perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari...

100
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI II TANJUNGSARI KECAMATAN JATISRONO KABUPATEN WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012 Oleh: EKO PARWOTO X.4610045 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012

Transcript of perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari...

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

 

i  

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT

DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES MELALUI

PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS IV

SD NEGERI II TANJUNGSARI KECAMATAN

JATISRONO KABUPATEN WONOGIRI

TAHUN AJARAN 2011/2012

Oleh:

EKO PARWOTO

X.4610045

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

 

ii  

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Eko Parwoto

NIM : X4610045

Jurusan/Program Studi : JPOK/Pendidikan Jasmani dan Rekreasi

Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “MENINGKATKAN MOTIVASI DAN

HASIL BELAJAR LARI CEPAT DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES

MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI

II TANJUNGSARI KECAMATAN JATISRONO KABUPATEN WONOGIRI

TAHUN AJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya

sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah

disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil

jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, Juli 2012

Yang membuat pernyataan

Eko Parwoto

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

 

iii  

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT

DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES MELALUI

PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS IV

SD NEGERI II TANJUNGSARI KECAMATAN

JATISRONO KABUPATEN WONOGIRI

TAHUN AJARAN 2011/2012

Oleh :

EKO PARWOTO

X4610O45

Skripsi

Ditulis dan diajukan guna memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani dan Rekreasi

Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

S U R A K A R T A

Juli 2012

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

iv

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

v

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

 

vi  

ABSTRAK

Eko Parwoto. MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT DALAM PEMBELAJARAN PENJARORKES MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI II TANJUNGSARI KECAMATAN JATISRONO KABUPATEN WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2012.

Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk meningkatan motivasi belajar lari cepat melalui pendekatan bermain, (2) untuk meningkatkan hasil belajar lari cepat melalui pendekatan bermain, (3) melihat Motivasi dan hasil belajar lari cepat siswa putra dan putri setelah diberi pendekatan bermain dalam pembelajaran penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono Kabupaten Wonogiri Tahun Ajaran 2011/2012.

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan,odservasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Tahun Ajaran 2011/2012 berjumlah 27 orang yang terdiri atas 12 siswa putri dan 15 siswa putra. Teknik pengumpulan data dengan tes dan observasi hasil belajar serta unjuk kerja lari cepat. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah secara deskriptif yang didasarkan pada analisis kuantitatif dengan persentase.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: peningkatkan motivasi dan hasil belajar lari cepat dalam pembelajaran penjasorkes melalui pendekatan bermain pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono Kabupaten Wonogiri tahun ajaran 2011/2012. Dari hasil analisis, diperoleh peningkatan yang signifikan dari siklus I dan siklus II. Hasil belajar lari cepat pada siklus I dalam kategori tuntas adalah 70.37% jumlah siswa yang tuntas adalah 19 siswa. Pada siklus II terjadi peningkatan prosentase hasil belajar siswa dalam kategori tuntas sebesar 88,89%, siswa yang tuntas 24 siswa dan tingkat kecederugan motivasi dan hasil belajar lari cepat siswa putra dan putri seragam.

Simpulan penelitian ini adalah: (1) penerapan pendekatan bermain dapat meningkatkan motivasi belajar lari cepat, (2) penerapan pendekatan bermain dapat meningkatkan hasil belajar lari cepat, (3) tingkat kecederugan motivasi dan hasil belajar lari cepat siswa putra dan putri seragam setelah diberi pendekatan bermain dalam pembelajaran penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari.

Kata kunci: pendekatan bermain, motivasi belajar, hasil belajar lari cepat.

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

 

vii  

MOTTO

# Ditulis menggunakan kata hati, sehingga menyentuh hati (Erbe Sentanu) #

# Kegagalan, adalah awal dari keberhasilan #

# Ingatlah apa yang sudah dilakukan, ketika kita akan melakukan sesuatu #

“ Permudahlah setiap urusan, jaganlah mempersulit dan gembiralah olehmu

Setiap orang, jaganlah membuat kesulitan pada orang lain “

(Terjemaan ; HR. Ahmad, Bukhari, Muslim & Nasa’I dari An nas)

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

 

viii  

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan kepada :

”Bapak dan Ibu”

Do’amu yang tiada terputus, kerja keras tiada henti, pengorbanan yang tak

terbatas dan kasih sayang yang tidak terbatas pula. Semuanya membuatku

bangga memiliki kalian. Tiada kasih sayang yang seindah dan seabadi

kasih sayangmu.

Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan materi, dengan terselesaikannya skripsi ini menjadi salah satu bentuk bakti anak kepada orang

tua.

Teman-teman kos kemi yang selalu memberikan motivasi

Kakak-kakak, adik – adik JPOK UNS

dan

FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

 

ix  

KATA PENGANTAR

Dengan diucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah melimpahkan rahmat dan hidayah Nya, sehingga dapat diselesaikan

penulisan skripsi ini.

Disadari bahwa penulisan skripsi ini banyak mengalami hambatan, tetapi

berkat bantuan dari beberapa pihak maka hambatan tersebut dapat diatasi. Oleh

karena itu dalam kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih kepada yang

terhormat:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ketua Program Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Drs. Sarwono, M.S. sebagai pembimbing I yang telah memberikan bimbingan

dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.

5. Drs. Sugiyoto, M.Pd. sebagai pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.

6. Kepala Sekolah SD Negeri II Tanjungsari yang telah memberikan ijin

penelitian.

7. Guru Penjasorkes SD Negeri II Tanjungsari yang telah memberikan masukan,

arahan, dan bimbingan di dalam proses penelitian.

8. Siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari yang telah bersedia menjadi sumber

data dalam penelitian ini.

9. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini hinga akirnya

dapat terselesaikan

.

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

 

x  

Semoga segala amal baik tersebut mendapatkan imbalan dari Tuhan

Yang Maha Esa. Akhirnya berharap semoga hasil penelitian yang sederhana ini

dapat bermanfaat.

Surakarta, 27 Juli 2012

Penulis,

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

 

xi  

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN............................................................ ii

HALAMAN PENGAJUN.................................................................. iii

HALAMAN PERSETUJUAN............................................................ iv

HALAMAN PENGESAHAN............................................................ v

HALAMAN ABSTRAK.................................................................... vi

HALAMAN MOTTO......................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN.......................................................... viii

KATA PENGANTAR........................................................................ ix

DAFTAR ISI....................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR.......................................................................... xiv

DAFTAR TABEL............................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 4

D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................. 6

A. Pembelajaran Penjasorkes di SD ................................................. 6

1. Atletik ................................................................................... 6

2. Lari Cepat .............................................................................. 6

a. Pengertian Lari Cepat ...................................................... 6

b. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Lari Cepat ........ 7

c. Pengertian Kecepatan ...................................................... 7

d. Kecepatan Lari ................................................................ 8

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

 

xii  

e. Factor-faktor yang Mempengarui Kecepatan Lari .......... 9

f. Komponen Teknik Lari Cepat ......................................... 9

3. Pembelajaran Penjasorkes Sekolah Dasar ............................. 12

a. Tujuan Penjasorkes Sekolah Dasar ................................. 12

b. Ruang Lingkup Penjasorkes Sekolah Dasar ................... 13

4. Hasil Belajar…… .................................................................. 14

5. Factor yang Mempengarui Ketuntasan Belajar ..................... 15

6. Motivasi Belajar .................................................................... 16

a. Macam-macam Motivasi ................................................. 16

b. Fungsi Motivasi Dalam Belajar ...................................... 17

c. Fungsi motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran .......... 18

d. Teknik-teknik Memotivasi dalam Pembelajaran ............ 18

7. Pendekatan Bermain untuk Meningkatkan Kemampuan Lari

Cepat ..................................................................................... 19

a. Hakekat Pendekatan Bermain ......................................... 19

b. Pengunaan Pendekatan Bermain dalam Pembelajaran

Penjasorkas ...................................................................... 19

c. Pengaruh Penbelajaran Penjasorkes dengan Pendekatan

Bermain terhadap Peningkatan Kemampuan Lari Cepat 20

8. Penbelajaran Lari pada Siswa Sekolah Dasar ....................... 22

a. Pembelajaran Lari untuk Siswa Sekolah Dasar .............. 22

b. Permainan Lari pada Pembelajaran Pendidikan Jasmani 23

B. Kerangka Berpikir ....................................................................... 31

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................... 34

A. Tenpat dan Waktu Penelitian ...................................................... 34

1. Tempat Penelitian ................................................................. 34

2. Waktu Penelitian ................................................................... 34

B. Subjek Penelitian ......................................................................... 35

C. Data dan Sumber Data ................................................................ 35

D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 35

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

 

xiii  

E. Uji Validitas Data ........................................................................ 36

F. Analisis Data ............................................................................... 37

G. Indicator Kinerja Penelitian ........................................................ 37

1. Rancangan Siklus I ............................................................... 38

a. Tahap Perencanaan (Planing) .......................................... 38

b. Tahap Pelaksanaan (Acting) ........................................... 38

c. Pengamatan Tindakan (Observasi) ................................. 38

d. Tahap Evaluasi ( refleksi ) .............................................. 39

2. Rancangan Siklus II .............................................................. 39

H. Prosedur Penelitian ...................................................................... 40

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN........................ .. 43

A. Deskripsi Pratindakan ................................................................. 43

B. Deskripsi Hasil Penelitian ........................................................... 46

1. Pelaksanaan Siklus I.............................................................. 47

a. Rencana Siklus I .............................................................. 47

b. Pelaksanaan Siklus I ........................................................ 48

c. Observasi dan Intrepretasi Siklus 1 ................................. 50

d. Diskripsi Data Hasil Setelah Siklus 1 ............................. 51

e. Analisis dan Refleksi Siklus 1......................................... 55

2. Diskripsi Siklus II................................................................. 56

a. Rencanaan Siklus II......................................................... 56

b. Pelaksanaan Siklus II ...................................................... 58

c. Observasi dan Interpretasi Siklus II ................................ 60

d. Diskripsi Data Setelah siklus II ....................................... 61

e. Analisis dan refleksi Siklus II ......................................... 64

C. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................... 64

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN................................. 83

A. Simpulan..................................................................................... 83

B. Implikasi..................................................................................... 83

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

 

xiv  

C. Saran........................................................................................... 84

DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 86

LAMPIRAN........................................................................................... 89

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

 

xv  

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Penekanan Penjasorkes SD........................................................... 21

2. Lari Mengunakan Bendera ........................................................... 24

3. Lari Mengunakan Kerucut ........................................................... 25

4. Lari Mengunakan Talia tau karet ................................................. 25

5. Lari Mengiring Simpai ................................................................. 26

6. Lari Melewati Simpai .................................................................. 26

7. Lari Memasukkan Simpai atau Ban ............................................. 27

8. Gerak Lari Menyentuh Kotak atau Kardus .................................. 28

9. Gerak Lari Membawa Kotak atau Kardus ................................... 28

10. Gerak Lari Memindahkan Kardus ................................................ 29

11. Gerak Lari Mengunakan Bilah ..................................................... 29

12. Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ..................................... 41

13. Peningkatan Motivasi Belajar Lari Cepat Dari Kondisi Awal ke

Siklus 1 ......................................................................................... 65

14. Peningkatan Kemampuan Lari Cepat Dari Kondisi Awal ke

Siklus 1 ......................................................................................... 66

15. Peningkatan Hasil Belajar Lari Cepat Dari Kondisi Awal ke

Siklus 1 ......................................................................................... 68

16. Peningkatan Motivasi Belajar Lari Cepat Dari Siklus l ke

Siklus 2 ......................................................................................... 69

17. Peningkatan Kemampuan Lari Cepat Dari Siklus 1 ke Siklus II . 70

18. Peningkatan Hasil belajar Lari Cepat Dari Siklus 1 ke Siklus II . 71

19. Peningkatan Motivasi Belajar Lari Cepat Dari Kondisi Awal ke

Siklus 2 ......................................................................................... 72

20. Peningkatan Kemampuan Lari Cepat Dari Kondisi Awal ke

Siklus 2 ......................................................................................... 74

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

 

xvi  

21. Peningkatan Ketuntasan Hasil belajar Lari Cepat Dari Siklus 1

ke Siklus 2 ................................................................................... 75

22. Peningkatan Motivasi Belajar Lari Cepat Dari Kondisi Awal ke

Siklus 1 ke Siklus 2 ..................................................................... 76

23. Peningkatan Kemampuan Lari Cepat Dari Kondisi Awal ke

Siklus 1 ke Siklus 2 ...................................................................... 77

24. Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Lari Cepat dari Kondisi Awal ke

Siklus 1 ke Siklus II ..................................................................... 78

25. Grafik Motivasi Belajar Lari Cepat dari Kondisi Awal ke Siklus 1

ke Siklus II ................................................................................... 79

26. Grafik Peningkatan Motivasi Belajar Lari Cepat Siswa Putra dan

Putri dari Kondisi Awal ke Siklus 1 ke Siklus II ........................ 80

27. Grafik Peningkatan Kecapaian Hasil Belajar Lari Cepat Siswa

Putra dan Putri dari Kondisi Awal ke Siklus 1 ke Siklus II ......... 81

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

 

xvii  

DAFTAR TABEL

Table Halaman

1. Pelaksanaan Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian ...................... 34

2. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ............................................ 36

3. Persentase Target Capaian ........................................................... 49

4. Kondisi Awal Motivasi Belajar, Ketercapaian Hasil Belajar dan

Kemampuan Lari Cepat .............................................................. 44

5. Diskripsi Data Siswa Putra dan Putri Motivasi Belajar pada Kondisi

Awal ............................................................................................. 45

6. Diskripsi Data Siswa Putra dan Putri Hasil Belajar pada Kondisi

Awal ............................................................................................. 46

7. Kondisi Motivasi Belajar, Ketercapaian Hasil Belajar dan

Kemampuan Lari Cepat pada siklus I .......................................... 52

8. Diskripsi Data Siswa Putra dan Putri Motivasi Belajar pada

Siklus I ......................................................................................... 53

9. Diskripsi Data Siswa Putra dan Putri Hasil Belajar pada Siklus I 54

10. Kondisi Motivasi Belajar, Ketercapaian Hasil Belajar dan

Kemampuan Lari Cepat pada siklus II ......................................... 61

11. Diskripsi Data Siswa Putra dan Putri Motivasi Belajar pada

Siklus II ........................................................................................ 62

12. Diskripsi Data Siswa Putra dan Putri Hasil Belajar pada Siklus II 63

13. Perbandingan Peningkatan Motivasi Belajar Lari Cepat dari

Kondisi Awal ke Siklus I ............................................................. 65

14. Perbandingan Peningkatan Kemampuan Lari Cepat dari Kondisi

Awal ke Siklus I ........................................................................... 66

15. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Lari Cepat dari Kondisi

Awal ke Siklus I ........................................................................... 68

16. Perbandingan Peningkatan Kemampuan Lari Cepat dari Siklus I

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

 

xviii  

Ke Siklus II .................................................................................. 70

17. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Lari Cepat dari Siklus I

Siklus II ........................................................................................ 71

18. Perbandingan Peningkatan Motivasi Belajar Lari Cepat dari

Kondisi Awal ke Siklus II ............................................................ 72

19. Perbandingan Peningkatan Kemampuan Lari Cepat dari Kondisi

Awal ke Siklus II .......................................................................... 73

20. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Lari Cepat dari Kondisi

Awal ke Siklus II .......................................................................... 74

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

 

xix  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Rencana Pelaksanaan Penbelajaran siklus I ........................... 89

2. Rencana Pelaksanaan Penbelajaran siklus II.......................... 100

3. Petunjuk pelaksanan Tes dan Pengukuran lari 50 yard .......... 112

4. Checklist Motivasi Belajar Lari Cepat ................................... 113

5. Kondisi Awal Motivasi Belajar, Ketercapaian Hasil Belajar

dan Kemampuan Lari Cepat Siswa Kelas IV ......................... 114

6. Hasil Observasi Kemampuan Lari Cepat pada Kondisi Awal 115

7. Kondisi Motivasi Belajar, Ketercapaian Hasil Belajar dan

Kemampuan Lari Cepat Siswa Kelas IV pada Siklus I.......... 116

8. Hasil Observasi Kemampuan Lari Cepat pada Siklus I ......... 117

9. Kondisi Motivasi Belajar, Ketercapaian Hasil Belajar dan

Kemampuan Lari Cepat Siswa Kelas IV pada Siklus II ........ 118

10. Hasil Observasi Kemampuan Lari Cepat pada Siklus II ........ 119

11. Chi-Square ............................................................................. 120

12. Gambar Kegiatan Pembelajaran ............................................. 125

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

 

1  

BAB 1

PENDAHULAAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran lari cepat (sprint) di SD Negeri II Tanjungsari dilaksanakan

pada semester 2 untuk kelas IV. Walaupun demikian, hasil yang dicapai siswa

putra dan putri belum sesuai harapan terutama untuk penguasaan gerak dasar,

karena di dalam penilaian unjuk kerja ada afektif, kognitif, psikomotor. Dari

ketiga aspek ini penguasaan gerak dasar selalu mendapatkan nilai yang masih

kurang. Kegiatan belajar mengajar (KBM) masih menerapkan pembelajaran

konvensional. Boleh jadi materi ajar yang sampaikan kurang menarik,

membosankan dan melelahkan. Dari proses identifikasi dan catatan

keseharian dalam KBM ditemukan siswa sering kali mengeluh capek, dan

partisipasinya siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran rendah, dalam

proses pembelajaran saya masih menjadi pusat pembelajaran, kurangnya model

pembelajaran, gaya mengajar serta pemodifikasian dan media pembelajaran yang

masih kurang untuk mencapai tujuan pendidikan. Dapat diketahui bahwa siswa di

kelas IV memiliki minat dan motivasi yang kurang terhadap penjasorkes. Selain

itu juga kurangnya dukungan dari kepala sekolah dan guru mata pelajaran lain

yang menganggap penjas tidak penting, sehingga kemampuan lari cepat masih

rendah belum sesuai harapan, begitu juga dengan nilai ketuntasan hasil belajar

masih di bawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan

yaitu 70.

Media belajar yang digunakan dalam pendidikan penjasorkes di SD Negri

II Tanjungsari masih sangat terbatas dan belum mampu membangkitkan

kesenangan siswa terhadap materi ajar. Ketebatasan media dan tingginya tingkat

kesulitan siswa memahami materi ajar maka harus lebih banyak mengunakan cara,

agar siswa dapat memahami materi ajar meskipun hanya dengan dukungan media

yang terbatas. Kurangnya persiapan pembuatan RPP dalam pembelajaran juga

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

  

sangat berpengaruh dalam berjalannya proses pembelajaran.

