingga membutuhkan waktu pengiriman yang lama;
b. Solusi : Pemesanan reagen dilaksanakan pada TW I.
23. Kegiatan Akreditasi Labkesda (DAK) (46.68%) :
a. Permasalahan :
i. Pelaksanaan kegiatan belum dapat dilaksanakan dengan tepat
waktu dikarenakan pengaturan jadwal kegiatan diatur oleh pusat
ii. Terdapat kegiatan survey simulasi yang tidak dapat dilaksanakan
karena hasil nilai bimtek ke 2 akreditasi lab telah mencukupi.
iii. Efisiensi pada belanja transport dan akomodasi sesuai dengan riil
cost dimana narasumber yang ditugaskan berasal dari DKI dan
Jabar yang tidak memerlukan transportasi pesawat.
b. Solusi : Melakukan reschedule kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah
diatur oleh pusat dan membuat serta menyusun pertanggungjawaban
sesuai dengan biaya riil mempedomani pada SSH APBD Provinsi Banten.
24. Kegiatan Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset pada RSUD
Banten (82.27%) :
a. Permasalahan :
i. Efisiensi anggaran
b. Solusi : -
25. Kegiatan Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan pada RSUD Banten (31.31%) :
a. Permasalahan :
i. semua kegiatan terlaksana hanya saja ada belanja jasa perencanaan
berbasis elektronik yang tidak terealisasi
b. Solusi : -
26. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada RSUD Banten (66.86%)
:
a. Permasalahan :
41 LKIP DINKES 2019
i. Pengadaan AC Split Duct dan Instalasinya Tidak dapat
dilaksanakan karena daya dan instalasi listrik instalasi gizi tidak
memadai dan saat ini sedang dilakukan peningkatan installasi
listrik dari travo induk ke instalasi gizi
ii. Pembangunan Gedung Artesis Tidak dilaksanakan dikarenakan
setelah dikaji ulang oleh Peltek bangunan yang ada tidak
memungkinkan untuk dihapuskan dan apabila dilaksanakan maka
bangunan akan lebih tinggi dan dikatagorikan bangunan 2 tingkat
,
iii. Pengadaan auning ambulance tidak dilaksanakan karena area yang
akan dipasang auning dijadikan area pembangunan gedung 8
lantai,
iv. Pengadaan Jaringan Pipa Tendon Air Tidak dilaksanakan
dikarenakan perencanaan yang tidak tepat usulan dari kepala
instalasi sanitasi IPAL setelah direview oleh tim teknis anggaran
yang ada tidak mencukupi
b. Solusi : Pengkajian ulang untuk perencanaan berikutnya.
27. Kegiatan Pemeliharaan sarana dan prasarana kantor pada RSUD Banten
(21.20%) :
a. Permasalahan :
i. Rehabilitasi dingding interior dan eksterior termasuk ganti fasade
ACP tidak diserap karena tidak terpenuhinya persyaratan kontrak
di dalam KAK oleh penyedia sehingga lelang dibatalkan,
ii. Pemeliharaan ruang perkantoran lantai 4 tidak dilaksanakan
dikarenakan perubahan peruntukkan penggunaan lantai 4.
b. Solusi : Dilakukan perencanaan ulang untuk tahun berikutnya
28. Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada RSUD Banten (84.09%)
:
a. Permasalahan :
42 LKIP DINKES 2019
i. Belanja jasa pengamanan kantor realisasi hanya 9 bulan dari
rencana pengadaan 10 bulan sementara hasil lelang pemenang
dibulan april
b. Solusi : Proses lelang di awal tahun dengan dokumen kontrak yang
lengkap dan baik.
29. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur pada RSUD Banten (43.92%) :
a. Permasalahan :
i. Belanja jasa pengamanan kantor realisasi hanya 9 bulan dari
rencana pengadaan 10 bulan sementara hasil lelang pemenang
dibulan april
b. Solusi : Proses lelang di awal tahun dengan dokumen kontrak yang
lengkap dan baik.
