diklat pisk palembang Pengendalian mutu beton

30
DIKLAT PISK.2014 BIDANG CIPTA KARYA PENGENDALIAN MUTU PEKERJAAN BETON ( Bagian dari Pengendalian Kontrak ) DIKLAT PU.WILAYAH VII PALEMBANG

Transcript of diklat pisk palembang Pengendalian mutu beton

DIKLAT PISK.2014 BIDANG CIPTA KARYA

PENGENDALIAN MUTUPEKERJAAN BETON

( Bagian dari Pengendalian Kontrak )

DIKLAT PU.WILAYAH VII PALEMBANG

PERATURAN YG DIGUNAKAN

PENGERTIAN BETONBeton adalah campuran antara :

Membentuk masssa padat.

TERMINOLOGIf’c = kuat tekan beton yang di isyaratkan, kuat tekan yang di tetapkan oleh

Perencana struktur ( berdasarkan benda uji berbentuk silinder ukuran diameter 15 cm, tinggi 30 cm ).

f’cr = kuat tekan yang ditargetkan, kuat tekan rata2 yang diharapkan dapat dicapai yang lebih besar dari f’c

f;cr = f’c + k. Sr

dimana : k adalah tetapan statitik sebesar 1,64 dengan tingkat kepercayaan 95%

Sr adalah Standar Deviasi Rencana

MUTU BETON DAN PENGGUNAAN

MUTUBETON

f'c( Mpa )

σ'bk( kg/cm2)

PENGGUNAAN

MUTU TINGGI ≥ 45 ≥ K500 Beton Pra-Tekan

MUTU SEDANG 20 ≤ X ≤ 45 K250 ≤ X ≤ K500 Beton Bertulang

MUTU RENDAH 15 ≤ X ≤ 20 K175 ≤ X ≤ K250 Beton Tidk Bertulang

10 ≤ X ≤ 15 K125 ≤ X ≤ K175 Beton Lantai Kerja

SIFAT SIFAT BETON

TAHAPAN KONDISI BETON

PENGUJIAN BAHAN PEMBUAT BETON

1.Berat Jenis2.Konsistensi3.Pengikatan Awal

1.Berat Jenis2.Anl.Saringan3.Kadar Organik4.Kadar Lumpur5.Penyerapan6.Kadar Air

1.Berat Jenis2.Anl.Saringan3.Kadar Organik4.Kadar Lumpur5.Penyerapan6.Kadar Air7.Impact Test

PERENCANAAN CAMPURAN BETON

( JOB MIX FORMULA )

PERAWATAN(curing)

UJI KUAT TEKAN

KellyBall

K-SlumpKerucut Abraham

ANALISA DATA HASIL TEST

LAP.MIX DESIGN

ALAT SLUMP TEST

K-SLUMP

KELLY BALL

KERUCUTABRAHAMS

PENGUJIAN UTAMA BETON

METODE PENCAMPURAN BETON

PROSES READY MIX CONCRETE

FREKUENSI PELAKSANAAN TEST

PENERIMAAN MUTU BETONMUTU BETON KUAT TEKAN KAREKTERISTIK

fc’ σbk Benda Uji Silinder Benda Uji Kubus

(15cm-30cm) (15x15x15cm)

( Mpa) (kg/cm2) (kg/cm2) (kg/cm2)

50 K.600 500 600

45 K.500 450 500

40 K.450 400 450

35 K.400 350 400

30 K.350 300 350

25 K.300 250 300

20 K.250 200 250

15 K.175 150 175

10 K.125 100 125

PENERIMAAN MUTU BETON

A. Semua rata2 dari tiga hasil test kekuatan tekan yang berurutan harus paling sedikit sama dengan mutu beton yang disyaratkan, f’c

B. Tidak ada satu hasil test kekuatan (rata2 kekuatan dari paling sedikit dua silinder dari satu truck mixer),

1. Kekuatan Tekan fc < (f’c - 500 psi ) , untuk f’c ≤ 5.000 psi 2. Kekuatan Tekan fc < (f’c - 0,10 f’c ), untuk f’c > 5.000 psi . (butir B.2 adalah tambahan, yang lebih memberi tekanan pada kontrol kualitas pada beton mutu tinggi.).

