FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi...

92
i FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penulisan Skirpsi Program Studi Teknik Informatika Oleh: Julius Galih Prima Negara NIM: 08 5314 099 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi...

Page 1: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

i

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP

DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Penulisan Skirpsi

Program Studi Teknik Informatika

Oleh:

Julius Galih Prima Negara

NIM: 08 5314 099

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

ii

E-KTP SUCCESSFUL FACTORS REVIEWED BY

E GOVERNMENT’S PERSPECTIVE

A THESIS

Presented as a Partial Fulfillment of the Requirements

To Obtain Sarjana Komputer Degree

In Informatics Engineering

By:

Julius Galih Prima Negara

08 5314 099

INFORMATICS ENGINEERING STUDY PROGRAM

DEPARTMENT OF INFORMATICS ENGINEERING

FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY

SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA

2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

iii

HALAMAN PERSETUJUAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

iv

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Julius Galih Prima Negara

Nomor Mahasiswa : 084314099

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

“Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan E-KTP Ditinjau Dari Perspektif E-

Government”

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-

ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media

lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun

memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 7 Agustus 2018

( Julius Galih Prima Negara )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

vii

HALAMAN MOTTO

“Dahsyatnya kekuatan pikiran serta motivasi positif,

mengantarkan pribadi cerdas humanis terus belajar

dan berkembang bersama menjadi suluh dalam

belantara pejiarahan kehidupan.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

viii

ABSTRAK

Penelitian ini merupakan sebuah penilitian deskriptif yang mengevaluasi

dan menggali tentang jalanya program e-KTP sebagai sebuah perwujudan e-

government di Indonesia. Penelitian ini mengambil studi kasus di dua

kabupaten/kota yaitu Kabupaten Gunungkidul, dan Kotamadya Yogyakarta.

Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi dan pembagian

kuisioner. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil merupakan dinas yang ditunjuk

sesuai dengan Perpres no.26 tahun 2009 tentang e-KTP, pada dua kabupaten/kota

tempat dilaksanakan penelitian, telah berjalan proyek e-KTP yang diamanatkan

oleh peraturan tersebut.

Penentu keberhasilan yang ditemukan berdasarkan studi kasus ialah:

Strategi informasi dan data kependudukan yang diperbaharui dengan pemutakhiran

data, strategi penyiapan teknologi perekaman data penduduk yag tepat guna, kartu

e-KTP yang canggih dan dapat berguna untuk kegiatan pemerintahan, strategi

komunikasi manajerial dengan pihak terkait, untuk menciptakan peraturan dan

beberapa persetujuan untuk jalanya proyek, strategi pembuatan peraturan dari

pemangku kekuasaan agar pelaksana melaksanakan tugas dengan baik, strategi

penyesuaian pelaksanaan dengan karakteristik masing-masing daerah, sebab end-

user ialah tujuan utama, strategi standarisasi pelayanan masyarakat, untuk

mencapai kepuasan masyarakat sebagai end-user. Hasil dari penelitian ini

diharapkan jadi bahan pertimbangan pelaksanaan program e-KTP berikutnya.

Kata Kunci : E-Government, E-KTP, Penentu Kesuksesan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

ix

ABSTRACT

This research is a descriptive study evaluating and exploring the network of e-KTP

programs as an embodiment of e-government in Indonesia. This research takes case

studies in two districts / cities namely Gunungkidul Regency and Yogyakarta

Municipality. Data collection is done through interviews, observations and

distribution of questionnaires. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil is the agency

designated in accordance with Presidential Regulation No.26 of 2009 concerning

e-KTP, in the two districts / cities where the research was carried out, an e-KTP

project has been implemented mandated by the regulation.

The determinants of success found based on case studies are: Population

information and data strategies that are updated with data updates, strategies for

preparing appropriate population data recording technology, e-KTP cards that are

sophisticated and can be useful for government activities, managerial

communication strategies with related parties, to create regulations and approvals

for project nets, a strategy for making regulations from stakeholders so that

implementers carry out their duties properly, strategies for adjusting

implementation to the characteristics of each region, because end-users are the main

goal, a strategy of standardizing community services, to achieve community

satisfaction as an end-user. The results of this study are expected to be taken into

consideration in the implementation of the next e-KTP program.

Keywords: E-Government, E-KTP, Successful Factors

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena dengan

berkat serta limpahan kasih-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul

“Faktor-Faktor Penentu Kesuksesan e-KTP Ditinjau dari Perspektif E-

Government” dengan baik. Penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Drs. Johanes Eka Priyatma M.Sc., Ph.D. selaku dosen pembimbing

yang telah memberikan sumbangsih positif terhadap penulisan penelitian ini

dengan menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran sehingga penulisan

penelitian ini berjalan dengan baik.

2. Ibu Njoo Kiem Lan alias Agnes Maria Polina, S.Kom., M.Sc. serta Ibu

Paulina Heruningsih Prima Rosa S.Si., M.Sc.. selaku dosen penguji yang

telah memberikan bantuan, bimbingan serta kritik saran yang membangun.

3. Ibu Paulina Heruningsih Prima Rosa S.Si., M.Sc. selaku Dekan Fakultas

Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Kaprodi Teknik Informatika Ibu Ridowati Gunawan S.Kom., M.T. atas

semangat dan perhatianya.

5. Wakaprodi Teknik Informatika sekaligus Dosen Pembimbing Akademik

Ibu Sri Hartati Wijono S.Si., M.Kom. atas semangat dan perhatianya.

6. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Gunungkidul,

Kotamadya Yogyakarta, dan 4 kecamatan di bawah naunganya yang telah

membantu proses penelitian.

7. Alm. Ibu FM. Ruswidayati yang telah memberikan bekal hidup berharga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

xi

8. Bapak Drs. Pujud Hadiprayitno yang telah dan tak henti-hentinya

memberikan dukungan semangat, dan doa yang terucap.

9. Mas Antok, Mas Agung, Mas Joko, Mbak Ning yang tak henti-hentinya

memberikan dukungan semangat belajar dan dukungan finansial penulis.

10. Humas USD, Pak Budi, Mas Tjahjo, Mbak Atik, dan Staff mahasiswa atas

dukungan dan kesempatan belajarnya.

11. Sahabat Staff Mahasiswa Humas USD yang tak henti memberi semangat

dalam proses penyelesaian tugas akhir (Lusi, Clay, Krisna, Agus, David).

Penulis menyadari skripsi ini tidak luput dari kekurangan, oleh sebab itu

penulis merasa bertanggung jawab atas tiap kesalahan yang disengaja maupun tidak

sengaja dalam penulisan skripsi ini. Penulis terbuka terhadap kritik dan saran yang

membangun dari semua pihak untuk menjadi lebih baik. Semoga skripsi ini dapat

berguna bagi kemaslahatan masyarakat dan untuk meningkatkan mutu ilmu

pengetahuan, terutama di bidang informatika di Indonesia.

Yogyakarta, Juli 2013

Julius Galih Prima Negara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................ iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................ v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ...................................................... vi

HALAMAN MOTTO ........................................................................................... vii

ABSTRAK ........................................................................................................... viii

ABSTRACT ........................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................ x

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 5

1.3 Batasan Masalah............................................................................................ 5

1.4 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 6

1.5 Manfaat Penelitian ........................................................................................ 7

1.6 Sistematika Penulisan ................................................................................... 7

BAB II .................................................................................................................... 9

LANDASAN TEORI ............................................................................................. 9

2.1 Pengertian E-KTP ......................................................................................... 9

2.2 Pengertian E-Government ........................................................................... 10

2.3 Model dan Kegiatan E-Government ........................................................... 10

2.3.1 G2C Government to Citizen ................................................................ 10

2.3.2 G2B Government to Bussiness ............................................................ 11

2.3.3 G2B Government to Government ........................................................ 12

2.3.4 G2B Government to employees ........................................................... 12

2.4 E-Government pada negara berkembang .................................................... 13

2.5 Faktor-faktor penentu kesuksesan E-Government ...................................... 14

2.5.1 Tantangan informasi dan data .............................................................. 15

2.5.2 Tantangan teknologi informasi ............................................................ 15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

xiii

2.5.3 Tantangan organisasi dan manajerial ................................................... 15

2.5.4 Tantangan hukum dan peraturan/regulasi pemerintah ......................... 16

2.5.4 Tantangan lingkungan dan kelembagaan ............................................. 16

2.6 Strategi kunci sukses e-Government ........................................................... 16

2.6.1 Strategi data dan informasi ............................................................. 16

2.6.2 Strategi teknologi informasi ................................................................. 17

2.6.3 Strategi organisasi dan manajerial ....................................................... 17

2.6.4 Strategi hukum dan peraturan/regulasi pemerintah.............................. 18

2.6.5 Strategi lingkungan dan kelembagaan ................................................. 18

2.6.6 Panduan teknis kepada praktisi. ........................................................... 19

2.6.7 Pemetaan alat praktis untuk pondasi teoritis ........................................ 20

2.6.8 Rekomendasi untuk menekan resiko gagalnya e-Government ....... 22

2.7 Tipe Skala Pengukuran Data .................................................................. 23

BAB III ................................................................................................................. 25

METODE PENELITIAN ...................................................................................... 25

3.1 Jenis Penelitian ....................................................................................... 25

3.2 Tempat dan waktu penelitian ...................................................................... 26

3.2.1 Tempat Penelitian................................................................................. 26

3.2.2Waktu Penelitian ................................................................................... 27

3.3 Subjek Penelitian ......................................................................................... 27

3.4 Data ............................................................................................................. 28

3.5 Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 29

3.5.1 Metode Wawancara ......................................................................... 29

3.5.2 Metode Kuisioner ................................................................................. 29

3.5.3 Metode Dokumentasi ........................................................................... 29

3.6 Tahapan Penelitian ................................................................................. 30

3.6.1 Penentuan Lokasi Penelitian ................................................................ 30

3.6.2 Penyusunan Pertanyaan Wawancara ............................................... 30

3.6.3 Pembuatan Kuesioner .......................................................................... 30

3.6.4 Tahap Wawancara Langsung .......................................................... 30

3.6.5 Penyebaran Kuesioner atau Pengumpulan Data. ............................ 31

3.6.6 Analisa Data .................................................................................... 31

3.6.7 Penulisan Laporan ........................................................................... 31

3.2 Validitas Data .............................................................................................. 31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

xiv

BAB IV ................................................................................................................. 33

HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................... 33

4.1 Hasil Observasi ........................................................................................... 33

4.1.1Gambaran e-KTP .................................................................................. 33

4.1.2 Pelaksana e-KTP .................................................................................. 35

4.1.3 Fungsi dan format e-KTP ................................................................ 36

4.1.4 Tahapan Implementasi e-KTP......................................................... 37

4.2 Analisa data kuisioner dan wawancara ....................................................... 37

4.3 Demografi Responden Kuisioner ................................................................ 39

4.3.1 Karakteristik kecamatan lokasi ....................................................... 39

4.3.2 Karakteristik cepat lambat penyelesaian ......................................... 40

4.4 Pembahasan nilai rata-rata data kuisioner warga ................................... 41

4.5 Pembahasan nilai rata-rata data kuisioner pegawai ................................ 47

4.6 Pengkodean Data Wawancara ..................................................................... 50

4.7 Analisis data wawancara dan observasi pada tantangan dan strategi. .... 52

4.7.1 Aspek tantangan informasi dan data .................................................... 52

4.7.2 Aspek tantangan teknologi informasi................................................... 54

4.7.3 Aspek tantangan organisasi manajerial ................................................ 55

4.7.4 Aspek tantangan hukum dan peraturan/regulasi pemerintah ............... 56

4.7.5 Aspek tantangan lingkungan dan kelembagaan ................................... 57

4.8 Kendala penelitian .................................................................................. 58

4.8.1 Kendala Wawancara........................................................................ 58

4.8.2 Kendala pengisian kuisioner ................................................................ 58

BAB V ................................................................................................................... 59

KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................... 59

5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 59

5.2 Saran ....................................................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 64

LAMPIRAN ......................................................................................................... 65

Lampiran Wawancara ke-1 ............................................................................... 65

Lampiran Wawancara Ke-2 .............................................................................. 70

Pertanyaan Wawancara ..................................................................................... 75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3. 1 Proses analisis data model interaktif ................................................ 31

Gambar 4. 1 Diagram kecamatan lokasi ............................................................... 40

Gambar 4. 2 Diagram karakteristik cepat lambat penyelesaian ............................ 41

Gambar 4. 3 Persentase pengetahuan e-KTP ........................................................ 42

Gambar 4. 4 Mendapat undangan e-KTP .............................................................. 43

Gambar 4. 5 Persentase dilayani dengan baik pada perekaman e-KTP ................ 44

Gambar 4. 6 Persentase antri lama pada perekaman e-KTP ................................. 45

Gambar 4. 7 Menjumpai permasalahan e-KTP ..................................................... 46

Gambar 4. 8 Persentase keseriusan pemerintah penunjang e-KTP ....................... 48

Gambar 4. 9 Persentase pengaruh SDM terhadap e-KTP ..................................... 49

Gambar 4. 10 Persentase pengaruh teknologi sebagai penunjang e-KTP ............. 50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 4. 1 Pengumpulan data kuisioner pegawai kecamatan ................................ 39 Tabel 4. 2 Pengumpulan data kuisioner warga ..................................................... 39 Tabel 4. 3 Karakteristik kecamatan lokasi ............................................................ 39

Tabel 4. 4 Karakteristik cepat lambat penyelesaian .............................................. 40 Tabel 4. 5 Pengkodean Aspek Tantangan ............................................................. 51 Tabel 4. 6 Pengkodean narasumber ...................................................................... 51 Tabel 4. 7 Pengkodean nomor urut pertanyaan ..................................................... 52

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Teknologi informasi memegang peranan penting bagi perkembangan

dunia, tak terkecuali dalam pemerintahan di seluruh dunia. Teknologi

informasi menjadi bagian utama pengembangan atau peningkatan pelayanan

pemerintah. Segala bentuk interaksi, komunikasi, dan pengolahan data yang

baik ialah tujuan yang diinginkan dari penggunaan teknologi informasi.

Layanan pemerintah untuk menjalin komunikasi timbal balik antara

masyarakat dengan pemerintah dengan memanfaatkan teknologi informasi

disebut lebih lanjut dengan istilah e-Government. Dengan adanya e-

Government diharapkan kinerja pemerintahan dengan segela bentuk

layanannya meningkat.

