perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan...

161
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MANAJEMEN PROGRAM PENANGANAN RUMAH TIDAK LAYAK HUNI (RTLH) OLEH BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK DAN KB (BAPERMAS P3AKB) KOTA SURAKARTA TAHUN 2006-2009 Disusun Oleh : LYSTIA WAHYUNING TYAS D 0106076 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Politik Jurusan Ilmu Administrasi FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Transcript of perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan...

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

MANAJEMEN PROGRAM PENANGANAN RUMAH TIDAK LAYAK

HUNI (RTLH) OLEH BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK DAN KB

(BAPERMAS P3AKB) KOTA SURAKARTA TAHUN 2006-2009

Disusun Oleh :

LYSTIA WAHYUNING TYAS

D 0106076

SKRIPSI

Disusun Guna Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Mencapai

Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Politik

Jurusan Ilmu Administrasi

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

HALAMAN PERSETUJUAN

Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Penguji Skripsi

Jurusan Ilmu Administrasi Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Pembimbing

Drs. H. Sakur, M.S

NIP. 194902051980121001

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

HALAMAN PENGESAHAN

Telah Diuji dan Disahkan oleh Panitia Penguji Skripsi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Pada hari :

Tanggal :

Panitia Penguji :

1. Drs. Son Haji, M.Si (…………….)

NIP. 195912061988031004 Ketua

2. Drs. Ali, M.Si (…………….)

NIP. 195408301985031002 Sekretaris

3. Drs. H. Sakur, M.S (……………..)

NIP. 194902051980121001 Penguji

Mengetahui,

Dekan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Drs. H. Supriyadi SN., SU

NIP. 195301281981031001

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

MOTTO

“Sesungguhnya sesudah ada kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu

telah selesai (dari satu urusan), maka kerjakanlah dengan sungguh-sungguh

(urusan yang lain) dan ingat kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap…”

(QS. Al Insyiroh: 6-8)

“Apapun tugas hidup anda, lakukanlah dengan baik. Seseorang semestinya

melakukan pekerjaannya sedemikian baik sehingga mereka yang masih hidup,

yang sudah mati, dan yang belum lahir tidak mampu melakukannya lebih baik

lagi.”

(Martin Luther King)

“Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari

betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah.”

(Thomas Alva Edison)

“Hidup bisa mengalahkan kita, tapi kita dapat memilih…kita ingin bangkit atau

tidak?”

(Jackie Chan in Karate Kids)

“Kemenangan kita yang paling besar bukanlah karena kita tidak pernah jatuh,

melainkan karena kita bangkit setiap kali jatuh”

(Confusius)

“Belajarlah untuk melakukan yang terbaik bukan hanya untuk dirimu, tetapi untuk

semua orang.”

(Penulis)

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur kepada Alloh SWT, karya

sederhana ini penulis persembahkan kepada:

Ibuku Sri Kanti Handayani dan Bapakku Deddy Sukardi atas

segala kasih sayang, doa, kesabaran, nasihat, dan dukungan yang

tak henti-hentinya diberikan untukku.

Pakdeku Sigit Hartopo dan Alm. Budeku Bibiana Iriani

terimakasih atas bantuan yang kalian berikan untukku hingga saat

ini.

Seluruh keluarga besarku terimakasih atas support untuk

menjalani hidup ini dengan lebih baik serta rasa kekeluargaan yang

kita bangun selama ini.

Sahabat-sahabat seperjuanganku Lhya (Bosku), Farida

(NgeTrek), Ira (Eyang Uti), Riris, Lesti, Uswah dan Ani terima

kasih atas kehangatan dan kebersamaan yang indah selama ini.

Teman-teman AN angkatan 2006, terimakasih atas kebersamaan

yang solid selama ini.

Para guru dan dosenku, terima kasih atas ilmu dan pengabdian

yang kalian berikan.

Almamaterku UNS.

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Kata Pengantar

Assalamu‟alaikum Wr. Wb.

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Alloh SWT, atas

limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan

baik.

Penyusunan skripsi yang berjudul “Manajemen Program Penanganan

Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan KB (Bapermas P3AKB) Kota

Surakarta Tahun 2006-2009”, ini merupakan tugas akhir penulis dalam

menyelesaikan studi dan memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

sarjana sosial Universitas Sebelas Maret .

Penulis menyadari meskipun telah berusaha semaksimal mungkin dalam

menyelesaikan dan penyusunan skripsi ini, akan tetapi karya ini masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati dan lapang dada penulis

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan

skripsi ini. Di dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak menerima pemikiran

serta dorongan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung.

Untuk itu dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih yang tulus

kepada:

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1. Drs. H. Sakur, M.S selaku pembimbing, yang senantiasa memberi bimbingan,

arahan, dan motivasi dengan sabar dan ikhlas sehingga penulis mampu

menyelesaikan skripsi ini.

2. Drs. Priyanto Susilo Adi, M.Si selaku Pembimbing Akademik, terima kasih

atas bimbingan akademis yang telah diberikan selama ini.

3. Drs. H. Supriyadi SN., SU selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret.

4. Drs. Sudarto, M.Si selaku Ketua Jurusan Administrasi Negara Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret.

5. Kepala Bapermas P3AKB Kota Surakarta, yang telah memberikan ijin

penelitian dalam rangka penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Drs. Sukendar Tri Cahyo Kemat, M.Si selaku Kepala Bidang

Pemberdayaan Masyarakat dan segenap pegawai Bapermas P3AKB Kota

Surakarta yang telah memberikan bantuan, informasi dan semua hal yang

penulis butuhkan demi kelancaran skripsi ini.

7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Semoga Alloh SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya

kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan baik moril, spiritual, maupun

pengetahuan kepada penulis pada saat kuliah maupun pada saat penulisan skripsi

ini.

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Akhirnya penulis berharap kiranya skripsi ini bermanfaat bagi semua kalangan.

Amien.

Wassalamu‟alaikum Wr. Wb

Surakarta, Agustus 2010

Penulis

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................ iii

HALAMAN MOTTO ........................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................... v

KATA PENGANTAR ........................................................................ vi

DAFTAR ISI ....................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .............................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................... xiii

ABSTRAK .......................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………….. 1

A. Latar Belakang Masalah……………………………………… 1

B. Perumusan Masalah …………………………………………. 13

C. Tujuan Penelitian………………………………………… …. 13

D. Manfaat Penelitian………………………………………….... 14

E. Studi Pustaka…………………………………………………… 15

1. Manajemen………………………………………………… 15

1.1 Perencanaan (planning)……………………………… 20

1.2 Pengorganisasian (organizing)……………………. .... 23

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1.3 Penggerakkan (actuating)…………………………….. 24

1.4 Pengawasan (controlling)…………………………….. 30

2. Program Penanganan Rumah Tidak Layak Huni

(RTLH)…………………………………………………… 31

F. Kerangka Berfikir…………………………………………….. 37

G. Metodologi Penelitian…………………………………..... 41

BAB II DESKRIPSI LOKASI……………………………………….. 50

A. Keadaan Umum Kota Surakarta……………………………… 50

B. Gambaran Umum Bapermas P3AKB Kota Surakarta …….…. 51

1. Sejarah Singkat Bapermas P3AKB Kota Surakarta ................. 51

2. Visi dan Misi…………………………………………………. 52

3. Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi)………………………….. 53

4. Program Kerja………………………………………………... 54

5. Susunan Organisasi…………………………………………… 57

6. Rincian Tugas Pokok dan Fungsi…………………………….. 58

7. Kondisi Pegawai……………………………………………… 72

C. Sekilas Tentang RTLH di Kota Surakarta………………………. .74

BAB III PEMBAHASAN……………………………...……………… 78

A. Perencanaan (planning)………………………………………….. 78

B. Pengorganisasian (organizing)………………………………….. 89

C. Penggerakkan (actuating)………………………………………. 98

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

D. Pengawasan (controlling)……………………………………….. 119

BAB IV PENUTUP…………………………………………………… 133

A. Kesimpulan…………………………………………………… 133

B. Saran…………………………………………………………. 139

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR TABEL

Daftar Tabel: Halaman

Tabel 1.1. Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Indonesia

Menurut Daerah, 2005-

2009…………………………………. ................................. 2

Tabel 1.2. Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Jawa

Tengah Menurut Daerah, 2005-2009 ................................... 3

Tabel 1.3. Jumlah Penduduk Miskin Kota Surakarta Menurut

Kecamatan Tahun 2007 ........................................................ 4

Tabel 1.4. Jumlah RTLH Per Kecamatan di Kota Surakarta pada

Tahun 2006 ........................................................................... 11

Tabel 2.1. Jumlah Pegawai Bapermas P3AKB Kota Surakarta

Berdasarkan Jenis

Kelamin……..…………………………………….... 72

Tabel 2.2. Jumlah Pegawai Bapermas P3AKB Kota Surakarta

Berdasarkan Tingkat Pendidikan ......................................... 73

Tabel 2.3. Daftar Penerima Bantuan RTLH Tahun 2006-2009. ............. .75-76

Tabel 3.1. Daftar Dukungan Kegiatan di Lokasi Pengambangan

Khusus Bantuan RTLH Tahun 2006-2009……………....... 117

Tabel 3.2. Jumlah RTLH yang Sudah Direhabilitasi Per

Kecamatan Kota Surakarta Tahun 2006-

2009………………... ........................................................... 131

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Daftar Gambar: Halaman

Gambar 1.1. Bagan Kerangka Berfikir…………………………............ 40

Gambar 2.1. Bagan Organisasi Bapermas P3AKB Kota

Surakarta……………………………............... ................ 77

Gambar 3.1. Mekanisme Aliran Dana Tahun 2009…………………… 83

Gambar 3. 2. Diagram Struktur Kepanitiaan Pembangunan/Perbaikan

RTLH Bagi Masyarakat Miskin Kota Surakarta.................. 91

Gambar 3.3. Skema Mekanisme Pengajuan Bantuan Pembangunan/

Perbaikan RTLH Kota Surakarta …...……………………… 99

Gambar 3.4. Mekanisme Pengawasan dan Alur Pertanggung Jawaban

dalam Program Penanganan RTLH....................................... 120

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

Lystia Wahyuning Tyas, D 0106076, “Manajemen Program Penanganan

Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan KB (Bapermas P3AKB)

Kota Surakarta Tahun 2006-2009”. Skripsi, Jurusan Ilmu Administrasi,

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana

manajemen Bapermas P3AKB Kota Surakarta dalam upaya menangani Rumah

Tidak Layak Huni (RTLH) di Kota Surakarta tahun 2006-2009.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data

dengan menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Untuk validitas

datanya menggunakan teknik triangulasi data dan analisa pemikiran yang

digunakan adalah analisa model interaktif yaitu reduksi data, pengumpulan data,

dan penarikan kesimpulan.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa perencanaan

Bapermas P3AKB meliputi pendataan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

(PMKS) langsung ke masyarakat pada tahun 2006 sehingga diperoleh data

sebanyak 6.612 RTLH, membuat mekanisme penganggaran yang diajukan ke

DPRD Kota Surakarta, mempersiapkan kelengkapan timnya, dan mengumpulkan

data secara real di lokasi pengembangan. Pengorganisasiannya dilakukan oleh

Bapermas P3AKB selaku koordinator dalam program ini. Kepanitiaannya terdiri

dari Panitia Pembangunan RTLH Tingkat Kota, Panitia Pembangunan RTLH

Tingkat Kelurahan, Kelompok Kerja (Pokja) Penerima Bantuan

Pembangunan/Perbaikan RTLH. Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan

pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

dana bantuan. Selanjutnya diserahkan ke Kepala Kelurahan dan dalam bentuk

proposal diajukan ke Bapermas P3AKB untuk ditetapkan nama warga penerima

dana bantuan setelah dikaji Panitia Pembangunan RTLH Tingkat Kota.

Diserahkan kembali ke Kelurahan selanjutnya ke Pokja bersama masyarakat yang

mengelola dan melakukan pembangunan RTLH. Pengawasan secara langsung

dilakukan oleh Pokja dan masyarakat sekitar. Bapermas P3AKB meninjau melalui

laporan yang dibuat Pokja melalui Kelurahan serta beberapa kali datang ke lokasi.

Keterbatasan anggaran menjadi hambatan paling utama. Bapermas

P3AKB bekerjasama dengan SUF-UN Habitat yang memberikan hibah untuk

membantu kekurangan warga dalam bentuk pinjaman. Namun warga belum

merasakannya. Untuk itu Bapermas P3AKB harus menjelaskan langsung secara

transparan kepada warga melalui pertemuan bersama SUF-UN Habitat beserta

Pokja untuk mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi hingga warga paham.

Dengan begitu komunikasi dua arah akan terjalin dengan baik. Selain itu,

Bapermas P3AKB perlu melakukan pelatihan khusus mengenai penanganan

RTLH atau perumahan dan pemukiman agar lebih cepat menangani segala

masalah perumahan dan pemukiman.

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT

Lystia Wahyuning Tyas, D 0106076. “The Management of Improper House

Handling Program by the Surakarta City’s Agency of Society Empowerment,

Woman Empowerment, Child Protection and Family Planning (Bapermas

P3AKB) in the Year of 2006-2009” Thesis. Department of Administration.

Faculty of Social and Political Science. Sebelas Maret University of Surakarta.

This research was done in the purpose of knowing the management

Surakarta‟s Bapermas P3AKB to handle Improper Housing in Surakarta in the

year of 2006-2009.

This research can be classified as descriptive qualitative research. Data

collecting method was using Interview, observation, and documentation. The data

validation was using Data triangulation technique and the thought analysis used

was Interactive model analysis which consists of data reduction, data collection,

and taking conclusion.

According to the result of research, It is known that the plan of Bapermas

P3AKB consists of Logging Social Prosperity Problem People directly to the

society in 2006 and got the data about 6.612 RTLH, making budgeting

mechanism which submitted to Surakarta Local Parliament, preparing team

completeness, and collecting the data directly in development area. It was

organized by Bapermas P3AKB as the program coordinator. The committee

consists of City RTLH Development Committee, Village RTLH Development

Committee, the workgroup of Development/Betterment Aid Receiver. The

proceses began from the submission of Development Betterment aid. Then, it was

sent to the Chief of Village, and in form of proposal, it was submitted to

Bapermas P3AKB to be analyzed by City RTLH Development committee and

finally, the names of people who got the aid is announced. Then, it was sent back

Village and Workgroup together with society to organize and builds the RTLH.

The supervision was directly done by Workgroup and surrounding society.

Bapermas P3AKB observe it on the report made by Workgroup and sent through

village, and also observe it directly by coming on the location several times.

The limitation of budget was the main obstacle. Bapermas P3AKB

cooperate with SUF-UN Habitat which giving the aid to help society‟s fund

limitation by giving loans. But the society hasn‟t felt it. For that reason, Bapermas

P3AKB should explain directly and transparently to society by the meeting with

SUF-UN Habitat and Workgroup what was happened and the society understand

it. Only with that way the two-way communication can run well. Moreover,

Bapermas P3AKB needs to do special training about RTLH or housing and

settlement handling in order to get faster in handling the problems of Housing and

Settlement.

Keywords : Management, Improrer House, Empowerment.

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Konsep kemiskinan terkait dengan kemampuan seseorang atau

rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan dasar baik untuk makanan

maupun non-makanan. Seseorang atau rumah tangga dikatakan miskin bila

kehidupannya dalam kondisi serba kekurangan sehingga tidak mampu

memenuhi kebutuhan dasarnya. Batas kebutuhan dasar minimal

dinyatakan melalui ukuran garis kemiskinan yang disetarakan dengan

jumlah rupiah yang dibutuhkan. Penduduk dikatakan sangat miskin

apabila kemampuan untuk memenuhi konsumsi makanan hanya mencapai

1.900 kalori per orang per hari plus kebutuhan dasar non-makanan, atau

setara Rp 120.000,- per orang per bulan.

Penduduk dikatakan miskin apabila kemampuan untuk memenuhi

konsumsi makanan hanya mencapai antara 1.900 sampai 2.100 kalori per

orang per hari plus kebutuhan dasar non-makanan atau setara Rp 150.000,-

per orang per bulan. Penduduk dikatakan mendekati miskin apabila

kemampuan untuk memenuhi konsumsi makanan hanya mencapai antara

2.100 sampai 2.300 kalori per orang per hari plus kebutuhan dasar non-

makanan atau setara dengan Rp 175.000,- per orang per bulan. Namun

garis kemiskinan yang disetarakan dengan jumlah rupiah yang dibutuhkan

akan bervariasi antar daerah, bergantung pada harga-harga kebutuhan

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dasar di masing-masing daerah (Randy R. Wrihatnolo dan Riant Nugroho

Dwidjowijoto, 2007:155-156).

Masalah kemiskinan ini terus menjadi persoalan masyarakat dan

negara di dunia dari masa ke masa. Sejak awal kemerdekaan, Indonesia

telah mempunyai perhatian besar terhadap terciptanya masyarakat yang

adil dan makmur sebagaimana termuat dalam alinea keempat Undang-

Undang Dasar 1945. Namun dengan adanya persoalan kemiskinan di

Indonesia yang dari tahun ke tahun tidak pernah terselesaikan dengan

berbagai kebijakan pemerintah yang telah ditetapkan maka menjadi

penghambat jalannya pembangunan di era globalisasi sekarang ini.

Berikut ini disajikan data jumlah persentase penduduk miskin di

Indonesia menurut daerah dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2009

sebagai berikut:

Tabel: 1.1. Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Indonesia

Menurut Daerah, 2005-2009

Tahun

Jumlah Penduduk Miskin

(juta)

Persentase Penduduk

Miskin

Kota Desa Kota+Desa Kota Desa Kota+Desa

2005 12,40 22,70 35,10 11,68 19,98 15,97

2006 14,49 24,81 39,30 13,47 21,81 17,75

2007 13,56 23,61 37,17 12,52 20,37 16,58

2008 12,77 22,19 34,96 11,65 18,93 15,42

2009 11,91 20,62 32,53 10,72 17,35 14,15

Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS)

(http://www.bps.go.id/download_file/data_strategis.pdf)

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dilihat dari tabel di atas, persentase penduduk miskin perkotaan

dan pedesaan di Indonesia dari tahun 2005 menuju tahun 2006 mengalami

peningkatan yaitu dari 15,97% menjadi 17,75%. Dari tahun 2006 menuju

tahun 2007 mengalami penurunan sebesar 1,17%. Begitu juga yang terjadi

pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2008 yaitu dari 16,58% menjadi

15,42%. Sampai dengan tahun 2009 persentase penduduk miskin

perkotaan dan pedesaan tercatat menjadi 14,15%.

Berikut ini juga disajikan data mengenai jumlah dan persentase

penduduk miskin di Jawa Tengah menurut daerah dari tahun 2005 sampai

dengan tahun 2009 sebagai berikut:

Tabel: 1.2. Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Jawa Tengah

Menurut Daerah, 2005-2009

Tahun Jumlah Penduduk Miskin (ribu) Persentase Penduduk Miskin

Kota Desa Kota+Desa Kota Desa Kota+Desa

2005 2.671,2 3.862,3 6.533,5 17,24 23,57 20,49

2006 2.958,1 4.142,5 7.100,6 18,90 25,28 22,19

2007 2.687,3 3.869,9 6.557,2 17,23 23,45 20,43

2008 2.556,5 3.633,1 6.189,6 16,34 21,96 19,23

2009 2.420,9 3.304,8 5.725,7 15,41 19,89 17,72

Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah

Diolah dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)

(http://jateng.bps.go.id/offrel/brs_kemiskinan_0903_33.pdf)

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa persentase penduduk miskin

perkotaan dan pedesaan di Jawa Tengah pada tahun 2005 sampai dengan

tahun 2006 mengalami kenaikan sebesar 1,7%. Sedangkan dari tahun 2006

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

sampai dengan tahun 2007 mengalami penurunan dari 22,19% menjadi

20,43 %. Begitu pula yang terjadi pada tahun 2007 menuju tahun 2008

yaitu dari 20,43% menjadi 19,23 %. Akhirnya pada tahun 2009 persentase

penduduk miskin perkotaan dan pedesaan di Jawa Tengah tercatat sebesar

17,72%.

Di dalam program penanganan Rumah Tidak Layak Huni ini,

Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan Perlindungan

Anak dan KB (Bapermas P3AKB) Kota Surakarta mengacu pada jumlah

penduduk miskin Kota Surakarta menurut Kecamatan pada tahun 2007

yang diolah berdasarkan data dari Walikota Surakarta pada tahun 2007.

Data tersebut disajikan sebagai berikut:

Tabel: 1.3. Jumlah Penduduk Miskin Kota Surakarta Menurut

Kecamatan Tahun 2007

Kecamatan Jumlah Kepala Keluarga (KK) Jumlah Jiwa

Laweyan 4.966 16.556

Serengan 2.886 9.850

Pasar Kliwon 6.005 21.244

Jebres 7.510 26.734

Banjarsari 8.397 31.219

Jumlah 29.764 105.603

Sumber: Bapermas P3AKB Kota Surakarta

Diolah berdasarkan data dari Walikota Surakarta Tahun 2007

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah kepala

keluarga (KK) miskin dan jumlah jiwa miskin di Kecamatan Jebres adalah

yang paling terbanyak dari Kecamatan lainnya di Kota Surakarta yaitu

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

masing-masing sebanyak 7.510 KK dan sebanyak 26.734 jiwa. Di

Kecamatan Serengan jumlah kepala keluarga (KK) miskin dan jumlah jiwa

miskin sedikit dibandingkan dengan Kecamatan lainnya di Kota Surakarta

yaitu masing-masing sebanyak 2.886 KK dan sebanyak 9.850 jiwa. Data

di atas dijadikan acuan oleh Bapermas P3AKB selama program

penanganan RTLH ini berlangsung, yaitu dari mulai awal perencanaannya

pada tahun 2006 yang akan dilaksanakan sampai tahun 2010. Program ini

merupakan salah satu program untuk mewujudkan Solo Bebas Kumuh

2010.

Memang tidaklah semudah membalikkan telapak tangan untuk

menekan angka kemiskinan di Indonesia maupun di daerah-daerah yang

ada di Indonesia dan diperlukan suatu strategi yang terpadu. Hal ini karena

persoalan kemiskinan lebih bersifat multi dimensi daripada persoalan

lainnya yang dihadapi oleh bangsa ini. Kemiskinan yang dirasakan oleh

masyarakat Indonesia ini terutama yang berada di daerah-daerah atau kota-

kota kecil membuat masyarakat miskin di kota kecil ingin memperbaiki

kehidupannya. Mereka melihat masyarakat yang ada di kota-kota besar di

Indonesia memiliki kehidupan yang lebih layak terutama dari segi

ekonominya. Anggapan seperti itu membuat masyarakat miskin di kota

kecil di Indonesia ini mempunyai keinginan untuk mengadu nasib di kota-

kota besar. Oleh karena itu, mereka berpindah dari pedesaan ke perkotaan

atau yang lebih dikenal dengan sebutan urbanisasi.

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

D. T. Saraswati (2004: 1) Pertumbuhan penduduk perkotaan akibat

laju urbanisasi yang tidak diimbangi dengan peningkatan pendapatan

menyebabkan berkembangnya kawasan pemukiman padat penduduk dan

kumuh di wilayah perkotaan. Akibatnya terjadi lonjakan jumlah orang-

orang yang datang dan menetap di kota menjadikan kota semakin padat

dan sebagian besar dari mereka adalah masyarakat yang berpenghasilan

rendah. Krisis ekonomi yang terjadi semakin mempercepat penurunan

kualitas lingkungan fisik di kawasan pemukiman padat penduduk dan

kumuh. Kemampuan daya beli masyarakat menjadi menurun termasuk

pemeliharaan prasarana dan sarana dari kawasan pemukiman, pola krisis

tersebut meningkatkan jumlah penduduk miskin termasuk di wilayah

pemukiman kumuh (http://www.digilib.ui.ac.id/file?file=pdf/abstrak-

71989.pdf).

Menurut Hetty Adriasih (2004) dalam Murtanti Jani Rahayu

Rutiana D (2007: 1) Pemukiman kumuh adalah lingkungan pemukiman

yang kondisi tempat tinggal atau tempat huniannya berdesakan, luas

rumah tidak sebanding dengan jumlah penghuni, rumah berfungsi sekedar

tempat istirahat dan melindungi diri dari panas, dingin, dan hujan,

lingkungan dan tata pemukiman tidak teratur, bangunan sementara, acak-

acakan tanpa perencanaan, prasarana kurang (MCK, air bersih, saluran

buangan, listrik, gang, lingkungan jorok, dan menjadi sarang penyakit),

fasilitas sosial kurang (sekolah, rumah ibadah, balai pengobatan),

umumnya mata pencaharian penghuninya tidak tetap dan usahanya non-

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

formal, tanah bukan milik penghuni, pendidikan rendah, penghuni sering

tidak tercatat sebagai warga setempat (pendatang dari luar daerah), rawan

banjir dan kebakaran serta rawan terhadap timbulnya penyakit. Dengan

demikian, masyarakat yang tinggal di pemukiman kumuh tersebut adalah

masyarakat yang menempati rumah yang tidak layak huni

(http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/gem/article/viewPDFInterstiti

al/17589/17503).

Di Surakarta keberadaan pemukiman kumuh ini ternyata masih

dapat ditemui di daerah bantaran sungai Bengawan Solo , bantaran sungai

Pepe, dan beberapa daerah di masing-masing di Kecamatan di Surakarta

seperti daerah Kelurahan Mojosongo Kecamatan Jebres, Kelurahan Pajang

Kecamatan Laweyan, Kelurahan Tipes Kecamatan Serengan, Kelurahan

Semanggi Kecamatan Pasar Kliwon, Kelurahan Kadipiro Kecamatan

Banjarsari, dan sebagainya (Sumber: Bapermas P3AKB Kota Surakarta).

Dengan demikian masyarakat yang tinggal di pemukiman kumuh

pada umumnya akan rentan dengan penyakit menular seperti diare,

penyakit lever, dan Tuberkolusis (TBC). Selain itu, masyarakat juga

menderita penyakit kekurangan gizi termasuk busung lapar, anemi

terutama pada bayi, anak-anak, dan ibu hamil. Kematian bayi adalah

konsekuensi dari penyakit yang ditimbulkan karena kemiskinan ini.

Kekurangan gizi menyebabkan bayi rentan terhadap infeksi.

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Di dalam Antara News yang dipublikasikan pada hari Rabu 24 Juni

2009 jumlah kasus gizi buruk di Surakarta yang ditemukan oleh Dinas

Kesehatan Kota Surakarta sepanjang tahun 2009 cenderung menurun

dibandingkan tahun lalu. Kepala Bidang Bina Kesehatan Masyarakat

Dinas Kesehatan Kota Surakarta, Erna Harnanie mengatakan bahwa

jumlah kasus gizi buruk yang ditemukan hingga pertengahan Juni 2009

tercatat tiga kasus, sedangkan pada tahun 2008 sebanyak 11 kasus. Dua

kasus pada tahun 2009 berhasil ditangani sehingga tinggal satu penderita

gizi buruk yang saat ini masih melakukan perawatan intensif. Mengenai

jumlah kasus yang belum terdeteksi kecil kemungkinan hal tersebut terjadi

(http://www.antarajateng.com/detail/index.php?id=15807).

Bukan hanya gizi buruk, namun Tuberkolusis (TBC) juga sangat

rentan dialami oleh masyarakat yang tinggal di pemukiman kumuh.

Menurut World Health Organization (WHO) dalam annual report on

global TB control 2003 (Pratiwi Ari Hendrawati, 2008: 2) menyatakan

terdapat 22 negara dikategorikan sebagai high-burden countries terhadap

TBC, Indonesia tiap tahun terdapat 557.000 kasus baru TBC. Berdasarkan

jumlah itu, 250.000 kasus (115/100.000) merupakan penderita TBC

menular. Dengan keadaan ini, Indonesia menempati peringkat ketiga

jumlah penderita TBC di dunia, setelah India (1.762.000) dan China

(1.459.000). TBC telah membunuh tiga juta orang pertahun

(http://etd.eprints.ums.ac.id/2731/1/J210040054.pdf).

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Bila dilihat dari fakta-fakta tersebut, kemiskinan dan pemukiman

kumuh berkaitan erat dengan kesehatan dan kemampuan mengakses

pelayanan kesehatan serta pemenuhan gizi dan kalori. Akses penduduk

miskin ke pusat-pusat pelayanan kesehatan terhambat oleh mahalnya harga

obat-obatan dan biaya hidup lainnya. Teknologi kedokteran dan bahan

baku obat-obatan yang masih diimpor merupakan penyebab utama

mahalnya biaya pelayanan kesehatan di Indonesia. Kemampuan anggaran

pemerintah untuk membiayai pelayanan kesehatan juga masih dirasa

kurang.