Lari cepat bagi siswa SD perlu diupayakan. Guru dituntut untuk

mampu menciptakan kondisi belajar yang baik. Pembelajaran yang

diberikan kepada siswa harus dapat membangkitkan motivasi belajar siswa

dengan memberikan bentuk-bentuk pembelajaran yang menyenangkan.

Masalah mendasar yang saya keluhkan dalam mengajar siswa kelas IV SD Negeri

II Tanjungsari pada pembelajaran lari cepat adalah terutama rendahnya

penguasaan gerak dasar. Untuk sekadar lari siswa rata-rata mampu melakukan

atau dengan mudah menguasainya tetapi khusus untuk gerak dasar rata-rata siswa

banyak menemui kesulitan, hal ini disebabkan siswa bosan untuk melakukan dan

tidak sunguh-sunguh dalam melakukan. Menghadapi hal tersebut di atas, saya

mencari solusi agar dalam pembelajaran lari cepat mudah dipahami dan mudah

dikuasai. Guru sebagai mediator diharapkan berfungsi sebagai penyeleksi model

pembelajaran yang dapat mewujudkan pembelajaran sesuai dengan materi,

metode, dan evaluasi pembelajaran. Melihat tantangan yang seperti ini maka

pendekatan bermain akan sangat membantu memecahkan persoalan ini. Siswa

akan tertantang sekaligus termotivasi karena dengan penggunaan permainan yang

tepat akan membuat siswa mendapatkan hal-hal baru dan menyenangkan,

pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa, hal ini akan membuat

siswa lebih aktif bergerak dalam mengikuti pembelajaran sehingga

kemampuan lari cepat akan meningkat.

Pendekatan pembelajaran dengan bermain tersebut dirancang secara

khusus untuk mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan prosedural yang

terstruktur dengan baik dan dapat di pelajari selangkah demi selangkah. Melalui

pendekatan bermain dalam pembelajaran penjasorkes di harapkan

kemampuan lari cepat siswa akan meningkat. Namun penggunaan pendekatan

bermain dalam pembelajaran pendidikan jasmani ini belum diketahui seberapa

besar pengaruhnya untuk meningkatkan kemampuan lari cepat. Untuk

membuktikan apakah penggunaan pendekatan bermain pada

pembelajaran penjasorkes dapat meningkatkan kemampuan lari, maka perlu

dibuktikan dan melalui PTK.

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

  

Adapun yang menjadi permasalahan dan diungkap dalam penelitian ini

adalah: “Bagaimana pendekatan bermain yang dapat meningkatkan motivasi dan

hasil belajar lari cepat, serta kecenderugan motivasi dan hasil belajar siswa putra

dan putri pada lari cepat dalam pembelajaran penjasorkes bagi siswa kelas IV SD

II Tanjungsari tahun ajaran 2011/2012” . Permasalaan ini ditemukan di SD Negeri

2 Tanjungsari yaitu saat pembelajaran lari cepat.

B. Rumusan Masalah.

Berdasarkan latar belakang masalah maka permasalaan yang menjadi

pokok penelitian dapat dirumskan menjadi berikut:

1. “Bagaimanakah pendekatan bermain yang dapat meningkatkan motivasi

belajar lari cepat dalam pembelajaran penjasorkes pada siswa kelas IV SD

Negeri II Tanjungsari”?

2. “Bagaimanakah pendekatan bermain yang dapat meningkatkan hasil belajar

lari cepat dalam pembelajaran penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II

Tanjungsari”?

3. “Bagaimanakah motivasi dan hasil belajar lari cepat dalam pembelajaran

penjasorkes pada siswa putra dan putri kelas IV SD Negeri II Tanjungsari

setelah diberi pendekatan bermain”?

Definisi Operasional Variabel Penelitian :

1. Motivasi Belajar

Motivasi belajar yaitu suatu daya atau perbuatan yang mendorong

siswa dalam pembelajaran lari cepat dan akan di tingkatkan melalui

pendekatan bermain. Peningkatan motivasi belajar lari cepat diobservasi dan

diukur melalui checklist pada pembelajaran lari cepat dengan membandingkan

hasil setiap siklus (setelah diberi pendekatan bermain).

2. Hasil Belajar Lari Cepat

Suatu perubahan kemampuan lari cepat yang dicapai siswa setelah

memperoleh pembelajaran lari cepet dengan pendekatan bermain. Perubahan

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

  

yang ada dapat dilihat atau diukur melaui tes dan observasi lari cepat dengan

membandingkan hasil tes setiap siklus (setelah diberi pendekatan bermain).

3. Pendekatan Bermain

Pendekatan bermain merupakan suatu cara pembelajaran keterampilan

yang dalam pelaksanaannya dilakukan dalam bentuk permainan. Dalam hal ini

pembelajaran lari cepat yang dikonstruksikan dalam bentuk permainan.

Pembelajaran lari yang dikonstruksikan dalam bentuk permainan ditunjukan

untuk mengembangkan kebugaran jasmani, untuk mengembangkan kerjasama,

untuk mengembangkan skil dan mengembangkan sikap kompetitif.

C. Tujuan penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah disampaikan di atas, tujuan

penelitian ini adalah untuk :

1. Untuk meningkatkan motivasi belajar lari cepat dengan penerapan

pendekatan bermain dalam pembelajaran penjasorkes pada siswa kelas IV SD

Negeri II Tanjungsari tahun ajaran 2011/2012

2. Untuk meningkatkan hasil belajar lari cepat dengan penerapan pendekatan

bermain dalam pembelajaran penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II

Tanjungsari tahun ajaran 2011/2012

3. Melihat motivasi dan hasil belajar lari cepat siswa putra dan putri setelah

diberi pendekatan bermain dalam pembelajaran penjasorkes pada siswa kelas

IV SD Negeri II Tanjungsari tahun ajaran 2011/2012.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini antara lain :

1. Bagi siswa dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar lari cepat dan

melihat kecenderugan motivasi dan hasil belajar siswa putra dan putri.

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

  

2. Bagi sekolah dapat meningkatkan mutu siswa dalam pembelajaran

Penjasorkes dan dapat dijadikan sebagai tambahan referensi di SD Negeri II

Tanjungsari Kecamatan Jatisrono Kabupaten Wonogiri.

3. Bagi guru dapat meningkatkan kinerja guru secara profesional dalam

menjalankan tugasnya dan meningkatdesain pembelajaran yang efisien.

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

 

6  

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pembelajaran Penjasorkes di SD

1. Atletik

Atletik mempunyai peranan penting terhadap cabang-cabang olahraga

karena gerakan-gerakannya merupakan gerakan dari seluruh gerakan olahraga.

Syarifuddin (1992 :2) menyatakan bahwa Atletik berasal dari bahasa Yunani

yaitu “atlon” yang mempunyai arti pertandingan, perlombaan, pergulatan atau

perjuangan. Orang yang melakukan dinamakan “athleta” (atlet) dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa atletik adalah salah satu cabang yang

diperlombakan yang terdiri atas nomor-nomor jalan, lari, lempar, lompat.

Gerakan-gerakan yang dilakukan terdapat pada semua cabang olah

raga, pada intinya merupakan gerakan dasar yang berasal dari gerakan atletik.

Oleh karena itu, tidaklah berlebihan jika atletik dikatakan ibu (induk) dari

semua cabang olahraga. Dalam cabang olahraga atletik ada empat nomor

lompat, yaitu nomor : lompat jauh, lompat jangkit, lompat tinggi dan lompat

tinggi galah. Dalam cabang olahraga atletik di sekolah dasar saat ini dikenal

dengan Atletic kids, nomor yang dipertandingkan adalah cepat, lompat katak

dan lempar turbo. Nomor lari yang dipertandingkan adalah lari cepat (sprint)

merupakan salah satu unsur nomor atletik yang wajib diajarkan pada siswa

Sekolah Dasar, karena atletik juga merupakan sarana bagi pendidikan jasmani

peserta didik dalam upaya meningkatkan daya tahan, kekuatan, kecepatan,

kelincahan.

2. Lari Cepat

a. Pengertian Lari Cepat

Pengertian atau definisi lari cepat menurut Sidik (2010: 2) bahwa,

“Lari sprint ialah hasil kecepatan gerak dari kontraksi otot secara kuat dan

cepat (powerful) melalui gerakan yang halus (smooth) dan efisien

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

  

(efficient)”. Lari adalah gerak maju yang diusahakan agar dapat mencapai

tujuan (finish) secepat mungkin atau dalam waktu singkat. Kemudian juga

definisi lari cepat atau lari jarak pendek disebutkan bahwa:Lari jarak

pendek atau lari cepat (sprint) adalah suatu cara lari dimana si atlet harus

menempuh seluruh jarak dengan kecepatan semaksimal mungkin. Artinya

harus melakukan lari yang secepat-cepatnya dengan mengerahkan seluruh

kekuatannya mulai awal (mulai dari start) sampai melewati garis akhir

(finish).

Dari pengertian di atas, dapat diketahui bahwa lari cepat adalah

suatu cara lari untuk menempuh jarak tertentu yang dilakukan dengan

kecepatan yang maksimal dengan waktu yang sesingkat-singkatnya dari

garis start sampai finish. Untuk dapat melakukan lari cepat dengan baik

dan benar, maka harus menguasai teknik lari cepat dengan baik dan benar.

b. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Lari Cepat

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan lari

cepat agar bisa diperoleh prestasi yang maksimal. Pada lari cepat perlu

memperhatikan 4 masalah yaitu: starting position, starting action,

sprinting action, finishing action. Berdasarkan pendapat diatas diketahui

bahwa, faktor yang dapat mempengaruhi pencapai prestasi lari cepat

meliputi faktor teknik dan faktor fisik. Faktor teknik dalam lari cepat

meliputi starting position, starting action finishing action. Sedangkan

faktor fisik meliputi banyak hal seperti tenaga otot, koordinasi, kecepatan

kontraksi, dan hal lainnya yang berhubungan dengan fisik.

c. Pengertian Kecepatan

Banyak dalam cabang olahraga kecepatan merupakan komponen

fisik yang esensial. Kecepatan menjadi faktor penentu di dalam cabang

olahraga seperti sprint, tinju beberapa cabang olahraga permainan dan lain

sebagainya. Kecepatan tidak hanya menggerakkan seluruh tubuh dengan

cepat, tetapi dapat pula terbatas pada menggerakkan anggota-anggota

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

  

tubuh dalam waktu yang sesingat-singkatnya. Kecepatan ditentukan

frekuensi stimulus, kemauan, mobilitas syarat, kecepatan kontraksi otot,

tingkat otomatis gerak dan power otot. Kecepatan adalah kemampuan

seseorang untuk melakukan gerakan dalam waktu yang sesingakt-

singkatnya.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, kecepatan merupakan

bentuk gerakan berulang-ulang untuk menempuh jarak tertentu yang di

lakukan dalam waktu sesingkat mungkin. Untuk mendapatkan kecepatan

yang maksimal, maka harus didukung gerakan dari bagian tubuh yang

mendukung gerakan lari (ayunan lengan) yang dilakukan secara baik dan

benar. Seperti dikemukakan Hidayatulloh. (2008:70) bahwa, “untuk lari

cepat (siklik), lebar ayunan gerakan-gerakan yang optimal (misalnya

panjang langkah) dan frekuensi gerakan-gerakan (misalnya rata-rata

langkah) merupakan karakteristik utama”.

d. Kecepatan Lari

Lari adalah suatu gerakan dengan kaki yang berpindah tempat

untuk mencapai tujuan. Gerakan lari pada dasarnya sama, tergantung pada

nomor lari yang akan dipelajari. Sidik (2010: 3) menyatakan lari adalah

“gerak maju untuk mencapai tujuan (finish) secepat mungkin atau dalam

waktu sesingkat-singkatnya”

Tujuan lari adalah menggerakkan badan ke depan akibat dari gaya

dorongan ke belakang terhadap tanah, dengan melakukan gerak mengais.

Kesalahan yang sering dilakukan oleh para pelari adalah selalu berlari

dalam posisi duduk, kaki tidak diluruskan sepenuhnya, dan tubuh tidak

condong ke depan. Tehnik-tehnik khusus yang harus diperhatikan dalam

lari adalah sebagai berikut:

Badan condong ke depan 25-30 derajat, usahakan badan rileks.

Kaki ditolakan kuat-kuat sampai lurus ke belakang, kemudian satu lutut

ditarik ke depan diangkat tinggi setinggi panggul (rata pinggang), tungkau

bawah mengayun ke depan untuk mencapai langkah lebar sesuai dengan

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

  

panjang tungkai masing-masing pelari. Lengan bergantung di samping

badan secara wajar, siku ditekuk 90 derajat, tangan menggenggam rileks.

Gerakan atau ayunan lengan ke depan dan belakang, mengikuti gerakan

tungkai. Tangan dan kaki bergerak berimbang, semakin cepat gerakan kaki

maka semakin cepat pula gerak tangan mengikutinya. Punggung lurus

dengan kepala, pandangan lurus ke depan.

e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecepatan Lari

Potensi atau pembawaan sejak lahir merupakan faktor yang

dominan yang akan mempengaruhi kecepatan lari seseorang. Salah satu

faktor yang dominan dari pembawaan adalah tipe otot yang dimiliki.

Faktor-faktor penentu kecepatan secara umum adalah: Macam fibril otot

yang dibawa sejak lahir (pembawaan), fibril berwarna putih baik untuk

gerak yang cepat, Pengaturan napas, Kekuatan otot, Kemampuan

elastisitas dan relaksasi suatu otot, kemauan dan disiplin individu.

Faktor bawaan khususnya fibril otot putih merupakan faktor yang

menentukan kecepatan yang dimiliki seseorang. Semakin banyak fibril

otot putih dimiliki, maka kecepatannya akan baik. Faktor-faktor penentu

khusus kecepatan lari meliputi : Tergantung pada kekuatan otot yang

bekerja, panjang tungkai atas, frekuensi gerak dan teknik lari yang

sempurna.

f. Komponen Teknik Lari Cepat

Di dalam lari cepat terdapat 3 macam teknik yang harus dipahami

dan dikuasai yaitu mengenai: teknik start, teknik lari, teknik melewati

garis finish.

Penguasaan teknik lari cepat yang baik akan dapat mendukung

pencapaian prestasi lari cepat secara optimal. Agar siswa dapat melakukan

lari cepat dengan baik dan memperoleh prestasi yang optimal, maka

teknik-teknik tersebut harus dipahami dan dikuasai. Untuk lebih jelasnya

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10 

 

  

ketiga teknik lari cepat tersebut akan dijelaskan secara singkat sebagai

berikut:

1) Teknik Start

Start atau disebut juga pertolakan merupakan kunci pertama

yang harus dikuasai oleh seorang sprinter. Dalam melakukan start bila

terjadi keterlambatan itu berarti kerugian besar bagi seorang sprinter.

Dalam lari cepat 40 meter kemenangan diperoleh dengan selisih waktu

yang sangat kecil, karena itu kemampuan melakukan start yang baik

sangat diperlukan

2) Teknik Lari Cepat

Selain teknik start dalam lari cepat juga harus memperhatikan

teknik lari yang benar. Waktu melakukan lari cepat, posisi badan

hampir tegak lurus pada tanah dan condong ke depan ± 60 derajat.

Posisi badan lari cepat dipertahankan tetap menghadap ke depan dan

agak condong ke depan. Sikap badan seperti ini memungkinkan titik

berat badan selalu berada di depa. Kecepatan lari juga akan bertambah

bila didukung dengan gerak ayunan kedua tangan. Pada waktu berlari,

ayunan kedua lengan harus rileks dan posisi kedua tangan mengepal

serta ibu jadi menyilang pada jari telunjuk.

Beberapa prinsip teknik lari cepat menurut Sidik (2010: 4) antara lain :

a) Lari pada ujung kaki.

b) Menumpu dengan kuat, agar mendapatkan dorongan kedepan

dengan kuat pula.

c) Badan condong ke depan ± 60 derajat, sehingga titik berat badan

selalu didepan.

d) Ayunan lengan kuat-kuat dan cepat, siku dilipat, tangan

menggenggam lemas, agar gerakan langkah kaki juga cepat dan

kuat.

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11 

 

  

e) Setelah ± 20 m dari garis start, langkah diperlebar tetapi condong

badan harus tetap dipertahankan. Serta ayunan lengan dan gerakan

langkah kaki juga dipertahankan kecepatan dan kekuatannya,

bahkan kalau mungkin ditingkatkan.

Kecepatan yang maksimal juga harus dilakukan oleh seorang

sprinter pada waktu melakukan start sampai jarak 50 meter atau finish.

Jika sprinter telah mencapai kecepatan puncak, maka harus

dipertahankan dengan sekuat tenaga bahkan ditingkatkan dengan cara

memperlebar langkah dan diusahakan tidak mengurangi kecepatan,

selain itu juga didukung dengan menggerakkan kedua lengan sesuai

arah ayunan.

3) Teknik Memasuki Garis Finish

Memasuki garis finish adalah fase akhir penentu menang atau

kalahnya seorang spritner. Teknik memasuki garis finish sangat

penting untuk dipahami dan dikuasai oleh spinter, sebab meski punya

kekuatan dan kecepatan bila teknik memasuki garis finish dari sprinter

tidak baik, bisa menyebabkan kekalahan. Seorang sprinter bebas

menentukan dengan cara ataupun teknik sendiri melewati garis finish

yang dianggap paling efektif dan efisien.

Teknik melewati garis finish terbagi menjadi tiga cara, yaitu :

1) Dengan cara terus secepat-cepatnya melewati garis finish dengan

tidak mengubah posisi lari.

2) Saat akan menyentuh pita atau melewati garis finish, dada

dicondongkan ke depan.

3) Saat akan menyentuh pita atau melewati garis finish, dada diputar

sehingga salah satu bahu maju ke depan terlebih dahulu”.

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12 

 

  

3. Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Sekolah

Dasar

a. Tujuan Penjasorkes Sekolah Dasar

Penjasorkes merupakan jenis pendidikan yang mengutamakan

aktivitas gerak sebagai media pendidikan. Berdasarkan kurikulum

pendidikan jasmani bahwa, tujuan pendidikan jasmani olahraga dan

kesehatan dari masing-masing jenjang pendidikan berbeda-beda. Menurut

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Sekolah Dasar bahwa, “

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Sekolah Dasar bertujuan agar

peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

1) Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya

mengembangkan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola

hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga terpilih.

2) Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih

baik.

3) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.

4) Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi

nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan

kesehatan.

5) Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab,

kerjasama, percaya diri dan demokratis.

6) Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri

sendiri, orang lain dan lingkungan.

7) Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang

bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang

sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki

sikap yang positif”.

Pendapat tersebut menunjukkan, pendidikan jasmani olahraga dan

kesehatan di sekolah dasar bertujuan untuk mengembangkan kebugaran

jasmani, pertumbuhan fisk, perkembangan psikis, meningkatkan

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13 

 

  

keterampilan gerak, membentuk karakter moral yang baik, menumbuhkan

sikap sportif, mengembangkan keterampilan menjaga keselamatan dan

pencapaian pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup yang sehat dan

kebugaran serta memiliki sikap yang sportif.

b. Ruang Lingkup Penjasorkes Sekolah Dasar

Ruang lingkup pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan untuk

sekolah dasar mencakup banyak aspek. Menurut Standar Kompetensi

Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani SD & MI, ”Ruang lingkup

pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan meliputi aspek-aspek sebagai

berikut:

1) Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan,

eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non lokomotor dan

manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers, sepakbola, bola basket,

bolavoli, tenis meja, tenis lapangan, bulutangkis, dan beladiri, serta

aktivitas lainnya.

2) Aktivitas pengembangan diri meliputi: mekanika sikap tubuh,

komponen kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas

lainnya.

3) Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa

alat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya.

4) Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam

aerobic serta aktivitas lainnya.

5) Aktivitas air meliputi: permainan di air, keselamatan air, keterampilan

gerak di air, dan renang serta aktivitas lainnya.

6) Pendidikan luar kelas meliputi: piknik/karyawisata, pengenalan

lingkungan.

7) Kesehatan meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan

sehari-hari, khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap

sehat, merawat lingkungan yang sehat, memilih makanan dan

minuman yang sehat, mencegah dan merawat cidera, mengatur waktu

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14 

 

  

istirahat yang tepat dan berperan aktif dalam kegiatan P3K dan UKS.

Aspek kesehatan merupakan aspek tersendiri dan secara implisit

masuk ke dalam semua aspek”.

Pendapat tersebut menunjukkan, ruang lingkup pendidikan jasmani

untuk sekolah dasar meliputi enam aspek yaitu: olahraga permainan,

pengembangan diri, aktivitas senam, aktivitas ritmik, aktivitas air dan

pendidikan luar kelas. Dari masing-masing aspek tersebut di dalamnya

terdiri beberapa macam cabang olahraga yang telah diatur berdasarkan

kurikulum yang berlaku.

4. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah perubahan yang bukan sekedar memperoleh

pengetahuan, melainkan juga adanya perubahan dalam sikap dan

keterampilanya. Hal tersebut sesuai pernyataan Hamdani (mengutip simpulan

Gagne, 1987) belajar adalah perubahan yang terjadi setelah belajar terus-

menerus, bukan hanya disebabkan oleh proses pertumbuan (2011: 198)

Seorang pakar pendidikan mengemukakan bahwa hasil belajar akan

tampak dalam berikut ini

a. Kebiasaan, seperti siswa yang belajar bahasa sekali-kali menghindari

kecenderungan pengunaan kata yang keliru, sehingga ia terbiasa dengan

pengunaan bahasa yang baik dan benar.

b. Keterampilan, separti olah raga yang meskipun sifatnya motorik,

keterampilan itu memerlukan koordinasi gerak yang teliti dan kesadaran

yang tinggi.

c. Pengamatan, yaitu proses penerimaan, menafsirkan, dan memberi arti pada

rangsangan yang masuk melalui indra-indra secara objektif sehingga siswa

mampu mencapai pengertoan yang benar.

d. Berpikir asosiatif, yaitu berpiki dengan cara mengasosiasikan sesuatu

dengan lainnyadengan mengunakan daya ingat.

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15 

 

  

e. Berpikir rasional dan kritis, yaitu mengunakan prinsip dan dasar

pengertian dalam menjawab pertayaan kritis, seperti

”bagaimana”dan”mengapa.

f. Sikap, yaitu kecenderungan yang rekatip menetap untuk bereaksi dengan

cara baik atau buruk terhadap orang atau barang tertentu sesuai dengan

pengetahuan dan keyakinan.

g. Inhibisi (menghindari hal yang mubazir)

h. Apesiasi (menghargai karya-karya bermutu)

i. Perilaku afektif, yaitu perilaku yang bersangkutan dengan perasaan takut,

marah, sedih, gembira, kecewa, senang, benci, was-was dan sebagainya.

Perilaku yang terjadi sebagai hasil belajar meliputi perubahan dalam

kawasan (domain) kognitif, afektif dan pesikomotor beserta tingkatan

aspek-aspeknya.

5. Faktor Yang Mempengaruhi Ketuntasan Belajar :

a. Model pembelajaran untuk mencapai ketuntasan belajar, diantaranya

pembelajaran individual, pembelajaran sejawat, pembelajaran sekelompok,

dan tutorial.

b. Peran guru. Harus intensif dalam menjabarkan KD, mengajarkan materi,

memonitor pekerjaan siswa, menilai perkembangan siswa dalam mencapai

kopetensi (afektif, kognitif dan pesikomotor), menggunakan teknik

diagnosis, menyedikan alternatif, strategi pembelajaran siswa yang

kesulitan belajar.

c. Peran siswa. Kurikulum 2007 dengan paradikma KTSP sangat menjunjung

tinggi dan menempatkan peran siswa sebagai subjek didik. Siswa diberi

kebebasan dalam menetapkan kecepatan pencapaian kompetensi.

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16 

 

  

6. Motivasi Belajar

Hamdani. (2011) menyatakan motivasi adalah daya atau perbuatan

yang mendorong seseorang;tindakan atau perbuatan merupakan gejala sebagai

akibat dari adanya motivasi tersebut. Seorang siswa dapat belajar dengan giat

karena adanya motivasi dari luar dirinya, misalnya ada dorongan dari orang

tua atau gurunya, janji-janji yang akan di berikan apabila ia berhasil dan

sebagainya. Akan tetapi, akan lebih baik apabila motivasi belajar datang dari

dalam dirinya sendiri, sehinga akan ter dorong secara terus menerus, tidak

tergantung pada situasi luar.

Hakikat motivasi belajar adalah dorongan ekternal dan internal pada

siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku,

pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur - unsur yang

mendukung. Hal ini mempunyai peranan besar dalam keberhasilan seseorang

dalam belajar.

Motivasi dan minat belajar merupakan hasrat untuk belajar dari

seseorang individu. Seorang siswa akan belajar lebib efisien apabila ia

berusaha untuk belajar secara maksimal. Artinya, ia memotivasi dirinya

sendiri. Motivasi belajar dapat di bangkitkan, di tingkatkan dan di pelihara

oleh kondisi kondisi luar, seperti penyajian pelajaran oleh guru dengan media

yang bervariasi, metode yang tepat, komunikasi yang dinamis dan sebagainya.

Di dalam penelitian ini akan di gunakan metode bermain untuk meningkatkan

hasil belajar lari cepat.

a. Macam-macam Motivasi.

Di tijau dari sudut operasionalnya terdiri atas beberapa macam

bentuk :

1) Motiv

Seseorang siswa yang belajar di asumsikan di dalam dirinya

ada dorongan untuk memulai, melaksankan, dan mengatur aktifitasnya.

Dorongan tersebut tergantung pada tiap-tiap individu siswa. Dalam

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17 

 

  

hubungan ini, dapat dilihat dari dua macam motiv, yaitu motif biogenis

dan motif sosiogenis.

2) Minat

Minat memengarui terhadap proses hasil belajar yang juga

berpengaruh terhadap motivasi. Kalau seseorang tidak berminat untuk

melakukan sesuatu, dia tidak dapat diharapkan akan berhasil dengan

baik dalam mempelajari hal ter sebut. Minat seorang terhadap suatu

hal dapat dilihat dari keinginannya untuk mengetaui atau belajar lebih

banyak. Oleh karena itu, guru harus mengetahui minat siswa terhadap

suatu mata pelajaran dan mengetahui cara menarik perhatian siswa

terhadap pelajaran.

Dengan demikian pendektan bermain digunakan untuk upaya

meningkatkan hasil belajar pada pendidikan jasmani olah raga dan

kesehatan.

b. Fungsi Motivasi dalam Belajar

Fungsi motivasi dalam belajar adalah untuk membangkitkan

mengembangkan motivasi siswa dalam belajar.

Hamdani. (2011) menyatakan fungsi motivasi dalam proses belajar

mengajar :

1) fungsi pengerak dalam motivasi

Pengerak motivasi belajar untuk siswa dapat di lakukan dalam

berbagai cara, antara lain : metode penemuan , motivasi kompetensi,

belajar ter program, prosedur brainstronming.

2) funsi harapan

Guru memberi harapan- harapan untuk mengugah motivasi

belajar. Cara yang dapat dilaksakan untuk memenui fungsi harapan ini

antara lain :

a) merumuskan tujuan intruksional sekhusus mungkin

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18 

 

  

b) tujuan intruksi onal hendaknya terbagi atas tiga kategori, yaitu

tujuan intruksional yang langsung, intermediate dan jangka

panjang.

c) perubahan-perubahan harapan

d) tingkat aspirasi

c. Peranan Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran.

Motivasi pada dasarnya dapat membantu dalam memahami dan

menjelaskan perilaku individu, termasuk perilaku individu yang sedang

belajar. Ada beberapa peranan penting dari motivasi dalam belajar dan

penbelajaran antara lain ;

1) menentukan yang dapat dijadikan penguat belajar.

2) memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai.

3) menentukan ragam kendali terhadap rangsangan belajar.

4) menentukan ketekunan belajar

d. Teknik-teknik Memotivasi dalam Pembelajaran.

Keberhasilan belajar pada dasar terletak pada tanga siswa sendiri,

dan fator motivasi belajar memegang perana penting di dalam

menciptakan efektifitas dalam kegiatan belajar-mengajar. Guru harus

memotivasi siswa agar mereka aktiv belajar, terlibat, dan berperan serta

dalam setiap pelaksanaan proses belajar mengajar.

Beberapa teknik atau pendekatan untuk memotivasi siswa agar memiliki

gairah dalam belajar, antara lain:

1) berikan kepada siswa rasa puas untuk keberhasilan lebih lanjut;

2) ciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan;

3) aturlah siswa secara bervariasi;

4) pakailah metode yang tepat;

5) kembangkan pengertian para siswa secara wajar;

6) berikan komentar terhadap pekerjaan siswa;

Maka dari itu pendekata metode permainan adalah solusi yang tepat untuk

meningkatka motivasi belajar siswa dalam penbelajaran penjas di SD.

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19 

 

  

7. Pendekatan Bermain untuk Meningkatkan Kemampuan Lari Cepat

a. Hakikat Pendekatan Bermain

Selama ini, kebanyakan siswa merasa bahwa penjas merupakan

beban berat dan membosankan Akibatnya, mereka kurang termotivasi,

cepat bosan, cepat lelah,bahkan malas untuk belajar penjas. Untuk itu,

ciptakanlah salah satu cara belajar sambil bermain. Untuk anak sekolah

dasar sangat lah suka dengan bermain. pendekatan bermain merupakan

cara yang tepat untuk meningkatkan motifasi dan hasil beljar siswa.

Memang, cara ini sangat menuntut kreatifitas guru untuk menciptakan

pembelajaran bermain yang menyenangkan. Hal tersebut sesuai dengan

pernyataan Hamdani (mengutip simpulan Mallory & New, 1994)

menyatakan:

bahwa melalui bermain pula, anak-anak memperoleh kesempatan untuk mempraktikkan keterampilan-keterampilan yang baru diperolehnya dan juga fungsi kecakapan sosialnya untuk menerima peran sosial yang baru dan mencoba tugas baru yang menantang, serta menyelesaikan masalah-masalah baru yang tidak dapat diselesaikan dengan cara lain (2011: 123). Pendekatan bermain mempunyai arti penting dalam kegiatan

pembelajaran. pendekatan bermain dapat dijadikan sarana untuk

menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Selain itu, metode bermain

akan memudahkan siswa dalam mempelajari metari pembelajaran. Dengan

menggunakan metode pembelajaran yang baik dan tepat, maka akan

mendukung pencapaian hasil belajar yang optimal. Oleh karena itu,

seorang guru penjas harus mampu memanfaatkan berbagai macam

pendekatan pembelajaran, jika dalam pembelajaran materi penjas banyak

kendala.

b. Penggunaan Pendekatan Bermain dalam Pembelajaran Penjasorkes

Penggunaan pendekatan bermain dalam pembelajaran penjasorkes

sangat penting. Banyak kendala yang dihadapi guru pendidikan jasmani

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20 

 

  

dalam pembelajaran materi penjas, karena metode pembelajaran dan

keterbatasan alat bantu atau bahkan sama sekali tidak ada alat bantu yang

disediakan oleh sekolah. Keluhan umum guru pendidikan jasmani yakni

keterbatasan alat. Tidak tersedianya alat dapat menjadi faktor penghambat

karena berpengaruh langsung terhadap struktur pelajaran pengaturan siswa

Kreativitas dan inisiatif seorang guru penjasorkes untuk

menciptakan untuk membuat metode dalam pembelajaran penjas sangat

penting. Jika siswa mengalami kesulitan dalam mengikuti pembelajaran

penjas, maka dapat menggunakan pendekatan bermain. Penggunaan

metode bermain tersebut pada prinsipnya untuk mempermudah

mempelajari keterampilan, jika keterampilan yang sebenarnya sulit

dikuasai. Penggunaan pendekatan bermain dalam pembelajaran penjas

dapat menggunakan berbagai macam peralata.

Untuk mencapai hasil belajar yang optimal, maka harus ditunjang

alat bantu yang relevan. Dengan menggunakan alat bantu yang relevan,

maka siswa akan menjadi lebih senang dan motivasi belajar meningkat.

Kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa dalam pembelajaran penjas dapat

diatasi, sehingga akan diperoleh hasil belajar yang optimal.

c. Pengaruh Pembelajaran Penjasorkes dengan Pendekatan Bermain

terhadap Peningkatan Kemampuan Lari Cepat.

Pendidikan jasmani di sekolah merupakan bagian penting yang

tidak dapat dipisahkan dengan pelajaran lainnya. Program pendidikan

jasmani di sekolah seharusnya diarahkan pada upaya mengembangkan

pribadi anak secara menyeluruh (multilateral development)”.

Pendapat tersebut menunjukkan, dalam membelajarkan pendidikan

jasmani bagi siswa harus diberi kesempatan seluas-luasnya. Pembelajaran

pendidikan jasmani tidak hanya difokuskan pada salah satu materi saja,

namun berbagai macam materi pelajaran pendidikan jasmani harus

diberikan. Pembatasan aktivitas gerak pada anak akan merugikan

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21 

 

  

pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh. Anak akan

kurang memiliki kekayaan dan keluwesan gerak yang mana sangat

dibutuhkan untuk menghadapi tuntutan gerak yang kompleks lebih lanjut”.

Gambaran penekanan program penjasorkes di sekolah dasar

sebagai berikut:

Tahun-tahun awal SD Tahun-tahun akhir SD

Gambar 1. Penekanan Program Penjasorkes Sekolah Dasar

Keterangan:

Perubahan penekanan program pendidikan jasmani di sekolah

dasar.

Catatan: K = pengembangan, keterampilan

SE = pengembangan sosial-emosi

KS = pengembangan kesegaran jasmani

WL = kesadaran pemanfaatan waktu luang.

Berdasarkan skema penekanan program pendidikan jasmani di

sekolah dasar, khususnya tahun-tahun akhir sekolah dasar atau kelas IV

menunjukkan, pengembangan keterampilan memiliki prosesntase lebih

besar dibandingkan dengan pengembangan sosial-emosi kesegaran

jasmani dan kesadaran luang memanfaatkan waktu luang. Hal ini artinya,

pada tahun-tahun akhir atau kelas IV sekolah dasar, pembelajaran

pendidikan jasmani harus ditekankan pada pengembangan kemampuan

gerak dasar anak.

SE

K

WL 

KS SE 

KS 

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22 

 

  

Membelajarkan pendidikan jasmani pada tahun-tahun akhir atau

kelas IV lebih ditekankan pada keterampilan gerak. Untuk membelajarkan

pendidikan jasmani pada kelas IV perlu didukung metode pembelajaran

pendidikan jasmani. Namun pada kenyataannya masih banyak guru penjas

dan membelajarkan pendidikan jasmani dilakukan seperti kegiatan

olahraga orang dewasa agar anak didiknya mampu berprestasi.

Pembelajaran pendidikan jasmani seperti ini harus dirubah, karena akan

berdampak buruk terhadap kemampuan gerak. Anak bukan orang dewasa

kecil, tetapi anak adalah anak, yaitu anak harus dipandang sebagai anak

yang memiliki dunianya sendiri yang disesuaikan dengan karakteristiknya.

Tidaklah tepat mengharapkan anak melakukan kegiatan seperti yang

dilakukan orang dewasa dan tidak juga mengharapkan anak melakukan

kondisi yang sama sebagaimana yang dilakukan orang dewasa”.

8. Pembelajaran Lari Pada Siswa Sekolah Dasar

a. Pembelajaran Lari untuk Siswa Sekolah Dasar.

Guru harus memberikan pembelajaran dengan pendekatan yang

baik agar dapat mengantarkan siswanya kepada penguasaan kemampuan

lari secara optimal. Pembelajaran lari pada siswa SD, perlu disesuaikan

dengan tingkat perkembangan siswa. Kondisi fisik siswa SD belum

matang sehingga program pembelajarannya memerlukan berbagai

modifikasi agar hasilnya lebih optimal. Modifikasi pembelajaran olahraga

meliputi 4 aspek yaitu, “(a) tujuan, (b) karakteristik materi, (c) kondisi

lingkungan dan (d) evaluasinya”. Modifikasi pembelajaran dapat

dilakukan dengan memodifikasi beberapa aspek atau salah satu aspek saja.

Teknik lari memiliki kedudukan yang penting dalam pembelajaran

lari. Oleh karena itu, dalam pembelajaran lari harus diberikan

pembelajaran teknik secara tepat dan intensif. Dalam melakukan

pembelajaran lari diperlukan strategi pembelajaran yang sesuai. Dengan

melalui pembelajaran yang sistematis, teratur dan kontinyu serta dengan

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23 

 

  

pendekatan pembelajaran yang sesuai, maka penguasaan kemampuan lari

akan dapat tercapai.

