perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1...

106
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI DI SMA N 1 TERAS BOYOLALI TAHUN AJARAN 2011/2012 Skripsi Oleh: NUR’AINI ARIFAH K7408245 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012

Transcript of perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1...

Page 1: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY

TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL

BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI

DI SMA N 1 TERAS BOYOLALI TAHUN AJARAN 2011/2012

Skripsi

Oleh:

NUR’AINI ARIFAH

K7408245

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

Page 2: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Nur’aini Arifah

NIM : K740245

Jurusan/Program Studi : PIPS/Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus : Pendidikan Tata Niaga

Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PENERAPAN MODEL

COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY UNTUK

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA

DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI DI SMA N 1 TERAS BOYOLALI

TAHUN AJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya

sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah

disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil

jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, 30 Juli 2012

Yang membuat pernyataan

Nur’ aini Arifah

Page 3: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY

TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL

BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI

DI SMA N 1 TERAS BOYOLALI TAHUN AJARAN 2011/2012

Oleh:

NUR’AINI ARIFAH

K7408245

Skripsi

diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Ekonomi BKK. P. Tata Niaga

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

April 2012

Page 4: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

Page 6: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

Nur’aini Arifah. PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPETWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DANHASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI DISMA N 1 TERAS BOYOLALI TAHUN AJARAN 2011/2012. Skripsi,Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, juli2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan modelcooperative learning tipe two stay two stray untuk meningkatkan keaktifan danhasil belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di SMA N 1 Teras Boyolalitahun ajaran 2011/2012.

Jenis penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).Subjek penelitian ini yaitu siswa X-2 SMA N 1 Teras Boyolali tahunpembelajaran 20011/2012, yang berjumlah 36 siswa. Teknik pengumpulan datadilakukan melalui kegiatan: (a) observasi, (b) wawancara, (c) tes, dan (d)dokumentasi. Penelitian yang di gunakan terdapat 4 tahap yaitu: (1) perencanaantindakan; (2) pelaksanaan tindakan; (3) observasi; dan (4) analisis data sertarefleksi. Penelitin ini dilakukan sebanyanyak tiga siklus, setiap siklus dilakukansebanyak tiga kali pertemuan, setiap siklus selama 5 X 45 menit

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, dapat di simpulkan bahwamodel pembelajaran cooperative learning tipe two stay two stray dapatmeningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa kelas X-2 tahun pembelajaran20011/2012. Hal ini terbukti pada siklus I sampai siklus III keaktifan dan hasilbelajar siswa mengalami peningkatan. Sebelum diterapkan medel prmbelajarancooperative learning tipe two stay two stray nilai rata-rata kelas adalah 67,30 ataupresentase ketuntasan 41,67%. Sedangkan keaktifan siswa pada aspek mentalactivities 41,66%, oral ativities 48,61%, listening activities 51,38% dan writingactivities 60,66%. Pada siklus I nilai rata-rata kelas adalah 75,6 atau denganpresentase ketuntasan 58,33%. Sedangkan keaktifan siswa pada aspek mentalactivities 80,56%, oral ativities 75%, listening activities 77,88% dan writingactivities 66,66%. Pada siklus II nilai rata-rata kelas adalah 76,55 atau denganpresentase ketuntasan 69,44%. Sedangkan keaktifan siswa pada aspek mentalactivities 91,67%, oral ativities 93,06%, listening activities 81,35%, writingactivities 88,78%.pada siklus III nilai rata-rata kelas adalah 78,83 atau denganpresentase ketuntasan 78,83 Sedangkan keaktifan siswa pada aspek mentalactivities 95,83%, oral ativities 95,83%, listening activities 92,36% dan writingactivities 100%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan penerapanmodel pembelajaran cooperative learning tipe two stay two stray dapatmeningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi.

Kata kunci: model pembelajaran cooperative learning, two stay two tray,keaktifan siswa, hasil belajar ekonomi

Page 7: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

ABSTRACT

Nur’aini Arifah. THE TWO STAY TO STRAY TYPE OF COOPERATIVELEARNING MODEL APPLICATION TO IMPROVE STUDENTACTIVENESS AND LEARNING ACHIEVEMENT IN ECONOMICLEARNING IN SMA N 1 TERAS OF BOYOLALI IN THE SCHOOLYEAR OF 2011/2012. Thesis, Teacher Training and Education Faculty ofSurakarta Sebelas Maret University. July 2012.

The objective of research is to find out a description of the two stay totray type of cooperative learning model application to improve student activenessand learning achievement in economic learning in SMA N 1 Teras of Boyolali inthe school year of 2011/2012.

This study was a Classroom Action Research (CAR). The subject ofresearch was the X-2 graders of SMA N 1 Teras of Boyolali in the school year of2011/2012, containing 36 students. Technique of collecting data was conductedthrough such activities as: (a) observation, (b) interview, (c) test, and (d)documentation. This research used involved 4 stages: (1) planning, (2) acting, (3)observing, and (4) analyzing data and reflecting. This research was conducted inthree cycles, each of which was carried out in three meetings and each cycle lastedfor 5 x 45 minutes.

Based on the research conducted, it could be concluded that two stay twotray type of cooperative learning model could improve the student activeness andlearning achievement of X-2 graders in the school year of 2011/2012. It could beseen from the improvement of student activeness and learning achievement fromcycles I to III. Before the two stay to tray type of cooperative learning modelapplication, the mean class value was 67.30 or with passing proportion of 41.67%.Meanwhile, the student activeness in mental activities aspect was 41.66%, oralactivities 48.61%, listening activities 51.38%, and writing activities 60.66%. Incycle I, the mean class value was 75.6 or with passing proportion of 58.33%.Meanwhile, the student activeness in mental activities aspect was 80.56%, oralactivities 75%, listening activities 77.88%, and writing activities 66.66%. In cycleII, the mean class value was 76.55 or with passing proportion of 69.44%.Meanwhile, the student activeness in mental activities aspect was 91.67%, oralactivities 93.06%, listening activities 81.35%, and writing activities 88.78%. Incycle III, the mean class value was 78.83 or with passing proportion of 77.78%.Meanwhile, the student activeness in mental activities aspect was 95.83%, oralactivities 95.83%, listening activities 92.36%, and writing activities 100%. Thus,it could be concluded that the two stay to tray type of cooperative learning modelapplication could improve student activeness and learning achievement ineconomy subject.

Keywords: Cooperative learning model, two stay to stray, student activeness,learning achievement economy.

Page 8: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

MOTTO

# Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah

selesai (dari sesuatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan)

yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap (Q.S.

Alam Nasyroh: 6-8) #

# Man jadda wa jadda .... barang siapa bersungguh-sungguh pasti akan berhasil

(Q.S Alam Nasyrah : 5 dan 8) #

# Hidup penuh perjuangan jangan menyerah (penulis) #

Page 9: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

PERSEMBAHAN

Teriring syukurku pada-Mu, kupersembahkan karya ini untuk:

“Bapak dan Ibu”

Doamu yang tiada henti engkau panjatkan kepada-Nya, kerja keras

yang tiada henti, pengorbanan yang tak terbatas engkau lakukan demi putrimu

ini. Tiada kasih sayang yang seindah dan seabadi kasih sayangmu. Terimakasih

Bapak, terimakasih Ibu.

“Kakakku tersayang Oktiana Kurniawati”

Terimakasih atas doa, dorongan, motivasi, dan kasih sayang yang

engkau berikan padaku.

“Teman-teman kos Annisa 2”

Trimakasih atas segala bantuan baik fikiran maupun tenaga serta , doa,

dorongan dan motivasi.

“Teman-teman BKK PTN 08 ”

Terimakasih saya ucapkan untuk teman-teman BKK PTN angkatan

2008 yang telah membantu baik fikiran maupun tenaga serta terimakasih atas

doa, motivasi dan semangat yang kalian berikan.

“FKIP Universitas Sebelas Maret, Almamater tercinta”

Tempatku menimba ilmu, pengetahuan, dan pengalaman, serta tempat

yang mempertemukanku dengan teman-teman yang peduli padaku.

Page 10: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang memberi

ilmu, inspirasi, dan kemuliaan. Atas kehendak-Nya penulis dapat

menyelesaiakan skripsi dengan judul “PENERAPAN MODEL

COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY UNTUK

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA

DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI DI SMA N 1 TERAS BOYOLALI

TAHUN AJARAN 2011/2012 ”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk

mendapatkan gelar Sarjana pada Program Pendidikan Keahlian Khusus

Pendidikan Tata Niaga, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis

menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan,

bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis

menyampaikan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. M.Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs Saiful Bachri, M.pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini.

3. Drs. Sri Wahyuni, M.M selaku Ketua Program Pendidikan Keahlian Khusus

Pendidikan Tata Niaga yang memberikan bimbingan, pengarahan dengan

kebijaksanaan.

4. Dra. Dewi Kusuma Wardani, M.Si., selaku Pembimbing I, yang selalu

memberi motivasi dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Leny Noviani, S.Pd, M.Si, selaku Pembimbing II, yang selalu memberi

pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

Page 11: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

6. Kepala SMA Negeri 1 Teras Boyolali, yang telah memberi kesempatan dan

tempat guna pengambilan data dalam penelitian.

7. Sri Mulyani, S,pd., selaku Guru mata pelajaran Ekonomi SMA Negeri 1Teras

Boyolali, yang telah memberi bimbingan dan bantuan dalam penelitian.

8. Para siswa SMA Negeri 1 Teras Boyolali yang telah bersedia untuk

berpartisipasi dalam pelaksanaan penelitian ini.

9. Babak, ibu, mb Ana dan keluarga tercintaku yang selalu memberiku dorongan,

motivasi, kasih sayang , serta doa yang tak henti-hentinya mengiringi penulis

hingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar

10. Teman Anisa 2 Mb Titin, mb Lia, mb Afif, mb Eva, mb Yustin, Puput, Nindi,

Ditha, Egi, Nana, Ari, Oky, dll atas doa, motivasi, kebersamaan, keceriaan

selama ini

11. Saudara-saudaraku mb Pu, mb Desi, mb Vita, mb Frenti, atas doa, motivasi,

kebersamaan, keceriaan walau kalian jauh di mata namun dekat di hati

12. Puput, Kiki, Rosita, Melisa, Ika dan teman-teman seperjuangan BKK PTN 08,

atas semangat, doa, dan kerjasamanya

13. Teman-teman tercintaku Ika, Mela, Isna, Abdul, atas doa, kerjasama,

dukungan dan kebersamaan.

14. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

mungkin disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan

karena keterbatasan penulis. Meskipun demikian, penulis berharap semoga skripsi

ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.

Surakarta, 26 Juli 2012

Penulis,

Page 12: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

HALAMAN PERNYATAAN...............................................................................ii

HALAM PENGAJUAN........................................................................................ iii

HALAM PERSETUAJUAN.................................................................................. iv

HALAMAN PENGESAHAN................................................................................. v

HALAMAN ABSTRAK ....................................................................................... vi

HALAMAN MOTO ........................................................................................... viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... ix

DAFTAR PENGANTAR ...................................................................................... x

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1

B. Perumusan Masalah.................................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian........................................................................................ 5

D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 7

A. Tinjauan Pustaka........................................................................................ 7

B. Penelitian yang Relevan ........................................................................... 26

C. Kerangka Pemikiran ................................................................................. 27

Page 13: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

D. Hipotesis Tindakan ....................................................................................30

BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................... 31

A. Tempat dan Waktu.................................................................................... 31

B. Subyek dan Obyek Penelitian................................................................... 32

C. Sumber Data.............................................................................................. 32

D. Teknik Pengumpulan Data........................................................................ 33

E. Uji Validitas Data ..................................................................................... 35

F. Teknik Analisis Data................................................................................. 35

G. Indikator Kinerja Penelitian ..................................................................... 36

H. Prosedur Penelitian ............................................................................. 37

BAB IV HASIL PENELITIAN .......................................................................... 43

A. Deskripsi pra Tindakan ........................................................................... 43

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus ...................................................... 46

1 Penelitian Siklus I ............................................................................... 46

2 Penelitian Siklus II.............................................................................. 56

3 Penelitian Siklus III ............................................................................ 65

C. Perbandingan hasil tindakan antarsiklus ................................................. 73

D. Pembahasan ............................................................................................. 80

BAB V SIMPULAN , IMPLIKASI DAN SARAN ............................................ 85

A. Simpulan .................................................................................................. 85

B. Implikasi ................................................................................................... 86

C. Saran ......................................................................................................... 87

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 89

LAMPIRAN ......................................................................................................... 93

Page 14: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar ................................................................................................ Halaman

1 Skema Diskusi Model Cooperatif Learning Tipe Two Stay Two Stray

.......................................................................................................................13

2 Kerangka Berfikir.............................................................................. 29

3 Siklus Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ...................................... 44

4 Grafik Mental Activities tiap siklus .................................................. 79

5 Perbandingan Presentase Mental Activities ....................................... 79

6 Grafik Oral Activities tiap siklus ...................................................... 80

7 Perbandingan Presentase Oral Activities........................................... 81

8 Grafik Listening Activities tiap siklus ............................................... 82

9 Perbandingan Presentase Listening Activities ................................... 82

10 Grafik Writing Activities tiap siklus .................................................. 83

11 Perbandingan Presentase Listening Activities ................................... 84

12 Grafik Keaktifan Siswa ..................................................................... 83

14 Grafik Hasil Belajar Siswa ................................................................ 83

Page 15: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR TABEL

Tabel ................................................................................................ Halaman

1 Nilai Rata Semester 1 Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X SMA N 1 Teras

Boyolali ........................................................................................... 2

2 Sintak Model Kooperatif ................................................................. 12

3 Indikator Ketercapaian ...................................................................... 36

4 Tahap Pelaksanaan ........................................................................... 41

5 Keaktifan Siswa Pra Observasi ........................................................ 45

6 Urutan Pelaksanaan Tindakan Pada Siklus I..................................... 51

7 Keaktifan Siswa Siklus I ................................................................... 57

8 Urutan Pelaksanaan Tindakan Pada Siklus II ................................... 67

9 Urutan Pelaksanaan Tindakan Pada Siklus III .................................. 73

10 Pengukuran Keaktifan Siswa Aspek Mental Activities ..................... 78

11 Pengukuran Keaktifan Siswa Aspek Oral Activities ......................... 80

12 Pengukuran Keaktifan Siswa Aspek Listening Activities.................. 81

13 Pengukuran Keaktifan Siswa Aspek Writing Activities .................... 81

14 Perbandingan Skor Capaian Nilai Tes ............................................. 84

15 Jadwal Penelitian .............................................................................. 94

16 Lembar Observasi Guru .................................................................... 102

17 Lembar Observasi Siswa ................................................................... 105

18 Kriteria Penilaian................................................................................ 107

19 Pedoman Wawancara ........................................................................ 113

20 Daftar Siswa X-2 SMA Negeri 1 Teras Boyolali............................... 115

21 Hasil Belajar Siswa pra observasi ..................................................... 119

Page 16: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

22 Hasil Keaktifan SiswaPra Siklus ....................................................... 201

23 Silabus .............................................................................................. 124

24 Nama Kelompok Siklus I ................................................................... 113

25 Hasil Evluasi Siklus I ......................................................................... 145

26 Hasil Perhitungan Keaktifan Siswa Siklus I ...................................... 147

27 Hasil Observasi Guru Siklus I............................................................ 150

28 Nama Kelompok Siklus II.................................................................. 163

28 Hasil Evaliasi Siklus II ....................................................................... 173

29 Hasil Perhitungan Keaktifan Siswa Siklus II ..................................... 175

30 Hasil Observasi Guru Siklus II .......................................................... 178

31 Nama Kelompok Siklus III ............................................................... 191

32 Hasil Evaluasi Siklus III..................................................................... 198

29 Hasil Perhitungan Keaktifan Siswa Siklus III.................................... 200

30 Hasil Observasi Guru Siklus II .......................................................... 203

30 Hasil Wawancara .............................................................................. 212

Page 17: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran ................................................................................................ Halaman

1. Jad wal Penelitian ............................................................................. 93

2. Keadaan SMA N 1 Teras Boyolali.................................................... 95

3. Pedoman Observasi Guru ................................................................. 101

4. Pedoman Observasi Siswa ................................................................ 104

5. Kriteria Pengukuran Keaktifan Siswa ............................................... 106

6. Pedoman Wawancara ........................................................................ 112

7. Daftar Siswa kelas X-2 SMA N 1 Teras Boyolali ........................... 114

8. Catatan Lapangan Pra Siklus............................................................. 116

9. Prestasi Siswa Pra Siklus .................................................................. 117

10. Lembar Observasi Keaktifan Siswa Pra Siklus................................. 119

11. Silabus ............................................................................................... 123

12. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I .................................... 127

13. Pembagian Kelompok Siswa Siklus I ............................................. 132

14. Soal Diskusi Siklus I ........................................................................ 133

15. Soal Evaluasi Siklus I........................................................................ 135

16. Contoh Laporan Hasil Diskusi Siklus I............................................. 136

17. Contoh Hasil Evaluasi Siklus I........................................................ 141

18. Daftar Nilai Evaluasi Siklus I............................................................ 145

19. Lembar Observasi Keaktifan Siswa Siklus I..................................... 147

20. Lembar observasi guru siklu I .......................................................... 150

21. Catatan Lapangan Siklus I................................................................. 153

22. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II...................................... 158

Page 18: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

23. Pembagian Kelompok Siswa Siklus II ............................................ 163

24. Soal Diskusi Siklus II ....................................................................... 164

25. Soal Evaluasi Siklus II ...................................................................... 166

26. Contoh Laporan Hasil Diskusi Siklus II ........................................... 167

27. Contoh Hasil Evaluasi Siklus II ...................................................... 169

28. Daftar Nilai Evaluasi Siklus II .......................................................... 173

29. Lembar Observasi Keaktifan Siswa Siklus II ................................... 175

30. Lembar observasi guru siklu II.......................................................... 178

31. Catatan Lapangan Siklus II ............................................................... 181

32. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III.................................. 186

33. Pembagian Kelompok Siswa Siklus III........................................... 191

34. Soal Diskusi Siklus III...................................................................... 192

35. Soal Evaluasi Siklus III ..................................................................... 193

36. Contoh Laporan Hasil Diskusi Siklus III .......................................... 194

37. Contoh Hasil Evaluasi Siklus III ..................................................... 196

38. Daftar Nilai Evaluasi Siklus III ......................................................... 198

39. Lembar Observasi Keaktifan Siswa Siklus III .................................. 200

40. Lebar Observasi Guru siklus III ........................................................ 202

41. Catatan Lapangan Siklus III .............................................................. 209

42. Hasil Wawancara Guru ..................................................................... 210

43. Hasil Wawancara Siswa .................................................................... 214

44. Dokumentasi...................................................................................... 221

45. Perijinan ........................................................................................... 227

Page 19: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah

Pembelajaran merupakan proses, cara, maupun perbuatan untuk

mempelajari sesuatu. Pembelajaran merupakan upaya mengubah siswa yang

belum terdidik menjadi terdidik dan yang belum berpengetahuan menjadi

memiliki pengetahuan. Guru dalam kegiatan pembelajaran harus dapat

mengupayakan agar siswa dapat berinteraksi baik dengan lingkungan, teman

sebayanya maupun sumber belajar yang lain. Pembelajaran merupakan upaya

guru memberikan kesempatan bagi para siswanya untuk berpikir dan memahami

sesuatu yang sedang dipelajarinya.

Pembelajaran dikatakan baik dan efektif jika terjadi proses belajar dalam

diri siswa. Disamping itu dapat terlihat dari adanya komunikasi antara guru dan

siswa. Hal ini akan meningkatkan interaksi dan keaktifan siswa. Oleh sebab itu,

dalam proses pembelajaran inilah hasil belajar dapat dilihat secara langsung. Jika

guru dapat mengoptimalkan pelaksanaan proses pembelajaran, maka dapat

berdampak pada hasil belajar yang semakin memuaskan.

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

menyebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Berdasarkan pasal di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan di era ini

mengharuskan siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses pembelajaran.

Oleh karena itu, guru harus mampu menciptakan pembelajaran yang menarik dan

menantang siswa agar bersikap kritis sehingga lebih aktif. Salah satu yang dapat

dilakukan oleh guru adalah dengan menerapkan suatu model pembelajaran yang

inovatif.

1

Page 20: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Model pembelajaran dapat berfungsi sebagai pedoman para guru dalam

merencanakan aktivitas pembelajaran (Suprijono, 2010). Melalui model

pembelajaran guru dapat membantu para siswa mendapatkan ide, informasi,

keterampilan, cara berpikir, dan mengekspresikan ide. Model pembelajaran dapat

diterapkan di semua jenjang pendidikan salah satunya adalah di tingkat Sekolah

Menengah Atas (SMA).

SMA N 1 Teras Boyolali merupakan sekolah yang telah mengupayakan

perbaikan kualitas pembelajaran, diantaranya dengan memperbaiki sarana dan

prasarana sekolah misalnya adanya laboratorium, perpustakaan, komputer,

koneksi internet, dan lain sebagainya. Akan tetapi, upaya ini belum menunjukkan

suatu perbaikan kualitas pembelajaran yang maksimal. Hal ini terbukti bahwa

masih rendahnya hasil belajar siswa khususnya dalam mata pelajaran ekonomi.