E-Government merupakan contoh pemanfaatan teknologi untuk

meningkatkan pelayanan di instansi pemerintahan kepada masyarakat. Bank

Dunia,2001-mendefinisikan e-Government sebagai sebuah sistem informasi

dan teknologi komunikasi milik pemerintah, yang memfasilitasi relasi dengan

mesyarakat, sektor swasta, dengan instansi pemerintah lainya untuk

pemberdayaan masyarakat, meningkatkan pelayanan, memperkuat

akuntabilitas, meningkatkan efisiensi pemerintahan. Jalinan komunikasi

tejalin dua arah, antara pemerintah dan masyarakat. Komunikasi dalam hal ini

berkembang bukan sekedar memberi informasi lalu memberi timbal balik. e-

Government juga digunakan untuk memberikan peningkatan pelayanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

2

terhadap masyarakat, meliputi berbagai aktivitas kantor yang menjadi

konsentrasi masing-masing instansi. Contoh e-Government antara lain: layanan

informasi website yang menyediakan layanan feedback, layanan call centre,

dan program pencatatan data penduduk .

Pemerintah Indonesia merilis program e-KTP sebagai salah satu

produk e-Government. e-KTP atau KTP elektronik adalah dokumen

kependudukan yang memuat sistem keamanan / pengendalian baik dari sisi

administrasi ataupun teknologi informasi dengan berbasis pada basisdata

kependudukan nasional. Program e-Government ini sekarang telah melewati

masa percobaan dan sedang dalam fase penerapan sampai bulan Desember

2011. Sebelum data pribadi masyarakat di tuliskan pada chip kartu tanda

penduduk, petugas kependudukan menggunakan perangkat lunak e-KTP untuk

merekam data kependudukan yang diperlukan dari setiap warga.

Pada penerapanya e-KTP menemui beberapa permasalahan. Ditemukan

beberapa masalah pada saat pelaksanaan pendataan penduduk di tingkat

kecamatan. Program KTP elektronik (e-KTP) yang tengah digalakkan

pemerintah mulai menemui kendala, seperti pada masalah jaringan internet

yang kerap terganggu. Masalah lain yang muncul adalah peralatan iris mata

(perekam mata) yang rusak, kamera bermasalah, hingga alat untuk tanda

tangan elektronik rusak (Kompas Megapolitan, 2011/10/01). Sebagai sebuah

sistem yang baru sudah sewajarnya jika menemui berbagai hambatan karena

baru pertama kali dilaksanakan. Akan tetapi tidak seharusnya pemerintah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

3

membiarkan permasalahan itu begitu saja. Perlu dilakukan analisis penyebab,

untuk dicari penyelesaianya.

Berbagai permasalahan yang terungkap selama ini merupakan masalah-

masalah pemicu mundurnya tanggal penyelesaian proyek e-KTP dari target

awal. Selain permasalahan teknis dari teknologi yang diterapkan, permasalahan

keterbatasan sumber daya manusia juga merupakan hambatan atau

permasalahan yang dihadapi oleh proyek pemerintah ini. Permasalahan lain

yang kerap mengemuka di media masa ialah dugaan adanya penyelewengan

dari proyek e-KTP. Jaringan mafia tender e-KTP yang bernilai trilyunan rupiah

ini juga telah terdeteksi oleh kementrian dalam negeri, seperti yang terpapar di

portal berita Vivanews 21/02/2012

(http://nasional.vivanews.com/news/read/248316-mendagri--ada-mafia-e-

KTP-di-luar-kementerian). Apakah permasalahan-permasalahan ini benar

merupakan hambatan pelaksanaan proyek e government yang bernama e-KTP

ini?

Oleh karena produk e-Government ini menuai banyak permasalahan

yang telah mengemuka dan menjadi hambatan, maka perlu dilakukan

penelitian yang mengungkap apakah perangkat lunak ini telah memenuhi

kebutuhan proses pencatatan data penduduk, serta menemukan faktor apa saja

yang menjadi kunci sukses pelaksanaan e-KTP. Studi tentang hal ini layak

untuk dilakukan untuk menentukan langkah kedepan perawatan dan kebijakan

penggunaan perangkat lunak e-KTP. Penghambat dalam pemakaian e

government tidak bisa dikesampingkan, karena ini akan menghambat kinerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

4

pemerintahan. Jika ada penghambat sebaiknya harus dilakukan tindakan sedini

mungkin supaya kinerja pemerintahan lancar, dan pelayanan kepada

masyarakat dapat berjalan dengan baik.

Faktor-faktor kunci sukses dalam pelaksanaan e-KTP ditilik dari segi e

government yang akan ditemukan dapat menjadi pegangan pemerintah sebagai

pengambil keputusan. Jika dalam penelitian ditemukan kelemahan dari sisi

teknologi yang dipakai yang memerlukan revisi, maka akan disarankan

dilakukanya revisi dari penggunaan e-KTP. Jangan sampai elemen yang

kurang baik akan menghambat kinerja. Dari pemakai program juga akan digali

informasi tentang pendapat pemakai, terhadap program yang dicanangkan oleh

pemerintah ini. Pada akhirnya pemerintah akan terbantu dalam melakukan

perencanaan, perawatan, perubahan, atau penggantian program e-KTP.

Isu-isu tentang regulasi pemerintah, manajemen organisasi sebagai hal-

hal penentu kesuksesan e-Government adalah benar berdasarkan beberapa

tulisan yang telah mengungkap faktor penentu kesuksesan e-Government.

Beberapa jurnal ilmiah, dan procceding mengungkapkan beberapa kunci sukes

dalam penerapan e-Government. Salah satunya ialah, “E-Government success

factors: Mapping practical tools to theoretical foundations” karya J. Ramo´n

Gil-Garcı´a, Theresa A. Pardo-2005 . Tulisan tersebut akan digunakan dalam

penilitian ini sebagai dasar untuk mengungkap apakah faktor-faktor penentu

kesuksesan e-KTP yang ditinjau dari perspektif e-Government. Apakah proyek

e-KTP ini telah memenuhi komponen dan kunci penentu kesuksesan e-

Government? Serta apakah benar berbagai isu kegagalan proyek e-KTP ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

5

memang karena tidak memenuhi kunci-kunci kesuksesan e-Government?

Penelitian ini akan berusaha mengungkap hal itu dengan mencari data-data dari

sampel kecamatan yang terpilih, dan menggali informasi dari pihak-pihak

terkait seperti Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.

1.2 Rumusan Masalah

Bertolak dari latar belakang masalah di atas, persoalan yang akan

dipecahkan dalam penelitian ini adalah.

Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan e-KTP sebagai

produk e-Government berdasar studi kasus di 2 Kabupaten/Kotamadya,

dan 4 kecamatan sebagai sampel?

Masalah tersebut akan dibahas dalam penelitian ini dalam beberapa

tahapan. Tahap pertama merupakan penentuan lokasi di mana kabupaten atau

kota yang akan menjadi sampel penelitian. Kedua ialah observasi lapangan, serta

melakukan wawancara kepada pihak dinas kependudukan dan catatan sipil,

operator e-KTP, serta pembagian kuesioner warga di kecamatan terpilih.

Wawancara dan kuesioner yang dibagi mengacu pada teori kesuksesan

pelaksanaan e government. Setelah data terkumpul tahap ketiga ialah

pengolahan data dan menemukan apa faktor penentu kesuksesan e-KTP

berdasarkan sudut pandang e government.

1.3 Batasan Masalah

Pada analisa implementasi sistem e-KTP ini akan diberikan pembatasan

masalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

6

1. Faktor-faktor penentu kesuksesan e-KTP ditilik dari sisi e government

dengan acuan jurnal : “E-Government success factors: Mapping practical

tools to theoretical foundations” karya : J.Ramo´n Gil-Garcı´a, Theresa A.

Pardo-2005 .

2. Penelitian ini tidak akan mencari penyelesaian dari masalah-masalah yang

muncul dari pelaksanaan e-KTP.

3. Judgment Sampling ialah metode pengambilan sampel kecamatan yang

akan dipakai. Dengan hasil metode sampling ini, penelitian tentang

pemetaan masalah e-KTP mengambil sampel dua kecamatan dengan lokasi

geografis di pusat kota, dan dua kecamatan yang berada di daerah pinggiran.

4. Dilakukan pengambilan data dengan kuisioner, wawancara, maupun

observasi di empat kecamatan yang sudah menerapkan e-KTP dan terpilih dengan

Judgment Sampling di D.I.Yogyakarta.

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, ada empat tujuan yang ingin

dicapai dalam penelitian ini. Keempat tujuan tersebut adalah sebagai berikut.

1. Untuk menemukan apa saja permasalahan yang dihadapi saat

pengimplementasian sistem e-KTP, baik dari segi teknologi, maupun dari

segi non-teknis seperti keterbatasan sumber daya manusia.

2. Melakukan pemetaan permasalahan yang dihadapi saat dijalankanya

program e-KTP.

3. Menemukan usulan solusi dari masalah-masalah yang sudah terpetakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

7

4. Menemukan faktor-faktor kunci penentu kesuksesan implementasi e-KTP

sebagai produk e-Government.

1.5 Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan evaluasi pemerintah terhadap implementasi perangkat lunak

e-KTP yang menjadi salah satu produk e-Government.

2. Menjadi bahan pertimbangan pemerintah untuk perawatan, pengembangan,

bahkan penggantian program pendataan penduduk selanjutnya. Supaya

kedepan tercipta produk e-Government yang tepat guna, dan tujuan utama

e-Government yaitu peningkatan pelayanan serta komunikasi antar

pemerintah dan masyarakat terjalin dengan lebih baik.

3. Menemukan usulan strategi, kebijakan, dan peluang dalam proyek e-KTP

sebagai produk e-Government selanjutnya bagi pemerintah.

1.6 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah,

tujuan penulisan, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi uraian dasar teori yang digunakan terkait e-Government, tentang

e-KTP, serta faktor faktor penentu kesuksesan sebuah e-Government yang ditulis

oleh J. Ramo´n Gil-Garcı´a, Theresa A. Pardo.

BAB III METODE PENELITIAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

8

Bab ini berisi metode penelitian yang berisi penjelasan jenis penelitian, populasi

dan sampel, definisi operasional, subjek dan kriteria inklusi penelitian, waktu

dan tempat penelitian, instrumen penelitian, tahapan penelitian dan analisis hasil.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi proses analisis data, menemukan faktor-faktor penentu

kesuksesan, serta kendala selama proses penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi penarikan kesimpulan faktor-faktor penentu kesuksesan berdasar

pada 5 aspek penentu kesuksesan e-Government yang dikemukakan oleh J.

Ramo´n Gil-Garcı´a, Theresa A. Pardo.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

9

BAB II

LANDASAN TEORI

Menurut Kerlinger (dalam Susanto, 2004:56), Teori adalah himpunan konsep,

definisi, dan preposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dan

menjabarkan relasi antara variabel untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut.

Penelitian ini akan menggunakan teori-teori yang dapat mendukung penelitian, dan

menggunakan teori sebagai kerangka berpikir, dan acuan penelitian.

2.1 Pengertian E-KTP

e-KTP berasal dari kata electronic-KTP, atau Kartu Tanda Penduduk

Elektronik atau sering disingkat KTP-el. Menurut situs resmi e-KTP, KTP

elektronik adalah dokumen kependudukan yang memuat sistem

keamanan/pengendalian baik dari sisi administrasi ataupun teknologi informasi

dengan berbasis pada basis data kependudukan nasional. Program e-KTP

dilatarbelakangi oleh sistem pembuatan KTP konvensional di Indonesia yang

memungkinkan seseorang dapat memiliki lebih dari satu KTP. Hal ini

disebabkan belum adanya basis data terpadu yang menghimpun data penduduk

dari seluruh Indonesia. Fakta tersebut memberi peluang penduduk yang ingin

berbuat curang dalam hal-hal tertentu dengan manggandakan KTP-nya.

e-KTP memiliki beberapa aturan sebagai dasar hukum. Dasar hukum e-

KTP adalah Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006

tentang Administrasi Kependudukan, dan Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun

2009 tentang Penerapan KTP berbasis Nomor Induk Kependudukan. Dari

undang-undang dan Peraturan Presiden tersebut kemudian diturunkan kedalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

10

Instruksi Menteri, dan petunjuk teknis pelaksanaan. Karena telah memiliki

dasar hukum yang jelas, maka proyek e-KTP layak dijalankan sebagai salah

satu perwujudan e-Government.

2.2 Pengertian E-Government

World Bank (www.worldbank.org, Juni 2002) mendefinisikan: “ E-

Government sebagai cara pemerintah menggunakan teknlogi informasi seperti(

jaringan antar wilayah, internet, dan komputasi mobile) yang mampu untuk

mentransformasi hubungan dengan penduduk, rekanan bisnis, dan bidang-

bidang lain dalam pemerintahan. Teknologi ini mampu menyediakan berbagai

variasi yang berbeda : penyampaian pelayanan dari pemerintah kepada

penduduk dengan lebih baik, meningkatkan interaksi dengan rekanan bisnis

dan industri, pemberdayaan masyarakat melalui akses informasi, atau

manajemen pemerintahan yang lebih efisien. Hasil yang mengungtukan dapat

berupa tingkat korupsi yang menurun, meningkatkan transparansi,

kenyamanan, meningkatkan pendapatan, serta mengurangi biaya operasional.”.

Sedangkan Organization of Economic Co Operation and Development OECD

(2005) menuliskan e-Government ialah penggunaan teknologi informasi dan

komunikasi khususnya internet, sebagai alat untuk mencapai pemerintahan

yang lebih baik.

2.3 Model dan Kegiatan E-Government

2.3.1 G2C Government to Citizen

G2C merupakan aktivitas pemerintah dalam menyediakan pelayanan

akses informasi dan layanan secara online kepada warga masyarakat.

Aplikasi G2C memungkinkan warga untuk mengajukan pertanyaan kepada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

11

instansi pemerintah dan menerima jawaban. Mengurus file pajak

penghasilan(negara, negara bagian, dan tingkat lokal); membayar pajak

(pendapatan, real estate); memperbarui SIM; membayar tiket lalu lintas;

mengubah alamat mereka, dan membuat janji untuk inspeksi emisi

kendaraan dan ujian mengemudi. Selain itu pemerintah dapat menyebarkan

informasi di web; memberikan layanan download; pelatihan (mis:di

California kelas pelatihan mengemudi ditawarkan online); warga negara

terbantu menemukan pekerjaan; menyediakan infromasi pariwisata dan

rekreasi; memberikan informasi tentang kesehatan dan keselamatan;

memungkinkan transfer kupon makanan, dan bantuan melalui penggunaan

kartu cerdas. Pengertian G2C tersebut merupakan pengertian menurut

pendapat Shailendra C. Jain Palvia, et.all – 2007 pada tulisan ilmiah yg

berjudul “E-Government and E-Governance: Definitions/Domain

Framework and Status around the World”.