Dalam penelitian ini modifikasi pembelajaran lari dilakukan pada

aspek cara mengajar yaitu metode bermain. Pembelajaran lari untuk siswa

SD perlu di tingkatkan, agar hasilnya optimal. Metode yang diterapkan

dalam pembelajaran lari pada penelitian ini adalah metode bermain. Dalam

penelitian ini dikaji pembelajaran dengan metode bermain.

b. Permainan Lari Pada Pembelajaran Pendidikan Jasmani

Berkaitan dengan kemampuan lari cepat, bentuk latihan yang

diberikan dalam Penilitian Tindakan Kelas (PTK) khususnya untuk lari

cepat. Soegito (1989: 8) menyatakan bahwa, “Lari ialah gerak maju yang

diusahakan agar dapat mencapai tujuan (finish) secepat mungkin atau

dalam waktu singkat”.

Berkaitan dengan lari cepat yang dikemukakan, dalam PTK ini

akan memberikan perlakuan pembelajaran lari cepat dengan permainan.

Bentuk pembelajaran lari sebagai berikut :

1. Lari menggunakan bendera

Bertujuan untuk melatih kecepatan.

Langkah-langkah pembelajarannya yaitu:

a) Guru menyiapkan 3 lintasan lari

b) Masing-masing lintasan ditata bendera-bendera yang telah

disediakan dengan jarak yang telah ditentukan kira-kira 1 meter.

c) Siswa dibagi menjadi tiga kelompok, masing-masing kelompok

menempati lintasan yang telah disediakan.

d) Siswa melakukan lari zig-zag melewati bendera, siswa melakukan

secara bergantian.

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24 

 

  

Gambar 2. Lari Menggunakan Bendera

2. Lari menggunakan kerucut

Bertujuan untuk melatih kecepatan dan agar siswa tidak bosan.

Langkah-langkah pembelajarannya sebagai berikut:

a) Guru dan siswa membuat gambar bintang di tengah lapangan in

door atau out door.

b) Guru menyiapkan alat pembelajaran yang diperlukan yaitu benda

berbentuk kerucut.

c) Sebuah kerucut ditempatkan di titik pusat bintang.

d) Tahap pertama, semua siswa diberikan kesempatan untuk berlari

mengintari kerucut.

e) Tahap ke dua, satu per satu siswa lari (joging) mengelilingi

bintang.

f) Tahap ke tiga, setiap siswa ditugasi untuk berlari secepat mungkin

melewati kerucut yang ada pada bintang tersebut.

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25 

 

  

Gambar 3. Lari Menggunakan Kerucut

3. Lari menggunakan tali atau karet

Bertujuan untuk melatih kecepatan, koordinasi langkah dan

gerak tangan.

Langkah-langkah pembelajarannya yaitu:

a) Guru menyiapkan 3 lintasan dan menyediakan tali atau karet

panjang 3 buah.

b) Siswa dibagi menjadi 3 kelompok dan menempati lintasan yang

disediakan.

c) Siswa yang paling depan membawa tali atau karet dan melakukan

lari dengan memutar-mutar karet (uding individu) sampai ke tepi,

siswa melakukan secara bergantian.

Gambar 4. Lari dengan Menggunakan Tali atau Karet

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26 

 

  

4. Lari menggunakan simpai atau ban

Bertujuan untuk melatih kecepatan dan siswa tidak bosan.

Terdapat beberapa variasi pembelajaran lari dengan menggunakan

simpai atau ban, diantaranya yaitu:

a) Gerak lari menggiring simpai

Gerak lari menggiring simpai ini dilakukan dengan formasi

berhadap-hadapan, siswa dibagi sama banyak dan menempati

lintasan yang telah disediakan kemudian melakukan lari

menggiring simpai secara bergantian.

Gambar 6. Lari Menggiring Simpai.

b) Gerak lari melewati simpai

Siswa dibagi menjadi 3 kelompok, masing-masing kelompok

menempati lintasan yang telah ditata simpai dengan jarak 0,5-1

meter. Siswa secara bergantian melakukan lari melewati simpai.

Gambar 7. Lari Melewati Simpai

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27 

 

  

c) Gerak lari memasukkan simpai ban

Guru menyediakan beberapa lintasan lari, masing-masing lintasan

diberi patok A dan B, masing-masing patok A diberi simpai atau

ban sebanyak 3-5 buah. Siswa melakukan lari memindahkan patok-

patok tersebut dari A ke B.

Gambar 8. Lari Memasukkan Simpai atau ban

5. Lari menggunakan kotak atau kardus

Bertujuan untuk memperbaiki ayunana lengan, memperbaiki

gerak togok agar waktu berlari bahunya tidak goyang.

Variasi dari bentuk pembelajaran lari menggunakan kotak atau kardus

yaitu:

a) Gerak lari menyentuh kardus atau kotak

Guru menyediakan 3 lintasan, masing-masing lintasan ditata 2

kotak atau kardus (kotak A dan B). Setiap siswa secara bergantian

melakukan lari menyentuh kotak A kemudian kotak B baru ke

sebrang, begitu juga sebaliknya (hilir mudik diantara kotak atau

kardus)

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28 

 

  

Gambar 9. Gerak Lari Menyentuh Kotak atau Kardus

b) Gerak lari membawa kotak atau kardus

Guru menyiapkan lintasan lari dan kotak atau kardus. Siawa secara

berpasangan membawa kardus atau kotak tersebut dari start sampai

ke finish.

Gambar 10. Gerak Lari Membawa Kotak atau Kardus

c) Lari memindahkan kotak atau kardus

Guru menyiapkan lintasan, masing masing lintasan diberikan 3-5

kardus yang disusun yang nantinya akan dipindahkan siswa dari A

ke B.

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29 

 

  

Gambar 11. Gerak Lari Memindahkan Kardus

6. Lari menggunakan bilah

Bertujuan untuk mengatur langkah saat lari.

Langkah-langkah pembelajarannya yaitu:

a) Guru menyiapkan beberapa lintasan lari.

b) Masing-masing lintasan ditata bilahdengan jarak yang telah

ditentukan.

c) Tahap pertama, siswa melakukan lari jinjit dengan bilah yang

ditata dekat.

d) Tahap ke dua, siswa melakukan lari dengan langkah panjang, bilah

ditata dengan jarak 0,5-1 meter.

e) Siswa melakukan gerak lari secara bergantian.

Gambar 5. Lari Menggunakan Bilah

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30 

 

  

Dari bentuk-bentuk pembelajaran lari diatas telah menggunakan

pendekatan bermain. Dengan menggunakan alat bantu pembelajaran yang

menyenangkan siswa akan aktif bergerak, sehingga kemampuan lari

cepatnya akan meningkat.

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31 

 

  

B. Kerangka Berpikir

Atletik mempunyai peran penting terhadap cabang-cabang olahraga karena

gerakan-gerakanya merupakan gerakan dari seluruh gerakan olahraga. Gerakan-

gerakan yang dilakukan terdapat pada semua cabang olahraga, pada intinya

merupakan gerakan dasar yang berasal dari gerakan atletik. Cabang olahraga

atletik terdiri dari nomor jalan, lari, lompat dan lempar. Pembelajarn atletik di

Sekolah Dasar saat ini dikenal dengan Atletic Kids, nomor yang dipelombakan

adalah lari 40 meter, lompat katak dan lempar turbo.

Lari cepat merupakan salah satu nomor lari dalam cabang olahraga atletik.

Lari cepat merupakan suatu gerak lari untuk menempuh jarak tertentu yang

dilakukan dengan kecepatan yang maksimal dengan waktu yang sesingkat-

singkatnya dari garis start sampai ke finish. Lari cepat atau sprint menempuh

jarak tertentu, didasarkan pada kurikulum pembelajaran yang ada pada tempat

penelitian serta bentuk tes yang diberikan pada subjek penelitian.

Pendidikan jasmani merupakan salah satu sarana untuk dapat digunakan

untuk meningkatkan daya tahan, kekuatan, kecepatan dan kelincahan siswa.

Dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani diajarkan berbagai macam

cabang olahraga salah satunya atletik. Untuk mengembangkan kemampuan atletik

siswa melalui pendidikan jasmani, maka siswa harus diberi kesempatan aktif

bergerak seluas-luasnya agar aspek-aspek dalam pandidikan jasmani dapat

berkembang seperti, keterampilan gerak, kesegaran jasmani, aspek emosi, sosial

dan laun sebagainya.

Dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani tentu banyak

gendala atau kesulitan yang dihadapai siswa. Kendala atau kesulitan tersebut

harus segera dicarikan solusi yang tepat, salah satunya dengan menggunakan

pendekatan bermain dalam pembelajaran. Jika dalam pembelajaran pendidikan

jasmani kendala atau kesulitan yang dihadapi tidak segera dicarikan solusi yang

tepat, maka siswa tidak dapat aktif mengikuti pembelajaran, sehingga hal ini

berdampak buruk pada kemampuan atletik siswa.

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32 

 

  

Pembelajaran lari cepat dengan menggunakan permainan ini meliputi: (1)

lari menggunakan bendera dengan tujuan untuk melatih kecepatan, (2) lari

menggunakan kerucut dengan tujuan melatih kecepatan, agar siswa tidak bosan,

(3) lari menggunakan tali atau karet bertujuan untuk melatih koordinasi langkah

dengan gerak tangan, (4) lari menggunakan bilah bertujuan untuk mengatur

langkah saat berlari, (5) lari menggunakan simpai atau ban untuk melatih

kecepatan, agar siswa tidak bosan, (6) lari menggunakan kotak atau kardus

bertujuan untuk memperbaiki gerak togok agar waktu berlari tidak goyang.

Melalui pembelajaran lari menggunakan pendekatan bermain pembelajaran

pendidikan jasmani siswa menjadi lebih senang dan berpartisipasi aktif. Dengan

siswa aktif mengikuti pembelajaran lari, maka dapat mengoptimalkan kemampuan

lari cepat dan hasil belajarnya.

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33 

 

  

Pembelajaran Penjasorkes di SD Atletik  Lempar  

Lompat  

Jalan  

lari 

Lari Jarak Pendek atau sprint

Lari Jarak Menengah

Lari Jarak jauh

Lari maraton 

Pendekatan Bermain 

SIKLUS 

Prosedur pelaksanaan pembelajaran 

Hasil  belajar  lari cepat 40 meter

Peningkatan pembelajaran 

- Motivasi belajar - Hasil belajar 

Nilai‐nilai permainan 

Meningkarkan kebugaran jasmani, hubungan sosial siswa, penguasan gerak dasar, melatih daya saing dan kompetisi 

Observasi hasil pembelajaran 

Tes lari cepat 40 

Pendekatan pembelajaran dengan bermain 

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

 

34  

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri II Tanjungsari

terletek kurang lebih 1 km Kecamatan Jatisrono Kabupaten Wonogiri.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan dengan rancangan kegiatan sebagai berikut :

Tabel 1. Pelaksanaan Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian

N

o Tahap Kegiatan

Tahun 2012

Jan Feb Maret April Mei Juni

3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Persiapan

Observasi

Identifikasi

masalah

Penentuan

tindakan

Pengajuan

judul

Penyusunan

proposal

Pengajuan izin

penelitian

2 Pelaksanaan

Seminar

Proposal

Pelaksanaan

tindakan siklus

1

Siklus 2

3 Penyelesaian

Penyusunan

Laporan

Ujian skripsi

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35 

 

  

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari

Kecamatan Jatisrono Kabupaten Wonogiri Tahun Ajaran 2011/2012 yang terdiri

dari 15 putra dan 12 putri. Keseluruhan siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari

tahun ajaran 2011/2012 dijadikan subjek penelitian.

C. Data Dan Sumber Data

Data dan Sumber data yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) ini adalah sebagai berikut:

1. Siswa, untuk mendapat data tentang motivasi dan hasil belajar lari cepat

dengan menggunakan pendekatan bermain pada siswa kelas IV SD Negeri II

Tanjungsari tahun pelajaran 2011/ 2012.

2. Guru, untuk melihat tingkat keberhasilan peningkatan motivasi dan hasil

belajar lari cepat dengan menggunakan pendekatan bermain pada siswa kelas

IV SD Negeri 2 Tanjungsari tahun pelajaran 2011/ 2012

D. Tehnik Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini

terdiri dari tes dan observasi :

1. Tes dipergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil lari cepat yang

dilakukan siswa.

2. Observasi dipergunakan sebagai teknik untuk mengumpulkan data tentang

motivasi belajar dan hasil belajar serta aktivitas siswa dan guru selama

kegiatan belajar mengajar saat penerapan pendekatan permainan pada penjas

orkes.

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36 

 

  

Sedangkan alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

sebagai berikut:

Tabel 2. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

NO Sumber

Data

Jenis Data Teknik

Pengumpulan

Instrumen

1 Siswa

Hasil kemampuan lari

cepat

Tes praktek

Tes kemampuan

lari cepat 50 yard

2 Siswa Kemampuan melakukan

rangkaian gerakan lari

cepat .

Praktik dan

ujuk kerja

Melalui lembar

observasi

3 Siswa

Motivasi belajar Praktik dan

unjuk kerja

Melalui lembar

checklist

E. Uji Validitas Data

Validitas data merupakan ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan

atau keasihan suatu instumen. Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini

adalah validitas isi, validitas isi menunjukkan sejauh mana item-item dalam

mencakup keseluruhan kawasan isi yang hendak diukur oleh tes dan observasi.

Pengertian mencakup keseluruhan isi adalah bahwa tes dan observasi tersebut

tidak keluar dari batasan tujuan pengukuran

Berdasarkan hal tersebut diatas maka penelitian ini mengukur validasi isi

berdasar pada kurikulum berbasis kompetensi permendiknas tahun 2007 untuk

SD. Sedangkan dalam hal pemeriksaan indikator-indikator pada pembelajaran lari

cepat di lakukan secara kolaborasi antara peneliti, serta dosen pembimbing.

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37 

 

  

F. Analisis Data

Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan

siklus PTK dianalisis secara deskriptif untuk melihat kecenderungan yang terjadi

dalam kegiatan pembelajaran.

1. Hasil kemampuan lari cepat yaitu dengan menganalisis nilai rata-rata tes lari

cepat. Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi skor yang telah ditentukan.

Tes lari mengunakan lari 50 yard.

2. Hasil belajar kemampuan melakukan rangkaian gerakan lari cepat yaitu

dengan mengobservasi kegiatan pembelajaran serta menganalisis gerakan

lari. Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi skor yang telah ditentukan.

3. Motivasi belajar yaitu dengan Checklist atau daftar cek. Kemudian

dikategorikan dalam klasifikasi skor yang telah ditentukan.

Dalam penelitian ini melalui angka-angka yang diperoleh saat unjuk

kerja lari cepat. Data yang di kumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari

pelaksanaan siklus PTK di analisis secara diskriptif dengan mengunakan

prosentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan

pembelajaran. Dan untuk menentukan ketuntasan belajar melihat KKM.

G. Indikator Kinerja Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatkan

motivasi dan hasil belajar lari cepat di SD Negeri II Tanjungsari tahun ajaran

2011/2012. Adapun setiap tindakan upaya untuk pencapaian tujuan tersebut di

rancang dalam satu unit sebagai satu siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap,

yaitu : perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan interpretasi,

analisis dan refleksi untuk perencanaan siklus berikutnya. Penelitian ini

direncanakan dalam dua siklus.

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38 

 

  

1. Rancangan siklus I.

a. Tahap perencanaan ( Planning )

Pada tahap ini peneliti menyusun sekenario pembelajaran yang

terdiri dari :

1) Tim peneliti melakukan analisis kurikulum untuk memgetauin

kompetensi dasar yang akan di sampaikan siswa dalam pembelajaran

penjasorkes.

2) Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan yang

diterapkan dalam PTK, yaitu pembelajaran lari cepat.

3) Menyusun instrumen yang digunakan dalmam siklus PTK, penilaian

lari cepat.

4) Menyiapkan media yang digunakan untuk menbantu pembelajaran

5) Menyusun alat evaluasi pembelajran.

b. Tahap pelaksanaan ( Acting )

. Pada tahap pelaksanaan, kegiatan yang dilakukan adalah

melaksanakan proses pembelajaran dengan langkah – langkah kegiatan

antara lain :

1) Menjelaskan kegiatan belajar lari cepat

2) Melakukan pemanasan.

3) Membentuk kelompok dalam proses pembelajaran.

4) Melakukan latihan gerak dasar lari cepat

a) Cara melakukan teknik start berdiri

b) Cara melakukan gerakan lari mengunakan bendera

c) Cara melakukan gerakan lari mengunakan kerucut

d) Cara melakukan gerakan lari mengunakan karet

5) Menarik kesimpulan

6) Penilaian dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung

7) Melakukan pendinginan

c. Pengamatan tindakan ( Observasi )

Pengamatan dilakukan terhadap :

1) Hasil kemampuan lari cepat

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39 

 

  

2) Kemampuan melakukan rangkaian gerakan lari cepat

3) Motivasi belajar siswa

d. Tahap Evaluasi ( Refleksi )

Refleksi merupakan uraian tentang prosedur analisis ter hadap hasil

penelitian dan refleksi berkaitan dengan proses dandampak tindakan

perbaiakan yang dilaksanakan serta kriteria dan rencana bagi siklus

tindakan berikutnya.

Prosentase indikator pencapaian keberhasilan penelitian pada tabel

berikut:

Tabel 3. Prosentase Target Capean

Aspek yang di

ukur

Prosentase

siswa yang di

targetkan

Cara mengukur

Hasil belajar

lari cepat

75%

Diamati saat pembelajaran dan

dihitung sesuai dengan lember

observasi yang di gunakan.

Motivasi belajar

75% Diamati saat pembelajaran dan di

observasi mengunakan lembar

checklist

Hasil lari cepat

65% Diamati dan diukur mengunakan

lari 50 yard

2. Rancangan siklus II

Pada siklus II perencanaan tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah

dicapai pada tindakan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut dengan

materi pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran pendidikan jasmani.

Demikian juga termasuk perwujudan tahap pelaksanaan, observasi, dan

interprestasi serta analisis, dan refleksi yang mengacu pada siklus sebelumnya.

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40 

 

  

H. Prosedur Penelitian

Proses penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilalui oleh peneliti

dalam menerapkan metode yang akan digunakan dalam penelitian. Langkah

selanjutnya adalah menentukan banyaknya tindakanyang akan dilakukan dalam

setiap siklus. Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan tindakan

yang berlangsung secara terus menerus pada subjek penelitian.