Adapun rendahnya hasil belajar ekonomi ditunjukkan dalam tabel dibawah ini :

Tabel 1.1 Nilai Rata-rata Semester 1 Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X SMANegeri 1 Teras Boyolali Tahun Ajaran 2011/2012

Kelas X-1 X-2 X-3 X-4 X-5 X-6 X-7

Nilai rata-

rata

74,82 67,30 74,41 78 71,55 75,66 73,63

Ketuntasan 62,24% 41,67% 67,33% 81,44% 59,67% 70,30% 64,11%

Sumber: Data Primer SMA Negeri 1 Teras Boyolali

Berdarkan tabel 1.1 dapat disimpulkan bahwa kelas X-2 memiliki nilai

rata-rata terendah sebesar 67,30. SMA N 1 Teras Boyolali menetapkan Kriteria

Ketuntasan Minimum (KKM) masing-masing sebesar 75, namuan rata-rata

ketuntasan belajar siswa kelas X-2 hanya mencapai 41,67%. Siswa yang tuntas

sebanyak 15 dari 36 siswa. Perebedaan nilai tersebut disumsikan karena adanya

perbedaan karakteristik atau faktor intrinsik siswa, dimana faktor ekstrinsik

seperti sarana prasarana, guru, lingkungan, model yang diterapkan sama. Oleh

sebab itu, peneliti menetapkan kelas tersebut untuk diteliti agar permasalahan

tersebut dapat diatasi.

Page 21: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Berdasarkan hasil observasi pada kelas X-2 dapat diidentifikasi

permasalahan yang mengakibatkan rendahnya keaktifan dan hasil belajar antara

lain:

1. Model pembelajaran yang di gunakan oleh guru tidak variatif. Hal ini

memberikan dampak pada tidak tertariknya siswa pada mata pelajaran

ekonomi sehingga siswa kurang aktif dalam pembelajaran.

2. Guru masih menggunakan model pembelajaran yang berpusat pada guru

(teacher center). Hal ini dapat menghambat keaktifan siswa di dalam kegiatan

belajar sehingga berdampak pada hasil belajar yang tidak optimal.

3. Guru lebih banyak memberikan penjelasan di depan kelas dan siswa hanya

mencatat, disertai tanya jawab seperlunya, kemudian dilanjutkan dengan

pemberian tugas. Hal ini mengakibatkan siswa cenderung kurang mampu

memahami materi ekonomi yang diajarkan oleh guru.

4. Keaktifan siswa yang rendah berdampak pada hasil belajar yang yang kurang

optimal.

Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui permasalahan yang dialami

dalam kelas X-2 adalah kurangnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran

sehingga pelajaran cenderung bersifat satu arah, materi kurang tidak dapat

terserap dengan baik, akibatnya hasil belajar siswa menjadi tidak maksimal. Guru

ekonomi dalam rangka mengatasi permasalahan tersebut hendaknya mampu

memilih dan menerapkan model pembelajaran yang menarik dan mampu

merangsang siswa untuk lebih aktif serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Menurut Lie (2007), “Salah satu model pembelajaran yang dapat mengaktifkan

siswa adalah pembelajaran kooperatif ” (hlm. 6).

Trianto (2007) mengemukakan, “pembelajaran kooperatif muncul dari

konsep bahwa siswa akan mudah menemukakan dan memahami konsep yang sulit

jika mereka saling berdiskusi dengan temannya” (hlm. 41). Hakikat sosial dan

pengunaan kelompok sejawat menjadi aspek utama dalam pembelajaran

kooperatif sehingga mereka akan saling berkerjasama dalam kelompok untuk

memecahkan masalah yang ada. Hal ini akan memberikan dampak positif bagi

siswa karena mereka saling berbagi, yang belum paham dapat diberitahu dan

Page 22: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

dapat bertukar pendapat dan berdampak pada keaktifan dan hasil belajar mereka.

Salah satu model pembelajaran yang dapat mengatasi permasalahan di atas adalah

cooperative learning tipe two stay two stray.

Model cooperative learning tipe two stay two stray ini menarik bagi

siswa karena dalam model ini siswa dituntut lebih aktif memecahkan masalah

dangan berargumen dan berbagi informasi, sedangkan guru hanya sebagai

fasilitator (Qomariyah dan Badriyah, 2010). Melalui model pembelajaran ini

diharapkan mampu merangsang partisipasi siswa untuk lebih aktif sehingga dapat

meningkatkan hasil belajar.

Model cooperative learning tipe two stay two stray ini adalah suatu

model pembelajaran yang dapat melibatkan siswa dan memberikan kesempatan

kepada kelompok-kelompok siswa untuk saling membagikan informasi yang

diperoleh. Model pembelajaran ini mengajak siswa belajar untuk mengungkapkan

dan menanggapi pendapat siswa lain. Hal ini akan mendorong adanya komunikasi

antar siswa.

Model pembelajaran cooperative learning tipe two stay two stray

dimaksut sebagai upaya memperbaiki proses pembelajaran yang masih didominasi

oleh guru karena dalam two stay two stray terdiri diri pasangan-pasangan yang

berdiskusi hal ini sesuai dengan pendapat Holligsworth dan Lewis (2008) bahwa

ketika merubah model kerja siswa dari kelompok besar kekecil lebih mudah untuk

meningkatkan keaktifan siswa. Selain itu dalam kegiatan two stay two stray ada

kegiatan bertamu dan menerima tamu yang meningkatkan kegiatan motorik yang

akan mengurangi kejenuhan. Two stay two stray menuntut adanya kegiatan

diskusi berulang sehingga siswa akan lebih mendalami materi dan berdampak

pada hasil belajar yang meningkat. Oleh karena itu, model cooperative learning

tipe two stay two stray tersebut diharapkan dapat meningkatkan keaktifan dan

hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran ekonomi khususnya untuk siswa X-

2 di SMA N 1 Teras Boyolali.

Page 23: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk melaksanakan penelitian

tindakan kelas dengan judul: “Penerapan Model Cooperative Learning tipe Two

Stay Two Stray Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa

Dalam Pembelajaran Ekonomi di SMA N 1 Teras Boyolali”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas peneliti merumuskan masalah

sebagai berikut: “Apakah penerapan model pembelajaran cooperative learning

tipe two stay two stray dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar ekonomi di

kelas X-2 SMA N 1 Teras Boyolali?”.

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan penelitian tindakan kelas

untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar ekonomi di kelas X-2 SMA N 1

Teras Boyolali dengan menerapkan model pembelajaran cooperative learning tipe

two stay two stray.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagi berikut :

1. Manfaat Teoritis

Secara umum hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

manfaat untuk peningkatan kualitas pembelajaran ekonomi dengan

menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe two stay two

stray.

Secara khusus penelitian ini diharapkan mendukung penggunaan

model pembelajaran berupa pergeseran dari paradigma mengajar menuju ke

paradigma belajar yang mementingkan pada proses untuk mencari hasil.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

Page 24: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Memotivasi untuk belajar Ilmu Pengetahuan Sosial, khususnya mata

pelajaran ekonomi kerena lebih mudah memahami materi dan dapat

memperoleh pengalaman belajar.

b. Bagi guru

Penelitian ini dapat dimanfaatkan guru sebagai model pembelajaran

di kelas dan meminimalkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi guru

khususnya permasalahan untuk meningkatkan keaktifan siswa dan hasil

belajar siswa.

c. Bagi sekolah

Penelitian ini memberikan sumbangan yang baik dalam rangka

perbaikan pembelajaran, peningkatan mutu sekolah khususnya pembelajaran

ekonomi, dan mendorong profesionalisme guru.

Page 25: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Hakikat Belajar

Belajar akan membawa perubahan pada individu yang

melakukannya, perubahan tersebut dapat meliputi pengetahuan sikap,

kecakapan, dan lain-lain. Individu yang mengalami proses belajar keadaannya

akan berbeda bila dibandingkan dengan keadaan pada saat tidak belajar.

Individu yang mengalami belajar akan lebih mampu menghadapi kesulitan,

memecahkan masalah atau menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi yang

dihadapinya. Margaret dan Gredler (2008) berpendapat bahwa, “Belajar

merupakan proses seseorang memperoleh berbagai kecakapan, ketrampilan,

dan sikap yang diperoleh dari masa kecil sampai dewasa, baik berupa

perolehan sikap, nilai, dan ketrampilan hubungan sosial maupun kecakapan

dalam berbagai mata ajaran sekolah” (hlm. 1). Sementara itu menurut ahli lain,

“belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku” (Purwanto, 2011: 85). Hal

ini dapat diartikan bahwa perubahan tersebut dapat mengarah kepada tingkah

laku yang lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan yang mengarah kepada

tingkah laku yang lebih buruk.

Pribadi (2011) mengatakan, “Belajar adalah kegiatan yang dilakukan

oleh seseorang agar memiliki kompetensi berupa ketrampilan dan pengetahuan

yang diperlukan dan proses elaborasi dalam upaya pencarian makna yang

dilakukan oleh individu” (hlm. 41). Guru disini bertindak sebagi pengajar yang

berusaha memberikan ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya dan peserta

didik giat mengumpulkan atau menerimanya. Proses belajar mengajar ini

banyak didominasi aktivitas menghafal. Peserta didik dikatakan sudah belajar

bila mereka sudah menghafal dengan hal-hal yang telah dipelajarinya.

Belajar memiliki prinsip-prinsip yang harus dimengerti baik oleh

guru maupun siswa. Adapun pinsip-prinsip belajar tersebut antara lain :

7

Page 26: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Pertama, prinsip belajar adalah perubahan prilaku. perubahan prilaku sebagai

hasil belajar memiliki ciri-ciri :

a. Sebagai tindakan rasional instrumental yaitu perubahan yang disadari.

b. Berkesinambungan dengan prilaku lainnya.

c. Fungsional atau bermanfaat sebagai bekal hidup.

d. Positif atau bermanfaat sebagai usaha yang direncanakan dan dilakukan.

e. Permanen atau tetap.

f. Tertuju dan terarah.

g. Mencakup keseluruhan potensi kemanusiaan.

Kedua, belajar merupakan proses. Belajar terjadi karena didorong kebutuhan

dan tujuan yang ingin dicapai. Belajar adalah proses sistimatik yang dinamis,

konstruktif dan organik. Belajar merupakan kesatuan fungsional dari berbagai

komponen belajar.

Ketiga, belajar merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman ini merupakan

hasil dari interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya.

(Suprijono, 2010)

Faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajar itu sendiri, dapat

dibedakan menjadi dua golongan yaitu:

a. Faktor yang terdiri dari organisasi itu sendiri yang sering kita sebut faktor

individual, yang termasuk ke dalam faktor individual antara lain: faktor

pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi, dan faktor pribadi.

b. Faktor yang ada ada diluar individu yang kita sebut faktor sosial, yang

termasuk ke dalam faktor sosial antara lain: faktor keluarga, guru dan

cara mengajarnya, alat yang digunakan dalam belajar mengajar,

lingkungan dan kesempatan yang tersedia, dan motivasi sosial.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar

merupakan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus dan berjenjang untuk

memperoleh kepandaian dan pengetahuan melalui proses belajar mengajar

yang dilakukan oleh guru maupun dari pengalaman individu itu sendiri. Usaha

yang dilakukan terus menerus tersebut bertujuan untuk mencapai

perkembangan yang lebih maju serta perubahan-perubahan pada diri

Page 27: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

seseorang, misalnya tingkah laku, pola pikir, sikap, sifat dan pemahamannya.

Belajar juga dapat membawa seseorang menuju status sosial yang lebih baik.

Adapun prinsip-prinsip belajar antara lain:

a. Perubahan prilaku seseorang dari yang belum mengetahui menjadi

mengetahui.

b. Belajar merupakan proses untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

c. Belajar merupakan pengalaman hasil interaksi dengan lingkungan

sekitar.

2. Hakikat Pembelajaran

Pembelajaran berdasarkan makna klasikal berarti proses, cara,

pembuatan mempelajari. Keberhasilan pembelajaraan di sini di pengaruhi

oleh kemampuan dan ketepatan model pembelajaran yang di pilih oleh guru,

sehingga guru di tuntut untuk menguasai model pembelajaran yang sesuai

dengan karakteristik materi yang akan di berikan oleh siswa. Salah satu

fungsi dari pembelajaran adalah sebagai sarana komunikasi penting.

Pembelajaran juga dapat menggambarkan keseluruhan urutan alur langkah

yang diikuti oleh serangkaian kegiatan belajar, sehingga menunjukkan

kegiatan–kegiatan apa yang perlu dilakukan oleh guru atau siswa, maka

sangat penting pembelajaran dalam proses belajar. Sedangkan tujuan

pembelajaran itu sendiri adalah mengembangkan potensi siswa

Menurut Suprijono perbedaan antara pembelajaran dengan

pengajaran adalah tindakan ajar (2010). Pada pengajaran guru mengajar,

peserta didik belajar sedangkan pada pembelajaran yang menjadi subjek yaitu

perserta didik, sedangkan pada pembelajaran guru mengajar diartikan sebagai

upaya guru mengorganisir lingkungan agar terjadinya pembelajaran, bukan

mekanis seperti halnya pengajaran. Berdasarkan pendapat tersebut, dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran adalah sarana komunikasi antara guru

dengan siswa dan menggambarkan keseluruhan urutan alur langkah yang

diikuti oleh serangkaian kegiatan belajar untuk mencapai tujuan dari

pembelajaran tarsebut.

Page 28: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

3. Model Cooperative Learning Tipe Two Stay Two Stray

a. Pengertian Model Pembelajaran

Suprijono (2010) menyatakan, “Model pembelajaran adalah

landasan praktik pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan

dan teori belajar yang direncanakan terhadap implementasi kurikulum dan

implementasi pada tingkat oprasional di kelas” (hlm. 45). Dalam

menyampaikan materi seorang guru harus tepat dalam menenentukan

model yang digunakan, yaitu harus sesuai dengan materi dan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai. Berdasarkan uraian tersebut dapat

disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah perencanaan pembelajaran

yang tersusun sebaik-baiknya untuk membantu peserta didik dalam belajar

dan harus di pelajari dan menambah pengetahuannya oleh para guru karena

memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran, sehingga tujuan

pembelajaran yang hendak dicapai dalam proses pembelajaran dapat

tercapai dan tuntas sesuai yang diharapkan. Salah satu model yang perlu

dikembangkan seiring dengan penerapan kurikulum selalu berkembang

adalah model pembelajaran kooperatif.

b. Pengertian Cooperative Learning

Kooperatif berasal dari bahasa Inggris yaitu cooperate yang

artinya mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling

membantu satu sama lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim. Amri

dan Ahmadi (2010) berpendapat bahwa, ”Model pembelajaran kooperatif

merupakan model pengajaran dimana siswa dalam kelompok yang

memiliki tingkat kemampuan berbeda untuk saling bekerjasama dan

membantu dalam memahami suatu bahan pembelajaran” (hlm. 67).

Berdasarkan pengertian tersebut dapat di simpulkan pendekatan ini sangat

cocok diterapkan didalam kelas yang siswanya mempunyai kemampuan

bervariasi karena dapat mencampurkan kemampuan setiap siswa, sehingga

diharapkan tercipta suatu kerjasama dan tanggung jawab dalam

menyelesaikan tugas. Pembelajaran kooperatif mengelompokkan siswa

Page 29: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

dengan tujuan menciptakan pendekatan pembelajaran yang berhasil dan

mengintegrasikan keterampilan sosial yang bermuatan akademik.

c. Unsur-unsur Cooperative Learning

Tidak semua belajar kelompok dapat dianggap cooperative

learning. Unsur dalam model cooperative learning yang harus diterapkan

sebagai berikut:

1) Positive interdependence (Saling Ketergantungan Positif)

Dalam unsur ini menunjukkan bahwa dalam pembelajaran kooperatif

ada dua pertanggung jawaban kelompok. Pertama, mempelajari bahan

yang di tugaskan kepada kelompok. Kedua, kelompok secara individu

mempelajari bahan yang ditugaskan tersebut.

2) Personal responsibility (Tanggung Jawab Perseorangan)

Unsur kedua ini akan muncul pada diri siswa jika dilakukan

pengukuran dari keberhasilan kelompok. Selain itu tanggung jawab

perseorangan merupakan kunci untuk menjamin semua yang diperkuat

oleh kegiatan belajar mengajar bersama sehingga anggota diberikan

kewajiban tak hanya mengikuti kelompok belajar bersama namun juga

anggota kelompok harus dapat menyelesaikan tugas yang sama, hal ini

akan menjadikan anggota kelompok yang memiliki pribadi yang kuat

notabene menjadi tujuan pembelajaran kooperatif ini.

3) Face to face promotive interaction (Interaksi Promotif)

Pada unsur ini kelompok di berikan kesempatam untuk bertatap muka

dan berdiskusi, dengan diskusi tersebut angota dapat membagi

pengalaman dan memahami perbedaan dengan memanfaatkan

kelebihan dan kekurangan masing-masing, hal ini dapat menghasilkan

saling ketergantungan positif.

4) Interpersonal skiil (Komunikasi antar anggota)

Keberhasilan suatu kelompok dalam menyelesaikan tugas yang

diberikan guru juga bergantung pada kesediaan para anggotanya untuk

saling mengenal dan saling menghargai, mampu berkomunikasi secara

Page 30: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

akurat, saling menerima dan saling mendukung, mampu menyelesaikan

konflik secara konstruktrif .

5) Grup prosessing (pemprosesan kelompok)

Unsur ini memiliki arti menilai. Melalui pemprosesan kelompok dapat

diiidentifikasi dari urutan atau tahapan kegiatan kelompok dan kegiatan

dari anggota kelompok. Siapa yang sangat membantu dan siapa yang

tidak membantu, hal ini memiliki tujuan untuk meningkatkan

efektivitas anggota dalam memberikan kontribusi terhadap kegiatan

kolaboratif untuk mencapai kegiatan kelompok.

(David dalam Suprijono, 2010)

d. Sintak Model Cooperative Learning

Dalam pembelajaran kelompok kebanyakan guru hanya membagi

peserta didik dalam kelompok kemudian memberi tugas untuk

menyelesaikan sesuatu tanpa pedoman mengenai hal yang dikerjakan. Hal

ini mengakibatkan peserta didik merasa dilantarkan karena mereka belum

berpengalaman, mereka merasa bingung dan tidak mengerti harus

bagaimana bekerjasama menyelesaikan tugas tersebut. Akibatnya kelas

menjadi gaduh, untuk mengatasi hal tersebut guru seharusnya memahami

sintak model pembelajaran kelompok.

Sedangkan fase-fase sintak model pembelajaran koooperatif yang

harus di lakukan seorang guru sebagai berikut :

Tabel 2.1 Sintak Model Pembelajaran Kooperatif

FASE- FASE PERILAKU GURU

Fase 1: menyampaikantujuan dan menyiapkanpeserta didik

Menjelaskan tujuan pembelajaran danmempersiapkan peserta didik siap belajar.

Fase 2: menyampaikaninformasi

Mempersentasikan informasi kepada pesertadidik secara verbal.

Page 31: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Fase 3: menggorganisasidalam tim-tim belajar

Memberikan penjelasan kepada peserta didiktentang tata cara pembentukan tim belajar danmembantu kelompok melakukan transaksiyang efisien.

Fase 4: membantu kerja timdan belajar

Membantu tim-tim selama peserta didikmengerjakan tugasnya.

Fase 5: mengevaluasi Menguji pengetahuan peserta didik mengenaiberbagi materi pembelajaran aturan kelompok-kelompok mempresentasikan hasil belajar.

Fase 6: memberikanpengakuan atau penghargaan

Mempersiapkan cara untuk mengakui usahadan presentasi individu maupun kelompok.

(Sumber, Suprijono, 2010: 65)

Pemaparan fase di atas sebagai berikut :

1) Fase pertama: guru mengklasifikasikan tujuan pembelajaran kooperatif.

Hal ini penting untuk dilakukan karena peserta didik harus memahami

dengan jelas prosedur dan aturan dalam pembelajaran

2) Fase kedua: guru menyampaikan materi pembelajaran

3) Fase ketiga: transisi pembelajaran dari dan ke kelompok-kelompok

belajar harus di konsentrasikan dengan cermat, sejumlah elemen perlu

di pertimbangkan dalam menstrukturisasikan tugasnya dengan

menjelaskan bahwa peserta didik harus saling bekerjasama di dalam

kelompok dan menyelesaikan tugas bersama sehingga tiap kelompok

memiliki akuntabilitas individu untuk mencapai tujuan kelompok, tidak

saling tergantung antar individu dan terjadi kekacauan tidak terjadi pada

fase ini.

4) Fase keempat: guru mendampingi tim-tim belajar, mengingatkan

tentang tugas-tugas yang harus dikerjakan dengan cara memberikan

petunjuk-petunjuk dan pengarahan.

Page 32: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

5) Fase kelima: guru melakukan evaluasi dengan mengunakan strategi

evaluasi yang konsisten dan tujuan pembelajaran.

