perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS .../Analisis...perpustakaan.uns.ac.id...

59

Click here to load reader

Transcript of perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS .../Analisis...perpustakaan.uns.ac.id...

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS .../Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK ENTITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK

ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK-ETAP) BPR

DI PD BPR BKK MOJOLABAN

SKRIPSI

Oleh:

SITI ANISAH

K7408150

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS .../Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK ENTITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS .../Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK ENTITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK

ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK-ETAP) BPR

DI PD BPR BKK MOJOLABAN

Oleh:

SITI ANISAH

K7408150

Skripsi

ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan

gelar Sarjana Pendidikan Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS .../Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK ENTITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS .../Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK ENTITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS .../Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK ENTITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS .../Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK ENTITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

ABSTRAK

SITI ANISAH. K7408150. ANALISIS PENERAPAN STANDARAKUNTANSI KEUANGAN UNTUK ENTITAS TANPA AKUNTABILITASPUBLIK (SAK-ETAP) BPR DI PD BPR BKK MOJOLABAN. Skripsi.Surakarta. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas MaretSurakarta, Juli 2012.

Tujuan yang ingin dicapai di dalam penelitian ini adalah untuk mengetahuipenerapan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik(SAK-ETAP) BPR pada pelaporan keuangan di PD BPR BKK Mojolaban.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Objek penelitianadalah PD BPR BKK Mojolaban. Sumber data berasal dari direktur utama danpegawai di PD BPR BKK Mojolaban. Sampel diambil dengan menggunakanpurposive sampling, dimana memilih informan yang memiliki informasi secaramendalam dan dapat dipercaya untuk dijadikan sumber data. Teknik pengumpulandata adalah dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Validitas data me-nggunakan teknik triangulasi sumber. Analisis data menggunakan teknik analisisinteraktif. Prosedur penelitian meliputi tahap pra lapangan, tahap lapangan, tahapanalisis data, dan tahap penyusunan laporan penelitian.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa (1)PD BPR BKK Mojolaban sudah menerapkan SAK-ETAP pada pelaporan ke-uangannya, tetapi masih belum lengkap. Komponen-komponen laporan keuanganyang telah disusun antara lain neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas. Pos-pos yang telah dibuat dalam laporan keuangan, telah disesuaikan dengan aturanyang ada dalam SAK-ETAP BPR. Akan tetapi masih ada pos yang penyajiannyabelum sesuai dengan ketentuan yaitu pada pos modal yang terdapat di neraca. Didalam laporan arus kas entitas baru menyusun untuk satu periode, sehingga belumada perbandingan dengan tahun sebelumnya, bentuk penyajiannya belum di-sesuaikan dengan ketentuan yang ada pada SAK-ETAP BPR akan tetapi pos-posyang dibuat pengakuan dan pengukurannya sudah disesuaikan dengan ketentuanyang berlaku. (2) Kendala yang dialami pada proses penerapan SAK-ETAP BPRdi PD BPR BKK Mojolaban adalah adanya keterbatasan kualitas Sumber DayaManusia pada pengelola entitas. Hal ini sangat mempengaruhi pada proses pe-nerapan SAK-ETAP BPR pada penyusunan laporan keuangan di PD BPR BKKMojolaban. Dari 11 orang pegawai, 3 orang yang mampu menguasai SAK-ETAPBPR. Apabila dari salah satu dari mereka berhalangan untuk hadir maka pe-nyusunan laporan dapat terhambat. (3) Upaya yang dilakukan untuk mengatasikendala yang terjadi ialah dengan pengadaan pelatihan-pelatihan tentang SAK-ETAP BPR bagi pegawai yang belum mampu untuk menguasai.

Kata kunci: pelaporan keuangan, Standar Akuntansi Keuangan untuk EntitasTanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) BPR.

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS .../Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK ENTITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

ABSTRACT

Siti Anisah. K7408150. AN ANALYSIS ON THE STANDARD FINANCIALACCOUNTING APPLICATION FOR ENTITY WITHOUT PUBLICACCOUNTABILITY (SAK-ETAP) OF BPR IN PD BPR BKKMOJOLABAN. Thesis, Surakarta: Teacher Training and Education Faculty.Surakarta Sebelas Maret University, July 2012.

The objective of research is to find out the Standard Financial Accountingapplication for Entity without Public Accountability (SAK-ETAP) of BPR(People Loaning Bank) in PD BPR BKK Mojolaban.

This research was a descriptive qualitative research. The object of researchwas PD BPR BKK Mojolaban. The data source derived from the presidentdirector and the employees of PD BPR BKK Mojolaban. The sample was takenusing purposive sampling, in which the informant had in-depth and reliableinformation to be the data source. Techniques of collecting data used wereobservation, interview, and documentation. The data validation used was sourcetriangulation technique. The data analysis was used an interactive technique ofanalysis. The procedure of research involved pre-field, field, data analysis, andresearch report writing stages.

Based on the result of research, it could be concluded that (1) PD BPRBKK Mojolaban had applied SAK-ETAP in its financial reporting, but it had notbeen complete. The components of financial report that had been arrangedincluded balance, profit-loss report, and cash flow report. The posts made in thefinancial report had been adjusted with the rule existing in SAK-ETAP BPR. But,there were still some post the presentation of which had not been consistent withthe provision that is in capital post existing in the balance. In the term of cashflow, new entity made only for one period, so that there had no been comparisonwith the previous year; the presentation form had not been adjusted with theprovision existing in SAK-ETAP BPR, but the recognition and measurement hadbeen adjusted with the provision prevailing. (2) The obstacle encountered in SAK-ETAP BPR application process in PD BPR BKK Mojolaban was the limitedquality of human resource in entity management. It highly affected the -ETAPBPR application process in financial reporting in PD BPR BKK Mojolaban. Outof 11 personnel, 3 could master SAK-ETAP BPR. When one of them was absent,the report writing would be hindered. (3) The attempt taken to cope with such theobstacle was to hold trainings about SAK-ETAP BPR for the personnel who couldnot master it.

Keywords: Financial reporting, Standard Financial Accounting for Entity withoutPublic Accountability

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS .../Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK ENTITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

MOTTO

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu

telah selesai dari urusan, kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang

lain”.

(Q.S.Al Insyirah: 6-7)

“Hidup semakin indah ketika bermanfaat bagi orang lain dan diri sendiri”.

(Penulis)

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS .../Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK ENTITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini untuk :

Ibu Suranti dan Bapak Nyamat, Ibu dan Ayah yang kucintai, terimakasih

atas segala doa, pengorbanan, kerja keras, kasih sayang dan segala nasehat

yang telah kalian berikan.

Keluarga besar eyang Wiryo Sumito yang selalu memberikan dukungan dan

motivasinya.

Bapak Prof. Dr. Sigit Santoso, M.Pd dan Bapak Sohidin, S.E, M.Si, Akt

selaku pembimbing yang selalu memberikan arahan dan nasehatnya kepada

penulis.

Sahabatku Muti, Kiki, Wiwit, Tri, Mey-mey, Ousin, Asa, Isti, Piul, Bakti,

Ijup yang selalu memberikan nasehat yang begitu berharga yang membuat

penulis selalu semangat menjalani kehidupan.

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS .../Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK ENTITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang mem-

beri ilmu, inspirasi, dan kemuliaan. Atas kehendak-Nya penulis dapat menyelesai-

kan skripsi dengan judul “ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI

KEUANGAN UNTUK ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK

(SAK-ETAP) BPR DI PD BPR BKK MOJOLABAN”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk

mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang

Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret

Surakarta. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas

dari bantuan, bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis

menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.

3. Ketua Program Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

4. Drs.Wahyu Adi, M.Pd selaku Ketua BKK Pendidikan Akuntansi.

5. Prof. Dr. Sigit Santoso, M.Pd selaku Pembimbing I, yang selalu memberikan

motivasi dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Sohidin, S.E, M.Si, Akt selaku Pembimbing II yang selalu memberikan

pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

7. Tim penguji skripsi yang telah menguji hasil penelitian penulis.

8. Direktur Utama PD BPR BKK Mojolaban, yang telah memberi kesempatan

dan tempat guna pengambilan data dalam penelitian.

9. Ibu dan Ayah tercinta, serta seluruh keluarga besar eyang Wiryo Sumito

terimakasih atas dukungannya.

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS .../Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK ENTITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

10. Sahabat-sahabatku Gobil Study Club (Meymey, Muti, Kiki, Wiwit, Ousin, Tri,

Asa dan Isti) terimakasih atas dukungan dan semangatnya.

11. Rekan-rekan PAK 2008 terimakasih atas dukungan kalian.

12. Sahabat Himannomi yang telah memberikan motivasinya.

13. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

mungkin disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan

karena keterbatasan penulis. Meskipun demikian, penulis berharap semoga skripsi

ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.

Surakarta, Juli 2012

Penulis

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS .../Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK ENTITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................ ii

HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. iv

HALAMAN REVISI........................................................................................... v

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI............................................................ vi

ABSTRAK ......................................................................................................... vii

ABSTRACT .......................................................................................................... viii

MOTTO .............................................................................................................. ix

PERSEMBAHAN .............................................................................................. x

KATA PENGANTAR......................................................................................... xi

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................ 6

A. Tinjauan Pustaka ........................................................................... 6

1. Tinjauan Tentang Akuntansi ..................................................... 6

a. Pengertian Akuntansi............................................................ 6

b. Ruang Lingkup akuntansi..................................................... 6

c. Kerangka Konseptual Akuntansi .......................................... 7

d. Siklus Akuntansi................................................................... 8

2. Tinjauan Tentang Standar Akuntansi ........................................ 12

3. Tinjauan Tentang Standar Akuntansi BPR ............................... 14

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS .../Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK ENTITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

a. Pengertian ............................................................................. 14

b. Komponen Laporan Keuangan Entitas................................. 15

c. Karakteristik Kualitatif Informasi Laporan Keuangan......... 19

4. Tinjauan Tentang Bank Perkreditan Rakyat ............................. 21

a. Pengertian Bank Perkreditan Rakyat .................................... 21

b. Azas, fungsi,tujuan dan sasaran BPR ................................... 21

c. Usaha Bank Perkreditan Rakyat ........................................... 22

d. Peranan BPR Dalam Kesejahteraan Masyarakat.................. 23

e. Permasalahan dan kelemahan BPR ...................................... 24

B. Penelitan yang Relevan ................................................................. 24

C. Kerangka Pemikiran ...................................................................... 25

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN...................................................... 27