2.3.2 G2B Government to Bussiness

Shailendra C. Jain Palvia, et.all - (2007), menuliskan bahwa G2B

merupakan sebuah model penerapan e-Government pada instansi

pemerintah sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan dalam bidang

bisnis. Instansi dapat melakukan komunikasi timbal balik kepada rekanan

bisnis secara lebih real-time. Contoh keggunaan dari model ini ialah ketika

pemerintah melakukan lelang terbuka, maka berbagai perusahaan dapat

menggunakan layanan ini sebagai komunikasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

12

2.3.3 G2B Government to Government

G2G berhubungan dengan kegiatan yang terjadi antara instansi

pemerintahan satu dengan instansi pemerintah yang lain (Shailendra C. Jain

Palvia, et.all-2007). Pemerintah dapat meningkatkan efisiensi, ketepatan, dan

kerahasiaan komunikasi yang dijalin. Sebagai contoh misal kementrian dalam

negeri menyelenggarakan pemilihan umum atau pemilu, KPU (Komisi Pemilihan

Umum) mengambil rekaman elektronik basisdata yang dimiliki dinas

kependudukan dan catatan sipil untuk mengetahui siapa saja masyarakat yang

memenuhi kriteria pemilih di Indonesia. Sehingga kementrian dalam negeri sudah

punya data pemilih sebagai data awal sebelum melakukan pencatatan pemegang

hak pilih pasti dalam pemilu.

2.3.4 G2B Government to employees

G2E merupakan kegiatan interaksi pemerintahan dengan karyawan

memanfaatkan teknologi informasi yang dikembangkan oleh pemerintah.

Pemerintah memanfaat teknologi untuk berkomunikasi dengan para

pegawai. Misal pemerintah membuat layanan email yang dapat

dimanfaatkan oleh kedua belah pihak sehubungan dengan komunikasi

berkaitan dengan pemerintahan. Contoh lain ialah, pemerintah

menggunakan perangkat lunak sistem informasi pegawai, menggunakan

data pegawai untuk kepentingan promosi jabatan. G2B dilakukan dengan

maksud agar berjalanya roda pemerintahan berjalan dengan baik, oleh

karena komunikasi timbal balik antara pemerintah dengan karyawan

terlaksana dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

13

2.4 E-Government pada negara berkembang

Pelayanan yang maksimal antara pemerintah dan masyarakat Indonesia

secara melnyeluruh merupakan sebuah keharusan untuk coba dipenuhi.

Pemanfaatan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) menjadi penting dalam

peningkatan pelayanan terhadap masyarakat. Gunadi (2004) dalam pembicaraanya

pada pertemuan negara-negara APEC di China untuk membahas telekomunikasi

dan informasi, mengungkapkan TIK dimanfaatkan sebagai dasar untuk

reenginering pada pemerintah pusat, provinsi, dan pada tingkat lokal dalam

pengiriman dan layanan pemerintah. DI Indonesia telah diadakan penelitian serta

pengembangan untuk membangun TIK/e-Government yang modern, administrasi

yang memungkinkan untuk memberikan pelayanan dan informasi kelas dunia.

Menurut Gunadi (2004), ada lima langkah pegembangan e-Government pada

negara berkembang, hal itu antara lain:

a) Menciptakan kepemimpinan yang kuat untuk memfasilitasi dan

mengkoordinasikannya secara utuh pada semua lini.

b) Mengaktifkan lingkungan dan undang-undang cyber dan teknologi

informasi.

c) Membangun dan mengembangkan infrastruktur sebagai bagian utama,

yang akan berdampak di berbagai instansi pemerintah.

d) Mengembangkan prioritas proyek nasional.

e) Manajemen perubahan e-Government.

Pada saat ini pemerintah telah berada pada tahap pengembangan proyek-

proyek e-Government yang menjadi prioritas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

14

e-KTP merupakan salah satu prioritas dan jawaban pemerintah di tahun 2011

atas tantangan menyediakan pelayanan yang lebih baik, efisien, serta kelas dunia.

Pemerintah mengupayakan produk e-Government ini memenuhi kebutuhan

bersama, pemerintah dapat merekam data kependudukan dengan baik dan dapat

memanfaatkanya sewaktu-waktu untuk keperluan tertentu, sedangkan masyarakat

tidak perlu risau dengan adanya upaya duplikasi KTP seperti yang kerap terjadi.

Ketika ada keperluan untuk mengambil informasi kependudukan yang telah

dimasukan sebelumnya lewat perangkat lunak , pemerintah cukup melakukan

scanning chip yang tertanam pada e-KTP.

Pengujian produk e-Government selayaknya dilakukan sebagai bahan

evaluasi program peningkatan pelayanan. Hal ini dilakukan untuk mencari

kesalahan pada perangkat lunak supaya ketika terdapat kesalahan cepat ditemukan

solusi. Ketika perangkat lunak telah berjalan dengan tepat, pemakai perangkat

lunak merasa terpenuhi kebutuhanya, maka telah tercapai upaya peningkatan

pelayanan pada konteks perekaman data kependudukan e-KTP.

2.5 Faktor-faktor penentu kesuksesan E-Government

Dalam penunjang kesuksesan sebuah proyek e-Government terdapat

beberapa tantangan dan strategi. Menurut J. Ramo´n Gil-Garcı´a, Theresa A. Pardo-

2005, ada 5 kunci dalam mensukseskan e-Government. 5 kunci (strategi &

Tantangan) tersebut ialah :

Tidak ada daftar tunggal tantangan e-Government, di sini merupakan

tantangan e-Government dalam konteks sebagai sistem informasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

15

2.5.1 Tantangan informasi dan data

E-Government identik dengan pengambilan, pengelolaan,

pengolahan, penggunaan, penyebaran, dan berbagi data dan informasi. Pada

poin ini menekankan bahwa data dan informasi organisasi wajib diambil,

diolah, untuk kemudian dibagikan atau dipergunakan tepat guna. Kualitas

dari informasi arus akurat dan konsisten. Berkaitan dengan informasi,

pemberian informasi kepada seluruh masyarakat tentang penyelenggaraan

e-KTP agar penyelenggaraan program ini berjalan lancar ialah tantangan

yang perlu dihadapi.

2.5.2 Tantangan teknologi informasi

Teknologi informasi memegang peranan penting dalam proyek ini.

Ketepatan pemakaian dari perangkat lunak maupun perangkat keras di

sebuah negara, provinsi, maupun sebuah organisasi adalah hal yang harus

diperhatikan. Misal penggunaan perangkat lunak, komputer, alat rekam

gambar, sidik jari, jaringan, dan peralatan lain harus tepat guna. Sebaiknya

harus menyediakan peralatan yang canggih, untuk menunjang kelancaran

pemerintahan.

2.5.3 Tantangan organisasi dan manajerial

Antara visi organisasi, kementrian, ataupun negara, dengan sebuah

proyek harus sesuai. Misalnya, proyek e-KTP ini harus sesuai dengan tujuan

pemerintah dalam modernisasi dan pemutakhiran data penduduk yang

memang telah direncanakan. Sebuah proyek, tidak diperbolehkan menjadi

sebuah proyek yang tidak terprogram dan menghamburkan uang organisasi

atau negara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

16

2.5.4 Tantangan hukum dan peraturan/regulasi pemerintah

Sebuah pemerintahan atau organisasi tertentu berjalan berdasarkan

peraturan perundangan dan hukum-hukum yang telah diciptakan dan

disepakati. Dalam proyek e-Government tentunya memerlukan aturan

hukum dan regulasi yang jelas dari pemerintah. Peraturan ini digunakan

sebagai acuan berjalanya proyek. Hukum dan regulasi juga sebagai acuan

untuk menindak berbagai pelanggaran yang ada.

2.5.4 Tantangan lingkungan dan kelembagaan

Sebuah proyek e-Government dalam implementasinya akan berada

dalam sebuah lingkungan yang berbeda-beda kondisi, serta sulit untuk

diperkirakan. Misal proyek pemutakhiran data penduduk/ program ktp, akan

berbenturan dengan sumber daya manusia yang tidak menguasai teknologi

komputer. Sistem komputerisasi di desa dengan asupan listrik dari PLN

kurang memadai. Orang-orang berkedudukan di lembaga yang selaku

penentu manajemen proyek memegang peranan penting. Mereka harus

mampu memilih strategi tepat untuk lembaga, serta menjaga dari tekanan-

tekanan luar.

2.6 Strategi kunci sukses e-Government

Dalam Jurnal ini, telah dipetakan 5 strategi kunci penentu kesuksesan e-

Government. Strategi tersebut adalah:

2.6.1 Strategi data dan informasi

Menghadapi tantangan data dan infromasi memerlukan perencanaan

secara matang dan menyeluruh untuk mengelola produk data dan informasi.

Pihak manajemen tentunya akan melibatkan mitra atau pihak ketiga dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

17

pengembangan dan penerapan proyek. Dari organisasi, Kementrian,

maupun negara wajib menetapkan standar pengembangan serta penerapan.

Hal ini perlu diterapkan untuk meminimalisasi kesalahan data, definisi

informasi serta, kesalahan pada unsur meta-data. Harus ada kesamaan

persepsi antara pemerintah sebagai pihak pertama dan mitra pengembang

sebagai pihak ketiga. Umpan balik dari pengguna secara terus menerus

terhadap e-Government untuk memelihara kualitas data dan informasi.

2.6.2 Strategi teknologi informasi

Dua hal penting yang penentu kesuksesan dari sisi teknologi informasi

ialah nilai kegunaan dan kemudahan penggunaan teknologi. Tentunya

pengembangan / modernisasi sistem pemerintahan ke dalam e-Government

memerlukan teknologi yang kompleks, terkini atau paling canggih, tetapi

memerlukan penyesuaian oleh sumber daya manusia penggunanya.

Kesadaran dari pemerintah oleh bagian atau pejabat berwenang untuk

menciptakan prototype teknologi, serta memberikan pelatihan terhadap

sumber daya manusia yang masih kurang berkualitas secara bertahap perlu

ditingkatkan. Ketrampilan pemimpin proyek dan tim teknis ialah yang

utama.

2.6.3 Strategi organisasi dan manajerial

Identifikasi pemangku kepentingan yang relevan dan membuat

mereka terlibat dalam pengembangan proyek, terutama adalah calon

pengguna akhir / end user menjadi strategi dalam menghadapi tantangan

organisasi dan manajerial. Perencanaan strategis dapat dipakai ibarat

sebagai payung strategi yang lebih spesifik sebagai tonggak yang jelas dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

18

terukur. Proyek yang baik memerlukan kombinasi seimbang antara teknis,

manajerial, ketrampilan politik, dan keahlian di antara anggota proyek.

Akhirnya uang bukanlah yang faktor penentu utama melainkan hal yang

dibutuhkan. Seringkali, organisasi, kementrian, maupun negara

memerlukan skema keuangan yang inovatif dan kemitraan agar tercipta e-

Government yang kuat dari level bawah.

2.6.4 Strategi hukum dan peraturan/regulasi pemerintah

Dukungan dari lembaga terkait untuk menciptakan aturan hukum dan

regulasi yang ketat dan tepat dalam pengembangan e-Government dapat

mempengaruhi keberhasilan proyek. Misal dari lembaga legislatif

menciptakan perundangan yang mengatur proses lelang pihak ketiga

pengembangan proyek, mitra seperti apa yang boleh memegang proyek.

Peraturan hukum seperti apa jika perjanjian dilanggar, dan berbagai

peraturan lain mengenai pengembangan proyek. Pemerintah oleh Presiden

juga dapat melakukan pembuatan peraturan-peraturan terkait distribusi

tugas, dan tentang target capaian.

2.6.5 Strategi lingkungan dan kelembagaan

Pada tantangan ini kerapkali individu pemimpin atau manajemen

tidak dapat mengubah peraturan yang telah dilembagakan. Namun

keputusan dapat dijalankan jika mendapatkan dukungan dari koalisi yang

cukup besar yang dapat mengarahkan perhatian para legislator atau pembuat

kebijakan lainya maka lembaga formal dengan aturan lama dapat diganti.

Setidaknya ada dua strategi untuk menangani tantangan kelembagaan dan

lingkungan yaitu : berusaha mendapatkan dukungan dari lembaga legislatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

19

dan eksekutif, serta yang kedua ialah strategi buruh. Strategi buruh dalam

konteks ini ialah mencari dukungan dari masa jumlah besar, atau

masyarakat.

2.6.6 Panduan teknis kepada praktisi.

Merupakan panduan praktis yang telah disarikan dari lima tantangan

dan strategi yang ditemukan.

1. Metodologi pengukur nilai

Menciptakan metodologi untuk mengukur dari e-Government yang

telah berjalan. Untuk memastikan yang telah diinvestasikan berjalan

dengan baik dan mendapatkan hasil yang diinginkan atau keuntungan.

2. Membuat dan menggunakan kasus bisnis untuk proyek IT

Pada intinya kasus bisnis digunakan karena setiap proyek IT akan

mengeluarkan dana yang tidak sedikit, maka pemikiran mendapatkan

hasil yang setimpal atau keuntungan harus ada. Jika pemerintah telah

investasi maka tujuan dari proyek e-Government harus tercapai.

Membangun sebuah e-Government diibaratkan seperti membangun

bangunan, pemerintah telah investasi, memperkirakan perawatan, dan

memperkirakan robohnya bangunan. Maka pemerintah dengan

departemen keuangan harus bersiap.

3. Dasar-dasar kasus bisnis

4. Membuat smart IT choice

Pada poin ini manajer harus berkiblat pada stakeholder sebagai

pengguna. Panduan ini dirancang untuk membantu Manejer publik dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

20

pemerintah dalam menentukan keputusan tentang kapan dan dimana

berinvestasi di bidang IT.

2.6.7 Pemetaan alat praktis untuk pondasi teoritis

Empat panduan yang dipilih di atas berasal dari asal-usul yang

berbeda namun terpilih sebagai bagian dari perencanaan IT strategis.

1. Penelitian pembandingan singkat dari panduan yang dipilih

Keempat panduan tercipta oleh upaya kolaboratif masyarakat swasta,

dan kalangan akademis. Smart IT choice terwujud dengan strategi yang

berbeda dengan praktek berorientasi pada peneliti dan pemerintah fokus

dengan inisiatif IT atau perancangan.

