FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM...

278
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Penyuluhan Pembangunan Minat Utama Manajemen Pengembangan Masyarakat Oleh: Detia Tri Yunandar S620907003 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009

Transcript of FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM...

Page 1: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN

DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Program Studi Penyuluhan Pembangunan

Minat Utama Manajemen Pengembangan Masyarakat

Oleh:

Detia Tri Yunandar

S620907003

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2009

Page 2: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

ii

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN

DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT

Disusun oleh:

Detia Tri Yunandar

S620907003

Telah disetujui oleh Tim Pembimbing

Dewan Pembimbing

Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal

Pembimbing I Dr. Zaini Rohmad, M.Pd

NIP. 131 566 687

.......................

.......................

Pembimbing II Dr. Ir. Mohd. Harisudin, M.Si

NIP. 132 046 621

.......................

.......................

Mengetahui,

Ketua Program Studi Penyuluhan Pembangunan

Prof. Dr. Ir. Totok Mardikanto, MS

NIP. 130 935 732

Page 3: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

iii

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN

DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT

Disusun oleh:

Detia Tri Yunandar

S620907003

Telah disetujui oleh Tim Penguji

Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal

Ketua Dr. Ir. Hj. Suprapti Supardi, MP

NIP. 130 604 188

.......................

....................

Sekretaris Dr. Ir. Eny Lestari, M.Si

NIP. 131 570 297

.......................

....................

Anggota Penguji 1. Dr. Zaini Rohmad, M.Pd

NIP. 131 566 687

2. Dr. Ir. Mohd. Harisudin, M.Si

NIP. 132 046 621

.......................

.......................

....................

....................

Mengetahui

Ketua Program

Studi Penyuluhan

Pembangunan

Prof. Dr. Ir. Totok Mardikanto, MS

NIP. 130 935 732

.......................

....................

Prof. Drs. Suranto T., M.Sc., Ph.D. Direktur Program

Pascasarjana NIP. 131 472 192 ....................... ....................

Page 4: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

iv

PERNYATAAN

Nama : Detia Tri Yunandar

NIM : S620907003

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis ini yang berjudul Faktor-

Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Pengembangan SDM Pertanian di

SPP-SPMA Tanjungsari, Jawa Barat, adalah benar-benar karya sendiri. Hal-hal

yang bukan karya saya, dalam tesis ini diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam

daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya

bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya

peroleh dari tesis ini.

Surakarta, 28 Mei 2009

Yang membuat pernyataan,

Detia Tri Yunandar

Page 5: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

v

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Bandung pada tanggal 5 Juni 1980, sebagai putera ketiga

dari Bapak Mukhromin dan Ibu Ida Rosida Tresnasari.

Pendidikan dasar dan menengah penulis ditempuh di SD Negeri

Cihampelas III Bandung, SMP Negeri 15 Bandung, dan SMU Negeri 6 Bandung,

masing-masing lulus pada tahun 1992, 1995, dan 1998. Penulis menyelesaikan

pendidikan S-1 di Program Studi Agronomi, Jurusan Budidaya Pertanian,

Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran (UNPAD) Bandung, pada tahun 2003.

Penulis merupakan pegawai Badan Pengembangan SDM Pertanian,

Departemen Pertanian, dan ditugaskan sebagai dosen di Sekolah Tinggi

Penyuluhan Pertanian Manokwari dari tahun 2003 sampai dengan sekarang.

Sejak tahun 2007 penulis mengikuti pendidikan jenjang magister pada

Program Studi Penyuluhan Pembangunan, Minat Utama Manajemen

Pengembangan Masyarakat, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret

(UNS) Surakarta.

Page 6: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

vi

Dan DiaDan DiaDan DiaDan Dia----lah Maha Pemberi Keputusanlah Maha Pemberi Keputusanlah Maha Pemberi Keputusanlah Maha Pemberi Keputusan lagi Maha Mengetahuilagi Maha Mengetahuilagi Maha Mengetahuilagi Maha Mengetahui

(Saba’:26)(Saba’:26)(Saba’:26)(Saba’:26)

Page 7: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

vii

untuk Ibundauntuk Ibundauntuk Ibundauntuk Ibunda Ida Rosida Tresnasari Ida Rosida Tresnasari Ida Rosida Tresnasari Ida Rosida Tresnasari dan Ayahanda Mukhromindan Ayahanda Mukhromindan Ayahanda Mukhromindan Ayahanda Mukhromin

sebagai ungkapan cinta dan baktisebagai ungkapan cinta dan baktisebagai ungkapan cinta dan baktisebagai ungkapan cinta dan bakti----kukukuku

Page 8: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillaahirabbil’aalamiin. Puji dan syukur bagi Allah swt, karena

atas rahmat-Nya, tesis ini yang berjudul Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Keberhasilan Pengembangan SDM Pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari, Jawa

Barat, dapat diselesaikan oleh penulis.

Tesis ini disusun berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan

pada bulan Januari sampai dengan Februari 2009, di SPP-SPMA Tanjungsari,

Sumedang, Jawa Barat.

Banyak pihak yang telah mendukung penulis selama penyelesaian studi,

penelitian, dan penyusunan tesis. Berkaitan dengan itu, penulis menyampaikan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Direktur Program Pascasarjana, Ketua dan Sekretaris Program Studi, yang

telah mengizinkan penulis untuk mengikuti pendidikan jenjang magister pada

Program Studi Penyuluhan Pembangunan, Minat Utama Manajemen

Pengembangan Masyarakat, Program Pascasarjana UNS.

2. Kepala Badan Pengembangan SDM Pertanian, Kepala Pusat Pengembangan

Pendidikan Pertanian, dan Ketua STPP Manokwari, yang telah memberikan

kesempatan kepada penulis untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S2.

3. Prof. Dr. Ir. Edi Purwanto, M.Sc, yang telah banyak membantu penulis selama

melaksanakan pendidikan di Program Pascasarjana UNS.

4. Dr. Zaini Rohmad, M.Pd. dan Dr. Ir. Mohd. Harisudin, M.Si., masing-masing

sebagai pembimbing pertama dan pembimbing kedua, sekaligus sebagai

anggota tim penguji.

Page 9: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

ix

5. Dr. Ir. Hj. Suprapti Supardi, MP dan Dr. Ir. Eny Lestari, M.Si, masing-masing

sebagai ketua dan sekretaris tim penguji.

6. Kepala SPP-SPMA Tanjungsari, yang telah mengizinkan penulis untuk

melaksanakan penelitian di lembaga pendidikan yang dipimpinnya.

7. Kepala Tata Usaha dan Kasie Program Pengajaran SPP-SPMA Tanjungsari,

yang telah banyak membantu penulis selama penelitian.

8. Drs. Waridi Hendrosaputro, Ir. Subagyo, MM., Ir. Eko Septaningsih,

Bambang Agus Rinanto, SP., O’eng Anwarudin, S.Pt., dr. Aprilia Theresia,

dan teman-teman, yang telah banyak membantu dan bekerja sama selama

penulis mengikuti pendidikan di Program Pascasarjana UNS.

9. Yan Makabori, SP, M.Si., Aswandi, S.Pt, MP., drh. Samuel Ndahawali,

Aminudin, S.TP., Benang Purwanto, SP., Nelfie Sopacua, SP., Nurliana

Harahap, SP., Yudi Rustandi, S.ST, Linda Tri Wira Astuti, SP., dan teman-

teman di Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian, yang telah memberikan

bantuan dan dorongan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan di Program

Pascasarjana UNS.

10. Rudi Rusdiana, SP., yang telah banyak membantu penulis selama

melaksanakan penelitian di SPP-SPMA Tanjungsari.

11. Siswa-siswa tingkat III SPP-SPMA Tanjungsari T.A. 2008/2009, yang telah

membantu penulis dalam pengumpulan data penelitian.

12. Kakak-kakak dan adik tercinta, a Ola, a Yandhi, dan Dewi; keponakan-

keponakan, Shafa, Eriel, dan Keysha; serta wa Dadang, yang telah banyak

memberikan dukungan moril dan bantuan kepada penulis.

Page 10: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

x

13. Seluruh pihak yang telah membantu, yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu.

Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada Ibunda Ida Rosida Tresnasari dan Ayahanda Mukhromin atas perjuangan

dan doanya, sehingga penulis dapat menyelesaikan studi pada jenjang S2.

Akhirnya, semoga tesis ini dapat bermanfaat terutama dalam

pengembangan SDM pertanian untuk pemberdayaan masyarakat dan

pembangunan pertanian.

Surakarta, Mei 2009

Penulis.

Page 11: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

xi

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR .............................................................................. viii

DAFTAR ISI ............................................................................................ xi

DAFTAR TABEL .................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xvi

ABSTRAK ............................................................................................... xviii

ABSTRACT ...............................................................................................

xix

I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................ 1

B Perumusan Masalah ................................................................ 12

C. Tujuan Penelitian .................................................................... 13

D. Manfaat Penelitian .................................................................. 14

1. Manfaat Teoritis ............................................................ 14

2. Manfaat Praktis .............................................................. 14

II. KAJIAN TEORI .............................................................................. 15

A. Tinjauan Pustaka .................................................................... 15

1. Pengembangan Masyarakat (Community Development) .. 15

2. Pemberdayaan (Empowerment) sebagai Esensi dari

Pengembangan Masyarakat ...........................................

21

3. Pendidikan sebagai Proses Pemberdayaan .................... 23

4. Peranan Pendidikan dalam Pemberdayaan Masyarakat

Petani Melalui Pengembangan SDM Pertanian ............

30

5. Pre-Service Training, Salah Satu Bentuk Pendidikan

dalam Arti Sempit untuk Pengembangan SDM

Pertanian ........................................................................

32

6. Keberhasilan Pengembangan SDM Pertanian Melalui

Strategi Pre-Service Training ........................................

33

Page 12: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

xii

DAFTAR ISI (Lanjutan)

Halaman

7. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan

Pengembangan SDM Pertanian Melalui Strategi Pre-

Service Training ............................................................

35

8. Penelitian yang Relevan ................................................ 55

B. Kerangka Berpikir .................................................................. 56

C. Hipotesis ................................................................................. 61

III. METODE PENELITIAN ................................................................ 62

A. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................. 62

B. Desain Penelitian .................................................................... 63

C. Populasi dan Sampel ............................................................... 64

D. Teknik Penarikan Sampel ....................................................... 64

E. Data dan Sumber Data ............................................................ 65

F. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ............ 66

1. Teknik Pengumpulan Data ............................................ 66

2. Instrumen Penelitian ...................................................... 67

G. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ...................................... 67

H. Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional ...................... 69

I. Teknik Analisis Data .............................................................. 78

1. Analisis Statistik Deskriptif ........................................... 78

2. Uji Prasyarat Analisis .................................................... 79

3. Analisis Regresi Linear Berganda ................................. 80

4. Analisis Koefisien Determinasi (R2) ............................. 83

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 85

A. Hasil dan Analisis Data Penelitian ......................................... 85

1. Gambaran Umum SPP-SPMA Tanjungsari .................. 85

2. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian ...... 96

3. Deskripsi Data Penelitian .............................................. 102

Page 13: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

xiii

DAFTAR ISI (Lanjutan)

Halaman

4. Uji Prasyarat Analisis .................................................... 128

5. Uji Hipotesis dengan Teknik Analisis Regresi Linear

Berganda ........................................................................

131

6. Analisis Koefisien Determinasi (R2) ............................. 140

B. Pembahasan ............................................................................ 142

1. Pengaruh Faktor Peserta Didik, Tenaga Kependidikan,

Kurikulum, Sarana dan Prasarana, Lingkungan Keluarga,

dan Lingkungan Masyarakat terhadap Keberhasilan

Pengembangan SDM Pertanian di SPP-SPMA

Tanjungsari ....................................................................

142

2. Faktor yang Paling Berpengaruh terhadap Keberhasilan

Pengembangan SDM Pertanian di SPP-SPMA

Tanjungsari ....................................................................

183

V. PENUTUP ....................................................................................... 187

A. Kesimpulan ............................................................................. 187

B. Implikasi ................................................................................. 189

C. Saran ....................................................................................... 190

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 192

LAMPIRAN ............................................................................................. 198

Page 14: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

1.

Perkembangan Rumah Tangga Petani Berdasarkan Sensus Pertanian

Tahun 2003 ......................................................................................

6

2.

Data dan Sumber Data ..................................................................... 66

3.

Kriteria dan Bobot Nilai Rata-Rata Hasil Belajar ............................ 76

4.

Kriteria dan Bobot Tingkat Kehadiran ............................................ 77

5.

Kriteria dan Bobot Status Keanggotaan dalam Organisasi .............. 77

6.

Keadaan SDM di SPP-SPMA Tanjungsari pada Tahun Ajaran

2008/2009 ........................................................................................

88

7.

Kurikulum SPP-SPMA Tanjungsari ................................................ 89

8.

Interpretasi Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian untuk Variabel

X1, X2, X3, X4, X5, dan X6 dengan Statistik Korelasi Butir-Total

Menggunakan Rumus Korelasi Product Moment ............................

97

9.

Interpretasi Hasil Uji Reliabilias Instrumen Penelitian untuk Variabel

X1, X2, X3, X4, X5, dan X6 dengan Statistik Alpha Cronbach .........

102

10.

Keadaan Pendaftar dan Peserta Didik di SPP-SPMA Tanjungsari .. 104

11.

Keadaan Peserta Didik per Program Studi pada T.A. 2008/2009 .... 104

12.

Keadaan SDM Guru di SPP-SPMA Tanjungsari pada T.A.

2008/2009 ........................................................................................

108

13.

Interpretasi Hasil Uji Normalitas Data X1, X2, X3, X4, X5, X6, dan Y

dengan Statistik Anderson-Darling Test pada Taraf Signifikansi 5%

(α = 0,05) .........................................................................................

129

14.

Hasil Uji Asumsi Multicollinearity dengan Analisis Statistik VIF .. 136

15.

Daftar ANAVA Variabel X1, X2, X3, X4, X5, X6, dan Y ................. 138

16.

Daftar Hasil Uji t pada Taraf Signifikansi 5% ................................. 139

17.

Hasil Analisis Koefsien Determinasi (R2) Berganda ....................... 140

18.

Hasil Analisis Koefisien Determinasi (R2) Parsial .......................... 142

Page 15: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Pendidikan sebagai Sistem ............................................................... 36

2. Kerangka Berpikir Penelitian ........................................................... 60

3. Kecenderungan Nilai Faktor Peserta Didik (X1) ............................. 105

4. Kecenderungan Nilai Faktor Tenaga Kependidikan (X2) ................ 109

5. Kecenderungan Nilai Faktor Kurikulum (X3) .................................. 112

6. Kecenderungan Nilai Faktor Sarana dan Prasarana (X4) ................. 116

7. Kecenderungan Nilai Faktor Lingkungan Keluarga (X5) ................ 119

8. Kecenderungan Nilai Faktor Lingkungan Masyarakat (X6) ............ 121

9.

Kecenderungan Nilai Keberhasilan Pengembangan SDM Pertanian

di SPP-SPMA Tanjungsari (Y) ........................................................

125

10.

Hasil Uji Asumsi Linearitas Model Regresi Ŷ = - 8,68 + 0,181 X1 +

0,310 X2 + 0,196 X3 + 0,129 X4 + 0,257 X5 + 0,216 X6 .........................

133

11. Hasil Uji Asumsi Normalitas Residual ............................................ 134

12. Hasil Uji Asumsi Homoskedastisitas Residual ................................ 135

Page 16: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Jadwal Penelitian ............................................................................. 198

2. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ......................................................... 199

3. Kuesioner pada Uji Instrumen ......................................................... 202

4. Kuesioner Penelitian ........................................................................ 207

5. Perhitungan untuk Penentuan Kriteria Nilai Variabel ..................... 214

6. Daftar Peserta dan Hasil Uji Instrumen ........................................... 215

7.

Contoh Output Program Statistik Minitab 15 untuk Uji Validitas

Instrumen Variabel X1 dengan Analisis Korelasi Product Moment

dari Pearson pada α = 0,05 ..............................................................

222

8.

Output Program Statistik SPSS 16 untuk Uji Reliabilitas Instrumen

dengan Metode Alpha Cronbach .....................................................

223

9. Daftar Nama Responden Penelitian ................................................. 225

10. Data Karateristik Sosial-Ekonomi Responden ................................ 226

11.

Sebaran Data, Kecenderungan dan Rata-Rata Nilai Faktor Peserta

Didik (X1) ........................................................................................

229

12.

Sebaran Data, Kecenderungan dan Rata-Rata Nilai Faktor Tenaga

Kependidikan (X2) ...........................................................................

232

13.

Sebaran Data, Kecenderungan dan Rata-Rata Nilai Faktor

Kurikulum (X3) ................................................................................

235

14.

Sebaran Data, Kecenderungan dan Rata-Rata Nilai Faktor Sarana

dan Prasarana (X4) ...........................................................................

238

15.

Sebaran Data, Kecenderungan dan Rata-Rata Nilai Faktor

Lingkungan Keluarga (X5) ...............................................................

241

16.

Sebaran Data, Kecenderungan dan Rata-Rata Nilai Faktor

Lingkungan Masyarakat (X6) ...........................................................

244

17.

Sebaran Data, Kecenderungan dan Rata-Rata Nilai Keberhasilan

Pengembangan SDM Pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari (Y) .....

247

18.

Hasil Uji Normalitas Data X1, X2, X3, X4, X5, X6, dan Y dengan

Statistik Anderson-Darling Test pada α=0,05 dengan Menggunakan

Alat Bantu Program Minitab 15 .......................................................

252

Page 17: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

xvii

DAFTAR LAMPIRAN (Lanjutan)

Halaman

19.

Hasil Uji Homogenitas Data X1, X2, X3, X4, X5, X6, dan Y dengan

Statistik Barlett’s Test pada α=0,05 dengan Menggunakan Alat

Bantu Program Statistik Minitab 15 ................................................

256

20.

Output Program Statistik Minitab 15 untuk Analisis Regresi Linear

Berganda Y Atas X1, X2, X3, X4, X5, dan X6 ...................................

257

21.

Output Program Statistik SPSS 16 untuk Analisis Koefisien Korelasi

Parsial dan Koefisien Determinasi (R2) Parsial ...............................

258

Page 18: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

xviii

ABSTRAK

Detia Tri Yunandar, S620907003. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Keberhasilan Pengembangan SDM Pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari,

Jawa Barat. Tesis: Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Permasalahan rendahnya kualitas SDM pertanian masih menjadi kendala

utama dalam pembangunan pertanian di Indonesia. Oleh karena itu, perlu terus

ditingkatkan upaya pengembangan SDM pertanian.

Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh faktor peserta didik,

tenaga kependidikan, kurikulum, sarana dan prasarana, lingkungan keluarga, dan

lingkungan masyarakat terhadap keberhasilan pengembangan SDM pertanian di

SPP-SPMA Tanjungsari. Penelitian telah dilaksanakan di SPP-SPMA

Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat, mulai bulan Januari

sampai dengan Februari 2009.

Jenis penelitian yaitu penelitian survai. Populasi penelitian adalah peserta

didik tingkat III SPP-SPMA Tanjungsari pada tiga program studi yang seluruhnya

berjumlah 164 peserta didik. Sampel penelitian ditentukan sebanyak 82 peserta

didik responden dengan menggunakan teknik cluster proportional random

sampling. Variabel penelitian meliputi variabel independen yang terdiri dari:

faktor peserta didik (X1), tenaga kependidikan (X2), kurikulum (X3), sarana dan

prasarana (X4), lingkungan keluarga (X5), dan lingkungan masyarakat (X6); dan

variabel dependen yaitu keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-

SPMA Tanjungsari (Y). Pada penelitian digunakan instrumen jenis Rating Scale.

Uji validitas dan reliabilitas instrumen telah dilaksanakan terhadap 26 peserta

didik non-responden. Teknik analisis data meliputi analisis statistik deskriptif

untuk mendeskripsikan data penelitian, analisis regresi linear berganda untuk

memprediksi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan

analisis koefisien determinasi untuk menentukan derajat pengaruhnya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor peserta didik, tenaga

kependidikan, kurikulum, sarana dan prasarana, lingkungan keluarga, dan

lingkungan masyarakat, baik secara bersama-sama maupun parsial, berpengaruh

positif dan signifikan terhadap keberhasilan pengembangan SDM pertanian di

SPP-SPMA Tanjungsari. Hasil penelitian tersebut ditunjukkan oleh nilai

Fhit = 134,02 yang lebih besar dari F0,05(6,75) = 2,21; nilai thit untuk X1 = 5,20,

X2 = 8,44, X3 = 4,48, X4 = 4,03, X5 = 7,18, dan X6 = 5,93, yang seluruhnya lebih

besar dari t0,05(75) = 1,67; serta koefisien regresi yang berkaitan dengan X1 = 0,181,

X2 = 0,310, X3 = 0,196, X4 = 0,129, X5 = 0,257, dan X6 = 0,216 yang semuanya

bernilai positif. Hasil analisis koefisien determinasi menunjukkan bahwa derajat

pengaruh faktor-faktor yang diamati secara bersama-sama adalah sebesar 91,5%,

sedangkan secara parsial berturut-turut adalah 26,5%, 48,7%, 21,2%, 17,8%,

40,7%, dan 31,9%. Faktor yang paling berpengaruh yaitu faktor tenaga

kependidikan.

Page 19: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

xix

ABSTRACT

Detia Tri Yunandar, S620907003. 2009. The Factors Influencing the Success

of Agriculture Human Resource Development in SPP-SPMA Tanjungsari, West

Java. Thesis: Post Graduate Program of Sebelas Maret University.

Problem of low quality of agriculture human resource still become the

main constraint in agriculture development in Indonesia. Therefore, it is very

important to improve the efforts of agriculture human resource development

continuously.

The goals of the study was to description the influence of student, teacher,

curriculum, facilities and basic facilities, family environment, and society

environment factors, toward the success of agriculture human resource

development in SPP-SPMA Tanjungsari. The study was performed in SPP-SPMA

Tanjungsari, Sumedang sub-district, West Java province, from January until

February 2009.

The type of study was a survey research. Population of study was 164

students at level III in SPP-SPMA Tanjungsari. There are 3 sources of varieties on

population. Sample of study determined 82 students as responder by using cluster

proportional random sampling technique. The variables of study were include

independent variables which consist of 6 factors that covered student (X1), teacher

(X2), curriculum (X3), facilities and basic facilities (X4), family environment (X5),

and society environment (X6) factors; and dependent variable that covered the

success of agriculture human resource development in SPP-SPMA Tanjungsari

(Y). The instrument of study was Rating Scale type. Instrument validity and

reliability tests were conducted to 26 non-responder students. The analysis tools

were descriptive analysis to describe the data of study, multiple regression linear

analysis to predict the influence of the independent variables toward the

dependent variable, and determination coefficient analysis to determine degree of

the influence.

Result of study indicated that student, teacher, curriculum, facilities and

basic facilities, family environment, and society environment factors either

together and also partial have positive and significant influences toward the

success of agriculture human resource development in SPP-SPMA Tanjungsari.

The result of study shown by value of Fcount = 134,02 which more higher than

F0,05(6,75) = 2,21; value of tcount for X1 = 5,20, X2 = 8,44, X3 = 4,48, X4 = 4,03,

X5 = 7,18, and X6 = 5,93, which entirely more higher than t0,05(75) = 1,67; and also

coefficient of regression related to X1 = 0,181, X2 = 0,310, X3 = 0,196,

X4 = 0,129, X5 = 0,257, and X6 = 0,216, which all of them were positive. Analysis

of coefficient determination showed that degree of the influences as together equal

to 91,5%, while as partial successively equal to 26,5%, 48,7%, 21,2%, 17,8%,

40,7%, and 31,9%. The factor with dominant influence was teacher factor.

Page 20: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara agraris yang mayoritas penduduknya

memiliki mata pencaharian di sektor pertanian. Mardikanto (1993:7-8),

mengemukakan bahwa sebagian besar penduduk Indonesia masih hidup di sektor

pertanian, atau menggantungkan kehidupannya pada sektor pertanian.

Berdasarkan data BPS tahun 2006, diketahui bahwa sekitar 40-50 persen tenaga

kerja Indonesia memiliki mata pencaharian di sektor pertanian (Departemen

Pertanian, 2006a:1).

Pertanian memiliki arti dan peran penting bagi seluruh rakyat dan bangsa

Indonesia. Menurut Krisnamurthi (2006:6-7), arti penting pertanian dapat dilihat

secara proporsional dan kontekstual. Secara proporsional pertanian memiliki arti

penting dalam posisinya bersama dengan bidang dan sektor lain dilihat dari

perannya bagi kesejahteraan dan berbagai dimensi kehidupan masyarakat. Arti

penting secara proporsional tidak dimaksudkan untuk menjadikan bidang dan

sektor lain menjadi lebih tidak penting, tetapi justru menekankan keterkaitan,

saling ketergantungan, dan sinergi.

Arti penting pertanian juga dapat dilihat secara kontekstual sesuai

perkembangan masyarakat. Pertanian tidak dipentingkan hanya karena

pertimbangan masa lalu saja, tetapi terutama karena pemahaman atas kondisi saat

ini dan antisipasi masa depan dalam masyarakat yang mengglobal, semakin

modern, dan menghadapi persaingan yang semakin ketat. Salah satu contohnya

Page 21: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

2

2

adalah peningkatan kesadaran adanya kebutuhan akan energi terbarukan antara

lain melalui biofuel, atau peningkatan permintaan akan makanan yang segar dan

sehat, peningkatan kebutuhan bio-medicine, kebutuhan sandang dan papan,

lingkungan pemukiman yang hijau dan segar, dan berbagai prospek lain

menunjukkan bahwa pertanian akan tetap, bahkan semakin penting di masa yang

akan datang. Pentingnya pertanian justru datang dari konteks yang sangat aktual

dan modern dan sama sekali bukan karena keadaan masa lalu.

Berkaitan dengan peran pentingnya, sektor pertanian di Indonesia

memiliki peran langsung dan tidak langsung dalam perekonomian nasional. Peran

langsung sektor pertanian adalah melalui pembentukan PDB, penyediaan sumber

devisa melalui ekspor, penyediaan pangan dan bahan baku industri, pengentasan

kemiskinan, penyediaan lapangan kerja dan perbaikan pendapatan masyarakat. Di

sisi lain, peran tidak langsung sektor pertanian adalah melalui efek pengganda

(multiplier effect) berupa keterkaitan input-output antar industri, konsumsi dan

investasi (Departemen Pertanian, 2006a:1).

Sektor pertanian juga telah berperan dalam mempertahankan dan

menstabilkan perekonomian nasional. Sebagai contoh pada saat terjadi krisis

ekonomi di penghujung tahun 90-an. Ketika ekonomi nasional mengalami

kontraksi (negatif) sebesar 13,68 persen pada saat itu, sektor pertanian tetap

tumbuh positif sebesar 0,22 persen. Krisis ekonomi tahun 1997 menunjukkan

bahwa sektor pertanian tidak hanya terbukti tangguh menghadapi gejolak

ekonomi, tetapi juga dapat berfungsi sebagai basis landasan perekonomian

nasional, antara lain melalui perannya dalam penyerapan tenaga kerja dan

Page 22: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

3

3

penerimaan devisa. Selama terjadinya krisis ekonomi, penyerapan tenaga kerja

secara nasional mengalami penurunan sebanyak 6,4 juta orang atau sekitar 2,13

persen, tetapi sektor pertanian mampu menciptakan lapangan kerja baru sebanyak

432.350 orang. Dalam penerimaan devisa, peningkatan ekspor pertanian selama

masa krisis ekonomi (1997-1998) jauh lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata

peningkatan ekspor pertanian sebelum krisis (1982-1997). Selama periode 1982-

1997, ekspor pertanian rata-rata hanya sebesar 4,5 persen per tahun, sementara

ekspor pertanian tahun 1998 naik sebesar 26,5 persen dibandingkan ekspor

pertanian tahun 1997. Peningkatan ekspor pertanian tersebut terutama berasal dari

produk agroindustri yang berbasis sumber daya lokal, seperti minyak atsiri, asam

lemak, dan barang anyaman. Petani di beberapa wilayah Indonesia, di saat krisis

ekonomi tahun 1997 bahkan dapat menikmati harga yang tinggi dari berbagai

komoditas perkebunan seperti coklat, kopi dan kelapa sawit (Departemen

Pertanian, 2006a:2-5). Setelah krisis ekonomi pada tahun 1998-1999, hanya petani

yang mampu secara konsisten melakukan investasi dan peningkatan produksi

pertanian (Yapadi, 2006:2).

Menyadari akan arti dan peran penting pertanian tersebut, maka

pemerintah telah mencanangkan Revitalisasi Pertanian pada tanggal 11 Juni 2005

di Jatiluhur, Jawa Barat. Krisnamurthi (2006:3-5) mengatakan bahwa revitalisasi

pertanian berawal dari lahirnya sebuah kesadaran mengenai pentingnya pertanian

bagi kehidupan seluruh rakyat dan bangsa Indonesia, kesadaran bahwa Indonesia

justru akan menjadi negara besar jika mampu mendayagunakan pertaniannya.

Page 23: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

4

4

Revitalisasi pertanian merupakan kesadaran untuk menempatkan kembali

arti penting (re-vital-isasi) pertanian secara proporsional dan kontekstual.

Revitalisasi pertanian juga diartikan sebagai usaha, proses, dan kebijakan untuk

menyegarkan kembali daya hidup pertanian, memberdayakan kemampuannya,

membangun daya saingnya, meningkatkan kinerjanya, serta menyejahterakan

pelakunya, terutama petani, peternak, nelayan, dan petani hutan; sebagai bagian

dari usaha untuk menyejahterakan seluruh rakyat (Krisnamurthi, 2006:6-7).

Revitalisasi pertanian telah ditetapkan sebagai salah satu prioritas dalam

Agenda dan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2004-2009. Revitalisasi

Pertanian diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan sebagian besar rakyat dan

meletakkan landasan yang kokoh bagi pembangunan perekonomian nasional

(Departemen Pertanian, 2006b:38).

Implementasi dari revitalisasi pertanian adalah pembangunan pertanian

secara optimal dan berkualitas. Dalam hal ini, pembangunan pertanian harus terus

dipacu produktivitasnya, baik kuantitas maupun kualitasnya, dengan selalu

menerapkan prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan.

Pengoptimalan pembangunan pertanian yang berkualitas menuntut

dukungan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas pula. Namun, pada

kenyataannya hingga saat ini pembangunan pertanian di Indonesia masih

menghadapi permasalahan rendahnya kualitas SDM pertanian, khususnya petani.

Petani di Indonesia identik dengan masyarakat yang lemah dalam hal

tingkat perekonomian dan pendidikannya. Krisnamurthi (2006:10)

mengungkapkan bahwa pada tahun 2002, dari 38,4 juta orang miskin di Indonesia,

Page 24: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

5

5

65,4 persen di antaranya berada di pedesaan, dan 53,9 persen adalah petani. Tahun

2003, dari 24,3 juta rumah tangga petani (yang berbasis lahan/land-base farmers),

20,1 juta atau sekitar 82,7 persen di antaranya dapat dikategorikan miskin.

Sensus pertanian 2003 juga memberikan gambaran serupa tentang

seriusnya masalah kemiskinan dan ketidaksejahteraan petani. Tabel 1

menunjukkan bahwa sejak tahun 1993 jumlah petani di Indonesia telah bertambah

dari sekitar 20,8 juta menjadi 25,4 juta rumah tangga tahun 2003, atau dengan laju

pertambahan sekitar 2,2 persen per tahun. Dari pertambahan tersebut, jumlah

petani gurem yaitu petani dengan luas lahan kurang dari 0,5 hektar, bertambah

dari sekitar 10,8 juta atau sekitar 52,7 persen dari total rumah tangga petani pada

tahun 1993 menjadi 13,7 juta pada tahun 2003 atau sekitar 56,5 persen.

Pertambahan petani gurem ini mencapai 2,6 persen per tahun, atau lebih besar dari

pertambahan jumlah petani. Artinya, petani yang bertambah di Indonesia adalah

petani yang (lebih) gurem, yang jelas mengindikasikan permasalahan kemiskinan

yang serius di pertanian (Krisnamurthi, 2006:10-11).

Keadaan pendidikan petani tidak jauh berbeda dengan keadaan

perekonomiannya. Tingkat pendidikan petani/peternak pada umumnya rendah,

yaitu 81,7 % tidak tamat dan tamat SD (Departemen Pertanian, 2006a:22).

Berdasarkan data BPS, pada tahun 1992, 50 persen tenaga kerja di sektor

pertanian tidak tamat SD, 39 persen tamat SD, sedangkan yang tamat SLTP hanya

8 persen. Tahun 2002, yang tidak tamat SD menjadi 35 persen, tamat SD 46

persen, dan tamat SLTP 13 persen. Data tersebut menunjukkan bahwa selama 10

Page 25: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

6

6

tahun terakhir, kemajuan pendidikan relatif berjalan lambat (Departemen

Pertanian, 2006b:26).

Tabel 1. Perkembangan Rumah Tangga Petani Berdasarkan Sensus Pertanian

Tahun 2003

1993 2003 Pertambahan

Jumlah Rumah Tangga Petani (juta RTP) 20,8 25,4 2,2 % per tahun

Jumlah Petani ’Gurem’ (juta RTP) 10,8 13,7 2,6 % per tahun

Porsi Petani ’Gurem’ 52,7 % 56,5 % -

Porsi Petani ’Gurem’ di Jawa 69,8 % 74,9 % -

Sumber: BPS, dalam Krisnamurthi (2006:11).

Lemahnya perekonomian dan pendidikan masyarakat petani menyebabkan

rendahnya kualitas, mentalitas, dan keterampilan petani. Rendahnya kualitas

petani terkait dengan rendahnya tingkat pendidikan. Sedangkan rendahnya

mentalitas petani antara lain dicirikan oleh usaha pertanian yang berorientasi

jangka pendek, mengejar keuntungan sesaat, serta belum memiliki wawasan bisnis

luas. Selain itu, banyak petani menjadi sangat tergantung pada bantuan/pemberian

pemerintah. Keterampilan petani yang rendah juga terkait dengan rendahnya

pendidikan dan kurang dikembangkannya kearifan lokal atau indigenous

knowledge (Departemen Pertanian, 2006b:26).

Permasalahan rendahnya kualitas SDM pertanian merupakan kendala yang

serius dalam pembangunan pertanian. Menurut Fatah (2006:392-396), kualitas

SDM merupakan penentu keberhasilan pembangunan, karena manusia merupakan

penggerak atau pelaku utama dalam pembangunan. Keberhasilan pembangunan

akan sangat ditentukan oleh ketersediaan SDM dalam kualitas dan kuantitas yang

Page 26: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

7

7

memadai. Artinya, tanpa didukung oleh SDM pertanian yang berkualitas, maka

pembangunan pertanian untuk mewujudkan tujuan revitalisasi pertanian tidak

mungkin dapat tercapai.

Berkaitan dengan arti penting pertanian dan kenyataan rendahnya kualitas

SDM pertanian khususnya petani, maka sudah seharusnya upaya pengembangan

SDM pertanian menjadi prioritas dalam pembangunan pertanian. Melalui upaya

pengembangan SDM, maka akan dihasilkan SDM pertanian berkualitas yang

mampu mendukung pembangunan pertanian dan revitalisasi pertanian.

Pengembangan SDM pertanian dapat dilaksanakan melalui strategi

pendidikan. Fatah (2006:398-399) mengemukakan bahwa esensi pendidikan

adalah untuk mengembangkan sumber daya manusia. Pengembangan sumber daya

manusia yang bertumpu pada pendidikan ini, pada dasarnya bertujuan untuk

meningkatkan kemampuan kerja manusianya dan sekaligus untuk meningkatkan

taraf hidup manusianya.

Pengembangan SDM pertanian melalui pendidikan merupakan salah satu

bentuk pemberdayaan masyarakat petani. Menurut Ife (2002:60) dan Zubaedi

(2007:45), pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan melalui tiga strategi, yaitu

perencanaan dan kebijakan, aksi sosial dan politik, pendidikan dan penumbuhan

kesadaran. Pemberdayaan melalui pendidikan dilakukan dengan proses

pendidikan dalam berbagai aspek yang cukup luas. Strategi pemberdayaan melalui

pendidikan menekankan pentingnya proses pendidikan untuk mempersiapkan

masyarakat agar mampu meningkatkan keberdayaannya. Dalam hal ini, upaya

pemberdayaan melalui pendidikan mengarah pada pengembangan SDM dalam

Page 27: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

8

8

rangka mempersiapkan masyarakat pertanian untuk dapat meningkatkan

keberdayaannya. Kemudian Kartasasmita (1996), dalam Zubaedi (2007:103),

mengemukakan bahwa upaya pemberdayaan masyarakat harus dilakukan melalui

tiga arah. Pertama, menciptakan suasana iklim yang memungkinkan potensi

masyarakat berkembang (enabling). Kedua, memperkuat potensi atau daya yang

dimiliki masyarakat (empowering). Dan ketiga, melindungi masyarakat

(protection). Pemberdayaan melalui upaya memperkuat potensi atau daya yang

dimiliki masyarakat (empowering strategy), mengandung arti bahwa langkah

pemberdayaan harus diupayakan melalui aksi-aksi nyata di antaranya yaitu

pendidikan.

Pengembangan SDM pertanian dengan strategi pendidikan dapat

dilaksanakan melalui proses pendidikan dalam arti yang sempit, salah satunya

yaitu melalui pre-service training di Sekolah Pembangunan Pertanian – Sekolah

Pertanian Menengah Atas (SPP-SPMA) Tanjungsari.

SPP-SPMA Tanjungsari merupakan lembaga pendidikan yang

melaksanakan pendidikan dan pelatihan bidang pertanian. SPP-SPMA ini dikelola

oleh Yayasan Darmaloka, yaitu yayasan milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat

yang bergerak di bidang pendidikan.

Pendidikan di SPP-SPMA Tanjungsari diasumsikan sebagai kegiatan pre-

service training, karena selain memiliki Program Studi Penyuluhan Pertanian

yang bertujuan menyiapkan SDM penyuluh pertanian, secara umum proses

pembelajaran di SPP-SPMA Tanjungsari lebih mengarahkan peserta didiknya

untuk menjadi penyuluh atau pemberdaya masyarakat petani yang berkualitas.

Page 28: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

9

9

Dalam hal ini, SPP-SPMA Tanjungsari dapat dikatakan melaksanakan proses

pendidikan untuk menyiapkan SDM penyuluh atau pemberdaya masyarakat petani

yang berkualitas, yang mampu melakukan pekerjaan atau tugas seorang penyuluh

atau pemberdaya petani secara profesional. Kemudian, kurikulum yang diterapkan

di SPP-SPMA Tanjungsari tidak terdiri dari mata pelajaran – mata pelajaran

sebagaimana kurikulum sekolah pada umumnya, tetapi meliputi sejumlah

Program Diklat yang dikelompokkan menjadi Program Normatif, Adaptif, dan

Produktif. Untuk Program Produktif, bobot materi terdiri dari 30 persen teori dan

70 persen praktik. Kurikulum demikian telah mengadopsi kurikulum program

pendidikan dan pelatihan (training). Di samping itu, SPP-SPMA Tanjungsari juga

berusaha menghasilkan SDM pertanian yang tersertifikasi. Menurut SIL

International (1999:1), salah satu tujuan pre-service training adalah agar

seseorang tersertifikasi terlebih dahulu sebelum dapat memulai melaksanakan

tugas atau pekerjaan.

SPP-SPMA Tanjungsari memiliki peranan nyata dalam pengembangan

SDM pertanian. Di SPP-SPMA ini, setiap harinya selama lebih dari delapan jam,

kepada sekitar 500 peserta didik diberikan pendidikan dan pelatihan pertanian

modern. SPP-SPMA Tanjungsari telah menerapkan kurikulum lokal dalam proses

pembelajarannya, sehingga dapat menghasilkan SDM pertanian yang memiliki

kompetensi sesuai dengan kebutuhan daerah. Selain itu, peserta didik juga dilatih

agar mampu menjadi petani mandiri melalui pendidikan dan pelatihan

kewirausahaan.

Page 29: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

10

10

Pada dasarnya, pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari

sangat relevan dengan upaya pemecahan permasalahan rendahnya kualitas SDM

pertanian khususnya petani. Pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA

Tanjungsari lebih diarahkan untuk menghasilkan SDM penyuluh atau pemberdaya

masyarakat petani yang berkualitas melalui kegiatan pre-service training.

Sehingga jelas bahwa pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari

secara nyata dapat turut mendukung upaya peningkatan kualitas masyarakat

petani, yaitu melalui penyuluhan atau pemberdayaan masyarakat petani.

Adanya kontribusi nyata dari pengembangan SDM pertanian di SPP-

SPMA Tanjungsari terhadap upaya pemecahan permasalahan rendahnya kualitas

SDM pertanian yang merupakan permasalahan pokok dalam pembangunan

pertanian saat ini, telah menunjukkan pentingnya upaya pengembangan SDM

pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari, sehingga perlu adanya tindakan-tindakan

konkrit untuk mendukung keberhasilannya.

Keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari

akan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Sehubungan dengan pengembangan SDM

pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari ditempuh melalui strategi pre-service

training yang juga merupakan salah satu bentuk pendidikan, maka faktor-faktor

yang mempengaruhi keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA

Tanjungsari dapat ditentukan di antaranya berdasarkan komponen-komponen

pendidikan yang berpengaruh terhadap keberhasilan proses pendidikan. Dalam hal

ini, faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pengembangan SDM

pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari dapat terdiri dari faktor peserta didik, tenaga

Page 30: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

11

11

kependidikan, kurikulum, sarana dan prasarana, serta lingkungan keluarga dan

masyarakat. Soedijarto (1997:87) mengemukakan bahwa mutu hasil pendidikan

pada hakekatnya adalah fungsi dari berinteraksinya: peserta didik dengan latar

belakang sosial ekonomi kultural, kemampuan dasar kognitif, dan motivasinya;

tenaga kependidikan (guru); sistem kurikulum dengan materi kurikulum yang

direncanakan, proses belajar-mengajar, sistem evaluasi, dan manajemen

kurikulumnya; waktu belajar, fasilitas dan lingkungan keluarga dan masyarakat.

Berkaitan dengan terdapatnya beberapa faktor yang mempengaruhi

keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari, maka

dalam upaya mendukung keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-

SPMA Tanjungsari, perlu dilakukan penelitian untuk memahami bagaimana

sebenarnya pengaruh faktor-faktor yang dimaksud tersebut terhadap keberhasilan

pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari. Penelitian ini penting,

karena dengan dipahaminya bagaimana pengaruh faktor peserta didik, tenaga

kependidikan, kurikulum, sarana dan prasarana, lingkungan keluarga, dan

lingkungan masyarakat, maka perencanaan dan pelaksanaan pengembangan SDM

pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari akan menjadi efektif dan efisien. Dan pada

akhirnya, penelitian akan memberikan manfaat dalam mendukung upaya

pemecahan permasalahan rendahnya kualitas SDM pertanian, yang artinya juga

turut mendukung keberhasilan pembangunan pertanian untuk mewujudkan tujuan

revitalisasi pertanian.

Page 31: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

12

12

B. Perumusan Masalah

Pembangunan pertanian masih menghadapi permasalahan utama berupa

rendahnya kualitas SDM pertanian. Oleh karena itu, perlu terus ditingkatkan

upaya pengembangan SDM pertanian, baik kuantitas maupun kualitasnya.

SPP-SPMA Tanjungsari memiliki peranan nyata dalam pengembangan

SDM pertanian. Dalam rangka membantu mengatasi permasalahan kualitas SDM

pertanian yang rendah untuk mewujudkan keberhasilan pembangunan pertanian

secara umum, maka penting untuk mendukung keberhasilan pengembangan SDM

pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari.

Berdasarkan uraian latar belakang diketahui bahwa keberhasilan

pengembangan sumber daya manusia yang ditempuh dengan strategi pendidikan,

termasuk pre-service training, dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

peserta didik, tenaga kependidikan, kurikulum, sarana dan prasarana, lingkungan

keluarga, dan lingkungan masyarakat. Berkaitan dengan itu, dapat dirumuskan

permasalahan penelitian, yaitu secara umum apakah faktor-faktor tersebut

berpengaruh terhadap keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA

Tanjungsari. Secara rinci, dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah faktor peserta didik berpengaruh terhadap keberhasilan

pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari?

2. Apakah faktor tenaga kependidikan berpengaruh terhadap keberhasilan

pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari?

3. Apakah faktor kurikulum berpengaruh terhadap keberhasilan pengembangan

SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari?

Page 32: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

13

13

4. Apakah faktor sarana dan prasarana berpengaruh terhadap keberhasilan

pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari?

5. Apakah faktor lingkungan keluarga berpengaruh terhadap keberhasilan

pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari?

6. Apakah faktor lingkungan masyarakat berpengaruh terhadap keberhasilan

pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari?

C. Tujuan Penelitian

Secara umum, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan faktor-

faktor yang mempengaruhi keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-

SPMA Tanjungsari. Secara rinci, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mendeskripsikan pengaruh faktor peserta didik terhadap keberhasilan

pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari.

2. Untuk mendeskripsikan pengaruh faktor tenaga kependidikan terhadap

keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari.

3. Untuk mendeskripsikan pengaruh faktor kurikulum terhadap keberhasilan

pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari.

4. Untuk mendeskripsikan pengaruh faktor sarana dan prasarana terhadap

keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari.

5. Untuk mendeskripsikan pengaruh faktor lingkungan keluarga terhadap

keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari.

6. Untuk mendeskripsikan pengaruh faktor lingkungan masyarakat terhadap

keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari.

Page 33: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

14

14

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian terdiri dari manfaat praktis

dan manfaat teoritis.

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis penelitian yaitu memberikan gambaran yang sebenarnya

di lapangan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan

pengembangan SDM pertanian yang dilaksanakan dengan strategi pendidikan,

dalam hal ini melalui kegiatan pre-service training, sehingga dapat dijadikan

bahan dalam pengembangan teori yang berkaitan dengan pemberdayaan

masyarakat petani dan pengembangan SDM pertanian.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian dapat digunakan oleh SPP-SPMA Tanjungsari dan SPP-

SPMA lainnya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan pemerintah provinsi atau

kota/kabupaten lainnya yang mengelola SPP-SPMA, dan juga Badan

Pengembangan SDM Pertanian Departemen Pertanian yang masih mengelola tiga

SPP-SPMA, sebagai bahan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program

pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA.

Secara umum, hasil penelitian dapat bermanfaat dalam upaya

pemberdayaan masyarakat petani melalui pengembangan SDM pertanian, dalam

rangka mendukung keberhasilan pembangunan pertanian dan revitalisasi

pertanian.

Page 34: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengembangan Masyarakat (Community Development)

Perserikatan Bangsa-Bangsa mendefinisikan pengembangan masyarakat

atau community development sebagai berikut:

as the process by which the efforts of the people themselves are united

with those of governmental authorities to improve the economic, social

and cultural conditions of communities, to integrade these communities

into the life of the nations, and to enable them to contribute fully to

national progress.

Definisi tersebut menekankan bahwa pembangunan masyarakat

merupakan suatu proses pengintegrasian usaha-usaha atau potensi-potensi yang

dimiliki masyarakat dengan sumber daya yang dimiliki pemerintah, untuk

memperbaiki kondisi ekonomi, sosial, dan budaya, dan mengintegrasikan

masyarakat di dalam konteks kehidupan berbangsa, serta memberdayakan mereka

agar mampu memberikan kontribusi secara penuh untuk mencapai kemajuan pada

level nasional (Tiyanto dkk., 2006:90).

Community development merupakan bentuk pendekatan pembangunan

partisipatoris. Menurut Mikkelsen (2003:72), organisasi yang menganut

paradigma partisipatoris sangat sering adalah organisasi non pemerintah (NGO).

Secara filosofis, pendekatan community development memang seharusnya

diselenggarakan oleh organisasi non pemerintah. Hal ini sesuai dengan salah satu

prinsipnya yaitu meminimalisasi ketergantungan masyarakat terhadap pemerintah

Page 35: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

16

16

atau bentuk kekuasaan lainnya di luar masyarakat. Substansi filosofi dari

community development adalah terjadinya perubahan sosial oleh dan untuk

masyarakat. Tetapi, dewasa ini telah terjadi pergeseran filosofi community

development sebagai implikasi dari perubahan paradigma pembangunan. Sejak

diterapkannya pendekatan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan,

pemerintah pun mulai melaksanakan berbagai program yang berbasis community

development.

Ife (2002:200-225), mengemukakan 26 prinsip community development

yang dikelompokkan ke dalam prinsip ekologis, prinsip keadilan sosial, prinsip

menghargai lokal, prinsip proses, serta prinsip global dan lokal, sebagai berikut:

a. Prinsip-prinsip ekologis (ecological principles), terdiri dari:

- Holisme (Holism) atau menyeluruh. Prinsip ini diterapkan pada seluruh

aspek community development, yaitu pada tahap analisis dan praktik. Pada

tahap analisis penting untuk mengambil perspektif sistemik, pada tahap

praktik menekankan pentingnya ripple effect atau efek riakan air.

- Keberlanjutan (sustainability). Community development memerlukan

penggunaan sumber daya tidak dapat diperbaharui dan yang menimbulkan

efek negatif secara minimal, atau bahkan dihindarkan.

- Diversitas atau keberagaman (diversity). Masyarakat memiliki keragaman

baik di dalam masyarakat itu sendiri maupun antar masyarakat. Berkaitan

dengan itu, proses community development harus memahami dan

menghargai keberagaman tersebut.

Page 36: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

17

17

- Pembangunan bersifat organik (organic development). Masyarakat bersifat

organik, sehingga harus dipahami bahwa community development

merupakan proses yang kompleks dan dinamis.

- Pembangunan yang seimbang (balanced development), artinya harus

meliputi seluruh aspek dalam masyarakat, meliputi dimensi sosial,

ekonomi, politik, budaya, lingkungan, dan pribadi/spiritual.

b. Prinsip keadilan sosial (social justice principles), terdiri dari:

- Memusatkan perhatian pada keadaan struktur yang merugikan (addressing

structural disadvantage). Aktivitas community development harus selalu

melawan dan mengatasi keadaan ketertindasan kelas, gender, dan

ras/etnik.

- Memusatkan perhatian pada wacana yang merugikan (addressing

discourses of disadvantage). Aktivitas community development harus

dapat mempengaruhi wacana-wacana penguasa untuk menghindari suatu

kekuasaan secara efektif mengistimewakan sebagian orang, dan

memarginalkan sebagian orang yang lainnya.

- Pemberdayaan (empowerment). Pemberdayaan harus menjadi tujuan dari

semua community development.

- Mendefinisikan kebutuhan (need definition). Community development

harus membangun kesepakatan di antara pendefinisi kebutuhan tentang

kebutuhan masyarakat. Namun yang terpenting adalah mendefinisikan

kebutuhan masyarakat itu sendiri.

Page 37: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

18

18

- Hak asasi manusia (human rights). Community development harus

memahami dan berkomitmen akan hak dasar manusia.

c. Prinsip menghargai lokal (valuing the local principles), terdiri dari:

- Menghargai pengetahuan lokal (valuing local knowledge), artinya

pengetahuan dan keahlian lokal harus menjadi yang paling dihargai dalam

community development, dan pengetahuan serta keahlian lokal harus dapat

diidentifikasi dan diakui.

- Menghargai kebudayaan lokal (valuing local culture). Prinsip ini menuntut

adanya perhatian terhadap kebudayaan lokal, serta proses dan tradisi

kebudayaan lokal harus diakui dan didukung, menjadi bagian dari proses

community development.

- Menghargai sumber daya lokal (valuing local resources). Community

development harus memiliki tujuan untuk memperkuat ketergantungan

masyarakat pada dirinya sendiri (self reliance) selama memungkinkan.

- Menghargai keahlian lokal (valuing local skills). Seorang community

worker harus selalu menyatakan bahwa anggota masyarakat memiliki

keahlian yang penting, dan keahliannya tersebut akan mengendalikan

proses community development.

- Menghargai proses lokal (valuing local processes). Pendekatan community

development tidak dapat dipaksakan, tetapi harus terbangun dengan

sendirinya dalam komunitas, dengan cara yang sesuai dengan konteks

spesifik dan sensitif terhadap kebudayaan masyarakat lokal, tradisi dan

lingkungan.

Page 38: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

19

19

d. Prinsip proses (process principles), terdiri dari:

- Proses, hasil, dan visi (process, outcome and vision). Proses dan hasil

adalah terintegrasi. Dalam community development penting untuk

memadukan visi dalam setiap pertimbangan proses, dan visi menyediakan

tujuan bagi proses.

- Keterpaduan proses (the integrity of process). Hasil dan tujuan dalam

community development adalah untuk membangun proses komunitas yang

berdaya. Karena itu, proses harus disesuaikan dengan harapan dari visi dan

tujuan.

- Meningkatkan kesadaran (consciousness raising). Terdapat empat aspek

dalam meningkatkan kesadaran: mengkaitkan pribadi dan politik,

membangun hubungan dialogis, berbagi pengalaman penindasan, dan

membuka kemungkinan untuk aksi.

- Partisipasi (participation). Community development harus memaksimalkan

partisipasi, dengan tujuan menjadikan setiap orang dalam komunitas ikut

serta secara aktif dalam proses dan aktivitas komunitas, dan untuk

menciptakan kembali masa depan individu dan komunitas.

- Kerjasama dan konsensus (cooperation and consensus). Community

development harus bertujuan mendirikan struktur dan proses alternatif,

yang memiliki dasar pemikiran pada kerjasama, bukan konflik. Konsensus

dalam pengambilan keputusan merupakan satu di antaranya.

- Gerak pembangunan (the pace of development). Komunitas harus

memutuskan sendiri gerak atau langkah pembangunan yang akan

Page 39: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

20

20

dilaksanakan. Dan community development yang sukses akan bergerak

dengan langkah komunitas itu sendiri.

- Damai dan tanpa kekerasan (peace and non-violence). Penting bagi

community development untuk merubah struktur kekerasan dan melakukan

sesuatu dengan cara yang tanpa kekerasan.

- Inklusif atau keterbukaan (inclusiveness). Prinsip inklusif pada community

development menuntut perlunya proses yang selalu mengajak masyarakat.

- Membangun masyarakat (community building). Proses community

development harus selalu mengajak komunitas bersama, untuk

memperkuat ikatan di antara anggota komunitas, dan untuk menekankan

gagasan saling ketergantungan satu sama lain.

e. Prinsip lokal dan global (global and local principles), terdiri dari:

- Mengkaitkan lokal dan global (linking the global and the local). Dalam

memahami suatu komunitas, seorang worker harus mampu memahami

global sebagaimana memahami lokal, dan bagaimana keduanya

berinteraksi.

- Praktik anti penjajah (anti-colonialist practice). Community development

harus selalu menghindari praktik penjajahan, artinya bertindak benar-benar

untuk kepentingan masyarakat, tanpa ada usaha mengeksplorasi

masyarakat.

Page 40: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

21

21

2. Pemberdayaan (Empowerment) sebagai Esensi dari Pengembangan

Masyarakat

Pemberdayaan adalah salah satu kajian penting dari community

development. Menurut Taruna (2000), yang dikaji dalam community development

meliputi: (i) perubahan sosial (social change); (ii) organisasi masyarakat

(community organization); (iii) penyuluhan masyarakat (extension education);

(iv) pengembangan perdesaan (rural development); dan (v) pemberdayaan

masyarakat (community empowering).