A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 27

1. Tempat Penelitian...................................................................... 27

2. Waktu Penelitian ....................................................................... 27

B. Subjek Penelitian ........................................................................... 28

C. Sumber Data................................................................................... 29

D. Teknik Sampling............................................................................ 30

E. Teknik Pengumpulan Data............................................................. 31

F. Validitas Data................................................................................. 33

G. Teknik Analisis Data...................................................................... 35

H. Prosedur Penelitian ....................................................................... 36

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................ 38

A. Deskripsi Lokasi / Objek Penelitian............................................... 38

1. Sejarah Berdirinya PD BPR BKK Mojolaban .......................... 38

2. Lokasi PD BPR BKK Mojolaban.............................................. 38

3. Perijinan dan Legalitas .............................................................. 38

4. Struktur Organisasi dan Deskripsi Jabatan Pengurus

PD BPR BKK Mojolaban ......................................................... 39

B. Deskripsi Temuan Penelitian ......................................................... 68

1. Proses Pembukuan Akuntansi di PD BPR BKK

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS .../Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK ENTITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

Mojolaban.................................................................................. 68

2. Penerapan SAK-ETAP BPR Pada Pelaporan Keuangan

di PD BPR BKK Mojolaban ..................................................... 69

C. Temuan Hasil Penelitian ................................................................ 70

BAB V.SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN .......................................... 91

A. Simpulan ....................................................................................... 91

B. Implikasi......................................................................................... 92

C. Saran............................................................................................... 93

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 94

LAMPIRAN....................................................................................................... 96

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS .../Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK ENTITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Siklus Akuntansi .......................................................................................... 28

2. Kerangka Pemikiran..................................................................................... 80

3. Indikator Kinerja Penelitian ......................................................................... 85

4. Prestasi Belajar Siswa Sebelum Tindakan ................................................... 88

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS .../Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK ENTITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Siklus Akuntansi .......................................................................................... 8

2. Kerangka Pemikiran..................................................................................... 26

3. Skema Model Analisis Interaktif ................................................................. 36

4. Prosedur Penelitian....................................................................................... 37

5. Sturktur Organisasi PD BPR BKK Mojolaban ............................................ 40

6. Neraca .......................................................................................................... 72

7. Laporan Laba Rugi....................................................................................... 74

8. Laporan Arus Kas ........................................................................................ 76

9. Laporan Perubahan Ekuitas.......................................................................... 78

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS .../Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK ENTITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Pedoman Wawancara ................................................................................... 97

2. Field Note Observasi.................................................................................... 98

3. Field Note Wawancara ................................................................................. 101

4. Dokumentasi ................................................................................................ 109

5. Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/37/DKBU.......................................... 112

6. Surat Edaran Bank Indonesia No. 12/14/DKBU.......................................... 114

7. Surat Permohonan Ijin Menyusup Skripsi ................................................. 116

8. Surat Keputusan Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan ............. 117

9. Surat Permohonan Ijin Research / Try Out Kepada Rektor

Universitas Sebelas Maret Surakarta ........................................................... 118

10. Surat Permohonan Ijin Research / Try Out Kepada Pimpinan PD BPR

BKK Mojolaban .......................................................................................... 119

11. Surat Keterangan Penelitian di PD BPR BKK Mojolaban .......................... 120

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS .../Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK ENTITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan

perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu ke-kuatan pasar

yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Global-

isasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan

terhadap arus modal, barang dan jasa. Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-

batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional

dengan perekonomian internasional akan semakin erat.

Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar

produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga

membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik.

Proses globalisasi ekonomi adalah perubahan perekonomian dunia yang bersifat

mendasar atau struktural dan proses ini akan berlangsung terus dengan laju yang

akan semakin cepat mengikuti per-ubahan teknologi yang juga akan semakin

cepat dan peningkatan serta perubahan pola kebutuhan masyarakat dunia.

Perkembangan ini telah meningkatkan kadar hubungan saling keter-

gantungan ekonomi dan juga mempertajam persaingan antar negara, tidak hanya

dalam perdagangan internasional tetapi juga dalam investasi, keuangan, dan

produksi. Globalisasi ekonomi ditandai dengan semakin menipisnya batas-batas

geografi dari kegiatan ekonomi atau pasar secara nasional atau regional, tetapi

semakin mengglobal menjadi “satu” proses yang melibatkan banyak negara.

Globalisasi ekonomi biasanya dikaitkan dengan proses internasionalisasi produk-

si, perdagangan dan pasar uang.

Peranan bank dalam perekonomian sangat fundamental, setiap aktivitas

ekonomi memerlukan jasa perbankan untuk memudahkan transaksi keuangan.

Dengan semakin berkembangnya suatu kegiatan perekonomian atau perkembang-

an suatu kegiatan usaha dari suatu perusahaan, maka akan dirasakan perlu adanya

sumber-sumber untuk penyediaan dana guna membiayai kegiatan usaha yang

semakin berkembang tersebut. Oleh karena itu hubungan antara pertumbuhan

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS .../Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK ENTITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

suatu kegiatan perekonomian ataupun pertumbuhan dengan suatu kegiatan usaha

dari perusahaan dengan eksistensi perkreditan mempunyai koefisien korelasi yang

sangat erat, baik bersifat negatif maupun dalam sifatnya yang positif.

Apabila ditinjau dari sisi yang lain yaitu dari sudut pandangan perbankan

atau lembaga keuangan yang menyediakan sumber dana yang berbentuk perkredi-

tan tersebut, maka kredit akan mempunyai suatu kedudukan yang sangat istimewa

terutama pada negara-negara yang sedang berkembang sebab antara volume

permintaan akan dana jauh lebih besar dari penawaran dana yang ada di

masyarakat. Sektor perkreditan tetap merupakan kegiatan yang penting dari suatu

industri perbankan baik di negara-negara yang sedang berkembang maupun pada

negara-negara yang telah maju, karena kredit sebagai salah satu sumber dana yang

penting dari setiap jenis kegiatan usaha dapat diibaratkan sebagai darah bagi

makhluk hidup.

Kegiatan UMKM umumnya hanya menggunakan teknologi sederhana,

sehingga mudah menyesuaikan iklim dan lingkungan dimana usahanya berada.

Dari sisi pembiayaan, modal UMKM biasanya relatif kecil sehingga penyaluran

kredit UMKM dapat lebih merata, yang sekaligus menjadi strategi dari penyebar-

an resiko kredit.

Menurut Undang-Undang Perbankan No.7 tahun 1992, bank adalah

badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup

rakyat banyak. Sehubungan dengan penyederhanaan jenis bank yang terdapat di

Indonesia sesuai dengan Undang-Undang Perbankan No.7 tahun 1992 yang

disempurnakan lagi menjadi Undang-Undang Perbankan No.10 tahun 1998 maka

jenis bank yang terdapat di Indonesia adalah bank umum dan bank perkreditan

rakyat (BPR).

Bank Perkreditan Rakyat merupakan bank yang melaksanakan kegiatan

usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatan-

nya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. BPR tidak diperboleh-

kan memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran dan ini membedakannya dari

bank umum dan BPR adalah lembaga keuangan bank yang menerima simpanan

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS .../Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK ENTITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang

dipersamakan dengan itu dan menyalurkan dana sebagai usaha BPR.

Dalam sistem perbankan di Indonesia, Bank Perkreditan Rakyat diberi

peran yang penting, yaitu memberikan pelayanan perbankan kepada usaha kecil

atau usaha mikro dan sektor informal, terutama di daerah pedesaan. Dengan

membantu dalam memberikan pelayanan perbankan khususnya dalam pemberian

pinjaman untuk menciptakan pekerjaan mandiri kepada rakyat kecil yang bekerja

dalam sektor informal di kota maupun di daerah pedesaan, Bank Perkreditan

Rakyat berperan dalam membantu menciptakan lapangan kerja baru, pemerataan

kesempatan berusaha dan pemerataan pendapatan.

Bagi BPR kredit menjadi tumpuan pendapatan opersional dari bunga

yang dibayar oleh nasabah. Rata-rata pendapatan BPR adalah bersumber dari

pendapatan bunga kredit yang disalurkan. Jika angsuran nasabah lancar dalam

membayar bunga dan pokok sebagaimana yang telah diperjanjikan, maka kredit

tersebut bisa dikatakan keuntungan bagi BPR. Tetapi jika angsuran nasabah ber-

masalah atau macet, maka kredit tersebut menjadi masalah karena BPR harus me-

nyediakan cadangan untuk menutup kerugian bank akibat kredit macet. Selain itu,

akibat kredit permasalahan tersebut juga akan berdampak pada tertundanya

pendapatan bunga, sedangkan biaya terus bertambah.

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) mulai juni 2010 dalam menyusun

laporan keuangan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akun-

tabilitas Publik (SAKETAP) BPR dalam rangka transparansi laporan. Ketentuan

tersebut hampir sama dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan/PSAK

50/55 yang diterapkan kepada bank umum, meskipun levelnya lebih ringan

dengan pedoman akuntansi tersebut.

Rencana penerapan sistem akuntansi baru itu tertuang dalam Surat

Edaran No. 12/14/DKBU tanggal 1 Juni 2010 perihal Pelaksanaan Pedoman

Akuntansi Bank Perkreditan Rakyat. Aturan itu diterbitkan soalan dengan

Peraturan Bank Indonesia No. 8/20/ PBl/2006 pada 5 Oktober 2006 tentang

Transparansi Kondis Keuangan Bank Perkreditan Rakyat dan Surat Edaran BI

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS .../Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK ENTITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

No.11/37/DKBU pada 31 Desember 2009 perihal Penetapan Penggunaan Standar

Akuntansi Keuangan bagi Bank Perkreditan Rakyat.

SAK-ETAP merupakan standar akuntansi keuangan yang relevan bagi

BPR dan Pedoman Akuntansi BPR (PA-BPR) merupakan petunjuk pelaksanaan

yang berisi penjabaran lebih lanjut dari SAKETAP. Penyusunan dan penyajian

laporan keuangan BPR wajib berpedoman pada PA-BPR. Perlakuan akuntansi

keuangan BPR sejak 1 Januari 2010 yang masih mengacu pada Pedoman

Akuntansi Perbankan Indonesia 2001.

Berdasarkan pemaparan diatas peneliti tertarik untuk melakukan peneliti-

an dengan judul “Analisis Penerapan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas

Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) BPR di PD BPR BKK Mojolaban”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, dapat

dirumuskan:

1. Apakah pelaporan keuangan di PD BPR BKK Mojolaban sudah sesuai

dengan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas tanpa Akuntabilitas publik

(SAK-ETAP) BPR?

2. Apakah terdapat kendala-kendala dalam penerapan Standar Akuntansi

Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) BPR di

PD BPR BKK Mojolaban?