Langkah-langkah PTK secara prosedurnya dilaksanakan secara

parsisipasif atau kolaboratif antara (peneliti dan guru) bekerjasama mulai dari

tahap orientasi hingga penyususnan rencana tindakan dalam siklus pertama,

diskusi yang bersifat analitik, kemudian dilanjutkan dengan refleksi evaluatif atas

kegiatan yang dilakukan pada siklus pertama, untuk kemudian mempersiapkan

rencana modifikasi, koreksi dan penyempurnaan pada siklus berikutnya.

Untuk memperoleh hasil penelitian tindakan seperti yang diharapkan,

proseedur penelitian secara keseluruhan meliputi tahap-tahap sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan Observasi Kondisi Awal

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah mengobservasi sekolah atau

kelas yang akan dijadikan sebagai tempat Penelitian Tindakan Kelas.

Meninjau sejauh mana pembelajaran lari cepat diterapkan dalam sekolah

tersebut.

2. Tahap Seleksi Informan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah:

a. Menentukan subjek penelitian

b. Menyiapkan instrumen penelitian serta evaluasi

c. Menetapkan indikator ketercapaian ketuntasan hasil belajar siswa

dengan nilai KKM 70 sebesar 75% dari keseluruhan jumlah siswa.

Menyusun rencana tindakan yang terdiri dari 2 siklus, masing-masing

siklus terdiri dari:

1) Planning (merencanakan metode bermain dalam pembelajaran lari).

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41 

 

  

2) Acting (memberi perlakukan dengan metode bermain dalam

pembelajaran lari, untuk mengetahui tingkat motivasi dan

kemampuan lari siswa sebelum dan sesudah diberi metode bermain

pada pembelajaran penjas).

3) Observasi (melakukan tes pengukuran motivasi dan kemampuan lari

siswa, apakah kemampuan lari siswa meningkat setelah

menggunakan metode bermain pada pembelajaran penjas).

4) Reflecting (menyimpulkan tingkat motivasi dan kemampuan lari

cepat siswa setelah mendapat perlakuan penggunaan metode bermain

pada pembelajaran penjas dengan membandingkan kondisi awal

sebelum diberi metode bermain pada pembelajaran penjas dan

sesudah diberi metode bermain pada pembelajaran penjas)

Gambar 12. Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

3. Tahap Pengumpulan Data dan Tindakan

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan dan tabulasipenelitian yang terdiri

atas:

a. Kemampuaan dan motivasi siswa terhadap proses pembelajaran

b. Pelaksanaan pembelajaran

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42 

 

  

c. Semangat dan keaktifan siswa

d. Tes kemampuan lari cepat siswa

4. Tahap Analisis Data

Dalam tahap ini analisis data yang digunakan adalah deskritif kualitatif.

Teknik analisis tersebut dilakukan karena data yang terkumpul berupa uraian

deskriptif tentang perkembangan belajar serta hasil tes kemampuan lari

cepat siswa yang dideskritifkan melalui hasil kualitatif.

5. Tahap Penyusunan Laporan

Pada tahap ini peneliti menyusun laporan dari semua kegiatan yang telah

dilakukan selama penelitian.

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

 

43  

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Diskripsi Pratindakan

Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti

melakukan kegiatan survei untuk mengetahui keadaan nyata di lapangan. Hasil

dari survei awal sebagai berikut: (1) siswa kelas IV SD Negeri Tanjungsari tahun

pelajaran 2011/2012 berjumlah 27 siswa yang terdiri atas 15 siswa putra dan 12

siswa putri. Dilihat dari proses pembelajaran lari cepat dikatakan proses

pembelajaran dalam kategori kurang berhasil, (2) motivasi siswa dan tingkat

ketertarikan siswa terhadap materi pembelajaran lari cepat masih kurang, (3)

masih banyak siswa yang menganggap pembelajaran lari adalah pembelajaran

yang sangat melelahkan dan membosankan, (4) siswa kesulitan dalam mengikuti

pembelajaran, karena materi yang duajarkan guru berdasarkan pada keterampilan

yang sebenarnya, tanpa ada modifikasi ataupun alat bantu pembelajaran, model

pembelajaran lari cepat yang diterapkan masih monoton. (5) Guru kesulitan

menemukan pendekatan pembelajaran yang tepat, guru kurang kreatif dalam

menciptakan pendekatan pembelajaran. Hal ini mengakibatkan motivasi belajar

siswa menurun, sehingga akan berdampak pada hasil belajar dan rendahnya

kemampuan lari cepat siswa, (6) terbatasnya sarana dan prasarana yang digunakan

untuk mendukung proses pembelajaran pendidikan jasmani. Hal ini terbukti

dengan kurangnya peralatan-peralatan pembelajaran penjas di sekolah dasar

mempengarui proses pembelajaran penjasorkes.

Tujuan penelitian dapat dicapai melalui pengambilan data subjek yang

telah ditentukan. Data yang dikumpulkan dari motivasi belajar, nilai ketuntasan

hasil belajar dan hasil tes kemampuan lari cepat sebelum diberi pembelajaran

penjasorkes dengan pendekatan bermain, setelah diberi siklus I dan siklus II.

Berikut ini disajikan secara berturut-turut dari kondisi awal motivasi belajar, nilai

ketuntasan hasil belajar dan kemampuan lari cepat, setelah diberi siklus I dan

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44 

 

  

siklus II dari pembelajaran penjasorkes dengan pendekatan bermain penjasorkes

sebagai berikut:

1. Kondisi Awal Motivasi Belajar, Kecapeian Hasil Belajar Lari Cepat

Kondisi awal motivasi belajar, nilai kecapaian hasil belajar dan

kemampuan lari cepat siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari tahun

pelajaran 2011/2012 diketahui melalui checklist, observasi dan tes

kemampuan lari 50 yard. Tes awal kemampuan lari cepat tersebut bertujuan

untuk mengetahui apakah dari siklus I dan siklus II yang diberikan ada

peningkatan terhadap kemampuan lari cepat. Kondisi awal motivasi belajar

dan kecapaian hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari tahun

pelajaran 2011/2012 disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4. Kondisi Awal Motivasi Belajar, Ketercapaian Hasil Belajar dan Kemampuan Lari Cepat Siswa Putra dan Putri Kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Tahun Pelajaran 2011/2012 pada Siklus 1

SISWA RATA-RATA

MOTIVASI BELAJAR

RATA-RATA HASIL BELAJAR LARI CEPAT

NILAI PROSES

BELAJAR

NILAI PRODUK RATA-RATA LARI CEPAT

Putra 48.00 67.80 9.84

Putri 44.79 66.83 9.73

Putra dan Putri 46.57 67.37 9.79

Berdasarkan data kondisi awal motivasi belajar dan nilai kecapaian

hasil belajar menunjukkan bahwa, rata-rata motivasi belajar siswa kelas IV

SD Negeri II Tanjungsari tahun pelajaran 2011/ 2012 kurang masih

dibawah 51.00 yaitu siswa putra 48.00, siswa putri 44.79 dan siswa

keseluruan putra dan putri 46.57, sedangkan nilai ketuntasan belajar rata-

rata masih kurang dibawah KKM 70 yaitu siswa putra 67.80, siswa putrid

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45 

 

  

66.83 dan siswa keseluruan putra dan putri 67.37 dan nilai kemampuan

lari cepat rata-rata siswa putra 9.84, siswa putrid 9.73 dan siswa

keseluruan putra dan putri 9.79.

Tabel 5. Diskripsi Data Siswa Putra dan Putri Motivasi Belajar Lari Cepat pada Kondisi Awal Sebelum Pendekatan Bermain.

Rentang

Nilai

Keterangan Kriteria Jumlah

Anak

Persentase

81 - 100 Sangat Baik Sangat Baik 0 0,0%

61 – 80 Baik Baik 0 0,0%

51 – 60 Cukup Cukup 5 18,52%

31 – 50 Kurang Kurang 22 81,48%

0 – 30 Sangat Kurang Sangat Kurang 0 0,0%

JUMLAH 27 100%

Berdasarkan data kondisi awal motivasi belajar menunjukkan bahwa, rata-rata motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari tahun pelajaran 2011/ 2012 yaitu 5 siswa cukup dan 22 siswa kurang. Maka motivasi belajar perlu ditingkatkan.

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46 

 

  

Tabel 6. Diskripsi Data Putra dan Putri Hasil Belajar Lari Cepat pada Kondisi Awal Sebelum Pendekatan Bermain.

Rentang

Nilai

Keterangan Kriteria Juml ah

Anak

Persentase

>85 Baik Sekali Tuntas 0 0,0%

81 – 85 Baik Tuntas 0 0,0%

76 – 80 Cukup Baik Tuntas 0 0,0%

70 – 75 Cukup Tuntas 8 29,63%

<70 Kurang Tidak Tuntas 19 70, 37%

JUMLAH 27 100%

Berdasarkan data kondisi awal nilai kecapaian hasil belajar menunjukkan bahwa, hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari tahun pelajaran 2011/ 2012 Siswa yang berada pada criteria tidak tuntas 70.37% dan pada kriteria tuntas berdasarkan KKM 70 yaitu 8 siswa (29,63%).

B. Deskripsi Hasil Penelitian

Melalui diskripsi data awal yang telah diperoleh tersebut, msing-masing aspek menuju kriteria keberhasilan pembelajaran kurang. Maka disusun sebuah tindakan untuk mengoptimalkan kualitas pembelajaran materi lari cepat pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari tahun pelajaran 2011/ 2012, dengan pendekatan bermain pada pembelajaran pendidikan jasmani. Pelaksanaan tindakan akan dilaksanakan dalam 2 siklus, masing-siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, (4) analisis dan refleksi.

1. Pelaksanaan Siklus 1

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47 

 

  

Berdasarkan data kondisi awal kemampuan lari cepat siswa kelas IV

SD Negeri II Tanjungsari tahun pelajaran 2011/ 2012, maka prosentase nilai

perlu ditingkatkan dengan pembelajaran yang tepat yaitu membuat siswa

tertarik, tidak bosan, tidak cepat lelah dan mudah melakukannya dengan cara

pendekatan bermain pada pembelajaran penjasorkes. Pembelajaran dengan

pendekatan bermain merupakan bentuk pembelajaran yang dapat

mendatangkan ketertarikan, kemudahan sehingga rasa senang muncul pada

peserta didik. Pada siklus I ini diberikan tiga bentuk permainan. Bentuk

permainan pada siklus I sebagai berikut: (1) permainan lari zig-zag bendera,

(2) permainan lari melewati kerucut, (3) permainan lari menggunakan tali atau

karet. Pembelajaran lari cepat dengan pendekatan bermain pada pembelajaran

siklus I dilakukan selama 2 kali pertemuan yaitu 3 x 35 menit.

a. Rencana Siklus I

Kegiatan perencanaan tindakan I peneliti dan guru kelas yang

bersangkutan (mitra kolaboratif) mendiskusikan rancangan tindakan yang

akan dilakukan dalam proses penelitian ini, seluruh rencana tindakan pada

siklus I termuat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I.

Melalui RPP siklus I tersebut maka disepakati bahwa pelaksanaan

tindakan siklus I diadakan selama dua kali pertemuan. Peneliti bersama

guru melakukan penilaian kemampuan lari cepat pada siswa kelas IV SD

Negeri II Tanjungsari tahun pelajaran 2011/ 2012. Dari hasil pengukuran

dan penilaian diperoleh hasil yang kurang maksimal, dari keseluruhan

siswa yang mengikuti pembelajaran dan tes hasilnya belum optimal. Masih

banyak siswa yang nilainya kurang, di bawah nilai KKM (70) atau tidak

tuntas. Melalui hasil penelitian tersebut maka peneliti dan guru merancang

rencana pelaksanaan tindakan siklus I sebagai berikut: (1) peneliti bersama

guru merancang model pembelajaran dengan pendekatan bermain pada

pembelajaran penjasorkes, untuk mengoptimalkan kemampuan lari cepat

siswa, (2) peneliti dan guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) lari cepat dengan pendekatan bermain pada pembelajaran

penjasorkes. Peneliti dan guru menyiapkan alat bantu pembelajaran yang

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48 

 

  

akan digunakan dalam pelaksanaan proses pembelajaran lari cepat seperti:

bendera, kerucut, tali atau karet, (3) peneliti dan guru menyusun media

pembelajaran berupa tes dan non tes. Instrumen tes dinilai dari hasil

kemampuan lari cepat yang ditentukan oleh waktu tempuh, sedangkan

instrumen non tes dinilai berdasarkan checklist dan pedoman observasi

yang dilakukan oleh peneliti dengan mengamati keaktifan dan sikap siswa

selama kegiatan pembelajaran berlangsung dan melalui lembar checklist,

formulir/ rubrik penilaian siswa yang tercantum dalam RPP, (4) peneliti

dan guru menyusun standar penilaian pada penguasaan kemampuan gerak

dasar lari cepat siswa, (5) peneliti dan guru menentukan lokasi

pelaksanaan tindakan I, yakni Lapangan SD Negeri II Tanjungsari

Jatisronno Wonogiri.

b. Pelaksanaan Siklus I

Siklus I dilaksanakan dua kali pertemuan, selama dua minggu yakni pada hari jum’at 18 Mei dan 25 Mei 2012, di Lapangan SD Negeri II Tanjungsari Jatisrono Wonogiri. Masing-masing pertemuan dilaksanakan selama 3 x 35 menit. Sesuai dengan RPP pada siklus I ini pembelajaran dilakukan oleh peneliti dan guru kelas yang bersangkutan, dan sekaligus melaksanakan observasi terhadap proses pembelajaran.

Materi pada pelaksanaan siklus I, pertemuan pertama (jum’at, 18 Mei 2012) adalah praktik lari cepat dengan pendekatan bermain yaitu: permainan lari zig-zag bendera, permainan lari melewati kerucut dan lari menggunakan tali atau karet. Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah: (1) guru menyiapkan siswa dengan memulai proses pembelajaran dengan berdo’a kemudian presensi, (2) guru memberi motivasi kepada siswa dan menyampaikan materi pembelajaran, (3) guru memberikan pemanasan dengan permainan ” Ular-Ularan”, (4) guru menyampaikan penjelasan mengenai materi pertama yakni cara statr berdiri dan lari zig-zag bendera. Siswa diminta memperhatikan pelaksanaan contoh yang dicontohkan guru, (5) siswa diminta untuk melakukan gerakan lari zig-zag bendera, sesuai dengan contoh yang dicontohkan guru, (6) guru memberikan bimbingan dan evaluasi kepada siswa tentang gerakan yang dilakukan serta memberikan kesempatan bertanya apabila terjadi kesulitan, (7) guru menyampaikan penjelasan mangenai materi yang kedua yakni lari melewati kerucut. Siswa diminta memperhatikan pelaksanaan contoh yang dicontohkan oleh guru, (8) siswa diminta melakukan gerakan lari melewati kerucut sesuai dengan contoh yang dilakukan guru, (9) guru memberikan bimbingan dan evaluasi kepada siswa tentang gerakan yang dilakukan serta memberikan kesempatan bertanya apabila terjadi kesulitan, (10) guru menyampaikan

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49 

 

  

penjelasan mengenai materi yang ke tiga yakni lari menggunakan tali atau karet. Siswa diminta memperhatikan pelaksanaan yang dicontohkan oleh guru, (11) siswa diminta melakukan gerakan lari menggunakan tali atau karet sesuai dengan contoh yang dilakukan oleh guru, (12) guru memberikan motivasi kepada para siswa agar dapat melakukan gerakan-gerakan tersebut dengan sungguh-sungguh dan benar, (15) para siswa mengulang-ulang gerakan tersebut sampai waktu yang telah ditentukan oleh guru, (16) diakhir pertemuan peneliti dan guru melakukan evaluasi terhadap hasil pembelajaran yang telah dilakukan serta memberikan informasi mengenai materi yang akan disampaikan minggu depan, (17) pelajaran diakhiri dengan berdo’a dan siswa dibubarkan untuk mengikuti pelajaran selanjutnya.

Materi pada pelaksanaan siklus I, pertemuan ke dua (jum’at, 25 Mei 2012) adalah mengulangi materi pada pertemuan 1 dan melakukan penilaian proses pembelajaran. Urutan pelaksanaan tersebut : (1) guru menyiapkan siswa dengan memulai proses pembelajaran dengan berdo’a kemudian mempresensi, (2) guru memberi motivasi kepada siswa dan menyampaikan materi pembelajaran, (3) guru memberikan pemanasan dengan permainan ”Ular-Ularan”. (4) siswa mengulangi gerakan start berdiri dan pembelajaran lari zig-zag bendera, lari melewati kerucut, dan lari menggunakan tali atau karet. (5) guru dan peneliti melakukan evaluasi serta mengecek pelaksanaan praktik yang dilakukan oleh siswa, serta memberikan umpan balik (feedback) kepada siswa yang melakukan praktik lari cepat, serta menyiapkan materi selanjutnya, (6) peneliti dan guru menyiapkan siswa untuk mengikuti tes akhir siklus I dengan memanggil satu per satu untuk melakukan lari dengan pendekatan bermain yang telah diajarkan, (7) peneliti dan guru melakukan tes untuk siklus I, dengan mencatat dan menilai kualitas lari cepat pada blangko penilaian yang telah disiapkan, (8) diakhir pertemuan peneliti dan guru melakukan evaluasi terhadap hasil pembelajaran yang telah dilakukan, serta memberikan informasi mengenai pelaksanaan tes kemampuan lari cepat 50 yard.