Konsep pemberdayaan menjadi basis utama dalam pembangunan

masyarakat (community development). Pemberdayaan atau empowerment

memiliki makna membangkitkan sumber daya, kesempatan, pengetahuan, dan

keterampilan masyarakat untuk meningkatkan kapasitas dalam menentukan masa

depan mereka (Suparjan dan Suyatno, 2003:37). Menurut Hikmat (2006:3),

konsep pemberdayaan dalam wacana pembangunan masyarakat selalu

dihubungkan dengan konsep mandiri, partisipasi, jaringan kerja, dan keadilan.

Pemberdayaan secara singkat dapat diartikan sebagai upaya untuk

memberikan kesempatan dan kemampuan kepada masyarakat untuk mampu dan

berani bersuara, serta kemampuan dan keberanian untuk memilih alternatif

perbaikan kehidupan yang terbaik (Mardikanto, 2007:100).

Pada dasarnya, pemberdayaan diletakkan pada kekuatan tingkat individu

dan sosial (Hikmat, 2006:3). Dalam Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007:178),

dikatakan para pakar teori pemberdayaan menyatakan bahwa konsep

pemberdayaan berlaku tidak hanya bagi individu sebagai kelompok, organisasi,

dan masyarakat, namun juga bagi individu itu sendiri.

Page 41: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

22

22

Pemberdayaan masyarakat pada intinya adalah mengupayakan

pengembangan terhadap klien (individu, kelompok atau masyarakat umum) dari

kondisi yang tidak berdaya menjadi kondisi yang berdaya untuk mencapai taraf

kehidupan yang lebih baik (Tiyanto dkk., 2006:103). Pemberdayaan pada

hakekatnya mencakup dua aspek yaitu to give or authority to dan to give ability to

or enable. Dalam pengertian pertama, pemberdayaan memiliki makna memberi

kekuasaan, mengalihkan kekuasaan dan mendelegasikan otoritas ke pihak lain.

Sedangkan dalam pengertian kedua, pemberdayaan diartikan sebagai upaya untuk

memberi kemampuan atau keberdayaan (Suparjan dan Suyatno, 2003:43).

Menurut Tiyanto dkk. (2006:105-106), pemberdayaan yang komprehensif,

meliputi :

a. Pemberdayaan politik, yaitu untuk meningkatkan kesadaran kritis masyarakat,

sehingga dapat lebih tanggap terhadap persoalan ataupun kebijakan yang

sebenarnya merugikan mereka, melalui proses demokratisasi.

b. Pemberdayaan ekonomi, yaitu pengelolaan sumber daya lokal yang berbasis

masyarakat haruslah dijadikan agenda penting dalam kebijakan ekonomi.

c. Pemberdayaan sosial, perlindungan masyarakat dari dampak negatif

neoliberalisme, melalui keterlibatan negara, seperti perlindungan dan jaminan

sosial terhadap buruh. Memperkuat modal sosial seperti solidaritas sosial dan

gotong royong.

d. Pemberdayaan budaya, melalui perlindungan, pelestarian, dan penghargaan

terhadap kultur lokal, kultur asli, komunitas asli, multikulturisme dan kultur

partisipasi.

Page 42: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

23

23

3. Pendidikan sebagai Proses Pemberdayaan

a. Pengertian Pendidikan

Berakar dari bahasa Latin ’educare’, pendidikan dapat diartikan sebagai

pembimbingan secara berkelanjutan (to lead forth). Suhartono (2008:43-50)

mengartikan pendidikan dari sudut pandang yang luas dan sempit.

Menurut sudut pandang yang luas, pendidikan adalah segala jenis

pengalaman kehidupan yang mendorong timbulnya minat belajar untuk

mengetahui dan kemudian bisa mengerjakan sesuatu hal yang telah diketahui itu.

Keadaan seperti itu berlangsung di dalam segala jenis dan bentuk lingkungan

sosial sepanjang kehidupan. Selanjutnya, setiap jenis dan bentuk lingkungan itu

mempengaruhi pertumbuhan individu dalam hal potensi-potensi fisik, spiritual,

individual, sosial, dan religius, sehingga menjadi manusia seutuhnya, manusia

yang menyatu dengan jenis dan sifat khusus lingkungan setempat.

Menurut pendekatan dari sudut sempit, pendidikan merupakan seluruh

kegiatan yang direncanakan serta dilaksanakan secara teratur dan terarah di

lembaga pendidikan sekolah. Pendidikan diartikan sebagai sistem persekolahan.

Dalam hal ini, pendidikan merupakan suatu usaha sadar dan terencana yang

diselenggarakan oleh institusi persekolahan (school education) untuk

membimbing dan melatih peserta didik agar tumbuh kesadaran tentang eksistensi

dan kemampuan menyelesaikan setiap persoalan kehidupan yang muncul.

Berdasarkan arti pendidikan, baik menurut sudut pandang yang luas

maupun sempit tersebut, dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan

kegiatan simultan di seluruh aspek kehidupan manusia, yang berlangsung di

Page 43: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

24

24

segala lingkungan di mana ia berada, di segala waktu, dan merupakan hak dan

kewajiban bagi siapa pun, serta terlepas dari diskriminasi apa pun.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional menyebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Sa’ud dan Makmun (2006:6-8) mengemukakan bahwa pendidikan

merupakan upaya yang dapat mempercepat pengembangan potensi manusia untuk

mampu mengemban tugas yang dibebankan padanya. Pendidikan dapat

mempengaruhi perkembangan fisik, mental, emosional, moral, serta keimanan dan

ketakwaan manusia. Menurut Suryono (2008:16-17), pendidikan dikatakan

sebagai proses sadar pengembangan kecakapan manusia. Dalam pengertian ini

pendidikan berfungsi untuk mengembangkan semua potensi manusia yang

dimilikinya secara individual.

Pendidikan merupakan aktivitas dan usaha manusia guna meningkatkan

kepribadiannya dengan jalan membina potensi pribadinya yaitu jasmani dan

rohani. Pendidikan dapat berarti juga lembaga yang bertanggung jawab

menetapkan cita-cita pendidikan, isi, sistem dan organisasi pendidikan

(Sudargono, 2003:15). Selanjutnya van den Ban dan Hawkins (1999:340)

mengatakan bahwa pendidikan biasanya merupakan suatu proses belajar di dalam

struktur lembaga sosial yang formal, yang khusus diusahakan untuk tujuan ini,

Page 44: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

25

25

misalnya sekolah. Ada definisi yang lebih luas dan mencakup pendidikan non

formal atau proses belajar di luar struktur kelembagaan tersebut misalnya dari

program radio.

Pendidikan dapat dinyatakan sebagai suatu sistem dengan komponen yang

saling berhubungan dan mempengaruhi, minimal sebagai berikut (Sa’ud dan

Makmun, 2006:6-8):

- Individu peserta didik yang memiliki potensi dan kemauan untuk berkembang

dan dikembangkan semaksimal mungkin.

- Individu peserta didik yang mewakili unsur upaya sengaja, terencana, efektif,

efisien, produktif, dan kreatif.

- Hubungan antara pendidik dan peserta didik yang dapat dinyatakan sebagai

situasi pendidikan yang menjadi landasan tempat berpijak, tindakan yang

dapat digolongkan sebagai tindakan pendidikan.

- Struktur sosiokultural yang mewakili lingkungan (environment), di antaranya

berupa norma yang bersumber dari alam, budaya atau religi.

- Tujuan yang disepakati bersama yang mengejawantah karena hubungan antara

pendidik dan peserta didik dan tidak bertentangan dengan tuntutan normatif

sosiokultural masyarakat.

b. Ruang Lingkup Pendidikan

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional menjelaskan ruang lingkup pendidikan berdasarkan jalur, jenjang, dan

jenisnya. Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk

mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan

Page 45: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

26

26

tujuan pendidikan. Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan

berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan

kemampuan yang dikembangkan. Jenis pendidikan adalah kelompok yang

didasarkan pada kekhususan tujuan pendidikan suatu satuan pendidikan.

Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan informal

yang dapat saling melengkapi dan memperkaya. Pendidikan formal adalah jalur

pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar,

pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan nonformal adalah jalur

pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur

dan berjenjang. Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan

lingkungan.

Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan

menengah, dan pendidikan tinggi. Jenis pendidikan mencakup pendidikan umum,

kejuruan, akademik, profesi, vokasi, keagamaan, dan khusus.

Jalur pendidikan non-formal merupakan salah satu kajian penting dalam

studi pemberdayaan masyarakat. Bentuk pendidikan non-formal dapat meliputi

(Triyadi, 2006:5):

- Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills)

- Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

- Pendidikan Keaksaraan

- Pendidikan Kesetaraan

- Pendidikan Keterampilan dan Pelatihan Kerja

- Pendidikan Pemberdayaan Perempuan

Page 46: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

27

27

- Pendidikan Kepemudaan

Salah satu kajian utama pendidikan non-formal adalah pelatihan (training).

Berdasarkan bentuknya, pelatihan dapat meliputi on-job service training, in-

service training, dan pre-service training. On-job service training yaitu pelatihan

bagi orang yang sudah bekerja, berkaitan dengan pekerjaan orang yang

bersangkutan saat ini. In-service training yaitu pelatihan bagi orang yang sudah

bekerja, berkaitan dengan pengayaan pengetahuan dan keterampilan orang yang

bersangkutan untuk mendukung pekerjaannya saat ini. Sedangkan pre-service

training yaitu pelatihan bagi calon pekerja, pelatih, penyuluh, dan sejenisnya.

McKay et al. (1998:1-2) mengemukakan pengertian in-service training dan pre-

service training dalam konteks pelatihan di perusahaan, yaitu bahwa in-service

training adalah pelatihan yang diberikan kepada anggota pada saat mereka berada

dalam masa kerja. Sedangkan pre-service training adalah pelatihan yang

diberikan sebelum anggota memulai pekerjaan mereka, atau pelatihan yang

diberikan kepada anggota pada awal mereka bekerja.

c. Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pendidikan

Pemberdayaan berarti menyediakan sumber daya, kesempatan,

pengetahuan dan keterampilan bagi masyarakat, untuk meningkatkan kemampuan

mereka, dalam menentukan masa depannya sendiri dan dalam berpartisipasi serta

mempengaruhi kehidupan masyarakatnya (Ife, 2002:208).

Pemberdayaan dapat dilakukan melalui tiga strategi, yaitu perencanaan

dan kebijakan, aksi sosial dan politik, pendidikan dan penumbuhan kesadaran.

Page 47: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

28

28

Pemberdayaan melalui perencanaan dan kebijakan dilaksanakan dengan

membangun atau mengubah struktur dan lembaga agar dapat memberikan akses

yang lebih baik kepada masyarakat dalam hal sumber daya, pelayanan, dan

kesempatan berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat. Pemberdayaan melalui

aksi sosial dan politik dilakukan dengan perjuangan politik dan gerakan dalam

rangka membangun kekuasaan yang efektif. Sedangkan pemberdayaan melalui

pendidikan dan penumbuhan kesadaran dilakukan dengan proses pendidikan

dalam berbagai aspek yang cukup luas. Strategi pemberdayaan melalui pendidikan

dan penumbuhan kesadaran menekankan pentingnya proses pendidikan untuk

mempersiapkan masyarakat agar mampu meningkatkan keberdayaannya (Ife,

2002:60; Zubaedi, 2007:45).

Kartasasmita (1996), dalam Zubaedi (2007:103), menyatakan bahwa

upaya pemberdayaan masyarakat harus dilakukan melalui tiga arah. Pertama,

menciptakan suasana iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang

(enabling). Kedua, memperkuat potensi atau daya yang dimiliki masyarakat

(empowering). Dan ketiga, melindungi masyarakat (protection). Pemberdayaan

melalui upaya memperkuat potensi atau daya yang dimiliki masyarakat

(empowering strategy), mengandung arti bahwa langkah pemberdayaan harus

diupayakan melalui aksi-aksi nyata, seperti pendidikan.

Berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat petani, Fatah (2006:430)

mengemukakan bahwa kerangka pemikiran upaya pemberdayaan petani secara

konseptual harus memperhatikan setidaknya 6 (enam) faktor atau komponen yang

meliputi : (i) akses sumber daya (lahan); (ii) modernisasi pertanian; (iii) sistem

Page 48: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

29

29

usaha pertanian; (iv) pembiayaan pertanian; (v) pengembangan lembaga keuangan

pedesaan; dan (vi) investasi dan pembentukan model pertanian. Dari kerangka

pemikiran ini, salah satu faktornya, yaitu modernisasi pertanian, mencakup

komponen SDM, yang berarti bahwa proses pemberdayaan tidak dapat terlepas

dari pengembangan SDM. Selanjutnya dikatakan pula bahwa salah satu upaya

pengembangan SDM adalah melalui pendidikan.

Pendidikan merupakan salah satu cara yang penting dalam upaya

pengembangan SDM untuk peningkatan kualitas SDM. Dalam hal ini, upaya

pengembangan SDM menjangkau dimensi yang lebih luas dari sekedar

membentuk manusia profesional dan terampil yang sesuai dengan kebutuhan

sistem untuk dapat memberikan kontribusinya di dalam proses pembangunan,

tetapi lebih menekankan pentingnya pemampuan (empowerment) manusia,

termasuk kemampuan untuk mengaktualisasikan segala potensinya sebagai

manusia (Tjokrowinoto, 1996:29, dalam Soetomo, 2006:13). Menurut Suryono

(2008:55), pendidikan dapat digunakan sebagai salah satu pendekatan penting

dalam pengembangan SDM, baik dalam arti pengembangan kualitas manusia

secara individual maupun pemberdayaan masyarakat secara makro sebagai bentuk

dimensi dan pendekatan sosialistis dari institusi pendidikan.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan

merupakan proses pemberdayaan, yaitu penguatan potensi atau daya masyarakat

melalui pengembangan kualitas SDM-nya.

Page 49: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

30

30

4. Peranan Pendidikan dalam Pemberdayaan Masyarakat Petani Melalui

Pengembangan SDM Pertanian

Tilaar (1997), dalam Suryono (2008:20), memosisikan pentingnya

pendidikan sebagai institusi yang bertanggung jawab untuk mengembangkan

manusia dan masyarakat. Menurut Fatah (2006:398-399), esensi pendidikan

adalah untuk mengembangkan sumber daya manusia. Pengembangan sumber daya

manusia yang bertumpu pada pendidikan ini, pada dasarnya bertujuan untuk

meningkatkan kemampuan kerja manusianya dan sekaligus untuk meningkatkan

taraf hidup manusianya.

Pendidikan dapat digunakan sebagai salah satu pendekatan penting dalam

pengembangan sumber daya manusia, baik dalam arti pengembangan kualitas

manusia secara individual maupun pemberdayaan masyarakat secara makro

sebagai bentuk dimensi dan pendekatan sosialistis dari institusi pendidikan

(Suryono, 2008:55).

Berdasarkan beberapa pengertian dan tujuan pendidikan tersebut, maka

pada dasarnya pendidikan memiliki arah dan tujuan untuk pengembangan sumber

daya manusia. Muhadjir (1988), dalam Suryono (2008:16), mendeskripsikan

pengembangan sumber daya manusia sebagai peningkatan kualitas manusia dalam

makna fisik maupun mental. Kualitas manusia ditempatkan sebagai objek

pengembangan sumber daya manusia dengan menggunakan dua indikator, yaitu

indikator instrumental dan substansial. Indikator substansial memiliki tujuh aspek

yang mencakup sosial, politik, ekonomi, budaya, agama, ilmu, dan fisik.

Sedangkan indikator instrumental disebutnya sebagai kreativitas, kebebasan,

tanggung jawab, dan kemampuan produktif. Indikator instrumental dan

Page 50: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

31

31

substansial dapat digunakan untuk melihat keberhasilan pengembangan kualitas

manusia secara bersamaan. Secara substansial keberhasilan pengembangan

kualitas manusia ini ditunjukkan dalam bentuk pendapatan atau penghasilan,

pendidikan, kesehatan, keimanan, ketangguhan fisik, ketangguhan mental, dan

tingkat budaya atau seni.

Pendidikan memiliki peranan penting dalam menciptakan sumber daya

manusia pertanian, termasuk sumber daya petani yang berkualitas. Pusbangdiktan

(2007:27) menyatakan bahwa pendidikan pertanian merupakan salah satu upaya

peningkatan kualitas sumber daya manusia pertanian. Menurut Krisnamurthi

(2006:26-27), pendidikan pertanian menjadi agenda operasional yang sangat

penting dalam meningkatkan keberdayaan pertanian. Hal ini dapat berarti bahwa

pendidikan pertanian sangat penting dalam upaya penguatan daya pertanian

karena melalui pendidikan dapat dihasilkan SDM pertanian yang berkualitas, yang

mampu meningkatkan keberdayaan masyarakat petani.

Fatah (2006:394) mengemukakan bahwa pengembangan sumber daya

manusia pertanian dicapai melalui peningkatan daya nalar dan produktivitas

kerjanya. Dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia pertanian ini fokus

utama diarahkan pada: (i) peningkatan kualitas penguasaan ilmu pengetahuan dan

teknologi pertanian; dan (ii) kualitas penguasaan keterampilan disertai dengan

pembinaan semangat kerja, disiplin dan sikap profesional. Peningkatan kualitas

penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian antara lain dilaksanakan

melalui peningkatan efektivitas pendidikan. Dalam hal ini jelas bahwa pendidikan

Page 51: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

32

32

memiliki peranan dalam pencapaian upaya pengembangan sumber daya manusia

pertanian, termasuk petani.

5. Pre-Service Training, Salah Satu Bentuk Pendidikan dalam Arti Sempit

untuk Pengembangan SDM Pertanian

Pre-service training, sebagaimana telah dikemukakan di atas, merupakan

salah satu bentuk pelatihan dan termasuk dalam kajian pendidikan non-formal.

Triyadi (2006:8) menjelaskan bahwa pre-service training merupakan salah satu

bentuk atau jenis pendidikan berkelanjutan dan kecakapan hidup (life skills),

sebagai bagian dari proses pendidikan sepanjang hayat untuk menghasilkan SDM

berakhlak mulia, cerdas, terampil, dan mandiri.

Pre-service training diartikan sebagai pembelajaran yang diberikan

sebelum seseorang memulai melaksanakan suatu pekerjaan atau tugas (SIL

International, 1999:1). McKay et al. (1998:1-2) mengemukakan pengertian pre-

service training dalam konteks pelatihan di perusahaan, yaitu pelatihan yang

diberikan sebelum anggota/karyawan memulai pekerjaan mereka, atau pelatihan

yang diberikan kepada anggota pada awal mereka bekerja.

Terdapat banyak alasan atau situasi sehingga pre-service training perlu

untuk dilaksanakan. Berikut ini beberapa situasi yang memerlukan pre-service

training (SIL International, 1999:1):

- Seseorang tidak dapat mengerjakan tugas atau pekerjaan tanpa mengikuti

pelatihan terlebih dahulu.

- Seseorang harus tersertifikasi terlebih dahulu sebelum dapat memulai

melaksanakan tugas atau pekerjaan.

Page 52: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

33

33

- Seseorang tidak diizinkan komunitas (masyarakat, perusahaan, dan lain-lain)

untuk mengerjakan tugas atau pekerjaan yang diberikan kecuali telah

mengikuti pelatihan yang sesuai.

Pre-service training dapat dikatakan sebagai proses pendidikan atau

pembelajaran untuk menyiapkan SDM agar mampu melaksanakan suatu

pekerjaan. Berkaitan dengan pengembangan SDM pertanian, pre-service training

perlu dilaksanakan bagi calon-calon SDM pertanian, terutama yang memerlukan

keterampilan khusus seperti penyuluh pertanian atau pengendali organisme

pengganggu tanaman, sehingga pre-service training dalam hal ini dapat berperan

dalam pengembangan SDM pertanian.

6. Keberhasilan Pengembangan SDM Pertanian Melalui Strategi Pre-

Service Training

Pendidikan menempati kedudukan strategis dalam proses peningkatan

kualitas sumber daya manusia (Soedijarto, 1997:81). Hal ini dapat bermakna

bahwa tujuan dari pendidikan adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia,

sehingga dapat disimpulkan bahwa keberhasilan pengembangan SDM pertanian

melalui strategi pendidikan, termasuk pre-service training, dapat diindikasikan

oleh kualitas dari SDM pertanian yang mengikuti pendidikan.

Muhadjir (1988) dalam Suryono (2008) mendeskripsikan pengembangan

SDM sebagai peningkatan kualitas fisik dan mental. Selanjutnya Soedijarto

(1997:83-84) mengemukakan bahwa karakteristik dari suatu hasil pendidikan

yang bermutu yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa serta berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan,

Page 53: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

34

34

sehat jasmani dan rohaninya, berkepribadian mantap dan mandiri, memiliki rasa

tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Rumusan karakteristik tersebut

memperjelas makna kepribadian yang mantap dan mandiri, rasa tanggung jawab

kemasyarakatan dan kebangsaan, memiliki pengetahuan dan keterampilan dengan

tekanan seperti profesional, etos kerja, disiplin dan kreatif.

Wuryanto (2007:57-58) mengemukakan bahwa kualitas SDM peserta

didik yang dihasilkan oleh pendidikan nonformal diukur dari tingkat pengetahuan,

sikap/mental, keterampilan, kemandirian, dan kedisiplinan peserta didik.

Berdasarkan beberapa karakteristik hasil proses pendidikan seperti

dijelaskan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa keberhasilan pengembangan

SDM pertanian melalui strategi pendidikan dalam arti sempit, yaitu pre-service

training, dapat diukur dari kualitas peserta didik yang meliputi aspek:

- Tingkat pengetahuan, keterampilan, sikap, dan kemandirian peserta didik.

Indikator ini dapat dilihat dari hasil belajar peserta didik, karena hasil belajar

peserta didik menunjukkan hasil pencapaian peserta didik dalam hal

pemahaman dan penguasaan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan juga

kemandirian yang diberikan selama proses pembelajaran berlangsung.

- Kedisiplinan selama mengikuti proses pendidikan. Kedisiplinan yang tinggi

menunjukkan motivasi belajar yang tinggi, sikap yang bertanggung jawab, dan

sudah tentu mengindikasikan peserta didik berhasil dalam pembelajaran budi

pekerti.

Page 54: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

35

35

- Partisipasi dalam organisasi kesiswaan. Indikator ini juga menunjukkan

kualitas peserta didik karena berkaitan dengan potensi peserta didik dalam

berorganisasi dan bermasyarakat.

7. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Pengembangan SDM

Pertanian Melalui Strategi Pre-Service Training

Keberhasilan pengembangan SDM pertanian melalui strategi pre-service

training akan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Sehubungan dengan pre-service

training merupakan salah satu bentuk pendidikan dalam arti sempit, maka faktor-

faktor yang mempengaruhi keberhasilan pengembangan SDM pertanian yang

ditempuh dengan strategi pre-service training dapat ditentukan di antaranya

berdasarkan komponen-komponen pendidikan yang berpengaruh terhadap

keberhasilan proses pendidikan. Komponen-komponen pendidikan tersebut dapat

diidentifikasi dengan memahami konsep pendidikan sebagai sistem.

Pendidikan sebagai sistem memiliki komponen-komponen yang saling

berinteraksi, saling tergantung dalam kesatuan fungsional. Komponen-komponen

itu antara lain: pendidik, lingkungan pendidikan, alat pendidikan, tujuan

pendidikan, dan sebagainya (Hadi, 2005:35). Menurut Tirtarahardja dan La Sula

(2000:233), komponen pendidikan terdiri dari peserta didik, tenaga kependidikan,

kurikulum, sarana pembelajaran, dan masyarakat.

Direktorat Pendidikan Luar Biasa (2006) mengemukakan bahwa

pendidikan terdiri dari komponen-komponen: (a) peserta didik sebagai input;

(b) proses belajar-mengajar, meliputi kurikulum, tenaga kependidikan, sarana-

Page 55: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

36

36

prasarana, dana, lingkungan, kegiatan belajar-mengajar; dan (c) lulusan sebagai

output.

Pendidikan sebagai sistem secara lebih lengkap dan menyeluruh dapat

dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Pendidikan sebagai Sistem

(Tirtarahardja dan La Sula, 2000:61; Hadi, 2005:35).

Komponen-komponen dalam sistem pendidikan seperti terlihat pada

Gambar 1, akan mempengaruhi keberhasilan proses pendidikan. Artinya,

komponen peserta didik, guru, administrasi, kurikulum, anggaran, sarana-

prasarana, sosial-budaya, keamanan, kependudukan, ekonomi, politik, dan

lulusan, dapat menjadi faktor penentu keberhasilan proses pendidikan. Soedijarto

(1997:87) mengemukakan bahwa mutu hasil pendidikan pada hakekatnya adalah

fungsi dari berinteraksinya: peserta didik dengan latar belakang sosial ekonomi

Proses Pendidikan

Tenaga

Guru

Administrasi

Kurikulum

Anggaran

Sarana-

Prasarana

Sosial

Budaya

Keamanan

Kependudukan

Ekonomi

Politik

Lulusan Siswa Baru

Page 56: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

37

37

kultural, kemampuan dasar kognitif, dan motivasinya; tenaga kependidikan

(guru); sistem kurikulum dengan materi kurikulum yang direncanakan, proses

belajar-mengajar, sistem evaluasi, dan manajemen kurikulumnya; waktu belajar,

fasilitas dan lingkungan keluarga dan masyarakat.

Selanjutnya, menurut Wuryanto (2007:57-58), terdapat beberapa faktor

yang mempengaruhi upaya menghasilkan SDM berkualitas melalui pendidikan

nonformal, yaitu input yang berupa peserta didik dengan latar belakang

pendidikan, jumlah keluarga, pendapatan keluarga, motivasi, dan prestasi yang

berbeda; proses yang mencakup status lembaga pendidikan, proses pembelajaran,

lingkungan organisasi, dan SDM organisasi; serta output berupa kualitas SDM

peserta didik yang dihasilkan diukur dari tingkat pengetahuan, sikap/mental,

keterampilan, kemandirian, dan kedisiplinan peserta didik. Faktor-faktor yang

dikemukakan ini pada dasarnya merupakan komponen dari pendidikan yang dapat

mempengaruhi keberhasilan proses pendidikan.

Dengan demikian, berdasarkan pemahaman pendidikan sebagai sistem,

dapat diketahui bahwa terdapat komponen-komponen pendidikan yang akan

mempengaruhi keberhasilan proses pendidikan, di antaranya yaitu: peserta didik,

tenaga kependidikan (guru), kurikulum, sarana dan prasarana, lingkungan

keluarga, dan lingkungan masyarakat. Selanjutnya, komponen-komponen

pendidikan tersebut dapat menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan

pengembangan SDM pertanian melalui strategi pendidikan dalam arti sempit,

yaitu pre-service training.

Page 57: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

38

38

a. Peserta didik

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa peserta didik adalah anggota

masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses

pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.

Soedijarto (1997:87) mengemukakan bahwa salah satu komponen penentu

keberhasilan proses pendidikan adalah peserta didik dengan latar belakang sosial

ekonomi kultural, kemampuan dasar kognitif, dan motivasinya. Wuryanto

(2007:57-58) berdasarkan hasil penelitiannya mengemukakan bahwa faktor yang

mempengaruhi upaya menghasilkan SDM berkualitas melalui pendidikan

nonformal salah satunya yaitu input yang berupa peserta didik dengan latar

belakang pendidikan, jumlah keluarga, pendapatan keluarga, motivasi, dan

prestasi yang berbeda.

Berkaitan dengan itu, faktor peserta didik yang mempengaruhi

keberhasilan proses pendidikan, dapat diukur dari:

- Karakteristik sosial-ekonomi, dilihat dari pendapatan orang tua dan tingkat

pendidikan orang tua.

Peserta didik yang berasal dari keluarga dengan tingkat kesejahteraan dan

pendidikan yang lebih baik cenderung berperilaku lebih baik di sekolah

daripada peserta yang berasal dari keluarga yang keadaan sosial-ekonominya

lebih rendah (Good dan Brophy (1986), Ornstein (1991), dalam Crowl et al.,

1997:365). Jones dan Jones (2001:8) menyatakan bahwa faktor sosial

mempengaruhi perilaku peserta didik. Pernyataan-pernyataan tersebut jelas

Page 58: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

39

39

menunjukkan adanya pengaruh keadaan sosial-ekonomi, termasuk tingkat

pendidikan orang tua, terhadap perilaku peserta didik. Artinya, keadaan sosial-

ekonomi akan mempengaruhi keberhasilan peserta didik dalam mengikuti

proses pendidikan.

Selanjutnya Jordan dan Porath (2006:185-186) mengemukakan bahwa

terdapat hubungan antara karakteristik ekonomi, budaya, agama, dan etnik

dengan komitmennya pada pendidikan. Selain itu, Jordan dan Porath

(2006:189) juga mengatakan bahwa pada umumnya terdapat suatu hubungan

antara pendapatan yang rendah atau kemiskinan dengan pendidikan.

Kemiskinan pada anak berpengaruh pada interaksi sosial, perilaku, dan hasil

akademisnya. Peserta didik dari keluarga ekonomi lemah menunjukkan

kemampuan sosial kurang baik dan menampilkan lebih banyak perilaku

bermasalah. Pendapat-pendapat Jordan dan Porath tersebut juga telah

menyatakan adanya pengaruh faktor sosial-ekonomi terhadap perilaku peserta

didik. Faktor sosial-ekonomi yang lebih baik akan menghasilkan peserta didik

yang berperilaku lebih baik pula. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa

karakter sosial-ekonomi akan mempengaruhi keberhasilan proses pendidikan.

- Kemampuan dasar, dilihat dari pengalaman prestasi sebelum mengikuti

pendidikan.

Gagne et al. (1988:114) menyatakan bahwa karakteristik pembelajar yang

mempengaruhi kemampuannya dalam menerima pelajaran meliputi:

kapabilitas intelektual, kemampuan kognitif, kemampuan verbal, sikap,

kemampuan motorik. Pernyataan ini menunjukkan bahwa kemampuan dasar,

Page 59: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

40

40

di antaranya kemampuan pengetahuan dan intelektual, akan mempengaruhi

kemampuan peserta dalam mengikuti pembelajaran, sehingga pada akhirnya

tentu akan mempengaruhi keberhasilan peserta didik dalam mengikuti proses

pendidikan.

- Motivasi diukur dari alasan dan minat mengikuti pendidikan.

Motivasi adalah sebuah konsep yang menjelaskan mengapa orang bertindak

seperti apa yang mereka lakukan (Weiner, 1980, dalam Wlodkowski, 1991:1).

Lahey (1995), mengatakan bahwa motivasi adalah suatu kondisi internal yang

mengarahkan pikiran, perasaan, dan tindakan kita (Crowl et al., 1997:231).

Motivasi meliputi konsep-konsep seperti kebutuhan untuk berprestasi,

kebutuhan berafiliasi, insentif (reward and punishment), kebiasaan,

diskrepansi, dan kecurigaan (Good dan Brophy, 1990:360). Susan Harter

(1981) membagi motivasi belajar ke dalam dua dimensi, yaitu motivasional

dan informasional kognitif. Dimensi motivasional meliputi tantangan,

ketertarikan, dan penguasaan. Dimensi informasional kognitif difokuskan pada

apakah peserta didik tahu tentang sekolah dan dasar alasan kenapa mereka

mengambil keputusan untuk bersekolah di sekolahnya (Jordan dan Porath,

2006:255). Menurut Wlodkowski (1991:4), motivasi penting karena

merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi pembelajaran, dalam

hal ini motivasi memediasi pembelajaran dan tahapan pembelajaran sehingga

berlangsung dengan baik. Berkaitan dengan itu, motivasi peserta didik,

termasuk alasan ikut pendidikan sebagaimana dikemukakan Susan Harter di

Page 60: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

41

41

atas, akan mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran atau pendidikan

peserta didik.

b. Tenaga Kependidikan (Guru)

Tenaga kependidikan dalam hal ini adalah guru. Guru dalam Undang-

Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,

adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,

membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik

pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar,

pendidikan menengah.

Guru merupakan salah satu faktor utama yang menentukan keberhasilan

proses pendidikan. Guru dalam hal ini dituntut untuk memiliki kemampuan

memberdayakan segala sumber daya yang ada, dalam rangka menciptakan proses

belajar yang intensif, dinamis, dan optimal dalam mendayagunakan segala

fasilitas yang ada (Soedijarto, 1997:87).

Karsidi (2007:75-77) mengemukakan bahwa kualitas proses dan hasil

pembelajaran akan dipengaruhi oleh unsur-unsur yang secara langsung berkaitan

dengan berlangsungnya proses pembelajaran tersebut, yaitu guru, siswa,

kurikulum, sarana, dan faktor lain yang sifatnya kontekstual. Di antara unsur-

unsur tersebut, guru merupakan satu-satunya unsur yang mampu mengubah unsur-

unsur lain menjadi bervariasi. Sebaliknya unsur-unsur yang lain tidak dapat

mengubah guru menjadi bervariasi. Sehubungan dengan itu, guru merupakan

unsur yang mempunyai peran amat penting bagi terwujudnya pembelajaran

menurut kualitas yang dikehendaki.

Page 61: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

42

42

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat ditentukan bahwa keberhasilan

proses pendidikan atau pembelajaran akan dipengaruhi oleh faktor tenaga

kependidikan, dalam hal ini guru, diukur dari:

- Kompetensi, dilihat dari keahlian dan penguasaan guru dalam hal materi

pelajaran yang diajarkan.

Heyneman dan Losely (1983) melaporkan bahwa peserta didik yang

memberikan hasil akademis lebih baik memiliki guru yang lebih baik daripada

peserta didik yang kurang baik hasil akademisnya (Crowl et al., 1997:365).

Cole dan Chan (1994:20) mengatakan bahwa guru harus memiliki

pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang materi yang diajarkan.

Menurut Crowl et al. (1997:14), guru yang efektif: (i) Memiliki komitmen

pada peserta didik dan kegiatan pembelajaran; (ii) Memahami mata pelajaran

yang diajarkan dan bagaimana mengajarkannya; (iii) Bertanggung jawab

untuk mengatur dan mengawasi pembelajaran siswa; (iv) Berfikir sistematis

berkaitan dengan praktik mengajarnya dan belajar dari pengalaman;

(v) Merupakan anggota dari komunitas atau organisasi profesional pengajar.

Hasil penelitian dan pernyataan-pernyataan tersebut menunjukkan bahwa guru

memiliki pengaruh terhadap keberhasilan akademis peserta didik. Dalam hal

ini, pengetahuan dan pemahaman serta penguasaan guru dalam hal materi

yang diajarkan akan mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran peserta

didik.

Page 62: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

43

43

- Kemampuan mengajar, dilihat dari kejelasan dalam memberikan materi

pelajaran, dan ketepatan dalam pemilihan dan penggunaan metode dan teknik

mengajar.

Dembo dan Hillman (1976) meyakinkan bahwa mengajar yang baik

memerlukan penguasaan terhadap 3 aspek: (i) pengetahuan dan keterampilan

konseptual; (ii) keterampilan mengajar; (iii) kemampuan mengambil

keputusan (Good dan Brophy, 1990:8). Penguasaan keterampilan mengajar

sebagai syarat bagi praktik mengajar yang baik, dapat bermakna bahwa guru

agar dapat melakukan pengajaran secara baik dan efektif, salah satunya harus

menguasai keterampilan mengajar, termasuk kejelasan mengajar dan

ketepatan dalam pemilihan dan penggunaan metode dan teknik mengajar.

Sehubungan dengan itu, pengaruh guru terhadap keberhasilan proses

pendidikan, dapat diukur berdasarkan keterampilan atau kemampuan mengajar

guru.

- Kedisiplinan, dilihat dari kehadiran dan ketepatan waktu mengajar.

Crowl et al. (1997:14) mengemukakan bahwa guru yang efektif salah satunya

syaratnya adalah harus memiliki komitmen pada peserta didik dan kegiatan

pembelajaran. Komitmen dalam hal ini dapat mengandung makna

kesungguhan, keseriusan, motivasi, dan usaha optimal untuk melakukan yang

terbaik bagi peserta didik dan kegiatan pembelajaran. Komitmen pada peserta

didik dan kegiatan pembelajaran dapat ditunjukkan salah satunya oleh

kedisiplinan guru dalam mengajar, karena pada saat guru memiliki

kedisiplinan yang tinggi dalam hal mengajar, maka guru yang bersangkutan

Page 63: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

44

44

secara nyata telah menunjukkan komitmennya pada peserta didik dan kegiatan

pembelajaran. Kedisiplinan guru dalam mengajar selanjutnya akan

meningkatkan motivasi peserta didik untuk belajar, sehingga pada akhirnya

akan mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran peserta didik.

c. Kurikulum

Kurikulum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, adalah seperangkat rencana dan

pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan

sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu. Menurut Tyler dalam Atmowirio (2002), dalam Nuraeni dan

Suwandi (2005:3.1), kurikulum adalah seluruh pelajaran siswa yang direncanakan

dan diarahkan oleh sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan. Sedangkan

menurut Saylor dan Alexander dalam Atmowirio (2002), dalam Nuraeni dan

Suwandi (2005:3.1), kurikulum adalah suatu perencanaan untuk pengadaan

sekumpulan pelajaran dalam rangka pencapaian tujuan umum yang terkait dengan

tujuan khusus, agar dapat mengidentifikasi populasi yang disiapkan oleh sekolah.

Kurikulum dalam sistem pendidikan nasional mencakup kurikulum

nasional dan kurikulum muatan lokal. Kurikulum nasional merupakan standar

nasional yang dikembangkan oleh Departemen Pendidikan Nasional. Sedangkan

kurikulum muatan lokal merupakan kurikulum yang disesuaikan dengan keadaan

dan kebutuhan lingkungan, yang disusun oleh Dinas Pendidikan Provinsi dan/atau

Kabupaten/Kota.

Page 64: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

45

45

Tirtarahardja dan La Sula (2000:51-52) mengemukakan bahwa proses

pendidikan banyak melibatkan hal yaitu: peserta didik, pendidik, interaksi

edukatif (interaksi antara peserta didik dengan pendidik), tujuan pendidikan,

materi pendidikan, alat dan metode, lingkungan pendidikan. Dalam hal ini materi

atau isi pendidikan dirumuskan dalam kurikulum. Selanjutnya menurut Soedijarto

(1997:87), mutu hasil pendidikan pada hakekatnya dipengaruhi oleh beberapa

komponen, salah satunya adalah sistem kurikulum dengan materi kurikulum yang

direncanakan, proses belajar-mengajar, sistem evaluasi, dan manajemen

kurikulumnya.

Berkaitan dengan itu, keberhasilan proses pendidikan akan ditentukan

salah satunya oleh faktor kurikulum, yang dapat diukur dari:

- Mata pelajaran, terutama menyangkut kesesuaian mata pelajaran dengan

kompetensi yang dibutuhkan peserta didik.

Pembelajar (peserta didik) termotivasi untuk belajar, salah satunya oleh karena

adanya kebutuhan (Wlodkowski, 1991:58-62). Kebutuhan peserta didik dalam

mengikuti pendidikan atau pembelajaran di antaranya yaitu penguasaan

terhadap kompetensi tertentu. Berkaitan dengan itu, pemenuhan kebutuhan

peserta didik tersebut dalam suatu proses pendidikan, dapat diwujudkan

dengan diberikannya mata pelajaran – mata pelajaran yang relevan dengan

kompetensi yang dibutuhkan oleh peserta didik. Jika mata pelajaran yang

diberikan sesuai dengan kebutuhan peserta didik, maka motivasi peserta didik

untuk belajar akan meningkat, sehingga dapat mendukung keberhasilan proses

Page 65: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

46

46

pembelajaran peserta didik. Hal ini menjelaskan bagaimana pengaruh mata

pelajaran terhadap keberhasilan proses pendidikan.

- Proses belajar-mengajar, dilihat dari perencanaan dan pelaksanaan kegiatan

belajar-mengajar.

Upaya pengembangan motivasi pada proses pengajaran dapat berjalan efektif

jika peserta didik diberi informasi tentang tujuan pembelajaran. Ini

dimaksudkan untuk memberikan harapan-harapan pada peserta didik tentang

kemampuan apa yang akan diperoleh dari proses pembelajaran. Rothkopf dan

Kaplan (1972) menyatakan bahwa menginformasikan tujuan belajar kepada

pembelajar (peserta didik), jelas memberikan efek terhadap pencapaian

prestasi (Gagne, 1976:291). Menyampaikan tujuan pembelajaran berkaitan

dengan menginformasikan rencana pembelajaran kepada peserta didik.

Hickerson dan Middleton (1975:239) mendefinisikan rencana pembelajaran

sebagai deskripsi tertulis kegiatan pembelajaran yang akan diberikan dalam

rangka pencapaian tujuan belajar. Komponen penting dalam rencana

pembelajaran adalah tujuan-tujuan belajar yang akan dicapai oleh peserta

didik, serta kegiatan-kegiatan (termasuk materi, latihan, dan sebagainya) apa

saja yang akan diberikan untuk mencapai tujuan-tujuan belajar tersebut.

Pemberian informasi mengenai tujuan dan rencana pembelajaran kepada

peserta didik akan mempersiapkan dan meningkatkan motivasi peserta didik

untuk belajar.

Pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar akan ditentukan oleh perencanaannya.

Perencanaan yang baik, tentu akan mendukung pelaksanaan proses

Page 66: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

47

47

pembelajaran yang baik pula. Dalam hal ini perencanaan dan pelaksanaan

pembelajaran akan mempengaruhi keberhasilan peserta didik dalam proses

pembelajaran. Oleh karena itu, perlu dibuat rencana pembelajaran yang baik,

dan sebagaimana telah dikemukakan, penting untuk disampaikan kepada

peserta didik terutama berkaitan dengan tujuan pembelajaran. Selain itu,

kegiatan pembelajaran juga perlu dilaksanakan secara efektif.

- Sistem evaluasi yang diterapkan, terutama berkaitan dengan pengaruhnya

terhadap motivasi peserta didik. Keberhasilan pendidikan akan dipengaruhi

oleh beberapa komponen, salah satunya adalah sistem evaluasi. Menurut

Soedijarto (1997:90), sistem evaluasi perlu dipandang sebagai alat ukur

kemajuan belajar dan sekaligus alat pendidikan. Sebagai alat pendidikan,

sistem evaluasi memiliki kedudukan sebagai bagian dari strategi penguatan

belajar (reinforcement strategy). Mengenai kedudukan sistem evaluasi sebagai

alat pendidikan, dipandang sebagai alat yang menentukan kualitas proses

belajar dan mutu hasil pendidikan.

d. Sarana dan Prasarana

Sarana pendidikan yaitu segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai alat

pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan. Sarana pendidikan berbentuk buku

dan bahan bacaan, alat bantu belajar dan mengajar, alat kerja bidang pendidikan,

dan juga teknologi pendidikan. Sedangkan prasarana pendidikan yakni segala hal

yang merupakan penunjang terselenggaranya proses transformasi dalam sistem

pendidikan. Prasarana pendidikan berbentuk benda atau barang, seperti tanah,

Page 67: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

48

48

bangunan sekolah, jalan dan transportasi, lapangan olah raga, dan sebagainya

(Suhartono, 2008:111).

Sarana dan prasarana merupakan salah satu komponen pendidikan yang

akan mempengaruhi keberhasilan proses pendidikan. Karsidi (2007:75-77)

mengemukakan bahwa kualitas proses dan hasil pembelajaran akan dipengaruhi

oleh unsur-unsur yang secara langsung berkaitan dengan berlangsungnya proses

pembelajaran tersebut, yaitu guru, siswa, kurikulum, sarana, dan faktor lain yang

sifatnya kontekstual.

Sarana dan prasarana akan mempengaruhi keberhasilan proses

pembelajaran, baik praktik maupun teori. Berkaitan dengan itu, faktor sarana dan

prasarana yang mempengaruhi keberhasilan proses pendidikan dapat diukur dari:

- Ketersediaan sarana dan prasarana, dapat dilihat berdasarkan keadaan kualitas

dan kuantitas sarana dan prasarana dalam mendukung proses pembelajaran

teori dan praktik.

Suhartono (2008:111-114) mengemukakan bahwa sarana dan prasarana

pendidikan berfungsi untuk membantu meningkatkan efektivitas dan efisiensi

proses transformasi edukatif. Proses transformasi edukatif merupakan

perubahan perilaku peserta didik dalam aspek kognitif, afektif, dan

psikomotorik. Proses ini berbentuk: (i) Pengajaran, yaitu proses perubahan

perilaku yang terutama tertuju pada pengembangan kemampuan intelektual

dan penggunaannya dalam kehidupan; (ii) Bimbingan, yaitu proses perubahan

perilaku terutama tertuju pada pengembangan kemampuan pribadi yang

mampu memecahkan sendiri persoalan belajar dan sosial yang dihadapi;

Page 68: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

49

49

(iii) Latihan, yaitu proses perubahan perilaku yang terutama tertuju pada

pengembangan kinerja intelektual, emosional, dan psikomotorik.

Selanjutnya Crowl et al. (1997:245) menyatakan bahwa lingkungan kelas

mempengaruhi level motivasi peserta didik. Menurut Djamarah (2005:46),

lingkungan belajar yang tidak menyenangkan, suasana kelas yang pengap,

meja dan kursi yang berantakan, fasilitas belajar yang kurang tersedia,

menyebabkan peserta didik malas belajar. Dick dan Reiser (1989:89)

mengatakan penggunaan media pembelajaran untuk memperoleh/menarik

perhatian peserta didik pada akhirnya dapat memotivasi peserta didik.

Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas, dapat dipahami bahwa keadaan

sarana dan prasarana sangat mempengaruhi motivasi dan hasil belajar peserta

didik. Keadaan sarana dan prasarana dalam hal ini meliputi kualitas dan

kuantitas sarana dan prasarana yang digunakan dalam proses pembelajaran.

- Teknologi, terutama berkaitan dengan ketersediaan teknologi komputer dan

internet dalam mendukung proses pembelajaran.

Teknologi dalam pendidikan adalah penting dalam menentukan hasil sekolah.

Ihde (1979) menyatakan bahwa teknologi dalam pendidikan perlu dipahami

baik konteks maupun tujuannya. Perbedaan alat dan teknologi yang digunakan

akan memberikan perbedaan hasil transformasi pengetahuan (Seemann,

2003:30-36). Berkaitan dengan itu, dapat disimpulkan bahwa teknologi dalam

proses pendidikan akan mempengaruhi hasil atau keberhasilan proses

pendidikan.

Page 69: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

50

50

e. Lingkungan Keluarga

Lingkungan pendidikan mencakup lingkungan fisik dan sosial, merupakan

latar tempat berlangsungnya pendidikan khususnya pada tiga lingkungan utama

pendidikan yakni keluarga, sekolah, dan masyarakat (Tirtarahardja dan La Sula,

2000:56). Menurut Mudjiman (2008:47-48), faktor karakteristik lingkungan dapat

mempengaruhi motivasi belajar peserta didik. Hal ini berarti bahwa faktor

lingkungan akan mempengaruhi keberhasilan peserta didik dalam mengikuti

proses pendidikan, karena faktor lingkungan dapat mempengaruhi motivasi

belajar, dan motivasi belajar akan sangat mempengaruhi keberhasilan peserta

didik mengikuti pendidikan. Selanjutnya dikatakan bahwa yang dimaksud

karakteristik lingkungan adalah karakteristik keluarga, masyarakat, kelembagaan,

dan lingkungan fisik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa faktor

lingkungan yang mempengaruhi keberhasilan proses pendidikan dapat terdiri dari

karakeristik lingkungan keluarga dan karakteristik lingkungan masyarakat.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat ditentukan bahwa faktor

lingkungan keluarga dapat mempengaruhi keberhasilan pendidikan. Faktor

lingkungan keluarga tersebut dapat diukur dari:

- Karakteristik lingkungan keluarga dalam mendukung proses pendidikan

peserta didik.

Jordan dan Porath (2006:185-186) menyatakan bahwa terdapat hubungan

antara karakteristik budaya dan agama dengan komitmen pada pendidikan.

Karakteristik budaya dan agama pada lingkungan keluarga sangat dipengaruhi

oleh karakteristik lingkungan keluarga yang bersangkutan. Sebagai contoh,

Page 70: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

51

51

keluarga petani subsisten akan berbeda karakteristik budaya dan agamanya

apabila dibandingkan dengan keluarga non petani di perkotaan. Sebagaimana

telah dijelaskan sebelumnya, bahwa komitmen pada pendidikan akan

berkaitan dengan keseriusan dan motivasi terhadap proses pendidikan.

Komitmen yang tinggi terhadap pendidikan, tentu akan mendukung

keberhasilan proses pendidikan. Berkaitan dengan itu, maka dapat dipahami

bahwa karakteristik lingkungan keluarga akan mempengaruhi keberhasilan

proses pendidikan.

- Partisipasi keluarga, dilihat berdasarkan partisipasi keluarga dalam membayar

biaya pendidikan, pertemuan sekolah, dan pengembangan motivasi belajar

peserta didik.

Situasi interaksi edukatif tidak bisa terlepas dari pengaruh latar belakang

kehidupan anak didik (Djamarah, 2005:53), dalam hal ini termasuk

lingkungan keluarganya. Jones dan Jones (2001:10) menyatakan bahwa

tekanan keluarga secara jelas berdampak pada kemampuan siswa untuk

berfungsi secara efektif di sekolah. Partisipasi keluarga di dalam mendukung

proses pendidikan peserta didik akan sangat mempengaruhi keberhasilan

peserta didik dalam mengikuti proses pembelajarannya. Lingkungan keluarga

yang tidak mendukung, misalkan ditunjukkan dengan partisipasi yang rendah

dalam mendukung pelaksanaan pendidikan peserta didik, tentu akan

berdampak negatif pada peserta didik. Mungkin secara psikologis peserta

didik merasa tidak diperhatikan keluarganya sehingga menjadi tidak

bersemangat untuk berprestasi baik. Tekanan-tekanan dari lingkungan

Page 71: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

52

52

keluarga, misalkan permasalahan keluarga yang berakibat terlupakannya

kewajiban biaya pendidikan peserta didik, tentu akan mempengaruhi

keefektifan peserta didik dalam mengikuti proses pendidikan. Karena belum

membayar biaya pendidikan, peserta didik bisa jadi akan merasa malu, atau

bahkan mendapat sanksi dari sekolah, sehingga peserta didik tidak mau atau

tidak dapat mengikuti beberapa sesi dari proses pembelajaran.

f. Lingkungan Masyarakat

Seperti telah dikemukakan bahwa faktor lingkungan yang mempengaruhi

keberhasilan proses pendidikan dapat terdiri dari karakteristik lingkungan

keluarga dan karakteristik lingkungan masyarakat.

Pengaruh lingkungan masyarakat terhadap keberhasilan proses pendidikan

dapat diukur dari:

- Karakteristik lingkungan masyarakat, yaitu karakteristik lingkungan

masyarakat di mana peserta didik tinggal, dan karakteristik lingkungan

masyarakat di sekitar sekolah.

Karakteristik lingkungan, termasuk karakteristik keluarga dan masyarakat,

dapat mempengaruhi motivasi belajar peserta didik (Mudjiman, 2008:47-48).

Djamarah (2005:53) mengemukakan bahwa situasi interaksi edukatif tidak

bisa terlepas dari pengaruh latar belakang kehidupan anak didik, dalam hal ini

karakteristik pribadi dan lingkungan. Sebagai contoh, peserta didik yang

berasal dari daerah di mana masyarakatnya hampir seluruhnya

bermatapencaharian di sektor pertanian dan memiliki perekonomian baik,

cenderung akan memiliki motivasi yang lebih tinggi dalam mengikuti

Page 72: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

53

53

pendidikan bidang pertanian, dibandingkan dengan peserta didik yang berasal

dari lingkungan masyarakat non-pertanian. Motivasi belajar yang lebih tinggi

tersebut selanjutnya tentu akan memacu semangat belajar dan pada akhirnya

dapat memberikan hasil akademis yang lebih baik. Kemudian peserta didik

yang berasal dari lingkungan yang masyarakatnya terpencil dan miskin,

mungkin akan menampilkan kemampuan interaksi sosial yang kurang baik di

sekolah karena rasa tidak percaya diri, sehingga akan mempengaruhi interaksi

edukatifnya. Contoh lain, jika masyarakat di sekitar sekolah pertanian adalah

masyarakat pertanian, maka sangat dimungkinkan masyarakat sekolah akan

mendukung proses pendidikan di sekolah yang bersangkutan, sehingga terjalin

hubungan yang harmonis antara sekolah (beserta seluruh komponennya)

dengan masyarakat sekitar sekolah, dan pada akhirnya akan membantu

peningkatan motivasi belajar karena peserta didik merasa senang belajar di

lingkungan yang harmonis. Berdasarkan uraian tersebut, jelas bahwa

karakteristik lingkungan masyarakat di mana peserta didik tinggal atau

berasal, dan masyarakat di sekitar tempat pendidikan, akan mempengaruhi

keberhasilan proses pendidikan.

- Partisipasi masyarakat, meliputi partisipasi masyarakat dalam menjaga

kenyamanan lingkungan pendidikan, dan dalam pelaksanaan pembelajaran di

lapangan.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

menyatakan bahwa peran serta masyarakat dalam pendidikan meliputi peran

dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu pelayanan pendidikan.

Page 73: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

54

54

Tirtarahardja dan La Sula (2000:179) mengemukakan bahwa kaitan antara

masyarakat dan pendidikan yaitu dalam masyarakat tersedia berbagai sumber

belajar baik yang dirancang (by design) maupun yang dimanfaatkan (utility).

Menurut Senge et al. (2000:460), peserta didik memerlukan masyarakat

sebagai tempat mereka belajar dan menjadi lebih dewasa. Pernyataan-

pernyataan tersebut menunjukkan bahwa peserta didik memerlukan

masyarakat sebagai sumber belajar. Pada saat masyarakat mendukung dengan

cara berpartisipasi dalam penyediaan sumber belajar dan membantu

pelaksanaan pembelajaran di lapangan, maka proses pendidikan atau

pembelajaran yang berlangsung akan lebih berkualitas sehingga akan sangat

mendukung keberhasilan proses pembelajaran. Dalam hal ini dapat dipahami

adanya pengaruh partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pendidikan

terhadap keberhasilan proses pendidikan itu sendiri.

Selanjutnya Jordan dan Porath (2006:208) mengatakan bahwa lingkungan

sekolah yang baik meningkatkan prestasi dan rasa memiliki. Lingkungan

sekolah yang baik dapat berarti nyaman, berfasilitas memuaskan dan

terpelihara, serta berada di tengah-tengah masyarakat yang harmonis.

Lingkungan sekolah seperti ini hanya dapat terwujud apabila masyarakat

sekitar sekolah turut berpartisipasi dalam menjaga kenyamanan, keamanan,

dan keharmonisan lingkungan pendidikan di sekolah yang bersangkutan. Hal

tersebut menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat dalam menjaga

kenyamanan lingkungan pendidikan akan mempengaruhi prestasi belajar

peserta didik.

Page 74: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

55

55

8. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang berjudul: Peranan Lembaga Pendidikan Non Formal dalam

Menghasilkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas di Surakarta (Kasus di

Lembaga Pendidikan Non Formal Surakarta), telah dilaksanakan oleh Tri

Wuryanto pada bulan April sampai dengan Juni 2007. Penelitian ini relevan

dengan penelitian yang dilakukan karena berkaitan dengan pengembangan

kualitas SDM melalui strategi pendidikan.

Penelitian Tri Wuryanto pada dasarnya melihat hubungan antara input dan

proses dengan output dari lembaga pendidikan non formal. Input yang menjadi

variabel penelitian diukur dari karakteristik individu peserta didik meliputi latar

belakang pendidikan, jumlah keluarga, pendapatan keluarga, motivasi, dan

pengalaman prestasi. Proses diukur dari keragaan dan peranan lembaga

pendidikan non formal. Dan output diukur dari kualitas SDM peserta didik yang

meliputi aspek tingkat pengetahuan, sikap/mental, keterampilan, kemandirian, dan

kedisiplinan.