3. Adakah upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala-kendala yang

terjadi dalam penerapan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa

Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) BPR di PD BPR BKK Mojolaban?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang akan dilakukan adalah :

1. Untuk mengetahui apakah Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa

Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) BPR sudah diterapkan pada pelaporan

keuangan di PD BPR BKK Mojolaban.

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS .../Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK ENTITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

2. Untuk mengetahui apakah terdapat kendala-kendala yang dihadapi dalam

penerapan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas

Publik (SAK-ETAP) BPR di PD BPR BKK Mojolaban.

3. Untuk mengetahui apakah upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi

kendala-kendala yang terjadi dalam penerapan Standar Akuntansi Keuangan

untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) BPR di PD BPR

BKK Mojolaban.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis

dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan manfaat praktis dalam rangka

memecahkan masalah aktual.

1. Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai referensi penelitian

selanjutnya yang relevan. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat menambah

wawasan, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni khususnya di bidang akun-

tansi.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi PD BPR BKK Mojolaban

Untuk memberikan masukan dan pedoman dalam penyusunan laporan

keuangan yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas

Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) BPR.

b. Bagi Peneliti

Sebagai salah satu sarana pembelajaran untuk menambah pengetahuan dan

wawasan khususnya di bidang akuntansi.

c. Bagi Pembaca

Untuk memberikan pengetahuan dan wawasan bagi pembaca khususnya di

bidang akuntansi.

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS .../Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK ENTITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka

1. Tinjauan Tentang Akuntansi

a. Pengertian Akuntansi

Menurut American Accounting Association dalam Waluyo (2009:

20), “Akuntansi adalah suatu proses pengidentifikasian, pengukuran,

pencatat-an, dan pelaporan transaksi ekonomi (keuangan) dari suatu

organisasi/ entitas yang dijadikan sebagai informasi dalam rangka

mengambil ke-putusan ekonomi oleh pihak - pihak yang memerlukan”.

Akuntansi juga bisa didefinisikan sebagai konsep informasi mau-

pun sebagai sistem informasi. Sebagai konsep informasi, akuntansi me-

rupakan kegiatan jasa yang menyediakan informasi kuantitatif terutama

yang bersifat keuangan, tentang kesatuan-kesatuan ekonomi yang di-

maksudkan agar bermanfaat dalam pengambilan keputusan ekonomi, da-

lam menetapkan pilihan yang pantas diantara berbagai alternatif tindakan.

Akuntansi sebagai sistem informasi maksudnya akuntansi merupakan

proses yang menjalin sumber informasi, saluran komunikasi dan seperang-

kat penerima.

Secara umum akuntansi bisa didefinisikan sebagai seni, ilmu,

system informasi yang didalamnya menyangkut pencatatan, peng-

klasifikasian, dan pengikhtisaran dengan cara sepatutnya dan dalam satuan

uang atas transaksi dan kejadian yang setidak-tidaknya sebagian mem-

punyai sifat keuangan serta adanya penginterpretasian hasil pencatatan dan

disajikan dalam laporan keuangan.

b. Ruang Lingkup Akuntansi

Adanya perkembangan dunia usaha yang cukup pesat maka ke-

butuhan informasi akuntansi semakin meningkat. Kebutuhan akan infor-

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS .../Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK ENTITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

masi ini akan mempengaruhi muncul dan berkembangnya bidang keahlian

akuntansi yang bervariasi jenisnya antara lain:

1) Akuntansi Keuangan

2) Akuntansi Pemeriksaan

3) Akuntansi Manajemen

4) Akuntansi Biaya

5) Akuntansi Pemerintahan

6) Akuntansi Pajak

7) Sistem Informasi Akuntansi

c. Kerangka Konseptual Akuntansi

Kerangka konseptual akuntansi adalah suatu sistem pertalian yang

erat (koheren) dari tujuan dan konsep-konsep dasar yang saling ber-

hubungan dan saling mengarahkan terciptanya prinsip-prinsip yang

konsisten serta menggambarkan sifat, fungsi dan keterbatasan akuntansi

beserta laporan keuangan.

Kerangka konseptual akuntansi menjadi sangat penting dipahami,

mengingat dengan kerangka ini akan dapat dirumuskan prinsip-prinsip

akuntansi yang dapat menjadi acuan para pemakai informasi akuntansi dan

selanjutnya hal ini mendasari praktik akuntansi. Disamping itu, sebagai

kerangka dasar setiap perubahan ataupun perkembangan akuntansi yang

sulit dipecahkan, maka harus dilandasi kerangka konseptual ini dalam

setiap memecahkan masalah-masalah yang berkembang dan berkaitan

dengan akuntansi tersebut.

Tujuan pokok akuntansi adalah tujuan umum laporan keuangan

yaitu memberikan informasi yang bermanfaat untuk pengambilan keputus-

an bagi para pemakainya. Ini berarti tujuan tersebut dapat saja berubah-

ubah sesuai dengan kebutuhan pemakai, situasi dan kondisi ekonomi,

politik, hokum maupun aspek lingkungan bisnis secara keseluruhan.

Prinsip akuntansi adalah dalil atau doktrin untuk mengawasi suatu

sistem atau aktivitas tertentu yang diterima kebenarannya. Prinsip akun-

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS .../Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK ENTITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

tansi bukan kebenaran yang hakiki dalam bidang akuntansi, karena pada

hakekatnya akuntansi selalu berkembang dan berubah sesuai dengan

perkembangan dan perubahan nilai-nilai yang terjadi dalam masyarakat.

Prinsip-prinsip akuntansi antara lain:

1) Prinsip biaya historis

2) Prinsip pengakuan pendapatan

3) Prinsip mempertemukan pendapatan dan biaya

4) Prinsip pengungkapan penuh

5) Prinsip konsistensi

d. Siklus Akuntansi

Siklus akuntansi adalah suatu proses penyediaan laporan keuang-

an perusahaan untuk suatu periode waktu tertentu. Untuk menghasilkan

informasi ekonomi, perusahaan perlu menciptakan suatu metode pencatat-

an, penggolongan, analisis dan pengendalian transaksi serta kegiatan-

kegiat-an keuangan kemudian melaporkan hasilnya. Kegiatan akuntansi

meliputi:

1) Pengidentifikasian dan pengukuran data yang relevan untuk suatu pe-

ngambilan keputusan,

2) Pemrosesan data yang bersangkutan kemudian pelaporan informasi

yang dihasilkan, dan

3) Pengkomunikasian informasi kepada pemakai laporan.

Gambar 1. Siklus Akuntansi

BuktiTransaksi

Laporan Keuangan Neraca Lajur

Ayat JurnalPenyesuaian

Buku jurnal Buku Besar NeracaSaldo

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS .../Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK ENTITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Kegiatan pencatatan dan penggolongan/pengelompokan merupa-

kan proses yang dilakukan secara rutin dan berulang-ulang setiap kali

terjadi transaksi keuangan. Adapun kegiatan pengikhtisaran dan pelaporan

biasanya dilakukan pada waktu tertentu.

1) Bukti Transaksi

Kegunaan bukti transaksi adalah untuk memastikan keabsahan tran-

saksi yang dicatat. Disamping itu, bukti transaksi dapat digunakan

sebagai rujukan apabila terjadi masalah di kemudian hari. Bukti

transaksi dibagi menjadi 2 bagian yaitu bukti intern dan bukti ekstern.

2) Jurnal

Jurnal adalah formulir khusus yang digunakan untuk mencatat ayat

jurnal transaksi. Jurnal merupakan buku yang dipergunakan untuk

mencatat dan menggolongkan transaksi keuangan secara kronologis.

Jurnal terbagi atas 2 bagian, yaitu jurnal umum dan jurnal khusus.

3) Buku Besar

Setelah bukti transaksi dicatat dalam jurnal, tahap selanjutnya adalah

memindahkan data yang terdapat dalam jurnal ke dalam akun-akun

yang bersangkutan/sejenis ke dalam buku besar. Tahap ini disebut

pemindah-bukuan (posting) ke buku besar. Pemindahbukuan ke buku

besar me-miliki aturan-aturan atau kaidah tertentu. Buku besar terdiri

atas buku besar umum dan buku besar pembantu. Buku besar juga

memiliki bentuk-bentuk yang beragam menjadi 4 bentuk. Buku besar

umum ialah buku yang berisikan perkiraan-perkiraan secara ke-

seluruhan yaitu perkiraan-perkiraan harga, perkiraan utang, perkiraan

modal, perkiraan biaya, dan perkiraan hasil (pendapatan). Sedangkan

buku besar pembantu ialah buku yang berisikan dari jenis-jenis per-

kiraan di mana perkiraan-perkiraan ini dipekerjakan secara terperinci

atau mendetail. Misalnya, buku besar pembantu perkiraan piutang,

perkiraan utang dan persediaan barang dagangan.

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS .../Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK ENTITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

4) Neraca Saldo

Neraca saldo adalah suatu daftar yang memuat rekening-rekening

dalam buku besar yang disusun pada akhir periode akuntansi. Pe-

nyusunan neraca saldo merupakan langkah persiapan untuk penyusun-

an laporan keuangan. Neraca saldo merupakan titik awal yang baik

untuk penyusunan laporan keuangan. Banyak dari jumlah yang di-

cantumkan di dalamnya dapat disajikan dalam neraca, laporan laba/

rugi dan laporan perubahan modal.

5) Ayat-ayat Penyesuaian (Adjustment)

Ada beberapa akun tidak mencerminkan keadaan sebenarnya. Untuk

itu perlu dibuat ayat jurnal penyesuaian. Ayat jurnal penyesuaian yang

dibuat untuk akun tertentu, pada hakikatnya adalah untuk mengoreksi

akun-akun tersebut sehingga mencerminkan keadaan aktiva, kewajib-

an, beban, pendapatan dan modal sebenarnya. Ada 2 macam keadaan

dimana jurnal penyesuaian perlu dibuat, yaitu keadaan dimana suatu

transaksi telah terjadi, tetapi belum dicatat dalam akun dan keadaan di

mana suatu transaksi telah dicatat dalam suatu akun, tetapi saldonya

perlu dikoreksi untuk mencerminkan keadaan sebenarnya.

6) Neraca Lajur (Worksheet)

Neraca lajur merupakan suatu daftar berlajur yang dirancang se-

demikian rupa untuk mempermudah dan memperlancar penyusunan

laporan keuangan. Neraca lajur atau kertas kerja berisi data yang ber-

guna untuk menyusun laporan keuangan yaitu laporan Laba/Rugi,

laporan perubahan modal dan neraca.