Keluarga juga mempunyai tanggung jawab terhadap pemenuhan

kebutuhan pelayanan dasar anggotanya seperti pendidikan, kesehatan, dan

lingkungan hidup. Oleh karena itu, diperlukan pemberdayaan keluarga

terutama melalui peningkatan akses terhadap informasi tentang

permasalahan ini. Tidak dapat dipungkiri bahwa pribadi atau masing-

masing anggota di dalam suatu keluarga akan sehat jasmani dan rohani

apabila mereka tinggal di lingkungan dan rumah yang layak untuk mereka

huni.

Seperti yang disebutkan di dalam UU No. 23 Tahun 1992 Tentang

Kesehatan, Pasal 12 Ayat (1) kesehatan keluarga diselenggarakan untuk

mewujudkan keluarga sehat, kecil, dan sejahtera. Ayat (2) kesehatan

keluarga sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi kesehatan suami,

istri, anak, dan anggota keluarga lainnya. Pasal 22 Ayat (1) kesehatan

lingkungan diselenggarakan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

sehat. Ayat (2) kesehatan lingkungan dilaksanakan terhadap tempat umum,

lingkungan pemukiman, lingkungan kerja, angkutan umum, dan

lingkungan lainnya. Dalam UU No 4 Tahun 1992, Pasal 5 Ayat (1) setiap

warga negara mempunyai hak untuk menempati dan/atau menikmati

dan/atau memiliki rumah yang layak dalam lingkungan yang sehat, aman,

serasi, dan teratur. Ayat (2): setiap warga negara mempunyai kewajiban

dan tanggung jawab untuk berperan serta dalam pembangunan perumahan

dan pemukiman

Mengacu pada UU No 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan Pasal 12

Ayat 1 dan 2 dan Pasal 22 Ayat 1 dan 2 serta UU No. 4 Tahun 1992

Tentang Perumahan dan Permukiman Pasal 5 ayat 1 dan 2, sudah

sepantasnya di abad 21 ini masyarakat Indonesia menempati rumah yang

layak huni guna meningkatkan derajat kesehatan mereka. Termasuk Kota

Surakarta dimana masih banyak masyarakat miskin Kota Surakarta yang

menempati rumah tinggal yang jauh dari memenuhi persyaratan rumah

sehat, sehingga berdampak pada penurunan kualitas hidup dan kesehatan

masyarakat. Keberadaan rumah ini dapat kita lihat di daerah bantaran

sungai Pepe dan sungai Bengawan Solo serta beberapa wilayah di Kota

Surakarta.

Pada tahun 2006 Pemerintah Kota Surakarta menginginkan daerah

bantaran sungai tersebut bersih dari rumah-rumah tidak layak huni.

Bertepatan dengan Program Nasional (Prona) untuk pensertifikatan tanah,

Pemerintah Kota Surakarta datang kepada warga melalui Badan

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pertanahan Nasional (BPN) Kota Surakarta ingin melakukan pembersihan

di daerah bantaran sungai Pepe dengan cara merelokasi rumah-rumah

tersebut ke lahan yang sudah disediakan oleh pemerintah yang sudah

disetujui oleh masyarakat setempat melalui beberapa kali pertemuan untuk

mencapai kata sepakat dan masyarakat relokasi tersebut mendapatkan

sertifikat tanah akan rumahnya. Lahan yang digunakan pemerintah adalah

lahan kosong yang masih berfungsi tapi tidak dirawat oleh warga. Lokasi

awal yang direlokasi adalah di Kelurahan Ketelan RT 03 RW 09. Namun

karena keterbatasan lahan, rumah-rumah tersebut dibangun hanya

sekedarnya saja. Sehingga menimbulkann pemukiman yang kumuh

dengan rumah-rumah yang tidak layak huni. Adapun hasil pendataan

jumlah RTLH per Kecamatan di Kota Surakarta oleh Bapermas P3AKB

bersama Dinas Sosial pada tahun 2006 melalui pendataan Penyandang

Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) sebagai berikut:

Tabel: 1.4. Jumlah RTLH Per Kecamatan di Kota Surakarta pada

Tahun 2006

NO. Kecamatan Jumlah RTLH

1 Laweyan 819

2 Serengan 530

3 Pasar Kliwon 2.115

4 Jebres 1.447

5 Banjarsari 1.701

TOTAL 6.612

Sumber : Bapermas P3AKB Kota Surakarta

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa jumlah RTLH terbanyak

ada di Kelurahan Pasar Kliwon sebanyak 2.115 rumah, selanjutnya ada di

Kelurahan Banjarsari sebanyak 1.701 rumah, Kelurahan Jebres sebanyak

1.447 rumah, Kelurahan Laweyan sebanyak 819 rumah, dan Kelurahan

Serengan sebanyak 530 rumah. Hal ini berarti RTLH di Kota Surakarta

menyebar di seluruh Kota.

Oleh karena itu diperlukan pengelolaan rumah yang tidak layak

huni agar menjadi layak huni bagi masyarakat Surakarta. Melalui

Peraturan Walikota Surakarta No. 17-A Tahun 2009 tentang Pedoman

Pelaksanaan Pemberian Bantuan Pembangunan/Perbaikan Rumah Tidak

Layak Huni Bagi Masyarakat Miskin Kota Surakarta, Badan

Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak

dan KB (Bapermas P3AKB) Kota Surakarta diberikan wewenang dan

tanggung jawab oleh Pemerintah Kota Surakarta untuk mengelola program

penanganan RTLH yang dilaksanakan dalam bentuk pemberian dana

bantuan pembangunan atau perbaikan rumah tidak layak huni sebagai

stimulant bagi masyarakat miskin Kota Surakarta.

Sehingga dalam masalah ini peran Bapermas P3AKB Kota

Surakarta sangat penting mengingat tugas pokok dan fungsinya sebagai

badan penyelenggara urusan pemerintah khususnya dalam melaksanakan

penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang Pemberdayaan

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga

Berencana khususnya di Kota Surakarta.

Dengan melihat permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka

peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “Manajemen

Program Penanganan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) oleh Badan

Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan Perlidungan

Anak dan KB (Bapermas P3AKB) Kota Surakarta Tahun 2006-

2009”.

B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah adalah pokok-pokok bahasan yang akan

dibahas dalam penelitian ini. Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah:

“Bagaimana manajemen Bapermas P3AKB Kota Surakarta dalam upaya

menangani Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kota Surakarta tahun

2006-2009?”

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah disampaikan, maka

tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana manajemen

program Bapermas P3AKB Kota Surakarta dalam upaya menangani

Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kota Surakarta tahun 2006-2009.

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Bagi pemerintah kota, dalam hal ini Bapermas P3AKB Kota Surakarta

bisa memberikan masukan sehingga kedepannya tidak lagi terjadi masalah

lanjutan yang ditimbulkan.

2. Bagi pembaca, penelitian ini dapat memberikan pengetahuan, wacana

baru, dan menambah perbendaharaan bagi khasanah ilmu sosial pada

umumnya dan ilmu administrasi pada khususnya.

3. Bagi penulis, karya ini semakin melatih kepekaan penulis dalam

menemukan permasalahan publik. Karya ini juga sebagai salah satu syarat

untuk mendapatkan gelar kesarjanaan pada Jurusan Ilmu Administrasi

Program Studi Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

E. Studi Pustaka

1. Manajemen

Istilah manajemen (management) telah diartikan oleh berbagai

pihak dengan perspektif yang berbeda, misalnya pengelolaan,

pembinaan, pengurusan, ketatalaksanaan, kepemimpinan, pemimpin,

ketatapengurusan, administrasi, dan sebagainya (Siswanto, 2006:1).

Dalam literature manajemen terdapat batasan yang berbeda-beda

antara ahli yang satu dengan yang lain, diantaranya menurut George R.

Terry (1966) adalah:

“Management is distinct process consisting of

planning, organizing, actuating, controlling, utilizing in

each both science and art and follow in order to

accomplish predetermined objectives”. (Manajemen

adalah proses yang khas yang terdiri dari tindakan-

tindakan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,

dan pengendalian yang masing-masing bidang tersebut

digunakan baik ilmu pengetahuan maupun keahlian dan

yang diikuti secara berurutan dalam rangka usaha

mencapai sasaran yang telah ditetapkan semula).

(George R. Terry dalam Pandji Anoraga, 1997:109)

Pendapat lain yang lebih kompleks dan mencakup aspek-aspek

penting pengelolaan dikemukakan oleh Stoner sebagai berikut:

“Manajemen adalah proses perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-

usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber

daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai

tujuan organisasi yang telah ditetapkan.” (Stoner dalam

T. Hani Handoko, 2003: 8)

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Menurut Paul Hersey Kenneth H. Blanchard dalam Siswanto

(2006:2) memberikan batasan manajemen as a working with and

through individuals and groups accomplish organizational goals

(sebagai suatu usaha yang dilakukan dengan dan bersama individu atau

kelompok untuk mencapai tujuan organisasi). Sedangkan menurut

Siswanto sendiri (2006:2) manajemen adalah seni dan ilmu dalam

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian, dan

pengendalian terhadap orang dan mekanisme kerja untuk mencapai

tujuan.

Manajemen adalah seni memperoleh hasil melalui berbagai

kegiatan yang dilakukan oleh orang lain (Sondang P. Siagian, 2005:1).

Salah satu hal dalam manajemen yang sukses adalah komitmen

dalam organisasi yang bersangkutan. Baik itu komitmen dari

pemimpin maupun karyawan atau anggota organisasi seperti dikutip

dari jurnal internasional dibawah ini:

“The single most important element of successful

management improvement initiatives is the

demonstrated commitment of top leaders to change.

This commitment is most prominently shown through

the personal involvement of top leaders in developing

and directing reform efforts. Top leadership

involvement and clear lines of accountability for

making management improvements are crucial for

overcoming organizations' natural resistance to

change, marshalling the resources needed in many

cases to improve public management, and building and

maintaining the organization-wide commitment to new

working processes. Strong commitment of political

appointees has become one of the key success factors in

government reform”. (Satu elemen paling penting dari

prakarsa kesuksesan manajemen adalah dengan

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

menunjukkan komitmen dari pemimpin puncak untuk

melakukan perubahan. Komitmen ini harus ditunjukkan

dengan jelas secara terus menerus keterlibatan personal

dari pemimpin puncak dalam mangembangkan dan

mangatur perbaikan upaya. Keterlibatan kepemimpinan

puncak dan garis yang jelas dalam akuntabilitas dalam

membuat prakarsa manajemen adalah hal yang sangat

penting untuk menanggulangi perlawanan alami

organisasi untuk berubah, mengatur sumber penghasilan

diperlukan di dalam banyak kasus untuk memperbaiki

manajemen publik, dan membangun dan memelihara

komitmen luas organisasi untuk proses kerja yang baru.

Komitmen yang kuat dari orang yang diangkat sebagai

politikus akan menjadi salah satu faktor kunci sukses

dalam perbaikan pemerintahan.) (Pan Suk Kim;

Proquest Educational Journal, winter 2009 vol 38 issue

4 page 1).

Pendapat dari para ahli di atas dapat diambil garis besarnya, bahwa

manajemen merupakan tindakan-tindakan dari orang atau sekelompok

orang bahkan organisasi yang terdiri dari berbagai aktivitas yaitu mulai

dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan yang dapat di sebut

juga penggerakkan atau pengarahan, dan pengawasan baik usaha para

anggota organisasinya, penggunaan sumber daya-sumber daya

organisasinya, maupun keahlian-keahlian dari para anggota

organisasinya guna mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan

semula.

Dimana melalui manajemen yang merupakan seni dalam

memperoleh hasil melalui berbagai kegiatan yang dilakukan oleh

orang lain tersebut dapat diharapkan di dalam proses pencapaian tujuan

dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien melalui pembagian

tugas dan wewenang yang jelas.

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Komitmen yang kuat untuk melakukan perubahan secara terus

menerus di suatu organisasi yang dilakukan baik itu oleh pemimpin,

karyawan maupun anggota organisasi ke arah yang lebih baik juga

dapat membawa suatu organisasi itu mencapai kesuksesan.

Kegiatan-kegiatan dalam manajemen merupakan tugas pokok yang

harus dijalankan pimpinan dalam organisasi apapun. Tugas pokok

tersebut pada hakikatnya merupakan fungsi manajemen dalam sebuah

organisasi. Mengenai macam fungsi manajemen itu sendiri, terdapat

persamaan dan perbedaan pendapat, namun sebenarnya pendapat-

pendapat tersebut saling melengkapi.

Menurut Skinner dalam Pandji Anoraga (1997:114-115), fungsi

manajemen meliputi:

a) Perencanaan (planning)

b) Pengorganisasian (organizing)

c) Pengerjaan (staffing)

d) Pengarahan (directing)

e) Pengendalian (controlling)

Sedangkan menurut G.R. Terry dalam Malayu S.P. Hasibuan

(2006:3) fungsi-fungsi manajemen dikemukan sebagai berikut:

a) Planning

b) Organizing

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c) Actuating

d) Controlling

Menurut ahli lain yaitu Louis A. Allen dalam Brantas (2009:36)

menyatakan bahwa fungsi-fungsi manajemen terdiri dari empat fungsi

yaitu Leading, Planning, Organization, dan Controlling. Lain halnya

dengan Luther Gullick dalam Iwan Purwanto (2008:43) yang

menyebutkan bahwa fungsi-fungsi manajemen terdiri dari Planning,

Organizing, Staffing, Directing, Coordinating, Reporting, dan

Budgeting.

Dengan melihat dari pengertian manajemen yang ada diatas dan

juga mengenai fungsi fungsinya, maka mengenai manajemen program

penanganan RTLH di Kota Surakarta, peneliti memilih untuk

menggunakan pengertian manajemen didasarkan pada teori yang

dikemukakan oleh George R. Terry yang dikenal dengan POAC, yang

meliputi kegiatan-kegiatan yaitu Planning, Organizing, Actuating, dan

Controlling. Keempat fungsi manajemen tersebut dianggap relevan

dengan manajemen Bapermas P3AKB Kota Surakarta dalam program

penanganan RTLH di Kota Surakarta. Hal tersebut karena dipandang

lebih sesuai, lebih tepat, dan lebih mampu menggambarkan

manejemen Bapermas P3AKB Kota Surakarta dalam program

penanganan RTLH di Kota Surakarta serta kegiatan-kegiatan dalam

manajemen tersebut mampu mewakili dari beberapa fungsi-fungsi

manajemen yang sangat beragam.

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Selanjutnya akan dijelaskan masing-masing fungsi manajemen

yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

1.1 Perencanaan (planning)

Definisi yang paling umum dibuat tentang perencanaan

mengatakan bahwa perencanaan merupakan usaha sadar dan

pengambilan keputusan yang telah diperhitungkan secara matang

tentang hal-hal yang akan dikerjakan di masa depan dalam dan

oleh suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan yang telah

ditentukan sebelumnya (Sondang P. Siagian, 2005:36).

Menurut G. R. Terry dalam Siswanto (2006:42)

perencanaan adalah memilih dan menghubungkan fakta serta

membuat dan menggunakan dugaan mengenai masa yang akan

datang, untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan

pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan,

bagaimana, dan oleh siapa (T. Hani Handoko, 2003:77-78).

Menurut Hayashi dalam Siswanto (2006:42) mendefinisikan

perencanaan sebagai suatu proses bertahap dari tindakan yang

terorganisasi untuk menjembatani perbedaan antara kondisi yang

ada dan aspirasi organisasi.

Perencanaan dihubungkan dengan masalah “memilih”,

artinya memilih tujuan dan cara terbaik untuk mencapai tujuan

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

tersebut dari beberapa alternative yang ada, tanpa alternative

perencanaanpun tidak ada (Brantas, 2009:55-56).

Perencanaan merupakan fungsi manajemen yang paling

utama, tanpa adanya perencanaan tidak akan ada fungsi-fungsi

manajemen yang selanjutnya. Dengan kata lain, dengan adanya

perencanaan maka ada pula fungsi-fungsi manajemen yang lain. Di

dalam perencanaan ini organisasi harus menentukan arah

organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan

memperhitungkan fakta-fakta dan kemungkinan apa saja yang akan

terjadi di masa yang akan datang. Dengan begini perencanaan akan

memilih dan akhirnya memutuskan bagaimana cara yang efektif

dan efisien dalam pencapaian tujuan organisasi.

Di dalam Jurnal Pengkajian Koperasi dan UKM Nomor 1

Tahun I-2006 dengan judul Penelitian Dampak Keberadaan Pasar

Modern (Supermarket dan Hypermarket) terhadap Usaha Ritel

Koperasi Waserda dan Pasar Tradisional menjelaskan bahwa dari

sisi kelembagaan, perbedaan karakteristik pengelolaan pasar

modern dan pasar tradisional nampak dari lembaga pengelolanya.

Dari aspek kebijakan, dapat dijelaskan bahwa pemerintah telah

mengeluarkan kebijakan-kebijakan tentang penataan perpasaran.

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Beberapa kebijakan yang telah dikeluarkan adalah SKB

Menperindag dengan Mendagri Nomor 57/1997 tentang Penataan

dan Pembinaan Pasar dan Pertokoan dimana di dalamnya

menjelaskan bahwa Menperindag mengatur, membina,

mengembangkan usaha perdagangan di pasar dan pertokoan dan

pedagang kecil dan menengah, Mendagri melakukan pembinaan

Pemerintah Daerah dalam penataan dan pembangunan pasar atau

pertokoan, dan Pemda menetapkan lokasi dan ijin pembangunan

pasar atau pertokoan.

Selain itu SKB Mendagri, Menkop, dan PPK Nomor

01/SKB/M/97 tentang Pembinaan dan Pengembangan Koperasi

dan PK dalam Pengembangan Pasar dan Pertokoan Substansi

Pokok dimana di dalamnya menjelaskan bahwa penciptaan iklim

kondusif pengadaan, pembangunan, pengelolaan penataan pasar

dan pertokoan yang layak bagi koperasi dan PK termasuk sector

informal, peningkatan kemampuan koperasi dan PK dalam

pengembangan pasar atau toko, dan kemitraan koperasi dan PK

dengan Bank, Pemda, BUMN, swasta, dan lainnya

(http://www.smecda.com/kajian/files/jurnal/Hal 85.pdf.).

Dengan melihat jurnal penelitian di atas, dapat dilihat

bahwa kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah

itulah yang dijadikan dasar atau rencana dalam pengelolaan pasar,

pertokoan, dan koperasi yang hendak dicapai. Di dalam jurnal ini

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

sudah jelas di dalam penataan dan pembinaan pasar dan pertokoan

yang berperan untuk mengatur, membina, mengembangkan, dan

menetapkan usaha perdagangan di pasar dan pertokoan serta

pedagang kecil dan menengah adalah Mendagri beserta Pemda

yang menetapkan lokasi dan ijin pembangunan pasar dan

pertokoan.

Bagaimana pembinaannyapun sudah jelas dalam jurnal ini

yaitu dengan menciptakan iklim kondusif dalam hal pengadaan,

pembangunan, pengelolaan penataan pasar dan pertokoan yang

layak bagi koperasi dan PK termasuk sector informal dan

meningkatkan kemampuan koperasi dan PK dalam pengembangan

pasar atau toko serta meningkatkan kerjasama koperasi dan PK

dengan Bank, Pemda, BUMN, swasta, dan lainnya.

1.2 Pengorganisasian (organizing)

Pengorganisasian adalah pembagian kerja yang

direncanakan untuk diselesaikan oleh anggota kesatuan kerja yang

direncanakan untuk diselesaikan oleh anggota kesatuan pekerjaan,

penetapan hubungan antarpekerjaan yang efektif diantara mereka,

dan pemberian lingkungan dan fasilitas pekerjaan yang wajar

sehingga mereka bekerja secara efisien (Siswanto, 2006:75).

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Sondang P. Siagian (2005:60) mendefinisikan

pengorganisasian ialah keseluruhan proses pengelompokkan orang-

orang, alat-alat, tugas-tugas, serta wewenang dan tanggung jawab

sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat

digerakkan sebagai suatu kesatuan yang utuh dan bulat dalam

rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

Brantas (2009:73) meyebutkan bahwa pengorganisasian

adalah suatu kegitan dasar dari manajemen dan dilakukan untuk

menghimpun dan menyusun semua sumber-sumber yang

diperlukan, termasuk orang-orang, sehingga pekerjaan yang

dikehendaki dapat diselesaikan dengan yang paling utama menjadi

perhatian sukses adalah manusia.

Pengorganisasian merupakan fungsi manajemen yang di

dalamnya membagi anggota-anggota organisasi ke dalam bagian-

bagian mereka masing-masing dengan memperhitungkan apakah

orang itu berkompeten di bidangnya atau tidak untuk menjalankan

kegiatan mereka masing-masing agar tercapai tujuan organisasi

yang telah disepakati.

1.3 Penggerakkan (actuating).

Penggerakkan menurut Sondang P. Siagian adalah sebagai

berikut :

“Penggerakkan dapat didefinisikan sebagai

keseluruhan usaha, cara, tehnik, dan metode untuk

mendorong para anggota organisasi agar mau dan

ikhlas bekerja dengan sebaik mungkin demi

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

tercapainya tujuan organisasi dengan efisien, efektif,

dan ekonomis” (2005:95).

Menurut Brantas (2009:95) penggerakkan adalah kegiatan

yang dilakukan oleh pimpinan untuk membimbing, mengarahkan,

mengatur segala kegiatan yang telah diberi tugas dalam

melaksanakan suatu kegiatan usaha.

Pendapat lainnya mengenai penggerakaan dikemukakan

oleh George R. Terry sebagai berikut:

“Actuating is setting all members of the group to want

to achieve and to strike in achieve the objective

willingly and keeping with the managerial planning and

organizing efforts”. (Penggerakkan adalah membuat

semua anggota kelompok agar mau bekerja sama dan

bekerja secara ikhlas serta bergairah untuk mencapai

sesuai dengan perencanaan dan usaha-usaha

pengorganisasian). (George R. Terry dalam Brantas,

2009:95).

Penggerakkan merupakan bagian yang sangat penting

dalam proses manajemen sebab tanpa penggerakkan maka

perencanaan dan pengorganisasian tidak dapat direalisasikan dalam

kenyataan. Penggerakkan ini sangat berkaitan erat dengan

bagaimana cara pimpinan organisasi dalam memberikan motivasi

kepada para anggota organisasinya agar mau bergerak untuk

menjalankan apa yang sudah direncanakan dan sesuai dengan

pembagian kerja mereka masing-masing untuk mencapai tujuan

organisasi.

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pentingnya motivasi dalam suatu kegiatan manajemen

khususnya di fungsi penggerakkan juga dikemukakan dalam jurnal

internasional sebagai berikut:

“There are numerous theories about what motivation is

and how it affects human behavior. Theories have

ranged from individual characteristics or traits to need-

based constructs to socially and culturally-derived ways

of thinking and acting. Examining several motivational

theories as described in research literature, Mitchell

notes motivation consists of an arousal to act followed

by a multitude of choices. Although social conventions

shape many of the choices, people often make choices

without a rational or predictable set of motives. In a

work context, the needs and choices are more

problematic because the work itself varies from day to

day. The changing nature of what is to be performed as

well as the variable character of individual motives

makes providing pay as a motivational tool difficult to

control. This is particularly true in the public sector, in

which jobs often involve multiple tasks, different

constituencies, difficulties in defining outputs, and

ambiguously-defined policies administered under

uncertain conditions”.(Ada banyak teori tentang apa itu

dan bagaimana motivasi mempengaruhi perilaku

manusia. Teori-teori mempunyai susunan dari

karakteristik individual atau cirri-ciri untuk kebutuhan

konsepsi sosial dan adat istiadat dari jalan pikiran dan

tindakan. Meskipun perjanjian sosial membentuk

banyak pilihan, orang terkadang membuat pilihan tanpa

sebuahh rasionalitas atau prediksi sebab. Dalam konteks

kerja, kebutuhan dan pilihan makin problematic karena

pekerjaan sendiri bervariasi dari hari ke hari. Perubahan

sifat dalam apa yang harus ditampilakn lebih baik dari

tiap karakter individu membuat ketersediaan bayaran

sebagai peralatan motivasional sulit untuk dikontrol.

Fakta ini terjadi dalam sector publik dimana pekerjaan

seringkali berbenturan dengan tugas yang sulit,

perbedaan pemberi kuasa, kesulitan dalam

mendefiniskan output, dan definisi ambigu

kebijaksanaan administrasi dibawah kondisi yang

bimbang).(Carol Ruslaw; Proquest Educatinal Journal,

winter 2009, vol 38 issue 4 page 38).

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Selain itu juga penggerakkan berkaitan dengan gaya

kepemimpinan seseorang. Jika gaya kepemimpinannya dapat

mengayomi dan juga menjadi panutan, maka bukannya tidak

mungkin kalau anggota organisasinya akan mengerjakan

pekerjaannya dengan ikhlas, sungguh-sungguh dan penuh

tanggung jawab.

Di dalam jurnal Spririt Publik Vol. 5 No.2 Tahun 2009

dengan judul Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Peningkatan

Kualitas Pelayanan Surat Ijin Usaha Perdagangan (Studi Pada

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan) oleh Monang

Sitorus hal. 175-184 memberikan hasil penelitian yang diperoleh

dari hasil perhitungan uji statistik path analysis bahwa secara

umum atau menyeluruh kepemimpinan Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kota Medan tergolong cukup baik dalam memberikan

pelayanan perijinan SIUP. Meskipun kepemimpinan kepala Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan tergolong cukup

menurut persepsi aparatur, tetapi tidak serta merta diimbangi

dengan kualitas pelayanan perijinan SIUP yang berkualitas. Hal ini

terindikasi bahwa belum sepenuhnya dimensi-dimensi

kepemimpinan itu menyentuh ke dalam diri pegawai.

Dimensi personal, menunjukkan bahwa pegawai Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan telah memiliki

dorongan yang cukup untuk melaksanakan tugasnya dalam

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pelayanan perijinan SIUP namun hasilnya belum optimal

diakibatkan belum adanya komitmen yang kuat terhadap dirinya,

bahwa pelayanan perijinan SIUP itu adalah amanah yang jika

dilaksanakan dengan baik akan meningkatkan harkatnya sebagai

manusia dengan profesi public servant.

Dimensi interpersonal meningkatkan kualitas pelayanan

perijinan SIUP belum optimal dilaksanakan oleh Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan. Hal itu terjadi karena

motivasi (kesejahteraan) yang diberikan Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kota Medan belum memadai. Gaji yang tidak cukup

diterima pegawai menyebabkan pegawai tersebut tidak disiplin dan

perilakunya tidak kondusif memberikan pelayanan perijinan SIUP

pikirannya tidak fokus memberikan pelayanan SIUP karena harus

memikirkan memperoleh kesempatan mencari tambahan

pendapatan di luar gaji. Motivasi yang berasal dari luar seperti

imbalan dari pemohon SIUP membuat mereka berupaya

mencapainya untuk menambah pendapatannya.

Dimensi manajerial kepemimpinan Kepala Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan masih tergolong

cukup untuk menciptakan semangat tim, mencapai produktivitas

melalui stafnya, mendelegasikan kewenangan sesuai dengan

tupoksi, memberdayakan orang lain, dan berkomunikasi pada

semua level (lini) yang ada dalam organisasi. Belum optimalnya

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dimensi ini diterapkan karena belum adanya ketegasan pemimpin

menciptakan pemberian mekanisme reward and punishment di

lingkungan birokrasi. Pegawai yang berhasil mencapai target

bahkan di atas target yang ditetapkan tidak diimbangi dengan

reward. Demikian juga yang bekerja di bawah standar tidak

disertai dengan punishment. Oleh karena pemberian mekanisme

reward and punishment yang belum dilaksanakan dengan tegas di

lingkungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan,

akhirnya pegawai tidak termotivasi bekerja.

Dimensi institusional sangat penting sebagai hasil dari

kepemimpinan secara melembaga ke dalam institusi. Dimensi ini

belum dimiliki pegawai sebagai komitmen yang kuat terhadap

dirinya, yaitu berjanji terhadap dirinya untuk memberikan

pelayanan perijinan SIUP yang benar dan menghindari kesalahan.

Nilai yang dimiliki aparatur masih sebatas cukup untuk

membedakan benar dan salah atau belum benar-benar dapat

membedakannya dengan baik. Artinya, sikap pegawai masih mau

menerima kutipan dari pemohon sepanjang tidak diketahui

pimpinan, tetapi jika diketahui pimpinan dan diberikan sanksi yang

tegas baru mereka sadar bahwa perbuatan itu salah.