Penelitian Tri Wuryanto tersebut memberikan hasil di antaranya:

(i) Terdapat hubungan antara karakteristik individu peserta didik dengan kualitas

SDM peserta didik; (ii) Terdapat hubungan antara keragaan lembaga pendidikan

non formal dengan kualitas SDM peserta didik; dan (iii) Terdapat hubungan

antara peranan lembaga pendidikan non formal dengan kualitas SDM peserta

didik.

Kesamaan penelitian Tri Wuryanto dengan penelitian yang dilakukan yaitu

sama-sama melihat keterkaitan antara input dan proses pendidikan dengan hasil

Page 75: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

56

56

pendidikan. Beberapa variabel penelitian dapat dikatakan hampir sama, yaitu

karakter peserta didik dan kualitas peserta didik.

Aspek yang membedakan antara penelitian Tri Wuryanto dengan

penelitian yang dilakukan yaitu:

- Penelitian yang dilakukan tidak untuk melihat hubungan interaktif antara input

dan proses pendidikan dengan ouputnya, tetapi lebih menekankan pada tujuan

untuk melihat pengaruh input dan proses pendidikan terhadap ouputnya.

- Variabel penelitian tidak mencakup aspek peranan dan keragaan lembaga,

tetapi meliputi komponen-komponen proses pendidikan yang ditentukan

berdasarkan teori pendidikan sebagai sistem.

B. Kerangka Berpikir

Permasalahan rendahnya kualitas SDM pertanian masih menjadi kendala

utama dalam pembangunan pertanian di Indonesia. Oleh karena itu, perlu terus

ditingkatkan upaya pengembangan SDM pertanian, baik kuantitas maupun

kualitasnya.

SPP-SPMA Tanjungsari memiliki peranan nyata dalam pengembangan

SDM pertanian. Dalam rangka membantu mengatasi permasalahan kualitas SDM

pertanian yang rendah untuk mewujudkan keberhasilan pembangunan pertanian

secara umum, maka penting untuk mendukung keberhasilan pengembangan SDM

pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari.

Berdasarkan uraian pada tinjauan pustaka, dapat disimpulkan bahwa

keberhasilan pengembangan SDM pertanian dengan strategi pre-service training,

Page 76: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

57

57

akan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu peserta didik, tenaga kependidikan,

kurikulum, sarana dan prasarana, lingkungan keluarga, dan lingkungan

masyarakat. Berkaitan dengan pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA

Tanjungsari ditempuh dengan srategi pendidikan dalam arti sempit, yaitu pre-

service training, maka faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi keberhasilan

pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari.

Faktor peserta didik yang akan berpengaruh terhadap keberhasilan

pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari dapat diukur dari:

(i) Karakteristik sosial-ekonomi, dilihat dari pendapatan orang tua dan tingkat

pendidikan orang tua; (ii) Kemampuan dasar, dilihat dari pengalaman prestasi

sebelum mengikuti pendidikan; dan (iii) Motivasi diukur dari alasan dan minat

mengikuti pendidikan di SPP-SPMA Tanjungsari.

Faktor tenaga kependidikan, dalam hal ini guru, diukur dari:

(i) Kompetensi, dilihat dari keahlian dan penguasaan guru dalam hal materi

pelajaran yang diajarkan; (ii) Kemampuan mengajar, dilihat dari kejelasan dalam

memberikan materi pelajaran, dan ketepatan dalam pemilihan dan penggunaan

metode dan teknik mengajar; (iii) Kedisiplinan, dilihat dari kehadiran dan

ketepatan waktu mengajar.

Faktor kurikulum dapat diukur dari: (i) Mata pelajaran, terutama

menyangkut kesesuaian mata pelajaran dengan pengetahuan dan keterampilan di

bidang pertanian (kesesuaiannya dengan kompetensi yang dibutuhkan peserta

didik); (ii) Proses belajar-mengajar, dilihat dari perencanaan dan pelaksanaan

Page 77: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

58

58

kegiatan belajar-mengajar; dan (iii) Sistem evaluasi yang diterapkan, terutama

berkaitan dengan pengaruhnya terhadap motivasi belajar peserta didik.

Faktor sarana dan prasarana yang mempengaruhi keberhasilan

pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari dapat diukur dari:

(i) Ketersediaan sarana dan prasarana, dapat dilihat berdasarkan keadaan kualitas

dan kuantitas sarana dan prasarana dalam mendukung proses pembelajaran teori

dan praktik; dan (ii) Teknologi, terutama berkaitan dengan ketersediaan teknologi

komputer dan internet dalam mendukung proses pembelajaran.

Faktor lingkungan keluarga diukur dari: (i) Karakteristik lingkungan

keluarga dalam mendukung proses pendidikan peserta didik; dan (ii) Partisipasi

keluarga, dilihat berdasarkan partisipasi keluarga dalam membayar biaya

pendidikan, pertemuan sekolah, dan pengembangan motivasi belajar peserta didik.

Pengaruh faktor lingkungan masyarakat terhadap keberhasilan

pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari, dapat diukur dari:

(i) Karakteristik lingkungan masyarakat, yaitu karakteristik lingkungan

masyarakat di mana peserta didik tinggal, dan karakteristik lingkungan

masyarakat di sekitar sekolah; dan (ii) Partisipasi masyarakat, meliputi partisipasi

masyarakat di sekitar sekolah dalam menjaga kenyamanan lingkungan

pendidikan, dan masyarakat di luar sekolah dalam pelaksanaan pembelajaran di

lapangan.

Selanjutnya, keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA

Tanjungsari dapat diukur dari kualitas peserta didik yang meliputi aspek:

(i) Tingkat pengetahuan, keterampilan, sikap dan kemandirian peserta didik;

Page 78: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

59

59

(ii) Kedisiplinan selama mengikuti proses pendidikan; dan (iii) Partisipasi dalam

organisasi kesiswaan.

Faktor peserta didik, tenaga kependidikan, kurikulum, sarana dan

prasarana, lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat tersebut

mempengaruhi keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA

Tanjungsari, baik secara bersama-sama maupun mandiri. Kerangka berpikir

penelitian dirumuskan secara skematis seperti terlihat pada Gambar 2.

Page 79: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

60

60

Gambar 2. Kerangka Berpikir Penelitian.

Keberhasilan

Pengembangan SDM

Pertanian di SPP-

SPMA Tanjungsari

• Pengetahuan,

keterampilan, sikap

dan kemandirian

• Kedisiplinan

• Partisipasi dalam

organisasi kesiswaan

Peserta Didik

• Karakteristik sosial-

ekonomi

• Kemampuan dasar

• Motivasi

Tenaga

Kependidikan

• Kompetensi

• Kemampuan mengajar

• Kedisiplinan

Kurikulum

• Mata pelajaran

• Proses belajar-

mengajar (perencana-

an dan pelaksanaan)

• Evaluasi

Sarana dan

Prasarana

• Ketersediaan Sarpras

• Teknologi

Lingkungan

Keluarga

• Karakteristik

lingkungan keluarga

• Partisipasi

Lingkungan

Masyarakat

• Karakteristik ling-

kungan masyarakat

• Partisipasi

F

A

K

T

O

R

-

F

A

K

T

O

R

Y

A

N

G

M

E

M

P

E

N

G

A

R

U

H

I

Page 80: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

61

61

C. Hipotesis

Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka berpikir penelitian, maka dapat

dirumuskan hipotesis penelitian, sebagai berikut:

1. Hipotesis mayor: Faktor peserta didik, tenaga kependidikan, kurikulum,

sarana dan prasarana, lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat,

berpengaruh terhadap keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-

SPMA Tanjungsari.

2. Hipotesis minor:

- Faktor peserta didik berpengaruh terhadap keberhasilan pengembangan

SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari.

- Faktor tenaga kependidikan berpengaruh terhadap keberhasilan

pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari.

- Faktor kurikulum berpengaruh terhadap keberhasilan pengembangan SDM

pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari.

- Faktor sarana dan prasarana berpengaruh terhadap keberhasilan

pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari.

- Faktor lingkungan keluarga berpengaruh terhadap keberhasilan

pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari.

- Faktor lingkungan masyarakat berpengaruh terhadap keberhasilan

pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari.

Page 81: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian telah dilaksanakan di SPP-SPMA Tanjungsari, Jalan Raya

Bandung-Sumedang KM 29, Sumedang, Jawa Barat. Penentuan lokasi penelitian

didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :

1. SPP-SPMA Tanjungsari merupakan salah satu dari dua SPP-SPMA yang

dikelola oleh Yayasan Darmaloka, yaitu yayasan milik Pemerintah Provinsi

Jawa Barat yang bergerak di bidang pendidikan, dan bertujuan salah satunya

untuk membantu menyediakan sarana pendidikan dalam memperluas

kesempatan belajar bagi masyarakat.

2. SPP-SPMA Tanjungsari merupakan SPP-SPMA unggulan dan sebagai

percontohan bagi sekolah-sekolah pertanian lainnya di Jawa Barat.

3. Visi SPP-SPMA Tanjungsari yaitu: “Terwujudnya sumber daya manusia

pertanian yang profesional, berkarakter, berkinerja tinggi, berjiwa wirausaha,

berdaya saing, dan berperan sebagai petani masa depan yang berwawasan

agribisnis”. Visi tersebut relevan dengan penelitian, yaitu tentang

pemberdayaan masyarakat petani melalui pengembangan SDM pertanian.

4. Pendidikan di SPP-SPMA Tanjungsari dapat diasumsikan sebagai pre-service

training, dengan dasar asumsi yaitu:

a. Selain memiliki Program Studi Penyuluhan Pertanian, secara umum pada

proses pembelajarannya peserta didik lebih diarahkan untuk menjadi

penyuluh pertanian.

Page 82: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

63

63

b. Kurikulum yang diterapkan meliputi sejumlah Program Diklat yang

dikelompokkan menjadi Program Normatif, Adaptif, dan Produktif. Untuk

Program Produktif, bobot materi terdiri dari 30% teori dan 70% praktik.

c. Setiap peserta didik harus mengikuti uji kompetensi. Bila lulus, kepada

peserta didik yang bersangkutan diberikan Sertifikat Kompetensi sebagai

bekal pada saat mereka akan bekerja. Dalam hal ini SPP-SPMA

Tanjungsari telah berusaha menghasilkan SDM pertanian yang

tersertifikasi. Menurut SIL International (1999:1), salah satu tujuan pre-

service training adalah agar seseorang tersertifikasi terlebih dahulu

sebelum dapat memulai melaksanakan tugas atau pekerjaan.

Penelitian dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Februari 2009.

Jadwal penelitian yang telah dilaksanakan dapat dilihat pada Lampiran 1.

B. Desain Penelitian

Jenis penelitian adalah penelitian survai, yaitu penelitian yang dilakukan

untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), dan

peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan

mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur, dan sebagainya (Sugiyono,

2008:12).

Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif, karena penelitian

dilakukan pada sampel tertentu, teknik pengambilan sampel dilakukan secara

acak, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, dan analisis data

bersifat kuantitatif dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Page 83: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

64

64

C. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian adalah peserta didik di SPP-SPMA Tanjungsari yang

telah berada di tingkat III pada tahun ajaran 2008-2009. Dasar penentuan populasi

penelitian demikian yaitu peserta didik di tingkat III telah mengikuti proses

pembelajaran selama dua tahun, sehingga diasumsikan telah memahami

keseluruhan proses pendidikan di SPP-SPMA Tanjungsari. Populasi penelitian

terdiri dari peserta didik pada Program Studi Tanaman Pangan dan Hortikultura

(TPH), Budidaya Perikanan (BP), dan Penyuluhan Pertanian (PP). Dengan

demikian, terdapat tiga keragaman karakteristik dalam populasi penelitian.

Populasi penelitian meliputi 81 peserta didik pada Program Studi TPH, 40 peserta

didik pada Program Studi BP, dan 43 peserta didik pada Program Studi PP,

sehingga seluruhnya berjumlah 164 peserta didik.

Sampel penelitian ditentukan sebanyak 50% dari populasi penelitian, yaitu

82 peserta didik responden. Dasar penentuan jumlah sampel penelitian tersebut

yaitu jumlah sampel sebanyak 82 peserta didik dipandang telah mewakili

keseluruhan sumber keragaman dalam populasi penelitian. Sampel penelitian

meliputi sampel dari kelompok peserta didik pada Program Studi TPH sebanyak

40 peserta didik responden, BP sebanyak 20 peserta didik responden, dan PP

sebanyak 22 peserta didik responden.

D. Teknik Penarikan Sampel

Teknik penarikan sampel yang digunakan pada penelitian adalah teknik

cluster proportional random sampling. Dengan teknik penarikan sampel

Page 84: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

65

65

demikian, pengambilan sampel dari populasi dilakukan secara proporsional dari

masing-masing kelompok keragaman (cluster) dalam populasi, yaitu program

studi. Kemudian, pengambilan sampel dari masing-masing kelompok keragaman

program studi tersebut dilakukan secara acak (random), dengan pertimbangan

bahwa setiap peserta didik pada masing-masing kelompok keragaman program

studi mendapat perlakuan yang sama, yaitu pendidikan dan pelatihan berdasarkan

kurikulum masing-masing program studi.

E. Data dan Sumber Data

Data penelitian meliputi data pokok dan data penunjang. Data pokok

merupakan data yang mengacu pada kerangka berpikir penelitian (Gambar 2) dan

definisi variabel (terdapat pada Subbab H), terdiri dari data primer dan data

sekunder. Data penelitian yang termasuk data pokok yaitu data variabel

independen (faktor-faktor yang mempengaruhi) dan variabel dependen. Data

penunjang berupa data primer dan sekunder, merupakan data pendukung meliputi

keadaan umum SPP-SPMA Tanjungsari.

Sumber data meliputi peserta didik responden, manajemen SPP-SPMA

Tanjungsari, serta dokumen yang relevan dengan permasalahan penelitian.

Rincian data dan sumber data tercantum pada Tabel 2.

Page 85: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

66

66

Tabel 2. Data dan Sumber Data

Sifat Data Data yang Diperlukan

Pr Sk Kn Kl Sumber Data

Data Pokok :

1. Peserta Didik 1)

√ √

Responden

2. Tenaga Kependidikan 2)

√ √

Responden

3. Kurikulum 2)

√ √

Responden

4. Sarana dan Prasarana 2)

√ √

Responden

5. Lingkungan Keluarga 2)

√ √

Responden

6. Lingkungan Masyarakat 2)

√ √

Responeden

7. Kualitas Peserta Didik

√ √ √ √ Dokumen/Arsip

Data Penunjang :

Keadaan umum SPP-SPMA

√ √

• Manajemen SPP-

SPMA

• Dokumen

Keterangan:

Pr = Data primer.

Sk = Data sekunder.

Kn = Data kuantitatif.

Kl = Data kualitatif. 1)

= Data berupa penilaian faktor peserta didik berdasarkan self report dari peserta

didik responden. 2)

= Data berupa penilaian peserta didik responden terhadap faktor tenaga

kependidikan, kurikulum, sarana dan prasarana, lingkungan keluarga, dan

lingkungan masyarakat, berdasarkan persepsinya masing-masing.

F. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

1. Teknik Pengumpulan Data

Data penelitian yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder.

Dalam penelitian ini, data dikumpulkan dengan beberapa cara, yaitu :

- Pengumpulan data menggunakan kuesioner, yaitu untuk data pokok.

- Pengumpulan data dengan wawancara, yaitu untuk data penunjang.

- Pengumpulan data dengan observasi, yaitu untuk data penunjang.

Page 86: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

67

67

- Pengumpulan data dengan mencatat dan merekam dokumen atau arsip, yaitu

untuk data pokok dan penunjang.

2. Instrumen Penelitian

Pada penelitian digunakan instrumen jenis Rating Scale. Menurut

Sugiyono (2008:141), instrumen Rating Scale akan menghasilkan data mentah

berupa data kuantitatif. Instrumen jenis ini lebih fleksibel, tidak terbatas untuk

pengukuran sikap saja, tetapi juga untuk mengukur persepsi responden terhadap

fenomena lainnya, seperti untuk mengukur status sosial-ekonomi, kelembagaan,

pengetahuan, kemampuan, proses kegiatan, dan lain-lain.

Kisi-kisi instrumen penelitian dan kuesioner penelitian dapat dilihat pada

Lampiran 2, 3 dan 4.

G. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Uji validitas dan reliabilitas instrumen dilaksanakan untuk mengetahui

apakah instrumen penelitian yang digunakan memenuhi persyaratan valid dan

reliabel atau tidak. Instrumen yang valid berarti instrumen dapat digunakan untuk

mengukur apa yang seharusnya diukur. Instrumen yang reliabel berarti instrumen

bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan

menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2008:173).

Uji validitas instrumen penelitian dilakukan melalui pengujian validitas

konstruk (construct validity) dan validitas isi (content validity). Pada pengujian

validitas dengan construct validity, instrumen disusun dengan cara menjabarkan

konsep teori, variabel penelitian beserta indikator-indikator dan deskriptornya,

Page 87: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

68

68

serta butir-butir pernyataan. Dalam hal ini, variabel penelitian beserta indikator-

indikator dan deskriptornya dijabarkan berdasarkan konsep teori yang sesuai, dan

butir-butir pernyataan dijabarkan dari indikator-indikator yang telah ditentukan.

Selanjutnya, pada pengujian validitas dengan content validity, instrumen yang

telah disusun dikonsultasikan dengan ahli untuk dinilai kesesuaian antara variabel,

indikator dan deskriptor dengan konsep teorinya, dan juga kesesuaian antara butir-

butir pernyataan dalam instrumen dengan indikator dari setiap variabel penelitian.

Pada penelitian ini, ahli adalah kedua dosen pembimbing peneliti. Untuk

mempermudah pengujian construct validity dan content validity instrumen, maka

dibuat kisi-kisi instrumen seperti terlihat pada Lampiran 2.

Instrumen penelitian terdiri dari butir-butir pernyataan. Untuk menguji

validitas butir-butir instrumen lebih lanjut, maka setelah diuji dengan construct

validity dan content validity, instrumen selanjutnya diujicobakan dan hasilnya

dianalisis dengan metode analisis korelasi butir dengan total (Purwanto,

2007:125-131). Perhitungan korelasi butir dengan total tersebut dilakukan dengan

menggunakan alat bantu program statistik Minitab 15.

Uji reliabilitas instrumen penelitian dilakukan secara internal (internal

consistency) dengan menggunakan metode Alpha Cronbach, dengan rumus

sebagai berikut (Purwanto, 2007:181-183):

Keterangan:

n = jumlah butir

−=

∑∑

2

2

11 11

t

i

s

s

n

nr

Page 88: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

69

69

si2 = variansi butir

st2 = variansi total

Perhitungan statistik Alpha Cronbach untuk uji reliabilitas instrumen

penelitian dilakukan dengan menggunakan alat bantu program Minitab15.

H. Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional

Berdasarkan kerangka berpikir penelitian (Gambar 2) dapat diidentifikasi

variabel penelitian, yaitu meliputi variabel independen dan variabel dependen.

Variabel independen terdiri dari faktor peserta didik (X1), tenaga kependidikan

(X2), kurikulum (X3), sarana dan prasarana (X4), lingkungan keluarga (X5), dan

lingkungan masyarakat (X6). Sedangkan variabel dependennya adalah

keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari (Y).

Beberapa konsep dan variabel penelitian perlu untuk didefinisikan secara

jelas, sebagai berikut:

1. Pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari merupakan proses

pendidikan yang dilaksanakan di SPP-SPMA Tanjungsari, yang bertujuan

untuk menghasilkan SDM pertanian yang profesional, berkarakter, berkinerja

tinggi, berjiwa wirausaha, berdaya saing, dan berperan sebagai petani masa

depan yang berwawasan agribisnis. Pada penelitian ini, proses pendidikan di

SPP-SPMA Tanjungsari diasumsikan sebagai pre-service training, dengan

dasar asumsi yaitu:

Page 89: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

70

70

- Selain memiliki Program Studi Penyuluhan Pertanian, secara umum pada

proses pembelajarannya peserta didik lebih diarahkan untuk menjadi calon

penyuluh pertanian.

- Kurikulum yang diterapkan meliputi sejumlah Program Diklat yang

dikelompokkan menjadi Program Normatif, Adaptif, dan Produktif. Untuk

Program Produktif, bobot materi terdiri dari 30% teori dan 70% praktik.

- Setiap peserta didik harus mengikuti uji kompetensi. Bila lulus, kepada

peserta didik yang bersangkutan diberikan Sertifikat Kompetensi sebagai

bekal pada saat mereka akan bekerja. Dalam hal ini SPP-SPMA

Tanjungsari telah berusaha menghasilkan SDM pertanian yang

tersertifikasi. Menurut SIL International (1999:1), salah satu tujuan pre-

service training adalah agar seseorang tersertifikasi terlebih dahulu

sebelum dapat memulai melaksanakan tugas atau pekerjaan.

Dengan demikian, pada penelitian ini yang dimaksud dengan pengembangan

SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari adalah pre-service training di SPP-

SPMA Tanjungsari, yang bertujuan untuk menghasilkan calon penyuluh atau

pemberdaya masyarakat petani yang berkualitas. Berkaitan dengan itu pula,

secara umum proses pendidikan atau pembelajaran pada penelitian ini lebih

ditekankan sebagai proses pendidikan atau pembelajaran dalam arti yang

sempit, yaitu sebagai proses pre-service training.

2. SDM pertanian yang dimaksud dalam penelitian ini adalah peserta didik di

SPP-SPMA Tanjungsari, dengan asumsi bahwa peserta didik di SPP-SPMA

Page 90: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

71

71

Tanjungsari merupakan calon penyuluh pertanian atau pemberdaya

masyarakat petani yang mengikuti pre-service training di SPP-SPMA

Tanjungsari.

3. Variabel penelitian yang merupakan variabel independen, terdiri dari:

- Faktor peserta didik (X1). Peserta didik adalah anggota masyarakat yang

berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang

tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.

Yang dimaksud peserta didik dalam penelitian ini adalah peserta didik di

tingkat III SPP-SPMA Tanjungsari pada saat penelitian berlangsung.

Faktor peserta didik diukur dari:

• Penilaian peserta didik responden terhadap karakteristik sosial-

ekonomi peserta didik yang bersangkutan, meliputi pendapatan orang

tua dan tingkat pendidikan orang tua, dalam mendukung keberhasilan

proses pendidikannya di SPP-SPMA Tanjungsari.

• Penilaian peserta didik responden terhadap kemampuan dasar yang

dimilikinya dalam mendukung keberhasilan pendidikannya di SPP-

SPMA Tanjungsari. Kemampuan dasar yang dimaksud dilihat dari

pengalaman prestasi peserta didik sebelum ikut pendidikan di SPP-

SPMA Tanjungsari.

• Penilaian peserta didik responden terhadap motivasi dirinya dalam

mendukung keberhasilan pendidikannya di SPP-SPMA Tanjungsari.

Motivasi diri dalam hal ini dilihat dari alasan dan minat peserta didik

ikut pendidikan di SPP-SPMA Tanjungsari.

Page 91: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

72

72

- Faktor tenaga kependidikan (X2), dalam hal ini yaitu guru. Guru adalah

pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,

membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta

didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan

dasar, pendidikan menengah.

Pada penelitian ini, yang dimaksud dengan tenaga kependidikan atau guru

adalah pengajar yang diasumsikan sebagai pelatih dalam pre-service

training di SPP-SPMA Tanjungsari. Faktor tenaga kependidikan diukur

dengan:

• Penilaian peserta didik responden terhadap kompetensi guru, yaitu

keahlian dan penguasaan materi yang diajarkan.

• Penilaian peserta didik responden terhadap kemampuan mengajar

guru, yaitu kejelasan dalam mengajar/memberikan materi pelajaran

dan ketepatan dalam pemilihan dan penggunaan metode dan teknik

mengajar.

• Penilaian peserta didik responden terhadap kedisiplinan guru, yaitu

kehadiran mengajar dan ketepatan waktu mengajar.

- Faktor kurikulum (X3). Kurikulum adalah seperangkat rencana dan

pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang

digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran

untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Pada penelitian ini yang

dimaksud dengan kurikulum yaitu mata pelajaran, perencanaan dan

Page 92: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

73

73

pelaksanaan proses belajar-mengajar, serta evaluasi yang diterapkan di

SPP-SPMA Tanjungsari, diukur dari:

• Penilaian peserta didik responden terhadap mata pelajaran, yaitu

kesesuaian mata pelajaran dengan pengetahuan dan keterampilan di

bidang pertanian.

• Penilaian peserta didik responden terhadap proses belajar-mengajar

yang meliputi perencanaan dan pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar

yang dilaksanakan di SPP-SPMA Tanjungsari..

• Penilaian peserta didik responden terhadap evaluasi belajar, yaitu

bagaimana pengaruh proses evaluasi terhadap motivasi belajar peserta

didik yang bersangkutan.

- Faktor sarana dan prasarana (X4). Sarana pendidikan yaitu segala sesuatu

yang dapat digunakan sebagai alat pendidikan dalam mencapai tujuan

pendidikan. Prasarana pendidikan yakni segala hal yang merupakan

penunjang terselenggaranya proses transformasi dalam sistem pendidikan.

Yang dimaksud faktor sarana dan prasarana dalam penelitian ini yaitu

keadaan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana yang digunakan dalam

proses pembelajaran teori dan praktik di SPP-SPMA Tanjungsari, diukur

dari:

• Penilaian peserta didik responden terhadap ketersediaan sarana dan

prasarana, yaitu keadaan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana

dalam mendukung proses pembelajaran teori dan praktik.

Page 93: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

74

74

• Penilaian peserta didik responden terhadap teknologi yang digunakan

dalam proses pembelajaran, yaitu ketersediaan teknologi komputer dan

internet dalam mendukung proses pembelajaran.

- Faktor lingkungan keluarga (X5). Lingkungan keluarga yaitu karakteristik

lingkungan keluarga peserta didik. Pada penelitian ini yang dimaksud

faktor lingkungan keluarga yaitu karakteristik lingkungan keluarga dan

partisipasi keluarga peserta didik dalam mendukung proses pendidikan

peserta didik yang bersangkutan di SPP-SPMA Tanjungsari, diukur dari:

• Penilaian peserta didik responden terhadap karakteristik lingkungan

keluarga dalam mendukung pendidikan peserta didik yang

bersangkutan di SPP-SPMA Tanjungsari.

• Penilaian peserta didik responden terhadap partisipasi keluarganya,

yaitu dalam hal membayar biaya pendidikan, mengikuti pertemuan

sekolah, dan dalam pengembangan motivasi belajar peserta didik yang

bersangkutan.

- Faktor lingkungan masyarakat (X6). Lingkungan masyarakat yaitu

karakteristik lingkungan masyarakat tempat di mana peserta didik tinggal,

dan masyarakat di sekitar tempat pendidikan. Pada penelitian ini yang

dimaksud faktor lingkungan masyarakat yaitu karakteristik lingkungan

masyarakat dan partisipasi masyarakat dalam mendukung proses

pendidikan peserta didik di SPP-SPMA Tanjungsari, diukur dengan:

Page 94: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

75

75

• Penilaian peserta didik responden terhadap karakteristik lingkungan

masyarakat, yaitu masyarakat di mana peserta didik tinggal dan

masyarakat di sekitar sekolah, dalam mendukung proses pendidikan

peserta didik yang bersangkutan.

• Penilaian peserta didik responden terhadap partisipasi masyarakat

dalam menciptakan kenyamanan lingkungan pendidikan, dan dalam

pelaksanaan pembelajaran di lapangan.

4. Variabel dependen, yaitu keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-

SPMA Tanjungsari (Y). Pada penelitian ini keberhasilan pengembangan SDM

pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari didekati dengan mengukur penampilan

atau performance kualitas peserta didik yang telah mengikuti pendidikan di

SPP-SPMA Tanjungsari, dalam hal ini peserta didik yang telah berada di

tingkat III pada saat penelitian berlangsung, meliputi:

- Tingkat pengetahuan, keterampilan, sikap dan kemandirian peserta didik

responden di bidang pertanian, dilihat dari nilai rata-rata hasil belajar (nilai

rapor).

- Kedisplinan peserta didik responden, dilihat dari tingkat kehadiran.

- Partisipasi peserta didik responden dalam organisasi kesiswaan, dilihat

dari keikutsertaan peserta didik dalam organisasi kesiswaan.

5. Variabel X1, X2, X3, X4, X5, dan X6 beserta indikator-indikatornya tersebut

diukur dengan menggunakan instrumen jenis Rating Scale (Lampiran 4),

dengan interval nilai jawaban adalah: 2, 3, 4, dan 5. Semakin tinggi nilai yang

Page 95: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

76

76

diberikan responden berarti semakin tinggi pula penilaian responden terhadap

variabel independen. Pengukuran dengan instrumen jenis rating scale ini akan

menghasilkan data berskala interval (Sugiyono, 2008:133-144; Riduwan,

2008:11-22; Purwanto 2007:62).

6. Variabel Y diukur dari nilai hasil belajar dan tingkat kehadiran (berdasarkan

rapor) serta data pengalaman organisasi peserta didik, sebagai berikut:

- Tingkat pengetahuan, keterampilan, sikap, dan kemandirian di bidang

pertanian, diukur dari nilai rata-rata hasil belajar (nilai rapor) peserta didik

responden pada semester III, IV, dan V. Nilai rata-rata hasil belajar peserta

didik diberi bobot berdasarkan 4 kriteria nilai, seperti tercantum pada

Tabel 3.

Tabel 3. Kriteria dan Bobot Nilai Rata-Rata Hasil Belajar

Kriteria Nilai Bobot

Sangat Rendah 2

Rendah 3

Baik 4

Sangat Baik 5

Penentuan kriteria nilai dilakukan dengan membuat 4 kelas nilai rata-rata,

yang interval kelasnya ditentukan dengan rumus:

4

terkecilbelajarhasilnilaiterbesarbelajarhasilnilaiKelasInterval

−=

Page 96: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

77

77

- Kedisiplinan, diukur dari tingkat kehadiran peserta didik responden pada

semester III, IV, dan V. Tingkat kehadiran peserta didik diberi bobot

berdasarkan 4 kriteria tingkat kehadiran (Tabel 4).

Tabel 4. Kriteria dan Bobot Tingkat Kehadiran

Kriteria Tingkat Kehadiran Bobot

Sangat Rendah 2

Rendah 3

Tinggi 4

Sangat Tinggi 5

Penentuan kriteria tingkat kehadiran dilakukan dengan membuat 4 kelas

tingkat kehadiran, yang interval kelasnya ditentukan dengan rumus:

- Partisipasi dalam organisasi kesiswaan, diukur dari keikutsertaan peserta

didik responden dalam organisasi kesiswaan pada semester III, IV, dan V.

Keikutsertaan peserta didik dalam organisasi kesiswaan diberi bobot

berdasarkan 4 kriteria status keanggotaan dalam organisasi, sebagaimana

dapat dilihat pada tabel 5.

Tabel 5. Kriteria dan Bobot Status Keanggotaan dalam Organisasi

Status Keanggotaan Bobot

Anggota Pasif 2

Anggota Aktif 3

Pengurus Inti 4

Ketua 5

4

terendahkehadirantingkattertinggikehadirantingkatKelasInterval

−=

Page 97: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

78

78

Selanjutnya bobot nilai hasil pengukuran masing-masing indikator dari

variabel Y tersebut diakumulasikan, sehingga akan diperoleh data variabel Y

berupa nilai keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA

Tanjungsari yang berskala interval.

I. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

analisis statistik deskriptif, analisis regresi linear berganda dan analisis koefisien

determinasi

Analisis regresi berganda dan analisis koefisien determinasi yang

merupakan teknik analisis statistik parametris, memerlukan beberapa asumsi yang

harus dipenuhi, yaitu data yang akan dianalisis harus berdistribusi normal dan

memiliki variansi homogen (Sugiyono, 2008:210-211). Berkaitan dengan itu,

analisis regresi berganda dan analisis koefisien determinasi akan didahului dengan

melakukan uji prasyarat analisis.

1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif dilakukan untuk mendeskripsikan faktor

peserta didik (X1), tenaga kependidikan (X2), kurikulum (X3), sarana dan

prasarana (X4), lingkungan keluarga (X5), lingkungan masyarakat (X6), dan

keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari (Y),

berdasarkan data penelitian. Sebagaimana telah dikemukakan, data penelitian

terdiri dari data variabel independen dan variabel dependen. Data variabel

independen diinterpretasikan sebagai penilaian responden terhadap variabel

Page 98: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

79

79

independen. Sedangkan data variabel dependen merupakan nilai keberhasilan

pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari.

Analisis statistik deskriptif dilaksanakan dengan tahapan:

a. Penyajian data variabel X1, X2, X3, X4, X5, X6, dan Y, dengan metode tabulasi.

b. Penentuan kecenderungan nilai faktor peserta didik, tenaga kependidikan,

kurikulum, sarana dan prasarana, lingkungan keluarga, lingkungan

masyarakat, dan keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA

Tanjungsari, berdasarkan 4 kriteria nilai, yaitu sangat rendah, rendah, tinggi,

dan sangat tinggi. Penentuan kriteria nilai tersebut dilakukan dengan membuat

4 kelas kriteria nilai, yang interval kelasnya ditentukan dengan rumus:

Perhitungan untuk penentuan interval kelas kriteria nilai terdapat pada

Lampiran 5.

c. Perhitungan rata-rata (mean) X1, X2, X3, X4, X5, X6, dan Y, dan

mengklasifikannya berdasarkan kriteria nilai pada point b di atas (Lampiran

5).

2. Uji Prasyarat Analisis

Uji prasyarat analisis dilakukan untuk memenuhi asumsi-asumsi yang

harus dipenuhi dalam analisis statistik parametris. Uji yang dimaksud adalah

sebagai berikut:

4

terendahnilaitertingginilaiKelasInterval

−=

Page 99: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

80

80

a. Uji normalitas data, yaitu pengujian untuk memenuhi asumsi data yang akan

dianalisis berdistribusi normal. Uji normalitas data dilakukan dengan statistik

Anderson-Darling Test pada taraf signifikansi 5%, menggunakan alat bantu

program statistik Minitab15.

b. Uji homogenitas variansi, yaitu pengujian untuk memenuhi asumsi data

memiliki variansi homogen. Uji homogenitas variansi dilakukan dengan

statistik Barlett’s Test pada taraf signifikansi 5%, menggunakan alat bantu

program statistik Minitab15.

3. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda pada analisis data penelitian ini bertujuan

untuk memprediksi pengaruh faktor peserta didik (X1), tenaga kependidikan (X2),

kurikulum (X3), sarana dan prasarana (X4), lingkungan keluarga (X5), dan

lingkungan masyarakat (X6), terhadap keberhasilan pengembangan SDM

pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari (Y), yang dinyatakan dengan persamaan

model regresi linear berganda Y atas X1, X2, X3, X4, X5, X6, sebagai berikut:

Keterangan:

Ŷ = Y yang diperoleh dari regresi

b0 = konstanta, yaitu nilai Y ketika nilai X1, X2, X3, X4, X5, X6 = 0

b1 = koefisien regresi yang bertalian dengan X1, menunjukkan

perubahan rata-rata untuk Y bagi setiap perubahan satuan X1

apabila X2, X3, X4, X5, X6 dianggap tetap/ dikendalikan

ε+++++++= 6655443322110ˆ XbXbXbXbXbXbbY

Page 100: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

81

81

b2 = koefisien regresi yang bertalian dengan X2, menunjukkan

perubahan rata-rata untuk Y bagi setiap perubahan satuan X2

apabila X1, X3, X4, X5, X6 dianggap tetap/ dikendalikan

b3 = koefisien regresi yang bertalian dengan X3, menunjukkan

perubahan rata-rata untuk Y bagi setiap perubahan satuan X3

apabila X1, X2, X4, X5, X6 dianggap tetap/ dikendalikan

b4 = koefisien regresi yang bertalian dengan X4, menunjukkan

perubahan rata-rata untuk Y bagi setiap perubahan satuan X4

apabila X1, X2, X3, X5, X6 dianggap tetap/ dikendalikan

b5 = koefisien regresi yang bertalian dengan X5, menunjukkan

perubahan rata-rata untuk Y bagi setiap perubahan satuan X5

apabila X1, X2, X3, X4, X6 dianggap tetap/ dikendalikan

b6 = koefisien regresi yang bertalian dengan X6, menunjukkan

perubahan rata-rata untuk Y bagi setiap perubahan satuan X6

apabila X1, X2, X3, X4, X5 dianggap tetap/ dikendalikan

ε = error atau residual

Analisis regresi linear berganda Y atas X1, X2, X3, X4, X5, X6 dilakukan

dengan tahapan sebagai berikut:

a. Menentukan model regresi linear berganda Ŷ = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4

+ b5X5 + b6X6.

b. Melakukan uji asumsi klasik model regresi linear berganda, yaitu serangkaian

pengujian asumsi yang harus dipenuhi untuk analisis regresi linear berganda,

sehingga model regresi linear berganda yang diperoleh dapat digunakan untuk

Page 101: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

82

82

membuat kesimpulan-kesimpulan. Uji asumsi klasik model regresi linear

berganda yang dilakukan terdiri dari:

- Uji asumsi linearitas model regresi, yaitu pengujian untuk memenuhi

asumsi model regresi adalah linear (Sudjana, 2003:33). Uji asumsi

linearitas model regresi dilakukan melalui pendekatan grafis, yaitu dengan

metode scatterplot.

- Uji asumsi normalitas residual, yaitu pengujian untuk memenuhi asumsi

residual (ε = Y – Ŷ) berdistribusi normal (Sudjana, 2003:23). Uji asumsi

normalitas residual dilakukan dengan statistik Anderson-Darling Test pada

taraf signifikansi 5%.

- Uji asumsi homoskedastisitas residual, yaitu pengujian untuk memenuhi

asumsi variansi residual berharga konstan (Sudjana, 2003:23). Uji asumsi

homoskedastisitas residual dilakukan bersama-sama dengan uji asumsi

linearitas model regresi, yaitu melalui pendekatan grafis dengan metode

scatterplot.

- Uji asumsi independensi residual, yaitu pengujian untuk memenuhi asumsi

residual tidak berkorelasi satu dengan yang lainnya, atau tidak terjadi

autokorelasi residual (Sudjana, 2003:90). Uji asumsi independensi residual

dilakukan dengan statistik Durbin-Watson.

- Uji asumsi multicollinearity, yaitu pengujian untuk memenuhi asumsi

tidak terjadinya korelasi yang tinggi di antara variabel independen

(Sudjana, 2003:98). Uji asumsi multicollinearity dilakukan dengan

statistik Variance Inflation Factor (VIF).

Page 102: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

83

83

c. Uji signifikansi model regresi linear berganda, yaitu pengujian

keberartian/signifikansi model regresi linear berganda yang diperoleh. Uji ini

bertujuan untuk menentukan apakah variabel X1, X2, X3, X4, X5, dan X6 secara

bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel Y. Uji signifikansi

model regresi linear berganda dilakukan dengan uji F pada taraf signifikansi

5%.

d. Uji signifikansi koefisien regresi linear berganda, yaitu pengujian untuk

menentukan apakah variabel X1, X2, X3, X4, X5, dan X6 secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap variabel Y. Sudjana (2003:96) menyatakan

bahwa setiap koefisien dalam regresi linear berganda hanya memberikan

gambaran parsial apa yang terjadi pada Y untuk perubahan X yang

berhubungan dengan koefisien itu, sehingga koefisien-koefisien dalam regresi

linear berganda dinamakan koefisien regresi parsial.

Uji signifikansi koefisien regresi linear berganda dilakukan dengan uji t (t-

test) pada taraf signifikansi 5%.

Seluruh tahapan analisis regresi linear berganda tersebut dilakukan dengan

menggunakan alat bantu berupa program Minitab15.

4. Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Analisis koefisien determinasi dilakukan untuk menentukan derajat atau

besarnya pengaruh variabel X1, X2, X3, X4, X5, dan X6 terhadap variabel Y, baik

secara bersama-sama maupun parsial. Berkaitan dengan itu, maka pada analisis

Page 103: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

84

84

data penelitian dilakukan analisis koefisien determinasi berganda dan analisis

koefisien determinasi parsial.

Analisis koefisien determinasi berganda dilakukan untuk mengukur derajat

atau besarnya pengaruh variabel X1, X2, X3, X4, X5, dan X6 secara bersama-sama

terhadap variabel Y. Analisis koefisien determinasi parsial dilakukan untuk

mengukur derajat atau besarnya pengaruh salah satu variabel independen terhadap

variabel dependen, dengan menganggap variabel independen lainnya

tetap/dikendalikan, atau dengan kata lain untuk mengukur derajat atau besarnya

pengaruh variabel X1, X2, X3, X4, X5, dan X6 secara parsial terhadap variabel Y

(Sudjana, 2005:382-387). Analisis koefisien determinasi parsial juga dilakukan

untuk menentukan variabel independen yang paling berpengaruh terhadap

variabel dependen.

Analisis koefisien determinasi dilakukan dengan menggunakan alat bantu

berupa program statistik Minitab15 dan SPSS 16.0.

Page 104: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil dan Analisis Data Penelitian

1. Gambaran Umum SPP-SPMA Tanjungsari

SPP-SPMA Tanjungsari merupakan lembaga pendidikan yang

melaksanakan pendidikan di bidang pertanian. SPP-SPMA Tanjungsari berlokasi

di Jalan Raya Bandung-Sumedang KM 29, Sumedang, Jawa Barat.

Saat ini SPP-SPMA Tanjungsari dikelola Yayasan Darmaloka, yaitu

yayasan milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang bergerak di bidang

pendidikan, dan bertujuan salah satunya untuk membantu menyediakan sarana

pendidikan dalam memperluas kesempatan belajar bagi masyarakat.

SPP-SPMA Tanjungsari menyelenggarakan tiga program studi, yaitu:

- Program Studi Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH)

- Program Studi Budidaya Perikanan (BP)

- Program Studi Penyuluhan Pertanian (PP)

a. Sejarah Singkat

Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat merupakan daerah yang

perekonomian masyarakatnya berbasis pertanian. Berdasarkan pemikiran perlunya

pengelolaan potensi sektor pertanian di wilayah Sumedang, maka atas prakarsa

Bupati Sumedang R. A. Soeriaatmadja, pada tanggal 14 Maret 1914 didirikan

Lembaga Pendidikan Pertanian di wilayah Tanjungsari dengan nama Land Bouw

Bedriftj School. Lembaga Pendidikan Pertanian tersebut pada awalnya bertugas

Page 105: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

86

86

untuk melatih petani setempat dan daerah sekitarnya di Jawa Barat, agar memiliki

kemampuan untuk mengelola potensi daerah bagi peningkatan taraf hidup dan

kesejahteraannya.

Pada tahun 1926, pengelolaan Lembaga Pendidikan Pertanian Land Bouw

Bedriftj School diserahkan oleh Pemerintah Kabupaten Sumedang kepada

Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Pada tahun 1960 berganti nama menjadi SPMA

Tanjungsari sekaligus berubah dari berskala lokal menjadi regional, berdasarkan

Surat Keputusan Gubernur Provinsi Jawa Barat Nomor 24/UP/VIII-C/E/60

tentang Pendirian Sekolah Pertanian dengan nama Sekolah Pertanian Menengah

Atas (SPMA) Tanjungsari. Pada saat itu, SPMA Tanjungsari berfungsi untuk

menghasilkan tenaga aparatur Pemerintah Daerah di bidang pertanian. Memasuki

abad 21, fungsi sekolah bergeser sesuai dengan tuntutan perkembangan sektor

pertanian dan masyarakat pada umumnya.

b. Mandat

Mandat berdirinya SPP-SPMA Tanjungsari adalah sebagai berikut:

- Membentuk manusia Indonesia yang berjiwa Pancasila, berdisiplin tinggi dan

mempunyai rasa tanggung jawab terhadap peningkatan kesejahteraan bangsa

dan negara, khususnya masyarakat tani dan nelayan.

- Menghasilkan tenaga-tenaga berkemampuan dalam memantapkan karir,

berkompetensi dan mengembangkan sikap profesional di bidang pertanian.

- Mengisi peluang pengadaan sumberdaya manusia berkualitas sebagai

wirausahawan dan teknisi menengah untuk kebutuhan pengembangan

agribisnis pada khususnya dan pembangunan pertanian pada umumnya.

Page 106: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

87

87

- Mendidik calon teknisi menengah pertanian yang berkualitas dan mampu

mandiri dalam semua aspek dunia usaha di bidang pertanian.

- Menjadi salah satu pusat pengembangan pertanian di wilayah di mana sekolah

itu berada.

c. Visi dan Misi

Visi SPP-SPMA Tanjungsari yaitu: “Terwujudnya sumber daya manusia

pertanian yang profesional, berkarakter, berkinerja tinggi, berjiwa wirausaha,

berdaya saing, dan berperan sebagai petani masa depan yang berwawasan

agribisnis”.

Berdasarkan visi tersebut, SPP-SPMA Tanjungsari memiliki misi sebagai

berikut:

- Menciptakan lulusan yang memiliki kemampuan merencanakan, mengelola

dan mengembangkan agribisnis.

- Menciptakan tenaga teknis menengah pertanian untuk mengisi pasar tenaga

kerja pertanian yang terampil.

- Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengembangkan SDM pertanian.

- Melaksanakan pengkajian untuk pengembangan informasi dan SDM

pertanian.

- Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan menengah pertanian.

- Meningkatkan kualitas ketenagaan dan fasilitas pendidikan menengah

pertanian.

- Meningkatkan kerja sama pendidikan menengah pertanian.

Page 107: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

88

88

- Menciptakan lulusan SPP-SPMA Jawa Barat yang berstandar dan

berkompetensi.

d. Keadaan SDM

SDM di SPP-SPMA Tanjungsari senantiasa diupayakan peningkatan

kualitasnya, terutama tenaga guru, yaitu dengan menyelenggarakan Pendidikan

Guru Pertanian secara khusus, agar dapat memenuhi kebutuhan nyata di lapangan.

SDM di SPP-SPMA Tanjungsari terdiri dari SDM pendidik, non-pendidik, dan

peserta didik. Keadaan SDM di SPP-SPMA Tanjungsari secara lengkap dapat

dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Keadaan SDM di SPP-SPMA Tanjungsari pada Tahun Ajaran 2008/2009

Tingkat Pendidikan Komponen SDM

S3 S2 S1 D3 SLTA SLTP Jumlah

Pendidik

- Guru Tetap 0 3 24 2 11 - 40

- Guru Honorer 1 1 13 5 5 - 25

Total 65

Non-Pendidik

- Administrasi dan

Lapangan - - - - 3 13 16

Total 16

Peserta Didik

- Tingkat I - 206

- Tingkat II - 166

- Tingkat III - 164

Total 536

Sumber: Profil SPP-SPMA Tanjungsari Tahun 2008.

Keadaan SDM pendidik terdiri dari guru tetap dan guru honorer. Pada

Tabel 6 terlihat adanya guru, baik tetap maupun honorer, yang memiliki tingkat

pendidikan SLTA, dan guru honorer dengan tingkat pendidikan S3. Guru dengan

Page 108: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

89

89

tingkat pendidikan SLTA seluruhnya merupakan instruktur lapangan yang

bertugas membantu proses pembelajaran praktik di lapangan. Sedangkan guru

honorer dengan tingkat pendidikan S3 merupakan guru yang berasal dari Fakultas

Pertanian, Universitas Winaya Mukti (UNWIM), yaitu lembaga pendidikan tinggi

yang juga dikelola oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

e. Kurikulum

Kurikulum yang diterapkan di SPP-SPMA Tanjungsari lebih menekankan

pada pembelajaran praktik daripada teori. Berbeda dengan kurikulum sekolah

pada umumnya, kurikulum SPP-SPMA Tanjungsari tidak meliputi beberapa mata

pelajaran, tetapi terdiri dari sejumlah Program Diklat yang dikelompokkan

menjadi Program Normatif, Adaptif, dan Produktif. Untuk Program Produktif,

bobot materi terdiri dari 30% teori dan 70% praktik. Kurikulum SPP-SPMA

Tanjungsari tercantum pada Tabel 7.

Tabel 7. Kurikulum SPP-SPMA Tanjungsari

Program Diklat Program

Studi Program Normatif

(16%)

Program Adaptif

(16%)

Program Produktif

(68%)

TPH - PPKn

- Pendidikan

Agama

- Bahasa dan

Sastra Indonesia

- Sejarah Nasional

dan Sejarah

Umum

- Matematika

- Bahasa Inggris

- Teknik

Komunikasi

- IPA Terpadu

(Kimia, Fisika,

Biologi)

- Manajemen Agribisnis

- Tanah dan Pemupukan

- Klimatologi

- Perlindungan Tanaman

- Teknologi Produksi

Tanaman Pangan

- Teknologi Produksi

Hortikultura

- Teknologi Pasca Panen

- Swakarya Wirausaha

- Permodalan

Page 109: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

90

90

Tabel 7. (Lanjutan)

Program Diklat Program

Studi Program Normatif

(16%)

Program Adaptif

(16%)

Program Produktif

(68%)

- Alat dan Mesin

Pertanian

- Pertamanan

- Kapita Selekta

- PKU (Praktik Kerja

Usaha)

BP - PPKn

- Pendidikan

Agama

- Bahasa dan

Sastra Indonesia

- Sejarah Nasional

dan Sejarah

Umum

- Matematika

- Bahasa Inggris

- Teknik

Komunikasi

- IPA Terpadu

(Kimia, Fisika,

Biologi)

- Biologi Perikanan

- Keteknikan Budidaya

Perikanan

- Alsin Budidaya

Perikanan

- Pengelolaan Kualitas

Air

- Teknik Pembenihan

- Teknik Pemeliharaan

- Teknologi Pakan

- Kesehatan Ikan

- Teknologi Pasca Panen

- Swakarya Wirausaha

- Manajemen Agribisnis

- Permodalan/Koperasi

Kredit

- Kapita Selekta

- PKU (Praktik Kerja

Usaha)

PP - PPKn

- Pendidikan

Agama

- Bahasa dan

Sastra Indonesia

- Sejarah Nasional

dan Sejarah

Umum

- Matematika

- Bahasa Inggris

- Teknik

Komunikasi

- IPA Terpadu

(Kimia, Fisika,

Biologi)

Teknis Pertanian

- Budidaya Tanaman

Pangan

- Budidaya Tanaman

Hortikultura

- Budidaya Tanaman

Perkebunan

- Budidaya Ruminansia

- Budidaya Non

Ruminansia

- Budidaya Ikan

- Mekanisasi Pertanian

- Agroklimatologi

- Teknologi Pasca Panen

Page 110: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

91

91

Tabel 7. (Lanjutan)

Program Diklat Program

Studi Program Normatif

(16%)

Program Adaptif

(16%)

Program Produktif

(68%)

- Manajemen Agribisnis

- Praktik Kerja Agribisnis

Penyuluhan

- Teknik Komunikasi dan

Dasar Penyuluhan

Pertanian

- Program dan Evaluasi

Penyuluhan Pertanian

- Metode, Media dan

Teknik Penyuluhan

Pertanian

- Sosiologi Pedesaan dan

Pembangunan

Masyarakat Desa

- Praktik dan Uji

Kompetensi Penyuluhan

Pertanian

- Kapita Selekta

f. Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran di SPP-SPMA Tanjungsari meliputi dua kegiatan,

yaitu kegiatan kurikuler dan ekstra-kurikuler.

- Kegiatan Kurikuler

Sebagaimana telah dikemukakan bahwa kurikulum di SPP-SPMA

Tanjungsari terdiri dari Program Normatif, Adaptif, dan Produktif. Untuk

Program Produktif, bobot materi terdiri dari 30% teori dan 70% praktik.

Kurikulum tersebut memberikan penekanan yang lebih besar pada proses

pembelajaran praktik daripada pembelajaran teori. Pembelajaran praktik

Page 111: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

92

92

dilaksanakan di lahan praktik, laboratorium, greenhouse, dan masyarakat.

Sedangkan pembelajaran teori pada umumnya dilaksanakan di dalam kelas.

Peserta didik dibekali dengan keterampilan wirausaha melalui Praktik

Swakarya Wirausaha dan Praktik Kerja Usaha (PKU). Praktik Swakarya

Wirausaha dilakukan secara perorangan maupun kelompok, dimulai dari

pengumpulan informasi pasar, penentuan jenis usaha, penyusunan Rencana

Kegiatan Usaha (Proposal), pelaksanaan usaha, dan penyusunan laporan. Selama

menempuh pembelajaran di SPP-SPMA Tanjungsari, peserta didik harus

melaksanakan praktik Swakarya Wirausaha minimal tiga siklus usaha yang

tersebar pada masing-masing tingkat, yaitu pada tingkat I minimal satu siklus

usaha, tingkat II minimal satu siklus usaha, dan tingkat III minimal satu siklus

usaha. Berkaitan dengan praktik Swakarya Wirausaha ini, peserta didik

melaksanakan aktivitas praktik selain pada jam pelajaran, juga di luar jam

pelajaran. Khusus untuk aktivitas di luar jam pelajaran, peserta didik akan

memulai aktivitas setelah selesai jam pelajaran, yaitu sekitar pukul dua siang, dan

mengakhirinya sekitar pukul lima sore. Peserta didik melaksanakan aktivitas

praktik di luar jam pelajaran ini dengan maupun tanpa disertai guru pendamping.

Aktivitas seperti ini telah menjadi kebiasaan (habit) peserta didik di SPP-SPMA

Tanjungsari, sehingga secara tidak langsung telah mendukung proses peningkatan

perilaku dan kompetensi peserta didik.

PKU diselenggarakan di tingkat I, II, dan III. PKU di tingkat I dan II

masing-masing dilaksanakan selama 100 jam, sedangkan PKU di tingkat III

dilaksanakan selama 900 jam atau satu semester, yaitu pada semester V (lima).

Page 112: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

93

93

Pelaksanaan kegiatan PKU diarahkan di luar kampus, yaitu di perusahaan

pertanian, petani maju, dan instansi/lembaga milik pemerintah maupun swasta.

PKU yang dilaksanakan peserta didik harus meliputi kegiatan Kerja Pengalaman

(KP), serta Integrasi dan Partisipasi dengan Masyarakat (IPM).

Evaluasi hasil belajar yang dilaksanakan di SPP-SPMA Tanjungsari terdiri

dari Ujian Formatif, Ujian Tengah Semester (Sub Sumatif), Ujian Semester

(Sumatif), Ujian Akhir (meliputi Ujian Regional dan Nasional), dan Ujian

Kompetensi.

Ujian Kompetensi dilakukan untuk mengukur keterampilan yang dicapai

oleh peserta didik setelah mengikuti kegiatan Swakarya Wirausaha, PKU, dan

magang. Bila peserta didik lulus Ujian Kompetensi, maka peserta didik yang

bersangkutan akan memperoleh Sertifikat Kompetensi yang dapat digunakan pada

saat mereka bekerja. Selama mengikuti pembelajaran di SPP-SPMA Tanjungsari,

seorang peserta didik minimal memperoleh satu Sertifikat Kompetensi, sehingga

setelah lulus peserta didik akan memperoleh ijazah dan beberapa (atau minimal

satu) Sertifikat Kompetensi.

- Kegiatan Ekstra-Kurikuler

Kegiatan ekstra-kurikuler terdiri dari kegiatan wajib (keagamaan,

kepramukaan, lingkungan hidup, keolahragaan) dan kegiatan pilihan (kesenian,

beladiri, Paskibra, Ispertala, dan Isperma). Kegiatan ekstra-kurikuler ini

dilaksanakan antara lain untuk mengembangkan kepribadian, kepemimpinan, dan

kemampuan manajemen organisasi peserta didik.