Walaupun bukan merupakan dokumen yang wajib dibuat, peng-

gunaan neraca lajur dapat mengurangi kesalahan terlupakannya salah

satu ayat jurnal penyesuaian yang harus dilakukan. Selain itu, neraca

lajur juga dapat digunakan untuk memeriksa ketepatan perhitungan

yang dilakukan dan memungkinkan penyusunan data secara logis.

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS .../Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK ENTITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

7) Laporan Keuangan

Hasil akhir siklus akuntansi adalah laporan keuangan. Secara umum

laporan keuangan terdiri atas laporan laba-rugi, laporan perubahan

modal dan laporan neraca. Namun dalam praktiknya, selain ketiga

laporan tersebut sering disusun juga laporan lainnya yang bersifat

membantu untuk memperoleh penjelasan lebih lanjut, seperti laporan

arus kas dan lainnya.

8) Ayat-ayat Penutup

Pada dasarnya, struktur dasar posisi keuangan terdiri atas tiga

kelompok, yaitu aktiva, kewajiban dan modal. Pada pembahasan se-

lanjutnya akan dikembangkan menjadi lima kelompok, yaitu dengan

menambahkan penghasilan dan beban. Keduanya merupakan unsure

penambah atau pengurang modal pemilik. Oleh karena itu, pada akhir

periode akuntansi kedua kelompok tersebut harus dikembalikan ke

akun induknya, yaitu modal pemilik. Pada akhirnya, saldo laba atau

rugi akan ditambahkan ke dalam modal pemilik. Hal tersebut merupa-

kan pemindahan kelompok pendapatan dan beban ke dalam kelompok

modal. Dalam istilah akuntansi, proses demikian disebut ayat penutup,

yang dilaksanakan melalui jurnal penutup (closing journal entry).

9) Neraca Saldo Setelah Penutupan

Setelah pembuatan jurnal penutup, tahap selanjtunya dalam siklus

akuntansi adalah penyusunan neraca saldo penutup (post closing trial

balance). Tujuan dibuatnya neraca saldo penutup adalah memastikan

bahwa buku besar telah seimbang sebelum memulai pencatatan data

akuntansi periode berikutnya. Perlu diperhatikan bahwa neraca saldo

penutup hanya akan terdiri dari akun neraca saja. Akun-akun semen-

tara (pendapatan, beban dan prive) telah ditutup dan bersaldo nol.

Neraca Saldo Setelah Tutup Buku, tentu saja, hanya berisi rekening-

rekening riil (Aktiva, Utang dan Modal), jumlah saldo debit harus

sama dengan jumlah saldo kredit untuk membuktikan bahwa dalam

proses penutupuan buku tidak terjadi kesalahan.

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS .../Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK ENTITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Neraca saldo penutup dapat dibuat dengan mengambil saldo-saldo

akun di buku besar setelah ayat jurnal penutup dibukukan. Saldo-saldo

tadi juga dapat diambil dari kolom neraca di neraca lajur.

2. Tinjauan Tentang Standar Akuntansi

Akuntansi memiliki kerangka teori konseptual yang menjadi dasar pe-

laksanaan teknik-tekniknya, kerangka dasar konseptual ini terdiri dari standar

(teknik, prinsip) dan praktik yang sudah diterima oleh umum karena ke-

gunaannya dan kelogisannya. Standar itu disebut standar akuntansi, di

Indonesia berlaku Prinsip Akuntansi Indonesia kemudian diganti menjadi

Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Indonesia. Sedang di USA berlaku

General Accepted Accounting Principle (GAAP), kemudian Accounting

Principle Board Statement dan terakhir menjadi FASB Statements.

Standar Akuntansi Keuangan (SAK) merupakan pedoman bagi siapa

saja yang menyusun laporan keuangan yang akan diterima oleh umum. Standar

akuntansi mencakup konvensi, peraturan, dan prosedur yang sudah disusun dan

d i s ahk an o l eh l emb aga r e smi (S t an da rd S e t t i ng Bo d y ) p ada

s aa t t e r t en tu . S t and a r in i merupakan consensus pada kala itu tentang

pencatatan sumber-sumber ekonomi, kewajiban, modal, hasil, biaya, dan

perubahannya dalam bentuk laporan keuangan. Dalam standar ini di-

jelaskan transaksi apa yang harus dicatat, bagaimana mencatatnya, dan

bagaimana mengungkapkannya dalam laporan keuangan yang akan disajikan.

Pernyataan standar akuntansi keuangan merupakan aturan dan pe-

doman bagi manajemen dalam menyusun laporan keuangan. Dengan adanya

Standar Akuntansi yang baik, laporan keuangan menjadi lebih berguna, dapat

diperbandingkan, tidak menyesatkan dan dapat menciptakan transparansi bagi

perusahaan.

“Standar Akuntansi adalah metode yang seragam untuk menyajikaninformasi, sehingga laporan keuangan dari berbagai perusahaan yangberbeda dapat dibandingkan dengan lebih mudah kumpulan konsep,standar, prosedur, metode, konvensi, kebiasaan dan praktik yang dipilihdan dianggap berterima umum.” (FASB:1994)

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS .../Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK ENTITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (2007:16:1) pe-

ngertian PSAK No. 16 adalah sebagai berikut “ PSAK No. 16 bertujuan untuk

mengatur perlakuan akuntansi asset tetap, agar pengguna laporan keuangan

dapat memahami informasi mengenai investasi entitas diaset tetap, dan per-

ubahan dalam investasi.”

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Standar Akuntansi

adalah metode yang seragam yang digunakan untuk menyajikan informasi,

sehingga laporan keuangan dari berbagai perusahaan yang berbeda dapat

dibandingkan dengan mudah. Baik dari konsep, standar, prosedur, metode,

konvensi, kebiasaan dan praktik yang dipilih dan dapat diterima oleh puhak

lain secara umum.

Standar akuntansi ini merupakan masalah penting dalam pro-

fesi dan semua pemakai laporan yang memiliki kepentingan ter-

hadapnya. Oleh karena itu, mekanisme penyusunan standar akuntansi

harus diatur sedemikian rupa sehingga dapat memberikan kepuasan kepada

semua pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan.

Standar akuntansi ini akan terus-menerus berubah dan berkembang

sesuai perkembangan dan tuntutan masyarakat.

Standar akuntansi memiliki manfaat yang penting bagi setiap

pengguna laporan keuangan. Menurut Ahmad Belkaoui sebagaimana

yang dikutip oleh Sofyan Syafri Harahap (2001:152) ada empat

alasan pentingnya standar akuntansi, yaitu sebagai berikut:

a. Dapat menyajikan informasi tentang posisi keuangan, prestasi, dankegiatanperusahaan. Informasi yang disusun berdasar-kanstandar akuntansi yang lazimdiharapkan mempunyai sifatjelas, konsisten, terpercaya, dan dapat diperbandingkan.

b. M emb er i p edo ma n d an p e ra t u r an b ek e r j a b agiak un t an p ub l ik aga r me r ek a d ap a t melaksanakan tugasdengan hati-hati, independen, dan dapat mengabdikan keahlian-nya dan kejujurannya melalui penyusunan laporan akun-tan setelah melalui pemeriksaan akuntan.

c. Memberikan data base kepada regulator tentang berbagaiinformasi yang dianggappenting dalam perhitunganpajak, peraturan tentang perusahaan, perencanaan danpengaturan ekonomi, dan peningkatan efesiensi ekonomi,

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS .../Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK ENTITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

dan peningkatan efesiensiekonomi, dan tujuan-tujuan makrolainnya.

d. Dapat menarik perhatian para ahli dan praktisi di bidang teori danstandar akuntansi.Semakin banyak standar yang dikeluarkan,semakin banyak kontroversi dan semakin bergairah untuk ber-debat, berpolemik, dan melakukan penelitian.

Pengunaan standar akuntansi disarankan untuk menunjukan prinsip

akuntansi dan juga memberi beberapa batasan untuk sifat-sifat yang melekat

pada norma akuntansi, yaitu sebagai berikut :

a. Norma akuntansi menunjukan pedoman umum yang terpadu tentang fung-

si akuntansi sebagai alat untuk mengungkapkan data keuangan perusahaan.

b. Norma akuntansi tidak harus sejalan dengan praktek akuntansi yang se-

dang berjalan, karena praktek akuntansi yang sedang berjalan itu dapat

dilandasi oleh konsep dan norma akuntansi yang beberapa hal saling

bertentangan.

c. Norma akuntansi hendaknya dapat mendorong ditaatinya ketentuan hukum

yang berlaku tetapi tidak harus menerima konsep, kebijakan, dan praktek

hukum tersebut.

d. Norma akuntansi harus merupakan alat yang praktis di bidang usaha dan

keuangan, dapat diandalkan dan relevan untuk memenuhi kebutuhan para

pengelola, investor, pemerintah, dan masyarakat umum.

3. Tinjauan Tentang Standar Akuntansi BPR

a. Pengertian

Pada bulan Mei 2010 secara resmi Dewan Standar Akuntansi Ke-

uangan telah mengeluarkan Standar Akuntanasi Keuangan (SAK) tentang

akuntansi BPR yang dikenal dengan nama Standar Akuntansi Keuangan

Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP). Standar akuntansi ke-

uangan ini dimaksudkan untuk digunakan entitas tanpa akuntabilitas publik.

Dalam SAK-ETAP dijelaskan bahwa suatu entitas dikategorikan

menjadi dua, yaitu entitas tanpa akuntabilitas publik dan entitas yang

memiliki akuntabilitas publik signifikan. Sebagai entitas yang mempunyai

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS .../Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK ENTITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

tanggung jawab publik karena menghimpun dana dari masyarakat, BPR

membutuhkan sarana pertanggungjawaban kepada pemangku kepentingan.

Laporan keuangan merupakan salah satu sarananya. Laporan keuangan

tersebut harus disusun sesuai dengan prinsip atau standar akuntansi ke-

uangan yang berlaku di Indonesia.

Kebijakan Bank Indonesia yang mengijinkan BPR untuk menerap-

kan SAK-ETAP merupakan hal yang harus didukung bersama sehingga

penerapan SAK-ETAP oleh BPR dapat berjalan dengan baik. Pedoman

Akuntansi BPR merupakan penjabaran lebih lanjut prinsip dan substansi

pengaturan dalam SAK-ETAP untuk membantu BPR dalam menyusun

laporan keuangan. Proses penyusunan Pedoman Akuntansi BPR yang

melibatkan regulator, akuntan, dan praktisi telah melalui proses yang lazim

dalam penyusunan suatu pedoman akuntansi (due process procedure). Hal

ini untuk menjamin pengaturan didalamnya sesuai dengan prinsip akuntansi

yang berlaku umum dan sesuai dengan kebutuhan BPR.

Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik

(SAK-ETAP) mengatur penyusunan laporan keuangan suatu entitas yang

disajikan secara sederhana dan mudah dipahami oleh pemakai laporan ke-

uangan. Dalam Pedoman Akuntansi BPR dijelaskan bahwa:

Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi tentangposisi keuangan, kinerja, perubahan ekuitas, arus kas dan informasilainnya yang bermanfaat bagi pengguna laporan dalam rangka mem-buat keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawabanmanajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada-nya (PA BPR: 3).

b. Komponen Laporan Keuangan Entitas

1) Neraca

Informasi yang disajikan dalam neraca minimal mencakup pos-pos

sebagai berikut:

a. Kas

b. Kas dalam valuta asing

c. Sertifikat Bank Indonesia

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS .../Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK ENTITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

d. Pendapatan bunga yang akan diterima

e. Penempatan pada bank lain (giro, tabungan, deposito dan sertifikat

deposito)

f. Kredit

g. Agunan yang diambil alih

h. Aset tetap dan inventaris

i. Aset tidak berwujud

j. Aset lain-lain

k. Kewajiban segera

l. Utang bunga

m. Utang pajak

n. Simpanan

o. Simpanan dari bank lain

p. Pinjaman diterima

q. Dana setoran modal – kewajiban

r. Kewajiban imbalan kerja

s. Pinjaman subordinasi

t. Modal pinjaman

u. Kewajiban lain-lain

v. Modal

w. Dana setoran modal – ekuitas

x. Laba/Rugi yang belum direalisasi

y. Surplus revaluasi aset tetap

z. Saldo laba

2) Laporan laba rugi

Laporan laba rugi adalah laporan yang menunjukkan seluruh penghasilan

dan beban BPR dalam suatu periode. Penghasilan terdiri dari pendapatan

operasional dan pendapatan non-operasional. Beban terdiri dari beban

operasional dan beban non-operasional.

Pos-pos yang terdapat dalam laporan laba rugi BPR adalah sebagai

berikut:

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS .../Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK ENTITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

a. Pendapatan operasional

b. Beban operasional

c. Pendapatan non-operasional

d. Beban non-operasional

e. Beban pajak penghasilan

3) Laporan perubahan ekuitas

Entitas menyajikan laporan perubahan ekuitas yang menunjukkan:

a. laba atau rugi untuk periode;

b. pendapatan dan beban yang diakui langsung dalam ekuitas;

c. untuk setiap komponen ekuitas, pengaruh perubahan kebijakan akuntansi

dan koreksi kesalahan yang diakui

d. untuk setiap komponen ekuitas, suatu rekonsiliasi antara jumlah tercatat

awal dan akhir periode diungkapkan secara terpisah.

4) Laporan arus kas,

Entitas menyajikan laporan arus kas yang melaporkan arus kas untuk

suatu periode dan mengklasifikasikan menurut aktivitas operasi, aktivitas

investasi, dan aktivitas pendanaan.

a. Aktivitas Operasi

Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas

penghasil utama pendapatan entitas. Oleh karena itu, arus kas tersebut

pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa dan kondisi lain

yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi. Contoh arus kas dari

aktivitas operasi adalah:

1) penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa;

2) penerimaan kas dari royalti, fees, komisi dan pendapatan lain;

3) pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa;

4) pembayaran kas kepada dan atas nama karyawan;

5) pembayaran kas atau restitusi pajak penghasilan kecuali jika dapat

diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari aktivitas

pendanaan dan investasi;

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS .../Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK ENTITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

6) penerimaan dan pembayaran kas dari investasi, pinjaman, dan

kontrak lainnya yang dimiliki untuk tujuan perdagangan, yang

sejenis dengan persediaan yang dimaksudkan untuk dijual kem-

bali.

b. Aktivitas Investasi

Arus kas dari aktivitas investasi mencerminkan pengeluaran kas

sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan

pendapatan dan arus kas masa depan. Contoh arus kas yang berasal

dari aktivitas investasi adalah:

1) pembayaran kas untuk memperoleh aset tetap (termasuk aset tetap

yang dibangun sendiri), aset tidak berwujud dan aset jangka pan-

jang lainnya

2) penerimaan kas dari penjualan aset tetap, aset tidak berwujud, dan

aset jangka panjang lainnya

3) pembayaran kas untuk perolehan efek ekuitas atau efek utang

entitas lain dan bunga dalam joint venture (selain pembayaran

untuk efek yang diklasifikasikan sebagai kas atau setara kas atau

dimiliki untuk diperdagangkan)

4) penerimaan kas dari penjualan efek ekuitas atau efek utang dari

entitas lain dan bunga dari joint venture (selain penerimaan dari

efek yang diklasifikasikan sebagai setara kas atau dimiliki untuk

diperdagangkan)

5) uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain

6) penerimaan kas dari pembayaran kembali uang muka dan pinjam-

an yang diberikan kepada pihak lain

c. Aktivitas Pendanaan

Contoh arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan ada-

lah:

1) penerimaan kas dari penerbitan saham atau efek ekuitas lain

2) pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau

menebus saham entitas

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS .../Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK ENTITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

3) penerimaan kas dari penerbitan pinjaman, wesel, dan pinjaman

jangka pendek atau jangka panjang lainnya

4) pelunasan pinjaman

5) pembayaran kas oleh lessee untuk mengurangi saldo kewajiban

yang berkaitan dengan sewa pembiayaan.

5) Catatan atas laporan keuangan.

Catatan atas laporan keungan harus:

a. menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan

dan kebijakan akuntansi tertentu yang digunakan

b. mengungkapkan informasi yang disyaratkan dalam SAK-ETAP te-

tapi tidak disajikan dalam laporan keuangan; dan

c. memberikan informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan

keuangan, tetapi relevan untuk memahami laporan keuangan

c. Karakteristik Kualitatif Informasi dalam Laporan Keuangan

1) Dapat Dipahami

Kualitas penting informasi yang disajikan dalam laporan keuangan

adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pengguna.

Untuk maksud ini, pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang

memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan

untuk mempelajari informasi tersebut dengan ketekunan yang wajar.

2) Relevan

Informasi memiliki kualitas relevan jika dapat mempengaruhi keputusan

ekonomi pengguna dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa

masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan, atau mengoreksi

hasil evaluasi mereka di masa lalu.

3) Materialitas

Informasi dipandang material jika kelalaian untuk mencantumkan atau

kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi

keputusan ekonomi pengguna yang diambil atas dasar laporan keuangan.

Materialitas tergantung pada besarnya pos atau kesalahan yang dinilai

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS .../Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK ENTITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

sesuai dengan situasi tertentu dari kelalaian dalam mencantumkan

(omission) atau kesalahan dalam mencatat (misstatement).

4) Keandalan

Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari kesalahan material dan

bias, dan penyajian secara jujur apa yang seharusnya disajikan atau yang

secara wajar diharapkan dapat disajikan.

5) Substansi Mengungguli Bentuk

Transaksi, peristiwa dan kondisi lain dicatat dan disajikan sesuai dengan

substansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk hukumnya. Hal

ini untuk meningkatkan keandalan laporan keuangan.

6) Pertimbangan Sehat

Pertimbangan sehat mengandung unsur kehati-hatian pada saat melaku-

kan pertimbangan yang diperlukan dalam kondisi ketidakpastian, se-

hingga aset atau penghasilan tidak disajikan lebih tinggi dan kewajiban

atau beban tidak disajikan lebih rendah.

7) Kelengkapan

Agar dapat diandalkan, informasi dalam laporan keuangan harus lengkap

dalam batasan materialitas dan biaya. Kesengajaan untuk tidak me-

ngungkapkan mengakibatkan informasi menjadi tidak benar atau me-

nyesatkan dan karena itu tidak dapat diandalkan dan kurang mencukupi

ditinjau dari segi relevansi.

8) Dapat Dibandingkan

Pengguna harus dapat membandingkan laporan keuangan entitas antar

periode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja ke-

uangan. Pengguna juga harus dapat membandingkan laporan keuangan

antar entitas untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubah-

an posisi keuangan secara relatif.

9) Tepat Waktu

Tepat waktu meliputi penyediaan informasi laporan keuangan dalam

jangka waktu pengambilan keputusan. Jika terdapat penundaan yang

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS .../Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK ENTITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

tidak semestinya dalam pelaporan, maka informasi yang dihasilkan akan

kehilangan relevansinya.

10) Keseimbangan antara Biaya dan Manfaat

Dalam evaluasi manfaat dan biaya, entitas harus memahami bahwa

manfaat informasi mungkin juga manfaat yang dinikmati oleh pengguna

eksternal.

4. Tinjauan Tentang Bank Perkreditan Rakyat

a. Pengertian Bank Perkreditan Rayat

Secara umum bank adalah suatu badan usaha yang memiliki we-

wenang dan fungsi untuk untuk menghimpun dana masyarakat umum untuk

disalurkan kepada yang memerlukan dana tersebut.

Bank Perkreditan Rakyat adalah bank penunjang yang memiliki

keterbatasan wilayah operasional dan dana yang dimiliki dengan layanan

yang terbatas pula seperti memberikan kridit pinjaman dengan jumlah yang

terbatas, menerima simpanan masyarakat umum, menyediakan pembiayaan

dengan prinsip bagi hasil, penempatan dana dalam SBI/Sertifikat Bank

Indonesia, deposito berjangka, sertifikat / surat berharga, tabungan, dan lain

sebagainya.

b. Azas, fungsi, tujuan dan sasaran BPR

1) Azas

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 1994 tentang

Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Lumbung Kredit Pedesaan

(PD BPR LKP) pasal 5 mengatakan bahwa PD BPR LKP dalam melaku-

kan usahanya berazaskan Demokrasi Ekonomi dengan prinsip kehati-

hatian. (Demokrasi Ekonomi adalah sistem ekonomi Indonesia yang

dijalankan sesuai dengan pasal 33 UUD 1945).

2) Fungsi

Fungsi dari BPR adalah sebagai Penghimpun dan Penyalur dana

Masyarakat.

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS .../Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK ENTITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

3) Tujuan

Menunjang pelaksanaan pembangungan nasional dalam rangka

meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional

ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.

4) Sasaran

Melayani kebutuhan petani, peternak, nelayan, pedagang,

pengusaha kecil, pegawai dan pensiunan karena sasaran ini belum dapat

terjangkau oleh bank umum dan untuk lebih mewujudkan pemerataan

pendapatan, dan agar mereka tidak jatuh ke tangan para pelepas uang

(rentenir dan pengijon).

c. Usaha Bank Perkreditan Rakyat

Usaha BPR meliputi usaha untuk menghimpun dan menyalurkan

dana dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Keuntungan BPR diperoleh

dari spread effect dan pendapatan bunga. Adapun usaha-usaha BPR adalah :

1) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa

deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersama-

kan dengan itu.