6) Fase keenam:di dalam fase ini guru mempersiapkan struktur reward

yang akan diberikan kepada peserta didik

e. Tujuan Cooperative Learning

Pembelajaran cooperative learning dikembangkan untuk

mencapai tiga tujuan pembelajaran penting, seperti dinyatakan oleh

Ibrahim,dkk (Isjoni, 2009), yaitu:

1) Hasil belajar akademik

Meskipun cooperative learning mencakup beragam tujuan sosial, juga

memperbaiki prestasi siswa atau tugas-tugas akademik penting lainnya.

Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam membantu

siswa memahami konsep-konsep sulit.

2) Penerimaan terhadap perbedaan individu

Pembelajaran kooperatif memberi peluang bagi siswa dari berbagai

latar belakang dan kondisi untuk bekerja sama pada tugas-tugas

akademik. Melalui model cooperative learning akan belajar saling

menghargai satu sama lain.

3) Pengembangan keterampilan sosial

Tujuan penting cooperative learning adalah mengajarkan kepada siswa

keterampilan bekerjasama dan kolaborasi. Keterampilan sosial penting

dimiliki siswa, karena saat ini banyak anak muda masih kurang dalam

keterampilan sosial.

f. Model Cooperative Learning Tipe Two Stay Two Stray

Model cooperative learning tipe two stay two stray merupakan

salah satu teknik dalam metode diskusi yang berbasis cooperative

learning. “Model cooperative learning tipe two stay two stray

dikembangkan oleh Spencer Kagan pada tahun 1992” (Lie, 2007: 61).

Menurut lie (2007), “Model ini dapat digunakan dalam semua mata

pelajaran dan untuk semua tingkat usia anak didik” (hlm. 60). Cooperative

Page 33: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

learning tipe two stay two stray ini dilakukan dengan membentuk

kelompok-kelompok kecil dan terdapat ciri khas dalam pembentukan

kelompoknya yaitu anggota-anggota kelompoknya bersifat heterogen.

Model pembelajaran two stay two stray (dua tinggal dua tamu) merupakan

model pembelajaran yang memberi kesempatan kepada kelompok untuk

membagikan hasil dan informasi dengan kelompok lainnya. Hal ini

dilakukan dengan cara saling bertamu antar kelompok untuk berbagi

informasi.

Lie (2007:62) menjelaskan tentang langkah-langkah pembelajaran two stay

two stray. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut ini:

1) Siswa bekerja sama dalam kelompok yang berjumlah 4 (empat) orang.

2) Setelah selesai, dua orang dari masing-masing menjadi tamu kedua

kelompok yang lain.

3) Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil

kerja dan informasi ke tamu mereka.

4) Tamu kembali ke kelompok mereka masing-masing serta melaporkan

temuan mereka yang diperoleh dari kelompok lain.

5) Kelompok mencocokkan dan membahas hasil kerja mereka.

6) Kesimpulan.

Berikut disajikan gambaran skema diskusi Model cooperative learningtipe two stay two stray

Page 34: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

: siswa bertamu ke kelompok lain

Gambar 2.1 Skema diskusi model Cooperative Learning tipe Two Stay

Two Stray

Keterangan :

Menurut Santoso (2011) Berdasarkan langkah-langkah dalam

pelaksanaan pembelajaran tersebut, siswa mendapatkan banyak manfaat

antara lain:

1) Siswa dalam setiap kelompok mendapatkan informasi sekaligus dari

dua kelompok yang berbeda;

2) Siswa belajar untuk mengungkapkan pendapat kepada siswa lain;

3) Siswa dapat meningkatkan prestasi dan daya ingatnya;

4) Siswa dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis;

5) Siswa dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi dengan siswa

lainnya; dan

6) Meningkatkan hubungan persahabatan.

1b 2b

3b 4b

1a 2a

3a 4a

1f 2f

3f 4f

1e 2e3e 4e

1d 2d

3d 4d44d

1c 2c

3c 4c

Page 35: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Menurut Santoso (2011) Model cooperative learning tipe two stay

two stray memiliki beberapa kekurangan dan kelebihan sebagai berikut :

1) Kelebihan model cooperative learning tipe two stay two stray antara

lain:

a) Memberikan kesempatan terhadap siswa untuk menentukan konsep

sendiri dengan cara memecahkan masalah;

b) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menciptakan

kreatifitas dalam melakukan komunikasi dengan tema pada

kelompoknya;

c) Membiasakan siswa untuk bersikap terbuka terhadap teman;

d) Meningkatkan motivasi belajar siswa; dan

e) Membantu guru dalam pencapaian pembelajaran, karena langkah

pembelajaran kooperatif mudah diterapkan di sekolah.

2) Kekurangan dari model cooperative learning tipe two stay two stray

antara lain:

a) Membutuhkan waktu yang lama.

b) Siswa cenderung tidak mau belajar dalam kelompok.

c) Bagi guru, membutuhkan banyak persiapan (materi, dana dan

tenaga).

d) Guru cenderung kesulitan dalam pengelolaan kelas.

Menurut Susanto (2011) Kekurangan di dalam model cooperative

learning tipe two stay two stray dapat diatasi dengan cara guru terlebih

dahulu membentuk kelompok-kelompok belajar yang heterogen, yaitu di

dalam masing-masing kelompok terdapat siswa laki-laki dan perempuan.

Selain itu di dalam setiap kelompok terdapat siswa dengan kemampuan

akademik yang tinggi dan sedang, sehingga diharapkan masing-masing

siswa akan dapat saling mengajar dan saling mendukung. Hal ini akan

memudahkan guru dalam mengelola kelas dan tidak memakan waktu yang

banyak.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa model

cooperative learning tipe two stay two stray merupakan pembelajaran

Page 36: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

yang memberikan kesempatan kepada suatu kelompok untuk saling

menyampaikan informasi dengan kelompok lainnya. Hal ini dilakukan

dengan cara masing-masing kelompok saling bertamu untuk berbagi

informasi, sehinga siswa akan lebih aktif di dalam kelas dan hasil belajar

siswa pun dapat meningkat.

4. Hakikat Keaktifan Belajar

a. Pengertian Keaktifan Belajar

Menurut Hamalik (2003), pada hakekatnya keaktifan belajar

terjadi dan terdapat pada semua perbuatan belajar, tapi kadarnya yang

berbeda-beda tergantung pada jenis kegiatannya, materi yang di pelajari

dan tujuan yang hendak dicapai. Sudjana (2010) berpendapat “Cara

Belajar Siswa Aktif (CBSA) adalah suatu proses kegiatan belajar mengajar

yang subjek didiknya terlibat secara intelektual dan emosional sehingga ia

betul-betul berperan dan berpartisipasi aktif dalam melakukan kegiatan

belajar”.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

keaktifan belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh siswa, yang

dapat membawa perubahan ke arah yang lebih pada diri siswa karena

adanya peran dan partisipasi aktif dalam melakukan kegiatan

pembelajaran. Keaktifan itu ada yang dapat diamati dan ada pula yang

tidak dapat diamati secara langsung, setiap proses pembelajaran melalui

asimilasi, akomodasi kognitif untuk mengembangkan pengetahuan,

tindakan, serta pengalaman langsung dalam rangka membentuk

keterampilan (motorik, kognitif, dan sosial) penghayatan serta internalisasi

nilai-nilai dalam pembentukan sikap.

Keaktifan siswa dalam kegiatan belajar dapat dilihat dari

beberapa kegiatan diantaranya:

1) Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya2) Terlibat dalam pemecahan masalah3) Bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami

persoalan yang dihadapi

Page 37: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

4) Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untukpemecahan masalah

5) Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru6) Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya7) Melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah sejenisnya8) Kesempatan menerapkan apa yang telah diperolehnya dalam

menyelesaikan tugasnya/ persoalan yang dihadapi.(Sudjana, 2010: 61)

Ciri-ciri yang harus tampak dalam proses belajar yang aktif

sebagi berikut

1) Situasi siswa menentang siswa melakukan kegiatan belajar secara

bebas, tetapi terkendali.

2) Guru tidak mendominasi pembicaraan, tetapi lebih banyak memberikan

rangsangan berpikir kepada siswa untuk memecahkan masalah

3) Guru menyediakan dan mengusahakan sumber belajar bagi siswa, bisa

sumber tertulis, sumber manusia, misalnya murid itu sendiri

menjelaskan permasalahan kepada murit lainnya

4) Kegiatan siswa bervariasi: ada kegiatan yang sifatnya bersama-sama

dilakukan oleh semua siswa, ada kegiatan belajar yang dilakukan secara

berkelompok dalam bentuk berdiskusi, dan ada pula yang dilakukan

siswa secara mandiri

5) Hubungan guru dengan siswa harus mencerminkan hubungan

manusiawi seperti hubungan orang tua-anak, bukan hubungan pimpinan

dan bawahan.

6) Situasi dan kondisi kelas tidak kaku terikat dan monoton, tetapi

sewaktu-waktu diubah sesuai dengan kebutuhan siswa

7) Belajar tidak hanya dilihat dan diukur dari hasil yang dicapai siswa,

tetapi juga diukur dari segi proses belajar yang dilakukan oleh siswa

8) Adanya keberaniaan siswa mengajukan pendapatnya melalui

pertanyaan atau pernyataan gagasannya, baik yang diajukan kepada

guru maupun kepada siswa lain dalam pemecahan masalah belajar.

9) Guru senantiasa menghargai pendapat siswa, terlepas dari benar atau salahdan mendorong siswa agar selalu mengajukan pendapat secara bebas.

( Sudjana, 2010)

Page 38: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Mulyasa menyatakan bahwa dalam proses pembelajaran

setidaknya 75% siswa terlibat secara aktif baik fisik, mental maupun sosial

(2010). Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa keaktifan

adalah kegiatan siswa yang menuju ke arah perbaikan ditunjukkan dari

adanya peningkatan interaksi di antara para siswa. Indikator suatu kelas

dikatakan aktif jika 75% siswa dalam kelas tersebut telah terlibat secara

aktif baik fisik, mental maupun sosial dalam proses pembelajaran.

b. Jenis Jenis Keaktifan

Keaktifan belajar terbagi menjadi beberapa jenis antara lain:

1) Visual activities, seperti membaca, memperhatikan gambar,memperhatikan demontrasi orang lain.

2) Oral activities, seperti : mengatakan, merumuskan, bertanya, memberisaran, mengeluarkan pendapat, diskusi.

3) Listening activities, seperti : mendengarkan. pidato, uraian, percakapan.4) Writing activities, seperti : menulis, cerita, karangan, laporan, tes,

angket.5) Drawing activities, seperti: membuat grafik, diagram, peta6) Motor activities, seperti: melakukan percobaan, bermain, berkebun,

berternak.7) Mental antivities, seperti: menanggapi, mengingat, memecahkan

masalah, menganalisa, melihat hubungan, mengambil keputusan8) Emosional activities, seperti: menaruh minat, merasa bosan, berani,

gembira, gugup(Sardiman, 2008: 101)

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa aktivitas yang

sesuai dengan model cooperative learning tipe two stay two stray dan

pembelajaran ekonomi adalah mental activities (memecahkan soal, menanggapi

pendapat teman), oral activities (bertanya, mengeluarkan pendapat, memberi

saran, diskusi), listening activities (mendengarkan uraian materi, mendengarkan

pendapat teman), dan writing activities (membuat laporan).

Page 39: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

5. Hakikat Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar yaitu pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-

pengertian, sikap-sikap, aspresiasi dan ketrampilan. Hasil belajar

mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain

kognitif adalah Knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension

(pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh), aplication (menerapkan),

analiysis (menguraikan, menentukan hubungan), synthesis

(mengorganisasikan, merencanakan, membentuk hubungan baru), dan

evaluation (menilai). Domain afektif adalah receiving (sikap menerima),

responding (memberika respon, valuing (nilai), organization (organisasi),

characterization (karakterisasi). Domain psikomotor meliputi initiatory,

pre-rautine, dan routinized. Psikomotor juga mencakup ketrampilan

produktif, teknik, fisikal, sosial, menejerial, dan intelektual (Blom dalam

Suprijono, 2009).

Menurut Sudjana kriteria keberhasilan belajar siswa berkisar

antara 75-80% (2010). Berdasarkan pendapat di atas, dapat ditarik

kesimpulan bahwa hasil belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang

meliputi tiga ranah yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Penelitian ini

menggunakan presentase ketuntasan hasil belajar yaitu 75% dari siswa di

kelas tersebut memperoleh nilai sama dengan atau di atas KKM yang

disyaratkan.

b. Fungsi Hasil Belajar

Tujuan pembelajaran pada hakikatnya adalah perubahan tingkah

laku pada diri siswa. Oleh karena itu, dalam penilaian hendaknya diperiksa

sejauh mana perubahan tingkah laku siswa setelah mengalami proses

belajar. Dengan mengetahui tercapai tidaknya tujuan pembelajaran, dapat

diambil tindakan perbaikan proses pembelajaran dan perbaikan siswa yang

bersangkutan. Oleh sebab itu, penilaian hasil dari proses belajar mengajar

saling berkaitan satu sama lain, yang mana hasil belajar dicapai siswa

Page 40: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

merupakan akibat pembelajaran yang ditempuhnya. Fungsi-fungsi

evaluasi hasil belajar sebagai berikut:

1) Fungsi administratif untuk penyusunan daftar nilai dan pengisian bukuraport.

2) Fungsi promosi untuk menetapkan kenaikan.3) Fungsi diagnistik untuk mengidentifikasi kesulitan belajar siswa dan

merencanakan program perbaikan pengajaran.4) Sumber data BP untuk memasok data siswa tertentu yang memerlukan

bimbingan dan penyuluhan.5) Bahan pertimbangan pengembangan pada yang akan datang meliputi

pengembangan kurikulum, metode, dan alat-alat PBM.(Syah, 2011: 142)

c. Tujuan Hasil Belajar

Sejalan dengan fungsi penilaian diatas maka tujuan dari penilaian

hasil belajar adalah untuk:

1) Mendeskripsikan kecakapan belajar para siswa sehingga dapat

diketahui kelebihan dan kekurangan dalam berbagai bidang studi atau

mata pelajaran yang ditempuhnya. Dengan pendeskripsian kecakapan

tersebut dapat diketahui posisi kemampuan siswa dibandingkan dengan

siswa lainnya.

2) Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pembelajaran di

sekolah, dalam aspek intelektual, sosial, emosional, moral, dan

keterampilan yakni sejauh mana keefektifannya dalam mengubah

tingkah laku para siswa kearah tujuan pendidikan yang diharapkan.

Keberhasilan pendidikan dan pembelajaran penting artinya mengingat

peranannya sebagai upaya membudayakan manusia, dalam hal ini para

siswa agar menjadi manusia yang berkualitas.

3) Menentukan tindak lanjut hasil penilaian, yakni melakukan perbaikan dan

penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan pembelajaran serta

strategi pelaksanaannya. Kegagalan para siswa dalam hasil belajar yang

dicapainya hendaknya tidak dipandang sebagai kekurangan pada diri

siswa semata-mata, tetapi juga bisa disebabkan oleh program

Page 41: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

pembelajaran yang diberikan kepadanya atau oleh kesalahan strategi

dalam melaksanakan program tersebut.

4) Memberikan pertanggungjawaban dari pihak sekolah kepada pihak-pihak

yang berkepentingan. Pihak yang dimaksud meliputi pemerintah,

masyarakat, dan para orang tua siswa. Dalam mempertanggung jawabkan

hasil-hasil yang telah dicapainya, sekolah memberikan laporan berbagai

kekuatan dan kelemahan pelaksanaan sistem pendidikan serta kendala

yang terjadi.

d. Penilaian Hasil Belajar

Dalam penilaian hasil belajar siswa dapat dibagi menjadi dua

macam yaitu penilaian tes dan penilaian non tes.

1) Tes

Menurut Purwanto “Tes hasil belajar merupakan tes penguasaan, karena

tes ini mengukur penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan oleh

guru atau dipelajari oleh siswa” (1993: 66). Tes diujikan setelah siswa

memperoleh sejumlah materi sebelumnya dan pengujian dilakukan untuk

mengetahui penguasaan siswa atas materi tersebut. Macam-macam tes

menurut Purwanto (2011) yaitu:

a) Tes Formatif

Tes formatif digunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah

terbentuk setelah mengikuti proses belajar mengajar. Setiap pokok

bahasan membentuk perilaku tertentu sebagaimana dirumuskan

dalam tujuan pembelajarannya.

b) Tes Sumatif

Tes sumatif digunakan untuk mengetahui penguasaan siswa atas

semua jumlah materi yang disampaikan dalam satuan waktu

tertentu seperti semesteran.

Page 42: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

c) Tes Diagnostik

Tes diagnostik digunakan untuk mengidentifikasi siswa-siswa yang

mengalami masalah dan menelusuri jenis masalah yang dihadapi.

d) Tes Penempatan

Tes penempatan adalah pengumpulan data tes hasil belajar yang

diperlukan untuk menempatkan siswa dalam kelompok siswa

sesuai dengan minat dan bakatnya.

2) Non Tes

Penilaian non tes merupakan prosedur yang dilalui untuk memperoleh

gambaran mengenai karakteristik, minat, sifat, dan kepribadian.

Menurut Purwanto (2011) penilaian non tes melalui:

a) Pengamatan, yakni alat penilaian yang pengisiannya dilakukan oleh

guru atas dasar pengamatan terhadap perilaku siswa, baik

perorangan maupun kelompok, di kelas maupun diluar kelas.

b) Skala sikap, yaitu penilaian yang digunakan untuk mengungkapkan

sikap siswa melalui pengerjaan tugas tertulis dengan soal-soal yang

lebih mengukur daya nalar atau pendapat siswa.

c) Angket, yaitu alat penilaian yang menyajikan tugas-tugas atau

mengerjakan dengan cara tertulis.

d) Catatan harian, yaitu catatan mengenai perilaku siswa yang

dipandang mempunyai kaitan dengan perkembangan pribadinya.

e) Daftar cek, yaitu suatu daftar yang dipergunakan untuk mengecek

terhadap perilaku siswa telah sesuai dengan yang diharapkan atau

belum.

Menurut Bloom dalam Sudjana (2010), ada tiga ranah (domain) hasil

belajar, yaitu:

1) Ranah afektif

Merupakan aspek yang berkaitan dengan perasaan, emosi, sikap, derajat

penerimaan atau penolakan terhadap suatu objek.

Page 43: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

2) Ranah psikomotor

Merupakan aspek yang berkaitan dengan kemampuan melakukan

pekerjaan yang melibatkan anggota badan, kemampuan yang berkaitan

dengan gerak fisik,

3) Ranah kognitif

Merupakan aspek yang berkaitan dengan kemampuan berpikir,

kemampuan memperoleh pengetahuan, kemampuan yang berkaitan

dengan perolehan pengetahuan, pengenalan, pemahaman,

konseptualisasi, penentuan dan penalaran.

e. Keterkaitan Antara Model Pembelajaran Cooperative Learning tipeTwo Stay Two Stray dan Peningkatkan Keaktifan dan Hasil BelajarSiswa

Model pembelajaran cooperative learning tipe two stay two stray

menuntut siswa untuk aktif berinteraksi, baik dalam berdiskusi, tanya

jawab, mencari jawaban, menjelaskan dan menyimak materi yang

dijelaskan kepada siswa, karena dalam metode ini siswa harus berani

mengungkapkan pandapat kepada siswa lain, sehinga dapat melatih

keberanian siswa untuk aktif di dalam kelas dan dapat meningkatkan

kemampuan berkomunikasi dengan siswa lain, hal ini akan meningkatkan

keaktifan siswa.

Model pembelajaran cooperative learning tipe two stay two stray

ini dapat meningkatkan kesatuan kelompok, tingkah laku kerja sama dan

relasi antar kelompok melalui prosedur pembelajaran kooperatif. Dengan

demikian kelompok kerjasama dalam tipe two stay two stray dapat

meningkatkan energi yang kemudian akan dapat meningkatkan

pembelajaran karena dalam model tipe two stay two stray mengusahakan

suatu ruang kelas yang terorganisir dengan baik, siswa mengerjakan tugas

dalam sebuah kelompok dengan berdiskusi, dan siswa akan mendapatkan

informasi sekaligus dari dua kelompok yang berbeda akan mendapat

pengetahuan pada diri siswa yang akan membantu menangkap maksut dari

soal yang ada.

Page 44: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Prestasi, daya ingat dan kemampuan berpikir kritis siswa pun

dapat meningkat melalui model pembelajaran ini, sehingga hasil belajar

siswa yang sebelumnya masih rendah dapat meningkat. Selain hal tersebut,

siswa akan lebih tertarik pada materi, meningkatkan konsentrasi di dalam

proses pembelajaran, meningkatkan keaktifan belajar di dalam kelas yang

akan berdampak pada meningkatnya pemahaman siswa dan rasa ingin tahu

siswa terhadap materi yang sedang dipelajari.

B. Penelitian yang relevan

1. Penelitian tentang model two stay two stray yang pernah dilakukan Ita

Qomariyah dan Badriyah dalam penelitiannya berjudul upaya peningkatan

ketrampilan berargumentasi pendidikan Agama Islam dengan metode model

two stay two stray pada siswa kelas XI di SMA Al-Muniroh Ujung Pangkah

Gresik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model two stay two dapat

meningkatkan ketrampilan berargumentasi pendidikan Agama Islam.