Page 113: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

94

94

g. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana pendidikan di SPP-SPMA Tanjungsari antara lain

adalah:

- Lahan seluas 15,389 hektar, dengan peruntukkan sebagai berikut:

• Sawah

• Kolam

• Lahan darat, meliputi: kebun praktik, kebun koleksi, kebun induk, kebun

unit produksi, bangunan, jalan, halaman kantor, dan sarana olahraga.

- Bangunan dan gedung, terdiri dari: kantor, hatchery, ruang pelatihan, asrama

putri, asrama pelatihan, ruang kelas, aula, rumah kaca, laboratorium kimia,

laboratorium fisika, laboratorium biologi, laboratorium bahasa, laboratorium

komputer, perpustakaan, ruang kerohanian, ruang pasca panen, bengkel latih,

gudang hasil/benih, ruang koperasi, kandang ternak, rumah dinas, rumah jaga,

dan pos satpam.

- Barang non teknis kantor, seperti alat-alat elektronik, alat pertanian, alat

bengkel, alat klimatologi, dan lain sebagainya yang merupakan pendukung

proses pembelajaran.

SPP-SPMA Tanjungsari memiliki perpustakaan dengan sarana dan

prasarana yang memenuhi standar. Perpustakaan dikelola oleh pustakawan, dan

menerapkan sistem pelayanan self service dengan dukungan katalog. Koleksi

buku yang tersedia di antaranya yaitu: kepustakaan umum, manajemen, agribisnis,

agroindustri, kewirausahaan, jurnal, tabloid, koran, leaflet, dan majalah.

Page 114: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

95

95

h. Prestasi

SPP-SPMA Tanjungsari telah meraih beberapa prestasi, baik lembaganya

maupun peserta didiknya.

- Prestasi yang diraih lembaga SPP-SPMA Tanjungsari:

• Akademik

1) Terjalin kerjasama luar negeri dengan Fukui Norin High School

Jepang.

2) Menerima Piagam Penghargaan Abdi Bhakti Tani tahun 2002 dari

Menteri Pertanian.

3) Menerima Plakat Penghargaan Abdi Bhakti Tani tahun 2003 dari

Menteri Pertanian.

• Non Akademik

1) Peserta Terbaik Festival Seni dan Budaya Internasional di Kanagawa-

Jepang tahun 2003.

2) Ketua Asosiasi Sekolah Pertanian Republik Indonesia (ASPRI).

3) Pembina Harian/Koordinator SPP-SPMA se-Jawa Barat tahun 1993

sampai dengan sekarang.

4) Penghargaan Citra Pelayanan Prima bagi UPTD berprestasi Provinsi

Jawa Barat tahun 2003.

- Peserta Didik

• Akademik

Page 115: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

96

96

1) Program magang bagi siswa berprestasi di Fukui Norin High School

Jepang sejak tahun 2001 sampai dengan sekarang, sebanyak 2 orang

setiap tahun.

2) Menerima Bea Siswa Supersemar sebanyak 70 orang setiap tahun,

sejak tahun 2000.

• Non Akademik

1) Juara I Peserta Terbaik Festival Seni dan Budaya Internasional di

Kanagawa – Jepang tahun 2003.

2) Juara I Lomba antar SLTA Tingkat Provinsi Jawa Barat tahun 2003.

3) Juara II Lomba Lintas Lembah dan Bukit antar SLTA Regional Jawa

Barat, yang diselenggarakan Fakultas Pertanian – UNWIM 2003.

4) Juara Harapan I Lomba Lintas Alam Pemuda I antar SLTA se-

Bandung Raya 2004.

5) Juara Umum Temukarya Siswa Tingkat Nasional Tahun 2005

(Kontingen Jawa Barat).

6) Juara I Putri Lomba Lintas Alam SLTA se-Jawa Tahun 2006.

7) Juara I Asah Terampil untuk Tiga Provinsi yaitu DKI Jakarta, Banten,

dan Jawa Barat Tahun 2006.

2. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

Uji instrumen penelitian meliputi uji validitas instrumen penelitian dan uji

reliabilitas instrumen penelitian. Uji instrumen dilakukan terhadap 26 orang

peserta didik tingkat III SPP-SPMA Tanjungsari yang bukan merupakan

Page 116: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

97

97

responden penelitian. Daftar nama peserta dan hasil uji instrumen penelitian dapat

dilihat pada Lampiran 6.

a. Uji Validitas Instrumen Penelitian

Uji validitas instrumen penelitian dilakukan dengan pengujian validitas

konstruk dan validitas isi, kemudian dilanjutkan dengan ujicoba instrumen yang

hasilnya dianalisis dengan teknik analisis korelasi butir-total, dengan

menggunakan rumus Korelasi Product Moment. Perhitungan dilakukan dengan

menggunakan alat bantu program statistik Minitab 15 (Lampiran 6 dan 7).

Interpretasi hasil uji validitas instrumen penelitian dengan teknik analisis korelasi

butir-total disajikan pada Tabel 8.

Tabel 8. Interpretasi Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian untuk Variabel X1,

X2, X3, X4, X5, dan X6 dengan Statistik Korelasi Butir-Total

Menggunakan Rumus Korelasi Product Moment

Variabel No. Butir ry 1)

rtabel 2)

Interpretasi

1 0,502 0,388 Valid

2 0,642 0,388 Valid

3 0,562 0,388 Valid

4 0,426 0,388 Valid

5 0,701 0,388 Valid

6 0,593 0,388 Valid

7 0,231 0,388 Tidak Valid

8 0,398 0,388 Valid

X1

9 0,422 0,388 Valid

1 0,684 0,388 Valid

2 0,751 0,388 Valid

3 0,708 0,388 Valid

4 0,796 0,388 Valid

5 0,762 0,388 Valid

X2

6 0,628 0,388 Valid

Page 117: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

98

98

Tabel 8. (Lanjutan)

Variabel No. Butir ry 1)

rtabel 2)

Interpretasi

7 0,805 0,388 Valid

8 0,633 0,388 Valid X2

9 0,533 0,388 Valid

1 0,644 0,388 Valid

2 0,505 0,388 Valid

3 0,747 0,388 Valid

4 0,606 0,388 Valid

5 0,345 0,388 Tidak Valid

6 0,604 0,388 Valid

7 0,478 0,388 Valid

8 0,612 0,388 Valid

X3

9 0,519 0,388 Valid

1 0,797 0,388 Valid

2 0,830 0,388 Valid

3 0,722 0,388 Valid

4 0,589 0,388 Valid

5 0,683 0,388 Valid

6 0,592 0,388 Valid

7 0,470 0,388 Valid

8 0,597 0,388 Valid

X4

9 0,672 0,388 Valid

1 0,639 0,388 Valid

2 0,636 0,388 Valid

3 0,758 0,388 Valid

4 0,613 0,388 Valid

5 0,411 0,388 Valid

6 0,557 0,388 Valid

X5

7 0,635 0,388 Valid

8 0,573 0,388 Valid

9 0,563 0,388 Valid

1 0,684 0,388 Valid

2 0,757 0,388 Valid

3 0,749 0,388 Valid

4 0,508 0,388 Valid

5 0,690 0,388 Valid

6 0,694 0,388 Valid

X6

7

0,735

0,388

Valid

Page 118: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

99

99

Tabel 8. (Lanjutan)

Variabel No. Butir ry 1)

rtabel 2)

Interpretasi

8 0,558 0,388 Valid X6

9 0,710 0,388 Valid

Keterangan: 1) ry = korelasi butir-total dihitung menggunakan rumus Korelasi Product Moment dengan

alat bantu program statistik Minitab 15. 2) rtabel pada α = 0,05 dan N = 26.

Pada Tabel 8 dapat dilihat bahwa butir nomor 7 pada instrumen variabel

X1 dan butir nomor 5 pada instrumen variabel X3, berdasarkan hasil analisis

korelasi butir-total dinyatakan tidak valid. Dengan demikian, kedua butir tersebut

dihilangkan/dieliminir (Sugiyono, 2008:179), dengan dasar pertimbangan sebagai

berikut:

- Pada instrumen variabel X1, butir nomor 7 mewakili indikator motivasi

peserta didik. Sedangkan indikator motivasi peserta didik itu sendiri, selain

diwakili oleh butir nomor 7, juga diwakili oleh butir nomor 8 dan 9 (Lampiran

2). Oleh karena indikator motivasi peserta didik diwakili dengan 3 butir

pertanyaan, yaitu butir nomor 7, 8, dan 9, maka butir nomor 7 yang

dinyatakan tidak valid dipandang tidak perlu diperbaiki atau diganti,

melainkan dapat dieliminir atau dihilangkan.

- Pada instrumen variabel X3 juga terjadi hal yang sama. Butir nomor 5

mewakili indikator pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar. Sedangkan

indikator tersebut, selain diwakili oleh butir nomor 5, juga diwakili oleh butir

nomor 6 dan 7 (Lampiran 2). Dalam hal ini, karena indikator pelaksanaan

kegiatan belajar-mengajar diwakili oleh 3 butir pertanyaan yaitu butir nomor

Page 119: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

100

100

5, 6, dan 7, maka butir nomor 5 yang dinyatakan tidak valid dapat

dieliminirkan.

Dengan dieliminirnya butir-butir yang tidak valid, maka pada instrumen

variabel X1 yang digunakan dalam penelitian adalah butir nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8,

dan 9. Sedangkan pada instrumen variabel X3 yang digunakan dalam penelitian

yaitu butir nomor 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, dan 9. Sehubungan dengan itu, instrumen

untuk kedua variabel tersebut masing-masing menjadi terdiri dari 8 butir

pertanyaan.

Selanjutnya, untuk menyamakan bobot nilai dari masing-masing variabel,

pada instrumen variabel X2, X4, X5, dan X6, juga dieliminir satu butir pertanyaan

untuk setiap instrumen variabel, sehingga instrumen variabel X1, X2, X3, X4, X5,

dan X6, masing-masing menjadi terdiri dari 8 butir pertanyaan yang digunakan

dalam penelitian. Butir yang dieliminir dari instrumen variabel X2, X4, X5, dan X6,

masing-masing adalah sebagai berikut:

- Pada instrumen variabel X2, dieliminir butir nomor 2, dengan pertimbangan

bahwa butir nomor 2 mewakili indikator kompetensi guru, sedangkan

indikator kompetensi guru itu sendiri selain diwakili oleh butir nomor 2, juga

telah diwakili oleh butir nomor 1 dan 3.

- Pada instrumen variabel X4, dieliminir butir nomor 2, dengan pertimbangan

bahwa butir nomor 2 mewakili indikator kualitas sarana dan prasarana

pendukung proses pembelajaran, sedangkan indikator kualitas sarana dan

prasarana pendukung proses pembelajaran itu sendiri, selain diwakili oleh

butir nomor 2, juga telah diwakili oleh butir nomor 1, 3 dan 4.

Page 120: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

101

101

- Pada instrumen variabel X5, dieliminir butir nomor 3, dengan pertimbangan

bahwa butir nomor 3 mewakili indikator karakteristik lingkungan keluarga,

sedangkan indikator karakteristik lingkungan keluarga itu sendiri selain

diwakili oleh butir nomor 3, juga telah diwakili oleh butir nomor 1 dan 2.

- Pada instrumen variabel X6, dieliminir butir nomor 9, dengan pertimbangan

bahwa butir nomor 9 mewakili indikator partisipasi masyarakat dalam

pelaksanaan pembelajaran di lapangan, sedangkan indikator tersebut selain

diwakili oleh butir nomor 9, juga telah diwakili oleh butir nomor 7 dan 8.

Berdasarkan proses pengujian validitas instrumen penelitian di atas, maka

keseluruhan instrumen penelitian yang digunakan telah memenuhi persyaratan

valid. Artinya, instrumen telah dapat mengukur apa yang seharusnya diukur.

Instrumen yang digunakan pada pengujian validitas instrumen dapat dilihat pada

Lampiran 3. Sedangkan instrumen penelitian setelah dilakukan pengurangan satu

butir pernyataan per variabel, tersaji pada Lampiran 4. Instrumen yang telah

dikurangi satu butir pernyataan per variabel tersebut merupakan intrumen yang

digunakan pada proses pengumpulan data penelitian.

b. Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Uji reliabilitas instrumen penelitian dilaksanakan dengan metode Alpha

Cronbach. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan alat bantu program

statistik SPSS 16 (Lampiran 6 dan 8). Interpretasi hasil uji reliabilitas instrumen

penelitian dapat dilihat pada Tabel 9.

Page 121: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

102

102

Tabel 9. Interpretasi Hasil Uji Reliabilias Instrumen Penelitian untuk Variabel X1,

X2, X3, X4, X5, dan X6 dengan Statistik Alpha Cronbach

Variabel Statistik

Alpha Cronbach rtabel Interpretasi

X1 0,628 0,388 Reliabel

X2 0,868 0,388 Reliabel

X3 0,715 0,388 Reliabel

X4 0,833 0,388 Reliabel

X5 0,768 0,388 Reliabel

X6 0,852 0,388 Reliabel

Keterangan: rtabel pada α = 0,05 dan N = 26.

Tabel 9 menunjukkan bahwa instrumen penelitian untuk variabel X1, X2,

X3, X4, X5, dan X6 seluruhnya reliabel, karena masing-masing nilai statistik Alpha

Cronbach yang diperoleh dari perhitungan lebih besar dari rtabel. Dengan

demikian, instrumen penelitian telah memenuhi persyaratan reliabel, yang berarti

bahwa instrumen bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama,

akan menghasilkan data yang sama.

3. Deskripsi Data Penelitian

Data penelitian dikumpulkan dari 82 orang responden. Daftar nama

responden terdapat pada Lampiran 9. Sedangkan data karakteristik sosial-ekonomi

responden tersaji pada Lampiran 10. Data karakteristik sosial-ekonomi responden

tersebut dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner karakteristik pribadi

responden yang disertakan bersama-sama dengan kuesioner untuk pengukuran

variabel (Lampiran 4).

Page 122: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

103

103

a. Data Faktor Peserta Didik

Peserta didik di SPP-SPMA Tanjungsari walaupun tidak semuanya berasal

dari keluarga petani, namun pada umumnya berasal dari lingkungan pertanian.

Hal tersebut dikarenakan sebagian besar peserta didik berdomisili di sekitar

wilayah Sumedang yang merupakan daerah pertanian. Keadaan ini menjadi faktor

pendorong tingginya minat peserta didik terhadap pertanian dan pendidikan

pertanian.

Rata-rata tingkat sosial-ekonomi peserta didik di SPP-SPMA Tanjungsari

relatif tidak terlalu tinggi. Pada umumnya perekonomian dan juga keadaan sosial

peserta didik dapat dikatakan termasuk dalam kriteria menengah ke bawah. Untuk

menggambarkan keadaan sosial-ekonomi peserta didik di SPP-SPMA

Tanjungsari, pada Lampiran 10 disajikan data keadaan sosial-ekonomi peserta

didik responden. Berdasarkan data tersebut, diketahui bahwa sebagian besar orang

tua peserta didik memiliki pendapatan rendah dengan tingkat pendidikan SLTA ke

bawah.

Keadaan pendaftar dan peserta didik di SPP-SPMA Tanjungsari

jumlahnya terus meningkat dari tahun ajaran 2006/2007 sampai dengan

2008/2009. Jumlah peserta didik pada tahun ajaran 2006/2007 adalah 164 orang,

kemudian pada tahun 2007/2008 meningkat menjadi 166 orang. Demikian pula

pada tahun 2008/2009, jumlah peserta didik meningkat dari tahun sebelumnya

menjadi 206 orang. Untuk pendaftar calon peserta didik, pada tahun ajaran

2006/2007 berjumlah 173 orang, tahun ajaran 2007/2008 meningkat menjadi 189

Page 123: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

104

104

orang, dan tahun 2008/2009 juga meningkat menjadi 310 orang. Data keadaan

pendaftar dan peserta didik di SPP-SPMA Tanjungsari terdapat pada Tabel 10.

Tabel 10. Keadaan Pendaftar dan Peserta Didik di SPP-SPMA Tanjungsari

Tahun Ajaran Jumlah Pendaftar Jumlah Peserta Didik

2006/2007 173 164

2007/2008 189 166

2008/2009 310 206

Peserta didik di SPP-SPMA Tanjungsari terdiri dari peserta didik pada

Program Studi Tanaman Pangan dan Hortikultura, Budidaya Perikanan, dan

Penyuluhan Pertanian. Keadaan peserta didik setiap program studi pada tahun

ajaran 2008/2009 dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Keadaan Peserta Didik per Program Studi pada T.A. 2008/2009

Jumlah Peserta Didik Program Studi Tingkat

I

Tingkat

II

Tingkat

III Jumlah

Tanaman Pangan dan Hortikultura 118 76 81 275

Budidaya Perikanan 41 46 40 127

Penyuluhan Pertanian 47 44 43 134

Jumlah 206 166 164 536

Pada Tabel 11 terlihat bahwa peserta didik pada tahun ajaran 2008/2009

sebagian besar terdapat pada Program Studi Tanaman Pangan dan Hortikultura.

Data tersebut menunjukkan bahwa pada umumnya peserta didik lebih berminat

untuk mengikuti pendidikan pada Program Studi Tanaman Pangan dan

Hortikultura dibandingkan dengan dua program studi lainnya. Hal ini dapat

dijelaskan oleh karena wilayah Tanjungsari dan Sumedang merupakan salah satu

Page 124: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

105

105

sentra tanaman pangan dan hortikultura, sehingga dimungkinkan peserta didik

berpandangan bahwa kompetensi yang diperoleh dari proses pendidikan pada

Program Studi Tanaman Pangan dan Hortikultura lebih dibutuhkan di daerahnya.

Berdasarkan hasil pengumpulan data penelitian, diperoleh data faktor

peserta didik (variabel X1), yang secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 11.

Berdasarkan kriteria nilai masing-masing variabel seperti terdapat pada Lampiran

5, dapat ditentukan kecenderungan nilai faktor peserta didik yang disajikan pada

Gambar 3 (Lampiran 11).

Gambar 3. Kecenderungan Nilai Faktor Peserta Didik (X1).

Faktor peserta didik terdiri dari keadaan sosial-ekonomi, kemampuan

dasar, dan motivasi peserta didik. Soedijarto (1997:87) mengemukakan bahwa

salah satu komponen penentu keberhasilan proses pendidikan adalah peserta didik

0.00

19.51

60.98

19.51

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

(%)

X1

FAKTOR PESERTA DIDIK

Sangat Rendah

Rendah

Tinggi

Sangat Tinggi

Page 125: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

106

106

dengan latar belakang sosial ekonomi kultural, kemampuan dasar kognitif, dan

motivasinya.

Pada Gambar 3 dapat dilihat bahwa sebanyak 60,98% responden

memberikan nilai faktor peserta didik yang tinggi (Lampiran 11). Demikian pula

dengan rata-rata nilai faktor peserta didik, seperti terdapat pada Lampiran 11,

yaitu sebesar 31,21 termasuk dalam kriteria tinggi. Data tersebut menunjukkan

responden cenderung berpendapat atau menilai bahwa keadaan sosial-ekonomi,

kemampuan dasar, dan motivasi mereka dalam mendukung proses pendidikan di

SPP-SPMA Tanjungsari adalah tinggi. Berkaitan dengan itu, dapat dikemukakan

beberapa hal, yaitu:

- Keadaan sosial-ekonomi peserta didik mampu mendukung proses pendidikan

mereka di SPP-SPMA Tanjungsari. Biaya pendidikan (SPP) di SPP-SPMA

Tanjungsari relatif tidak mahal, yaitu Rp.10.000 per bulan. Selain itu,

sebanyak 70 peserta didik di SPP-SPMA Tanjungsari setiap tahunnya

memperoleh beasiswa. Berkaitan dengan itu, sangat dimungkinkan peserta

didik relatif tidak mengalami permasalahan kesulitan biaya pendidikan.

Artinya, walaupun keadaan sosial-ekonominya tidak terlalu tinggi (Lampiran

10), namun menurut peserta didik tetap mampu mendukung proses pendidikan

di SPP-SPMA Tanjungsari.

- Kemampuan dasar peserta didik yang dilihat dari pengalaman prestasi, dapat

mendukung proses pendidikan mereka di SPP-SPMA Tanjungsari. Sebelum

peserta didik diterima untuk belajar di SPP-SPMA Tanjungsari, mereka

terlebih dahulu harus lulus dalam ujian tertulis dan wawancara. Ujian tertulis

Page 126: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

107

107

dan wawancara tersebut dilaksanakan untuk menilai apakah peserta didik

memiliki kemampuan dasar standar untuk dapat belajar di SPP-SPMA

Tanjungsari. Berkaitan dengan itu, peserta didik yang telah memenuhi

persyaratan lulus ujian tertulis dan wawancara tersebut, dapat dikatakan

bahwa pada saat mereka memulai pendidikan, mereka telah memiliki

kemampuan dasar yang dapat mendukung proses pendidikannya di SPP-

SPMA Tanjungsari.

- Rata-rata peserta didik mengikuti pendidikan di SPP-SPMA Tanjungsari oleh

karena keinginan sendiri dan ketertarikannya pada pendidikan pertanian. Hal

ini dimungkinkan karena sebagian besar peserta didik berasal dari lingkungan

masyarakat pertanian, sehingga mereka memiliki motivasi yang lebih tinggi

untuk mengikuti pendidikan bidang pertanian. Tingginya motivasi terebut

merupakan nilai tambah dalam mendukung keberhasilan mereka. Menurut

Wlodkowski (1991:4), motivasi penting karena merupakan salah satu faktor

utama yang mempengaruhi pembelajaran. Motivasi yang tinggi akan semakin

mendorong semangat dan kemampuan belajar, sehingga pada akhirnya

semakin mendukung keberhasilan proses pendidikan.

b. Data Faktor Tenaga Kependidikan

Tenaga kependidikan dalam penelitian ini adalah guru. SDM guru di SPP-

SPMA Tanjungsari terdiri dari guru tetap sebanyak 40 orang dan guru honorer

sebanyak 25 orang. Keadaan SDM guru di SPP-SPMA Tanjungsari tercantum

pada Tabel 12.

Page 127: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

108

108

Tabel 12. Keadaan SDM Guru di SPP-SPMA Tanjungsari pada T.A. 2008/2009

Tingkat Pendidikan Komponen SDM

S3 S2 S1 D3 SLTA Jumlah

Pendidik

- Guru Tetap 0 3 24 2 11 40

- Guru Honorer 1 1 13 5 5 25

Total 1 4 37 7 16 65

Berdasarkan Tabel 12 dapat diketahui bahwa sebagian besar SDM guru,

yaitu sebanyak 42 orang atau 64,62%, memiliki tingkat pendidikan S1 ke atas.

Keadaan SDM guru tersebut memungkinkan untuk dapat mendukung proses

pendidikan di SPP-SPMA Tanjungsari. Di samping itu, SDM guru di SPP-SPMA

Tanjungsari senantiasa diupayakan peningkatan kualitasnya, yaitu dengan

menyelenggarakan Pendidikan Guru Pertanian secara khusus, agar dapat

memenuhi kebutuhan nyata di lapangan.

Pada Tabel 12 juga terlihat adanya guru, baik tetap maupun honorer, yang

memiliki tingkat pendidikan SLTA, dan guru honorer dengan tingkat pendidikan

S3. Guru dengan tingkat pendidikan SLTA seluruhnya merupakan instruktur

lapangan yang bertugas membantu proses pembelajaran praktik di lapangan.

Sedangkan guru honorer dengan tingkat pendidikan S3 merupakan guru yang

berasal dari Fakultas Pertanian, Universitas Winaya Mukti (UNWIM), yaitu

lembaga pendidikan tinggi yang juga dikelola oleh Pemerintah Provinsi Jawa

Barat.

Berdasarkan hasil pengumpulan data penelitian, diperoleh data faktor

tenaga kependidikan (variabel X2) yang terdapat pada Lampiran 12.

Kecenderungan nilai faktor tenaga kependidikan dapat dilihat pada Gambar 4.

Page 128: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

109

109

Faktor tenaga kependidikan meliputi kompetensi, kemampuan mengajar,

dan kedisiplinan guru. Crowl et al. (1997:14) menyatakan bahwa guru yang

efektif di antaranya harus memiliki komitmen pada kegiatan pembelajaran, dan

memahami mata pelajaran yang diajarkan serta bagaimana mengajarkannya.

Komitmen pada pembelajaran dapat ditunjukkan dengan tingkat kedisiplinan

guru, sedangkan pemahaman mata pelajaran yang diajarkan dan bagaimana

mengajarkannya dapat dilihat dari kompetensi dan kemampuan mengajar.

Gambar 4. Kecenderungan Nilai Faktor Tenaga Kependidikan (X2).

Gambar 4 menunjukkan bahwa sebanyak 56,10% responden memberikan

nilai faktor tenaga kependidikan yang tinggi (Lampiran 12). Rata-rata nilai faktor

tenaga kependidikan, seperti terdapat pada Lampiran 12, yaitu sebesar 29,65

termasuk dalam kriteria tinggi. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa sebagian

2.44

32.93

56.10

8.54

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

(%)

X2

FAKTOR TENAGA KEPENDIDIKAN

Sangat Rendah

Rendah

Tinggi

Sangat Tinggi

Page 129: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

110

110

besar responden menilai bahwa kompetensi, kemampuan mengajar, dan

kedisiplinan guru mereka termasuk tinggi.

Nilai faktor tenaga kependidikan yang tinggi dapat dijelaskan oleh

keadaan SDM guru di SPP-SPMA Tanjungsari yang sebagian besar, bahkan

hampir seluruhnya, telah berpendidikan S1 (Tabel 6). Usman (2002), dalam

Karsidi (2007:71), mengatakan bahwa salah satu syarat agar guru dapat

melaksanakan tugasnya adalah memiliki tingkat pendidikan yang memadai.

Tingkat pendidikan guru tentu akan berhubungan dengan kompetensinya. Guru

dengan pendidikan S1 sangat dimungkinkan telah memiliki kompetensi yang

diperlukan untuk proses pendidikan di SPP-SPMA Tanjungsari. Selain itu, SPP-

SPMA Tanjungsari juga telah berupaya untuk senantiasa meningkatkan kualitas

tenaga guru melalui penyelenggaraan Pendidikan Guru Pertanian secara khusus,

sehingga mendukung terwujudnya guru yang memiliki kompetensi, kemampuan

mengajar, dan kedisiplinan sesuai harapan peserta didik.

c. Data Faktor Kurikulum

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai

tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

tertentu. Saat ini telah dikembangkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

KBK merupakan kurikulum dengan pendekatan kompetensi. Dalam hal

ini, kompetensi merupakan indikator yang menunjuk pada perbuatan yang dapat

diamati, dan sebagai konsep yang mencakup aspek perilaku, serta tahap-tahap

Page 130: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

111

111

pelaksanaannya secara utuh. Berbeda dengan pendekatan lainnya, pendekatan

kompetensi lebih menekankan pada kemampuan melakukan sesuatu yang

berhubungan dengan pekerjaan. KBK memfokuskan pada penguasaan

kompetensi-kompetensi tertentu oleh peserta didik. Oleh karena itu, kurikulum ini

mencakup sejumlah kompetensi, dan seperangkat tujuan pembelajaran yang

dinyatakan sedemikian rupa, sehingga pencapaiannya dapat diamati dalam bentuk

perilaku peserta didik sebagai suatu kriteria keberhasilan (Mulyasa, 2006:39-

40,69).

KTSP merupakan tindak lanjut dari pembaruan KBK. KTSP adalah

kurikulum operasional yang disusun, dikembangkan, dan dilaksanakan oleh setiap

satuan pendidikan. Penyusunan KTSP dilakukan dengan memperhatikan dan

berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang berlaku. Sebagaimana

halnya pada KBK, pengembangan KTSP memfokuskan pada kompetensi tertentu,

berupa perilaku yang utuh (logical sequence) dan terpadu (integrative), serta dapat

didemonstrasikan peserta didik sebagai wujud hasil belajar (Mulyasa, 2007:8-16,

146).

SPP-SPMA Tanjungsari menerapkan kurikulum dengan pendekatan

kompetensi (Tabel 7). Hal ini dapat dijelaskan dengan proses pembelajaran

praktik dengan bobot 70%, yang sebelumnya didahului dengan pembelajaran teori

dengan bobot 30%. Proses pembelajaran telah dilaksanakan dengan menekankan

pada penguasaan kompetensi-kompetensi tertentu di bidang pertanian oleh peserta

didik, berupa pengetahuan dan keterampilan bidang pertanian yang dapat

Page 131: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

112

112

didemonstrasikan peserta didik dengan tahap-tahap pelaksanaan yang utuh dan

terpadu.

Berdasarkan hasil pengumpulan data penelitian, diperoleh data faktor

kurikulum (variabel X3) yang secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 13.

Kecenderungan nilai faktor kurikulum disajikan pada Gambar 5.

Gambar 5. Kecenderungan Nilai Faktor Kurikulum (X3).

Faktor kurikulum terdiri dari kesesuaian mata pelajaran dengan

kompetensi yang dibutuhkan, proses belajar-mengajar, dan evaluasi yang

diterapkan di SPP-SPMA Tanjungsari. Menurut Soedijarto (1997:87), mutu hasil

pendidikan pada hakekatnya dipengaruhi oleh beberapa komponen, salah satunya

adalah sistem kurikulum dengan materi kurikulum yang direncanakan (mata

pelajaran), proses belajar-mengajar, dan sistem evaluasi.

0.00 1.22

59.76

39.02

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

(%)

X3

FAKTOR KURIKULUM

Sangat Rendah

Rendah

Tinggi

Sangat Tinggi

Page 132: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

113

113

Dari Gambar 5 dapat diketahui bahwa sebanyak 59,76% responden

memberikan nilai faktor kurikulum yang tinggi dan 39,02% lainnya memberikan

nilai faktor kurikulum sangat tinggi (Lampiran 13). Rata-rata nilai faktor

kurikulum yaitu sebesar 33,66 (Lampiran 13) termasuk dalam kriteria tinggi. Hal

tersebut menunjukkan responden cenderung berpendapat atau menilai bahwa

tingkat kesesuaian mata pelajaran dengan kompetensi yang dibutuhkan, proses

belajar-mengajar yang dilaksanakan, dan sistem evaluasi yang diterapkan,

tergolong tinggi.

Rata-rata nilai faktor kurikulum yang termasuk kriteria tinggi (33,66),

dimungkinkan disebabkan oleh karena beberapa karakteristik kurikulum di SPP-

SPMA Tanjungsari, sebagai berikut:

- Mata pelajaran yang diberikan relevan dengan pencapaian kompetensi di

bidang pertanian (Tabel 7).

- Pelaksanaan pembelajaran lebih menekankan pada kegiatan praktik daripada

teori, sehingga peserta didik dapat menguasai keterampilan bidang pertanian

secara lebih baik.

- Sistem evaluasi yang diterapkan di antaranya adalah Uji Kompetensi yang

memungkinkan peserta didik memperoleh Sertifikat Kompetensi yang dapat

digunakan pada saat bekerja.

Karakteristik kurikulum tersebut telah memenuhi kebutuhan peserta didik

berupa kompetensi bidang pertanian beserta sertifikasinya. Wlodkowski (1991:58-

62) mengemukakan bahwa pembelajar (peserta didik) termotivasi untuk belajar,

salah satunya oleh karena adanya kebutuhan. Artinya, kepuasan peserta didik

Page 133: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

114

114

terhadap proses pembelajaran, tercapai pada saat kebutuhan peserta didik dapat

terpenuhi.

d. Data Faktor Sarana dan Prasarana

SPP-SPMA Tanjungsari telah memiliki sarana dan prasarana pendukung

proses pembelajaran, baik teori maupun praktik. Sarana dan prasarana tersebut

antara lain: ruang pelatihan, asrama putri, asrama pelatihan, ruang kelas, aula,

rumah kaca, laboratorium kimia, laboratorium fisika, laboratorium biologi,

laboratorium bahasa, laboratorium komputer, perpustakaan, ruang kerohanian,

ruang pasca panen, bengkel latih, gudang hasil/benih, ruang koperasi, kandang

ternak, rumah dinas, rumah jaga, dan pos satpam.

Perpustakaan di SPP-SPMA Tanjungsari telah didukung oleh sarana dan

prasarana yang memenuhi standar. Perpustakaan dikelola oleh pustakawan, dan

menerapkan sistem pelayanan self service dengan dukungan katalog. Koleksi

buku yang tersedia di antaranya yaitu: kepustakaan umum, manajemen, agribisnis,

agroindustri, kewirausahaan, jurnal, tabloid, koran, leaflet, dan majalah.

Khusus untuk pembelajaran praktik, SPP-SPMA Tanjungsari juga

mempunyai lahan seluas 15,389 hektar, yang terdiri dari: sawah; kolam; lahan

darat, meliputi: kebun praktik, kebun koleksi, kebun induk, dan kebun unit

produksi.

Selain itu, SPP-SPMA Tanjungsari juga telah didukung oleh sarana olah

raga, pelayanan kesehatan, jalan, dan barang non teknis kantor seperti alat-alat

elektronik, alat pertanian, alat bengkel, alat klimatologi, dan lain sebagainya yang

merupakan pendukung proses pembelajaran.

Page 134: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

115

115

Secara umum sarana dan prasarana pendukung proses pembelajaran

praktik sudah memadai, baik kuantitas maupun kualitasnya. Namun, untuk proses

pembelajaran teori masih belum didukung oleh ketersediaan sarana dan prasarana

yang optimal. Hal ini terlihat dari keadaan ruang kelas yang kurang baik dalam

hal pencahayaan, ventilasi, kebersihan, dan keteraturan ruangan; serta

ketersediaan alat, media dan teknologi pengajaran yang masih belum memadai.

Faktor sarana dan prasarana pada penelitian meliputi ketersediaan sarana

dan prasarana, baik kualitas maupun kuantitasnya, dalam mendukung proses

pembelajaran teori dan praktik, serta teknologi yang digunakan dalam proses

pembelajaran. Ketersediaan sarana dan prasarana yang mendukung pembelajaran

akan mampu meningkatkan motivasi belajar dan efektivitas pembelajaran.

Demikian pula dengan teknologi yang digunakan dalam pembelajaran. Ihde

(1979) menyatakan bahwa teknologi dalam pendidikan perlu dipahami baik

konteks maupun tujuannya. Perbedaan alat dan teknologi yang digunakan akan

memberikan perbedaan hasil transformasi pengetahuan (Seemann, 2003:30-36).

Pernyataan tersebut bermakna bahwa teknologi dapat menentukan efektivitas

pendidikan.

Sebaran data faktor sarana dan prasarana (variabel X4) secara lengkap

terdapat pada Lampiran 14. Kecenderungan nilai faktor sarana dan prasarana

dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6 menunjukkan bahwa sebanyak 58,54% responden, memberikan

nilai faktor sarana dan prasarana yang tinggi (Lampiran 14). Demikian pula

dengan rata-rata nilai faktor sarana dan prasarana, yaitu sebesar 29,93, termasuk

Page 135: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

116

116

pada kriteria tinggi (Lampiran 14). Hal tersebut menunjukkan responden

cenderung berpendapat atau menilai bahwa tingkat ketersediaan sarana dan

prasarana serta teknologi dalam mendukung proses pembelajaran adalah tinggi.

Gambar 6. Kecenderungan Nilai Faktor Sarana dan Prasarana (X4).

Keadaan sarana dan prasarana di SPP-SPMA Tanjungsari, khususnya

untuk mendukung proses pembelajaran praktik dapat dikatakan baik (subbab

A.1.g). Lahan praktik meliputi sawah, kolam, dan lahan darat, serta sarana dan

prasarana lainnya seperti rumah kaca, laboratorium, bengkel latih, dan lain

sebagainya telah mendukung proses pembelajaran. Selain itu, pada saat praktik

peserta didik difasilitasi dengan alat-alat praktik yang disediakan oleh sekolah.

Begitu pula dengan teknologi, terutama komputer, SPP-SPMA Tanjungsari telah

memiliki instalasi laboratorium komputer. Ketersediaan sarana dan prasarana

yang baik khususnya yang mendukung pembelajaran praktik tersebut, tidak

1.22

31.71

58.54

8.54

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

(%)

X4

FAKTOR SARANA DAN PRASARANA

Sangat Rendah

Rendah

Tinggi

Sangat Tinggi

Page 136: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

117

117

terlepas dari status SPP-SPMA Tanjungsari sebagai SPP-SPMA unggulan dan

percontohan di Provinsi Jawa Barat.

Beberapa kelemahan yang ditemukan di lapangan, yang dimungkinkan

memberi pengaruh negatif terhadap penilaian peserta didik berkaitan dengan

faktor sarana dan prasarana, di antaranya yaitu: (i) Keadaan ruang kelas yang

belum memadai, seperti kurang pencahayaan dan ventilasi udara, serta kebersihan

yang belum secara berkelanjutan terpelihara dengan baik; dan (ii) Belum

mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran di kelas, seperti Over Head

Projector atau LCD Projector. Berkaitan dengan kelemahan point ii, pada

dasarnya pemilihan dan penggunaan media pembelajaran harus disesuaikan di

antaranya dengan keadaan peserta didik, keterampilan guru/pelatih, budaya

organisasi, fasilitas yang tersedia, dan prinsip-prinsip pembelajaran (Davies,

2005:124). Artinya, penggunaan media pembelajaran yang modern mungkin tidak

tepat diterapkan pada suatu proses pembelajaran. Namun demikian, perlu

dipertimbangkan juga bahwa penggunaan media pembelajaran, termasuk

teknologi, akan mempengaruhi motivasi belajar peserta didik, sebagaimana

dikemukakan Dick dan Reiser (1989:89), penggunaan media pembelajaran akan

menarik perhatian peserta didik dan pada akhirnya memotivasi mereka.

e. Data Faktor Lingkungan Keluarga

Lingkungan keluarga peserta didik di SPP-SPMA Tanjungsari tidak

seluruhnya memiliki karakteristik lingkungan pertanian. Sebagai gambaran, pada

lingkungan keluarga peserta didik responden, dari 82 orang peserta didik

responden, hanya 17 orang atau 20,7% peserta didik yang keluarganya

Page 137: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

118

118

bermatapencaharian di sektor pertanian. Namun demikian, hampir seluruh

keluarga peserta didik berasal dari daerah Kabupaten Sumedang yang berarti

berasal dari lingkungan masyarakat pertanian, sehingga pada kenyataannya

lingkungan keluarga peserta didik secara umum karakteristiknya telah dipengaruhi

oleh lingkungan masyarakatnya yang merupakan lingkungan masyarakat

pertanian.

Dari hasil pengumpulan data penelitian diperoleh data faktor lingkungan

keluarga (variabel X5) seperti tersaji pada Lampiran 15. Kecenderungan nilai

faktor lingkungan keluarga ditampilkan pada Gambar 7.

Faktor lingkungan keluarga meliputi karakteristik lingkungan keluarga

dalam mendukung pendidikan peserta didik dan partisipasi keluarga dalam

membayar biaya pendidikan, mengikuti pertemuan sekolah, dan dalam

pengembangan motivasi belajar peserta didik. Jordan dan Porath (2006:185-186)

menyatakan bahwa terdapat hubungan antara karakteristik budaya dan agama

dengan komitmen pada pendidikan. Karakteristik budaya dan agama pada

lingkungan keluarga sangat dipengaruhi oleh karakteristik lingkungan dari

keluarga yang bersangkutan. Selanjutnya, Mudjiman (2007:48-49)

mengemukakan bahwa lingkungan keluarga menunjang pembangunan motivasi

peserta didik, yang antara lain dalam bentuk dukungan seperti partisipasi dalam

membayar biaya pendidikan.

Pada Gambar 7 terlihat bahwa 63,41% responden memberikan nilai faktor

lingkungan keluarga yang tinggi (Lampiran 15). Rata-rata nilai faktor lingkungan

keluarga, seperti terdapat pada Lampiran 15, yaitu sebesar 31,12 termasuk dalam

Page 138: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

119

119

kriteria tinggi. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden

menilai tingkat dukungan karakteristik lingkungan keluarga dan partisipasi

keluarga dalam proses pendidikan mereka termasuk tinggi.

Gambar 7. Kecenderungan Nilai Faktor Lingkungan Keluarga (X5).

Tingginya rata-rata nilai faktor lingkungan keluarga dapat dijelaskan

terutama oleh karena tingginya dorongan/dukungan dan partisipasi lingkungan

keluarga dalam proses pendidikan peserta didik di SPP-SPMA Tanjungsari.

Tingginya dorongan dan partisipasi lingkungan keluarga tersebut berhubungan

dengan karakteristik lingkungan di mana keluarga peserta didik tinggal, yaitu

bahwa hampir seluruh keluarga peserta didik tinggal di lingkungan pertanian.

Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya, bahwa SPP-SPMA Tanjungsari

berada di wilayah Kabupaten Sumedang yang perekonomiannya berbasiskan

sektor pertanian. Berkaitan dengan itu, lingkungan keluarga yang berada di

0.00

21.95

63.41

14.63

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

(%)

X5

FAKTOR LINGKUNGAN KELUARGA

Sangat Rendah

Rendah

Tinggi

Sangat Tinggi

Page 139: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

120

120

lingkungan pertanian dimungkinkan telah menjadi faktor pendorong keluarga

peserta didik untuk memberikan dukungan kepada peserta didik agar mereka

dapat melaksanakan dan menyelesaikan pendidikan di SPP-SPMA Tanjungsari

dengan baik.

Sedangkan untuk karakteristik lingkungan keluarga, berdasarkan temuan

di lapangan diketahui bahwa hanya sebagian kecil peserta didik yang berasal dari

keluarga petani (Lampiran 10). Namun demikian, sebagian besar karakteristik

keluarga peserta didik memiliki kaitan yang erat dengan karakteristik lingkungan

pertanian, seperti misalkan ada keluarga peserta didik yang orang tuanya bekerja

sebagai pegawai pemerintah di instansi yang berkaitan dengan sektor pertanian

(Dinas Pertanian, BPP, dan lain sebagainya). Hal tersebut telah menyebabkan

peserta didik tetap menilai bahwa karakteristik lingkungan keluarganya telah

mendukung pendidikannya di SPP-SPMA Tanjungsari.

f. Data Faktor Lingkungan Masyarakat

SPP-SPMA Tanjungsari berada di wilayah Tanjungsari, Sumedang.

Sumedang merupakan salah satu kabupaten di Jawa Barat dan berbatasan

langsung dengan ibu kota provinsi, Bandung. Seperti halnya kabupaten lain,

kabupaten yang memiliki luas wilayah 153.124 hektar dan jumlah penduduk

hampir 1 juta jiwa ini, juga menyimpan cukup banyak potensi di sektor pertanian,

peternakan, dan kehutanan. Beberapa komoditi unggulan Kabupaten Sumedang

antara lain ubi Cilembu, salak Cipondoh, pisang, dan singkong. Sedangkan

Tanjungsari merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Sumedang.

Perekonomian masyarakat di kecamatan ini berbasis sektor pertanian. Komoditi

Page 140: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

121

121

unggulan daerah ini terutama sayuran dan buah-buahan (hortikultura), ubi-ubian

(pangan), serta susu sapi (peternakan).

Berkaitan dengan masyarakat di wilayah Sumedang, khususnya

Tanjungsari yang sebagian besar perekonomiannya berbasis sektor pertanian,

menunjukkan bahwa lingkungan masyarakat di mana SPP-SPMA Tanjungsari

berada, memiliki karakteristik lingkungan masyarakat pertanian. Karakteristik

lingkungan demikian telah mendukung proses pendidikan dan juga pelatihan

pertanian yang diselenggarakan oleh SPP-SPMA Tanjungsari.

Berdasarkan hasil pengumpulan data penelitian, diperoleh data faktor

lingkungan masyarakat (variabel X6) yang secara lengkap dapat dilihat pada

Lampiran 16. Kecenderungan nilai faktor lingkungan masyarakat disajikan pada

Gambar 8 (Lampiran 16).

Gambar 8. Kecenderungan Nilai Faktor Lingkungan Masyarakat (X6).

1.22

20.73

67.07

10.98

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

(%)

X6

FAKTOR LINGKUNGAN MASYARAKAT

Sangat Rendah

Rendah

Tinggi

Sangat Tinggi

Page 141: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

122

122

Faktor lingkungan masyarakat terdiri dari karakteristik lingkungan

masyarakat di mana peserta didik tinggal dan masyarakat di sekitar sekolah, serta

partisipasi masyarakat dalam mendukung pendidikan di SPP-SPMA Tanjungsari.

Menurut Mudjiman (2008:47-48), karakteristik lingkungan, termasuk karakteristik

keluarga dan masyarakat, dapat mempengaruhi motivasi belajar peserta didik.

Selanjutnya di dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa peran serta masyarakat dalam pendidikan

meliputi peran dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu pelayanan

pendidikan. Dalam hal ini termasuk peran serta atau partisipasi masyarakat dalam

mendukung proses pendidikan.

Berdasarkan Gambar 8 dapat diketahui bahwa sebanyak 67,07%

responden memberikan nilai faktor lingkungan masyarakat yang tinggi (Lampiran

16). Demikian pula dengan rata-rata nilai faktor lingkungan masyarakat, yaitu

sebesar 30,45 termasuk dalam kriteria tinggi (Lampiran 16). Hal tersebut

menunjukkan responden cenderung berpendapat atau menilai bahwa karakteristik

lingkungan masyarakat di mana peserta didik tinggal dan masyarakat di sekitar

sekolah, serta partisipasi masyarakat dalam mendukung proses pendidikan, adalah

tinggi.

Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya, bahwa basis perekonomian

masyarakat di Kabupaten Sumedang, termasuk di wilayah Tanjungsari, adalah

sektor pertanian. Artinya, karakteristik lingkungan masyarakat di wilayah tersebut

adalah masyarakat pertanian. Keadaan demikian tentu akan mendukung proses

pendidikan di SPP-SPMA Tanjungsari. Selain itu, peserta didik yang berada di

Page 142: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

123

123

dalam lingkungan masyarakat pertanian akan memiliki motivasi yang lebih tinggi

untuk mengikuti proses pendidikan pertanian, karena mereka akan berkeyakinan

bahwa kompetensi yang diperolehnya dari proses pendidikan akan sangat berguna

pada saat mereka berada di lingkungan masyarakatnya. Jordan dan Porath

(2006:185-186) menyatakan bahwa terdapat hubungan antara karakteristik budaya

dan agama dengan komitmen pada pendidikan. Karakteristik budaya dan agama

pada lingkungan masyarakat dalam hal ini ditentukan oleh karakteristik

lingkungan masyarakat yang bersangkutan. Sedangkan komitmen akan berkaitan

dengan dukungan masyarakat pada proses pendidikan atau pembelajaran.

Proses pendidikan memerlukan dukungan lingkungan masyarakat, dalam

hal penyediaan lingkungan belajar yang kondusif, dukungan, dan sumber belajar.

Senge et al. (2000:460) mengemukakan bahwa peserta didik memerlukan

masyarakat sebagai tempat mereka belajar. Berkaitan dengan karakteristik

lingkungannya sebagai masyarakat pertanian, maka sangat dimungkinkan

tingginya partisipasi masyarakat dalam proses pendidikan di SPP-SPMA

Tanjungsari, baik berupa partisipasi dalam menjaga kenyamanan lingkungan

pendidikan, maupun dalam pelaksanaan pembelajaran di lapangan.

g. Data Keberhasilan Pengembangan SDM Pertanian di SPP-SPMA

Tanjungsari

Pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari telah

memperlihatkan keberhasilannya yang ditunjukkan dengan diperolehnya beberapa

prestasi baik akademik maupun non-akademik, yaitu: terjalin kerjasama luar

negeri dengan Fukui Norin High School Jepang, dalam bentuk program magang

Page 143: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

124

124

bagi siswa berprestasi di Fukui Norin High School Jepang sejak tahun 2001

sampai dengan sekarang sebanyak 2 orang setiap tahun.; menerima Piagam

Penghargaan Abdi Bhakti Tani tahun 2002 dari Menteri Pertanian; menerima

Plakat Penghargaan Abdi Bhakti Tani tahun 2003 dari Menteri Pertanian; Peserta

Terbaik Festival Seni dan Budaya Internasional di Kanagawa-Jepang tahun 2003;

Ketua Asosiasi Sekolah Pertanian Republik Indonesia (ASPRI); pembina harian/

koordinator SPP-SPMA se-Jawa Barat tahun 1993 sampai dengan sekarang;

memperoleh penghargaan Citra Pelayanan Prima bagi UPTD berprestasi Provinsi

Jawa Barat tahun 2003; menerima beasiswa Supersemar sebanyak 70 orang setiap

tahun, sejak tahun 2000 hingga saat ini; Juara I Peserta Terbaik Festival Seni dan

Budaya Internasional di Kanagawa – Jepang tahun 2003; Juara I Lomba antar

SLTA Tingkat Provinsi Jawa Barat tahun 2003; Juara II Lomba Lintas Lembah

dan Bukit antar SLTA Regional Jawa Barat, yang diselenggarakan Fakultas

Pertanian – UNWIM 2003; Juara Harapan I Lomba Lintas Alam Pemuda I antar

SLTA se-Bandung Raya 2004; Juara Umum Temukarya Siswa Tingkat Nasional

tahun 2005 (Kontingen Jawa Barat); Juara I Putri Lomba Lintas Alam SLTA se-

Jawa tahun 2006; dan Juara I Asah Terampil untuk 3 provinsi yaitu DKI Jakarta,

Banten, dan Jawa Barat tahun 2006.

Selain ditunjukkan oleh prestasi tersebut, terdapat beberapa fakta yang

dapat menunjukkan keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA

Tanjungsari, di antaranya yaitu: pada saat ini seluruh kepala BPP yang berada di

Kabupaten Sumedang merupakan lulusan dari SPP-SPMA Tanjungsari; lulusan

memiliki Sertifikat Kompetensi; dan SPP-SPMA Tanjungsari sebagai SPP-SPMA

Page 144: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

125

125

unggulan dan percontohan bagi sekolah pertanian di seluruh wilayah Jawa Barat

dan Banten.

Keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari

pada penelitian ini mencakup kualitas peserta didik yang terdiri dari: tingkat

pengetahuan, keterampilan, sikap dan kemandirian; kedisplinan; dan partisipasi

peserta didik dalam organisasi kesiswaan. Wuryanto (2007:57-58)

mengemukakan bahwa kualitas SDM peserta didik yang dihasilkan oleh

pendidikan nonformal dapat diukur dari tingkat pengetahuan, sikap/mental,

keterampilan, kemandirian, dan kedisiplinan peserta didik.

Gambar 9. Kecenderungan Nilai Keberhasilan Pengembangan SDM Pertanian di

SPP-SPMA Tanjungsari (Y).

Data keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA

Tanjungsari (variabel Y) secara lengkap terdapat pada Lampiran 17.

0.00

14.63

73.17

12.20

0.00

20.00

40.00

60.00

80.00

(%)

Y

KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN

DI SPP-SPMA TANJUNGSARI

Sangat Rendah

Rendah

Tinggi

Sangat Tinggi

Page 145: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

126

126

Kecenderungan nilai keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA

Tanjungsari terdapat pada Gambar 9.

Pada Gambar 9 dapat dilihat bahwa sebanyak 73,17% responden

memberikan nilai keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA

Tanjungsari yang tinggi (Lampiran 17). Demikian pula dengan rata-rata nilai

keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari, yaitu

sebesar 31,20 (Lampiran 17), termasuk pada kriteria tinggi. Hal tersebut

menunjukkan sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan,

keterampilan, sikap dan kemandirian; kedisplinan; dan partisipasi peserta didik

dalam organisasi kesiswaan yang tinggi.

Kecenderungan nilai dan rata-rata nilai keberhasilan pengembangan SDM

pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari yang tinggi tersebut, yang diukur dari

tingkat pengetahuan, keterampilan, sikap dan kemandirian; kedisplinan; dan

partisipasi peserta didik dalam organisasi kesiswaan, dapat dijelaskan sebagai

berikut:

- Nilai rata-rata hasil belajar lebih besar dari 7 (Lampiran 17), yang menurut

kriteria penilaian di SPP-SPMA Tanjungsari, termasuk dalam kisaran lebih

dari cukup sampai dengan baik. Sistem penilaian di SPP-SPMA Tanjungsari

terdiri dari 2 komponen nilai, yaitu praktik dan teori, dengan pembobotan

lebih besar pada nilai praktik (70%). Berdasarkan temuan di lapangan,

diketahui bahwa nilai hasil belajar peserta didik rata-rata lebih unggul pada

komponen nilai praktik. Hal ini dimungkinkan karena proses pembelajaran

yang diterapkannya pun lebih menekankan pada kegiatan praktik. Sehubungan

Page 146: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

127

127

dengan itu, nilai hasil belajar yang lebih unggul pada komponen nilai praktik,

dan bobot komponen nilai praktik yang lebih tinggi dalam sistem penilaian

yang diterapkan, sangat relevan dengan hasil nilai rata-rata yang termasuk

pada kriteria lebih dari cukup sampai dengan baik.

- SPP-SPMA Tanjungsari telah menerapkan beberapa upaya untuk memberikan

pembelajaran kedisiplinan kepada peserta didik. Di antaranya yaitu:

(i) Menerapkan aturan batas minimal kehadiran yang harus dipenuhi agar

dapat lulus dalam pembelajaran setiap Program Diklat (mata pelajaran);

(ii) Memberlakukan kebiasaan mengecek kehadiran peserta didik setiap guru

mengajar teori maupun praktik: (iii) Menerapkan sistem punishment yang

mendidik, sebagai contoh pada saat peserta didik terlambat mengikuti kegiatan

upacara bendera, kepada peserta didik yang bersangkutan diberikan sanksi

berupa tugas-tugas yang bermanfaat seperti mengisi polybag, melakukan

perawatan terhadap pertanaman atau lahan praktik, dan lain sebagainya.

Penerapan sistem pembelajaran kedisiplinan demikian telah mampu

membentuk perilaku peserta didik yang baik terutama dalam hal kedisiplinan.

- Partisipasi peserta didik dalam organisasi kesiswaan termasuk tinggi, terutama

pada tingkat I dan II. Hal tersebut dimungkinkan karena di SPP-SPMA

Tanjungsari dilaksanakan kegiatan ekstra-kurikuler yang terdiri dari kegiatan

wajib (keagamaan, kepramukaan, lingkungan hidup, keolahragaan) dan

kegiatan pilihan (kesenian, beladiri, paskibra, Ispertala, dan Isperma).

Kegiatan ekstra-kurikuler ini dilaksanakan antara lain untuk mengembangkan

Page 147: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

128

128

kepribadian, kepemimpinan, dan kemampuan manajemen organisasi peserta

didik.

- Proses pembelajaran di SPP-SPMA Tanjungsari padat dengan pembelajaran

budi pekerti. Guru selain memberikan materi pelajaran sesuai dengan

kurikulum, juga banyak menyampaikan materi tentang nilai-nilai agama Islam

pada setiap proses pembelajarannya. Selain itu, perilaku sehari-hari peserta

didik di SPP-SPMA Tanjungsari juga diarahkan untuk sesuai dengan ajaran

agama Islam. Ini dibuktikan dengan tertanamnya kebiasaan mengucapkan

salam jika saling bertemu baik dalam suasana formal maupun tidak formal,

dan juga pakaian peserta didik perempuan yang disesuaikan dengan ajaran

agama Islam. Proses pembelajaran demikian secara nyata telah membentuk

peserta didik yang berkepribadian baik, sehingga memberikan pengaruh

positif terhadap perilaku peserta didik.

4. Uji Prasyarat Analisis

Sebelum data dianalisis dengan statistik regresi linear berganda dan

koefisien determinasi, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis terhadap

data penelitian. Uji prasyarat analisis yang dilakukan terdiri dari uji normalitas

data dan uji homogenitas variansi.