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Indicator ini sangat mendasar dalam melaksanakan tugas sehari-

hari dalam pelayanan perijinan SIUP pada Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kota Medan.

1.4 Pengawasan (controlling)

Sondang P. Siagian (2005:125) menjelaskan bahwa

pengawasan merupakan usaha sadar dan sistematik untuk lebih

menjamin bahwa semua tindakan operasional yang diambil dalam

organisasi benar-benar sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan

sebelumnya.

Menurut George R. Terry pengawasan adalah sebagai

berikut:

“Controlling can be defined as the process of

determining what is to be accomplished that is

the standard; what is being accomplished, that

is the performance, evaluating the performance

and if necessary applying corrective measure so

that performance takes place according to

plans, that is, in conformity with the standard”.

(Pengawasan dapat didefinisikan sebagai proses

penentuan, apa yang harus dicapai yaitu standar,

apa yang sedang dilakukan yaitu pelaksanaan,

menilai pelaksanaan dan apabila perlu

melakukan perbaikan-perbaikan, sehingga

pelaksanaan sesuai dengan rencana yaitu selaras

dengan standar). (George R. Terry dalam

Brantas, 2009:189-190).

Pengawasan dilakukan pada waktu berbagai kegiatan

sedang berlangsung dan dimaksudkan untuk mencegah jangan

sampai terjadi penyimpangan, penyelewengan, dan pemborosan

(Sondang P. Siagian, 2005:127).

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pengawasan bukan hanya untuk mencari kesalahan-

kesalahan, tetapi berusaha untuk menghindari terjadinya kesalahan-

kesalahan serta memperbaikinya jika terdapat kesalahan-kesalahan.

Jadi, pengawasan dilakukan sebelum proses, dan setelah proses,

yakni hingga hasil akhir diketahui (Brantas, 2009:190).

Pengawasan di dalam suatu organisasi tidak hanya

dilakukan disaat menjalankan tugas-tugas organisasinya, namun

pengawasan di lakukan mulai dari sebelum proses pencapaian

tujuan organisasi sampai setelah proses pencapaian tujuan suatu

organisasi. Pengawasan dilakukan dengan maksud untuk

mengendalikan para anggota organisasi di dalam menjalankan

tugasnya masing-masing agar tidak terjadi hal-hal yang tidak

diinginkan dan dengan adanya pengawasan suatu organisasi akan

tahu dimana saja letak kesalahan mereka di dalam menjalankan

tugasnya untuk dikemudian hari dapat memperbaiki kesalahan

tersebut.

2. Program Penanganan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH)

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (2007: 991) rumah

diartikan sebagai bangunan tempat tinggal pada umumnya. Dalam

pengertian luas, rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan

(struktural), melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

syarat-syarat kehidupan yang layak, dipandang dari berbagai segi

kehidupan.

Program penanganan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH)

merupakan salah satu program untuk mencapai Solo Bebas Kumuh

2010 . Program penanganan RTLH ini dilaksanakan dengan cara

memberikan dana bantuan pembangunan atau perbaikan sebagai

stimulant kepada warga miskin Kota Surakarta. Serta merupakan

program pro-rakyat yang dilatar belakangi dengan adanya realita

bahwa masyarakat miskin di Kota Surakarta masih menempati

rumah tinggal yang jauh dari memenuhi persyaratan rumah sehat,

sehingga berdampak pada penurunan kualitas hidup dan kesehatan

masyarakat. Selain itu juga kesediaan Pemerintah Kota Surakarta

untuk mengikuti program PNPM Mandiri Perkotaan Tahun 2008

disertai dengan proses Harmonisasi dan Sinkronisasi dari program-

program pemberdayaan dalam rangka mendukung program

penanggulangan kemiskinan yang ada di Kota Surakarta,

khususnya di bidang perumahan yang layak maka perlu

dilaksanakannya perbaikan rumah tidak layak huni dengan

pemberian bantuan atau stimulant dari Pemerintah Kota Surakarta

maupun dapat dari pihak ketiga.

Adapun kriteria rumah dinyatakan tidak layak huni

ditetapkan berdasarkan kondisi rumah dan kondisi lingkungan.

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Berdasarkan kondisi rumah, harus memenuhi sebagian dan atau

seluruh persyaratan berikut:

1. Luas tanah rumah, rata-rata per penghuni kurang dari

4m2.

2. Sumber air tidak sehat.

3. Tidak mempunyai akses MCK.

4. Bangunan tidak permanen.

5. Tidak memiliki pencahayaan matahari dan ventilasi

udara.

6. Tidak memiliki pembagian ruangan.

7. Lantai dari tanah dan rumah lembab atau pengap.

8. Kondisi rusak.

Berdasarkan kondisi lingkungan adalah sebagai berikut:

1. Lingkungan kumuh dan becek.

2. Saluran pembuangan air tidak memenuhi standard.

3. Jalan setapak tidak diatur.

4. Letak rumah tidak teratur dan berdempetan (padat)

Penanganan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) merupakan

program pro-rakyat yang membangun atau memperbaiki rumah

warga di daerah bantaran sungai Bengawan Solo, Sungai Pepe, dan

beberapa daerah di masing-masing di Kecamatan di Surakarta

seperti daerah Kelurahan Mojosongo Kecamatan Jebres, Kelurahan

Pajang Kecamatan Laweyan, Kelurahan Tipes Kecamatan

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Serengan, Kelurahan Semanggi Kecamatan Pasar Kliwon,

Kelurahan Kadipiro Kecamatan Banjarsari, dan sebagainya dengan

pemberian dana bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH

sebagai stimulant dari Pemerintah Kota Surakarta maupun dapat

dari pihak ketiga.

Melalui kebijakan Pemerintah Kota Surakarta dalam rangka

pemenuhan kebutuhan kondisi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH)

bagi keluarga miskin mengeluarkan Peraturan Walikota Surakarta

Nomor 17-A Tahun 2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan

Pemberian Bantuan Pembangunan / Perbaikan Rumah Tidak Layak

Huni Bagi Masyarakat Miskin Kota Surakarta dijelaskan bahwa

pemberian bantuan pembangunan atau perbaikan rumah tidak layak

huni diberikan kepada masyarakat miskin yang menempati atau

mempunyai rumah tidak layak huni hasil pendataan Bapermas

P3AKB Kota Surakarta dan rumah tidak layak huni yang belum

terdaftar dalam hasil pendataan yang ditetapkan oleh Kepala

Kelurahan setempat setelah mendapat pertimbangan dari Panitia

Pelaksana Pembangunan atau Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni

Tingkat Kelurahan dengan tujuan dalam rangka meningkatkan

kualitas hidup atau derajat kesehatan masyarakat miskin Kota

Surakarta.

Penetapan jumlah dan nama calon penerima bantuan uang

rumah tidak layak huni bagi masyarakat miskin ditetapkan dengan

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

keputusan Kepala Bapermas P3AKB. Bantuan pembangunan atau

perbaikan rumah tidak layak huni yang diberikan dari Pemerintah

Kota dalam bentuk uang, wajib digunakan selain untuk

membangun dan atau memperbaiki rumah tidak layak huni, kecuali

dalam program-program khusus yang akan diatur dengan peraturan

tersendiri.

Besarnya bantuan pembangunan dan atau perbaikan untuk

rumah tidak layak huni bagi masyarakat miskin berdasarkan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Surakarta

pada tahun berjalan. Pada tahun 2009 telah disiapkan anggaran

untuk bantuan bagi 1500 RTLH. Bapermas P3AKB Kota Surakarta

siap mengucurkan dana hibah bantuan pendukung dari SUF-UN

(United Nation) Habitat yang mencapai Rp 10 Milliar yang

merupakan dana untuk peningkatan kualitas perumahan. Dari Rp

10 Milliar tersebut, sebesar Rp 3 Milliar di tahun 2009 akan

digulirkan sebagai pendamping bagi Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri yang akan disalurkan

melalui Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) di masing-

masing Kelurahan untuk program penanganan RTLH.

Rencananya di tahun 2010 akan diupayakan pengalokasian

dana untuk warga miskin sebesar 10% dari total APBD. Apabila

dirinci, jika APBD Surakarta sebesar Rp 800 Milliard, maka Rp 80

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Milliard diperuntukkan bagi warga miskin di Surakarta yang

kurang lebih Rp 30 Milliard akan dimanfaatkan untuk program

penanganan RTLH (http://konsorsiumsolo.multiply.com/journal).

Adapun hasil pendataan Bapermas P3AKB Kota Surakarta

pada tahun 2006 jumlah RTLH di Kota Surakarta sebanyak 6612

rumah dan pada tahun yang sama sebanyak 225 rumah sudah

tertangani yang masing-masing rumah diberikan bantuan sebesar

1,5 juta rupiah. Pada tahun 2007 sebanyak 1000 rumah yang

masing-masing diberikan bantuan sebesar 2 juta rupiah. Pada tahun

2008 dan 2009 masing-masing sebanyak 1500 rumah sudah

tertangani dengan masing-masing diberikan bantuan sebesar 2 juta

rupiah.

Dengan demikian, sudah 4225 rumah tak layak huni yang

tertangani oleh Bapermas P3AKB Kota Surakarta yang

bekerjasama dengan beberapa lembaga seperti SUF-UN Habitat,

UNS, LPMK, Camat, Lurah, dan Pokja. Permohonan bantuan

diajukan secara kolektif oleh Kepala Kelurahan dalam bentuk

proposal yang sudah ditentukan dan ditetapkan. Calon penerima

bantuan diutamakan rumahnya yang berkelompok atau rumahnya

saling berdekatan.

Adapun persyaratan yang harus dipenuhi calon penerima

bantuan sebagai berikut:

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1. Penduduk di wilayah setempat yang dibuktikan dengan

foto copy KK dan KTP Kota Surakarta

2. Menyerahkan foto copy Bukti Kepemilikan Tanah yang

telah disyahkan oleh Kepala Kelurahan setempat dan

atau menyerahkan Surat Ijin Pembangunan / Pemugaran

rumah bila tanah yang ditempati bukan milik sendiri.

3. Berita Acara Kesepakatan besaran alokasi per Keluarga

Dana Bantuan Pembangunan / Perbaikan Rumah Tidak

Layak Huni.

F. Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir merupakan suatu uraian yang menjelaskan

variabel-variabel serta keterkaitan yang terumuskan dalam perumusan

masalah. Tujuannya adalah untuk memudahkan pembaca dalam

memahami penelitian mengenai “Manajemen Program Penanganan

Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan KB (Bapermas

P3AKB) Kota Surakarta Tahun 2006-2009”. Selain itu, kerangka berfikir

ini merupakan landasan berfikir bagi penulis dalam menentukan tujuan

dan arah penelitian yang hendak dituju.

Pada tahun 2006 masih banyak ditemukan keberadaan rumah-

rumah tidak layak huni di bantaran sungai Bengawan Solo, bantaran

sungai Pepe, dan beberapa wilayah di Kota Surakarta seperti di Kelurahan

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Mojosongo Kecamatan Jebres, Kelurahan Pajang Kecamatan Laweyan,

Kelurahan Tipes Kecamatan Serengan, Kelurahan Semanggi Kecamatan

Pasar Kliwon, Kelurahan Kadipiro Kecamatan Banjarsari, dan sebagainya

(Sumber: Bapermas P3AKB Kota Surakarta). Hasil pendataan Penyandang

Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang dilakukan oleh Bapermas

P3AKB Kota Surakarta bersama Dinas Sosial Kota Surakarta

mendapatkan hasil sebanyak 6.612 rumah dari 29.764 rumah yang ada di

Kota Surakarta dinyatakan rumah yang tidak layak huni yang jauh dari

syarat rumah sehat.

Mengingat pemukiman, rumah, dan keluarga sangat erat kaitannya

dengan kesehatan, maka dengan masih banyaknya masyarakat miskin Kota

Surakarta yang menempati rumah yang tidak layak huni mengakibatkan

penurunan kualitas hidup dan derajat kesehatan masyarakat miskin Kota

Surakarta. Oleh karena itu, diperlukan penanganan rumah tidak layak huni

oleh Bapermas P3AKB Kota Surakarta selaku staff Walikota untuk

melakukan Program Penanganan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di

Kota Surakarta melalui pemberian dana bantuan pembangunan atau

perbaikan RTLH sebagi stimulant kepada masyarakat miskin Kota

Surakarta. Program penanganan RTLH ini direncanakan pada tahun 2006

untuk dilaksanakan dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2010. Program

ini dilaksanakan selain untuk meningkatkan kualitas hidup dan derajat

kesehatan masyarakat miskin Kota Surakarta juga untuk mewujudkan Solo

Bebas Kumuh 2010.

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Sesuai dengan judul penelitian dan studi pustaka, maka manajemen

program penanganan RTLH yang dilakukan oleh Bapermas P3AKB Kota

Surakarta tahun 2006-2009 akan dilihat berdasarkan fungsi manajemen

yang meliputi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),

penggerakkan (actuating), dan pengawasan (controlling). Perencanaan,

dilihat keputusan-keputusan termasuk penentuan tujuan, kebijaksanaan,

membuat program-program, menentukan metode dan prosedur serta

menetapkan jadwal waktu pelaksanaan untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.

Pengorganisasian terkait dengan tujuan agar pelaksanaan berbagai

kegiatan yang merupakan tugas pokok maupun tugas penunjang masing-

masing unit atau bagian dapat terlaksana dengan efektif, efisien, dan

produktif sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Penggerakkan

berkaitan erat dengan orang-orang yang ada di dalam organisasi khususnya

di dalam Bapermas P3AKB Kota Surakarta dalam manajemen program

penanganan RTLH agar mereka mampu melaksanakan kegiatan yang telah

ditentukan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Pengawasan merupakan penilaian dan koreksi atas pelaksanaan

kerja yang dilakukan oleh bawahan atau pegawai-pegawai yang ada di

Bapermas P3AKB Kota Surakarta untuk menjamin tujuan yang telah

ditetapkan. Namun di dalam manajemen program penanganan RTLH

tersebut pasti ada hambatan-hambatan yang ditemui oleh Bapermas

P3AKB Kota Surakarta sehingga Bapermas P3AKB Kota Surakarta harus

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

melakukan pengelolaan lebih keras dan lebih baik lagi agar hambatan-

hambatan itu bisa dilalui dan tidak mengganggu dalam manajemen

program penanganan RTLH.

Untuk lebih jelasnya, alur berfikir penulis akan dituangkan dalam

bagan berikut :

Gambar: 1.1. Bagan Kerangka Berfikir

Masih banyaknya

masyarakat miskin Kota

Surakarta menempati

rumah tinggal yang tidak

memenuhi persyaratan

rumah sehat sehingga

berdampak pada

penurunan kualitas hidup

dan derajat kesehatan

masyarakat miskin Kota

Surakarta.

Manajemen Program

Penanganan RTLH oleh

Bapermas P3AKB Kota

Surakarta :

1. Perencanaan

(planning)

2. Pengorganisasian

(organizing)

3. Penggerakkan

(actuating)

4. Pengawasan

(controlling)

Hambatan-Hambatan

Tepat Sasaran dan Tepat

Pemanfaatan Dana Bantuan

Peningkatan Kualitas Hidup

dan Derajat Kesehatan

Masyarakat Miskin Kota

Surakarta

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

G. Metode Penelitian

Metode merupakan keseluruhan langkah ilmiah yang digunakan

untuk menemukan solusi atas suatu masalah (Ulber Silalahi, 2009:13).

Penelitian menurut Theodorson et.al dalam Y.Slamet (2006:1)

mengartikan penelitian sebagai suatu usaha untuk mempelajari suatu

problem (permasalahan) secara sistematik dan obyektif dengan maksud

menarik prinsip-prinsip umum.

Dengan demikian pengertian metode penelitian adalah cara yang

terdiri dari berbagai langkah ilmiah untuk mempelajari suatu masalah

secara sistematik dan obyektif guna menemukan solusi atas masalah

tersebut. Dalam penulisan ini, peneliti akan menggunakan metode

penelitian sebagai berikut:

1. Jenis Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan diatas, maka

jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

deskriptif bersifat kualitatif. Penelitian deskiptif bermaksud untuk

memberikan uraian mengenai suatu gejala social yang diteliti. Peneliti

mendiskripsikan suatu gejala berdasarkan indicator-indikator yang dia

jadikan dasar dari ada tidaknya suatu gejala yang dia teliti (Y. Slamet,

2006:7).

Menurut H.B Sutopo (2002:35) dengan penelitian deskriptif

kualitatif data yang dikumpulkan terutama berupa kata-kata, kalimat

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

atau gambar yang memiliki arti lebih daripada sekedar angka atau

frekuensi.

Berdasarkan pengertian di atas, metode penelitian ini

dimaksudkan untuk memberikan data seteliti mungkin mengenai

manajemen program penanganan RTLH oleh Bapermas P3AKB Kota

Surakarta tahun 2006 sampai dengan tahun 2009.

2. Lokasi Penelitian

Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi penelitian di

Kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan

Perlindungan Anak dan KB (Bapermas P3AKB) Kota Surakarta. Hal

ini didasarkan pada Peraturan Walikota Surakarta No. 17-A Tahun

2009 bahwa masyarakat miskin di kota Surakarta masih menempati

rumah tinggal yang jauh dari memenuhi persyaratan rumah sehat serta

bahwa dalam rangka mendukung Program Penanggulangan

Kemiskinan dan peningkatan salah satu hak-hak dasar masyarakat

miskin di kota Surakarta. Maka perlu dilaksanakannya perbaikan

Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dengan pemberian bantuan atau

stimulan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta maupun dapat

dari pihak ketiga. Selain itu bahwa kesediaan Pemkot Surakarta untuk

mengikuti program PNPM Mandiri Perkotaan Tahun 2008 serta

Pemkot Surakarta yang menargetkan kawasan bebas kumuh di tahun

2010. Oleh karena itu, penulis mengambil lokasi penelitian di Kantor

Bapermas P3AKB Kota Surakarta selaku penyusun kebijakan dan

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pelaksana kebijakan di bidang pemberdayaan masyarakat Kota

Surakarta sesuai dengan Peraturan Walikota No. 30 Tahun 2008.

3. Sumber Data

Sumber data yang akan digunakan oleh peneliti dalam

penelitian ini adalah:

a. Sumber Data Primer

Merupakan sejumlah data atau fakta yang diperolah

secara langsung dari suatu penelitian lapangan melalui

wawancara dengan Kepala Bapermas P3AKB Kota

Surakarta, Kepala Bidang yang terkait dengan penelitian

ini, komunitas serta kelompok-kelompok kepentingan lain

yang terkait dengan program penanganan RTLH di Kota

Surakarta.

b. Sumber data Sekunder

Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh

secara tidak langsung. Sumber data sekunder ini berupa

dokumen-dokumen yang dapat berbentuk tabel statistik,

buku peraturan, dan lain-lain. Peneliti menyalin atau

mencatat data yang tersedia. Data sekunder dalam

penelitian ini berasal dari buku-buku yang berkaitan dengan

manajemen, internet, dan dokumen Bapermas P3AKB Kota

Surakarta.

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan tiga (3) macam teknik

pengumpulan data yang meliputi:

a. Wawancara

Teknik wawancara adalah cara yang dipakai untuk

memperoleh informasi melalui kegiatan interaksi social antara

peneliti dengan yang diteliti. Di dalam interaksi itu peneliti

berusaha mengungkap gejala yang sedang diteliti melalui

kegiatan Tanya jawab (Y Slamet, 2006:101).

Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan secara tidak

terstruktur atau disebut wawancara mendalam, sehingga

diperoleh informasi yang jelas, wawancara dilakukan dengan

pihak-pihak terkait dan tahu tentang informasi yang dibutuhkan

oleh peneliti. Wawancara dilakukan dalam waktu dan kondisi

yang dianggap paling tepat guna mendapatkan kejelasan tentang

hal-hal yang berkaitan dengan manajemen program penanganan

RTLH oleh Bapermas P3AKB Kota Surakarta tahun 2006

sampai dengan tahun 2009.

b. Observasi

Teknik observasi adalah teknik pengumpulan data yang

bersifat nonverbal. Sekalipun dasar utama daripada metode

observasi adalah penggunaan indera visual, tetapi dapat juga

melibatkan indera-indera lain seperti pendengaran, rabaan dan

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

penciuman (Y Slamet, 2006:85-86). Dalam penelitian ini,

peneliti hanya bertindak sebagai peneliti pasif dimana peneliti

hanya mendatangi lokasi, tetapi sama sekali tidak berperan

sebagai apapun selain sebagai pengamat pasif.

c. Dokumentasi

Teknik dokumentasi yaitu dilakukan dengan mencatat dan

mengambil sumber-sumber tertulis yang ada, baik berupa

dokumen atau arsip. Dokumen atau arsip merupakan bahan

tertulis yang bergayutan dengan suatu peristiwa atau aktifitas

tertentu (H.B Sutopo, 2002:54). Data yang diambil merupakan

dokumen atau arsip Bapermas P3AKB Kota Surakarta yang

berhubungan dengan penelitian ini, media massa serta literature

sebagai pelengkap informasi dalam penelitian.

5. Teknik Pengambilan Sampel

Untuk mendapatkan data dalam penelitian, maka peneliti harus

mewawancarai orang-orang yang terlibat dalam objek penelitian.

Oleh karena itu diperlukan pengambilan sampel dengan menggunakan

teknik sampling.

Dalam penelitian ini untuk menentukan sumber data digunakan

teknik penarikan sample dengan purposive sampling dan snowball

sampling. Purposive sampling merupakan pemilihan seorang

informan yang dianggap oleh peneliti berada pada posisi terbaik untuk

memberikan info yang dibutuhkan dan sesuai dengan maksud

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

penelitian (Ulber, 2009:272-273). Pertimbangan menggunakan teknik

snowball sampling dimana pemilihan informan yang pertama-tama

diidentifikasikan dapat memberikan informasi untuk diwawancara

kemudian orang ini dijadikan sebagai informan untuk

mengidentifikasi orang lain yang dapat memberi informasi dan

dijadikan sebagai informan lafi untuk mengidentifikasi orang lain

yang dianggap dapat memberikan informasi (Ulber, 2009: 273-274).

Dalam penelitian ini sampelnya adalah pegawai Bapermas

P3AKB Kota Surakarta khususnya Kepala Bidang Pemberdayaan

Masyarakat yang dianggap memiliki informasi mengenai manajemen

program penanganan RTLH di Kota Surakarta dan beberapa

Kelompok Kerja (Pokja) yang ada di beberapa kelurahan di Kota

Surakarta khususnya di lokasi pengembangan khusus seperti

Kelurahan Ketelan, Setabelan, dan Kratonan.

6. Validitas Data

Validitas data menunjukkan sejauh mana kualitas data dapat

dipertanggung jawabkan kebenarannya, untuk mendapatkan validitas

data dalam penelitian ini tehnik yang digunakan adalah triangulasi.

Menurut Moleong (2007:330) triangulasi merupakan teknik

pemerikasaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain

di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau pembanding

terhadap data itu.

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Menurut Patton dalam Sutopo (2002:78), teknik triangulasi

dibedakan menjadi empat yaitu Data trianggulation, Investigator

trianggulation, Methodological trianggulation, Theoretical

trianggulation. Untuk menguji keabsahan data yang diperoleh, dalam

penelitian ini akan digunakan cara “triangulasi data”. Dalam

triangulasi data peneliti wajib menggunakan beragam sumber data

yang tersedia. Artinya, data yang sama atau sejenis akan lebih mantap

kebenarannya bila digali dari beberapa sumber data yang berbeda.

Dengan demikian apa yang diperoleh dari sumber yang satu, bisa

lebih teruji kebenarannya bilamana dibandingkan dengan data sejenis

yang diperoleh dari sumber lain yang berbeda-beda, baik kelompok

sumber sejenis maupun sumber yang berbeda jenisnya.

7. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan langkah selanjutnya untuk mengolah

hasil penelitian menjadi suatu laporan. Menurut Bogdan & Biklen

(1982) dalam Lexy J. Moleong (2007:248) analisis data kualitatif

adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,

mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang

dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola,

menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan

memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.

Model analisis kualitatif yang digunakan adalah model analisis

interaktif atau yang lebih dikenal dengan “Interactif Modal Of

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Analysis” adalah model analisis yang memerlukan tiga komponen

pokok yaitu reduksi data, sajian data serta penarikan simpulan

verifikasi. Selain itu dilakukan pula suatu proses antara tahap-tahap

tersebut sehingga yang terkumpul berhubungan satu sama lain secara

otomatis (H. B. Sutopo, 2002:94-96).

Adapun penjelasan dari tahap-tahap tersebut adalah sebagai

berikut:

a. Reduksi Data

Reduksi data merupakan komponen pertama dalam analisis yang

mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang hal

yang tidak penting dan mengatur data sedemikian rupa sehingga

simpulan penelitian dapat dilakukan.

b. Sajian Data

Sajian data merupakan suatu rakitan organisasi informasi, deskripsi

dalam bentuk narasi, kalimat, matriks, gambar/skema, tabel

maupun grafik yang disusun secara logis dan sistematis sehingga

mudah dilihat, dibaca, dan dipahami yang mempermudah

melakukan penarikan simpulan.

c. Penarikan Simpulan dan Verifikasi

Dari awal pengumpulan data, peneliti sudah harus memahami arti

dari berbagai data yang diperoleh. Simpulan akhir baru akan

diperoleh setelah proses pengumpulan data berakhir. Agar cukup

mantap dan benar-benar bisa dipertanggungjawabkan, setelah

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

penarikan simpulan perlu verifikasi. Pada dasarnya makna data

perlu diuji validitasnya supaya simpulan penelitian menjadi lebih

kokoh dan dapat dipercaya (H.B. Sutopo, 2002:93).

Ketiga komponen tersebut berinteraksi dengan proses

pengumpulan data sehingga membentuk suatu siklus. Apabila dalam

penelitian data yang terkumpul dirasakan cukup kuat mendukung

proses analisa maka dapat disusun pertanyaan baru untuk

mengumpulkan data kembali, begitu seterusnya sampai penarikan

kesimpulan akhir sehingga analisa yang dihasilkan cukup mantap.

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB II

DESKRIPSI LOKASI

A. Keadaan Umum Kota Surakarta

Kota Surakarta yang lebih terkenal dengan Kota Solo, mempunyai

luas wilayah sekitar 44,04 km2. Wilayah Kota Surakarta terletak di tengah-

tengah antara wilayah pendukung yang cukup potensial, yaitu Kabupaten

Sukoharjo, Karanganyar, Sragen, Boyolali, dan Klaten. Kota Surakarta

terletak pada dataran rendah yang berada pada pertemuan Sungai Pepe,

Jenes, dan Bengawan Solo yang mempunyai ketinggian kurang dari 92

meter dari permukaan air laut, dan terletak secara astronomi antara 110‟

45” 15 - 110‟ 45” 35 BT dan 7‟ 56” 00 LS. Batas-batas wilayah Kota

Surakarta adalah sebagai berikut :

Sebelah Utara : Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali

Sebelah Timur : Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar

Sebelah Selatan : Kabupaten Sukoharjo

Sebelah Barat : Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Karanganyar,

dan Kabupaten Boyolali

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

B. Gambaran Umum Badan Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan KB

(Bapermas P3AKB) Kota Surakarta

1. Sejarah Singkat Bapermas P3AKB Kota Surakarta

Pada awalnya Bapermas P3AKB Kota Surakarta bernama

Dinas Kesejahteraan Rakyat dan Pemberdayaan Perempuan sesuai

dengan ketetapan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2001 tentang

Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota

Surakarta.

Melihat perkembangan jaman, kebijakan otonomi dan

dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 4

Tahun 2004 tentang Perubahan Pertama peraturan Kota Surakarta

Nomor 6 Tahun 2001 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja

Perangkat Daerah Kota Surakarta, maka penggabungan dari

keempat instansi yaitu Dinas Kesejahteraan Rakyat (Dinkesra),

Dinas Sosial (Dinsos), Kantor Pembangunan Desa (Bangdes), dan

Kantor Keluarga Berencana (KB) tersebut dinamakan Dinas

Kesejahteraan Rakyat Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga

Berencana (DKRPP&KB) Kota Surakarta.