Dengan hasil sebagai berikut ketuntasan belajar siswa pada kegiatan

mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus II yaitu siklus I

ketuntasan belajar siswa pada kegiatan pembelajaran 6,2%, pada siklus II

ketuntasan belajar pada kegiatan pembelajaran 8,6%, sedangkan untuk

penerapan pembelajaran two stay two stray termasuk kategori cukup baik,

dengan presentase sebesar 49,3% dan ketrampilan berargumentasi siswa

sebesar 41,7%.

2. Penelitian tentang model two stay two stray yang pernah dilakukan Mirzan

(2008) dalam penelitiannya yang berjudul Penerapan Pembelajaran

Kooperatif Meningkatkan 5 Unsur Pembelajaran Kooperatif dan Prestasi

Belajar Siswa Kelas X–B Semester II MAN 3 Malang. Disimpulkan bahwa

penerapan pembelajaran kooperatif model two stay two stray dapat

meningkatkan prestasi siswa dan 5 unsur kooperatif siswa. Dengan hasil

sebagai berikut, 5 unsur kooperatif siswa dari siklus I ke siklus II, yaitu pada

siklus II tingkat K sebesar 1,248%, tingkat C sebesar 11,248%, dan tingkat

B sebesar 87,5%, dan Prestasi belajar siswa yang diukur dengan skor rata-

Page 45: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

rata dan persentase ketuntasan belajar secara klasikal dari data awal, siklus

I, dan siklus II. Skor rata-rata diperoleh hasil (54.7, 67.5, dan 81.4) dan

ketuntasan belajara klasikal diperoleh hasil (12,9%, 53,12%, dan 93,75%)

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah subjek

penelitian ini adalah siawa SMA N 1 Teras Boyolali kelas X-2 dengan objek

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray untuk

meningkatakan keaktifan dan hasil belajar ekonomi.

C. Kerangka Berpikir

Pembelajaran merupakan upaya mengubah siswa yang belum

berpengetahuan menjadi berpengetahuan. Pembelajaran dikatakan baik dan efektif

jika terjadi proses belajar dalam diri siswa. Di samping itu proses pembelajaran

yang efektif dapat dilihat dari adanya komunikasi yang baik antara guru dan

siswa. Hal ini akan dapat meningkatkan interaksi dan keaktifan siswa.

Pelaksanaan pembelajaran ekonomi di kelas X-2 SMA N 1 Teras

Boyolali masih mengunakan sistem pembelajaran yang berpusat pada guru dan

masih monoton. Sistem pembelajaran tersebut tidak memberikan komunikasi

yang efektif antara guru dan siswa sehingga berdampak pada keaktifan dan hasil

belajar siswa yang rendah. Berdasarkan landasan teori yang telah dikemukakan

sebelumnya, maka dapat diuraikan kerangka pemikiran dalam penelitian ini

bahwa hasil belajar optimal apabila proses pembelajaran terihat dari adanya

komunikasi antara guru dan siswa. Model pembelajaran yang dipilih harus mampu

menciptakan komunikasi sehingga terjadi keaktifan belajar siswa dan tidak

menimbulkan kejenuhan bagi siswa saat belajar. Oleh karena itu, guru harus

membuat variasi atau kombinasi model mengajar inovatif yang pada akhirnya dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan permasalahan di atas, diperlukan suatu model pembelajaran

yang dapat menimbulkan suasana belajar yang menyenangkan. Melalui model

pembelajaran yang menyenangkan tersebut diharapakan dapat meningkatkan

partisipasi dan keaktifan siswa di dalam kelas dan sesuai dengan materi pelajaran,

sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. Salah satu model yang tepat untuk

Page 46: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

mengatasi masalah siswa kelas X-2 SMA N 1 Teras Boyolali adalah model

cooperative learning tipe two stay two stray yang dapat diterapkan pada semua

semua mata pelajaran. two stay two stray mengusahakan suatu ruang kelas yang

terorganisir dengan baik, siswa mengerjakan tugas dalam sebuah kelompok

dengan berdiskusi, dan siswa akan mendapatkan informasi sekaligus dari dua

kelompok yang berbeda akan mendapat pengetahuan pada diri siswa yang akan

membantu menangkap maksud dari soal yang ada, sehinga siswa secara aktif

mencari informasi dan memberikan informasi yang akan berdampak pada

meningkatnya pamahaman sehingga hasil belajar siswa meningkat. Penyelesaian

permasalahan yang penulis rumuskan dalam bab sebelumnya digambarkan dalam

sebuah kerangka berfikir, sebagai berikut :

Page 47: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Gambar 2.2 Skema Kerangka Berpikir

Kondisi pembelajaranekonomi

Pembelajaran monoton dan berpusatpada guru

Siswa jenuh akan pembelajaran dankurang aktif dalam pembelajaran

Hal ini mengakibatkanrendahnya keaktifan belajarsiswa, sehingga hasil belajar

siswa menjadi rendah

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learningtipe Two Stay Two Stray dapat mengurangi kejenuhan siswa, meningkatkan

partisispasi aktif siswa dan mempermudah pemahaman siswa terhadap materi

Dari segi Keaktifan :75% siswa aktif dalam prosespembelajaran dengan meningkatnya mentalactivities (memecahkan masalah,menanggapi pendapat teman) oralactivities(bertanya, mengeluarkanpendapat, memberi saran, diskusi) ,listening activities(mendengarkan uraianmateri, mendengarkan pendapat teman,diskusi) dan writing activities (membuatlaporan).

Dari segi hasil belajar :75% siswa memperoleh nilai diatas KKM sebesar 75

Page 48: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka pemikiran yang dikemukakan di

atas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: “Penerapan Model

Pembelajaran cooperative learning tipe two stay two stray untuk Meningkatkan

Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa dalam Pembalajaran Ekonomi di SMA N 1

Teras Boyolali”.

Page 49: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Teras Boyolali, beralamatkan

di Jl.Raya Sudimoro-Teras Km 02 Boyolali, di pimpin oleh Sunarno,M.Pd.

penelitian akan difokuskan pada kelas X-2 karena terdapat permasalahan

keaktifan dan hasil belajar yang masih kurang dalam pembelajaran ekonomi.

Alasan peneliti melakukan penelitian di SMA Negeri 1 Teras

Boyolali dengan pertimbangan sebagai berikut:

a. SMA Negeri 1 Teras Boyolali belum pernah digunakan penelitian sejenis,

sehingga terhindar dari kemungkinan adanya penelitian ulang.

b. Berdasarkan hasil observasi di SMA Negeri 1 Teras Boyolali terdapat

permasalahan rendahnya keaktifan dan hasil belajar siswa kelas X-2 pada

pembelajaran ekonomi.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran

2010/2011 dimulai pada bulan Desember sampai bulan Juli 2011. Pelaksanaan

penelitian ini dilakukan secara bertahap. Adapun tahap-tahap pelaksanaannya

sebagai berikut:

a. Tahap persiapan, meliputi pengajuan judul skripsi, permohonan

pembimbing, pembuatan proposal, perijinan penelitian, survei dan

observasi sekolah yang bersangkutan, dan konsultasi instrumen penelitian.

b. Tahap penelitian, yaitu semua kegiatan yang dilaksanakan di tempat

penelitian yang meliputi observasi, pengambilan data (pelaksanaan siklus-

siklus) yang disesuaikan dengan alokasi waktu penyampaian materi.

c. Tahap penyelesaian, yaitu meliputi pengolahan data dan penyusunan

laporan.

31

Page 50: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

B. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subyek Penelitian

Subjek penelitian ini yaitu kelas X-2 SMA N 1 Teras Boyolali karena

terdapat permasalahan :

a. Masih rendahnya keaktifan siswa kelas X-2 SMA N 1 Teras Boyolali.

b. Masih rendahnya hasil belajar siswa kelas X-2 SMA N 1 Teras Boyolali.

2. Obyek Penelitian

Objek penelitian merupakan berbagai kegiatan yang terjadi didalam

kelas selama berlangsungnya proses belajar mengajar yang terdiri dari :

a. Proses pelaksanaan model cooperative learning tipe two stay two stray

b. Keaktifan siswa dalam melaksanakan model cooperative learning tipe two

stay two stray

c. Hasil belajar siswa setelah dilaksanaan model pembelajaran cooperative

learning tipe two stay two stray

C. Sumber Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian tindakan kelas (class action

research) adalah segala peristiwa yang mengandung informasi yang berkaitan

dengan kriteria keberhasilan yang ditetapkan oleh peneliti. Data tersebut meliputi

data primer dan data sekunder antara lain :

1. Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber data yang diperoleh langsung

melalui media perantara. Data sekunder dalam penelitian ini antara lain:

dokumen atau arsip sekolah mengenai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP), silabus, daftar nilai hasil ulangan semester siswa

2. Data Primer

Merupakan sumber data yang didapatkan secara langsung dari

sumber asli. Data primer dapat berupa opini orang secara individu atau

kelompok, hasil obrsevasi terhadap suatu benda, kejadian atau kegiatan, dan

hasil pengujian. Adapun sumber data primer diperoleh dari :

Page 51: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

a. Guru ekonomi SMA N 1 Teras Boyolali, data yang diperoleh berupa

keadaan siswa saat proses pembelajaran mengunakan model cooperative

learning tipe two stay two stray dan tangapan guru mengenai model

cooperative learning tipe two stay two stray.

b. Siswa kelas X-2 SMA N 1 Teras Boyolali, data yang diperoleh berupa

hasil belajar siswa setelah diterapkanya model cooperative learning tipe

Two Stay Two Stray dan tangapan siswa mengenai model cooperative

learning tipe two stay two stray.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data utama yang digunakan dalam penelitian ini

meliputi:

1. Observasi

Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2008), ”Observasi

(observation) atau pengamatan merupakan suatu teknik mengumpulkan data

dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang

berlangsung” (hlm. 220). Observasi dapat dilakukan secara partisipatif dan

nonpartisipatif.

a. Observasi partisipatif (participatory observation).

Menurut Iskandar (2009), ”dalam observasi partisipatif, peneliti

dituntut untuk berperan serta dalam kegiatan-kegiatan atau aktivitas-

aktivitas subjek yang sesuai dengan tema atau fokus masalah yang

dijadikan penelitian” ( hlm. 68).

b. Observasi nonpartisipatif (nonparticipatory)

Peneliti hanya bersifat sebagai pengamat, tidak ikut serta dalam

proses penelitian. Observasi digunakan untuk memperoleh data keaktifan

siswa. Pengambilan data dilakukan dengan pengamatan langsung di kelas

tentang kondisi siswa. Hasil observasi dicatat pada lembar pengamatan

yang berupa format penilaian keaktifan belajar.

Page 52: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Dalam peneliatian ini mengguanakan observasi nonpartisipatif

dimana peneliti dalam pelaksanaan tindakan berperan sebagai observer dan

guru sebagi pelaksana.

2. Wawancara

”Wawancara atau interview dilaksanakan secara lisan dalam

pertemuan tatap muka secara individual” (Sukmadinata, 2008 : 216).

Klasifikasikan wawancara ada dua bentuk yaitu wawancara terstruktur dan

tidak terstruktur.

a. Wawancara terstruktur adalah seorang pewawancara atau peneliti telahmenentukan format masalah yang akan diwawancarai, yang berdasarkanmasalah yang akan diteliti.

b. Wawancara tidak terstruktur merupakan seorang peneliti bebasmenentukan fokus masalah wawancara, kegiatan wawancara mengalirseperti dalam percakapan biasa, yaitu mengikut dan menyesuaikan dengansituasi dan kondisi responden.

(Iskandar, 2009: 72)

Peneliti menggunakan bentuk wawancara tidak terstruktur, yaitu

wawancara yang bebas menentukan fokus masalah, sehingga peneliti bisa

luwes dalam melakukan wawancara dengan arah yang terbuka dan mendapat

data dari informan mengenai kesulitan dan faktor-faktor penyebab kesulitan

tersebut yang dialami dalam pembelajaran ekonomi. Selain itu dengan bentuk

wawancara ini peneliti mengetahui tanggapan penerapan model mengenai

cooperative learning tipe two stay two stray dan tanggapan siswa mengenai

model pembelajaran yang diterapkan oleh guru.

3. Tes

Tes ini digunakan untuk mengukur seberapa jauh hasil belajar siswa

setelah di berikan tindakan apakah sudah memenuhi target yang sudah

ditetapkan atau belum, sehingga peneliti memperoleh data mengenai hasi

belajar. Tes ini ditempatkan pada waktu awal pembelajaran, ketika proses

pembelajaran berlangsung dan setelah selesai pembelajaran.

4. Kajian Dokumentasi.

Kajian dilakukan terhadap berbagai dokumen atau arsip yang ada,

seperti kurikulum, rencana pelaksanaan pembelajaran yang dibuat guru, buku

Page 53: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

atau materi pelajaran, hasil nilai ulangan ekonomi, dokumentasi saat

pembelajaran berlangsung berupa foto-foto yang diambil peneliti saat

melakukan observasi.

E. Uji Validitas Data

Suatu informasi yang akan dijadikan data penelitian perlu diperiksa

validitasnya sehingga data tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan dapat

dijadikan sebagai dasar yang kuat dalam menarik kesimpulan (Suwandi, 2009).

Validatas data yang digunakan dalam penelitian ini mengunakan triangulasi

sumber, Menurut Moleong (1999), ”Triangulasi sumber yaitu membandingkan

dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui

waktu dan alat yang berbeda” (hlm. 178). Hasil pengamatan dibandingkan dengan

hasil wawancara, observasi dan hasil tes tiap siklus sehingga kesimpulan yang

diambil mengenai peningkatan hasil belajar dan keaktifan pembelajaran ekonomi.

Penelitian ini menggunakan trianggulasi sumber dengan cara mengumpulkan dan

mencatat semua data dalam kegiatan penelitian, selain itu juga melakukan

wawancara terhadap guru dan siswa, sehingga peneliti dapat membandingkan

dengan dua sudut pandang lain untuk menguji kebenarannnya, yaitu penilaaan

dari guru terhadap respons siswa pada waktu pembelajaran berlangsung dan

penilaian dari siswa terhadap kinerja guru dalam mencapai tujuan penebelajaran.

F. Teknik Analisis Data

Menurut Kunandar (2008) bahwa dalam penelitian tindakan kelas data

yang dikumpulkan dapat berbentuk data kualitatif (berupa kata dan kalimat) dan

kuantitatif (berupa angka-angka). Teknik analisis data yang digunakan seharusnya

sesuai dengan data yang dikumpulkan. Data penelitian ini dianalisis dengan

menggunakan teknik analisis data sebagai berikut:

1. Analisis Deskriptif Komparatif

Analisis deskriptif komparatif dilakukan dengan membandingkan

antara kondisi awal sebelum dilakukannya tindakan dengan hasil yang

Page 54: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

diperoleh pada siklus I dan siklus II sehingga dapat dilihat adanya perbedaan

sebelum dan sesudah dilakukannya tindakan.

2. Analisis Data Kuantitatif

Analisis data kuantitatif digunakan untuk mengolah hasil belajar

siswa yang diperoleh dari tes formatif. Data kuantitatif yang digunakan

adalah kuantitatif sederhana yang berupa penghitungan nilai rata-rata, nilai

tertinggi, nilai terendah, dan persentase jumlah siswa yang mencapai batas

ketuntasan. Dari informasi ini dapat diketahui sampai sejauh manakah

keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar.

3. Analisis Data Kualitatif

Analisis kualitatif berupa catatan lapangan yang disajikan secara

rinci dan lengkap selama proses penelitian berlangsung. Analisis data

kualitatif diperoleh berdasarkan hasil observasi, refleksi dari tiap-tiap siklus,

dan membandingkan kinerja siswa maupun guru dalam hasil pengamatan

dengan parameter atau teori tertentu.

G. Indikator Kinerja Penelitian

Indikator kinerja/keberhasilan penelitian adalah indikator ketercapaian

pemahaman siswa dalam proses pembelajaran yang dapat dinyatakan dalam

bentuk presentase. Indikator yang ditetapkan oleh peneliti sebagai berikut :

Tabel 3.1 Indikator Ketercapaian Penelitian

Permasalahan Indikator kinerja Ukuran keberhasilan1. Rendahnya keaktifan

siswaKeaktifan siswa dalampembelajaran yang ditunjukkan dengan:1) Meningkatnya mental

activities. Seperti:memecahkanmasalah, menanggapipendapat teman.

2) Meningkatnya oralactivities, sepertibertanya,mengeluarkanpendapat, memberisaran.

75% siswa kelas X-2aktif dalam prosespembelajaran,

Page 55: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

3) Meningkatnyalistening activities,seperti melakukanmendengarkanuraian materi,mendengarkanpendapat teman.

4) Meningkatnyawriting activities,seperti membuatlaporan

2. Rendahnya hasil siswadalam mata pelajaranekonomi terlihat darisiswa yang tuntas hanya41,67%

Meningkatnya hasilbelajar siswa pada matapelajaran ekonomi

75% kelas X-2memperoleh hasilbelajar di atas batastuntas (> 75).

H. Prosedur Penelitian

Langkah–langkah yang digunakan dalam model penelitian tindakan kelas

ini model spiral. Menurut Hopkins dalam Suharsimi Arikunto (2007: 177) terdiri

dari: tahap rencana tindakan (planning), tindakan (acting), pengamatan

(observising) dan refleksi (reflecting), kegiatan ini merupakan kegiatan satu siklus

kegiatan pemecahan masalah. Berikut pemaparan yang akan dilakukan dalam

tiap-tiap langkah tersebut :

1. Tahap Perencanaan

a. Mengumpulkan informasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan hasil

belajar siswa yang bermanfaat bagi pembelajaran pada penelitian dengan

kesepakatan guru bidang studi ekonomi dan peneliti, proses pembelajaran

akan dilaksanakan dengan pemanfatan media melalui PenerapanModel

Pembelajaran cooperative learning tipe two stay two stray.

b. Membuat kesepakatan bersama guru ekonomi untuk menetapkan materi

yang diajarkan.

c. Merancang program pembelajaran yang meliputi rencana pembelajaran

(RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS) dan soal ulangan post- test serta

lembar pengamatan observasi atau pengamatan keaktifitas siswa, soal tes

kognitif, pedoman wawancara, dan dokumentasi.

Page 56: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

d. Menetapakan indikator ketercapaiaan

e. Menetapkan rencana skenario atau rencana pelaksanaan pembelajaran

cooperative learning tipe two stay two stray yang akan dilakukan sebanyak

3 kali pertemuan (5 X 45 menit).

Pertemuan pertama

1) Guru membuka pelajaran, absensi dan menciptakan situasi pembelajaran

yang kondusif untuk membangkitkan minat siswa agar terlibat aktif

dalam pembelajaran.

2) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan mempersiapkan peserta didik

untuk siap belajar dan guru menerangkan jalanya pembelajaran model

cooperative learning tipe two stay two stray .Guru menerangkan materi

pembelajaran secara garis besar yang ditayangkan dalam slide power

point.

3) Guru memberikan kesempatan siswa melakukan tanya jawab terhadap

materi yang belum jelas.

4) Guru membagi siswa secara heterogen yang terdiri dari 4 siswa dan

meminta untuk duduk dengan teman satu kelompok.

5) Guru bersama peneliti membagikan LKS yang berisi studi kasus untuk

dipecahkan bersama dan lembar jawaban kepada masing-masing

kelompok. Siswa bekerja sama dengan temanya untuk menyelesaikan

kasus tersebut.

6) Setelah masing-masing kelompok dapat memecahan masalah selanjutnya

mengevaluasi dan menyeleksi berbagai gagasan tentang strategi

pemecahan masalah, sehingga diperoleh solusi yang tepat dengan

bimbingan guru. Selanjutnya guru meminta siswa yang di tunjuk sebagai

tamu segera segera bertamu kekelompok lain.

7) Guru meminta dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas

membagikan hasil kerja dan informasi ke tamu mereka. Kemudian duta

juga menginformasikan hasil kerja mereka., bila terdapat kejanggalan

mereka mendiskusikan bersama Setelah selesai guru meminta kelompok

tamu kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan penemuan

Page 57: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

mereka dari kelompok lain dan mencocokkan dan membahas hasil kerja

mereka dengan menulisnya sebagai laporan.

8) Guru memberitahukan bahwa laporan dikumpulkan pertemuan

berikutnya dan ada 3 kelompok dipilih secara acak untuk

mempresantasikan sehingga seluruh kelompok dapat mempersiapkan diri

untuk mempresentasikan ke depan kelas setelah diskusi selesai.

9) Guru menyimpulkan bersan-sama dengan siswa menyimpulkan materi

yang telah di jelaskan.

10) Salam penutup.

Pertemuan kedua

1) Guru membuka pelajaran, absensi dan menciptakan situasi pembelajaran

yang kondusif untuk membangkitkan minat siswa agar terlibat aktif

dalam pembelajaran.

2) Guru meminta siwa untuk duduk berdekatan dengan siswa satu

kelompok.

3) Guru meminta siswa melanjutkan diskusi pertemuan kemaren.

4) Guru memilih 3 kelompok secara untuk mempresentasikan hasil diskusi

dan bertamu dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.

5) Guru memberikan tanggapan dan penguatan dari presentasi maupun sesi

tanya jawab.

6) Guru menginformasikan kepada siswa pertemuan yang akan datang

diadakan tes evaluasi.

7) Guru mengahiri pembelajaran dengan salam penutup.