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas menguji hipotesis berikut:

H0 : Data berdistribusi normal

H1 : Data tidak berdistribusi normal

Page 148: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

129

129

Pengujian dilakukan dengan statistik Anderson-Darling Test pada taraf

signifikansi 5% (α = 0,05), menggunakan alat bantu program Minitab15.

Kriteria H0 ditolak atau tidak ditolak:

- Jika titik-titik nilai data variabel pada grafik normal probability plot terletak

mengikuti pola garis lurus, dan atau nilai P-value ≥ α , maka H0 tidak ditolak.

- Jika titik-titik nilai data variabel pada grafik normal probability plot terletak

tidak mengikuti pola garis lurus, dan atau nilai P-value < α , maka H0 ditolak.

Hasil uji normalitas data faktor peserta didik (X1), tenaga kependidikan

(X2), kurikulum (X3), sarana dan prasarana (X4), lingkungan keluarga (X5),

lingkungan masyarakat (X6), dan keberhasilan pengembangan SDM pertanian di

SPP-SPMA Tanjungsari (Y) dapat dilihat pada Lampiran 18. Sedangkan

interpretasi hasil uji normalitas data tersebut disajikan pada Tabel 13.

Tabel 13. Interpretasi Hasil Uji Normalitas Data X1, X2, X3, X4, X5, X6, dan Y

dengan Statistik Anderson-Darling Test pada Taraf Signifikansi 5%

(α = 0,05)

Hasil Uji Normalitas Data

Variabel Normal Probability Plot P-value

Keputusan

terhadap

H0

Interpretasi

X1

Titik-titik nilai data pada

grafik terletak mengikuti

pola garis lurus

0,075

(P-value >α)

H0 tidak

ditolak

Data

berdistribusi

normal

X2 Titik-titik nilai data pada

grafik terletak mengikuti

pola garis lurus

0,085

(P-value >α)

H0 tidak

ditolak

Data

berdistribusi

normal

X3 Titik-titik nilai data pada

grafik terletak mengikuti

pola garis lurus

0,050

(P-value ≥α)

H0 tidak

ditolak

Data

berdistribusi

normal

Page 149: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

130

130

Tabel 13. (Lanjutan)

Hasil Uji Normalitas Data

Variabel Normal Probability Plot P-value

Keputusan

terhadap

H0

Interpretasi

X4

Titik-titik nilai data pada

grafik terletak mengikuti

pola garis lurus

0,307

(P-value >α)

H0 tidak

ditolak

Data

berdistribusi

normal

X5 Titik-titik nilai data pada

grafik terletak mengikuti

pola garis lurus 2

0,156

(P-value >α)

H0 tidak

ditolak

Data

berdistribusi

normal

X6 Titik-titik nilai data pada

grafik terletak mengikuti

pola garis lurus

0,055

(P-value >α)

H0 tidak

ditolak

Data

berdistribusi

normal

Y Titik-titik nilai data pada

grafik terletak mengikuti

pola garis lurus

0,105

(P-value >α)

H0 tidak

ditolak

Data

berdistribusi

normal

Tabel 13 menunjukkan bahwa data variabel penelitian, yaitu data X1, X2,

X3, X4, X5, X6, dan Y, seluruhnya berdistribusi normal. Dengan demikian, asumsi

normalitas data untuk melakukan analisis regresi linear berganda dan koefisien

determinasi telah terpenuhi.

b. Uji Homogenitas Variansi

Hipotesis yang diuji pada uji homogenitas variansi yaitu:

H0 : Variansi homogen

H1 : Variansi tidak homogen

Uji homogenitas variansi dilakukan dengan statistik Barlett’s Test pada

taraf signifikansi 5% (α = 0,05), menggunakan alat bantu program Minitab15.

Kriteria H0 ditolak atau tidak ditolak:

Page 150: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

131

131

- Jika nilai P-value ≥ α , maka H0 tidak ditolak.

- Jika nilai P-value < α , maka H0 ditolak.

Hasil uji homogenitas variansi untuk data faktor peserta didik (X1), tenaga

kependidikan (X2), kurikulum (X3), sarana dan prasarana (X4), lingkungan

keluarga (X5), lingkungan masyarakat (X6), dan keberhasilan pengembangan

SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari (Y) terdapat pada Lampiran 19.

Hasil statistik Barlett’s Test pada taraf signifikansi 5% untuk data X1, X2,

X3, X4, X5, X6, dan Y, menunjukkan P-value = 0,102. Oleh karena P-value > α

(0,102 > 0,05), maka H0 tidak ditolak, yang berarti variansi data variabel X1, X2,

X3, X4, X5, X6 dan Y adalah homogen. Berkaitan dengan itu, asumsi homogenitas

variansi untuk data variabel X1, X2, X3, X4, X5, X6 dan Y dapat dipenuhi, sehingga

analisis regresi linear berganda dan koefisien determinasi dapat dilakukan.

5. Uji Hipotesis dengan Teknik Analisis Regresi Linear Berganda

Seluruh tahapan pengujian hipotesis dengan analisis regresi linear

berganda dilakukan dengan menggunakan alat bantu program statistik Minitab15.

a. Model Regresi Linear Berganda

Berdasarkan analisis data dengan teknik analisis regresi linear berganda

menggunakan alat bantu program statistik Minitab15 (Lampiran 20), diperoleh

hasil model regresi linear berganda Y atas X1, X2, X3, X4, X5, X6 sebagai berikut:

Ŷ = - 8,68 + 0,181 X1 + 0,310 X2 + 0,196 X3 + 0,129 X4 + 0,257 X5 + 0,216 X6.

Page 151: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

132

132

b. Uji Asumsi Klasik Model Regresi Linear Berganda

Uji asumsi klasik yang harus dipenuhi agar model regresi linear berganda

Ŷ = - 8,68 + 0,181 X1 + 0,310 X2 + 0,196 X3 + 0,129 X4 + 0,257 X5 + 0,216 X6 dapat

digunakan untuk membuat kesimpulan terdiri dari uji asumsi linearitas model

regresi, normalitas residual, homoskedastisitas residual, independensi residual,

dan multicollinearity.

- Uji Asumsi Linearitas Model Regresi

Uji asumsi linearitas model regresi dilakukan melalui pendekatan grafis,

yaitu dengan metode scatterplot menggunakan alat bantu program statistik

Minitab15. Jika grafik scatterplot tidak berpola, maka dapat disimpulkan bahwa

pada model regresi tidak terjadi miss-specification fungsi garis regresi, atau

dengan kata lain model regresi adalah linear.

Hasil uji asumsi linearitas model regresi Ŷ = - 8,68 + 0,181 X1 + 0,310 X2 +

0,196 X3 + 0,129 X4 + 0,257 X5 + 0,216 X6 disajikan pada Gambar 10.

Pada Gambar 10 dapat dilihat bahwa hasil uji menunjukkan grafik

scatterplot yang dihasilkan tidak membentuk suatu pola tertentu yang teratur.

Berdasarkan hasil uji tersebut, maka dapat diasumsikan bahwa pada model regresi

Ŷ = - 8,68 + 0,181 X1 + 0,310 X2 + 0,196 X3 + 0,129 X4 + 0,257 X5 + 0,216 X6, tidak

terjadi miss-specification fungsi garis regresi, atau model regresi adalah linear.

Page 152: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

133

133

Gambar 10. Hasil Uji Asumsi Linearitas Model Regresi Ŷ = - 8,68 + 0,181 X1 +

0,310 X2 + 0,196 X3 + 0,129 X4 + 0,257 X5 + 0,216 X6.

- Uji Asumsi Normalitas Residual

Uji asumsi normalitas residual dilakukan dengan statistik Anderson-

Darling Test pada taraf signifikansi 5% (α = 0,05), menggunakan alat bantu

program statistik Minitab15. Jika titik-titik nilai residual pada grafik normal

probability plot terletak mengikuti pola garis lurus, dan atau nilai P-value ≥ α ,

maka nilai residual terdistribusi normal.

Hasil uji asumsi normalitas residual dengan Statistik Anderson-Darling

Test pada taraf signifikansi 5% dapat dilihat pada Gambar 11.

Berdasarkan hasil uji seperti terlihat pada Gambar 11, dapat diketahui

bahwa nilai statistik Anderson-Darling Test yang diperoleh adalah sebesar 0,386

dengan P-value = 0,382 (P-value > α). Grafik normal probability plot of residual

37.535.032.530.027.525.0

2

1

0

-1

-2

-3

Y-TOPI

RESIDU

Scatterplot of RESIDU vs Y-TOPI

Page 153: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

134

134

memperlihatkan bahwa titik-titik nilai residual terletak mengikuti pola garis lurus.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa nilai residual dari model regresi

linear berganda Ŷ = - 8,68 + 0,181 X1 + 0,310 X2 + 0,196 X3 + 0,129 X4 + 0,257 X5 +

0,216 X6 terdistribusi normal.

Gambar 11. Hasil Uji Asumsi Normalitas Residual.

- Uji Asumsi Homoskedastisitas Residual

Uji asumsi homoskedastisitas residual dilakukan melalui pendekatan

grafis, yaitu dengan metode scatterplot menggunakan alat bantu program statistik

Minitab15. Jika grafik scatterplot tidak berpola, maka dapat disimpulkan bahwa

variansi residual pada model regresi adalah konstan atau terjadi homoscedasticity

(Uyanto, 2009:253).

3210-1-2-3

99.9

99

95

90

80

7060504030

20

10

5

1

0.1

RESI1

Percent

Mean 8.101920E-15

StDev 0.8177

N 82

AD 0.386

P-Value 0.382

UJI NORMALITAS RESIDUALNormal

Page 154: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

135

135

Hasil uji asumsi homoskedastisitas residual untuk model regresi linear

berganda Ŷ = - 8,68 + 0,181 X1 + 0,310 X2 + 0,196 X3 + 0,129 X4 + 0,257 X5 + 0,216 X6

terdapat pada Gambar 12.

Gambar 12. Hasil Uji Asumsi Homoskedastisitas Residual.

Pada Gambar 12 dapat dilihat bahwa grafik scatterplot tidak berpola,

sehingga variansi residual pada model regresi linear berganda Ŷ = - 8,68 + 0,181 X1

+ 0,310 X2 + 0,196 X3 + 0,129 X4 + 0,257 X5 + 0,216 X6 dapat diasumsikan konstan

(terjadi homoscedasticity).

- Uji Asumsi Independensi Residual

Uji asumsi independensi residual dilakukan dengan uji statistik Durbin-

Watson menggunakan alat bantu program statistik Minitab15. Jika nilai uji

37.535.032.530.027.525.0

2

1

0

-1

-2

-3

Y-TOPI

RESIDU

Scatterplot of RESIDU vs Y-TOPI

Page 155: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

136

136

statistik Durbin-Watson lebih kecil dari satu atau lebih besar dari tiga, maka dapat

disimpulkan bahwa residual tidak bersifat independen atau terjadi autocorrelation

(Uyanto, 2009:248).

Hasil uji menunjukkan bahwa nilai statistik Durbin-Watson adalah

1,73383 (Lampiran 20). Nilai tersebut lebih besar dari 1 dan kurang dari 3,

sehingga dapat disimpulkan pada model regresi linear berganda Ŷ = - 8,68 + 0,181

X1 + 0,310 X2 + 0,196 X3 + 0,129 X4 + 0,257 X5 + 0,216 X6, nilai residual bersifat

independen atau tidak terjadi autocorrelation antar nilai residual.

- Uji Asumsi Multicollinearity

Uji asumsi multicollinearity dilakukan dengan analisis statistik Variance

Inflation Factor (VIF). Jika nilai VIF kurang dari 5, maka dapat disimpulkan

bahwa dalam model regresi tidak terjadi multicollinearity (Iriawan dan Astuti,

2006:235). Hasil uji asumsi multicollinearity terdapat pada Tabel 14.

Tabel 14. Hasil Uji Asumsi Multicollinearity dengan Analisis Statistik VIF

Variabel

Independen VIF

X1 1,345

X2 1,895

X3 1,581

X4 1,455

X5 1,348

X6 1,391

Keterangan: Hasil analisis berdasarkan output program Minitab15 (Lampiran 20).

Hasil uji pada Tabel 14 menunjukkan nilai VIF seluruh variabel

independen lebih kecil dari 5 (Lampiran 20). Dengan demikian, dapat dikatakan

Page 156: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

137

137

bahwa tidak terjadi multicollinearity dalam model regresi linear berganda Ŷ = -

8,68 + 0,181 X1 + 0,310 X2 + 0,196 X3 + 0,129 X4 + 0,257 X5 + 0,216 X6.

Berdasarkan hasil uji asumsi klasik sebagaimana telah diuraikan di atas,

maka model regresi linear berganda Ŷ = - 8,68 + 0,181 X1 + 0,310 X2 + 0,196 X3 +

0,129 X4 + 0,257 X5 + 0,216 X6 telah memenuhi seluruh asumsi yang harus dipenuhi

sehingga model tersebut dapat digunakan untuk membuat kesimpulan-kesimpulan.

c. Uji Signifikansi Model Regresi Linear Berganda

Hipotesis yang diuji:

H0 : Model regresi linear berganda tidak signifikan atau berarti

H1 : Model regresi linear berganda signifikan atau berarti

Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji F pada taraf signifikansi 5%

(α=0,05), menggunakan alat bantu program statistik Minitab15. Kriteria untuk

menolak atau tidak menolak H0 adalah:

- Jika Fhit < Ftabel atau P-value ≥ α , maka H0 tidak ditolak

- Jika Fhit > Ftabel atau P-value < α , maka H0 ditolak

Ftabel diperoleh dari tabel distribusi F pada α=0,05 dengan dk (derajat

kebebasan) pembilang = k = 6, dan dk penyebut = jumlah responden – jumlah

variabel independen – 1 = n-k-1 = 82-6-1 = 75. Dari daftar distribusi F, diketahui

Ftabel = 2,21.

Hasil uji F disusun dalam daftar ANAVA variabel X1, X2, X3, X4, X5, X6,

dan Y, seperti terdapat pada Tabel 15.

Page 157: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

138

138

Tabel 15. Daftar ANAVA Variabel X1, X2, X3, X4, X5, X6, dan Y

Source DF SS MS F P-value

Regression 6 580,716 96,786 134,02 0,000

Residual Error 75 54,162 0,722

Total 81 634,878

Keterangan: Hasil analisis berdasarkan output program Minitab15 (Lampiran 20).

Pada Tabel 15 terlihat bahwa hasil uji F menunjukkan nilai Fhit = 134,02

dan P-value = 0,000. Oleh karena Fhit > Ftabel dan P-value < α, maka H0 ditolak.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model regresi linear berganda

Ŷ = - 8,68 + 0,181 X1 + 0,310 X2 + 0,196 X3 + 0,129 X4 + 0,257 X5 + 0,216 X6

signifikan pada taraf signifikansi 5%. Artinya, model regresi tersebut secara

signifikan dapat digunakan untuk memprediksi rata-rata Y apabila X1, X2, X3, X4,

X5, dan X6 diketahui, atau dengan kata lain X1, X2, X3, X4, X5, dan X6 secara

bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Y, yang dinyatakan dengan model

regresi linear berganda Ŷ = - 8,68 + 0,181 X1 + 0,310 X2 + 0,196 X3 + 0,129 X4 +

0,257 X5 + 0,216 X6.

d. Uji Signifikansi Koefisien Regresi Linear Berganda

Pada uji signifikansi koefisien regresi linear berganda diuji hipotesis

sebagai berikut:

H0 : Koefisien regresi linear berganda untuk X1, X2, X3, X4, X5, dan X6,

bernilai nol (θ1 = θ2 = θ3 = θ4 = θ5 = θ6 = 0)

H1 : Koefisien regresi linear berganda untuk X1, X2, X3, X4, X5, dan X6,

tidak bernilai nol (θ1, θ2, θ3, θ4, θ5, θ6 ≠ 0)

Page 158: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

139

139

Pengujian hipotesis dilakukan dengan statistik uji-t (t-test) pada taraf

signifikansi 5% (α=0,05), menggunakan alat bantu program statistik Minitab15.

Kriteria untuk menolak atau tidak menolak H0 adalah:

- Jika thit < ttabel atau P-value ≥ α , maka H0 tidak ditolak

- Jika thit > ttabel atau P-value < α , maka H0 ditolak

Nilai ttabel diperoleh dari tabel distribusi t dengan α=0,05 dan dk (derajat

kebebasan) = jumlah responden – jumlah variabel independen – 1 = n-k-1 = 82-6-

1 = 75. Dari daftar distribusi t, diketahui nilai ttabel = 1,67.

Hasil uji-t pada taraf signifikansi 5% terdapat pada Tabel 16.

Tabel 16. Daftar Hasil Uji t pada Taraf Signifikansi 5%

Predictor Coef SE Coef t P-value

Constant -8,675 1,514 -5,73 0,000

X1 0,18142 0,03491 5,20 0,000

X2 0,30976 0,03672 8,44 0,000

X3 0,19571 0,04368 4,48 0,000

X4 0,12869 0,03194 4,03 0,000

X5 0,25725 0,03582 7,18 0,000

X6 0,21612 0,03644 5,93 0,000

Keterangan: Hasil analisis berdasarkan output program Minitab15 (Lampiran 20).

Hasil uji t (Tabel 16) menunjukkan thit untuk masing-masing koefisien

regresi linear berganda (θ1, θ2, θ3, θ4, θ5, dan θ6) nilainya lebih besar dari nilai

ttabel (thit > ttabel). Selain itu, P-value yang diperoleh untuk setiap koefisien regresi

linear nilainya lebih kecil dari 0,05 (P-value < α). Dengan demikian, H0 ditolak.

Berdasarkan hasil perhitungan statistik tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

Page 159: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

140

140

koefisien regresi untuk X1, X2, X3, X4, X5, X6, pada model regresi linear berganda

Ŷ = - 8,68 + 0,181 X1 + 0,310 X2 + 0,196 X3 + 0,129 X4 + 0,257 X5 + 0,216 X6

signifikan pada taraf signifikansi 5%, yang berarti faktor peserta didik, tenaga

kependidikan, kurikulum, sarana dan prasarana, lingkungan keluarga, dan

lingkungan masyarakat, secara parsial memberikan pengaruh yang signifikan

terhadap keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari.

6. Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Analisis koefisien determinasi dilakukan untuk menentukan derajat atau

besarnya pengaruh variabel X1, X2, X3, X4, X5, dan X6 terhadap variabel Y, baik

secara bersama-sama maupun parsial. Berkaitan dengan itu, dilakukan analisis

koefisien determinasi berganda dan koefisien determinasi parsial.

a. Analisis Koefisien Determinasi Berganda

Hasil analisis koefisien determinasi berganda dari model regresi linear

berganda Ŷ = - 8,68 + 0,181 X1 + 0,310 X2 + 0,196 X3 + 0,129 X4 + 0,257 X5 + 0,216

X6 dapat dilihat pada Tabel 17.

Tabel 17. Hasil Analisis Koefsien Determinasi (R2) Berganda

SSR SST Koefisien Determinasi

(R2)

R2

(adjusted)

580,716 634,878 0,915 0,908

Keterangan:

- Hasil analisis berdasarkan output program Minitab15 (Lampiran 20)

- SSR = Regression Sum of Squares =

- SST = Total Sum of Squares =

( )∑ −2

ˆ YYi

( )∑ −2

YYi

Page 160: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

141

141

Pada Tabel 17 dapat dilihat bahwa nilai koefisien determinasi (R2)

berganda adalah sebesar 0,915. Artinya, 91,5% variasi variabel keberhasilan

pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari (Y) dapat dijelaskan

oleh variasi dari variabel peserta didik (X1), tenaga kependidikan (X2), kurikulum

(X3), sarana dan prasarana (X4), lingkungan keluarga (X5), dan lingkungan

masyarakat (X6). Sedangkan 8,5% lainnya ditentukan oleh faktor unik yang tidak

dapat dijelaskan dengan penelitian.

Dengan demikian, dapat ditentukan bahwa derajat atau besarnya pengaruh

faktor peserta didik, tenaga kependidikan, kurikulum, sarana dan prasarana,

lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat, secara bersama-sama terhadap

keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA, adalah sebesar

91,5%.

b. Analisis Koefisien Determinasi Parsial

Nilai koefisien determinasi (R2) parsial diperoleh dengan cara

mengkuadratkan nilai koefisien korelasi parsial (r). Analisis koefisien korelasi

parsial dilakukan dengan menggunakan alat bantu program statistik SPSS 16.0.

Hasil analisis koefisien determinasi (R2) parsial dari model regresi linear

berganda Ŷ = - 8,68 + 0,181 X1 + 0,310 X2 + 0,196 X3 + 0,129 X4 + 0,257 X5 + 0,216

X6 tercantum pada Tabel 18.

Tabel 18 memperlihatkan bahwa nilai koefisien determinasi parsial yang

terbesar adalah R2 parsial untuk ry2.13456, yaitu 0,487. Artinya, variabel X2

memberikan derajat atau besarnya pengaruh yang terbesar terhadap variabel Y,

pada saat variabel independen lainnya tetap/dikendalikan.

Page 161: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

142

142

Tabel 18. Hasil Analisis Koefisien Determinasi (R2) Parsial

Koefisien Korelasi Parsial

(r)

Koefisien Determinasi

(R2) Parsial

P-value

ry1.23456 0,515 0,265 0,000

ry2.13456 0,698 0,487 0,000

ry3.12456 0,460 0,212 0,000

ry4.12356 0,422 0,178 0,000

ry5.12346 0,638 0,407 0,000

ry6.12345 0,565 0,319 0,000

Keterangan: Hasil analisis berdasarkan output program SPSS 16.0 (Lampiran 21).

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa faktor tenaga kependidikan,

dalam hal ini guru, memberikan pengaruh terbesar terhadap keberhasilan

pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari, pada saat faktor-faktor

lainnya dianggap tetap atau dikendalikan. Besarnya pengaruh faktor tenaga

kependidikan tersebut yaitu sebesar 48,7%.

B. Pembahasan

1. Pengaruh Faktor Peserta Didik, Tenaga Kependidikan, Kurikulum,

Sarana dan Prasarana, Lingkungan Keluarga, dan Lingkungan

Masyarakat terhadap Keberhasilan Pengembangan SDM Pertanian di

SPP-SPMA Tanjungsari

Peserta didik, tenaga kependidikan, kurikulum, sarana dan prasarana,

lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat, merupakan faktor-faktor yang

menentukan keberhasilan suatu proses pendidikan.

Berdasarkan hasil analisis data penelitian dengan teknik analisis regresi

linear berganda, sebagaimana telah disajikan pada subbab terdahulu, diketahui

bahwa faktor peserta didik, tenaga kependidikan, kurikulum, sarana dan

prasarana, lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat, secara bersama-sama

Page 162: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

143

143

berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan pengembangan SDM pertanian di

SPP-SPMA Tanjungsari, yang dinyatakan dengan model regresi linear berganda

Ŷ = - 8,68 + 0,181 X1 + 0,310 X2 + 0,196 X3 + 0,129 X4 + 0,257 X5 + 0,216 X6.

Pada model regresi linear berganda yang diperoleh tersebut, dapat dilihat

bahwa koefisien regresi yang berkaitan dengan X1, X2, X3, X4, X5, dan X6,

seluruhnya bernilai positif. Ini menunjukkan setiap penambahan nilai faktor

peserta didik, tenaga kependidikan, kurikulum, sarana dan prasarana, lingkungan

keluarga, dan lingkungan masyarakat, akan memberikan penambahan nilai

keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari. Jika

ditinjau dari faktor peserta didik, nilai keberhasilan pengembangan SDM

pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari diperkirakan meningkat sebesar 0,181 untuk

peningkatan satu nilai faktor peserta didik. Jika ditinjau dari faktor tenaga

kependidikan, nilai keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA

Tanjungsari diperkirakan meningkat sebesar 0,310 untuk peningkatan satu nilai

faktor tenaga kependidikan. Jika ditinjau dari faktor kurikulum, nilai keberhasilan

pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari diperkirakan

meningkat sebesar 0,196 untuk peningkatan satu nilai faktor kurikulum.

Selanjutnya, jika ditinjau dari faktor sarana dan prasarana, nilai

keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari

diperkirakan meningkat sebesar 0,129 untuk peningkatan satu nilai faktor sarana

dan prasarana. Jika ditinjau dari faktor lingkungan keluarga, nilai keberhasilan

pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari diperkirakan

meningkat sebesar 0,257 untuk peningkatan satu nilai faktor lingkungan keluarga.

Page 163: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

144

144

Dan jika ditinjau dari faktor lingkungan masyarakat, nilai keberhasilan

pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari diperkirakan

meningkat sebesar 0,216 untuk peningkatan satu nilai faktor lingkungan

masyarakat.

Analisis koefisien determinasi berganda memberikan nilai R2 sebesar

0,915 (Tabel 17). Nilai tersebut bermakna bahwa faktor peserta didik, tenaga

kependidikan, kurikulum, sarana dan prasarana, lingkungan keluarga, dan

lingkungan masyarakat, secara bersama-sama memberikan pengaruh yang kuat

terhadap keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari,

yaitu sebesar 91,5%. Hasil penelitian demikian telah memperkuat pernyataan

Soedijarto (1997:87), bahwa mutu hasil pendidikan pada hakekatnya adalah

fungsi dari berinteraksinya: peserta didik dengan latar belakang sosial ekonomi

kultural, kemampuan dasar kognitif, dan motivasinya; tenaga kependidikan

(guru); sistem kurikulum dengan materi kurikulum yang direncanakan, proses

belajar-mengajar, sistem evaluasi, dan manajemen kurikulumnya; waktu belajar,

fasilitas dan lingkungan keluarga dan masyarakat. Dalam hal ini, pernyataan

tersebut menegaskan bahwa faktor peserta didik, tenaga kependidikan, sistem

kurikulum, fasilitas (sarana dan prasarana), serta lingkungan keluarga dan

masyarakat, akan menentukan keberhasilan suatu proses pendidikan atau

pembelajaran.

Adanya pengaruh faktor peserta didik, tenaga kependidikan, kurikulum,

sarana dan prasarana, lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat, secara

bersama-sama terhadap keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-

Page 164: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

145

145

SPMA Tanjungsari, menunjukkan bahwa keseluruhan faktor yang mempengaruhi

tersebut telah mendukung proses pendidikan di SPP-SPMA Tanjungsari, sehingga

pada akhirnya turut mendukung keberhasilan proses pendidikan di SPP-SPMA

Tanjungsari. Pengaruh masing-masing faktor tersebut dibahas di subsubbab

selanjutnya. Sedangkan pengaruh secara bersama-sama faktor-faktor tersebut

dapat dijelaskan oleh karena pada dasarnya pengembangan SDM pertanian di

SPP-SPMA Tanjungsari dapat dipahami sebagai sebuah sistem pendidikan dan

pelatihan. Patrick (1992:109-110) mengatakan bahwa sebuah sistem dapat dipecah

menjadi subsistem-subsistem dan hubungan antara subsistem-subsistem tersebut.

Setiap subsistem memiliki fungsi berbeda yang mendukung sistem untuk

mencapai tujuannya.

Berkaitan dengan itu, pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA

Tanjungsari sebagai sistem, akan terdiri dari komponen atau subsistem di

antaranya peserta didik, tenaga kependidikan, kurikulum, sarana dan prasarana,

lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat. Masing-masing komponen

tersebut tidak dapat berdiri sendiri. Artinya, antara komponen yang satu dengan

yang lainnya akan saling berinteraksi, bergantung, dan mendukung untuk

tercapainya tujuan dari pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA

Tanjungsari. Sebagai contoh, tenaga kependidikan (guru) tidak dapat menjalankan

fungsinya tanpa adanya peserta didik, begitu pula peserta didik tidak dapat

melakukan proses pendidikan secara optimal tanpa didukung oleh guru.

Kemudian kurikulum tidak dapat terlaksana tanpa adanya peserta didik, guru, dan

dukungan sarana dan prasarana, demikian pula peserta didik dan guru tidak dapat

Page 165: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

146

146

melakukan proses pendidikan yang bermutu tanpa adanya kurikulum dan

dukungan sarana dan prasarana yang berkualitas. Contoh lain, proses pendidikan

tidak akan berlangsung dengan baik apabila lingkungan keluarga dan masyarakat

tidak mendukung, dan sebaliknya, lingkungan keluarga dan masyarakat akan sulit

berkembang tanpa didukung oleh suatu proses pendidikan. Dari sini jelas bahwa

keseluruhan komponen peserta didik, tenaga kependidikan, kurikulum, sarana dan

prasarana, lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat akan menentukan

keberhasilan proses pendidikan. Pada saat seluruh komponen dapat berfungsi

dengan baik, saling berinteraksi, bergantung, dan mendukung, maka proses

pendidikan akan berlangsung dengan baik serta memberikan hasil yang baik pula.

Tetapi pada saat salah satu atau sebagian komponen tidak berfungsi secara

optimal, maka fungsi sebagian komponen lainnya akan terganggu, sehingga pada

akhirnya akan mempengaruhi hasil dari proses pendidikan.

Dengan demikian, berdasarkan pemahaman pengembangan SDM

pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari sebagai sebuah sistem tersebut, maka dapat

dipahami pula bagaimana faktor peserta didik, tenaga kependidikan, kurikulum,

sarana dan prasarana, lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat,

seluruhnya secara bersama-sama memberikan pengaruh terhadap keberhasilan

pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari.

Hasil penelitian yang menunjukkan faktor peserta didik, tenaga

kependidikan, kurikulum, sarana dan prasarana, lingkungan keluarga, dan

lingkungan masyarakat, secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap

keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari, menuntut

Page 166: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

147

147

perlunya usaha-usaha peningkatan keberhasilan pengembangan SDM pertanian di

SPP-SPMA Tanjungsari, dilakukan secara seimbang, menyeluruh (holistik) dan

sinergis, serta berkelanjutan. Usaha yang seimbang, menyeluruh dan sinergis

bermakna bahwa strategi pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA

Tanjungsari tidak bisa hanya dilakukan melalui rekayasa satu atau sebagian

komponen/faktor saja dan mengabaikan sebagian komponen/faktor lainnya,

melainkan harus menyentuh keseluruhan dan dilaksanakan secara bersama-sama,

sehingga setiap komponen/faktor dapat berfungsi optimal dan mampu saling

mendukung untuk tercapainya tujuan keberhasilan pengembangan SDM pertanian

di SPP-SPMA Tanjungsari. Sedangkan usaha yang berkelanjutan mengarah pada

upaya pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari harus

berlangsung di setiap waktu, secara terus-menerus dan dinamis.

a. Pengaruh Faktor Peserta Didik terhadap Keberhasilan Pengembangan

SDM Pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari

Soedijarto (1997:87) mengemukakan bahwa salah satu komponen penentu

keberhasilan proses pendidikan adalah peserta didik dengan latar belakang sosial

ekonomi kultural, kemampuan dasar kognitif, dan motivasinya. Pernyataan

tersebut dapat berarti bahwa peserta didik memiliki pengaruh terhadap

keberhasilan suatu proses pendidikan atau pembelajaran. Sehubungan dengan

pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari dilaksanakan dengan

strategi pendidikan yang diasumsikan sebagai pre-service training, maka dapat

dikatakan bahwa peserta didik dengan latar belakang sosial-ekonomi, kemampuan

dasar, dan motivasinya, dapat menjadi faktor yang mempengaruhi keberhasilan

Page 167: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

148

148

pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari. Hal ini telah

dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan adanya pengaruh signifikan

faktor peserta didik terhadap keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-

SPMA Tanjungsari.

Pengaruh faktor peserta didik terhadap keberhasilan pengembangan SDM

pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari, bila faktor tenaga kependidikan, kurikulum,

sarana dan prasarana, lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat

dikendalikan, atau dengan kata lain pengaruh faktor peserta didik secara parsial

terhadap keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari,

dapat dilihat pada model regresi linear berganda yang diperoleh dari hasil analisis

data penelitian, yaitu Ŷ = - 8,68 + 0,181 X1 + 0,310 X2 + 0,196 X3 + 0,129 X4 + 0,257

X5 + 0,216 X6. Berdasarkan model tersebut, dapat diketahui bahwa pengaruh faktor

peserta didik terhadap keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA

Tanjungsari bersifat positif, yaitu setiap penambahan satu nilai faktor peserta

didik sedangkan faktor-faktor lainnya dikendalikan, diperkirakan akan

memberikan penambahan nilai keberhasilan pengembangan SDM pertanian di

SPP-SPMA Tanjungsari sebesar 0,181.

Derajat pengaruh faktor peserta didik secara parsial terhadap keberhasilan

pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari ditunjukkan oleh nilai

koefisien determinasi (R2) parsial faktor peserta didik sebesar 26,5% (Tabel 18).

Pada penelitian ini, faktor peserta didik diindikasikan dengan karakteristik

sosial-ekonomi, kemampuan dasar, dan motivasi. Berdasarkan hasil penelitian

dapat dikatakan bahwa indikator-indikator dari faktor peserta didik tersebut telah

Page 168: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

149

149

memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan pengembangan

SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari.

Hasil penelitian yang menunjukkan karakteristik sosial-ekonomi peserta

didik mempengaruhi keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA

Tanjungsari, sesuai dengan pendapat beberapa ahli, di antaranya yaitu Jones dan

Jones (2001:8) yang mengemukakan bahwa faktor sosial mempengaruhi perilaku

peserta didik, dan juga Good dan Brophy (1986) serta Ornstein (1991), dalam

Crowl et al. (1997:365) yang mengatakan bahwa peserta didik yang berasal dari

keluarga dengan tingkat kesejahteraan dan pendidikan yang lebih baik cenderung

berperilaku lebih baik di sekolah, daripada peserta didik yang berasal dari

keluarga yang keadaan sosial ekonominya lebih rendah. Pendapat-pendapat

tersebut menyatakan adanya pengaruh positif keadaan sosial-ekonomi terhadap

perilaku peserta didik, dan perilaku peserta didik merupakan salah satu indikator

utama yang menunjukkan tingkat keberhasilan suatu proses pendidikan. Pendapat

senada juga dikemukakan Jordan dan Porath (2006:189), yaitu bahwa pada

umumnya terdapat suatu hubungan antara pendapatan yang rendah atau

kemiskinan dengan pendidikan. Kemiskinan pada anak berpengaruh pada

interaksi sosial, perilaku, dan hasil akademisnya. Peserta didik dari keluarga

ekonomi lemah menunjukkan kemampuan sosial kurang baik dan menampilkan

lebih banyak perilaku bermasalah.

Adanya pengaruh karakteristik sosial-ekonomi peserta didik terhadap

keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari,

menunjukkan bahwa karakteristik sosial-ekonomi peserta didik telah mampu

Page 169: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

150

150

mendukung proses pendidikan peserta didik, sehingga pada akhirnya dapat

mendukung keberhasilan proses pendidikan peserta didik.

Terdapat temuan yang menarik di lapangan (Lampiran 10), yaitu diketahui

bahwa ternyata keadaan sosial-ekonomi peserta didik dapat dikatakan termasuk

kriteria menengah ke bawah (sebagai gambaran diketahui rata-rata pendapatannya

berada pada kisaran Rp.9.849,-/orang/hari), namun pada kenyataannya,

sebagaimana juga telah dibuktikan dengan hasil penelitian, keadaan sosial-

ekonomi peserta didik tetap mampu mendukung keberhasilan proses pendidikan

peserta didik. Keadaan tersebut dapat dijelaskan bahwa SPP-SPMA Tanjungsari

telah menerapkan program pendidikan murah, yang dibuktikan dengan biaya

pendidikan (SPP) sebesar Rp. 10.000,- per bulan; fasilitasi alat-alat praktik oleh

sekolah; dan program beasiswa bagi 70 peserta didik per tahun. Berkaitan dengan

itu, keadaan sosial-ekonomi yang tidak terlalu tinggi, tidak menjadi penghambat

proses pendidikan peserta didik. Artinya, meskipun keadaan sosial-ekonomi

peserta didik dapat dikatakan termasuk dalam kriteria menengah ke bawah, namun

cenderung tetap dapat mendukung keefektifan proses pendidikannya di SPP-

SPMA Tanjungsari.

Teori yang menyatakan bahwa keadaan sosial-ekonomi yang lemah

memberikan perilaku peserta didik yang kurang baik, di antaranya dapat berarti

dengan keadaan sosial-ekonomi yang lemah, peserta didik akan mengalami

permasalahan berupa kesulitan dalam pembiayaan pendidikan, sehingga pada

akhirnya mengganggu keefektifan proses pembelajarannya. Misalkan, karena

tidak mampu membayar biaya pendidikan, peserta didik menjadi sering tidak

Page 170: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

151

151

masuk sekolah karena malu atau mendapat sanksi dari sekolah, dan pada akhirnya

memperlihatkan perilaku yang kurang baik. Keadaan seperti ini tidak terjadi di

SPP-SPMA Tanjungsari, karena sebagaimana telah dikemukakan, SPP-SPMA

Tanjungsari telah mampu mengantisipasi permasalahan ketidakefektifan proses

pembelajaran peserta didik yang disebabkan oleh hambatan keadaan sosial-

ekonominya yang kurang memadai.

Berkaitan dengan kemampuan dasar peserta didik yang berdasarkan hasil

penelitian telah mempengaruhi keberhasilan pengembangan SDM pertanian di

SPP-SPMA Tanjungsari, dapat dijelaskan bahwa kemampuan dasar akan

menentukan kemampuan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran,

termasuk kemampuannya dalam menerima pembelajaran. Pada saat peserta didik

memiliki kemampuan menerima pembelajaran yang baik, tentu akan memberikan

hasil pembelajaran yang baik pula. Kemampuan peserta didik dalam hal ini dapat

meliputi kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Gagne et al. (1988:114)

mengemukakan bahwa karakteristik pembelajar yang mempengaruhi

kemampuannya menerima pelajaran adalah kapabilitas intelektual, kemampuan

kognitif, kemampuan verbal, sikap, dan kemampuan motorik. Peserta didik

sebelum diterima di SPP-SPMA Tanjungsari terlebih dahulu harus lulus dalam

ujian tertulis dan wawancara. Ujian tertulis dan wawancara tersebut dilaksanakan

untuk menilai apakah peserta didik memiliki kemampuan dasar standar untuk

dapat belajar di SPP-SPMA Tanjungsari. Sehubungan dengan itu, peserta didik

yang telah memenuhi persyaratan lulus ujian tertulis dan wawancara tersebut,

dapat dikatakan bahwa pada saat mereka memulai pendidikan, mereka telah

Page 171: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

152

152

memiliki kemampuan dasar yang dapat mendukung proses pendidikannya di SPP-

SPMA Tanjungsari.

Selain itu, kemampuan dasar yang dalam penelitian ini diukur dari

pengalaman prestasi peserta didik sebelum mengikuti pendidikan di SPP-SPMA

Tanjungsari, berkaitan dengan pengalaman pembelajaran peserta didik pada saat

berada di tingkat SLTP. Greener (2008:251) mengatakan bahwa motivasi belajar

akan selalu dipengaruhi oleh pengalaman belajar peserta didik di masa lalu dan

keadaan pribadi saat ini. Data faktor peserta didik memperlihatkan bahwa rata-rata

peserta didik memiliki nilai pengalaman prestasi yang baik selama di tingkat

SLTP. Hasil tersebut menunjukkan bahwa peserta didik memiliki pengalaman

belajar yang baik pada masa itu, sehingga pada akhirnya dapat mendukung

motivasi belajarnya ketika mengikuti pendidikan di SPP-SPMA Tanjungsari.

Motivasi belajar yang tinggi dalam hal ini sudah tentu dapat menunjang

keberhasilan peserta didik dalam proses pendidikannya.

Faktor peserta didik yang berpengaruh terhadap keberhasilan

pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari juga berkaitan dengan

motivasi peserta didik. Motivasi penting karena merupakan salah satu faktor

utama yang mempengaruhi pembelajaran, dalam hal ini motivasi memediasi

pembelajaran dan tahapan pembelajaran sehingga berlangsung dengan baik

(Wlodkowski, 1991:4). Brewster dan Fager (2000), dalam Jensen dan Burr

(2006:6-7) mengemukakan bahwa peserta didik yang memiliki motivasi instrinsik

diketahui lebih memungkinkan untuk berhasil. Selanjutnya menurut Mudjiman

(2008:38), faktor pendorong motivasi intrinsik yang utama adalah emosi, rasa

Page 172: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

153

153

senang, dan minat. Hasil penelitian yang menunjukkan motivasi peserta didik

telah mempengaruhi keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA

Tanjungsari, dapat dijelaskan oleh karena adanya motivasi intrinsik peserta didik

yang tinggi untuk mengikuti proses pendidikan di SPP-SPMA Tanjungsari. Dari

temuan di lapangan dapat diketahui bahwa rata-rata motif peserta didik mengikuti

pendidikan di SPP-SPMA Tanjungsari adalah atas dasar keinginan sendiri dan

ketertarikan atau minatnya pada pendidikan pertanian. Hal tersebut dimungkinkan

karena sebagian besar peserta didik berasal dari lingkungan masyarakat pertanian,

sehingga mereka memiliki motivasi yang lebih tinggi untuk mengikuti pendidikan

bidang pertanian.

Faktor peserta didik yang berpengaruh positif terhadap keberhasilan

pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari, mengindikasikan

pentingnya upaya peningkatan faktor peserta didik dalam rangka mewujudkan

keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari secara

lebih baik. Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya, perlu untuk dipahami

bahwa upaya yang dilakukan harus seimbang, menyeluruh, dan sinergis, dalam

arti rekayasa faktor peserta didik dalam hal ini harus dilakukan secara sinergis

bersama-sama dengan rekayasa faktor-faktor lainnya. Peningkatan faktor peserta

didik perlu ditempuh melalui peningkatan faktor karakteristik sosial-ekonomi,

kemampuan dasar, dan motivasi peserta didik.

Peningkatan faktor karakteristik sosial-ekonomi peserta didik dapat

dikaitkan dengan adanya peranan SPP-SPMA Tanjungsari dalam mengantisipasi

permasalahan ketidakefektifan proses pembelajaran akibat keadaan sosial-

Page 173: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

154

154

ekonomi yang kurang memadai, yaitu berupa penerapan program pendidikan

murah. Berkaitan dengan itu, upaya peningkatan faktor peserta didik khususnya

untuk karakteristik sosial-ekonomi dapat dilakukan dengan beberapa strategi.

Pertama, perlu mempertahankan pendidikan yang murah dan berkualitas.

Pendidikan yang murah dapat terwujud hanya jika memperoleh dukungan

berbagai stakeholders, terutama Yayasan Darmaloka dan Pemerintah Provinsi

Jawa Barat sebagai pengelola dan pensubsidi SPP-SPMA Tanjungsari. Dalam hal

ini perlu dipertahankan biaya pendidikan pada level yang tidak memberatkan

peserta didik. Sedangkan pendidikan yang berkualitas dicapai dengan

meningkatkan kualitas seluruh komponen atau faktor dalam pengembangan SDM

pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari. Kedua, perlu juga ditingkatkan program

beasiswa bagi peserta didik, yang ditujukan selain untuk membantu peserta didik

yang kurang mampu secara ekonomi, juga untuk memacu prestasi peserta didik di

SPP-SPMA Tanjungsari.

Peningkatan faktor kemampuan dasar dapat dilakukan dengan strategi

seleksi penerimaan peserta didik, yaitu persyaratan seleksi (terutama berkaitan

dengan kemampuan dasar kognitif, afektif, dan psikomotorik) perlu benar-benar

mempertimbangkan standar kemampuan yang harus dipenuhi oleh peserta didik

agar dapat mengikuti proses pendidikan dengan baik. Ini berarti bahwa

penerimaan peserta didik tidak didasarkan pada pencapaian target jumlah peserta

didik sebanyak-banyaknya, tetapi lebih pada pertimbangan berdasarkan

pemenuhan syarat kualitas kemampuan dasarnya yang dapat mendukung

pendidikan di SPP-SPMA Tanjungsari.

Page 174: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

155

155

Sedangkan peningkatan faktor motivasi peserta didik dapat dilakukan

dengan peningkatan kualitas penyelenggaraan dan lulusan SPP-SPMA

Tanjungsari, atau secara sederhana dapat dikatakan dengan senantiasa

meningkatkan citra SPP-SPMA Tanjungsari. Ini juga dapat dicapai jika

keseluruhan komponen atau faktor dalam pengembangan SDM pertanian di SPP-

SPMA Tanjungsari ditingkatkan kinerjanya secara seimbang, menyeluruh dan

sinergis, serta berkelanjutan.

b. Pengaruh Faktor Tenaga Kependidikan terhadap Keberhasilan

Pengembangan SDM Pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari

Faktor tenaga kependidikan pada penelitian ini yaitu faktor guru. Guru,

dalam pengertian sederhana, adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan

kepada anak didik (Karsidi, 2007:63). Sedangkan guru dalam pandangan

masyarakat adalah orang yang melaksanakan pendidikan di tempat-tempat

tertentu, tidak harus di lembaga pendidikan formal (Djamarah, 2005:31).

Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh faktor tenaga

kependidikan secara parsial terhadap keberhasilan pengembangan SDM pertanian

di SPP-SPMA Tanjungsari. Pengaruh tersebut dapat dilihat pada model regresi

linear berganda yang diperoleh dari analisis data penelitian, yaitu Ŷ = - 8,68 +

0,181 X1 + 0,310 X2 + 0,196 X3 + 0,129 X4 + 0,257 X5 + 0,216 X6. Berdasarkan model

tersebut, dapat diketahui bahwa faktor tenaga kependidikan memberikan pengaruh

positif, artinya setiap penambahan satu nilai faktor tenaga kependidikan

sedangkan faktor-faktor lainnya dikendalikan, akan memberikan penambahan

Page 175: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

156

156

nilai keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari

sebesar 0,310.

Analisis koefisien determinasi parsial menunjukkan nilai R2 parsial faktor

tenaga kependidikan sebesar 0,487 (Tabel 18). Dari nilai tersebut dapat diketahui

bahwa derajat pengaruh faktor tenaga kependidikan secara parsial terhadap

keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari adalah

sebesar 48,7%.

Adanya pengaruh positif faktor tenaga kependidikan terhadap keberhasilan

pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari tersebut, telah

membuktikan pernyataan Heyneman dan Losely (1983), dalam Crowl et al.

(1997:365), bahwa peserta didik yang memberikan hasil akademis lebih baik,

memiliki guru yang lebih baik daripada peserta didik yang kurang baik hasil

akademisnya. Dalam hal ini, guru yang baik memberikan pengaruh yang baik pula

terhadap hasil akademis peserta didiknya.

Hasil penelitian Brewer dan Burgess (2005:42-43) menunjukkan bahwa

kualitas pribadi guru telah memotivasi peserta didik untuk mengikuti

pembelajaran di kelas. Kualitas pribadi yang dimaksud di antaranya yaitu

berpandangan terbuka, ramah, bersemangat, dan memiliki perhatian terhadap

peserta didiknya. Kemudian, sikap guru di kelas sangat penting dalam

menentukan keberhasilan penerapan kurikulum yang inovatif (Hargreaves, 1994;

Sarason, 1991, dalam Barnes, 2005:7). Pernyataan-pernyataan tersebut telah

secara jelas menunjukkan bahwa guru dapat menentukan keberhasilan proses

pembelajaran peserta didik.

Page 176: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

157

157

Faktor tenaga kependidikan diindikasikan oleh: kompetensi guru, meliputi

keahlian dan penguasaan guru dalam hal materi pelajaran yang diajarkan;

kemampuan mengajar meliputi kejelasan dalam memberikan materi pelajaran, dan

ketepatan dalam pemilihan dan penggunaan metode dan teknik mengajar; dan

kedisiplinan guru mencakup kehadiran dan ketepatan waktu mengajar.

Sehubungan dengan itu, adanya pengaruh faktor tenaga kependidikan terhadap

keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari

mengindikasikan adanya pengaruh kompetensi, kemampuan mengajar, dan

kedisiplinan guru terhadap keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-

SPMA Tanjungsari.

Cole dan Chan (1994:20) mengatakan bahwa guru harus memiliki

pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang materi yang diajarkan. Terdapat

beberapa karakteristik guru yang efektif, di antaranya yaitu memahami mata

pelajaran yang diajarkan dan bagaimana mengajarkannya (Crowl et al., 1997:14).

Selanjutnya Dembo dan Hillman (1976), dalam Good dan Brophy (1990:8),

meyakinkan bahwa mengajar yang baik memerlukan penguasaan terhadap 3

aspek: (i) pengetahuan dan keterampilan konseptual; (ii) keterampilan mengajar;

(iii) kemampuan mengambil keputusan. Penguasaan keterampilan mengajar

sebagai syarat bagi praktik mengajar yang efektif, dapat bermakna bahwa guru

agar dapat melakukan pengajaran secara baik dan efektif, salah satunya harus

menguasai keterampilan mengajar, termasuk kejelasan mengajar dan ketepatan

dalam pemilihan dan penggunaan metode dan teknik mengajar.

Page 177: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

158

158

Pernyataan-pernyataan tersebut menegaskan bahwa guru agar dapat

mengajar secara efektif harus memiliki keahlian dan penguasaan yang baik

tentang materi pelajaran yang diajarkan, kemudian mampu mengajarkannya. Dari

sini dapat dipahami bahwa keahlian dan penguasaan guru tentang materi

pelajaran, serta kemampuan guru mengajarkan materi pelajaran, akan menentukan

keefektifan kegiatan pembelajaran, yang berarti dapat mempengaruhi keberhasilan

proses pendidikan secara keseluruhan. Ini sejalan dengan hasil penelitian yang

menunjukkan adanya pengaruh faktor tenaga kependidikan, di antaranya

kompetensi guru dan kemampuan mengajarnya, terhadap keberhasilan

pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari.

Hasil penelitian juga telah memperkuat pernyataan Crowl et al. (1997:14)

yang mengemukakan bahwa guru yang efektif harus memiliki komitmen pada

peserta didik dan kegiatan pembelajaran. Komitmen dalam hal ini dapat

mengandung makna kesungguhan, keseriusan, motivasi, dan usaha optimal untuk

melakukan yang terbaik bagi peserta didik dan kegiatan pembelajaran. Komitmen

pada peserta didik dan kegiatan pembelajaran dapat ditunjukkan salah satunya

oleh kedisiplinan guru dalam mengajar, karena pada saat guru memiliki

kedisiplinan yang tinggi dalam hal mengajar, maka guru yang bersangkutan secara

nyata telah menunjukkan komitmennya pada peserta didik dan kegiatan

pembelajaran. Berkaitan dengan itu, maka dapat dikatakan bahwa kedisiplinan

guru berpengaruh terhadap keefektifan guru dalam mengajar, yang juga berarti

bahwa kedisiplinan guru akan mempengaruhi keberhasilan proses pendidikan.

Page 178: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

159

159

Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa faktor tenaga kependidikan

telah mempengaruhi keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA

Tanjungsari, mengindikasikan faktor tenaga kependidikan telah turut mendukung

keberhasilan proses pendidikan di SPP-SPMA Tanjungsari. Hal ini dapat

dijelaskan bahwa keadaan SDM guru di SPP-SPMA Tanjungsari, sebagian besar,

bahkan hampir seluruhnya, telah berpendidikan S1 (Tabel 6). Usman (2002),

dalam Karsidi (2007:71), mengatakan bahwa salah satu syarat agar guru dapat

melaksanakan tugasnya adalah memiliki tingkat pendidikan yang memadai.

Tingkat pendidikan guru tentu akan berhubungan dengan kompetensinya. Guru

dengan pendidikan S1 sangat dimungkinkan telah memiliki kompetensi yang

diperlukan untuk proses pendidikan di SPP-SPMA Tanjungsari. Selain itu, SPP-

SPMA Tanjungsari juga telah berupaya untuk senantiasa meningkatkan kualitas

tenaga guru melalui penyelenggaraan Pendidikan Guru Pertanian secara khusus,

sehingga SDM guru di SPP-SPMA Tanjungsari dapat memberikan kompetensi,

kemampuan mengajar, dan kedisiplinan yang mampu mendukung keberhasilan

proses pendidikan di SPP-SPMA Tanjungsari.

Pengaruh positif dan signifikan dari faktor tenaga kependidikan terhadap

keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari,

menunjukkan bahwa dalam upaya pencapaian keberhasilan pengembangan SDM

pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari secara lebih baik, dipandang sangat penting

dilakukan usaha-usaha pengoptimalan faktor tenaga kependidikan (guru). Dalam

hal ini, pengoptimalan faktor tersebut dilaksanakan bersama-sama secara sinergis

dengan faktor-faktor lainnya.

Page 179: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

160

160

Usaha-usaha pengoptimalan faktor tenaga kependidikan dapat dilakukan

melalui strategi pengembangan SDM guru. Sebagaimana tujuan dari

pengembangan SDM yaitu untuk peningkatan kualitas manusia (Muhadjir, 1988,

dalam Suryono, 2008:16), maka pengembangan SDM guru dalam hal ini

berorientasi pada peningkatan kualitas guru terutama yang berkaitan dengan

kompetensi, kemampuan mengajar, dan kedisiplinan, secara dinamis dan

berkelanjutan. Dinamis dan berkelanjutan di sini berarti bahwa usaha-usaha

peningkatan kualitas guru harus senantiasa dilaksanakan secara terus-menerus,

mengikuti perkembangan masyarakat dan pertanian beserta kebutuhannya.

Peningkatan kualitas guru dalam upaya pengembangan SDM guru dapat

ditempuh dengan berbagai cara, salah satunya yaitu melalui program pendidikan

dan pelatihan (educational and training programs) bagi guru. Peningkatan

kualitas guru perlu ditekankan pada penguasaan tiga kompetensi yaitu kompetensi

profesional, personal, dan sosial (Joni dalam Karsidi, 2007:74-75). Kompetensi

profesional artinya bahwa guru harus memiliki pengetahuan yang luas serta

mendalam tentang bidang studi yang akan diajarkan, serta penguasaan

metodologis dalam arti memiliki pengetahuan konsep teoritis, mampu memilih

metode yang tepat, serta mampu menggunakannya dalam proses belajar-mengajar.

Kompetensi personal, artinya bahwa guru harus memiliki sikap kepribadian yang

mantap, sehingga mampu menjadi sumber intensifikasi bagi subjek. Sedangkan

kompetensi sosial artinya bahwa guru harus memiliki kemampuan berkomunikasi

sosial.

Page 180: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

161

161

c. Pengaruh Faktor Kurikulum terhadap Keberhasilan Pengembangan

SDM Pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari

Istilah kurikulum sering digunakan untuk menunjukkan suatu program

untuk memberikan materi pelajaran dan nilainya, suatu program untuk mata

pelajaran yang diberikan dalam siklus studi, atau seluruh program untuk mata

pelajaran-mata pelajaran yang berbeda dalam siklus. Istilah kurikulum kadang-

kadang digunakan dalam pengertian yang luas, yaitu mencakup aktivitas

pendidikan yang bervariasi, penyampaian materi, serta penggunaan bahan dan

metode (Renē Ochs, 1974, dalam Lewy, 1977:6).

Oliva (1982:5-6) mengemukakan bahwa kurikulum dapat dipahami baik

dalam pengertian secara sempit, yaitu kurikulum sebagai mata pelajaran yang

diberikan, maupun secara luas, yaitu kurikulum sebagai semua pengalaman

pembelajar yang diarahkan oleh sekolah, yang diberikan di dalam ataupun di luar

sekolah. Kurikulum akan berkaitan dengan kegiatan pendidikan dan juga

pelatihan. Kurikulum dapat meliputi materi kurikulum yang direncanakan (mata

pelajaran), proses belajar-mengajar, dan sistem evaluasi (Soedijarto, 1997:87).