Pada pertemuan berikutnya (Selasa, 29 Mei 2012), peneliti melakukan tes pengukuran kemampuan lari cepat pada siklus I. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut: (1) peneliti dan guru menyiapkan siswa untuk mengikuti tes akhir pada siklus I dengan memanggil satu per satu untuk melakukan tes kemampuan lari cepat 50 yard. Peneliti dan guru melakukan tes untuk siklus I dengan mencatat hasil tes kemampuan lari cepat pada blangko yang telah disiapkan, (2) diakhir pertemuan peneliti dan guru melakukan evaluasi terhadap hasil tes yang telah dilakukan serta memberi informasi mengenai materi yang akan disampaikan minggu depan.

c. Observasi dan Interpretasi Siklus I

Observasi dan interpretasi siklus I dilakukan selama siklus I berlangsung. Peneliti dan guru melakukan observasi dan interpretasi siklus I, adapun pelaksanaan siklus I yakni: (1) sebelum pembelajaran berlangsung

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50 

 

  

peneliti dan guru bersangkutan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai pedoman atau acuan dalam proses pelaksanaan pembelajaran, (2) sebelum siklus I dilaksanakan peneliti dan guru mengobservasi motivasi belajar, hasil belajar dan tes kemampuan lari cepat sebagai bahan acuan dalam membandingkan hasil observasi kondisi awal dengan hasil observasi pada akhir siklus I, (2) peneliti melakukan proses pembelajaran lari cepat, dalam hai ini peneliti mengacu pada sintaks (alur pembelajaran) pada model pembelajaran, yakni adanya penjelasan materi, demontrasi/ unjuk kerja contoh, serta pelaksanaan instruksi secara langsung oleh siswa, (3) peneliti mengamati proses pembelajaran lari cepat dengan pendekatan bermain pada pembelajaran penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Jatisrono Wonogiri. Pada pertemuan pertama (jum’at, 18 Mei 2012 selama 3x 35 menit), peneliti mengajarkan materi lari cepat dengan pendekatan bermain, yakni: lari zig-zag bendera, lari melewati kerucut, lari menggunakan tali atau karet. Pada pertemuan ke dua ( jum’at, 25 Mei 2012, selama 3x35 menit) peneliti memberikan materi yang sama, mengulangi pembelajaran pada pertemuan pertama, serta mengadakan observasi akhir siklus I. Peneliti bersama kolaborator melakukan penilaian melalui lembar observasi siswa, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat motivasi siswa dan kemampuan siswa dalam menerima pembelajaran lari cepat dengan pendekatan bermain, (4) pada pertemuan berikutnya (Selasa, 28 Mei 2012) peneliti mengadakan observasi tes kemampuan lari cepat 50 yard. Tes ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan kemampuan lari cepat siswa setelah siklus I.

d. Diskripsi Data Hasil Setelah Siklus I

Selama pelaksanaan siklus I, maka peneliti melakukan pengambilan data penelitian melalui observasi dan tes kemampuan lari cepat. Adapun deskripsi data peningkatan motivasi belajar dan nilai kecapaian hasil belajar dengan pendekatan bermain pada pembelajaran pendidikan jasmani pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Jatisrono Wonogiri tahun pelajaran 2011/ 2012, disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 7. Kondisi Motivasi Belajar, Ketercapaian Hasil Belajar dan Kemampuan lari cepat Siswa Putra dan Putri Kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Tahun Pelajaran 2011/2012 pada Siklus 1

SISWA RATA-RATA MOTIVASI BELAJAR

RATA-RATA HASIL BELAJAR LARI

CEPAT

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51 

 

  

NILAI PROSES

BELAJAR

NILAI PRODUK

RATA-RATA LARI

CEPAT

Putra 68.96 70.31 9.19

Putri 66.29 72.83 9.67

Putra dan

Putri 66.77 71.43 9.41

Berdasarkan data siklus I motivasi belajar dan nilai kecapaian hasil

belajar menunjukkan bahwa, rata-rata motivasi belajar siswa kelas IV SD

Negeri II Tanjungsari tahun pelajaran 2011/ 2012 baik yaitu siswa putra

68.96, siswa putri 66.29 dan siswa keseluruan putra dan putri 66.77,

sedangkan nilai ketuntasan belajar rata-rata siswa putra 70.31 siswa putrid

72.83 dan siswa keseluruan putra dan putri 71,43 dan nilai kemampuan

lari cepat rata-rata siswa putra 9.19 siswa putrid 9.67 dan siswa keseluruan

putra dan putri 9.41

Tabel 8. Diskripsi Data Siswa Putra dan Putri Motivasi Belajar Lari Cepat Setelah di Beri Pendekatan Bermain Pada Siklus I.

Rentang

Nilai

Keterangan Kriteria Jumlah

Anak

Prosentase

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52 

 

  

81 -

100

Sangat Baik Sangat Baik 2 7,41%

61 –

80

Baik Baik 21 77,78%

51 – 60 Cukup Cukup 4 14,81%

31 – 50 Kurang Kurang 0 0,0%

0 – 30 Sangat Kurang Sangat Kurang 0 0,0%

JUMLAH 27 100%

Berdasarkan data kondisi awal motivasi belajar menunjukkan bahwa, rata-rata motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari tahun pelajaran 2011/ 2012 yaitu 2 siswa sangat baik, 21 siswa baik dan 4 siswa cukup. Maka motivasi belajar sudah meningkat.

Tabel 9. Diskripsi Data Siswa Putra dan Putri Hasil Belajar Lari Cepat Setelah dengan Pendekatan Bermain pada Siklus I

Rentang

Nilai

Keterangan Kriteria Jumlah Anak Prosentase

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53 

 

  

Berdasarkan data siklus I nilai kecapaian hasil belajar menunjukkan bahwa, hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari tahun pelajaran 2011/ 2012 Siswa yang berada pada criteria tidak tuntas 29.63% dan pada kriteria tuntas berdasarkan KKM 70 yaitu 8 siswa (70.37%).

Dalam pelaksanaan siklus I terdapat kelebihan dan yang dapat digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan siklus I, adapun kelebihan dalam pelaksanaan siklus I diantaranya: (1) siswa merasa tertarik dengan pendekatn baru yang disampaikan oleh peneliti yakni dengan melalui penjelasan guru dan peneliti, penyampaian materi model inovatif dengan permainan pada pemanasan dan penggunaan alat bantu dalam melakukan pembelajaran lari cepat yakni: lari menggunakan bendera, lari menggunakan kerucut, lari menggunakan tali atau kerucut, siswa merasa senang dengan kegiatan belajar dengan menggunakan pendekatan bermain sehingga siswa mudah melakukan gerakan lari cepat yang selama ini dianggap membosankan, melelahkan untuk melakukannya, disamping itu model pelaksanaan pembelajaran ini dianggap jarang digunakan dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) pada mata pelajaran pendidikan jasmani, (2) siswa mudah menyerap pelaksanaann kegiatan dengan pendekatan bermain karena sangat membantu sekali siswa dalam melakukan lari cepat, sehingga pelaksanaan KBM menjadi terlaksana dengan baik, dan siswa dapat secara cepat mengadaptasi materi karena sudah melihat gerakan yang diinstruksikan sebelumnya oleh guru. Situasi kelas lebih tertata, sehingga materi yang diberikan terarah.

Akan tetapi dalam pelaksanaan siklus I ini masih terdapat kelemahan sehingga membuat kekurangan dalam pelaksanaan siklus I, adapun kelemahan dan kekurangan dalam pelaksanaan siklus I tersebut adalah: (1) mayoritas siswa belum dapat mempraktekkan beberapa gerak dasar lari cepat yang dicontohkan oleh guru secara benar, (2) saat pembelajaran lari menggunakan bendera siswa tidak melewati (zig-zag) tetapi dilompati, hal ini dikarenakan alat bantu yang digunakan terlalu kecil, (3) saat pembelajaran lari menggunakan karet, siswa saling berebut lintasan dan memilih-milih alat bantu yang lebih bagus, (4) masih

>85 Baik Sekali Tuntas 0 0,0%

81 – 85 Baik Tuntas 3 11,11%

76 – 80 Cukup Baik Tuntas 6 22,22%

70 – 75 Cukup Tuntas 10 37,04%

<70 Kurang Tidak Tuntas 8 29,63%

JUMLAH 27 100%

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54 

 

  

terdapat siswa yang kurang serius dalam melaksanakan pembelajaran, sering bercanda menggoda teman yang sedang melakukan pembelajaran, (5) siswa kurang mampu mencermati contoh pelaksanaan lari melewati bendera, lari melewati kerucut dan lari menggunakan tali atau karet, sehingga siswa belum dapat menunjukkan kualitas gerak dasar lari cepat yang optimal.

e. Analisis dan Refleksi Siklus I

Berdasarkan observasi siklus I tersebut, peneliti dan guru melakukan analisis dan refleksi sebagai berikut: (1) jumlah dan frekuensi pertemuan pada siklus I telah menunjukkan hasil yang sesuai, (2) pelaksanaan proses belajar mengajar telah sesuai dengan rencana yang dibuat pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I, (3) observasi kondisi awal untuk mengetahui kemampuan siswa pada kondisi awal sebelum mendapatkan siklus, (4) pendekatan bermain pembelajaran yang ditetapkan oleh peneliti dan guru mampu mengatur kondisi kelas, sehingga proses belajar mengajar serta transfer materi dapat berlangsung lebih maksimal, (5) hasil pekerjaan siswa pada pelaksanaan siklus I belum menunjukkan hasil yang maksimal, masih banyak nilai siswa yang di bawah KKM dan belum sesuai dengan target yang ditetapkan yaitu ketuntasn nilai siswa, sehingga dilanjutkan ke siklus II, (6) kelebihan dan keberhasilan dalam pelaksanaan tindakan pada siklus I, akan dipertahankan dan ditingkatkan, (7) dalam mengantisipasi kelemahan dan kekurangan yang ditemukan selama pelaksanaan siklus I, maka disusun langakah antisipasif yakni: a) mengganti alat bantu bendera dengan alat bantu yang bentuknya lebih tinggi atau besar, b) penelitin dan guru memberikan reward bagi siswa yang dapat melakukan gerak dasar lari secara benar, c) guru tidak hanya berada di depan saja saat memberikan penjelasan kepada siswa. Guru juga harus memonitor siswa yang berada di bagian belakang, agar mereka juga ikut aktif dalam kegiatan belajar mengajar, d) menambah lintasan agar siswa mempunyai kesempatan lebih banyak untuk melakukan pembelajaran, (e) menambah atau mengganti alat bantu yang lebih berbeban. Peneliti dan guru sepakat menyusun tindakan perbaikan dan menganulir sebagian materi yang dianggap sudah dapat dilaksanakan siswa dengan baik.

2. Deskripsi Siklus II

Siklus II merupakan tindak lanjut dari siklus I, dimana dalam

pelaksanaan siklus I, rata- rata siswa menunjukkan hasil yang kurang

maksimal dan belum sesuai dengan target yang ditentukan. Pelaksanaan siklus

II mengacu pada pelaksanaan siklus I, karena merupakan perbaikan dari siklus

I. Adapun tahapan yang dilakukan pada siklus II ini diantaranya:

a. Rencana Siklus II

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55 

 

  

Peneliti dan guru yang bersangkutan mendiskusikan perencanaan

siklus II yang akan dilakukan dalam proses penelitian ini, seluruh rencana

tindakan pada siklus II, mengacu pada hasil analisis dan refleksi siklus I

yang termuat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II.

Melalui hasil observasi tersebut maka peneliti dan guru merancang

rencana pelaksanaan siklus II sebagai berikut: (1) peneliti bersama guru

merancang scenario model pembelajaran dengan pendekatan bermain,

untuk meningkatkankan motivasi, hasil belajar serta kemampuan lari cepat

siswa. Dengan sinteks pembelajaran sebagai berikut: a) peneliti

menjelaskan tujuan pembelajaran, informasi latar belakang pelajaran,

pentingnya pelajaran, menyiapkan siswa untuk belajar, b) peneliti

mendemontrasikan keterampilan dengan benar, atau menyajikan informasi

tahap demi tahap, c) peneliti dan guru merencanakan dan memberi

bimbingan pelatihan awal, d) mengecek apakah siswa telah berhasil

melakukan tugas dengan baik, memberi upan balik, e) peneliti

mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihan lanjutan, dengan

perhatian khusus pada penerapan kepada situasi lebih kompleks dalam

kehidupan sehari-hari, (2) peneliti dan guru menyusun Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) lari cepat yang terdiri dari lari

menggunakan ban, lari menggunakan kardus dan lari menggunakan bilah

dengan menggunakan alat bantu pembelajaran pendidikan jasmani.

Peneliti dan guru menyiapkan alat bantu pembelajaran yang akan

digunakan dalam pelaksanaan proses pembelajaran gerak dasar lari cepat

seperti: bilah, kotak atau kardus, simpai atau ban, rafia, peluit, (3) peneliti

kolaborator menyusun media pembelajaran berupa tes dan non tes.

Instrumen tes dinilai hasil peningkatan kemampuan lari cepat siswa.

Sedangkan instrumen non tes dinilai berdasarkan pedoman observasi yang

dilakukan oleh peneliti dengan mengamati keaktifan dan sikap siswa

selama kegiatan pembelajaran berlangsung, melalui formulir penilaian/

rubrik penilaian siswa yang tercantum dalam RPP, (4) peneliti dan

kolaborator menyusun standar penilaian pada penguasaan kemampuan

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56 

 

  

gerak dasar lokomotor siswa, (5) peneliti dan guru menentukan lokasi

pelaksanaan tindakan II, yakni di Lapangan SD Negeri II Tanjungsari

Jatisrono Wonogiri.

b. Pelaksanaan Siklus II

Siklus II dilaksanakan dua kali pertemuan, selama dua minggu yakni pada hari Jum’ay 1 Juni dan 8 Juni 2012, di lapangan SD Negeri II Tanjungsari Jatisrono Wonogiri. Masing-masing pertemuan dilaksanakan selama 3 x 35 menit. Sesuai dengan RPP pada siklus II pembelajaran ini dilakukan oleh peneliti dan guru kelas yang bersangkutan, dan sekaligus melaksanakan observasi terhadap proses pembelajaran. Pembelajaran dengan pendekatan bermain yang dilakukan dengan permainan yang berbeda dan menggunakan alat bantu yang berbeda agar siswa tidak bosan.

Materi pada pelaksanaan siklus II, pertemuan pertama (Sabtu, 26

Maret 2011) adalah praktik gerak dasar lari cepat yaitu: lari menggunakan

ban, lari menggunakan kardus dan lari menggunakan bilah. Urutan

pelaksanaan tindakan tersebut adalah: (1) peneliti dan guru menyiapkan

siswa dengan memulai proses pembelajaran dengan berdo’a kemudian

presensi, (2) peneliti dan guru memberi motivasi kepada siswa dan

menyampaikan materi pembelajaran, (3) guru memberikan pemanasan

dengan permainan ” Ular-ularan”, (4) guru menyampaikan penjelasan

mengenai materi pertama yakni lari menggunakan ban. Siswa diminta

memperhatikan pelaksanaan contoh yang dicontohkan guru, (5) siswa

diminta untuk melakukan gerakan lari menggunakan ban, sesuai dengan

contoh yang dicontohkan guru, (6) guru memberikan bimbingan dan

evaluasi kepada siswa tentang gerakan yang dilakukan serta memberikan

kesempatan bertanya apabila terjadi kesulitan, (7) guru menyampaikan

penjelasan mangenai materi yang kedua yakni lari mengunakan kardus.

Siswa diminta memperhatikan pelaksanaan contoh yang dicontohkan oleh

guru, (8) siswa diminta melakukan gerakan lari menggunakan kardus

sesuai dengan contoh yang dilakukan guru, (9) guru memberikan

bimbingan dan evaluasi kepada siswa tentang gerakan yang dilakukan

serta memberikan kesempatan bertanya apabila terjadi kesulitan, (10) guru

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57 

 

  

menyampaikan penjelasan mengenai materi yang ke tiga yakni lari

melewati bilah. Siswa diminta memperhatikan pelaksanaan yang

dicontohkan oleh guru, (11) siswa diminta melakukan gerakan lari

meggunakan kotak atau kardus sesuai dengan contoh yang dilakukan oleh

guru, (12) guru memberikan motivasi kepada para siswa agar dapat

melakukan gerakan-gerakan tersebut dengan sungguh-sungguh dan benar,

(15) para siswa mengulang-ulang gerakan tersebut sampai waktu yang

telah ditentukan oleh guru, (16) diakhir pertemuan peneliti dan guru

melakukan evaluasi terhadap hasil pembelajaran yang telah dilakukan

serta memberikan informasi mengenai materi yang akan disampaikan

minggu depan, (17) pelajaran diakhiri dengan berdo’a dan siswa

dibubarkan untuk mengikuti pelajaran selanjutnya.

Materi pada pelaksanaan tindakan II, pertemuan ke dua (Jum’at, 8 Juni 2012) adalah melakukan gerak lari menggunakan ban, lari menggunakan kardus dan lari menggunakan bilah. Mengulangi materi pada pertemuan pertama dan melakukan penilaian proses pembelajaran. Urutan pelaksanaan tersebut : (1) guru menyiapkan siswa dengan memulai proses pembelajaran dengan berdo’a kemudian mempresensi, (2) guru memberi motivasi kepada siswa dan menyampaikan materi pembelajaran, (3) guru memberikan pemanasan dengan permainan ”Ular-ularan”. (4) siswa mengulangi pembelajaran lari menggunakan ban, lari menggunakan kardus, lari menggunakan bilah (5) peneliti dan guru melakukan evaluasi serta mengecek pelaksanaan praktik yang dilakukan oleh siswa, serta memberikan umpan balik (feedback) kepada siswa yang melakukan praktik lari cepat, (6) peneliti dan guru menyiapkan siswa untuk mengikuti tes akhir siklus II dengan memanggil satu per satu untuk melakukan gerak lari yang telah diajarkan, (7) peneliti dan guru melakukan observasi atau tes untuk siklus II, dengan mencatat dan menilai kualitas gerak lari cepat pada blangko penilaian yang telah disiapkan, (8) diakhir pertemuan peneliti dan guru melakukan evaluasi terhadap hasil pembelajaran yang telah dilakukan, serta memberikan informasi mengenai pelaksanaan tes kemampuan lari cepat 50 yard.

Pada pertemuan berikutnya (Jum’at, 22 Juni 2012), peneliti melakukan tes pengukuran kemampuan lari cepat siklus II. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut: (1) peneliti dan guru menyiapkan siswa untuk mengikuti tes akhir pada siklus II dengan memanggil satu per satu untuk melakukan tes kemampuan gerak lari cepat 50 yard. Peneliti dan guru melakukan tes untuk siklus II dengan mencatat hasil tes kemampuan lari cepat pada blangko yang telah disiapkan, (2) diakhir pertemuan peneliti dan guru melakukan evaluasi terhadap hasil tes yang telah dilakukan.