Pertemuan ketiga

1) Guru membuka pertanyaan dengan salam dan melakukan absensi.

2) Guru bersama peneliti membagikan soal kuis dan meminta siswa untuk

mengerjakan secara individu.

3) Selama siswa mengerjakan kuis, guru bersama peneliti mengawasu

dengan baik agar hasil kuis benar-benar mencerminkan kemampuan

mereka.

4) Setelah waktu habis guru meminta lembar siswa dikumpulkan.

Page 58: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

5) Guru mengumumkan kelompok terbaik dan memnberikan penghargaan

terhadap kelompok terbaik.

6) Guru mengahiri pertemuan dengan salam penutup.

2. Tahap Pelaksanaan atau Tindakan

Setelah semua perencanaan dibuat dengan baik, langkah

selanjutnya ialah pelaksanaan tindakan. Pada tahap pelaksanaan tindakan ini,

peneliti bersama guru melakukan pembelajaran sesuai dengan rencana yang

di buat dan peneliti dalam pelaksanaan tindakan berperan sebagai observer.

Pembelajaran yang dilakukan adalah melaksanakan cooperative learning tipe

two stay two stray. Langkah-langkah atau fase-fase pembelajaran sebagai

berikut :

Tabel 3.2 Tahapan pelaksanaan

FASE- FASE PRILAKU GURUFase 1: menyampaikan tujuan danmenyiapkan peserta didik

a. Guru membuka pelajaran, absensidan menciptakan situasipembelajaran yang kondusif untukmembangkitkan minat siswa agarterlibat aktif dalam pembelajaran

Fase 2: menyampaikan informasi b. Guru menjelaskan tujuanpembelajaran dan mempersiapkanpeserta didik untuk siap belajar

c. Guru memberikan pengarahantentang model cooperative learningtipe two stay two stray yang akanditerapkan dan menyampaikanmateri pelajaran secara garis besar

Fase 3: menggorganisasi dalam tim-timbelajar

d. Guru membagi siswa secaraheterogen yang terdiri dari 4 siswadan meminta untuk duduk denganteman satu kelompok

Fase 4: membantu kerja tim dan belajar e. Guru membagikan LKS yang berisistudi kasus untuk dipecahkanbersama dan lembar jawabankepada masing-masing kelompok.Siswa bekerja sama dengantemanya untuk menyelesaikankasus tersebut.

f. Setelah masing-masing kelompok

Page 59: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

dapat memecahan masalahselanjutnya mengevaluasi danmenyeleksi berbagai gagasantentang strategi pemecahanmasalah, sehingga diperoleh solusiyang tepat dengan bimbingan guru.Selanjutnya guru meminta siswayang di tunjuk sebagai tamu segerabertamu kekelompok lain

g. Guru meminta dua orang yangtinggal dalam kelompok bertugasmembagikan hasil kerja daninformasi ke tamu mereka.Kemudian duta jugamenginformasikan hasil kerjamereka, bila terdapat kejanggalanmereka mendiskusikan bersamaSetelah selesai guru memintakelompok tamu kembali kekelompok mereka sendiri danmelaporkan permuan mereka darikelompok lain dan mencocokkandan membahas hasil kerja mereka

Fase 5: mengevaluasi h. Guru meminta siswa membuatlaporan hasil kerja masalah yangtelah di diskusikan

i. Guru memberikan kuis untukdikerjakan seluruh siswa secaraindividual

Fase 6: memberikan pengakuan ataupenghargaan

Guru menghitung skor kemajuanindividual dan skor tim, kemudianmemberikan penghargaan kepadatim dengan skor tertinggi

3. Tahap Observasi dan Evaluasi

Tahap ini dilaksanakan bersamaam dengan tahap tindakan. Tujuan

obsevasi ini untuk mengetahui seberapa jauh pelaksanaan tindakan yang

sedang berlangsung dapat diharapkan akan menghasilkan perubahan yang

diinginkan. Tahap orsevasi ini dilakukan dengan pengamatan terhadap siswa

ketika proses kegiatan belajar mengajar berlangsung. Pengamatan tersebut

dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. Selain

melakukan pengamatan, di akhir siklus dilakukan evaluasi hasil belajar siswa

Page 60: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

berupa tes formatif dengan bentuk soal-soal obyektif dan uraian yang

dikerjakan secara individu yang bertujuan untuk mengetahui pemahaman

siswa terhadap materi yang telah dipelajari dan untuk mengetahui

peningkatan proses pembelajaran dan hasil belajar siswa.

4. Tahap Refleksi

Pada tahap ini, hasil yang diperoleh pada tahap observasi dan

evaluasi yang berupa tes formatif dikumpulkan kemudian dianalisis. Dari data

tersebut akan dilihat apakah telah memenuhi target yang diharapkan dalam

ketuntasan belajar yang telah ditetapkan yaitu 75% siswa mendapatkan nilai

sesuai dengan KKM yaitu 75. 75% siswa terlibat aktif dalam proses

pembelajaran. Jika pada siklus 1 belum memenuhi target maka akan

dilanjutkan ke siklus berikutnya. Kelemahan pada siklus I ini akan diperbaiki

pada siklus berikutnya yaitu siklus II dan seturusnya hingga kriteria

terpenuhi. Langkah-langkah yang dilaksanakan pada siklus II dan seterusnya

sama dengan langkah-langkah yang dilakukan dalam siklus I, meliputi

perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Tahapan-tahapan

prosedur penelitian dapat digambarkan sebagi berikut :

Gambar 3.1 Siklus PTK (Arikunto, 2009:105)

Perencanaan

PelaksanaanSiklus IRefleksi

Pengamatan

Perencanaan

Siklus II PelaksanaanRefleksi

?

Pengamatan

Page 61: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Pra Tindakan

Wawancara dan observasi di lakukan sebelum pelaksanaan model

cooperative learning tipe two stay two stray untuk mengetahui lebih mendalam

permasalahan yang di alami oleh siswa. Wawancara dilakukan kepada guru mata

pelajaran ekonomi. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran

ekonomi, dapat diketahui bahwa siswa kelas X-2 memiliki permasalahan hasil

belajar yang rendah terbukti dengan nilai perolehan nilai rata-rata kelas 67,30.

Siswa yang tuntas hanya 15 siswa dengan presentase ketuntasan 41,67%.

Hasil wawancara dipertegas dengan observasi kelas untuk mengetahui

keadaan siswa yang sesungguhnya. Melalui observasi awal yang dilakukan pada

siswa kelas X-2 SMA N 1 Teras Boyolali pada tanggal 31 Maret 2012 dapat

diketahui bahwa keaktifan siswa dalam pembelajaran masih rendah. Rendahnya

keaktifan siswa dapat ditunjukkan dari tabel dibawah ini :

Tabel 4.1. Keaktifan Siswa Dengan Model Pembelajaran Pra Observasi.

Kriteria

Jenis Keaktifan

Mentalactivitie

Oralactivities

listeningactivities

Writingactivities

BS 0% 0% 0% 0%B 19,44% 22,22% 19,44% 30,55C 22,22% 26,39% 31,94% 30,11K 40,28% 31,94% 31,25% 33,33

KS 18,06% 20,83% 17,36% 0%Sumber: Data pengamatan pra observasi.

Keterangan:

BS : Baik Sekali

B : Baik

C : Cukup

K : Kurang

KS : Kurang Sekali

43

Page 62: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Berdasarkan pengukuran tingkat keaktifan siswa kelas X-3 seperti dalam

tabel 4.1, di peroleh hasil sebagai berikut :

1. Aspek Mental Activities

Hasil pengukuran pada aspek mental activities dalam tabel 4.1

menunjukan bahwa 19,44% siswa menjawab pertanyaan baik dalam

diskusi maupun presentasi dengan jawaban hampir benar dan mau

menanggapi pendapat teman dengan percaya diri namun terlalu panjang

dan kurang tepat. Siswa benar menjawab pertanyaan dalam diskusi

maupun presentasi namun masih memerlukan waktu untuk menjawab dan

Siswa memberi pendapat teman dengan ragu-ragu namun benar sebesar

22,22%. Siswa kurang tepat menjawab pertanyaan dalam diskusi maupun

presentasi dengan memerlukan waktu untuk bertanya dan siswa memberi

pendapat teman dengan ragu-ragu dan salah sebanyak 40,28%. Siswa

sama sekali tidak menjawab pertanyaan yang di berikan dalam diskusi

maupun presentasi jawaban dan sama sekali tidak menanggapi pendapat

teman sebesar 18,06%.

2. Aspek oral activites

Hasil pengukuran pada aspek oral activites dalam tabel 4.1

menunjukan bahwa 22,22% siswa mau memberikan pertanyaan, pendapat

dan saran dengan cepat, penuh percaya diri dan sesuai dengan materi

dalam bertanya, benar dalam memberikan pendapat dan saran sedangkan

dalam diskusi siswa yang bekerjasama dengan baik, menghargai pendapat

teman dan mau memberikan penjelasan kepada teman sekelompok yang

mengalami kesulitan terhadap suatu masalah yang sedang dipelajari. Siswa

memberikan pertanyaan, pendapat dan saran dengan cepat, penuh percaya

diri namun pertanyaan yang diberikan terlalu panjang, pendapat dan saran

yang diberikan kurang benar sedangkan dalam diskusi siswa dapat

bekerjasama dengan baik, menghargai pendapat dari teman namun

kurang sabar menghadapi teman yang mengalami kesulitan sebanyak

26,39%. Siswa memberikan pertanyaan, pendapat dan saran dengan ragu-

ragu dengan pertanyaan yang diberikan menyimpang dari materi yang

Page 63: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

diberikan, saran dan pendapat yang di berikan kurang tepat sedangkan

dalam diskusi jika siswa kurang dapat bekerjasama dengan siswa dalam

satu kelompok sebanyak 31,94%. Siswa sama sekali tidak memberikan

pertanyaan pendapat maupun saran berdalam diskusi siswa sama sekali

tidak dapat bekerjasama dengan baik sebanyak 18,06%.

3. Aspek Listening Activites

Hasil pengukuran pada aspek listening activites dalam tabel 4.1

menunjukan bahwa 19,44% siswa sering mendengarkan uraian materi baik

dari guru atau kelompok lain juga pendapat teman atau kelompok lain.

31,94% siswa kadang-kadang mendengarkan uraian materi baik dari guru

atau kelompok lain juga pendapat teman. Siswa jarang selalu

mendengarkan uraian materi baik dari guru atau kelompok lain juga

pendapat teman atau kelompok lain sebanyak 31,25%. Siswa tidak

mendengarkan uraian materi baik dari guru atau kelompok lain juga

pendapat teman atau kelompok lain sebanyak 17,36%.

4. Aspek Writing Activities

Hasil pengukuran pada aspek writing activities dalam tabel 4.1

menunjukan bahwa 30,55% laporan siswa rapi, kurang lengkap dan benar.

laporan siswa kurang rapi, lengkap namun tidak benar sebanyak 30,11%.

Laporan tidak rapi lengkap namun tidak benar. Laporan siswa tidak rapi

lengkap namun tidak benar sebanyak 33,33%.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, perlu dilakukan tindakan

untuk perbaikan pembelajaran dalam rangka meningkatkan keaktifan dan hasil

belajar siswa. Salah satu alternatif yang digunakan untuk mengatasi permasalahan

tersebut adalah menerapkan model cooperative learning tipe two stay two stray.

Alasan memilih metode pembelajaran cooperative learning tipe two stay two stray

karena model dalam pembelajaran ini siswa belajar untuk mengungkapkan dan

menanggapi pendapat siswa lain. Selain itu, di dalam penerapan model ini

membuat siswa aktif mempelajari bahan diskusi atau hal yang akan dilaporkan,

karena setiap siswa memiliki peran dan tanggung jawab untuk mempelajari bahan

Page 64: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

tersebut bersama kelompok ketika menjadi tamu maupun tuan rumah, aktivitas

siswa meningkat dan pengetahuan maupun wawasan siswa berkembang sehingga

memberikan dampak pada hasil belajar yang meningkat.

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus

1. Penelitian Siklus I

a. Perencanaa Tindakan

Perencanaan tindakan merupakan suatu kegiatan untuk

merencanakan keseluruhan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam

pembelajaran ekonomi dengan menerapkan model cooperative learning tipe

two stay two stray. Kegiatan perencanaan siklus I dilakukan oleh peneliti

bersama guru mata pelajaran ekonomi pada tanggal 5 April 2012 di ruang

guru SMA N 1 Teras Boyolali. Guru bersama peneliti mendiskusikan

rencana tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian ini. Guru dan

peneliti sepakat melaksanakan tindakan siklus I akan dilaksanakan dalam 3

kali pertemuan atau 5 X 45 menit, yakni setiap hari Sabtu mulai tanggal 7

April hingga 21 April 2012. Kegiatan perencanan tindakan siklus I sebagai

berikut :

1) Menyiapkan perangkat pembelajaran

Guru dibantu peneliti menyiapkan silabus mata pelajaran ekonomi kelas

X untuk memperlancar jalannya proses kegiatan tindakan, kemudian

peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan

mendiskusikannya bersama guru, sekenario pembelajaran yang

direncanakan sebagai berikut :

Pertemuan 1( Sabtu, 7 April 2012)

Alokasi waktu: 2 X 45 Menit

a) Membuka pelajaran dan sosialisasi model pembelajaran cooperative

learning tipe two stay two stray .

b) Penyampaian tujuan pembelajaran.

Page 65: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

c) Penyampaiaan materi pembelajaran oleh guru secara garis besar.

d) Sesi tanya jawab terhadap materi yang belum jelas.

e) Pembentukan kelompok secara heterogen yang terdiri dari 4 siswa dan

meminta untuk duduk dengan teman satu kelompok.

f) Pembagian LKS yang berisi studi kasus untuk dan lembar jawaban

untuk didiskusikan.

g) Setelah diskudi kelompok inti selesai guru meminta siswa yang di

tunjuk sebagai tamu segera bertamu kekelompok lain.

h) Guru menginformasikan laporan dikumpulkan pada pertemuan

berikutnya dan ada 3 kelompok dipilih secara acak untuk

mempresentasikan sehingga seluruh kelompok dapat mempersiapkan

diri untuk mempresentasikan ke depan kelas setelah diskusi selesai.

i) Guru menyimpulkan bersama-sama dengan siswa materi yang telah di

jelaskan.

j) Salam penutup.

Pertemuan 2( Sabtu, 14 April 2012)

Alokasi waktu: 2 X 45 Menit

a) Membuka pelajaran dengan mengucapkan salam

b) Melanjutkan diskusi pertemuan sebelumnya.

c) Mempresentasikan hasil diskusi dan bertamu yang terpilih 3 kelompok

secara acak untuk dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.

d) Tanggapan dan penguatan dari guru baik pelurusan maupun

tambahan presentasi

e) Pemberitahuan bahwa pertemuan yang akan datang diadakan tes

evaluasi, siswa di minta mempersiapkan diri .

f) Salam penutup

Pertemuan 3( Sabtu, 21 April 2012)

Alokasi waktu: 1 X 45 Menit

a) Membuka pelajaran dengan salam dan melakukan absensi.

b) Pembagikan soal kuis dan meminta siswa untuk mengerjakan secara

individu.

Page 66: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

c) Selama siswa mengerjakan kuis, guru bersama peneliti mengawasi

dengan baik agar hasil kuis benar-benar mencerminkan kemampuan

mereka.

d) Setelah waktu habis guru meminta lembar siswa dikumpulkan.

e) Pengumumkan kelompok terbaik dan memberikan penghargaan

terhadap kelompok terbaik.

2) Menyiapkan intrumen penelitian dan pedoman wawancara. (Kriteria

keaktifan siswa dan pedoman wawancara terlampir)

3) Menyiapkan materi yang sesuai dengan standar kompetensi dan

kompetensi dasar. Materi pokok yang digunakan dalam penerapan

model cooperative learning tipe two stay two stray pada siklus I adalah

uang.

Standar Kompetensi : Memahami konsep ekonomi uang dan

perbankan.

Konsep Dasar : Menjelaskan konsep permintaan dan penawaran

uang.

4) Mendesain alat evaluasi berupa soal tes untuk mengetahui hasil belajar

siswa setelah penerapan metode pembelajaran cooperative learning tipe

two stay two stray.

b. Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan sebanyak 3 kali

pertemuan setiap hari Sabtu dengan alokasi waktu masing-masing 2 x 45

menit dan 1 x 45 menit. Dalam pelaksanaan tindakan, peneliti berperan

sebagai observer sedangkan yang mengajar adalah guru.

Materi pada pelaksanaan tindakan I adalah mempelajari tentang

uang. Kegiatan awal yang dilakukan guru membuka pelajaran dengan

mengucapkan salam dilanjutkan dengan melakukan absensi, menjelaskan

tujuan pembelajaran dan pengarahan tentang model pembelajaran

cooperative learning tipe two stay two stray. Pengarahan model

pembelajaran ini bertujuan untuk penerapan model pembelajaran

Page 67: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

cooperative learning tipe two stay two stray dapat dipahami siswa sehingga

proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar. Pengarahan tersebut

berisi garis besar langkah-langkah pembelajaran cooperative learning tipe

two stay two stray yang meliputi: mendengarkan penjelasan materi yang

disampaikan guru, diskusi kelompok membahas soal diskusi dan menjadi

tamu untuk menerangkan hasil diskusi, anggota yang lain menerima tamu

untuk menerangkan hasil diskusi, presentasi, tanya jawab dan yang terahir

evaluasi. Dengan penjelasan tersebut siswa dapat memperoleh gambaran

mengenai proses pembelajaran yang akan dilakukan, sehingga siswa akan

dapat melaksanakan dengan baik tahapan-tahapan dalam pembelajaran

cooperative learning tipe two stay two stray. Selain itu guru juga

memberikan penjelasan aspek yang akan dinilai dalam penerapan model

pembelajaran cooperative learning tipe two stay two stray antara lain

keaktifan siswa dalam pembelajaran dan hasil belajar siswa dan untuk

meningkatkan motivasi dan antusiasme siswa guru menjelaskan bahwa akan

ada penghargaan untuk kelompok terbaik berdasarkan nilai pengamatan.

Tabel 4.2 Urutan Pelaksanaan Tindakan Pada Siklus 1

No Uraian Kegiatan KeteranganPertemuan I ( Sabtu, 7 April 2012)

1) Guru membuka pelajaran denganmengucapkan salam

2) Guru menciptakan situasi pembelajaranyang kondusif untuk membangkitkanminat siswa dengan mengecek kehadirandan kondisi siswa. Semua siswa masuktidak ada yang izin atau sakit.

3) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran danmenerangkan bahwa pembelajaran akanmengunakan model cooperative learningtipe two stay two stray. Siswamemperhatikan penjelaskan denganseksama karena model pembelajaranmerupakan hal yang baru bagi mereka

Perencanaan danpersiapan

4) Guru menerangkan materi pembelajaranuang secara garis besar. Pada saat guru

Perencanaan danpersiapan

Page 68: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

menerangkan, sebagian besar siswamemperhatikan dan mecatat materi yang disampaikan, namun ada siswa yang kurangmemperhatikan terutama siswa putra yangduduk paling belakang terlihat ngobrolsendiri dan tidak fokus pada pelajaran.Guru meminta siswa untuk tanya jawabterhadap materi dan ada beberapa siswayang bertanya

5) Guru membacakan anggota-anggota setiapkelompok yang telah di susun sebelumnyasecara heterogen dan meminta siswa untukbergabung dengan kelompoknya. Siswaterbagi menjadi 9 kelompok beranggotakan4 siswa dengan jumlah siswa dalam satukelas berjumlah 36 siswa.

Perencanaan danpersiapan

6) Guru membagikan kertas folio dan LKSpada setiap kelompok dan gurumenerangkan untuk pemecahan masalahsiswa dapat menggunakan referensi lainyang dapat mendukung.

Perencanaan danpersiapan

7) Guru mengarahkan siswa untuk mencaripemecahan masalah dan pemilihan siapayang akan menjadi tamu. Secarakeseluruhan proses diskusi berjalan denganlancar, sebagian siswa secara aktifberdiskusi dalam kelompoknya namun adabeberapa siswa yang kurang antusiasdiskusi dalam kelompok sehingga yangbekerja hanya sebagian anggota kelompokdan yang lain hanya bersikap acuh

Perencanaan danpersiapan

8) Guru meminta dua orang yang tinggaldalam kelompok bertugas membagikanhasil kerja dan informasi ke tamu mereka.Kemudian duta juga menginformasikanhasil kerja mereka. bila terdapatkejanggalan mereka mendiskusikanbersama. Setelah selesai guru memintakelompok tamu kembali ke kelompokmereka sendiri dan melaporkan penemuanmereka dari kelompok lain danmencocokkan, membahas hasil kerjamereka dengan menulisnya sebagailaporan, selama proses diskusi bertamu danmenerima tamu sebagian siswa berantusiasuntuk menerangkan hasil diskusi kepada

Page 69: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

tamu atau tuan rumah, namun adabeberapa siswa yang sekedar membacaatau hanya mendengarkan tanpamenerangkan maupun berpendapat.

9) Guru memberitahukan bahwa laporandikumpulkan pertemuan berikutnya danada 3 kelompok dipilih secara acak untukmempresantasikan sehingga seluruhkelompok dapat mempersiapkan diri secaramaksimal untuk mempresentasikan kedepan kelas setelah diskusi selesai.