Hasil penelitian menunjukkan terdapatnya pengaruh faktor kurikulum

secara parsial terhadap keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-

SPMA Tanjungsari, yang dinyatakan dengan model regresi linear berganda

Ŷ = - 8,68 + 0,181 X1 + 0,310 X2 + 0,196 X3 + 0,129 X4 + 0,257 X5 + 0,216 X6. Dari

model regresi linear berganda tersebut, dapat diketahui bahwa setiap penambahan

satu nilai faktor kurikulum sedangkan faktor-faktor lainnya dikendalikan, akan

memberikan penambahan nilai keberhasilan pengembangan SDM pertanian di

SPP-SPMA Tanjungsari sebesar 0,196.

Page 181: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

162

162

Derajat pengaruh faktor kurikulum secara parsial terhadap keberhasilan

pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari ditunjukkan oleh nilai

koefisien determinasi (R2) parsial faktor kurikulum sebesar 21,2% (Tabel 18).

Adanya pengaruh faktor kurikulum terhadap keberhasilan pengembangan

SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari telah memperkuat pernyataan Karsidi

(2007:76), bahwa kurikulum akan menentukan kualitas pembelajaran, dan juga

Soedijarto (1997:87) yang mengatakan bahwa mutu hasil pendidikan pada

hakekatnya dipengaruhi oleh beberapa komponen, salah satunya adalah sistem

kurikulum. Hasil penelitian juga sejalan dengan apa yang dikemukakan Palmer

(1995), dalam Erekson dan Shumway (2006:28-29), yaitu bahwa kurikulum yang

terintegrasi dapat meningkatkan efektivitas pendidikan. Kurikulum yang

terintegrasi di sini dimaksudkan sebagai kurikulum yang tersusun dari gabungan

berbagai disiplin ilmu atau mata pelajaran.

Kurikulum pada dasarnya merupakan seperangkat rencana dan pengaturan

mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai

pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu. Dari pengertian kurikulum tersebut, jelas kurikulum akan

mempengaruhi keberhasilan suatu proses pendidikan.

Kurikulum dalam penelitian ini diindikasikan oleh mata pelajaran, proses

belajar-mengajar, dan evaluasi yang diterapkan di SPP-SPMA Tanjungsari. Mata

pelajaran terutama menyangkut kesesuaian mata pelajaran dengan pengetahuan

dan keterampilan di bidang pertanian (kesesuaiannya dengan kompetensi yang

dibutuhkan peserta didik), proses belajar-mengajar berkaitan dengan perencanaan

Page 182: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

163

163

dan pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar, sedangkan evaluasi berhubungan

dengan pengaruhnya terhadap motivasi belajar peserta didik.

Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa mata pelajaran telah

mempengaruhi keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA

Tanjungsari, dapat dijelaskan oleh karena mata pelajaran yang diberikan sangat

relevan dengan pencapaian kompetensi di bidang pertanian. Mata pelajaran di

SPP-SPMA Tanjungsari berbentuk Program Diklat, yang memberikan

konsekuensi logis pada penerapannya yaitu tidak terlalu banyak menekankan

pengajaran teoritis, tetapi lebih pada pembelajaran praktis. Selanjutnya pada Tabel

7 terlihat sebanyak 68% Program Diklat yang diberikan merupakan Program

Produktif yang berkaitan langsung dengan kompetensi bidang pertanian,

sedangkan 32% dapat dikatakan sebagai program penunjang. Penerapan Program

Diklat yang sebagian besarnya memiliki relevansi langsung dengan kompetensi

bidang pertanian tersebut jelas akan mampu mendukung pencapaian tujuan

penguasaan kompetensi bidang pertanian oleh peserta didik secara efektif.

Kemudian, dengan tercapainya tujuan penguasaan kompetensi bidang pertanian

tersebut maka dapat berarti kebutuhan peserta didik pun dapat terpenuhi, sehingga

tentu ini akan mendorong pengembangan motivasi belajar peserta didik. Dengan

demikian, dapat dipahami bahwa mata pelajaran yang diberikan di SPP-SPMA

Tanjungsari mampu mendukung pencapaian tujuan pembelajaran dan peningkatan

motivasi belajar peserta didik, sehingga secara nyata dapat memberikan pengaruh

positif terhadap keberhasilan proses pendidikan di SPP-SPMA Tanjungsari.

Page 183: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

164

164

Adanya pengaruh proses belajar-mengajar yang meliputi perencanaan dan

pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar terhadap keberhasilan pengembangan

SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari, menunjukkan bahwa proses belajar-

mengajar yang telah dilaksanakan di SPP-SPMA Tanjungsari telah turut

mendukung tercapainya keberhasilan proses pendidikan. Hal tersebut dapat

dijelaskan sebagai berikut:

- Perencanaan pembelajaran berkaitan dengan tujuan pembelajaran dan

bagaimana mencapai tujuan pembelajaran tersebut. Berdasarkan temuan di

lapangan dapat diketahui bahwa di awal kegiatan belajar-mengajar, guru

terlebih dahulu menyampaikan garis besar (silabi) materi yang akan

disampaikan beserta tujuan-tujuannya. Rothkopf dan Kaplan (1972), dalam

Gagne (1976:291), mengatakan bahwa menginformasikan tujuan belajar

kepada pembelajar, jelas memberikan efek terhadap pencapaian prestasi.

Upaya pengembangan motivasi pada proses pengajaran dapat berjalan efektif

jika pembelajar diberi informasi tentang tujuan pembelajaran. Ini

dimaksudkan untuk memberikan harapan-harapan pada pembelajar tentang

kemampuan apa yang akan diperoleh dari proses pembelajaran. Berkaitan

dengan itu, bahwa penyampaian materi dan tujuan pembelajaran oleh guru di

SPP-SPMA Tanjungsari di awal kegiatan pembelajaran akan dapat

mengembangkan motivasi belajar peserta didik, sehingga pada akhirnya akan

memberikan pengaruh terhadap pencapaian keberhasilan pembelajaran.

- Pelaksanaan pembelajaran di SPP-SPMA Tanjungsari lebih menekankan pada

kegiatan praktik daripada teori, yang ditunjukkan dengan pelaksanaan

Page 184: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

165

165

Program Adaptif yang berbobot 70% praktik dan 30% teori, serta pelaksanaan

Swakarya Wirausaha dan PKU di setiap tingkat. Pada konteks pendidikan

orang dewasa, pembelajaran demikian dapat mengembangkan motivasi belajar

pembelajar. Laird (1985:125) mengemukakan ciri-ciri belajar orang dewasa

salah satunya yaitu belajar harus dengan berbuat, tidak cukup hanya dengan

mendengarkan dan menyerap. Artinya, belajar harus dengan praktik, dan pada

saat ini dilaksanakan maka akan dapat mengembangkan motivasi belajar

pembelajar. Pelaksanaan pembelajaran dengan penekanan pada kegiatan

praktik juga dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih efektif,

terutama untuk penguasaan keterampilan bidang pertanian oleh peserta didik.

Ini dibuktikan bahwa dari hasil temuan di lapangan, diketahui bahwa peserta

didik cenderung memberikan nilai yang lebih baik pada komponen praktik

daripada teori. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat dipahami bahwa

pelaksanaan pembelajaran di SPP-SPMA Tanjungsari dapat mempengaruhi

keberhasilan proses pendidikan secara keseluruhan.

Berkaitan dengan sistem evaluasi yang mempengaruhi keberhasilan

pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari, dapat dijelaskan

bahwa salah satu bentuk evaluasi yang diterapkan di SPP-SPMA Tanjungsari

adalah Uji Kompetensi yang memungkinkan peserta didik memperoleh Sertifikat

Kompetensi yang dapat digunakan pada saat bekerja. SIL International (1999:1)

mengemukakan bahwa salah satu kondisi yang menjadikan pre-service training

perlu dilaksanakan adalah seseorang harus tersertifikasi terlebih dahulu sebelum

dapat memulai melaksanakan tugas atau pekerjaan. Dewasa ini telah diketahui

Page 185: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

166

166

bersama bahwa terdapat banyak situasi yang menuntut seseorang harus

tersertifikasi sebelum memulai bekerja. Berkaitan dengan itu, peserta didik yang

memperoleh Sertifikat Kompetensi akan menjadi lebih siap untuk bekerja.

Adanya Uji Kompetensi yang memungkinkan peserta didik memperoleh

Sertifikat Kompetensi, jelas akan mampu meningkatkan motivasi belajar peserta

didik. Dalam hal ini, peserta didik akan berusaha belajar dengan keras untuk lulus

Uji Kompetensi sehingga mereka dapat memperoleh Sertifikat Kompetensi. Efek

positif dari motivasi belajar yang tinggi ini adalah selain peserta didik dapat lulus

Uji Kompetensi, juga peserta didik dapat mencapai keberhasilan pendidikan

secara umum. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat dipahami bagaimana sistem

evaluasi di SPP-SPMA Tanjungsari mempengaruhi keberhasilan proses

pendidikannya.

Hasil penelitian yang menunjukkan faktor kurikulum berpengaruh positif

dan signifikan terhadap keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-

SPMA Tanjungsari, menuntut perlunya peningkatan faktor kurikulum dalam

upaya pencapaian keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA

Tanjungsari secara lebih baik. Peningkatan faktor ini dilaksanakan bersama-sama

secara sinergis dengan faktor-faktor lainnya.

Langkah awal yang perlu ditempuh dalam upaya peningkatan faktor

kurikulum adalah dengan menerapkan kurikulum yang saat ini digunakan di SPP-

SPMA Tanjungsari secara optimal, kemudian mengembangkannya agar menjadi

lebih bermutu. Ini berkaitan dengan hasil penelitian yang dengan jelas

Page 186: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

167

167

menunjukkan kurikulum yang diterapkan saat ini secara nyata telah

mempengaruhi keberhasilan proses pendidikan di SPP-SPMA Tanjungsari.

Pengembangan kurikulum dalam rangka peningkatan faktor kurikulum,

perlu direncanakan dan dirumuskan secara tepat dan efektif, di antaranya penting

untuk mempertimbangkan beberapa strategi. Pertama, perlu pengembangan

kurikulum ke arah pemenuhan kebutuhan lokal. Artinya, kurikulum harus

dirancang untuk penguasaan kompetensi yang dibutuhkan daerah. Kedua, perlu

pengembangan kurikulum ke arah pemenuhan kebutuhan perkembangan

masyarakat dan sektor pertanian. Sebagai contoh, perubahan masyarakat yang

semakin menuntut pemanfaatan biofuel memberikan peluang bagi sektor pertanian

untuk mengembangkan teknologi bahan bakar nabati. Dalam hal ini, kurikulum

harus mampu memenuhi tuntutan perkembangan masyarakat dan sektor pertanian

tersebut.

Berkaitan dengan Uji Kompetensi, perlu adanya kerjasama dengan seluruh

stakeholders, guna menganalisis kebutuhan kompetensi dan standar yang harus

dipenuhi, sehingga Sertifikat Kompetensi yang diperoleh peserta didik mendapat

pengakuan stakeholders secara lebih luas lagi.

d. Pengaruh Faktor Sarana dan Prasarana terhadap Keberhasilan

Pengembangan SDM Pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari

Suhartono (2008:111-114) mengemukakan bahwa sarana dan prasarana

pendidikan berfungsi untuk membantu meningkatkan efektivitas dan efisiensi

proses transformasi edukatif. Proses transformasi edukatif merupakan perubahan

Page 187: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

168

168

perilaku peserta didik dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Proses ini

berbentuk:

- Pengajaran, yaitu proses perubahan perilaku yang terutama tertuju pada

pengembangan kemampuan intelektual dan penggunaannya dalam kehidupan.

- Bimbingan, yaitu proses perubahan perilaku terutama tertuju pada

pengembangan kemampuan pribadi yang mampu memecahkan sendiri

persoalan belajar dan sosial yang dihadapi.

- Latihan, yaitu proses perubahan perilaku yang terutama tertuju pada

pengembangan kinerja intelektual, emosional, dan psikomotorik.

Berdasarkan fungsi dari sarana dan prasarana yaitu untuk membantu

meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses transformasi edukatif tersebut, maka

sarana dan prasarana pada dasarnya dapat mempengaruhi efektivitas dan efisiensi

proses pendidikan atau pembelajaran. Selanjutnya, Karsidi (2007:75-77)

mengatakan bahwa kualitas proses dan hasil pembelajaran akan dipengaruhi oleh

unsur-unsur yang secara langsung berkaitan dengan berlangsungnya proses

pembelajaran tersebut, salah satunya yaitu sarana. Dalam hal ini tentu termasuk

prasarananya. Pernyataan-pernyataan tersebut dibuktikan dengan hasil penelitian

yang menunjukkan bahwa faktor sarana dan prasarana secara parsial

mempengaruhi keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA

Tanjungsari, yang dinyatakan dengan model regresi linear berganda Ŷ = - 8,68 +

0,181 X1 + 0,310 X2 + 0,196 X3 + 0,129 X4 + 0,257 X5 + 0,216 X6. Dari model tersebut,

dapat diketahui bahwa setiap penambahan satu nilai faktor sarana dan prasarana

sedangkan faktor-faktor lainnya dikendalikan, akan memberikan penambahan

Page 188: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

169

169

nilai keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari

sebesar 0,129.

Analisis koefisien determinasi parsial memberikan nilai R2 parsial faktor

sarana dan prasarana sebesar 0,178 (Tabel 18). Dari nilai tersebut dapat diketahui

bahwa derajat pengaruh faktor sarana dan prasarana terhadap keberhasilan

pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari adalah sebesar 17,8%.

Faktor sarana dan prasarana pada penelitian ini diindikasikan dengan

ketersediaan sarana dan prasarana dalam mendukung proses pembelajaran teori

dan praktik, serta teknologi dalam mendukung proses pembelajaran. Hasil

penelitian yang menunjukkan bahwa faktor sarana dan prasarana mempengaruhi

keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari dapat

dijelaskan sebagai berikut:

- SPP-SPMA Tanjungsari telah memiliki sarana dan prasarana yang mampu

mendukung proses pembelajaran praktik. Ini dibuktikan dengan ketersediaan

lahan seluas 15,389 hektar, dengan peruntukkan terutama sebagai sawah,

kolam, kebun praktik, kebun koleksi, kebun induk, dan kebun unit produksi.

Selain itu, terdapat pula ruang pelatihan, rumah kaca, laboratorium kimia,

laboratorium fisika, laboratorium biologi, laboratorium bahasa, laboratorium

komputer, perpustakaan, ruang pasca panen, bengkel latih, gudang hasil/benih,

dan kandang ternak. Kemudian tersedia juga alat pertanian, alat bengkel, alat

klimatologi, dan alat pendukung kegiatan praktik lainnya. Ketersediaan sarana

dan prasarana yang mampu mendukung proses pembelajaran praktik tersebut,

secara nyata telah mempengaruhi kualitas proses dan hasil pembelajarannya.

Page 189: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

170

170

Hal ini dibuktikan dengan hasil temuan di lapangan yang menunjukkan bahwa

peserta didik cenderung memberikan nilai hasil belajar yang lebih baik pada

komponen nilai praktik daripada teori.

- Berkaitan dengan sarana dan prasarana pendukung proses pembelajaran teori

dan juga teknologi komputer dan internet, dari temuan di lapangan dapat

diketahui bahwa keadaannya dapat dikatakan masih belum baik, sehingga

telah mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran peserta didik. Hal

tersebut dibuktikan dengan komponen nilai teori peserta didik yang relatif

masih belum memuaskan. Selain itu, hasil penelitian juga telah membuktikan

bahwa derajat pengaruh faktor sarana dan prasarana terhadap keberhasilan

pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari sebesar 17,8%

menunjukkan nilai derajat pengaruh yang paling rendah dibandingkan dengan

faktor-faktor lainnya (Tabel 18). Berikut ini beberapa gambaran keadaan

sarana dan prasarana pendukung pembelajaran teori serta teknologi komputer

dan internet yang belum memadai tersebut, beserta pengaruhnya terhadap

proses belajar peserta didik:

• Keadaan ruang kelas (khususnya untuk tingkat III) belum memadai,

seperti kurang pencahayaan dan ventilasi udara, serta kebersihan yang

belum secara berkelanjutan terpelihara dengan baik. Djamarah (2005:46)

mengemukakan bahwa lingkungan belajar yang tidak menyenangkan,

suasana kelas yang pengap, meja dan kursi yang berantakan, fasilitas

belajar yang kurang tersedia, menyebabkan peserta didik malas belajar.

Pernyataan tersebut menegaskan pentingnya keadaan lingkungan belajar,

Page 190: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

171

171

termasuk kelas, yang mampu meningkatkan motivasi belajar peserta didik.

Pada saat lingkungan belajar tidak memadai, maka pengaruhnya terhadap

keberhasilan proses pembelajaran pun menjadi tidak optimal.

• Belum mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran di kelas, seperti

Over Head Projector atau LCD Projector, dan penerapan teknologi

komputer dan internet. Pada dasarnya pemilihan dan penggunaan media

pembelajaran memang harus disesuaikan di antaranya dengan keadaan

peserta didik, keterampilan guru/pelatih, budaya organisasi, fasilitas yang

tersedia, dan prinsip-prinsip pembelajaran (Davies, 2005:124). Artinya,

penggunaan media pembelajaran yang modern mungkin tidak tepat

diterapkan pada suatu proses pembelajaran. Namun demikian, perlu

dipertimbangkan juga bahwa penggunaan media pembelajaran, termasuk

teknologi, akan mempengaruhi motivasi belajar peserta didik,

sebagaimana dikemukakan Dick dan Reiser (1989:89), penggunaan media

pembelajaran akan menarik perhatian peserta didik dan pada akhirnya

memotivasi mereka.

Hasil penelitian yang menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan

faktor sarana dan prasarana terhadap keberhasilan pengembangan SDM pertanian

di SPP-SPMA Tanjungsari, mengindikasikan bahwa pencapaian keberhasilan

pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari secara lebih baik dapat

diwujudkan melalui peningkatan faktor sarana dan prasarana, dengan tetap pada

pemahaman bahwa usaha-usaha dilakukan secara sinergis bersama faktor-faktor

lainnya.

Page 191: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

172

172

Fakta bahwa pengaruh faktor sarana dan prasarana terhadap keberhasilan

pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari adalah yang terendah

dibandingkan faktor-faktor lainnya (ditunjukkan oleh nilai koefisien regresi

sebesar 0,129 dan koefisien determinasi sebesar 17,8%), menuntut peningkatan

faktor sarana dan prasarana secara optimal. Berkaitan dengan itu, perlu ditempuh

beberapa strategi. Pertama, pengoptimalan pemanfaatan sarana dan prasarana oleh

seluruh komponen di SPP-SPMA Tanjungsari, terutama guru, sehingga mampu

mendukung keberhasilan proses pembelajaran secara lebih efektif dan efisien.

Kedua, peningkatan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana pendukung

pembelajaran teori dan praktik. Dalam hal ini penting untuk senantiasa memahami

bahwa pelaksanaan pembelajaran teori dan praktik harus sama berkualitasnya.

Walaupun bobot proses pembelajaran lebih besar pada pembelajaran praktik,

namun kedua komponen pembelajaran (teori dan praktik) harus didukung oleh

ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai. Berkaitan dengan itu, perlu

peningkatan media pembelajaran ke arah pengembangan motivasi belajar peserta

didik, dan pengoptimalan penerapan teknologi komputer dan internet. Strategi

pengoptimalan penerapan teknologi komputer dan internet dalam proses

pembelajaran penting karena perkembangan masyarakat, termasuk sektor

pertanian, telah menuntut penerapan teknologi tersebut. Selain itu, strategi ini juga

penting untuk meningkatkan keberdayaan peserta didik pada saat lulus nantinya,

yaitu berupa penguasaan teknologi dan peningkatan kemampuan mengakses

informasi.

Page 192: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

173

173

Strategi ketiga, perlu pengembangan sarana dan prasarana ke arah

pemenuhan standar terbaik (bukan sekedar pada pemenuhan standar minimal)

bagi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bidang pertanian yang berkualitas.

Strategi ini penting, karena SDM guru yang berkualitas tidak dapat berfungsi

optimal tanpa ketersediaan sarana dan prasarana yang berkualitas pula.

e. Pengaruh Faktor Lingkungan Keluarga terhadap Keberhasilan

Pengembangan SDM Pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari

Faktor lingkungan keluarga dapat mempengaruhi motivasi belajar, dan

motivasi belajar akan sangat mempengaruhi keberhasilan peserta didik mengikuti

pendidikan. Faktor lingkungan keluarga juga akan menentukan keefektifan proses

pendidikan peserta didik. Pada penelitian ini, faktor lingkungan keluarga

diindikasikan dengan karakteristik lingkungan keluarga dan partisipasi dalam

mendukung pendidikan peserta didik di SPP-SPMA Tanjungsari.

Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh faktor lingkungan

keluarga secara parsial terhadap keberhasilan pengembangan SDM pertanian di

SPP-SPMA Tanjungsari, yang dinyatakan dengan model regresi linear berganda

Ŷ = - 8,68 + 0,181 X1 + 0,310 X2 + 0,196 X3 + 0,129 X4 + 0,257 X5 + 0,216 X6.

Berdasarkan model regresi linear berganda tersebut, dapat diketahui bahwa setiap

penambahan satu nilai faktor lingkungan keluarga sedangkan faktor-faktor lainnya

dikendalikan, akan memberikan penambahan nilai keberhasilan pengembangan

SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari sebesar 0,257.

Derajat pengaruh faktor lingkungan keluarga secara parsial terhadap

keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari

Page 193: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

174

174

ditunjukkan oleh nilai R2 parsial faktor lingkungan keluarga sebesar 40,7% (Tabel

18).

Adanya pengaruh faktor lingkungan keluarga terhadap keberhasilan

pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari, sebagaimana yang

dibuktikan oleh hasil penelitian, memperkuat pendapat Mudjiman (2007:48-49),

bahwa lingkungan keluarga menunjang pembangunan motivasi peserta didik,

yang antara lain dalam bentuk dukungan seperti partisipasi dalam membayar

biaya pendidikan. Semakin tinggi dukungan lingkungan keluarga, akan semakin

berkembang motivasi belajar peserta didik, dan pada akhirnya akan

mempengaruhi keberhasilan peserta didik dalam proses pendidikannya.

Faktor lingkungan keluarga yang mempengaruhi keberhasilan

pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari, dapat dijelaskan

sebagai berikut:

- Berdasarkan temuan di lapangan diketahui bahwa hanya sebagian kecil peserta

didik yang berasal dari keluarga petani (Lampiran 10). Namun demikian,

sebagian besar karakteristik keluarga peserta didik memiliki kaitan yang erat

dengan karakteristik lingkungan pertanian, seperti misalkan terdapat keluarga

peserta didik yang orang tuanya bekerja sebagai pegawai pemerintah di

instansi yang berkaitan dengan sektor pertanian (Dinas Pertanian, BPP, dan

lain sebagainya). Karakteristik lingkungan keluarga yang erat kaitannya

dengan karakteristik lingkungan pertanian tersebut dapat menumbuhkan

penilaian positif lingkungan keluarga terhadap pendidikan pertanian, sehingga

pada akhirnya keluarga menjadi terdorong untuk memberikan dukungan

Page 194: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

175

175

kepada peserta didik untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikannya di

SPP-SPMA Tanjungsari.

- Karakteristik lingkungan keluarga yang pada umumnya erat kaitannya dengan

karakteristik lingkungan pertanian, juga telah mendorong motivasi belajar dan

perilaku peserta didik. Berdasarkan temuan di lapangan diketahui bahwa

sebagian besar peserta didik termotivasi untuk berprestasi karena adanya

dorongan dari lingkungan keluarga. Djamarah (2005:53) mengatakan bahwa

situasi interaksi edukatif tidak bisa terlepas dari pengaruh latar belakang

kehidupan anak didik, termasuk karakteristik lingkungan keluarganya.

Karateristik lingkungan keluarga yang mendukung pendidikan peserta didik di

SPP-SPMA Tanjungsari dapat meningkatkan motivasi belajar dan perilaku

peserta didik, sehingga interaksi edukatif peserta didik pun dapat berlangsung

secara lebih baik.

- Partisipasi keluarga dalam mendukung proses pendidikan peserta didik di

SPP-SPMA Tanjungsari dapat dikatakan tinggi. Hal ini dapat diketahui dari

temuan di lapangan yang menunjukkan tingginya partisipasi keluarga dalam

membayar biaya pendidikan, menghadiri pertemuan sekolah, dan

pengembangan motivasi belajar peserta didik. Partisipasi keluarga yang tinggi

dalam mendukung proses pendidikan peserta didik tersebut secara nyata telah

mempengaruhi keberhasilan proses pendidikan peserta didik. Lingkungan

keluarga yang tidak mendukung, misalkan ditunjukkan dengan partisipasi

yang rendah dalam mendukung pelaksanaan pendidikan peserta didik, tentu

akan berdampak negatif pada peserta didik. Mungkin secara psikologis peserta

Page 195: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

176

176

didik merasa tidak diperhatikan oleh lingkungan keluarganya sehingga

menjadi tidak bersemangat untuk berprestasi baik. Tekanan-tekanan dari

lingkungan keluarga, misalkan permasalahan keluarga yang berakibat

terlupakannya kewajiban biaya pendidikan peserta didik, tentu akan

mempengaruhi keefektifan peserta didik dalam mengikuti proses

pembelajaran. Karena belum membayar biaya pendidikan, peserta didik bisa

jadi akan merasa malu, atau bahkan mendapat sanksi dari sekolah, sehingga

peserta didik tidak mau atau tidak dapat mengikuti beberapa sesi dari proses

pembelajaran. Jones dan Jones (2001:10) menyatakan bahwa tekanan keluarga

secara jelas berdampak pada kemampuan peserta didik untuk berfungsi secara

efektif di sekolah. Selanjutnya partisipasi keluarga dengan memberikan

dukungan emosional (moril) juga penting untuk mendukung keberhasilan

pendidikan peserta didik. Cole dan Chan (1994:8) melaporkan bahwa terdapat

faktor-faktor yang berpengaruh negatif terhadap perilaku peserta didik, di

antaranya yaitu tidak ada dukungan sosial dan tidak mendapat dukungan

emosional dari keluarga. Dalam hal ini, adanya dukungan emosional dari

keluarga dapat mengembangkan motivasi dan meningkatkan perilaku peserta

didik.

Hasil penelitian yang menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan

faktor lingkungan keluarga terhadap keberhasilan pengembangan SDM pertanian

di SPP-SPMA Tanjungsari, mengindikasikan bahwa upaya pengoptimalan

keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari, dapat

Page 196: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

177

177

dilakukan melalui peningkatan faktor lingkungan keluarga, yang disinergiskan

dengan peningkatan faktor-faktor lainnya.

Peningkatan faktor lingkungan keluarga perlu meliputi beberapa strategi.

Pertama, peningkatan kualitas lulusan. Strategi ini penting untuk meningkatkan

penilaian positif lingkungan keluarga terhadap SPP-SPMA Tanjungsari. Adanya

penilaian yang positif dapat meningkatkan dukungan lingkungan keluarga

terhadap proses pendidikan, walaupun karakteristik lingkungan keluarga tidak

berkaitan dengan karakteristik lingkungan pertanian. Kedua, peningkatan

partisipasi keluarga, terutama kesempatan berpartisipasi. Usaha-usaha ini penting

dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan peserta didik. Bentuk nyata dari

strategi ini di antaranya yaitu pelibatan keluarga peserta didik secara lebih luas

lagi dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi proses pembelajaran. Sebagai

contoh, mungkin perlu dilakukan kegiatan analisis kebutuhan belajar dan praktik

peserta didik yang menyertakan keluarga peserta didik, karena pada

kenyataannya, selain guru, keluarga adalah pihak yang juga sangat memahami

karakteristik peserta didik. Contoh lain, adalah evaluasi peserta didik yang

melibatkan keluarga. Akan lebih komprehensif hasil evaluasi belajar peserta didik

sekiranya mencakup komponen penilaian perilaku peserta didik di lingkungan

keluarga.

f. Pengaruh Faktor Lingkungan Masyarakat terhadap Keberhasilan

Pengembangan SDM Pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari

Sekolah (atau penyelenggara pendidikan dan pelatihan lainnya) sebagai

sistem sosial merupakan bagian integral dari sistem sosial yang lebih besar, yaitu

Page 197: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

178

178

masyarakat (Mulyasa, 2005:50). Sekolah dan masyarakat memiliki hubungan

yang sangat erat dalam mencapai tujuan sekolah atau pendidikan secara efektif

dan efisien. Hubungan sekolah dengan masyarakat bertujuan antara lain:

- Memajukan kualitas pembelajaran dan pertumbuhan anak.

- Memperkokoh tujuan serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat

- Menggairahkan masyarakat untuk menjamin hubungan dengan sekolah.

Penjelasan tersebut menggambarkan bahwa masyarakat akan

mempengaruhi keberhasilan pencapaian tujuan proses pendidikan atau

pembelajaran. Sebagai bagian dari masyarakat, keberhasilan pengembangan SDM

pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari tidak dapat terlepas dari dukungan

lingkungan masyarakat. Dalam hal ini, keberhasilan pengembangan SDM

pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan

masyarakatnya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor lingkungan masyarakat secara

parsial mempengaruhi keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA

Tanjungsari, yang dinyatakan dengan model regresi linear berganda Ŷ = - 8,68 +

0,181 X1 + 0,310 X2 + 0,196 X3 + 0,129 X4 + 0,257 X5 + 0,216 X6. Dari model regresi

linear berganda tersebut, dapat diketahui bahwa setiap penambahan satu nilai

faktor lingkungan masyarakat sedangkan faktor-faktor lainnya dikendalikan, akan

memberikan penambahan nilai keberhasilan pengembangan SDM pertanian di

SPP-SPMA Tanjungsari sebesar 0,216.

Derajat pengaruh faktor lingkungan masyarakat secara parsial terhadap

keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari

Page 198: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

179

179

ditunjukkan oleh nilai R2 parsial faktor lingkungan masyarakat sebesar 31,9%

(Tabel 18).

Pada penelitian ini, faktor lingkungan diindikasikan dengan karakteristik

lingkungan masyarakat dan partisipasi masyarakat dalam mendukung proses

pendidikan di SPP-SPMA Tanjungsari. Berpengaruhnya faktor lingkungan

masyarakat terhadap keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA

Tanjungsari menunjukkan bahwa karakteristik lingkungan masyarakat dan

partisipasi masyarakat telah mendukung keberhasilan proses pendidikan di SPP-

SPMA Tanjungsari. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

- Masyarakat di mana SPP-SPMA Tanjungsari berada adalah masyarakat

pertanian, sehingga karakteristik lingkungan masyarakatnya pun adalah

karakteristik lingkungan masyarakat pertanian. Demikian pula dengan

masyarakat di mana peserta didik tinggal, sangat erat dengan karakteristik

lingkungan masyarakat pertanian. Keadaan demikian tentu telah mendukung

proses pendidikan di SPP-SPMA Tanjungsari. Selain itu, peserta didik yang

berada di dalam lingkungan masyarakat pertanian akan memiliki motivasi

yang lebih tinggi untuk mengikuti proses pendidikan pertanian, karena mereka

akan berkeyakinan bahwa kompetensi yang diperolehnya dari proses

pendidikan akan sangat berguna pada saat mereka berada di lingkungan

masyarakatnya. Mudjiman (2008:47-48) mengemukakan bahwa karakteristik

lingkungan, termasuk karakteristik keluarga dan masyarakat, dapat

mempengaruhi motivasi belajar peserta didik. Pada saat karakteristik

lingkungan masyarakat mendukung proses pendidikan, maka motivasi belajar

Page 199: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

180

180

peserta didik dapat berkembang, dan pada akhirnya dapat mempengaruhi

keberhasilan proses pendidikannya.

- Partisipasi masyarakat dalam meciptakan lingkungan pendidikan yang

harmonis, dan partisipasi masyarakat dalam mendukung proses pendidikan

khususnya pelaksanaan praktik di lapangan, berdasarkan temuan di lapangan

diketahui relatif tinggi. Hal ini terlihat di antaranya dari suasana lingkungan

sekitar yang harmonis dan terlaksananya kegiatan-kegiatan pembelajaran di

lapangan secara lancar serta mendapat dukungan dari masyarakat. Partisipasi

masyarakat dalam menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan kondusif

telah mempengaruhi keberhasilan pendidikan peserta didik di SPP-SPMA

Tanjungsari. Lingkungan belajar yang nyaman dan kondusif tentu akan

meningkatkan motivasi belajar peserta didik, sehingga pada akhirnya

mempengaruhi keberhasilan proses pendidikannya. Jordan dan Porath

(2006:208) mengatakan bahwa lingkungan sekolah dan kelas yang baik

meningkatkan prestasi dan rasa memiliki. Lingkungan sekolah yang baik

dalam hal ini hanya dapat diwujudkan jika masyarakat turut berpartisipasi

untuk memelihara keamanan, ketertiban, dan kenyamanan lingkungan

sekolah. Selanjutnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembelajaran

terutama praktik di lapangan, dalam hal ini penyediaan tempat/sumber belajar,

juga telah mempengaruhi keberhasilan proses pendidikan peserta didik di

SPP-SPMA Tanjungsari. Senge et al. (2000:460) mengemukakan bahwa

peserta didik memerlukan masyarakat sebagai tempat mereka belajar.

Kemudian Tirtarahardja dan La Sula (2000:179) juga menyatakan bahwa

Page 200: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

181

181

kaitan antara masyarakat dan pendidikan yaitu dalam masyarakat tersedia

berbagai sumber belajar baik yang dirancang (by design) maupun yang

dimanfaatkan (utility). Pada saat masyarakat turut berpartisipasi dalam

penyediaan sumber belajar, khususnya untuk kegiatan praktik di lapangan,

maka pembelajaran di lapangan akan dapat terlaksana secara lebih baik dan

berkualitas, dan pada akhirnya mampu mendukung keberhasilan proses

pendidikan secara keseluruhan.

Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa faktor lingkungan masyarakat

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan pengembangan SDM

pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari, mengindikasikan bahwa untuk

mengoptimalkan keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA

Tanjungsari, perlu dilakukan usaha-usaha peningkatan faktor masyarakat, yang

disinergiskan dengan peningkatan faktor-faktor lainnya. Peningkatan faktor

lingkungan masyarakat harus diarahkan pada penguatan hubungan sinergis antara

SPP-SPMA Tanjungsari dengan masyarakat, yang dapat dicapai melalui beberapa

strategi.

Pertama, penguatan kerjasama, dalam arti perlu peningkatan kuantitas dan

kualitas kerjasama dengan berbagai stakeholders. Pada saat SPP-SPMA

Tanjungsari mampu membangun networking yang luas dan kuat, dukungan

terhadap proses pendidikan akan semakin besar, dan lulusan pun akan semakin

mudah terserap lapangan pekerjaan.

Kedua, pemenuhan kebutuhan masyarakat lokal. Strategi ini penting

karena berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat lokal. SPP-SPMA

Page 201: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

182

182

Tanjungsari harus melakukan usaha-usaha pemenuhan kebutuhan lokal, dalam

upaya meningkatkan keberdayaan masyarakat lokal. Sebagaimana telah

dikemukakan bahwa karakteristik masyarakat di wilayah Sumedang dan

Tanjungsari adalah masyarakat pertanian, maka sudah tentu SPP-SPMA

Tanjungsari mempunyai tanggung jawab dan peranan strategis dalam

mengembangkan dan memberdayakan masyarakat sekitar. Salah satu upaya

konkrit adalah melalui pemenuhan kompetensi yang menjadi kebutuhan

masyarakat lokal.

Ketiga, peningkatan partisipasi. Partisipasi adalah proses aktif dan inisiatif

yang muncul dari masyarakat serta akan terwujud sebagai suatu kegiatan nyata

apabila terpenuhi oleh tiga faktor pendukungnya, yaitu: (i) adanya kemauan; (ii)

adanya kemampuan; dan (iii) adanya kesempatan untuk berpartisipasi (Slamet,

dalam Karsidi, 2007:221). Kemauan dan kemampuan berpartisipasi berasal dari

yang bersangkutan (warga atau kelompok masyarakat), sedangkan kesempatan

berpartisipasi datang dari pihak luar yang memberi kesempatan. Partisipasi

masyarakat dalam pengembangan pendidikan, perlu ditumbuhkan adanya

kemauan dan kemampuan keluarga/warga atau kelompok masyarakat untuk

berpartisipasi dalam pengembangan pendidikan. Sebaliknya, juga pihak

penyelenggara negara atau pemerintahan perlu memberikan ruang dan atau

kesempatan dalam hal lingkup apa, seluas mana, melalui cara bagaimana,

seintensif mana, dan dengan mekanisme bagaimana partisipasi masyarakat itu

dapat dilakukan (Karsidi, 2007:222). Dengan demikian, strategi peningkatan

partisipasi masyarakat harus dilaksanakan dua arah, yaitu pada SPP-SPMA

Page 202: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

183

183

Tanjungsari dan masyarakatnya. SPP-SPMA Tanjungsari harus membuka ruang

partisipasi masyarakat yang lebih luas, mulai dari perencanaan, pelaksanaan,

monitoring, evaluasi, hingga pemanfaatan hasil proses pendidikan. Peningkatan

kemauan dan kemampuan masyarakat dapat ditempuh dengan memberikan

stimulan, misalkan melalui lulusan yang terjamin kualitasnya.

2. Faktor yang Paling Berpengaruh terhadap Keberhasilan Pengembangan

SDM Pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari

Kualitas hasil pendidikan pada dasarnya merupakan fungsi dari

berinteraksinya: peserta didik dengan latar belakang sosial ekonomi kultural,

kemampuan dasar kognitif, dan motivasinya; tenaga kependidikan (guru); sistem

kurikulum dengan materi kurikulum yang direncanakan, proses belajar-mengajar,

sistem evaluasi, dan manajemen kurikulumnya; waktu belajar, fasilitas dan

lingkungan keluarga dan masyarakat (Soedijarto, 1997:87)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor peserta didik, tenaga

kependidikan, kurikulum, sarana dan prasarana, lingkungan keluarga, dan

lingkungan masyarakat secara bersama-sama mempengaruhi keberhasilan

pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari, yang dinyatakan oleh

model regresi linear berganda Ŷ = - 8,68 + 0,181 X1 + 0,310 X2 + 0,196 X3 + 0,129

X4 + 0,257 X5 + 0,216 X6, dengan derajat pengaruh sebesar 91,5% (Tabel 17).

Berdasarkan hasil analisis regresi berganda (Lampiran 20) dan analisis

koefisien determinasi (R2) parsial (Tabel 18), diketahui bahwa faktor tenaga

kependidikan memberikan pengaruh yang terbesar terhadap keberhasilan

pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari, yaitu ditunjukkan

Page 203: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

184

184

dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,310 dan koefisien determinasi sebesar

48,7%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa faktor tenaga kependidikan, dalam hal

ini guru, merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap keberhasilan

pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari.

Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa faktor tenaga kependidikan

paling berpengaruh terhadap keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-

SPMA Tanjungsari, dapat dijelaskan oleh karena dalam proses pendidikan secara

umum, guru memiliki peranan yang strategis. Demikian pula dengan proses

pendidikan di SPP-SPMA Tanjungsari, guru sangat berperan dan menentukan

keberhasilan proses pendidikan atau pembelajaran. Karsidi (2007:75-77)

mengemukakan bahwa kualitas proses dan hasil pembelajaran akan dipengaruhi

oleh unsur-unsur yang secara langsung berkaitan dengan berlangsungnya proses

pembelajaran tersebut, yaitu guru, peserta didik, kurikulum, sarana, dan faktor lain

yang sifatnya kontekstual. Di antara unsur-unsur tersebut, guru merupakan satu-

satunya unsur yang mampu mengubah unsur-unsur lain menjadi bervariasi.

Sebaliknya unsur-unsur yang lain tidak dapat mengubah guru menjadi bervariasi.

Sehubungan dengan itu, guru merupakan unsur yang mempunyai peran amat

penting bagi terwujudnya pendidikan menurut kualitas yang dikehendaki. Jones

dan Jones (2001:11) menyatakan bahwa guru mempunyai kendali terhadap

berbagai faktor yang mempengaruhi prestasi dan perilaku peserta didik. Dalam hal

ini guru memiliki pengaruh yang besar terhadap prestasi dan perilaku peserta

didik. Dick dan Reiser (1989:1) mengemukakan bahwa guru akan menjalankan

fungsi kontrol, mengajarkan materi yang telah ditentukan, membuat peserta didik

Page 204: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

185

185

tertarik dengan materi, memperhitungkan level pengajaran berdasarkan perbedaan

kemampuan di antara peserta didik, dan memperlihatkan hasil pengukuran yang

membuktikan bahwa peserta didik menampilkan hasil yang memuaskan.

Selanjutnya, dalam konteks pelatihan, Hickerson dan Middleton

(1975:261) mengatakan bahwa walaupun pembelajar (peserta didik) adalah yang

terpenting, namun selama proses pelatihan (pendidikan) berlangsung, pelatih atau

pengajar (guru) memiliki posisi dan peranan penting, bahkan mungkin paling

penting, di mata pembelajar. Dalam hal ini, pelatih atau pengajar dapat menjadi

model bagi pembelajar. Kemudian berkaitan dengan guru sebagai model bagi

pembelajar, Swanson dan Henderson (1977), dalam Crowl et al. (1997:39),

mengemukakan bahwa peserta didik belajar banyak hal di dalam kelas dengan

mengamati bagaimana guru mereka berperilaku, dan peserta didik yang diajar

oleh guru yang telah mendapat pelatihan teknik mengajar, memberikan hasil

akademis yang lebih baik daripada peserta didik yang diajar oleh guru yang belum

mendapat pelatihan teknik mengajar. Dengan mengamati guru, peserta didik tidak

hanya belajar keterampilan akademis, tetapi juga berbagai perilaku non akademis

yang penting. Peserta didik mungkin belajar keterampilan berinteraksi dengan

cara mengamati bagaimana guru berinteraksi dengan peserta didik atau dengan

guru lainnya. Mereka juga mungkin mengadopsi sikap guru terhadap berbagai

macam topik, baik yang berkaitan maupun tidak berkaitan dengan pendidikan dan

sekolah mereka. Peserta didik mungkin meniru apa yang dipakai atau digunakan

oleh guru.

Page 205: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

186

186

Guru yang baik harus menjadi model yang efektif bagi peserta didik.

Dalam hal ini, guru harus menyadari bahwa perilaku mereka, baik yang disengaja

maupun tidak, akan sangat mempengaruhi apa yang peserta didik pelajari. Di atas

semuanya, guru yang baik memahami bagaimana memotivasi peserta didik untuk

belajar. Tanggung jawab guru tidak hanya menyampaikan mata pelajaran; guru

adalah model bagi peserta didiknya dan akan sangat mempengaruhi sikap,

kepercayaan, dan perilaku peserta didik.

Faktor tenaga kependidikan yang memberikan pengaruh terbesar terhadap

keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari,

memberikan implikasi bahwa upaya pengembangan SDM guru di SPP-SPMA

Tanjungsari akan secara efektif mampu meningkatkan keberhasilan

pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari. Berkaitan dengan hal

tersebut, penting untuk dilakukan beberapa strategi, di antaranya pendidikan dan

pelatihan bagi guru secara lebih intensif dan berkualitas.

Selain itu, guru juga harus lebih aktif untuk berusaha mengembangkan

diri. Dalam hal ini, penting bagi guru untuk terus meningkatkan kompetensinya,

sehingga dapat memenuhi tiga kompetensi utama seorang guru, yaitu kompetensi

profesional, personal, dan sosial (Joni dalam Karsidi, 2007:74-75).

Page 206: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasannya, dapat disimpulkan

bahwa:

1. Faktor peserta didik, tenaga kependidikan, kurikulum, sarana dan prasarana,

lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat, secara bersama-sama

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan pengembangan SDM

pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari. Adanya pengaruh positif tersebut

menunjukkan bahwa setiap penambahan nilai faktor-faktor yang

mempengaruhi tersebut, akan memberikan penambahan nilai keberhasilan

pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari. Derajat pengaruh

faktor peserta didik, tenaga kependidikan, kurikulum, sarana dan prasarana,

lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat, secara bersama-sama

terhadap keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA

Tanjungsari, yaitu sebesar 91,5 persen.

2. Faktor peserta didik secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari. Hasil

penelitian demikian menunjukkan bahwa peningkatan faktor peserta didik

akan menyebabkan peningkatan keberhasilan pengembangan SDM pertanian

di SPP-SPMA Tanjungsari. Derajat pengaruh faktor peserta didik terhadap

keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari

adalah sebesar 26,5 persen.

Page 207: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

188

188

3. Faktor tenaga kependidikan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan

terhadap keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA

Tanjungsari. Hasil penelitian demikian menunjukkan bahwa peningkatan

faktor tenaga kependidikan akan menyebabkan peningkatan keberhasilan

pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari. Derajat pengaruh

faktor tenaga kependidikan terhadap keberhasilan pengembangan SDM

pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari adalah sebesar 48,7 persen.

4. Faktor kurikulum secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari. Hasil

penelitian demikian menunjukkan bahwa peningkatan faktor kurikulum akan

menyebabkan peningkatan keberhasilan pengembangan SDM pertanian di

SPP-SPMA Tanjungsari. Derajat pengaruh faktor kurikulum terhadap

keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari

adalah sebesar 21,2 persen.

5. Faktor sarana dan prasarana secara parsial berpengaruh positif dan signifikan

terhadap keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA

Tanjungsari. Hasil penelitian demikian menunjukkan bahwa peningkatan

faktor sarana dan prasarana akan menyebabkan peningkatan keberhasilan

pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari. Derajat pengaruh

faktor sarana dan prasarana terhadap keberhasilan pengembangan SDM

pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari adalah sebesar 17,8 persen.

6. Faktor lingkungan keluarga secara parsial berpengaruh positif dan signifikan

terhadap keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA

Page 208: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

189

189

Tanjungsari. Hasil penelitian demikian menunjukkan bahwa peningkatan

faktor lingkungan keluarga akan menyebabkan peningkatan keberhasilan

pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari. Derajat pengaruh

faktor lingkungan keluarga terhadap keberhasilan pengembangan SDM

pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari adalah sebesar 40,7 persen.

7. Faktor lingkungan masyarakat secara parsial berpengaruh positif dan

signifikan terhadap keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-

SPMA Tanjungsari. Hasil penelitian demikian menunjukkan bahwa

peningkatan faktor lingkungan masyarakat akan menyebabkan peningkatan

keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari.

Derajat pengaruh faktor lingkungan masyarakat terhadap keberhasilan

pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari adalah sebesar 31,9

persen.

B. Implikasi

Implikasi dari hasil penelitian adalah sebagai berikut:

1. Keberhasilan pengembangan SDM pertanian melalui strategi pendidikan,

termasuk pre-service training, dipengaruhi oleh faktor peserta didik, tenaga

kependidikan, kurikulum, sarana dan prasarana, lingkungan keluarga, dan

lingkungan masyarakat.

2. Faktor sarana dan prasarana memberikan pengaruh yang terendah

dibandingkan dengan faktor-faktor lainnya. Keadaan tersebut terutama

disebabkan oleh belum memadainya kuantitas dan kualitas sarana dan

Page 209: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

190

190

prasarana pendukung pembelajaran teori, sehingga berimplikasi pada

rendahnya kemampuan kognitif peserta didik yang ditunjukkan oleh rata-rata

nilai komponen teori yang kurang memuaskan. Selain itu, rendahnya pengaruh

faktor sarana dan prasarana juga disebabkan oleh belum diterapkannya secara

optimal teknologi pendidikan, khususnya komputer dan internet, sehingga

dapat memberikan implikasi rendahnya penguasaan teknologi komputer dan

internet oleh peserta didik, serta lemahnya kemampuan peserta didik dalam

mengakses informasi melalui fasilitas teknologi informasi.

3. Faktor tenaga kependidikan yang memberikan pengaruh terbesar memberikan

implikasi bahwa keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA

Tanjungsari yang optimal dapat secara efektif dan efisien dicapai melalui

peningkatan faktor tenaga kependidikan (guru).

C. Saran

Saran yang dapat diajukan yaitu:

1. Perlu pengembangan penelitian sejenis, yaitu penelitian dengan variabel yang

lebih luas dan mendalam, dalam arti mencakup komponen manajemen

pengembangan SDM pertanian (planning, organizing, leading/directing, and

controlling), termasuk aspek kelembagaannya. Selain itu, perlu dicoba

variabel penelitian dengan indikator yang lebih detail.

2. Perlu perhatian yang lebih baik dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan

seluruh stakeholders terhadap SPP-SPMA Tanjungsari, berkaitan dengan

Page 210: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

191

191

peranan SPP-SPMA Tanjungsari yang strategis dalam pemberdayaan

masyarakat lokal melalui pengembangan SDM pertanian.

3. SPP-SPMA Tanjungsari dan seluruh stakeholders perlu mengoptimalkan

faktor peserta didik, tenaga kependidikan, kurikulum, sarana dan prasarana,

lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat, secara seimbang,

menyeluruh (holistik) dan sinergis, serta berkelanjutan, dan ditempuh melalui

strategi yang efektif dan efisien, di antaranya yaitu:

- Pengembangan SDM guru secara lebih bermutu, intensif, dan

berkelanjutan.

- Pengembangan program pendidikan murah dan berkualitas.

- Pengembangan kurikulum yang telah ada ke arah pemenuhan kebutuhan

lokal dan kebutuhan perkembangan masyarakat serta sektor pertanian.

- Peningkatan kualitas Uji Kompetensi ke arah pengakuan Sertifikat

Kompetensi secara lebih luas oleh stakeholders.

- Pengembangan sarana dan prasarana ke arah pemenuhan standar terbaik

(bukan sekedar pada pemenuhan standar minimal) bagi penyelenggaraan

pendidikan dan pelatihan bidang pertanian yang lebih berkualitas.

- Peningkatan partisipasi keluarga dan masyarakat yang dilaksanakan dua

arah, yaitu peningkatan kesempatan berpartisipasi oleh SPP-SPMA

Tanjungsari, dan peningkatan kemauan dan kemampuan keluarga dan

masyarakat untuk berpartisipasi.

Page 211: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

DAFTAR PUSTAKA

Barnes, R. 2005. Moving towards Technology Education: Factors That

Facilitated Teachers’ Implementation of a Technology Curriculum.

Journal of Technology Education Vol. 17, No. 1, Fall 2005. Blacksburg,

Virginia: Council of Technology Teacher Education and the International

Technology Education Association. p.6-18.

Brewer, E. W. dan D. N. Burgess. 2005. Professor’s Role in Motivating Students

to Attend Class. Journal of Industrial Teacher Education Vol. 42, No. 3,

2005. p.23-47.

Cole, P. G. dan L. Chan. 1994. Teaching Principles and Practice. Second Edition.

Sidney: Prentice Hall.

Crowl, T., S. Kaminsky, dan D. M. Podell. 1997. Educational Psychology:

Windows on Teaching. Dubuque: Brown & Benchmark Publisher.

Davies, E. 2005. Buku Wajib bagi Para Manajer Bagaimana Menyelenggarakan

Training (Edisi terjemahan oleh Ramelan). Jakarta: PT. Bhuana Ilmu

Populer.

Departemen Pertanian. 2006a. Program dan Kegiatan Departemen Pertanian

Tahun 2007. Jakarta: Departemen Pertanian.

__________________. 2006b. Rencana Pembangunan Pertanian 2005-2009.

Jakarta: Departemen Pertanian.

Dick, W. dan R. A. Reiser. 1989. Planning Effective Instruction. Boston: Allyn

and Bacon.

Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa. 2006. Manajemen Sekolah dalam

Pendidikan Inklusif. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa.

Djamarah, S.B. 2005. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif: Suatu

Pendekatan Teoritis Psikologis. Jakarta: Rineka Cipta.

Erekson, T. dan S. Shumway. 2006. Integrating the Study of Technology into the

Curriculum: A Consulting Teacher Model. Journal of Technology

Education Vol. 18 No. 1, Fall 2006. Blacksburg, Virginia: Council of

Technology Teacher Education and the International Technology

Education Association. p.27-38.

Page 212: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

193

193

DAFTAR PUSTAKA (Lanjutan)

Fatah, L. 2006. Dinamika Pembangunan Pertanian dan Pedesaan. Banjarbaru:

Jurusan Sosek Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat dan

Pustaka Buana.

Gagne, R. M. 1976. The Conditions of Learning. Third Edition. New York: Holt,

Rinehart and Winston.

Gagne, R. M., L. J. Briggs, W. W. Wager. 1988. Principles of Instructional

Design. New York: Holt, Rinehart and Winston, Inc.

Good, T.L. dan J.E. Brophy. 1990. Educational Psychology: A Realistic

Approach. Fourth Edition. New York: Longman.

Greener, S. L. 2008. Selfaware and Selfdirected: Student Conceptions of Blended

Learning. Merlot Journal of Online Learning and Teaching Vol. 4, No. 2,

Juni 2008. p.243-253.

Hadi, A.S. 2005. Pendidikan: Suatu Pengantar. Surakarta: Lembaga

Pengembangan Pendidikan (LPP) UNS dan UPT Penerbitan dan

Pencetakan UNS (UNS Press).

Hickerson, F. J. dan J. Middleton. 1975. Helping People Learn: A Module for

Training Trainers. Honolulu: East West Center, East West

Communication Institute.

Hikmat, H. 2006. Strategi Pemberdayaan Masyarakat. Bandung: Humaniora

Utama Press.

Ife, J. 2002. Community Development : Community-based alternatives in an age

of globalization. New South Wales: Pearson Education Australia Pty

Limited.

Iriawan, N. dan S. P. Astuti. 2006. Mengolah Data Statistik dengan Mudah

Menggunakan Minitab 14. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Jensen, S. V. dan K. L. Burr. 2006. Participation and Learning Relationships: A

Service-Learning Case Study. Journal of Industrial Teacher Education Vol.

43, No. 3, 2006. p.6-28.

Jones, V. F. dan L. S. Jones. 2001. Comprehensive Classroom Management:

Creating Communities of Support and Solving Problems. Boston: Allyn &

Bacon.

Page 213: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

194

194

DAFTAR PUSTAKA (Lanjutan)

Jordan, E.A. dan M. J. Porath. 2006. Educational Psychology: A Problem – Based

Approach. Boston: Pearson Education, Inc.

Karsidi, R. 2007. Sosiologi Pendidikan. Cetakan I Edisi II. Surakarta: LPP UNS

dan UNS Press.

Krisnamurthi, B. 2006. “Revitalisasi Pertanian: Sebuah Konsekuensi Sejarah dan

Tuntutan Masa Depan” dalam Revitalisasi Pertanian dan Dialog

Peradaban. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara.

Laird, D. 1985. Approaches to Training and Development. Second Edition.

Massachusetts: Addison-Wesley Publishing Company.

Lewy, A. 1977. Handbook of Curriculum Evaluation. Paris: Unesco.

Mardikanto, T. 1993. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Surakarta: Sebelas

Maret University Press.

____________. 2007. Dasar-Dasar Penyuluhan Pertanian. Surakarta: Pusat

Pengembangan Agrobisnis dan Perhutanan Sosial.

McKay, E. G., D. Cabrales, dan V. J. Borrego. 1998. Starting Strong: A Guide to

Pre-Service Training. Washington, DC: MOSAICA, The Center for

Nonprofit Development and Pluralism.