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58 

 

  

c. Observasi dan Interpretasi Siklus II

Observasi dan interpretasi Siklus II dilakukan selama siklus II berlangsung. Peneliti dan guru melakukan observasi dan interpretasi siklus II, adapun pelaksanaan siklus II yakni: (1) peneliti mengamati proses pembelajaran gerak lari cepat dengan pendekatan bermain pada penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Jatisrono Wonogiri tahun pelajaran 2011/ 2012, (2) sebelum pembelajaran berlangsung peneliti dan guru bersangkutan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tindakan II sebagai pedoman atau acuan dalam proses pelaksanaan pembelajaran, (3) peneliti melakukan proses pembelajaran lari cepat, dalam hai ini peneliti mengacu pada sintaks (alur pembelajaran) pada model pembelajaran, yakni adanya penjelasan materi, demontrasi/ unjuk kerja contoh, serta pelaksanaan instruksi secara langsung oleh siswa, (4) peneliti dan guru memberikan motivasi kepada siswa agar mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Sebelumnya peneliti dan guru memberikan contoh gerakan dengan benar. Siswa dengan semangat melakukan apa yang diperintahkan guru. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses belajar mengajar diperoleh gambaran tentang motivasi dan aktivitas siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, yaitu siswa yang senang, bersemangat dan tidak cepat merasa lelah maupun bosan. Dari hasil wawancara dari siswa yang kurang aktif selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, diperoleh penjelasan bahwa diantara mereka ada yang kurang percaya diri, takut diejek teman karena kurang bisa melakukan gerakan yang diajarkan, (5) peneliti, guru dan siswa selalu memberi applause kepada setiap penampilan siswa. Peneliti dan guru juga memberikan reward berupa pujian, seperti: ” Bagus Sekali”, ”Ayo Semangat”, ”Ya Bagus”, dan lain-lain. Suasana tampak hidup dengan semangat dan antusiasme siswa yang tinggi, (6) peneliti bersama guru melakukan penilaian melalui lembar observasi, dan tes kemampuan lari cepat siswa dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan bermain terhadap kemampuan lari cepat siswa.

d. Diskripsi Data Setelah Siklus II

Selama pelaksanaan siklus II, maka peneliti melakukan pengambilan data penelitian. Adapun deskripsi data peningkatan motivasi belajar dan nilai kecapaian hasil belajar dengan pendekatan bermain pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Jatisrono Wonogiri tahun pelajaran 2011/ 2012, disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 10. Kondisi Siklus II Motivasi Belajar, Ketercapaian Hasil dan Kemampuan Lari Cepat Belajar Siswa Putra dan Putri Kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Tahun Pelajaran 2011/2012 pada Siklus 2

SISWA RATA-RATA RATA-RATA HASIL BELAJAR LARI

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59 

 

  

MOTIVASI

BELAJAR

CEPAT

NILA PROSES

BELAJAR

NILAI PRODUK

RATA-RATA

LARI CEPAT

Putra 67.70 78.59 8.72

Putri 70.66 77.70 9.07

Putra dan Putri 69.35 78.20 8.88

Berdasarkan data siklus II awal motivasi belajar, nilai kecapaian

hasil belajar dan kemampuan lari cepat menunjukkan bahwa, rata-rata

motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari tahun pelajaran

2011/ 2012 baik yaitu siswa putra 68.96, siswa putri 66.29 dan siswa

keseluruan putra dan putri 66.77, sedangkan nilai ketuntasan belajar rata-

rata siswa putra 70.31 siswa putrid 72.83 dan siswa keseluruan putra dan

putri 71,43 dan nilai kemampuan lari cepat rata-rata siswa putra 8.72 siswa

putrid 9.07 dan siswa keseluruan putra dan putri 8.88.

Tabel 11. Diskripsi Data Motivasi Belajar Lari Cepat Siswa Putra dan Putri Setelah di Beri Pendekatan Bermain Pada Siklus I.

Rentang Nilai Keterangan Kriteria Jumlah

Anak

Persentase

81 - 100 Sangat Baik Sangat Baik 5 18.52%

61 – 80 Baik Baik 17 62.96%

41 – 60 Cukup Cukup 5 18.52%

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60 

 

  

21 – 40 Kurang Kurang 0 0,0%

0 – 20 Sangat Kurang Sangat Kurang 0 0,0%

JUMLAH 27 100%

Berdasarkan data kondisi awal motivasi belajar menunjukkan bahwa, rata-rata motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari tahun pelajaran 2011/ 2012 yaitu 5 siswa sangat baik, 17 siswa baik dan 5 siswa cukup. Maka motivasi belajar sudah meningkat.

Tabel 12. Diskripsi Data Hasil Belajar Lari Cepat Siswa Putra dan Putri Setelah Pendekatan Bermain Pada Siklus II

Rentang Nilai Keterangan Kriteria Jumlah Anak Persentase

>85 Baik Sekali Tuntas 1 3,71%

81 – 85 Baik Tuntas 6 22,22%

76 – 80 Cukup Baik Tuntas 14 51,85%

70 – 75 Cukup Tuntas 3 11,11%

<70 Kurang Tidak Tuntas 3 11,11

JUMLAH 27 100%

Berdasarkan data siklus II nilai kecapaian hasil belajar menunjukkan bahwa, hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari tahun pelajaran 2011/ 2012 Siswa yang berada pada criteria tidak tuntas 11.11% dan pada kriteria tuntas berdasarkan KKM 70 yaitu 8 siswa (88.89%).

Berdasarkan hasil pengamatan atau observasi selama pelaksanaan siklus II berlangsung hasil pekerjaan siswa dapat diidentifikasi. Telah memenuhi target dengan capaian berhasil atau tuntas lebih dari target pencapaian yang diharapkan.

Dalam pelaksanaan siklus II terdapat kelebihan yang dapat digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan pada pelaksanaan siklus II, adapun kelebihan pada pelaksanaan siklus II diantaranya: (1) sebagian siswa telah mampu menunjukkan gerak lari cepat dengan pendekatan bermain dengan baik. Walau ada sebagian kecil siswa dapat melakukannya kurang baik atau benar, (2) dengan

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61 

 

  

dibantu oleh beberapa teman peneliti tidak kerepotan dalam proses transfer materi kepada siswa. Melalui penguatan pembelajaran dengan pendekatan bermain, siswa menjadi lebih tertarik dan senang melakukannya, sehingga siswa aktif dalam pembelajatan.

Akan tetapi dalam pelaksanaan siklus II ini masih terdapat kelemahan sehingga membuat kekurangan dalam pelaksanaan siklus II, adapun kelemahan atau kekurangan dalam pelaksanaan siklus II tersebut adalah: masih ada siswa yang kurang serius sehingga kegiatan pembelajaran kurang maksimal dilaksanakan, terutama siswa bercanda dan menggoda teman yang sedang mengikuti pembelajaran

e. Analisis dan Refleksi Siklus II

Berdasarkan observasi siklus II tersebut, peneliti dan guru melakukan analisis dan refleksi sebagai berikut: (1) jumlah dan frekuensi pertemuan pada siklus II telah menunjukkan hasil yang sesuai yakni 2 kali pertemuan dengan 1 kali pertemuan untuk pengambilan data akhir siklus II, (2) pelaksanaan proses belajar mengajar telah sesuai dengan rencana yang dibuat pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II, (3) model pembelajaran dengan pendekatan bermain yang diterapkan oleh peneliti dan guru mampu mengatur kondisi kelas, sehingga proses belajar mengajar serta transfer materi dapat berlangsung lebih maksimal, serta penguatan materi yang dilakukan pada siklus II dapat terlaksana dengan baik, (4) melihat hasil yang diperoleh pada tindakan II maka Penelitian Tindakan Kelas telah memenuhi target dari rencana target yang telah ditentukan. Dan dirasa sudah optimal sesuai dengan yang diharapkan.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas

IV SD Negeri II Tanjungsari tahun pelajaran 2010/ 2011 dapat dipaparkan

pembahasan hasil penelitian sebagai berikut:

1. Perbandingan Peningkatan Motivasi Belajar Lari Cepat dari Kondisi

Awal ke Siklus I

Perbandingan peningkatan motivasi belajar lari cepat siswa kelas IV

SD Negeri II Tanjungsari tahun pelajaran 2011/2012 dari kondisi awal ke

siklus I disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62 

 

  

Tabel 13. Perbandingan Peningkatan Motivasi Belajar Lari Cepat Siswa Kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Tahun Pelajaran 2011/2012 dari Kondisi Awal ke Siklus 1.

Rata-Rata Kondisi

Awal Motivasi Belajar

Lari Cepat

Rata-Rata Motivasi

Belajar Kondisi Siklus 1

Peningkatan Motivasi

Belajar Lari Cepat

46.57 67,77 15.92

Lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik perbandingan

peningkatan motivasi belajar lari cepat siswa kelas IV SD Negeri II

Tanjungsari tahun pelajaran 2011/2012 dari kondisi awal ke siklus 1

sebagai berikut:

Gambar 13. Grafik Perbandingan Rata-Rata Motivasi Belajar Lari Cepat Pada Siswa Kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Jatisrono Wonogiri Tahun Pelajaran 2011/ 2012 dari Kondisi Awal Ke Siklus I.

Berdasarkan Grafik tersebut menggambarkan rata-rata motivasi belajar lari cepat pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari mengalami peningkatan. Rata-rata motivasi belajar lari cepat pada kondisi awal 51.85, kemudian diberi pendekatan pembelajaran dengan pendekatan bermain pada siklus I, rata-rata motivasi belajar lari cepat menjadi 67.77, sehingga peningkatannya sebesar 15.92.

2. Perbandingan Peningkatan Kemampuan Lari Cepat dari Kondisi Awal

ke Siklus I

67.77

15.92

2.5 

5.0

7.5

10 

Kondisi Awal Siklus 1 Peningkatan

Peningkatan Motivasi Belajar Lari Cepat dari Kondisi Awal ke Siklus 1

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63 

 

  

Perbandingan peningkatan kemampuan lari cepat siswa kelas IV SD

Negeri II Tanjungsari tahun pelajaran 2011/2012 dari kondisi awal ke siklus I

disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 14. Perbandingan Peningkatan Kemampuan Lari Cepat Siswa Kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Tahun Pelajaran 2011/2012 dari Kondisi Awal ke Siklus 1.

Rata-Rata Kondisi

Awal Kemampuan Lari

Cepat

Rata-Rata Kondisi Siklus

1

Peningkatan Kemampuan

Lari Cepat

9.79 9.41 0.38

Lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik perbandingan

peningkatan kemampuan lari cepat siswa kelas IV SD Negeri II

Tanjungsari tahun pelajaran 2011/2012 dari kondisi awal ke siklus 1

sebagai berikut:

Gambar 14. Grafik Perbandingan Rata-Rata Kemampuan Lari Cepat Pada Siswa Kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Jatisrono Wonogiri Tahun Pelajaran 2011/ 2012 dari Kondisi Awal Ke Siklus I.

Berdasarkan Grafik tersebut menggambarkan rata-rata kemampuan lari cepat pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari mengalami peningkatan. Rata-rata kemampuan lari cepat pada kondisi awal 9.79, kemudian diberi pendekatan pembelajaran dengan pendekatan bermain pada siklus I, rata-rata kemampuan lari cepat menjadi 9.41, sehingga peningkatannya sebesar 0.38

9.799.41

0.38

2.5 

5.0

7.5

10 

Kondisi Awal Siklus 1 Peningkatan

Peningkatan Kemampuan Lari Cepat dari Kondisi Awal ke Siklus 1

Page 83: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64 

 

  

3. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Lari Cepat dari Kondisi Awal

ke Siklus I

Perbandingan peningkatan ketuntasan hasil belajar lari cepat siswa

kelas IV SD Negeri II Tanjungsari tahun pelajaran 2011/ 2012 dari kondisi

awal ke siklus I disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 15. Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Jatisronno Wonogiri Tahun Pelajaran 2011/2012 dari Kondisi Awal ke Siklus 1.

Rata-Rata Kondisi

Awal Hasil Belajar Lari

Cepat

Rata-Rata Hasil Belajar

Siklus 1

Peningkatan Hasil

Belajar

67.37 73.69 6.32

Lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Jatisrono Wonogiri tahun pelajaran 2010/2011 dari kondisi awal ke siklus I sebagai berikut

Gambar 15. Grafik Perbandingan Rata-Rata Hasil Belajar Lari Cepat pada Siswa Kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Jatisrono Wonogiri Tahun Pelajaran 2011/2012.

67.37 73.69

6.32

20 

40 

60 

80 

Kondisi Awal Siklus 1 Peningkatan

Peningkatan Ketentuasan Hasil Belajar dari Kondisi Awal ke Siklus 1

Page 84: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65 

 

  

67.77 69.35

1.58

0

2.5

5.0

7.5 

10 

Siklus I Siklus II Peningkatan

Peningkatan Motivasi Belajar Lari Cepat dari Siklus 1 ke Siklus 2

Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, ketuntasan hasil

belajar siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Jatisroonno Wonogiri tahun

pelajaran 2011/2012 mengalami peningkatan yang cukup baik. Hal ini dapat

dilihat bahwa, ketuntasan hasil belajar mengalami peningkatan dari kondisi

awal ke siklus I sebesar 6.32.

4. Perbandingan Peningkatan Motivasi Belajar Lari Cepat dari Siklus I ke

Siklus II

Perbandingan peningkatan motivasi belajar lari cepat siswa kelas IV

SD Negeri II Tanjungsari Jatisrono Wonogiri Tahun pelajaran 2011/ 2012 dari

siklus I ke siklus II disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 15. Perbandingan Peningkatan Motivasi Belajar Lari Cepat Siswa Kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Jatisroono Wonogiri Tahun Pelajaran 2011/2012 dari Siklus I ke Siklus II.

Rata-Rata Motivasi

Belajar Lari Cepat

Siklus I

Rata-Rata Motivasi

Belajar Lari Cepat Siklus

II

Peningkatan Motivasi

Belajar Lari Cepat

67.77 69.35 1.58

Lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik perbandingan

peningkatan motivasi belajar lari cepat siswa kelas IV SD Negeri II

Tanjungsari Jatisrono Wonogiri tahun pelajaran 2011/2012 dari siklus I ke

siklus II sebagai berikut:

Page 85: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66 

 

  

9.418.88

5.0

7.5 

10 

Peningkatan Kemampuan Lari Cepat dari Siklus 1 ke Siklus 2

Gambar 16. Grafik Perbandingan Peningkatan Motivasi Belajar Lari Cepat Pada Siswa Kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Jatisrono Woonogiri Tahun Pelajaran 2011/ 2012 dari Siklus I ke Siklus II.

Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, motivasi belajar lari

cepat siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Jatisrono Wonogiri tahun

pelajaran 2011/2012 mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat bahwa,

motivasi belajar lari cepat mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II

sebesar 0.53.

5. Perbandingan Peningkatan Kemampuan Lari Cepat dari Siklus I ke

Siklus II

Perbandingan peningkatan kemampuan gerak dasar lari siswa kelas IV

SD Negeri II Tanjungsari Jatisrono Wonogiri Tahun pelajaran 2011/ 2012 dari

siklus I ke siklus II disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 16. Perbandingan Peningkatan Kemampuan Lari Cepat Siswa Kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Jatisroono Wonogiri Tahun Pelajaran 2011/2012 dari Siklus I ke Siklus II.

Rata-Rata Kemampuan

Lari Cepat Siklus I

Rata-Rata Kemampuan

Lari Cepat Siklus II

Peningkatan Kemampuan

Lari Cepat

9.41 8.88 0.53

Lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik perbandingan

peningkatan kemampuan lari cepat siswa kelas IV SD Negeri II

Tanjungsari Jatisrono Wonogiri tahun pelajaran 2011/2012 dari siklus I ke

siklus II sebagai berikut:

Page 86: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67 

 

  

Gambar 17. Grafik Perbandingan Peningkatan Kemampuan Lari Cepat Pada Siswa Kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Jatisrono Woonogiri Tahun Pelajaran 2010/ 2011 dari Siklus I ke Siklus II.

Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, kemampuan lari

cepat siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Jatisrono Wonogiri tahun

pelajaran 2011/2012 mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat bahwa,

kemampuan lari cepat mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II

sebesar 0.53.

6. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Lari Cepat dari Siklus I ke

Siklus II

Perbandingan peningkatan ketuntasan hasil belajar lari cepat siswa

kelas IV SD Negeri II Tanjungsari tahun pelajaran 2011/ 2012 dari siklus I ke

siklus II disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 17. Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Jatisrono Wonnogiri Tahun Pelajaran 2011/2012 dari Siklus I ke Siklus II.

Rata-Rata Hasil Belajar

Siklus I

Rata-Rata Hasil Belajar

Siklus II

Peningkatan Hasil

Belajar

73.69 78.20 4.51

Page 87: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68 

 

  

Lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Jatisrono Wonogiri tahun pelajaran 2011/2012 dari siklus I ke siklus II sebagai berikut:

Gambar 18. Grafik Perbandingan Rata-Rata Hasil Belajar Lari Cepat pada Siswa Kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Jatisrono Wonogiri Tahun Pelajaran 2011/2012 dari Siklus I ke Siklus II.

Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, ketuntasan hasil

belajar siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Jatisrono Wonogiri tahun

pelajaran 2011/2012 mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat bahwa,

ketuntasan hasil belajar mengalami peningkatan dari siklus I ke Siklus II

sebesar 4.51.

7. Perbandingan Peningkatan Motivasi Belajar Lari Cepat dari Kondisi

Awal ke Siklus II

Perbandingan peningkatan motivasi belajar lari cepat siswa kelas IV

SD Negeri II Tanjungsari Jatisrono Wonogiri tahun pelajaran 2011/2012 dari

kondisi awal ke siklus II disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 18. Perbandingan Peningkatan Motivasi Belajar Lari Cepat Siswa Kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Jatisrono Wonogiri Tahun Pelajaran 2011/2012 dari Kondisi Awal ke Siklus II.

Rata-Rata Kondisi

Awal Motivasi Belajar

Lari Cepat

Rata-Rata Motivasi

belajar Kondisi Siklus II

Peningkatan Motivasi

Belajar Lari Cepat

73.69 78.20

4.51

20 

40 

60 

80 

Siklus I Siklus II Peningkatan

Peningkatan Ketentuasan Hasil Belajar dariSiklus I ke siklus II

Page 88: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69 

 

  

51.85 69.35 17.50

Lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik perbandingan

peningkatan motivasi belajar lari cepat siswa kelas IV SD Negeri II

Tanjungsari Jatisrono Wonogiri tahun pelajaran 2011/2012 dari kondisi

awal ke siklus 2 sebagai berikut:

Gambar 19. Grafik Perbandingan Rata-Rata Kemampuan Lari Cepat Pada Siswa Kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Jatisrono Wonogiri Tahun Pelajaran 2011/ 2012 dari Kondisi Awal ke Siklus II.

Berdasarkan Grafik tersebut menggambarkan rata-rata motivasi belajar lari cepat pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari mengalami peningkatan. Rata-rata motivasi belajar lari cepat pada kondisi awal 51.85, kemudian diberi pendekatan pembelajaran dengan bermain pada siklus II, rata-rata motivasi belajar lari cepat menjadi 69.35, sehingga peningkatannya sebesar 17.50.