10) Guru menyimpulkan bersama-samadengan siswa materi yang telah di jelaskan

11) Guru menutup pelajaran denganmengucapkan salam

Pertemuan kedua ( Sabtu, 14 April 2012)1) Guru membuka pelajaran dengan

mengucapkan salam2) Guru membuka pelajaran, absensi dan

menciptakan situasi pembelajaran yangkondusif untuk membangkitkan minatsiswa agar terlibat aktif dalampembelajaran.

3) Guru menyampaikan rencana kegiatanyang akan dilakukan dalam pembelajaran

4) Guru meminta siswa untuk dudukberdekatan dengan siswa satu kelompokdan melanjutkan diskusi pertemuansebelumnya.

5) Guru memilih 3 kelompok secara acakuntuk mempresentasikan hasil diskusi danbertamu dilanjutkan dengan sesi tanyajawab namuan hanya 5 orang yg bertanyayaitu Arifa, Pipit, Tegar, Tri , EgaDari kelima anak ini yang paling aktifmengeluarkan pendapat adalah EgaAnugrah

6) Guru memberikan tanggapan terhadappresentasi siswa, tanggapan bisa berupapelurusan dari penjelasan siswa yangkurang tepat dan tambahan materi dari apayang siswa belum jelaskan.

Refleksi

7) Guru menginformasikan kepada siswapertemuan yang akan datang diadakan tesevaluasi

8) Guru menutup pelajaran dengan

Page 70: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

mengucapkan salamPertemuan ke tiga ( Sabtu, 21 April 2012)

1) Guru membuka pelajaran denganmengucapkan salam.

2) Guru mengecek kehadiran siswa danmenciptakan suasana pembelajaran yangkondusif dan meminta siswa untukmenyimpan buku dan materi-materiekonomi karena sesuai dengan perjanjianpertemuan kemaren akan diadakan tesevaluasi. Tes diikuti oleh seluruh siswakarena seluruh siswa hadir

3) Guru bersama peneliti membagikan soalkuis dan meminta siswa untukmengerjakan secara individu

Evaluasi

4) Selama siswa mengerjakan kuis, gurubersama peneliti mengawasi dengan baikagar hasil kuis benar-benar mencerminkankemampuan mereka

Evaluasi

5) Setelah waktu habis guru meminta lembarsiswa dikumpulkan

6) Guru mengumumkan kelompok terbaikdan memberikan penghargaan terhadapkelompok terbaik, yaitu kelompok 7 yaituDomeina, Mustika, Sundari, Widyana

7) Guru mengahiri pertemuan dengan salampenutup

Wawancara yang dilakukan terhadap guru untuk mengetahui

tanggapan dan kesulitan yang dialami guru. Guru menjelaskan bahwa

pembelajaran two stay two stray dapat meningkatkan keaktifan siswa dan

hasil belajar siswa, terbukti siswa lebih aktif dalam berdiskusi, bertanya,

menanggapi, menjelaskan dalam diskusi, banyak siswa juga lebih paham

akan materi terbukti dengan meningkatnya nilai ketuntasan siswa. Guru

dalam siklus I masih belum menguasai model pembelajaran sehingga guru

kurang dapat menguasai kelas, dan kurang memotivasi siswa untuk saling

berdiskusi dan berkerjasama dengan setiap anggota kelompok. Berdasarkan

hasil wawancara yang dilakukan kepada siswa, secara umum siswa sudah

cukup aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan mereka merasa

cocok mengunakan model cooperative learning tipe two stay two stray

Page 71: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

dalam mempelajari ekonomi. Mereka lebih dapat memahami materi

sehingga mempengaruhi nilai mata pelajaran ekonomi mereka.

c. Pengamatan

Pelaksanaan tindakan penelitian ini bersamaan dengan dilakukannya

observasi selama pelaksanaan tindakan. Observasi dilakukan oleh peneliti,

mengacu pada lembar observasi yang telah disusun. Observasi ini

digunakan untuk mengevaluasi guru dalam penerapan model pembelajaran

dan mengetahui keaktifan siswa selama pelaksanaan penerapan metode

pembelajaran cooperative learning tipe two stay two stray.

Pada saat observasi berlangsung, kegiatan peneliti adalah memantau

pelaksanaan model pembelajaran cooperative learning tipe two stay two

stray. Guru menerangkan tentang pelaksanaan model pembelajaran

cooperative learning tipe two stay two stray dan penjelasan garis besar

materi tentang uang. Selama observasi berlangsung guru memantau

pelaksanaan model pembelajaran cooperative learning tipe two stay two

stray, membantu dan membimbing siswa dalam memecahkan masalah saat

diskusi, mengamati jalannya cooperative learning tipe two stay two stray

serta memberikan evaluasi dan refleksi terhadap pemecahan masalah yang

diberikan. Guru juga melakukan penilaian terhadap keaktifan siswa dengan

berkolaborasi dengan peneliti.

Awal penerapan cooperative learning tipe two stay two stray pada

saat guru menerangkan, sebagian besar siswa memperhatikan dan mencatat

materi yang di sampaikan, namun ada siswa yang kurang memperhatikan

terutama siswa putra yang duduk paling belakang terlihat ngobrol sendiri

dan tidak fokus pada pelajaran, namun pembelajaran tetap kondusif. Guru

memberikan kesempatan siswa untuk tanya jawab terhadap materi namun

hanya sedikit siswa yang bertanya. Ketika guru mengumumkan pembagian

kelompok dan memulai diskusi siswa terlihat antusias karena merupakan hal

yang baru untuk mereka. Diskusi kelompok berjalan dengan baik sebagian

siswa berpartisipasi aktif dalam kelompok dan terlihat antusias pada saat

Page 72: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

mereka bertamu maupun menerima tamu, hal ini ditunjukkan dengan

banyaknya siswa yang bersemangat untuk menerangkan walaupun hanya

membaca maupun mendengarkan hasil diskusi, namun sedikit yang

mengutarakan pendapat mereka, pertemuan kedua siswa terlibat lebih aktif

dan antusias dengan jalanya cooperative learning tipe two stay two stray

dan sesi tanya jawab pada saat presentasi. Pertemuan ketiga semua siswa

mengerjakan soal tes dengan baik dan mandiri.

Berikut ini hasi observasi penilaian penerapan pembelajaran model

cooperative learning tipe two stay two stray sebagai berikut :

Tabel 4.3. Pengukuran Keaktifan Siswa Dengan Model CooperativeLearning Tipe Two Stay Two Stray Siklus I

Kriteria

Jenis Keaktifan

Mentalactivities

Oralactivities

Listeningactivities

Writingactivities

BS 0 % 4,17% 2,08% 0%B 52,78% 48,61% 47,22% 44,44%C 27,78% 22,22% 27,78% 22,22%K 16,67% 15,28% 17,36% 22,22%

KS 2,78% 9,72% 4,86% 11,11%Sumber: Data pengamatan siklus I penelitian

Keterangan:

BS : Baik Sekali

B : Baik

C : Cukup

K : Kurang

KS : Kurang Sekali

Sedangkan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran model

cooperative learning tipe two stay two stray dengan materi pembelajaran

permintaan dan penawaran uang memperoleh nilai rata-rata kelas mencapai

Page 73: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

75,6. Presentase ketuntasan mencapai 58,33%, siswa yang tuntas sebanyak

21 dari 36 siswa, sedangkan sisanya masih di bawah KKM

d. Refleksi

Setelah dilakukan tindakan dan pengamatan terhadap tindakan, maka

peneliti melakukan analisis data yang diperoleh sebagai suatu refleksi dari

siklus I. Berdasarkan tabel 4.3. dapat dilihat bahwa skor antara pengamatan

rata-rata sudah mengalami peningkatan dimana pada aspek mental activities

untuk indikator BS (Baik Sekali) presententasenya 0%, untuk indikator B

(Baik) 52,78%, untuk indikator C (Cukup) presentasenya 27,78%, untuk

indikator K (Kurang) presentasenya 16,67% dan KS (Kurang Sekali)

presentasenya 2,78%, pada aspek oral activities untuk indikator BS (Baik

Sekali) presententasenya 4,17%, untuk indikator B (Baik) 48,61%, untuk

indikator C (Cukup) presentasenya 22,22%, untuk indikator K (Kurang)

presentasenya 15,28% dan KS (Kurang Sekali) presentasenya 9,72%.

Sedangkan pada aspek listening activities untuk indikator BS (Baik Sekali)

presententasenya 2,08%, untuk indikator B (Baik) 47,22%, untuk indikator

C (Cukup) presentasenya 27,78%, untuk indikator K (Kurang)

presentasenya 17,36% dan KS (Kurang Sekali) presentasenya 4,86%, pada

aspek writing activities untuk indikator BS (Baik Sekali) presententasenya

0%, untuk indikator B (Baik) 44,44%, untuk indikator C (Cukup)

presentasenya 22,22%, untuk indikator K (Kurang) presentasenya 22,22%

dan KS (Kurang Sekali) presentasenya 11,11%. Sedangkan untuk hasil

belajar belajar bervariatif yaitu berkisar 54-86, dengan nilai rata-rata 75,6

dan presentase ketuntasan mencapai 58,33% , berarti dalam hal ini hasil

belajar dalam siklis I belum mencapai target yang di tentukan yaitu sebesar

75% siswa tuntas. Oleh karena itu perlu dilakukan yaitu siklus II.

Setelah dianalisis dapat disimpulkan bahwa saat proses pembelajaran

siklus I, terjadi hambatan-hambatan antara lain :

1) Guru terburu-buru dalam memberikan materi kepada siswa sehingga

banyak materi yang kurang dipahami oleh siswa, karena waktu

Page 74: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

penyampaian materi hanya 1 X 45 menit sehingga guru merasa kurang,

dan banyak topik pembicaraan yang menyimpang dari materi yang

disampaikan sehingga waktu kurang efisien.

2) Guru kurang menguasai kelas, hal ini terlihat dari posisi guru

menjelaskan yang selalu berada di depan kelas sehingga siswa yang

bagian belakang kurang di perhatikan. Hal ini berdampak pada siswa

yang duduk paling belakang kelas kurang memperhatikan penjelasan

guru dan cenderung mengobrol dengan teman sebelah.

3) Beberapa siswa lebih banyak tergantung pada temannya pada saat kerja

kelompok sehingga siswa tidak dapat menerangkan materi dengan baik

kepada teman kelompok lain hal ini membuat teman lainya tidak paham

pada materi.

2. Penelitian siklus II

a. Perencanaan

Berdasarkan hasil analisis dan reflekti dari tindakan I, maka

perencanaan tindakan untuk siklus II berdasakan refleksi yang dilakukan

pada siklus I meliputi hal-hal sebagi berikut :

1) Guru menyiapkan garis besar materi yang akan disampaikan kepada

siswa dan sesuai dengan topik permasalahan yang akan dibahas,

sehingga penyampaian materi dapat sesuai kebutuhan dan waktu yang

diperlukan tidak terlalu lama, selain itu guru mengurangi pembicaraan

di luar materi yang disampaikan.

2) Guru pada saat mengajar harus menguasai kelas dengan baik, sehingga

pengajaran dan perhatian guru tidak berfokus pada satu posisi saja

namun bisa merata kepada seluruh siswa baik yang di depan, tengah,

maupun belakang. Hal ini akan membuat siswa fokus dan konsentrasi

pada pelajaran.

3) Guru memantau lebih intensif kepada setiap kelompok agar mereka

saling berdiskusi dan berkerjasama dengan setiap anggota kelompok,

Page 75: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

dan memberitahukan bahwa yang presentasi akan di tunjuk secara acak

1-2 siswa untuk presentasi sehingga siswa harus paham akan materi.

Perencanaan siklus II di lakukan pada tanggal pada hari Jumat 20

April 2012. Guru bersama peneliti mendiskusikan rencana tindakan yang

akan dilakukan dalam penelitian ini. Peneliti dan guru sepakat bahwa

pelaksanaan tindakan siklus II akan dilakukan 3 kali pertemuan yakni setiap

hari sabtu pada tanggal 21 April hingga 5 Mei 2011. Kegiatan perencanaan

tindakan siklus II sebagai berikut :

1) Menyiapkan perangkat pembelajaran

Peneliti dibantu guru menyiapkan silabus mata pelajaran ekonomi kelas

X untuk memperlancar jalannya proses kegiatan tindakan, kemudian

peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan

mendiskusikannya bersama guru, sekenario pembelajaran yang

direncanakan sebagai berikut :

Pertemuan 1( Sabtu, 21 April 2012)

Alokasi waktu: 2 X 45 Menit

a) Membuka pelajaran dan sosialisasi model pembelajaran cooperative

learning tipe two stay two stray .

b) Penyampaian tujuan pembelajaran.

c) Penyampaiaan materi pembelajaran oleh guru secara garis besar.

d) Sesi tanya jawab terhadap materi yang belum jelas.

e) Pembentukan kelompok secara heterogen yang terdiri dari 4 siswa dan

meminta untuk duduk dengan teman satu kelompok.

f) Pembagian LKS yang berisi studi kasus untuk dan lembar jawaban

untuk didiskusikan.

g) Setelah diskusi kelompok inti selesai guru meminta siswa yang di

tunjuk sebagai tamu segera bertamu kekelompok lain.

h) Guru menginformasikan laporan dikumpulkan pada pertemuan

berikutnya dan ada 3 kelompok dipilih secara acak untuk

mempresentasikan sehingga seluruh kelompok dapat mempersiapkan

diri untuk mempresentasikan ke depan kelas setelah diskusi selesai.

Page 76: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

i) Guru menyimpulkan bersama-sama dengan siswa materi yang telah di

jelaskan.

j) Salam penutup.

Pertemuan 2( Sabtu, 28 April 2012)

Alokasi waktu: 2 X 45 Menit

a) Membuka pelajaran dan absensi.

b) Melanjutkan diskusi pertemuan sebelumnya.

c) Mempresentasikan hasil diskusi dan bertamu yang terpilih 3 kelompok

secara acak untuk dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.

d) Tanggapan dan penguatan dari guru baik pelurusan maupun tambahan

presentasi.

e) Pemberitahuan bahwa pertemuan yang akan datang diadakan tes

evaluasi, siswa di minta mempersiapkan diri.

f) Salam penutup.

Pertemuan 3( Sabtu, 5 Mei 2012)

Alokasi waktu: 1 X 45 Menit

a) Membuka pelajaran dengan salam dan melakukan absensi.

b) Pembagikan soal kuis dan meminta siswa untuk mengerjakan secara

individu.

c) Selama siswa mengerjakan kuis, guru bersama peneliti mengawasi

dengan baik agar hasil kuis benar-benar mencerminkan kemampuan

mereka.

d) Setelah waktu habis guru meminta lembar siswa dikumpulkan.

e) Pengumumkan kelompok terbaik dan memberikan penghargaan

terhadap kelompok terbaik.

2) Menyiapkan intrumen penelitian. (Kriteria Keaktifan Siswa Terlampir)

3) Menyiapkan materi yang sesuai dengan standar kompetensi dan

kompetensi dasar. Materi pokok yang digunakan dalam penerapan

model cooperative learning tipe two stay two stray pada siklus II adalah

bank.

Page 77: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Standar Kompetensi : Memahami konsep ekonomi uang dan

perbankan.

Kompetensi Dasar : Membedakan peran bank umum dan bank

sentral.

4) Mendesain alat evaluasi berupa soal tes untuk mengetahui tingkat

prestasi belajar siswa setelah penerapan metode pembelajaran

cooperative learning tipe two stay two stray.

b. Tindakan

Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan sebanyak 3 kali

pertemuan seperti siklus I dimana masing-masing pertemuan selama

2X45 menit dan 1X45 menit, pada tanggal 21, 28 April, 5 Maret.

Pelaksanana tindakan siklus II dengan meteri pembelajaran bank.

Pertemuan pertama pada siklus II guru menerangkan garis basar

materi bank, kemudian guru membagi kelompok menjadi 9 kelompok

untuk mendiskusikan permasalahan, bertamu dan menerima tamu. Pada

pertemuan kedua melanjutkan kegiatan bertamu dan menerima tamu

serta selanjutnya melakukan presentasi kemudian sesi tanya jawab dan

berahir dengan evaluasi pada pertemuan ketiga.

Tabel 4.2 Urutan Pelaksanaan Tindakan Pada Siklus IINo Uraian Kegiatan Keterangan

Pertemuan I ( Sabtu, 21 April 2012)1) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan

salam2) Guru menciptakan situasi pembelajaran yang

kondusif untuk membangkitkan minat siswa denganmengecek kehadiran dan kondisi siswa. Siswasemua masuk tidak ada yang izin atau sakit.

3) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran pada hariini, dan akan mengunakan model pembelajaranseperti pertemuan sebelumnya.

Perencanaandanpersiapan

4) Guru menerangkan materi pembelajaran banksecara garis besar. Guru menerangkan dengan jelas

Perencanaandan

Page 78: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

dan tidak menyimpang dari materi dan guru terlebihdahulu menghimbau agar siswa benar-benarmemperhatikan penjelasan yang diberikan

persiapan

5) Guru membacakan anggota-anggota setiapkelompok yang telah di susun sebelumnya secaraheterogen dan meminta siswa untuk bergabungdengan kelompoknya. Siswa terbagi menjadi 9kelompok beranggotakan 4 siswa dengan jumlahsiswa dalam satu kelas berjumlah 36 siswa.

Perencanaandanpersiapan

6) Guru membagikan kertas folio dan LKS pada setiapkelompok dan guru menerangkan untukmemecahkan masalah referensi lain yang dapatmendukung.

Perencanaandanpersiapan

7) Guru mengarahkan siswa untuk mencari pemecahanmasalah dan pemilihan siapa yang akan menjaditamu. Secara keseluruhan proses diskusi berjalandengan lancar, sebagian siswa secara aktifberdiskusi dalam kelompoknya.

Perencanaandanpersiapan

8) Guru meminta dua orang yang tinggal dalamkelompok bertugas membagikan hasil kerja daninformasi ke tamu mereka. Kemudian duta jugamenginformasikan hasil kerja mereka. Bila terdapatkejanggalan mereka mendiskusikan bersama.Setelah selesai guru meminta kelompok tamukembali ke kelompok mereka sendiri danmelaporkan penemuan mereka dari kelompok laindan mencocokkan serta membahas hasil kerjamereka dengan menulisnya sebagai laporan, selamaproses diskusi bertamu dan menerima tamusebagian siswa berantusias untuk menerangkanhasil diskusi kepada tamu atau tuan rumah,

9) Guru memberitahukan bahwa laporan dikumpulkanpertemuan berikutnya dan ada 3 kelompok dipilihsecara acak untuk mempresantasikan sehinggaseluruh kelompok dapat mempersiapkan diri secaramaksimal untuk mempresentasikan ke depan kelassetelah diskusi selesai.

10) Guru menyimpulkan bersama-sama dengan siswamateri yang telah di jelaskan

11) Guru menutup pelajaran dengan mengucapkansalam

Pertemuan kedua ( Sabtu, 28 April 2012)1) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan

salam2) Guru membuka pelajaran, absensi dan menciptakan

situasi pembelajaran yang kondusif untuk

Page 79: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

membangkitkan minat siswa agar terlibat aktifdalam pembelajaran.

3) Guru menyampaikan rencana kegiatan yang akandilakukan dalam pembelajaran

4) Guru meminta siswa untuk duduk berdekatandengan siswa satu kelompok dan melanjutkandiskusi pertemuan sebelumnya

5) Guru memilih 3 kelompok secara acak untukmempresentasikan hasil diskusi dan bertamudilanjutkan dengan sesi tanya jawab dalam sesi inisiswa sudah mulai aktif bertanya dan mengutarakanpendapat namun keaktifan masih terhitung sedikit

6) Guru memberikan tanggapan terhadap presentasisiswa, tanggapan bisa berupa pelurusan daripenjelasan siswa yang kurang tepat dan tambahanmateri dari apa yang siswa belum jelaskan.

Refleksi

7) Guru menginformasikan kepada siswa pertemuanyang akan datang diadakan tes evaluasi

8) Guru menutup pelajaran dengan mengucapkansalamPertemuan ke tiga ( Sabtu, 5 Mei 2012)

1) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkansalam.