Pada akhirnya nama dinas ini menjadi Badan

Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan

Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Bapermas P3AKB)

Kota Surakarta setelah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Nomor

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1 Tahun 2008 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja

Perangkat Daerah Kota Surakarta. Dimana Bapermas P3AKB Kota

Surakarta ini mempunyai empat Bidang di dalamnya, yaitu :

a) Bidang Pemberdayaan Masyarakat

b) Bidang Pemberdayaan Perempuan

c) Bidang Perlindungan Anak

d) Bidang Keluarga Berencana

2. Visi dan Misi

a) Visi

Dalam melaksanakan dan mencapai keberhasilan Visi dan

Misi Pemerintah Kota Surakarta, maka Visi dari Badan

Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan

Perlindungan Anak dan KB Kota Surakarta adalah “Terwujudnya

Kesejahteraan Masyarakat, Kesetaraan dan Keadilan Gender,

Perlindungan Anak dan Keluarga Kecil Bahagia”.

b) Misi

Guna mencapai keberhasilan dari Visi tersebut, maka misi-

misi yang dilakukan Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan

Perempuan Perlindungan Anak dan KB Kota Surakarta adalah sebagai

berikut :

1) Menumbuhkembangkan kemandirian masyarakat melalui

pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) berbasis kompetensi

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2) Meningkatkan partisipasi lembaga masyarakat dalam

pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, dan Keluaraga

Berencana

3) Meningkatkan kualitas hidup perempuan, anak, dan keluarga

4) Mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender di semua bidang

pembangunan

5) Mewujudkan perlindungan bagi perempuan dan anak

6) Meningkatkan partisipasi perempuan dan anak dalam proses

pengambilan keputusan

7) Mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera

3. Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi)

Pelaksanaan tugas-tugas dan fungsi Badan Pemberdayaan

Masyarakat Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan KB

(Bapermas P3AKB) Kota Surakarta menurut Peraturan Walikota

Surakarta Nomor 30 Tahun 2008 secara garis besarnya yaitu

melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang

pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan perempuan, perlindungan

anak, dan Keluarga Berencana. Untuk menyelenggarakan tugas

sebagaimana dimaksud, Bapermas P3AKB Kota Surakarta mempunyai

fungsi :

a. Penyelenggaraan kesekretariatan badan

b. Penyusunan rencana program, pengendalian, evaluasi, dan

pelaporan

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c. Pembinaan dan pengembangan kelembagaan masyarakat dan

sarana prasarana

d. Pembinaan dan pengembangan pengarustamaan gender dan

peningkatan kualitas hidup perempuan

e. Pembinaan dan peningkatan perlindungan anak dan kualitas hidup

anak

f. Pembinaan dan pengembangan keluarga berencana

g. Penyelenggaraan sosialisasi

h. Pembinaan jabatan fungsional

i. Pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB)

4. Program Kerja

Adapun program unggulan yang dilakukan oleh Bapermas

P3AKB Kota Surakarta di tahun 2009 adalah :

a. Penanganan Rumah Tidak Layak Huni

b. Pengembangan Kota Layak Anak (KLA)

c. Program Peningkatan Peran Pria dalam ber KB

d. Program Terpadu Pemberdayaan Masyarakat yang Berperspektif

Gender (P2MBG)

Dari keempat program unggulan yang dilakukan oleh

Bapermas P3AKB Kota Surakarta pada tahun 2009, penulis memilih

program penanganan RTLH di Kota Surakarta.

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Program penanganan RTLH ini direncanakan pada tahun 2006 dimana

pada tahun itu masih dapat dilihat banyaknya rumah-rumah yang ada

di bantaran sungai bengawan Solo, bantaran sungai Pepe, dan beberapa

wilayah lain di Kota Surakarta. Terbukti dari hasil pendataan PMKS

yang dilakukan oleh Bapermas 3AKB Kota Surakarta bersama Dinas

Sosial Kota Surakarta yaitu sebanyak 6.612 RTLH menyebar di

seluruh Kota Surakarta. Pada awalnya di tahun 2006 Pemerintah Kota

Surakarta menginginkan daerah bantaran sungai itu bersih dari rumah-

rumah tidak layak huni. Bertepatan dengan diadakannya Program

Nasional (Prona) pensertifikatan tanah untuk warga-warga yang belum

mempunyai sertifikat tanah maka Pemkot Surakarta melalui Badan

Pertanahan Nasional (BPN) Kota Surakarta menawarkan warga

program ini dengan syarat mereka yang bertempat tinggal di bantaran

sungai mau direlokasi ke lahan yang disediakan oleh pemerintah.

Penawaran ini dilakukan melalui sosialisasi dan mengadakan

pertemuan berkali-kali dengan warga di bantaran sungai beserta

masyarakat setempat untuk memperoleh kesepakatan dan persetujuan

untuk direlokasi ke lahan yang disediakan oleh pemerintah, namun

tidak jauh-jauh dari wilayah mereka tinggal dulu. Lahan yang

digunakan pemerintah adalah lahan kosong yang masih berfungsi tapi

tidak dirawat oleh warga.

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Melalui BPN Kota Surakarta bersama Pemkot Surakarta dan atas

persetujuan masyarakat sekitar, lahan tersebut diizinkan untuk

dijadikan tempat relokasi warga-warga di bantaran sungai tersebut.

Lokasi awal dilakukan program ini adalah di Kelurahan Ketelan RT 03

RW 09. Dimana sebanyak 44 kepala keluarga (KK) direlokasi ke lahan

yang disediakan oleh pemerintah dan mendapatkan persetujuan oleh

warga sekitar serta mereka mendapatkan sertifikat tanah akan rumah

mereka sekarang. Namun karena keterbatasan lahan, maka

pembangunan rumah relokasi ini hanya sekedarnya saja dan jauh dari

syarat rumah sehat dan layak huni. Sehingga menimbulkan

pemukiman dan rumah yang tidak layak huni.

Setelah itu, Bapermas P3AKB selaku staff Walikota

mengadakan program penanganan RTLH yang ditawarkan kepada ke-

44 KK di Kelurahan Ketelan RT 03 RW 09. Perencanaan untuk

pembangunan di lokasi ini dimulai pada tahun 2006 selesai

pembangunan atau perbaikan serta diresmikan pada tahun 2007. Di

saat peresmian itu dianggap berhasil oleh Bapermas P3AKB Kota

Surakarta dan masyarakat sekitar karena dengan adanya bukti bahwa

setelah diresmikan rumah-rumah tersebut, berbagai macam bantuan

dan tanggapan positif diberikan oleh lintas sektor kota lainnya dan

beberapa instansi lainnya. Ditambah lagi dengan adanya kunjungan

dari beberapa negara ke Kelurahan Ketelan RT 03 RW 09 untuk

melihat bagaimana penanganan RTLH di wilayah ini.

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Oleh karena itu, Kelurahan Ketelan RT 03 RW 09 ini dijadikan lokasi

percontohan untuk program penanganan RTLH di kelurahan-kelurahan

berikutnya.

Dengan bukti keberhasilan dalam penanganan RTLH di

Kelurahan Ketelan RT 03 RW 09 yang dilakukan Bapermas P3AKB

bersama pihak terkait lainnya dan dijadikan tempat percontohan untuk

penanganan RTLH inilah menjadi dasar penulis ingin meneliti

program penanganan RTLH di Kota Surakarta. Ditambah lagi dengan

adanya kunjungan-kunjungan yang dilakukan oleh negara lain ke

Kelurahan Ketelan RT 03 RW 09 dan beberapa bulan lalu tepatnya

pada tanggal 22 sampai dengan tanggal 24 Juni 2010 diselenggarakan

AMPCHUD ke 3 di Kota Surakarta yang merupakan konferensi Asia

Pasifik untuk membahas masalah perumahan dan tata kota yang

dihadiri oleh berbagai negara di dunia.

5. Susunan Organisasi

Susunan organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan KB (Bapermas

P3AKB) Kota Surakarta terdiri dari :

a. Kepala Badan

b. Sekretariat :

1. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi, dan Pelaporan

2. Sub Bagian Keuangan

3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c. Bidang Pemberdayaan Masyarakat :

1. Sub Bidang Kelembagaan

2. Sub Bidang Sarana dan Prasarana

d. Bidang Pemberdayaan Perempuan :

1. Sub Bidang Pengarustamaan Gender dan Perlindungan

Perempuan

2. Sub Bidang Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan

e. Bidang Perlindungan Anak :

1. Sub Bidang Pengembangan Perlindungan Anak

2. Sub Bidang Peningkatan Kualitas Hidup Anak

f. Bidang Keluarga Berencana :

1. Sub Bidang Pengendalian Penduduk dan Kesehatan Reproduksi

2. Sub Bidang Keluarga Sejahtera dan Usaha Ekonomi

g. Kelompok Jabatan Fungsional

h. UPTB

6. Rincian Tugas Pokok dan Fungsi

a. Kepala Badan

Mempunyai tugas memimpin pelaksanaan tugas pokok dan

fungsi Bapermas P3AKB Kota Surakarta. Kepala Badan

membawahkan :

1) Sekretariat

2) Bidang Pemberdayaan Masyarakat

3) Bidang Pemberdayaan Perempuan

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4) Bidang Perlidungan Anak

5) Bidang Keluarga Berencana

6) Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB)

7) Kelompok Jabatan Fungsional

b. Secretariat

Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan

kebijakan teknis, pembinaaan, pengkoordinasian penyelenggaraan

tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di

bidang perencanaan, evaluasi, dan pelaporan, keuangan, umum,

dan kepegawaian. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut,

Sekretariat mempunyai fungsi :

1) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan,

pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu,

pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang

perencanaan, evaluasi, dan pelaporan

2) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan,

pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu,

pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang keuangan

3) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan,

pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu,

pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang umum dan

kepegawaian

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Sekretariat membawahkan tiga Sub Bagian, yaitu :

a) Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi, dan Pelaporan

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

perumusan kebijakan teknis, pembinaan,

pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara

terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di

bidang perencanaan, evaluasi dan pelaporan, meliputi

koordinasi perencanaan, pemantauan, evaluasi dan

pelaporan di lingkungan Badan.

b) Sub Bagian Keuangan

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

perumusan kebijakan teknis, pembinaan,

pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara

terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di

bidang keuangan, meliputi pengelolaan keuangan,

verifikasi, dan pembukuan serta akuntansi di

lingkungan Badan.

c) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

perumusan kebijakan teknis, pembinaan,

pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di

bidang umum dan kepegawaian, meliputi pengelolaan

administrasi kepegawaian, hukum, humas, organisasi

dan tatalaksana, ketatausahaan, rumah tangga, dan

perlengkapan di lingkungan Badan.

c. Bidang Pemberdayaan Masyarakat

Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan

kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan

tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di

bidang pengembangan kapasitas kelembagaan masyarakat dan

pengembangan sarana prasarana. Untuk menyelenggarakan tugas

tersebut, Bidang Pemberdayaan Masyarakat mempunyai fungsi :

1) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, dan

pelaksanaan di pengembangan kapasitas kelembagaan

masyarakat

2) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, dan

pelaksanaan di pengembangan sarana prasarana

3) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bidang Pemberdayaan Masyarakat membawahkan dua Sub

Bidang, yaitu :

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

a) Sub Bidang Kelembagaan

Mempunyai tugas melakukan Penyiapan bahan

perumusan kebijakan teknis, pembinaan, dan

pelaksanaan di bidang pengembangan kapasitas

kelembagaan masyarakat, meliputi penetapan kebijakan

teknis, koordinasi, fasilitasi, pembinaan, pengawasan,

supervise, monitoring, evaluasi dan pelaporan

penguatan kelembagaan masyarakat, pengembangan

kapasitas kelurahan, pengembangan manajemen

pembangunan partisipatif, dan pendataan profil

kelurahan

b) Sub Bidang Sarana dan Prasarana

Mempunyai tugas melakukan Penyiapan bahan

perumusan kebijakan teknis, pembinaan, dan

pelaksanaan di bidang pengembangan sarana prasarana,

meliputi penetapan kebijakan teknis, koordinasi,

fasilitasi, pembinaan, pengawasan, supervise,

monitoring, evaluasi dan pelaporan penyediaan sarana

dan prasarana kelurahan, pengembangan social budaya

masyarakat, pemberdayaan kesejahteraan keluarga dan

kesejahteraan social serta pengembangan dan

perlindungan tenaga informal dan pekerja anak

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

d. Bidang Pemberdayaan Perempuan

Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan

kebijakan teknis, pembinaan, dan pelaksanaan di bidang

pengarustamaan gender dan perlindungan perempuan, serta

peningkatan kualitas hidup perempuan. Untuk menyelenggarakan

tugas tersebut, Bidang Pemberdayaan Perempuan mempunyai

fungsi :

1) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, dan

pelaksanaan di pengarustamaan gender dan perlindungan

perempuan

2) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, dan

pelaksanaan di peningkatan kualitas hidup perempuan

3) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bidang Pemberdayaan Perempuan membawahkan dua Sub

Bidang, yaitu :

a) Sub Bidang Pengarustamaan Gender dan Perlindungan

Perempuan

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan

pelaksanaan di bidang pengarustamaan gender (PUG)

dan perlindungan perempuan, meliputi perumusan

kebijakan teknis, pelaksanaan PUG, penyelenggaraan

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

penguatan kelembagaan dan pengembangan mekanisme

PUG pada lembaga pemerintahan, PSW/PSG, lembaga

penelitian dan pengembangan, lembaga non

pemerintah, koordinasi, fasilitasi pelaksanaan

kebijakan, program dan kegiatan yang responsive

gender, pemberian bantuan teknis pelaksanaan PUG

(perencanaan anggaran yang responsive gender dan

pengembangan materi KIE PUG), pelaksanaan PUG di

semua bidang pembangunan, perumusan kebijakan

teknis perlindungan perempuan terutama perlindungan

terhadap tindak kekerasan, tenaga kerja perempuan,

perempuan lanjut usia dan penyandang cacat, dan

perempuan di daerah konflik dan daerah yang terkena

bencana, penyelengaraan perlindungan perempuan dari

tindak kekerasan, perlindungan perempuan lamjut usia

dan penyandang cacat, perempuan di daerah konflik dan

bencana, tenaga kerja perempuan, fasilitasi

pengintegrasian kebijakan teknis perlindungan

perempuan terutama perlindungan terhadap kekerasan

(upaya koordinasi, pencegahan, pemulihan,

pemulangan, dan reintegrasi social, perlindungan

hukum, dan partisipasi masyarakat), tenaga kerja

perempuan, perempuan lanjut usia dan penyandang

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cacat, dan perempuan di daerah konflik dan daerah yang

terkena bencana ke dalam program dan kegiatan SKPD,

koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan kebijakan teknis

perlindungan perempuan terutama perlindungan

terhadap kekerasan, tenaga kerja perempuan,

perempuan lanjut usia dan penyandang cacat, dan

perempuan di daerah konflik dan daerah yang terkena

bencana, dan penguatan kelembagaan perlindungan

perempuan.

b) Sub Bidang Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan

dan Perlindungan Perempuan

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan

pelaksanaan bidang peningkatan kualitas hidup

perempuan dan perlindungan perempuan, meliputi

perumusan kebijakan teknis peningkatan kualitas hidup

perempuan yang terkait dengan bidang pembangunan

terutama bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi,

hukum dan HAM, politik, lingkungan, dan social

budaya, penyelenggaraan kegiatan peningkatan kualitas

hidup perempuan dalam bidang pendidikan, kesehatan,

ekonomi, hukum dan HAM, politik, lingkungan dan

social budaya, fasilitasi pengintegrasian upaya

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

peningkatan kualitas hidup perempuan dalam kebijakan

bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, hukum dan

HAM, politik, lingkungan, dan social budaya,

koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan kebijakan teknis

kualitas hidup perempuan dalam bidang pendidikan,

kesehatan, ekonomi, hukum dan HAM,politik,

lingkungan, dan social budaya.

e. Bidang Perlindungan Anak

Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan

kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaancdi bidang

pengembangan perlindungan anak dan peningkatan kualitas hidup

anak. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Bidang

Perlindungan Anak mempunyai fungsi :

1) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, dan

pelaksanaan di pengembangan perlindungan anak

2) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, dan

pelaksanaan di peningkatan kualitas hidup anak

3) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Bidang Perlindungan Anak membawahkan dua Sub

Bidang, yaitu :

a) Sub Bidang Pengembangan Perlindungan Anak

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan

di bidang perlindungan anak, meliputi perumusan

kebijakan teknis dalam rangka pemenuhan hak

perlindungan anak, penyelenggaraan dan pengembangan

mekanisme perlindungan, fasilitasi pengintegrasian hak-

hak anak bagi anak-anak yang memerlukan perlindungan

khusus dalam kebijakan dan program pembangunan,

koordinasi, fasilitasi, dan mediasi pelaksanaan kebijakan

teknis perlindungan anak terutama perlindungan

terhadap kekerasan dan anak-anak dalam situasi khusus,

pemberian bantuan teknis penyelenggaraan perlindungan

anak yang responsive hak anak, penguatan dan

pengembangan kelembagaan perlindungan anak

b) Sub Bidang Peningkatan Kualitas Hidup Anak

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan

di bidang peningkatan kualitas hidup anak, meliputi

perumusan kebijakan teknis peningkatan kualitas hidup

anak untuk mewujudkan kesejahteraan anak,

Page 83: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pelaksanaan pengintegrasian hak-hak anak dalam

kebijakan dan program pembangunan, penyelenggaraan

kegiatan peningkatan kualitas hidup anak yang terkait

dengan pemenuhan hak hidup, hak tumbuh kembang,

dan hak partisipasi anak, koordinasi, fasilitasi, dan

mediasi pelaksanaan peningkatan kualitas hidup anak

untuk pemenuhan-pemenuhan hak hidup, hak tumbuh

kembang, dan hak partisipasi anak

f. Bidang Keluarga Berencana

Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan

kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang

pengendalian penduduk, dan kesehatan reproduksi dan keluarga

sejahtera dan usaha ekonomi. Untuk menyelenggarakan tugas

tersebut, Bidang Keluarga Berencana mempunyai fungsi ;

1) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, dan

pelaksanaan di

pengendalian penduduk dan kesehatan reproduksi

2) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, dan

pelaksanaan di

keluarga sejahtera dan usaha ekonomi

3) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Page 84: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Bidang Keluarga Berencana membawahkan dua Sub

Bidang, yaitu :

a) Sub Bidang Pengendalian Penduduk dan Kesehatan

Reproduksi

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan

di bidang pengendalian penduduk dan kesehatan

reproduksi, meliputi perumusan kebijakan teknis

jaminan dan pelayanan keluarga berencana (KB),

peningkatan partisipasi pria, penanggulangan masalah

kesehatan reproduksi serta kelangsungan hidup ibu,

bayo, dan anak, penyelenggaraan dukungan operasional

pengelolaan jaminan dan pelayanan KB, peningkatan

partisipasi kesertaan KB, penanggulangan masalah

kesehatan reproduksi, serta kelangsungan hidup ibu,

bayi, dan anak skala provinsi, koordinasi, fasilitasi, dan

mediasi pelaksanaan pedoman upaya peningkatan

jaminan dan pelayanan keluarga berencana, peningkatan

partisipasi masyarakat, penanggulangan masalah

kesehatan reproduksi, serta kelangsungan hidup ibu,

bayi, dan anak, penyediaan sarana, alat, obat, dan cara

kontrasepsi, penyelenggaraan promosi pemenuhan hak-

hak reproduksi dan promosi kesehatan reproduksi, dan

Page 85: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

program KKR yang meliputi triad KKR serta

pendayagunaan SDM pengelola program keluarga

berencana

b) Sub Bidang Keluarga Sejahtera dan Usaha Ekonomi

Mempunyai tugas melakuka penyiapan bahan

perumusan kebijakan teknis pembinaan dan pelaksanaan

di bidang keluarga sejahtera dan usaha ekonomi,

meliputi perumusan kebijakan teknis dan pengembangan

ketahanan dan pemberdayaan keluarga, penyelenggaraan

pengelolaan ketahanan dan pemberdayaan keluaraga,

koordinasi, fasilitasi, dan mediasi pelaksanaan pedoman,

norma, standar, prosedur, criteria, dan pengembangan

ketahanan dan pemberdayaan keluarga, perumusan

kebijakan teknis pelembagaan keluarga kecil berkualitas,

Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR), pencegahan

HIV/AIDS, IMS, dan bahaya NAPZA skala provinsi,

penyelenggaraan penguatan pelembagaan keluarga kecil

berkualitas dan jejaring program, serta dukungan

operasional KRR, pencegahan HIV/AIDS, IMS dan

bahaya NAPZA, koordinasi, fasilitasi, dan mediasi

pelaksanaan pedoman, norma, standar, prosedur dan

criteria penguatan pelembagaan keluarga kecil

berkualita, jejaring program, KRR, pencegahan

Page 86: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

HIV/AIDS, IMS, dan bahaya NAPZA, pendayagunaan

SDM pengelola, pendidik sebaya dan konselor sebaya

KRR termasuk pencegahan HIV/AIDS, IMS, dan bahaya

NAPZA baik antara sector pemerintah dengan sector

LSOM, dan koordinasi dan fasilitasi pendayagunaan

SDM pengelola, pendidik sebaya dan konselor sebaya

KRR termasuk pencegahan HIV/AIDS, IMS, bahaya

NAPZA baik antara sector pemerintah dengan sector

LSOM

g. Kelompok Jabatan Fungsional

Mempunyai tugas sesuai dengan jabatan fungsional

masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yan

berlaku. Kelompok jabatan fungsioanal terdiri dari sejumlah tenaga

fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan

bidang keahliannya. Jumlah jabatan fungsional ditentukan

berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. Jenis dan jenjang jabatan

fungsional diatur sesuai dengan peratuaran perundang-undangan

yang berlaku. Pembianan terhadap pejabat fungsional dilakukan

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

Page 87: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7. Kondisi Pegawai

Secara keseluruhan, Bapermas P3AKB Kota Surakarta

mempunyai pegawai yang berjumlah 96 orang. Komposisi pegawai

tersebut dapat dibedakan menurut jenis kelamin dan tingkat

pendidikan. Adapun jumlah pegawai menurut jenis kelamin dapat

dilihat dalam tabel di bawah ini:

Tabel: 2.1. Jumlah Pegawai Bapermas P3AKB Kota

Surakarta

Berdasarkan Jenis Kelamin

Sumber : Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa pegawai

Bapermas P3AKB Kota Surakarta paling banyak adalah pegawai

yang berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 66 orang

(68,75%). Sedangkan pegawai yang berjenis kelamin laki-laki

sebanyak 30 orang (31,25%). Hal ini berarti bahwa perempuan

sudah berperan penting terbukti dengan perbandingan jumlah

pegawai perempuan dan laki-laki yang begitu besar. Jumlah

pegawai perempuan lebih dari separuh jumlah pegawai Bapermas

P3AKB Kota Surakarta secara keseluruhan.

NO Jenis Kelamin Jumlah Pegawai %

1 Laki-Laki 30 orang 31,25

2 Perempuan 66 orang 68,75

TOTAL 96 orang 100

Page 88: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Sedangkan jumlah pegawai Bapermas P3AKB Kota

Surakarta menurut pendidikan dapat dilihat dalam tabel di bawah

ini :

Tabel: 2.2. Jumlah Pegawai Bapermas P3AKB Kota Surakarta

Berdasarkan Tingkat Pendidikan

NO Tingkat Pendidikan Jumlah Pegawai %

1 S2 10 orang 10,42

2 S1 56 orang 58,33

3 D3 4 orang 4,17

4 D1 1 orang 1,04

5 SMA 21 orang 21,88

6 SMP 3 orang 3,12

7 SD 1 orang 1,04

TOTAL 96 orang 100

Sumber : Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa jumlah pegawai

Bapermas P3AKB Kota Surakarta yang paling banyak tingkat

pertama adalah pegawai dengan tingkat pendidikan S1 yaitu

sebanyak 56 orang (58,33%), tingkat kedua adalah pegawai dengan

tingkat pendidikan SMA yaitu sebanyak 21 orang (21,88%),

tingkat ketiga adalah pegawai dengan tingkat pendidikan S2 yaitu

sebanyak 10 orang (10,42%), diikuti oleh pegawai dengan tingkat

pendidikan D3 yaitu sebanyak 4 orang (4,17%), pegawai dengan

tingkat pendidikan SMP yaitu sebanyak 3 orang (3,12%), pegawai

dengan tingkat pendidikan D1 dan SD masing-masing 1 orang

Page 89: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(1,04%). Hal ini berarti bahwa pegawai Bapermas P3AKB Kota

Surakarta rata-rata berpendidikan tinggi dengan dibuktikannya

pegawai dengan tingkat pendidikan S1 yang paling banyak dari

keseluruhan pegawai di Bapermas P3AKB Kota Surakarta.

C. Sekilas Tentang RTLH di Kota Surakarta

Rumah tidak layak huni di Kota Surakarta menyebar di

seluruh kota. Banyak warga miskin Kota Surakarta yang

menempati rumah tidak layak huni. Sehingga Bapermas P3AKB

Kota Surakarta mengadakan program penanganan RTLH dengan

memberikan dana bantuan kepada mereka yang menempati rumah

tidak layak huni tersebut. Adapun daftar penerima bantuan RTLH

tahun 2006-2009 dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

Page 90: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel: 2.3. Daftar Penerima Bantuan RTLH Tahun 2006-2009

NO DESA/ DATA

REALISASI BANTUAN

TOTAL

URUT KELURAHAN RTLH PENERIMA

BANTUAN

2006 2006 2007 2008 2009 S/D2009

LAWEYAN 819 16 128 188 186 518

1 PAJANG 209 10 32 44 35 121

2 LAWEYAN 2 4 4 4 12

3 BUMI 95 15 22 15 52

4 PANULARAN 131 20 39 30 89

5 SRIWEDARI 61 6 14 15 35

6 PENUMPING 26 4 13 12 29

7 PURWOSARI 77 12 19 25 56

8 SONDAKAN 124 6 19 25 20 70

9 KERTEN 67 11 10 10 31

10 JAJAR 17 3 4 10 17

11 KARANGASEM 10 2 4 10 16

SERENGAN 530 14 82 24 157 277

1 JOYOTAKAN 100 6 7 0 0 13

2 DANUKUSUMAN 156 7 0 19 26

3 SERENGAN 43 8 5 10 0 23

4 TIPES 160 11 0 97 108

5 KRATONAN 21 50 11 29 90

6 JAYENGAN 27 2 0 12 14

7 KEMLAYAN 23 0 3 0 3

PASAR KLIWON 2115 85 322 533 448 1388

1 JOYOSURAN 237 42 77 60 179

2 SEMANGGI 1214 80 180 215 200 675

3 PASAR KLIWON 26 4 10 12 26

4 GAJAHAN 115 5 10 43 58

5 BALUWARTI 31 5 48 13 66

6 KAMPUNG BARU 14 6 6 2 14

7 KEDUNGLUMBU 96 15 23 23 61

8 SANGKRAH 313 5 55 139 80 279

9 KAUMAN 69 10 10 15 35

Page 91: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Sumber : Bapermas P3AKB Kota Surakarta

JEBRES 1447 56 221 325 323 925

1 KEPATIHAN KULON 10 2 8 10

2 KEPATIHAN WETAN 67 4 0 4

3 SUDIROPRAJAN 28 11 50 25 86

4 GANDEKAN 83 13 50 25 88

5 SEWU 149 24 115 139

6 PUCANG SAWIT 199 14 29 60 20 123

7 JAGALAN 195 9 30 9 20 68

8 PURWODININGRATAN 124 20 20 40

9 TEGALHARJO 65 10 15 20 45

10 JEBRES 246 39 100 30 169

11 MOJOSONGO 281 33 39 65 40 177

BANJARSARI 1701 54 247 391 386 1078

1 KADIPIRO 590 34 41 45 100 220

2 NUSUKAN 313 20 27 42 70 159

3 GILINGAN 273 30 30 27 87

4 SETABELAN 42 10 48 10 68

5 KESTALAN 14 10 10 10 30

6 KEPRABON 54 13 20 15 48

7 TIMURAN 30 10 30 25 65

8 KETELAN 47 44 50 23 117

9 PUNGGAWAN 28 10 21 10 41

10 MANGKUBUMEN 46 10 20 20 50

11 MANAHAN 55 10 25 26 61

12 SUMBER 133 10 30 25 65

13 BANYUANYAR 76 22 20 25 67

JUMLAH 6612 225 1000 1500 1500 4225

PERSENTASE (%) 5,33 23,67 35,50 35,50 100

Page 92: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar: 2.1. Bagan Organisasi Bapermas P3AKB Kota Surakarta

BAGAN ORGANISASI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN

ANAK DAN KB KOTA SURAKARTA

SUBBAGIAN

PERENCANAAN

EVALUASI DAN

PELAPORAN

SUBBAGIAN

KEUANGAN

SUBBAGIAN

UMUM DAN

KEPEGAWAIAN

KEPALA

KELOMPOK

JABATAN

FUNGSIONAL

SEKRETARIAT

BIDANG

PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT

BIDANG

PEMBERDAYAAN

PEREMPUAN

BIDANG

PERLINDUNGAN

ANAK

BIDANG

KELUARGA

BERENCANA

SUBBIDANG

KELEMBAGAAN

SUBBIDANG

PENGARUSTAMAN

GENDER &

PERLINDUNGAN

PEREMPUAN

SUBBIDANG

SARANA DAN

PRASARANA

SUBBIDANG PENINGKATAN

KUALITAS HIDUP

PEREMPUAN

UPTB

SUBBIDANG

PENGEMBANGAN

PERLINDUNGAN

ANAK

SUBBIDANG PENINGKATAN

KUALITAS HIDUP ANAK

SUBBIDANG

PENGENDALIAN

PENDUDUK DAN KESEHATAN

REPRODUKSI

SUBBIDANG KELUARGA

SEJAHTERA DAN

USAHA EKONOMI

Sumber:Bapermas P3AKB

Page 93: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III

PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai manajemen Bapermas P3AKB

Kota Surakarta dalam upaya menangani Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di

Kota Surakarta tahun 2006 sampai dengan 2009. Sebagian data yang penulis

peroleh berasal dari wawancara dengan Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat

dan beberapa ketua Pokja (Kelompok Kerja) yang ada di beberapa Kelurahan di

kota Surakarta. Pertanyaan dalam wawancara yang penulis lakukan berdasarkan

pedoman wawancara. Berikut adalah hasil penelitian selengkapnya yang

berhubungan dengan manajemen program penanganan RTLH di Kota Surakarta

tahun 2006 sampai dengan 2009. Namun di dalam upaya menangani RTLH itu

tidak selalu berjalan mulus sehingga perlu diketahui hambatan-hambatan apa saja

yang ada.