2) Memberikan kredit.

3) Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil

sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah.

4) Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI),

deposito berjangka, sertifikat deposito, dan/atau tabungan pada bank lain.

SBI adalah sertifikat yang ditawarkan Bank Indonesia kepada BPR

apabila BPR mengalami over likuiditas.

Bank Perkreditan Rakyat dilarang untuk melakukan usaha-usaha

sebagai berikut :

1) Menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas pem-

bayaran.

2) Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing.

3) Melakukan penyertaan modal.

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS .../Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK ENTITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

4) Melakukan usaha perasuransian.

Selanjutnya dikatakan BPR sebagai salah satu alat kelengkapan

Otonomi Daerah dibidang keuangan/perbankan dan menjalankan usahanya

sebagai bank perkreditan rakyat sesuai dengan ketentuan peraturan per-

undang-undangan yang berlaku. Dengan mengacu pada azas, fungsi, tujuan,

sasaran serta usaha BPR tersebut, berarti BPR dalam melaksanakan usaha-

nya adalah harus berdasarkan prinsip usaha perusahaan perbankan dengan

pinsip kehati-hatian untuk mendapatkan keuntungan yang layak sebagai

salah satu sumber penerimaan pendapatan asli daerah.

d. Peranan BPR Dalam Meningkatkan Kesehjateraan Masyarakat

Sebagian besar masyarakat Indonesia yang tidak bekerja pada

sektor pemerintahan/perkantoran banyak yang bekerja secara mandiri

mendirikan suatu usaha kecil / rumah tangga yang dewasa ini sering kita

dengar istilah UMKM . Sehingga perlu untuk memberdayakan UMKM

tersebut.

Banyak kendala yang ditemui dalam usaha pengembangan UMKM

tersebut, salah satunya adalah permodalan dimana hal tersebut dapat diatasi

dengan bantuan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) antara lain yaitu dengan

keberadaan Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

Lembaga Keuangan Mikro (LKM atau microfinance) merupakan

topik yang hangat dibicarakan, karena keberadaannya sangat dibutuhkan

oleh masyarakat sekitarnya, terutama pengusaha kecil dan mikro serta

masyarakat berpenghasilan rendah, yang relatif tidak terjangkau oleh

lembaga keuangan formal. Selain itu, Lembaga Keuangan Mikro (LKM)

tidak hanya memberikan pelayanan jasa keuangan, namun juga berfungsi

sebagai alat pembangunan bagi pengembangan masyarakat pedesaan.

Keterbatasan atau jumlah UMKM yang belum terlayani oleh bank

hendaknya diisi oleh BPR sebagai salah satu bentuk dari LKM yang ada

disemua kecamatan agar koperasi dan UMKM mampu berusaha.

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS .../Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK ENTITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

e. Permasalahan dan kelemahan BPR

Apabila dibandingkan dengan bank, dalam hal ini BPR tidak ter-

lepas dari beberapa permasalahan seperti terbatasnya kemampuan sumber

daya manusia dan manajemen, Inovasi dibidang pemasaran, persaingan, per-

modalan, Teknologi Informasi,kurangnya kepercayaan masyarakat, lemah-

nya jaringan (networking) serta belum optimalnya fungsi pengawasan dan

pembinaan oleh Otoritas yang berwenang.

Beberapa permasalahan di atas merupakan hal yang umum di-

jumpai dalam upaya mengembangkan Lembaga Keuangan Mikro. Ke-

lemahan BPR (LKM) dalam operasional adalah belum adanya payung

hukum sebagai pedoman melaksanakan pemberdayaan UMKM. Payung

hukum ini penting agar BPR lebih percaya memenuhi kebutuhan anggota

kelompok maupun masyarakat setempat.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan penulis ini mengacu pada jurnal penelitian

terdahulu yang relevan. Penelitian terdahulu yang membahas mengenai Standar

Akuntansi Keuangan untuk BPR dilakukan oleh Ahmad Waluyo Jati, Eny

Suprapti, dan Satria Budi Wicaksono. Mereka berasal dari dari Universitas

Muhammadiyah Malang dengan judul ” Kajian atas Standar Pelaporan Keuangan

Bank Perkreditan Rakyat : Komparasi Antara PSAK No. 31, SAK ETAP, dan

Pedoman Akuntansi Bank Perkreditan Rakyat”. Penelitian ini menggambarkan

pelaporan keuangan Bank Perkreditan Rakyat yang berdasarkan PSAK No.31 dan

SAK ETAP kemudian menggambarkan perbandingan antara Bank Perkreditan

Rakyat dari PSAK No 31, SAK ETAP dan Pedoman Akuntansi Bank Perkreditan

Rakyat (PA BPR).

Penelitian tentang SAK-ETAP yang lain yaitu dilakukan oleh Edi susanto

dengan judul ”Analisis Standar Akuntansi Keuangan Untuk Entitas Tanpa

Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) di UMKM ( Study kasus pada UMKM di

Kelurahan Mojosongo Kecamatan Jebres, Surakarta) tahun 2011 di Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS .../Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK ENTITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

C. Kerangka Berpikir

Bank Perkreditan Rakyat adalah bank penunjang yang memiliki ke-

terbatasan wilayah operasional dan dana yang dimiliki dengan layanan yang

terbatas pula seperti memberikan kredit pinjaman dengan jumlah yang terbatas,

menerima simpanan masyarakat umum, menyediakan pembiayaan dengan prinsip

bagi hasil, penempatan dana dalam SBI/Sertifikat Bank Indonesia, deposito

berjangka, sertifikat/surat berharga, tabungan, dan lain sebagainya.

Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) sebagai dewan tertinggi

dalam pengaturan laporan keuangan sebuah entitas secara khusus menerbitkan

standar akuntasi keuangan baru yang diperuntukan bagi seluruh entitas yang tidak

memiliki akuntabilitas publik yang signifikan. Standar akuntansi keuangan tesebut

dinamakan SAK-ETAP (Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas

Publik). DSAK-IAI dalam SAK ETAP menyatakan bahwa SAK ETAP dapat

diberlakukan bagi entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifikan, sepanjang

otoritas berwenang mengatur penggunaan SAK ETAP dimaksud. Dalam rangka

peningkatan transparansi kondisi keuangan BPR dan penyusunan laporan ke-

uangan yang relevan, komprehensif, andal dan dapat diperbandingkan, BPR wajib

menyusun dan menyajikan laporan keuangan berdasarkan SAK yang relevan bagi

BPR.

Bank perkreditan rakyat (BPR) mulai 1 Juli 2010 wajib menyusun lapor-

an keuangan berdasarkan standar akuntansi keuangan entitas tanpa akuntabilitas

publik (SA-KETAP) untuk mendukung transparansi laporan. Pedoman Akuntansi

BPR (PA-BPR) merupakan petunjuk pelaksanaan yang berisi penjabaran lebih

lanjut dari pedoman tersebut. Penyusunan dan penyajian laporan keuangan BPR

wajib berpedoman pada PA-BPR. Dalam penelitian ini, entitas yang akan diteliti

adalah PD BPR BKK Mojolaban.

Dalam penerapan standar akuntansi keuangan yang baru ini pasti terdapat

kendala-kendala yang dialami oleh entitas. Entitas harus melakukan upaya-upaya

untuk mengatasi kendala-kendala yang dialami agar penerapan SAK-ETAP BPR

dapat terlaksana dengan baik.

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS .../Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK ENTITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Dari uraian diatas, dibuat suatu kerangka pemikiran dalam upaya pe-

nyelesaian penelitian ini sebagai berikut:

Gambar 2. Kerangka Pemikiran Tentang Analisis Penerapan SAK-ETAP BPR

Pada Pelaporan Keuangan di PD BPR BKK Mojolaban

Pembukuan

Laporan Keuangan

1. Neraca2. Laporan Laba Rugi3. Laporan Perubahan ekuitas4. Laporan Arus Kas5. Catatan Atas Laporan

SAK ETAP

Menerapkan Tidak Menerapkan

Alasan Sesuai Tidak Sesuai

ttida

Kendala / Hambatan

Upaya-upaya yangdilakukan

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS .../Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK ENTITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi diperlukan untuk mendapatkan kebenaran dari suatu penelitian.

Metodologi penelitian harus dipilih terlebih dahulu sebelum kegiatan penelitian

dilaksanakan. Hal ini dikarenakan ketepatan dalam memilih metodologi akan

mengantarkan penelitian ke arah tujuan yang ingin dicapai, yaitu hasil penelitian

yang dapat dipertanggungjawabkan.

Menurut Kartono (1990 : 28) ” metodologi merupakan suatu usaha untuk

menemukan, mengembangkan, dan melakukan verifikasi terhadap kebenaran

suatu peristiwa atau pengetahuan dengan memakai metode-metode ilmiah”.

Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa metodologi adalah

salah satu ilmu pengetahuan yang membahas tentang tata cara atau prosedur untuk

melakukan penelitian sehingga peneliti dapat memahami obyek penelitian dengan

memakai pendakatan ilmiah.

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Tempat penelitian merupakan suatu sumber bagi penulis untuk men-

dapatkan data-data yang dibutuhkan mengenai masalah yang akan diteliti.

Penelitian ini dilaksanakan di PD BPR BKK Mojolaban. Alasan mengapa

peneliti memilih untuk mengambil objek penelitian di PD BPR BKK

Mojolaban adalah Belum ada penelitian tentang penerapan SAK-ETAP di PD

BPR BKK Mojolaban.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian yang direncanakan dalam kegiatan penelitian ini

adalah sebagai berikut:

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS .../Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK ENTITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Tabel 1. Jadwal Penelitian

KegiatanTahun 2012

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

1. T

ahap

Persiapan

a. Pengajuan Judul

b. Pengajuan Proposal

c. Perijinan

2. Tahap

Pelaksanaan

a. Pengumpulan Data

b. Analisis Data

c. Penyusunan Laporan

B. Bentuk dan Strategi Penelitian

1. Bentuk Penelitian

Penelitian merupakan suatu kegiatan untuk mengumpulkan atau

memperoleh data yang kemudian diolah dan dianalisis untuk memperoleh

kebenaran secara ilmiah. Bentuk penelitian dapat dibagi menjadi dua yaitu

penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Dalam mengkaji permasalahan

secara utuh dan lengkap memerlukan suatu pendekatan permasalahan melalui

bentuk penelitian yang tepat. Bentuk penelitian yang tepat akan mencerminkan

kedalaman materi permasalahan yang disajikan.