TINDAKAN JIKA MUTU BETON TIDAK MEMENUHI SPESIFIKASI

ALAT KENDALI MUTU

1. Grafik Grafik2. Check Sheet3. Diagram Sebab Akibat4. Diagram Pareto5. Diagram Scatter6. Histogram7. Control Chart

CONTOH ALAT KENDALI MUTUHISTOGRAM CONTROL CHART

DIAGRAM SEBAB AKIBAT DIAGRAM PARETO

CONTOH ALAT KENDALI MUTUCHECK SHEET GRAFIK

DIAGRAM SCATTER

Contoh 1 – Frekuensi Pelaksanaan Tes

Suatu proyek dengan volume pengecoran adalah 200 yd3 (153 m3) per hari selama 7 hari, dibawa oleh truk mixer yang berkapasitas 10 yd3 (7,65 m3). Tentukan jumlah silinder yang diperlukan!

Perhitungan dan Pembahasan

1. Total beton yg dicor di proyek adalah = (200)x(7) = 1.400 yd3 = 1.070 m32. Jumlah truk yg dibutuhkan adalah = 1.400 / 10 = 140 bh3. Jumlah truk yg disyaratkan untuk diambil sampelnya per hari = 200 / 150 = 1.3 (dibulatkan diambil 2)4. Jumlah truk yg dibutuhkan untuk diambil sampelnya per proyek = (2)x (7) = 145. Total jumlah silinder yg dibutuhkan untuk dicetak untuk proyek = 14 (2 silinder/test) = 28 (minimum)6. Jumlah test kekuatan yang dibutuhkan untuk dicetak adalah lebih besar dari lima (14 test), sehingga masuk kategori proyek besar

Contoh 2 – Frekuensi Pelaksanaan Tes

Tentukan jumlah minimum silinder test yg harus dicetak untuk memuaskan aturan frekuensi minimum sampling untuk test kekuatan. Beton yang dicor dalam area pelat seluas ukuran 100 ft x 75 ft x 7,5 in (30,48 x 22,86 x 0,19 m). Dan dibawa oleh truk mixer yang berkapasitas 10 yd3.

Perhitungan dan pembahasan

1. Total luas area pelat yg dicor adalah = 100 x 75 = 7.500 ft2 = 697 m2.2. Total beton yg dicor dalam proyek ini = 7.500 x 7.5 x 1/12 x 27 = 174 yd3 = 133 m33. Total jumlah truk yg dibutuhkan = 174 / 10 = 18 bh4. Jumlah truk yg diambil sampelnya yg dibutuhkan adalah = 174 / 150 = 1.2 dibulatkan 2 bh5. Jumlah selinder yang dibutuhkan = 7.500 / 5.000 = 1.5 bh, dibulatkan 2 bh6. Mengacu pada aturan , hanya menghasilkan 2 tes kekuatan (4 silinder tes), sehingga tergolong dalam kategori proyek kecil. Sehingga berdasarkan aturan , dari 18 truk mixer diambil 5 sampel tes kekuatan secara acak (10 silinder test).

Contoh 3 – Penerimaan Beton

Berikut data test kekuatan dari 5 truk mixer beton. Untuk masing-masing truk mixer, dua silinder dicor dan ditest pada umur 28 hari. Kekuatan beton yg disyaratkan adalah f’c= 4.000 psi. Tentukan penerimaan beton didasarkan pada kriteria kekuatan rata2 < f’c – 500 psi dan kekuatan rata2 tigahasil yang berurutan < f’c = 4.000 psi

Test Selinder 1 Selinder 2 Rata-Rata< f’c – 500 psi

Rata2 tiga hasil test yangberurutan

< f’c = 4.000 psi

(psi) (psi) (psi) (psi)

1 4.110 4.260 4.185 -

2 3.840 4.080 3.960 -

3 4.420 4.450 4.435 4.193

4 3.670 3.820 3.745 4.047

5 4.620 4.570 4.595 4.258

Perhitungan dan pembahasan No.3

Rata2 dua silinder dari masing2 truk mixer menghasilkan satu nilai hasil test kekuatan. Walaupun ada hasil test yang kecil yaitu 3.745 psi yang lebih rendah dari f’c = 4.000 psi, beton dipertimbangkan untuk diterima karena tidak berada di bawah 3.500 psi dari nilai yg disyaratkan (4.000-500 = 3.500 psi).

Kriteria kedua didasarkan atas rata2 tiga hasil test yg berurutan, dipenuhi oleh rata2 tiga hasil test yg ada.

Nilai 4.193 adalah rata2 dari tiga hasil test yg berurutan pertama : (4.185+3.960+4.435)/3 = 4.193 psi.

Rata2 tiga hasil test yg berurutan kedua dihitung sebagai berikut: (3.960+4.435+3.745)/3 = 4.047 psi ,dan begitu seterusnya. Jadi berdasarkan aturan kriteria penerimaan untuk kekuatan beton, lima hasil test kekuatan dapat diterima.

Contoh 4 – Penerimaan Beton

Berikut data test kekuatan dari 5 truk mixer beton. Untuk masing-masing truk mixer, dua silinder dicor dan ditest pada umur 28 hari. Kekuatan beton yg disyaratkan adalah f’c= 4.000 psi. Tentukan penerimaan beton didasarkan pada kriteria kekuatan rata2 < f’c – 500 psi dan kekuatan rata2 tigahasil yang berurutan < f’c = 4.000 psi

Test Selinder 1 Selinder 2 Rata-Rata< f’c – 500 psi

Rata2 tiga hasil test yangberurutan

< f’c = 4.000 psi

(psi) (psi) (psi) (psi)

1 3.620 3.550 3.585 -

2 3.970 4.060 4.015 -

3 4.080 4.000 4.040 3.880*

4 4.860 4.700 4.780 4.278

5 3.390 3.110 3.250** 4.023

Perhitungan dan pembahasan No.4

Terlihat 3.250** psi lebih rendah dari 3.500 psi (4.000-500 psi), dan 3.880* lebih rendah dari f’c yakni 4.000 psi. Menunjukkan beton tidak dapat diterima.

Alasan utama hasil test beton yg rendah kemungkinan adalah :

(1)Pengambilan sampel dan pengetesan yang salah ;(2)Pengurangan kualitas beton karena produksi yang keliru ;(3)Penambahan terlalu banyak air ke dalam beton karena keterlambatan pengecoran ; (4)Atau permintaan beton dengan slump tinggi.

Contoh 5 – Penerimaan Beton

Berikut data test kekuatan dari 5 truk mixer beton. Untuk masing-masing truk mixer, dua silinder dicor dan ditest pada umur 28 hari. Kekuatan beton yg disyaratkan adalah f’c= 4.000 psi. Tentukan penerimaan beton didasarkan pada kriteria kekuatan rata2 < f’c – 500 psi dan kekuatan rata2 tigahasil yang berurutan < f’c = 4.000 psi

Test Selinder 1 Selinder 2 Rata-Rata ( fci – fcm ) ( fci – fcm )²

(psi) (psi) (psi) (psi)

1 4.110 4.260 4.185 1 1

2 3.840 4.080 3.960 -224 50.176

3 4.420 4.450 4.435 251 63.001

4 3.670 3.820 3.745 -439 192.721

5 4.620 4.570 4.595 411 168.921

f’cm = 4.184 474.820

Perhitungan dan Pembahasan menggunakan Control ChartNilai rata rata dari 5 test selinder = (4.185+3.960+4.435+4.595)/5 = 4.184

Nilai ∑( fci – fcm )² = 1+ 50.176 + 63.001 + 192.721 + 168.921 = 474.820

Standar Deviasi = Sd =

Sd = √ ( 474.820/4 ) = 344,536 psi

LCL=lower control limit = fcm + K.Sd = 4.184 – (1,64X344,536) = 3.619 psi

Rata rata fcm = 4.184 psi

UCL =upper control limit = fcm + K.Sd = 4.184 + (1,64X344,536) = 4.749 psi

∑ (fci – fcm )²

( n- 1 )√

CONTROL CHART

QUALITY CONTROL CYCLE