2. Membangun jembatan praktek penelitian

Panduan yang dipilih dirancang untuk membangun kesadaran terhadap

tantangan e-Government dan untuk menyajikan strategi yang

bermanfaat, peralatan-peralatan, dan teknik untuk mengatasi tantangan.

Berikut ini akan menyoroti tentang hubungan antara tantangan dan

strategi dalam pelaksanaan e-Government dalam acuan literatur penelitian

dan dipilihlah panduan melalui analisis masing-masing panduan dalam hal

lima kategori tantangan dan strategi berasal dari tinjauan literatur.

a. Faktor Informasi dan data

Dari jurnal dan makalah penelitian pengelolaan data dan informasi

dapat menjadi rujukan oleh bagian manajerial dalam merancang

sebuah proyek. Hal itu terkait dengan pengorganisasian,

manajemen, pengolahan, dan penyajian data serta informasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

21

b. Faktor teknologi informasi

Pada faktor ini akan merujuk pada teori-teori pengembangan

perangkat lunak yang tepat.

c. Faktor organisasi dan manajerial

Hal ini memerlukan ketrampilan dari pemimpin proyek,

perencanaan sebagai alat manajemen, serta pendanaan yang

memadai. IT smart menekankan dan menyadarkan pada

pentingnya manajemen resiko, organisasi, seperti kurangnya

perhatian terhadap pengguna, kurangnya keselarasan antara

inisiatif dan tujuan organisasi, tujuan yang berbeda dan saling

bertentangan. Fokus ini menyediakan teknik semisal visi, misi, dan

kerangka kerja strategis untuk meminimalkan tantangan yang telah

diuraikan di atas.

d. Faktor hukum dan peraturan/regulasi pemerintah

Peraturan hukum dibahas dan dibuat dengan baik sesuai dengan

peraturan hukum yang berlaku namun harus sesuai dengan sudut

pandang IT. Hukum dan peraturan harus memuat analisis

stakeholder, menganalisis simpatisan, serta orang yang terlibat

dibalik proyek.

e. Faktor kelembagaan dan lingkungan

Tantangan yang berasasal dari realitas lingkungan ini

dididentifikasi dalam empat paduan yang dipilih. Ahli IT

mendorong manajer untuk menghadapi tantangan lingkungan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

22

menambahkan dalam tantangan satu tahun pemerintahan, beberapa

tahun, maupun multi institusi. Kesadaran akan lingkungan dan

faktor institusional akan ditingkatkan.

2.6.8 Rekomendasi untuk menekan resiko gagalnya e-Government

1. Melakukan karakterisasi dari resiko-resiko yang akan dihadapi oleh

sebuah proyek e-Government dengan melihat tantangan-tantangan

pengembangan e-Government serta bertolak dari proyek yang akan

dijalankan.

2. Membangun pemahaman tentang tantangan tentang informasi dan data.

3. Membangun sudut pandang bisnis untuk untuk melakukan analisis.

Ketika pemerintah sudah mengeluarkan investasi IT maka harus

mendapatkan hasil setimpal. Misal Pemerintah investasi e-KTP maka,

pendataan penduduk harus benar-benar termodernisasi dan dapat dipakai

oleh berbagai lembaga, walaupun data dan informasi terpusat di

kementrian dalam negeri.

4. Melakukan karakterisasi dari resiko-resiko yang akan dihadapi oleh

sebuah proyek e-Government dengan melihat tantangan-tantangan

pengembangan e-Government serta bertolak dari proyek yang akan

dijalankan.

5. Membangun pemahaman tentang tantangan tentang informasi dan data.

6. Membangun sudut pandang bisnis untuk untuk melakukan analisis.

Ketika pemerintah sudah mengeluarkan investasi IT maka harus

mendapatkan hasil setimpal. Misal Pemerintah investasi e-KTP maka,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

23

pendataan penduduk harus benar-benar termodernisasi dan dapat dipakai

oleh berbagai lembaga, walaupun data dan informasi terpusat di

kementrian dalam negeri.

2.7 Tipe Skala Pengukuran Data

Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur persepsi, sikap

atau pendapat seseorang atau kelompok tertentu mengenai sebuah peristiwa

atau fenomena sosial, berdasarkan definisi operasional yang telah ditetapkan

oleh peneliti. Skala ini merupakan suatu skala psikometrik yang biasa

diaplikasikan dalam angket dan paling sering digunakan untuk riset yang

berupa survei, termasuk dalam penelitian deskriptif. Dalam skala likert,

variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi dimensi, dimensi diturunkan ke

dalam subvariabel, kemudian subvariabel dijabarkan ke dalam indikator-

indikator yang dapat diukur. Indikator menjadi titik tolak dalam penyusunan

item instrument pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab oleh

responden. Setiap jawaban responden dihubungkan dengan dukungan sikap

terhadap pertanyaan/pernyataan yang diungkapkan dengan kata-kata sebagai

berikut:

Sangat Tidak Setuju (STS) : 1

Tidak Setuju (TS) : 2

Ragu-ragu (RR) : 3

Setuju (S) : 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

24

Sangat Setuju (SS) : 5

Sedangkan untuk memberikan penilaian dari hasil data rata-rata yang

dianalisis adalah sebagai berikut:

Sangat buruk : 1-1,99

Buruk : 2-2,99

Standar : 3-3,99

Baik : 4-4,99

Sangat baik : 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

25

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian ialah strategi umum yang dianut dalam pengumpulan dan

analisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang dihadapi

(Donald Ary, et.all – (2007). Bab ini menguraikan bagaimana penelitian ini akan

dilakukan, cara, tempat dan waktu penelitian, serta subjek penelitian. Pada bagian

ini pula dijelaskan, data yang dicari, cara pemerolehan data, serta cara pengolahan

data.

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian program E-KTP ini adalah penelitian deskriptif kualitatif.

Adapun masalah yang dapat diteliti dan diselidiki oleh penelitian deskriptif

kualitatif ini mengacu pada studi kuantitatif, studi komparatif (perbandingan), serta

dapat juga menjadi sebuah studi korelasional (hubungan) antara satu unsur dengan

unsur lainnya. Kegiatan penelitian ini meliputi pengumpulan data, analisis data,

interprestasi data, dan pada akhirnya dirumuskan suatu kesimpulan yang mengacu

pada analisis data tersebut. Untuk analisa kualitatif dipilih sebab penelitian ini akan

menitik beratkan terhadap dalamnya informasi yang dicari sebagai jawaban atas apa

saja penentu keberhasilan e-KTP. Penelitian ini menggunakan Case study / studi

kasus, dengan harapan peneliti dapat mengambil sampel sebagai contoh

representatif. Donald Ary, et.all – (2007) menjelaskan : “Dalam penelitian

deskriptif, dirancang untuk memperoleh informasi tentang status gejala saat

penelitian dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melukiskan variabel atau

kondisi apa yang ada dalam suatu kondisi. ”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

26

Pencarian data atau studi kasus penelitian ini mengambil sampel dua kabupaten

/ kota setara kabupaten, serta empat kecamatan sebagai sumber data. Kabupaten

pertama ialah kabupaten dengan lokasi geografis terletak di pusat kota, kabupaten

kedua terletak di pinggiran provinsi. Sedangkan empat kecamatan tersebut ialah,

dua kecamatan tercepat menyelesaikan e-KTP, dan dua kecamatan yang paling

lama dalam menyelesaikan proyek e-KTP. Peneliti akan melakukan wawancara

terhadap dinas dukcapil di dua kabupaten terpilih.

3.2 Tempat dan waktu penelitian

3.2.1 Tempat Penelitian

Tempat penelitian dilakukan pada 2 kantor Dinas Kependudukan dan

Catatan Sipil 4 kecamatan di D.I.Yogyakarta yang terpilih dengan judgement

sampling. 2 kantor Dinas tersebut ialah :

- Kabupaten Gunungkidul

Kabupaten yang terletak di pinggiran D.I.Yogyakarta

- Kotamadya Yogyakarta

Kota setara Kabupaten di D.I.Yogyakarta yang letaknya di pusat kota.

4 kecamatan tersebut ialah :

- Kecamatan Ponjong

Merupakan kecamatan yang menyelesaikan perekaman data penduduk

paling cepat di Kabupaten Gunungkidul.

- Kecamatan Wonosari

Merupakan kecamatan yang menyelesaikan perekaman data penduduk

paling lama di Kabupaten Gunungkidul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

27

- Kecamatan Pakualaman

Merupakan kecamatan yang menyelesaikan perekaman data penduduk

paling cepat di Kota Yogyakarta.

- Kecamatan Umbulharjo

Merupakan kecamatan yang menyelesaikan perekaman data penduduk

paling lama di Kota Yogyakarta.

3.2.2Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei- Agustus 2012. Pembagian waktu

meliputi :

- Mei pembuatan instrumen penelitian (daftar pertanyaan dan kuesioner).

- Juni peneliti memproses perijinan penelitian.

- Juli - agustus peneliti melaksanakan penelitian.

- September – selesai olah data berlangsung.

3.3 Subjek Penelitian

Subjek Penelitian meliputi:

- Masyarakat pada kecamatan terpilih

- Pegawai kecamatan pengguna sistem e-KTP/operator

- Kepala dinas Dukcapil.

Pada pembagian kuesioner dan wawancara yang akan dilaksanakan, terdapat

pertanyaan kepada subjek tentang e-KTP. Dari subjek penelitian ini yaitu orang

yang mendapat kuisioner dan wawancara akan dikumpulkan data yang diperlukan

untuk analisis faktor keberhasilan perangkat lunak dari perspektif e-government.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

28

Ada alasan mengapa tiga pihak tersebut di atas menjadi subjek penelitian.

Pengguna program e-KTP/ operator ialah orang yang menjalankan program e-KTP,

dan melakukan perekaman data penduduk setiap harinya. Sedangkan kepala dinas

Dukcapil tingkat kabupaten, merupakan pejabat yang bertugas tentang bidang

kependudukan, serta dinas Dukcapil merupakan dinas di bawah naungan

kementrian dalam negeri.

3.4 Data

Data yang diharapkan pada penelitian ini ialah data tanggapan dari responden

mengenai e-KTP. Ada dua macam tipe data dalam penelitian ini, data tersebut

adalah :

A. Data Primer

Pengumpulan data ini diperoleh langsung dari lapangan melalui observasi,

wawancara, serta pembagian kuesioner kepada responden, meliputi: identitas

responden, serta data-data dan informasi yang berkaitan dengan penelitian ini.

B. Data Sekunder

Data yang diperoleh dari sumber-sumber lain selain sumber data primer,

baik kepustakaan, jurnal ilmiah, arsip atau dokumen yang berhubungan dengan

penelitian.

Pada kuesioner, data yang dikumpulkan ialah informasi lebih ke arah

bagaimana e-KTP berjalan, dan bagaimana tanggapan mereka dari sisi

pelaksanaan proyek e-KTP. Pada tahap wawancara dengan subjek kepala dinas

dukcapil, diberikan pertanyaan berdasarkan 5 tantangan dan kunci sukses e-

government. Informasi tentang tantangan pelaksanaan, serta penyelesaianya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

29

merupakan data yang berguna untuk mengambil kesimpulan faktor-faktor apa

saja yang menunjang keberhasilan e-KTP ditilik dari segi e –government.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

3.5.1 Metode Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan meksud tertentu. Percakapan

dilakukan oleh dua pihak, pihak pertama ialah pewawancara yang memberikan

pertanyaan, dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan yang

diberikan (Moleong, 2004: 186). Dalam penelitian ini memakai wawancara

langsung dan semi terstruktur. Mengadakan tanya jawab secara langsung kepada

orang dilembaga yang terkait dengan program e-KTP seperti tertulis di atas

dalam subjek penelitian yaitu pihak Kepala Dinas Dukcapil.

3.5.2 Metode Kuisioner

Kuisioner adalah usaha mengupulkan informasi dengan menyampaikan

sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis oleh responden

(Sudaryono, Guritno, Rahardja, 2010). Dilakukan pengumpulan data dengan

pertanyaan-pertanyaan. Dari pemakai sistem e-KTP operator sistem, petugas

bidang pendataan penduduk, serta warga masyarakat yang merasakan

pelayanan e-KTP.

3.5.3 Metode Dokumentasi

Teknik dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,

transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, ledger, agenda,

artikel, koran, laporan para pelaksana program, literature dan makalah

pendukung penelitian (Arikunto, 1998: 236).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

30

3.6 Tahapan Penelitian

3.6.1 Penentuan Lokasi Penelitian

Pada tahap penentuan lokasi, terpilih Kota Yogyakarta dengan Kecamatan

Umbulharjo, dan Kecamatan Pakualaman, serta Kabupaten Gunungkidul

dengan Kecamatan Ponjong dan Kecamatan Wonosari.

3.6.2 Penyusunan Pertanyaan Wawancara

Dalam penyusunan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, pertanyaan mengacu pada

faktor-faktor penentu kesuksesan e government. Pertanyaan tersebut terbagi

dalam beberapa kategori, diantaranya : strategi data informasi, teknologi

informasi, organisasi manajerial, hukum dan peraturan atau regulasi

pemerintah, strategi lingkungan dan kelembagaan, panduan teknis, pemetaan

praktis untuk pondasi teori, dan yang terakhir kategori strategi untuk menekan

prediksi resiko.

3.6.3 Pembuatan Kuesioner

Pembuatan kuesioner dengan maksud untuk mengambil data dari

responden atau masyarakat yang tekah dilayani dalam pembuatan e-KTP. Isi

kuesioner tersebut ialah pertanyaan-pertanyaan untuk mencari data mengenai

tanggapan masyarakat mengenai pelaksanaan perekaman data e-KTP.

3.6.4 Tahap Wawancara Langsung

Wawancara dilaksanakan langsung dengan pihak Dinas Kependudukan

dan Catatan sipil di dua kabupaten terpilih. Sasaran terwawancara ialah pihak

kepala dinas, atau pejabat terkait yang telah ditunjuk oleh kepala dinas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

31

3.6.5 Penyebaran Kuesioner atau Pengumpulan Data.

Kuesioner dibagikan dengan cara menyebarkan lembaran cetak kuesioner

kepada masyarakat dengan kecamatan terpilih dengan datang langsung ke

lokasi kecamatan. Jumlah kuesioner terdiri dari 3 kuesioner kepada operator

program e-KTP, serta 25 lembar kuesioner kepada masyarakat di masing-

masing kecamatan terpilih.