Manajemen Bapermas P3AKB Kota Surakarta yang akan dibahas di dalam

bab ini adalah manajemen termasuk fungsi-fungsi manajemen yang meliputi

perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan, dan pengawasan. Adapun

pembahasan lebih lanjut dapat dilihat dalam uraian di bawah ini :

A. Perencanaan (planning)

Program penanganan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kota Surakarta

dilaksanakan melalui pemberian dana bantuan pembangunan atau perbaikan

RTLH sebagai stimulant kepada masyarakat dengan berbagai tahapan yang

diawali tahap perencanaan.

Page 94: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Perencanaan merupakan suatu usaha Bapermas P3AKB Kota Surakarta dalam

mengambil keputusan yang telah diperhitungkan secara matang dengan membuat

langkah-langkah yang perlu dikerjakan sebelum pekerjaan dilakukan dalam

rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Perencanaan awal kegiatan

penanganan RTLH ini dibuat pada tahun 2006 untuk dilaksanakan sampai dengan

tahun 2010. Tahap-tahap perencanaan dalam penanganan RTLH ini diawali

dengan pendataan PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) langsung

ke keluarga-keluarga atau rumah-rumah yang ada di kota Surakarta yang

dilaksanakan pada tahun 2006. Dimana keluarga berumah tak layak huni

merupakan salah satu indikator PMKS. PMKS memiliki 27 indikator, yaitu anak

balita terlantar, anak terlantar, anak nakal, anak jalanan, anak korbann tindak

kekerasan, anak cacat, wanita rawan sosial ekonomi, wanita korban tindak

kekerasan, lanjut usia terlantar, lanjut usia korban tindak kekerasan, bekas

narapidana, penyandang cacat dewasa, penyandang cacat eks kronis, penyandang

cacat eks kusta, tuna susila, gelandangan, pengemis, pekerja migran bermasalah,

korban penyalahgunaan NAPZA, Komunitas Adat Terpencil (KAT), Keluarga

Fakir Miskin (FM), keluarga berumah tak layak huni, keluarga rentan, keluarga

bermasalah sosial psikologis, korban bencana alam, dan masyarakat yang tinggal

di daerah rawan bencana (Sumber: Bapermas P3AKB Kota Surakarta).

Indikator-indikator tersebut merupakan sistem secara nasional yang

dilakukan oleh Dinas Sosial bersama Bapermas P3AKB Kota Surakarta yang pada

saat itu masih bergabung menjadi satu dan sekarang Bapermas P3AKB Kota

Surakarta sudah terpisah dengan Dinas Sosial Kota Surakarta.

Page 95: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pada waktu pendataan itu juga dilakukan bersama dengan Bidang Keluarga

Berencana (KB) dimana Bidang KB tersebut mempunyai kader di tiap Rukun

Tetangga (RT) yang mendata di masing-masing wilayahnya. Sehingga secara

keseluruhan dari pendataan pada waktu itu diperolehlah hasil 6.612 RTLH di Kota

Surakarta pada tahun 2006. Data rumah tidak layak huni sebanyak 6.612 RTLH

itu menyebar diseluruh kota disetiap Kecamatan dan Kelurahan di Kota Surakarta.

Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Bapak Sukendar Tri Cahyo Kemat

sebagai berikut:

“Tahun 2006 itu kita masih bareng Dinas Sosial bersama Bidang KB yang

punya kader di tiap RT melakukan pendataan langsung ke rumah-rumah

warga. Waktu itu kita melakukan pendataan PMKS, Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial. Warga yang tinggal di rumah tak layak huni masuk

ke dalam indikator PMKS itu. Dari pendataan langsung itu kita dapat data

6.612 rumah warga yang tak layak huni di seluruh Solo ini”.

(Wawancara, 5 Mei 2010)

Namun tidak semua RTLH di seluruh kota di setiap Kecamatan akan

diberikan dana bantuan perbaikan RTLH sebagai stimulant oleh Bapermas

P3AKB Kota Surakarta karena hanya RTLH yang mengelompok di beberapa

Kelurahan yang ada di beberapa Kecamatan yang diutamakan untuk diberikan

dana bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH agar dapat dikerjakan secara

khusus. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Bapak Sukendar Tri Cahyo

Kemat sebagai berikut:

“…rumah 6.612 itu tidak semuanya juga langsung dikasih bantuan. Tapi

kita lebih memprioritaskan rumah yang tak layak huni yang mengelompok

di suatu Kelurahan. Supaya kita lebih mudah memberikan bantuan dan

mengawasinya, makanya kita lebih mengutamakan rumah yang

mengelompok itu.” (Wawancara, 5 Mei 2010)

Page 96: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Adapun kriteria rumah dinyatakan tidak layak huni ditetapkan berdasarkan

Peraturan Walikota Surakarta Nomor 17-A Tahun 2009 Tentang Pedoman

Pelaksanaan Pemberian Bantuan Pembangunan/Perbaikan Rumah Tidak Layak

Huni Bagi Masyarakat Miskin Kota Surakarta yang merupakan pembaharuan dari

Peraturan Walikota Surakarta Nomor 13 Tahun 2007 Tentang Pedoman

Pelaksanaan Pemberian Bantuan Pembangunan/Perbaikan Rumah Tidak Layak

Huni Bagi Masyarakat Miskin Kota Surakarta Beserta Perubahannya yang sudah

tidak sesuai sebagai berikut :

1. Kondisi rumah :

a) Luas lantai rumah, rata-rata per penghuni kurang dari 4m2

b) Sumber air tidak sehat

c) Tidak mempunyai akses MCK

d) Bangunan tidak permanen

e) Tidak memiliki pencahayaan matahari dan ventilasi udara

f) Tidak memiliki pembagian ruangan

g) Lantai dari tanah dan rumah lembab atau pengap

h) Kondisi rusak

2. Kondisi lingkungan

a) Lingkungan kumuh dan becek

b) Saluran pembuangan air tidak memenuhi standar

Page 97: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c) Jalan setapak tidak diatur

d) Letak rumah tidak teratur dan berdempetan (padat)

Selama proses pendataan pada tahun 2006 Bapermas P3AKB turun

langsung ke masyarakat setempat untuk mendengarkan masalah dan keluhan

mengenai lingkungan tempat mereka tinggal. Setelah mendapatkan data

banyaknya RTLH di seluruh Kecamatan di Kota Surakarta dan mendengarkan

masalah-masalah yang disampaikan oleh masyarakat serta memberikan

pemahaman kepada warga, Bapermas P3AKB mengajukan data dan

menyampaikan masalah-masalah masyarakat tersebut kepada Walikota.

Selanjutnya setelah Walikota setuju, melalui proses mekanisme penganggaran

Bapermas P3AKB dipanggil untuk mengahadap DPRD Kota Surakarta. Hal ini

sesuai dengan yang dikatakan oleh Bapak Sukendar Tri Cahyo Kemat sebagai

berikut:

“…pas mendata itu, mendata PMKS itu kita turun langsung dan

mendengarkan keluh kesah warga disitu. Masalahnya banyak, salah

satunya masalah pemukiman dan rumah mereka. Kita mendengarkan

sambil mendata dan akhirnya data itu kita serahkan ke Walikota. Kepada

Walikota juga kita paparkan masalah yang terjadi di warga pada waktu itu.

Pak Walikota malah bilang kalo mau bantu, bantunya jangan setengah-

setengah. Bantu langsung yang memberikan dampak maksimal. Akhirnya

kita disetujui untuk selanjutnya melalui mekanisme penganggaran kita

dipanggil ke DPRD Kota Surakarta.” (Wawancara, 5 Mei 2010)

Melalui perencanaan anggaran DPRD Kota Surakarta ini rencana anggaran

Bapermas P3AKB ditetapkan menjadi anggaran dalam APBD pada tahun 2006

begitu juga untuk tahun-tahun selanjutnya sampai dengan tahun 2009.

Page 98: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Hasilnya dalam bentuk pemberian dana bantuan pembangunan atau perbaikan

RTLH kepada masyarakat miskin Kota Surakarta. Hal ini juga sesuai dengan yang

dikatakan oleh Bapak Sukendar Tri Cahyo Kemat sebagai berikut:

“…dari DPRD itu rencana kita ditinjau dan dipertimbangkan. Seperti

masalah yang dipaparkan oleh Bapermas P3AKB, kegiatan yang akan

dilakukan dan rencana itu tadi. Setelah DPRD setuju, DPRD melakukan

perencanaan anggaran untuk kita dan ditetapkan menjadi anggaran dan

hasilnya dalam bentuk pemberian bantuan RTLH ini. Pada awal itu ya

APBD tahun 2006 dan begitu setiap tahunnya.” (Wawancara, 5 Mei 2010)

Pemberian dana bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH kepada

masyarakat miskin mempunyai mekanisme aliran dana. Adapun mekanisme

aliran dana pada tahun 2009 sebagai berikut :

Gambar: 3.1. Mekanisme Aliran Dana Tahun 2009

Sumber : Bapermas P3AKB Kota Surakarta

DPPKAD PANITIA KOTA

Bapermas P3AKB sebagai

koordinator

*Koordinator Kota/BLUD

*SUF-UN Habitat

*dsb

PANITIA

KELURAHAN

POKJA

RTLH

LKM

Alur Pendanaan

Alur Perencanaan dan SPJ

Page 99: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa yang melakukan

perencanaan mulai dari tingkat masyarakat itu sendiri melalui Pokja

(Kelompok Kerja), Panitia Pembangunan RTLH Tingkat Kelurahan,

Panitia Pembangunan RTLH Tingkat Kota dimana Bapermas P3AKB

Kota Surakarta merupakan koordinator dari program penanganan RTLH

ini. Begitu juga pertanggung jawaban mereka mulai dari masyarakat

melalui Pokja yang bertanggung jawab ke Panitia Pembangunan RTLH

Tingkat Kelurahan dan terus berlanjut sampai ke Panitia Pembangunan

RTLH Tingkat Kota.

Alur pendanaan untuk program penanganan RTLH itu sendiri

melalui Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

(DPPKAD) langsung diberikan kepada LKM (Lembaga Keswadayaan

Masyarakat) kemudian disalurkan kepada Pokja untuk dikelola yang

kemudian diberikan kepada masing-masing masyarakat penerima dana

bantuan pembangunan atau perbaikan bantuan RTLH.

Setelah melalui tahap-tahap perencanaan awal tadi, Bapermas

P3AKB Kota Surakarta melakukan kegiatan program yaitu penyuluhan

dan pengawasan kualitas lingkungan sehat perumahan melalui sosialisasi

bagi calon penerima dana bantuan perumahan tak layak huni disetiap

tahunnya dan di lima Kecamatan 51 Kelurahan se Kota Surakarta. Pada

tahun 2006 dilakukan sosialisasi bagi calon penerima dana bantuan

perumahan tidak layak huni sebanyak 225 orang, pada tahun 2007

dilakukan sosialisasi bagi calon penerima dana bantuan perumah tidak

Page 100: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

layak huni sebanyak 1.000 orang, pada tahun 2008 dilakukan sosialisasi

bagi calon penerima dana bantuan perumahan tidak layak huni sebanyak

1.500 orang, dan pada tahun 2009 dilakukan sosialisasi bagi calon

penerima dana bantuan perumahan tidak layak huni sebanyakk 1.500

orang dengan anggaran Rp 91.700.000,- dapat direalisasikan sebesar Rp

81.505.000,- dengan realisasi keuangan 88,9% namun realisasi fisik sudah

mencapai 100% (Sumber: Bapermas P3AKB).

Selanjutnya Bapermas P3AKB Kota Surakarta mempersiapkan

kelengkapan timnya untuk mengumpulkan data secara real di lapangan

untuk lokasi pengembangan RTLH. Lokasi pengembangan RTLH di Kota

Surakarta dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2009 yaitu Kecamatan

Laweyan antara lain Kelurahan Pajang, Kelurahan Laweyan, Kelurahan

Bumi, Kelurahan Panularan, Kelurahan Sriwedari, Kelurahan Penumping,

Kelurahan Purwosari, Kelurahan Sondakan, Kelurahan Kerten, Kelurahan

Jajar, dan Kelurahan Karangasem. Kecamatan Serengan antara lain

Kelurahan Joyotakan, Kelurahan Danukusuman, Kelurahan Serengan,

Kelurahan Tipes, Kelurahan Kratonan, Kelurahan Jayengan, dan

Kelurahan Kemilayan. Kecamatan Pasar Kliwon antara lain Kelurahan

Joyosuran, Kelurahan Semanggi, Kelurahan Pasar Kliwon, Kelurahan

Gajahan, Kelurahan Baluwarti, Kelurahan Kampung Baru, Kelurahan

Kedunglumbu, Kelurahan Sangkrah, dan Kelurahan Kauman. Kecamatan

Jebres antara lain Kelurahan Kepatihan Kulon, Kelurahan Kepatihan

Wetan, Kelurahan Sudiroprajan, Kelurahan Gandekan, Kelurahan Sewu,

Page 101: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Kelurahan Pucang Sawit, Kelurahan Jagalan, Kelurahan

Purworidiningratan, Kelurahan Tegalharjo, Kelurahan Jebres, dan

Keluraha Mojosongo. Kecamatan Banjarsari antara lain Kelurahan

Kadipiro, Kelurahan Nusukan, Kelurahan Gilingan, Kelurahan Setabelan,

Kelurahan Kestalan, Kelurahan Keprabon, Kelurahan Timuran, Kelurahan

Ketelan, Kelurahan Punggawan, Kelurahan Mangkubumen, Kelurahan

Manahan, Kelurahan Sumber, dan Kelurahan Banyuanyar (Sumber:

Bapermas P3AKB Kota Surakarta).

Namun seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa hanya RTLH

yang mengelompok di beberapa Kelurahan yang ada di beberapa

Kecamatan yang diutamakan untuk diberikan dana bantuan pembangunan

atau perbaikan RTLH. RTLH yang mengelompok itu disebut wilayah

pengembangan khusus. Adapun wilayah pengembangan khusus dari tahun

2006-2009 sebagai berikut:

1. Kecamatan Banjarsari :

a) Kelurahan Ketelan : 1) RT 03 RW 09

2) RT 01 RW 06

b) Kelurahan Setabelan : RT 04 RW 9 Pringgading

2. Kecamatan Serengan :

Kelurahan Kratonan : RT 01 RW 06

Page 102: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Selain wilayah-wilayah pengembangan khusus tersebut, lokasi

pengembangan RTLH meyebar di lintas kota (Sumber: Bapermas P3AKB

Kota Surakarta).

Dana bantuan yang digunakan untuk program penanganan RTLH

ini murni dari APBD Kota Surakarta disetiap tahunnya sejak tahun 2006

sampai dengan tahun 2010. Dana tersebut disesuaikan semampunya untuk

mengerjakan RTLH disetiap tahunnya. Sedangkan bagi penerima dana

bantuan RTLH yang kekurangan dana untuk membangun atau

memperbaiki rumahnya, mereka bisa memanfaatkan dana hibah bantuan

pendukung yang berasal dari SUF-UN Habitat yang dikelola oleh Badan

Layanan Umum Daerah Griya Layak Huni (BLUD GLH).

Di dalam program penanganan RTLH ini bukan hanya Bapermas

P3AKB Kota Surakarta yang berperan tetapi ada beberapa institusi

pemerintah dan mitra kerja lainnya yang terkait, namun Bapermas P3AKB

Kota Surakarta adalah koordinator dalam program ini. Instansi-instansi

atau dinas-dinas yang terkait itu antara lain adalah Bapermas P3AKB

sendiri sebagai koordinator, Dinas Pekerjaan Umum (DPU), Dinas Tata

Kota (DTK), Badan Pendapatan Daerah (Bapeda), Badan Pertanahan

Negara (BPN) Kota Surakarta, Camat, Lurah, Lembaga Pemberdayaan

Masyarakat Kelurahan (LPMK), dan warga masyarakat melalui Pokja.

Selain instansi-instansi yang terkait tersebut adapula beberapa dukungan

lainnya dalam program penanganan RTLH, antara lain adalah Universitas

Page 103: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Sebelas Maret (UNS), Lembaga Sosial Masyarakat (LSM), SUF-UN

Habitat, dan Bank Indonesia Kota Surakarta.

Di dalam tahap perencanaan program penanganan RTLH ini sudah

pasti ada hambatan-hambatan di dalamnya. Hambatan itu antara lain

keterbatasan anggaran dan kondisi eksisting rumah-rumah tidak layak huni

tersebut. Hal tersebut sesuai dengan yang disampaikan oleh Bapak

Sukendar Tri Cahyo Kemat selaku Kepala Bidang Pemberdayaan

Masyarakat, sebagai berikut :

“Hambatannya biasanyakan dari sisi keterbatasan anggaran,

kemudian dari sisi kondisi eksisting. Eksisting dalam artian ada

daerah kawasan kumuh, kawasan RTLH tapi kawasannya itu tidak

legal. Nah, bantaran rel kereta api, itu dari sisi kami selaku

Bapermas itu RTLH yang harus digarap, tapi dari sisi legalitas

tempatnya kita tidak bisa menangani jadinya. Begitu juga kalau dia

menyewa/menempati rumah orang lain/istilah lainnya magersari,

tapi sebetulnya dia itu disuruh pergi sama yang punya tidak boleh

tinggal disitu. Itu menjadi masalah bagi kami untuk diperbaiki

artinya harus ada surat keterangan dari yang punya. Kalau yang

punya bersedia untuk didandani ya boleh.”

(Wawancara, 5 Mei 2010)

Bapak Sukendar Tri Cahyo Kemat menambahkan ;

“Terus satu lagi hambatannya ini dalam penyeleksian rumah mana

yang dianggap RTLH. Biar bagaimanapun yang namanya bantuan

pasti menimbulkan efek kecemburuan. Artinya itu dari data kita

6.612 setelah tau itu dapat bantuan, yang lain juga kepengen

rumahnya dicatat disitu. Itu hambatan program.”

(Wawancara, 5 Mei 2010)

Namun keberadaan hambatan-hambatan itu diusahakan untuk

diminimalkan oleh Bapermas P3AKB Kota Surakarta. Seperti dalam

keterbatasan anggaran diusahakan adanya dana hibah bantuan pendukung

dari SUF-UN Habitat yang dikelola oleh BLUD GLH.

Page 104: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Bagi masyarakat yang tinggal di kawasan terlarang diprogramkan untuk

dapat pindah menempati rumah susun sewa yang dibangun secara

bertahap, contohnya di runah susun sewa (Rusunawa) Semanggi. Bagi

masyarakat yang hanya magersari atau sewa sedang dipersiapkan program

yang bekerjasama dengan SUF-UN Habitat dimana akan dibangun pasar

yang di atasnya digunakan sebagai rumah tinggal yang dapat dibeli secara

dicicil oleh para pedagang dan umum dengan harga yang sangat murah.

Selain itu juga Bapermas P3AKB Kota Surakarta mengusahakan untuk

lebih selektif dan teliti lagi dalam menyeleksi rumah masyarakat mana

yang berhak dan pantas mendapatkan dana bantuan pembangunan atau

perbaikan RTLH.

B. Pengorganisasian (organizing)

Pengorganisasian dimaksudkan sebagai keseluruhan proses

pengelompokkan pegawai, membagi tugas, wewenang serta tanggung

jawab masing-masing pegawai sehingga dapat tercipta suatu organisasi

dalam menangani RTLH yang dapat digerakkan dalam rangka pencapaian

tujuan yang telah ditetapkan.

Pengorganisasian diperlukan untuk mempermudah dalam

pelaksanaan program nantinya. Di Bapermas P3AKB Kota Surakarta

sendiri yang menangani RTLH adalah Bidang Pemberdayaan Masyarakat.

Dimana Bidang Pemberdayaan Masyarakat ini mempunyai dua Sub

Bidang yaitu Sub Bidang Kelembagaan dan Sub Bidang Sarana dan

Page 105: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Prasarana yang secara struktural masuk kedalam tim tingkat kota

penanganan RTLH yang disebut Panitia Pembangunan RTLH Tingkat

Kota. Di dalam Bidang Pemberdayaan Masyarakat sendiri yang sangat

berperan dalam RTLH adalah Sub Bidang Sarana dan Prasarana dimana

Sub Bidang Sarana dan Prasarana ini yang menyediakan peralatan-

peralatan untuk program penanganan RTLH, namun bukan hanya di

program penanganan RTLH saja karena Sub Bidang Sarana dan Prasarana

secara struktural sudah masuk ke dalam pengorganisasian Bapermas

P3AKB Kota Surakarta dimana untuk memberdayakan masyarakat. Jadi

tidak ada pengorganisasian khusus. Hal tersebut sesuai dengan yang

disampaikan oleh Bapak Sukendar Tri Cahyo Kemat selaku Kepala

Bidang Pemberdayaan Masyarakat, sebagai berikut :

“Saya rasa tidak ada pengorganisasian khusus dari Bapermas

P3AKB untuk program penanganan RTLH, jadi kita sudah secara

struktural masuk ke dalam tim itu yang disebut Panitia

Pembangunan RTLH Tingkat Kota. Untuk di bidang yang

menangani RTLH adalah Bidang Pemberdayaan Masyarakat. Di

mana di bawahnya ada Sub Bidang Sarana dan Prasarana yang

lebih berperan dalam program penanganan RTLH untuk

membackup peralatan kalo di situ membutuhkan alat-alat, misalnya

DKP berpotensi untuk memberikan bantuan pembangunan taman

maka peralatan untuk membangun taman tersebut disediakan oleh

Sub Bidang Sarana dan Prasarana.” (Wawancara, 5 Mei 2010)

Selain itu di tingkat Kelurahan juga ada tim yang disebut Panitia

Pembangunan RTLH Tingkat Kelurahan dan di masyarakat ada Kelompok

Kerja (Pokja) yang setelah ada PNPM Mandiri pada tahun 2008

diidentikkan dengan LKM (Lembaga Keswadayaan Masyarakat). Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Page 106: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar: 3.2. Diagram Struktur Kepanitiaan

Pembangunan/Perbaikan RTLH Bagi Masyarakat

Miskin Kota Surakarta

Panitia Pembangunan RTLH Tingkat

Kota, terdiri dari unsur : Bapermas

P3AKB, DPU, DTK, BAPEDA,

DKP, BPN, BIK, DISNAKER,

Camat, Forum LPMK, dan LSM.

(Panitia ini ditetapkan dengan SK

Kepala Bapermas P3AKB)

Panitia Pembangunan RTLH Tingkat

Kelurahan beranggotakan 5 orang

terdiri dari unsur : Kelurahan, LPMK,

Tokoh Masyarakat, Bendahara

Kelurahan, dan PLKB

(Panitia ini ditetapkan dengan SK

Kepala Bapermas P3AKB)

Kelompok Kerja (Pokja) Penerima

Bantuan Pembangunan/Perbaikan

RTLH beranggotakan Ketua,

Sekretaris, Bendahara, dan 4 anggota.

(Panitia ini ditetapkan dengan SK

Kepala Bapermas P3AKB atas usulan

Lurah dan hasil musyawarah warga

penerima bantuan)

Masyarakat Penerima

Bantuan

Pembangunan/Perbaikan

RTLH

Pembangunan/Perbaikan

Rumah oleh Masyarakat

Perumahan

Sumber: Bapermas P3AKB

Page 107: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa Panitia Pembangunan

RTLH Tingkat Kota terdiri dari Bapermas P3AKB, Dinas Pekerjaan

Umum (DPU), Dinas Tata Kota (DTK), Badan Pendapatan Daerah

(BAPEDA), Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP), Badan Pertanahan

Nasional Kota Surakarta (BPN), BIK, Dinas Tenaga Kerja (DISNAKER),

Camat, Forum Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK),

dan Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) yang ditetapkan dengan Surat

Keputusan (SK) oleh Kepala Bapermas P3AKB Kota Surakarta. Begitu

juga dengan Panitia Pembangunan RTLH Tingkat Kelurahan yang juga

ditetapkan dengan SK oleh Kepala Bapermas P3AKB Kota Surakarta yang

beranggotakan lima orang terdiri dari Kelurahan, Lembaga Pemberdayaan

Masyarakat Kelurahan (LPMK), Tokoh Masyarakat, Bendahara

Kelurahan, dan Penyuluh Keluarga Berencana (PLKB). Di dalam

penentuan Kelompok Kerja (Pokja) Penerima Bantuan Pembangunan atau

Perbaikan RTLH ada sedikit yang berbeda yaitu anggotanya ditetapkan

dengan SK oleh Kepala Bapermas P3AKB Kota Surakarta berdasarkan

usulan Lurah dan hasil musyawarah warga penerima dana bantuan

pembangunan atau perbaikan RTLH yang beranggotakan Ketua,

Sekretaris, Bendahara, dan empat orang Anggota.

Pada awal pelaksanaan program penanganan RTLH di tahun 2006,

Bapermas P3AKB Kota Surakarta hanya murni memberikan bantuan saja.

Hingga pada tahun 2008 sampai 2009 selain tetap memberikan bantuan,

Bapermas P3AKB membentuk Pokja agar masyarakat juga berpartisipasi

Page 108: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dalam program penanganan RTLH ini. Dari tahun ke tahun di dalam

pelaksanaan program penanganan RTLH terjadilah perkembangan-

perkembangan sehingga lintas sektor kota juga berperan di dalam program

penanganan RTLH dalam bentuk bantuan-bantuan. Di sini Bapermas

P3AKB Kota Surakarta sendiri sebagai koordinator yang secara struktural

sudah masuk ke dalam lintas sektor kota tersebut. Lintas sektor kota

disebut juga sebagai Panitia Pembangunan RTLH Tingkat Kota. Di dalam

program penanganan RTLH ini tugas masing-masing kepanitiaan adalah

sebagai berikut;

1. Panitia Pembangunan atau Perbaikan RTLH Tingkat Kota

a) Mengkoordinir pelaksanaan rencana pemberian bantuan

rumah tidak layak huni bagi masyarakt miskin

b) Melakukan verifikasi pengajuan proposal permohonan

bantuan pembangunan atau perbaikan rumah tidak layak

huni

c) Melaksanakan sosialisasi, monitoring, dan evaluasi

pelaksanaan pembangunan atau perbaikan rumah tidak

layak huni.

d) Melaporkan pelaksanaan kegiatan bantuan pembangunan

atau perbaikan rumah tidak layak huni kepada Walikota

Surakarta melalui Kepala Bapermas P3AKB Kota

Surakarta

Page 109: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Panitia Pembangunan atau Perbaikan Tingkat Kelurahan

a) Menginventarisasi rumah tidak layak huni di Kelurahan

tersebut

b) Mengusulkan bantuan rumah tidak layak huni hasil

inventarisasi yang ditandatangani oleh Kepala Kelurahan

c) Mengalihkan bantuan kepada penerima yang lain

berdasarkan musyawarah bilamana karena satu dan lain hal

ada permasalahan dengan penerima sebelumnya

d) Menerbitkan rekomendasi kepada LKM untuk pencairan

dana pembangunan atau perbaikan rumah tidak layak huni

e) Melaporkan semua tugas kepada Panitia Pembangunan atau

Perbaikan RTLH

3. Kelompok Kerja (Pokja) Penerima Bantuan Pembangunan atau

Perbaikan RTLH

a) Mengusulkan rencana kebutuhan pembangunan atau

perbaikan rumah tidak layak huni kepada Panitia Tingkat

Kelurahan

b) Mengkonsultasikan, mengkoordinasikan, dan melaporkan

pelaksanaan pembangunan atau perbaikan rumah tidak

layak huni secara periodic kepada Kepala Bapermas

P3AKB Kota Surakarta melalui Panitia Pembangunan atau

Perbaikan RTLH

Page 110: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Selain mengemban tugas-tugas tersebut, masing-masing tingkat

kepanitiaan memberikan dukungan-dukungan dalam bentuk penyediaan

bantuan-bantuan yang mereka berikan kepada masyarakat penerima dana

bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH. Adapun bantuan-bantuan

yang diberikan oleh Panitia Pembangunan Tingkat Kota adalah sebagai

berikut :

1. Bapermas P3AKB : a) Program RTLH

b) Pelatihan

2. DPU : Fasilitas Umum

3. DTK : a) Site plan

b) Ragam Bias

4. DKP : a) Taman

b) PJU

5. BPN : Sertifikat tanah (Program

Nasional/Swadaya)

6. DISNAKER : Peralatan Catering

7. Forum LPMK : Menyurun prioritas RTLH di masing-

masing

Kelurahannya

8. LSM : Sosialisasi pada masyarakat

Bantuan-bantuan yang diberikan oleh Panitia Pembangunan RTLH

Tingkat Kelurahan adalah penyediaan BRC atau pagar besi, Dub, taman,

dan listrik. Sedangkan di Tingkat Pokja dari masyarakat penerima dana

Page 111: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH adalah dalam bentuk

partisipasi masyarakat dan dijadikan tempat untuk mengelola bantuan

yang sudah diberikan oleh Bapermas P3AKB. Selain itu ada beberapa

mitra kerja yang memberikan bantuan-bantuan tambahan antara lain

adalah :

1. Bank Indonesia Surakarta : MCK

2. Universitas Sebelas Maret : Kajian Akademis

3. PDAM : a) MCK

b) Hidran Umum

4. PNPM : a) Dapur atau MCK

Komunal

5. BLUD GLH : Penjaminan

Mitra kerja dari luar negeri seperti SUF-UN Habitat juga

memberikan beberapa bantuan yaitu bantuan teknis dalam penyediaan

profil dari lokasi-lokasi pengembangan RTLH dan pendukung dana

rehabilitasi.

Di Bapermas P3AKB Kota Surakarta proses pengisian jabatan

atau penempatan pegawai sudah menjadi wewenang kota. Walikota yang

mempunyai kewenangan sepenuhnya melalui Badan Kepegawaian Daerah

(BKD). Jadi bukan kewenangan Kepala Bapermas P3AKB Kota

Surakarta. Namun di dalam program penanganan RTLH ini untuk

menentukan Panitia Pembangunan RTLH Tingkat Kota, Panitia

Pembangunan RTLH Tingkat Kelurahan, dan Pokja adalah tugas

Page 112: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Bapermas P3AKB sebagai koordinator. Semua tingkat kepanitiaan

ditetapkan oleh SK Kepala Bapermas P3AKB Kota Surakarta dan khusus

Pokja juga berdasarkan hasil musyawarah masyarakat penerima bantuan.

Di dalam kegiatan pengorgansasian sudah tidak terjadi overlapping

pekerjaan, maka penempatan pegawai di dalam bidangnya masing-masing

sudah sesuai dengan kemampuan para pegawai dalam mengerjakan

tugasnya masing-masing di bidang tersebut. Hal tersebut sesuai dengan

yang disampaikan oleh Bapak Sukendar Tri Cahyo Kemat selaku Kepala

Bidang Pemberdayaan Masyarakat, sebagai berikut :

“Saya pikir kalau di Bidang Pemberdayaan Masyarakat sendiri

sudah tidak ada overlapping pekerjaan. Sudah tepat, artinya

pegawai-pegawai yang ada di bidangnya sekarang sudah sesuai

dengan kemampuan mereka masing-masing, sudah sesuai dengan

tugas mereka masing-masing.” (Wawancara, 5Mei 2010)

Walaupun di dalam pengorganisasian sudah tidak terjadi

overlapping pekerjaan dan para pegawai sudah menempati bidang masing-

masing yang sesuai dengan kemampuannya, bukan berarti tidak ada

hambatan lainnya. Hambatan itu bisa datang dari Panitia Pembangunan

RTLH. Salah satunya adalah hambatan yang bisa terjadi karena kesibukan

masing-masing Panitia Pembangunan RTLH Tingkat Kota. Kesibukan

masing-masing yang terjadi di Panitia Pembangunan RTLH Tingkat Kota

dapat diupayakan dengan lebih sering melakukan rapat di lapangan atau

lokasi pengembangan daripada rapat tingkat kota yang secara formal di

dalam gedung atau ruangan untuk membahas masalah penanganan RTLH.

Hal tersebut sesuai dengan yang disampaikan oleh Bapak Sukendar Tri

Page 113: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Cahyo Kemat selaku Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat, sebagai

berikut :

“Hambatannya ketika Panitia Pembangunan RTLH Tingkat Kota

mempunyai tingkat kesibukan masing-masing. Sehingga kita atasi

dengan kunjungan lapangan. Kita jarang melakukan rapat tingkat

kota untuk RTLH ini, namun rapat itu juga perlu tapi kita

minimkan karena yang rapat itu terkadang yang datang gantian gak

nyambung. Misalnya di Kratonan, kita undang Panitia ke Kratonan

melihat secara langsung keadaan di sana atau on the spot. Yang

penting kan Panitia Pembangunan RTLH Tingkat Kota mensupport

apa saja yang perlu dibantu di masyarakat sesuai dengan potensi

masing-masing yang dimiliki oleh Panitia.” (Wawancara, 5 Mei

2010)

C. Penggerakkan (actuating)

Fungsi penggerakkan (actuating) dilakukan agar Bapermas

P3AKB yang juga masuk kedalam Panitia Pembangunan RTLH Tingkat

Kota bersama Panitia Pembangunan RTLH Tingkat Kelurahan dan Pokja

merasa memiliki tanggung jawab dengan dukungan dan partisipasi dari

masyarakat sehingga pelaksanaan program penanganan RTLH dapat

berjalan dengan lancar. Penggerakkan juga bertujuan mencapai semua

tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya sehingga tidak hanya menjadi

rencana yang berhenti tidak terealisasikan.

Dalam rangka peningkatan kualitas hidup dan derajat kesehatan

masyarakat miskin Kota Surakarta, Bapermas P3AKB Kota Surakarta

selaku staff Walikota yang merupakan tempat bagi masyarakat untuk

memohon atau mengajukan pemberian dana bantuan pembangunan atau

perbaikan RTLH mengambil langkah-langkah atau mekanisme dalam

pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH yang diharapkan

Page 114: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dapat membantu tercapainya tujuan tersebut. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar: 3.3. Skema Mekanisme Pengajuan Bantuan

Pembangunan/Perbaikan RTLH Kota Surakarta

Kepala Bapermas P3AKB

Mengeluarkan Surat

Keputusan nama-nama

penerima bantuan RTLH

yang diusulkan oleh Kepala

Kelurahan setelah dikaji

oleh Panitia Tingkat Kota

Kepala Kelurahan

Membuat proposal usulan

calon nama-nama penerima

bantuan RTLH di

daerahnya dengan atas hasil

inventarisasi Panitia di

Tingkat Kelurahan

Panitia Pembangunan

Tingkat Kelurahan

melakukan inventarisasi

RTLH di wilayahnya dan

hasilnya diusulkan kepada

Kepala Kelurahan guna

diusulkan ke Bapermas

P3AKB

Panitia

Pembangunan/Perbaikan

Bantuan RTLH Tingkat

Kota

Masyarakat Penerima

Bantuan RTLH

Kelompok Kerja

(Pokja) Masyarakat

Penerima Batuan

RTLH

Pembangunan/Perbaikan RTLH

Sumber: Bapermas P3AKB

Page 115: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Program penanganan RTLH ini merupakan program yang

direncanakan pada tahun 2006 dengan waktu pelaksanaan sampai dengan

tahun 2010. Namun pada tahun 2010 ini masih dalam tahap perencanaan

untuk lokasi pengembangan di Kratonan II. Selanjutnya Pokja mencatat

para warga yang berhak menerima dana bantuan pembangunan atau

perbaikan RTLH yang kemudian diberikan kepada Panitia Pembangunan

RTLH tingkat Kelurahan. Panitia Pembangunan RTLH Tingkat Kelurahan

melakukan inventarisasi RTLH di wilayahnya dan hasilnya diusulkan

kepada Kepala Kelurahan. Persyaratan yang harus dipenuhi calon

penerima dana bantuan menurut Peraturan Walikota No. 17-A Tahun 2009

Tentang Pedoman Pelaksanaan Pemberian Bantuan

Pembangunan/Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni Bagi Masyarakat

Miskin Kota Surakarta sebagai berikut :

1. Penduduk di wilayah setempat yang dibuktikan dengan foto

copy KK dan KTP Kota Surakarta

2. Menyerahkan foto copy Bukti Kepemilikan Tanah yang telah

disyahkan oleh Kepala Kelurahan setempat dan atau

menyerahkan Surat Ijin pembangunan/pemugaran rumah bila

tanah yang ditempati bukan milik sendiri

3. Berita Acara Kesepakatan besaran alokasi per Keluarga Dana

Bantuan Pembangunan/Perbaikan RTLH

Page 116: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Selanjutnya Kepala Kelurahan membuat proposal yang berisikan

usulan calon nama-nama penerima bantuan RTLH di daerahnya

berdasarkan data dari Pokja dan hasil inventarisasi Panitia di Tingkat

Kelurahan yang akan diajukan kepada Kepala Bapermas P3AKB Kota

Surakarta. Kepala Bapermas P3AKB berdasarkan proposal dari Kepala

Kelurahan dan persetujuan Panitia di Tingkat Kota mengeluarkan Surat

Keputusan nama-nama penerima bantuan RTLH. Selanjutnya Surat

Keputusan nama-nama calon penerima dana bantuan pembangunan atau

perbaikan RTLH tersebut diserahkan kembali ke Kelurahan yang akan

diberitahukan kepada para warga penerima dana bantuan pembangunan

atau perbaikan RTLH dan diserahkan kembali kepada Pokja sebagai wakil

dari masyarakat itu sendiri.

Setelah ditetapkan siapa saja dan berapa penerima dana bantuan

pembangunan atau perbaikan RTLH tersebut di masing-masing

Kecamatan dan di tiap-tiap Kelurahan yang sudah disesuaikan dengan

proporsi jumlah RTLH secara keseluruhan pada tahun 2006 yaitu 6.612

RTLH dengan jumlah RTLH di masing-masing Kecamatan dan di tiap-

tiap Kelurahan, maka tiap Kelurahan mendapatkan proporsi RTLH yang

akan diperbaiki berbeda-beda. Sebagai contoh di beberapa lokasi

pengembangan khusus yaitu di Kelurahan Ketelan RT 03 RW 09 yang

mendapatkan bantuan sebanyak 44 Kepala Keluarga (KK), di Kelurahan

Ketelan RT 01 RW 06 yang mendapatkan bantuan sebanyak 26 KK, di

Kelurahan Setabelan RT 04 RW 09 Pringgading yang mendapatkan

Page 117: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

bantuan sebanyak 48 KK, dan di Kelurahan Kratonan RT 01 RW 06 yang

mendapatkan bantuan sebanyak 11 KK

Setelah mendapatkan banyaknya KK yang menerima bantuan

RTLH di masing-masing Kelurahan, setiap KK mendapatkan bantuan

sebesar 2 juta rupiah pada waktu itu. Dimana penganggarannya sudah

diatur oleh Bapermas P3AKB yang disetujui oleh DPRD dan diberikan

kepada DPPKAD yang disesuaikan dengan APBD Kota Surakarta di tiap

tahunnya. Melalui DPPKAD bantuan dalam bentuk uang itu langsung

diserahkan ke rekening Pokja masing-masing. Selanjutnya yang

melakukan pengelolaan dan perbaikan RTLH diserahkan kepada Pokja

dan para warga penerima bantuan RTLH, namun Bapermas P3AKB

sebagai koordinator tingkat kota tetap meninjau pelaksanaannya. Hal ini

dikarenakan Bapermas P3AKB ingin meningkatkan partisipasi masyarakat

untuk program penanganan RTLH ini dengan memberikan bantuan guna

menstimulant masyarakat. Selain itu Bapermas P3AKB juga

menginginkan masyarakat penerima dana bantuan pembangunan atau

perbaikan RTLH dapat mandiri guna memberdayakan masyarakat Kota

Surakarta khususnya masyarakat penerima dana bantuan pembangunan

atau perbaikan RTLH.

Selanjutnya Pokja yang dibentuk melalui musyawarah dan

berdasarkan kepercayaan masyarakat setempat pada waktu itu mendatangi

rumah-rumah warga penerima dana bantuan pembangunan atau perbaikan

RTLH untuk mencatat keluhan-keluhan warga penerima dana bantuan dan

Page 118: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

keperluan masing-masing rumah yang akan diperbaiki. Bantuan yang

diberikan dalam bentuk uang oleh Bapermas P3AKB kepada Pokja

direalisasikan kepada warga penerima dana bantuan pembanggunan atau

perbaikan RTLH dalam bentuk bahan bangunan. Hal ini dilakukan untuk

menghindari kemungkinan-kemungkinan buruk yang dapat terjadi apabila

diberikan langsung dalam bentuk uang kepada warga dan agar lebih efektif

serta efisien dalam melaksanakan pembangunan atau perbaikan RTLH.

Hal ini sesuai dengan pernyataan Bapak Warsito selaku Ketua Pokja

Kelurahan Setabelan, sebagai berikut :

“Dana bantuan yang dari pemerintah itu sebesar 2 juta rupiah tidak

kami berikan dalam wujud uang kepada warga tapi dalam bentuk

material. Karena kalo dikasih dalam bentuk uang menurut saya

nanti jadinya bukan berwujud pembangunan atau perbaikan rumah,

malah dipakai buat modal usaha, bayar uang sekolah, paling parah

buat nyaur utang.” (Wawancara, 21 Juni 2010)

Hal serupa juga disampaikan oleh Bapak Giyanto selaku Ketua

Pokja di Kelurahan Ketelan RT 03 RW 09, sebagai berikut :

“Bantuan 2 juta rupiah saya kasih kepada warga berupa bahan

bangunan yang diperlukan seluruh warga waktu itu supaya lebih

gampang dan berwujud. Bahan bangunan dibeli secara borongan

supaya cepat dapat digarap sekaligus 44 KK.”

(Wawancara, 14 Juni 2010)

Dalam hal pengadaan bahan-bahan material tersebut dibeli

sekaligus sesuai dengan pencatatan kebutuhan masing-masing rumah yang

dikalkulasikan semuanya oleh Pokja khususnya bendahara Pokja.

Page 119: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Contohnya jika di Kelurahan Kratonan dari keseluruhan rumah yang akan

diperbaiki dikalkulasikan membutuhkan satu truk pasir, sepuluh sak

semen, dan lain-lain maka akan dibeli sekaligus oleh Pokja agar lebih

efektif dan efisien. Pada umumnya di tiap-tiap Kelurahan khususnya di

Kelurahan yang dijadikan lokasi pengembangan khusus diberikan waktu

selama satu bulan untuk memperbaiki RTLH di wilayahnya masing-

masing. Oleh karena itu, Pokja bersama masyarakat setempat melakukan

pembangunan atau perbaikan setiap hari guna tercapai penyelesaian

selama satu bulan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Bapak Giyanto selaku

Ketua Pokja Kelurahan Ketelan RT 03 RW 09, sebagai berikut :

“Wah..penggarapannya itu mbak kita dikasih target 1 bulan untuk

membenahi 44 KK. Gimana caranya supaya itu selesai tepat waktu,

ya saya bersama warga yang lain dari pagi sampai malam setiap

harinya mengerjakan itu bersama-sama.” (Wawancara, 14 Juni

2010)

Begitu pula yang disampaikan oleh Bapak Anom selaku Ketua

Pokja Kelurahan ketelan RT 01 RW 06, sebagai berikut :

“Pada waktu itu rencananya harus selesai dalam 1 bulan. Selama 1

bulan itu saya dan temen-temen Pokja lainnya bareng masyarakat

memperbaiki rumah-rumah itu setiap hari, yang penting rumah

dapat jadi dalam waktu 1 bulan.”

(Wawancara, 19 Juni 2010)

Selama satu bulan itu pembagian kerjanya diatur oleh Pokja yang

diserahkan seluruhnya kepada warga penerima dana bantuan

pembangunan atau perbaikan RTLH. Pokja sendiri terdiri dari Ketua,

Sekretaris, Bendahara, dan beberapa orang anggota. Di dalam

melaksanakan pembangunan atau perbaikan RTLH tersebut selain

Page 120: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

masyarakat penerima yang turun tangan dalam membangun atau

memperbaiki rumah mereka, warga sekitar yang tidak menerimapun tetap

membantu dalam pembangunan atau perbaikan RTLH ini yang disebut

swadaya dalam bentuk tenaga yang disumbangkan kepada warga lainnya.

Tidak dapat dipungkiri bahwa tidak semua warga penerima dana bantuan

dapat setiap saat mengerjakan perbaikan RTLH dikarenakan kesibukan

mereka masing-masing seperti bekerja. Oleh karena itu, tetap dibutuhkan

beberapa tukang batu yang dapat membantu mereka mengerjakan

pembangunan atau perbaikan RTLH di saat mereka tidak dapat membantu

mengerjakannya. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Bapak

Wagiman selaku Ketua Pokja Kelurahan Kratonan, sebagai berikut :

“Setiap warga penerima maupun yang tidak menerima bantuan

kalo ada waktu ya ngebantu membangun rumah-rumah itu, tapi kan

kita juga punya kewajiban yang lain yaitu harus kerja. Paling-

paling kalo malam sepulang kerja kami baru bisa membantu.

Untuk itu kita memerlukan tukang batu.”

(Wawancara, 15 Juni 2010)

Hal senadapun disampaikan oleh Bapak Giyanto selaku Ketua

Pokja Kelurahan Ketelan RT 03 RW 09, sebagai berikut :

“Tiap orang yang ada di rumah-rumah itu belum tentu setiap hari

dan setiap waktu dapat ikut membantu membangun rumah-rumah

itu. Jadi saya memanggil beberapa tukang batu untuk membantu

mengerjakannya. Mungkin baru malam kami bisa membantu

sepenuhnya” (Wawancara, 14 Juni 2010)

Tukang batu tersebut dibayar dari uang bantuan yang diberikan

oleh Bapermas P3AKB Kota Surakarta. Begitu juga dengan beberapa

warga yang ikut membantu membangun atau memperbaiki RTLH di

wilayah mereka masing-masing yang posisinya dalam keadaan

Page 121: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

menganggur. Mereka bekerja sekaligus membantu warga lainnya dan

mendapatkan penghasilan seperti tukang batu yang dipanggil oleh Pokja

sehingga mereka juga tidak menganggur di rumah. Tukang batu dan

beberapa warga yang membantu tapi dalam keadaan menganggur dibayar

setiap minggunya. Hal ini terjadi di Kelurahan Kratonan dan sesuai

dengan yang dikemukakan oleh Bapak Wagiman selaku Ketua Pokja

Kelurahan Kratonan, sebagai berikut :

“Jika di dalam rumah penerima dana bantuan atau di warga sekitar

ada yang menganggur dan dia ingin membantu ya boleh saja.

Sekalian dia juga bisa dibayar dan tidak nganggur lagi untuk

sementara. Mereka seperti tukang batu lainnya dibayar disetiap

akhir minggu.” (Wawancara, 15 Juni 2010)

Di dalam mengerjakan pembangunan atau perbaikan RTLH ini

yang menjadi hambatan paling utama adalah masalah dana yang kurang.

Hampir setiap Pokja di beberapa Kelurahan mengalami hambatan dalam

hal pendanaan. Hal ini sesuai yang dikatakan oleh Bapak Warsito selaku

Ketua Pokja Kelurahan Setabelan, sebagai berikut :

“…dengan bantuan 2 juta itu kita tidak bisa bicara

banyak,mbak..jadi dibilang kurang ya kurang banget, tapi sudah

kesepakatan kami selaku Pokja, masyarakat, dan dengan Bapermas

P3AKB untuk 2 juta itu dicukup-cukupkan. Selanjutnya swadaya

masyarakat.” (Wawancara, 21 Juni 2010)

Hal serupa juga diungkapkan oleh Bapak Wagiman selaku Ketua

Pokja di Kelurahan Kratonan, sebagai berikut :

“Hambatannya itu ada beberapa, tapi yang paling pertama adalah

hambatan dalam hal pendanaan. Waktu itu dananya terlambat

turun. Dana itu turun setelah pengerjaan rumah sudah mencapai

beberapa persen.” (Wawancara, 15 Juni 2010)

Page 122: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Hambatan dalam masalah dana disaat pelaksanaan bukan hanya

dirasakan oleh Pokja dan warga penerima dana bantuan pembangunan atau

perbaikan RTLH. Bapermas P3AKB Surakarta selaku koordinator di

dalam program penanganan RTLH ini juga merasakannya. Misalnya di

tahun 2009 dana bantuan untuk RTLH yang sudah disesuaikan dengan

APBD pada tahun itu dan mendapatkan dana hibah bantuan pendukung

sebesar 3 Milliar dari SUF-UN Habitat dicairkan seluruhnya, tetapi dari

pihak Bapermas P3AKB tidak dapat seenaknya memberikan bantuan

begitu saja kepada beberapa warga yang mendatangi langsung kantor

Bapermas P3AKB tanpa melalui mekanisme pengajuan yang jelas. Hal ini

sesuai dengan yang dikatakan oleh Bapak Sukendar Tri Cahyo Kemat

selaku Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat, sebagai berikut :

“…dana yang langsung dicairkan misalnya 3 Milyar rupiah pada

tahun 2009, kami selaku Bapermas P3AKB tidak dapat seenaknya

sendiri memberikan bantuan itu langsung ke warga-warga.

Contohnya waktu itu dan ini sering terjadi, ada beberapa warga

yang langsung datang kesini menumpuk proposal untuk memohon

diberikan bantuan. Tapi karena ini sudah terprogram jadi kami

tidak bisa langsung kasih.” (Wawancara, 5 Mei 20010)

Untuk mengatasi hal seperti itu, Bapermas P3AKB selaku

koordinator bersama dengan DPPKAD mengupayakan pengaturan

keuangan yang lebih teratur dan terkoordinasi dengan lebih

memperhatikan cash flow yang lebih baik lagi melalui keuangan

(Wawancara, 5 Mei 2010).

Page 123: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dari hambatan yang dirasakan oleh Pokja dan warga penerima bantuan

RTLH tersebut, untuk mengatasi hal pendanaan yang kurang itu para

warga penerima dana bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH yang

masih merasa kurang dengan keadaan rumah yang sudah diperbaiki maka

semua sudah diserahkan kepada masing-masing penerima dana bantuan

tersebut. Artinya itu sudah tanggung jawab warga penerima dana bantuan

pembangunan atau perbaikan RTLH tersebut dengan kata lain mereka

dapat swadaya atau mengusahakan sendiri untuk mewujudkan rumah

sesuai yang mereka inginkan. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan

oleh Bapak Giyanto selaku Ketua Pokja Kelurahan Ketelan RT 03 RW 09,

sebagai berikut :

“…kekurangan dana itu bisa diatasi dengan swadaya masing-

masing warga pemilik rumah. Jika mereka merasa kurang dengan

keadaan rumah mereka, mereka harus berusaha sendiri untuk

memperbaikinya lagi dengan cara bekerja untuk mendapatkan

penghasilan.” (Wawancara, 14 Juni 2010)

Pernyataan di atas diperkuat oleh Bapak Sukendar Tri Cahyo

Kemat selaku Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat, sebagai berikut :

“Bantuan itu masing-masing diberikan 2 juta rupiah, namun pada

kenyataannya kami tau pasti kurang. Di sini kami Bapermas

P3AKB memberikan bantuan itu dengan maksud mendorong

kesadaran masyarakat untuk setelah diberikan bantuan dan ternyata

masih kurang agar mau menyisihkan pendapatannya untuk

kebutuhan rumahnya masing-masing. Karena kami memberikan

bantuan yang bermaksud menstimulant kepada warga.”

(Wawancara, 9 Juni 2010)

Page 124: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Swadaya tersebut juga bisa dalam bentuk warga penerima bantuan

RTLH dengan warga sekitar baik yang sama-sama penerima maupun yang

tidak menerima bantuan tetap membantu menyumbang tenaga dalam

perbaikan RTLH. Warga penerima bantuan maupun warga sekitar juga

menyediakan konsumsi atau makanan ringan untuk para pekerja dengan

inisiatif mereka masing-masing di luar dari dana bantuan, seperti yang

dikatakan oleh Bapak Warsito selaku Ketua Pokja Kelurahan Setabelan di

bawah ini :

“Kekurangan dana bantuan itu bisa diatasi dengan swadaya.

Swadaya yang dilakukan disini seperti apabila di dalam rumah

yang sedang diperbaiki itu ada yang mampu untuk ikut

memperbaiki, mereka bisa bergabung. Begitu juga dengan warga

sekitar walaupun dia gak dapat bantuan, dia bisa membantu tanpa

dibayar seperti tukang batu itu. Ini disebut swadaya dalam bentuk

tenaga mbak..ada juga warga yang rumahnya diperbaiki

menyediakan konsumsi untuk para pekerja tanpa mengurangi dana

bantuan. Bentuk swadayanya bisa seperti itu mbak…”

(Wawancara, 21 Juni 2010)

Selain dengan swadaya masing-masing warga penerima bantuan

RTLH, antar warga penerima bantuan tersebut juga ada subsidi silang.

Contohnya di Kelurahan Ketelan RT 03 RW 09 Bapak Giyanto selaku

Ketua RT dan Ketua Pokja pada waktu itu juga mendapatkan jatah

bantuan sebesar 2 juta rupiah, tapi karena dia merasa belum membutuhkan

dan masih banyak warganya yang lebih membutuhkan dia menyerahkan

batuannya itu bagi siapa saja warga penerima bantuan RTLH di

wilayahnya tersebut yang merasa kekurangan.

Page 125: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Bapak Giyanto Selaku Ketua

Pokja Kelurahan Ketelan RT 03 RW 09, sebagai berikut :

“Dari 44 KK yang mendapatkan bantuan itu saya juga dapat, tapi

saya merasa banyak warga saya yang lebih membutuhkan. Jadi

saya menyerahkan bantuan saya itu untuk mereka yang

membutuhkan dan kekurangan, walau saya yang memperjuangkan.

Misalnya waktu itu ada warga saya yang dana bantuan untuknya

sudah habis, tapi dia masih memerlukan beberapa genteng. Melalui

bendahara Pokja dia akan dikasih bantuan dalam bentuk genteng

yang banyaknya sesuai dengan penghitungan dia. Uang untuk beli

genteng itu diambil dari jatah saya dan begitu pula untuk warga

yang kurang lainnya jika dana di bendahara masih ada.”

(Wawancara, 14 Juni 2010)

Subsidi silang tersebut juga terjadi di Kelurahan Ketelan RT 01

RW 06, jika ada warga penerima bantuan yang masih mempunyai dana

lebih dia akan memberikan sebagian dananya untuk warga penerima dana

bantuan yang masih kurang (Wawancara, 19 Juni 2010). Setelah para

penerima dana bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH

mengupayakan swadaya dan mendapat subsidi silang dari warga lainnya

namun tetap merasa kurang puas. Maka mereka dapat mengajukan

permohonan pinjaman. Pinjaman tersebut berasal dari Pemerintah Kota

yang dikelola oleh Badan Layanan Umum Daerah Griya Layah Huni

(BLUD GLH) yang pembayarannya dengan cara mengangsur, seperti yang

dikatakan oleh Bapak Wagiman selaku Ketua Pokja Kelurahan Kratonan

di bawah ini :

“…rumah-rumah yang biayanya kurang akan dipinjami oleh

BLUD GLH, namun itu juga berasal dari Pemkot tapi yang

mengelola BLUD GLH. Dengan catatan warga yang dapat

mengajukan pinjaman adalah warga penerima bantuan RTLH dan

mempunyai usaha atau setidaknya bekerja agar dapat mengangsur

pinjaman tersebut. Waktu itu sudah cair di wilayah saya masing-

Page 126: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

masing rumah mendapatkan 7,5 juta rupiah. Nanti juga akan ada

pinjaman lunak masing-masing KK 7,5 juta rupiah untuk

pembangunan rumah.”