2) Guru mengecek kehadiran siswa, pada hari itu ada 3siswa yang tidak masuk yaitu Agung Ardianto,Billy Danu Raharjo, Wisnu Setiaji. Gurumenciptakan suasana pembelajaran yang kondusifdan meminta siswa untuk menyimpan buku danmateri-materi ekonomi karena sesuai denganperjanjian pertemuan yang lalu bahwa akandiadakan tes evaluasi. Tes diikuti oleh seluruh siswakarena seluruh siswa hadir

3) Guru bersama peneliti membagikan soal kuis danmeminta siswa untuk mengerjakan secara individu

Evaluasi

4) Selama siswa mengerjakan kuis, guru bersamapeneliti mengawasi dengan baik agar hasil kuisbenar-benar mencerminkan kemampuan mereka

Evaluasi

5) Setelah waktu habis guru meminta lembar siswadikumpulkan

6) Guru mengumumkan kelompok terbaik danmemberikan penghargaan terhadap kelompokterbaik, yaitu kelompok 9 yaitu Domaina,Miftahullia, Putriana, Wisnu

7) Guru mengahiri pertemuan dengan salam penutupWawancara yang dilakukan terhadap guru seperti di siklus I untuk

mengetahui tanggapan dan kesulitan yang dialami guru. Guru

Page 80: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

menjelaskan bahwa pembelajaran two stay two stray dapat lebih

meningkatkan keaktifan siswa dan hasil belajar siswa daripada siklus I,

karena mereka lebih paham akan model pembelajaran dan ketuntasan

meningkat mencapai 11,11%. Guru dalam siklus II lebih dapat

menguasai kelas namuan belum dapat lebih mengaktifkan siswa dalam

bertanya dan mengutarakan pendapat. Berdasarkan hasil wawancara yang

dilakukan kepada siswa, siswa sudah lebih aktif dalam dalam proses

pembelajaran daripada siklus. Hal ini dikarenakan mereka merasa senang

mengunakan model cooperative learning tipe two stay two stray dalam

mempelajari ekonomi karena lebih pahan dengan model cooperative

learning tipe two stay two stray dan siswa merasa lebig pahamdan

mendapatkan nilai lebih baik.

c. Pengamatan

Pelaksanaan tindakan penelitian ini bersamaan dengan

dilakukannya observasi selama pelaksanaan tindakan. Observasi

dilakukan oleh peneliti, mengacu pada lembar observasi yang telah

disusun. Observasi ini digunakan untuk mengetahui keaktifan siswa dan

pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan untuk mengetahui bagaimana

pelaksanaan penerapan metode pembelajaran cooperative learning tipe

two stay two stray.

Pada saat observasi berlangsung, kegiatan peneliti adalah

memantau pelaksanaan model pembelajaran cooperative learning tipe

two stay two stray. Guru menerangkan pelaksanaan model pembelajaran

cooperative learning tipe two stay two stray dan penjelasan garis besar

materi tentang bank. Selama observasi berlangsung guru memantau

pelaksanaan model pembelajaran cooperative learning tipe two stay two

stray, membantu siswa dan membimbing siswa memecahkan masalah

dalam diskusi, mengamati jalannya cooperative learning tipe two stay

two stray serta memberikan evaluasi dan refleksi terhadap pemecahan

Page 81: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

masalah yang diberikan. Guru juga melakukan penilaian terhadap

keaktifan siswa dengan berkolaborasi dengan peneliti.

Peran siswa di siklus II mengalami peningkatan dibanding siklus

I. Siswa lebih antusias dan fokus pada materi yang disampaikan baik oleh

guru maupun dari temannya namun keaktifan siswa belum mencapai

kriteria ketuntasan, hal ini dapat dilihat hasil observasi penilaian

pemaparan pembelajaran model cooperative learning tipe two stay two

stray sebagai berikut :

Tabel 4.3. Pengukuran Keaktifan Siswa Dengan Model Cooperative LearningTipe Two Stay Two Stray Siklus II Sebagai Berikut :

Kriteria

Jenis Keaktifan

Mentalactivities

Oralactivities

Listeningactivities

Writingactivities

BS 4,17 % 11,11% 5,56% 11 %B 59,72% 54,17% 55,56% 55,56%C 27,78% 27,78% 20,14% 22,22%K 6,94% 6,94% 14,58% 11,11%

KS 1,39% 0% 4,17% 0%Sumber: Data pengamatan siklus II penelitian

Keterangan:

BS : Baik Sekali

B : Baik

C : Cukup

K : Kurang

KS : Kurang Sekali

Sedangkan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran model

cooperative learning tipe two stay two stray dalam pembelajaran bank

mengalami sedikit peningkatan dengan rata-rata kelas 76,55. Dengan

Page 82: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

presentase ketuntasan mencapai 69,44% siswa yang tuntas sebanyak 25

dari 36 siswa, sedangkan sisanya masih di bawah KKM.

d. Refleksi

Setelah dilakukan tindakan dan pengamatan, maka peneliti

melakukan analisis data yang diperoleh sebagai suatu refleksi dari siklus

II. Berdasarkan tabel 4.3. dapat dilihat bahwa skor antara pengamatan

rata-rata sudah mengalami peningkatan dibandingkan siklus I dimana

pada kriteria aspek mental activities untuk indikator BS (Baik Sekali)

presententasenya 4,17%, untuk indikator B (Baik) 59,72%, untuk

indikator C (Cukup) presentasenya 27,78%, untuk indikator K (Kurang)

presentasenya 6,94% dan KS (Kurang Sekali) presentasenya 1,39%, pada

aspek oral activities untuk indikator BS (Baik Sekali) presententasenya

11,11%, untuk indikator B (Baik) 54,17%, untuk indikator C (Cukup)

presentasenya 27,78%, untuk indikator K (Kurang) presentasenya 6,94%

dan KS (Kurang Sekali) presentasenya 0%. Sedangkan pada aspek

listening activities untuk indikator BS (Baik Sekali) presententasenya

5,56%, untuk indikator B (Baik) 55,56%, untuk indikator C (Cukup)

presentasenya 20,14%, untuk indikator K (Kurang) presentasenya

14,58% dan KS (Kurang Sekali) presentasenya 4,17%, pada aspek

writing activities untuk indikator BS (Baik Sekali) presententasenya

11%, untuk indikator B (Baik) 55,56%, untuk indikator C (Cukup)

presentasenya 22,22%, untuk indikator K (Kurang) presentasenya

11,11% dan KS (Kurang Sekali) presentasenya 0%, sedangkan untuk

hasil belajar bervariatif yaitu berkisar 64-86, dengan nilai rata-rata 76,55

dan presentase ketuntasan mencapai 69,44%, berarti dalam hal ini hasil

belajar dalam siklus II belum mencapai target yang di tentukan yaitu

sebesar 75% siswa tuntas. Dari data tersebut dapat diambil kesimpulan

perlu dilakukan siklus III untuk mencapai indikator yang telah ditetapkan

sekaligus untuk memperbaiki kekurangan yang ada. Kekurangan tersebut

antara lain :

Page 83: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

1) Masih ada anggota kelompok yang tidak serius dalam menerangkan

materi dengan temannya sehingga materi yang disampaikan kurang di

pahami oleh siswa.

2) Siswa kurang aktif dalam bertanya dan mengutarakan pendapat dalam

diskusi maupun presentasi sehingga kekatifan siswa masih rendah dan

pemahaman materi kurang.

3) Siswa masih belum berani berpendapat di depan guru, siswa masih

cenderung berani berpendapat dengan teman sebaya.

3. Penelitian Siklus III

a. Perencanaan

Berdasar hasil analisis dan refleksi dari tindakan II, maka

perencanaan tindakan siklus III berdasarkan refleksi yang dilakuakan pada

siklus II meliputi hal-hal sebagi berikut :

1) Menghimbau siswa untuk serius dalam menerangkan materi dan

bekerja kelompok karena yang presentasi akan di tunjuk secara

langsung oleh guru dan acak sehingga siswa sungguh-sunguh dalam

menerangkan dan mendengarkan materi diskusi baik dari

kelompoknya sendiri maupun kelompok lain.

2) Mengoptimalkan pemberian motivasi baik pengulangan materi

maupun dorongan untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam

pembelajaran.

3) Guru meningkatkan pendekatan kepada siswa bisa dengan mudah

berkomunikasi dengan guru dan lebih berani lagi bertanya serta

mengemukakan pendapatnya.

Perencanaan siklus III di lakukan pada tanggal pada hari 20 April

2012. Guru bersama peneliti mendiskisikan rencana tindakan yang akan

dilakukan dalam penelitian ini. Peneliti dan guru sepakat bahwa

pelaksanaan tindakan siklus III akan dilakuakan 3 kali pertemuan, yakni

setiap hari Sabtu pada tanggal 12 Mei hingga 26 Mei 2011. Kegiatan

perencanaan tindakan siklus III sebagai berikut :

Page 84: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

1) Menyiapkan perangkat pembelajaran

Peneliti dibantu guru menyiapkan silabus mata pelajaran ekonomi kelas

X untuk memperlancar jalannya proses kegiatan tindakan, kemudian

peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan

mendiskusikannya bersama guru, sekenario pembelajaran yang

direncanakan sebagai berikut :

Pertemuan 1( Sabtu, 12 Mei 2012)

Alokasi waktu: 2 X 45 Menit

a) Guru membuka pelajaran.

b) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan menginformasikan

akan mempelajari sub materi baru yaitu kebijakan pemerintah di

bidang moneter masih dengan model pembelajaran cooperative

learning tipe two stay two stray.

c) Guru menerangkan materi pembelajaran secara garis besar.

d) Guru memberikan kesempatan siswa melakukan tanya jawab

terhadap materi yang belum jelas.

e) Guru membagi siswa secara heterogen yang terdiri dari 4 siswa dan

meminta untuk duduk dengan teman satu kelompok.

f) Guru bersama peneliti membagikan LKS yang berisi studi kasus

untuk dipecahkan bersama dan lembar jawaban kepada masing-

masing kelompok. Siswa bekerja sama dengan temannya untuk

menyelesaikan kasus tersebut.

g) Setelah masing-masing kelompok dapat memecahan masalah

selanjutnya mengevaluasi dan menyeleksi berbagai gagasan tentang

strategi pemecahan masalah, sehingga diperoleh solusi yang tepat

dengan bimbingan guru. Selanjutnya guru meminta siswa yang di

tunjuk sebagai tamu segera bertamu kekelompok lain.

h) Guru meminta dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas

membagikan hasil kerja dan informasi ke tamu mereka. Kemudian

duta juga menginformasikan hasil kerja mereka. Bila terdapat

kejanggalan mereka mendiskusikan bersama. Setelah selesai guru

Page 85: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

meminta kelompok tamu kembali ke kelompok mereka sendiri dan

melaporkan penemuan mereka dari kelompok lain dan

mencocokkan dan membahas hasil kerja mereka dengan

menulisnya sebagai laporan.

i) Guru memberitahukan bahwa laporan dikumpulkan pertemuan

berikutnya dan ada 3 kelompok dipilih secara acak untuk

mempresantasikan sehingga seluruh kelompok dapat

mempersiapkan diri untuk mempresentasikan ke depan kelas

setelah diskusi selesai.

j) Guru menyimpulkan bersama-sama dengan siswa menyimpulkan

materi yang telah di jelaskan.

k) Salam penutup.

Pertemuan 2( Sabtu, 19 Mei 2012)

Alokasi waktu: 2 X 45 Menit

a) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam

b) Guru meminta siswa untuk duduk berdekatan dengan siswa satu

kelompok.

c) Guru meminta siswa melanjutkan diskusi pertemuan sebelumnya.

d) Guru memilih 3 kelompok secara acak untuk mempresentasikan

hasil diskusi dan bertamu dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.

e) Guru memberikan tanggapan dan penguatan dari presentasi

maupun sesi tanya jawab.

f) Guru menginformasikan kepada siswa pertemuan yang akan datang

diadakan tes evaluasi.

g) Salam penutup.

Pertemuan 3( Sabtu, 26 Mei 2012)

Alokasi waktu: 1 X 45 Menit

a) Guru membuka pertanyaan dengan salam dan melakukan absensi.

b) Guru bersama peneliti membagikan soal kuis dan meminta siswa

untuk mengerjakan secara individu.

Page 86: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

c) Selama siswa mengerjakan kuis, guru bersama peneliti mengawasi

dengan baik agar hasil kuis benar-benar mencerminkan kemampuan

mereka.

d) Setelah waktu habis guru meminta lembar siswa dikumpulkan.

e) Guru mengumumkan kelompok terbaik dan memberikan

penghargaan terhadap kelompok terbaik.

f) Guru mengahiri pertemuan dengan salam penutup.

2) Menyiapkan intrumen penelitian. (Kriteria Keaktifan Siswa Terlampir)

3) Menyiapkan materi yang sesuai dengan standar kompetensi dan

kompetensi dasar. Materi pokok yang digunakan dalam penerapan

model cooperative learning tipe two stay two stray pada siklus III

adalah kebijakan moneter.

Standar Kompetensi : Memahami konsep ekonomi uang dan

perbankan.

Kompetensi Dasar : Mendiskripsikan kebijakan pemerintah di

bidang moneter.

4) Mendesain alat evaluasi berupa soal tes untuk mengetahui tingkat

prestasi belajar siswa setelah penerapan metode pembelajaran

cooperative learning tipe two stay two stray.

b. Tindakan

Pelaksanaan tindakan siklus III dilaksanakan sebanyak 3 kali

pertemuan seperti siklus satu dimana masing-masing pertemuan selama 2

X 45 menit dan 1 menit, pada tanggal 12 Mei hingga 26 Mei 2011.

Pelaksanana tindakan siklus III dengan meteri pembelajaran kebijakan

pemerintah di bidang moneter.

Pertemuan pertama pada siklus III guru menerangkan garis basar

materi kebijakan pemerintah di bidang moneter, kemudian guru membagi

kelompok menjadi 9 kelompok untuk mendiskusikan permasalahan dan

bertamu dan menerima tamu. Pada pertemuan kedua melanjutkan kegiatan

bertamu dan menerima tamu dan selanjutnya melakukan presentasi

Page 87: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

kemudian sesi tanya jawab dan berahir dengan evaluasi pada pertemuan

ketiga.

Tabel 4.2 Urutan Pelaksanaan Tindakan Pada Siklus III

No Uraian Kegiatan KeteranganPertemuan I ( Sabtu, 12 Mei 2012)

1) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkansalam.

2) Guru menciptakan situasi pembelajaran yangkondusif untuk membangkitkan minat siswadengan mengecek kehadiran dan kondisi siswa.Siswa semua masuk tidak ada yang izin atausakit.

3) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran padahari ini dan akan menggunakan modelpembelajaran seperti pertermuan sebelumnya.

Perencanaandan persiapan

4) Guru menerangkan materi pembelajarankebijakan pemerintah di bidang moneter secaragaris besar. Guru menerangkan dengan jelasdan tidak menyimpang dari materi dan guruterlebih dahulu menghimbau agar siswa benar-benar memperhatikan penjelasan yangdiberikan

Perencanaandan persiapan

5) Guru membacakan anggota-anggota setiapkelompok yang telah di susun sebelumnyasecara heterogen dan meminta siswa untukbergabung dengan kelompoknya. Siswa terbagimenjadi 9 kelompok beranggotakan 4 siswadengan jumlah siswa dalam satu kelasberjumlah 36 siswa.

Perencanaandan persiapan

6) Guru membagikan kertas folio dan LKS padasetiap kelompok dan guru menerangkan untukmemecahkan masalah referensi lain yang dapatmendukung.

Perencanaandan persiapan

7) Guru mengarahkan siswa untuk mencaripemecahan masalah dan pemilihan siapa yangakan menjadi tamu. Secara keseluruhan prosesdiskusi berjalan dengan lancar, sebagian siswasecara aktif berdiskusi dalam kelompoknya.

Perencanaandan persiapan

8) Guru meminta dua orang yang tinggal dalamkelompok bertugas membagikan hasil kerja daninformasi ke tamu mereka. Kemudian duta jugamenginformasikan hasil kerja mereka. Bila

Page 88: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

terdapat kejanggalan mereka mendiskusikanbersama. Setelah selesai guru memintakelompok tamu kembali ke kelompok merekasendiri dan melaporkan penemuan mereka darikelompok lain dan mencocokkan sertamembahas hasil kerja mereka denganmenulisnya sebagai laporan, selama prosesdiskusi bertamu dan menerima tamu sebagiansiswa berantusias untuk menerangkan hasildiskusi kepada tamu atau tuan rumah, namunsedikit siswa yang aktif dalam mengutarakanpendapat dan bertanya

9) Guru memberitahukan bahwa laporandikumpulkan pertemuan berikutnya dan ada 3kelompok dipilih secara acak untukmempresantasikan sehingga seluruh kelompokdapat mempersiapkan diri secara maksimaluntuk mempresentasikan ke depan kelas setelahdiskusi selesai.

10) Guru menyimpulkan bersama-sama dengansiswa menyimpulkan materi yang telah dijelaskan

11) Guru menutup pelajaran dengan mengucapkansalam

Pertemuan kedua ( Sabtu, 19 Mei 2012)1) Guru membuka pelajaran dengan menucapkan

salam2) Guru membuka pelajaran, absensi dan

menciptakan situasi pembelajaran yangkondusif untuk membangkitkan minat siswaagar terlibat aktif dalam pembelajaran.

3) Guru menyampaikan rencana kegiatan yangakan dilakukan dalam pembelajaran

4) Guru meminta siswa untuk duduk berdekatandengan siswa satu kelompok dan melanjutkandiskusi pertemuan sebelumnya.

5) Guru memilih 3 kelompok secara untukmempresentasikan hasil diskusi dan bertamudilanjutkan dengan sesi tanya jawab dalam sesiini siswa sudah mulai aktif bertanya danmengutarakan pendapat dan keaktifan siswamulai muncul.

6) Guru memberikan tanggapan terhadap Refleksi

Page 89: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

presentasi siswa, tanggapan bisa berupapelurusan dari penjelasan siswa yang kurangtepat dan tambahan materi dari apa yang siswabelum jelaskan.

7) Guru menginformasikan kepada siswapertemuan yang akan datang diadakan tesevaluasi.

8) Guru menutup pelajaran dengan mengucapkansalam.

Pertemuan ke 3 ( Sabtu, 26 Mei 2012)1) Guru membuka pelajaran dengan menucapkan

salam.2) Guru mengecek kehadiran siswa, dan guru

menciptakan suasana pembelajaran yangkondusif dan meminta siswa untuk menyimpanbuku dan materi-materi ekonomi karena sesuaidengan perjanjian pertemuan kemaren akandiadakan tes evaluasi. Tes diikuti oleh seluruhsiswa karena seluruh siswa hadir.

3) Guru bersama peneliti membagikan soal kuisdan meminta siswa untuk mengerjakan secaraindividu.

Evaluasi

4) Selama siswa mengerjakan kuis, guru bersamapeneliti mengawasi dengan baik agar hasil kuisbenar-benar mencerminkan kemampuanmereka.

Evaluasi

5) Setelah waktu habis guru meminta lembarsiswa dikumpulkan.

6) Guru mengumumkan kelompok terbaik danmemberikan penghargaan terhadap kelompokterbaik. Yaitu kelompok 8 yaitu Anisa, Arifah,Dini, Putri.

7) Guru mengahiri pertemuan dengan salampenutup.

Wawancara dilakuan untuk memperoleh respon terkait penerapan

model pembelajaran cooperative learning tipe two stay two stray.

Menurut guru pembelajaran model pembelajaran ini dapat menigkatkan

keaktifan siswa terbukti dengan suasana kelas yang lebih hidup dan

membuat siswa tertarik untuk mempelajari materi sehingga perestasi

siswa menjadi meningkat. Hasil wawancar siswa menunjukkan respon

yang positif. Siswa merasa pembelajaran ekonomi lebih menyengkan

karena mereka merasa lebih komunikatif, lebih berani mengutarakan

Page 90: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

pendapat, lebih memahami materi karena mendapat masukan dari teman

dan adanya tangung jawab untuk menerangkan materi.

c. Pengamatan

Pelaksanaan tindakan penelitian ini bersamaan dengan

dilakukannya observasi selama pelaksanaan tindakan. Observasi

dilakukan oleh peneliti, mengacu pada lembar observasi yang telah

disusun. Observasi ini digunakan untuk mengetahui keaktifan siswa dan

pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan untuk mengetahui bagaimana

pelaksanaan penerapan metode pembelajaran cooperative learning tipe

two stay two stray.

Pada saat observasi berlangsung, kegiatan peneliti adalah

memantau pelaksanaan model pembelajaran cooperative learning tipe

two stay two stray. Guru melakukan penyajian kelas tentang pelaksanaan

model pembelajaran cooperative learning tipe two stay two stray dan

penjelasan garis besar materi tentang materi moneter. Selama observasi

berlangsung guru memantau pelaksanaan model pembelajaran

cooperative learning tipe two stay two stray, membantu siswa dan

membimbing siswa dalam memecahkan masalah dalam diskusi,

mengamati jalannya cooperative learning tipe two stay two stray serta

memberikan evaluasi dan refleksi terhadap pemecahan masalah yang

diberikan. Guru juga melakukan penilaian terhadap keaktifan siswa

dengan berkolaborasi dengan peneliti.

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti peran

siswa sangat mengalami peningkatan dan siswa lebih aktif dalam

pembelajaran dibandingkan siklus II, dan mereka mau mengutarakan

pendapat dan berani bertanya dengan guru maupun teman

Page 91: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Tabel 4.3. Pengukuran Keaktifan Siswa Dengan Model Cooperative Learning

Tipe Two Stay Two Stray Siklus III.

Kriteria

Jenis Keaktifan

Mentalactivities

Oralactivities

Listeningactivities

Writingactivities

BS 8,33 % 9,72% 14,58% 22,22%B 69,44% 65,28% 61,11% 66,67%C 18,06% 20,83% 16,67% 11,11%K 4,17% 4,17% 7,64% 0%

KS 0% 0% 0% 0%Sumber: Data pengamatan siklus III penelitian

Keterangan:

BS: Baik Sekali

B : Baik

C : Cuku

K : Kurang

KS :

Kurang Sekali

Sedangkan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran model

cooperative learning tipe two stay two stray dalam pembelajaran konsep dasar

mendiskripsikan kebijakan pemerintah di bidang moneter mengalami

peningkatan dengan rata-rata kelas 78,83. Dengan presentase ketuntasan

mencapai 77,78% siswa yang tuntas sebanyak 28 dari 36 siswa, sedangkan

sisanya masih di bawah KKM. Dalam hal ini keaktifan siswa dan hasil belajar

pada siklus III telah mencapai target yang telah ditentukan yaitu masing-

masing sebesar 75%. Sehingga tidak perlu melanjutkan ke siklus selanjutnya.