3.6.6 Analisa Data Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif, dalam

teknik analisis interaktif, setelah data terkumpul akan dilakukan analisis dalam tiga

tahapan yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Setiap

komponen dapat melihat kembali komponen yang lain sehingga data yang

terkumpul sudah mewakili sesuai dengan permasalahan yang sedang diteliti.

Proses analisis data model interaktif dapat digambarkan sebagai berikut ( H.B

Sutopo, 2002: 96)

Gambar 3. 1Proses analisis data model interaktif

Gambar 3.1 Proses analisis data model interaktif

3.6.7 Penulisan Laporan

Tahap akhir dari penelitian ini adalah pendokumentasian hasil analisis

dan hasil penemuan selama proses penelitian.

3.2 Validitas Data Dalam penelitian kualitatif, validitas data sering diragukan. Untuk

meningkatkan validitas data yang diperoleh dalam penelitian, maka akan digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

32

teknik trianggulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data dengan

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar itu untuk mengecek atau untuk

membandingkan. Trianggulasi terdiri dari empat macam, yaitu trianggulasi sumber

data, metode, peneliti dan teori. Adapun dalam penelitian ini, akan menggunakan

trianggulasi sumber data. Trianggulasi sumber data dengan membandingkan dan

mengecek kembali kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat

yang berbeda dalam metode kualitatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

33

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data berupa observasi,

pembagian kuisioner dan berupa wawancara. Wawancara dilakukan kepada pihak

kepala dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Gunungkidul dan

Kotamadya Yogyakarta. Kuisioner diberikan kepada operator program e-KTP,

warga di kecamatan Ponjong, Wonosari, Pakualaman, dan kecamatan Umbulharjo.

4.1 Hasil Observasi

4.1.1Gambaran e-KTP

Kartu tanda penduduk elektronik atau kerap disebut e-KTP merupakan

sebuah kartu tanda kependudukan yang diluncurkan oleh pemerintah

(Kementrian Dalam Negeri) yang diproses secara komputerisasi baik dalam

arti fisik maupun penggunaanya. Pelaksanaan program ini dibagi kedalam 2

tahap, tahap pertama dimulai awal tahun 2011 sampai dengan April 2012 yang

mencakup 67 juta penduduk yang tersebar di 2348 kecamatan. Tahap kedua

pelaksanaan perekaman data dilaksanakan sampai akhir tahun 2012 dengan

menyelesaikan 105 juta penduduk di 300 kabupaten/kota.

Pembuatan e-KTP oleh Kementrian Dalam Negeri dilatarbelakangi oleh

banyaknya tindakan negatif dari pihak yang tidak bertanggung jawab, yang

dapat merugikan orang lain atau bahkan merugikan negara. Tindakan negatif

itu berbagai macam, contohnya ialah identitas ganda yang dimiliki oleh

penduduk untuk keperluan menghidari pajak, menyembunyikan identitas untuk

tindakan terorisme, mengamankan korupsi atau tindakan kriminal lain.

Berdasarkan hal-hal negatif tersebut Kementrian Dalam Negeri terdorong

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

34

untuk membuat basis data tunggal kependudukan dan membuat serangkaian

sistem informasi kependudukan yang terwujud dengan kartu tanda penduduk

electronik atau e-KTP.

Proses berjalanya program e-KTP berlandaskan pada Undang-Undang

Republik Indonesia, Peraturan Presiden, serta dilengkapi dengan Peraturan

Menteri. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 tentang

Administrasi menerangkan : “penduduk hanya diperbolehkan memiliki 1 (satu)

KTP yang tercantum Nomor Induk Kependudukan (NIK). NIK merupakan

identitas tunggal setiap penduduk dan berlaku seumur hidup”. NIK yang

dimiliki oleh masuk-masing penduduk yang ada dalam e-KTP akan menjadi

acuan dalam pembuatan Paspor, Surat Ijin Mengemudi (SIM), Polis Asuransi,

Surat atas Hak guna atau kepemilikan Tanah/kendaraan, dan keperluan lainya

yang berhubungan dengan data penduduk yang bersangkutan. penerbitan

dokumen identitas lainnya. Peraturan Presiden yang menjadi acuan ialah

Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2009 tentang penerapan kartu tanda

penduduk berbasis nomor induk kependudukan berlaku secara nasional, yang

kemudian direvisi pertama dengan Peraturan Presiden Nomor 35 tahun 2010.

Peraturan Presiden Nomor 67 tahun 2011 diterbitkan untuk menyempurnakan

acuan berjalanya program e-KTP yang di atur oleh Peraturan Presiden

sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

35

4.1.2 Pelaksana e-KTP

Pelaksana program e-KTP dan penerapan kartu tanda penduduk berbasis

nomor kependudukan nasional ini ialah Dinas Kependudukan dan Catatan sipil

atau kerap disebut dinas Dukcapil. Peraturan tentang pelaksana tertulis dalam

perpres No.26 tahun 2009 pasal 1 ayat 5 yang berbunyi: “Instansi pelaksana

adalah perangkat pemerintah kabupaten/kota yang bertanggungjawab dan

berwenang melaksanakan administrasi kependudukan.”. Pada konteks ini

maka Dukcapil kabupaten kota bertanggung jawab kepada Kementrian Dalam

Negeri.

Dinas Dukcapil kabupaten/kota merupakan pelaksana dan bertanggung

jawab untuk masing-masing daerahnya. Dukcapil bukan pelaksana akhir di tiap

daerah, melainkan masih ada tingkat kecamatan sebagai pelaksana perekaman

data penduduk. Pihak kecamatan merupakan pelaksana perekaman data

penduduk. Data-data yang telah terekam tersebut tersimpan dalam data

kependudukan sesuai dengan aturan yang telah disahkan oleh pemerintah.

Pemerintah pusat dengan pemerintah provinsi dan kabupaten

berkoordinasi dalam pelaksanaan E-KTP serta persiapanya. Pemerintah pusat

menanggung biaya perlengkapan yang berhubungan dengan perlengkapan

perekaman data. Perlengkapan itu seperti : perangkat keras, perangkat lunak,

dan blangko KTP berbasis NIK kependudukan. Pemerintah pusat juga

menanggung biaya persiapan pelaksanaan seperti bimbingan teknis

pelaksanaan yang diikuti oleh petugas pemerintah provinsi dan kabupaten.

Peraturan tersebut tertuang dalam pasal 2 Perpres No.26 tahun 2009.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

36

4.1.3 Fungsi dan format e-KTP

Kartu Tanda Penduduk elektronik ini memiliki fungsi utama yaitu sebagai

kartu identitas jati diri identik dari masing-masing penduduk yang berlaku

secara nasional. Fungsi ini menjadikan penduduk mudah dalam pengurusan

yang berhubungan dengan data penduduk karena tidak perlu lagi membuat

KTP lokal. Fungsi terpenting lain ialah turut mencegah data kependudukan

ganda karena diatasi salah satunya dengan adanya rekaman sidik jari yang turut

tertanam dalam rekaman pada e-KTP. Dengan adanya e-KTP ini pula,

program-program pemerintah yang berhubungan dengan data kependudukan

ikut dimudahkan dengan adanya NIK yang berlaku nasional.

e-KTP memiliki format yang berbeda dari beberapa generasi kartu tanda

kependudukan sebelumnya. e-KTP dengan standar dimensi ISO yaitu 53,98

mm x 85,60 mm ini memiliki sembilan layer. Sebuah Chip ditanam dalam e-

KTP berisikan data kependudukan. Chip tidak nampak karena menggunakan

RFID (Radio Frequency Identification). Terdapat antena yang tidak nampak

yang akan mengeluarkan gelombang tertentu yang dapat dibaca oleh mesin

pembaca kartu ini. Dalam pembuatan e-KTP terdapat beberapa langkah:

- Hole punching, yaitu melubangi kartu sebagai tempat meletakkan chip.

- Pick and pressure, yaitu menempatkan chip di kartu.

- Implanter, yaitu pemasangan antenna (pola melingkar berulang menyerupai

spiral).

- Printing,yaitu pencetakan kartu.

- Spot welding, yaitu pengepresan kartu dengan aliran listrik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

37

- Laminating, yaitu penutupan kartu dengan plastik pengaman.

Penyimpanan data dalam chip telah sesuai standar internasional NISTIR

7123 dan Machine Readable Travel Documents ICAO 9303 dan EU Passport

Specification 2006.

4.1.4 Tahapan Implementasi e-KTP

Berikut merupakan tahapan implementasi e-KTP yang dilaksanakan di

Indonesia:

- Pengambilan kebijakan oleh pemerintah dengan pembuatan Undang-

Undang, Peraturan Presiden, dan Peraturan Menteri.

- Penyiapan segala kelengkapan pelaksanan(perangkat keras maupun

perangkat lunak komputer, blangko e-KTP) sesuai dengan peraturan.

- Distribusi kelengkapan sampai ke tingkat kecamatan dan melakukan

bimbingan teknis kepada petugas.

- Koordinasi dengan pihak ke-3 seperti DPRD, dan PLN untuk menunjang

kelancaran jalanya program.

- Sosialisasi kepada masyarakat melalui, media cetak, elektronik.

- Pelaksanan perekaman e-KTP

- Terakhir ialah distribusi kartu e-KTP.

4.2 Analisa data kuisioner dan wawancara

Berikut merupakan data responden wawancara dan kuisioner. Wawancara

dilakukan kepada pihak kepala dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten

Gunungkidul dan Kotamadya Yogyakarta. Kuisioner diberikan kepada operator

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

38

program e-KTP, warga di kecamatan Ponjong, Wonosari, Pakualaman, dan

kecamatan Umbulharjo.

Responden wawancara Ke-1 :

- Nama : Tommy Harahap SH.,M.H.

- Jabatan : Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

Kab. Gunungkidul

- Tempat : Kantor Kepala Dinas kependudukan dan catatan

sipil Kab. Gunungkidul

- Waktu : Selasa, 7 Agustus 2012 (11:35 WIB)

- Durasi : 25 Menit.

Responden wawancara Ke-2 :

- Nama : Ninot Tri Cahyono

- Jabatan : Kepala bidang data informasi dan pengembangan

sistem Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota

Yogya.

- Tempat : Kantor Dinas kependudukan dan catatan

sipil Kota Yogyakarta.

- Waktu : Kamis, 16 Agustus 2012 (13:00 WIB)

- Durasi : 30 menit

Jumlah kuisioner yang terkumpul dan layak untuk dilakukan analisis ialah

sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

39

Status kuisioner Jumlah %

Tidak kembali, atau tidak lengkap 0 0

Kembali dan lengkap 12 100

Total 12 100

Tabel 4. 1Pengumpulan data kuisioner pegawai kecamatan

Status kuisioner Jumlah %

Tidak kembali, atau tidak lengkap 17 17

Kembali dan lengkap 83 83

Total 100 100

Tabel 4. 2 Pengumpulan data kuisioner warga

4.3 Demografi Responden Kuisioner

Demografi responden penelitian ini digambarkan berdasar karakteristik

kecamatan tempat tinggal warga atau tempat perekaman e-KTP, serta karakteristik

kecamatan terlambat atau tercepat penyelesaian e-KTP.

4.3.1 Karakteristik kecamatan lokasi

Kecamatan Jumlah

Responden

Ponjong 25

Wonosari 23

Pakualaman 22

Umbulharjo 13

Total 83

Tabel 4. 3Karakteristik kecamatan lokasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

40

Gambar 4. 1Diagram kecamatan lokasi

Dari tabel 4.3 dan gambar 4.1 responden dari pembagian kuisioner ini

adalah warga kecamatan Ponojng, Wonosari, Pakualaman dan Umbulharjo.

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa 3 kecamatan total pengumpul

responden melebihi rata-rata dari 4 kecamatan pengumpul yaitu 20.75.

Sedangkan 1 kecamatan yaitu Umbulharjo jumlah pengumpulanya kurang

dari nilai rata-rata.

4.3.2 Karakteristik cepat lambat penyelesaian

Kecamatan Jumlah

Responden

Kecamatan terlambat 36

Kecamatan tercepat 47

Total 83

Tabel 4. 4Karakteristik cepat lambat penyelesaian

0

5

10

15

20

25

30

Kecamatan

Kecamatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

41

Gambar 4. 2Diagram karakteristik cepat lambat penyelesaian

Pada tabel 4.4 dan gambar 4.2 terlihat kecamatan tercepat pada masing-

masing kabupaten mengumpulkan kuisioner lebih banyak daripada

kecamatan terlambat penyelesaian e-KTP. Prosentase masing-masing ialah :

tercepat mendapatkan persentase 57% , sedangkan terlambat persentase

pengumpulanya 43%. Hal ini bukan merupakan sebuah kesengajaan dari

peneliti.

4.4 Pembahasan nilai rata-rata data kuisioner warga

Pembagian kuisioner pada penelitian ini terbagi dua, pertama untuk pegawai

kantor kecamatan atau operator e-KTP, dan warga setempat. Untuk kuisioner yang

dibagikan kepada warga, peneliti hanya akan mendapatkan informasi tentang

pelaksanaan e-KTP, dan penemuan permasalahan oleh masing-masing warga pada

saat perekaman. Data kuisioner ini bukan merupakan jawaban langsung atas

rumusan masalah, melainkan menjawab kebutuhan informasi peneliti apakah

tantangan informasi yang ada disikapi pemerintah dan informasi e-KTP sampai

47; 57%

36; 43%

Karakteristik cepat lambat penyelesaian

Tercepat

Terlambat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

42

kepada masyarakat. Informasi lain yang digali ialah apakah masyarakat

menemukan permasalahan saat pelaksanaan e-KTP.

Berikut adalah pernyataan yang diberikan kepada warga:

1.Anda mengetahui tentang e-KTP.

2. Anda mendapatkan undangan untuk melakukan pembuatan e-KTP.

3.Anda dilayani dengan baik saat pelaksanaan pembuatan e-KTP.

4. Anda harus antri lama untuk pembuatan e-KTP.

5.Anda menjumpai permasalahan saat pembuatan e-KTP.

Untuk pernyataan pertama

- STS(Sangat Tidak Setuju) : 0,

- TS(Tidak Setuju) : 8,

- RR(Ragu-Ragu) : 16,

- S (Setuju) : 43,

- SS(Sangat Setuju) : 16.