8. Perbandingan Peningkatan Kemampuan Lari Cepat dari Kondisi Awal

ke Siklus II

Perbandingan peningkatan kemampuan lari cepat siswa kelas IV SD

Negeri II Tanjungsari Jatisrono Wonogiri tahun pelajaran 2011/2012 dari

kondisi awal ke siklus II disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 19. Perbandingan Peningkatan Kemampuan Lari Cepat Siswa Kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Jatisrono Wonogiri Tahun Pelajaran 2011/2012 dari Kondisi Awal ke Siklus II.

Rata-Rata Kondisi Rata-Rata Kondisi Siklus Peningkatan Kemampuan

51.8569.35

17.50

2.5 

5.0

7.5

10 

Kondisi Awal Siklus II Peningkatan

Peningkatan Kemampuan Lari Cepat dari Kondisi Awal ke Siklus 2

Page 89: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70 

 

  

Awal Kemampuan Lari

Cepat

II Lari Cepat

9.79 8.88 0.91

Lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik perbandingan

peningkatan kemampuan lari cepat siswa kelas IV SD Negeri II

Tanjungsari Jatisrono Wonogiri tahun pelajaran 2011/2012 dari kondisi

awal ke siklus 2 sebagai berikut:

Gambar 20. Grafik Perbandingan Rata-Rata Kemampuan Lari Cepat Pada Siswa Kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Jatisrono Wonogiri Tahun Pelajaran 2011/ 2012 dari Kondisi Awal ke Siklus II.

Berdasarkan Grafik tersebut menggambarkan rata-rata kemampuan lari cepat pada siswa kelas IV SD Negeri Duyungan I Sidoharjo Sragen mengalami peningkatan. Rata-rata kemampuan lari cepat pada kondisi awal 9.79, kemudian diberi pendekatan pembelajaran dengan menggunakan alat bantu pada siklus II, rata-rata kemampuan lari cepat menjadi 8.88, sehingga peningkatannya sebesar 0.91.

9. Perbandingan Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari Kondisi Awal

ke Siklus II

Perbandingan peningkatan ketuntasan hasil belajar lari cepat siswa

kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Jatisrono Wonogiri tahun pelajaran 2011/

2012 dari kondisi awal ke siklus II disajikan dalam bentuk tabel sebagai

berikut:

9.79

8.88

0.91

2.5 

5.0

7.5

10 

Kondisi Awal Siklus II Peningkatan

Peningkatan Kemampuan Lari Cepat dari Kondisi Awal ke Siklus 2

Page 90: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71 

 

  

Tabel 20. Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Jatisrono Wonogiri Tahun Pelajaran 2011/2012 dari Kondisi Awal ke Siklus 1.

Rata-Rata Kondisi

Awal Hasil Belajar Lari

Cepat

Rata-Rata Hasil Belajar

Siklus II

Peningkatan Hasil

Belajar

67,37 78,20 10,83

Lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Jatisrono Wonogiri tahun pelajaran 2010/2011 dari kondisi awal ke siklus II sebagai berikut

Gambar 21. Grafik Perbandingan Rata-Rata Hasil Belajar Lari Cepat pada Siswa Kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Jatisrono Wonogiri Tahun Pelajaran 2011/2012 dari Kondisi Awal ke Siklus II.

Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, ketuntasan hasil

belajar siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Jatisrono Wonogiri tahun

pelajaran 2011/2012 mengalami peningkatan yang cukup baik. Hal ini dapat

dilihat bahwa, ketuntasan hasil belajar mengalami peningkatan dari kondisi

awal ke siklus II sebesar 10.38.

10. Peningkatan Motivasi Belajar Lari Cepat dari Kondisi Awal, Siklus I dan

Siklus II

Peningkatan motivasi belajar lari cepat pada siswa kelas IV SD

Negeri Tanjungsari tahun pelajaran 2011/2012 dari kondisi awal, siklus I dan

siklus II disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:

67.37 78.20

10.83

20

40

60

80

Kondisi Awal Siklus II Peningkatan

Peningkatan Ketentuasan Hasil Belajar dari Kondisi Awal ke Siklus II

Page 91: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72 

 

  

Gambar 22. Grafik Peningkatan Motivasi Belajar Lari Cepat pada Siswa Kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Jatisrono Wonogiri Tahun Pelajaran 2011/2012 dari Kondisi Awal, Siklus I, Siklus II.

Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, kondisi awal motivasi belajar lari cepat siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Jatisrono Wonogiri tahun pelajaran 2011/2012 yaitu 51.85, siklus I sebesar 67.77 dan siklus II sebesar 69.35. Sehingga peningkatan dari kondisi awal sebelum pendekatan bermain hingga pemberian pendekatan bermain pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 17.50.

11. Peningkatan Kemampuan Lari Cepat dari Kondisi Awal, Siklus I dan

Siklus II

Peningkatan kemampuan lari cepat pada siswa kelas IV SD Negeri II

Tanjungsari tahun pelajaran 2011/2012 dari kondisi awal, siklus I dan siklus II

disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:

9.79 9.418.88

2.5

5.0

7.5

10 

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Peningkatan Kemampuan Lari Cepat dari Kondisi Awal, Siklus I, Siklus II

51.8567.77 69.3

2.5 

5.0

7.5

10 

Kondisi Awal Siklus I Siklus

Kondisi Awal, Siklus I,  Siklus II 

Peningkatan Motivasi Belajar Lari

Page 92: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73 

 

  

Gambar 22. Grafik Peningkatan Kemampuan Lari Cepat pada Siswa Kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Jatisrono Wonogiri Tahun Pelajaran 2011/2012 dari Kondisi Awal, Siklus I, Siklus II.

Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, kondisi awal kemampuan lari cepat siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Jatisrono Wonogiri tahun pelajaran 2011/2012 yaitu 9.79, siklus I sebesar 9.41 dan siklus II sebesar 8.88. Sehingga peningkatan dari kondisi awal sebelum menggunakan pndekatan bermain hingga pemberian pendekatan bermain pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 0.91.

12. Prosentase Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Lari Cepat pada

Kondisi Awal, Siklus I, Siklus II

Peningkatan hasil belajar lari cepat pada siswa kelas IV SD Negeri II

Tanjungsari tahun pelajaran 2010/2011 dari kondisi awal, siklus I dan siklus II

disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:

Gambar 24. Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Lari Cepat pada Siswa Kelas IV SD Negeri II Tanjungasi Jatisrono Wonogiri Tahun Pelajaran 2010/2011 dari Kondisi Awal, Siklus I, Siklus II.

Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, kondisi awal ketuntasan hasil belajar lari cepat siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Jatisrono Wonogiri tahun pelajaran 2011/2012 yang memiliki kategori cukup (tuntas) sebanyak 8 siswa (29.63%) dan kategori kurang (tidak tuntas) sebanyak 19 siswa (70.37%). Pada siklus I yang memiliki kategori baik (tuntas) sebanyak 3 siswa (11.11%), yang memiliki kategori cukup baik (tuntas) sebanyak 6 siswa (22.22%), kategori cukup (tuntas) sebanyak 10 siswa (37.04%) dan kategori kurang (tidak tuntas) sebanyak 8 siswa (29.63%). Pada siklus II yang memiliki kategori baik(tuntas) sekali sebanyak 1 siswa (3.71%), kategori baik(tuntas)

0.00% 0.00%

58.80%

0.00% 0.00%0.00%

22.22%

0.00% 10.00% 20.00% 

30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 

70.00% 80.00% 

Baik sekali Baik CukupBaik

Cukup Kurang

Kondisi AwalSiklus 1

Siklus 2

3.71%

51.85%

11.11% 11.11%11.11%

22.22%

37.04%

29.63%29.63%

70.37%

0.00%

Page 93: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74 

 

  

sebanyak 6 siswa (22.22%), kategori cukup baik (tuntas) sebanyak 14 siswa (51.58%), kategori cukup (tuntas) sebanyak 3 siswa (11.11%) dan kategori kurang (tidak tuntas) sebanyak 3 siswa (11.11%).

Dari data dan grafik tersebut dapat disimpulkan pada kondisi awal siswa yang tuntas sebanyak 29,63%, siklus I sebanyak70.37% dan siklus II sebesar 88.89%. Peningkatan hasil belajar dari kondisi awal sebelum menggunakan pendekatan bermain hingga akhir siklus II sebesar 59.26%

13. Prosentase Peningkat Motivasi Belajar Lari Cepat pada Kondisi Awal,

Siklus I, Siklus II

Peningkatan motivasi belajar lari cepat pada siswa kelas IV SD

Negeri II Tanjungsari tahun pelajaran 2010/2011 dari kondisi awal, siklus I

dan siklus II disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:

Gambar 25. Grafik Motivasi Belajar Lari Cepat pada Siswa Kelas IV SD Negeri II Tanjungasi Jatisrono Wonogiri Tahun Pelajaran 2010/2011 dari Kondisi Awal, Siklus I, Siklus II.

Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, kondisi awal motivasi belajar lari cepat siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Jatisrono Wonogiri tahun pelajaran 2011/2012 yang memiliki kategori kurang sebanyak 22 siswa (81,48%) dan kategori cukup sebanyak 5 siswa (18.52%). Pada siklus I yang memiliki kategori sangat baik sebanyak 2 siswa (7.41%), yang memiliki kategori baik sebanyak 21 siswa (77.78%), kategori cukup sebanyak 4 siswa (14.81%). Pada siklus II yang memiliki kategori sangat baik sekali sebanyak 5 siswa (18.52%), kategori baik sebanyak 17 siswa (62.96%), kategori cukup sebanyak 5 siswa (18.52%).

0.00% 0.00%0.00% 0.00%0.00%0.00% 10.00% 20.00% 

30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 

70.00% 80.00% 

Baik sekali Baik Cukup kurang Sgt kurang

Kondisi AwalSiklus 2

Siklus 1

0.00%

90.00% 

0.00%0.00% 

18.52%

6296%

81.48%

77.78%

18.52%

14.81%18.52%

Page 94: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75 

 

  

14. Kecenderungan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Putra dan Putri

Setelah di Beri Pendekatan Bermain

Peningkatan motivasi belajar dan hasil belajar lari cepat pada siswa

kelas IV SD Negeri II Tanjungsari tahun pelajaran 2010/2011 dari kondisi

awal, siklus I dan siklus II disajikan dalam bentuk sebagai berikut:

Tabel 21. Kondisi Motivasi Belajar dan Ketercapaian Hasil Belajar Siswa Putra dan Putri Kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Tahun Pelajaran 2011/2012 Dari Sebelum Sampai Setelah di Beri Pendekatan Bermain

SISWA

MOTIVASI BELAJAR HASILBELAJAR

Kondisi

awal

Siklus

I

Siklus

II

Kondisi

awal

Siklus

I

Siklus

II

Putra 48.00 68.96 67.70 67.80 70.31 78.59

Putri 44.79 66.29 70.66 66.83 72.83 77.70

Putra dan

Putri 46.57 67.77 69.35 67.37 71.43 78.20

  

 

0.

10

20

30

40

50

60

70

80

Kondisi awal Siklus I Siklus II 

Laki-laki

perempuan

  

66.29

70.66

67.70

68.96

48.00

44.79

Page 95: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76 

 

  

Gambar 26. Grafik Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Putra dan Putri Kelas IV SD Negeri II Tanjungasi Jatisrono Wonogiri Tahun Pelajaran 2010/2011 dari Kondisi Awal, Siklus I, Siklus II.

Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, dari kondisi awal sampai akhir siklus II motivasi belajar lari cepat siswa putra dan putri kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Jatisrono Wonogiri tahun pelajaran 2011/2012 siswa putri lebih banyak peningkatannya dari pada siswa putra.

Gambar 27. Grafik Peningkatan kecapaian hasil belajar Siswa Putra dan Putri Kelas IV SD Negeri II Tanjungasi Jatisrono Wonogiri Tahun Pelajaran 2010/2011 dari Kondisi Awal, Siklus I, Siklus II.

Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, dari kondisi awal sampai akhir siklus II ketercapaian hasil belajar lari cepat siswa putra dan putri kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Jatisrono Wonogiri tahun pelajaran 2011/2012 siswa putri lebih banyak peningkatannya dari pada siswa putra.

15. Kecenderungan Motivasi dan Hasil belajar Lari Cepat Siswa Putra dan

Putri Setelah Diberi Pendekatan Bermain Dengan Tes Hipotesis Chi

Squere

  

 

0. 10 20 

30 40 50 60 

70 80 

Kondisi awal Siklus I Siklus II 

Laki-laki

perempuan

 

66.83

67.80

72.83

70.31 77.70

78.59

Page 96: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77 

 

  

Peningkatan motivasi belajar dan hasil belajar lari cepat pada siswa

kelas IV SD Negeri II Tanjungsari tahun pelajaran 2010/2011 pada siklus I

dan siklus II dengan chi squere:

Hasil Analisis Chi Squere tes

Keterangan :

Hipoteses

Ho = kecenderung motivasi dan hasil belajar siswa putra dan putri

seragam.

Hi = kecenderungan motivasi dan hasil belajar siswa putra dan putri tidak

seragam

Jika X2 hitung < X2 tabel, maka HO diterima

Jika X2 hitung > X2 tabel, maka HO ditolak

Motivasi belajar :

Siklus 1 = 0.067 < 3,841, maka HO diterima, jadi kecenderungan

motivasi belajar siswa putra dan putri seragam.

Siklus 2 = 0.065 < 3,841, maka HO diterima, jadi kecenderungan

motivasi belajar siswa putra dan putri seragam.

Hasil belajar :

Siklus 1 = 0.063 < 3,841, maka HO diterima, jadi kecenderungan

hasil belajar siswa putra dan putri seragam.

Siklus 2 = 0.006 < 3,841, maka HO diterima, jadi kecenderungan

hasil belajar siswa putra dan putri seragam.

Berdasarkan tes hipotesis chi squere tersebut menunjukkan bahwa, pada akhir siklus 1 sampai akhir siklus 2 kecenderugan motivasi dan hasil belajar lari cepat siswa putra dan putri kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Jatisrono Wonogiri tahun pelajaran 2011/2012. Kecenderugan motivasi dan hasil belajar siswa putra dan putri seragam.

Page 97: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78 

 

  

Page 98: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

 

80 

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Jatisrono Wonogiri tahun pelajaran 2011/2012 dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi.

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah diungkapkan pada BAB IV, diperoleh simpulan yaitu: (1) pendekatan bermain dalam pembelajaran penjasorkes dapat meningkatkan motivasi belajar lari cepat, (2) pendekatan bermain dalam pembelajaran penjasorkes dapat meningkatkan hasil belajar lari cepat, (3) motivasi dan hasil belajar lari cepat siswa putra dan putri seragam detelah diberi pendekatan bermain pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari jatisrono Wonogiri tahun pelajaran 2011/2012.

Dari hasil analisis yang diperoleh terdapat peningkatan dari kondisi awal ke siklus I dan siklus II, baik dari peningkatan motivasi belajar, kemampuan lari cepat maupun nilai ketuntasan hasil belajar. Kemampuan lari cepat pada kondisi awal (9.79), siklus I (9.41) dan siklus II (8.88), sehingga peningkatan dari kondisii awal ke siklus II sebesar (0.91). Sedangkan nilai ketuntasan hasil belajar pada kondisi awal (29.63%), siklus I (70.37%) dan siklus II (88.89%), sehingga peningkatan dari kondisi awal ke siklus II sebesar (59.26%).

B. Implikasi

Penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa

keberhasilan proses pembelajaran tergantung pada beberapa faktor. Faktor-faktor

tersebut berasal dari pihak guru maupun siswa serta alat/media pembelajaran yang

digunakan.

Kemampuan guru dalam mengembangkan materi, menyampaikan

materi, mengelola kelas, metode yang digunakan dalam proses pembelajaran,

serta teknik yang digunakan guru sebagai sarana untuk menyampaikan materi.

Faktor dari siswa yaitu, minat dan motivasi dalam mengikuti proses pembelajaran,

Page 99: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81 

 

  

ketersediaan alat/media pembelajaran yang menarik dapat membantu siswa dalam

mengikuti pembelajaran, sehingga akan diperoleh hasil belajar yang optimal.

Penelitian ini juga memberikan deskripsi yang jelas bahwa, dengan

pendekatan bermain dapat meningkatkan motivasi belajar siswa (baik proses

maupun hasil), sehingga penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu

pertimbangan bagi guru yang ingin menggunakan pendekatan bermain yang

berupa permainan yang sederhaha seperti: (1) zig-zag bendera yang bertujuan

untuk melatih kecepatan dan kekuatan otot kaki, (2) melewati rintangan kerucut

yang bertujuan untuk kecepatan dan siswa agar tidak bosan, (3) mengunakan karet

atau tali yang bertujuan untuk melatih kecepatan, koordinasi langkah kaki dan

gerak tangan, (4) bilah yang bertujuan untuk mengatur langkah dan panjang

langkah, (5) membawa kardus yang bertujuan untuk melatih lari agar badan tidak

goyah dan badan condong kedepan, (6) simpai atau ban yang bertujuan untuk

melarih kecepatan siswa dan keseimbangan. Bagi guru bidang studi Penjasorkes,

hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu alternatif dalam melaksanakan

proses pembelajaran penjasorkes khususnya yang berkaitan dengan

mengoptimalkan kemampuan lari cepat yang efektif dan menarik yang membuat

siswa lebih aktif serta menghapus persepsi siswa mengenai pembelajaran

penjasorkes yang pada awalnya membosankan menjadi pembelajaran yang

menyenangkan.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disarankan beberapa hal, khususnya kepada para guru penjasorkes serta pihak SD Negeri II Tanjungsari Jatisrono Wonogiri sebagai berikut:

1. Guru hendaknya terus berusaha untuk meningkatkan kemampuannya dalam

mengembangkan materi, menyampaikan materi, serta dalam mengelola kelas,

sehingga kualitas pembelajaran yang dilakukannya dapat terus meningkat

seiring dengan peningkatan kemampuan yang dimilikinya. Selain itu, guru

hendaknya mau membuka diri untuk menerima berbagai bentuk masukan,

saran, dan kritikan agar dapat lebih memperbaiki kualitas mengajarnya.

Page 100: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · penjasorkes pada siswa kelas IV SD Negeri II Tanjungsari Kecamatan Jatisrono ... Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82 

 

  

2. Guru hendaknya lebih inovatif dalam menerapkan metode untuk

menyampaikan materi pembelajaran.

Sekolah hendaknya berusaha menyediakan fasilitas yang dapat

mendukung kelancaran kegiatan belajar mengajar pendidikan penjasorkes.