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus

Dari tabel 4.1 pada siklis I, tabel 4.2 pada siklus II dan tabel 4.3 pada

siklus III, dapat dibandingkan skor capaian keaktifan siswa kelas X-2 sebagai

berikut :

Page 92: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

1. Mental Activities

Tabel 4. 4 Tabel Pengukuran Keaktifan Siswa Pada Aspek Mental Activities

KreteriaPresentase (%)

Sebelum Siklus I Siklus II Siklus IIIBS 0 0 4,17 8,33B 19,44 52,78 59,72 69,44C 22,22 27,78 27,78 18,06K 40,28 16,67 6,94 4,17

KS 18,06 2,78 1,39 0Keterangan:

BS : Baik Sekali

B : Baik

C : Cukup

K : Kurang

KS : Kurang Sekali

Gambar 4.1 Grafik Mental Activities Siswa Tiap siklus

020406080

BS B C K KS

Mental Activities

Pra Siklus

Siklus I

Siklus II

Siklus III

Page 93: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Gambar 4.2. Perbandingan Presentase Mental Activities

Dari tabel 4. 4 tersebut dapat dilihat bahwa keaktifan siswa pada aspek

mental activities mengalami peningkatan tingkat keaktifan dlm aspek tingkat

keaktifan pada aspek mental activities disetiap siklusnya. Sebelumnya

menerapkan model pembelajaran cooperative learning tipe two stay two stray

hanya mencapai 41,66 %. Setelah menerapkan model pembelajaran pembelajaran

model cooperative learning tipe two stay two stray pada siklus I mengalami

peningkatan menjadi 80,56% dan pada siklus II diperoleh hasil presentasi 91,67%.

Dan hasil itu meningkat pada siklus III diperoleh hasil presentase sebesar 95,83%.

2. Oral activities

Tabel 4. 4 Tabel Pengukuran Keaktifan Siswa Pada Aspek Oral Activities

KreteriaPresentase (%)

Sebelum Siklus I Siklus II Siklus IIIBS 0 4,17 11,11 9,72B 22,22 48,61 54,17 65,28C 26,39 22,22 27,78 20,83K 31,94 15,28 6,94 4,17

KS 20,83 9,72 0 0

Keterangan:

BS: Baik Sekali

Page 94: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

B: Baik

C: Cukup

K: Kurang

KS: Kurang Sekali

Gambar 4. 3 Grafik Oral Activities Siswa Tiap siklus

Gambar 4.4. Perbandingan Presentase Oral Activities

Dari 4.5 pada aspek oral activities ada peningkatan presentase tingkat

keaktifan dalam aspek Oral Activities. Sebelumnya menerapkan model

pembelajaran pembelajaran model cooperative learning tipe two stay two stray

hanya mencapai 48,61%. Setelah menerapkan model pembelajaran cooperative

Page 95: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

learning tipe two stay two stray pada siklus I mengalami peningkatan presentase

mencapai 75%. Setelah penerapan model cooperative learning tipe two stay two

stray pada siklus II presentase keaktifan menjadi 93,06% dan pada siklus III

diperoleh hasil mencapai 95,83%.

3. Listening Activities

Tabel 4. 4 Tabel Pengukuran Keaktifan Siswa Pada Aspek ListeningActivities

KreteriaPresentase (%)

Sebelum Siklus I Siklus II Siklus IIIBS 0 2,08 5,56 14,58B 19,44 47,22 55,56 61,11C 31,94 27,78 15,28 16,67K 31,25 17,36 19,44 7,64

KS 17,36 4,86 4,17 0Keterangan:

BS : Baik Sekali

B : Baik

C : Cukup

K : Kurang

KS : Kurang Sekali

Gambar 4. 5 Grafik Listening Activities Siswa Tiap siklus

Page 96: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

0

50

100

Pra Siklus Siklus I Siklus II Siklus III

Listening Activities

Pra Siklus

Siklus I

Siklus II

Siklus III

Gambar 4. 6 perbandingan presentase Listening Activities

Dari 4. 4 pada aspek listening activities ada peningkatan tingkat keaktifan

pada aspek listening activities. Sebelumnya menerapkan model pembelajaran

cooperative learning tipe two stay two stray hanya mencapai 51,38%. Setelah

menerapkan model pembelajaran pembelajaran model cooperative learning tipe

two stay two stray pada siklus I meningkat menjadi 77,88%. Penerapan model

cooperative learning tipe two stay two stray pada siklus II diperoleh hasil

keaktifan siswa pada aspek listening activities 81,35% . Hasil penerapan model

cooperative learning tipe two stay two stray pada siklus III mencapai 92,36%.

4. Writing Activities

Tabel 4. 4 Tabel Pengukuran Keaktifan Siswa Pada Aspek Writing Activities

KreteriaPresentase (%)

Sebelum Siklus I Siklus II Siklus IIIBS 0 0 11,11 22,22B 30,55 44,44 55,56 66,67C 36,11 22,22 22,22 11,11K 33,33 22,22 22,22 0

KS 0 11,11 11,11 0

Keterangan:

BS : Baik Sekali

B : Baik

C : Cukup

Page 97: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

K : Kurang

KS : Kurang Sekali

0

10

20

30

40

50

60

70

BS B C K KS

pra siklus

Siklus I

Siklus II

Siklus III

Gambar 4. 6 Grafik Listening Activities Siswa Tiap siklus

Gambar 4. 8 perbandingan presentase Writing Activities

Dari 4. 4 pada aspek writing activities selalu mengalami peningkatan di

setiap siklusnya. Sebelumnya menerapkan model pembelajaran cooperative

learning tipe two stay two stray tingkat keaktifan hanya mencapai 60,66%

Setelah menerapkan model pembelajaran pembelajaran model cooperative

learning tipe two stay two stray pada siklus I mengalami peningkatan dengan

presentase 66,66%. Penerapan model cooperative learning tipe two stay two stray

Page 98: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

pada siklus II diperoleh hasil presentase mencapai 88,78%. Hasil penerapan

model cooperative learning tipe two stay two stray pada siklus III mencapai 100%

Sedangkan untuk hasil belajar juga mengalami peningkatan di setiap

siklusnya hal ini dapat di tunjukkan dengan tabel perbandingan skor capaian nilai

tes sebagai berikut :

Tabel 4. 6 Perbandingan Skor Capaian Nilai Tes

Pra Siklus Siklus I Siklus II Siklus III

Rata–rata 67,30 75,6 76,55 78,83

PresentaseKetuntasan

41,67% 58,33% 69,44% 77,78%

Berdasarkan tabel di atas dapat di lihat peningkatan hasil belajar dan

ketuntasan siswa dimana pada saat sebelum penerapan model pembelajaran

cooperative learning tipe two stay two stray presentase 41,67% dalam siklus I

meningkat menjadi 58,33%, meningkat lagi dalm siklus II menjadi 69,44% dan

mengalami peningkatan dalam pencapaian presentase ketuntasan yang diharapkan

pada siklus III yaitu 77,78%.

D. Pembahasan

Penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe two stay two

stray merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan untuk

meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa dalam pembelajaran ekonomi.

Penelitian yang dilakukan dengan menerapkan tiga siklus pembelajaran dengan

model yang sama pada tiap siklusnya, yaitu model pembelajaran cooperative

learning tipe two stay two stray. Tiap siklus yang diterapkan pada proses

pembelajaran mampu meningkatkan keaktifan siswa dan hasil belajar siswa.

Peningkatan keaktifan siswa dapat dilihat sebagai berikut :

Page 99: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

0

20

40

60

80

100

Mentalactivities

Oral activities listeningactivities

Writingactivities

Grafik Hasil Penelitian

pra siklus

siklus I

siklus II

siklus III

Gambar 4. 9 Grafik keaktifan siswa

Sedangkan untuk peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat pada grafik berikut:

Gambar 4. 10 Grafik Hasil Belajar

Penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe two stay two

stray menjadikan siswa lebih mudah dalam memahami materi. Berdasarkan hasil

wawancara dengan beberapa siswa diperoleh data bahwa model pembelajaran

cooperative learning tipe two stay two stray lebih menyenangkan karena siswa

Page 100: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

tidak hanya mendengarkan ceramah dari guru tetapi terdapat kegiatan dikusi,

siswa memperoleh informasi dari siswa dalam kelompok lain, kemudian

menyampaiakan informasi tersebut kepada anggota kelompoknya, sehingga

membuat siswa lebih paham terhadap materi yang sedang pelajari, kemudian

kegiatan presentasi dan tanya jawab yang membuat siswa lebih aktif. Pada metode

sebelumnya yaitu ceramah, siswa hanya diberi penjelasan secara garis besar,

siswa diminta mencatat, dan diminta menjelaskan kembali sehingga siswa kurang

paham atas materi dan mengalami kebingungan.

Berdasarkan data yang diperoleh nilai sebelum penerapan pembelajaran

model cooperative learning tipe two stay two stray dengan nilai rata-rata kelas

67,30 dan presentase ketuntasan sebesar 41,67%. Hal ini menunjukkan bahwa

hasil belajar siswa masih kurang baik sebab masih banyak siswa yang belum

mencapai nilai batas tuntas keberhasilan yaitu 75. Masih rendahnya hasil belajar

siswa disebabkan siswa kurang memahami sepenuhnya materi yang diberikan

oleh guru dan siswa kurang antusias dalam kegiatan belajar mengajar.

Sistem pembelajaran dengan mengunakan model cooperative learning

tipe two stay two stray dapat meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa. Hal

ini terbukti pada siklus I hasil belajar meningkat dengan nilai rata-rata kelas 75,6

dan ketuntasan sebesar 58,33% sehingga terjadi peningkatan nilai rata-rata kelas

sebesar 8,3 (nilai pra siklus 67,30 dan nilai siklus I 75,6 ), untuk ketuntasan

terjadi peningkatan 16,66 % (pra siklus 41,67% dan siklus I 58,33%). Sedangkan

untuk keaktifan pada aspek mental activities meningkat 39 %(presentase pra

siklus 41,66% dan siklus I 80,56%), oral ativities 26,39%(presentase keaktifan

pra siklus 48,61% dan siklus I 75%), listening activities meningkat 26,5 %

(presentase keaktifan pra siklus 51,38% dan siklus I 77,88%),dan writing

activities meningkat 6%(presentase keaktifan pra siklus 60,66% dan siklus II

66,66%). Sedangkan untuk siklus II ulangan harian tetap mengalami peningkatan,

nilai rata-rata mengalami peningkatan sebesar 9,25 (nilai siklus I 75,6 dan nilai

siklus II 76,55 ) dan ketuntasan sebasar 11,11% (siklus I 58,33% dan siklus II

69,44%). Sedangkan untuk keaktifan pada aspek mental activities meningkat

11,11%(presentase keaktifan siklus I 80,56% dan siklus II 91,67%) dan , oral

Page 101: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

ativities meningkat 3,47% (presentase keaktifan siklus I 75% dan siklus II

93,06%), listening activities meningkat 3,47 %(presentase keaktifan siklus I

77,88% dan siklus II 81,35%) ,dan writing activities meningkat 22,12%

(presentase keaktifan siklus I 66,66% dan siklus II 88,78%). Pada siklus III

ulangan harian tetap mengalami peningkatan, nilai rata-rata mengalami

peningkatan sebesar 2,28 (nilai siklus II 76,55 dan nilai siklus III 78,83) dan

ketuntasan sebasar 8,34% (siklus II 69,44% dan siklus III 77,78%). Sedangkan

untuk keaktifan pada aspek mental activities meningkat 42,06%(presentase

keaktifan siklus I1 91,67% dan siklus III 95,83%) , oral ativities menjadi

11,06%(presentase keaktifan siklus II 93,06% dan siklus III 95,83%) , listening

activities meningkat 11,01%(presentase keaktifan siklus II 81,35% dan siklus III

92,36%) dan writing activities 11,22%(presentase keaktifan siklus II 88,78% dan

siklus III 100%).

Berdasarkan data siklus I, siklus II dan siklus III diperolehan hasil belajar

siswa yang selalu mengalami peningkatan. Model pembelajaran cooperative

learning tipe two stay two stray dapat meningkatkan hasil belajar karena model

cooperative learning tipe two stay two stray melibatkan siswa dan memberikan

kesempatan kepada kelompok-kelompok siswa untuk saling membagikan

informasi yang diperoleh. Model pembelajaran ini mengajak siswa belajar untuk

mengungkapkan dan menanggapi pendapat siswa lain. Hal ini akan mendorong

adanya komunikasi antar siswa.

Dengan adanya komunikasi tersebut maka siswa akan aktif di dalam

kelas sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu di dalam

penerapan model ini siswa dikondisikan aktif mempelajari bahan diskusi atau hal

yang akan dilaporkan, karena setiap siswa memiliki peran dan tanggung jawab

untuk mempelajari bahan tersebut bersama kelompok ketika menjadi tamu

maupun tuan tamu dengan demikian pengetahuan dan wawasan siswa

berkembang sehingga memberikan dampak pada hasil belajar yang meningkat.

Sehingga model pembelajaran cooperative learning tipe two stay two stray

berdampak positif terhadap kegiatan pembelajaran ekonomi. Hal ini terbukti pada

Page 102: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa. Temuan yang muncul selama

kegiatan belajar mengajar antara lain:

1. Siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran baik dalam diskusi

kelompok(menjadi bertamu dan tuan rumah), presentasi dan tanya jawab

karena mengunakan sistem bembelajaran student center, hal ini dapat melatih

siswa dalam bekerja sama dan menumbuhkan semangat kebersamaan di

dalam kelompok belajar.

2. Suasana pembelajaran yang menyenangkan, tidak monoton dan santai, sesuai

dengan keinginan siswa sehingga siswa nyaman dalam belajar. Hal ini terlihat

dari antusias dan keaktif siswa dalam pembelajaran terus mengalami

peningkatan.

3. Berdiskusi dan adanya tanggung jawab untuk mempelajari bahan tersebut

bersama kelompok ketika menjadi tamu maupun tuan rumah dengan

demikian pengetahuan dan wawasan siswa berkembang sehinga lebih mudah

dalam memahami materi yang dipelajari sehingga pembelajaran efektif dapat

tercapai.

4. Penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe two stay two stray

dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar. Hal ini dapat dilihat dari

grafik 4.9, keaktifan siswa terdapat kenaikan setiap aspek di setiap siklusnya

dan telah mencapi kreteria ketuntasan untuk keaktifan siswa. sedangkan hasil

belajar karean lebih dari 75% telah mencapai batas tuntas yaitu 75% dan

disetiap siklus mengalami peningkatan baik presentase ketuntasan maupun

rata-rata kelas. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum siswa telah

memahami materi yang disajikan dengan baik pada proses belajar mengajar

yang menggunakan model cooperative learning tipe two stay two stray.

Page 103: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. SIMPULAN

1. Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Two Stay

Two Stray untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa

Berdasarkan analisis dan pembahasan penelitian, disimpulkan bahwa

penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe two stay two stray

dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Hal ini

ditunjukkan dengan perilaku siswa yang menjadi lebih fokus dalam

memperhatikan penjelasan materi yang disampaikan guru dan siswa aktif

mempelajari bahan diskusi atau hal yang akan dilaporkan. Selain itu, siswa pun

berperan aktif dan mau bertanggungjawab untuk mempelajari bahan tersebut

bersama kelompok ketika menjadi tamu maupun tuan rumah. Hal ini membuat

pengetahuan dan wawasan siswa menjadi lebih berkembang serta lebih

menguasai materi yang dipelajari.

Model pembelajaran ini juga dapat meningkatkan keaktifan siswa yang

ditunjukkan dengan hasil penelitian yang mengalami peningkatan setiap siklus.

Sebelum diterapkan model pembelajaran ini siswa belum aktif, dengan indikator

keaktifan siswa pada aspek mental activities 41,66%, oral ativities 48,61%,

listening activities 51,38%, dan writing activities 60,66%. Hasil siklus I aspek

mental activities meningkat menjadi 80,56%, oral ativities 75%, listening

activities 77,88%,dan writing activities 66,66%. Hasil siklus II aspek mental

activities meningkat menjadi 91,67%, oral ativities 93,06%, listening activities

81,35%, dan writing activities 88,78%. Siklus III mental activities juga

meningkat menjadi 95,83%, oral ativities 95,83%, listening activities

92,36%,dan writing activities 100%.

85

Page 104: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

2. Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Two Stay

Two Stray untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Peningkatan hasil belajar siswa juga dapat ditingkatkan melalui

penerapan metode pembelajaran cooperative learning tipe two stay two stray.

Nilai rata-rata dan presentase ketuntasan siswa masing-masing sebesar 67,30 dan

41,67% sebelum penerapan metode pembelajaran ini. Hasil siklus I nilai rata-rata

kelas meningkat menjadi 75,6 dan ketuntasan sebesar 58,33%. Hasil siklus II dan

III juga mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata 76,55 dan 78,83 serta

ketuntasan meningkat menjadi 69,44% dan ketuntasan 77,78%.

B. IMPLIKASI

Penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa

keberhasilan suatu proses pembelajaran tergantung pada beberapa faktor yang

saling berkaitan satu sama lain. Faktor-faktor tersebut berasal dari pihak guru

maupun siswa. Faktor dari pihak guru antara lain kemampuan guru dalam

memberikan materi, mengembangkan model pembelajaran, serta kemampuan

dalam mengelola kelas. Sedangkan faktor yang berasal dari siswa antara lain

minat belajar siswa serta keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

Kedua faktor tersebut harus diupayakan secara maksimal agar proses

pembelajaran dapat berjalan dengan lancar, kondusif, efektif dan efisien.

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa penerapan model

pembelajaran cooperative learning tipe two stay two stray dapat meningkatkan

keaktifan dan hasil belajar siswa. Hal ini dapat digunakan sebagai pertimbangan

bagi guru untuk menerapkan metode tersebut dalam kegiatan pembelajaran

sehari-hari.

Penerapan model pembelajaran ini dapat menjadikan siswa lebih aktif

dan membuat pembelajaran ekonomi menjadi tidak membosankan, karena

pembelajaran dikemas menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Hal ini akan

lebih baik jika didukung oleh kemampuan guru dalam memberikan materi

melalui metode two stay two stray. Selain itu, kemampuan guru dalam

memberikan informasi tentang permasalahan di sekitar siswa dapat mendorong

Page 105: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

keaktifan siswa dalam bertanya dan mengemukakan pendapat serta berbagi

pendapat dengan siswa lain.

C. SARAN

Berdasarkan simpulan di atas, maka peneliti dapat mengajukan saran

sebagai berikut :

1. Bagi Siswa

a. Siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran terutama pada aspek mental

activities dan oral activities melalui kegiatan diskusi dan bertukar

pikiran.

b. Siswa lebih melatih diri untuk berkomunikasi dengan teman lain

misalnya menerangkan materi dengan idenya sendiri pada saat menjadi

tamu maupun tuan rumah.

c. Siswa tidak menjadikan guru sebagai satu-satunya pusat informasi

sehingga siswa dapat mencari informasi dari berbagai media dan sumber

pembelajaran.

d. Siswa meningkatkan hasil belajar melalui partisipasi aktif dalam proses

pembelajaran.

2. Bagi Guru

a. Guru menciptakan pendekatan agar siswa lebih berani untuk

mengemukakan pendapat dan ide di kelas tanpa rasa takut maupun malu

dengan menciptakan suasana yang tidak menegangkan dan santai.

b. Guru dapat memilih model pembelajaran inovatif yang dapat

disesuaikan dengan kondisi siswa.

3. Bagi Sekolah

a. Sekolah meningkatkan sarana dan prasarana untuk mempermudah siswa

untuk memperoleh informasi pendukung materi sehingga dapat

meningkatkan aktifitas belajar dan hasil belajar siswa.

b. Sekolah lebih memfasilitasi guru mata pelajaran untuk mengikuti

pelatihan atau seminar yang berhubungan dengan metode pembelajaran

inovatif.

Page 106: perpusakaan.uns.a.id digilib.uns.a/Penerapan...belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi di sma n 1 teras boyolali tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: nur’aini arifah k7408245 fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

4. Bagi Penelitian Selanjutnya

Penelitian selanjutnya diharapkan mampu menyempurnakan kekurangan

yang ada di dalam penelitian ini. Disarankan untuk menggunakan tema

yang sama dan diterapkan pada materi yang berbeda serta dapat

menambahkan variabel lain agar lebih bervariatif dan inovatif. Peneliti lain

yang ingin melakukan penelitian sejenis sedapat mungkin mampu

mengatasi kekurangan berupa alokasi waktu yang cukup panjang. Hal ini

dapat diatasi dengan cara menganalisis kembali perangkat pembelajaran

yang telah dibuat untuk disesuaikan dengan materi pembelajaran agar

lebih baik dari penelitian sebelumnya.