Gambar 4. 3 Persentase pengetahuan e-KTP

8; 10%

16; 19%

43; 52%

16; 19%

0; 0%

Persentase Pengetahuan e-KTP

STS

TS

R

S

SS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

43

8 dari 83 responden menyatakan dirinya tidak setuju dirinya mengetahui

tentang e-KTP. 16 orang menjawab ragu-ragu tentang pengetahuan dia terhadap e-

KTP. 43 menjawab setuju dan 16 sangat setuju bahwa mereka mengetahui tentang

e-KTP. Dalam persentase 9,638 % tidak setuju, 19,277 % ragu, 51,807 % setuju,

dan 19,277 % sangat setuju. Jatuh pada angka lebih dari 70 % responden

mendapatkan informasi mengenai e-KTP

Pernyataan kedua

- STS(Sangat Tidak Setuju) : 2,

- TS(Tidak Setuju) : 2,

- RR(Ragu-Ragu) : 1,

- S (Setuju) : 32,

- SS(Sangat Setuju) : 46.

Gambar 4. 4Mendapat undangan e-KTP

Pada pernyataan kedua, 2 orang menyatakan sangat tidak setuju bahwa yang

bersangkutan mendapatkan undangan. 2 dari 83 responden menyatakan dirinya

2; 2% 1; 1%

32; 39%46; 56%

Mendapat undangan e-KTP

STS

TS

R

S

SS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

44

tidak setuju dirinya mendapat undangan pembuatan e-KTP. 1 orang menjawab

ragu-ragu tentang dibagikanya undangan pembuatan e-KTP. 32 menjawab setuju

dan 46 sangat setuju bahwa mereka mendapat undangan e-KTP. Dalam persentase

2,409 % sangat tidak setuju, 2,409 % tidak setuju, 1,204 % ragu, 38,554 % setuju,

dan 55,421 % sangat setuju. Angka lebih dari 90 % responden mendapatkan

undangan perekaman e-KTP.

Pernyataan ketiga

- STS(Sangat Tidak Setuju) : 1,

- TS(Tidak Setuju) : 1,

- RR(Ragu-Ragu) : 10,

- S (Setuju) : 39,

- SS(Sangat Setuju) : 32.

Gambar 4. 5Persentase dilayani dengan baik pada perekaman e-KTP

Pada pernyataan ketiga, 1 orang menyatakan sangat tidak setuju bahwa yang

bersangkutan dilayani dengan baik saat perekaman data e-KTP. 1 responden

menyatakan dirinya tidak setuju dirinya mendapat pelayanan yang baik saat

1; 1%

10; 12%

39; 47%

32; 39%

Dilayani Dengan Baik

STS

TS

R

S

SS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

45

pembuatan e-KTP. 10 orang menjawab ragu-ragu tentang dibagikanya

undangan pembuatan e-KTP. 32 menjawab setuju dan 46 sangat setuju

bahwa mereka dilayani dengan baik saat perekaman data e-KTP. Dalam

persentase 1,204 % sangat tidak setuju, 1,204 % tidak setuju, 12,048 % ragu,

46,987 % setuju, dan 38,554 % sangat setuju. Angka lebih dari 84 %

responden mendapatkan pelayanan baik saat perekaman e-KTP.

Pernyataan keempat

- STS(Sangat Tidak Setuju) : 6,

- TS(Tidak Setuju) : 15,

- RR(Ragu-Ragu) : 6,

- S (Setuju) : 31,

- SS(Sangat Setuju) : 25.

Gambar 4. 6Persentase antri lama pada perekaman e-KTP

Pernyataan keempat, 6 orang menyatakan sangat tidak setuju bahwa yang

bersangkutan harus antri lama saat perekaman data e-KTP. 15 responden

menyatakan dirinya tidak setuju dirinya harus antri lama saat pembuatan e-

6; 7%

15; 18%

6; 7%

31; 38%

25; 30%

Antri lama saat pembuatan

STS

TS

R

S

SS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

46

KTP. 6 orang menjawab ragu-ragu antri lama atau tidaknya saat pembuatan

e-KTP. 31 menjawab setuju dan 25 sangat setuju bahwa mereka antri lama

saat perekaman data e-KTP. Dalam persentase 7,228 % sangat tidak setuju,

18,072 % tidak setuju, 7,228 % ragu, 37,349 % setuju, dan 30,120 % sangat

setuju. Angka lebih dari 67 % responden harus antri lama baik saat

perekaman e-KTP

Pernyataan kelima

- STS(Sangat Tidak Setuju) : 7,

- TS(Tidak Setuju) : 48,

- RR(Ragu-Ragu) : 10,

- S (Setuju) : 16,

- SS(Sangat Setuju) : 2.

Gambar 4. 7Menjumpai permasalahan e-KTP

Pada pernyataan kelima, 7 orang menyatakan sangat tidak setuju bahwa

mereka menjumpai permasalahan pada perekaman data e-KTP. 48

responden menyatakan dirinya tidak setuju ada permasalahan saat

7; 9%

48; 58%

10; 12%

16; 19%

2; 2%

Menjumpai permasalahan e-KTP

STS

TS

R

S

SS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

47

pembuatan e-KTP. 10 orang menjawab ragu-ragu tentang ada tidaknya

permasalahan pembuatan e-KTP. 16 menjawab setuju dan 2 sangat setuju

bahwa mereka menemui permasalahan saat perekaman data e-KTP. Dalam

persentase 8,433 % sangat tidak setuju, 57,831 % tidak setuju, 12,048 %

ragu, 19,277 % setuju, dan 2,409 % sangat setuju. Angka lebih dari 77 %

responden tidak menemui permasalahan saat perekaman e-KTP

4.5 Pembahasan nilai rata-rata data kuisioner pegawai

Untuk kuisioner yang dibagiakan kepada pegawai, peneliti hanya akan

mendapatkan informasi tentang apakah keseriusan pemerintah, kualitas SDM, dan

perlengkapan (hardware/software) meru[akan penunjang keberhasilan e-KTP.

Berikut adalah pernyataan yang diberikan kepada pegawai:

1. Keseriusan pemerintah menunjang keberhasilan e-KTP.

2. Sumber daya manusia mempengaruhi ketepatan waktu pengerjaan

proyek e-KTP.

3. Peralatan penunjang proyek e-KTP (hardware/software)ikut

menunjang keberhasilan e-KTP.

Untuk pernyataan pertama

- STS(Sangat Tidak Setuju) : 0,

- TS(Tidak Setuju) : 1,

- RR(Ragu-Ragu) : 1,

- S (Setuju) : 7,

- SS(Sangat Setuju) :3.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

48

Gambar 4. 8Persentase keseriusan pemerintah penunjang e-KTP

1 dari 12 responden menyatakan dirinya tidak setuju keseriusan pemerinah

penunjang keberhasilan e-KTP. 1 orang menjawab ragu-ragupada

pernyataan ini. 7 menjawab setuju dan 3 sangat setuju bahwa keseriusan

pemerinah penunjang keberhasilan e-KTP. Dalam persentase 8,333 % tidak

setuju, 8,333 % ragu, 58,333 % setuju, dan 25 % sangat setuju. Jatuh pada

angka lebih dari 78 % responden menyetujui keseriusan pemerinah

penunjang keberhasilan e-KTP.

Pernyataan kedua

- STS(Sangat Tidak Setuju) : ,

- TS(Tidak Setuju) : ,

- RR(Ragu-Ragu) : ,

- S (Setuju) : 4,

- SS(Sangat Setuju) : 8.

0; 0% 1; 8%

1; 8%

7; 59%

3; 25%

Keseriusan pemerintah penunjang keberhasilan

STS

TS

R

S

SS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

49

Gambar 4. 9Persentase pengaruh SDM terhadap e-KTP

Pada pernyataan kedua, 4 orang menyatakan kualitas SDM mempengaruhi

keberhasilan e-KTP. Sedangkan 8 dari 12 responden menyatakan sangat

setuju kualitas SDM mempengaruhi keberhasilan e-KTP. Dalam persentase

33,333 % setuju, dan 66,666 % sangat setuju. Angka lebih dari 90 %

responden percaya kualitas SDM mempengaruhi keberhasilan e-KTP.

Pernyataan ketiga

- STS(Sangat Tidak Setuju) : ,

- TS(Tidak Setuju) : ,

- RR(Ragu-Ragu) : 1,

- S (Setuju) : 5,

- SS(Sangat Setuju) : 6.

0; 0% 0; 0% 0; 0%

4; 33%

8; 67%

Pengaruh SDM

STS

TS

R

S

SS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

50

Gambar 4. 10 Persentase pengaruh teknologi sebagai penunjang e-KTP

1 responden menyatakan dirinya ragu peralatan (hardware/software)

menunjang keberhasilan e-KTP. 5 menjawab setuju dan 6 sangat setuju

peralatan (hardware/software) menunjang keberhasilan e-KTP. Dalam

persentase 8,333 % ragu, 41,666 % setuju, dan 50 % sangat setuju. Jatuh

pada angka lebih dari 90 % responden menyetujui peralatan

(hardware/software) menunjang keberhasilan e-KTP.

4.6 Pengkodean Data Wawancara

Aspek Tantangan

No. Kode Representasi Dari

1 T1 Tantangan informasi dan data

2 T2 Tantangan teknologi informasi

3 T3 Tantangan organisasi manajerial

0; 0% 0; 0%1; 8%

5; 42%6; 50%

Peralatan/teknologi menunjang keberhasilan

STS

TS

R

S

SS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

51

4 T4 Tantangan hukum dan peraturan/regulasi

pemerintah

5 T5 Tantangan lingkungan dan kelembagaan

Tabel 4. 5 Pengkodean Aspek Tantangan

Pengkodean narasumber

No. Kode Representasi Dari

1 N1 Narasumber 1 ( Kepala Dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil Kab.

Gunungkidul)

2 N2 Narasumber 2 ( Kepala Dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil Kota

Yogyakarta diwakili Staff Kepala bidang

data informasi dan pengembangan

sistem)

Tabel 4. 6Pengkodean narasumber

Pengkodean nomor urut pertanyaan

No. Kode Representasi Dari

1 1 Merepresentasikan pertanyaan ke 1 dari

peneliti kepada narasumber.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

52

2 2 Merepresentasikan pertanyaan ke 2 dari

peneliti kepada narasumber.

3 Dan seterusnya sesuai dengan jumlah pertanyaan pada saat

wawancara.

Tabel 4. 7Pengkodean nomor urut pertanyaan

Contoh pengkodean:

T1-N1-1 : berarti menunjukkan sedang dibahas tentang tantangan

informasi dan data yang didapat dari narasumber kepala dinas dukcapil

kab. Gunungkidul pada pertanyaan pertama.

T5-N2-12 : berarti menunjukkan sedang dibahas tentang tantangan

lingkungan dan kelembagaan yang didapat dari narasumber kepala dinas

dukcapil Kota Yogyakarta pada pertanyaan kedua belas.

4.7 Analisis data wawancara dan observasi pada tantangan dan strategi.

4.7.1 Aspek tantangan informasi dan data

T1-N1-10 : Kami sudah mengusahakan yang terbaik. Untuk data kami

menjamin bahwa data tersimpan dengan baik, selain tersimpan di

komputer, data tersimpan di server dinas kependudukan.

T1-N2-10 : Ya Jadi sebelum pelaksanaan e ktp kita lakukan pemutakhiran data

mulai dari RT lalu kita laporkan ke pemerintah pusat sebagai perkiraan jumlah

wajib e ktp. Serta dari data yang ada kita lakukan perekaman e ktp, serta

data itu kita simpan dengan baik. Saya kira data itu paling valid karena

melibatkan tingkat RT.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

53

Pada aspek ini terdapat tantangan bahwa data dan informasi produk dari e

government dimanfaatkan secara tepat guna serta disimpan dengan baik. Dua

responden mengungkapkan bahwa, dalam pelakasanaan program e ktp telah

mengusahakan agar data dikumpulkan dengan baik, disimpan dengan baik,

serta dimanfaatkan tepat guna. Kemendagri mengatur penyimpanan data

berlandaskan dengan peraturan Peraturan Presiden Indonesia No.35 Tahun

2010 yang merupakan revisi pasal 6 Peraturan Presiden No.26 Tahun 2009.

Dalam pasal ini tertulis bahwa seluruh data KTP disimpan dalam data

kependudukan. Dari kedua responden pada T1-N1-10 dan T1-N2-10, terlihat

juga telah mengungkapkan bahwa data ini disimpan dan dijaga baik-baik,

dalam data kependudukan pada masing-masing kota atau kabupaten. Data ini

hanya boleh diakses oleh pihak-pihak yang sudah ditentukan dan diatur oleh

peraturan tertentu. Misalnya, data ini boleh diakses oleh kemendagri untuk data

calon pemilih pada pemilu.

Untuk menghadapi tantangan validitas data penduduk, dengan data yang

tertanam pada masing-masing e-KTP pemerintah telah menyiapkan strategi.

Strategi yang diterapkan oleh pemerintah ialah dengan cara melakukan aktifasi

kartu dan final data cheking . Saat penduduk telah melakukan perekaman data,

dan kartu telah tercetak, penduduk dapat mengambil kartu di masing-masing

kecamatan pada pembuatan e-KTP. Pada proses pengambilan tersebut

dilakukan aktivasi dan pengecekan data cukup scaning sidik jari untuk

memulai proses ini. Ketika data telah cocok maka pemegang hak e-KTP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

54

dipersilahkan menerima kartu tersebut, jika tidak maka akan dilakukan

pembenahan data pada sistem dan penanaman kembali data pada kartu.

4.7.2 Aspek tantangan teknologi informasi

Pada aspek ini pemerintah menyiapkan strategi teknologi e-KTP yang

diperkirakan merupakan teknologi canggih tepat guna untuk kebutuhan sebuah

data dan kartu tanda kependudukan. Untuk e-KTP yang dipakai dalam proyek

ini memiliki format yang berbeda dari beberapa generasi kartu tanda

kependudukan sebelumnya. e-KTP dengan standar dimensi ISO yaitu 53,98

mm x 85,60 mm ini memiliki sembilan layer. Sebuah Chip ditanam dalam e-

KTP berisikan data kependudukan. Chip tidak nampak karena menggunakan

RFID (Radio Frequency Identification). Terdapat antena yang tidak nampak

yang akan mengeluarkan gelombang tertentu yang dapat dibaca oleh mesin

pembaca kartu ini.

Pemerintah telah melakukan perencanaan terhadap e-KTP ini. Pemerintah

juga tidak menginginkan e-KTP menjadi proyek yang tidak berguna bagi

jalanya pemerintahan di Indonesia. Maka segala teknologi yang dipakai

dipersiapkan untuk mendukung tujuan itu. Termasuk format e-KTP seperti

yang tertulis di atas. Responden wawancara mengungkapkan bahwa teknologi

semuanya dipersiapkan oleh pemerintah pusat.