(Wawancara, 15 Juni 2010)

Mengenai janji pinjaman lunak yang disampaikan oleh Bapak

Wagiman tersebut adalah pinjaman lunak yang berasal dari hibah SUF-UN

Habitat yang dikelola oleh BLUD GLH. Pinjaman lunak yang dijanjikan

tersebut belum dirasakan oleh warga. Beberapa Kelurahan yang menjadi

lokasi pengembangan khusus RTLH ini mengalami hal tersebut. Mereka

merasa dulu pernah dijanjikan mendapatkan pinjaman tersebut namun

sampai sekarang belum ada. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh

Bapak Giyanto selaku Ketua Pokja Kelurahan Ketelan RT 03 RW 09,

sebagai berikut:

“Pemerintah masih hutang satu sama saya, yaitu masalah SUF-UN

Habitat. Itu „kan mau membantu dengan dana lunak per KK 5 juta

rupiah, tapi jaminannya ini sampai sekarang 2010 belum cair.

Padahal kalo liat di koran-koran itu sudah cair.” (Wawancara, 14

Juni 2010)

Hal serupa juga disampaikan oleh Bapak Anom selaku Ketua

Pokja Kelurahan Ketelan RT 01 RW 06, sebagai berikut :

“…belum pernah ditawarkan pinjaman dan saya rasa juga kalo

memang pemikiran masyarakat itu sendiri untuk pinjaman, itu

mereka pinjam untuk modal usaha. Dulu tahun 2008 dari SUF-UN

Habitat menjanjikan ada pinjaman lunak, tapi sampai sekarang

belum ada.” (Wawancara, 19 Juni 2010)

Di Kelurahan Setabelan sendiri masyarakat bersama Pokja dan

Kelurahan memutuskan untuk tidak menerima pinjaman. Pinjaman lunak

yang berasal dari SUF-UN Habitat yang dikelola oleh BLUD GLH tidak

Page 127: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

diketahui disini. Pinjaman itu justru ditawarkan dari Kota Yogyakarta,

seperti yang dikatakan oleh Bapak Warsito selaku Ketua Pokja Kelurahan

Setabelan di bawah ini :

“…jaminan pinjaman dari BLUD GLH? Waktu itu memang kami

pernah ditawarkan pinjaman dari Jogja, World Bank kalo gak

salah…tapi atas musyawarah dengan masyarakat kami

memutuskan untuk tidak menerima pinjaman tersebut. Karena daya

angsur masyarakat disini sangat rendah. Nanti ngutangnya enak,

tapi ngangsurnya kewalahan.”

(Wawancara, 21 Juni 2010)

Dari masalah mengenai pinjaman lunak yang dijanjikan oleh SUF-

UN Habitat ini dapat dilihat bahwa Kelurahan-Kelurahan di lokasi

pengembangan khusus RTLH ini hanya dijanjikan saja, tapi wujud

pinjaman lunak itu belum ada. Lebih ironisnya lagi ada Kelurahan yang

tidak tahu mengenai pinjaman lunak tersebut.

Hambatan-hambatan lainnya yang dapat terjadi contohnya adalah

di Kelurahan Kratonan. Jalan atau akses bagi pengantar bahan bangunan

sangat sempit apalagi pada pagi hari. Oleh karena itu untuk mengatasinya

dengan cara sedikit demi sedikit memasukkan bahan-bahan bangunan ke

dalam wilayah pembangunan atau perbaikan RTLH. Hal ini sesuai dengan

yang dikemukakan oleh Bapak Wagiman selaku Ketua Pokja Kelurhan

Kratonan, sebagai berikut :

“…hambatan yang kedua sewaktu material-material itu dikirim ke

sini. Karena jalan sempit dan dekat dengan sekolah, jadi kalau

pengantaran material dipagi-pagi hari itu pasti padat tidak bisa

masuk. Untuk itu kita memasukkan material sedikit demi sedikit.”

(Wawancara, 15 Juni 2010)

Page 128: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Selain itu cuaca juga dapat menghambat jalannya perbaikan RTLH

ini. Apabila disaat mengerjakan perbaikan rumah terkena hujan terus

menerus maka cor-coran rumah tersebut akan lama keringnya

(Wawancara, 15 Juni 2010). Hal ini dapat menghambat jadwal atau target

1 bulan selesai penggarapan. Hambatan-hambatan lainnya yang mungkin

terjadi dalam memperbaiki RTLH ini sudah diantisipasi waktu pertama

kali mensosialisasikan program ini. Sosialisasi pertama kali itu dilakukan

oleh Bapermas P3AKB bersama Panitia Tingkat Kota lainnya untuk

menjelaskan mengenai program penanganan RTLH dan melakukan

penyuluhan kepada warga agar warga paham mengenai program ini.

Sosialisai yang dilakukan oleh Bapermas bersama Panitia Tingkat Kota

lainnya tidak hanya pada awal penggarapan, tetapi melalui sosialisasi

terus-menerus. Sosialisasi ini berisikan penjelasan mengenai penanganan

RTLH ini program seperti apa dan bagaimana bentuk mekanisme program

penanganan RTLH ini. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Bapak

Wagiman selaku Ketua Pokja Kelurahan Kratonan, sebagai berikut :

“Pertama kali sosialisasi itu didatangi oleh Bapermas P3AKB dan

lintas kota yang tidak hanya sekali datang. Sudah dijelaskan RTLH

itu program seperti apa dan mekanismenya seperti apa sehingga

dapat mengantisipasi hambatan yang bisa terjadi. Contoh masalah

6 rumah sewa yang ada di wilayah saya. Rumah-rumah itu dapat

diperbaiki jika ada perjanjian hitam di atas putih antara yang punya

rumah dengan yang menyewa. Kalo sudah ada perjanjian seperti

itu, maka rumah-rumah itu dapat diperbaiki dan kedua pihak tidak

akan ada kesalah pahaman.” (Wawancara, 15 Juni 2010)

Page 129: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Di dalam melakukan sosialisasi itu juga dijadikan sarana oleh

Bapermas P3AKB bersama Panitia Tingkat Kota dan Pokja masing-

masing untuk memotivasi dan meyakinkan warga bahwa program ini akan

sangat berguna bagi mereka. Program ini dapat menjadikan kondisi rumah

menjadi lebih sehat, rapi, dan teratur yang dapat membuat mereka hidup

sehat. Dengan hidup sehat mereka mendapatkan peluang untuk berusaha

memenuhi kebutuhannya dan meminimalkan kemungkinan terkena

penyakit.

Sosialisasi itu tidak hanya dilakukan pada awal diadakannya

program penanganan RTLH, namun jika sewaktu-waktu didalam

pelaksanaan pembangunan atau perbaikan RTLH ini ada masalah maka

Pokja dan warga melakukan pertemuan untuk membahas masalah yang

ada. Pada umumnya mereka mengadakan pertemuan di setiap bulannya

pada awal minggu. Pertemuan ini tidak hanya membahas masalah

pembangunan atau perbaikan RTLH tapi segala masalah yang ada di setiap

warga di wilayahnya masing-masing. Hal ini sesuai dengan yang

dikatakan oleh Bapak Giyanto selaku Ketua Pokja Kelurahan Ketelan RT

03 RW 09, sebagai berikut :

“Warga disini setiap awal minggu disetiap bulan mengadakan

pertemuan antar warga. Kami semua membahas masalah yang

belakangan terjadi di warga. Jadi bisa dibilang setelah sosialisasi

itu kami selalu membicarakan setiap masalah yang ada, tapi tidak

hanya masalah RTLH.” (Wawancara, 14 Juni 2010)

Page 130: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Hal serupa disampaikan oleh Bapak Wagiman selaku Ketua Pokja

Kelurahan Kratonan, sebagai berikut :

“…untuk mengatasi masalah warga disini sudah jadi kebiasaan

kita mbak untuk mengadakan pertemuan tiap bulan di awal

minggu. Yang dibicarakan seputar keluhan warga selama 1 bulan

sebelumnya, baik masalah RTLH, program pemerintah yang lain

maupun masalah-masalah yang lain. Semuanya kita bicarakan

disini.” (Wawancara, 15 Juni 2010)

Namun jika dengan musyawarah untuk menentukan solusi dari

masalah yang terjadi di saat pelaksanaan pembangunan atau perbaikan

RTLH tidak menemukan jalan keluar, maka Pokja dapat meminta bantuan

kepada Bapermas P3AKB, Panitia Tingkat Kota, dan Kelurahan. Hal ini

sesuai dengan yang dikatakan oleh Bapak Warsito selaku Ketua Pokja

Kelurahan Setabelan, sebagai berikut :

“Waktu itu kami sudah mengusahakan untuk bermusyawarah

melakukan pertemuan dengan maksud untuk mencari solusi

masalah kepemilikan tanah di wilayah Pringgading. Namun titik

terang tidak ditemukan untuk masalah itu. Akhirnya pada waktu itu

Bapermas P3AKB dan BPN datang 2 kali bersama Lurah yang

terus memantau.” (Wawancara, 21 Juni 2010)

Di dalam Bapermas P3AKB sendiri khususnya di Bidang

Pemberdayaan Masyarakat untuk meningkatkan motivasi dan pengetahuan

para pegawai tidak ada pelatihan khusus. Terkadang untuk program

penanganan RTLH ini Bapermas P3AKB melakukan kunjungan ke

beberapa Kota atau Kabupaten untuk melihat model-model penanganan

perumahan dan pemukiman serta mengikuti beberapa perlombaan untuk

lebih memotivasi mereka dalam bekerja.

Page 131: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Bapak Sukendar Tri Cahyo

Kemat selaku Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat, sebagai berikut :

“..kami tidak bisa mengadakan diklat sendiri karena itu wewenang

provinsi untuk menyelenggarakannya. Jadi kami tidak ada

pelatihan khusus, tapi kadang-kadang kami berkunjung ke kota

atau kabupaten lain melihat model-model penangan perumahan

disana dan mengikuti lomba.” (Wawancara, 5 Mei 2010)

Pemberian bantuan sebesar 2 juta rupiah untuk masing-masing

rumah di setiap Kelurahan yang diberikan oleh Bapermas P3AKB

mendapatkan dukungan dari beberapa Panitia Tingkat Kota, Kelurahan,

dan mitra kerja lainnya. Hampir di setiap Kelurahan yang dijadikan

wilayah pengembangan khusus mendapatkan dukungan yang sama dari

beberapa Panitia Tingkat Kota dan mitra kerja lainnya. Adapun daftar

dukungan kegiatan di lokasi pengembangan khusus bantuan RTLH tahun

2006 sampai 2009 sebagai berikut :

Page 132: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel: 3.1. Daftar Dukungan Kegiatan di Lokasi Pengembangan Khusus Bantuan RTLH tahun 2006-2009

Sumber : Bapermas P3AKB

NO INSTANSI/LEMBAGA

KELURAHAN

SETABELAN KETELAN

KRATONAN RT 03 RW 09 RT 01 RW 06

1 BPN Sertifikat (Prona) Sertifikat (Swadaya) Sertifikat (Prona) Sertifikat (Prona)

2 BI MCK

3 PDAM Hidran Umum MCK,Hidran Umum MCK,Hidran Umum MCK,Hidran Umum

4 DISNAKER Latihan,Alat Catering Latihan,Alat Catering Latihan,Alat Catering Latihan,Alat Jahit

5 DTK Site Plan,Ragam Bias Site Plan,Ragam Bias Site Plan,Ragam Bias Site Plan,Ragam Bias

6 DPU Fasilitas Umum Fasilitas Umum Fasilitas Umum Fasilitas Umum

7 DKP Taman,PJU Taman,PJU Taman,PJU Taman,PJU

8 BAPERMAS P3AKB RTLH, Pelatihan RTLH, Pelatihan RTLH, Pelatihan RTLH, Pelatihan

9 Kelurahan BRC,DUB,Taman,Listrik BRC,Taman,Listrik

10 PNPM Dapur Komunal

11 BLUD GLH Penjaminan

12 SUF-UN Habitat Profil Profil Profil Profil

Page 133: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hampir seluruh Panitia Tingkat

Kota bersama mitra kerja lainnya memberikan bantuan dalam bentuk yang

sama kepada setiap Kelurahan pada tahun 2006 sampai dengan 2009. Namun

ada beberapa perbedaan seperti bantuan dari BPN dalam bentuk

pensertifikatan tanah dengan swadaya masyarakat hanya terjadi di Kelurahan

Ketelan RT 03 RW 09, sedangkan di dua Kelurahan lainnya dan di Kelurahan

Ketelan RT 01 RW 06 pensertifikatan tanah karena Program Nasional

(Prona) pada waktu itu. Selain itu BI dalam bentuk penyediaan MCK hanya

ada di Kelurahan Setabelan. Untuk Kelurahan Ketelan RT 03 RW 09 dan RT

01 RW 06 serta Kratonan penyediaan MCK berasal dari bantuan PDAM.

Bantuan yang diberikan oleh DISNAKER di ketiga Kelurahan yang

ada sama yaitu pelatihan keterampilan kerja, namun di Kelurahan Ketelan RT

03 RW 09 dan RT 01 RW 06 serta Setabelan mendapatkan bantuan alat

catering sedangkan di Kelurahan Kratonan mendapatkan alat jahit. Bantan

yang diberikan oleh Kelurahan yang berasal dari anggaran Kelurahan masing-

masing adalah berupa BRC, DUB, taman, dan listrik di Kelurahan Setabelan.

Di Kelurahan Ketelan RT 03 RW 09 bantuan yang diberikan oleh

Kelurahannya hampir sama dengan Kelurahan Setabelan hanya di Kelurahan

Ketelan tidak ada DUB, sedangkan di Kelurahan Kratonan dan Kelurahan

Ketelan RT 01 RW 06 sama sekali tidak mendapatkan bantuan dari

Kelurahannya. PNPM dan BLUD GLH memberikan bantuan masing-masing

Page 134: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

berupa dapur komunal dan penjaminan pinjaman hanya di Kelurahan

Kratonan.

D. Pengawasan (controlling)

Supaya program dapat berjalan dengan lancar dan transparan maka

perlu dilakukan pengawasan (controlling) dan evaluasi yang dilakukan secara

efektif dan terpadu. Secara umum tujuan kegiatan ini adalah untuk

meyakinkan bahwa dana bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH yang

diberikan oleh Bapermas P3AKB diterima oleh masyarakat yang berhak

dalam jumlah, waktu, cara, dan penggunaan yang tepat.

Bapermas P3AKB memberikan bantuan ini guna masyarakat miskin

Kota Surakarta khususnya yang berumah tak layak huni mendapatkan kondisi

hunian yang lebih baik lagi. Selain itu bantuan yang diberikan itu diharapkan

dapat meningkatkan partisipasi masyarakat. Oleh karena itu, setelah dana

bantuan itu diberikan oleh Bapermas P3AKB untuk selanjutnya yang

mengatur adalah Pokja beserta warga penerima dana bantuan di wilayah

masing-masing. Adapun mekanisme pengawasan dan alur pertanggung

jawaban program penanganan RTLH sebagai berikut:

Page 135: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar: 3.4. Mekanisme Pengawasan dan Alur Pertanggung

Jawaban dalam Program Penanganan RTLH

LPJ diterima oleh

Bapermas P3AKB Kota

Surakarta untuk ditinjau

kembali.

Kelurahan merapihkan

laporan yang diberikan

oleh Pokja dan warga

dalam bentuk Laporan

Pertanggung Jawaban

(LPJ).

Pokja bersama warga

membuat laporan selama

pelaksanaan pembangunan

atau perbaikan RTLH di

wilayahnya.

Pokja dan warga sekitar

melakukan pengawasan

jalannya pembangunan

atau perbaikan RTLH di

wilayahnya serta

mengawasi arus keluar

masuknya uang.

Pokja dan Kelurahan

memverifikasi daftar

penerima dana bantuan

pembangunan atau

perbaikan RTLH di

wilayahnya.

Panitia Pembangunan

RTLH Tingkat Kota.

E

V

A

L

U

A

S

I

A

L

U

R

L

P

J

Sumber: Bapermas P3AKB

Page 136: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dilihat dari gambar di atas pengawasan yang dilakukan pertama kali

adalah memverifikasi daftar nama penerima bantuan yang dilakukan oleh

Pokja dan Kelurahan setempat. Selanjutnya disaat menjalankan

pemabangunan atau perbaikan RTLH itu Pokja bersama warga yang

mengawasi serta mengawasi arus keluar masuknya uang. Selama proses

pengawasan di dalam pelaksanaannya itu Pokja dan warga membuat hasil

pengawasan mereka selama ini untuk selanjutnya diserahkan kepada

Kelurahan. Kelurahan merapihkan laporan tersebut ke dalam satau bentuk

Laporan Pertanggungjawaban (LPJ). LPJ tersebut untuk selanjutnya

diserahkan kepada Bapermas P3AKB Kota Surakarta untuk ditinjau bersama

Panitia Pembangunan RTLH Tingkat Kota. Bersama dengan Panitia RTLH

Tingkat Kota Bapermas P3AKB Kota Surakarta melakukan evaluasi bersama

Pokja dan dihadapan warga setempat.

Dari gambar mekanisme pengawasan dan alur pertanggung jawaban di

dalam program penanganan RTLH ini kita dapat melihat bahwa Bapermas

P3AKB Kota Suarakarta melakukan pengawasan secara tidak langsung dari

laporan-laporan yang diserahkan oleh Pokja melalui Kelurahan wilayah

masing-masing penerima dana bantuan pembangunan atau perbaikan

RTLH.Namun beberapa kali Bapermas P3AKB melakukan peninjauan ke

lapangan atau lokasi pengembangan RTLH. Hal ini sesuai dengan yang

Page 137: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

disampaikan oleh Bapak Sukendar Tri Cahyo Kemat selaku Kepala Bidang

Pemberdayaan Masyarakat, sebagai berikut :

“Bapermas P3AKB disini melakukan pengawasan, tapi

pengawasannya itu secara tidak langsung. Karena seperti yang saya

bilang tadi bahwa setelah diberikan dana bantuan tersebut, Pokja dan

Kelurahanlah yang mengaturnya. Begitu juga dengan pengawasan.

Untuk secara langsung dilapangan yang mengawasinya adalah mereka

beserta warga sekitar kemudian mereka membuat laporan. Melalui

laporan-laporan itulah kami mengawasinya. Beberapa kali kita juga

melakukan peninjauan ke lokasi. Biasanya pada awal penggarapan,

disaat penggarapan, dan sewaktu tahap finishing.” (Wawancara, 5 Mei

2010)

Hal ini diperkuat oleh pernyataan dari Bapak Warsito selaku Ketua

Pokja Kelurahan Setabelan, sebagai berikut :

“Pengawasannya itu dilakukan bareng-bareng. Pengawasannya

dilakukan sebelum dilaksanakan perbaikan, di saat penggarapan,

tahap-tahap akhir penggarapan atau tahap finishing. Setelah itu jadi,

RT, Lurah, dan masyarakat melihat bentukkannya. Bapermas P3AKB

juga memonitoring selama tahap awal sampai jadinya rumah-rumah

ini.” (Wawancara, 21 Juni 2010)

Dari pernyataan-pernyatan di atas dapat diketahui bahwa pengawasan

secara tidak langsung dilakukan oleh Bapermas P3AKB dalam bentuk

tinjauan. Pengawasan secara langsungnya dilakukan oleh Pokja dan

masyarakat sekitar baik yang menerima dana bantuan maupun masyarakat

yang tidak menerima dana bantuan juga Kelurahan. Pengawasan itu dilakukan

semenjak data penerima dana bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH itu

ditetapkan oleh Kepala Bapermas P3AKB. Pokja dan Kelurahan masing-

masing memverifikasi data penerima dana bantuan. Selanjutnya mereka

Page 138: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

melakukan pengawasan selama pelaksanaan pembangunan atau perbaikan

RTLH serta mengawasi penggunaan anggarannya, sesuai dengan yang

dikatakan oleh Bapak Sukendar Tri Cahyo Kemat selaku Kepala Bidang

Pemberdayaan Masyarakat di bawah ini :

“…Pokja dan Kelurahan awalnya memverifikasi kebenaran data

penerima dana bantuan apakah sudah benar atau belum. Maksudnya

apakah para penerima itu benar-benar menempati rumah tak layak

huni. Jangan karena salah satunya kerabat dari Camat atau Lurah maka

dia dimasukkan ke dalam daftar penerima dana bantuan padahal

rumahnya udah bagus. Itu gak boleh dikasih, kasihan yang lain. Terus

mereka mengawasi pelaksanaannya, apakah penggunaan anggarannya

sudah tepat atau belum.” (Wawancara, 5 Mei 2010)

Hal ini diperkuat oleh pernyataan Bapak Giyanto selaku Ketua Pokja

Kelurahan Ketelan RT 03 RW 09, sebagai berikut :

“Setelah dapat bantuan 2 juta per KK itu saya bersama Lurah

mendatangi tiap-tiap rumah warga penerima dana bantuan untuk

mencatat apa saja masalah rumah mereka sekaligus mengecek apa

benar mereka berhak menerima dana bantuan ini? Selanjutnya selama

penggarapan kita mengawasi bareng-bareng setiap hari.”

(Wawancara, 14 Juni 2010)

Setelah melakukan pengawasan data penerima dana bantuan dengan

memverifikasi data, selanjutnya pengawasan dilakukan disaat pelaksanaan

pembangunan atau perbaikan RTLH di wilayah Kelurahan masing-masing. Di

saat pelaksanaan pembangunan atau perbaikan RTLH ini yang dilakukan oleh

Pokja bersama warga penerima dana bantuan dan warga sekitarnya, maka

pengawasan itu dilaksanakan setiap hari. Pokja beserta warga sekitarlah yang

melakukan pengawasan disaat pelaksanaan pembangunan atau perbaikan

Page 139: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

RTLH. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Bapak Wagiman selaku

Ketua Pokja Kelurahan Kratonan, sebagai berikut :

“Selama pembangunan itu kita mengawasi terus mbak..baik yang

punya rumah atau warga sekitar. Kita mengawasi bagaimana para

tukang batu dan warga sekitarnya mengerjakan pembangunan.

Bendahara Pokja sendiri mengawasi penggunaan dana, semua dia

catat. Setiap harinya itu membeli apa, harga semuanya berapa.

Disetiap akhir minggu mencatat pembayaran tukang batu selama

seminggu per orang.” (Wawancara, 15 Juni 2010)

Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh Bapak Anom selaku

Ketua Pokja Kelurahan Ketelan RT 01 RW 06, sebagai berikut :

“Pengawasan sehari-hari dilakukan oleh warga bareng-bareng di saat

pembangunan. Itu setiap hari dilakukannya untuk semua rumah.

Pokoknya kita melihat jalannya pembangunan rumah-rumah tersebut,

siapa saja dan setiap waktu bisa mengawasi. Misalnya saya baru

pulang kerja, lewat di lokasi penggarapan saya mengamati bagaimana

cara mereka bekerja setelah itu ikut membantu. Warga yang sedang

ikut memperbaiki juga bisa sambil mengawasi. Masalah pemakaian

dana, bendahara Pokja yang mengawasinya dibantu dengan anggota

Pokja lainnya.” (Wawancara, 19 Juni 2010)

Di Kelurahan Ketelan RT 03 RW 09 pengawasannya pada awalnya

sama dengan Kelurahan-Kelurahan di lokasi pengembangan khusus lainnya

yaitu memverifikasi data penerima dana bantuan dan mengawasi pelaksanaan

pembangunan atau perbaikan RTLH. Tapi di Kelurahan ini pengawasannya

dibagi-bagi untuk berapa rumah diawasi oleh satu orang pengawas yang

berasal dari warga penerima dana bantuan dan warga sekitar, sesuai dengan

yang dikatakan oleh Bapak Giyanto selaku Ketua Pokja Kelurahan Ketelan

RT 03 RW 09 di bawah ini :

Page 140: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

“Pengawasannya dilakukan oleh masyarakat sendiri dengan cara

menugaskan satu orang pengawas untuk mengawasi jalannya

pembangunan atau perbaikan beberapa rumah warga. Jadi satu orang

itu bisa lebih fokus mengawasi beberapa rumah yang jadi

kewajibannya untuk diawasi. Semua ini dilaksanakan selama masa

pembangunan itu.” (Wawancara, 14 Juni 2010)

Setelah mengawasi selama 1 bulan pelaksanaan pembangunan atau

perbaikan RTLH di wilayah masing-masing, Pokja membuat laporan atas

hasil pengawasannya bersama warga untuk diserahkan ke Kelurahan masing-

masing yang selanjutnya akan diserahkan ke Bapermas P3AKB, sesuai

dengan yang disampaikan oleh Bapak Wagiman selaku Ketua Pokja

Kelurahan Kratonan di bawah ini :

“LPJ akan dibuat setelah pembangunan mencapai batas waktu 1 bulan.

Dari setiap hari pembangunan yang diawasi oleh Pokja beserta

masyarakat dicatat dan dikumpulkan langsung ke Kelurahan. Setelah

itu Kelurahan melihat dan memeriksa terus diberikan kepada

Bapermas P3AKB. Namun selama 1 bulan itu belum tentu semua

rumah sudah selesai diperbaiki, tapi karena ketetapan dari Bapermas

P3AKB untuk menyelesaikan semua dalam waktu 1 bulan jadi kita

menyerahkan laporan yang selama 1 bulan itu. Jadi untuk selanjutnya

jika ada rumah yang masih belum selesai kami tetap melakukan

pembangunan dan pengawasan.” (Wawancara, 21 Juni 2010)

Hal ini diperkuat oleh Bapak Sukendar Tri Cahyo Kemat selaku

Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat, sebagai berikut :

“…setelah Pokja dan masyarakat melakukan pengawasan, mereka

membuat LPJ yang diserahkan kepada Kelurahan setempat yang

selanjutnya akan dibawa ke sini. LPJ itu berisikan kegiatan

pembangunan selama 1 bulan. Tapi pada kenyataannya di lapangan

mungkin masih ada beberapa rumah yang selama 1 bulan itu belum

sepenuhnya beres. Namun kita tetap meminta laporan yang selama 1

bulan itu. Untuk rumah-rumah yang masih belum beres itu tetap

Page 141: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dilakukan pengawasan oleh Pokja dan warga sekitar sampai benar-

benar selesai. Tapi rata-rata dalam 1 bulan mereka beres.”

(Wawancara, 5 Mei 2010)

Dari pernyatan-pernyatan di atas kita dapat mengetahui bahwa

Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) harus diserahkan setelah 1 bulan

pembangunan atau perbaikan RTLH di setiap Kelurahan. LPJ tersebut

diserahkan pertama kali dari Pokja masing-masing kepada Kelurahan

setempat dan selanjutnya diserahkan kepada Bapermas P3AKB. Selama 1

bulan pembangunan atau perbaikan RTLH itu belum tentu semua rumah dapat

selesai diperbaiki sehingga Pokja dan warga sekitar tetap harus melakukan

perbaikan atau pembangunan dan pengawasan sampai semua RTLH di

wilayahnya selesai diperbaiki. Namun LPJ yang diberikan kepada Bapermas

tetap laporan pembangunan selama 1 bulan pembangunan dan harus

diserahkan tepat pada waktunya.

Pengawasan di Kelurahan Ketelan RT 03 RW 09 yang dilakukan

dengan cara membagi-bagi beberapa rumah yang sedang diperbaiki diawasi

oleh seorang pengawas yang berasal dari warga sekitar itu sendiri sedikit

berbeda alur penyerahan LPJnya. Masing-masing pengawas membuat laporan

beberapa rumah yang mereka awasi. Dari laporan-laporan itu dikumpulkan

kepada Pokja, setelah itu Pokja menggabungkannya menjadi satu dalam

bentuk proposal LPJ yang akan diserahkan kepada Kelurahan Ketelan.

Selanjutnya dari Kelurahan Ketelan diserahkan kepada Bapermas P3AKB,

Page 142: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

sesuai dengan yang disampaikan oleh Bapak Giyanto selaku Ketua Pokja

Kelurahan Ketelan RT 03 RW 09 di bawah ini :

“…dari beberapa pengawas yang mengawasi penggarapan beberapa

rumah, mereka membuat laporan masing-masing yang nantinya

semuanya dikumpulkan ke saya. Semua laporan-laporan itu saya

periksa dan sempurnakan jadi satu. Setelah saya jadikan satu dalam

bentuk proposal LPJ, saya berikan ke Kelurahan. Dari Kelurahan nanti

diberikan lagi ke Bapermas P3AKB.”