Penelitian ini menggunakan bentuk deskriptif kualitatif. Bentuk

deskriptif kualitatif dipilih berdasarkan pada asumsi bahwa dengan pendekatan

penelitian ini akan mendapatkan realita yang bersifat naturalisme pada obyek

penelitian dan permasalahan yang diteliti akan diungkapkan secara detail dan

mendalam. Permasalahan pada penelitian ini adalah mendeskripsikan mengenai

laporan keuangan BPR dengan tujuan untuk mengetahui apakah sudah sesuai

dengan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas

Publik.

“Metode deskriptif kualitatif adalah suatu metode dalam meneliti

status kelompok manusia, suatu obyek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran

maupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang” (Natzir, 1988: 63).

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS .../Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK ENTITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Pendapat lain yang mengulas tentang penelitian adalah, “Suatu pro-

sedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis

atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati” (Moleong, 2004 : 11).

Penelitian deskriptif kualitatif juga mempunyai karakteristik antara

lain: berlatar belakang alamiah, mengandalkan manusia sebagai obyek peneliti-

an, memanfaatkan data kualitatif, menggunakan analisis secara induktif, me-

ngarahkan sasaran penelitian pada usaha menemukan teori dasar yang bersifat

deskriptif, lebih mementingkan pada hasil, membatasi kajian pada fokus ter-

tentu, rancangan penelitiannya bersifat sementara, dan hasil penelitiannya

dapat diterima oleh semua pihak. Sehingga bentuk ini dirasa penting dalam

penelitian ini.

2. Strategi penelitian

Strategi penelitian merupakan suatu pendekatan yang dipilih untuk

mengamati atau mengumpulkan informasi serta menyajikan analisis hasil

penelitian. Strategi yang digunakan dalam penelitian adalah dengan cara

deskriptif, dimana peneliti mendiskripsikan laporan keuangan yang terjadi pada

objek penelitian dan dikomparasikan dengan standar yang telah ditetapkan

dalam SAK-ETAP BPR.

C. Sumber Data

Pemahaman mengenai berbagai macam sumber data merupakan bagian

yang sangat penting bagi peneliti karena ketepatan memilih dan menentukan jenis

sumber data akan menentukan ketepatan dan kekayaan data atau informasi yang

diperoleh. Data tidak akan bisa diperoleh tanpa adanya sumber data. Betapapun

menariknya suatu permasalahan atau topik penelitian bila sumber datanya tidak

tersedia maka tidak akan punya arti karena tidak bisa diteliti dan dipahami. Jenis

data yang diperlukan untuk digali dan dikaji sangat tergantung dari rumusan

masalahnya. Dengan kata lain pemahaman mengenai masalah penelitian dapat

dijadikan sebagai dasar untuk menentukan jenis data atau informasi yang paling

inti dan diperlukan untuk digali.

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS .../Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK ENTITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Sumber data utama dalam penelitian kualitatif menurut Lofland dan

Lofland dalam Lexy Moelong (2004: 157) adalah kata-kata dan tindakan,

selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Sumber data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Informan, informan disini adalah pegawai yang berada di PD BPR BKK

Mojolaban antara lain:

a. Direktur Utama : Sabar Warsiti, SE

b. SPI : Joko Mursito, SE

c. Penghimpun Dana : Kristina Mangesti, S.Pd

d. Bidang Akuntansi : Sariyanto, S.Kom

Informan dalam hal ini memberikan keterangan. Berdasarkan ke-

terangan tersebut kemudian dianalisa dan hasil akhirnya ditarik kesimpulan

kemudian disajikan dalam bentuk laporan.

2. Sumber tertulis yang berupa dokumen-dokumen, catatan-catatan, dan hasil

laporan-laporan penelitian sebelumnya yang sesuai.

D. Teknik Sampling

Data merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian. Pengambilan

data harus tepat sesuai dengan paradigma berdasarkan konsep teoritis yang

digunakan, keingintahuan pribadi, karakteristik empiris dan sebagainya. Teknik

sampling (cuplikan) sangat menentukan kualitas datanya. Bila sampel yang kita

ambil tidak tepat maka data yang didapat juga akan salah dan hasil penelitian

tidak benar.

“Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya

sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sesungguhnya,

dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar dapat diambil

sampel yang representatif atau benar-benar mewakili populasi” (Nawawi, 1995:

152).

“Teknik sampling merupakan suatu bentuk khusus atau proses bagi

pemusatan atau pemilihan dalam penelitian yang mengarah pada seleksi” (Sutopo,

2002: 54). Cuplikan dalam penelitian kualitatif sering juga dinyatakan sebagai

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS .../Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK ENTITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

internal sampling. Dalam cuplikan yang bersifat internal, cuplikan diambil untuk

mewakili informasinya dengan kelengkapan dan kedalamannya yang tidak perlu

ditentukan oleh jumlah sumber datanya. Jumlah informan yang kecil bisa saja

menjelaskan informasi tertentu secara lebih lengkap dan benar daripada informasi

yang diperoleh dari jumlah nara sumber yang lebih banyak yang mungkin kurang

mengetahui dan memahami informasi yang sebenarnya. Sampling dalam peneliti-

an kualitatif dari sifatnya yang internal tersebut mengarah pada kemungkinan

generalisasi teoritis.

Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah purposive

sampling. Sumber data yang digunakan di sini tidak sebagai sumber data yang

mewakili populasinya melainkan lebih cenderung mewakili informasinya.

“Maksud dari purposive sampling adalah kecenderungan peneliti untukmemilih informannya berdasarkan posisi dengan akses tertentu yangdianggap memiliki informasi yang berkaitan dengan permasalahannyasecara mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yangmantap.” (Sutopo, 2002: 64).

Dalam pelaksanaan pengumpulan data, dilakukan sesuai dengan sifat

penelitian kualitatif yang lentur dan terbuka, pilihan informan dan jumlahnya

dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan peneliti dalam memperoleh data.

Pengumpulan data dilakukan langsung pada unit sampling yang diteliti.

E. Teknik Pengumpulan Data

Strategi pengumpulan data dalam penelitian kualitatif secara umum dapat

dikelompokan ke dalam dua cara, yaitu metode atau teknik pengumpulan data

yang bersifat interaktif dan yang bersifat non interaktif. Metode interaktif terdiri

dari wawancara, observasi, dan focus group discussion. Sedang yang non

interaktif terdiri dari kuesioner, memcatat dokumen atau arsip. Kecermatan dalam

memilih dan menyusun teknik dan alat pengumpul data ini sangat berpengaruh

pada objektivitas hasil penelitian. Dengan kata lain teknik dan alat pengumpul

data yang tepat dalam suatu penelitian akan memungkinkan dicapainya pemecah-

an masalah secara valid dan reliabel, yang pada gilirannya akan memungkinkan

generalisasi yang objektif.

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS .../Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK ENTITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang penulis gunakan

adalah sebagai berikut :

1. Observasi

Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara

sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Teknik

observasi memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh wawancara, yakni

kata-kata yang disampaikan informan tidak selamanya dapat menggambarkan

keadaan yang sebenarnya. Menurut Sutrisno Hadi (1986) dalam Sugiyono

(2009:145) mengemukakan bahwa “observasi merupakan suatu proses yang

kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan

psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses pengamatan dan

ingatan.”

2. Wawancara Mendalam / in-depth interview

Sumber data yang sangat penting dalam penelitian kualitatif adalah

berupa manusia yang dalam posisi sebagai narasumber atau informan. Untuk

mengumpulkan informasi dari sumber data diperlukan teknik wawancara

yang dalam peneitian kualitatif khususnya dilakukan dalam bentuk wa-

wancara mendalam. Teknik wawancara ini merupakan teknik yang paling

banyak digunakan dalam penelitian kualitatif terutama pada penelitian

lapangan.

Tujuan utama melakukan wawancara adalah untuk menyajikan

konstruksi saat sekarang dalam suatu konteks mengenai para pribadi,

peristiwa, aktivitas, organisasi, perasaan, motivasi, tanggapan atau persepsi,

tingkat dan bentuk keterlibatan, dan sebagainya. Untuk merekonstruksi

beragam hal seperti itu sebagai bagian dari pengalaman masa lampau dan

memproyeksikan hal-hal yang dikaitkan dengan harapan yang bisa terjadi di

masa yang akan datang.

Wawancara dalam penelitian kualitatif pada umumnya tidak di-

lakukan secara terstruktur ketat dan dengan pertanyaan tertutup seperti dalam

penelitian kuantitatif, tetapi dilakukan secara tidak terstruktur atau sering

disebut sebagai teknik wawancara mendalam, karena peneliti merasa tidak

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS .../Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK ENTITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

tahu apa yang belum diketahuinya, dengan demikian wawancara dilakukan

dengan pertanyaan yang bersifat open ended dan mengarah pada kedalaman

informasi serta dilakukan dengan cara yang tidak secara formal terstruktur.

Hal ini dimaksudkan guna menggali pandangan subyek yang diteliti tentang

banyak hal yang sangat bermanfaat untuk menjadi dasar bagi penggalian

informasinya secara lebih jauh dan mendalam. Oleh karena itu, dalam hal ini

subyek yang diteliti posisinya lebih berperan sebagai informan daripada

sebagai responden. Wawancara mendalam dilakukan pada waktu dan kondisi

konteks yang dianggap paling tepat guna mendapatkan data yang rinci, jujur

dan mendalam.

3. Dokumentasi

“Studi dokumentasi adalah cara mengumpulkan data melalui pe-

ninggalan arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori,

dalil/hukum-hukum dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah

penyelidikan” (Nawawi, 1998: 133). Teknik dokumentasi berorientasi untuk

mendapatkan data melalui dokumen-dokumen dan catatan tertulis berupa

arsip yang terdapat dalam obyek penelitian. Dokumen yang digunakan dalam

penelitian ini berupa catatan transaksi-transaksi yang terjadi, laporan ke-

uangan, dan peraturan-peraturan yang relevan.

F. Validitas Data

Teknik pemeriksaan data digunakan untuk menetapkan keabsahan data

yang didasarkan pada suatu kriteria tertentu. Sedangkan dalam penelitian ini

teknik pemeriksaan data dilakukan dengan cara trianggulasi.

“Trianggulasi data adalah teknik pemeriksaan validitas data yang me-

manfaatkan sesuatu yang lain dari luar data itu untuk kepentingan pengecekan

atau sebagai pembanding terhadap data itu” (Moleong, 2004: 330). Triangulasi

sebagai teknik pemeriksaan data dibedakan menjadi empat macam yaitu:

1. Triangulasi dengan sumber

Teknik triangulasi ini membandingkan dan mengecek balik derajat

kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS .../Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK ENTITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

berbeda. Hal itu dapat dicapai dengan jalan (1) membandingkan data hasil

pengamatan data hasil wawancara, (2) membandingkan hasil wawancara

dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.