T2-N2-10 : Ya. Kan itu(hardware dan software) juga dari pusat. Jadi

semuanya sudah dipersiapkan dengan baik dan semestinya.

Responden wawancara pegawai 90% menjawab bahwa hardware/software

pendukung e-KTP merupakan penunjang keberhasilan jalanya program e-KTP.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

55

4.7.3 Aspek tantangan organisasi manajerial

Pada strategi ini pemerintah dituntut untuk “lihai” dalam mempersiapkan

strategi pengaturan, dan pengorganisasian jalanya proyek. Pemerintah dituntut

untuk pandai-pandai mengatur agar proyek ini berjalan dengan baik, seperti

pelibatan pihak ketiga sebagai penyedia teknologi, dan komunikasi dengan

PLN (Perusahaan Listrik Negara) agar mengamankan suplai listrik ke masing-

masing kantor pelaksana.

Komunikasi dengan jajaran pemerintah harus dilakukan seperti terpapar

oleh narasumber kedua berikut ini:

T3-N2-11 : Yak jadi e-KTP ini program nasional ya, jadi kita-kita aparatur

yang ada di daerah ini mau ga mau, suka ga suka harus jalankan. Kemudian

sebelum program nasional ini dilaksanakan kemendagri membuat MOU

dengan bupati atau walikota serta DPRD bahwa mereka sanggup melaksanakan

e-KTP.

T3-N1-13: Tentu saja pihak ketiga yang berkaitan dengan berjalanya akan

kami libatkan agar pelaksanaan dapat berjalan dengan lancar. Seperti pada

kasus suplay daya listrik. Ada kantor kecamatan yang daya listriknya masih

rendah, maka kami mengambil keputusan agar daya listrik ditambah sesuai

dengan usulan standar PLN untuk pengoperasian alat e-KTP. Kami panggil

PLN, kami suruh mereka yang membenahi.

Dalam kalimat itu terlihat jelas bahwa pemerintah kota/kabupaten wajib

mengkomunikasikan dengan pihak pihak terkait.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

56

T3-N1-5: Pendataan. Sosialisasi kepada aparat yang mau melaksanakan

dari kabupaten ke desa, sosialisasi ke masyarakat. Membentuk tim yang akan

bertanggung jawab dari kabupaten hingga desa. Melaksanakan tugas. Jadi

kami bagi tugas, kalau kami mensosialisasikan kepada aparat yang akan

melaksanakan, sedangkan yang mensosialisasikan kepada masyarakat

adalah pihak desa. Maaf pendataan dulu baru sosialisasi. Lalu kita akan

membentuk tim yang akan bertanggungjawab. Serta kita plotting tugas.

Dalam kalimat itu terungkap bahwa pihak Dinas Kependudukan dan

Catatan Sipil melakukan manajerial, atau pembagian tugas, agar semua tahapan

proyek e-KTP berjalan dengan baik. Hal ini terkuatkan dengan hasil dari

kuisioner warga yang menunjukkan lebih dari 70% mengetahui tentang e-KTP,

dan lebih dari 90% menjawab mendapatkan undangan untuk pembuatan e-

KTP.

4.7.4 Aspek tantangan hukum dan peraturan/regulasi pemerintah

Aspek tantangan ini tidak mendapatkan halangan yang berarti dalam

pelaksanaan proyek e-KTP ini. . Peraturan, Perpres No.26 tahun 2009,

merupakan salah satu contoh peraturan yang dipersiapkan oleh pemerintah,

dalam hal ini oleh Presiden Indonesia. Strategi pengaturan ini diberlakukan,

agar jelas pelaksanaan proyek ini, tentang pelaksana, dan kriteria-kriteria

pelaksanaanya. Hal ini dibenarkan oleh salah satu narasumber seperti berikut

ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

57

T4-N2-12 : Kalau dari pusat sementara ini ada peraturan dari kementrian dalam

negeri.

4.7.5 Aspek tantangan lingkungan dan kelembagaan

T5-N1-6 : Tantanganya itu pertama begini, waktu kita memanggil itu warga

masyarakat bertabrakan dengan jadwalnya mungkin dengan pekerjaanya. Oleh

karena itu kita buat jadwalnya, kecamatan yang menyesuaikan. Kedua, banyak

warga Gunungkidul ini yang merantau, jadi tidak ada kepastian apakah mau

rekam di kabupaten asal apa tempat merantau. Kemudian dari sisi peralatan

yang dibagikan itu kadang ada yang bermasalah.

Kalimat itu terungkap oleh narasumber pertama. Narasumber tersebut

mengungkapkan tantangan lingkungan di daerah Gunungkidul. Masyarakat

Gunungkidul mayoritas petani, dan pekerjaan lain yang berbeda-beda, maka

perlu penjadwalan untuk tantangan ini. Masyarakat Gunungkidul banyak yang

merantau, maka perlu ada komunikasi, apakah perantau ini akan melakukan

perekaman di tempat asal atau di tempat perantauan.

T5-N2-17: Ya kadang karena kendala listrik, misal kecamatan satu mati,

kecamatan lain hidup. Dan begini misal kan kalau orang muda, dan orang tua

proses perekaman itu berbeda. Pas perekaman kalau orang tua itu harus

ngepaske dengan alat retina mata, sidik jari dan sebagainya. Kalau orangtua

bisa sampai 10 menit, anak muda tidak sampai 5 menit. Perbedaan waktu

Dari kalimat yang diutarakan narasumber kedua maka terungkap pula

bahwa sebuah kecamatan penyelesaian e-KTP cepat atau lambatnya juga

dipengaruhi oleh lingkungan, apakah sering ada pemadaman listrik. Serta jika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

58

sebuah kecamatan banyak orang yang berumur tua maka akan lebih lama

penyelesaian proses perekaman data.

4.8 Kendala penelitian

4.8.1 Kendala Wawancara

Kendala pertama ialah proses perijinan wawancara. Pada saat proses

perijinan, masuknya surat ijin ke dinas perijinan tidak ada kendala. Akan tetapi

saat proses persetujuan ijin penelitian menemui kesulitan yaitu Kepala Dinas

merupakan pejabat kabupaten yang memiliki jadwal padat.

4.8.2 Kendala pengisian kuisioner

1. Pada saat pengisian kuisioner harus diketahui tentang jadwal masyarakat

setempat dapat dimintai tolong untuk pengisian kuisioner. Sebab untuk

masyarakat perkotaan pada jam kerja maka warga tidak ada di rumah.

2. Tidak semua warga mau untuk mengisi kuisioner, karena merasa tidak tau

banyak tentang e-KTP.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

59

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan pembagian kuisioner, ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

5.1 Kesimpulan

Dalam penelitian ini ditarik kesimpulan faktor-faktor penentu keberhasilan e-

KTP. Dalam penentu kesuksesan e-government yang menjadi panduan atau titik

tolak dari teori penelitian ini maka semua penentu kesuksesan e-government

dipenuhi oleh proyek pelaksanaan e-KTP. Tantangan informasi dan data

pemerintah telah disiapkan strategi pada beberapa sisi, misal untuk validitas data

pemerintah melakukan pemutakhitran data penduduk sebelum pelaksanaan

perekaman data, dan checking data yang telah direkam pada kartu e-KTP.

Peraturan-peraturanya telah tertuang dalam Perpres No,26 th. 2009.

Tantangan teknologi informasi disiapkan strategi agar teknologi yang dipakai

tepat guna, seperti standarisasi alat perekaman, dan juga teknologi e-KTP yang akan

dibagikan. Namun sampai saat ini pemerintah belum membagikan e-KTP reader

sebagai alat pembaca data, yang seharusnya dimiliki oleh instansi terkait yang akan

menggunakan data penduduk. Tantangan organisasi dan manajerial telah

dipersiapkan untuk dihadapi dengan peraturan-peraturan yang dibuat untuk

distribusi tugas dan pedoman pelaksanaan. Pemerintah dengan Perpres dan

Peraturan Menteri. Sedangkan pada tingkat daerah pemerintah menciptakan

peraturan yang berkaitan dan berada dibawah kuasa pemerintah daerah. Seperti

dilaksanakan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Yogyakarta, yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

60

melakukan pertemuan dengan Walikota dan DPRD tingkat II Yogyakarta, untuk

membuat beberapa peraturan, persetujuan tentang jalanya proyek e-KTP.

Untuk tantangan hukum/regulasi, pemerintah menyiapkan strategi dengan

penerbitan peraturan-peraturan seperti Perpres, Permen, dan juga hukum-hukum

pidana yang akan mengawasi proyek e-KTP untuk mengantisipasi agar tidak

menyimpang. Tantangan lingkungan dan kelembagaan pemerintah tingkat daerah

lebih paham mengenai lingkungan dan kelembagaan di daerah masing-masing.

Contoh: Pemerintah Gunungkidul menyesuaikan jadwal perekaman, dikarenakan

kerakteristik pekerjaan penduduk, dan karakteristik medan tempat tinggal. Berbeda

dengan di Kota Yogyakarta, untuk medan dari rumah warga dan kantor kecamatan

dapat ditempuh dengan mudah.

Penelitian proyek e-KTP ini menemukan beberapa penentu kesuksesan

tambahan. Masyarakat menginginkan penjelasan yang sebaik-baiknya tentang e-

KTP ini, baik itu jalanya program, kegunaan, serta kontribusi apa yang masyarakat

bisa berikan, dan apa yang masyarakat akan terima. Masyarakat juga menginginkan

program ini berjalan cepat. Seperti setelah perekaman data masyarakat

menginginkan pembagian kartu yang cepat, sebab yang dialami sekarang, jarak

antara perekaman dan pendistribusian kartu membutuhkan waktu lama. Masyarakat

menginginkan pelayanan di kantor kecamatan yang baik, tidak antri lama.

Berdasar observasi, wawancara, dan pembagian kuisioner maka penentu

keberhasilan e-KTP adalah:

1. Faktor Informasi dan Data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

61

Informasi dan data kependudukan yang diperbaharui dengan pemutakhiran

data. Semua data dari tingkat bawah sampai dengan data yang disimpan di

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil harus sama.

2. Faktor Teknologi Informasi

Strategi penyiapan teknologi perekaman data penduduk yang tepat guna,

kartu e-KTP yang canggih dan dapat berguna untuk kegiatan pemerintahan.

3. Faktor Komunikasi Manajerial

Telah dilakukan identifikasi pemangku kepentingan yang relevan dan

membuat mereka terlibat dalam pengembangan proyek, terutama adalah

calon pelaksana, menjadi strategi dalam menghadapi tantangan organisasi

dan manajerial. Ketrampilan pengaturan teknis, keuangan, dan komunikasi

politik adalah beberapa kunci dalam manajerial.

4. Faktor Hukum dan Regulasi Pemerintah

Strategi pembuatan peraturan dari pemangku kekuasaan agar pelaksana

melaksanakan tugas sesuai dengan aturan dan jelas dasar hukumnya.

5. Faktor kelembagaan dan lingkungan

Strategi penyesuaian pelaksanaan dengan karakteristik masing-masing

daerah, sesuai dengan kondisi Indonesia merupakan negara berkembang

yang belum sama rata kondisi sumber daya manusia, dan juga bentang alam

yang berbeda.

6. Faktor Kualitas Pelayanan Masyarakat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

62

Strategi standarisasi pelayanan masyarakat, untuk mencapai kepuasan

masyarakat sebagai end-user. Faktor ini tidak tersurat dalam jurnal panduan,

namun faktor ini muncul dalam wawancara dan jawaban kuesioner.

Masyarakat akan merasa puas jika dilayani dengan baik saat perekaman data

penduduk, dan hasil rekaman yang berupa kartu tanda penduduk elektronik

tersebut dapat digunakan dan memudahkan kehidpan masyarakat.

5.2 Saran

Berdasar observasi, wawancara, dan pembagian kuisioner maka saran

pelaksanaan e-KTP adalah:

1. Seluruh strategi kunci keberhasilan tersebut dipenuhi secara keseluruhan.

2. Ketika pemerintah membagikan e-KTP, maka harus dibarengi dengan

pembagian e-KTP reader kepada pihak terkait sebagai pengguna data-data

e-KTP.

3. Masyarakat Indonesia perlu segala informasi tentang jalanya program, maka

berikan informasi yang baik kepada masyarakat, berupa pemahaman-

pemahaman tentang proyek e-KTP.

4. Perlunya transparansi kepada masyarakat umum tentang pertimbangan

pemerintah memakai pihak-pihak ketiga penyedia peralatan, transparansi

informasi pertimbangan pemerintah tentang teknologi yang dipakai.

5. Kepuasan pelayanan masyarakat sebagai salah satu tujuan e-government

tidak boleh ditinggalkan oleh pemerintah, dengan alasan apapun, bahkan

seperti petugas lelah melakukan perekaman data yang banyak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

63

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

64

DAFTAR PUSTAKA

Gunadi . 2004 ,”e-Government Development in Indonesia”, (Makalah dalam APEC

Telecommunications and Information Working Group 29th Meeting | 21-

26 March 2004 | Hong Kong, China)

J. Ramo´n Gil-Garcı´a, et.all. -2005, “E-government success factors: Mapping

practical tools to theoretical foundations” Government Information

Quarterly journal.

Nazir, M. 1988. Metode Penelitian, Ghalia Indonesia: Jakarta.

Neumen, W. L., 2003, Social Research Method: Qualitative and Quantitative

Approaches, Boston, MA: Allyn and Bacon

Shailendra C. Jain Palvia & Sushil S. Sharma .2007. "E-Government and E-

Governance: Definitions/Domain Framework and Status around the

World". http://www.iceg.net/2007/books/1/1_369.pdf,Accessed

November 11, 2011.

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta

Yin, R. K. 2003. Case Study Research: Design and Methods. 3 ed. Thousand

Oaks, CA: Sage Publication

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

65

LAMPIRAN

Data Wawancara

Pada bagian ini menunjukkan pertanyaan yang diberikan kepada

responden secara keseluruhan.

Lampiran Wawancara ke-1

- Nama : Tommy Harahap SH.,M.H.

- Jabatan : Kepala dinas kependudukan dan catatan sipil Kab.

Gunungkidul

- Tempat : Kantor Kepala Dinas kependudukan dan catatan

sipil Kab. Gunungkidul

- Waktu : Selasa, 7 Agustus 2012 (11:35 WIB)

- Durasi : 25 Menit.