(Wawancara, 14 Juni 2010)

LPJ yang diserahkan kepada Bapermas P3AKB tersebut kurang

lebih berisikan tentang laporan keuangan, kwitansi-kwitansi pembelian

barang, absensi tukang batu dan pembayarannya, sejauh mana pembangunan

itu selesai serta gambar-gambar dari lokasi pembangunan atau perbaikan

RTLH di Kelurahan masing-masing. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan

oleh Bapak Giyanto selaku Ketua Pokja Kelurahan Ketelan RT 03 RW 09,

sebagai berikut :

“Laporan tersebut isinya laporan keuangan yaitu pencairan yang dari

pemerintah dan swadaya dari masyarakat beserta tanggal-tanggal

pembelian bahan bangunan dan jumlahnya, fotokopi kwitansi-kwitansi

pembelian bahan bangunan, dan absen para tukang batu. Disitu ada

nama, tanggal, paraf, jumlah hari, dan jumlah keseluruhan gaji mereka

per minggu. Kurang lebih sepertii itu proposalnya, mbak..”

(Wawancara, 14 Juni 2010)

Hal di atas sesuai dengan yang dikatakan oleh Bapak Warsito selaku

Ketua Pokja Kelurahan Setabelan, sebagai berikut :

“Di LPJ itu ada kwitansi-kwitansi pembelian material, absensi para

tukang batu di lokasi penggarapan, laporan keuangan, keluar

masuknya uang, berapa persen penggarapan yang dirasa sudah selesai

Page 143: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

juga ada gambar-gambar rumah disini yang sedang diperbaiki yang

saya cantumkan di dalam LPJ.”

(Wawancara, 21 Juni 2010)

Di dalam pertanggung jawabannya ini Pokja mempertanggung

jawabkannya bukan hanya kepada Bapermas P3AKB saja, tapi juga kepada

masyarakat setempat terutama warga penerima dana bantuan pembangunan

atau perbaikan RTLH di wilayah masing-masing. Oleh karena itu ada dua

laporan pertanggungjawaban yang mereka buat, namun format isinya sama

seperti yang diserahkan kepada Bapermas P3AKB. Tetapi untuk

dipertanggungjawabkan ke masyarakat itu sesuai dengan apa yang terjadi di

lapangan, sedangkan LPJ yang diberikan kepada Bapermas P3AKB sesuai

dengan prosedur yang sudah ditetapkan oleh Bapermas P3AKB. Hal ini sesuai

dengan yang dikatakan oleh Bapak Wagiman selaku Ketua Pokja Kelurahan

Kratonan, sebagai berikut :

“…setelah menjalankan perbaikan rumah selama 1 bulan itu kita

membuat laporan. Laporan itu diserahkan ke Bapermas P3AKB

melalui Kelurahan. Isinya tentang pelaksanaan perbaikan rumah-

rumah disini selama 1 bulan. Selain itu juga ada laporan yang harus

diserahkan kepada warga. Sebenarnya kedua laporan ini sama, ada

catatan keluar masuknya uang, pembayaran tukang batu, dan lain-lain.

Tapi yang diberikan ke Bapermas P3AKB itu harus sesuai dengan

prosedur yang diberikan kepada kita. Contohnya dari Bapermas

P3AKB telah ditetapkan gaji tukang batu per hari itu 35 ribu rupiah

per orang, namun pada kenyataannya tukang batu itu dibayar 40 ribu

per orang setiap harinya. Yang kenyataannya itulah yang

dipertanggungjawabkan ke warga.”

(Wawancara, 15 Juni 2010)

Page 144: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Hal senada disampaikan oleh Bapak Giyanto selaku Ketua

Pokja Kelurahan Ketelan RT 03 RW 09, sebagai berikut :

“…kita tanggungjawabnya bukan hanya kepada Bapermas

P3AKB atau pemerintah saja, mbak…yang lebih penting itu

tanggungjawab sesuai dengan kenyataan selama 1 bulan

pembangunan kepada warga sekitar. Terutama warga penerima

dana bantuan ini. Tanggungjawab ke Bapermas P3AKB harus

dikumpulkan selama 1 bulan sesuai dengan masa renovasi

yang ditetapkan. Isinya ya laporan selama penggarapan 1 bulan

itu. Tapi „kan tidak semua rumah benar-benar selesai dalam 1

bulan, jadi kita masih jalankan pembangunan dan pengawasan

bersama. Oleh sebab itu dilaporan untuk Bapermas P3AKB

disebutkan berapa persen penyelesaiannya. Selanjutnya

pembangunan dan pengawasan tetap kita jalankan sampai

selesai dan tetap dipertanggungjawabkan ke warga.”

(Wawancara, 19 Juni 2010)

Di dalam waktu pembangunan atau perbaikan RTLH itu

sampai dengan pengawasan diadakanlah evaluasi di setiap akhir

minggunya. Evaluasi ini dilakukan oleh Pokja dihadapan masyarakat

yang membahas tentang satu minggu kebelakang masa pembangunan

atau perbaikan RTLH di wilayahnya masing-masing. Begitu juga

dengan Bapermas P3AKB yang ikut serta dalam evaluasi tersebut. Hal

ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Bapak Sukendar Tri Cahyo

Kemat selaku Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat, sebagai

berikut :

“Iya mbak, evaluasi itu „kan penting. Setiap akhir pekan itu

kita melakukan evaluasi. Evaluasi itu dilakukan bersama

dengan Pokja setempat yang disaksikan oleh masyarakat

setempat juga. Di saat evaluasi itu kita membahas apa saja

sekiranya yang masih kurang di dalam pelaksanaan

Page 145: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pembangunan rumah tersebut selama satu minggu

kebelakangan itu.” (Wawancara, 5 Mei 2010)

Hal ini diperkuat oleh Bapak Anom selaku Ketua Pokja

Kelurahan Ketelan RT 01 RW 06, sebagai berikut :

“…selama 1 bulan itu kita yang mengerjakan dan mengawasi

jalannya pembangunan rumah-rumah disini. Selama 1 bulan itu

juga disetiap akhir minggu kita mengevaluasi semuanya

selama satu minggu terakhir. Evaluasi itu bukan saja dilakukan

oleh Pokja dan warga Ketelan sini, tapi juga ada Bapermas

P3AKB yang datang.”

(Wawancara, 19 Juni 2010)

Hambatan yang dirasakan oleh Bapermas P3AKB sewaktu

melaksanakan pengawasan dalam bentuk peninjauan ini adalah disaat

laporan-laporan pertanggungjawaban Pokja masing-masing Kelurahan

terlambat diserahkan kepada Bapermas P3AKB. Upaya yang

dilakukan oleh Bapermas P3AKB untuk mengatasi hambatan seperti

ini adalah dengan cara mendatangi Pokja tersebut untuk segera

menyerahkan LPJ mereka masing-masing. Hal ini sesuai dengan yang

disampaikan oleh Bapak Sukendar Tri Cahyo Kemat selaku Kepala

Bidang Pemberdayaan Masyarakat, sebagai berikut :

“Hambatannya pada waktu disaat sudah sampai 1 bulan,

seharusnya Kelurahan menyerahkan LPJ yang berasal dari

Pokja kepada kami. Tapi terkadang diantara mereka ada yang

telat memberikannya kepada kami. Untuk mengatasi hal ini

saya menyuruh pegawai disini khusunya pegawai Bidang

Pemberdayaan Masyarakat untuk menagih terus-menerus LPJ

ittu kepada mereka.” (Wawancara, 5 Mei 2010)

Page 146: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Hambatan di dalam pengawasan ini juga terjadi di Kelurahan

Ketelan RT 03 RW 09. Di saat para pengawas itu mengawasi beberapa

rumah bagian yang ditugaskan kepada mereka untuk diawasi,

terkadang pemilik rumah membandingkan keadaan rumah lain yang

juga sedang diperbaiki namun tidak diawasi dengan pengawas yang

sama dengan dia. Sehingga para pengawas tersebut harus meyakinkan

lagi kepada mereka bahwa semua sudah ada tahapannya dan masing-

masing rumah itu mempunyai masalah yang berbeda-beda. Hal ini

sesuai dengan yang dikatakan oleh Bapak Giyanto selaku Ketua Pokja

Kelurahan Ketelan RT 03 RW 09, sebagai berikut :

“Ada mbak, sewaktu pengawasan itu ada hambatannya.

Contohnya disaat saya mengawasi rumah-rumah yang ada

disini waktu itu dan pengawas-pengawas lain mengawasi

rumah yang lain. Rumah yang saya awasi baru dibenahi

gentengnya, sedangkan di depan gang sana pintu dan jendela

sudah diperbaiki dan bagus. Pemilik rumah yang saya awasi ini

bertanya terus ke saya, kok rumah saya belum dibenahi

pintunya? Akhirnya lagi-lagi saya harus meyakininya kalo

semua rumah itu mempunyai keluhan yang berbeda, jadi

mengatasinya berbeda. Lagipula semua akan mendapatkan

seperti yang mereka inginkan, toh kalopun kurang mereka

harus swadaya sendiri.” (Wawancara, 14 Juni 2010)

Selama pelaksanaan pembangunan atau perbaikan RTLH dari tahun

2006 sampai dengan tahun 2009 telah terehab sebanyak 4.225 RTLH yang

menyebar diseluruh kota Surakarta. tabel jumlah RTLH yang sudah

direhabilitasi per Kecamatan menurut Kecamatan Kota Surakarta tahun 2006-

2009 di bawah ini :

Page 147: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel: 3.1. Jumlah RTLH yang Sudah Direhabilitasi Per Kecamatan

Kota Surakarta Tahun 2006-2009

Sumber : Bapermas P3AKB Kota Surakarta

Bisa dilihat dari tabel di atas bahwa sebanyak 225 RTLH sudah

diperbaiki pada tahun 2006 yang masing-masing rumah diberikan dana

bantuan sebesar 1,5 juta rupiah, kemudian pada tahun 2007 atas telaah

pelaksanaan tahun sebelumnya DPRD Kota Surakarta ditetapkan sebanyak

1.000 RTLH yang masing-masing rumah diberikan bantuan sebesar 2 juta

rupiah dan sudah diperbaiki. Pada tahun 2008 dan 2009 memiliki jumlah

RTLH yang sudah diperbaiki sama banyaknya dan diberikan bantuan sama

besarnya yaitu masing-masing rumah diberikan 2 juta rupiah.

DATA 2006REHAB

2006

REHAB

2007

REHAB

2008

REHAB

2009

1 LAWEYAN 819 16 128 188 186

2 SERENGAN 530 14 82 121 157

3 PASAR KLIWON 2,115 85 322 476 448

4 JEBRES 1,447 56 221 325 323

5 BANJARSARI 1,701 54 247 390 386

KOTA SURAKARTA 6,612 225 1,000 1,500 1,500

KELUARGA DENGAN RUMAH TIDAK LAYAK HUNI

NO KECAMATAN

Page 148: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Perencanaan (planning)

Program penanganan RTLH di Kota Surakarta dilaksanakan melalui

pemberian dana bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH sebagai

stimulant atau dorongan untuk masyarakat agar ikut berpartisipasi dalam

rangka mewujudkan lingkungan pemukiman yang bersih, sehat, dan

indah. Tahap awal Perencanaan program ini adalah pendataan PMKS

langsung ke masyarakat Kota Surakarta oleh Bapermas P3AKB Kota

Surakarta dan Dinas Sosial Kota Surakarta serta Kader KB di setiap RT

pada tahun 2006. Keluarga berumah tidak layak huni merupakan salah

satu dari 27 indikator PMKS. Sehingga diperolehlah data sebanyak 6.612

RTLH menyebar diseluruh Kota Surakarta. Selama proses pendataan

tersebut Bapermas P3AKB juga mendengarkan keluh kesah dan

mensosialisasikan program ini kepada masyarakat. Dari data tersebut

diserahkan kepada Walikota dan melalui mekanisme penganggaran

diajukan kepada DPRD Kota Surakarta. DPRD Kota Surakarta melalui

perencanaan anggaran menetapkan anggaran tersebut dalam APBD Kota

Page 149: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

di setiap tahunnya mulai dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2010.

Setelah itu, Bapermas P3AKB Bapermas P3AKB Kota Surakarta

melakukan kegiatan program yaitu penyuluhan dan pengawasan kualitas

lingkungan sehat perumahan melalui sosialisasi bagi calon penerima dana

bantuan perumahan tak layak huni disetiap tahunnya dan di lima

Kecamatan 51 Kelurahan se Kota Surakarta. Pada tahun 2009 dilakukan

sosialisasi bagi calon penerima dana bantuan perumahan tidak layak huni

sebanyakk 1.500 orang dengan anggaran Rp 91.700.000,- dapat

direalisasikan sebesar Rp 81.505.000,- dengan realisasi keuangan 88,9%

namun realisasi fisik sudah mencapai 100% (Sumber: Bapermas P3AKB).

Selanjutnya mempersiapkan kelengkapan timnya untuk mengumpulkan

data secara real di lokasi pengembangan RTLH. Lokasi pengembangan

RTLH di seluruh Kecamatan dan di setiap Kelurahan di Kota Surakarta.

Namun ada lokasi pengembangan khusus RTLH yang lebih diutamakan

diberikan bantuan karena mereka RTLH yang mengelompok. Hal ini

untuk mempermudah memberikan dana batuan RTLH oleh Bapermas

P3AKB. Lokasi itu antara lain di Kelurahan Ketelan RT 03 RW 09, RT 01

RW 06, dan RT 04 RW 02. Di Kelurahan Setabelan RT 04 RW 09 serta

Kelurahan Kratonan RT 01 RW 06. Selain itu, lokasi pengembangan

RTLH menyebar di seluruh kota. Dana bantuan yang digunakan untuk

program ini murni dari APBD Kota disesuaikan semampunya untuk

Page 150: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mengerjakan RTLH sejak tahun 2006 sampai dengan tahun 2010.

Sehingga masalah dana jadi hambatan dalam perencanaan program ini.

Selain itu kondisi eksisting rumah tersebut dan masalah masyarakat yang

menyewa rumah atau magersari. Namun hambatan-hambatan tersebut

dapat diupayakan oleh Bapermas P3AKB dengan cara masyarakat dapat

memanfaatkan pinjaman lunak dari SUF-UN Habitat yang dikelola oleh

BLUD GLH untuk penjamin pinjaman. Memprogramkan Rumah Susun

Sewa (Rusunawa) di Semanggi, serta sedang dipersiapkan pembangunan

pasar yang di atasnya dijadikan tempat tinggal bekerjasama dengan SUF-

UN Habitat. Selain itu Bapermas P3AKB mengusahakan untuk lebih

selektif dalam menseleksi RTLH di Kota Surakarta.

2. Pengorganisasian (organizing)

Pengorganisasian dalam program ini dilakukan oleh Bapermas P3AKB

selaku koordinator dalam program ini. Kepanitiaan dalam program ini

terdiri dari :

a) Panitia Pembangunan RTLH Tingkat Kota

Meliputi beberapa instansi pemerintah yang terkait dimana Bapermas

P3AKB termasuk di dalamnya serta Forum LPMK dan LSM.

Kepanitiaan ini ditetapkan oleh SK Kepala Bapermas P3AKB.

b) Panitia Pembangunan RTLH Tingkat Kelurahan

Kepanitiaan ini juga ditetapkan oleh SK Kepala Bapermas P3AKB.

Page 151: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c) Kelompok Kerja (Pokja) Penerima Bantuan Pembangunan/Perbaikan

RTLH

Kepanitiaan ini ditetapkan oleh SK Kepala Bapermas P3AKB atas

usulan Lurah dan hasil musyawarah masyarakat penerima dana

bantuan.

Di dalam Bapermas P3AKB sendiri yang menangani program ini adalah

Bidang Pemberdayaan Masyarakat. Sub Bidang Sarana dan Prasarana

yang lebih berperan untuk menyediakan peralatan-peralatan untuk

program ini. Selain melaksanakan tugasnya masing-masing, setiap panitia

juga memberikan dukungan dan bantuan untuk masyarakat. Dari Pokja

sendiri adalah dalam bentuk partisipasi masyarakat penerima dana

bantuan. Hambatan dalam pengorganisasian disaat Panitia Pembangunan

RTLH Tingkat Kota mempunyai kesibukkan masing-masing sehingga

tidak mungkin diadakan rapat secara formal. Untuk itu rapat lebih sering

dilakukan secara langsung di lokasi pengembangan RTLH atau on the

spot.

3. Penggerakkan (actuating)

Penggerakkan untuk pengajuan bantuan dalam program ini berawal dari

Pokja setempat yang mencatat warga penerima dana bantuan sesuai

dengan criteria yang telah ditetapkan. Selanjutnya diserahkan Panitia

Pembangunan RTLH Tingkat Kelurahan untuk menginventarisasi RTLH

Page 152: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

di wilayahnya sesuai dengan syarat yang ditetapkan dan hasilnya

diusulkan kepada Kelurahan. Kelurahan membuat proposal usulan calon

nama penerima dana bantuan. Diserahkan kepada Kepala Bapermas

P3AKB untuk ditetapkan nama-nama penerima dana bantuan yang dikaji

oleh Panitia Pembangunan RTLH Tingkat Kota. Selanjutnya diserahkan

kembali kepada Kelurahan untuk diberitahukan kepada penerima dan

diserahkan ke Pokja setempat. Setelah Bapermas P3AKB mendapatkan

anggaran dari DPRD, maka anggaran tersebut melalui DPPKAD

diserahkan langsung kepada Pokja setempat untuk dikelola bersama warga

dan diberikan kepada warga penerima dana bantuan. Hal ini dilakukan

oleh Bapermas P3AKB untuk meningkatkan partisipasi dan melatih

kemandirian masyarakat penerima dana bantuan. Di dalam Bapermas

P3AKB sendiri untuk meningkatkan motivasi para pegawai tidak ada

pelatihan khusus. Namun untuk menambah pengetahuan tentang penataan

perumahan mereka melakukan kunjungan ke Kabupaten atau Kota lain

melihat model penanganan perumahan dan pemukiman serta mengikuti

beberapa lomba. Hambatan dalam melaksanakan pembangunan RTLH

paling utama adalah masalah dana yang kurang yang dikeluhkan hampir

semua Pokja begitu juga Bapermas P3AKB. Selain itu akses menuju

lokasi pengembangan RTLH yang sempit dan cuaca yang terkadang tidak

mendukung. Beberapa Pokja juga mengeluhkan masalah pinjaman lunak

Page 153: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dari SUF-UN Habitat yang sampai saat ini belum dirasakan oleh mereka,

tapi di media cetak maupun elektronik dikatakan dana tersebut sudah

dicairkan.

4. Pengawasan (controlling)

Di dalam pengawasan program ini karena setelah bantuan diberikan oleh

Bapermas P3AKB kepada Pokja dan warga penerima maka yang

melakukan pengawasan secara langsung adalah Pokja bersama warga

setempat. Bapermas P3AKB melakukan pengawasan tidak langsung

dengan meninjau melalui laporan disetiap akhir pembangunan RTLH di

setiap Kelurahan yang rata-rata diberikan waktu pengerjaan satu bulan dan

beberapa kali melakukan tinjauan ke lapangan. Selanjutnya Pokja

memverifikasi data penerima dana bantuan dan bersama warga mengawasi

jalannya pembangunan RTLH serta penggunaan anggarannya. Dari hasil

pengawasan mereka selama satu bulan itu diberikan kepada Kelurahan

yang selanjutnya diserahkan kepada Bapermas P3AKB. Evaluasi di setiap

akhir pekan dilakukan oleh Pokja setempat dan Bapermas P3AKB

bersama warga setempat. Hambatan dalam pengawasan yang dirasakan

oleh Bapermas P3AKB adalah disaat laporan-laporan

pertanggungjawaban terlambat diserahkan oleh Kelurahan sehingga dari

Bapermas P3AKB memerintahkan salah seorang pegawainya untuk

menagih laporan tersebut ke Pokja atau Kelurahan setempat.

Page 154: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

B. Saran

Sejumlah saran yang dapat disampaikan sehubungan dengan

manajemen program penanganan RTLH oleh Bapermas P3AKB Kota

Surakarta, antara lain adalah :

1. Mengingat masih adanya beberapa warga yang langsung datang dengan

sendirinya ke Bapermas P3AKB dengan membawa proposal pengajuan

permohonan dana bantuan tanpa melalui mekanisme pengajuan yang

sudah ditetapkan, Bapermas P3AKB harus mensosialisasikan lagi

mengenai persyaratan dan mekanisme pengajuan dana bantuan

pembangunan atau perbaikan RTLH kepada masyarakat Kota Surakarta.

Sosialisasi ini juga dapat dilakukan dengan memasang papan

pengumuman yang berisikan persyaratan dan mekanisme tersebut di setiap

Kantor Kelurahan yang ada di Kota Surakarta.

2. Kendala batas waktu yang hanya 1 bulan diberikan oleh Bapermas

P3AKB untuk pelaksanaan pembangunan atau perbaikan RTLH ada

kalanya tidak dapat tercapai karena Pokja dan warga sekitar sebagian dari

mereka memiliki pekerjaan sebagai mata pencaharian. Bapermas P3AKB

Kota Surakarta harus mempertimbangkan lagi masalah waktu

pembangunan atau perbaikan RTLH yang dapat dijadikan 2 bulan

misalnya agar semua pembangunan atau perbaikan RTLH di setiap

Kelurahan dapat lebih terselesaikan secara maksimal.

Page 155: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3. Untuk masalah pinjaman lunak yang berasal dari hibah SUF-UN Habitat

yang belum dirasakan warga sampai saat ini padahal di media cetak dan

elektronik dikatakan sudah dicairkan, Bapermas P3AKB harus dapat

menjelaskan secara lebih transparan langsung kepada warga khususnya

warga penerima dana bantuan RTLH yang sudah dijanjikan dana

pinjaman tersebut bukan hanya pada Ketua Pokja. Hal ini dapat dilakukan

dengan mengadakan pertemuan antara Bapermas P3AKB bahkan

mengajak SUF-UN Habitat beserta Pokja dan warga penerima dana

bantuan untuk mengungkapkan masalah-masalah apa saja yang

sebenarnya terjadi sehingga mengakibatkan kesalah pahaman seperti ini

kepada warga hingga mereka paham dan dapat mengajak mereka untuk

membantu mencari solusi bersama. Dengan begitu komunikasi dua arah

akan terjalin dengan baik.

4. Mengingat ada salah seorang Ketua Pokja yang tidak mengetahui

keberadaan dan fungsi BLUD GLH selama program penanganan RTLH

ini. Bapermas P3AKB disaat mensosialisasikan program penanganan

RTLH harus mensosialisasikan pula keberadaan dan fungsi BLUD GLH

kepada masyarakat khususnya warga penerima dana bantuan RTLH.

Dengan cara menampilkan profil selengkapnya tentang BLUD GLH.

5. Bapermas P3AKB tidak ada pelatihan khusus untuk menangani RTLH.

Oleh karena itu, Pemerintah Kota Surakarta harus melaksanakan pelatihan

Page 156: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

khusus mengenai penanganan RTLH atau perumahan dan pemukiman

agar pegawai Bapermas P3AKB dapat melaksanakan penanganan RTLH

dengan lebih baik lagi. Sehingga pihak Bapermas P3AKB dapat

menangani segala masalah perumahan dan pemukiman secara cepat di

Kota Surakarta serta untuk meningkatkan kualitas pegawai Bapermas

P3AKB Kota Surakarta,

Page 157: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR PUSTAKA

Brantas. 2009. Dasar-Dasar Manajemen. Bandung : Alfabeta

H. Malayu S.P. Hasibuan. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi Revisi).

Jakarta : Bumi Aksara

H.B. Siswanto. 2006. Pengantar Manajemen. Jakarta : Bumi Aksara

H.B. Sutopo. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif, Dasar Teori dan Terapannya

dalam Penelitian. Surakarta : UNS Press

Iwan Purwanto. 2008. Manajemen Strategi. Bandung : Yrama Widya

Lexy J. Moleong. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi). Bandung :

Remaja Rosdakarya

Monang Sitorus. 2009. Jurnal Spirit Publik Vol. 5 No. 2 Pengaruh Kepemimpinan

Terhadap Peningkatan Kualitas Pelayanan Surat Ijin Usaha Perdagangan

(Studi Pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan) hal. 175-

184. Surakarta : UNS.

Pandji Anoraga. 1997. Manajemen Bisnis. Jakarta : Rineka Cipta

Randy R. Wrihatnolo dan Riant Nugroho Dwidjowijoto. 2007. Manajemen

Pemberdayaan Sebuah Pengantar dan Panduan untuk Pemberdayaan

Masyarakat. Jakarta : Elex Media Komputindo Gramedia

Sondang P. Siagian. 2005. Fungsi-Fungsi Manajerial (Edisi Revisi). Jakarta : Bumi

Aksara

T. Hani Handoko. 2003. Manajemen (Edisi 2). Yogyakarta : BPFE

Page 158: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Ulber Silalahi. 2009. Metode Penelitian Sosial. Bandung : Refika Aditama

W.J.S. Poerwadarminta. 2007. Kamus Umum Bahasa Indonesia (Edisi Ketiga).

Jakarta : Balai Pustaka

Y. Slamet. 2006. Metode Penelitian Sosial. Surakarta : UNS Press

Sumber-Sumber dari Internet:

Antara News. 2009. Gizi Buruk di Solo Cenderung Menurun

http://www.antarajateng.com/detail/index.php?id=15807 diakses pada tanggal

3 Maret 2010 pukul 13.57 WIB

Badan Pusat Statistik. 2009. Data Strategis BPS

http://www.bps.go.id/download_file/data_strategis.pdf diakses pada tanggal 8

Maret 2010 pukul 18.20 WIB

Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah. 2009. Berita Resmi Statistik

http://jateng.bps.go.id/offrel/brs_kemiskinan_0903_33.pdf diakses pada

tanggal 8 Maret 2010 pukul 18.47 WIB

D. T. Saraswati. 2004. Analisis Kebijakan Penataan Kawasan Permukiman Kumuh

Perkotaan di D.K.I. Jakarta (Studi Kasus Kelurahan Kapuk, Kecamatan

Cengkareng, Kotamadya Jakarta Barat)

http://www.digilib.ui.ac.id/file?file=pdf/abstrak-71989.pdf diakses pada

tanggal 2 Maret 2010 pukul 11.18 WIB

Page 159: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Jurnal Pengkajian Koperasi dan UKM Nomor 1 Tahun I. 2006. Penelitian Dampak

Keberadaan Pasar Modern (Supermarket dan Hypermarket) Terhadap Usaha

Ritel Koperasi/Waserda dan Pasar Tradisional.

http://www.smecda.com/kajian/files/jurnal/Hal_85.pdf diakses pada tanggal

16 Maret 2010 pukul 15.38 WIB.

Konsorsium Solo. 2009. APBD 2010 Pro Rakyat.

http://konsorsiumsolo.multiply.com/journal diakses pada tanggal 20 Januari

2010 pukul 11.22 WIB

Murtanti Jani Rahayu. 2007. Strategi Perencanaan Pembangunan Permukiman

Kumuh (Kasus Pemukiman Bantaran Sungai Bengawan Solo, Kelurahan

Pucangsawit, Surakarta

http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/gem/article/viewPDFInterstitial/1

7589/17503 diakses pada tanggal 2 Maret 2010 pukul 11.33

Pratiwi Ari Hendrawati. 2008. Hubungan Antara Partisipasi Pengawas Menelan

Obat (PMO) Keluarga dengan Sikap Penderita Tuberkulosis Paru di Wilayah

Kerja Puskesmas Banyuanyar Surakarta

http://etd.eprints.ums.ac.id/2731/1/J210040054.pdf diakses pada tanggal 3

Maret 2010 pukul 14.18 WIB

Proquest Educational Journal. Carol Ruslaw, winter 2009, vol 38, issue 4, page 38

(www.proquest.com)

Page 160: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Proquest Educational Journal. Pan Suk Kim, winter 2009, vol 38, issue 4, page 1

(www.proquest.com)

Sumber-Sumber Lain:

Daftar Penerima Bantuan RTLH Tahun 2006-2009 .

Jumlah Penduduk Miskin Kota Surakarta Menurut Kecamatan Tahun 2007.

Peraturan Walikota Surakarta NO. 17-A Tahun 2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan

Pemberian Bantuan Pembangunan/Perbaikan Rumah Tak Layak Huni Bagi

Masyarakat Miskin Kota Surakarta.

UU No. 4 Tahun 1992 Tentang Perumahan dan Permukiman.

UU No 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan.

Page 161: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN …... · Pengerakkannya berawal dari pengajuan bantuan pembangunan atau perbaikan RTLH, Pokja mencatat nama warga calon penerima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user