30. Kegiatan Koordinasi dan konsultasi ke dalam dan keluar daerah pada RSUD
Banten (84.79%) :
a. Permasalahan :
i. Efisiensi Anggaran
b. Solusi : -
31. Kegiatan Pemantauan pelayanan pada RSUD Banten (87.57%) :
a. Permasalahan :
i. Secara umum realisasi fisik tercapai pada akhir tahun, tetapi ada
efisiensi anggaran dan proses realisasi kegiatan yang tidak sesuai
dengan target bulanan yang sudah tercantum pada aplikasi
SIMRAL
b. Solusi : -
32. Kegiatan Pelayanan Kesehatan BLUD pada RSUD Banten (70.94%) :
a. Permasalahan :
i. Kegiatan yang sudah dianggarkan tetapi tidak terealisasi
dikarenakan belum lengkapnya dokumen pendukung dan
kebutuhan tidak prioritas serta adanya perubahan kebijakan.
b. Solusi : Dilakukan perencanaan yang lebih baik untuk tahun berikutnya
43 LKIP DINKES 2019
33. Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor Pada RSUD Malingping
(74.13%) :
a. Permasalahan :
i. Adanya kekosongan direktur atau kuasa pengguna angggaran
selama 2 bulan sehingga kegiatan rutin pemeliharaan tidak
dilaksanakan selama 2 bulan.
b. Solusi : Membuat surat usulan kuasa pengguna anggaran atau plt. Direktur
ke BKD Provinsi Banten.
34. Kegiatan Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam dan Keluar Daerah Pada RSUD
Malingping (82.63%) :
a. Permasalahan :
i. Perjalanan dinas pada RSUD Malingping tidak dilakukan full
disesuaikan dengan rapat-rapat dan undangan
b. Solusi : Akan dianggarkan sesuai dengan jumlah pegawai PNS yang ada
dan melihat anggaran tahun sebelumnya.
35. Kegiatan Etika dan Mutu Pelayanan RSUD Malingping (75.38%) :
a. Permasalahan :
i. Terdapat efisiensi anggaran pada belanja narasumber dikarenakan
narasumber berasal dari internal.
b. Solusi : Tahun depan tidak dianggarkan belanja narasumber pada
kegiatan tersebut, karena akan menggunakan narasumber dari dr.
Spesialis yang ada di RSUD Malingping
36. Kegiatan Pengembangan Mutu Pelayanan Kesehatan dan Kerjasama RSUD
Malingping (81.41%) :
a. Permasalahan :
i. Adanya sisa anggaran pada narasumber yang disesuaikan dengan
narasumber yang hadir atau mewakili.
b. Solusi : Akan dikoordinasikan sebelum melaksanakan kegiatan sehingga
Narasumber yang dianggarkan sesuai dengan Narasumber yang akan
dilaksanakan.
44 LKIP DINKES 2019
37. Kegiatan Mutu Penunjang Medis RSUD Malingping (88.18%) :
a. Permasalahan :
i. Sisa kontrak pada belanja bahan habis pakai laboratorium dan
belanja obat
b. Solusi : Harga yang dianggarkan pada tahun selanjutnya agar disesuai
dengan harga terbaru agar sisa anggaran tidak terlalu banyak
38. Kegiatan Mutu Penunjang Non Medis RSUD Malingping (66.31%) :
a. Permasalahan :
i. Efisiensi pada belanja makan dan minum pasien dikarenakan
penyerapan kegiatan sesuai dengan jumlah pasien yang dirawat
b. Solusi : Belanja makan minum pasien dihitung berdasarkan jumlah tempat
tidur dan kunjungan pasien yang dirawat tahun sebelumnya.
39. Kegiatan Pelayanan Kesehatan (BLUD) RSUD Malingping (83.81%) :
a. Permasalahan :
i. Adanya sisa anggaran pada belanja pegawai untuk rekrutmen
pegawai BLUD yang tidak dilaksanakan
b. Solusi : Rekrutmen pegawai dilaksanakan pada awal tahun 2020.
Dinas kesehatan Provinsi Banten
Jl. Syech Nawawi Al Bantani (KP3B) Curug Serang Banten
No. Tlpn (0254) 267023