Mikkelsen, B. 2003. Metode Penelitian Partisipatoris dan Upaya – Upaya

Pemberdayaan : sebuah buku pegangan bagi para praktisi lapangan

(Edisi terjemahan oleh Matheos Nalle). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Mudjiman, H. 2007. Manajemen Pelatihan Berbasis Belajar Mandiri. Cetakan 2.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

___________. 2008. Belajar Mandiri. Cetakan 2. Surakarta: LPP UNS dan UNS

Press.

Mulyasa, E. 2005. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

__________. 2006. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik,

Implementasi, dan Inovasi. Cetakan 9. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Page 214: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

195

195

DAFTAR PUSTAKA (Lanjutan)

__________. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Sebuah Panduan

Praktis. Cetakan 3. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nuraeni, I. dan A. Suwandi. 2005. Manajemen Pelatihan. Jakarta: Penerbit

Universitas Terbuka.

Oliva, P. F. 1982. Developing the Curriculum. Boston: Little, Brown and

Company.

Patrick, J. 1992. Training: Research and Practice. London: Academic Press

Limited.

Purwanto. 2007. Instrumen Penelitian Sosial dan Pendidikan: Pengembangan dan

Pemanfaatan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Pusbangdiktan. 2007. Reorientasi Pendidikan Pertanian Tahun 2007. Rakernas

BPSDMP Tahun 2007. Ciawi, 5-7 Februari 2007.

Riduwan. 2008. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung:

Alfabeta.

Sa’ud, U. S. dan A. S. Makmun. 2006. Perencanaan Pendidikan: Suatu

pendekatan komprehensif. Bandung: Program Pascasarjana Universitas

Pendidikan Indonesia dan PT Remaja Rosdakarya.

Seemann, K. 2003. Basic Principles in Holistic Technology Education. Journal of

Technology Education Vol. 14 No. 2, Spring 2003. Blacksburg, Virginia:

Council of Technology Teacher Education and the International

Technology Education Association. p.28-39.

Senge, P. M., N. Cambron-McCabe, T. Lucas, B. Smith, J. Dutton, dan A.

Kleiner. 2000. Schools That Learn: A Fifth Discipline Fieldbook for

Educators, Parents, and Everyone Who Cares About Education. New

York: Doubleday.

SIL International. 1999. What is Preservice Training. Summer Institute of

Linguistics. http://www.sil.org/lingualinks/literacy/referencematerials/

GlossaryOfLiteracyTerms/WhatIsPreserviceTraining.htm. Diakses pada

17 Maret 2009.

Page 215: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

196

196

DAFTAR PUSTAKA (Lanjutan)

Soedijarto. 1997. Memantapkan Kinerja Sistem Pendidikan Nasional dalam

Menyiapkan Manusia Indonesia Memasuki Abad ke-21. Jakarta: Proyek

Perencanaan Terpadu dan Ketenagaan Diklusepora.

Soetomo. 2006. Strategi – Strategi Pembangunan Masyarakat. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Sudargono. 2003. Hubungan antara Lingkungan Sosial Budaya, Informasi

Limbah dan Tingkat Pendidikan dengan Sikap Petani dalam Pemanfaatan

Limbah Cair Mono Sodium Glutamat (MSG) untuk Irigasi dan Padi

Sawah di Desa Ngringo. [Thesis]. Surakarta: Program Studi Ilmu

Lingkungan, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret.

Sudjana. 2003. Teknik Analisis Regresi dan Korelasi bagi para Peneliti. Edisi

Ketiga Cetakan Ketiga. Bandung: Tarsito.

_______. 2005. Metoda Statistika. Edisi Keenam Cetakan Ketiga. Bandung:

Tarsito.

Sugiyono. 2007. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.

_______. 2008. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Suhartono, S. 2008. Wawasan Pendidikan: Sebuah Pengantar Pendidikan.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Suparjan dan H. Suyatno. 2003. Pengembangan Masyarakat: dari Pembangunan

sampai Pemberdayaan. Yogyakarta: Aditya Media.

Suryono, Y. 2008. Pengembangan Sumber Daya Manusia: Pendekatan Strategis

dan Pendidikan. Yogyakarta: Gama Media.

Taruna, T. 2000. Teknik Pemberdayaan Masyarakat. Makalah disampaikan pada

Pelatihan Participatory Rural Appraisal (PRA). LPPSP. Semarang, 15-16

Januari 2000.

Tirtarahardja, U. dan La Sula. 2000. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Kerjasama

Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dengan PT.

Rineka Cipta.

Page 216: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

197

197

DAFTAR PUSTAKA (Lanjutan)

Tiyanto, L. Kristianto, A. Catur, dan B. Himawanti. 2006. Mengubah dari yang

Kecil (Perspektif, Konsepsi dan Metode Membangun Komunitas).

Surakarta: Lindu Pustaka.

Triyadi. 2006. Eksistensi Pendidikan Non Formal dalam Peningkatan Kapasitas

Masyarakat Sekitar Hutan dalam Upaya Peningkatan Kesejahteraan. Jakarta: Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan, Direktorat

Jenderal Pendidikan Luar Sekolah, Departemen Pendidikan Nasional.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan

Dosen. Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional. Departemen Pendidikan Nasional Republik

Indonesia.

Uyanto, S. S. 2009. Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Edisi Ketiga.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

van den Ban, A.W. dan H.S. Hawkins. 1999. Penyuluhan Pertanian (Edisi

terjemahan oleh A. Dwina Herdiasti). Yogyakarta: Kanisius.

Wlodkowski, R. J. 1991. Enhancing Adult Motivation to Learn. San Francisco:

Jossey – Bass Inc, Publishers.

Wrihatnolo, R. R. dan R. N. Dwidjowijoto. 2007. Manajemen Pembangunan

Indonesia. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Wuryanto, T. 2007. Peranan Lembaga Pendidikan Non Formal dalam

Menghasilkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas di Surakarta

(Kasus di Lembaga Pendidikan Non Formal Surakarta). [Thesis].

Surakarta: Program Studi Penyuluhan Pembangunan, Program

Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret.

Yapadi. 2006. Membalik Arus, Menuai Kemandirian Petani. Prodising Seminar

Membalik Arus Menuai Revitalisasi Pertanian dan Pedesaan. Bogor 24

Mei 2006. Jakarta: Yayasan Padi Indonesia.

Zubaedi. 2007. Wacana Pembangunan Alternatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Page 217: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

198

198

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

JADWAL PENELITIAN

Judul : Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Pengembangan SDM Pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari

Lokasi : SPP-SPMA Tanjungsari, Jalan Raya Bandung-Sumedang KM 29, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat

Waktu : November 2008 – Mei 2009

Tahun 2008 Tahun 2009

November Desember Januari Februari Maret April Mei No Kegiatan

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Penyusunan usulan penelitian

2 Seminar usulan penelitian 1)

3 Perbaikan usulan penelitian

4 Ujian komprehensif 1)

5 Pengurusan izin penelitian

6 Pengujian instrumen

7

Pengumpulan data pokok dan

penunjang 2)

8 Analisis data 2)

9

Penyusunan laporan hasil penelitian

dalam bentuk draft Tesis

10 Seminar hasil penelitian 3)

11 Perbaikan draft Tesis

12 Ujian Tesis 3)

Keterangan: 1) Seminar usulan penelitian telah dilaksanakan pada Jum’at, 28 November 2008; Ujian komprehensif telah dilaksanakan pada Senin, 22 Desember 2008. 2) Tahapan penelitian di lapangan, telah dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan Februari 2009. 3)

Seminar hasil penelitian telah dilaksanakan pada Kamis, 7 Mei 2009; Ujian Tesis telah dilaksanakan pada Kamis, 28 Mei 2009.

Page 218: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

199

199

Lampiran 2. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

KISI – KISI INSTRUMEN PENELITIAN

Nomor Butir Konsep Variabel Indikator Deskriptor Kuesioner

Uji Instrumen Kuesioner

Penelitian

Peserta Didik 2. Karakteristik

sosial-ekonomi

3. Kemampuan dasar

4. Motivasi

- Pendapatan orang tua dalam mendukung pendidikan

peserta didik

- Tingkat pendidikan orang tua dalam mempengaruhi

dukungannya terhadap pendidikan peserta didik

- Pengalaman prestasi peserta didik sebelum ikut

pendidikan

- Motif atau alasan dan minat peserta didik ikut

pendidikan

A1, A2

A3, A4

A5, A6

A7, A8, A9

A1, A2

A3, A4

A5, A6

A7, A8

Pendidikan

sebagai sistem

Tenaga

Kependidikan

• Kompetensi

• Kemampuan

mengajar

• Kedisiplinan

- Keahlian dan penguasaan materi yang diajarkan

- Kejelasan dalam mengajar/memberikan materi

pelajaran

- Ketepatan dalam pemilihan dan penggunaan metode

dan teknik mengajar

- Kehadiran mengajar

- Ketepatan waktu mengajar

B1, B2, B3

B4, B5

B6, B7

B8

B9

B1, B2

B3, B4

B5, B6

B7

B8

Page 219: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

200

200

Lampiran 2. (Lanjutan)

Nomor Butir Konsep Variabel Indikator Deskriptor Kuesioner

Uji Instrumen Kuesioner

Penelitian

Kurikulum 1. Mata pelajaran

2. Proses belajar-

mengajar

3. Evaluasi

- Kesesuaian mata pelajaran dengan pengetahuan dan

keterampilan bidang pertanian

- Perencanaan kegiatan belajar-mengajar

- Pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar

- Pengaruh proses evaluasi terhadap motivasi belajar

C1, C2

C3, C4

C5, C6, C7

C8, C9

C1, C2

C3, C4

C5, C6

C7, C8

Sarana dan

Prasarana 1. Ketersediaan

sarana dan

prasarana

2. Teknologi

- Keadaan kualitas sarana dan prasarana dalam

mendukung proses pembelajaran teori dan praktik

- Keadaan kuantitas sarana dan prasarana dalam

mendukung proses pembelajaran teori dan praktik

- Ketersediaan teknologi komputer dan internet dalam

mendukung proses pembelajaran

D1, D2, D3,

D4

D5, D6, D7

D8, D9

D1, D2, D3,

D4, D5, D6

D7, D8

Pendidikan

sebagai sistem

Lingkungan

Keluarga 1. Karakteristik

lingkungan

keluarga

2. Partisipasi

keluarga

- Karakteristik lingkungan keluarga dalam mendukung

pendidikan peserta didik

- Partisipasi keluarga dalam membayar biaya

pendidikan

- Partisipasi keluarga dalam pertemuan sekolah

- Partisipasi keluarga dalam pengembangan motivasi

belajar peserta didik

E1, E2, E3

E4, E5

E6, E7

E8, E9

E1, E2

E3, E4

E5, E6

E7, E8

Page 220: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

201

201

Lampiran 2. (Lanjutan)

Nomor Butir Konsep Variabel Indikator Deskriptor Kuesioner

Uji Instrumen Kuesioner

Penelitian

Pendidikan

sebagai sistem

Lingkungan

Masyarakat 1. Karakteristik

lingkungan

masyarakat

2. Partisipasi

masyarakat

- Karakteristik lingkungan masyarakat di mana peserta

didik tinggal dan di sekitar sekolah dalam

mendukung proses pendidikan

- Partisipasi masyarakat di sekitar sekolah dalam

menjaga kenyamanan lingkungan pendidikan

- Partisipasi masyarakat di luar sekolah dalam

pelaksanaan pembelajaran di lapangan

F1, F2, F3, F4

F5, F6

F7, F8, F9

F1, F2, F3, F4

F5, F6

F7, F8

• Pengembangan

SDM

• Pemberdayaan

melalui

pendidikan

dalam arti luas

(pre-service

training)

Keberhasilan

Pengembangan

SDM Pertanian di

SPP-SPMA

Tanjungsari

1. Kualitas dan

potensi peserta

didik

- Tingkat pengetahuan, keterampilan, sikap, dan

kemandirian peserta didik, diukur dari nilai hasil

belajar pada semester III, IV dan V

- Kedisiplinan, diukur dari tingkat kehadiran pada

semester III, IV dan V

- Partisipasi dalam organisasi kesiswaan pada semester

III, IV, dan V

- Diukur dari

hasil belajar

(rapor) dan

data pengalam-

an organisasi

peserta didik

Keterangan:

- Kuesioner yang digunakan pada uji instrumen terdapat pada Lampiran 3.

- Kuesioner yang digunakan pada penelitian (pengumpulan data) terdapat pada Lampiran 4.

Page 221: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

202

202

Lampiran 3. Kuesioner pada Uji Instrumen

KUESIONER

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN

PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN

DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT

PETUNJUK:

1. Mohon Saudara/i memberikan nilai terhadap pernyataan-pernyataan yang

tersedia di bawah ini sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, dengan cara

memberi tanda silang (X) pada salah satu nilai dari empat pilihan nilai yang

tersedia. Semakin tinggi nilai yang dipilih, berarti Saudara/i semakin

mendukung/setuju terhadap pernyataan yang dimaksud.

2. Perlu diketahui bahwa hasil pengisian kuesioner ini tidak berpengaruh pada

nilai hasil belajar, sehingga Saudara/i tidak perlu ragu untuk mengisi

kuesioner secara jujur sesuai keadaan yang sebenarnya. Penelitian ini akan

menjamin kerahasiaan identitas Saudara/i.

Page 222: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

203

203

Lampiran 3. (Lanjutan)

Nama : .................................................

Kelas : .................................................

No Pernyataan Nilai

A. Variabel Faktor Peserta Didik

1

Pendapatan orang tua saya sangat mendukung pendidikan

saya di sekolah ini

5 4 3 2

2

Orang tua saya tidak pernah mengalami kesulitan dalam

membiayai sekolah saya

5 4 3 2

3

Orang tua sangat mendukung saya untuk menyelesaikan

pendidikan di sekolah ini karena mereka pun memiliki

tingkat pendidikan yang cukup tinggi

5 4 3 2

4

Orang tua saya memiliki tingkat pendidikan yang cukup

tinggi sehingga mendukung pendidikan saya

5 4 3 2

5

Saya selalu memperoleh nilai hasil belajar yang baik selama

bersekolah di SMP

5 4 3 2

6

Sewaktu di SMP, saya termasuk siswa yang memiliki

prestasi baik

5 4 3 2

7

Orang tua saya tidak pernah memaksa saya untuk masuk ke

sekolah ini

5 4 3 2

8

Saya mengikuti pendidikan di sekolah ini karena keinginan

sendiri

5 4 3 2

9

Saya sangat berminat mengikuti pendidikan pertanian

5 4 3 2

B. Variabel Faktor Tenaga Kependidikan

1

Mata pelajaran yang diajarkan di sekolah ini diberikan oleh

guru yang memiliki keahlian sesuai mata pelajaran yang

diajarkannya

5 4 3 2

2

Guru yang mengajar saya sangat ahli di bidangnya

5 4 3 2

3

Di sekolah ini, saya selalu diajar oleh guru yang sangat

menguasai seluruh materi pelajaran yang diberikan

5 4 3 2

4

Apabila ibu/bapak guru mengajar/memberikan praktik, saya

dengan mudah dapat memahami dan menguasai materi

pelajaran/praktik yang diberikan

5 4 3 2

5

Bapak/ibu guru saya selalu menyampaikan materi pelajaran

di kelas dan di lapangan secara baik dan jelas

5 4 3 2

Page 223: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

204

204

Lampiran 3. (Lanjutan)

No Pernyataan Nilai

B. Lanjutan

6

Saya senang dengan cara mengajar yang diterapkan

bapak/ibu guru di sekolah ini

5 4 3 2

7

Cara mengajar bapak/ibu guru di sekolah ini tidak membuat

saya bosan dan jenuh ketika belajar di kelas maupun di

lapangan

5 4 3 2

8

Pada setiap jam pelajaran, guru selalu hadir tepat pada

waktunya

5 4 3 2

9

Lama mengajar setiap guru selalu sesuai dengan jadwal

yang telah ditetapkan

5 4 3 2

C. Variabel Faktor Kurikulum

1

Mata pelajaran (Program Diklat) yang diberikan di sekolah

ini mendukung pengembangan pengetahuan dan

keterampilan saya di bidang pertanian

5 4 3 2

2

Pengetahuan dan keterampilan saya di bidang pertanian

bertambah setelah mengikuti setiap mata pelajaran (Program

Diklat) yang diberikan

5 4 3 2

3

Rencana dan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan

selalu dijelaskan terlebih dahulu oleh guru sebelum kegiatan

belajar-mengajar dimulai

5 4 3 2

4

Sebelum pelajaran dimulai, ibu/bapak guru menyampaikan

rencana materi pelajaran yang akan diberikan dan

menjelaskan tujuan pembelajaran

5 4 3 2

5

Banyaknya kegiatan praktik di sekolah ini telah menjadikan

saya menguasai banyak keterampilan yang bermanfaat di

bidang pertanian

5 4 3 2

6

Saya senang dan puas dengan proses belajar-mengajar di

sekolah ini karena lebih banyak praktiknya daripada

teorinya

5 4 3 2

7

Saya dapat memahami dan menguasai mata pelajaran yang

diajarkan setelah mengikuti proses belajar-mengajar di kelas

dan di lapangan

5 4 3 2

8

Saya selalu belajar untuk mempersiapkan diri menghadapi

ujian/tes

5 4 3 2

9

Dengan adanya ujian kompetensi yang diberikan di sekolah

ini membuat saya harus selalu belajar dengan keras agar

dapat memperoleh sertifikat kompetensi

5 4

3 2

Page 224: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

205

205

Lampiran 3. (Lanjutan)

D. Variabel Faktor Sarana dan Prasarana

1

Sekolah ini dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang

mendukung kegiatan belajar-mengajar di kelas, seperti

ruangan kelas yang nyaman dan alat bantu belajar yang

lengkap dan baik keadaannya

5 4 3 2

2

Saya bersemangat ketika belajar di kelas karena selalu

didukung oleh sarana dan prasarana belajar yang baik

5 4 3 2

3

Saya sangat senang ketika praktik di lapangan atau

laboratorium, karena kegiatan praktik selalu didukung oleh

ketersediaan alat-alat yang lengkap dan baik kondisinya

5 4 3 2

4

Sarana dan prasarana praktik di sekolah ini selalu tersedia

dalam keadaan baik

5 4 3 2

5

Kegiatan belajar di kelas tidak pernah terhambat oleh

permasalahan kekurangan sarana dan prasarana belajar,

misalkan kekurangan kursi, meja, spidol, kapur tulis, atau

bahkan ruangan kelas

5 4 3 2

6

Setiap praktik di lapangan atau laboratorium, alat-alat

(seperti cangkul, arit, dsb) selalu disediakan oleh sekolah

dalam jumlah yang sesuai dengan jumlah siswa

5 4 3 2

7

Luas lahan praktik di sekolah ini dapat mendukung

kelancaran pelaksanaan praktik

5 4 3 2

8

Sekolah ini dilengkapi fasilitas teknologi komputer secara

memadai

5 4 3 2

9

Saya senang belajar di sekolah ini karena saya dapat belajar

internet, dan saya dapat langsung praktik karena sekolah

menyediakan fasilitasnya secara lengkap

5 4 3 2

E. Variabel Faktor Lingkungan Keluarga

1

Saya tertarik pada pengetahuan dan keterampilan pertanian

karena saya berasal dari keluarga petani

5 4 3 2

2

Pengetahuan dan keterampilan yang saya peroleh dari

sekolah ini sangat mendukung usaha/mata pencaharian

keluarga saya

5 4 3 2

3

Pendidikan saya sangat relevan (sesuai) dengan bidang

pekerjaan keluarga saya

5 4 3 2

4

Saya tidak pernah menunggak uang sekolah karena orang

tua selalu membayarnya tepat pada waktunya

5 4 3 2

Page 225: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

206

206

Lampiran 3. (Lanjutan)

No Pernyataan Nilai

E. Lanjutan

5

Jika sekolah mengajukan permohonan sumbangan kepada

orang tua siswa untuk keperluan pembangunan atau kegiatan

sekolah, orang tua saya selalu turut berpartisipasi

memberikan sumbangan

5 4 3 2

6

Orang tua saya selalu hadir jika diundang oleh pihak sekolah

5 4 3 2

7

Orang tua saya sering diundang untuk mengikuti pertemuan

di sekolah

5 4 3 2

8

Saya termotivasi untuk dapat berprestasi di sekolah ini

karena adanya dorongan moral/emosional dari lingkungan

keluarga

5 4 3 2

9

Lingkungan keluarga mendukung saya untuk dapat

menyelesaikan studi di sekolah ini

5 4 3 2

F. Variabel Faktor Lingkungan Masyarakat

1

Saya tertarik pada pengetahuan dan keterampilan pertanian

karena saya berasal dari daerah yang sebagian besar

penduduknya bermatapencaharian di bidang pertanian

5 4 3 2

2

Pengetahuan dan keterampilan yang saya peroleh dari

sekolah ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat di sekitar

tempat tinggal saya

5 4 3 2

3

Sekolah saya berada di daerah yang mayoritas

masyarakatnya bekerja di sektor pertanian

5 4 3 2

4

Masyarakat di sekitar sekolah sangat mendukung proses

pendidikan di sekolah ini, karena sekolah ini berada di

lingkungan masyarakat pertanian

5 4 3 2

5

Lingkungan di sekitar sekolah termasuk aman dan tertib

5 4 3 2

6

Saya senang sekolah di sini karena didukung oleh

lingkungan sekitar yang nyaman dan masyarakat yang

ramah

5 4 3 2

7

Saya senang jika praktik lapangan langsung di masyarakat

(misalkan PKU dan magang), karena mereka selalu

membantu saya dengan sepenuh hati

5 4 3 2

8

Masyarakat selalu membantu jika saya sedang

melaksanakan PKU dan magang

5 4 3 2

9

Kegiatan belajar di lapangan yang dilaksanakan langsung di

masyarakat (misal PKU, magang karyawisata, dan

sebagainya) selalu berjalan lancar karena mendapat

dukungan masyarakat

5 4 3 2

Page 226: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

207

207

Lampiran 4. Kuesioner Penelitian

KUESIONER

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN

PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN

DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2009

Page 227: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

208

208

Lampiran 4. (Lanjutan)

PETUNJUK:

3. Mohon Saudara/i memberikan nilai terhadap pernyataan-pernyataan yang

tersedia di bawah ini sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, dengan cara

memberi tanda silang (X) pada salah satu nilai dari empat pilihan nilai yang

tersedia. Semakin tinggi nilai yang dipilih, berarti Saudara/i semakin

mendukung/setuju terhadap pernyataan yang dimaksud.

4. Perlu diketahui bahwa hasil pengisian kuesioner ini tidak berpengaruh pada

nilai hasil belajar, sehingga Saudara/i tidak perlu ragu untuk mengisi

kuesioner secara jujur sesuai keadaan yang sebenarnya. Penelitian ini akan

menjamin kerahasiaan identitas Saudara/i.

No Pernyataan Nilai

G. Variabel Faktor Peserta Didik

1

Pendapatan orang tua saya sangat mendukung pendidikan

saya di sekolah ini

5 4 3 2

2

Orang tua saya tidak pernah mengalami kesulitan dalam

membiayai sekolah saya

5 4 3 2

3

Orang tua sangat mendukung saya untuk menyelesaikan

pendidikan di sekolah ini karena mereka pun memiliki

tingkat pendidikan yang cukup tinggi

5 4 3 2

4

Orang tua saya memiliki tingkat pendidikan yang cukup

tinggi sehingga mendukung pendidikan saya

5 4 3 2

5

Saya selalu memperoleh nilai hasil belajar yang baik selama

bersekolah di SMP

5 4 3 2

6

Sewaktu di SMP, saya termasuk siswa yang memiliki

prestasi baik

5 4 3 2

7

Saya mengikuti pendidikan di sekolah ini karena keinginan

sendiri

5 4 3 2

8

Saya sangat berminat mengikuti pendidikan pertanian

5 4 3 2

Page 228: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

209

209

Lampiran 4. (Lanjutan)

No Pernyataan Nilai

H. Variabel Faktor Tenaga Kependidikan (Guru)

1

Mata pelajaran yang diajarkan di sekolah ini diberikan oleh

guru yang memiliki keahlian sesuai mata pelajaran yang

diajarkannya

5 4 3 2

2

Di sekolah ini, saya selalu diajar oleh guru yang sangat

menguasai seluruh materi pelajaran yang diberikan

5 4 3 2

3

Apabila ibu/bapak guru mengajar/memberikan praktik, saya

dengan mudah dapat memahami dan menguasai materi

pelajaran/praktik yang diberikan

5 4 3 2

4

Bapak/ibu guru saya selalu menyampaikan materi pelajaran

di kelas dan di lapangan secara baik dan jelas

5 4 3 2

5

Saya senang dengan cara mengajar yang diterapkan

bapak/ibu guru di sekolah ini

5 4 3 2

6

Cara mengajar bapak/ibu guru di sekolah ini tidak membuat

saya bosan dan jenuh ketika belajar di kelas maupun di

lapangan

5 4 3 2

7

Pada setiap jam pelajaran, guru selalu hadir tepat pada

waktunya

5 4 3 2

8

Lama mengajar setiap guru selalu sesuai dengan jadwal

yang telah ditetapkan

5 4 3 2

I. Variabel Faktor Kurikulum

1

Mata pelajaran (Program Diklat) yang diberikan di sekolah

ini mendukung pengembangan pengetahuan dan

keterampilan saya di bidang pertanian

5 4 3 2

2

Pengetahuan dan keterampilan saya di bidang pertanian

bertambah setelah mengikuti setiap mata pelajaran (Program

Diklat) yang diberikan

5 4 3 2

3

Rencana dan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan

selalu dijelaskan terlebih dahulu oleh guru sebelum kegiatan

belajar-mengajar dimulai

5 4 3 2

4

Sebelum pelajaran dimulai, ibu/bapak guru menyampaikan

rencana materi pelajaran yang akan diberikan dan

menjelaskan tujuan pembelajaran

5 4 3 2

5

Saya senang dan puas dengan proses belajar-mengajar di

sekolah ini karena lebih banyak praktiknya daripada

teorinya

5 4 3 2

6

Saya dapat memahami dan menguasai mata pelajaran yang

diajarkan setelah mengikuti proses belajar-mengajar di kelas

dan di lapangan

5 4 3 2

Page 229: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

210

210

Lampiran 4. (Lanjutan)

No Pernyataan Nilai

C. Lanjutan

7

Saya selalu belajar untuk mempersiapkan diri menghadapi

ujian/tes

5 4 3 2

8

Dengan adanya uji kompetensi yang diberikan di sekolah ini

membuat saya harus selalu belajar dengan keras agar dapat

memperoleh sertifikat kompetensi

5 4 3 2

J. Variabel Faktor Sarana dan Prasarana

1

Sekolah ini dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang

mendukung kegiatan belajar-mengajar di kelas, seperti

ruangan kelas yang nyaman dan alat bantu belajar yang

lengkap dan baik keadaannya

5 4 3 2

2

Saya sangat senang ketika praktik di lapangan atau

laboratorium, karena kegiatan praktik selalu didukung oleh

ketersediaan alat-alat yang lengkap dan baik kondisinya

5 4 3 2

3

Sarana dan prasarana praktik di sekolah ini selalu tersedia

dalam keadaan baik

5 4 3 2

4

Kegiatan belajar di kelas tidak pernah terhambat oleh

permasalahan kekurangan sarana dan prasarana belajar,

misalkan kekurangan kursi, meja, spidol, kapur tulis, atau

bahkan ruangan kelas

5 4 3 2

5

Setiap praktik di lapangan atau laboratorium, alat-alat

(seperti cangkul, arit, dsb) selalu disediakan oleh sekolah

dalam jumlah yang sesuai dengan jumlah siswa

5 4 3 2

6

Luas lahan praktik di sekolah ini dapat mendukung

kelancaran pelaksanaan praktik

5 4 3 2

7

Sekolah ini dilengkapi fasilitas teknologi komputer secara

memadai

5 4 3 2

8

Saya senang belajar di sekolah ini karena saya dapat belajar

internet, dan saya dapat langsung praktik karena sekolah

menyediakan fasilitasnya secara lengkap

5 4 3 2

K. Variabel Faktor Lingkungan Keluarga

1

Saya tertarik pada pengetahuan dan keterampilan pertanian

karena saya berasal dari keluarga petani

5 4 3 2

2

Pengetahuan dan keterampilan yang saya peroleh dari

sekolah ini sangat mendukung usaha/mata pencaharian

keluarga saya

5 4 3 2

3

Saya tidak pernah menunggak uang sekolah karena orang

tua selalu membayarnya tepat pada waktunya

5 4 3 2

Page 230: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

211

211

Lampiran 4. (Lanjutan)

No Pernyataan Nilai

E. Lanjutan

4

Jika sekolah mengajukan permohonan sumbangan kepada

orang tua siswa untuk keperluan pembangunan atau kegiatan

sekolah, orang tua saya selalu turut berpartisipasi

memberikan sumbangan

5 4 3 2

5

Orang tua saya selalu hadir jika diundang oleh pihak sekolah

5 4 3 2

6

Orang tua saya sering diundang untuk mengikuti pertemuan

di sekolah

5 4 3 2

7

Saya termotivasi untuk dapat berprestasi di sekolah ini

karena adanya dorongan moral/emosional dari lingkungan

keluarga

5 4 3 2

8

Lingkungan keluarga mendukung saya untuk dapat

menyelesaikan studi di sekolah ini

5 4 3 2

L. Variabel Faktor Lingkungan Masyarakat

1

Saya tertarik pada pengetahuan dan keterampilan pertanian

karena saya berasal dari daerah yang sebagian besar

penduduknya bermatapencaharian di bidang pertanian

5 4 3 2

2

Pengetahuan dan keterampilan yang saya peroleh dari

sekolah ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat di sekitar

tempat tinggal saya

5 4 3 2

3

Sekolah saya berada di daerah yang mayoritas

masyarakatnya bekerja di sektor pertanian

5 4 3 2

4

Masyarakat di sekitar sekolah sangat mendukung proses

pendidikan di sekolah ini, karena sekolah ini berada di

lingkungan masyarakat pertanian

5 4 3 2

5

Lingkungan di sekitar sekolah termasuk aman dan tertib

5 4 3 2

6

Saya senang sekolah di sini karena didukung oleh

lingkungan sekitar yang nyaman dan masyarakat yang

ramah

5 4 3 2

7

Saya senang jika praktik lapangan langsung di masyarakat

(misalkan PKU dan magang), karena mereka selalu

membantu saya dengan sepenuh hati

5 4 3 2

8

Masyarakat selalu membantu jika saya sedang

melaksanakan PKU dan magang

5 4 3 2

Page 231: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

212

212

Lampiran 4. (Lanjutan)

IDENTITAS RESPONDEN

Nama : .........................................................................................

Jenis Kelamin : .........................................................................................

PETUNJUK:

Mohon diisi setiap kolom kosong di bawah ini, sesuai dengan keadaan yang

sebenarnya.

Keadaan Keluarga

No. Nama Status di

Keluarga Umur

Tingkat

Pendidikan Pekerjaan

Keterangan:

• Kolom Status di Keluarga diisi dengan: Ayah/Ibu/Kakak/Adik.

Pekerjaan dan Penghasilan Orang Tua

No. Jenis Pekerjaan Jumlah Penghasilan

(Rp)

I. Ayah

II. Ibu

III. Lain-Lain

Keterangan:

• Kolom Jenis Pekerjaan diisi misalkan dengan: Petani, peternak, buruh tani, pedagang, PNS,

pegawai swasta, dan lain-lain (boleh lebih dari satu jenis pekerjaan).

• Isian pada kolom Jumlah Penghasilan diberi keterangan: per bulan, atau per minggu, atau per

hari.

Page 232: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

213

213

Lampiran 4. (Lanjutan)

Pengalaman Organisasi di SPP-SPMA

No. Organisasi Jabatan

Tingkat II

Tingkat III

Keterangan:

• Kolom Organisasi diisi misalkan dengan: OSIS / Pramuka / PMR / DKM / dan lain sebagainya.

• Kolom Jabatan diisi dengan: Ketua / Bendahara / Sekretaris / Anggota aktif / Anggota pasif

(atau jabatan lainnya).

Kuesioner ini telah diisi sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

Tanjungsari, .............................. 2009

(............................................)

Page 233: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

214

214

Lampiran 5. Perhitungan untuk Penentuan Kriteria Nilai Variabel

Kriteria nilai digunakan untuk penentuan kriteria kecenderungan dan rata-

rata nilai variabel X1, X2, X3, X4, X5, X6, dan Y, berdasarkan 4 kelas kriteria,

yaitu: sangat rendah, rendah, tinggi, dan sangat tinggi. Langkah-langkah

perhitungan untuk penentuan kriteria nilai variabel adalah sebagai berikut:

• Menentukan nilai tertinggi dan terendah per variabel:

• Menentukan interval kelas kriteria nilai variabel:

• Menentukan kelas kriteria nilai variabel:

Interval Nilai Variabel Kriteria Nilai Variabel

16-22 Sangat Rendah

> 22-28 Rendah

> 28-34 Tinggi

> 34-40 Sangat Tinggi

iabelperbutirjumlahbutirpertertingginilaitertinggiNilai var×=

4085 =×=tertinggiNilai

iabelperbutirjumlahbutirperterendahnilaiterendahNilai var×=

1682 =×=tertinggiNilai

4

terendahnilaitertingginilaiKelasInterval

−=

64

1640=

−=KelasInterval

Page 234: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

215

Lampiran 6. Daftar Peserta dan Hasil Uji Instrumen

I. Daftar Peserta Uji Instrumen

Peserta uji instrumen adalah peserta didik tingkat III SPP-SPMA

Tanjungsari pada Tahun Ajaran 2008/2009 dan bukan merupakan responden

penelitian. Daftar peserta uji instrumen adalah sebagai berikut:

No. Peserta Nama Jenis Kelamin

1 Rikeu Fatimah P

2 Epan Purnama L

3 Silvi Achyani P

4 Ayu Octavia Merianti P

5 Deden Saepudin L

6 Ganjar Riswanda L

7 Ahmad Jaelani L

8 Sri Wahyuni P

9 Eka Kartika Apriliyanti P

10 Titin Maesaroh P

11 Iik Taufik L

12 Irpan Abdurrohman L

13 Septian L

14 Wisnu Hamdani L

15 M. Noor Ganenda L

16 Anggie Nugraha P

17 Dadan Hamdani L

18 Dede Sunarya L

19 Chandra Daniswara L

20 Abdul Rohim L

21 Roni Suwanto L

22 Rizal Ardianto L

23 Soni Suherman L

24 Rizki Yayang Mauldyana L

25 Rudi Irawan L

26 Junisadar Gea P

Page 235: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

216

Lampiran 6. (Lanjutan)

II. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

2.1. Validitas dan Reliabilitas Instrumen untuk Pengukuran Variabel X1

Nilai untuk Butir No.: No.

Peserta 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Nilai

Total

1 5 5 5 5 4 4 4 4 4 40

2 4 5 4 4 3 3 5 5 5 38

3 5 5 5 4 4 4 4 4 4 39

4 5 5 5 5 4 4 4 3 3 38

5 4 2 4 2 3 2 5 4 5 31

6 5 4 5 3 4 3 5 5 5 39

7 4 4 4 3 3 3 4 5 5 35

8 5 5 5 4 4 4 4 5 5 41

9 5 3 4 3 3 4 5 5 5 37

10 4 4 4 3 3 3 4 4 4 33

11 5 3 4 3 3 3 5 5 4 35

12 3 3 3 3 3 3 5 5 5 33

13 4 4 4 3 4 4 5 5 4 37

14 4 4 4 3 3 2 4 4 3 31

15 3 4 5 4 5 4 4 4 5 38

16 4 3 4 3 3 3 4 4 4 32

17 4 4 4 3 3 4 5 5 5 37

18 4 4 4 3 4 4 5 5 5 38

19 4 4 4 3 3 4 4 3 3 32

20 4 4 5 3 4 3 5 5 5 38

21 4 4 4 4 4 3 4 4 4 35

22 5 3 3 3 4 5 5 4 5 37

23 4 4 4 3 4 4 5 5 5 38

24 4 3 4 4 3 3 4 4 3 32

25 5 4 5 3 4 3 5 5 5 39

26 5 4 4 3 5 4 5 5 4 39

rxy1) 0,502 0,642 0,562 0,426 0,701 0,593 0,231 0,398 0,422

rtabel2) 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388

Validitas Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak

Valid Valid Valid

Alpha

Cronbach 0,628

Reliabilitas3)

Reliabel

Keterangan:

1) rxy dihitung dengan rumus Korelasi Product Moment

2) rtabel pada α = 0,05 dan N = 26.

3) Reliabel jika Nilai Alpha Cronbach > rtabel (Alpha > 0,388).

Page 236: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

217

Lampiran 6. (Lanjutan)

2.2. Validitas dan Reliabilitas Instrumen untuk Pengukuran Variabel X2

Nilai untuk Butir No.: No.

Peserta 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Nilai

Total

1 5 4 4 4 4 4 4 3 4 36

2 3 3 3 4 3 4 4 3 3 30

3 5 4 4 5 5 4 4 3 4 38

4 5 4 3 3 3 3 3 2 3 29

5 4 4 3 3 4 3 3 3 3 30

6 5 4 4 4 4 5 4 3 3 36

7 3 3 3 3 3 4 2 3 3 27

8 5 4 4 3 4 3 3 3 3 32

9 5 4 3 5 4 4 4 5 5 39

10 4 4 4 4 4 3 3 3 3 32

11 3 4 4 4 4 4 4 3 3 33

12 4 4 4 3 3 3 3 3 4 31

13 4 4 4 3 4 4 4 3 3 33

14 5 5 4 4 5 4 4 3 4 38

15 3 2 3 3 3 3 3 2 4 26

16 4 4 3 4 3 4 3 3 3 31

17 4 4 3 4 4 4 4 4 4 35

18 3 4 4 4 4 4 4 4 4 35

19 4 4 3 4 4 4 3 3 4 33

20 5 5 5 5 4 5 5 4 4 42

21 4 4 5 4 4 4 4 3 4 36

22 5 5 4 3 4 5 4 2 5 37

23 4 4 4 3 4 4 3 3 3 32

24 3 3 3 3 4 3 3 3 4 29

25 5 5 5 5 5 4 4 4 4 41

26 5 4 5 5 5 4 4 5 4 41

rxy1) 0,684 0,751 0,708 0,796 0,762 0,628 0,805 0,633 0,533

rtabel2) 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388

Validitas Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Alpha

Cronbach 0,868

Reliabilitas3)

Reliabel

Keterangan:

1) rxy dihitung dengan rumus Korelasi Product Moment

2) rtabel pada α = 0,05 dan N = 26.

3) Reliabel jika Nilai Alpha Cronbach > rtabel (Alpha > 0,388).

Page 237: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

218

Lampiran 6. (Lanjutan)

2.3. Validitas dan Reliabilitas Instrumen untuk Pengukuran Variabel X3

Nilai untuk Butir No.: No.

Peserta 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Nilai

Total

1 4 4 5 4 4 4 4 5 4 38

2 5 5 5 5 4 4 4 4 4 40

3 5 5 5 5 4 5 4 4 5 42

4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 36

5 5 4 5 5 3 4 4 5 5 40

6 5 5 5 5 4 5 5 4 4 42

7 4 4 4 3 3 3 4 4 4 33

8 4 4 5 5 3 5 4 4 5 39

9 5 5 5 5 3 4 5 5 5 42

10 4 4 4 4 3 3 4 3 3 32

11 5 4 4 4 4 4 4 4 4 37

12 5 5 4 3 4 4 5 4 3 37

13 5 5 4 4 4 4 4 4 2 36

14 5 5 4 5 4 4 5 4 3 39

15 4 5 3 4 4 4 4 3 3 34

16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

17 4 4 4 5 4 5 4 4 3 37

18 5 5 5 5 4 4 4 4 3 39

19 5 5 5 4 4 5 5 4 4 41

20 5 5 5 5 5 5 5 5 4 44

21 4 4 4 5 3 5 4 4 3 36

22 5 5 5 5 3 4 4 4 5 40

23 5 5 4 4 4 4 4 4 5 39

24 4 4 4 4 4 4 4 3 4 35

25 5 4 4 4 5 4 4 5 5 40

26 4 4 4 4 4 4 5 5 4 38

rxy1) 0,644 0,505 0,747 0,606 0,345 0,604 0,478 0,612 0,519

rtabel2) 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388

Validitas Valid Valid Valid Valid Tidak

Valid Valid Valid Valid Valid

Alpha

Cronbach 0,715

Reliabilitas3)

Reliabel

Keterangan:

1) rxy dihitung dengan rumus Korelasi Product Moment

2) rtabel pada α = 0,05 dan N = 26.

3) Reliabel jika Nilai Alpha Cronbach > rtabel (Alpha > 0,388).

Page 238: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

219

Lampiran 6. (Lanjutan)

2.4. Validitas dan Reliabilitas Instrumen untuk Pengukuran Variabel X4

Nilai untuk Butir No.: No.

Peserta 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Nilai

Total

1 5 5 4 4 5 5 5 4 3 40

2 3 3 3 3 3 4 4 4 3 30

3 4 4 4 3 5 4 5 4 3 36

4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 27

5 3 3 3 3 3 4 5 3 3 30

6 4 4 4 4 5 5 5 5 4 40

7 4 4 4 3 4 3 4 4 3 33

8 4 4 3 3 3 4 5 5 4 35

9 4 3 3 4 4 5 5 2 2 32

10 4 4 3 3 4 3 4 4 3 32

11 3 3 4 4 3 4 5 4 4 34

12 3 3 3 3 4 3 5 3 2 29

13 3 3 4 4 4 4 4 4 2 32

14 4 4 4 4 5 5 5 2 2 35

15 3 3 3 4 2 4 4 2 2 27

16 4 4 4 3 4 3 4 4 4 34

17 4 4 4 3 4 5 4 3 3 34

18 4 4 4 4 4 4 5 5 3 37

19 4 4 4 4 5 5 5 4 4 39

20 5 5 5 5 5 5 5 5 4 44

21 3 4 5 4 3 4 4 4 3 34

22 5 4 4 3 3 4 5 5 4 37

23 4 4 4 3 4 3 5 4 2 33

24 3 3 3 3 3 4 4 4 3 30

25 4 4 5 4 4 4 5 4 4 38

26 5 4 4 5 4 5 4 4 4 39

rxy1) 0,797 0,830 0,722 0,589 0,683 0,592 0,470 0,597 0,672

rtabel2) 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388

Validitas Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Alpha

Cronbach 0,833

Reliabilitas3)

Reliabel

Keterangan:

1) rxy dihitung dengan rumus Korelasi Product Moment

2) rtabel pada α = 0,05 dan N = 26.

3) Reliabel jika Nilai Alpha Cronbach > rtabel (Alpha > 0,388).

Page 239: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

220

Lampiran 6. (Lanjutan)

2.5. Validitas dan Reliabilitas Instrumen untuk Pengukuran Variabel X5

Nilai untuk Butir No.: No.

Peserta 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Nilai

Total

1 3 3 4 5 5 5 5 5 5 40

2 4 4 5 5 4 5 5 5 5 42

3 3 3 4 4 4 5 5 5 5 38

4 3 3 3 4 4 4 4 4 5 34

5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 41

6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45

7 4 3 3 4 4 4 3 4 4 33

8 3 3 3 5 5 5 5 4 5 38

9 5 5 4 4 2 5 3 4 5 37

10 3 3 3 4 4 3 4 3 3 30

11 5 4 4 4 3 4 4 4 5 37

12 3 3 3 4 4 4 3 4 5 33

13 2 2 3 4 4 4 3 4 4 30

14 2 2 2 4 4 5 3 4 5 31

15 3 4 3 4 3 3 4 5 5 34

16 4 4 3 4 4 4 4 4 4 35

17 5 4 5 4 4 4 3 4 4 37

18 3 3 3 4 4 4 4 4 5 34

19 4 3 4 4 5 5 5 4 5 39

20 5 5 5 5 5 4 4 4 5 42

21 4 4 4 4 3 4 3 3 4 33

22 3 3 3 5 4 5 4 5 5 37

23 4 3 4 4 5 5 4 5 5 39

24 4 4 4 3 4 4 3 5 4 35

25 5 5 4 4 4 5 4 5 5 41

26 4 3 4 4 3 4 4 5 4 35

rxy1) 0,639 0,636 0,758 0,613 0,411 0,557 0,635 0,573 0,563

rtabel2) 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388

Validitas Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Alpha

Cronbach 0,768

Reliabilitas3)

Reliabel

Keterangan:

1) rxy dihitung dengan rumus Korelasi Product Moment

2) rtabel pada α = 0,05 dan N = 26.

3) Reliabel jika Nilai Alpha Cronbach > rtabel (Alpha > 0,388).

Page 240: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

221

Lampiran 6. (Lanjutan)

2.6. Validitas dan Reliabilitas Instrumen untuk Pengukuran Variabel X6

Nilai untuk Butir No.: No.

Peserta 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Nilai

Total

1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

2 5 5 4 4 4 4 4 4 4 38

3 4 4 4 4 4 5 5 3 5 38

4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 29

5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 41

6 5 5 5 5 4 5 5 4 5 43

7 3 3 3 3 2 3 3 2 3 25

8 3 3 3 5 4 5 4 3 3 33

9 5 5 5 5 5 2 2 2 4 35

10 4 3 4 4 3 3 3 3 3 30

11 5 4 4 3 3 4 4 2 4 33

12 3 4 3 4 3 3 3 3 4 30

13 4 4 4 4 4 4 4 3 4 35

14 4 5 5 4 3 4 4 4 5 38

15 4 4 3 4 2 2 3 3 2 27

16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

17 4 5 4 5 3 4 5 3 5 38

18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

19 4 4 4 4 4 3 3 3 4 33

20 5 5 5 5 5 4 5 3 4 41

21 4 4 3 5 4 4 4 5 4 37

22 4 5 4 5 4 4 3 3 4 36

23 5 5 4 4 4 5 4 4 5 40

24 5 5 4 4 3 3 3 4 4 35

25 5 5 5 4 4 5 5 4 4 41

26 4 4 4 5 4 4 4 3 4 36

rxy1) 0,684 0,757 0,749 0,508 0,690 0,694 0,735 0,558 0,710

rtabel2) 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388

Validitas Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Alpha

Cronbach 0,852

Reliabilitas3)

Reliabel

Keterangan:

1) rxy dihitung dengan rumus Korelasi Product Moment

2) rtabel pada α = 0,05 dan N = 26.

3) Reliabel jika Nilai Alpha Cronbach > rtabel (Alpha > 0,388).

Page 241: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

222

Lampiran 7. Contoh Output Program Statistik Minitab 15 untuk Uji Validitas

Instrumen Variabel X1 dengan Analisis Korelasi Product Moment

dari Pearson pada α = 0,05

————— 4/5/2009 3:19:33 PM ———————————————————— Welcome to Minitab, press F1 for help.

Correlations: X1-1, X1-Total Pearson correlation of X1-1 and X1-Total = 0.502

P-Value = 0.009

Correlations: X1-2, X1-Total Pearson correlation of X1-2 and X1-Total = 0.642

P-Value = 0.000

Correlations: X1-3, X1-Total Pearson correlation of X1-3 and X1-Total = 0.562

P-Value = 0.003

Correlations: X1-4, X1-Total Pearson correlation of X1-4 and X1-Total = 0.426

P-Value = 0.030

Correlations: X1-5, X1-Total Pearson correlation of X1-5 and X1-Total = 0.701

P-Value = 0.000

Correlations: X1-6, X1-Total Pearson correlation of X1-6 and X1-Total = 0.593

P-Value = 0.001

Correlations: X1-7, X1-Total Pearson correlation of X1-7 and X1-Total = 0.231

P-Value = 0.256

Correlations: X1-8, X1-Total Pearson correlation of X1-8 and X1-Total = 0.398

P-Value = 0.044

Correlations: X1-9, X1-Total Pearson correlation of X1-9 and X1-Total = 0.422

P-Value = 0.032

Page 242: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

223

Lampiran 8. Output Program Statistik SPSS 16 untuk Uji Reliabilitas Instrumen

dengan Metode Alpha Cronbach

Reliability

Case Processing Summary

N %

Valid 26 100.0

Excludeda 0 .0

Cases

Total 26 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Scale: UJI RELIABILITAS INSTRUMEN X1

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.628 9

Scale: UJI RELIABILITAS INSTRUMEN X2

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.868 9

Scale: UJI RELIABILITAS INSTRUMEN X3

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.715 9

Scale: UJI RELIABILITAS INSTRUMEN X4

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.833 9

Page 243: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

224

Lampiran 8. (Lanjutan)

Scale: UJI RELIABILITAS INSTRUMEN X5

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.768 9

Scale: UJI RELIABILITAS INSTRUMEN X6

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.852 9

Page 244: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

225

Lampiran 9. Daftar Nama Responden Penelitian

No.1)

Nama Responden L/P No.1)

Nama Responden L/P

1 Astari Oktaviani Gianti P 42 Asep Jaenudin L

2 Enung Rina Eriyanti P 43 Triwiguna Abadi L

3 Sri Arsini P 44 Eri Siti Nurmala P

4 Lusiana Dewi P 45 Derry Ryansyah L

5 Gina Solihatuddiniyah P 46 Lilis Aisah Widiayanti P

6 Dini Martha Fitrialova P 47 Yuni Fazriah P

7 Cefi Nugraha L 48 Karmina P

8 Winwin Wartini P 49 Fitri Nurmala Dewi P

9 Syefi Febriansyah P 50 Eti Karwati P

10 Deni Supriadi L 51 Achmad Fauzan L

11 Euis Z P 52 Yani P

12 Yendi Rudiana L 53 Asep Ahmad Mubarok L

13 Indra Wahidin Sidik L 54 Asep Yayan S. L

14 Angga Budi Permana L 55 Nia Yuniarani P

15 Rhevianisa Oktavanny P 56 Maulana Yusup L

16 Agus Wahyudin L 57 Citriani Pela P

17 Muhammad Ridha L 58 Kadarusman L

18 Otih Nurhayati P 59 Yayat Tajudin L

19 Agus Tantan S L 60 Farika Wandina P

20 Nurhayati Anggraeni P 61 Chicko Primadasha L

21 Sobarna L 62 Ahmad Budiono L

22 Wenti Frebianti P 63 Gun Gun Gunadi L

23 Insan Firmansyah L 64 Nuni Aini N P

24 Radiyan Febrinusa S L 65 Eneng Sulastri P

25 Alfis Silmi Azizah P 66 Ika Rosmayanti P

26 Jaman Kartiwa L 67 Achmad Syafei L

27 Denis Januar Try P L 68 Tiana Nopianita P

28 Tita Rosmala P 69 Wulan Diansari P

29 Bayu Permana L 70 Deni Karyadi L

30 Yuni Marliani P 71 Pipin Suhendar L

31 Yuli Hartati P 72 Anisa Kusminar P

32 Syarif Hidayat L 73 Winata Hidayat L

33 Rani Anggraeni P 74 Ramdani L

34 Tia Ristiani P 75 Ade Nandang Suriadi L

35 Elis Nurhayati P 76 Asep Sutisna L

36 Indra Nurdiana L 77 Irpan Iryanto L

37 Sri Nurlatipah Mustika Sari P 78 Elis Holisoh P

38 Eka Widiyanti P 79 Junaedi Asep S. L

39 Dika Wanandi Lukito L 80 Kamalludin L

40 Aat Rohaeti P 81 Irwan Wiguna L

41 Ai Suryati P 82 Yusup Supriyadi L

Keterangan:

1) No. = Nomor Responden

Page 245: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

226

Lampiran 10. Data Karateristik Sosial-Ekonomi Responden

Pekerjaan

Orang Tua

Tingkat

Pendidikan

Orang Tua

No.

Resp.1)

Ayah Ibu

Pendapatan

Orang Tua

per Hari2)

(Rp) Ayah Ibu

Jumlah

Anggota

Keluarga3)

1 Buruh Ibu rumah tangga 16.666,67 SLTA SD 4

2 Pegawai swasta Ibu rumah tangga 28.333,33 SLTA SLTA 6

3 Wiraswasta Ibu rumah tangga 33.333,33 SLTP SLTP 3

4 Wiraswasta Ibu rumah tangga 40.000,00 SLTP SLTP 3

5 Wiraswast, petani Ibu rumah tangga 36.666,67 SLTA SLTA 5

6 Purn., petani Ibu rumah tangga 38.333,33 SLTA SLTA 4

7 Wiraswasta Ibu rumah tangga 25.000,00 D-III SLTP 5

8 Petani Ibu rumah tangga 25.000,00 SD SLTP 3

9 Wiraswasta Ibu rumah tangga 33.333,33 SLTA SLTA 5

10 Wiraswasta Ibu rumah tangga 46.666,67 SD SD 3

11 PNS Ibu rumah tangga 50.000,00 S1 SLTA 5

12 Petani Pedagang 45.000,00 SLTP SD 3

13 PNS Ibu rumah tangga 50.000,00 SLTP SD 5

14 Wiraswasta Wiraswasta 33.333,33 SLTA SLTA 3

15 Wiraswasta Wiraswasta 183.333,33 S-1 Akdm 4

16 Buruh Ibu rumah tangga 32.666,67 SD SD 4

17 Wiraswasta Ibu rumah tangga 26.666,67 Akdm SLTA 3

18 Buruh Ibu rumah tangga 20.000,00 SD SLTP 5

19 Petani, peternak Ibu rumah tangga 25.000,00 SD SLTA 5

20 Wiraswasta Ibu rumah tangga 40.000,00 SLTA SD 5

21 Wiraswasta Ibu rumah tangga 15.000,00 SD - 3

22 Swasta Ibu rumah tangga 40.000,00 S1 SLTA 5

23 Wiraswasta Ibu rumah tangga 66.666,67 SLTA SLTP 5

24 Serabutan Ibu rumah tangga tidak ada data SLTA SLTP 4

25 - - tidak ada data S1 SLTP 6

26 Wiraswasta Ibu rumah tangga 30.000,00 SD SD 3

27 Karyawan swasta Ibu rumah tangga 50.000,00 SD SLTP 4

28 Pensiunan PNS Ibu rumah tangga 33.333,33 SD SD 3

29 Pengacara Ibu rumah tangga 50.000,00 S1 - 5

30 PNS Ibu rumah tangga 83.333,33 D-III SLTA 3

31 Wiraswast, petani Ibu rumah tangga 28.333,33 SD SD 3

32 PNS Ibu rumah tangga 83.333,33 D-IV SLTA 5

33 Buruh Ibu rumah tangga tidak ada data SD SLTP 6

34 Wiraswasta Ibu rumah tangga 40.000,00 SD SLTP 6

35 Petani, pedagang Ibu rumah tangga 50.000,00 SD SD 4

36 Wiraswast ternak Ibu rumah tangga 23.333,33 SLTA SD 5

37 Karyawan Ibu rumah tangga tidak ada data STM S1 4

38 PPL PNS Ibu rumah tangga 86.666,67 S1 SLTP 5

39 Kepala Dusun Guru MDA 36.666,67 STM SLTA 5

Page 246: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

227

Lampiran 10. (Lanjutan)

Pekerjaan

Orang Tua

Tingkat

Pendidikan

Orang Tua

No.