1. Data pribadi responden

a. Apakah jabatan Anda saat ini di struktur pemerintahan? (A-1)

- Saya orang yang mengepalai dinas kependudukan dan catatan

sipil kabupaten Gunungkidul.

b. Berapa lama Anda menjabat? (A-2)

- Saya sudah 3,5 tahun.

c. Apakah Anda mengetahui proses berjalanya program/proyek E-

KTP di Kabupaten ini? (A-3)

- Sebetulnya sudah jelas, jika saya kepala dinas dukcapil, maka

saya mengawal dan mengetahui proses jalanya e ktp di

kabupaten ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

66

2. E-KTP sebagai produk e-government

a. Menurut Anda, apakah e-KTP merupakan proyek pemerintah

berkaitan dengan pembangunan e-government? (B-1)

- Tentu saja, e ktp ini merupakan perwujudan dari salah satu

program pemerintah yaitu e government.

b. Bagaimanakah langkah-langkah pemerintah dalam

penyelenggaraan proyek e-KTP? (B-2)

- Pendataan. Sosialisasi kepada aparat yang mau melaksanakan

dari kabupaten ke desa, sosialisasi ke masyarakat. Membentuk

tim yang akan bertanggung jawab dari kabupaten hingga desa.

Melaksanakan tugas. Jadi kami bagi tugas, kalau kami

mensosialisasikan kepada aparat yang akan melaksanakan,

sedangkan yang mensosialisasikan kepada masyarakat adalah

pihak desa. Maaf pendataan dulu baru sosialisasi. Lalu kita akan

membentuk tim yang akan bertanggungjawab. Serta kita plotting

tugas.

c. Menurut Anda, apa saja tantangan perencanaan proyek e-KTP? (B-

3)

- Tantanganya itu pertama begini, waktu kita memanggil itu

warga masyarakat bertabrakan dengan jadwalnya mungkin

dengan pekerjaanya. Oleh karena itu kita buat jadwalnya,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

67

kecamatan yang menyesuaikan. Kedua, banyak warga

Gunungkidul ini yang merantau, jadi tidak ada kepastian apakah

mau rekam di kabupaten asal apa tempat merantau. Kemudian

dari sisi peralatan yang dibagikan itu kadang ada yang

bermasalah.

3. Pelaksanaan proyek e-KTP di Kabupaten setempat.

a. Berdasarkan pengalaman yang Anda temui di lapangan, bagaimana

implementasi e-KTP di kabupaten Anda? (C-1)

- Saya rasa baik dan lancar.

b. Apakah ada Kecamatan di Kabupaten ini yang tidak memenuhi

target selesainya e-KTP, atau terlampau cepat? (C-2)

- Kita sesuai target

c. Apa saja tantangan pelaksanaan e-KTP di Kabupaten Anda? (C-3)

- Sama seperti yang sudah saya sebutkan tentang tantangan di

atas.

4. Penentu kesuksesan e-KTP

a. Apakah pengambilan data-data penduduk dilakukan dengan baik,

dan apakah data penduduk sudah akurat serta tersimpan dengan

baik? (D-1)

- Kami sudah mengusahakan yang terbaik. Untuk data kami

menjamin bahwa data tersimpan dengan baik, selain tersimpan

di komputer, data tersimpan di server dinas kependudukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

68

b. Menurut Anda, apakah aspek teknologi informasi seperti hardware

dan software memegang peranan dalam kelancaran proyek e-KTP?

(D-2)

- Ya jelas. Seperti alat perekam itu memegang peranan penting.

Ketika alat rusak maka kita carikan alat pengganti agar

semuanya berjalan lancar.

c. Kesamaan Visi dan keseriusan pemerintah, dari tingkat kementrian

hingga kecamatan dalam menjalankan proyek tersebut apakah

menentukan kesuksesan? (D-3)

- Ya kita semua menyamakan visi, dari pemerintah pusat, hingga

tingkat desa yang berhadapa langsung dengan masyarakat, saat

pemutakhiran data.

d. Berjalanya e-KTP ini apakah harus di atur dengan peraturan

pemerintah, atau aturan perundang-undangan? (D-4)

- Semuanya sudah di atur oleh pusat.

e. Menurut Anda, apakah faktor lingkungan mempengaruhi berjalanya

e-KTP? Seperti supplay listrik dari PLN, sumberdaya manusia

sampai tingkat bawah, dan orang-orang yang mempunyai jabatan di

kelembagaan. (D-5)

- Tentu saja pihak ketiga yang berkaitan dengan berjalanya akan

kami libatkan agar pelaksanaan dapat berjalan dengan lancar.

Seperti pada kasus suplay daya listrik. Ada kantor kecamatan

yang daya listriknya masih rendah, maka kami mengambil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

69

keputusan agar daya listrik ditambah sesuai dengan usulan

standar PLN untuk pengoperasian alat e ktp. Kami panggil PLN,

kami suruh mereka yang membenahi.

5. Pelaksanaan proyek e-KTP di Kabupaten setempat.

a. Apakah kelima tantangan dari pertanyaan-pertanyaan sebelumnya

sudah diperhitungkan sebelumnya? (E-1)

- Ya, semuanya sudah diperkirakan.

b. Permasalahan apa saja yang ditemui dalam penyelenggaraan proyek,

di kabupaten ini? (E-2)

- Listrik, warga di luar kota, jadwal perekaman dan beberapa hal

lain.

c. Bagaimanakah permasalahan itu diselesaikan? (E-3)

- Ya kita carikan solusi secepatnya. Misal kalau perekaman ya kita

lakukan penjadwalan.

d. Apakah yang menyebabkan terjadi perbedaan waktu

selesainya/ketercapaian e-KTP di setiap kecamatan? (E-4)

- Kalau di Gunungkidul, yang menjadikan perbedaan waktu

selesainya proses perekaman data ialah jumlah penduduk di

kecamatan tersebut. Bagi yang penduduknya relatif sedikit

cepat, kalau yang penduduknya padat seperti Kecamatan

Wonosari ya lama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

70

Lampiran Wawancara Ke-2

- Nama : Ninot Tri Cahyono

- Jabatan : Kepala bidang data informasi dan pengembangan sistem

di dinas kependudukan dan catatan sipil Kota Yogya.

- Tempat : Kantor Dinas kependudukan dan catatan

sipil Kota Yogyakarta.

- Waktu : Kamis, 16 Agustus 2012 (13:00 WIB)

- Durasi : 30 menit

1. Data pribadi responden

a. Apakah jabatan Anda saat ini di struktur pemerintahan? (A-1)

- Kepala bidang data informasi dan pengembangan sistem di dinas

kependudukan dan catatan sipil Kota Yogya.

b. Berapa lama Anda menjabat? (A-2)

-

c. Apakah Anda mengetahui proses berjalanya program/proyek E-

KTP di Kabupaten ini? (A-3)

- Ya kami memantau seluruh kegiatan jalanya e-KTP karena itu

tanggung jawab kami.

2. E-KTP sebagai produk e-government

a. Menurut Anda, apakah e-KTP merupakan proyek pemerintah

berkaitan dengan pembangunan e-government? (B-1)

-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

71

b. Bagaimanakah langkah-langkah pemerintah dalam

penyelenggaraan proyek e-KTP? (B-2)

-

c. Menurut Anda, apa saja tantangan perencanaan proyek e-

KTP? (B-3)

-

3. Pelaksanaan proyek e-KTP di Kabupaten setempat.

a. Berdasarkan pengalaman yang Anda temui di lapangan, bagaimana

implementasi e-KTP di kabupaten Anda? (C-1)

-

b. Apakah ada Kecamatan di Kabupaten ini yang tidak memenuhi

target selesainya e-KTP, atau terlampau cepat? (C-2)

- Saya rasa tidak, sebab jika ada yang terlalu cepat atau terlalu

lambat atau ada perbedaan itu karena jumlah penduduk.

c. Apa saja tantangan pelaksanaan e-KTP di Kabupaten Anda? (C-3)

- Program ini harus dilaksanakan. Maka kita harus

mempersiapkan segala sesuatunya. SDM, jaringan

komputernya, listriknya, dan ya tim yang sekiranya bisa

memperlancar. Seperti tim pemantau atau tim monev untuk

mengevaluasi penghambat.

4. Penentu kesuksesan e-KTP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

72

a. Apakah pengambilan data-data penduduk dilakukan dengan baik,

dan apakah data penduduk sudah akurat serta tersimpan dengan

baik? (D-1)

- Ya Jadi sebelum pelaksanaan e ktp kita lakukan pemutakhiran

data mulai dari RT lalu kita laporkan ke pemerintah pusat

sebagai perkiraan jumlah wajib e ktp. Serta dari data yang ada

kita lakukan perekaman e ktp, serta data itu kita simpan dengan

baik. Saya kira data itu paling valid karena melibatkan tingkat

RT.

b. Menurut Anda, apakah aspek teknologi informasi seperti hardware

dan software memegang peranan dalam kelancaran proyek e-KTP?

(D-2)

- Ya. Kan itu(hardware dan software) juga dari pusat.

c. Kesamaan Visi dan keseriusan pemerintah, dari tingkat kementrian

hingga kecamatan dalam menjalankan proyek tersebut apakah

menentukan kesuksesan? (D-3)

- Yak jadi e ktp ini program nasional ya, jadi kita-kita aparatur

yang ada di daerah ini mau ga mau, suka ga suka harus jalankan.

Kemudian sebelum program nasional ini dilaksanakan

kemendagri membuat MOU dengan bupati atau walikota serta

DPRD bahwa mereka sanggup melaksanakan e ktp. .

d. Berjalanya e-KTP ini apakah harus di atur dengan peraturan

pemerintah, atau aturan perundang-undangan? (D-4)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

73

- Kalau dari pusat sementara ini ada peraturan dari kementrian

dalam negeri.

e. Menurut Anda, apakah faktor lingkungan mempengaruhi berjalanya

e-KTP? Seperti supplay listrik dari PLN, sumberdaya manusia

sampai tingkat bawah, dan orang-orang yang mempunyai jabatan di

kelembagaan. (D-5)

- Benar sekali. Seperti di kota jogja ini kadang mati listrik. Maka

pemkot Jogja mengirim surat resmi ke PLN, untuk

meminimalisasi adanya pemadaman, dan mohon kerjasama saat

pelaksanaan e ktp. Untuk masalah lingkungan berkaitan dengan

jarak, tidak menjadi masalah yang berarti untuk kota jogja.

Karena wilayah kecamatanya kecil, dan jangkauan transportasi

mudah.

5. Pelaksanaan proyek e-KTP di Kabupaten setempat.

a. Apakah kelima tantangan dari pertanyaan-pertanyaan sebelumnya

sudah diperhitungkan sebelumnya? (E-1)

- Sudah kita antisipasi sebelumnya.

b. Permasalahan apa saja yang ditemui dalam penyelenggaraan proyek,

di kabupaten ini? (E-2)

- Tidak ada permasalahan, hanya saja mungkin yang berhubungan

dengan listrik yang sering adam di beberapa tempat.

c. Bagaimanakah permasalahan itu diselesaikan? (E-3)

- Kita komunikasikan dengan PLN.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

74

d. Apakah yang menyebabkan terjadi perbedaan waktu

selesainya/ketercapaian e-KTP di setiap kecamatan? (E-4)

- Ya kadang karena kendala listrik, misal kecamatan satu mati,

kecamatan lain hidup. Dan begini misal kan kalau orang muda,

dan orang tua proses perekaman itu berbeda. Pas perekaman

kalau orang tua itu harus ngepaske dengan alat retina mata, sidik

jari dan sebagainya. Kalau orangtua bisa sampai 10 menit, anak

muda tidak sampai 5 menit. Perbedaan waktu selesainya juga

disebabkan karena perbedaan jumlah penduduk antara

kecamatan satu dengan yang lain. Yang penduduknya sedikit ya

cepat, kalau banyak ya lama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

75

Pertanyaan Wawancara

Identitas responden

Wawancara dengan : ......................................................................................

Hari & Jam : ......................................................................................

Daftar pertanyaan

1. Data pribadi responden

a. Apakah jabatan Anda saat ini di struktur pemerintahan?

b. Berapa lama Anda menjabat?

c. Apakah Anda mengetahui proses berjalanya program/proyek E-Ktp di

Kabupaten ini?

2. E-KTP sebagai produk e-government

a. Menurut Anda, apakah e-ktp merupakan proyek pemerintah berkaitan dengan

pembangunan e-government?

b. Bagaimanakah langkah-langkah pemerintah dalam penyelenggaraan proyek

e-ktp?

c. Menurut Anda, apa saja tantangan perencanaan proyek e-ktp?

3. Pelaksanaan proyek e-ktp di Kabupaten setempat.

a. Berdasarkan pengalaman yang Anda temui di lapangan, bagaimana

implementasi e-ktp di kabupaten Anda?

b. Apakah ada Kecamatan di Kabupaten ini yang tidak memenuhi target

selesainya e-ktp, atau terlampau cepat?

c. Apa saja tantangan pelaksanaan e-ktp di Kabupaten Anda?

4. Penentu kesuksesan e-ktp

a. Apakah pengambilan data-data penduduk dilakukan dengan baik, dan apakah

data penduduk sudah akurat serta tersimpan dengan baik??

b. Menurut Anda, apakah aspek teknologi informasi seperti hardware dan

software memegang peranan dalam kelancaran proyek e-ktp?

c. Kesamaan Visi dan keseriusan pemerintah, dari tingkat kementrian hingga

kecamatan dalam menjalankan proyek tersebut apakah menentukan

kesuksesan?

d. Berjalanya e-ktp ini apakah harus di atur dengan peraturan pemerintah, atau

aturan perundang-undangan?

e. Menurut Anda, apakah faktor lingkungan mempengaruhi berjalanya e-ktp?

Seperti supplay listrik dari PLN, sumberdaya manusia sampai tingkat bawah,

dan orang-orang yang mempunyai jabatan di kelembagaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP ...repository.usd.ac.id/36500/2/085314099_full.pdfi FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN E-KTP DITINJAU DARI PERSPEKTIF E-GOVERNMENT S K R I

76

5. Pelaksanaan proyek e-ktp di Kabupaten setempat.

a. Apakah kelima tantangan dari pertanyaan-pertanyaan sebelumnya sudah

diperhitungkan sebelumnya?

b. Permasalahan apa saja yang ditemui dalam penyelenggaraan proyek, di

kabupaten ini?

c. Bagaimanakah permasalahan itu diselesaikan?

d. Apakah yang menyebabkan terjadi perbedaan waktu selesainya/ketercapaian

e-ktp di setiap kecamatan?

Pembimbing,

Dr. Johanes Eka Priyatma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI