dikamon reproduksi 2

4
Jelaskan perbedaan kehamilan intrauterin dan ekstrauterin ! Kehamilan Intrauterin adalah kehamilan yang terjadi pada cavum uteri dimana implantasi hasil konsepsi terjadi pada endometrium sedangkan kehamilan ekstrauterin adalah kehamilan yang terjadi diluar cavum uteri dimana implantasi hasil konsepsi terjadi di luar endometrium. Cara membedakan kehamilan intrauterin dan ekstrauterin : Karakteristik kehamilan intrauterin adalah : 1. Besar uterus sebanding dengan usia kehamilan 2. Tidak terdapat nyeri abdomen bagian bawah atau perdarahan per vagina 3. Tidak dijumpai adanya ketegangan dinding abdomen bagian bawah Karakteristik kehamilan ekstrauterin: 1. Ukuran uterus lebih kecil dari perkiraan usia kehamilan 2. Umumnya terdapat rasa nyeri pada dinding abdomen bagian bawah dan perdarahan per vaginam 3. Umumnya dinding abdomen bagian bawah tegang Jelaskan interpretasi hasil USG pada scenario !

description

repro 2

Transcript of dikamon reproduksi 2

Page 1: dikamon reproduksi 2

Jelaskan perbedaan kehamilan intrauterin dan ekstrauterin !

Kehamilan Intrauterin adalah kehamilan yang terjadi pada cavum uteri dimana implantasi hasil

konsepsi terjadi pada endometrium sedangkan kehamilan ekstrauterin adalah kehamilan yang

terjadi diluar cavum uteri dimana implantasi hasil konsepsi terjadi di luar endometrium.

Cara membedakan kehamilan intrauterin dan ekstrauterin :

Karakteristik kehamilan intrauterin adalah :

1. Besar uterus sebanding dengan usia kehamilan

2. Tidak terdapat nyeri abdomen bagian bawah atau perdarahan per vagina

3. Tidak dijumpai adanya ketegangan dinding abdomen bagian bawah

Karakteristik kehamilan ekstrauterin:

1. Ukuran uterus lebih kecil dari perkiraan usia kehamilan

2. Umumnya terdapat rasa nyeri pada dinding abdomen bagian bawah dan perdarahan per

vaginam

3. Umumnya dinding abdomen bagian bawah tegang

Jelaskan interpretasi hasil USG pada scenario !

Molahidatidosa adalah jonjot-jonjot korion (chorionic villi) yang tumbuh berganda berupa

gelembung-gelembung kecil yang mengandung banyak cairan sehingga menyerupai buah

anggur, atau mata ikan. Karena itu disebut juga hamil anggur atau mata ikan, kelainan ini

merupakan neoplasma trofoblas yang jinak (benigna). Molahidatidosa merupakan bentuk

jinak dari penyakit trofoblast gestasional, menunjukan hasil konsepsi tanpa fetus yang

intak, adanya edema villi khorealis, hyperplasia trofoblas terdapat disintegrasi dan hilang

nya pembuluh darah atau avaskuler dari villi,

Page 2: dikamon reproduksi 2

Molahidatidosa berulang merupakan molahidatidosa yang terjadi setelah seseorang telah

mempunyai riwayat Molahidatidosa sebelumnya,

Kejadian ini dapat diselingi kehamilan normal atau berturut turut, lebih sering terjadi pada

kehamilan Mola komplit.

Molahidatidosa dibagi menjadi dua, yaitu Molahidatidosa komplit dan Molahidatidosa parsialis,

namun pada kasus ini merupakan molahidatidosa komplit yang umumnya terdeteksi pada

kehamilan trimester kedua, Rata-rata ditemukan pada saat umur kehamilan 18 minggu. Ditandai

dengan edema hidrofik sebagian besar villi, dan dibungkus oleh trofoblas yang hiper plasia dan

ativic. Lalu tidak ditemukan adanya embrio dan selaput ketuban, lebih dari 90% mola komplit

menunjukan suatu kariotipe 46xx yang berasal dari ayah.

Pada pemeriksaan ultrasonografi menunjukan adanya gambaran uterus yang membesar,

dengan massa intrauteri yang khas berupa “cluster of grapes” atau gambaran “Snow

strom” , bagian janin dan selaput janin tidak teridentifikasi, dan dapat di deteksi adanya

kista ovarium bilateral.

Bentuk ini memiliki ciri-ciri pembengkakan total jaringan villi dan hyperplasia trofobastic difus

serta tidak ada jaringan embrio atau jaringan janin. Gambaran yang khas pada USG trimester ke-

2 biasanya disebut badai salju (snow strom).

Page 3: dikamon reproduksi 2

Gambar 1. USG mola hidatidosa pada kehamilan 10 minggu, tampak gambaran menyerupai buah

anggur “cluster of grapes”. dan disertai dengan lapisan endometrium.

Gambaran dari mola komplit dan mola parsialis :

Komplet Parsialis

Jaringan janin/embrio

Edema villi khorealis

Hiperplasia trofoblas

Scalloping of villi

Trophoblastic stromal

inclusion

Kariotipe

Tidak ada

Difus

Difus

Tidak ada

Tidak ada

46 XX

46 XX

Tetraploid

Ada

Fokal

Fokal

Ada

Ada

Triploid

Tetraploid

Normal