Resp.1)

Ayah Ibu

Pendapatan

Orang Tua

per Hari2)

(Rp) Ayah Ibu

Jumlah

Anggota

Keluarga3)

40 Wiraswasta Ibu rumah tangga 20.000,00 SLTP SD 4

41 Petani Ibu rumah tangga 33.333,33 SD SD 3

42 Wiraswasta Wiraswasta 45.000,00 SLTP SD 5

43 Karyawan Ibu rumah tangga 66.666,67 SD SD 5

44 Swasta Ibu rumah tangga 16.666,67 SLTA SLTP 4

45 Wiraswasta Ibu rumah tangga 66.666,67 SD SD 5

46 Pegawai swasta Ibu rumah tangga 50.000,00 SD SD 4

47 PNS Ibu rumah tangga 66.666,67 D-III SLTA 3

48 Petani, pedagang Ibu rumah tangga 50.000,00 SD SD 4

49 Wiraswasta Ibu rumah tangga 40.000,00 SD SD 5

50 Petani Ibu rumah tangga 30.000,00 SD SD 4

51 PNS Ibu rumah tangga 66.666,67 SLTA SLTA 6

52 Petani Ibu rumah tangga 20.000,00 SLTP SD 5

53 PNS Ibu rumah tangga 83.333,33 S-1 SLTP 5

54 - - tidak ada data - SD 6

55 PNS Ibu rumah tangga 56.666,67 SLTA SLTA 3

56 Petani Pedagang tidak ada data SD SD 5

57 PNS Ibu rumah tangga 83.333,33 D-I SD 4

58 Wiraswasta Ibu rumah tangga 16.666,67 SD SLTP 6

59 Wiraswasta Ibu rumah tangga 10.000,00 SD SD 3

60 Pegawai swasta Pedagang tidak ada data SLTA SLTA 4

61 Swasta Ibu rumah tangga 33.333,33 Akdm SLTA 5

62 PNS Ibu rumah tangga 56.666,67 SLTA SD 4

63 Swasta Ibu rumah tangga 26.666,67 SD SLTA 4

64 PNS Ibu rumah tangga 96.666,67 S1 SLTA 6

65 PNS Ibu rumah tangga 66.666,67 SLTA SD 4

66 Wiraswasta PNS 63.333,33 SD D-II 3

67 Wiraswasta Ibu rumah tangga 10.000,00 SD SD 4

68 Pensiunan Ibu rumah tangga 65.466,67 SLTA SLTA 3

69 Wiraswasta Ibu rumah tangga 40.000,00 SD SLTP 4

70 Karyawan swasta Ibu rumah tangga 30.000,00 SLTA SD 4

71 Petani Ibu rumah tangga 13.333,33 SD SD 4

72 Swasta Ibu rumah tangga 25.000,00 SLTA - 5

73 Petani Pedagang 38.888,89 SD SMP 3

74 Buruh Buruh 8.333,33 SD SD 3

75 Pedagang Ibu rumah tangga 16.666,67 SLTP SD 4

76 Petani Ibu rumah tangga 25.000,00 SMP SD 4

77 Petani Ibu rumah tangga 23.333,33 SD SD 4

78 Wiraswasta Ibu rumah tangga 23.333,33 SD SD 5

79 Purnabakti Ibu rumah tangga 38.333,33 SD SD 3

Page 247: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

228

Lampiran 10. (Lanjutan)

Pekerjaan

Orang Tua

Tingkat

Pendidikan

Orang Tua

No.

Resp.1)

Ayah Ibu

Pendapatan

Orang Tua

per Hari2)

(Rp) Ayah Ibu

Jumlah

Anggota

Keluarga3)

80 Petani Ibu rumah tangga 4.444,44 SD SD 4

81 Wiraswasta Ibu rumah tangga 40.000,00 SLTP SD 5

82 Buruh Karyawan 41.200,00 SD SD 5

Jumlah Total 3.154.333,33 - - 350

Rata-Rata 42.057,784)

- - 4,275)

Keterangan: 1) Nomor Responden

2) Pendapatan gabungan ayah dan ibu

3) Jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan orang tua, termasuk kedua orang

tua

4) Jumlah data = 75

5) Jumlah data = 82

• Rata-rata pendapatan per hari per orang:

Rata-Rata Pendapatan

per Hari per Keluarga

(Rp)

Rata-Rata Jumlah

Anggota Keluarga

Rata-Rata Pendapatan per Hari

per Orang

(Rp)

42.057,78 4,27 9.849,60

Page 248: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

229

Lampiran 11. Sebaran Data, Kecenderungan dan Rata-Rata Nilai Faktor Peserta

Didik (X1)

I. Sebaran Data Faktor Peserta Didik (X1)

Nilai Faktor Peserta Didik (X1) No.

Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8

Total

X1

1 3 3 4 4 4 4 5 5 32

2 5 5 4 4 4 4 5 4 35

3 5 4 5 4 3 3 4 4 32

4 5 4 4 4 3 4 4 4 32

5 4 4 5 4 5 5 4 5 36

6 5 5 5 5 4 4 5 5 38

7 5 4 4 3 4 3 4 4 31

8 3 4 4 3 3 3 5 5 30

9 3 3 3 5 3 3 4 5 29

10 3 3 5 4 4 4 5 5 33

11 4 4 4 3 4 3 4 4 30

12 4 3 5 3 4 4 3 4 30

13 5 4 5 3 2 3 5 5 32

14 4 4 4 5 2 2 3 2 26

15 3 3 4 3 5 4 5 5 32

16 5 3 4 3 3 4 5 5 32

17 4 4 5 4 3 3 4 5 32

18 5 5 4 3 4 4 5 5 35

19 3 3 3 3 4 4 4 4 28

20 5 4 4 4 4 4 5 5 35

21 4 2 3 2 3 3 4 3 24

22 5 4 4 5 4 4 5 5 36

23 4 3 3 3 3 3 4 4 27

24 4 4 4 4 3 3 5 5 32

25 4 5 5 2 3 2 5 5 31

26 5 4 5 3 4 4 5 5 35

27 4 4 4 3 3 3 5 5 31

28 4 4 5 5 4 4 4 5 35

29 4 4 5 4 4 4 4 4 33

30 4 3 4 4 4 4 5 5 33

31 4 4 4 3 4 4 5 5 33

32 4 4 5 3 4 4 5 2 31

33 2 4 4 3 5 5 3 3 29

34 4 3 4 3 4 3 3 3 27

35 4 4 5 3 4 3 5 5 33

36 4 4 4 3 3 4 4 4 30

37 3 3 4 2 2 2 5 4 25

38 4 4 5 4 2 2 5 5 31

39 4 3 4 4 3 4 3 4 29

40 4 4 4 3 3 4 5 5 32

41 3 3 3 4 4 4 5 5 31

Page 249: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

230

Lampiran 11. (Lanjutan)

Nilai Faktor Peserta Didik (X1) No.

Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8

Total

X1

42 4 4 5 3 3 4 3 5 31

43 4 4 4 3 4 3 5 5 32

44 4 4 3 3 4 3 4 4 29

45 4 3 4 4 2 2 3 4 26

46 4 3 4 3 4 3 4 5 30

47 4 4 4 5 4 4 4 4 33

48 5 5 5 4 5 3 5 5 37

49 4 4 4 5 4 4 5 5 35

50 5 4 5 3 4 4 5 5 35

51 4 3 4 4 3 3 5 5 31

52 4 3 4 3 4 4 5 5 32

53 4 3 4 4 3 3 4 5 30

54 3 3 4 3 3 3 4 4 27

55 4 4 5 3 3 4 4 4 31

56 4 4 5 4 3 4 5 5 34

57 4 4 4 4 4 4 5 5 34

58 4 4 5 5 5 4 5 5 37

59 2 3 4 2 3 3 3 5 25

60 4 4 4 4 4 4 4 4 32

61 4 4 5 4 4 4 5 5 35

62 4 4 5 3 3 4 2 4 29

63 4 4 3 2 2 3 5 3 26

64 3 3 3 3 4 4 4 4 28

65 3 3 3 2 3 3 5 5 27

66 4 4 4 3 4 4 4 4 31

67 4 3 4 3 4 3 5 5 31

68 4 4 5 5 4 4 5 5 36

69 4 4 5 4 4 5 4 5 35

70 5 4 5 3 4 4 5 5 35

71 5 4 4 3 5 4 4 4 33

72 4 4 4 3 4 3 5 3 30

73 4 3 3 2 3 3 5 4 27

74 4 4 3 3 3 3 4 4 28

75 4 4 5 4 4 4 4 5 34

76 4 4 4 3 4 4 4 5 32

77 4 4 4 3 3 3 5 4 30

78 5 3 4 3 4 4 4 4 31

79 4 4 3 3 3 3 5 5 30

80 5 3 3 2 3 3 4 3 26

81 4 4 4 5 3 3 2 2 27

82 4 4 4 4 3 3 3 4 29

Jumlah Total 2559

Rata-Rata 31,21

Page 250: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

231

Lampiran 11. (Lanjutan)

II. Kecenderungan Nilai Faktor Peserta Didik (X1)

Kriteria Nilai

Faktor Peserta Didik (X1) *)

N

(Responden) Persentase (%)

Sangat Rendah 0 0,00

Rendah 16 19,51

Tinggi 50 60,98

Sangat Tinggi 16 19,51

Jumlah 82 100

Keterangan: *)

Kriteria nilai berdasarkan perhitungan pada Lampiran 5.

III. Rata-Rata Nilai Faktor Peserta Didik (X1)

Jumlah Total Nilai 2559

Jumlah Responden 82

Rata-Rata Nilai 31,21

Kriteria Nilai *) Tinggi

Keterangan: *) Kriteria nilai berdasarkan perhitungan pada Lampiran 5.

Page 251: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

232

Lampiran 12. Sebaran Data, Kecenderungan dan Rata-Rata Nilai Faktor Tenaga

Kependidikan (X2)

I. Sebaran Data Faktor Tenaga Kependidikan (X2)

Nilai Faktor Tenaga Kependidikan (X2) No.

Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8

Total

X2

1 5 4 4 4 4 4 3 3 31

2 4 5 4 5 4 5 3 4 34

3 5 5 4 4 3 4 3 3 31

4 3 3 4 4 4 3 3 4 28

5 4 3 4 4 5 4 4 5 33

6 5 5 4 4 4 5 4 4 35

7 3 4 4 5 5 4 5 3 33

8 5 4 4 5 5 4 4 5 36

9 4 4 4 4 3 4 3 4 30

10 4 4 4 4 5 4 4 4 33

11 4 3 4 4 3 3 3 3 27

12 3 3 3 4 4 3 2 2 24

13 5 4 4 4 4 4 4 4 33

14 2 3 2 2 2 3 2 2 18

15 5 4 4 4 4 3 3 3 30

16 4 4 4 4 4 3 3 3 29

17 4 4 4 5 5 4 4 4 34

18 4 5 4 4 4 4 3 4 32

19 5 4 4 4 4 3 3 3 30

20 4 4 4 4 4 4 3 3 30

21 5 4 4 5 4 4 4 4 34

22 5 4 5 4 4 4 4 4 34

23 3 3 4 3 3 3 2 3 24

24 4 3 3 4 4 2 2 2 24

25 4 4 4 4 4 4 3 3 30

26 2 2 5 3 3 3 2 3 23

27 4 4 5 4 3 4 3 3 30

28 4 3 3 3 3 3 3 3 25

29 4 4 4 4 4 4 4 4 32

30 4 3 4 4 4 4 3 3 29

31 5 4 4 4 4 3 3 4 31

32 5 4 5 4 5 4 4 4 35

33 4 3 4 4 4 4 3 3 29

34 5 4 4 4 4 3 3 3 30

35 4 4 4 4 4 3 3 4 30

36 3 3 4 3 3 2 2 2 22

37 4 3 4 3 3 3 2 3 25

38 4 3 3 3 4 4 3 2 26

39 4 3 4 4 4 4 3 3 29

40 4 4 3 4 3 3 2 3 26

41 4 4 4 3 4 3 3 4 29

Page 252: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

233

Lampiran 12. (Lanjutan)

Nilai Faktor Tenaga Kependidikan (X2) No.

Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8

Total

X2

42 5 4 4 4 3 3 2 3 28

43 5 4 4 4 4 4 3 4 32

44 4 4 5 4 4 3 3 3 30

45 3 3 4 4 4 4 2 4 28

46 4 4 4 4 5 4 4 4 33

47 4 3 4 4 3 3 3 4 28

48 4 5 4 4 4 3 3 3 30

49 4 5 4 5 4 4 4 5 35

50 4 4 4 4 4 5 4 4 33

51 5 4 3 4 4 3 2 3 28

52 4 4 4 4 4 3 3 4 30

53 5 3 4 4 4 3 4 4 31

54 4 4 4 3 3 3 3 3 27

55 5 5 4 4 5 4 4 4 35

56 4 4 4 4 5 4 3 4 32

57 4 3 3 4 4 3 3 3 27

58 5 5 5 5 5 4 3 3 35

59 4 3 3 4 4 3 3 4 28

60 5 4 4 4 4 4 3 4 32

61 5 4 4 4 4 4 4 4 33

62 4 4 3 4 4 3 3 3 28

63 3 5 3 3 3 5 3 4 29

64 5 4 4 4 4 4 4 4 33

65 4 3 4 3 4 3 3 4 28

66 4 4 4 4 4 4 3 3 30

67 4 3 3 4 4 4 3 3 28

68 5 5 4 4 4 3 4 4 33

69 4 4 4 4 3 3 4 3 29

70 5 5 4 4 4 3 3 4 32

71 3 3 3 3 4 3 2 3 24

72 4 4 4 4 4 2 4 4 30

73 4 4 4 4 4 2 3 4 29

74 3 2 3 4 4 5 4 4 29

75 4 5 4 4 4 4 4 5 34

76 3 3 4 4 4 3 3 3 27

77 5 4 4 5 4 5 4 4 35

78 4 3 3 3 4 3 3 3 26

79 4 4 3 3 3 3 3 3 26

80 4 4 3 4 4 3 2 3 27

81 2 3 3 4 3 4 2 3 24

82 3 3 3 4 4 3 3 4 27

Jumlah Total 2431

Rata-Rata 29,65

Page 253: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

234

Lampiran 12. (Lanjutan)

II. Kecenderungan Nilai Faktor Tenaga Kependidikan (X2)

Kriteria Nilai

Faktor Tenaga Kependidikan (X2) *)

N

(Responden) Persentase (%)

Sangat Rendah 2 2,44

Rendah 27 32,93

Tinggi 46 56,10

Sangat Tinggi 7 8,54

Jumlah 82 100

Keterangan: *)

Kriteria nilai berdasarkan perhitungan pada Lampiran 5.

III. Rata-Rata Nilai Faktor Tenaga Kependidikan (X2)

Jumlah Total Nilai 2431

Jumlah Responden 82

Rata-Rata Nilai 29,65

Kriteria Nilai *) Tinggi

Keterangan: *) Kriteria nilai berdasarkan perhitungan pada Lampiran 5.

Page 254: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

235

Lampiran 13. Sebaran Data, Kecenderungan dan Rata-Rata Nilai Faktor

Kurikulum (X3)

I. Sebaran Data Faktor Kurikulum (X3)

Nilai Faktor Kurikulum (X3) No.

Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8

Total

X3

1 4 4 4 4 4 4 4 4 32

2 5 5 5 5 4 5 4 4 37

3 5 5 4 5 5 4 3 4 35

4 4 4 4 4 4 4 4 4 32

5 4 5 5 5 4 4 5 4 36

6 5 5 5 5 5 4 4 5 38

7 5 5 5 5 4 5 4 3 36

8 5 5 4 4 4 5 3 5 35

9 4 5 4 4 3 5 4 4 33

10 5 5 5 5 5 5 4 5 39

11 4 4 4 4 4 4 4 3 31

12 5 4 5 5 4 4 3 3 33

13 5 5 5 4 5 5 4 5 38

14 4 4 3 3 4 4 5 4 31

15 4 5 5 5 4 5 5 5 38

16 5 5 5 5 4 5 3 4 36

17 5 5 5 5 5 5 5 4 39

18 4 4 4 4 4 4 3 4 31

19 4 4 4 4 4 5 5 4 34

20 4 4 5 4 4 4 4 4 33

21 5 5 5 5 3 4 4 4 35

22 5 4 5 5 5 5 4 4 37

23 4 4 3 3 4 4 3 3 28

24 5 5 4 4 3 3 4 3 31

25 5 4 3 3 4 3 4 3 29

26 3 5 4 5 5 5 4 5 36

27 5 5 4 3 5 5 4 4 35

28 4 4 5 4 3 3 4 3 30

29 4 4 4 5 4 5 4 4 34

30 4 5 5 3 3 4 5 4 33

31 4 4 4 4 4 4 4 4 32

32 4 4 4 4 5 5 4 4 34

33 4 4 4 4 5 4 5 4 34

34 4 4 4 5 5 5 5 5 37

35 5 5 5 4 4 3 4 5 35

36 4 4 4 4 4 4 4 3 31

37 5 4 4 4 4 4 3 3 31

38 5 4 5 4 5 4 4 4 35

39 5 4 4 5 5 5 5 5 38

40 4 4 4 4 4 4 4 4 32

41 4 4 3 4 3 3 4 4 29

Page 255: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

236

Lampiran 13. (Lanjutan)

Nilai Faktor Kurikulum (X3) No.

Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8

Total

X3

42 5 4 4 4 4 5 3 5 34

43 4 5 4 4 4 5 4 5 35

44 4 4 4 4 3 4 4 4 31

45 4 4 4 4 4 4 4 4 32

46 5 4 5 4 5 5 4 5 37

47 3 4 4 4 4 4 5 5 33

48 4 4 5 5 5 4 4 4 35

49 5 5 4 4 4 5 5 4 36

50 5 5 5 5 5 5 5 4 39

51 5 5 4 5 5 5 4 4 37

52 4 4 4 4 4 4 3 3 30

53 4 4 4 4 3 4 4 4 31

54 5 5 4 4 3 4 4 4 33

55 5 5 5 5 4 4 5 5 38

56 5 4 4 4 5 5 4 3 34

57 4 4 4 3 4 4 4 4 31

58 5 5 5 5 4 5 5 5 39

59 5 4 4 4 5 4 3 4 33

60 4 4 4 4 3 4 4 4 31

61 4 4 5 4 4 5 5 4 35

62 5 5 4 4 4 5 4 3 34

63 3 3 3 3 5 5 3 4 29

64 5 4 4 4 3 4 4 4 32

65 5 5 5 3 5 4 4 4 35

66 4 4 4 4 4 4 4 3 31

67 5 5 4 5 4 3 4 3 33

68 4 5 4 4 5 5 4 4 35

69 4 5 5 3 4 4 4 3 32

70 5 4 5 4 5 4 4 4 35

71 4 4 3 3 4 4 4 4 30

72 4 4 4 4 4 4 5 4 33

73 3 4 4 4 5 4 4 5 33

74 4 4 5 5 3 4 4 3 32

75 5 4 5 4 4 4 4 3 33

76 4 4 4 4 4 4 4 4 32

77 4 5 5 5 4 4 4 4 35

78 5 4 3 4 4 4 4 4 32

79 5 5 4 4 4 5 3 4 34

80 5 5 5 4 3 5 4 3 34

81 4 4 4 4 4 3 4 3 30

82 4 4 4 4 4 3 3 3 29

Jumlah Total 2760

Rata-Rata 33,66

Page 256: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

237

Lampiran 13. (Lanjutan)

II. Kecenderungan Nilai Faktor Kurikulum (X3)

Kriteria Nilai

Faktor Kurikulum (X3) *)

N

(Responden) Persentase (%)

Sangat Rendah 0 0,00

Rendah 1 1,22

Tinggi 49 59,76

Sangat Tinggi 32 39,02

Jumlah 82 100

Keterangan: *)

Kriteria nilai berdasarkan perhitungan pada Lampiran 5.

III. Rata-Rata Nilai Faktor Kurikulum (X3)

Jumlah Total Nilai 2760

Jumlah Responden 82

Rata-Rata Nilai 33,66

Kriteria Nilai *) Tinggi

Keterangan: *) Kriteria nilai berdasarkan perhitungan pada Lampiran 5.

Page 257: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

238

Lampiran 14. Sebaran Data, Kecenderungan dan Rata-Rata Nilai Faktor Sarana

dan Prasarana (X4)

I. Sebaran Data Faktor Sarana dan Prasarana (X4)

Nilai Faktor Sarana dan Prasarana (X4) No.

Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8

Total

X4

1 3 4 4 4 4 4 3 3 29

2 4 4 4 5 4 4 3 4 32

3 3 4 3 4 5 4 4 2 29

4 3 4 4 3 4 4 3 2 27

5 4 4 4 3 4 4 4 3 30

6 4 4 4 4 4 5 4 3 32

7 3 3 4 2 3 5 3 2 25

8 3 4 4 4 5 5 4 3 32

9 4 4 4 4 4 5 4 3 32

10 4 4 3 5 5 5 4 4 34

11 4 4 4 4 3 4 3 3 29

12 4 3 3 4 5 4 3 2 28

13 4 5 5 5 5 4 4 2 34

14 5 4 3 5 3 5 3 2 30

15 3 4 4 4 5 5 4 4 33

16 4 4 3 5 5 4 3 3 31

17 4 4 4 4 5 5 4 3 33

18 4 4 3 5 4 4 4 3 31

19 3 3 3 4 4 5 5 3 30

20 4 4 3 3 4 4 5 4 31

21 3 4 3 4 5 5 4 4 32

22 5 5 4 4 5 5 5 4 37

23 3 4 3 3 3 4 3 3 26

24 3 4 3 4 4 5 4 3 30

25 4 4 3 4 3 5 4 3 30

26 2 3 2 3 2 4 2 2 20

27 3 4 3 4 3 4 3 3 27

28 3 3 3 5 4 5 4 2 29

29 3 4 3 4 3 5 4 3 29

30 4 4 3 3 3 4 3 2 26

31 3 3 3 4 4 4 3 3 27

32 4 4 4 5 5 5 4 3 34

33 4 5 4 4 5 5 5 2 34

34 4 4 3 4 4 4 4 3 30

35 4 3 4 4 3 5 3 3 29

36 4 4 4 4 3 5 4 2 30

37 3 4 3 4 4 5 4 4 31

38 3 4 3 4 2 5 3 2 26

39 4 4 4 5 4 5 4 3 33

40 3 3 4 4 3 4 4 3 28

41 3 3 3 3 2 5 3 2 24

Page 258: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

239

Lampiran 14. (Lanjutan)

Nilai Faktor Sarana dan Prasarana (X4) No.

Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8

Total

X4

42 2 4 4 4 5 4 3 2 28

43 4 4 3 3 3 5 3 3 28

44 4 3 3 4 4 5 4 3 30

45 3 3 3 4 3 5 4 3 28

46 5 4 4 5 5 5 5 4 37

47 3 3 4 5 5 5 4 3 32

48 5 4 4 5 5 5 4 3 35

49 5 5 5 5 5 5 5 4 39

50 5 4 4 4 5 5 4 3 34

51 3 3 3 2 4 4 2 2 23

52 3 3 3 4 3 4 4 3 27

53 3 4 4 4 4 5 4 3 31

54 3 3 3 3 3 4 3 3 25

55 5 5 5 5 4 5 4 4 37

56 5 5 4 5 4 5 5 3 36

57 3 3 3 3 4 4 3 3 26

58 4 4 5 4 5 5 4 3 34

59 3 4 3 4 3 4 3 3 27

60 4 4 4 3 4 4 4 3 30

61 4 4 3 4 4 5 4 2 30

62 4 4 3 3 3 4 3 2 26

63 2 3 3 4 3 5 3 3 26

64 3 3 3 3 5 4 3 2 26

65 3 3 3 3 3 4 4 2 25

66 4 4 4 4 4 4 4 3 31

67 4 4 3 4 4 5 5 2 31

68 4 3 3 4 4 5 4 5 32

69 3 3 3 4 4 5 5 2 29

70 3 5 4 4 5 5 4 3 33

71 3 4 3 4 4 5 3 2 28

72 4 5 4 4 4 4 3 3 31

73 4 4 4 4 4 4 4 3 31

74 4 4 3 3 4 5 4 3 30

75 3 4 3 4 5 5 5 4 33

76 3 4 4 4 4 4 3 3 29

77 4 4 4 3 4 4 4 3 30

78 3 4 4 4 4 5 4 3 31

79 3 3 3 3 3 4 4 3 26

80 4 5 5 5 5 5 4 3 36

81 2 3 3 4 3 5 2 2 24

82 3 3 3 3 3 4 3 3 25

Jumlah Total 2454

Rata-Rata 29,93

Page 259: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

240

Lampiran 14. (Lanjutan)

II. Kecenderungan Nilai Faktor Sarana dan Prasarana (X4)

Kriteria Nilai

Faktor Sarana dan Prasarana (X4) *)

N

(Responden) Persentase (%)

Sangat Rendah 1 1,22

Rendah 26 31,71

Tinggi 48 58,54

Sangat Tinggi 7 8,54

Jumlah 82 100

Keterangan: *)

Kriteria nilai berdasarkan perhitungan pada Lampiran 5.

III. Rata-Rata Nilai Faktor Sarana dan Prasarana (X4)

Jumlah Total Nilai 2454

Jumlah Responden 82

Rata-Rata Nilai 29,93

Kriteria Nilai *) Tinggi

Keterangan: *) Kriteria nilai berdasarkan perhitungan pada Lampiran 5.

Page 260: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

241

Lampiran 15. Sebaran Data, Kecenderungan dan Rata-Rata Nilai Faktor

Lingkungan Keluarga (X5)

I. Sebaran Data Faktor Lingkungan Keluarga (X5)

Nilai Faktor Lingkungan Keluarga (X5) No.

Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8

Total

X5

1 3 3 3 3 4 3 4 4 27

2 4 3 4 4 4 4 5 5 33

3 4 4 3 4 5 5 4 5 34

4 2 2 4 4 4 3 4 4 27

5 4 3 5 3 4 4 4 4 31

6 4 4 5 4 5 4 4 5 35

7 5 5 3 3 4 2 5 5 32

8 2 2 2 3 4 3 4 4 24

9 3 3 4 4 5 5 5 5 34

10 2 2 2 3 5 4 5 5 28

11 3 3 4 4 5 4 4 5 32

12 4 4 3 4 5 3 5 5 33

13 4 4 4 4 5 2 4 3 30

14 5 3 3 3 4 2 4 5 29

15 4 4 3 4 4 3 5 5 32

16 4 4 3 4 5 4 3 4 31

17 3 3 4 2 4 4 5 5 30

18 5 4 5 4 4 4 4 5 35

19 4 4 3 3 3 3 4 3 27

20 3 3 5 4 4 4 5 5 33

21 4 4 2 3 4 2 4 4 27

22 4 2 3 4 4 3 4 5 29

23 4 3 3 4 3 3 4 4 28

24 3 3 5 4 5 3 5 5 33

25 3 3 4 4 5 3 4 4 30

26 3 3 4 4 3 3 5 5 30

27 3 3 4 4 5 4 4 4 31

28 2 2 5 4 4 4 5 5 31

29 5 4 4 4 5 5 5 5 37

30 3 2 4 4 3 3 5 5 29

31 4 3 4 4 4 4 5 5 33

32 3 4 4 2 5 5 2 5 30

33 3 3 3 2 5 5 5 4 30

34 4 4 4 4 4 4 4 4 32

35 5 5 5 5 5 4 5 5 39

36 4 3 3 4 4 4 5 5 32

37 5 4 2 2 4 3 4 5 29

38 3 3 4 4 3 4 5 5 31

39 4 4 5 5 5 5 4 5 37

40 3 4 4 4 4 3 5 4 31

41 5 4 3 3 4 3 5 4 31

Page 261: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

242

Lampiran 15. (Lanjutan)

Nilai Faktor Lingkungan Keluarga (X5) No.

Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8

Total

X5

42 3 3 3 5 5 3 5 5 32

43 3 4 3 4 5 5 4 5 33

44 5 4 3 3 4 4 4 4 31

45 4 4 3 3 5 4 4 4 31

46 5 4 3 4 4 5 4 5 34

47 4 4 4 5 5 4 4 5 35

48 3 3 3 5 5 3 5 4 31

49 3 3 4 3 4 4 4 4 29

50 3 3 5 2 5 3 5 5 31

51 3 3 5 4 3 3 5 5 31

52 3 3 4 4 4 3 3 4 28

53 5 5 4 3 4 3 4 4 32

54 5 5 4 4 4 3 4 5 34

55 5 5 5 4 5 4 5 5 38

56 3 3 4 4 3 3 3 4 27

57 5 5 4 4 5 5 4 4 36

58 2 2 3 4 4 4 4 5 28

59 3 3 4 3 4 4 3 4 28

60 3 3 3 4 4 3 4 4 28

61 2 4 4 5 5 5 4 4 33

62 5 4 3 4 3 3 5 5 32

63 3 4 3 3 3 3 2 3 24

64 5 3 3 4 4 3 4 5 31

65 2 2 3 3 3 4 5 5 27

66 4 4 4 4 3 4 4 4 31

67 5 4 3 3 5 3 4 5 32

68 2 4 3 4 4 4 5 5 31

69 2 2 4 4 4 4 5 5 30

70 5 5 4 4 5 3 4 5 35

71 5 4 5 4 4 4 4 4 34

72 4 4 4 4 5 4 4 4 33

73 3 3 3 4 3 3 4 4 27

74 3 3 3 3 3 3 4 4 26

75 4 5 4 4 5 4 4 5 35

76 4 5 5 5 4 4 4 5 36

77 4 4 4 3 3 3 3 4 28

78 5 4 5 4 4 4 4 5 35

79 4 4 4 4 4 4 4 4 32

80 3 3 4 4 3 3 4 5 29

81 2 2 4 4 4 4 4 4 28

82 4 4 3 3 4 3 4 4 29

Jumlah Total 2552

Rata-Rata 31,12

Page 262: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

243

Lampiran 15. (Lanjutan)

II. Kecenderungan Nilai Faktor Lingkungan Keluarga (X5)

Kriteria Nilai

Faktor Lingkungan Keluarga (X5) *)

N

(Responden) Persentase (%)

Sangat Rendah 0 0,00

Rendah 18 21,95

Tinggi 52 63,41

Sangat Tinggi 12 14,63

Jumlah 82 100

Keterangan: *)

Kriteria nilai berdasarkan perhitungan pada Lampiran 5.

III. Rata-Rata Nilai Faktor Lingkungan Keluarga (X5)

Jumlah Total Nilai 2552

Jumlah Responden 82

Rata-Rata Nilai 31,12

Kriteria Nilai *) Tinggi

Keterangan: *) Kriteria nilai berdasarkan perhitungan pada Lampiran 5.

Page 263: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

244

Lampiran 16. Sebaran Data, Kecenderungan dan Rata-Rata Nilai Faktor

Lingkungan Masyarakat (X6)

I. Sebaran Data Faktor Lingkungan Masyarakat (X6)

Nilai Faktor Lingkungan Masyarakat (X6) No.

Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8

Total

X6

1 3 3 5 3 4 4 4 3 29

2 4 5 5 4 4 4 5 5 36

3 5 5 5 4 3 4 2 3 31

4 3 4 4 5 4 4 4 3 31

5 3 4 3 4 4 4 4 4 30

6 5 4 4 3 4 4 4 4 32

7 5 5 4 4 3 3 3 2 29

8 4 4 5 5 5 4 5 4 36

9 4 5 5 5 4 4 3 3 33

10 3 5 3 5 3 5 5 5 34

11 3 3 3 4 3 3 4 3 26

12 4 4 4 4 4 4 4 3 31

13 4 4 4 4 5 4 3 2 30

14 5 5 5 3 2 2 2 2 26

15 5 5 4 3 3 3 4 2 29

16 4 5 4 4 3 4 4 3 31

17 3 3 3 5 4 4 4 4 30

18 4 5 3 4 4 4 3 3 30

19 4 4 4 3 3 3 3 3 27

20 4 4 4 4 4 4 5 3 32

21 4 4 4 4 4 4 4 4 32

22 5 5 5 4 4 4 4 4 35

23 4 4 4 3 3 3 3 3 27

24 3 3 3 3 4 4 5 4 29

25 4 5 5 3 4 4 4 4 33

26 5 5 5 3 2 2 4 3 29

27 3 5 4 4 4 4 4 4 32

28 4 4 3 4 3 3 4 3 28

29 5 4 5 4 3 4 4 3 32

30 4 5 5 3 4 3 3 3 30

31 5 4 4 4 4 4 4 4 33

32 3 3 4 4 4 4 5 5 32

33 4 5 4 3 3 4 5 2 30

34 5 4 4 5 4 4 4 3 33

35 5 5 5 5 5 5 5 2 37

36 5 4 4 4 2 2 4 3 28

37 4 4 4 5 3 4 5 3 32

38 4 4 4 3 2 4 4 2 27

39 4 5 5 5 3 5 4 4 35

40 3 3 4 3 4 4 3 3 27

41 5 4 5 5 3 3 3 3 31

Page 264: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

245

Lampiran 16. (Lanjutan)

Nilai Faktor Lingkungan Masyarakat (X6) No.

Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8

Total

X6

42 2 3 4 4 4 3 3 2 25

43 3 4 3 5 4 3 4 3 29

44 5 5 4 3 3 4 3 3 30

45 4 4 4 4 2 4 3 3 28

46 4 4 4 4 3 4 4 3 30

47 5 5 5 4 3 4 4 3 33

48 4 4 4 4 4 4 4 4 32

49 3 3 4 5 4 5 4 4 32

50 5 5 5 4 4 4 5 4 36

51 4 4 3 4 3 5 4 3 30

52 4 4 4 5 3 3 4 3 30

53 3 3 4 3 3 4 3 3 26

54 5 5 5 4 4 4 4 4 35

55 5 4 5 5 4 5 5 4 37

56 4 4 4 5 4 4 4 3 32

57 5 4 5 5 4 4 5 4 36

58 2 3 3 4 4 5 4 4 29

59 3 4 4 4 4 4 4 3 30

60 4 4 4 4 4 4 4 3 31

61 2 2 3 3 3 4 2 2 21

62 4 4 5 5 3 3 3 4 31

63 3 3 3 3 2 3 3 3 23

64 4 4 4 5 4 4 4 4 33

65 3 4 4 4 3 3 3 3 27

66 4 4 4 3 4 4 3 3 29

67 5 4 5 5 3 4 4 3 33

68 4 4 4 3 2 4 4 4 29

69 3 2 4 4 4 4 4 4 29

70 5 4 5 5 5 4 2 2 32

71 5 5 3 3 2 3 3 3 27

72 4 4 4 4 3 4 3 3 29

73 3 3 3 4 4 4 3 3 27

74 3 3 4 4 3 3 3 3 26

75 4 5 5 4 3 4 4 4 33

76 5 4 4 4 4 4 4 3 32

77 4 4 4 4 3 4 4 3 30

78 5 4 4 4 3 4 4 4 32

79 4 4 4 4 3 4 4 3 30

80 5 3 4 5 3 4 3 3 30

81 2 4 5 4 4 4 3 2 28

82 4 4 4 4 4 4 3 3 30

Jumlah Total 2497

Rata-Rata 30,45

Page 265: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

246

Lampiran 16. (Lanjutan)

II. Kecenderungan Nilai Faktor Lingkungan Masyarakat (X6)

Kriteria Nilai

Faktor Lingkungan Masyarakat (X6) *)

N

(Responden) Persentase (%)

Sangat Rendah 1 1,22

Rendah 17 20,73

Tinggi 55 67,07

Sangat Tinggi 9 10,98

Jumlah 82 100

Keterangan: *)

Kriteria nilai berdasarkan perhitungan pada Lampiran 5.

III. Rata-Rata Nilai Faktor Lingkungan Masyarakat (X6)

Jumlah Total Nilai 2497

Jumlah Responden 82

Rata-Rata Nilai 30,45

Kriteria Nilai *) Tinggi

Keterangan: *) Kriteria nilai berdasarkan perhitungan pada Lampiran 5.

Page 266: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

247

247

Lampiran 17. Sebaran Data, Kecenderungan dan Rata-Rata Nilai Keberhasilan Pengembangan SDM Pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari (Y)

I. Sebaran Data Nilai Keberhasilan Pengembangan SDM Pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari (Y)

Tingkat Pengetahuan, Keterampilan, Sikap,

dan Kemandirian di Bidang Pertanian Kedisiplinan

Partisipasi dalam Organisasi

Kesiswaan

Rata-Rata Nilai Hasil Hasil Belajar Tingkat Kehadiran Keikutsertaan dalam

Organisasi Kesiswaan

No.

Resp.

Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 Y11 Y12 Y13 Y14 Y15 Y16

Total

Y

1 7,23 4 7,30 4 7,96 5 98,95 5 99,23 5 96,73 4 AP 2 AP 2 31

2 7,24 4 7,21 4 7,25 4 97,63 5 98,27 5 99,23 5 KET 5 KET 5 37

3 7,05 3 7,17 4 7,75 5 98,42 5 98,85 5 99,81 5 AK 3 AK 3 33

4 6,90 3 6,93 3 7,27 4 98,42 5 98,85 5 100,00 5 AP 2 AP 2 29

5 7,17 4 7,37 4 7,53 4 100,00 5 100,00 5 100,00 5 AK 3 AK 3 33

6 7,71 5 8,08 5 8,17 5 99,74 5 99,81 5 99,62 5 AK 3 AK 3 36

7 7,26 4 7,28 4 8,24 5 97,89 5 98,46 5 99,23 5 AP 2 AP 2 32

8 6,75 3 7,29 4 7,79 5 98,95 5 99,23 5 99,81 5 AK 3 AK 3 33

9 7,15 3 7,51 4 8,13 5 100,00 5 100,00 5 99,42 5 AK 3 AK 3 33

10 7,01 3 7,16 4 8,25 5 99,47 5 99,62 5 100,00 5 KET 5 AK 3 35

11 6,78 3 6,81 3 7,93 5 99,47 5 99,62 5 96,92 4 AP 2 AP 2 29

12 7,21 4 6,98 3 7,96 5 96,32 4 97,31 5 96,54 4 AP 2 AP 2 29

13 6,96 3 6,83 3 8,08 5 96,58 4 97,50 5 99,23 5 KET 5 AK 3 33

14 6,13 2 6,30 2 6,86 3 90,00 2 92,69 3 97,88 5 PE 4 AK 3 24

15 7,46 4 7,39 4 7,93 5 100,00 5 100,00 5 100,00 5 AK 3 AP 2 33

16 7,12 3 7,29 4 7,72 5 100,00 5 100,00 5 97,69 5 AK 3 AK 3 33

17 7,37 4 7,42 4 7,74 5 100,00 5 100,00 5 100,00 5 AK 3 AK 3 34

18 7,06 3 7,34 4 7,66 4 98,95 5 99,23 5 99,23 5 AK 3 AK 3 32

19 6,76 3 6,95 3 7,43 4 94,74 4 96,15 4 99,04 5 AK 3 AK 3 29

20 7,37 4 7,32 4 7,76 5 100,00 5 100,00 5 100,00 5 AK 3 AP 2 33

21 6,92 3 6,94 3 7,27 4 99,74 5 99,81 5 99,23 5 PE 4 AK 3 32

Page 267: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

248

248

Lampiran 17. (Lanjutan)

Tingkat Pengetahuan, Keterampilan, Sikap,

dan Kemandirian di Bidang Pertanian Kedisiplinan

Partisipasi dalam Organisasi

Kesiswaan

Rata-Rata Nilai Hasil Hasil Belajar Tingkat Kehadiran Keikutsertaan dalam

Organisasi Kesiswaan

No.

Resp.

Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 Y11 Y12 Y13 Y14 Y15 Y16

Total

Y

22 7,85 5 7,12 3 8,23 5 98,42 5 98,85 5 100,00 5 BE 4 BE 4 36

23 6,07 2 6,83 3 7,50 4 87,89 2 91,15 3 99,62 5 AK 3 AK 3 25

24 6,59 2 6,93 3 7,81 5 98,42 5 98,85 5 98,08 5 AK 3 AP 2 30

25 7,08 3 7,13 3 7,54 4 98,68 5 99,04 5 99,42 5 PE 4 AK 3 32

26 6,77 3 6,94 3 6,86 3 95,79 4 96,92 4 98.85 5 PE 4 AK 3 29

27 6,90 3 6,91 3 7,65 4 98,42 5 98,85 5 99,62 5 AK 3 AK 3 31

28 6,90 2 7,16 4 7,11 3 100,00 5 100,00 5 99,62 5 AK 3 AK 3 30

29 7,14 3 7,07 3 7,49 4 99,74 5 99,81 5 100,00 5 KET 5 PE 4 34

30 7,09 3 7,22 4 6,98 3 100,00 5 100,00 5 99,42 5 AK 3 AP 2 30

31 7,63 4 7,67 4 7,72 5 99,47 5 99,62 5 99,04 5 AP 2 AP 2 32

32 7,07 3 7,28 4 7,64 4 98,95 5 99,23 5 98,08 5 PE 4 AK 3 33

33 7,00 3 7,13 3 7,82 5 96,05 4 97,12 5 100,00 5 AK 3 AK 3 31

34 7,16 4 6,95 3 7,46 4 99,21 5 99,42 5 100,00 5 AK 3 AK 3 32

35 7,19 4 7,43 4 8,06 5 100,00 5 100,00 5 98,46 5 PE 4 AK 3 35

36 6,47 2 6,69 3 7,64 4 95,53 4 96,73 4 99,23 5 AK 3 AK 3 28

37 6,56 2 7,12 3 7,22 4 93,95 4 95,58 4 100,00 5 AK 3 AP 2 27

38 6,88 3 6,71 3 6,85 3 99,47 5 99,62 5 96,73 4 AP 2 AP 2 27

39 7,24 4 7,76 5 8,00 5 97,63 5 98,27 5 96,73 4 AK 3 PE 4 35

40 6,91 3 6,95 3 7,13 3 99,21 5 99,42 5 100,00 5 AK 3 AP 2 29

41 6,88 3 7,01 3 7,15 3 99,47 5 99,62 5 100,00 5 AK 3 AP 2 29

42 6,96 3 6,94 3 7,03 3 98,42 5 98,85 5 99,42 5 PE 4 AP 2 30

43 6,85 3 7,17 4 7,60 4 94,47 4 95,96 4 99,42 5 PE 4 AK 3 31

44 7,48 4 7,69 4 6,88 3 99,74 5 99,81 5 96,92 4 AK 3 AP 2 30

Page 268: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

249

249

Lampiran 17. (Lanjutan)

Tingkat Pengetahuan, Keterampilan, Sikap,

dan Kemandirian di Bidang Pertanian Kedisiplinan

Partisipasi dalam Organisasi

Kesiswaan

Rata-Rata Nilai Hasil Hasil Belajar Tingkat Kehadiran Keikutsertaan dalam

Organisasi Kesiswaan

No.

Resp.

Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 Y11 Y12 Y13 Y14 Y15 Y16

Total

Y

45 7,06 3 6,92 3 6,77 3 100,00 5 100,00 5 99,04 5 AK 3 AP 2 29

46 6,95 3 7,15 3 7,85 5 97,11 5 97,88 5 99,62 5 PE 4 PE 4 34

47 7,51 4 7,40 4 7,33 4 96,58 4 97,50 5 100,00 5 AK 3 AK 3 32

48 6,84 3 7,00 3 7,25 4 98,16 5 98,65 5 99,62 5 AK 3 AK 3 31

49 7,18 4 7,11 3 7,75 5 98,68 5 99,04 5 99,62 5 KET 5 AP 2 34

50 8,00 5 8,02 5 8,23 5 100,00 5 100,00 5 99,23 5 PE 4 AP 2 36

51 6,77 3 6,73 3 7,45 4 96,58 4 97,50 5 99,62 5 AK 3 AK 3 30

52 6,91 3 6,74 3 7,10 3 100,00 5 100,00 5 99,23 5 AK 3 AK 3 30

53 6,94 3 6,86 3 7,97 5 100,00 5 100,00 5 99.04 5 AP 2 AP 2 30

54 6,24 2 6,79 3 7,17 4 97,11 5 97,88 5 99.23 5 AK 3 AK 3 30

55 7,88 5 7,89 5 7,82 5 99,74 5 99,81 5 100,00 5 PE 4 PE 4 38

56 7,14 3 7,14 3 7,52 4 98,68 5 99,04 5 100,00 5 AK 3 AK 3 31

57 6,87 3 6,96 3 7,68 4 98,95 5 99,23 5 100,00 5 AK 3 AK 3 31

58 6,79 3 7,19 4 7,85 5 97,89 5 99,62 5 100,00 5 PE 4 PE 4 35

59 7,04 3 7,09 3 7,53 4 100,00 5 100,00 5 96,92 4 AP 2 AP 2 28

60 7,31 4 7,14 3 7,78 5 98,68 5 99,04 5 96,73 4 AK 3 AP 2 31

61 7,24 4 7,29 4 8,00 5 100,00 5 100,00 5 99,81 5 AP 2 AP 2 32

62 7,32 4 7,41 4 7,76 5 98,95 5 99,23 5 96,35 4 AP 2 AP 2 31

63 6,06 2 6,55 2 6,85 3 89,21 2 92,12 3 98,85 5 PE 4 PE 4 25

64 7,08 3 7,16 4 7,46 4 95,79 4 96,92 4 100,00 5 KET 5 AK 3 32

65 7,05 3 6,91 3 6,93 3 98,42 5 98,85 5 96,73 4 AP 2 AP 2 27

66 6,94 3 7,13 3 7,85 5 99,21 5 99,42 5 99,42 5 AK 3 AK 3 32

67 6,90 3 6,72 3 7,93 5 99,74 5 99,81 5 99,42 5 AK 3 AP 2 31

Page 269: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

250

250

Lampiran 17. (Lanjutan)

Tingkat Pengetahuan, Keterampilan, Sikap,

dan Kemandirian di Bidang Pertanian Kedisiplinan

Partisipasi dalam Organisasi

Kesiswaan

Rata-Rata Nilai Hasil Hasil Belajar Tingkat Kehadiran Keikutsertaan dalam

Organisasi Kesiswaan

No.

Resp.

Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 Y11 Y12 Y13 Y14 Y15 Y16

Total

Y

68 7,71 5 7,80 5 7,20 4 98,16 5 98,65 5 99,62 5 AK 3 AP 2 34

69 7,37 4 7,26 4 7,40 4 98,42 5 98,85 5 99,04 5 AK 3 AP 2 32

70 7,11 3 6,91 3 7,96 5 98,42 5 98,85 5 97,88 5 PE 4 PE 4 34

71 7,38 4 7,67 4 8,00 5 97,89 5 98,46 5 96,35 4 AP 2 AP 2 31

72 6,95 3 7,08 3 7,35 4 99,21 5 99,42 5 99,42 5 AK 3 AK 3 31

73 7,11 3 6,63 3 7,52 4 94,21 4 95,77 4 98,85 5 AK 3 AP 2 28

74 6,44 2 6,45 2 7,02 3 94,74 4 96,15 4 98,65 5 AK 3 AK 3 26

75 7,50 4 7,81 5 8,00 5 96,58 4 97,50 5 99,23 5 KET 5 AP 2 35

76 7,20 4 7,20 4 7,26 4 97,89 5 98,46 5 96,92 4 AK 3 AP 2 31

77 6,97 3 6,83 3 7,83 5 99,47 5 99,62 5 100,00 5 AK 3 AP 2 31

78 6,95 3 6,82 3 7,44 4 98,68 5 99,04 5 98,85 5 AK 3 AK 3 31

79 7,07 3 7,34 4 7,86 5 100,00 5 100,00 5 96,92 4 AP 2 AP 2 30

80 7,03 3 6,89 3 7,42 4 100,00 5 100,00 5 99,62 5 AK 3 AK 3 31

81 6,66 3 6,68 3 7,27 4 90,53 2 93,08 3 98,46 5 AK 3 AK 3 26

82 6,64 3 6,54 2 7,61 4 97,37 5 98,08 5 96,54 4 AK 3 AP 2 28

Keterangan:

Y1 : Rata-rata nilai hasil belajar pada semester III Y5 : Rata-rata nilai PKU pada semester V

Y2 : Skor Y1 Y6 : Skor Y5

Y3 : Rata-rata nilai hasil belajar pada semester IV Y7 : Tingkat kehadiran pada semester III (%)

Y4 : Skor Y3 Y8 : Skor Y7

Page 270: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

251

251

Lampiran 17. (Lanjutan)

Keterangan (Lanjutan):

Y9 : Tingkat kehadiran pada semester IV (%) KET : Ketua

Y10 : Skor Y9 PE : Pengurus Inti

Y11 : Tingkat kehadiran pada semester V (%) AK : Anggota Aktif

Y12 : Skor Y11 AP : Anggota Pasif

Y13 : Keikutsertaan dalam organisasi kesiswaan pada tingkat II Total Y : Jumlah dari Y2, Y4, Y6, Y8, Y10, Y12, Y14, dan Y16

Y14 : Skor Y13

Y15 : Keikutsertaan dalam organisasi kesiswaan pada tingkat III

Y16 : Skor Y15

Skor rata-rata nilai hasil belajar berdasarkan kelompok interval rata-rata nilai yang berjarak 0,55 sebagai berikut:

- interval > 6,05-6,60 diberi skor 2

- interval > 6,60-7,15 diberi skor 3

- interval > 7,15-7,70 diberi skor 4

- interval > 7,70-8,25 diberi skor 5

Skor tingkat kehadiran berdasarkan kelompok interval tingkat kehadiran yang berjarak 3,03 sebagai berikut:

- Interval > 87,88-90,91 diberi skor 2

- interval > 90,91-93,94 diberi skor 3

- interval > 93,94-96,97 diberi skor 4

- interval > 96,97-100,00 diberi skor 5

Page 271: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

252

252

Lampiran 18. Hasil Uji Normalitas Data X1, X2, X3, X4, X5, X6, dan Y dengan

Statistik Anderson-Darling Test pada α=0,05 dengan

Menggunakan Alat Bantu Program Minitab 15

• Hasil Uji Normalitas Data Faktor Peserta Didik (X1)

• Hasil Uji Normalitas Data Faktor Tenaga Kependidikan (X2)

4035302520

99.9

99

95

90

80

7060504030

20

10

5

1

0.1

X1

Percent

Mean 31.21

StDev 3.138

N 82

AD 0.676

P-Value 0.075

Probability Plot of X1Normal

4035302520

99.9

99

95

90

80

7060504030

20

10

5

1

0.1

X2

Percent

Mean 29.65

StDev 3.539

N 82

AD 0.654

P-Value 0.085

Probability Plot of X2Normal

Page 272: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

253

253

Lampiran 18. (Lanjutan)

• Hasil Uji Normalitas Data Faktor Kurikulum (X3)

• Hasil Uji Normalitas Data Variabel Sarana dan Prasarana (X4)

4035302520

99.9

99

95

90

80

7060504030

20

10

5

1

0.1

X4

Percent

Mean 29.93

StDev 3.565

N 82

AD 0.427

P-Value 0.307

Probability Plot of X4Normal

42.540.037.535.032.530.027.525.0

99.9

99

95

90

80

7060504030

20

10

5

1

0.1

X3

Percent

Mean 33.66

StDev 2.718

N 82

AD 0.745

P-Value 0.050

Probability Plot of X3Normal

Page 273: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

254

254

Lampiran 18. (Lanjutan)

• Hasil Uji Normalitas Data Variabel Lingkungan Keluarga (X5)

• Hasil Uji Normalitas Data Variabel Lingkungan Masyarakat (X6)

4035302520

99.9

99

95

90

80

7060504030

20

10

5

1

0.1

X5

Percent

Mean 31.12

StDev 3.061

N 82

AD 0.546

P-Value 0.156

Probability Plot of X5Normal

4035302520

99.9

99

95

90

80

7060504030

20

10

5

1

0.1

X6

Percent

Mean 30.45

StDev 3.056

N 82

AD 0.729

P-Value 0.055

Probability Plot of X6Normal

Page 274: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

255

255

Lampiran 18. (Lanjutan)

• Hasil Uji Normalitas Data Variabel Y

4035302520

99.9

99

95

90

80

7060504030

20

10

5

1

0.1

Y

Percent

Mean 31.20

StDev 2.800

N 82

AD 0.617

P-Value 0.105

Probability Plot of YNormal

Page 275: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

256

256

Lampiran 19. Hasil Uji Homogenitas Data X1, X2, X3, X4, X5, X6, dan Y dengan

Statistik Barlett’s Test pada α=0,05 dengan Menggunakan Alat

Bantu Program Statistik Minitab 15

• Hasil Uji Homogenitas Data X1, X2, X3, X4, X5, X6, dan Y dengan Statistik

Barlett’s Test pada αααα=0,05 dengan Menggunakan Alat Bantu Program

Statistik Minitab 15

7

6

5

4

3

2

1

4.54.03.53.02.52.0

C1

95% Bonferroni Confidence Intervals for StDevs

Test Statistic 10.59

P-Value 0.102

Test Statistic 1.30

P-Value 0.256

Bartlett's Test

Levene's Test

Test for Equal Variances for C2

Page 276: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

257

Lampiran 20. Output Program Statistik Minitab 15 untuk Analisis Regresi Linear

Berganda Y Atas X1, X2, X3, X4, X5, dan X6

————— 2/26/2009 7:57:01 AM —————————————————— Welcome to Minitab, press F1 for help.

Regression Analysis: Y versus X1, X2, X3, X4, X5, X6 The regression equation is

Y = - 8.68 + 0.181 X1 + 0.310 X2 + 0.196 X3 + 0.129 X4 +

0.257 X5 + 0.216 X6

Predictor Coef SE Coef T P VIF

Constant -8.675 1.514 -5.73 0.000

X1 0.18142 0.03491 5.20 0.000 1.345

X2 0.30976 0.03672 8.44 0.000 1.895

X3 0.19571 0.04368 4.48 0.000 1.581

X4 0.12869 0.03194 4.03 0.000 1.455

X5 0.25725 0.03582 7.18 0.000 1.348

X6 0.21612 0.03644 5.93 0.000 1.391

S = 0.849798 R-Sq = 91.5% R-Sq(adj) = 90.8%

Analysis of Variance

Source DF SS MS F P

Regression 6 580.716 96.786 134.02 0.000

Residual Error 75 54.162 0.722

Total 81 634.878

Durbin-Watson statistic = 1.73383

Page 277: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

258

Lampiran 21. Output Program Statistik SPSS 16 untuk Analisis Koefisien

Korelasi Parsial dan Koefisien Determinasi (R2) Parsial

• ry1.23456

Partial Corr Correlations

Control Variables Y X1

Correlation 1.000 .515

Significance (2-tailed) . .000

Y

Df 0 75

Correlation .515 1.000

Significance (2-tailed) .000 .

X4 & X5 & X6 & X2 & X3

X1

Df 75 0

• ry2.13456

Partial Corr Correlations

Control Variables Y X2

Correlation 1.000 .698

Significance (2-tailed) . .000

Y

Df 0 75

Correlation .698 1.000

Significance (2-tailed) .000 .

X4 & X5 & X6 & X3 & X1

X2

Df 75 0

• ry3.12456 Partial Corr

Correlations

Control Variables Y X3

Correlation 1.000 .460

Significance (2-tailed) . .000

Y

Df 0 75

Correlation .460 1.000

Significance (2-tailed) .000 .

X4 & X5 & X6 & X1 & X2

X3

Df 75 0

Page 278: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN …/Faktor... · KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DI SPP-SPMA TANJUNGSARI, JAWA BARAT TESIS ... Instrumen Variabel X 1 …

259

Lampiran 21. (Lanjutan)

• ry4.12356 Partial Corr

Correlations

Control Variables Y X4

Correlation 1.000 .422

Significance (2-tailed) . .000

Y

Df 0 75

Correlation .422 1.000

Significance (2-tailed) .000 .

X5 & X6 & X1 & X2 & X3

X4

Df 75 0

• ry5.12346 Partial Corr

Correlations

Control Variables Y X5

Correlation 1.000 .638

Significance (2-tailed) . .000

Y

Df 0 75

Correlation .638 1.000

Significance (2-tailed) .000 .

X6 & X1 & X2 & X3 & X4

X5

Df 75 0

• ry6.12345 Partial Corr

Correlations

Control Variables Y X6

Correlation 1.000 .565

Significance (2-tailed) . .000

Y

Df 0 75

Correlation .565 1.000

Significance (2-tailed) .000 .

X1 & X2 & X3 & X4 & X5

X6

Df 75 0