2. Triangulasi dengan metode

Teknik ini dengan melakukan pengecekan derajat kepercayaan penemu-

an hasil penelitian dari beberapa teknik pengumpulan data dan melakukan

pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang

sama.

3. Triangulasi dengan penyidik

Teknik triangulasi ini memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnya

untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data, sehingga dapat

membantu mengurangi kemelencengan dalam pengumpulan data. Cara lain

dari teknik ini yaitu dengan membandingkan hasil penelitian seorang peneliti

dengan peneliti lainnya.

4. Triangulasi dengan teori

Triangulasi ini berdasarkan dari anggapan bahwa fakta tidak dapat di-

periksa derajat kepercayaannya dengan satu atau lebih teori, maka peneliti

harus mencari tema atau penjelasan pembanding yang dapat dilakukan dengan

menyertakan usaha pencarian cara lainnya untuk mengorganisasikan data yang

mungkin mengarahkan pada upaya penelitian lainnya.

Teknik pemeriksaan data dalam penelitian ini dengan meng-

gunakan metode triangulasi dengan sumber. Hal ini dilakukan dengan mem-

bandingkan hasil dari pengamatan, wawancara, dan analisis dokumen. Dengan

demikian hasil akhir dari analisis mencapai tingkat mutu dan kevalidan yang

tinggi.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

model interaktif (Interactive Model of Analysis). Di dalam model ini tiga kom-

ponen analisis, yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan,

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS .../Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK ENTITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

dilakukan dengan bentuk interaktif dengan proses pengumpulan data (data

collecting) sebagai suatu siklus.

Ketiga kegiatan dalam analisis model interaktif dapat dijelaskan sebagai

berikut :

1. Reduksi data

Diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada pe-

nyerderhanaan data kasar yang muncul dalam catatan-catatan tertulis di

lapangan. Proses ini berlangsung terus menerus selama penelitian. Reduksi

data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan,

mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan data.

2. Penyajian data

Diartikan sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberikan

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.

Dengan penyajian data, peneliti akan dapat memahami apa yang sedang terjadi

dan apa yang harus dilakukan berdasarkan pemahaman tentang penyajian data.

3. Penarikan kesimpulan

Kesimpulan yang diambil akan ditangani secara longgar dan tetap

terbuka sehingga kesimpulan yang semula belum jelas, kemudian akan me-

ningkat menjadi lebih rinci dan mengakar dengan kokoh. Kesimpulan ini juga

diverifikasi selama penelitian berlangsung dengan maksud-maksud menguji

kebenaran, kekokohan dan kecocokannya yang merupakan validitasnya.

Proses analisis model interaktif dapat digambarkan dalam bagan

berikut ini :

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS .../Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK ENTITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Gambar 3. Skema Model Analisis Interaktif

H. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan tahap-tahap dalam penelitian mulai dari

awal sampai akhir penulisan penelitian. Dalam penelitian ini prosedur atau

langkah-langkah pembuatan laporan mengacu pada teori dalam buku (Sutopo,

2002:187), yakni sebagai berikut:

1. Tahap Pra Lapangan (Persiapan)

Tahap pra lapangan dilakukan mulai dari pembuatan usulan peneliti-

an, proposal penelitian, menyusun rancangan penelitian, memilih obyek pe-

nelitian, pencarian berkas perijinan lapangan dan menyiapkan perlengkapan

penelitian. Jadi, peneliti belum terjun langsung ke lokasi penelitian.

2. Tahap Lapangan (Pengumpulan Data)

Tahap lapangan ini dilakukan dari penggalian data yang relevan

dengan tujuan penelitian. Tahap ini peneliti mulai mengeksplorasi data yang

ada di lapangan kemudian dikumpulkan untuk memasuki dikumpulkan untuk

memasuki tahap analisis data.

3. Tahap Analisis Data

Pengumpulan Data

Reduksi Data Sajian Data

Penarikan Kesimpilan /Verifikasi

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS .../Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK ENTITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Tahap analisis data dilakukan bersamaan dengan tahap pengumpulan

data untuk menghindari data yang tercecer karena dianggap tidak berguna atau

hilang. Proses analisis data dalam penelitian ini meliputi: pengelompokan data,

penganalisaan data kemudian ditarik suatu kesimpulan dari analisis yang telah

dilakukan sebelumnya. Setelah itu persiapan penyajian data secara jelas dan

rinci dalam suatu laporan.

4. Tahap Penyusunan Laporan Penelitian

Penyusunan laporan penelitian ini merupakan tahap akhir dari prosedur-

prosedur sebelumnya. Pada tahap ini hasil dari pengumpulan data diolah dan

dianalisa kemudian dilaporkan dalam bentuk skripsi.

Gambar 4. Prosedur Penelitian

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS .../Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK ENTITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi / Objek Penelitian

1. Sejarah Berdirinya PD. BPR BKK Mojolaban

PD. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Badan Kredit Kecamatan (BKK)

Mojolaban didirikan pada tahun 1969 berdasarkan Surat Keputusan Gubernur

Kepala Daerah Tingkat I Jawa Tengah Nomor Dsa G.226/1969 tertanggal 4

September 1969 dan Nomor Dsa.G.323/1970 tertanggal 19 Nopember 1970

PD. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Badan Kredit Kecamatan (BKK)

Mojolaban mendapat status Badan Usaha Milik Daerah sebagaimana dikukuh-

kan dalam Peraturan Daerah Propinsi Tingkat I Jawa Tengah Nomor 11 tahun

1981 dan Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah Nomor 4

tahun 1995 tertanggal 26 Februari 1993 .

PD. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Badan Kredit Kecamatan (BKK)

Mojolaban didirikan berdasarkan akta notaris Nomor 233 tanggal 31 Mei 1997

yang dibuat di hadapan Ny. Fransisca Eka Sumarningsih, S.H. Yang ber-

kedudukan di Semarang. Dengan dikeluarkannya SK dari pemerintah yaitu SK

Izin Nomor 32/211/Kep/DIR tanggal 14 Mei 1999 maka status BKK berubah

menjadi PD. BPR-BKK dan beroperasi sampai dengan sekarang.

2. Lokasi PD. BPR BKK Mojolaban

PD. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Badan Kredit Kecamatan (BKK)

Mojolaban berkedudukan di Jalan Merak No. 50 Bekonang, Kecamatan

Mojolaban Kabupaten Sukoharjo.

3. Perijinan Dan Legalitas

Perijinan dan legalitas dalam menjalankan usaha sebagai berikut :

a. Akta Notaris Nomor 233 tertanggal 31 Mei 1997 mengenai Anggaran Dasar

Perusahaan Daerah Bank Perkrediatan Rakyat Mojolaban Kabupaten

Sukoharjo.

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS .../Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK ENTITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

b. NPWP Nomor 1.245.990.5.525.000 dari Direktorat Jenderal Pajak

c. Addendum Anggaran Dasar PD. BPR BKK Mojolaban Kabupaten

Sukoharjo yang dibuat di hadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah (P.P.A.T)

Nomor 09 tanggal 27 Januari 2004

d. Rapat Umum Pemegang Saham Berita Acara Rapat PD. BPR BKK

Mojolaban yang telah di akta notariskan oleh Notaris Mohammad Turman,

Sarjana Hukum Akta Notaris Nomor 3 tanggal 16 Mei 2006

e. Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia tentang Pemberian Izin Usaha

Badan Kredit Kecamatan Mojolaban sebagai Bank Perkreditan Rakyat

Nomor 32/211/KEP/DIR tertanggal 14 Mei 1999.

4. Struktur Organiasasi Dan Deskripsi Jabatan Pengurus PD. BPR BKK

Mojolaban

Penjelasan dan Tata Kerja PD. BPR – BKK berdasarkan Peraturan

Gubernur Jawa Tengah Nomor 148 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi

Bank Perkreditan Rakyat - Badan Kredit Kecamatan ( BPR – BKK )

antara lain sebagai berikut :

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS .../Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK ENTITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Gambar 5. Struktur Organisasi PD BPR BKK Mojolaban

a. DEWAN PENGAWAS

1) KETUA DEWAN PENGAWAS

Nama : Drs. Sugeng, MM.Msi

Tugas Pokok :

a) Menetapkan kebijakan umum yang digariskan oleh Pemegang Saham,

melaksanakan pengawasan, pemeriksaan dan pembinaan terhadap PD.

BPR BKK Mojolaban

b) Memimpin semua kegiatan anggota Dewan Pengawas

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS .../Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK ENTITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

c) Menuyusun program kerja pelaksanaan tugas sesuai dengan kebijakan

yang telah ditetapkan Pemegang Saham

d) Memimpin rapat Dewan Pengawas

e) Menetapkan pembagian tugas para anggota Dewan Pengawas

f) Membina dan meningkatkan tugas para anggota Dewan Pengawas

g) Dewan Pengawas wajib menyampaikan Laporan Pelaksanaan RKAP

kepada Kantor Bank Indonesia setempat dan Pemegang Saham setiap

akhir bulan Juni dan Akhir bulan Desember sesuai dengan ketentuan

yang berlaku

Fungsi Dewan Pengawas

a) Penyusun tata cara pengawasan dan pengelolaan PD. BPR BKK

Mojolaban

b) Pengawasan atas pengurusan PD. BPR BKK Mojolaban

c) Penetapan kebijakan anggaran dan keuangan PD. BPR BKK Mojolaban

d) Pembinaan dan pengembangan PD. BPR BKK Mojolaban

Wewenang

a) Membahas RKAP sebelum disampaikan kepada Pemegang Saham atau

RUPS untuk mendapatkan pengesahaan

b) Meneliti semua laporan yang disusun dan disampaikan oleh Direksi

c) Memberikan pertimbangan dan saran baik diminta atau tidak diminta

kepada pemegang saham atau RUPS untuk perbaikan dan perkembang-

an usaha PD. BPR BKK Mojolaban

d) Meminta keterangan kepada Direksi mengenai hal-hal yang berhubung-

an dengan pengurusan dan pengelolaan PD. BPR BKK Mojolaban

e) Memeberikan penilaian terhadap Laporan Pertanggungjawaban Tahun-

an Direksi atas pelaksanaan kegiatan operasional sebagai bahan per-

timbangan penyusunan RKAP tahun buku berikutnya

f) Memberikan penilaian laporan pertanggungjawaban akhir masa jabatan

Direksi dalam forum RUPS

g) Mengusulkan penghentian sementara Anggota Direksi kepada pe-

megang saham melalui RUPS